“INTRODUCTION TO FIQH MU’AMMALAH”
Irawan Febianto, MMgt([email protected])
5 Oktober 2009
Faculty of Economics, Universitas Padjadjaran
Pengertian dan Definisi (1)
•Al-Islam adalah Din bagi seluruh Nabi dan Rasul. Iamerupakan sistem panduan berdasarkan al-Shariah (al-Qur’an: Al-Jathiyah, 45:18). Fiqh Mu’amalah merupakansubset dari al-Shari’ah.
•Untuk mengapresiasi secara total al-Islam dan Maqasid al-Shari’ah, Fiqh Mu’amalah harus mengikutsertakan dimensiAqhidah danAkhlaq dalam al-Shari’ah.
Mu’amalah� Transactions� Hubungan kita antara sesama mahluk ciptaan Allah lainnya.
Fiqh Al-Mu’amalah adalah pengetahuan danpemahaman akan Sha’riah yang berkaitan dengan
Pengertian dan Definisi (1)
pemahaman akan Sha’riah yang berkaitan denganhubungan kita dengan mahluk ciptaan Allah SWT lainnya.
●Aqhidah merupakan pelengkap Fiqh Mu’amalat denganelemennya Responsibility danAccountability kepada“invisible stakeholder.” Termasuk juga semangatTawakkul –risk taking attitude, yang penting dalam berbisnis.
Pengertian dan Definisi (1)
●Akhlaq merupakan software dari aspek moral dan etikabagi Islamic “brand” yang berkaitan dengan corporate culture dan alat dari Da’wah by example (al-Da’wah Bi al-Hal)
Keunikan alamiah Shari’ah
•Divine Source
Pengertian dan Definisi (2)
•Divine Source
•Divine Goal
•Permanent vs. Temporary features
•Natural
•Universal
Adanya variasi opini dari suatu masalah dalamFiqh Mu’ammalah merupakan suatu asset danfasilitas, bukan merupakan beban dan alasan
Pengertian dan Definisi (2)
fasilitas, bukan merupakan beban dan alasanuntuk terjadinya konflik, selama opini-opinitersebut berdasarkan kepada Shari’ah ijtihadyang murni.
Dalam melakukan ijtihad, perhatian harusdiberikan ketika membedakan antara HakAllah (HaqAllah) dan hak dari ‘Ibad (Haq al-’Ibad). Contoh, menentukan jumlah raka’at dalam shalat
Pengertian dan Definisi (3)
Contoh, menentukan jumlah raka’at dalam shalat5 waktu adalah hakAllah. Melanggar hakAllah cenderung kepada Shirk.
Fiqh Mu’amalah harus dipandu oleh Maqasid al-Shari’ah. Tidak hanya cukup sebatas memenuhi syaratsebagai ‘Shar’ah compliance’. Bahkan pada tingkatan
Pengertian dan Definisi (4)
sebagai ‘Shar’ah compliance’. Bahkan pada tingkatanDharurah, pilihannya adalah antara kepentinganMaslahah yang lebih luas atau yang paling sedikitburuknya (lesser evil)
Fiqh
Process Of Ijtihad
Providing rules to faqih
Producing Islamic law Faqih
Of Ijtihad
Usul Fiqh
rules to faqih
UsuliProducing rules and principles
Sejarah Fiqh
1.Periode Rasulullah s.a.w: sumber utama Shariah adalahwahyu.
2.Periode pra Sahabat: Ijtihad and Ijma’ menjadi penting.
3.PeriodeTabi’in: evolusi dari aliran-aliran of Figh3.PeriodeTabi’in: evolusi dari aliran-aliran of Figh
4.Periode tabi’ Tabi’in: evolusi of Madhahib
5.PeriodeTaqlid
Sumber-sumberAl-Shari’ah
•Sumber-sumber Ilahiah versus Fiqh•KlasifikasiTaklifi versus Wadh’i
-Wajib, Mandub, Makruh, Haram (T)-Wajib, Mandub, Makruh, Haram (T)-Adanya alasan untuk beramal melalui berdagang(W)
•Klasifikasi sumber-sumber primer dansekunder
SHARIAH SHARIAH SHARIAH SHARIAH
Sumber Primerl The Noble Quran, al –Kitab.l The Sunnah (Tradition of the Prophet)l The Consensus of legal opinion for Muslim Jurists (al-Ijma’)l The Analogy (al-Qiyas)
Sumber SekunderSumber Sekunderl Juristic preference ( al-istihsan)l Practices of Peoples of Medina (amal ahl al-madinah)l Consideration of public interest (al-istislah), Maslahah Mursalah (Extend Analogy).l General customary practices (al-’adah/ ‘urf)l Presumption of continuity (al-istishab)l SaadAl-dariah (Blocking the lawful means to an unlawful end).� Companion’s opinion (qawl al-sahabi).� Shar’ Man Qablana (earlier scriptures).
Classification of the sources of
Shariah law
Primary sources
أو&"!/أد&! أ$#"!
Agreed upon sources
Secondary sources
01234!/أد&! /.-"!
disputed sourcessources
أد&! 6789 -#"35
Transmitted sources أد)# '&%$#
Definitive sourcesأد)# .-,$#
sourcesأد&! 9;#8: /"35
Rational sourcesأد)# 0&%$#
Probable sourcesأد)# #$23
Secondary sources
public interest
(al-istislah), Maslahah
ا&<=#>!ا&<.@#!
Juristic preference (al-istihsan)
ا3B<8@Cن
Practices of
Peoples of Medina (amal ahl
al-madinah)
Dأه D>-!F0G>&ا
General customary practices (al-’adah)
ا&3Iدةأو
ا&I.ف
resumption of
continuity (al-istishab)
اC@8=>3ب
Saad Al-dariah
LMراO&ا G@
Companion’s opinion (qawl
al-sahabi).
PQ3<=&1ل اS
Shar’ Man Qablana (earlier
scriptures).
T9 ع.V3F#WS
Al-Qur’an
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilahRasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jikakamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Makakembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasulkembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepadaAllah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama(bagimu) dan lebih baik akibatnya.
(Al-Nisa:59)
Al-Qur’an
•Bersifat Ilahiah dan otentik
•Merupakan petunjuk dan komprehensif
•Mengandung aturan dalam bidang criminal law, •Mengandung aturan dalam bidang criminal law, family law, Ibadat, ethics, muamalat
•Memiliki aturan definitif dan speculatif
As-Sunnah•Apapun yang dikabarkan berasal dari Rasulullah s.a.w baik berupa perkataan, perbuatan maupun indikasi-indikasi lainnya.
•Jenis:
1.Apa yang dikabarkan dari Rasulullah dalam kapasitasnya sebagai manusia, seperikebiasaan tidurnya, makannya dll.
2. Apa yang dikabarkan dari Rasulullah sebagai ijtihad Beliau berdasarkanpengalamannya sebagai manusia.
3. Apa yang dikabarkan sebagai sesuatu yang khusus bagi Beliau.
4. Sunnah apapun selain dari tiga jenis diatas dianggap sebagai sumber Shariah danbersifat mengikat.
As-Sunnah
Klasifikasi:
•Al-Mutawatir•Al-Mashhur•Al-Mashhur•Al-Ahad
Fungsi:
•Menjelaskan aturan Quran•Menghasilkan aturan baru
Classification of the Sunnah
Ahkam Transmission
Qawl (word) Fiil (Act) Taqrir (approval) Muttasil Munqati
Sahih Daiif
Qawl (word) Fiil (Act) Taqrir (approval) Muttasil Munqati
Mutawatir
Mashhur
Ahad
Al-Ijtihad
●Memperluas suatu usaha untuk mendapatkankebenaran. Para Fuqaha telah menetapkan syarat-syarat sebagai Mujtahid.
•Metodologinya dapat berupa induktif atau deduktif.
•Ijtihad dapat berupa group atau individual
Al-Ijma’
•Konsensus umum dari kelompok ‘Ulama dalam setiapgenerasi yang menghasilkan ijtihad.
•‘Ulama-ulama tersebut harus memenuhi semua•‘Ulama-ulama tersebut harus memenuhi semuapersyaratan sebagai mujtahid. Shatibi tidakmengharuskanArabic sebagai prasyarat.
Al-Qiyas
•Suatu analogi yang memperluas aturan lama ke dalam aturan baru
•Didalamnya termasuk Illah, kasus lama, •Didalamnya termasuk Illah, kasus lama, kasus baru dan aturan.
•Perhatian harus ditujukan dalammembedakan antara Illah dan Hikmah
•Al-Imam Abu Hanifah mendefinisikannyasebagai memperluas aturan dari Qiyas yang terlihat, kepada Qiyas yang tidak terlihat dengan
Al-Istihsan
terlihat, kepada Qiyas yang tidak terlihat denganberbasis kepada kebutuhan.
Al-Maslahah
•Metode mengungkap Maslahah dari suatu ayat.
•Ini berasal dari Maliki, hal ini serupa dengan•Ini berasal dari Maliki, hal ini serupa denganHanafi Istihsan
Al-’Urf
•Ketika kebiasaan atau adat menjadi sumberShari’ah, contohnya penggunaanATM
•‘Urf tidak boleh bertentangan dengan Shari’ah•‘Urf tidak boleh bertentangan dengan Shari’ahagar dapat dianggap mengikat secara hukum.
Maqasid al-Shari’ah
ا�������� � berarti tujuan dan fungsi syariat berupamendatangkan kemaslahatan, baik dalam bentuk mewujudkanmaupun memelihara kemaslahatan tersebut
Al-Syatibi mendefiniskan: “maqashid syari’ah bertujuanmewujudkan kemaslahatan manusia di dunia dan akhirat.”mewujudkan kemaslahatan manusia di dunia dan akhirat.”
PEMBAGIAN MAQASHID AL-SYARIAH
� Al-Dharuriyat yakni ,(ا���ور��ت) kemaslahatan-kemaslahatan yang kepadanya bersandarkehidupan manusia dan eksistensi masyarakat. Jika kemaslahatan itu tidak ada maka akan terjadiketidakstabilan, kerusakan dan kesengsaraan di dunia dan akhirat. Seperti makanan, minumandll
� Al-Hajiyat yakni ,(ا������ت) perkara-perkara yang dibutuhkan manusia untuk menghilangkankesulitan. Jika perkara-perkara itu tidak terwujud, tidak akan merusakan tatanan kehidupan, namun manusia akan mengalami kesulitan dan kesempitan. Seperti diperbolehkannya sholatduduk saat tidak mampu berdiriduduk saat tidak mampu berdiri
� Al-Tahsiniyah yakni ,(ا��������ت) sesuatu yang menjadikan hidup manusia lebih pantas danberadab. Jika sesuatu itu tidak ada maka tidak akan merusak tatanan kehidupan serta tidakmenyulitkan. Hanya saja akan mengurangi ketidakpantasan, etika dan fithrah. Seperti masalahetika saat minum, makan, menutup aurat dan lainnya.
ا�������� �
ا��������تا������تا���ور��ت
��ا�agama
ا����jiwa
� ا��akal
ا���لharta
�ا���ض/ ا���Keturunan/kehormatan
!�"memelihara
ا�$�دmewujudkan
ا���ور��ت
��ا�agama
ا����jiwa
� ا��
!�"memelihara
ا�$�دmewujudkan
!�"memelihara
ا�$�دmewujudkan
!�"
ا�$�دmewujudkan
Iman dg rukun2nya, syahdatain, dasar2 aqidah, dasar2 ibadah (sholat, zakat, puasa, haji dll
Dakwah, menghadapi musuh, jihad, Menindakyang murtad, mencegah pendangkalan akidah
Kewajiban mencari nafkah, pernikahan
Haramnya merusak tanaman, diterapkannyaHukum qishos
Allah memberikan akal kepada setiap manusia, Kewajiban menuntut ilmu dasar
Haramnya mengkonsumsi yang dapat ا���ور��ت� ا��akal
ا���لharta
�ا���ض/ ا���Keturunan/kehormatan
!�"memelihara
!�"memelihara
ا�$�دmewujudkan
!�"memelihara
ا�$�دmewujudkan
Haramnya mengkonsumsi yang dapatMenghilangkan akal (khomr, narkoba)
Disyariatkannya berbagai bentuk muamalat/transaksi
Haramnya mencuri, adanya hukuman pencurian, Larangan merusak harta orang
Disyariatkannya pernikahan
Dilarangnya perzinahan dan aborsi,Adanya hukuman bagi penzina & penuduhnya,
ا������ت
��ا�agama
ا����jiwa
� ا��
Disyariatkan rukhsoh (dispensasi) spt: jama’ sholatDlm safar, tayammum saat tdk ada air dll
Tidak ditegakkannya qishos karenaketidakjelasan pembunuhan dan diganti dg diat
Kewajiban belajar/menuntut ilmu lebih dalam �ا������ت ا��akal
ا���لharta
�ا���ض/ ا���Keturunan/kehormatan
Kewajiban belajar/menuntut ilmu lebih dalam
Dibolehkannya muamalah yang terlepas dari kaidahUmum, spt akad salam, istishna’, muzaro’ah dll
Disyariatkannya pernikahan
ا��������ت
��ا�agama
ا����jiwa
� ا��
Memakai pakaian yang bagus saat ke masjid, Melakukan hal-hal yang sunnah
Makan dengan aneka rupa menu, vitamin tambahan
Melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,Kelengkapan belajar dengan fasillitas komputer � ا��
akal
ا���لharta
�ا���ض/ ا���Keturunan/kehormatan
Kelengkapan belajar dengan fasillitas komputer
Larangan menjual barang najis, membeli diatasTawaran orang lain
Pernikahan dengan resepsi
Urutan Prioritas Maqashid al-Syariah� Jika menemukan masalah antara ketiga maqashid (mashalih) maka yang diprioritaskan adalahAl-Dharuriyat, kemudian al-Hajiyat, lalu al-Tahsiniyat.
� Tidak boleh memperhatikan al-Hajiyat namun merusak al-Dharuriyat, demikian juga tidak boleh memperhatikan al-tahsiniyat jika merusak al-Hajiyat dan al-Dharuriyat
� Contoh: diperbolehkan membuka aurat untuk pengobatan suatupenyakit. Karena menutp aurat adalah tahsiniyat, sedangkan berobatpenyakit. Karena menutp aurat adalah tahsiniyat, sedangkan berobatadalah menjaga jiwa yang bersifat al-dharuriyat.
� Contoh: Diperbolehkan memakan bangkai dalam keadaan darurat. Karena memelihara jiwa
� Contoh: kewajiban memenuhi panggilan jihad. Meskipun mengetahuibahwa resiko jihad adalah mati (al-dharuriyat-memelihara jiwa), tapimemelihara agama (al-dharuriyat) lebih penting lagi
4. Penghargaan
5.Aktualisasi
Diri
Maslow’s Hierarchy of Needs
Menurut Maslow. Garis hirarkis kebutuhan manusia berdasarkan skala prioritasnya sbb:
“Saya sih, ekonomi dulu mapan, baru berumah tangga”
“Saya sih, kumpulin ilmu dulu, baru mengajar”
“Saya sih punya rumah dulu, baru menikah”
PERBEDAAN KONSEP ISLAM DAN KONSEP BARATPERBEDAAN KONSEP ISLAM DAN KONSEP BARAT
1. Fisiologi
2. Keamanan
3. S o s i a l
dulu, baru mengajar”
��ا�Agama
ا�������� ���ا���ور��ت ا�% ا*��م ا���)'&�+
Konsep 5 Kebutuhan dasar menurut Imam Syatibi
Kemaslahatan agama sebagai prioritas &
barometer
PERBEDAAN KONSEP ISLAM DAN KONSEP BARATPERBEDAAN KONSEP ISLAM DAN KONSEP BARAT
ا����Jiwa
� ا��Intelektual
ا���لHarta
ا���,/ا���ضKehormatan/keturunan
��ا�Agama
ا����ا���,/ا���ض
“Saya sih, ekonomi dulu mapan, baru berumah tangga”
“Saya sih, kumpulin ilmu dulu, baru mengajar”
“Saya sih punya rumah dulu, baru menikah”
KESALAHAN PRINSIP
•Abu Dzar al-Ghiffari adalah sahabat miskin, namun tetap berdakwah
•Rasulullah SAW pernah menikahkan sahabat dengan mas kawin berupa cincin dari besi, atau bacaan al-Qur’an, atau beberapa butir kurma
•Nabi saw & sahabat berdakwah tidak menunggu seluruh wahyu turun “Sampaikanlahdariku walau satu ayat”
ا����Jiwa
� ا��Intelektual
ا���لHarta
ا���,/ا���ضKehormatan/keturunan
PADAHAL..
1. Konsep Islam: hak dasar manusia adalah lima hal (al-dharurat al-khoms) dan merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkanKonsep Barat: hak dasar manusia pertama adalah kebutuhan primer fisik
2. Konsep Islam : antara hak dan kewajiban adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan bersifat tawazun (seimbang)Konsep Barat: perhatian kepada hak-hak lebih besar dibanding dengan
PERBEDAAN KONSEP ISLAM DAN KONSEP BARATPERBEDAAN KONSEP ISLAM DAN KONSEP BARAT
Konsep Barat: perhatian kepada hak-hak lebih besar dibanding dengan kewajiban.
3 Konsep Islam: hak dan kewajiban bersifat Value bound (dibatasi nilai-nilai), spt dilarang nikah sesama jenisKonsep Barat: hak-hak bersifat free of value (bebas dari nilai-nilai), spt diperbolehkannya nikah sesama jenis
4. Konsep Islam: hak seseorang dibatasi oleh hak orang lain, spt: dilarang menghina simbol-simbol yang dihormati umat lain walau adanya kebebasan berpendapat.Konsep Barat: hak seseorang tidak dibatasi oleh hak orang lain. Spt tidak adanya larangan berpendapat walau menyinggung pihak lain atas nama kebebasan berpendapat
5. Konsep Islam: Kepentingan agama (Islam) di atas segala kepentinganKonsep Barat: Tidak melihat kepentingan agama sebagai sesuatu yang
PERBEDAAN KONSEP ISLAM DAN KONSEP BARATPERBEDAAN KONSEP ISLAM DAN KONSEP BARAT
Konsep Barat: Tidak melihat kepentingan agama sebagai sesuatu yang diperhatikan, karena konsepnya dibangun atas paham sekuler.
6. Konsep Islam : Hak dan kepentingan umum harus didahulukan dari hak dan kepentingan individuKonsep Barat: Tidak ada kejelasan tentang hubungan hak dan kepentingan pribadi disatu sisi, dengan hak dan kepentingan umum di sisi lain
Definition of Contract� Aqd dalam bahasa Arab bermakna mengikat dengan kuat, seperti mengikat tali.
� Dalam kamus Lisan al Arab: aqad al ahd berarti membuatperjanjian, aqad al yamin berarti memberi kesaksian, aqdat al nikah berarti perjanjian pernikahan. nikah berarti perjanjian pernikahan.
� Kesimpulan: aqad berarti perjanjian dan penyelesaian(covenant and fulfillment).
� Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkanbagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedangmengerjakan haji. SesungguhnyaAllah menetapkan hukum-hukummenurut yang dikehendaki-Nya. (Q.S. Al-Maidah:1)
� dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan carayang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah janji;
Definition of Contract
yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah janji; Sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya. (Q.S. Al-Isra’:34)
� dan tepatilah Perjanjian denganAllah apabila kamu berjanji danjanganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudahmeneguhkannya, sedang kamu telah menjadikanAllah sebagai saksimu(terhadap sumpah-sumpahmu itu). SesungguhnyaAllah mengetahui apayang kamu perbuat. (Q.S. An-Nahl:91)
� Kata kontrak dalam Islamic Jurisprudence berarti perjanjiandan persetujuan antara dua pihak yang secara hukumditerima, memiliki dampak dan mengikat.
� Ekspresi kecocokan antara penawaran positif yang dibuat olehsalah satu pihak dan penerimaan oleh pihak yang lain, dalam
Definition of Contract
salah satu pihak dan penerimaan oleh pihak yang lain, dalamsuatu cara yang memberi dampak terhadap subyek di dalamkontrak
Definition of Contract in Man-Made Laws� Perjanjian dari dua kehendak untuk mengadakan suatu event dengan dampak hukum, baik itu original, mentransfer, memodifikasi, atau berakhir dengan komitmen.
� definisi kontrak dalam Islam lebih kuat dan rasional, faktorkehendak dalam hukum sipil adalah sesuatu yang tersembunyikehendak dalam hukum sipil adalah sesuatu yang tersembunyiyang tidak dapat diketahui kecuali dengan tanda atau sinyalyang nyata atau bukti seperti perkataan, perbuatan atausinyal.
The Pillars of a Contract� Ijab ‘penawaran positif’ dan qabul ‘penerimaan’ adalah dua prinsipatau rukun dari kontrak.
� Ijab, berarti mengkonfirmasi. Penawaran yang dibuat oleh pihakpertama dalam kontrak disebut ijab, karena ia memberi danmengkonfirmasi kebebasan untuk menerima kepada pihak kedua.
� Apabila pihak kedua menyetujui, maka pernyataan dia disebutqabul (penerimaan).
� Termasuk konfirmasi ketika pernyataan pihak pertama bertemudengan tindakan dari pihak lainnya, yang menunjukkan niat daripihak lain berupa signal, reception, atau tertulis.
� Salah satu dampak suatu kontrak adalahkewajiban dari eksekusi; ini terserah kepadapihak-pihak didalam kontrak: dapatberdampak langsung, ditunda, atau
The Pillars of a Contract
berdampak langsung, ditunda, atautergantung dari persetujuan bersama antaramereka.
Agar dapat diterima dan berdampak hukum, diperlukan persyaratan lain:
� Adanya dua pihak yang memiliki kualifikasi untukmelakukan kontrak
The Pillars of a Contract
melakukan kontrak� Format atau bentuk kontrak� Place of reference atau subject matter
•Menurut Hanafi rukun kontrak hanya Ijab and Qabul
•Sementara menurut Jamhur ada 4 pilar:
The Pillars of a Contract
•Sementara menurut Jamhur ada 4 pilar: Øchannel of communicationØcontracting party (Ijab)Øcontracting party (Qabul) Øsubject-matter or counter-values
Channel of Communication
•Any means of communication between the two contracting parties, which reveals their intentions to conclude a contract
•The intentions of the contracting parties can be revealed verbally, in writing, by conduct and sign language
•Komunikasi verbal paling banyak digunakan. Karena mudah, tepat, jelas dan dapatdiekspresikan dalam bahasa apapun yang dapatdimengerti oleh pihak-pihak yang melakukan
Channel of Communication
dimengerti oleh pihak-pihak yang melakukankontrak.•kecuali dalam pernikahan –al-Shafi’ merekomendasikan penggunaan term ‘Nikahatau Ziwaj’
•Kontrak tertulis dapat dilakukan dalam bahasaapapun dan bentuk apapun yang dapat diterimaoleh pihak-pihak didalam kontrak, dengan syarattulisan tersebut dapat dilacak, didokumentasikan
Channel of Communication
tulisan tersebut dapat dilacak, didokumentasikandan dilakukan dalam format yang dapat diterimaumum bagi pihak-pihak terkait.
•Expression by conduct (Ta’ati) adalah bahasatubuh tanpa ada verbal expression e.g. ATM.•Hanafi and Hanbali membenarkanberdasarkan ‘Urf, Malik membenarkan sebagai
Channel of Communication
berdasarkan ‘Urf, Malik membenarkan sebagaiabsolutely valid. Shafi’ tidak membenarkankarena gharar•Ta’ati berdampak kepada e-buss
Channel of Communication
•Sign Language berkaitan denganketidakmampuan seseorang berbicara. Namun, disarankan untuk menggunakan tulisan jikadapat menulis dan membaca.dapat menulis dan membaca.
•Orang yang dapat berbicara seharusnya tidakmenggunakan sign language dalammelaksanakan kontrak (Shafi’ and Hanafi)
Channel of Communication
Ada 3 syarat untuk channel of communication:
•Clarity of expression between I&Q – cukup jelasuntuk menangkap maksud dari phak-pihak yang melakukan kontrak.melakukan kontrak.
•Perjanjian diantara I&Q- the contract terms and conditions.
•Continuitas antara I&Q (di Majlis atau forum yang sama)
Issues on Ijab and Qabul
•Apakah Majlis time-based atau location based?•Dapatkah Ijab dilakukan di satu Majlis danQabul di lain Majlis?•Haruskan respon dari penawaran (Ijab) •Haruskan respon dari penawaran (Ijab) dilakukan instant saat itu juga atau dapatditunda ? Apa dampaknya bagi kepentinganpenjual dan pembeli?
Issues on Ijab and Qabul
•Kontrak yang tidak memerlukan kesamaan majlis: wasiyyah (will), Isa’ (guardianship) and wakalah(agency)(agency)
•Membatalkan Ijab sebelum Qabul(Maliki=No, Jamhur=Yes)
•Ditolaknya penawaran oleh Qabil
Termination of Ijab
•Selesainya majlis tergantung kebiasaan yang berlaku umum
•Hilangnya legal capacity
•Rusak atau hilangnya subject matter
Manusia berbeda dalam natural, kapasitas, usia, intelligence, physique, etc. Perbedaan ini menentukankemampuan mereka dalam kontrak:
Contracting Parties
•Sebagian orang tidak dapat melakukan kontrak apapun•Sebagian orang dapat melakukan kontrak tertentu.•Sebagian orang dapat melakukan kontrak jenis apapun.
Contracting parties: Ahliyyah
•Legal capacity untuk mendapatkan hak dandapat melakukan kontrak dinamakan ‘Ahliyyah’•Ahliyyah is dibagi menjadi al-Wujub (legal capacity to acquire rights) dan al-Ada’ (legal capacity to acquire rights) dan al-Ada’ (legal capacity to perform a contract). •Diklasifikasikan lagi menjadi 2: complete (c) dan incomplete (ic).
Contracting Parties: Ahliyyah
Lima tingkatanAhliyyah:
Foetus,Infancy (Tufulah), Childhood (Tamyiz), Foetus,Infancy (Tufulah), Childhood (Tamyiz), Adulthood (Bulugh), Maturity (Al-Rushd)
Stage AhliyyahAl-Wujb
AhliyyahAl-Ada
Contract Ruling
fetus ic nil nil nil
Stages of Ahliyyah
fetus ic nil nil nil
Infancy c Nil – by parents
Charity, gifts, etc
mawquf
Childhood
c ic 3 types Valid/mawquf
Stages of Ahliyyah
stages AhliyyahAl-Wujb
Ahliyyah Al-ada
Contract ruling
Adult c c all validAdulthood
c c all valid
Maturity c c all valid
Contracting Parties’
Hambatan untuk mendapatkan legal capacities:
1.Natural (insanity, feeble-mindedness, 1.Natural (insanity, feeble-mindedness, unconsciousness, sleep, terminal sickness
2.Acquired (drunkard-ness, extravagance, indebtedness or bankruptcy)
Contracting Parties: Issues
•Proprietary Theory vs. Legal Entity Theory
•Real Person vs. legal Person•Real Person vs. legal Person
•Implications for the Islamic commercial contracts.
Subject-matter
•Dapat berupa monetary asset (goods, etc) atau non monetary asset (marriage, etc), atau services
•The subject matter harus memiliki nilai(mutaqawwim) dan Shari’ah compliant.
Subject-matter
Persyaratan:•Tidak bertentangan dengan hukum•Harus ada pada saat berlangsungnya kontrak•Harus sesuatu yang dapat di transfer•Harus sesuatu yang dapat di transfer•Spesifik dan diketahui oleh pihak-pihakdidalam kontrak
Subject-matter: Issues
•Real (haqiqi) possession dan hukmi (legal) possession, contoh shares.
•Definisi mal, terutama yang berkaitan dengan•Definisi mal, terutama yang berkaitan denganhak-hak financial
•Deliverability: local vs. international markets.
•Spesifik atau umum
•Tujuan primer harus sesuai dengan tujuan sekunder
Objective of Contract
•Masalah muncul berkaitan dengan niat yang terlihatdengan tidak terlihat (hidden motive).
Types of Contract� Valid contracta. Shahih: kontrak sesuai dengan hukum Islam baik dalamrukun maupun dalam aspek eksternal. Legal in origin and characteristics (Hanafi)
� Invalid contract� Invalid contractb. Bathil: kontrak yang bertentangan dengan hukum Islam baik dalam rukun maupun dalam aspek eksternal.c. Fasid: kontrak dimana rukun dan persyaratannyaterpenuhi, namun ada aspek eksternal yang dilarang secarahukum.
Classification of Contract� Dilihat dari objek:a. kontrak memisahkan suatu properti, agar dapat dimiliki pihaklain (Tamlikat)b. kontrak menghilangkan hak yang sudah ada. (Isqatat)c. kontrak memberikan otoritas atau delegasi. (Tawfidh).d. kontrak kerjasamae. kontrak jaminan.f. kontrak untuk menjaga (safeguarding) properti milikseseorang.
Classification of Contract� Dilihat dari pendapat para cendekiawan:a. commutative contracts seperti menjual atau menyewab. gratuitous contracts seperti waqf, hadiahc. contracts of trust seperti agensid. contracts of partnership seperti mudharabah, shirkahd. contracts of partnership seperti mudharabah, shirkahe. contracts of suretyship seperti jaminan
Classification of Contract� Dilihat dari waktu dipenuhinya:a. Aqd Munjaz (berlaku saat itu juga)b. Aqd Mudaf li al- Mustaqbal (berlaku efektif di masa depan)c. Aqd Mu’allaq (kontrak bersyarat)
Basis for IB
vApakah agama ada kaitannya dengan Bisnis?
vApakah manusia dapat bebas dari nilai (value free)?free)?
vApa dampak dari sekulerisme dalam kehidupansocio-economic manusia?
vRenaissance dan kelahiran sekulerisme
vTeori menggantikan agama untuk mengatur
Basis for IB
vTeori menggantikan agama untuk mengaturkehidupan manusia
vHuman frustration dan kebutuhan akanperubahan
Basis for IB
vAl-Sahwah al-Islamiyyah (Islamic Revivalism)
vThe al-Makkah Conference on Islamic vThe al-Makkah Conference on Islamic Economics (1976), Islamabad in 1983, Kuala Lumpur in 1992, Loughborough in 2000.
Salient Features of IB
vProhibition on Negative Elements
vNo Creditor-Debtor Relationship
vCommodity/Usufruct is the essence
(concept of mal)
vConcept of Iwadh
vTime Value of Money
Pedagangan dapat dilarang dari esensinya, yaitu jika berkaitandengan counter values (harga atau barang). Jika barang atauharga termasuk dari yang dilarang dalam esensinya sepertibabi, alkohol, darah, dll maka kontraknya invalid.
Prohibition of Negative Elements
Disisi lain, perdagangan dapat dianggap invalid atau void ketikaberkaitan dengan alasan teknis, termasuk tujuan dariperdagangan. Contoh kita tidak dapat melakukan perdaganganbarang halal dengan penipuan atau melibatkan riba
Al-Riba
•Mempunyai definisi yang luas dan kontroversial
•Dilarang secara bertahap.
•Apa hukum seseorang yang melakukan Riba?•Apa hukum seseorang yang melakukan Riba?
•Tipe-tipe Riba (Al-Nasiah dan al-Fadhl)
•Bahaya moral Riba
Meaning of al-Riba
•Ibn Hajar Askalani mendefinisikan esensi dari Riba sebagai“excess” apakah itu didalam komoditi yang bersangkutan ataudidalam uang, seperti 2 dinar ditukar dengan 1 dinar.
•Shah Waliullah of Delhi mengatakan elemen dari Ribaterdapat didalam hutang, dimana ada syarat dimuka bahwayang mendapat pinjaman akan membayar lebih daripada yangdia terima dari yang memberi pinjaman.
•Dalam pandangan Abu Bakr Ibn al-Arabi, setiapkelebihan dari pendapatan dimana tidak adakompensasi yang dibayarkan adalah Riba. Pandangan
Meaning of al-Riba
kompensasi yang dibayarkan adalah Riba. Pandanganini adalah pandangan umum.•Didalamnya termasuk pendapatan materil danimmateril. Bahkan termasuk juga pendapatan darimengeksploitasi suatu situasi adalah Riba
Selain Al-Qur’an, manuskrip-manuskrip awalsebelum Islam telah melarang Riba.
Prohibition of Riba
Al-Qur’an (4:161) mengingatkan Yahudi bahwa kitabmereka telah melarang usury.
Riba in the QuranRiba is defined as an increase or excess (fadl), which, in an exchange or sale
of a commodity, accrues to the owner (lender) without giving in return any equivalent countervalue, or recompense, ‘iwad (to the other party)
(Sharaksi, al-Mabsut)
1st Stage 2nd Stage 3rd Stage 4th StageMoralMoralDenounciation Riba and the
Jews
Surah al-Nisa: 161
“That they (Jews) took ribathough they weref orbidden and thatthey dev ouredthe propertiesof people
wrongf ully ..”
CategoricalProhibitionSurah Al-Imran:130-2
“O y e who believ edev our not ribadoubled andmultipliedBut f ear Allah that y e mayprosper..”
Al-Bay asthe alternativeto ribaSurahal-Baqarah275-81“Those whobenefit from ribashall be raisedlike those whohave beendriven tomadness by the
touch of the Devil;this is because they say:` trade islike riba’. WhileGod has permittedtrade and forbiddenriba..”
Surah Al-Rum: 39
“That wh ich you giveriba to increasepeoples’ wealthincreases not
with God, but thatwhich you give
in char it y, seekingthe goodwill of God
multiplies man ifold..”
Secara umum, ada dua tipe utama dari Riba:· Riba al Nasiah
Types of al-Riba
· Riba al Nasiah· Riba al Fadhl
Riba al-Nasiah dinyatakan dalam al-Quran.Sementara Riba al-Fadhl berdasarkan as-Sunnah, dariAbu Said al-Khudri bahwa Rasulullah s.a.w bersabda,“Transaksi pertukaran emas dengan emas; perak dengan perak;
Types of al-Riba
“Transaksi pertukaran emas dengan emas; perak dengan perak;gandum dengan gandum; tepung dengan tepung; korma dengankorma; garam dengan garam; harus sama takaran, timbangandan tangan ke tangan (tunai), kelebihannya adalah riba”.(H.R. Muslim)
• Exploitatif. Memakan harta orang lain, terutama kaum miskin.• Menghancurkan nilai-nilai moral, menghancurkan perasaan alamiahsimpati, batas-batas kebaikan manusia dan menghargai orang lain.
The Moral Ill of Riba
• Melahirkan kebencian, terutama terhadap kaum kaya.•Yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Bisa kitalihat dalam kasus pinjaman suatu negara terhadap.
Al-Gharar
Secara teknis, terdapat beberapa definisi. Al-Qarafimendefinisikan “sesuatu yang kehadirannya tidak pasti”.Ibn Taymiyyah mendefinisikan sebagai sesuatu yanghasilnya tidak diketahui.hasilnya tidak diketahui.
Al-Gharar
Para fuqaha mengklasifikasikan gharar kedalam ghararbesar dan gharar kecil. Contoh gharar besar: Bay’ al-Mulamasah -Touch sale, Bay’ Ilqa’ al-Hajar - Stonethrowing sale.throwing sale.
Sementara Maliki dan Hambali menganggap sahtransaksi melibatkan gharar kecil, contohnya Bay’ al-Sifah - Sale by description
Gharar (Uncertainties incontractual agreements)
Uncertainty in ‘Aqadconcerning the:1. Buyer & seller1. Buyer & seller2. Price3. Object of sale4. Delivery5. Quality
GHARAR
ZULMUnjustified gains
Injury to contracting partiesDisputes
GHORM VS GHARAR
Risk & Uncertainty
Risk & Uncertaintyin Business Outcomes
Risk & Uncertaintyin Contractual
Agreements (‘aqd)
GHORM(Constructive)
GHARAR(Destructive)
Actions withGhormHALAL
Actions withGhararHARAM
Bay’ al-Ma’dum
Mayoritas fuqaha’ sepakat bahwa kontrak ini invalid.Dimasa lalu, para pedagang menjual buah dari pohonyang belum berbuahatau hewan yang masih dalamkandungan.
Namun, ulama Hambali seperti Ibn al-Qayyim dan IbnTaymihhay membolehkan Bay’ al-Ma’dum jika adakepastian dalam menyerahkan subjek perdagangandimasa depan.
Seseorang mengatakan kepada orang lain ”sayajual barang ini dengan harga 2000 cicilan dan1000 kontan”.
Bay’atan Fi Bay’atin
Jual-beli semacam ini meragukan (gharar) karena tidak jelas: 2000 atau 1000?
Bay’atan Fi Bay’atin
Hanafi menganggap jual-beli ini batal, karenapembeli tidak memastikan harga yang tepat. Tapiketika ia sudah menyetujui salah satu harga, makajual-beli itu sah.jual-beli itu sah.
Di lain pihak, Maliki membolehkan dengan alasanbahwa itu terserah pada pilihan pembeli.
Secara bahasa arti dari al-‘Arbun adalahmeminjamkan atau mendahulukan.
Secara teknis,: “pembeli membayar 1 dirham kepada
Al-’Arbun
Secara teknis,: “pembeli membayar 1 dirham kepadapenjual dengan syarat jika jual belinya telah selesaipembayaran tersebut menjadi bagian dari harga jual.Jika tidak uang muka tersebutdapat dianggap sebagaiHibah dari pembeli kepada penjual”.
Al-’Arbun
Jumhur fuqaha menganggap al-‘Arbun sebagai invalid contractatau void contract
Hanbali membolehkan al-‘Arbun.
Wahbah Zuhayli berpendapat Arbun dibolehkan dengan asumsiatau tealh menjadi norma sosial – ‘Urf dalam transaksiperdagangan.
Al-’Arbun juga berguna dalam instrumen hedging
Bay’ al-Dayn
•Definisi: al- Dayn adalah suatu klaim(Dhimmah). Dayn dapat dalam bentukharga, jaminan pinjaman, sewa, denda, harga, jaminan pinjaman, sewa, denda, kompensasi, dll.•Diklasifikasikan kedalam Spot Sale danDeferred Sale (Debtor atau pihak ke-3).
Bay’ al-’Inah
•Al-‘Inah berarti menjual dan membeli kembali atau kebalikannyamembeli dan menjual kembali. Jual beli ini disebut ‘Inah karenapembeli mengambil (al-‘Ayn) bukan barang atau jasa.•Al-Inah dianggap legal trick (Hilah) untuk menghindari riba denganseolah-olah jual-beli(Bay’ Suri).Niat yang sebenarnya dari pihak-pihak didalam kontrak iniadalah pinjam-meminjam (loan); jual-beli hanya sekedar alat untukmenjustifikasi pinjam-meminjam (loan).•Jual-beli‘Inah melibatkan 2 pihak atau 3 pihak•Pelanggaran terhadap Maqasid al-Shari’ah
No Creditor-Debtor Relationship
vStruktur dan sistem keuangan konvensionalberbasis pada hubungan creditor-debtor.
vCreditworthiness dan securities adalah yang utamavCreditworthiness dan securities adalah yang utamabagi sistem ini.
v Sistem keuangan Islam memfasilitasi sektorreal
Commodity/Usufruct is the essence
vDefinisi dari mal merupakan hal yang penting dalamIB
vFokus dari IB adalah sektor real, sektor financial vFokus dari IB adalah sektor real, sektor financial hanya menjadi fasilitas (Al-Maqasid)
vSektor real penting untuk jangka panjang
vGlobalisasi telah membuat sektor financial tidakstabil (capital movement, interest rate, IMF, dll)
Concept of Iwadh
vAktivitas dari IB diantaranya harus melibatkankonsep Iwadh:
oRisk taking (Al Ghorm bil Ghonm = tidak adaoRisk taking (Al Ghorm bil Ghonm = tidak adauntung tanpa resiko)
oEffort
oLiability (Al Kharaj bi Dhaman = hasil usaha munculbersama biaya)
‘IWAD
RISK(Ghorm)
WORK &EFFORTPROFIT =
ISLAMIC NORMATIVETHEORY OFPROFIT
1.Al-Bay’2.Al-Ijarah3.Salam4.Istisna’
5.Mudarabah6. Musyarakah
‘IWAD(Equivalent counter val ue) EFFORT
(Kasb)
LIABILITY(Daman )
PROFIT =
Time Value of Money
vOpportunity cost = material market value
vTheory discounting dibangun atas dasar time dan interest rate
vIB mengakui positive time value of money, tetapi dihitungvIB mengakui positive time value of money, tetapi dihitungdari nilai real aktual, bukan potensial, untuk menghindarigharar, ketidakadilan dan perselisihan.
Time Value of Money� Sebagian besar orang mengatakan waktu mempunyai nilaiekonomis. Ini karena semua aktivitas konsumsi dan produksimemerlukan waktu. Time adalah sumber ekonomi yangsangat berharga.
� Dengan bekerja1 jam, seorang pembicara bisa mendapatkan� Dengan bekerja1 jam, seorang pembicara bisa mendapatkanminimum $100, sementara yang lain $5,000. Jika ia memilihuntuk tidak mengajar dan memilih bersantai, dia telahkehilangan kesempatan untuk meningkatkan pendapatannya.
Time Value of Money� Para pendukung konsep bunga mendasarkan argumentasimereka pada konsepTime value of Money:
� A dollar today is worth more than a dollar in the future becausea dollar today can be invested to get a return.
� Definisi ini tidak tepat karena setiap investasi selalu ada� Definisi ini tidak tepat karena setiap investasi selalu adakemungkinan untuk mendapat return positif, negatif ataunol.
Time Value of Money� Contohnya, Mr. Ali menginvestasikan uangnya dalam obligasidengan bunga 10% per tahun. Bisakah ia mendapatkan bungayang sama bila uang itu digunakan dalam menjalankanbisnisnya sendiri? Yang pasti, ia bisa mendapatkan lebih ataukurang dari 10%. Resiko dalam bisnis tidak menjaminkurang dari 10%. Resiko dalam bisnis tidak menjaminapapun. Tapi kenapa hal ini tidak diakui dalam hutang yangberbunga?
Time Value of Money� Dilarangnya Riba didalam Islam tidak berarti bertentangan dengan
konsep positive-time preference (PTF). Islam mengenal PTF .Rasulullah bersabda, “ Adalah suatu sikap terpuji bagi mereka yangmembayar hutang dengan baik.”.
� Kenapa Islam memuji mereka yang membayar hutang dengan baik? Satuhal yang pasti adalah sebagai rasa terima kasih. Debtor berterima kasihatas pinjaman yang dia dapat. Dia tahu creditor telah melepaskankepentingan konsumsi dia saat ini agar dapat membantu debtor denganatas pinjaman yang dia dapat. Dia tahu creditor telah melepaskankepentingan konsumsi dia saat ini agar dapat membantu debtor denganuangnya.
� Debtor pun menyadari bahwa creditor telah melepaskan kesempatannyauntuk mendapatkan keuntungan dari uang yang ia pinjamkan.Keuntungan ini tidak diketahui karena tergantung dari resiko bisnis.Dalam hal ini, 1 dollar hari ini terlihat lebih berharga dari 1 dollar dimasa depan. Sebagai bentuk apresiasi, debtor membayar lebih. Tapikelebihan tersebut tidak dinyatakan di awal pinjaman.
Time Value of MoneyIslam mengakui PTP dengan catatan:
� Setiap tambahan dari Islamic loan (qard) hanya dapatdinyatakan diakhir masa pinjaman dan bukan diawalsebagaimana dipraktekkan dalam kontrak konvensionalberdasarkan bunga .berdasarkan bunga .
� Tambahan tersebut ditentukan oleh peminjam (debtor) secarasukarela. Sementara dalam sistem konvensional tambahantersebut dinyatakan didalam kontrak dan ditentukan olehpemberi pinjaman (creditor).
Top Related