Teknik Komputer dan Jaringan
1
BAB 1
ANALOG dan DIGITAL
1.1 AVOMETER
Untuk melakukan pekerjaan elektronik, seperti memperbaiki peralatan dan
menguji rangkaian elektronika selalu diperlukan alat ukur, karena dengan alat ukur
dapat diketahui :
Besaran Arus Listrik dalam satuan Ampere (A)
Besaran Tegangan Listrik dalam satuan Volt (V)
Besaran Resistansi dalam satuan Ohm (Ω)
Gambar 1.1 Ampere Meter
Gambar 1.2 Volt Meter
Teknik Komputer dan Jaringan
2
Gambar 1.3 Ohm Meter
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur arus disebut Ampere meter,
sedangkan alat ukur tegangan disebut Volt meter dan alat ukur resistansi disebut Ohm
meter. Berdasarkan prinsip kerjanya Avometer dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Avometer Digital.
2. Avometer Analog/Moving coil.
Persamaannya ada pada hal operasionalnya, misal sumber tenaga yang
dibutuhkan berupa baterai DC dan probe/kabel penyidik warna merah dan hitam.
Tabel 1.1 Perbedaan Avometer Digital & Analog
No. Keterangan Avometer Digital Avometer Analog
1. Hasil Pengukuran dapat terbaca langsung berupa
angka (digit).
tampilannya menggunakan
pergerakan jarum untuk
menunjukkan skala dan harus
dibaca berdasarkan range atau
divisi.
2. Harga Lebih mahal daripada
avometer analog.
Lebih murah daripada
avometer digital.
3. Penggunaan Simple. Cukup rumit dibanding
avometer digital.
4. Kelebihan/
Kekurangan
Dapat mengukur suhu tubuh
orang yang memegang
avometer ini.
Hanya dapat mengukur
benda yang akan diukur.
Teknik Komputer dan Jaringan
3
Gambar 1.4 Avometer Analog
Gambar 1.5 Avometer Digital
1.1.1 Bagian-bagian Avometer Analog
1. Jarum penunjuk skala dan cermin
Jarum berfungsi untuk menunjukkan besaran arus, tegangan dan
resistensi yang terukur dimana akan bergerak dan berhenti pada skala yang
sesuai dengan besaran yang diukur.
Teknik Komputer dan Jaringan
4
Gambar 1.6 Papan Skala
Cermin pemantul pada papan skala yang digunakan sebagai panduan
untuk ketepatan membaca, yaitu pembacaan skala dilakukan dengan cara
tegak lurus dimana bayangan jarum pada cermin harus satu garis dengan
jarum penunjuk agar tidak terjadi penyimpangan dalam membaca.
2. Papan Skala dengan batas ukur 5, 15, 50 dan 150 Volt AC ( ˜ ) dan DC ( = )
3. Selector Switch (saklar pemilih)
Selector Switch (saklar pemilih) digunakan untuk menentukan batas ukur
(1.5, 5, 10, 50, 150, 500 volt) serta digunakan untuk memilih fungsi
pengukuran, apakah ingin mengukur Arus (A) atau Tegangan AC (V˜),
tegangan DC (V=) atau akan memiliki Resistensi.
Gambar 1.7 Range and Function Selector
Teknik Komputer dan Jaringan
5
4. Jack kabel penyidik (probe)
Jack kabel penyidik (probe) terdiri dari warna merah untuk polaritas Positif
dan hitam untuk polaritas Negatif.
Gambar 1.8 Jack Kabel Penidik/Probe
1.1.2 Cara Mengukur Tegangan DC
1. Letakkan selector switch (saklar pemilih) pada posisi tegangan DC.
2. Pilihlah batas ukur (1,5 , 5 , 10 , 50 , 150 , 500). Pilih batas yang sama atau
lebih besar dari tegangan yang akan diukur. Jika memilih batas yang lebih
kecil, maka jarum penunjuk akan bergerak melewati batas maksimum dan
dapat merusak moving coil.
Gambar 1.9 Penunjuk Tegangan DC
3. Sambungkan kabel probe pada sumber tegangan, kabel merah disambungkan
kepada bagian positif dan kabel hitan disambungkan pada bagian negative.
Apabila pemasangan kabel polaritasnya terbalik, maka meter akan bergerak
ke kiri.
Teknik Komputer dan Jaringan
6
4. Bacalah papan skala sesuai dengan dimana jarum penunjuk berhenti. Cara
membaca yang paling tepat adalah secara tegak lurus dengan mata agar tidak
terjadi kesalahan baca (parallax).
1.1.3 Cara Mengukur Tegangan AC
1. Letakkan selector switch (saklar pemilih) pada posisi tegangan AC
2. Pilihlah batas ukur (1, 3, 10, 30, 100 atau 300). Pilih batas yang sama atau
lebih besar dari tegangan yang akan diukur.
3. Sambungkan kabel probe pada sumber tegangan secara Pararel. Untuk
tegangan AC kabel merah dan hitam dapat bebas disambungkan kepada
sumber tegangan positif atau negative, karena tegangan AC tidak
mempunyai polaritas.
4. Bacalah papan skala sesuai dengan dimana jarum penunjuk berhenti.
1.1.4 Cara Mengukur Arus DC
Cara mengukur arus agak berbeda dengan mengukur tegangan, dimana
rangkaian untuk mengukur arus dipasang dengan cara seri dengan beban. Beban
dapat berupa resistor, lampu atau lainnya.
1. Atur selector pada posisi Arus DC.
2. Atur posisi selector pada posisi batas ukur yang lebih tinggi dari arus
yang akan diukur, batas ukur dapat dipilih yang paling tinggi agar tidak
merusak meter. Pengaruh pemilihan batas ukur yang terlalu jauh dari
arus yang akan diukur hanya mengakibatkan pembacaan yang kurang
akurat.
3. Hubungkan kabel secara seri dengan beban. Beban dapat diseri pada
kabel negative atau positif. Apabila pemasangan kabel polaritasnya
terbalik, maka meter akan bergerak ke kiri.
4. Baca penunjukan arus pada papan skala arus DC (A=) sesuai posisi
jarum.
Teknik Komputer dan Jaringan
7
1.1.5 Cara Mengukur Arus AC
Hasil pengukuran adalah tegangan efektif (Veff). Pada umumnya multimeter
hanya dapat mengukur tegangan sinus dengan frekuensi antara 30 Hz - 30 KHz.
Untuk mengukur tegangan AC dari suatu sumber listrik AC :
Atur Selektor pada posisi ACV.
Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan di
cek, jika tegangan yang di cek sekitar 12Volt maka atur posisi skala di batas
ukur 50V.
Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya maka atur batas
ukur pada posisi tertinggi supaya avometer tidak rusak.
Hubungkan atau tempelkan probe avometer ke titik tegangan yang akan
dicek.
Baca hasil ukur pada avometer
Teknik Komputer dan Jaringan
8
1.2 RESISTOR
Gambar 1.10 Resistor
Gambar 1.11 Simbol Resistor
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk
membatasi atau menghambat arus listrik yang melewatinya dalam suatu
rangkaian.
Sifat resistor adalah resistif (menghambat) yang umumnya terbuat dari
bahan karbon. Dari hukum Ohm dijelaskan bahwa resistansi akan berbanding
terbalik dengan jumlah arus yang melaluinya. Maka untuk menyatakan besarnya
resistansi dari sebuah resistor dinyatakan dalam satuan Ohm yang dilambangkan
dengan simbol Ω (Omega). Untuk menggambarkanya dalam suatu rangkaian
dilambangkan dengan huruf R.
Fungsi atau kegunaan resistor dalam rangkaian :
Sebagai pembagi arus
Teknik Komputer dan Jaringan
9
Sebagai pembagi tegangan
Sebagai penurun tegangan
Sebagai penghambat arus listrik, dll.
1.2.1 Macam-Macam Resistor
1. Berdasarkan Jenis Bahan yang digunakan untuk membuatnya, yaitu :
resistor kawat
resistor arang
resistor oksida logam
resistor film
resistor karbon, dll.
2. Berdasarkan Praktek Perdagangan di pasaran
Resistor Tetap ( Fixed Resistor )
Resistor Tidak Tetap ( Variable Resistor )
a. Resistor Tetap ( Fixed Resistor )
Resistor tetap adalah resistor yang nilai hambatannya tidak dapat diubah
dan besarnya sudah ditentukan oleh pabrik yang membuatnya. Ciri-Ciri fisik
untuk mengenali resistor jenis ini, antara lain :
bahan pembuat resistor berada di tengah.
pada kedua ujungnya terdapat conducting metal. Kemasan seperti
inilah yang dinamakan dengan axial.
Ukurannya bermacam-macam, tergantung besarnya daya yang
dimilikinya. Semakin besar daya semakin besar ukurannya.
Gambar 1.12 Contoh Resistor Tetap
Teknik Komputer dan Jaringan
10
Dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, maka
diciptakan sebuah teknologi baru yang disebut dengan SMD (Surface
Mounted Device) yang membuat bentuk resistor tetap menjadi lebih kecil
sehingga dalam prakteknya kita dapat membangun sebuah sistem yang
mempunyai ukuran sekecil mungkin.
Gambar 1.13 SMD Resistor
Bentuk fisik dari SMD resistor adalah bentuknya kotak dan
berukuran sangat kecil yang cara pemasangannya adalah dengan menempel
pada papan PCB, nilai resistansi yang dituliskan pada body dengan
menggunakan angka-angka seperti yang terlihat pada gambar.
Gambar 1.14 SIP Resistor
Selain kemasan axial, terdapat pula kemasan lain yang disebut
dengan (Single-In-Line) SIP resistor. Di dalam kemasan ini terdapat
beberapa resistor yang disusun secara paralel dan mempunyai 1 pusat yang
disebut dengan common. Cara pemasangannya biasanya berdiri sesuai
dengan kaki-kaki yang ada, maka bisa menghemat ruang dalam
penempatan pada papan PCB. SIP Resistor yang memiliki 9 pin dan 5 pin.
Teknik Komputer dan Jaringan
11
Namun di pasaran banyak ditemukan jumlah pin yang berbeda-beda sesuai
dengan kebutuhannya.
b. Resistor Tidak Tetap ( Variable Resistor )
Gambar 1.15 Resistor Tidak Tetap
Resistor tidak tetap adalah resistor yang mempunyai nilai resistansi yang
dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Perubahannya
dapat dilakukan dengan cara memutar atau menggeser pengaturnya, namun
ada pula nilai perubahan resistansinya akan dipengaruhi oleh keadaan di
sekitarnya misalnya suhu, cahaya, suara, dll, sehingga dapat dijadikan
sebagai sakelar otomatis.
Jenis-Jenis Resistor Tidak Tetap
Potensioner
Gambar 1.16 Potensioner
Teknik Komputer dan Jaringan
12
Gambar 1.17 Simbol Potensioner
Potensiometer merupakan komponen pembagi tegangan yang
nilai resistansinya dapat disetel sesuai dengan keinginan dengan cara
memutar tungkai pengaturnya. Nilai resistansinya tertera pada bodi yang
dituliskan dalam bentuk angka. Penggunaan potensiometer biasanya
adalah untuk pengaturan suara (tone control) Bass, Treable, Volume, dll.
Beberapa jenis potensiometer :
Potensiometer Liniar
Gambar 1.18 Potensiometer Liniar
Potensiometer linier mempunyai unsur resistif dengan
penampang konstan, menghasilkan peranti dengan resistansi antara
penyapu dengan salah satu terminal proporsional dengan jarak antara
keduanya. Potensiometer linier digunakan jika relasi proporsional
diinginkan antara putaran sumbu dengan rasio pembagian dari
Teknik Komputer dan Jaringan
13
potensiometer, misalnya pengendali yang digunakan untuk menyetel titik
pusat layar osiloskop.
Potensiometer Logaritmik
Potensiometer logaritmik mempunyai unsur resistif yang semakin
menyempit atau dibuat dari bahan yang memiliki resistivitas
bervariasi. Ini memberikan peranti yang resistansinya merupakan
fungsi logaritmik terhadap sudut poros potensiometer. Sebagian
besar potensiometer log (terutama yang murah) sebenarnya tidak
benar-benar logaritmik, tetapi menggunakan dua jalur resistif linier
untuk meniru hukum logaritma. Potensiometer log juga dapat dibuat
dengan menggunakan potensiometer linier dan resistor eksternal.
Potensiometer yang benar-benar logaritmik relatif sangat mahal.
Potensiometer logaritmik sering digunakan pada peranti audio,
terutama sebagai pengendali volume.
Rheostat
Gambar 1.19 Rheostat
Cara paling umum untuk mengubah-ubah resistansi dalam sebuah
sirkuit adalah dengan menggunakan resistor tidak tetap atau rheostat.
Sebuah rheostat adalah resistor tidak tetap dua terminal dan seringkali
didesain untuk menangani arus dan tegangan yang tinggi. Biasanya
rheostat dibuat dari kawat resistif yang dililitkan untuk membentuk koil
toroid dengan penyapu yang bergerak pada bagian atas toroid,
menyentuh koil dari satu lilitan ke lilitan selanjutnya. Potensiometer tiga
Teknik Komputer dan Jaringan
14
terminal dapat digunakan sebagai resistor tidak tetap dua terminal
dengan tidak menggunakan terminal ketiga. Seringkali terminal ketiga
yang tidak digunakan disambungkan dengan terminal penyapu untuk
mengurangi fluktuasi resistansi yang disebabkan oleh kotoran.
Potensiometer Digital
Potensiometer digital adalah sebuah komponen elektronik yang
meniru fungsi dari potensiometer analog untuk diterapkan pada
isyarat digital.
Trimpot
Gambar 1.20 Trimpot
Gambar 1.21 Simbol Trimpot
Trimpot adalah kependekan dari tripotensiometer, bentuk fisiknya
kecil dan memiliki nilai tahanan yang dapat di rubah-rubah namun
dengan menggunakan alat bantu berupa obeng kecil, karena untuk
merubah nilai resistansinya tidak bisa menggunakan tangan. Sebagai
Teknik Komputer dan Jaringan
15
tahanan bahan resistansinya adalah menggunakan bahan karbon atau
arang.
3. Berdasarkan Bahan Dasar
Precisian Wirewound Resistor
Precisian Wirewound Resistor merupakan tipe resistor yang
mempunyai tingkat keakuratan sangat tinggi sampai 0,005% dan
TCR (Temperature Coeffisient of Resistance) yang sangat rendah.
Sehingga sangat cocok untuk digunakan sebagai aplikasi DC yang
membutuhkan tingkat keakuratan sangat tinggi. Namun jangan
menggunakan tipe ini untuk aplikasi rf (radio frequency) karena
resistor jenis ini mempunyai Q resonant frequency yang rendah.
Gambar 1.22 Precisian Wirewound Resistor
Contoh aplikasi yang menggunakan resistor ini adalah DC
Measuring equipment dan Reference Resistor untuk Voltage
Regulators dan Decoding Network.
NIST Standart Resistor
Gambar 1.23 NIST Standard Resistor
Teknik Komputer dan Jaringan
16
NIST (Nasional Institute Standard of Technology) merupakan
tipe resistor dengan keakuratan paling tinggi yaitu 0,001% , TCR
yang rendah dan sangat stabil dibandingkan dengan Precision
Wirewound Resistor. Biasanya digunakan sebagai standar di dalam
verifikasi keakuratan dari suatu alat ukur resistive.
Power Wirewound Resistor
Gambar 1.24 Power Wirewound Resistor
Gambar 1.25 Bagian Power Wirewound Resistor
Biasanya resistor ini digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan
daya yang sangat besar, dapat mengatasi daya yang sangat besar
dibandingkan jenis lain.
Teknik Komputer dan Jaringan
17
Fuse Resistor
Gambar 1.26 Fuse Resistor
Gambar1.27 Bagian Fuse Resistor
Resistor jenis ini selain berfungsi sebagai penghambat arus juga
sebagai sekering. Bila ada arus yang sangat besar melaluinya, maka
hambatanya menjadi tak terhingga.
Carbon Composition
Gambar 1.28 Carbon Composition
Teknik Komputer dan Jaringan
18
Gambar 1.29 Bagian Carbon Composition
Resistor jenis ini merupakan resistor yang paling banyak di
jumpai dipasaran, dan sangat mudah untuk mendapatkannya. Resistor
ini mempunyai koefisien temperatur dengan batas 1000 ppm / derajat
celcius. Selain itu resistor ini juga memiliki koefisien tegangan, nilai
hambatannya akan berubah ketika diberi tegangan. Semakin besar
tegangan yang melewatinya maka akan semakin besar pula
perubahannya. Voltage Rating dari resistor karbon ditentukan
berdasarkan fisik, nilai, dan dayanya. Dan dalam pemasangan resistor
ini harus hati-hati karena bisa salah dapat menimbulkan noise yang
tergantung pada nilai dan besar ukurannya.
Carbon Film Resistor
Gambar 1.30 Carbon Film Resistor
Teknik Komputer dan Jaringan
19
Gambar 1.31 Bagian Carbon Film Resistor
Resistor jenis ini mempunyai karakteristik yang hampir sama
dengan resistor carbon composition, tetapi noise koefisien temperatur
nilainya lebih rendah. Carbon Film Resistor dibuat dengan
memotong batangan keramik yang panjang kemudian dicampur
dengan material karbon. Frekuensi respon resistor ini jauh lebih
bagus dibandingkan dengan wirewound dan jauh lebih bagus lagi
dengan carbon composition. Dimana wirewound akan menjadi suatu
induktansi ketika frekuensinya rendah dan akan menjadi kapasitansi
apabila frekuensinya tinggi. Dan untuk carbon composition hanya
menjadi kapasitansi apabila dilalui oleh frekuensi tinggi dan rendah.
Metal Film Resistor
Gambar 1.32 Metal Film Resistor
Teknik Komputer dan Jaringan
20
Gambar 1.33 Bagian Metal Film Resistor
Metal film resistor merupakan pilihan terbaik dari jenis carbon
composition dan carbon film. Karena resistor ini lebih akurat dan
tidak mempunyai koefisien tegangan, noise, dan koefisien temperatur
yang lebih rendah. Tetapi resistor ini tidak sebagus jenis precision
wirewound. Bahan dasar pembuat resistor ini adalah metal dan
keramik, bahan ini mirip dengan bahan untuk membuat carbon film
resistor.
Foil Resistor
Gambar 1.34 Foil Resistor
Resistor ini mempunyai karakteristik yang sama dengan resistor
film. Kelebihan utamanya adalah pada tingkat kestabilan yang tinggi,
TCR paling kecil, dan frekuensi respon yang tinggi. Selain kelebihan
terdapat pula kelemahan yaitu nilai resistansi maksimum dari resistor
ini lebih kecil dari pada resistor film. Resistor ini biasanya dipakai
dalam strain gauge, dimana nilai strain dapat diukur berdasarkan
perbahan resistansinya.
Teknik Komputer dan Jaringan
21
Power Film Resistor
Gambar 1.35 Power Film Resistor
Material yang digunakan untuk membuat resistor ini sama
dengan jenis metal film dan carbon film. Namun dengan karakteristik
daya yang tinggi. Power film resistor mempunyai nilai yang lebih
tinggi dan frekuensi respon yang lebih baik dibandingkan power
wirewound resistor, dan biasanya resistor ini mempunyai nilai
toleransi yang cukup besar.
1.2.2 Kode Warna Pada Resistor
Gambar 1.37 Kode Warna Resistor
Teknik Komputer dan Jaringan
22
Keterangan untuk 4 Gelang :
Gelang ke-1 dan ke-2 menyatakan angka dari resistor tersebut.
Gelang ke-3 menyatakan faktor pengali (banyaknya nol).
Gelang ke-4 menyatakan toleransi.
Tabel 1.2 Ketentuan Kode Warna
Warna Cincin Cincin 1 Cincin 2 Cincin 3 Cincin 4
Pengali
Cincin 4
Toleransi
Hitam 0 0 0 X 1
Coklat 1 1 1 X 101 ±1%
Merah 2 2 2 X 102 ±2%
Jingga 3 3 3 X 103
Kuning 4 4 4 X 104
Hijau 5 5 5 X 105
Biru 6 6 6 X 106
Ungu 7 7 7 X 107
Abu-abu 8 8 8 X 108
Putih 9 9 9 X 109
Emas X 10-1
±5%
Perak X 10-2
±10%
Tanpa warna ±20%
Misalnya :
Resistor dengan warna : merah hitam kuning perak
Maka nilainya : 2 0 10 10%
Berarti nilai resistor tersebut adalah = 200.000 Ω atau 200 K Ω dengan
toleransi sebesar 10%.
Range hambatan resistor tersebut adalah
= 200.000 ± 10%
= 10% x 200.000 = 20.000 Ω
= 200.000 – 20.000 sampai 200.000 + 20.000
= 180.000 sampai 220.000 Ω
Teknik Komputer dan Jaringan
23
1.2.3 Resistor NTC, PTC, LDR
E NTC adalah singkatan dari Negative Temperature Coeficient. Sifat
komponen ini resistif dimana nilai resistansinya akan menurun apabila
temperatur disekelilingnya naik.
Gambar 1.38 Simbol NTC
E PTC adalah singkatan dari Positive Temperature Coeficient, yang nilai
resistansinya akan bertambah besar apabila termperatur disekelilingnya
turun.
Gambar 1.39 Simbol PTC
Komponen NTC dan PTC biasanya digunakan sebagai sensor dalam
peralatan pengukur panas atau disebut juga termistor. Selain itu juga bisa
digunakan sebagai sakelar otomatis yang cara kerjanya akan ditentukan oleh
suhu disekitarnya.
E LDR adalah singkatan dari Light Dependent Resistor, yaitu sebuah
resistor yang nilai resistansinya akan berubah-ubah sesuai dengan cahaya
yang diterimanya. Biasanya LDR digunakan untuk rangkain-rangkaian
sakelar otomatis tertentu seperti lampu taman, lampu jalan, dll, dimana
LDR akan bekerja secara otomatis sesuai dengan tingkat cahaya yang
ada didepannya.
Teknik Komputer dan Jaringan
24
Gambar 1.40 LDR
Gambar 1.41 Simbol LDR
Teknik Komputer dan Jaringan
25
1.3 KAPASITOR/KONDENSATOR
1.3.1 Pengertian
Kondensator (Capasitor) adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi
di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal
dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad. Ditemukan
oleh Michael Faraday (1791-1867).
Kondensator kini juga dikenal sebagai "kapasitor", namun kata
"kondensator" masih dipakai hingga saat ini. Pertama disebut oleh Alessandro
Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Itali condensatore),
berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik yang
tinggi dibanding komponen lainnya.Kebanyakan bahasa dan negara yang tidak
menggunakan bahasa Inggris masih mengacu pada perkataan bahasa Italia
"condensatore", seperti bahasa Perancis condensateur, Indonesia dan Jerman
Kondensator atau Spanyol Condensador
Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu
positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya
berbentuk tabung.
Gambar 1.42 Kondensator yang Berkutup (+) dan (-)
Teknik Komputer dan Jaringan
26
Gambar 1.42 Lambang Kondensator yang berkutup (+) & (-)
Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih
rendah, tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya,
kebanyakan berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan
lainnya seperti tablet atau kancing baju yang sering disebut kapasitor
(capacitor).
Gambar 1.43 Kondensator yang Tidak Berkutup
Gambar 1.44 Lambang Kondensator yang tidak berkutup
Namun kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap
negara tergantung pada masyarakat yang lebih sering menyebutkannya.
Pada massa kini, kondensator sering disebut kapasitor (capacitor)
ataupun sebaliknya yang pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf
(C).
Teknik Komputer dan Jaringan
27
Satuan dalam kondensator disebut Farad. Satu Farad = 9 x 1011
cm² yang artinya luas permukaan kepingan tersebut menjadi 1 Farad
sama dengan 106 mikroFarad (μF), jadi 1 F = 9 x 105 cm².BSatuan-satuan
sentimeter persegi (cm²) jarang sekali digunakan karena kurang praktis,
satuan yang banyak digunakan adalah:
1 Farad = 1.000.000 μF (mikro Farad)
1 μF = 1.000.000 pF (piko Farad)1 μF = 1.000 nF (nano Farad)
1 nF = 1.000 pF (piko Farad)
1 pF = 1.000 μμF (mikro-mikro Farad)
Seperti halnya resistor, kapasitor mempunyai kode warna untuk
menentukan besarnya kapasitansi.
Tabel 1.3 Kode Warna dari Kapasitor
Warna Nomor Faktor Perkalian Toleransi Voltase Maksimum
Hitam 0 x 100
Coklat 1 x 101 100 V
Merah 2 x 102 250 V
Jingga 3 x 103 250 V
Kuning 4 x 104 400 V
Hijau 5 x 105 400 V
Biru 6 630 V
Ungu 7 630 V
Abu-abu 8 630 V
Putih 9 +10% 630 V
Adapun cara memperluas kapasitor atau kondensator dengan jalan :
1. Menyusunnya berlapis-lapis.
2. Memperluas permukaan variabel.
3. Memakai bahan dengan daya tembus besar.
Teknik Komputer dan Jaringan
28
1.3.2 Wujud dan Macam kondensator
Berdasarkan kegunaannya kondensator :
1. Kondensator tetap (nilai kapasitasnya tetap tidak dapat diubah)
Kondensator tetap ialah suatu kondensator yang nilainya konstan dan tidak
berubah-ubah. Kondensator tetap ada tiga macam bentuk :
a. Kondensator keramik (Ceramic Capacitor)
Bentuknya ada yang bulat tipis, ada yang persegi empat berwarna
merah, hijau, coklat dan lain-lain. Dalam pemasangan di papan
rangkaian (PCB), boleh dibolak-balik karena tidak mempunyai kaki
positif dan negatif.
Mempunyai kapasitas mulai dari beberapa piko Farad sampai dengan
ratusan Kilopiko Farad (KpF). Dengan tegangan kerja maksimal 25 volt
sampai 100 volt, tetapi ada juga yang sampai ribuan volt.
b. Kondensator polyester
Pada dasarnya sama saja dengan kondensator keramik begitu juga
cara menghitung nilainya. Bentuknya persegi empat seperti permen.
Biasanya mempunyai warna merah, hijau, coklat dan sebagainya.
c. Kondensator kertas
Kondensator kertas ini sering disebut juga kondensator padder. Misal
pada radio dipasang seri dari spul osilator ke variabel condensator. Nilai
kapasitas yang dipakai pada sirkuit oscilator antara lain:
Kapasitas 200 pF - 500 pF untuk daerah gelombang menengah
(Medium Wave/ MW) = 190 meter - 500 meter. Kapasitas 1.000 pF -
2.200 pF untuk daerah gelombang pendek (Short Wave / SW) SW 1
= 40 meter - 130 meter.
Kapasitas 2.700 pF - 6.800 pF untuk daerah gelombang SW 1, 2, 3
dan 4, = 13 meter - 49 meter.
2. Kondensator elektrolit (Electrolite Condenser = Elco)
Kondensator elektrolit atau Electrolytic Condenser (sering disingkat
Elco) adalah kondensator yang biasanya berbentuk tabung, mempunyai dua
kutub kaki berpolaritas positif dan negatif, ditandai oleh kaki yang panjang
positif sedangkan yang pendek negatif atau yang dekat tanda minus ( - )
Teknik Komputer dan Jaringan
29
adalah kaki negatif. Nilai kapasitasnya dari 0,47 μF (mikroFarad) sampai
ribuan mikroFarad dengan voltase kerja dari beberapa volt hingga ribuan
volt.
Gambar 1.46 Kondensator Elektrolit
Selain kondensator elektrolit yang mempunyai polaritas pada
kakinya, ada juga kondensator yang berpolaritas yaitu kondensator solid
tantalum. Kerusakan umum pada kondensator elektrolit di antaranya adalah:
Kering (kapasitasnya berubah)
Konsleting
Meledak, yang dikarenakan salah dalam pemberian tegangan positif
dan negatifnya, jika batas maksimum voltase dilampaui juga bisa
meledak.
3. Kondensator variabel (nilai kapasitasnya dapat diubah-ubah)
Kondensator variabel dan trimmer adalah jenis kondensator yang
kapasitasnya bisa diubah-ubah. Kondensator ini dapat berubah kapasitasnya
karena secara fisik mempunyai poros yang dapat diputar dengan
menggunakan obeng.
Gambar 1.46 Kondensator Variabel
Teknik Komputer dan Jaringan
30
Kondensator variabel
Kondensator variabel terbuat dari logam, mempunyai kapasitas maksimum
sekitar 100 pF (pikoFarad) sampai 500 pF (100pF = 0.0001μF). Kondensator
variabel dengan spul antena dan spul osilator berfungsi sebagai pemilih
gelombang frekuensi tertentu yang akan ditangkap.
Kondensator trimer
Sedangkan kondensator trimer dipasang paralel dengan variabel kondensator
berfungsi untuk menepatkan pemilihan gelombang frekuensi tersebut.
Kondensator trimer mempunyai kapasitas dibawah 100 pF (pikoFarad).
Kerusakan umumnya terjadi jika:
Korsleting
Setengah korsleting (penangkapan gelombang pemancar menjadi tidak
normal)
1.3.3 Rangkaian Seri dan Pararel pada Kapasitor
Seperi halnya pada resistor, kapasitor dapat dirangkai secara seri dan pararel.
Kapasitor dalam rangkaian pararel, masing-masing mempunyai nilao beda potensial
yang sama. Sehingga, dapat dicari kapasintasi total dari kapasitor.
Gambar 1.47 Rangkaian Pararel pada Kapasitor
Dari gambar tersebut dapat dirumuskan :
Cp = C1 + C2 + ... + Cn
Alasan untuk merangkai kapasitor secara paralel adalah untuk meningkatkan total
jumlah beban penyimpanan. Dengan kata lain, meningkatkan kapasitansi itu juga
meningkatkan jumlah itu energi yang dapat disimpan. Sehingga dapat dirumuskan
sebagai berikut:
Teknik Komputer dan Jaringan
31
𝟏
𝐂𝐩=
𝟏
𝐂𝟏+
𝟏
𝐂𝟐+ … +
𝟏
𝐂𝐧
Pada penyusunan kapasitor secara seri seperti pada gambar 13, kita dapatkan bahwa
arus yang melewati kapasitor bernilai tetap sedangkan tegangan yang melewatinya
berubah- ubah atau berbeda oleh:
Gambar 1.48 Rangkaian Kapasitor Secara Seri
Cara menguji kapasitor adalah sebagai berikut:
Kapasitor yang mempunyai polaritas (mempunyai kutub negatif dan positif)
Untuk menguji kapasitor berpolaritas digunakan ohmmeter dimana
jolok merah dihubungakan dengan kutub negatif dan kolok hitam pada kutub
positif.
Bila jarum menunjukkan harga tertentu kemudian kembali ke tak
terhingga (Sangat besar sekali) dikatakan kapasitor baik. Bila menunjukkan
harga tertentu dan tidak bergerak ke tak terhingga dikatakan kapasitor bocor
dan bila tidak bergerak sama sekali
kemungkinan kapsitor putus atau range ohmmeter kurang besar.
Kapasitor nonpolar
Caranya sama dengan kapasitor berpolaritas hanya saja kamu tidak
perlu memperhatikan kutub positif dan kutub negatif.
Teknik Komputer dan Jaringan
32
BAB II
SETTING ULANG PC
2.1 POST
POST (Power on Self-Test) yaitu test yang dilakukan oleh PC untuk
mengecek fungsi-fungsi komponen pendukung PC apakah bekerja dengan baik.
POST dilakukan PC pada saat booting, PC akan memberikan pesan/peringatan
kesalahan dalam bentuk suara yang dihasilkan melalui speaker atau tampilan
visual di monitor.
POST memungkinkan user dapat mendeteksi, mengisolasi, menentukan,
dan menemukan kesalahan sehingga dapat memperbaiki penyimpangan atau
kerusakan yang terjadi pada PC. Mekanisme POST disediakan oleh semua
produk PC atau motherboard dan tersimpan di dalam ROM atau flash ROM
BIOS.
2.1.1 Prosedur POST (Power on Self-Test)
POST dilakukan sesaat setelah komputer dihidupkan dan mulai booting,
proses ini dilakukan oleh BIOS. Adapun urutan prosedur POST adalah
sebagai berikut :
V Test Power Supply ditandai dengan lampu power hidup dan kipas
pendingin power supply berputar.
V Secara otomatis dilakukan reset terhadap kerja CPU oleh sinyal power
good yang dihasilkan oleh power supply jika dalam kondisi baik pada
saat dihidupkan, kemudian CPU mulai melaksanakan instruksi awal pada
ROM BIOS dan selanjutnya.
V Pengecekkan terhadap BIOS dan isinya. BIOS harus dapat dibaca.
Instruksi awal ROM BIOS adalah jump (lompat) ke alamat program
POST.
Teknik Komputer dan Jaringan
33
V Pengecekkan terhadap CMOS, CMOS harus dapat bekerja dengan baik.
Program POST diawali dengan membaca data setup (seting hardware
awal) pada RAM CMOS setup, sebagai data acuan untuk pengecekan.
V Melakukan pengecekkan CPU, timer (pewaktuan), kendali memori akses
langsung, memory bus dan memory module.
V Memori sebesar 16 KB harus tersedia dan dapat dibaca/ditulis untuk
keperluan ROM BIOS dan menyimpan kode POST.
V Pengecekkan I/O controller dan bus controller. Controller tersebut harus
dapat bekerja untuk mengontrol proses read/write data. Termasuk I/O
untuk VGA card yang terhubung dengan monitor.
2.1.2 Pesan/Peringatan Kesalahan POST (Power on Self-Test)
Pesan/peringatan kesalahan hasil POST berupa tampilan performance
PC, visual di monitor dan beep dari speaker. Gejala-gejala permasalahan
yang muncul adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Pesan/Peringatan Kesalahan POST
No. Gejala Diagnosa Pesan/Peringatan Kesalahan
1. CPU dan Monitor mati, tidak ada
beep
1. Instalasi fisik ke tegangan listrik
AC 110/220 V dan Power Supply
2. CPU hidup, Monitor mati, tidak
ada beep
1. Instalasi kabel data dari VGA
Card ke Monitor dan Monitor
3. CPU hidup, Monitor mati, ada
beep
1. Disesuaikan dengan beep
Jika tahap ini dapat dilewati maka bios mulai meneruskan POST
selanjutnya. Adapun hasil dari POST selanjutnya ditunjukkan dengan
kode beep apabila ditemukan permasalahan. Bunyi kode beep yang
ditunjukkan sesuai dengan BIOS yang digunakan.
Teknik Komputer dan Jaringan
34
Tabel 2.2 Kode Suara Kesalahan
No. Gejala Kode Suara Kemungkinan daerah kerusakan
1. Tanpa beep Power Supply
2. Beep terus menerus Power Supply
3. Beep pendek berulang-ulang Power Supply
4. 1 beep panjang dan 1 beep pendek Motherboard
5. 1 beep panjang dan 2 beep pendek Video adapter Card
6. 1 beep pendek dan tidak ada
Tampilan
Kabel monitor dan atau tampilan
7. 1 beep pendek dan tidak mau boot Kabel disk, adapter disk atau disk
Tabel 2.3 Kode Beep pada AWARD BIOS
No. GEJALA PESAN KESALAHAN
1. 1 beep pendek PC dalam keadaan baik
2. 1 beep panjang Problem di memori
3. 1 beep panjang 2 beep pendek Kerusakan di modul DRAM parity
4. 1 beep panjang 3 beep pendek Kerusakan di bagian VGA
5. Beep terus menerus Kerusakan di modul memori/memori video
Tabel 2.4 Kode Beep pada AMI BIOS
No Gejala Diagnosa
Pesan/Peringatan Kesalahan
1 1 beep pendek DRAM gagal merefresh
2 2 beep pendek Sirkuit gagal mengecek keseimbangan
DRAM Parity (sistem memori)
3 3 beep pendek BIOS gagal mengakses memori 64KB
pertama.
4 4 beep pendek Timer pada sistem gagal bekerja
5 5 beep pendek Motherboard tidak dapat menjalankan
prosessor
6 6 beep pendek Controller pada keyboard tidak dapat
Teknik Komputer dan Jaringan
35
berjalan dengan baik
7 7 beep pendek Video Mode error
8 8 beep pendek Tes memori VGA gagal
9 9 beep pendek Checksum error ROM BIOS bermasalah
10 10 beep pendek CMOS shutdown read/write mengalami
errror
11 11 beep pendek Chache memori error
12 1 beep panjang 3 beep pendek Conventional/Extended memori rusak
13 1 beep panjang 8 beep pendek Tes tampilan gambar gagal
Tabel 2.5 Kode Beep IBM BIOS
No Gejala Diagnosa Pesan/Peringatan Kesalahan
1 Tidak ada beep Power supply rusak, card monitor/RAM tidak
terpasang
2 1 beep pendek Normal POST dan PC dalam keadaan baik
3 beep terus menerus Power supply rusak, card monitor/RAM tidak
terpasang
4 Beep pendek berulang-ulang Power supply rusak, card monitor/RAM tidak
terpasang
5 1 beep panjang 1 beep pendek Masalah Motherboard
6 1 beep panjang 2 beep pendek Masalah bagian VGA Card (mono)
7 1 beep panjang 3 beep pendek Masalah bagian VGA Ccard (EGA).
8 3 beep panjang Keyboard error
9 1 beep, blank monitor VGA card sirkuit
Selain beep biasanya pada kondisi tertentu dapat dilihat juga
pesan/peringatan kesalahan dalam bentuk text yang ditampilkan pada layar
monitor. Text tertulis merupakan bagian dari POST yang dapat dilaksanakan
apabila VGA card dan monitor dalam keadaan baik dan terinstalasi dengan
benar. Untuk mengetahui masalah yang ada dengan membaca text
peringatan, misalnya yaitu:
Teknik Komputer dan Jaringan
36
V Keyboard error : untuk masalah pada keyboard
V CMOS error : cmos battery error atau ada masalah pada setting
peripheral
V HDD not Install : harddisk tidak terpasang
2.1.3 Mengenal dan mengidentifikasi Pesan Kesalahan melalui POST (Power
on Self-Test)
Untuk mengenal dan mengidentifikasi pesan/peringatan kesalahan
melalui POST para peserta diklat harus mempraktekkan dan mengamati
PC dari saat booting hingga selesai proses POST yang dilakukan oleh
BIOS dan membaca buku manual setiap komponen PC, terutama
motherboard. Dari situ akan diketahui banyak komponen, kegunaan,
spesifikasi dan BIOS yang digunakan, termasuk setting pada BIOS nya.
PC yang telah melewati POST (Power on Self-Test) dinyatakan memiliki
hardware dan instaslasi yang baik.
2.1.4 Diagnosa umum
Diagnosa ini meliputi :
konfigurasi sistem
format disk.
perubahan konfigurasi sistem
2.1.5 Diagnosa mencari dan memecahkan kerusakan
Diagnosa ini meliputi tiga kategori, yaitu :
Software (bad command or file name, disk not ready, internal
error, overflow)
Configuration error code (configuration too large for memory,
201 error – system unit,601 parity chech x)
System lockup.
Teknik Komputer dan Jaringan
37
2.2 Cara Mendiagnosis Power Supply
2.2.1 Pengecekan secara umum fungsi power supply adalah:
1. Untuk jenis TX
Jika saklar power dihidupkan, maka kipas akan berputar, tegangan
pada soket P8 dan P9 bila diukur dengan memakai voltmeter. Khusus untuk
signal power good jika diukur dengan voltmeter akan bertegangan +5V
sesaat kemudian turun menjadi mendekati 0V ketika saklar power
dihidupkan.
Gambar 2.1 Power Supply Jenis TX
Note : Pn, Psn dan Jn adalah label konektor pada system board. Pin 1
adalah pin paling samping pada unit system.
2. Untuk jenis ATX
Gambar 2.2 Power Supply Jenis ATX
Jika saklar power dihidupkan atau kabel daya dicolokkan,
maka kipas diam, semua tegangan pada soket bila diukur dengan
Teknik Komputer dan Jaringan
38
memakai voltmeter akan nol, kecuali pada pin 9 adalah +5V sebagai
sumber tegangan pada posisi stanby. Jika pin 14 dihubungkan sesaat
dengan pin 9 dengan memakai kabel, maka kipas akan berputar,
tegangan pada setiap pin soket 20 bila diukur dengan memakai
voltmeter. Khusus untuk signal power good jika diukur dengan
voltmeter akan bertegangan +5V sesaat kemudian turun menjadi
mendekati 0V ketika power dihidupkan.
Tabel 2.6 Tegangan Output Power Supply Jenis ATX
Pin 1 Pin 2 Pin 3 Pin 4 Pin 5 Pin 6 Pin 7 Pin 8 Pin 9 Pin 10
3.3V 3.3V Gnd 5V Gnd 5V Gnd P_OK 5VSB 12V
Oran Oran Blk Red Blk Red Blk Gray Purp Yell
Oran Blue Blk Green Blk Blk Blk White Red Red
3.3V -12V Gnd P_ON Gnd Gnd Gnd -5V 5V 5V
Pin 11 Pin 12 Pin 13 Pin 14 Pin 15 Pin 16 Pin 17 Pin 18 Pin 19 Pin 20
2.2.2 Kemungkinan Kerusakan
Mati total (tidak ada tegangan keluaran pada semua pin)
Tegangan keluaran tidak stabil
Tegangan keluaran +12V lebih besar
Tegangan keluaran +12V drop
Tidak ada tegangan keluaran +5V
Tidak ada signal tegangan pada power good
2.2.3 Procedure dan troubleshooting
Cek keberadaan sumber tegangan dari jala-jala, jika tidak ada (berarti
kerusakan ada pada sumber tegangan/mati perbaiki jalajala/tunggu
hingga hidup), jika ada lakukan pengecekan berikutnya.
Cek kabel power dan konektor dengan memakai multimeter. Jika putus
sambung/ganti dengan kabel yang masih baik, jika baik lakukan
pengecekan berikutnya.
Teknik Komputer dan Jaringan
39
Cek kipas apakah berputar, jika ya/tidak lakukan pengecekan berikutnya.
Cek semua pin tegangan keluaran DC pada konektor, jika normal dan
kipas tidak berputar periksa kabel dan konektor kipas jika baik ganti
kipas, jika tidak ada tegangan keluaran lakukan pengecekan berikutnya.
Cek saklar on/off pada power supply. Jika rusak ganti dengan yang baik,
jika baik ganti power supply yang baik atau lakukan pengecekan
berikutnya.
Cek soldiran, jalur, sambungan komponen, dan komponen elektronik
(komponen aktif : Dioda, transistor atau SCR dan komponen pasip :
resistor, kapasitor, PTC, sekering).Jika ada yang rusak ganti dengan yang
baik.
Jika tegangan tidak stabil kemungkinan kerusakan pada kondensator
elektronik setelah dioda penyearah dari sumber 110/220V.
Jika Tegangan keluaran +12V naik/drop kemungkinan kerusakan pada
kondensator elektrolit pada jalur ini atau IC regulator.
Jika Tegangan keluaran +5V tidak ada kemungkinan kerusakan pada
dioda penyearah atau kondensator elektrolit pada jalur ini atau IC
regulator.
Signal power good tidak ada kemungkinan kerusakan ada pada rangkaian
power good berupa kerusakan kondensator elektrolit/
diode/transistor/resistor.
Teknik Komputer dan Jaringan
40
Gambar 2.3 Diagram Alir Mencari Kerusakan Power Supply
Teknik Komputer dan Jaringan
41
2.3 Cara Mendiagnosis Motherboard yang Error
2.3.1 Permasalahan yang mungkin terjadi
Masalah dalam satu peralatan akan berpengaruh terhadap operasi peralatan
lainnya dan kadang-kadang mengganggu sistem operasi. Pengecekan berikut
akan membantu memecahkan masalah.
Cek sambungan kabel power supply utama dan kabel tegangan DC.
Cek sambungan kabel keyboard.
Cek sambungan kabel monitor dan kabel daya monitor.
Cek konfigurasi setting CMOS ‹ Cek sambungan kabel power dan kabel data
drive.
Cek semua daughter board atau card yang terpasang pada slot
I/O
Cek sambungan saklar reset
Cek posisi kunci keyboard
Cek semua IC yang terpasang
Cek disket boot di drive A
Cek sambungan speaker
Setelah semua pengecekan dilakukan, hidupkan saklar power dan cari pesan
kesalahan POST. Dari pesan POST permasalahan dapat dilokalisir dan
diperbaiki. Ketika POST tidak dapat berjalan, maka masalah terjadi pada
motherboard dan rangkaian didalamnya. Dengan mengecek signal pada slot I/O
masalah kerusakan pada motherboard dapat diidentifikasi sebab semua signal
CPU terhubung ke slot I/O.
2.3.2 Procedure Diagnosa dan Troubleshooting
1. Cek Power Supply
Cek level tegangan power supply pada slot I/O.
Diagnosa :
Teknik Komputer dan Jaringan
42
+ Apakah card utama tersambung dengan baik ?
+ Apakah kipas power supply berputar ?
+ Apakah sambungan P8 dan P9 tersambung dengan baik ?
Jika level tegangan tidak ada pada pin sambungan P8 dan P9 power supply,
maka permasalahan ada pada rangkaian power supply. Perbaiki power supply
dengan cara mengganti dengan power supply yang baru.
2. Cek Signal Clock
Ukur signal CLK, OSC, PCLK, RESET DRV, I/O CH RDY, I/O CH CHK pada
pin slot I/O dengan memakai logic probe atau osiloskope.
Diagnosa :
+ Jika tidak ada signal CLK, OSC, PCLK, cek kristal dan rangkaian
pembangkit clock.
+ Jika RESET DRV selalu tinggi, periksa signal power good, rangkaian power
on reset dan kondisi saklar reset manual.
+ Jika tidak ada signal I/O CH RDY dan I/O CH CHK lepas dan periksa
semua daughter boards. Jika masih bermasalah, permasalahan ada pada
motherboard dan tempat rangkaian. Cara perbaikannya adalah gantilah
motherboard tersebut dengan motherboard yang baru.
3. Cek CPU dan DMA
Cek signal ALE, MEMR, MEMW, IOR, IOW, AEN dengan memakai logic
probe atau osiloskope.
Diagnosa :
+ Apabila signal ALE, MEMR, MEMW, IOR, IOW bukan pulsa, cek
motherboard bagian CPU
+ Apabila signal AEN bukan pulsa, cek bagian DMA.
+ Cara perbaikannya adalah gantilah motherboard tersebut dengan
motherboard yang baru.
4. Cek Keyboard
Cek signal KBCLK, KBDATA pada keyboard
Teknik Komputer dan Jaringan
43
Reset sistem dan tekan kunci pada keyboard cek signal pada
jalur data keyboard
Diagnosa :
Jika KBCLK dan KBDATA ada dari keyboard kerusakan ada pada jalur
motherboard. Cara perbaikannya adalah gantilah motherboard tersebut dengan
motherboard yang baru. Jika KBCLK dan KBDATA tidak ada dari keyboard
kerusakan ada pada keyboard.
Teknik Komputer dan Jaringan
44
BAB III
PERAWATAN PC
3.1 HARDDISK
Gambar 3.1 Harddisk
3.1.1 Bagian-Bagian Harddisk
Gambar 3.2 Bagian-Bagian Harddisk
Teknik Komputer dan Jaringan
45
3.1.2 Penjelasan Komponen
1. Platter
Gambar 3.3 Platter
Bentuknya seperti pelat atau piringan yang berfungsi senagai
penyimpanan data. Berbentuk bulat yang merupakan cakram padat, memiliki
pola-pola magnetis pada pada sisi-sisi permukaanya.Terbuat dari metal yang
mengandung jutaan magnet-magnet kecil yang disebut dengan magnetic
domain.Domain-domain ini diatur dalam satu atau dua arah untuk mewakili
binary “1” dan “0”.
2. Spindle
Gambar 3.4 Spindle
Spindle adalah suatu poros tempat meletakan platter. Poros ini memiliki
sebuah penggerak yang berfungsi untuk memutar pelat harddisk yang
disebut dengan spindle motor. Spindle berperan dalam menentukan kualitas
Teknik Komputer dan Jaringan
46
harddisk karena makin cepat putarannya berarti makin bagus kualitas
harddisknya. Satuan untuk mengukur perputaran adalah RPM.
3. Head
Gambar 3.5 Head
Piranti ini berfungsi untuk membaca data pada permukaan pelat dan
merekam informasi ke dalamnya. Setiap pelat harddisk memiliki dua buah
head. Satu di atas permukaan dan satunya lagi di bawah permukaan.
4. Logic Board
Gambar 3.6 Logic Board
Logic Board merupakan papan pengoperasian pada hardisk dimana pada
logic Board terdapat Bios Hardisk sehingga hardisk pada saat dihubungkan
ke Mother Board, selain tempat Bios hardisk Logic Board juga tempat
switch atau pendistribusian Power Supply dan data dari Head Hardisk ke
mother Board untuk kontrol oleh Processor.
Teknik Komputer dan Jaringan
47
5. Actual Axis
Gambar 3.7 Actual Axis
Actual axis adalah poros untuk menjadi pegangan atau sebagai tangan
robot agar Head dapat membaca sctor dari hardisk.
6. Ribbon Cable
Gambar 3.8 Ribbon Cable
Ribbon cable adalah penghubung antara Head dengan Logic Board,
dimana setiap dokumen atau data yang di baca oleh Head akan di kirim ke
Logic Board untuk selanjutnya di kirim ke Mother Board agar Processor
dapat memproses data tersebut sesuai dengan input yang di terima.
7. IDE Conecctor
Gambar 3.9 IDE Conecctor
Teknik Komputer dan Jaringan
48
IDE Connector adalah kabel penghubung antara hardisk dengan
motherboard untuk mengirim atau menerima data.Sekarang ini hardisk rata-
rata sudah menggunakan system SATA sehingga tidak memerlukan kabel
Pita (Cable IDE).
8. Setting Jumper
Gambar 3.10 Setting Jumper
Fungsinya untuk menentukan kedudukan hardisk tersebut. Bila pada
komputer kita dipasang 2 buah hardisk, maka dengan menyeting Setting
Jumper kita bisa menentukan mana hardisk Primer dan mana Hardisk
Sekunder yang biasanya disebut Master dan Slave.
Master adalah hardisk utama tempat system di instal, sedangkan Slave
adalah hardisk ke dua biasanya dibutuhkan untuk tempat penyimpanan
dokumen dan data.
9. Power Connector
Gambar 3.11 Power Conecctor
Power Connector adalah sumber arus yang langsung dari power supply.
Power supply pada hardisk ada dua bagian :
Tegangan 12 Volt, berfungsi untuk menggerakkan mekanik
seperti piringan dan Head.
Tegangan 5 Volt, berfungsi untuk mesupply daya pada Logic
Board agar dapat bekerja mengirim dan menerima data.
Teknik Komputer dan Jaringan
49
3.1.3 Cara Format Harddisk
Tujuan format harddisk yaitu menghapus semua data maupun file yang ada
di dalamnya. Beberapa orang ingin menghilangkan virus, atau juga beberapa
orang lainnya ingin menambah space atau kosong lagi sehingga dapat
menampung penyimpanan data yang lebih banyak.
Sebelum memformat Harddisk, sebaiknya anda melakukan backup pada data
penting yang ada dalam PC/laptop. Karena jika anda melakukan format harddisk
maka semua data yang disimpan akan hilang.
Langkah-langkah memformat Harddisk :
W Buka Windows Explorer (Cara cepat: tekan tombol windows+E)
W Klik kanan drive yang ingin Anda format.
W Pilih “Format”
Gambar 3.12 Langkah Mem-Format
W Akan muncul jendela dialog format drive. Sebaiknya biarkan saja
setting (pengaturan) yang sudah ada. Tidak perlu mengubah-
ubahnya.
Teknik Komputer dan Jaringan
50
Gambar 3.13 Jendela Dialog Format Drive
W Klik “Start” dan biarkan proses format berjalan.
W Setelah selesai klik “Close”.
Penjelasan setting format
Pada gambar di atas ada beberapa setting format harddisk. Berikut
adalah penjelasan setting tersebut :
§ Capacity : Menjelaskan kapasitas drive yang akan di-format
§ File system : Menjelaskan sistem apa yang ingin dipilih untuk drive
tersebut.
Teknik Komputer dan Jaringan
51
Tabel 3.1 Perbedaan NTSF & FAT
3.1.4 Cara Mempartisi Harddisk
Bagi anda yang menggunakan windows 7, jika ingin mempartisi
harddisk menjadi beberapa partisi tanpa menggunakan software, bisa diikuti
langkah-langkah berikut ini :
+ Click Start
+ Click Kanan di Computer
+ Click Manage, dilanjutkan dengan klik Disk Management
Teknik Komputer dan Jaringan
52
Gambar 3.14 Disk Management
+ Di jendela tengah bagian bawah silahkan pilih drive yang belum dipartisi.
Gambar 3.15 Drive yang akan di-partisi
+ Klik kanan pada kotak putih di bawah garis hitam tebal dan pilih New
Simple Volume, Click Next
Teknik Komputer dan Jaringan
53
Gambar 3.16 Langkah Pertama Partisi Hardisk
+ Pada gambar terlihat bahwa kapasitas hardisk tersebut (Maximum disk space
in MB) adalah : 238473 MB = 238 GB. Oleh karena itu, bagi 2 nilai
maximum kapasitas harddisk tersebut pada Simple volume size in MB,
sehingga menjadi 238/2=119200. Setelah itu klik Next.
Gambar 3.17 Langkah Kedua Partisi Hardisk
Teknik Komputer dan Jaringan
54
Gambar 3.18 Langkah Ketiga Partisi Hardisk
+ Klik Next
Gambar 3.19 Langkah Keempat Partisi Hardisk
+ Klik Next lagi
Teknik Komputer dan Jaringan
55
Gambar 3.20 Langkah Kelima Partisi Hardisk
+ Klik Finish
+ Setelah melakukan langkah pertama (partisi 1) tadi maka sebuah partisi
sudah selesai dan sudah diformat juga. Pada gambar di atas, yang berada di
bawah garis tebal berwarna biru, pertanda bahwa bagian tersebut sudah
dipartisi dan diformat, sedangkan yang di bawah garis hitam tebal adalah
bagian yang belum partisi dan di format, sekarang lanjutkan dengan klik
kanan pada bagian yang belum di format (di bawah garis hitam) dan klik
New Simple Volume untuk mempartisi harddisk bagian kedua.
Gambar 3.21 Langkah Keenam Partisi Hardisk
+ Klik Next, dan ikuti langkah selanjutnya seperti langkah 6 hingga langkah
11. Untuk langkah ke 8 tidak perlu mengubah nilai kapasitas yang ada
Teknik Komputer dan Jaringan
56
karena angka tersebut merupakan sisa hasil bagi tadi, langsung klik Next
saja dan yang terakhir klik Finish.
Hasil tampilan akhir setelah dipartisi menjadi 2 bagian.
Gambar 3.22 Tampilan Hasil Akhir Partisi Harddisk
+ Tutup jendela Computer Management.
Teknik Komputer dan Jaringan
57
3.2 FLOOPY DISK DRIVE
Gambar 3.23 Floopy Disk Drive
3.2.1 Bagian-Bagian Floopy Disk Drive
Gambar 2.24 Bagian-bagian Floopy Disk Drive
1. Write-protectab.
2. Hub.
3. Shutter.
4. Plastic housting.
5. Paper ring.
6. Magnetic disk.
7. Disk sector.
3.2.2 Penjelasan
1. Write-protectab yaitu sebuah lubang (hole) yang menunjukkan cakram
berkapasitas.
2. Hub yaitu piranti yang terhubung dengan drive pada komputer.
Teknik Komputer dan Jaringan
58
3. Shutter yaitu pelindung permukaan saat akan dikeluarkan dari dalam drive.
4. Plastic housting.
5. Paper ring yaitu sebuah polyester yang mereduksi friksi (gesekan).
6. Magnetic disk.
7. Disk sector yaitu representasi dari sebuah sektor data dalam fisik.
3.2.3 Cara Format Floopy Melalui Disk Drive
1. Format Floppy Melalui Windows Explorer
Buka windows explorer
Setelah windows explorer muncul dengan folder tree, pastikan disket
yang akan diformat sudah ada di dalam drive flopy yang sudah di
backup sebelumnya.
klik kanan dengan mouse pada 3,5 floppy (A:) dan pilih format.
Tentukan konfigurasi hasil format, sebaiknya gunakan seting format
yang standard atau default. Setting standard yaitu size 1.44 MB 512
bytes per sektor dengan sistem FAT.
Pilih quick format apabila ingin format cepat tanpa membuat system
files baru atau pilih create ms-dos startup disk bila anda ingin membuat
boot disk untuk melakukan booting dengan sistem operasi microsoft
dos.
Lalu pilih start untuk memulai format disket anda.
Pastikan dalam disket anda tidak ada data penting yang belum
dibackup, karena disket anda jika diformat akan kehilangan seluruh
data.
2. Format Floopy Melalui Dos
dari disket atau cd yang mengandung dos (bios di setting dulu).
Dari start menu pada windows.
Dari start menu pilih run lalu ketik cmd lalu ok atau pencet enter.
Kemudian setelah booting dos selesai anda bisa langsung format disket
flopy anda dengan mengetik format a: lalu tekan enter. lalu pilih yes
dengan mengetik y lalu enter. Setelah itu selesai.
Teknik Komputer dan Jaringan
59
3.3 CD/DVD
3.3.1 CD-ROM
Gambar 3.25 CD-ROM
Pengertian & Fungsi
CD-ROM kepanjangan dari Compact Disk Read Only Memory yang
artinya CD-ROM drive hanya bisa digunakan untuk membaca sebuah
CD saja. Secara garis besar CD-ROM dibedakan menjadi 2 menurut
tipenya yaitu :
1. ATA/IDE, ATA memiliki kecepatan 100-133Mbps
2. SCSI, SCSI memiliki kecepatan kira-kira 150 Mbps yang
biasanya ditemukan pada CR RW drive.
Fungsi CD-ROM :
1. Hanya bisa membaca CD saja
2. Untuk melakukan penginstalasian sebuah OS (OPERATING
SYSTEM), Game, atau Software-software lainnya
3. Untuk melakukan booting pada saat masuk ke OS bila sebuah
System tidak mau berjalan.
Teknik Komputer dan Jaringan
60
3.3.2 CD-RW
Gambar 3.26 CD-RW
Pengertian & Fungsi
CD-RW adalah drive yang memiliki kemampuan membaca
kepingan CD dan juga mampu menulis di kepingan CD blank dan
burning CD.
Fungsi CD-RW
1. Untuk menulis informasi dari komputer ke merekam discs
dengan sinar laser
2. CD-RW drive yang digunakan untuk membuat CD audio yang
dapat diputar hampir di semua player atau data discs berguna
untuk membuat cadangan atau mentransfer file.
3.3.3 DVD-ROM
Gambar 3.27 DVD-ROM
Teknik Komputer dan Jaringan
61
Pengertian & Fungsi
DVD berasal dari kata Digital Versatile Disc. DVD merupakan
sebuah media penyimpanan digital yang isinya sangat variatif.
Bentuknya sangat mirip dengan CD. Bedanya DVD dapat memainkan
film, audio lebih baik dan dengan data lebih banyak dan proses yang
lebih cepat dibandingkan CD. DVD juga mampu menyimpan data lain
seperti Foto atau data informasi dari komputer.
3.3.4 DVD-RW
Gambar 3.28 DVD-RW
Pengertian & Fungsi
DVD-RW adalah cakram optik yang dapat ditulis kembali dan
memiliki kapasitas sama dengan DVD-R biasanya 4,7 GB. Fungsi DVD-
RW adalah menggunakan sinar laser merah untuk menulis informasi dari
komputer ke merekam discs.
Teknik Komputer dan Jaringan
62
3.4 VGA CARD
Gambar 3.29 VGA Card
3.4.1 Fungsi VGA Card
Fungsi VGA Card adalah mengubah sinyal digital dari komputer menjadi
tampilan grafik di layar monitor. Kartu VGA Card berguna untuk
menerjemahkan output (keluaran) komputer ke monitor, untuk menggambar /
design graphic ataupun untuk bermain game. VGA Card sering juga disebut
Card display, kartu VGA atau kartu grafis.
3.4.2 Bagian-Bagian VGA Card
Gambar 3.30 Bagian-bagian VGA Card
Teknik Komputer dan Jaringan
63
1. PCB (Printed Circuit Boad)
2. GPU/VPU
3. Memory
4. Bus Interface
5. Cooling System
6. Display Interface
3.4.3 Penjelasan
1. PCB (Printed Circuit Board)
Gambar 3.31 PCB
Pada video card, warna dasar yang digunakan beragam. Mulai dari warna
merah, hijau dan kuning keemasan. Ada dua form factor yang digunakan.
Kebanyakan berukuran standar dengan ketinggian sekitar 99 mm (tinggi
bracket sekitar 127 mm) dan lebar yang bervariasi.
2. GPU/VPU
Gambar 3.32 GPU/VPU
GPU adalah inti dari sebuah video card. Sebuah IC (integrated circuit),
tugasnya seperti CPU pada sebuah mother- board. Ia yang menangani proses
2D dan 3D. Biasanya tertutup oleh heatsink dan fan.
Teknik Komputer dan Jaringan
64
3. Memory
Untuk membedakan dengan RAM/ memory yang terinstalsi pada
motherboard, lebih spesifik disebut sebagai video RAM. Kesamaan antara
RAM dengan video RAM cukup banyak.
4. Bus Interface
Untuk sekarang, pilihannya hanya ada dua macam interface. Yaitu, AGP
(Acce- lerated Graphics Port) dan PCI Express
5. Cooling System
Dengan clock yang demikian cepat, panas selama beroperasi dapat
mencapai suhu yang cukup tinggi. Sebagai informasi, suhu pada heatsink
pasif (tanpa fan) sebuah video card GeForce FX5200 dapat mencapai kisaran
60°C. Dapat dibayangkan panas yang dapat dihasilkan sebuah video card
kelas high-end.
6. Display Interface
Kebanyakan video card menawarkan tiga jenis port interface: DVI, VGA
dan TV-Out. Dan yang lain, hanya merupakan kombinasi minor dari tiga
port tersebut.
Ada yang menawarkan dual DVI, untuk dapat menghasilkan dua
tampilan pada display digital. Ada yang menyertakan fasilitas dukungan
output HDTV (high-definition TV), atau VIVO (video input video output).
Dua yang disebut terakhir, biasanya dengan menyertakan fungsi tambahan
tersebut pada port video.
3.4.4 Jenis-Jenis VGA Card
a. Secara Umum VGA terdapat dua macam jenis, yaitu :
1. VGA On-Board adalah VGA yang sudah terintegrasi pada
MotherBoard. VGA On Board menggunakan RAM sebagai Memory
VGA atau Share Memory, Ada dua tipikal dalam dunia kartu grafis
onboard, yaitu :
Telah memiliki memori RAM yang tertanam pada mainboard
Kartu grafis onboard yang mengambil memori dari RAM utama
komputer, ini merupakan kebanyakkan dari mainboard berkartu
Teknik Komputer dan Jaringan
65
grafis onboard yang beredar dipasaran dikarenakan harganya
yang lebih murah dari jenis mainboard lainnya.
2. VGA Add-On adalah VGA yang terpisah dengan motherboard yang
memiliki interface semacam PCI atau AGP. Pada VGA Add On sudah
memiliki GPU dan Memori sendiri.
b. Jenis – jenis vga menurut slot yang di gunakan.
VGA PCI, vga card ini bisa digunakan dengan memasang pada slot
vga, vga jenis ini sudah jarang sekali digunakan, karena keterbatasan
fitur, ciri-cirinya adalah bagian slot-nya pada bagian depan terdapat
coakan, dan jenis pin-nya lurus secara vertikal.
Gambar 3.33 VGA Slot PCI
VGA Jenis AGP, Ciri-ciri vga ini adalah bentuk pin-nya yang
vertikal dengan bentuk mirip formasi sarang lebah. Vga jenis ini
diluncurkan berdasarkan nilai voltase yang digunakan, yaitu agp 1x
dan 2x dengan voltase 3.3 v, sedangkan 4x dan 8x 1,5 volt. vga agp
terakhir yang muncul adalah jenis pro dan pro universal dengan
kemampuan 3.3 dan 1,5 volt.
Teknik Komputer dan Jaringan
66
Gambar 3.34 VGA Jenis AGP
VGA PCI Express, dirancang untuk memasang peralatan-peralatan
mutakhir, 2 versi slot PCI Express yang terkenal adalah PCI Express
1 x dan 16 x, PCI Express 16 x digunakan khusus untuk memasang
vga jenis PCI Express, dan 1x untuk keperluan memasang peralatan-
peralatan tambahan. Ciri fisiknya adalah memiliki bentuk kebalikan
dari PCI biasa.
Gambar 3.35 VGA PCI Express
3.4.5 Cara Kerja VGA Card
Saat aplikasi yang dijalankan ingin menciptakan sebuah citra, aplikasi
tersebut akan meminta bantuan pada driver kartu grafis. Driver grafis akan
mendengarkan instruksi, baik dari OS atau dari aplikasi, kemudian mengambil
data digital yang diperlukan dan mengkonversikannya menjadi sebuah format
Teknik Komputer dan Jaringan
67
yang dimengerti oleh kartu grafis tersebut. Setelah itu, driver menyalurkan data
digital yang baru diformat tersebut kepada kartu grafis untuk melakukan
rendering. Data tersebut berjalan menuju kartu VGA melalui slot pada
motherboard (AGP/PCI-E)
Setelah disalurkan ke kartu grafis, data akan dikirimkan ke memori kartu
grafis sebagai tempat penyimpanan sementara. Kemudian GPU akan mengambil
data digital tersebut lalu mengubahnya menjadi pixel. Pada titik ini, pixel belum
siap untuk ditampilkan ke layar. Pixel tersebut akan dikirim kembali ke Video
RAM untuk disimpan. VRAM terhubung langsung pada digital-to-analog
converter(DAC). Converter ini juga biasa disebut RAMDAC yang bertugas
menterjemahkan image ke signal analog agar bisa digunakan oleh monitor.
Selanjutnya, RAMDAC mengirimkan gambar final kepada monitor melalui
kabel.
Teknik Komputer dan Jaringan
68
3.5 SOUND CARD
Gambar 3.36 Sound Card
Sound Card atau yang lebih dikenal dengan Kartu suara adalah suatu
komponen yang terdapat dalam PC yang bertugas untuk menunjang fungsi suara
dalam PC multimedia. Sound card merupakan periferal yang terhubung ke slot
ISA atau PCI pada motherboard yang memungkinkan komputer untuk
memasukkan input, memproses dan menghantarkan data berupa suara. Seperti
halnya VGA card, sound card pun memiliki beragam bentuk, macam dan jenis.
3.5.1 Fungsi Sound Card
Sound card memiliki empat fungsi utama, yaitu
1. mengolah data berupa audio atau suara
2. sebagai penghubung output audio ke speaker
3. sebagai penghubung input suara ke komputer melalui mikropon
4. Pengonversi data analog ke digital (misalnya merekam suara dari
mikrofon)
5. Pengkonversi data digital ke bentuk analog (misalnya saat memproduksi
suara dari spiker)
Sedangkan cara pengangkutan suara biasanya menggunakan tiga cara, yaitu :
1. Melalui teknologi frequency modulation (FM) atau Sintesa lewat FM
adalah cara yang paling efektif untuk menghasilkan suara yang jernih.
Suara disimulasikan dengan menggunakan bilangan algoritma untuk
Teknik Komputer dan Jaringan
69
menghasilkan sine wave, atau gelombang yang lentur sehingga
menghasilkan suara yang mirip suara sumber aslinya.
2. Cara wavetable adalah merekam suara yang tersimpan pada chip kartu
suara, dan meneruskannya ke spiker.
3. Synthesizing secara fisik berarti suara disimulasikan melalui prosedur
programming yang kompleks.
3.5.2 Bagian-bagian Sound Card
Gambar 3.37 Bagian-bagian Sound Card
1. Digital out
2. Microphone In
3. Analog Line In
4. Center or subwoofer
5. Front right or left and
headphones
6. Surround left / right
7. Surround back left / right
3.5.3 Pemasangan Sound Card
Dilihat dari cara pemasangannya, sound card dibagi 3 antara lain :
1. Sound Card Onboard, yaitu sound card yang menempel langsung pada
Motherboard komputer kirta.
2. Sound Card Offboard, yaitu sound card yang pemasangannya di slot
ISA/PCI pada motherboard kita. Rata-rata sekarang sudah menggunakan
PCI.
Teknik Komputer dan Jaringan
70
3. Soundcard External, adalah sound card yang penggunaannya disambungkan
ke komputer melalui port eksternal, seperti USB atau FireWire.
3.5.4 Cara Kerja sound card
Ketika anda mendengarkan suara dari sound card,data digital suara yang
berupa waveform .wav atau mp3 dikirim ke sound card. Data digital ini di
proses oleh DSP (Digital Signal processing : Pengolah signal digital) bekerja
dengan DAC (Digital Analog Converter : Konversi digital ke Analog ).
Mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog, yang kemudian sinyal analog
diperkuat dan dikeluarkan melalui speaker.
Ketika anda merekam suara lewat microphone. suara anda yang berupa
analog diolah oleh DSP dalam mode ADC ( Analog Digital Converter :
Konversi analog ke digital). Mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital yang
berkelanjutan. Sinyal digital ini simpan dalam format Wav(wave) dalam disk
atau dikompresi menjadi bentuk lain seperti mp3. cara pengangkutan suara
biasanya menggunakan tiga cara, yaitu melalui teknologi frequency modulation
(FM), wavetable, dan model fisik. Sintesa lewat FM adalah cara yang paling
efektif untuk menghasilkan suara yang jernih.
Teknik Komputer dan Jaringan
71
3.6 LAN CARD
3.6.1 Konsep Jaringan Komputer
Jaringan Komputer merupakan sekumpulan komputer yang dihubungkan
melalui media fisik dan software yang memfasilitasi komunikasi antara komputer-
komputer tersebut.
Media fisik ini bisa berupa kabel atau udara yang menjadi media bagi
komunikasi elektromagnetik. Masing-masing komputer terhubung melalui media
fisik dengan menggunakan kartu jaringan (Network Interface Card = NIC). Segala
proses transmisi melalu media fisik akan melalui NIC tersebut.
Bila jaringan komputer cukup banyak yang menempati suatu area lokal, maka
jaringan ini dinamakan jaringan komputer lokal (Local Area Network = LAN).
Printer dan peripheral lain
Sebelum ada jaringan, setiap orang harus memasang printer pada
komputer masing-masing. Disini satu-satunya cara untuk men-share printer
adalah berada/duduk pada komputer yang memiliki printer. Setelah adanya
jaringan, maka dimungkinkan beberapa orang men-share dan mengakses data
secara bersamaan. Apabila beberapa orang membutuhkan printer, maka mereka
dapat menggunakan printer yang tersedia pada jaringan.
Data
Sebelum ada jaringan, orang yang ingin sharing informasi terbatas pada
hal-hal sebagai berikut :
Melalui telepon atau melalui media komunikasi lain
Menulis memo
Menyimpan data pada floppy disk dan mengcopy data tersebut ke komputer
yang membutuhkan.
3.6.2 Konsep Client – Server
Jaringan client atau server adalah jaringan dimana komputer client bertugas
melakukan permintaan data dan server bertugas melayani permintaan tersebut.
Teknik Komputer dan Jaringan
72
Client
User akan membuat permintaan melalui software client. Aplikasi ini berfungsi :
Memberikan interface bagi user untuk melakukan tugas
Format request data ke bentuk yang dapat dimengerti oleh server
Menampilkan hasil yang diminta pada layar.
Server
Jaringan client atau server, server khusus digunakan untuk pemrosesan,
penyimpanan dan manajemen data. Server bertugas menerima request dari
client, mengolahnya dan mengirimkan kembali hasilnya ke client.
Untuk itu server membutuhkan komputer khusus dengan spesifikasi
hardware yang jauh lebih baik dibandingkan hardware untuk client karene
komputer harus mampu melayani:
Request secara simultan dalam jumlah besar
Aktivitas manajemen jaringan
Menjamin keamanan pada resource jaringan.
3.6.3 Media Transmisi
Selain NIC media fisik yang digunakan dalam jaringan adalah kabel, dimana
kabel ini digunakan sebagai media transmisi. Media transmisi disini dapat berupa :
E Twisted Pair
E Kabel Coaxial
E Serat Optik
3.6.4 Sifat-sifat LAN
1. Fleksibilitas (Keluwesan)
Ada berbagai peralatan hardware yang dapat dipasang pada jaringan komputer
lokal. LAN dapat menjalankan aplikasi dengan pemrosesan yang berbeda dan
mempunyai kemampuan transfer data. Sebagai contoh, beberapa pemakai
sedang mentransfer file teks ke jaringan. Pada waktu yang sama pemakai lain
dapat memakai fasilitas yang lain pada LAN tersebut.
Teknik Komputer dan Jaringan
73
2. Kecepatan
LAN dapat mempunyai transfer data berkecepatan tinggi. Kecepatan
dibutuhkan karena harus ada jumlah byte yang banyak yang harus dimuatkan
ketika workstation memerlukan aplikasi software.
3. Reliabilitas (Keandalan)
LAN harus bekerja secara terus menerus dan konsisten. LAN dapat dikatakan
andal jika semua workstationnya mempunyai akses ke jaringan menurut hak-
hak yang telah ditetapkan oleh administrator jaringan. Tidak ada workstation
yang boleh mengkonsumsi kapasitas pemrosesan LAN secara mayoritas,
karena hal itu akan menghalangi akses pemakai lain dan memperpanjang
waktu respon bagi pemakai jaringan.
4. Hardware dan Software yang digunakan bersama-sama
Pada LAN ada peralatan khusus yang disebut server, server adalah komputer
pada LAN yang dapat diakses oleh semua pemakai dalam jaringan.
5. Interface Transparansi
Dengan memiliki interface transparansi diharapkan bahwa akses jaringan
untuk pemakai tidak akan lebih rumit daripada mengakses fasilitas yang sama
dengan menggunakan interface yang berbeda.
6. Adaptability (Kemampuan menyesuaikan diri)
Rancangan LAN yang baik mempunyai kemampuan mengakomodasi berbagai
macam hardware dan dengan mudah mengkonfigurasi ulang tanpa
mengganggu pemakai. LAN harus pula mempunyai kemampuan perluasan
tanpa memandang jumlah pemakai.
7. Akses ke LAN lain atau WAN
LAN merupakan komponen kecil dari jaringan yang lebih besar. LAN harus
dapat digunakan pemakai untuk mengakses keseluruhan fasilitas dengan
menghubungkan jaringan komputer lokal ke fasilitas jaringan area luas.
8. Keamanan
Penyambungan dan fleksibilitas jaringan komputer lokal tidak boleh dilakukan
dengan mengurangi keamanannya. LAN harus mempunyai ketentuan
mekanisme keamanan ID dan password.
Teknik Komputer dan Jaringan
74
9. Pengelolaan Terpusat
Kebanyakan instalasi LAN dimaksudkan untuk mengurangi biaya dan
mempermudah penggunaannya. LAN harus meminimalkan intervensi operator
dan harus mempunyai beberapa peralatan pengelolaan yang memberikan
rangkuman operasi jaringan kepada operator jaringan.
10. Kepemilikan Pribadi
Media hardware, software dan pembawa data biasanya dimiliki oleh
perusahaan atau jawatan yang membeli LAN. Semua perbaikan, pemeliharaan
dan penyambungan baru merupakan tanggung jawab dari pada pemilik LAN.
3.6.5 Jenis-Jenis LAN Card
1. NIC
NIC adalah sebuah kartu yang berfungsi sebagai jembatan dari komputer
ke sebuah jaringan komputer. Jenis NIC yang beredar ada dua jenis, yakni
NIC yang bersifat fisik, dan NIC yang bersifat logis.
NIC fisik
NIC fisik umumnya berupa kartu yang dapat ditancapkan ke
dalam sebuah slot dalam motherboard komputer, yang dapat berupa
kartu dengan bus ISA, bus PCI, bus EISA, bus MCA, atau bus PCI
Express. NIC fisik juga dapat berupa kartu eksternal yang berupa kartu
dengan bus USB, PCMCIA, bus serial, bus paralel atau Express Card,
sehingga meningkatkan mobilitas (bagi pengguna yang mobile).
NIC logis
NIC logis merupakan jenis NIC yang tidak ada secara fisik dan
menggunakan sepenuhnya perangkat lunak yang diinstalasikan di atas
sistem operasi dan bekerja seolah-olah dirinya adalah sebuah NIC.
Teknik Komputer dan Jaringan
75
Contoh dari perangkat NIC logis adalah loopback adapter dan Dial-up
adapter. Kartu NIC logis ini dibuat dengan menggunakan teknik emulasi.
Teknik Komputer dan Jaringan
76
3.7 WIRELESS LAN
Gambar 3.38 Wireless LAN
3.7.1 Pengertian
Wireless merupakan teknologi yang bertujuan untuk menggantikan kabel
yang menghubungkan terminal komputer dengan jaringan.
Keuntungannya adalah biaya instalasi yang lebih murah dibandingkan
dengan wired LAN, karena tidak dibutuhkan instalasi kabel yang terlalu besar
khususnya untuk sub lokasi/sub grup yang agak jauh. Pertimbangan kedua
adalah karena wireless LAN ini cocok untuk unit-unit DTE yang portabel dan
bersifat mobil.
Diagram skematik dari dua aplikasi pada Wireless LAN dapat
diperhatikan pada gambar di bawah ini :
Teknik Komputer dan Jaringan
77
Gambar 3.39 Diagram Skematik Aplikasi Wireless LAN
Dari gambar dapat kita amati ilustrasi dari dua aplikasi wireless LAN.
1. Infrastructure wireless LAN
Pada aplikasi ini, untuk mengakses suatu server adalah dengan
menghubungkannya ke suatu wired LAN , yang dikenal sebagai Portable
Access unit (PAU)
2. Ad hoc wireless LAN
Pada Ad hoc wireless LAN suatu kumpulan komputer portabel
berkomunikasi satu dengan yang lainnya untuk membentuk self-contained
LAN.
3.7.2 Media Wireless
1. Media Radio
Gelombang radio telah banyak dipakai untuk berbagai aplikasi.
Keunggulannya adalah karena gelombang radio dapat merambat
menembus objek seperti dinding dan pintu.
2. Media Inframerah
Inframerah memiliki frekuensi yaitu di atas 1014
Hz. Umumnya
dinyatakan dalam panjang gelombang 800 nm dan 1300 nm.
PA
U
PD PD
PD PD
PD
PD PD
PD
serv
er
radius 50-100m
porta
bel t
o fix
edne
twor
k
porta
ble
topo
rtabl
ene
twor
k
radius 10-20m
PC
PA
U
PC
PC
PC
I. infrastructure
II.Ad hoc
fixed
wire
repl
acem
ent
Teknik Komputer dan Jaringan
78
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dapat mengetahui kegunaan dan cara menggunakan Avometer dengan baik dan
benar
Dapat mengetahui kegunaan dan macam-macam resistor
Dapat mengetahui kondensator, kegunaan, wujud dan macam-macam dari
kondensator tersebut
Dapat mempelajari dan memahami cara menyetting ulang PC yang error dan
tanda-tanda bahwa komponen tertentu ada yang error
Mampu melakukan perawatan PC pada komponen PC dengan baik dan benar
4.2 Saran
Dalam menggunakan Avometer perlu diperhatikan ketelitian baik dari cara
membaca atau menhitungnya
Lebih teliti dalam mencari permasalahan yang terjadi pada suatu komponen dan
mendiagnosis solusi dari masalah tersebut
Perhatikan kebersihan komponen PC dan tempat untuk menyimpan komponen
tersebut agar lebih awet
Teknik Komputer dan Jaringan
79
DAFTAR PUSTAKA
[1] __________, HARDDISK.doc,
http://www.unsri.ac.id/upload/arsip/HARDISK.doc, Minggu, 10 Maret 2013, jam 09.22
WIB
[2] Arif, Smkma, kondensator.doc,
http://smkmaarif3.files.wordpress.com/2010/07/kondensator.doc, Minggu, 10 Maret
2013, jam 09.43 WIB
[3] Ekaria, Wahyu, makalah-jadi.doc,
http://wahyuekaria.files.wordpress.com/2012/10/makalah-jadi.doc, Minggu, 10 Maret
2013, jam 09.53 WIB
[4] Elektro, Harahap, kapasotor.doc,
http://harahapelektro.files.wordpress.com/2011/11/kapasitor.doc, Minggu, 10 Maret
2013, jam 09.48 WIB
[5] Files, Bobby, resistor.doc,
http://bobbyfiles.files.wordpress.com/2008/01/resistor.doc, Minggu, 10 Maret 2013,
jam 09.30 WIB
[6] Pipin, Siska, WIRELESS LAN.doc,
http://www.freewebs.com/siskapipin/WIRELESS%20LAN.doc, Minggu, 10 Maret
2013, jam 10.12 WIB
[7] Wiber, Listrik, avo-meter-word1.doc,
http://listrikwiber.files.wordpress.com/2008/09/avo-meter-word1.doc, Minggu, 10
Maret 2013, jam 09.15 WIB
Top Related