HAKIKAT PEMBELAJARAN
MAKALAH
Disusun untuk tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK V
ANGGOTA:
1. 06101011017 HERVIN NURANDI
2. 06101011007 DWI PRATIWI
3. 06101011021 AFRITA UTAMI
4. 06101011036 ANITA NURFALA
DOSEN PENGASUH: Drs. AMIRUDIN ANDI Dra. ZURAIDA ASMUNI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2011
1
KATA PENGANTARAssalamualaikum wr.wb
Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah swt, penyusun
telah dapat menyelesaikan makalah Belajar dan Pembelajaran yang berjudul
“Hakikat Pembelajaran” dengan tepat waktu.
Tujuan utama penyusunan makalah ini adalah selain untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran, juga untuk membantu para
pembaca khususnya mahasiswa yang nantinya akan menjadi calon pendidik agar
lebih mengetahui tentang hakikat pembelajaran dalam dunia pendidikan. Dengan
demikian, diharapkan para calon pendidik dapat melaksanakan tugasnya dengan
sebaik mungkin untuk menyongsong masa depan peserta didiknya sebagai
generasi muda yang akan menjadi motor pengerak pembangunan bangsa di masa
yang akan datang.
Dalam penyusunan makalah ini penyusun mengucapkan terima kasih
kepada Tim Dosen Pengasuh Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran, Bapak Drs.
Amirudin Andi dan Ibu Dra. Zuraida Asmuni, kedua orangtua kami yang
senantiasa memberikan dukungan dan nasihatnya, serta sahabat-sahabat kami
tercinta keluarga besar Bugafis 2010 yang selalu memberikan dukungan serta
semangatnya dalam penyusunan makalah ini.
Meskipun telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun penyusun
menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, segala
tegur sapa, kritik, serta saran yang diberikan pembaca akan penyusun terima
dengan kelapangan hati guna perbaikan pada masa yang akan datang.
Akhir kata, penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi para pembaca.
Wassalamualaikum wr.wb
Palembang, Oktober 2011
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ............................................................................................2
DAFTAR ISI ...........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................5
1.4 Manfaat Penulisan........................................................................................6
BAB II ISI
2.1 Pengertian Pembelajaran..............................................................................7
2.2 Ciri-ciri, Teori-teori, serta Jenis–jenis Pembelajaran...................................8
2.3 Pembelajaran Sebagai Proses Komunikasi................................................12
2.4 Pendekatan dalam Pembelajaran................................................................15
2.5 Strategi Pembelajaran.................................................................................16
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ...............................................................................................18
3.2 Saran..........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sasaran pendidikan adalah manusia. Pendidikan dapat dimaknai sebagai
proses mengubah tingkah laku anak didik agar menjadi manusia dewasa yang
mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan alam
sekitar dimana individu itu berada. Pendidikan tidak hanya mencakup
pengembangan intelektualitas saja, akan tetapi lebih ditekankan pada proses
pembinaan kepribadian anak secara menyeluruh sehingga anak menjadi lebih
dewasa. Pendidikan bermaksud membantu peserta didik untuk
menumbuhkembangkan potensi-potensi kemanusiaannya. Potensi kemanusiaan
merupakan benih kemungkinan untuk menjadi manusia seutuhnya.
Tugas mendidik hanya mungkin dilakukan dengan benar dan tepat tujuan,
jika pendidik memiliki gambaran yang jelas tentang siapa manusia itu sebenarnya.
Manusia memiliki ciri khas yang disebut sifat hakikat manusia. Disebut sifat
hakikat manusia karena secara hakiki sifat tersebut hanya dimiliki oleh manusia,
yang tidak dimiliki oleh makhluk lain seperti hewan dan tumbuhan. Pemahaman
pendidik terhadap sifat hakikat manusia akan membentuk peta karakteristik
manusia. Peta ini akan menjadi landasan serta memberi acuan bagi pendidik
dalam bersikap, menyusun strategi, metode, dan teknik, serta memilih pendekatan
dan orientasi dalam merancang dan melaksanakan komunikasi transaksional di
dalam interaksi edukatif. Dengan kata lain, dengan menggunakan peta tersebut
sebagai acuan pendidik tidak mudah terkecoh ke dalam bentuk-bentuk
transaksional yang patalogis dan berakibat merugikan peserta pendidik sebagai
subjek didik.
Sebagai seorang calon pendidik hendaknya harus tugas sebaik mungkin.
Karena pendidikan merupakan modal utama bangsa untuk menyongsong masa
depan generasi muda yang akan menjadi motor penggerak pembangunan bangsa
4
di masa yang akan datang. Mengingat begitu pentingnya pendidikan, maka para
calon pendidik diharapkan dapat mengetahui dan memahami proses belajar dan
pembelajaran yang meliputi hakikat belajar dan pembelajaran, prinsip-prinsip
belajar dan asas pembelajaran, motivasi belajar, pendekatan CBSA dan
pendekatan keterampilan proses belajar dalam pembelajaran, pendekatan
pembelajaran, konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran, masalah-masalah
belajar serta pembelajaran dan pengembangan kurikulum. Dalam hal ini akan
membahas mengenai hakikat pembelajaran yang terdiri dari pengertian
pembelajaran, ciri-ciri pembelajaran, teori-teori pembelajaran, jenis-jenis
pembelajaran, pembelajaran sebagai proses komunikasi, pendekatan dalam
pembelajaran serta strategi pembelajaran.
1.2 Rumusan Masalah
Beberapa rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya:
1) Apa pengertian dan jenis-jenis pembelajaran?
2) Apa saja ciri-ciri, teori-teori, serta jenis-jenis pembelajaran?
3) Apa makna pembelajaran sebagai proses komunikasi?
4) Apa konsep pendekatan dalam pembelajaran?
5) Bagaimana pendekatan pengajaran dalam strategi pembelajaran?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penyusunan makalah diantaranya:
1) Penulis dapat menjelaskan tentang pengertian pembelajaran.
2) Penulis dapat menjelaskan tentang ciri-ciri, teori-teori, serta jenis-jenis
pembelajaran.
3) Penulis dapat menjelaskan tentang makna pembelajaran sebagai proses
komunikasi.
4) Penulis dapat menjelaskan tentang konsep pendekatan dalam pembelajaran.
5) Penulis dapat menjelaskan tentang pendekatan pengajaran dalam strategi
pembelajaran.
5
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1) Manfaat untuk mahasiswa
Penulis melakukan penulisan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat
bagi para mahasiswa, diantaranya dapat dijadikan sebagai salah satu solusi yang
bisa menjembatani permasalahan yang dialami pendidik maupun peserta didik
mengenai hakikat belajar dan pembelajaran, sehingga nantinya dapat mengurangi
hal-hal yang bersifat negatif dalam proses belajar dan pembelajaran nantinya.
2) Manfaat untuk penulis
Manfaat untuk penulis yaitu memperluas wawasan dan pengetahuan
tentang belajar dan pembelajaran, terutama hakikat pembelajaran serta sebagai
bahan acuan dalam pembuatan makalah selanjutnya.
3) Manfaat untuk penulis selanjutnya
Manfaat penulisan makalah ini untuk penulis selanjutnya adalah dapat
digunakan sebagai contoh dalam pembuatan makalah yang akan datang.
6
BAB II
ISI
2.1 Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran tidak dapat diartikan sebagai sesuatu yang statis, melainkan
suatu konsep yang bisa berkembang seirama dengan tuntutan kebutuhan hasil
pendidikan yang berkaitan dengan kemajuan ilmu dan teknologi yang melekat
pada wujud pengembangan kualitas sumber daya manusia.
Pembelajaran atau mengajar adalah upaya guru untuk mengubah tingkah
laku siswa. Hal ini disebabkan karena pembelajaran adalah upaya guru untuk
supaya siswa mau belajar. Sedangkan belajar adalah perubahan tingkah laku
siswa. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa mengajar bukan upaya guru untuk
menyampaikan bahan, tetapi bagaimana siswa dapat mempelajari bahan sesuai
dengan tujuan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pembelajaran diidentikkan
dengan kata “mengajar” berasal dari kata dasar “ajar” yang berarti petunjuk yang
diberikan kepada orang supaya diketahui (diturut) ditambah dengan awalan “pe”
dan akhiran “an menjadi “pembelajaran”, yang berarti proses, perbuatan, cara
mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar.
Sedangkan menurut pengertian pembelajaran yang dilansir melalui
www.wikipedia.org, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran
merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses
pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta
pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain,
pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar
dengan baik. Lain halnya dengan pengertian pembelajaran menurut UU No.
20/2003, Bab I Pasal Ayat 20 ialah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
7
Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
adalah usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya
perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu
dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatif
lama dan karena adanya usaha.
2.2 Ciri-ciri, Teori-teori, serta Jenis–jenis Pembelajaran
Dalam proses kegiatan pembelajaran melibatkan beberapa komponen
diantaranya :
1. Siswa
Seorang yang bertindak sebagai pencari, penerima, dan penyimpan isi
pelajaran yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
2. Guru
Seseorang yang bertindak sebagai pengelola, katalisator, dan peran lainnya
yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif.
3. Tujuan
Pernyataan tentang perubahan perilaku (kognitif, psikomotorik, afektif)
yang diinginkan terjadi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.
4. Isi Pelajaran
Segala informasi berupa fakta, prinsip, dan konsep yang diperlukan untuk
mencapai tujuan.
5. Metode
Cara yang teratur untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mendapat informasi yang dibutuhkan mereka untuk mencapai tujuan.
6. Media
Bahan pengajaran dengan atau tanpa peralatan yang digunakan untuk
menyajikan informasi kepada siswa.
7. Evaluasi
Cara tertentu yang digunakan untuk menilai suatu proses dan hasilnya.
8
2.2.1 Ciri-ciri Pembelajaran
Adapun ciri-ciri pembelajaran yang menganut unsur-unsur dinamis dalam
proses belajar siswa sebagai berikut :
Motivasi Belajar
Motivasi dapat dikatakan sebagai serangkaina usaha untuk menyediakan
kondisi kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan
sesuatau, dan bila ia tidak suka, maka ia akan berusaha mengelakkan perasaan
tidak suka itu. Jadi, motivasi dapat dirangsang dari luar, tetapi motivasi itu
tumbuh di dalam diri seseorang. Adalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri seseorang/siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, yang menjalin kelangsungan dan memberikan arah
pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dihendaki dapat dicapai oleh siswa
(Sardiman, A.M. 1992)
Bahan Belajar
Merupakan segala informasi yang berupa fakta, prinsip dan konsep yang
diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Selain bahan yang berupa
informasi, maka perlu diusahakan isi pengajaran dapat merangsang daya cipta
agar menumbuhkan dorongan pada diri siswa untuk memecahkannya sehingga
kelas menjadi hidup.
Alat Bantu Belajar
Semua alat yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, dengan maksud
untuk menyampaikan pesan (informasi)) dari sumber (guru maupun sumber lain)
kepada penerima (siswa). Inforamsi yang disampaikan melalui media harus dapat
diterima oleh siswa, dengan menggunakan salah satu ataupun gabungan beberaapa
alat indera mereka. Sehingga, apabila pengajaran disampaikan dengan bantuan
gambar-gambar, foto, grafik, dan sebagainya, dan siswa diberi kesempatan untuk
melihat, memegang, meraba, atau mengerjakan sendiri maka memudahkan siswa
untuk mengerti pengajaran tersebut.
Suasana Belajar
Suasana yang dapat menimbulkan aktivitas atau gairah pada siswa adalah
apabila terjadi :
9
a. Adanya komunikasi dua arah (antara guru-siswa maupun sebaliknya) yang
intim dan hangat, sehingga hubungan guru-siswa yang secara hakiki setara dan
dapat berbuat bersama.
b. Adanya kegairahan dan kegembiraan belajar. Hal ini dapat terjadi apabila isi
pelajaran yang disediakan berkesusaian dengan karakteristik siswa.
Kegairahan dan kegembiraan belajar jug adapat ditimbulkan dari media,
selain isis pelajaran yang disesuaiakan dengan karakteristik siswa, juga didukung
oleh factor intern siswa yang belajar yaitu sehat jasmani, ada minat, perhatian,
motivasi, dan lain sebagainya.
Kondisi Siswa yang Belajar
Mengenai kondisi siswa, adapat dikemukakan di sini sebagai berikut :
a. Siswa memilki sifat yang unik, artinya anatara anak yang satu dengan yang
lainnya berbeda.
b. Kesamaan siswa, yaitu memiliki langkah-langkah perkenbangan, dan memiliki
potensi yang perlu diaktualisasikan melalui pembelajaran.
Kondisi siswa sendiri sangat dipengaruhi oleh factor intern dan juga factor
luar, yaitu segala sesuatau yang ada di luar diri siswa, termasuk situasi
pembelajaran yang diciptakan guru. Oleh Karena itu kegiatan pembelajaran lebih
menekankan pada peranan dan partisipasi siswa, bukan peran guru yang
dominant, tetapi lebih berperan sebagai fasilitaor, motivator, dan pembimbing.
2.2.2 Teori-teori Pembelajaran
Behaviouristik
Pembelajaran selalu memberi stimulus kepada siswa agar menimbulkan
respon yang tepat seperti yang kita inginkan. Hubunagn stimulus dan respons ini
bila diulang kan menjadi sebuah kebiasaan.selanjutnya, bila siswa menemukan
kesulitan atau msalah, guru menyuruhnya untuk mencoba dan mencoba lagi (trial
and error) sehingga akhirnya diperoleh hasil.
Kognitivisme
Pembelajaran adalah dengan mengaktifkan indera siswa agar memeperoleh
pemahaman sedangkan pengaktifan indera dapat dilaksanakan dengan jalan
10
menggunakan media/alat Bantu. Disamping itu penyampaian pengajaran dengan
berbagai variasi artinya menggunakan banyak metode.
Humanistik
Dalam pembelajran ini guru sebagai pembimbing memberi pengarahan
agar siswa dapat mengaktualisasikan dirinya sendiri sebagai manusia yang unik
untuk mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya sendiri. Dan siswa
perlu melakukan sendiri berdasarkan inisisatif sendiri yang melibatkan pribadinya
secara utuh (perasaan maupun intelektual) dalam proses belajar, agar dapat
memperoleh hasil yang baik.
Sosial/Pemerhatian/Permodelan
Proses pembelajaran melalui proses pemerhatian dan pemodelan Bandura
(1986) mengenal pasti empat unsure utama dalam proses pembelajaran melalui
pemerhatian atau pemodelan, iaitu pemerhatian (attention), mengingat (retention),
reproduksi (reproduction), dan penangguhan (reinforcement) motivasi (motivion).
Implikasi daripada kaedah ini berpendapat pembelajaran dan pengajaran dapat
dicapai melalui beberapa cara yang berikut:
• Penyampaian harus interktif dan menarik.
• Demonstasi guru hendaklah jelas, menarik, mudah dan tepat.
• Hasilan guru atau contoh-contoh seperti ditunjukkan hendaklah mempunyai
mutu yang tinggi.
2.2.3 Jenis-jenis Pembelajaran
Jenis pembelajaran berdasarkan cara mengorganisasi siswa, ada 3 cara
yang dapat dilakukan guru dalam mengelola siswa, supaya pembelajaran berjalan
efektif dan efisien. Tiga cara tersebut adalah
1. Pembelajaran secara individual.
Pembelajaran secara individual adalah kegiatan pembelajaran yang
menitik beratkan pada bantuan dan bimbingan belajar kepada masing-masing
individu. Pemberian bantuan dan bimbingan secara individual dapat dilakukan
pada pembelajaran individual ataupun pembelajaran klasikal. Pembelajaran
individual dalam pembelajaran individual dengan cara guru memberi bantuan
11
pada masing-masing pribadi, sedangkan bantuan individual dalam pembelajaran
klasikan dengan cara guru memberi bantuan individu secara umum. Contohnya
misalnya siswa diminta untuk membaca dalam hati pada pokok bahasan tertentu.
2. Pembelajaran secara kelompok.
Pembelajaran kelompok adalah pembelajaran dengan cara kelas dibagi
menjadi beberapa kelompok, antara 3-8 orang. Penekanan pembelajaran ini pada
peningkatan kemampuan individu sebagai anggota kelompok.
3. Pembelajaran secara klasikal.
Pembelajaran klasikal yaitu pembelajaran yang dilaksnakan secara klasikal
atau diikuti siswa dalam jumlah berkisar antara 1- 45 orang. Karena guru harus
menghadapi siswa dengan jumlah banyak, maka dalam pembelajaran klasikal
diperlukan pelaksanaan dua kegiatan sekaligus, yaitu pengelolaan pembelajaran,
dan pengelolaan kelas. Pengelolaan pembelajaran adalah kegiatan untuk
melaksanakan desain instruksional, sedangkan pengelolaan kelas adalah
penciptaan kondisi yang memungkinkan terselenggaranya kegiatan belajar dengan
baik. Sedangkan pengelolaan kelas biasanya dilakukan karena adanya masalah
disaat pembelajaran, di mana sumber masalah tersebut antara lain dari kondisi
tempat belajar ataupun dari siswa yang terlibat dalam pembelajaran. Contoh
sumber masalah dari kondisi tempat belajar misalnya ruang kotor, kursi rusak,
papan tulis kotor, dan lain sebaginya. Sedangkan sumber dari siswa dapat secara
individu ataupun berkelompok. Kegiatan pembelajaran ini tergolong efisien dan
murah.
2.3 Pembelajaran Sebagai Proses Komunikasi
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam
upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif dengan
memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. Pembelajaran dapat melibatkan dua
pihak yaitu siswa sebagai pembelajar dan guru sebagai fasilitator. Yang terpenting
dalam kegiatan pembelajaran adalah terjadinya proses belajar (learning process).
Sesuatu dikatakan hasil belajar kalau memenuhi beberapa ciri berikut :
12
1. Belajar sifatnya disadari, dalam hal ini siswa merasa bahwa dirinya sedang
belajar, timbul dalam dirinya motivasi-motivasi untuk memiliki
pengetahuan yang diharapkan sehingga tahapan-tahapan dalam belajar
sampai pengetahuan itu dimiliki secara permanen (retensi) betul-betul
disadari sepenuhnya.
2. Hasil belajar diperoleh dengan adanya proses, dalam hal ini pengetahuan
diperoleh tidak secara spontanitas, instant, namun bertahap (sequensial).
Seorang anak bisa membaca tentu tidak diperoleh hanya dalam waktu
sesaat namun berproses cukup lama, kemampuan membaca diawali
dengan kemampuan mengeja, mengenal huruf, kata dan kalimat.
Seseorang yang tiba-tiba memiliki kecakapan seperti lari dengan
kecepatan tinggi karena akibat doping, bukanlah hasil dari kegiatan
belajar, namun efek dari obat atau zat kimia yang dikonsumsinya.
3. Belajar membutuhkan interaksi, khususnya interaksi yang sifatnya
manusiawi. Seorang siswa akan lebih cepat memiliki pengetahuan karena
bantuan dari guru, pelatih ataupun instruktur. Dalam hal ini terjadi
komunikasi dua arah antara siswa dan guru.
Kaitannya bahwa belajar membutuhkan interaksi, hal ini menunjukan
bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi, artinya didalamnya
terjadi proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan) kepada
seseorang atau sekelompok orang (penerima pesan).
Pesan yang dikirimkan biasanya berupa informasi atau keterangan dari
pengirim (sumber) pesan. Pesan tersebut diubah dalam bentuk sandi-sandi atau
lambang-lambang seperti kata-kata, bunyi-bunyi, gambar dan sebagainya. Melalui
saluran (channel) seperti radio, televisi, OHP, film, pesan diterima oleh si
penerima pesan melalui indera (mata dan telinga) untuk diolah, sehingga pesan
yang disampaikan oleh penyampai pesan dapat diterima dan dipahami oleh si
penerima pesan. Lihatlah gambar di bawah ini :
13
Berdasarkan gambar di atas menunjukan bahwa komunikasi merupakan
sebuah sistem yang didalamnya terdapat beberapa komponen yang terlibat,
diantaranya komunikator, komunikan, channel, message, feed back dan noise
/barier. Pesan yang disampaikan oleh komunikator diteruskan oleh saluran atau
channel sampai ke komunikan sebagai penerima pesa. Dipahami atau tidaknya
sebuah pesan oleh komunikan tergantung dari feed back yang diberikan oleh
komunikan. Feedback positif menunjukan bahwa pesan dipahami dengan baik,
sebaliknya feedback negatif menunjukan pesan mungkin saja tidak dipahami
dengan benar. Untuk membantu penyampaian pesan ini diperlukan saluran berupa
media pembelajaran. Faktor yang dapat menyebabkan pesan tidak dipahami
dengan baik karena adanya noise dan barier atau hambatan dan gangguan, noise
ini dapat dialami oleh komunikator, bisa terjadi pada komunikan , pada pesan juga
pada channel. Misalnya siswa tidak mengerti apa yang dijelaskan guru karena
kondisi perut sedang sakit, berarti gangguan ada pada komunikan, siswa tidak
menerima materi dengan jelas karena saat itu sedang ada pembangunan sehingga
14
suasana berisik mengganggu pendengaran, hal ini salurannya yang terganggu.
Selain itu, gangguan yang terjadi pada guru sebagai komunikator seperti masalah
keluarga dapat mempengaruhi komunikasi pada proses pembelajaran.
2.4 Pendekatan Dalam Pembelajaran
Terdapat berbagai macam pendekatan dalam pembelajaran diantaranya,
a. Pendekatan Konsep
Pendekatan konsep merupakan pendekatan yang mementingkan hasil
daripada proses perolehan hasil. Untuk itu pendekatan ini terkesan hanya
merupakan pemberian informasi, sehingga hasilnya kurang bermakna dan
bertahan lama. Bagaimanapun pendekatan ini masih pula dibutuhkan dalam
pembelajaran, karena tidak mungkin semua pokok bahasan dapat digunakan
pendekatan keterampilan proses. Hal ini disebabkan karena jenis bahan atau
mungkin waktu yang tidak memungkinkan dengan menggunakan pendekatan
keterampilan proses semua. Hanya saja perlu digali bagaimana penerapan
pendekatan konsep ini dapat digunakan semaksimal mungkin di dalam
pembelajaran.
b. Pendekatan Keterampilan Proses
Pendekatan keterampilan proses merupakan pendekatan yang
mengembangkan keterampilan memproseskan pemerolehan, sehingga siswa
mampu menemukan dan mengembangkan secara bebas dan kreatif fakta dan
konsep serta mengaitkannya dengan sikap dan nilai yang diperlukan. Hal ini dapat
dilakukan karena pendekatan keterampilan proses dilakukan sebagaimana
layaknya ilmuwan menemukan pengetahuan (menggunakan langkah-langkah
metode ilmiah), sehingga kevalidannya dapat diandalkan. Keterampilan proses ini
tidak saja mementingkan hasil, tetapi juga memperhatikan proses mendapatkan
hasil. Dengan melaksanakan pendekatan ketarmpila proses berarti siswa terlibat
seccara aktif dalam kegiatan pengamatan, dan menemukan sendiri konsep dan
prinsip, sehingga materi belajar mudah dikuasai oleh siswa. Dengan mengetahui
proses diharapkan dapat merangsang daya cipta untuk menemukan sesuatu, dan
pada akhirnya dapat membentuk manusia yang berkualitas, yaitu manusia yang
15
kreatif, mampu memecahkan persoalan-persoalan aktual dalam kehidupan, dan
mampu mengambil keputusan yang menjangkau masa depan.
2.5 Strategi Pembelajaran
Dalam kegiatan pembelajaran guru berusaha menyampaikan sesuatu hal
yang disebut “pesan”. Sebaliknya, dalam kegiatan belajar siswa juga berusaha
memperoleh sesuatu hal. Pesan atau sesuatu hal tersebut dapat berupa
pengetahuan, wawasan, keterampilan atau “isi ajaran” yang lain seperti kesenian,
norma/kesusilaan dan agama.
Perilaku interaksi belajar-mengajar antara guru dan siswa merupakan contoh
pengelolaan pesan. Menurut Sanjaya (2007 : 177 – 286) ada beberapa strategi
pembelajaran yang harus dilakukan oleh seorang guru, yaitu pembelajaran dengan
strategi ekspositori dan pembelajaran dengan strategi inkuiri.
Pembelajaran dengan Strategi Ekspositori
Perilaku pembelajaran dengan strategi ekspositori merupakan pengajaran
yang terpusat pada guru. Guru aktif memberikan penjelasan atau informasi
terperinci tentang bahan pengajaran. Tujuan utama pengajaran ekspositori adalah
“memindahkan” pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai kepada siswa. Hal
yang esensial pada bahan pengajaran harus dijelaskan kepada siswa.
Peranan guru yang penting adalah:
Penyusun program pembelajaran.
Pemberi informasi yang benar.
Pemberi fasilitas belajar yang baik.
Pembimbing siswa dalam pemerolehan informasi yang benar.
Penilai pemerolehan informasi.
Peranan siswa yang penting adalah:
Pencari informasi yang benar.
Pemakai media dan sumber yang benar.
Menyelesaikan tugas sehubungan denga penilaian guru.
16
Adapun hasil belajar yang dievaluasi adalah luas dan jumlah pengetahuan,
keterampilan, dan nilai yang dikuasai siswa. Pada umumnya alat evaluasi belajar
yang digunakan adalah tes yang telah dibakukan atau tes buatan guru.
Pembelajaran dengan Strategi Inkuiri
Perilaku pembelajaran dengan strategi inkuiri merupakan pengajaran yang
terpusat pada siswa. Pembelajaran inkuiri mengharuskan siswa mengolah pesan
sehingga memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai. Dalam
pengajaran ini siswa menjadi aktif belajar. Tujuan utama model inkuiri adalah
mengembangkan keterampilan intelektual, berpikir kritis, dan mampu
menyelesaikan masalah secara ilmiah.
Peranan guru yang penting adalah:
Menciptakan suasana bebas berpikir sehingga siswa berani
bereksploitasi dalam penemuan dan pemecahan masalah.
Fasilitator dalam penelitian.
Rekan diskusi dalam klasifikasi dan pencarian alternatif
pemecahan masalah.
Pembimbing penelitian, pendorong keberanian berpikir alternatif
dalam pemecahan masalah. Sebagai pembimbing proses berpikir,
guru menyampaikan banyak pertanyaan.
Peranan siswa yang penting adalah:
Mengambil prakarsa dalam pencarian dan pemecahan masalah.
Pelaku aktif dalam belajar melakukan penelitian.
Penjelajah tentang masalah dan metode pemecahan.
Penemu pemecahan masalah.
Evaluasi hasil belajar pada model inkuiri meliputi:
Keterampilan pencarian dan perumusan masalah.
Keterampilan pengumpulan data atau informasi.
Keterampilan meneliti tentang objek seperti benda, sifat benda,
kondisi, atau peristiwa dan pelaku.
Keterampilan menarik kesimpulan.
Laporan.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa:
1) Pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar,
yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar,
dimana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang
berlaku dalam waktu yang relatif lama dan karena adanya usaha.
2) Dalam proses kegiatan pembelajaran melibatkan beberapa komponen
diantaranya siswa, guru, tujuan pembelajaran, isi pelajaran, metode,
media, dan evaluasi pembelajaran.
3) Ada dua macam strategi pembelajaran, yaitu pembelajaran dengan strategi
Ekspositori yang merupakan pengajaran yang terpusat pada guru dan
strategi Inkuiri yang merupakan pengajaran yang terpusat pada siswa.
3.2 Saran
Setelah membahas dan mengkaji tentang hakikat pembelajaran, adapun
beberapa saran yang ingin disampaikan penulis dari pembahasan materi ini
diantaranya:
1. Dengan mengetahui hakikat pembelajaran ini, sebagai calon pendidik bisa
lebih proaktif serta berpatisipasi dalam kegiatan pembelajaran sehingga
dapat terjadi komunikasi yang baik antara pendidik dan peserta didik.
2. Khususnya bagi orang tua, sebaiknya benar-benar memperhatikan
perkembangan anak sampai mereka mampu membedakan dan memilih
mana yang baik dan buruk untuk dirinya sendiri. Tetapi tidak dengan
bersikap otoriter terhadap anak, supaya anak merasa nyaman dan tidak
takut untuk menceritakan konflik-konflik yang terjadi selama masa belajar
dan pembelajarannya.
18
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Subroto, Suryo. 1997. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Tirtahardja, Umar. 2008. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Yamin, Martinis. 2011. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada.
http://data.tp.ac.id/artikel/37/Pembelajaran+Sebagai+Proses+Komunikasi.htm l ,
diakses tanggal 18 September 2011
http://krisna1.blog.uns.ac.id/2009/10/19/pengertian-dan-ciri-ciri-pembelajaran,
diakses tanggal 15 September 2011
http://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/hakikat-pembelajaran.html, diakses
tanggal 15 September 2011
http:// zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/strategi-pembelajaranhtml, diakses
tanggal 25 September 2011
19
Top Related