Fakultas kedokteran UMS/ RS PKU Muhammadiyah SurakartaMaret 2013
Definisi & TerminologiPatofisiologiAsumsi KlinisAsumsi Etiologi : Dominasi Gram NegatifManifestasi KlinisDiagnosisPendekatan Terapi : DasarPendekatan Terapi : Empirik
ISK/UTI : infeksi mikroorganisme pd saluran kemih
ISK atas vs bawah : Lokasi di atas VU ISK atas, di bawah VU ISK bawah. Penetrasi infeksi : ISK atas jaringan, ISK bawah mukosaSimple/uncomplicated UTI vs complicated UTI : Complicated : terkait obstruksi, tindakan urologi, DM, imunosupresanTerminologi berdasar lokasiPyelonefritis infeksi jaringan interstisiel ginjal Abses ginjal Prostatitis inflamasi prostatSistitis inflamasi vesica urinariaUretritis inflamasi uretra
M.OAscendinginfectionDescending infectionPort dentre : uretra VU ISK atasSebagian besar kasusFaktor risiko : wanita, hamil, kontrasepsi,aktivitas seksual, obstruksi, reflux vesikoureter, neurogenic bladderPenyebaran hematogenKasus jarangFaktor risiko : pasien sangat lemah, bakteremia ec stafilokokus,fungemia ec kandida
Wanita anatomis : uretra pendek. Kontrasepsi : tu. pemakaian spermisida pd wanita merubah flora normal menjadi patologisAktivitas seksual : honeymoon cystitis, homoseksual.
ISK bawah ISK atas ?Kehamilan : 20-30% ISK bawah menjadi pyelonefritis, ec. tonus dan peristaltik ureter, inkompetensi temporer katup ureterovesika Obstruksi : infeksi pd kondisi obstruksi ISK atas, selain potensi destruksi jaringan ginjalReflux vesicoureteral : aliran refluks dari VU ke ureter refluks bakteria ISK atas.Komplikasi ISK atas : pyelonefritis (complicated/tidak?)Respon terapi AB baik resolusiRespon jelek pyelonefritis kronik, pembentukan abses ginjalPada obstruksi urin, kel. vaskuler ginjal, DM, alkoholisme, penyakit sickle cell Papillary necrosis : gagal ginjal akut
Semua ISK pada pria dicurigai complicated Selain terapi, diperlukan evaluasi urologi (USG, BNO, IVP, sistoskopi) untuk menemukan faktor risiko dan mengkoreksi bila mungkinBPH (usia > 50 th)UrolitiasisHomoseksual, HIV, tidak sirkumsisi Kebanyakan wanita menderita simple UTI.Evaluasi urologi pd wanita hanya diindikasikan pd kasus tertentu : infeksi berulang, hematuria, infeksi sejak anak
Simple/uncomplicated UTI80% Eschericia coliSebagian kecil : Proteus, Klabsiella, Enterobacter Complicated UTIE. coli, Proteus, Klabsiella, Serratia, PseudomonasPasien dgn urolitiasisKlabsiella, ProteusGram positif : Stafilokokusbakteriemia
Sistitis : Disuria, frekuensi, urgensi, nyeri suprapubik, urin keruh/berbau/bercampur darahTanda sistemik (-)Uretritis : Disuria, frekuensi, nyeri suprapubik (-), urin keruh, darah (-)Tanda sistemik (-)Prostatitis : Nyeri perineum, obstruksi urin, tanda sistemik : demamPyelonefritisTanda sistemik : demam, mual/muntah, diare Nyeri pinggang, nyeri ketok sudut kostovertebra, tanda ISK bawah bisa ada/tidak
ISK secara sederhana dpt didefinisikan sebagai suatu kondisi dimana mikroorganisme berkembang biak dalam saluran kencing tanpa memperhatikan jumlah kuman. Kuman :1. E. coli2. Staphylococcus3. Proteus
Untuk menegakkan diagnosis ISK memerlukan pemeriksaan kultur urin yg didpt dari :Urin porsi tengah (mid stream urin)Urin aspirasi suprapubikUrin kateter kandung kemih (sebaiknya dihindaribila hanya dng tujuan diagnostik)Dalam interpretasi kultur urin porsi tengah hendaknya diperhatikan beberapa hal sbb :95% ISK disebabkan monomikrobial95% ISK disebabkan gram negatif/ enterococciStaphylococcus epidermidis, diptheroids & lactobacilli jarang menimbulkan ISK.
Kultur urin untuk identifikasi bakteri dgn hitung kuantitatif serta uji sensitivitas AB harus dikerjakan untuk semua kasus, kecuali uncomplicated cystitis pd wanitaKriteria ISK :Simtom ISK plus hitung bakteri urin >= 105 /ml urinTanpa simtom plus 2 kali berturut2 hitung bakteri urin >= 105 /ml urin, dgn spesies bakteri yg samaBeberapa pertimbangan :Hitung bakteri < 105 /ml urin, >= 102 /ml urin dari kateterisasi steril ISKBerapapun jumlah bakteri dari pungsi suprapubik ISK
Sugestif / suspek ISK : Adanya bakteri dari sediaan pewarnaan gram urin yang tidak disentrifusPyuria (+) : lekosit >= 5/lpb pd sedimen urinDipstick leukosit esterase (+)
Terapi AB pd prinsipnya harus berdasar hasil kultur urin, kcl acute simple cystitis pd wanitaIdentifikasi dan koreksi faktor risiko infeksi, terutama pd priaAnda wajib melakukan assesment pd akhir terapi : terapi gagal atau berhasil, yang tidak hanya berdasar simtom klinis lakukan kultur ulang / urin rutin ulangTerapi empirik diberikan sebelum hasil kultur jadi, setelah pengambilan spesimen
Acute uncomplicated cystitis pd wanitaCotrimoksazol atau kuinolon oral (siprofloksasin, ofloksasin) : short term (3 hari) atau 7 hariAcute uncomplicated pyelonefritis pd wanitaKuinolon oral (7 14 hari) atau kuinolon/gentamisin+ampisilin/ceftriakson parenteral sampai perbaikan klinis dilanjutkan oral kuinolon, sefalosporin, atau cotrimoksazol sampai 14 hariComplicated UTI pd pria/wanitaKuinolon oral (7 14 hari) atau kuinolon/gentamisin+ampisilin/ceftriakson parenteral/imipenem sampai perbaikan klinis dilanjutkan oral kuinolon, sefalosporin, atau cotrimoksazol sampai 21 hari
Dari uraian diatas nampak pd kita bahwa ISK mempunyai variasi patologi berbeda & masing-masing memerlukan penanganan berlainan, terutama dlm lamanya pemberian antibiotika.
Lama pemberian antibiotika rupa-rupanya sangat dipengaruhi oleh :Virulensi jenis kuman yg menyebabkan ISK.Infeksi mengenai jaringan superfisial atau jaringan yg lebih dalam.Infeksi saluran atas (ginjal) atau bawah (kandung kencingNormal tidaknya saluran kencing baik anatomik maupun fungsional.evaluasi urologi
ISK berulang : * relapse oleh karena penyembuhan tidak sempurna ( bakteri sejenis) * reinfeksi (80%) strain baru * faktor risiko : intercouse, hamil, kekebalan turun * ISK bagian atas