Pada rapat redaksi yang pertama, awalnya redaksi memutuskan untuk mengangkat tema
representasi politik, karena melihat banyaknya para pelaku politik yang duduk di kursi pemerintahan tidak
lagi merepresentasikan aspirasi rakyat, namun lebih cenderung menggunakan politik sebagai representasi
aspirasi pribadi maupun kelompok.
Namun karena melihat semaraknya pesta demokrasi pada tahun 2014 ini, bidikan redaksi jadi
sedikit berbelok arah. Apalagi melihat fenomena black campaign atau kampanye hitam yang begitu kental
terasa dalam proses kampanye, ditambah dengan “keberpihakan” beberapa media massa pada masing-
masing calon yang “diusung”, menjadikan redaksi mantap untuk mengangkat tema kampanye hitam.
Kampanye hitam memang bukan fenomena baru di Indonesia. Pada setiap pemilu hampir bisa
dipastikan kampanye hitam turut menyertai. Namun pada pemilihan presiden kali ini terasa begitu
istimewa karena kampanye hitam medapatkan “porsi” yang lebih besar dibanding pilpres sebelum-
sebelumnya.
Lihat saja bagaimana pertarungan antara kedua kubu calon menjelang pemilihan presiden yang
jatuh pada 9 Juli lalu. Cara-cara kotor dengan menggulingkan isu-isu pribadi dijadikan sebagai senjata
ampuh untuk “merontokkan” ketertarikan masyarakat pada lawan politiknya. Kampanye saling jatuh dan
saling sikut ini terasa lebih mudah dengan bantuan akses internet yang sekarang bisa dijangkau hampir
seluruh rakyat di pelosok-pelosok negeri.
Lalu apa yang salah dengan kampanye hitam? Jika dilihat sekilas, memang tidak ada yang salah,
kampanye hitam merupakan hal yang “wajar” dilakukan karena itu merupakan salah satu strategi
pemenangan calon. Namun jika dilihat lebih dalam ada dampak yang lebih serius dari sekedar menang atau
kalah. Praktik kampanye hitam bisa dijadikan parameter untuk mengukur bagaimana mental para politikus
kita dalam berpolitik. Kedewasaan masyarakat dengan fitrahnya sebagai zoon politicon juga dapat diukur
dengan melihat keterpengaruhan politik mereka pasca gempuran kampanye hitam.
Isu pemilu memang hanya hangat pada beberapa bulan saja. Namun pembahasan mengenai
kampanye hitam akan tetap bergulir, karena hal ini menjadi fenomena tersendiri yang mengajak
masyarakat untuk berfikir cerdas agar selektif memilih calon dan cermat dalam mengawal jalannya
pemerintahan. Semua tergantung dari bagaimana kita melihat hal ini. Apakah anda menerima dan
menganggap kampanye hitam sebagai suatu hal yang sah dan wajar, atau melihatnya sebagai suatu
kecurangan dalam pertarungan “suci” memperebutkan kursi RI I. Entahlah. [Redaksi]
36KAMPANYE HITAM:
arameter olitikus
MentalP
Serambi
1Edisi 36-Politik, Oktober 2014
Akan ada permainan politikoleh orang-orang kriminal dan permainan kriminaloleh orang-orang politik. –Pramoedya Ananta Toer
Barangkali saja orang akan mengingat tulisanku ini:
Pelindung: Dekan Fakultas Ushuddin, Pembina: Wakil Dekan Bag. Kemahasiswaan, Staff Ahli: Prof. Dr. Amin Syukur, Prof. Dr. Abdul Djamil, M.A, Prof. Dr. Sri Suhanjati Sukri, M.A, Dr. Muhsin Jamil, M.A, Joko Tri Haryanto, S.Ag, Dr. Zainal Adzfar M. Ag, Dr. Imam Taufiq, M.Ag, | Dewan Penasehat: Caswiyono Rusydy Cakrawangsa, S.Th.I, Ahmad Fauzi, S.Fil.I, Rusmadi, S.Th.I, Wahyu Agung, S.Fil.I, John Sarmin, S.Psi.I, Arif Dwi Purnomo, S.Fil.I, M. Abdullah Badri, Abdul Fatah, M.Si, Agus Haryanto, S.Th.I, Misbah Khairuddin Zuhri, S.Th.I, Dzikrullah Zulqarnain, M.Si, John Sarmin, S.Ps.I, Zaenal Abidin, S.Th.I, Ahmad Khotim Muzzakka, S.Th.I, Ahmad Faisol, S.Th.I, M. Anwar Shodiq, S.Ps.I, M. Zubair Hasan, S.Th.I. Pengkaderan: Muhammad Zulfa, Ahmad Yusuful A., Miftahul Arifin, Ulinnuha, Sri Wahyuningsih, M. Khamyah.
Pemimpin Umum: Faiqoh Rosita, Sekretaris Umum: A. Fajrur Rahman, Bendahara Umum: IkaFebriani, Pemimpin Redaksi: Emi Irfah, Sekretaris Redaksi: Ahmad Muzaqqi, Desk. Artikel dan Berita: HeriKuseri, Mustika Bintoro, Desk. Sastra: Rodiyatam Mardhiyah, Mia Rinakeswara, Khoirika Mahmudah, Desk. Layout: Mochamad Saifudin, Div. Perusahaan: Ahmad Zakaria (koord), Desk. RumahTangga: M. Ali Fuadi, Faiqoh Nikmah, Inayah Ma'rifah, Desk. Distribusi dan Ikan: M. LutfiMaulana, M. Afifuddin Al-Farisi, Sendi Satrio Munif, Div. Litbang: Zaimuddin (koord), PPSDM: AdibIslahuddin, Ahmad Muqsit, M. ZainalAbidin, Kajian dan Riset: Gigih Firmansyah, Adib Khoirur Rouf, M. Abul Fadhol AF.SU
SU
NA
N R
ED
AK
SI
Jika ada kesalahan atau kekurangan, kami
rasa wajar. Kami sadar masih berada dalam
tahap belajar dan berproses. Dan juga yakin
bahwa setiap kesalahan akan menjadi
pelajaran yang berharga bagi siapapun yang
mau mengambil pelajaran darinya.
Sungguh bukan perjuangan yang
mudah bagi tim redaksi untuk berada pada
titik ini, menerbitkan sebuah majalah. Waktu
lima bulan yang diberikan terasa begitu singkat
sehingga harus ada perpanjangan waktu. Bahkan
untuk menentukan tema serta spesifikasi bidikan
pun harus melalui proses panjang dan
perombakan berkali-kali. Sungguh proses yang
begitu menyesakkan dada untuk menerbitkan
majalah di tengah hiruk-pikuk tugas lain yang
juga menuntut untuk diselesaikan.
Kita sadari bersama, IDEA bukanlah
lembaga penerbitan profit yang memberikan gaji
pada kru beserta stafnya. Sebagai sebuah lembaga
pers kampus, IDEA hanya memberi “gaji” berupa
ilmu dan pengalaman bagi mereka yang mau
bekerja di dalamnya. Maka semua kembali pada
kesadaran personal kru dan staf. Redaksi tidak
memiliki hak untuk marah atas kerja-kerja yang
tidak maksimal. Keterlambatan, ketidak-aktifan.
Karena jika sejak awal sudah ada mufakat bahwa
ini adalah kerja tim, rasanya juga akan sama-sama
faham bahwa tampak tidak elok jika yang bekerja
maksimal hanya segelintir orang saja.
Namun apa mau dikata, bukankah sudah
menjadi rahasia umum, semua Lembaga Pers
Mahasiswa akan mengalami seleksi alam? Siapa
yang serius, dia yang bertahan. Namun kini semua
proses panjang yang berliku-liku terbayarkan
dengan terbitnya majalah IDEA edisi 36.
Akhirnya.
Semoga bermanfaat, kritik dan saran tidak
hanya menjadi sekedar seremonial yang seolah
ditunggu tanpa adanya tindak lanjut. Tapi ini
benar-benar kami harapkan untuk terus
melanjutkan cita-cita IDEA dan menjadikan
IDEA lebih baik dan terus lebih baik lagi. Semoga.
[Redaksi]
utuh waktu yang tidak sedikit bagi LPM
IDEA untuk menunjukkan eksistensi dan Bkualitasnya. IDEA pernah berada di
puncak popularitas, pernah digaung-gaungkan oleh
khalayak, dan pernah selalu ditunggu kehadirannya
sebagai penambah khazanah wawasan. Namun
kata orang, saat ini IDEA sudah kehilangan rohnya.
Roh IDEA yang ketika ditanyakan tidak ada yang
dapat menjawab dengan pasti bagaimana “wujud”,
“rasa”, dan “warna”nya.
Namun bukankah sudah menjadi hukum
alam bahwa tidak ada yang selamanya tetap berada
di puncak? Masa keemasan akan “runtuh” dan
digantikan dengan masa yang baru. Semua tinggal
tunggu waktu. Setiap generasi di IDEA punya ciri
yang berbeda. Dan setiap tim redaksi juga punya
gayanya tersendiri dalam menerjemahkan roh
IDEA. Kami mencoba mendewasakan diri untuk
tidak menjadi “anak zaman” yang hanya
mengangan-angankan kejayaan masa lalu. Menjadi
generasi yang tanggap dengan masalah di zaman
kami dan mencoba ikut “menyelesaikan” masalah
melalui wacana dan tulisan.
Tidak ada janji muluk-muluk yang
ditawarkan. Kami hanya berusaha memegang
komitmen untuk terus melanjutkan cita-cita IDEA
sebagai penyeimbang wacana, dan penyuguh
diskursus yang transformatif bagi para pembaca.
Potret
Meneruskan Cita-Cita
2 Edisi 36-Politik, 2014Oktober 3Edisi 36-Politik, 2014Oktober
Daftar Isi
Sejarah mencatat praktik Balck Campaign sudah lama berjalan dalam dunia islam. Terutama di zaman kekhalifahan dan dinasti-dinasti islam yang pada akhirnya menimbulkan perang saudara seagama muncul.Diceritakan dalam sejarah, konflik muncul ketika khalifah Utsman bin Affan terbunuh oleh para pemberontak, dan estafet kepemimpinan jatuh ke tangan Ali bin Abi Thalib. Di awal pemerintahan Ali muncul banyak sekali pertentangan dan protes yang menolak kekhalifannya. Muawaiyah adalah salah satu orang yang dengan teguhnya melawan Ali dan berusaha untuk menurunkannya sebagai Khalifah. Muawiyah menuntut Ali untuk menghukum pembunuh Utsman dengan segera. Namun Ali memilih untuk menindak para pelaku setelah keadaan stabil. Lalu ...... 23
Analisis Utama
Analisis Khusus
Suhu politik pemilihan presiden (pilpreas) 2014 terasa begitu panas daripada pemilihan presiden sebelumnya, yang dulu kawan sekarang menjadi lawan. Saling serang antar kedua pendukung capres pun tak bisa dihindarkan. Tak jarang serangan-serangan yang dilancarkan merupakan fitnah yang bertujuan menjatuhkan elektabilitas lawan politik, mulai dari kicauan-kicauan di media sosial, elektronik, cetak, maupun media cetak dadakan yang terbit menjelang pilpres.Fitnah yang disebarkan oleh masing-masing kelompok, bisa kita sebut sebagai kampanye hitam atau black campaign, yakni sebuah cara politik yang dilaksanakan dengan sistematis dan bertujuan membangun opini dan persepsi masyarakat, melalui rekayasa dan kebohongan mengenai pihak lawan..... 11
Mahasiswa sebagai kaum muda terpelajar, memiliki kesempatan yang luas untuk mengembangkan wawasan dan memperdalam intelektualitas. Mereka juga memiliki akses yang mudah dalam hal memperoleh pengetahuan maupun informasi. Maka dipundak merekalah amanat perubahan sosial selalu diletakkan. Untuk mengemban dan melaksanakan amanat mulia ini tentu bukan hal yang mudah. Butuh kerja ekstra untuk membentuk karakter-karakter yang
mandiri, cerdas, berwawasan luas dan mampu membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik. Dengan hanya ...
Riset42DAFTAR ISI:
Serambi | Daftar Isi | Potret | Surat Pembaca | Editorial | Karikatur | Analisis Utama | Paradigma | Tamu Kita | Karikatur | Analisis Khusus | Wacana | Wawancara | Artikel Lepas | Fenomena | Forum TH | Forum AF | Forum TP | Forum PA | Riset | Kampusiana | Lorong | Figur | Resensi Buku | Resensi Film | Sastra | Ushul-Ushil | Liputan | Catatan Akhir
1 2 3 4 67 8,11,14 18
20 22 23 2628 30 32 34
36 38 4244 46 48 50,5254 56 60 6163
40
4 Edisi 36-Politik, 2014Oktober
Surat Pembaca Mata Kuliah Praktikum
Beberapa waktu kemarin, saya
sempat mendengar “geger”
mengenai pengambilan mata
kuliah praktikum. Ada beberapa
mahasiswa yang bisa
mengambil makul tersebut
meskipun juga sedang
mengambil makul lain, tapi ada
juga yang tidak bisa mengambil.
Sebenarnya bagaimana
peraturan yang jelas bagi
mahasiswa yang ingin
mengambil makul praktikum?
Mohon penjelasannya.
(Umi Maulida, mahasiawi
jurusan Tafsir dan Hadis 2011)
Tanggapan PD Bidang Akademik
Terima kasih banyak atas pertanyaannya. Mengenai
tata cara pengambilan mata kuliah praktikum, sebenarnya
hal tersebut sudah diatur dalam buku panduan akademik.
Mahasiswa diperbolehkan mengambil mata kuliah
praktikum, jika mereka telah lulus dalam mata kuliah
keahlian di jurusan masing-masing.
Mata kuliah keahlian yang harus diselesaikan oleh
mahasiswa itu meliputi, Pertama Mata Kuliah Dasar
(MKD), dan kedua Mata Kuliah Umum (MKU). Apabila
mahasiswa masih memiliki tanggungan MKD dan MKU,
mereka tidak diperkenankan mengambil mata kuliah
praktikum. Berbeda dengan mahasiswa yang masih
mempunyai tanggungan Mata Kuliah Pilihan (MKP), bisa
mengikuti mata kuliah praktikum. Jadi tidak mungkin ada
kerancuan, karena sudah ada tim penyeleksi yang
menangani hal tersebut.
Tanggapan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan
Menulis merupakan suatu hal yang tidak bisa lepas
dari dunia akademik, hal tersebut sebagai tolak ukur
kapasitas intelektual yang dimiliki oleh mahasiswa. Apalagi
jika tulisan yang ditulis oleh mahasiswa dimuat oleh media
masa, tentunya pihak fakultas akan turut bangga.
Sebagai wujud penghargaan, dahulu pihak fakultas pernah
memberikan dana apresiasi bagi mahasiswa yang
tulisannya dimuat di media massa. Bahkan Fakultas
Ushuluddin merupakan fakultas pertama yang melakukan
hal tersebut. Namun semenjak pihak institut (kampus
satu) menganggarkan dana apresiasi, maka pihak fakultas
tidak memberikannya lagi. Sebab tidak boleh ada dualisme
anggaran untuk instansi yang sama. Jika pihak fakultas
kembali menganggarkan dana tersebut, dan diketahui oleh
Badan Penyelidik Keuangan (BPK), maka hal tersebut
dapat dikategorikan sebagai tindakan korupsi.
Menulis merupakan salah satu
aktifitas yang menunjukkan
eksistensi mahasiswa. Apalagi
jika tulisan kita dapat dimuat di
media massa seperti koran,
secara tidak langsung hal ini
akan berimbas pada
terangkatnya nama institut dan
fakultas yang dibawa oleh
mahasiswa tersebut. Saya ingin
bertanya, apakah bagi
mahasiswa yang tulisannya
dimuat di koran akan mendapat
dana apresiasi seperti ketika
mengajukan di kampus satu?
(Ifa, mahasiswi jurusan Aqidah
dan Filsafat)
Apresiasi bagi Mahasiswa ‘Penulis”
5Edisi 36-Politik, 2014Oktober
Surat Pembaca
Pemenuhan fasilitas yang
baik dan optimal
merupakan salah satu
penunjang bagi
terselenggarannya
pendidikan yang baik.
Dalam surat pembaca ini
saya ingin menyampaikan
keluhan mengenai
kebersihan falisitas toilet
yang ada di Fakultas
Ushuluddin. Bisa dilihat
toilet yang ada di pojok
gedung E sangat kotor dan
kadang-kadang juga air
tidak mengalir, hal ini
sangat menyulitkan bagi
mahasiswa. Toilet jangan
dianggap sebagai hal yang
sepele, karena tanpa
pemenuhan fasilitas toilet
yang baik, kita akan
kesulitan dalam
menyalurkan “hajat” kita.
Mohon pihak birokrasi
kampus dapat menanggapi
hal ini dengan baik dan
cepat
(Ainul Yaqin, mahasiswa
jurusan Tafsir dan Hadis
2012)
Tanggapan PD II
Terima kasih atas informasinya. Menanggapi
persoalan kebersihan dan sarana toilet yang ada di gedung E,
sebenarnya saya sudah mendapat laporan dari petugas
kebersihan yang setiap hari melakukan pemeriksaan. Sarana
yang ada di toilet gedung E memang sering mengalami
kerusakan. Kerusakan tersebut sudah pernah terjadi sebelum
adanya proyek pembangunan gedung baru di belakang
kampus Ushuluddin. Namun sudah kami tangani sehingga
sudah bisa dimanfaatkan sebagai mestinya.
Sementara dalam kasus kali ini, kerusakan sarana
toilet disebabkan karena saluran air tertimbun oleh sisa-sisa
material pembangunan gedung baru. Dengan kondisi
tersebut, tentunya mahasiswa menginginkan adanya
perbaikan sarana toilet. Tetapi perbaikan tersebut tidak
mungkin dilakukan sekarang, karena adanya aktivitas
pembangunan gedung baru yang sampai hari ini masih
berlangsung. Selain itu dana perbaikan tersebut juga tidak
masuk dalam anggaran kita.
Jadi untuk sementara, mahaiswa terpaksa harus
memanfaatkan toilet lain yang masih bisa berfungsi dengan
baik. Toilet di gedung F atau PKM misalnya. Namun jika
memang dirasa mendesak untuk diperbaiki, maka kami akan
mendorong pihak proyek untuk memperbaikinya kembali.
Terkait dengan kebersihan toilet, kami sudah mengontrolnya
setiap hari. Sehingga ketika ada masalah, maka Pak Mahmud
selaku petugas lapangan akan saya minta untuk segera
memperbaikinya. Kebersihan memang merupakan bagian
dari tanggung jawab kami, namun mahasiswa juga harus
turut serta menjaga kebersihan lingkungan kampus.
Toilet ohh Toilet
Kirim keluhan, kritik, & saran anda ke:
AlamatRedaksi:
Gedung PKM Lt.2 Fakultas Ushuluddin UIN Walisongo SemarangJl. Prof. DR. Hamka km2 Ngaliyan Semarang 50185.email: [email protected]
entu di tahun politik 2014 ini, kita sudah sangat mengenal suara-suara atau tulisan kampanye di
atas. Sangat banyak terpampang di pinggir jalan, pusat perbelanjaan, kompleks perumahan, dan Ttempat-tempat strategis lainnya. Terasa begitu sesak dan merusak pemandangan. Dan sekarang,
seiring semakin pesatnya kemajuan teknologi dan kemudahan akses internet, kampanye tidak hanya
monoton lewat tulisan pinggir jalan, tapi sudah lebih maju melalui sosial media dengan disertai soundtrack
masing-masing calon.
Mungkin karena kemudahan dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi inilah,
berbagai bentuk kampanye bermunculan. Mulai dari kampanye yang biasa, luar biasa, sampai yang tidak
biasa. Cara kampanye yang tidak biasa ini yang agaknya sedikit meresahkan masyarakat. Kampanye hitam
atau yang lebih popular dengan istilah black campaign terasa begitu semarak mewarnai jalannya pemilihan
presiden tahun ini. Bisa dilihat di sosial media, banyak bermunculan berita-berita “hitam” mengenai kedua
calon presiden seperti, “dijual murah” oleh oknum-oknum tertentu. Semua demi mendapatkan simpati
rakyat kepada calon yang satu melalui antipati kepada calon yang lain.
Sebenarnya dalam urusan black campaign, Indonesia sudah agak ketinggalan. Di negara lain black
campaign sudah merajalela dan menjamur dalam setiap pemilihan presiden. Namun ini bukan berarti pada
pilpres sebelumnya tidak ada praktik black campaign. Praktiknya tentu sudah ada, bahkan semenjak
peradaban nusantara muncul. Namun black campaign dalam bentuk istilah, baru benar-benar booming di
Indonesia pada sekitar sepuluh dekade terakhir.
Jika ditelisik lebih dalam, kekuasaan dan intrik hitam bagaikan dua sisi mata uang yang tidak bisa
dipisahkan. Sejak dulu dalam setiap perebutan kekuasaan, kampanye hitam selalu mengiringi. Peradaban
besar dunia pun pernah merasakan besarnya kekuatan model kampanye seperti ini. Peradaban Yunani,
Kristen, dan Islam tak bisa luput dari intrik kampanye hitam. Hal ini menimbulkan kesan bahwa kampanye
hitam memang sesuatu yang ditentang, namun di sisi lain kampenye hitam juga menjadi semacam tradisi
yang diterima secara diam-diam.
Dan sekarang peradaban demokrasi Indonesia semakin bereuforia dengan praktik black campaign.
Terkadang hal tersebut dinilai wajar karena untuk menjadi orang nomor satu dan dua di Indonesia
dibutuhkan usaha ekstra keras. Satu suara saja bisa diperebutkan sampai berdarah-darah. Apalagi
memperebutkan suara jutaan rakyat Indonesia, bisa dibayangkan betapa dahsyat perjuangannya. Saking
berharganya satu suara sampai-sampai banyak cara yang dilakukan untuk mendapatkan simpati rakyat,
sehingga black campaign pun dianggap kewajaran.
Namun, meskipun praktik black campaign terus dikembangbiakkan oleh sebagian pihak, itu bukan
berarti kita harus ikut melestarikannya. Cita-cita untuk menjadikan Indonesia lebih baik harus dihayati
oleh seluruh elemen masyarakat. Tidak berpikirkah kita bahwa satu menit di bilik suara menentukan nasib
bangsa lima tahun ke depan? Kampanye hitam bukanlah cara yang efektif untuk menjadikan rakyat
Indonesia sebagai pemilih yang cerdas. Masyarakat berhak mendapatkan informasi yang benar dan
berimbang mengenai calon pemimpinnya, sehingga dapat menentukan pilihan secara baik dan bijak. Jika
salah informasi, bisa-bisa kita salah memilih pemimpin. Bisa gawat. [Redaksi]
ex :“kalau bukan kita siapa lagi, kalau tidak sekarang kapan lagi” ex :“ pilih pemimpin yang merakyat dan berasal dari rakyat. Indonesia hebat!”E
ditorial
Menyorot Pilpres 2014
Karikatur
6 Edisi 36-Politik, 2014Oktober 7Edisi 36-Politik, 2014Oktober
[Oleh: Qorina Ziba Putri]
kekhalifahan. Bisa jadi hal yang sama juga akan
menimpa—kehilangan kekuasaan atau kalah
dalam pemilu—calon penguasa yang dengan
pertimbangan moral tidak melakukan black
campaign. Machiavelli mengatakan, “Itulah, para
penguasa malah sering meyakini hal-hal yang
seharusnya terjadi, bukannya apa yang nyata-
nyata mereka hadapi. Padahal dengan berbuat
seperti itu, mereka justru sedang menggali liang
kuburnya sendiri.”
Sebab kehancuran Ali bin Abi Thalib Berpijak dari perkataan di atas, kiranya karena dia berusaha melukukan apa yang tidak berlebihan jika dikatakan Black campaign seharusnya terjadi (ideal). Hal ini mungkin yang ora popo atau sah saja dalam rangka mendapatkan menjadi alasan mengapa pada pemilu kali ini kekuasaan, walaupun sepintas berbeda dengan black campaign terus dilakukan, karena para para filsuf klasik dan agamawan yang selalu calon penguasa tidak ingin mengulang sejarah m e n g g a n d e n g k a n k e k u a s a a n d e n g a n masa silam, atau para simpatisan tidak ingin hal kebijaksanaan, kebaikan, kearifan dan ketuhanan yang terjadi pada tokoh di atas menimpa calon (J.H. Rapar: 1991). Black campaign adalah suatu yang didukung.cara berkampanye dengan menyebarkan berita
bohong yang bisa mejatuhkan kapabilitas calon. Black Campaign sebagai Senjata AmpuhSecara otomatis ketika citra dari salah satu calon
Black campaign jika dikelola secara baik tercoreng, maka citra calon yang lain melambung dan terstruktur akan menjadi senjata yang ampuh tinggi bak pesawat apolo. Pada pemilu tahun 2014, dalam meraih kekuasaan, ibarat pasukan militer black campaign bereuforia, entah siapa yang lengkap dengan persenjataaannya. Pengelolaan memulai. Situasi ini menuntut para calon yang baik dan terstruktur bisa terwujud manakala penguasa atau simpatisan melakukan black dilakukan oleh seseorang yang mempunyai virtue campaign, baik untuk menyerang ataupun (keutamaan)—sikap aktif penguasa dalam sekedar membalas black campaign dari pihak efisiensi politik—sehingga bisa memanfaatkan lawan.fortune (nasib) dengan maksimal, yang dalam Machiavelli mengingatakan, jika hidup di salah satu buku Machiavelli, The Prince disebut antara orang-orang jahat, lambat laun akan hancur sebagai penguasa yang menguasai seni berperang.manakala bersikukuh dengan idealisme kebaikan.
Usaha-usaha melakukan black campaign Sejarah telah membuktikan, misalanya Ali bin Abi secara baik dan terstruktur sudah dipraktikkan Thalib—karena pertimbangan persaudaraan pada pemilu tahun ini, misalnya tabloid Obor seagama—dia menerima arbitase dengan Rakyat, tabloid dadakan yang isinya merusak citra Muawiyah, padahal sedikit lagi memperoleh s a l a h s a t u c a l o n . D e n g a n k e c e r d a s a n kemenangan, akibatnya Ali kehilangan tahta
memanfaatkan peluang, tabloid tersebut menganggap Indonesia dalam keadaan darurat,
disebarkan ke pesantren-pesantren yang yang kalau tidak dipimpin oleh orang yang tepat,
notabennya adalah pendukung calon yang maka akan hancur, dan mereka meyakini bahwa
diberitakan di dalamnya. dirinyalah yang tepat. Machiavelli menyatakan,
Menurut penulis, Black Campaign adalah “penguasa tidak boleh menyimpang dari sifat-
taktik politik jitu jika dilalukukan di negara yang sifat baik, tapi jika diperlukan, boleh memakai
menganut faham demokrasi seperti Indonesia. cara licik dan kejam.”
Dalam negara demokrasi, rakyat punya kuasa Dalam situasi kritis—dalam keyakinan
penuh menentukan siapa yang akan menjadi calon penguasa—Machiavelli memperbolehkan,
penguasa. Maka, siapa yang bisa mendapatkan bahkan menganjurkan untuk melakukan cara licik
kepercayaan rakyat, dialah yang akan berkuasa. dan kejam, karena jika tidak melakukan hal itu,
Dengan black campaign, calon penguasa berusaha atau malah memilih memakai cara baik, maka
mempengaruhi rakyat untuk mendukungnya, sama saja calon penguasa menggali liang
mungkin karena mereka meyakini rakyat kuburnya sendiri, dan cita-cita memperbaiki
Indonesia mudah dipengarui, yang diibaratkan negara pun tidak terwujud.
oleh WS Rendra (1935-2009) seperti rumput Dari beberapa pengamat politik ada yang
kering, mudah terbakar. khawatir, jika efek negatif black campaign masih
Penguasa yang mampu menyulut black terasa setelah pemilu, karena bagi yang pikiranya
campaign bak senjata pemusnah masal, telah terpengaruh oleh black campaign
berpotensi akan sangat dicintai rakyat, karena kemungkinan masih menganggap jelek calon yang
segala kekurangan penguasa telah tertutup dengan terpilih, dan ini ditakutkan akan mengganggu
fitnah-fitnah yang disematkan kepada lawan. kestabilan negara, karena sangat sulit menerima
Penguasa yang dicintai rakyat akan mampu kebijakan-kebijakan calon terpilih, walaupun itu
menghegomoni, bahkan rakyat akan membela baik. Berbeda dengan Machiavelli, jika calon
mati-matian jika ada pemberontakan atau terpilih itu nantinya bisa menyejahterakan rakyat,
serangan dari luar, sebagaimana yang dialami Raja cara yang lebih kejam dari black campaign pun tak
Nabis dari Sparta, dia berhasil menahan gempuran jadi masalah. Ia menyontohkan Oliverotto, yang
dari Yunani dan Romawi, karena mendapat bisa meredam gejolak saat pergantian kekuasaan
pembelaan dari rakyat. dengan cara membuat rakyat tambah sejahtera
dari sebelumnya.
Kekejaman demi Kesejahteraan
Banyak kalangan yang mengecam praktik Black Campaign dan Pencitraan
black campaign, karena dianggap sebagai Black campaign dianggap kejam dan licik,
tindakan yang kejam dan licik. Kekejaman black bagaimana dengan pencitraan, yang sekilas tidak
campaign teletak pada ketegaan menfitnah menjatuhkan citra orang lain?
saudara setanah air, sedangkan kelicikannya Pencitraan sekilas memang tidak merusak
terdapat pada praktik black campaign melalui citra orang lain sebagaimana black campaign, tapi
media, yang seakan-akan bukan perbuatan dari kalau dicermati secara mendalam, pencitraan
pihak calon penguasa. berpengaruh terhadap elektabilitas lawan, karena
Dalam pandangan Machiavelli, cara jika salah satu calon—dengan pencitraannya—bisa
sekejam atau selicik apapun tidak jadi masalah, meraih simpati rakyat, otomatis mengurangi
jika tujuannya demi kesejahteraan negara, karena dukungan rakyat pada calon yang lain.
baginya, negara adalah tujuan dari segala tujuan. Pada pemilu ini, sering terlihat di media
Dalam The Prince, dikisahkan tentang penguasa para calon penguasa terlihat mendadak religius,
Fermo, Oliverotto (1475-1502), yang bisa menjaga baik hati dan merakyat, misalnya berziarah kubur
kestabilan negara, walaupun dalam mendapatkan dan sowan ke para ulama. Hal-hal semacam ini
kekuasaan, ia melakukan hal yang maha kejam dan sebenarnya merupakan salah satu taktik politik.
licik, ia mengundang para petinggi negara dan Penulis menganggap hal ini sudah terjadi sejak
membunuh mereka dalam jamuan makan. dulu, karena penguasa yang lebih kelihatan
Penulis juga meraba, mungkin salah satu terpuji , maka akan lebih diunggulkan,
alasan para calon penguasa atau simpatisan sebagaimana terdapat dalam The Prince bab XV.
melakukan black campaign adalah karena mereka
www.solopos.com
“Jika seorang penguasa ingin meraih cita-citanya yang
tertinggi, ia tidak akan selalu merasakan bahwa bermoral itu
sebagai hal yang rasional.” -Machiavelli-
BLACK ORA POPO?CAMPAIGN
Oleh: Zaimuddin Ahya’ *
Analisis Utama
Analisis Utama
8 Edisi 36-Politik, 2014Oktober 9Edisi 36-Politik, 2014Oktober
Bahkan Machiavelli menganjurkan hal itu, dia diperlukan, tapi hal itu semata-mata dilakukan
menyarankan penguasa harus terlihat mempunyai demi kepentingan negara, karena bagi Machiavelli
sifat-sifat baik di hadapan masyarakat, tapi tidak negara adalah segalanya. Sebagaimana yang
harus berusaha mempunyai itu semua. dinyatakan oleh Prof. J.H. Rapar, seorang ahli
Pencitraan sudah dipraktikkan sejak dulu, filsafat politik bahwa bagi Machiavelli seluruh
tapi rakyat masih saja ada yang tertipu, kenapa bisa kegiatan politik dan diplomatik haruslah demi
begitu? Menurut Machiavelli penipu selalu kepentingan negara. Machiavelli menyatakan,
menemukan seseorang yang membiarkan dirinya “Tak perlu risau melakukan segala perbuatan
tertipu. Dalam The Prince, Machiavelli juga jahat, yang tanpa t indakan i tu sukar
mengisahkan Alexander VI, yang tak pernah menyelamatkan negara, sebab apabila
b e r h e n t i m e n i p u , t a p i a n e h n y a s e l a l u dipertimbangkan dengan baik, maka akan
mendapatkan korban. Mungkin inilah yang dijumpai ada hal-hal yang kelihatannya baik,
menjadi keyakinan para calon penguasa kita atau akan menuntun seseorang menuju kehancuran,
para simpatisannya, walaupun pencitraan adalah dan ada lagi hal-hal yang tampaknya jahat justru
cara kuno, tapi diyakini masih efektif. menghasilkan keamanan dan kesejahteraan.”
Machiavelli adalah anak zaman, keadaan Harapan Seorang Negarawan negaranya pada saat itu menuntut tindakan-
Dari paparan di atas, black campaign tindakan yang kadang bertentangan dengan moral, mendapatkan pembenaran dari Machiavelli. tapi, sekali lagi perlu diingat, hal itu demi Bahkan dibanding perbuatan tokoh-tokoh yang kepentingan negara. Bagi Machiavelli kekuasaan diangkat dalam The Prince, black campaign masih bukan segala-galanya, tapi hanya sebagai alat kalah licik dan kejam. Sebagai seorang filsuf, untuk mencapai kesejahteraan negara. Maka, demi Machiavelli berbeda dengan filsuf-filsuf klasik menyejahterakan negara, cara memperoleh seperti Plato, yang meyakini bahwa politik itu kekuasaan yang lebih kejam dan licik dari pada sebuah kebijaksanaan dan kearifan. Penulis yakin, black campaign itu ora popo. Tidak apa-apa. Lalu, Machiavelli mempunyai alasan-alasan yang bagaimana dengan calon pemimpin kita? Apakah mendasar, kenapa memperbolehkan cara-cara tujuan mereka mendapatkan kekuasaan demi tersebut dalam memperoleh kekuasaan. menyejahterakan negara, atau hanya ambisi
Machiavelli hidup pada masa Italia sering pribadi, gila kekuasaan? mengalami pertempuran, perebutan kekuasaan.
Hal inilah yang kemudian mengilhami dia menulis *Penulis adalah Koordinator
the prince, sebuah buku yang membuat dia Div. Litbang LPM IDEA
dianggap sebagai pemikir titisan setan oleh Leo
Strauss (1899-1973), karena sekilas dalam buku
tersebut, Machiavelli terkesan menghalalkan
segala cara dalam memperoleh kekuasaan.
Sebagai seorang pemikir, Machiavelli
gelisah dengan keadaan Itali yang kacau.
Bertahun-tahun dia mengamati para penguasa.
Akhirnya, dia berkesimpulan bagi penguasa yang
ingin menjaga kestabilan negara harus bisa
memadukan sifat singa dan rubah sekaligus. Singa
mencerminkan kekuatan, sedangkan rubah
mencerminkan kecerdikan, karena seringkali
orang yang hanya mengandalkan kekuatan tidak
selamat dari tipuan, begitu juga orang yang hanya
mengandalkan kecerdikan akan hancur jika ada
serangan militer.
Konsekuensi dari merepresentasikan sifat
singa dan rubah adalah penguasa harus siap dan
mampu berbuat jahat, kejam dan licik jika itu
“Apabila dipertimbangkan dengan baik, maka akan
dijumpai ada hal-hal yang kelihatannya baik, akan
menuntun seseorang menuju kehancuran, dan ada lagi hal-hal yang
tampaknya jahat justru menghasilkan
keamanan dan kesejahteraan”
-Machiavelli-
Analisis Utama
Suhu politik Pemilihan Presiden (Pilpres) sebuah cara politik yang dilaksanakan dengan
2014 terasa begitu panas daripada pemilihan sistematis dan bertujuan membangun opini dan
presiden sebelumnya, yang dulu kawan sekarang persepsi masyarakat, melalui rekayasa dan
menjadi lawan. Saling serang antar kedua kebohongan mengenai pihak lawan.(Kristi
pendukung capres pun tak bisa dihindarkan. Tak Poerwandari: 2014). Sedangkan Yohannes Widodo
jarang serangan-serangan yang dilancarkan mendefinisikan kampanye hitam sebagai
merupakan fitnah yang bertujuan menjatuhkan informasi palsu atau berasal dari sumber tidak
elektabilitas lawan politik. Berbagai media pun jelas (gosip) yang digunakan untuk menjelek-
digunakan, mulai media cetak, elektronik, sampai jelekkan, mempermalukan, atau mendiskreditkan
sosmed (social media). Bahkan, ada media cetak lawan politik. Biasanya informasi yang dimainkan
‘dadakan’ yang terbit menjelang pilpres. terkait dengan isu suku, agama, atau ras.
Fitnah yang disebarkan oleh masing- (Yohannes Widodo: 2014)
masing kelompok, bisa kita sebut sebagai Etika kampanye sendiri, telah diatur dalam
kampanye hitam atau black campaign, yakni UU. No. 10 tahun 2008 pasal 84 ayat 1 poin C
BLACK CAMPAIGN:Metode Mendapatkan Kuasa
Black Campaign menjadi pilihan alternatif untuk menyerang lawan. Bisa jadi itu
disebabkan karena si penyerang kurang PeDe dengan kemampuannya, atau
mungkin si penyerang takut terhadap elektabilitas lawan. Entahlah!
oleh: Zainal Abidin*
Analisis Utama
10 Edisi 36-Politik, 2014Oktober 11Edisi 36-Politik, 2014Oktober
menyatakan bahwa, pelaksana, peserta, dan sehingga apa yang disampaikan merupakan
petugas kampanye dilarang menghina seseorang, sebuah kebenaran.
agama, suku, ras, golongan, calon, dan atau peserta Sebagai satu contoh, jika ada orang yang
pemilu yang lain. Sedangkan poin D menyebutkan menyatakan bahwa capres A pernah dipecat dari
adanya larangan menghasut atau mengadu domba TNI karena melanggar ketentuan-ketentuan yang
perseorangan ataupun masyarakat. Kedua poin berlaku, maka orang tersebut melakukan negative
tersebut bisa menjadi alasan untuk membenarkan campaign, akan tetapi jika ada orang yang
definisi black campaign menurut Kristi menyatakan bahwa capres A dipecat dari TNI
Poerwandari maupun Yohannes Widodo. karena menghilangkan beberapa aktivis '98 yang
Sehingga, berdasarkan UU di atas kita bisa diculik, maka orang tersebut telah melakukan
menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan black campaign. Sebab sampai saat ini belum jelas
black campaign adalah model kampanye yang kebenaran mengenai berita tersebut, apalagi
dilakukan dengan menghina, mengadu domba, didukung oleh fakta yang bertolak belakang
atau menyebarkan berita bohong yang dilakukan dengan berita tersebut, yakni bergabungnya
oleh salah satu kelompok politik untuk menyerang beberapa aktivis '98 dengan capres A.
lawan politiknya. Hal semacam ini sering terjadi di Sama halnya jika ada yang menyatakan,
manapun, tidak hanya di Indonesia. Bahkan di capres B adalah orang yang harus bertanggung
Amerika Serikat, negara yang konon menjadi jawab terhadap kasus korupsi bus Transjakarta,
model pelaksanaan demokrasi di seluruh dunia, maka orang tersebut telah melakukan negative
tak luput dari proses kampanye yang sedemikian campaign, sebab pada saat kasus itu terjadi, B
rupa. Sebut saja pada pilpres 2008 yang adalah gubernur Jakarta yang secara struktural
mempertemukan Barrack Obama dan John Mc. bertanggung jawab atas kinerja dinas-dinas di
Cain. Dalam proses pilpres tersebut, kubu Mc. Cain Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
sering menyebut bahwa Obama adalah calon Berbeda halnya jika orang tersebut menyatakan,
presiden yang beragama Islam dan bukan warga capres B terlibat langsung terhadap kasus korupsi
negara asli kelahiran Amerika Serikat. bus Transjakarta, maka orang itu telah melakukan
black campaign , sebab meski bertanggung jawab
Black Campaign dan Negative Campaign terhadap pengadaan bus Transjakarta, belum ada
Selain black campaign, ada juga istilah fakta yang menyatakan demikian dan bisa saja
negative campaign. Secara mendasar, kedua terjadi manipulasi dokumen oleh bawahan capres
praktik kampanye tersebut memiliki tujuan dan B ketika tender pengadaan bus berlangsung.
cara yang sama, yakni untuk membentuk opini
publik dengan mendiskreditkan atau menjatuhkan Sejarah Black Campaign
nama baik lawan politik. Tetapi meski memiliki Dalam sejarah perpolitikan dunia, black
tujuan dan cara yang sama, keduanya tidak bisa campign memiliki sejarah panjang, sepanjang
disamakan begitu saja, sebab keduanya memiliki sejarah kebudayaan umat manusia. Hampir di
perbedaan yang mendasar. seluruh belahan dunia memiliki sejarah mengenai
Jika black campaign dilaksanakan melalui black campaign. Sebut saja dalam sejarah Yunani
kebohongan yang direkasa dan berasal dari kuno yang menceritakan kisah hidup Socrates,
sumber-sumber yang tidak jelas dan dianggap seorang filsuf kenamaan yang difitnah oleh lawan-
sebagai cara yang relatif kotor, maka negative lawan diskusi yang dikalahkannya, dengan
campaign cenderung dianggap lebih “bersih”, tuduhan merusak generasi muda. Sehingga harus
sebab seperti yang diungkapkan oleh Bara dipenjara oleh penguasa setempat dan divonis
Hasibuan bahwa negative campaign didasarkan mati dengan cara meminum racun. Apa yang
pada bukti ataupun fakta yang telah terjadi, terjadi terhadap Socrates, memang tidak
mnemiliki kaitan secara langsung dengan politik kehidupan berbangsa dan bernegara antar warga
kekuasaan, akan tetapi lebih berorientasi pada negara, yang pada akhirnya bertentangan dengan
perebutan kuasa atas masyarakat, sebab tujuan politik sebagaimana diungkapkan oleh John
sebagaimana kita ketahui bersama, pada zaman Calvin (1509-1564), yakni menyempurnakan
Yunani kuno siapa yang dianggap paling bijaksana, kehidupan dan kebahagiaan masyarakat.
dialah yang akan mendapat simpati dan perhatian John Calvin juga menambahkan bahwa
lebih dari masyarakat. sejatinya, politisi itu merupakan profesi yang
Dalam tradisi Alkitab kita juga mengenal sakral atau suci, bahkan melebihi profesi pendeta
kisah Daniel, orang bijak kesayangan raja Darius sekalipun. Sebab menurut Calvin, orang yang
yang diangkat oleh raja sebagai pemegang terjun kedunia politik berarti berani menyandang
kekuasaan utama di kerajaan. Dalam kisah ini tugas ilahiah untuk memancarkan terang di tempat
disebutkan, kelicikan lawan-lawan politik Daniel yang gelap. Bahkan jauh sebelum John Calvin,
dalam merayu raja Darius agar menetapkan Aristoteteles (384-322 SM) telah menggariskan
hukum yang berisi, bahwa selama tiga puluh hari posisi manusia sebagai penyelenggara kekuasaan
tidak boleh ada seorang pun yang menyembah (berpolitik) demi mencapai kemaslahatan publik
selain raja, yang melanggar harus dilemparkan ke (res publica).
kandang singa. Sementara mereka tahu bahwa Jika ide moral politik sebagaimana
Daniel adalah penyembah Allah yang taat, diungkapakn Calvin terlihat begitu luhur, mengapa
sehingga harus mendapatkan hukuman dengan harus ada tindakan-tindakan yang berpotensi
dibuang ke kandang singa. Meskipun pada merusak persatuan bangsa? Demi kekuasaan,
akhirnya praktik-praktik black campaign yang persatuan bangsa hampir dikorbankan. Sepak
dilancarkan musuh-musuh Daniel tidak berhasil, terjang politik para politisi juga memiliki andil
sebab Daniel sendiri selamat di kandang singa besar membenarkan tesis Thomas Hobbes pada
berkat pertolongan Allah. (Daniel 6:1-28) abad 17, yakni manusia sebagai serigala bagi
S e m e n t a r a d a l a m a w a l s e j a r a h manusia lainnya; homo homini lupus.
kemerdekaan Indonesia, praktik black campaign Mereka juga turut serta menciptakan
juga terjadi untuk mendiskreditkan Soekarno. situasi politik tanah air sebagaimana digambarkan
Saat itu, ada beberapa pihak yang menuduh oleh Niccolo Machiavelli dalam Il Principle pada
Soekarno dan Hatta sebagai kolaborator Jepang, abad ke-16, di mana dalam politik yang baik adalah
yang menurut Jusig Hajar tak ada bedanya dengan tindakan yang dapat mencapai tujuannya, terlepas
Peatin atau Quisling di Eropa, manusia yang mau dari cara yang digunakan. Sehingga etika politik
bekerja sama dengan fasis Jerman. (Hendri F. yang pernah dilontarkan oleh Paul Ricoeur tidak
Isnaeni: 2008) lagi relevan untuk diterapkan. Padahal,
Entah berhasil mencapai tujuan atau tidak, sebagaimana dilontarkan oleh Paul Ricoeur bahwa
ternyata praktik black campaign masih sering etika politik memiliki tujuan untuk membangun
dilakukan. Dari cerita-cerita di atas, kita mampu institusi-institusi yang menjamin keadilan
memahami bahwa praktik black campaign sudah masyarakat. Sementara relevansinya adalah untuk
terjadi sejak zaman kuno, hanya saja istilah black menjinakkan segala kekuatan yang menghalalkan
campaign baru ngetrend akhir-akhir ini. segala cara demi terciptanya tujuan, hingga pada
akhirnya mampu membangun institusi-institusi
Demi Kekuasaan yang adil.
Jika mengacu pada UU No. 10 tahun 2008
pasal 84, entah black campaign ataupun negative *Penulis adalah anggota desk. PPSDM LPM IDEA
campaign adalah jenis kampanye yang dilarang.
Sebab keduanya berpotensi untuk memecah belah
Analisis Utama Analisis Utama
12 Edisi 36-Politik, 2014Oktober 13Edisi 36-Politik, 2014Oktober
mereka yang duduk di parlemen dan juga Istana
presiden, sudah benar-benar melaksanakan
amanat demokrasi “untuk rakyat”?
Pemilu tak lebih dari urusan seremoni,
pesta (atas nama) rakyat, hajatan “kondangan”
nasional yang apabila kita tidak ikut guyub di
dalamnya akan malu dengan pak Lurah, pak
RT/RW dan tetangga sekitar. Jika kita tengok
kembali, pemilu yang sudah terjadi belum
sepenuhnya memberi perubahan yang signifikan
dalam pemerintahan. Pemberitaan seputar
politik semakin hari semakin dipenuhi laporan terbukanya kran kebebasan memilih dan
tentang korupsi yang pelakunya tidak lain adalah bersuara bagi rakyat. Hal ini hampir inharen
mereka yang dulu terpilih melalui kertas-kertas dengan pemaknaan demokrasi sebagaimana yang
suara di Tempat Pemungutan Suara, mereka -kita baca dalam pengertian umum; dari, oleh dan
yang secara langsung atau entah keterwakilan untuk rakyat. Mengapa harus hampir? Karena
partai- terpilih dalam pemilu. kenyataannya memang begitu.
Pemilu menjadi penentu kemajuan D e m o k r a s i - d a l a m h a l i n i
ataukah kehancuran yang terjadi di negara ini direpresentasikan dengan pelaksanaan pemilu-
selanjutnya. Dan entah sadar atau tidak, dalam dalam praktiknya memang dilaksanakan dari
prosesnya, tangan-tangan kitalah sesungguhnya rakyat, karena jamak kita ketahui bahwa
yang bekerja. Kita adalah the lord of the gun anggaran pemilu dan peserta pemilu semuanya
dalam pesta akbar politik lima tahunan ini, maka berasal dari rakyat. Pemilu Oleh rakyat, karena
terserah kita mau kemana mengarahkan pelatuk. para pemilih adalah seluruh warga negara
Tangan kita yang akan menentukan, akan dimana Indonesia. Meski ini juga perlu disangsikan, apa
negara ini dibawa?benar seluruhnya oleh rakyat jika masih ada
praktik money politic dan jual beli suara oleh para *Penulis adalah
calon wakil rakyat. Untuk rakyat, yang terakhir ini Pemimpin Umum LPM IDEA
adalah yang paling bullshit. Apa iya selama ini
Analisis Utama
Selamat dan sukses atas terselenggaranya
Milad Ushuluddin yang ke-44.
Tanggal 23-28 September 2014Semoga semakin jaya dan berkualitas.
Semoga bermanfaat bagi nusa, bangsa dan agama.
Anwar Shodiq, S. Ps.i (Sekretaris Umum 2012-2013)
Kelulusan bukan akhir tapi awal dari pengabdian
dan pengamalan ilmu.
Segenap kru IDEA mengucapkan selamat atas diwisudanya
16 Edisi 36-Politik, 2014Oktober 17Edisi 36-Politik, 2014Oktober
Kita adalah
dalam pesta akbar politik lima tahunan ini. Tangan kita yang akan menentukan, akan di mana negara ini dibawa?
‘the Lord of the Gun’
Tragedi yang disebut Apertheid itulah yang berbagai bentuk yang tak kalah halus dari gerakan-
membawa tekad dan pemikiran Ghandi yang gerakanya di Afrika. Munculah Swadesi, rasa cinta
lulusan hukum memutuskan berjuang lewat jalur tanah air yang begitu tinggi dengan berkeyakinan
politik. Ghandi adalah politikus yang bermental bahwa pengabdian terbaik kepada masyarakat
baja serta religius. Dia menyatakan bahwa jika dimulai dari lingkungan sekitar. Ajaran ini lalu
seseorang telah bertekad memilih menyerukan memunculkan gerakan menolak memakai atau
resolusi dengan memohon kepada Tuhan sebagai membeli barang dan makanan hasil produksi
saksinya, berarti dia telah melakukan ikrar dan janji Inggris. Selama masih bisa dibuat di negeri sendiri
yang betul-betul hikmat. Dari titik inilah seruan itu pantang menggunakan barang impor. Kemudian
tidak akan memberikan peluang kepada setiap Ghandi juga memotori gerakan Hartal. Gerakan
orang yang telah berikrar untuk mundur. UU yang mogok kerja masal sebagai wujud penolakan
tidak sesuai HAM itulah yang akhirnya membuat terhadap pemerintahan Inggris yang menjajah
Ghandi harus melakukan perlawanan untuk India. Semua pegawai mogok dan toko-toko tutup
merubah kebijakan politik. di hampir seluruh wilayah India.
Maka tidak heran saat Undang-Undang
hitam tadi diberlakukan, Ghandi dan para Indonesia Darurat Konflik
pengikutnya langsung memenuhi penjara-penjara, Dinamika perpolitikan dalam sejarahnya
mereka menolak registrasi untuk ditukarkan adalah sejarah perlawanan. Masalahnya, para
dengan sertifikat. Perlawanan Ghandi sendiri pemuda yang biasanya menjadi penggerak
banyak terpengaruh oleh karya Henry Thoreau, perlawanan memakai alur oposisi yang berwajah
Civil Obidience (Pembangkangan Sipil). Penjara apa? Tegas dan keras menghardik atau damai
tidak membuatnya takut, justru semakin dengan kematangan jiwa? Semua butuh
menguatkan pemikiranya bahwa dia lebih memilih kematangan spiritualitas. Tidaklah mungkin bisa
kehormatan seperti itu. Baginya, lebih terhormat lurus dalam berpolitik tanpa bekal spiritualitas
memilih kebenaran dan menjadi benar daripada yang penuh, yang sudah selesai pemahaman
sekedar patuh kepada hukum; bahwa hak dan syariatnya (kalau perlu sudah melampauinya).
kewajiban setiap orang untuk melawan pemerintah Karena politik juga bisa seperti hakim di
tiran; dan bahwa sekelompok kecil orang mampu pengadilan, maka politik bisa menghakimi dengan
menciptakan perubahan dalam pemerintah. hukuman yang berat. Politik juga bisa memberi
Ghandi yang religius pun mengajarkan pada remisi, meringankan dan memberi win-win
masyarakat yang ia bina (Phoenix dan Toolstoy, solution bagi yang sedang bersengketa.
Ashram Sabarmati) bahwa, kewajiban tertinggi Sudahkah politikus Indoesia sekarang
manusia adalah mencintai sesama manusia dan mirip Ghandi dalam tekadnya memilih-
memerangi kekerasan serta kejahatan. Baginya, memperjuangkan kebenaran? Beranikah mereka
jalan menuju pencerahan spiritual terletak pada membela kebenaran walaupun resikonya
seluruh perbuatan di dunia, bukanya terletak pada menanggung penderitaan pribadi dan dibenci
kediaman dan kebekuan jasmani. Pandangan orang-orang yang mereka sayangi? Politik yang
seperti ini sama dengan yang diungkapkan Karen pintar sudah menghasilkan banyak model pilihan.
Amstrong bahwa, agama tidak berhenti pada apa Indonesia dengan heterogenitas masyarakatnya
yang kita pikirkan, tetapi pada apa yang akan kita bukankah terlalu riskan jika sistem perpolitikan
lakukan (The Great Transformstion). Spiritualitas dan gaya oposisinya salah? Politik Satyagraha
yang luwes mengantarkan Ghandi menghasilkan setidaknya bisa ditawarkan sebagai counter
tulisan manifesto Indian Home Rule semasa di terhadap perpolitikan Indonesia yang sudah
tahanan. Manifesto yang dia bawa ke london untuk menjauhi kata virtue. Perlawanan pasif dengan
memperjuangkan kesetaraan antara penduduk kepercayaan bahwa perubahan bisa dilakukan
India dan lainya. Manifesto tersebut intinya adalah, bersama masyarakat sipil harus disemai di
tekad kuat untuk tetap melakukan perjuangan- indonesia. Label santun yang entah siapa yang
perlawanan tanpa kekerasan. melabelinya pada Indonesia harus dijadikan fakta.
Pengembaraanya selama 21 tahun di Afrika Politik damai akan membantu politik menjaga
menjadi modal besar bagi gerakan Ghandi saat tujuan awalnya, yaitu menyatukan. Tidak ada NKRI
pulang ke India. Sepulangnya ke tanah airmya, lagi jika tidak segera ada yang menyemai politik
perlawanan pasif yang ia gagas menyublim menjadi damai. Indonesia darurat konflik.
atau bahkan sampai menggunakan senjata
pemusnah masal. Ghandi, yang membawa
kemerdekaan untuk India pada 1947 silam
telah mengajarkan banyak hal, terutama
masalah perlawanan politik lewat jalur
perdamaian dan perlawanan pasifnya. Tokoh
Hindu yang akrab disapa Bapu (artinya bapak) ini
menggunakan cinta sebagai inti senjata perlawana.
Jiwa dan cinta kemudian diasosiasikan dalam
gerakan “Satyagraha”. Beda dengan perlawanan
senjata, gerakanya membawa ide moral untuk
menanggung penderitaan pribadi sebagai
konsekuensi hasil perlawanannya.
Secara bahasa, ‘satyagraha’ artinya
perlawanan pasif, sementara dalam skala luas, bisa Barangkali di dunia ini tidak akan banyak diartikan sebagai prinsip yang berpegang teguh
orang yang akan memperjuangkan kebaikan, terhadap kebenaran melalui jalan ahimsa (non berjuang meskipun terpaksa disalahkan orang- violence). Gagasan-gagasan besar Ghandi orang terdekat dan paling dikasihinya, hingga sebenarnya adalah hasil interpretasi ulang terhadap mereka terpaksa menderita atau bahkan menemui nilai-nilai ajaran Hindu. Jika ahimsa dalam Hindu kematianya karena berani mengorbankan dirinya bisa dimaknai dengan tidak melukai, tidak untuk bersedia menderita (Mahatma Ghandi). menyerang serta tidak membunuh, menurut Ghandi,
Politik jauh lebih mulia karena bertempat ahimsa harus sampai pada titik menolak keinginan di ruang publik yang heterogen, ganjil dan tidak untuk membunuh dan tidak membahayakan jiwa, terduga. Politik adalah seni hidup bersama di tidak menyakiti hati, tidak membenci, bahkan tidak r u a n g p u b l i k , l e n g k a p d e n g a n s e g a l a mengorbankan sesuatu untuk kepentingan apapun. kompleksitasnya. Keputusan politik merupakan Dalam prakteknya, Ghandi selalu memakai sandal aktualisasi keadilan dalam situasi yang dilematis, kulit dari kerbau yang matinya secara alamiah, bukan jamak, dan tidak tuntas. Maka, jika ada bentuk dibunuh. Bahkan menurutnya demi kepentingan oposisi-ooposisi haruslah sesuai tujuan yang sekecil apapun manusia tidak berhak mengorbankan mulia dan mampu mendorong terciptanya sesuatu yang ada di dunia ini. kemaslahatan untuk masyarakat. Orang-orang India secara perlahan-lahan
ingin dihilangkan dari Afrika Selatan pada 22 Agustus Gerakan Satyagraha 1906 melalui Rancangan Undang-Undang. Orang
Tidak semua perlawanan (oposisi) harus India diberlakukan seperti anjing, karena ke dilakukan secara agresif, mengangkat senjata, manapun pergi harus membawa sertifikat yang mengendarai kendaraan baja, demo merusak didapat dengan membubuhkan sidik jarinya dan sarana umum, menghilangkan nyawa manusia, melapor setiap hari, jika tidak, dideportasi upahnya.
Satyagraha: Politik Perlawanan Pasif
ma
ha
tma
-ga
nd
hi-
pa
inti
ng
-wh
ite
-hd
-wa
llp
ap
er
(MahatmaGhandi)
Oleh: Ahmad MuqsithParadigma
Psaradigma
18 Edisi 36-Politik, 2014Oktober 19Edisi 36-Politik, 2014Oktober
bukan hanya dapat duit sebanyak mungkin. Dan Tantangan yang terbesar adalah pembersihan
saya kira kampanye hitam juga tidak seluruhnya politik kita dari korupsi. Dan itu harus dikerjakan
lepas dari praktik korupsi di kelas politik. oleh tiga pihak. Pertama, dari masyarakat dan
tokoh agama harus betul-betul ada preasure Bagaimana Romo menanggapi hasil Pilpres (tekanan) secara terus menerus dan meyakinkan yang sudah diumumkan oleh KPU? anti korupsi. Kedua, perlu dukungan dari
Sampai sekarang hasilnya Jokowi yang lembaga-lembaga pemberantasan koruspi seperti menang, tapi menang tipis. Andai kata menang KPK. Dan yang ketiga, dari pemerintah yang mana seperti SBY empat tahun yang lalu, banyak tergantung dari pribadi presiden. Memang masalah tidak jadi. Kalau menang 40-60 itu aman, Presiden tidak bisa langsung menghapus korupsi, 55-45 masih agak lumayan, tapi hanya 52-48 itu apalagi kalau dia tidak menguasai legislatif, tapi sangat sedikit selisihnya, jadi ini sebenarnya minimal presiden memastikan bahwa di dalam sudah gawat. Seharusnya ada public opinion kabinetnya tidak ada yang korup. Dan jika ada seperti kesepakatan umum masyarakat untuk yang tersandung kasus korupsi atau terlibat tidak mendengarkan kampanye-kampanye hitam. sebagai saksi atau lain bisa ditindak tegas dengan
diberhentikan sementara sampai terbukti bersih Beda suara hasil pemilihan umum sangat tipis, dari korupsi. Jadi pemberantasan korupsi dari apakah akan mempengaruhi jalannya atas ke bawah. Bukan dari bawah ke atas. Dan itu pemerintahan selama 5 tahun kemudian?harus diusahakan secara maksimal.Saya kira tidak akan terlalu mempengaruhi,
yang jelas siapapun yang terpilih jadi presiden Apa pesan Romo untuk para mahasiswa dalam nantinya, mereka kan punya masalah yang tidak menghadapi situasi politik seperti ini? muncul dalam kampanye, yaitu bagaimana Saya mengharapkan bahwa para bekerjasama dengan Dewan Perwakilan Rakyat mahasiswa tidak membatasi diri hanya pada (DPR) yangmana terlihat tidak mutu dan terlalu kelulusan dengan baik dan karir, meskipun itu berpikir transaksional. Dan juga bagi presiden juga sangat penting. Tapi mahasiswa harus betul yang mempunyai hubungan kuat dengan partai, mempunyai perhatian dan hati, terlibat di dalam tentu juga akan ada politik ‘dagang sapi’ dengan nasib bangsa dan menjadi sebuah kekuatan moral partai, karena tidak mungkin seorang presiden yang dengan keras menuntut politik yang bersih dalam sistem di Indonesia memerintah efektif dan sesuai kepentingan nasional, serta mengecam tanpa dukungan dari legislatif. Karena presiden segala macam hal yang kotor, seperti korupsi dan memerintah berdasarkan anggaran belanja dan kampanye hitam. Mahasiswa memainkan peran Undang-Undang. Jadi masalah yang akan datang yang penting , meskipun kadang on dan kadang adalah bagaimana demokrasi presidensial bisa off, tapi tidak pernah seluruhnya off. Jadi mencapai keseimbangan antara kedudukan mengaharapkan mahasiswa terus melibatkan diri presiden yang kuat tetapi masih tergantung mereka dengan mata seorang pemuda yang tajam dengan hukum dari legislatif atau DPR. Itu melihat hal-hal yang tidak beres dan tidak adanya keseimbangan yang belum dipecahkan. SBY idealisme. Dan saya kira mahasiswa masih dengan mayoritas dukungan yang telak pun masih mempunyai idealisme, yang mana idealisme itu bermasalah dengan DPR untuk mendapatkan penting karena tidak mungkin sebuah negara persetujuan DPR untuk rencana-rancananya. maju kalau para politisi tidak punya idealisme. Apalagi kalau mayoritas dukungan itu kurang. Jadi hendaknya mahasiswa jalan terus dengan
mendukung yang baik dan mengecam yang buruk.Apa yang seharusnya dilakukan oleh para politikus untuk menjadikan nasib bangsa
[Emy, Faiq-IDEA]Indonesia lebih baik?
Politik Bersih;Sebuah Harapan Pada Pemerintahan Baru
Kita tentu sepakat bahwa Indonesia adalah negara yang kaya raya baik dalam segi Sumber Daya
Alam (SDA) maupun Sumber Daya Manusia (SDM). Ironisnya, kesejahteraan yang menjadi cita-cita
bangsa belum dirasakan rakyat secara menyeluruh. Lalu apa yang salah? Pengelolaannya. Para wakil
rakyat, instansi-instansi, juga Individu-individu yang mengklaim diri nasionalis ternyata masih
banyak yang mencurangi negeri ini. Namun selalu ada harapan dan usaha untuk merubah keadaan
menjadi lebih baik. Momen pergantian presiden dan pemerintahan atau yang kita kenal dengan
Pemilihan Presiden menjadi salah satu jalan untuk mewujudkannya. Pemerintahan baru adalah
harapan untuk kebijakan-kebijakan yang lebih baik, yang progresif dan yang paling utama adalah
memihak rakyat kecil.
Rakyat telah memilih. Sekarang yang jadi pertanyaan, sudah siapkah mereka yang terpilih
untuk sepenuh hati melaksanakan amanah rakyat dengan penuh amanah dan tanggung jawab? Kali ini
redaksi berkesempatan berbincang-bincang dengan seorang budayawan sekaligus cendikiawan, Romo
Franz Magnis Suseno, mengenai nasib Indonesia, euforia pemilu 2014 dan segala “atributnya”.
Bagaimana pendapat Romo mengenai pemilu Lalu apakah kampanye hitam mempengaruhi
tahun 2014 ini? elektabilitas calon atau tidak?
Bagi saya pemilu dan pemilihan presiden Saya kira memang memepengaruhi. Kalau
(pilpres) tahun ini berjalan baik, karena sepanjang melihat peta dukungan sekarang, unsur
perjalanan piplres di Indonesia semua berjalan k e a g a m a a n l u m a y a n m e n c o l o k d a l a m
dengan lancar, jadi kekerasan berkaitan dengan mempengaruhi pilihan masyarakat di suatu
pemilihan demokratis di Indonesia hampir tidak daerah. Padahal dua calon itu bukan tokoh agama
pernah terjadi. Tapi menurut saya, yang yang berpengaruh, dan mempunyai perbedaan
menghawatirkan ada pada kampanye. Karena yang intensitas agama. Bagi saya itu sebetulnya tidak
jadi masalahnya tidak terletak pada masyarakat, sehat, tetapi masyarakat terpengaruh juga.
tetapi pada elit politik. Dan itu terlihat mencolok M e m a n g t u j u a n u t a m a n y a b a g a i m a n a
sekali begitu kotor, apakah itu karena orang-orang mempengaruhi masyarakat.
di sekitar kandidat mempunyai kepentingan yang Bagaimana Romo melihat kampanye hitam
amat keras, misalnya kepentingan keuangan, dalam budaya Jawa? Apakah kempanye hitam
sehingga mereka mati-matian mau membela dan juga pernah ada dalam sejarah Jawa?
menang, saya tidak tahu. Kalau masyarakat sendiri Sedikit kampanye hitam itu pasti ada di mana
tidak pernah ada masalah dengan pilpres, saja, termasuk sejarah Jawa. Bahkan di Amerika
masyarakat tidak masalah jika yang dipilih itu Serikat pun tak luput dari black campaign. Jadi
kalah atau menang. kita jangan terlalu heran kalau itu masuk di
Bagaimana pendapat Romo mengenai kampanye Indonesia. Namun sebenarnya ada masalah yang
hitam itu sendiri? lebih serius, korupsi di kelas politik. Kepentingan
Kampenye hitam kan kampanye yang bekerja keuangan juga begitu besar. Saya kira itu memakan
dengan bohong, dengan insimulasi, juga dengan peranan yang begitu besar untuk semua suasana,
unsur-unsur SARA (baca: Suku, Agama, dan Ras) yang sacara halus disebut transaksional.
yang sebetulnya tidak relevan. Itu tanda bahwa Seharusnya partai politik mempunyai pandangan
budaya politik di kelas politik kita tidak mutu. politik mengenai tujuan politik yang ingin dicapai,
Tamu Kita
Tamu Kita
20 Edisi 36-Politik, 2014Oktober 21Edisi 36-Politik, 2014Oktober
Sejarah Membuktikan berusaha untuk menurunkannya sebagai
Sejarah mencatat praktik balck campaign Khalifah. Muawiyah menuntut Ali untuk
sudah lama berjalan dalam dunia Islam. Terutama menghukum pembunuh Utsman dengan segera.
di zaman kekhalifahan dan dinasti-dinasti Islam Namun Ali memilih untuk menindak para pelaku
yang pada akhirnya menimbulkan perang saudara setelah keadaan stabil. Lalu tuntutan Muawiyah
seagama muncul. berubah menjadi tuduhan bahwa kematian
Diceritakan dalam sejarah, konflik muncul khalifah Utsman adalah kesalahan Ali dan
ketika khalifah Utsman bin Affan terbunuh oleh menuntut Ali untuk bertanggung jawab lalu turun
para pemberontak, dan estafet kepemimpinan dari jabatannya.
jatuh ke tangan Ali bin Abi Thalib. Di awal Di Masjid Damaskus, ia (Muawiyah)
pemerintahan Ali, muncul banyak sekali mempertontotnkan baju Utsman yang terkena
pertentangan dan protes yang menolak bercak darah dan potongan jari istrinya Na'ilah
kekhalifannya. Muawaiyah adalah salah satu yang putus ketika melindungi suaminya. Dengan
orang yang dengan teguhnya melawan Ali dan taktik dan kecerdikannya, ia mempermainkan
ampanye hitam atau yang lebih
dikenal dengan black campaign terasa Kbegitu semarak mewarnai jalannya
pemilihan presiden (pilpres) tahun ini. Jika
dilihat pada pilpres tahun sebelumnya, isu
black campaign belum menjamur
seperti sekarang ini. Mungkin karena
didukung kemajuan teknologi yang
semakin pesat sehingga saat ini black
c a m p a i g n s e m a k i n m e n j a d i
'primadona' dalam menarik perhatian
massa. Dan secara tidak langsung Ini
juga berdampak pada 'kekagetan'
masyarakat Indonesia akan hal
tersebut. Padahal perlu diketahui
Black campaign bukanlah hal baru.
Praktik Black Campaign sudah ada di
setiap perjalanan peradaban manusia.
Bahkan dalam peradaban Islam. Hanya
saja istilah black campaign baru muncul
beberapa tahun terakhir.
Wabah dalam IslamKampanye Hitam
jas hitam bersorban
IDEA Digital Art/ZQ
Analisis Khusus
Karikatur 2
22 Edisi 36-Politik, 2014Oktober 23Edisi 36-Politik, 2014Oktober
[oleh: Mahmud Sholahuddin]
Oleh: Emi Irfah*
emosi umat Islam. Muawiyah tidak mau Hasbi Ash-Shiddieqy 2012: 57)
menghormati Ali dan menyusutkannya pada M. Dailamy dalam bukunya Hadis Semenjak
sebuah dilema, menyerahkan para pembunuh Disabdakan Sampai Dibukukan, menyebutkan
Utsman, atau menerima status sebagai orang yang beberapa contoh hadis palsu,; dari Abu Hurairah
bertanggung jawab atas peristiwa itu (Philip K. al umanaau 'indaallah tsalatsatun ana wa jibriil
Hitti, 2005: 224). wa mu'awiyah (aku pernah mendengar nabi
Mungkin pada awalnya, Muawiyah dan bersabda, demikian kata Abu Hurairah, bahwa
beberapa sahabat lainnya memang ingin kepercayaan Allah ada tiga, yakni saya sendiri
menuntut keadilan atas kematian khalifah (Rasullah), Jibril, dan Muawiyah); Dari Abi al-
Utsman, namun hal ini kemudian bergeser Hamrah lailata usriya bii ila assamai nadzartu ila
menjadi perang politik antara Muawiyah dan Ali. saaqi al'arsyil imaan faraitu kitaban fahimtuhu
Dalam hal ini Muawiyah berambisi untuk merebut Muhammad rasulullah ayyadtuhu bi'aliyyin wa
jabatan kekhalifahan Ali. Muawiyah adalah lawan nushrituhu bihi (rasulullah bersabda malam saat
politik Ali dalam memperebutkan kekuasaan, aku diisra'kan ke langit, aku melihat bagian
yang kemudian melakukan black campaign sebelah kanan dari arasy, aku melihat tulisan yang
menggunakan kematian Utsman sebagai alat saya pahami tulisan itu berbunyi Muhammad
untuk manumbangkan kekuasaan Ali. Muawiyah Rasulullah, aku diperkuat dan ditolong oleh Ali).
mengungkit-ungkit hal tersebut untuk Memang beberapa hadis palsu di atas tidak
menjadikan Ali seolah-olah adalah orang yang menyudutkan salah satu pihak, tapi cenderung
paling bertanggung jawab atas kematian Utsman,
dan membuat umat Islam ragu pada khalifahnya.
Konflik antara Muawiyah dan Ali tidak
hanya berlangsung sampai di situ. Perebutan
kekuasaan tetap berlangsung, sampai pada
puncaknya Ali wafat dan jabatan kekhalifahan
jatuh ke tangan Muawiyah. Dan parahnya, efek
lain yang ditimbulkan dari hal tersebut adalah
munculnya aliran-aliran keagamaan yang saling
membenarkan diri dengan menggunakan
legitimasi hadis palsu. Dan black campaign
menggunakan hadis palsu pun menjadi cara yang
ampuh untuk menarik massa pada saat itu.
Bahkan hal ini berlangsung hingga masa dinasti
Islam setelahnya.
Di antara hal yang timbul dalam abad ke-2
ialah meluasnya pemalsuan hadits. Dalam masa
ini muncullah propaganda politik untuk
menumbangkan rezim Amawiyah. Untuk mudah
mempengaruhi massa, dibuatlah hadis-hadis
palsu. Dengan hadis-hadis ini mereka mudah
menarik minat dan perhatian rakyat kepada
pemerintah Abbasiyah. Sebagai imbangannya,
muncul pula dari pihak Amawiyah ahli-ahli
pemalsu hadis untuk membendung arus
propaganda penganut paham Abbasiyah (M.
“Tidak bisa dipungkiri kekuasaan selalu menjadi
hal yang diperebutkan. Dan terkadang untuk
mendapatkannya harus dibumbui dengan hal-hal
yang 'nakal'.
Sehingga hal ini terus dilakukan bahkan dipupuk
oleh sebagian pihak.”
Black Campaign bisa dikatakan menjadi
salah satu bumbu yang kuat untuk
memenangkan pertarungan.
mengangkat pamor pihak tertentu. Namun sisa-sisa kekuasaan sesamanya. Dan selama ada
walaupun begitu, hal tersebut tetap bisa yang diperintah dan memerintah, dikuasai dan
dikatagorikan pada black campaign. Pada menguasai, orang berpolitik (Pramoedya Ananta
dasarnya, black campaign adalah menggunakan Toer)
kebohongan atau hal fiktif untuk meraih sesuatu, Tidak bisa dipungkiri kekuasaan selalu
entah kebohongan itu untuk meningkatkan menjadi hal yang diperebutkan. Dan terkadang
elektabilitas diri sendiri ataupun menurunkan untuk mendapatkannya harus dibumbui dengan
citra orang lain. Hal ini sama halnya dengan hal-hal yang 'nakal'. Karena jika tidak demikian,
menggunakan dalil agama-dalam hal ini hadis kurang sedap kata orang. Black Campaign bisa
palsu-guna menarik minat atau perhatian massa dikatakan menjadi salah satu bumbu yang kuat
pada pihak tertentu. untuk memenangkan pertarungan. Sehingga hal
Di sini, hadis digunakan sebagai kekuatan ini terus menerus dilakukan bahkan dipupuk oleh
politik untuk melancarkan jalan satu pihak duduk sebagian pihak. Entah ini dianggap sebagai
di kursi kekuasaan. Ini tentu bertentangan dengan kewajaran atau memang tidak ada cara lain yang
semangat dijadikannya hadis sebagai dasar agama lebih bagus dari itu. Entahlah.
kedua setelah Alquran. Yang lebih disayangkan Fakta-fakta sejarah di atas, merupakan
lagi adalah, pemalsuan hadis-hadis ini dilakukan sebagian kecil dari rentetan praktik black
dengan sangat teliti dan rinci, mulai dari jalur campaign yang ada dalam sejarah Islam. Tentu
sanad dan perawinya semua tertata dengan rapi. masih banyak lagi catatan sejarah Islam yang akan
Sehingga bagi orang yang tidak mempunyai membuat anda membuka mata bahwa perjalanan
pengetahuan mengenai hadis secara baik akan peradaban Islam juga diwarnai dengan praktik
mudah terkecoh. perebutan kekuasaan yang penuh dengan intrik
Faktanya, banyak pemeluk agama Islam dan taktik politik. Tidak hanya dalam peradaban
yang mempraktikkan black campaign, bahkan Islam saja, hampir semua proses perjalanan
orang-orang yang hidup sezaman dengan Nabi sebuah peradaban, jika di dalamnya terdapat
Muhammad sekalipun. Namun pada dasarnya, perebutan kekuasaan, hampir bisa dipastikan
agama Islam sendiri menentang praktik black praktik black campaign akan merajalela. Dan
campaign. Alquran menyeru untuk melakukan Indonesia sekarang menjadi salah satunya.
segala sesuatu secara ma'ruf dan menentang hal Namun walaupun begitu, ini bukan berarti
yang mungkar (amar ma'ruf nahi munkar). Nabi kita harus “meneladani” dan melestarikan black
Muhammad sendir i juga t idak pernah campaign. Masih banyak cara yang lebih elegan
mengajarkan untuk “mempengaruhi” orang lain untuk menarik simpati seseorang. Orang tidak
dengan cara yang buruk. Kampanye dalam rangka akan memilih untuk menerima kebohongan
memperebutan kekuasaan bukanlah hal yang murahan tanpa melihat fakta yang sebenarnya.
ditentang oleh agama Islam. Tetapi perlu diingat, Semakin hari orang akan bertambah pintar dan
semuanya harus dilakukan dengan cara yang baik belajar dari kesalahan. Memilih pemimpin bukan
lagi cantik. perkara sembarangan. Pasti ada pertimbangan
kenapa seseorang lebih dipilih jadi pemimpin. Dan
Kewajaran? semoga pertimbangan itu bukan berdasar pada
Sejak zaman Nabi sampai kini, tak ada berita fiktif-negatif belaka.
manusia bisa terbebas dari kekuasaan
sesamanya, kecuali mereka yang tersisihkan *Penulis adalah
karena gila. Bahkan pertama mereka yang Pemimpin Redaksi LPM IDEA
membuang diri, seorang diri di tengah-tengah
hutan atau samudera masih membawa padanya
Analisis Khusus Analisis Khusus
24 Edisi 36-Politik, 2014Oktober 25Edisi 36-Politik, 2014Oktober
T e r c a t a t , d a l a m s e j a r a h d i
Indonesia, mungkin baru sekali itu,
seorang (mantan) presiden dengan
santainya berpamitan, melepas panggung
kekuasaan yang terlihat tanpa beban sama
sekali. Demikian itulah sikap Gus Dur,
nyeleneh, dan selalu menerabas batas.
S e b e n a r n y a G u s D u r i n g i n
memberikan pelajaran berharga bagi
bangsa Indonesia. Dalam situasi yang
sengit seperti itu, mudah saja bagi
s e o r a n g A b d u r r a h m a n W a h i d
mengendalikan massa untuk melakukan
anarki dan kerusuhan. Namun yang
diajarkan olehnya justru jangan sampai
terjadi pertumpahan darah antar umat
manusia di Indonesia. Karena tak ada
gunanya mempertahankan kurs i
kekuasaan, tetapi mengabaikan harkat
kemanusiaan. Keluar dengan celana
pendek, adalah petanda bahwa kita tidak
mempunyai apa-apa, dan kursi jabatan
hanyalah titipan. Dalam tembang Jawa,
perilaku Gus Dur tersebut tergambarkan
dalam bait Maskumambang, yang berarti
tidak tenggelam kepada nafsu dunia.
Potret inilah yang seharusnya ditiru
oleh seluruh elemen masyarakat di saat
berlangsungnya pemilihan wakil rakyat
maupun presiden. Sebagaimana yang saya
amati tatkala melihat fenomena pilpres
2014 kemarin. Begitu masifnya perang
urat syaraf di media sosial, saling tebar
fitnah (black campaign). Bahkan, saling
ejek dalam satu atap rumah pun sudah
menjadi pemandangan yang lumrah.
Belum lagi, ditambah orasi para khotib
Jum'at dan pendeta-pendeta di Gereja
kepada jama'ahnya, jual-jual ayat. Duh.
Sebab itu, etika politik yang tengah
diajarkan oleh Gus Dur pada dasarnya
ialah politik kemanusiaan. Di mana etika
politik seperti ini yang tidak mudah
dikerjakan dewasa ini. Biasanya, para caleg
terlihat manusiawi di saat ia melakukan
orasi kampanye. Setelah terpilih,
kemudian lupa terhadap janji-janjinya.
Yang dicari para politikus kita (kebanyakan) tak Tak terkecuali parpol yang berlabelkan Islam. Tak
lain adalah; uang, kekayaan, dan kekuasaan. jarang, partai yang menggunakan lambang Islam
Jarang sekali dalam visi misinya yang begitu ingin malah ikut memperkeruh suasana. Islam hanya
memanusiakan manusia. Wajar saja kalau ia tidak dijadikan sebagai simbol an sich. Hanya sebagai
terpilih, kemudian stres, lalu ia menyalahi etika tunggangan. Akan tetapi moralitas yang
kemanusiaan; dengan menjual ginjal karena terlilit digaungkan oleh ajaran agama tidak tersentuh
hutang dan selalu melawan apa yang sudah sama sekali. Sudah berapa kali KPK menciduk
ditetapkan oleh KPU dan MK. Ora legowo. orang-orang yang berdiri di barisan partai Islam?
Maka dari itu, etika-etika kemanusiaan
harus ditampilkan dalam panggung perpolitikan Memanusiakan Manusia
tanah air. Jangan sampai harkat kemanusiaan yang Kembali kepada tema Gus Dur. Sewaktu berupa keadilan (al-'adalah), perdamaian (al- beliau menjabat kekuasaan di panggung politik, salam), dan etika (akhlak) menjadi abai. baik itu di PKB, PBNU, dan Presiden RI, yang
dikedepankan adalah rasa kemanusiaan. Hujatan
Politik Rahmatan lil 'alamin dan cercaan, baginya, merupakan suatu hal yang
biasa. Malah ditanggapinya dengan enteng; gitu Sebuah pertanyaan yang menarik, apa
aja kok repot. Sudah berapa kali Gus Dur berada di sebenarnya tujuan manusia dalam berpolitik. Jika
garda depan dalam soal pembelaannya terhadap melihat suasana kekuasaan Islam di Indonesia
minoritas? Yang dibela Gus Dur bukanlah awal-awal, khususnya oleh para Walisongo, kita
keyakinannya, akan tetapi harkat kemanusiaan itu akan disuguhkan panggung politik yang penuh
sendiri. Dan kemanusiaan merupakan cerminan dengan pelayanan; bukan pencitraan. Semangat
dari sifat-sifat ketuhanan. Dalam arti, apabila kita untuk menaruh kepercayaan, bahwa pemimpin
saling menghargai dan memuliakan manusia, saat itu disadarkan akan kesejatian kehidupan di
berarti kita memuliakan Penciptanya. Begitu juga dunia ini yang merupakan sebuah perjalanan,
sebaliknya, yang menistakan pun sama saja bukan akhir dari segalanya. Jika kalah dalam
merendahkan Tuhan Sang Pencipta. panggung politik saat ini, masih ada lima tahun lagi
untuk nyaleg, mendaftarkan diri ke KPU. Watak humanis Gus Dur yang besar itu, pada
tataran ini ia tak lagi mencari rujukan ajaran, Namun, hal itu nampaknya sudah dilupakan
karena ajaran apa lagi, khususnya dalam relasi oleh para politikus kita. Seakan kompetisi yang
kemanusiaan, yang lebih mulia dibanding sedang berlangsung adalah sebuah peperangan
penghormatan yang tulus atas sesama manusia? hingga akhir hayat. Bukan lagi urusan baik buruk,
Wajar, jika komentar-komentar Gus Dur kepada benar salah. Padahal, mereka sepertinya lupa
orang-orang yang sok ingin membela Tuhan; bahwa tidak ada kawan ataupun lawan abadi dalam
“Tuhan tidak perlu dibela karena dia Maha politik, yang ada hanyalah kepentingan. Istilah
Segalanya. Belalah mereka yang diperlakukan orang betawi; Loe jual, gue beli!
tidak Adil”. Kalau pernyataan itu ditarik ke ranah Dus, sangat disayangkan jika berbicara politik yang sedang gegap gempita akhir-akhir ini, politik; norma sosial dan etika dikesampingkan. sistem sebagus apapun, baik itu pilkada langsung Agama kemudian diseret-seret, saling kafir maupun tak langsung, akan tetapi kalau di mengafirkan demi melambungkan suara. dalamnya keadilan dan kemanusiaan diabaikan, Semuanya dijual. Baik suku, agama, ras, yang h a n y a m e n j a d i i l u s i . B u k a n b e g i t u ? penting mendukung dia, akan didekatinya. Wajar Wallahhua'lam biman ihtada.saja jika ormas terbesar di Indonesia—Nahdlatul
Ulama'—pernah menyatakan sikap untuk kembali
ke khittah, keluar dari urusan politik. Karena yang *Mahasiswa Pascasarjana
diutamakan adalah umat. Bagaimana jadinya jika UIN Sunan Kalijaga
umat ini saling bentrok? Yogyakarta dan akivis
Jaringan Gusdurian Jogja.Alhasil, politik rahmatan lil 'alamin
sepertinya harus dijunjung tinggi oleh para elit.
Pernahkah anda melihat sebuah tayangan video di youtube di saat Gus Dur dilengserkan dari RI 1? atau mungkin pada saat itu anda melihat siaran langsung di media bagaimana ketika Gus Dur turun dari kursi jabatannya. Lalu, bagaimana reaksi anda? tentu beragam. Setidaknya dari tayangan itu terekam bahwa Gus Dur sedang keluar dari Istana Negara dengan memakai celana pendek, laiknya orang yang sedang beranjak tidur. Kemudian tangannya melambai-lambai kepada para pendukungnya.
“Yang lebih penting dari politikadalah kemanusiaan”
--Gus Dur (1940-2009)
Gus Durdan Politik
KemanusiaanOleh: Muhammd Autad An Nasher*
Wacana
Wacana
26 Edisi 36-Politik, 2014Oktober 27Edisi 36-Politik, 2014Oktober
pribadi maupun kelompok, sehingga 4. Dalam pemilu tahun 2014 ini, sangat ramai
menghalalkan segala cara untuk melancarkan praktik black campaign, bagaimana Gus
jalannya. Dan secara tidak langsung hal ini Mus memandang hal ini?
menjadikan citra politik menjadi negatif, kotor Ya itu kembali lagi, semua karena tidak
dan jahat. Padahal, sebetulnya yang jahat dan menyadari bahwa politik itu merupakan
kotor itu ya praktik-praktiknya, bukan politik wasilah bukan ghoyah, kekuasan dianggap
itu sendiri. sebagai tujuan. Padahal kekuasaan
merupakan alat untuk membangun dan
3. Berarti perpolitikan di Indonesia saat ini lebih memperbaiki negeri ini. Semua dianggap
mengarah pada jenis politik yang ketiga? lalu ghoyah, dunia ini dianggap ghoyah, sehingga
bagaimana cara mengatasinya? konsep-konsep politiknya menjadi keliru
Betul, politik kita saat ini lebih senang bermain dan tidak akan berjalan dengan baik, kita
dengan politik kekuasaan. Jika ingin mengatasi harus tahu bahwa tujuan hidup bukan dunia.
hal tersebut, ya semua tergantung kita,
menganggap yang demikian itu baik atau tidak. 5. Sebagai pemuda dan generasi penerus
Kalau dianggap tidak baik, ayo diperbaiki bangsa bagaimana seharusnya peran
bersama-sama dan kembali didudukkan mahasiswa Gus?
permasalahannya. Yaitu, bahwa semua itu Mahasiswa harus menjadi pelopor. Jangan
(baca: politik) merupakan wasilah (alat atau ikut-ikutan dengan orang awam (umum).
perantara) bukan ghoyah (tujuan). Nah, kalau Mahasiswa kan punya kemampuan, punya
sudah muncul kesadaran bahwa politik itu intelegensia, punya kecerdasan, berilmu dan
sebaiknya di jadikan wasilah bukan ghoyah , punya wawasan luas. Sehingga mampu
ini akan menjadi awal perbaikan yang bagus. berperan mendudukkan masalah tadi yaitu
Meskipun sebetulnya, ada juga sebagian orang bahwa politik itu merupakan wasilah bukan
yang duduk dikursi kekuasaan itu mempunyai ghoyah. Kalau mahasiswa ikut-ikutan
ide perbaikan dengan melalui jalan kekuasaan seperti mereka ya akan rusak nantinya.
politik.
[Gigih Firmansyah]
Ushuluddin bukan tempat untuk sekedar “bermain” menjadi mahasiswa, tapi di sini kita belajar untuk
memahami sesuatu secara lebih mendalam dan esensial.
Selamat bergabung mahasiswa baru Ushuluddin 2014/2015.
Politik menjadi hal yang selalu
menarik untuk diperbincangkan. Banyak
ahli dan pakar yang sudah mengupas
mengenai politik. pembahasanya pun mulai
dari berbagai aspeknya. Semua turut
memikirkan nasib bangsa ini, karena secara
tidak langsung kondisi politik juga
mempengaruhi kondisi negara.
Namun sayangnya, politik saat ini
seakan menjadi barang yang “kotor”.
Kebijakan dari politik tak lagi dirasakan oleh
m a s y a r a k a t s e b a g a i h a l y a n g
mensejahterakan. Malah, cenderung lebih
menguntungkan diri sendiri. Lalu masih
adakah politik (baca: praktik politik) yang
bersih dan mampu menyentuh masyarakat??
Menanggapi hal semacam itu, LPM
IDEA mewawancarai K.H. Musthofa Bisri
(Gus Mus), seorang Kyai, budayawan dan
sastrawan asal Rembang (25/06).
1. Menurut Gus Mus, apa makna politik ?
Pada dasarnya politik itu ada bermacam-macam.
Yang pertama namanya politik kebangsaan,
kedua politik kerakyatan dan yang ketiga, politik
kekuasaan. Nah, sayangnya orang-orang lebih
suka pada politik yang ketiga ini, yaitu politik
kekuasaan.
2. Makna dari ketiga macam politik tersebut apa
Gus?
Dalam politik kebangsaan, kita berusaha
bagaimana cara mengayomi masyarakat dan
menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Kalau politik kerakyatan, di
dalamnya berjuang membela rakyat,
kepentingan rakyat diutamakan, dan
b e r u s a h a m e n i n g k a t k a n
kesejahteraan rakyat. Dan yang
ketiga yaitu politik kekuasaan,
kebanyakan orang lebih tertarik
pada jenis politik yang ini. Hal ini
dikerenakan mereka cenderung
lebih mempunyai kepentingan
Gus Mus:Politik itu
bukanGhoyah
Wasilah,Wawancara
Wawancara
29Edisi 36-Politik, 2014Oktober 28 Edisi 36-Politik, Oktober 2014
pa yang diuraikan Emha Ainun Nadjib tahun 2011 saja, setidaknya tercatat tiga kasus
(Cak Nun) dalam tafsir tembang Lir-Ilir besar lantaran kebijakan yang dirasa merugikan Adiatas adalah bagian dari dilema rakyat jelata di papua, Mesuji, dan Bima. Kasus
berkepanjangan di Negara ini. Lebih dari 6 protes dan kekecewaan terhadap pemerintah
dekade merdeka, Indonesia ibarat lepas dari juga semakin ekstrem. Sondang Hutagulung
kandang macan, masuk ke kandang singa. mahasiswa Universitas Bung Karno, Melakukan
Merdeka dari penjajahan jepang dan belanda, aksi bakar diri di depan Istana Negara
masuk dalam penjajahan ideologi yang lebih (10/12/2011) akibat kekecewaan pada
pelik lagi. ketidakadilan dan kemiskinan di negeri ini. Lalu
Tak hanya terjajah ideologi kapitalisme kasus 18 warga pulau padang yang melakukan
seperti yang gencar diisukan, tapi juga ideologi aksi jahit diri di depan gedung Dewan
golongan yang menghancurkan cita-cita bangsa Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai protes
untuk bersatu. Persatuan yang diidamkan dalam terhadap legalisasi ijin pengambilan hak lahan
sila ke 3 dari pancasila, sekedar menjadi mereka oleh PT Riau Andalan Pulp & Paper
rumusan mati. Di sana-sini sengketa golongan (RAPP) dan masih banyak lagi kasus lainnya
marak terjadi. Demokrasi masih menjadi wacana yang jika kita urai akan menjadi catatan konflik
yang miskin realisasi. Pelaksanaannya pun yang amat panjang.
hanya tercermin dalam pesta lima tahun sekali Mengetahui berbagai persoalan ini,
atau yang lazim disebut pemilihan umum. pemerintah justru terkesan sibuk sendiri. Tak
Selebihnya demokrasi yang di gadang sebagai ada tanggung jawab moral atas kebijakan yang
bentuk pemerintahan yang dari dan untuk merugikan nasib rakyat kecil. Pemerintah cuci
(seluruh) rakyat, berubah menjadi dari dan tangan dari apa yang telah ditetapkannya. Di sisi
untuk (sebagian) golongan rakyat saja. lain mereka sibuk mengurus kesejahteraannya
Kebijakan-kebijakan yang dibuat sendiri. Barangkali ada sengketa, sudah pasti
pemerintah banyak yang berujung pada konflik sebab kepentingan perut saja. Giliran utang
frontal masyarakat dengan pemerintah. Akhir negara mencapai ratusan juta, mereka lalu
meminimalisir hak rakyat dengan dalih Kepentingan golongan dan partai masih
“meringankan beban negara” . Padahal menempati prioritas, sedangkan hajat hidup
sesungguhnya beban negara adalah juga imbas orang bawah menjadi perhatian sampingan,
dari berbagai kasus “wani piro” yang mereka kalau diprotes baru diperhatikan.
perbuat tanpa pengadilan yang tuntas. Untuk menyikapi para pemimpin yang
Hukum bungkam ketika dihadapkan pada suka-suka dalam memimpin negara ini,
uang. Konsekuensinya, rakyat di banyak tempat dibutuhkan rakyat yang kritis dan berani.
menjadi bulan-bulanan para kuasa hukum. Seluruh komponen masyarakat terutama kaum
Sementara koruptor yang menguras milyaran aset muda harus membangkitkan semangat dan
negara disidang tanpa kelanjutan, nenek minah nalar kritis dalam berbagai persoalan pelik
yang tua renta harus mendekam dalam dinginnya negara ini. Barangkali kalau gembala bersuara,
penjara hanya karena tiga potong buah kakao sang penggembala menjadi tak hanya tidur saja.
bernilai tak lebih dari lima ribu rupiah (November
2009). Dan ironisnya lagi, koruptor yang mencuri *Pegiat di Pers Mahasiswa IDEA
kesejahteraan hidup orang banyak dengan
pengetahuan yang dimiliki , jauh lebih
diperlakukan terhormat dari nenek minah yang
mencuri karena tak bisa membaca larangan
mengambil biji kakao.
Ketidakadilan seperti menjadi konflik
berkesinambungan di negara ini. Berita
tentangnya selalu menjadi topic hangat
media setiap harinya. Ada juga Aal (15)
pelajar SMK 3 Palu Sulawesi Tengah,
sebagai pesakitan di hadapan meja hijau. Ia
dituduh mencuri sandal jepit milik Briptu
Ahmad Rusdi Harahap, anggota Brimob
Polda Sulteng (KOMPAS, 6 Januari 2012).
Lagi-lagi rakyat hanya bisa protes
menyikapi kepincangan hukum yang
menimpa sesamanya. Sumbangan seribu
sandal untuk kapolri akhirnya digelar
dibeberapa kota sebagai wujud solidaritas
terhadap Aal dan protes kepada
kapolri.
Negara ini bagai berada dalam
paradoks negeri gembala. Rakyat
mengharapkan seorang pemimpin
yang bisa angon, merangkul seluruh
k e m a j e m u k a n , m e n g u t a m a k a n
k e s e j a h t e r a a n y a n g d i - n g o n
(digembalakan/dipimpin), sedangkan pemimpin
yang diharapkan jauh dari jiwa bocah angon.
Paradoks Negeri “Gembala”Oleh : Nuri Samka*
“Siapapun yang memiliki daya angon, daya menggembalakan, kesanggupan untuk ngemong semua pihak, karakter untuk merangkul dan memesrai siapa saja; sesama saudara sebangsa, memancarkan kasih sayang yang dibutuhkan dan dapat diterima oleh semua warna, semua golongan, semua kecenderungan. Bocah angon adalah seorang pemimpin nasional. Bukan tokoh golongan atau pemuka suatu gerombolan.”
(Emha Ainun Nadjib/budayawan)
Artikel Lepas
Artikel Lepas
30 Edisi 36-Politik, Oktober 2014 31Edisi 36-Politik, 2014Oktober
Sumber:Robb Gandamana, 2014
deviantart.com
Fenomena
Fenomena
di TPI Kelurahan Ujungbatu Jepara pada 1 Syawal 1435 H. ratusan Kapal melarung kepala kerbau untuk dibawa ke 4 mil utara perairan Pulau Panjang. Para nelayan meng-harapkan berkah dari acara ini. Caranya dengan mengguyurkan air ke tiap sisi kapal atau prahu.
Fotografer: Zainal Abidin,PU IDEA Periode 2008-2009
Wartawan Jawa Pos Radar Kudus
Upacara Pesta
Lomban
eringkali hadis dhoif (lemah) dipandang a'mal, tidak sangat lemah atau dihukumi
sebelah mata oleh sebagian orang. Sehingga maudhu', dan tidak digunakan sebagai dalil Scenderung diremehkan dan tidak diamalkan. ketetapan hukum atau aqidah. Sangat
Padahal dalam konsep akhlak yang berkaitan disayangkan jika seseorang menjadi enggan
dengan fadhoilul a'mal (keutamaan amal) sering mengkaji kitab-kitab tersebut karena hasil
dijumpai kualitas hadisnya dho'if. Bahkan kitab penelitian tadi.
klasik acuan masyarakat muslim seperti Ihya'
Ulumuddin karya Imam al-Ghazali dan Durrotun Hadis Shahih = Hadis Dho'if
Nasihin karya Usman bin Hasan bin Ahmad as- Muhammad al-Ghazali, ulama jebolan
Syakir a l -Khaubari , mengajarkan untuk universitas al-Azhar berkaliber internasional,
mengaplikasikan fadhoilul a'mal. Kitab ini banyak suatu ketika pernah ditanya oleh mahasiswanya
dikaji diberbagai belahan dunia, sehingga kedua di Aljazair, “Shahihkah hadis yang menyebutkan
karya ulama tersebut mampu membentuk moral Nabi Musa pernah menempeleng malaikat Jibril
dan akhlak yang baik bagi para pengkajinya. sehingga matanya buta sebelah?”
Banyak penelitian terkait hadis-hadis yang Dengan perasaan sumpek ia balik
dicantumkan dalam kedua kitab tersebut. Mengenai bertanya kepada mahasiswa tadi. “Apa gunanya
kitab Ihya' Ulumuddin, keterangan kualitas hadis ini bagimu? Hadis ini tidak berkaitan
hadisnya dapat dilihat pada ta'liq. Biasanya ditulis dengan aqidah dan tidak pula dengan suatu
dibagian bawah seperti footnote (catatan kaki). kewajiban amaliah. Sekarang ini umat Islam
Dalam ta'liq tersebut ternyata banyak hadis dho'if sedang mengalami pelbagai kesulitan,
yang dicantumkan Imam al-Ghazali. Bahkan sementara musuh-musuhnya berambisi
terdapat keterangan hadis yang tak diketahui mencekiknya sampai mati”. Mahasiswa itu
sumber asalnya. Lebih mengejutkan lagi adalah mendesak lagi, “Tapi aku ingin tahu hadis ini
hasil penelitian hadis oleh Dr. Lutfi Fathullah pada shahih atau tidak”.
tahun 1999. Dalam penelitiannya, ia menyimpulkan Pertanyaan ini benar-benar mengelitik
bahwa kitab Durrotun Nasihin memuat 180/21,5% seorang Muhammad al-Ghazali. Setelah
hadis dho'if, juga memuat hadis maudhu' (hadis mengalami kejadian itu, ia sangat penasaran
palsu) sebesar 251/30% hadis. (al-manhaj.or.id). d e n g a n h a d i s t e r s e b u t d a n b e r u p a y a
Sebenarnya hasil penelitian tentang kualitas mengkajinya. Hadis tersebut berbunyi:
hadis dalam kedua kitab tersebut telah ada sejak Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Nabi saw.
lama, tetapi akhir-akhir ini kembali populer, bersabda: “Malaikat maut mendatangi Musa as.
“penyerangan” terhadap kedua kitab itu juga sering lalu berkata kepadanya: 'Penuhilah panggilan
ditemui. Mengenai pengamalan hadis dho'if Tuhanmu'. Mendengar itu Musa meninju mata
tersebut boleh. Asal digunakan sebagai fadhoilul malaikat maut sehingga menyebabkan buta
sebelah. Lalu malaikat kembali kepada Allah dan kita tinjau kembali hadis dho'if secara sanad
berkata: 'Engkau telah mengutus aku menemui dengan mempertimbangkan matannya.
hamba-Mu yang membenci kematian. Dan ia Suatu contoh hadis yang ditulis Imam
telah membutakan mataku'. Maka Allah Ghazali dalam Ihya' Ulumuddin yang mengatakan,
mengembalikan mata malaikat seraya berfirman: “ketika diucapkan bagaimana kita mengerjakan
'Kembalilah kepada hamba-Ku dan katakanlah suatu hal yang tidak kita temukan dalam al-Kitab
kepadanya: Adakah engkau masih ingin hidup dan sunnah?” Maka Rasulullah menjawab:
lebih lama? Jika demikian letakanlah tanganmu “bertanyalah kamu sekalian kepada orang-orang
di atas punggung seekor kerbau. Untuk setiap shaleh dan jadikanlah hal itu menjadi bahan
helai bulunya yang tertutupi oleh tanganmu itu, diskusi mereka”. Hadis ini dalam ta'liq kitabnya di-
engkau akan mendapatkan tambahan hidup dhoif-kan oleh jumhurul ulama, tetapi muatan
setahun lebih lama.' Ketika hal tersebut isinya tidak bertentangan dengan ajaran al-Qur'an
disampaikan kepada Musa, ia bertanya: 'Setelah dan akal sehat. Namun justru adalah hal yang
itu, apa yang akan terjadi?' Jawab malaikat: sangat baik dan bermanfaat.
'Setelah itu engkau akan mati'. Mendengar itu, Mengenai hadis yang dianggap maudhu
Musa berkata: 'Kalau begitu, lebih baik sekarang tersebut, dapat diukur pada kapasitas intelektual
juga.' 'Tuhanku matikanlah aku di tempat yang pengarangnya. Imam Ghazali pada masanya
dekat dengan Tanah Suci sebatas lemparan batu'. dijuluki sebagai hujjatul islam. Tidak mungkin
Rasulullah selanjutnya bersabda: 'Demi Allah, rasanya beliau memalsukan hadis dengan resiko
seandainya aku berada di tempat itu, akan ku ancaman neraka oleh Rasulullah. Begitu pula
tunjukkan kepada kalian letak kuburannya di tepi dengan penulis kitab Durrotun Nasihin.
jalan, pada gundukan pasir bewarna merah'. Selain itu, Imam Ahmad bin Hambal hafal
Menurutnya hadis tersebut sanadnya kira-kira satu juta hadis (lihat Hasan Sulaiman:
shahih, akan tetapi matan-nya (isinya) Ibanatul Ahkam). Tapi beliau tidak menulis
menimbulkan keraguan. Hadis tersebut seluruh hadis tersebut dalam kitabnya. Begitu juga
mengisyaratkan bahwa Nabi Musa membenci al-Bukhari, Muslim, mereka hafalan hadisnya
kematian, ia tidak menginginkan perjumpaan lebih banyak dari apa yang mereka tulis. Dengan
dengan Allah setelah terpenuhi ajalnya. Pengertian demikian tidak menutup kemungkinan bahwa apa
seperti ini tidak dapat diterima dengan hamba- yang ditulis oleh Imam Ghazali dan al-Khaubari,
hamba Allah yang shaleh, telebih seorang Nabi adalah hadis yang disampaikan oleh guru-gurunya
yang termasuk ulul azmi. Selain itu, adakah para yang tidak tercantum dalam kitab-kitab hadis.
malaikat juga dapat mengalami cacat-cacat fisik Upaya-upaya penelitian hadis memang
seperti kebutaan mata atau sebelahnya? Tentunya penting untuk membedakan mana hadis yang
hal ini sulit diterima. bersumber dari Rasulullah atau bukan. Tetapi bisa
Selanjutnya Muhammad al-Ghazali jadi hadis yang tidak tercantum dalam kitab hadis
menambahkan, bahwa matan hadis tersebut induk maupun non induk, adalah hadis shahih.
mengandung illat yang dapat menurunkan derajat Jadi belum tentu yang dikatakan hadis dho'if atau
ke-shahihan-nya, atau dengan kata lain hadis hadis maudhu' sekalipun, adalah benar-benar
tersebut dihukumi dho'if, meskipun dari tinjauan dho'if atau maudhu'. Tidak menutup kemungkinan
sanad-nya merupakan hadis shahih. justru sebaliknya, yaitu hadis shahih. Maka jangan
lekas percaya!
Menalar Hadis Dho'if dan Maudhu'
Bila Muhammad al-Ghazali dapat melihat *Mahasiswa jurusan Tafsir-Hadis
hadis yang shahih secara sanad menjadi hadis dan aktivis di Kelompok Studi
dho'if karena analisis matan hadisnya, maka mari Mahasiswa Walisongo (KSMW)
Forum TH
34 Edisi 36-Politik, Oktober 2014 35Edisi 36-Politik, Oktober 2014
Meninjau (Kembali)Hadis Lemah-Palsu
Oleh: Gigih Firmansyah*
Redaksi menerima tulisan dalam bentuk artikel, kolom, cerpen, puisi, karikatur, dan tulisan lain yang sesuai dengan visi dan misi Majalah Idea. Naskah diketik maksimal 3 halaman A4 (5000-6000 karakter) dengan disertai identitas lengkap penulis. Pengiriman dapat dilakukan via-email: [email protected]. Redaksi berhak mengedit tulisan sepanjang tidak merubah isi.
Forum TH
Lingkungan simulasi (baca: lingkungan informasi dan tanda yang dikendalikan oleh models, codes,
dan cybernities) memberikan info tentang sesuatu yang kita kehendaki. Lingkungan simulasi membentuk
selera, pilihan, dan kebutuhan kita. Apa yang kita konsumsi dengan apa yang sebenarnya kita inginkan
m e n j a d i t i d a k p e n t i n g , y a n g p a l i n g p e n t i n g a d a l a h k i t a t e r u s m e n g k o n s u m s i .
Dalam buku Masyarakat Konsumsi karya Jean Baudrillard, keadaan seperti ini disebut sebagai
pemborosan, “kebudayaan keranjang sampah” atau “sosiologi keranjang sampah” telah terbentuk karena
adanya timbunan barang rongsokan. Maksud kebudayaan tersebut hanyalah sebuah tanda yang berupa
(penuh pengulangan) volume barang yang ditawarkan, dan jumlahnya yang berlimpah. Orang tidak lagi
menghormati nilai guna melainkan lebih mementingkan penukaran barang dagangan menurut perubahan
taraf hidup dan perubahan mode.
Kebanyakan orang mungkin merasa bahwa barang yang berharga mahal lebih baik daripada yang
murah, benda bermerek lebih baik dari pada yang tidak bermerek. Benda yang dijual di toko/counter dan
outlet resmi lebih baik dari yang di pinggir jalan atau pedagang kaki lima. Berbagai alasan mungkin bisa
menjadi pembenaran untuk argumen tersebut, mulai dari pertimbangan kualitas sampai kenyamanan
dalam proses membeli dan seperangkat hasrat untuk mendapatkan kehormatan, prestise, status, dan
identitas melalui sebuah mekanisme penandaan.
Konsumsi masyarakat yang merupakan ciri masyarakat yang tidak mengenal Tuhan. Islam
menyebutnya dengan israf (pemborosan) atau tabzir (menghambur-hamburkan harta tanpa guna). Setiap
kategori ini mencakup beberapa jenis penggunaan harta yang hampir menjadi budaya dalam masyarakat
konsumerisme. Pemborosan berarti penggunaan harta secara berlebih terhadap hal-hal yang melanggar
hukum islam, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal dan sedekah. Ajaran Islam menganjurkan pola
konsumsi dan penggunaan harta secara wajar dan berimbang, yakni pola yang terletak di antara kikir dan
boros, seperti yang tertera dalam QS. Al Ahqaf: 20.
Yang dimaksudkan dengan menghabiskan rizki yang baik di sini adalah melupakan syukur dan
mengabaikan orang lain. Oleh sebab itu, konsumsi dalam Islam musti membuat kita ingat kepada Yang
Maha membuat rizki. Kita diharapkan tidak boros, berlebihan (israf), kikir, dan tidak memakan makanan
yang haram. Konsumsi dalam Islam akan menjauhkan dari sifat egois, sehingga bersedia menginfakkan
hartanya bagi kerabat dan orang yang membutuhkan (Yusuf Qardlawi, 1997: 254).
Al-qur'an pun memerintahkan kita bersifat seimbang dan moderasi. Serta mengingatkan kita
bahwa hamba yang menyayangi Tuhan adalah mereka yang mengikuti jalan kebenaran dan tunduk serta
patuh kepada-Nya.
*Mahasiswi FUPK Jurusan Aqidah Filsafat
Foto / karikaturtertukarnya nilai :(
Apa yang kita konsumsi dengan apa yang sebenarnya kita inginkan menjadi tidak
penting,
Hal ini disebut pemborosan
atau “sosiologi keranjang sampah”.
yang paling penting adalah kita terus
mengkonsumsi.
-Jean Baudrillard-
ww.ciputranews.com
ilai adalah kualitas atau sifat yang membuat sesuatu menjadi bernilai. Nilai adalah tidak sama
dengan apa yang bernilai. Nilai bukan realitas yang empiris, melainkan apriori, nilai itu Nmendahului penilaian dan penilaian itu bersifat subjektif, artinya bahwa nilai dari suatu obyek itu
tergantung pada subyek yang menilainya. Diantara tokoh yang mengatakan bahwa nilai adalah konstruksi
subjektif adalah Bertens (1993).
Berbicara mengenai nilai, nilai guna/manfaat merupakan konstruksi subjektif. Manfaat dari suatu
barang adalah kemampuan dari barang itu untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhan manusia.
Manfaat suatu barang dapat bersifat subjektif, artinya tergantung pada orang yang membutuhkannya dan
hanya dapat diukur dengan menggunakan tingkat intensitas kebutuhan yang dapat dipenuhi oleh barang
itu. Sedangkan, pergerakan memaknai nilai tergantung sistem dan ideologi masyarakat.
Menurut Michel Foucault, Episteme, atau cara berpikir yang nantinya akan membentuk siapa kita
dan bagaimana kita berpikir tidak ditentukan oleh orang-orang yang hidup pada saat tertentu, tetapi
ditentukan oleh struktur wacana yang mencakup tulisan (teks), bahasa, dan bentuk-bentuk nonverbal,
seperti arsitektur, institusi, dan bahkan gambar atau grafik yang dominan pada saat itu (Morrisan dkk,
2013). Penilaian individual pada akhirnya terbentuk secara sosial atas gabungan dari berbagai penilaian
individu dalam masyarakat.
Dewasa ini wacana dominan dikuasai oleh para kapitalis. Perkembangan masyarakat posindustri
dan kebudayaan postmodern tidak dapat dipisahkan dari perkembangan konsumerisme di dalam
diskursus kapitalisme mutakhir. Ideologi kapitalisme menawarkan produk-produknya dengan
menciptakan imaji dan kecenderungan konsumtif. Dalam kultur ini imaji out of date dan kuno merupakan
hal yang menakutkan, begitu juga kalau tidak mengejar ”kemajuan dan progresifitas” maka disebut tidak
modern. Kesadaran inilah yang disebut Jean Baudrillard, seorang teoretisis sosial postmodern terkemuka
dalam bukunya La société de consummation (Mayarakat Konsumsi) sebagai exclusive of pleasure, yakni
pra-kondisi yang mendorong untuk mengikuti trend-trend modernitas agar mendapat predikat trendy.
Menurut Baudrillard, kapitalisme adalah era kejayaan tanda-tanda dan nilai sebuah simbol yang
ditopang oleh meledaknya citra dan makna oleh media massa dan perkembangan teknologi. Sesuatu tidak
lagi dinilai berdasarkan manfaat atau harganya, melainkan berdasarkan prestise dan makna simbolisnya.
Inilah masyarakat yang hidup dengan kemudahan dan kesejahteraan yang diberikan oleh perkembagan
kapitalisme, kemajuan ilmu dan teknologi, ledakan media dan iklan. Nilai guna tidak lagi memiliki makna
yang nyata bagi masyarakat karena peran media membantu perkembangan budaya komoditas yang
merupakan salah satu aspek simulasi dalam kehidupan masyarakat.
Pembahasan tentang nilai pada berlaku, kuat. Dalam segi harkat, nilai merupakan
dasarnya merupakan kajian filsafat, kualitas suatu hal yang menjadikan hal itu dapat
khususnya bidang filsafat yang disukai, diingikan, berguna, atau dapat menjadi
disebut aksiologi. Nilai: value, objek kepentingan. Sedangkan dalam ilmu
dari bahasa latin valere, yang ekonomi, nilai diartikan yang bergelut dengan
memi l ik i ar t i berguna, kegunaan dan nilai tukar benda-benda material. m a m p u a k a n , b e r d a y a , (Lorens Bagus,1996).
;NILAI YANG TERTUKARoleh: Lu'luil Hamidah*
Forum AF
Forum AF
36 Edisi 36-Politik, 2014Oktober 37Edisi 36-Politik, 2014Oktober
kian kompleks menyebabkan mayoritas orang neuroendokrin yang memelihara homeostatis
sibuk untuk terus berpikir dan bergerak agar tekanan darah, denyut jantung, suhu tubuh dan
kebutuhannya (seperti kebutuhan fisik, emosional emosi.
dan sosialnya) bisa tercapai. Apabila kesibukan ini Pada keadaan meditatif susunan saraf
tidak diimbangi dengan keadaan mental yang kuat parasimpatis bekerja sehingga menyebabkan
maka stres akan mudah menyerang ketika menurunnya tekanan darah dan detak jantung,
r i n t a n g a n - r i n t a n g a n d a t a n g . ketegangan otot-otot tubuh menurun, kadar
Stres terbagi menjadi 2. Pertama, stres glukosa dalam darah menurun dan konsumsi
positif, menguntungkan (eustres) dan stres negatif energi dalam darah juga mengalami penurunan.
(distres). Stres yang positif adalah wajar ketika Sehingga pengaruh psikologis individu yang dapat
dialami oleh seseorang dirasakan adalah santai,
k a r e n a b e b a n y a n g t e n a n g , d a m a i d a n
ditanggungnya dirasa peningkatan kemampuan
semakin berat namun ia konsentrasi.
bisa mengatasinya dan K e t i k a i n d i v i d u
t idak ada kekacauan m e r a s a k a n t e n a n g ,
apapun. nyaman, bahagia seperti
K e d u a , s t r e s s itulah sebenarnya otak
negatif, stres negatif dapat tengah memunculkan
menimbulkan tekanan gelombang alpha. Dan
fisik dan psikis penderita. d a l a m
Stres psikis yang akut Psikoneuroimunologi
dapat disebabkan oleh gelombang ini menjadi
stres emosional jangka titik pencapaian awal
pendek dan kemarahan bagi proses pemecahan
yang intens, apabila m a s a l a h d a n j u g a
b e r l a n g s u n g t e r u s penyembuhan penyakit
menerus dalam jangka baik f is ik maupun
waktu yang lama maka akan psikis.
berpengaruh buruk pada Berikut adalah tips
kesehatan bahkan hingga untuk menjaga kondis i
kerusakan pada otak. Salah psikologis agar terhindar
satu penyebab utama adalah dari stres dan bahayanya
p e n i n g k a t a n k a d a r serta ampuh juga untuk
glucocorticoid, epinefrin mengurangi stres yang
maupun norepenifrin. Ini terlanjur menyerang agar
masuk dalam golongan neurotransmitter dan tidak timbul kekacauan fisik yang tidak
neuromudulator, gangguan pada berbagai diinginkan: 1) Sediakan waktu khusus untuk
molekul inilah yang akan mengganggu sistem rileks. 2) Latihan olahraga secara teratur. 3)
imunitas tubuh. Memperbaiki nutrisi dan diet. 4) Istirahat cukup
Keadaan yang berlawanan pun juga berlaku. dan berkualitas. 5) Berbagi cerita atau beban
Saat seseorang relaxs maka akan berpengaruh pikiran pada sahabat atau keluarga yang dapat
baik pada otak, yang berhubungan dengan proses dipercaya. 6) Kelola waktu dengan baik.
emosional terutama pada bagian hipotalamus
yakni bagian otak yang mempunyai fungsi *Mahasiswi Tasawuf-Psikoterapi 2011
i zaman yang serba instan tidak dapat faktor penyebabnya. Para ilmuwan berusaha
dipungkiri bahwa tuntutan hidup pun mencari tahu lebih mendalam terkait hubungan Dsemakin tinggi. Sehingga tak jarang hal antara sistem imunitas dan perilaku melalui fungsi
tersebut juga menimbulkan stress pada diri s a r a f . M a k a m u l a i b e r k e m b a n g l a h
seseorang. Akibat dari stres itu pun menimbulkan psikoneuroimunologi (PN).
berbagai penyakit mulai dari yang ringan sampai Psikoneuroimunologi merupakan istilah
penyakit kronis. Dan pikiran dinilai sebagai salah baru yang nampak seperti penggabungan antara 3
satu faktor utama penyebab timbulnya penyakit ilmu yang telah berdiri sebelumnya yakni
tersebut. psikologi, neurologi dan imunologi. Hal ini
Adanya keterkaitan antara pikiran dan menyebabkan banyak pihak memahami
kesehatan ini menarik perhatian para ilmuwan. psikoneuroimunologi bukan sebagai istilah baru
Apalagi ternyata juga ada keterkaitan antara yang utuh melainkan kumpulan pemahaman dari
keadaan psikologis yang tidak seimbang (stres) setiap penggal kata yang menyusun istilah
dengan berbagai macam kondisi kesehatannya. tersebut. Sebenarnya psikoneuroimunologi
Misalnya seseorang yang sedang stres karena memiliki paradigma utuh yang berdiri sendiri. Ia
banyak tugas yang harus diselesaikannya dalam menamakan imunoregulasi yang tidak otonom
jangka waktu yang hampir bersamaan lalu tiba- karena dipengaruhi oleh kinerja otak yang disebut
tiba ia mengeluhkan sakit kepala dan otot kepala stress perception.
terasa tegang. Sakit yang dirasakan oleh orang tadi Pada tahun 1964, Solomon dan kawan-
bukan disebabkan oleh faktor luar melainkan kawan mempublikasikan sebuah artikel berjudul
akibat stres. “Emotion, Immunity and disease: a speculative
Stres yang biasa dialami setiap orang itu theoretical integration” yang membuktikan efek
t e r n y a t a d a p a t m e n u r u n k a n r e s p o n emosi terhadap modulasi imunitas pada penderita
neuroendokrin dan pada akhirnya bisa rhematoid arthritis. Dan akhirnya artikel ini
menyebabkan kegagalan fungsi imun. Dan karena menjadi dasar perkembangan penelitian tentang
fungsi imun itu gagal otomatis bisa menimbulkan psikoneuroimunologi.
berbagai penyakit dari penyakit ringan seperti flu,
demam, sakit kepala, nyeri di bagian tubuh Keadaan Mental yang Mempengaruhi
tertentu dan juga penyakit berat seperti stroke, Stres, yang menjadi mayoritas penyebab
kanker, gangguan saraf, dan penyakit lainnya munculnya penyakit dalam kajian ini, merupakan
bahkan bisa pula menyebabkan kematian. suatu tekanan karena faktor eksternal maupun
Fenomena tersebut tentu saja ada faktor- internal. Tuntutan hidup di zaman modern yang
Sehat Jiwa Menuju Sehat Raga
Forum TP
Forum TP
oleh: Erlina Anggraini*
“ Tuntutan hidup mengharuskan seseorang
terus berpikir dan bergerak untuk memenuhi
kebutuhannya. Hal ini harus diimbangi dengan mental
yang kuat untuk mencegah stres. ”
IDEA-DigitalArt
38 Edisi 36-Politik, 2014Oktober 39Edisi 36-Politik, 2014Oktober
Pernahkah ketika kalian sedang makan tiba-tiba perut terasa mual dan ingin muntah saat melihat
suatu benda yang sangat menjijikkan? Atau tiba-tiba merasa ingin muntah ketika mencium bau tak
sedap yang sangat menyengat? Bahkan jantung berdegup kencang hingga akhirnya jatuh pingsan
ketika menemui hal yang menakutkan? Jika jawabannya adalah pernah, maka perlu diketahui
bahwa itu semua terjadi bukan sebab adanya gangguan dalam organ tubuh kalian, melainkan efek
dari pikiran negatif yang muncul sehingga mengganggu fungsi jantung dan menimbulkan rasa mual
pada lambung.
tidak lain untuk saling menjaga antara umat yang agamanya, karena iman dan tidaknya seorang
satu dengan yang lain, pemahaman yang satu hamba serta rugi atau tidaknya, semua itu kembali
dengan yang lain, ideologi satu dengan yang lain, kepada hamba itu sendiri, seperti yang telah
bukan sebagai pengingkaran atas Allah itu sendiri. ditegaskan dalam QS. Bani Israil:15. Namun Allah
Ketika kita “melintas” (passing over) ke juga tidak lantas memberikan kebebasan atas
dalam kesadaran nilai agama lain dan “kembali penghianatan seorang hamba kepada agama, yaitu
lagi” (coming back) akan mempengaruhi kenaikan akan diterimanya murka dan laknat Allah di
tingkat keyakinan kita. Saat berdialog dengan Akhirat kelak, seperti yang tertulis dalam QS. Ali
sekelompok orang yang berbeda agama dengan Imran: 86-89.
kita, kesadaran dalam diri seolah keluar dengan T i n d a k a n s e p e r t i i n i j u g a t e l a h
sendirinya dan melintas ke dalam kesadaran menghianati konsep dari pada shamanistik itu
lawan dialog kita. Saat itulah kita akan dapat sendiri. Dimana konsep shamanistik yang
melihat sesuatu dari perspektif mereka, mendatangkan tingkatan iman kepada tuhan,
mengalami rasa keterikatan nilai dan aturan dari sesama umat serta alam semesta justru ternodai
agama mereka. Dalam lingkup pengaruh yang hakikatnya dengan penyelewengan arti dan
seperti itu, kita akan dapat menengok ke belakang makna shamanistik yang sebenarnya. Lalu
pada aturan dan nilai agama kita sendiri dengan bagaimana dengan hadis eksekusi mati bagi
cahaya yang lebih terang, tatapi juga lebih jelas seorang apostasi? “Barang siapa mengganti
melihat batas-batas aturan agama itu sendiri. agamanya maka hendaknya ia di bunuh” (HR. Al-
Tidak sampai disitu saja, setelah proses Bukhari). Munculnya hadis ini di latar belakangi
dialog dan passing over selesai, kita akan saat di ikrarkannya perang murtad yang
berlanjut pada tahap coming back, dimana dilancarkan oleh Abu Bakar Al- Shiddiq setelah
renungan-renungan akan selalu menghiasi hari- menggantikan nabi Muhammad S.a.w. yang
hari kita. Renungan itu muncul tentang besarnya ditujukan pada kelompok yang tidak saja
nilai-nilai kemanusiaan yang dipelihara mereka berkhianat pada komunitas dan negara, tapi juga
dan yang mungkin telah hilang dari diri kita, k e l o m p o k y a n g i n g i n m e m e r a n g i d a n
keharmonisan dengan alam, ikatan persaudaraan mengahancurkan komunitas dan negara islam
yang kuat, pemahaman mereka terhadap waktu saat itu.
sebagai proses yang mengalir dari pada suatu Seperti kasus Ubaidullah bin Jahasy yang
rangkaian yang statis yang terbagi ke dalam memeluk agama Kristen saat hijrah ke Habsyah,
perencanaan yang tiada akhir, membuka mata dan setelah sebelumnya mengimanai ajaran
tertanam kesan dalam kesadaran yang teramat Muhammad Saw. Muhammad Saw juga tidak
mendalam pada diri dan secara sadar pula tingkat pernah memerintahkan umatnya untuk mengejar
religius itu menaiki tangga bertahap. dan membunuh orang yang murtad tersebut.
Disini sudah jelas bahwa, hukuman mati bagi
Hasil Salah Tafsir seorang yang berpindah agama sebenarnya tidak
Namun, ketika kemampuan shamanistik ada. Karena agama dan pilihan jalan hidup
disalah artikan penggunaannya serta coming back seseorang tidak dapat dipaksakan. Namun, Allah
yang melenceng, maka akan terjadi apostasi atau telah mempersiapkan laknat dan hukuman keji di
perpindahan agama. Meskipun dalam Islam Akhirat kelak, bagi setiap hamba-Nya yang
mengakui kebebasan beragama, dan keimanan mengingkari akan keagungan-Nya.
berkaitan dengan kesadaran dan tanpa paksaan,
maka perbedaan keimanan tidak bisa diselesaikan *Mahasiswi jurusan Perbandingan Agama
dan disikapi dengan hukuman fisik. angkatan 2013
Allah pun tidak akan merasa dirugikan
apabila seorang hamba telah menghianati
a l a m d i a l o g a n t a r a g a m a p e n g e t a h u a n , d a n k e m b a l i u n t u k menggunakan kemampuan shamanistik, menyampaikannya pada masyarakat. Dengan cara Dakan mengantarkan seseorang dalam inilah, seseorang dapat kembali dengan
k e a d a a n a t a u p e r a s a a n y a n g m a m p u mengalami pengayaan, memasukkan nilai-nilai meninggalkan bentuk-bentuk khas kesadarannya spiritualitas dan horison kesadaran yang lebih dengan cara empati, masuk kedalam kesadaran besar dalam dunianya, jika mampu dan telah orang lain. Dengan cara seperti ini, seseorang melakukan hal tersebut.mampu masuk ke dalam dunia nilai-nilai spiritual
orang lain, ke dalam wilayah keyakinan orang lain, Memperkuat Keyakinandan mengalami ini dari dalam. Ibarat seorang Bagi sebagian kalangan awam yang kurang shaman (dukun), yang memiliki kemampuan atau tidak paham tentang jalan hidup dan agama, untuk meninggalkan tubuhnya dan berjalan pada cara-cara seperti ini kerap dijadikan bahan teempat-tempat yang jauh, mendapatkan “gunjingan”. Pada hakikatnya, cara ini dilakukan
Oleh: Siti Fitriatul Maratul Ulya*
Apakah agama lahir pada zaman kita?
Mungkin saja. Apa yang nampak
terjadi merupakan suatu peristiwa
ajaib yang kita sebut dengan 'passing
over', melintas dari satu kebudayaan
pada kebudayaan yang lain, dari satu
jalan kehidupan ke jalan yang lain, dari
satu agama ke agama yang lain.
Mengutip John Dunne dalam
bukunya The Way of all the Earth,
mengatakan passing over merupakan
perpindahan dari suatu pendirian,
melintas ke pendirian dari kebudayaan
yang lain, jalan hidup lain, agama lain.
Ungkapan itulah yang menjadi salah
satu dasar dan landasan yang kuat bagi
s e s e o r a n g d a p a t m e m p u n y a i
kemampuan shamanistik, yakni
bersikap empati pada nilai-nilai
spiritual orang lain.
PERPINDAHANAGAMA
Forum PA
Forum PA
40 Edisi 36-Politik, 2014Oktober 41Edisi 36-Politik, 2014Oktober
42 Edisi 36-Politik, 2014Oktober 43Edisi 36-Politik, 2014Oktober
Mahasiswa sebagai kaum muda mendalam, dan salah satu kuncinya adalah
terpelajar, memiliki kesempatan yang luas membaca. Buku adalah gudangnya ilmu,
untuk mengembangkan wawasan dan jendela dunia yang mampu membuka mata
memperdalam intelektualitas. Mereka juga kita terhadap segala bentuk perubahan dan
memiliki akses yang mudah dalam hal f e n o m e n a . G o e n a w a n M u h a m m a d
memperoleh pengetahuan maupun informasi. mengatakan
Maka di pundak merekalah amanat
perubahan sosial selalu diletakkan.
Untuk mengemban dan melaksanakan
amanat mulia ini tentu bukan hal yang mudah.
Butuh kerja ekstra untuk membentuk
karakter-karakter yang mandiri, cerdas,
berwawasan luas dan mampu membawa
bangsa ini ke arah yang lebih baik. Dengan Jika membaca buku memberi efek dan
hanya duduk manis di kelas saja tentu tidak nuansa yang sedemikian menakjubkan, lalu
cukup. Bagaimana tidak? Dalam satu bagaimana dengan animo membaca buku
semester hanya ada maksimal 24 SKS yang pada mahasiswa Ushuluddin? Sudahkah
bisa diambil, dengan asumsi waktu hanya 100 menjadi mahasiswa yang cinta membaca
menit setiap pertemuan. Akan sulit-untuk s e b a g a i a m a n a “ h a r u s n y a ” m e n j a d i
tidak mengatakan mustahil-berharap mahasiswa?
memperoleh pengetahuan luas hanya dari Dari hasil survey yang dilakukan oleh
diskusi-diskusi sesingkat itu. Tim Riset Lembaga Pers Mahasiswa IDEA,
sebesar 37,6% Mahasiswa Ushuluddin Oleh karena itu mahasiswa dituntut
menyempatkan waktu untuk membaca buku untuk menggali dan mencari sendiri ilmu yang
setiap hari. Sedangkan 55,9% mahasiswa dipelajari agar bisa lebih paham secara
“Buku mengisi jam-jam kita
yang kosong dengan percakapan yang
mungkin tak akan pernah selesai, tapi
membuat kita tahu: kita hanyalah penafsir
t a n d a - t a n d a , d i m a n a k e b e n a r a n
menorehkan jejaknya. Itu sebabnya kata
pertama yang menakjubkan adalah:
"BACALAH".”
membaca waktu jika ada waktu luang saja, dan terwujud di perpustakaan Fakultas
sisanya sebanyak 9,2% mahasiswa membaca Ushuluddin. 82,5% mahasiswa mengatakan
buku hanya ketika ada tugas kuliah. bahwa koleksi buku yang ada di perpustakaan
Hasil survey di atas menunjukkan kurang lengkap dan pelayanan serta
bahwa selisih antara mahasiswa yang rajin fasilitasnya pun kurang optimal. Banyak
membaca setiap hari dengan mahasiswa yang mahasiswa yang mengeluhkan mengenai
“hanya” sesekali menyempatkan waktu untuk tempat perpustakaan yang dianggap kurang
membaca cukup banyak, hal ini menunjukkan luas. Apalagi sekarang dengan bertambahnya
b a h w a m i n a t m a m b a c a m a h a s i s w a jumlah mahasiswa Ushuluddin, diharapakan
Ushuluddin belum mancapai “derajat” tinggi. akan adanya perluasan tempat serta
Mahasiswa masih harus dan memerlukan perbaikan fasilitas pada perpustakaan
stimulus agar kesadaran serta minat untuk Ushuluddin. Seperti yang disampaikan oleh
membaca bisa meningkat. Ulya mahasiswa Tafsir dan Hadis angkatan
2011, “kalau perpustakaannya diperluas akan Mengenai jenis buku yang disukai dan
lebih baik, karena pasti akan lebih nyaman. sering dibaca oleh mahasiswa Ushuluddin
Dan mohon agar penempatan bukunya sesuai pun cukup beragam. 78,9% mahasiswa sering
dengan katalog, karena saya sering kesulitan mambaca buku-buku yang berkaitan dengan
ketika buku yang saya cari tidak berada sesuai mata kuliah agar lebih bisa mendalami materi
tempatnya.” Tegasnya. Sedangkan 18,3% perkuliahan di kelas. Hal ini seperti yang
mahasiswa mengatakan bahwa koleksi buku diungkapkan oleh Ulfa mahasiswa Tafsir dan
di perpustakaan FU sudah cukup lengkap Hadist angkatan 2013, “secara pribadi saya
untuk menunjang perkul iahan, dan l e b i h s e n a n g m e m b a c a b u k u y a n g
pelayanannya pun sudah baik. berhubungan dengan makul, karena itu nanti
bisa jadi bahan diskusi di kelas. Tapi itu juga Hal ini perlu mendapat perhatian
tidak berarti saya tidak membaca buku-buku penting dari pihak pengelola, mengingat
yang lain,” terangnya. Sedangkan sebesar urgennya perpustakaan dalam mewujudkan
18,3% mahasiswa lebih menyukai membaca lahirnya mahasiswa-mahasiswa ideal bagi
buku-buku fiksi seperti novel dan komik, dan perubahan; mahasiswa yang berwawasan
1,91% mahasiswa lebih sering mambaca Koran luas, memiliki intelektualitas tinggi, santun
dan portal-portal berita di internet. dalam moral serta tanggap pada perubahan.
Selain itu, kesadaran dari diri mahasiswa juga
penting, bahwa belajar, menggali ilmu, Perpustakaanku Nyaman?
memperluas wawasan tidak cukup diperoleh P e r p u s t a k a a n a d a l a h j a n t u n g
dari bangku kuliah saja. Mahasiswa harus gila Universitas. Di dalamnya lah denyut nadi
membaca agar jika lulus nanti, mereka institusi pendidikan ini ditentukan. Ia
menjadi sarjana-sarjana yang tidak hanya ahli sekaligus merupakan salah satu parameter
di bidangnya, namun juga cerdas, berwawasan bagi kualitas akademik suatu Universitas.
luas, mandiri dan yang paling utama; Perpustakaan yang nyaman dan kondusif
bermanfaat bagi sekitarnya. Semoga.untuk belajar dapat menjadi pemacu
[Tim Riset LPM IDEA—EF]semangat membaca bagi mahasiswa.
Namun sayangnya hal tersebut belum
Menakar
MahasiswaAnimo Baca
Ushuluddin
Riset
Riset
do
k. IDE
A-D
igita
lArt
boleh ikut. Namun, menurutnya selama ini, kekhasan, yaitu satu-satunya acara SF yang
peserta SF kebanyakan adalah mahasiswa AF. mendatangkan peserta dari luar kampus, sehingga
“Sebenarnya, memang Sekolah Filsafat tidak ada beberapa dosen yang juga ikut menjadi
tertutup untuk anak AF saja, tapi prakteknya tetap peserta. “Pada tahun 2012, Sekolah Filsafat
saja anak AF yang banyak ikut. Selain minat yang dihadiri narasumber dari luar, yaitu Sekolah
kurang dari mahasiswa, penyebabnya adalah Tinggi Filsafat Islam (STFI) Sadra Jakarta. Namun
kurang maksimalnya sosialisasi kegiatan,” lanjut demikian, tema dan pembahasan pada tahun itu
mahasiswi asal Banjarnegara itu. terkesan terlalu 'berat', yaitu Filsafat Islam,” jelas
Ofa.
Dari Masa ke Masa Hal ini pun tak dipungkiri Tika, mahasiswi
Dari tahun ke tahun, peserta SF jumlahnya AF angkatan 2011. “Ketika itu, saya masih
tidak mengalami peningkatan atau penurunan semester 2, jadi memang merasa kesulitan dengan
secara drastis, yaitu kisaran 25 – 40 peserta. tema dan penjelasan oleh narasumber. Namun,
Hanya saja di tahun 2012, peserta dibatasi, yaitu semester berikutnya, ketika mengambil makul
hanya 20 orang. Hal itu dikarenakan, pada tahun Filsafat Islam, saya merasa telah lebih dulu tahu
itu, ada request pihak narasumber untuk tentang filsafat islam ketimbang teman-teman
membatasi peserta. “Sebenarnya terjadi semacam saya sekelas,” tuturnya.
missunderstanding pada tahun itu, narasumber Adapun SF tahun 2013, dibuat sedemikian
mengira bahwa peserta Sekolah Filsafat adalah rupa sehingga, menurut Masrofah yang menjabat
dosen, makanya hanya dibatasi 20 orang, untuk ketua HMJ-AF tahun itu, lebih menarik dan
memaksimalkan diskusi,” jelas Masrofah, ketua temanya lebih membumi dari tahun sebelumnya.
panitia SF tahun 2012. “tahun 2013, kami menggunakan tema Filsafat
Ofa, sapaan akrab Masrofah, melanjutkan Jawa, agar tidak terlalu melangit,” jelasnya.
penjelasannya tentang SF dari tahun pertamanya, Seperti yang dilakukan sebelumnya, sebuah
2011, hingga sekarang, 2014. “Tidak banyak perbaikan, maka tahun setelahnya pun, format SF
rincian yang bisa saya ingat, namun Alhamdulillah diubah lagi, agar bisa lebih baik. Hal tersebut
saya selalu ikut acara Sekolaf Filsafat ini. Pada dituturkan Ketua HMJ-AF 2014, Abdul Rosyid.
tahun 2011, tak ada pembicara dari luar seperti “Pada tahun ini (2014) ada pemaksimalan format
tahun 2012 (dari STFI Sadra), hanya Kajur AF dan acara yang kami lakukan. Karena tahun kemarin,
beberapa senior alumnus. Namun, yang sedikit menurut kami, peserta hanya terkesan pasif,
berbeda dengan tahun-tahun setelahnya adalah mendengarkan penjelasan dari pemateri. Maka
mengenai tempat. Saat itu, acara SF dilaksanakan tahun ini kami membuat semacam diskusi panel
di sebuah pondok, yang memungkinkan terjadinya terlebih dahulu di kalangan peserta, sebelum ada
interaksi dengan masyarakat sekitar. Tidak seperti pemateri, dan sepertinya hal ini berhasil,” jelas
sekarang, yang lebih sering mencari tempat Rosyid.
wisata.” [Zaki-Fajrur/IDEA]
Sedangkan tahun setelahnya, juga memiliki
“Sekolah Filsafat berbeda denganworkshop atau seminar. Karena
Pembicara atau narasumber hanya berfungsi sebagai penambah wacana ketika diskusi,”
ada penekanan untuk membaca secara independen.
Zainul Adzvar, Kajur AF.
Sekolah Filsafat (SF) merupakan acara rutin adalah untuk menyemangati mahasiswa supaya
yang diadakan setiap tahun oleh Himpunan terus membaca buku dan berdiskusi, maka
Mahasiswa Jurusan Akidah dan Filsafat (HMJ- Sekolah Filsafat identik dengan buku banyak.
AF) Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo Tentu, tema yang diangkat tiap tahunnya berbeda,
Semarang. Pada mulanya, acara ini digagas oleh menyesuaikan kebutuhan,” lanjut dosen asal
Kepala Jurusan AF, Zainul Adzvar, yaitu pada Jepara ini.
tahun 2011. Menurutnya, tujuan SF adalah untuk Pada prakteknya pun, ada yang unik dari SF,
menghilangkan paradigama bahwa filsafat itu sulit yaitu independensi membaca. Hal ini turut pula
dan menakutkan, padahal filsafat itu mudah, dijelaskan oleh Zainul. “Sekolah Filsafat berbeda
sehingga mahasiswa AF tidak minder saat kuliah dengan workshop atau seminar. Karena ada
terutama mahasiswa baru. penekanan untuk membaca secara independen.
Ia juga mengungkapkan bahwa, ide Pembicara atau narasumber hanya berfungsi
mengadakan sekolah filsafat dilatarbelakangi oleh sebagai penambah wacana ketika diskusi,”
kegelisahan tentang menurunnya budaya baca di paparnya.
kalangan mahasiswa, “Secara mendasar, ada tiga Hal ini juga diiyakan oleh salah satu peserta
hal yang menjadi kegalauan kita bersama, yaitu, SF, Ika, mahasiswi semester 6. Ia telah ikut SF
kita tidak punya buku, sulit membaca buku, dan sebanyak dua kali, yaitu tahun 2012 dan 2014.
tidak mau membaca buku. Maka Sekolah filsafat “Setahu saya, penekanan acara Sekolah Filsafat
ada untuk menanggulangi hal tersebut,” terangnya adalah semangat belajarnya. Jangan hanya bejar
ketika ditanya tentang alasan adanya SF. dari kelas, namun perbanyaklah diskusi dan baca
Pak Inul, sapaan akrab Zainul Adzvar, juga buku,” jelasnya.
menambahkan tentang kekhasan SF, yaitu Ika menambahkan bahwa, acara SF ini tidak
banyaknya buku. “Karena memang tujuan utama hanya tertutup bagi mahasiswa AF, siapa saja
Sekolah FilsafatSekolah FilsafatSekolah Filsafatdari Masa ke Masa
Kampusiana
Kampusiana
44 Edisi 36-Politik, 2014Oktober 45Edisi 36-Politik, 2014Oktober
Siang itu Rabu, 24 September 2014 pojokan, dan beberapa kursi. Udara di ruangan
jalanan Kota Semarang nampak ramai seperti tersebut cukup terasa meneduhkan. Di ruangan
biasanya. Ditambah lagi dengan adanya tersebut, kami mulai bercakap-cakap.
perbaikan dan pelebaran jalan di beberapa Dan ia pun mulai bercerita kepadaku.
tempat. Macet, panas, sudah pasti. Debu-debu “Veteran intinya adalah pertempuran
beterbangan bercampur asap kendaraan- melawan negara asing. Di mana, veteran pada
kendaraan bermotor. masa itu dibagi menjadi dua macam, veteran PKRI
Di Museum Mandala Bhakti yang dan veteran pembela. Yang membedakan
bertempat di sebelah selatan Tugu Muda, keduanya, veteran PKRI ada setelah masa perang
nampak lengang. Hanya terlihat seorang petugas (setelah Agustus 1945-Desember 1949) dan bukan
yang sedang membersihkan mobil yang tentara. Misalnya, Laskar Tentara Pelajar dan
sepertinya sudah tidak terpakai lagi di sebelah Laskar Organisasi (seperti Hisbullah). Sedangkan
timur museum. veteran pembela hanya ada di beberapa daerah,
Di belakang museum ada sebuah halaman bukan di seluruh Indonesia. Misalnya, Pembela
yang cukup luas dan sederet bangunan dengan Trikora di Irian Barat (sebutan pada saat itu)
beberapa ruangan di sana. Bangunan tersebut melawan Belanda, Pembela Dwikora di
nampak cukup tua, tetapi masih tetap terawat. Di Kalimantan melawan Malaysia, dan Veteran
ujung bangunan sebelah barat, ada beberapa Seroja di Timor-Timor (saat itu) melawan
ruangan yang digunakan sebagai ruangan LVRI Portugis.”
(Legiun Veteran Republik Indonesia). ---o0o—
Ketika tiba di sana, jam menunjukkan Setelah Pak Roji cukup lama bercerita,
pukul 10.20 WIB. Hari itu, hanya ada dua petugas datanglah seorang laki-laki berusia kira-kira 80
perempuan dan seorang petugas laki-laki di tahunan memasuki ruangan. Ia nampak sudah
kantor LVRI. Petugas laki-laki yang kutemui di sangat renta, namun masih bisa berjalan dengan
sana langsung menyambut dengan hangat dan tegap tanpa tongkat. Namanya Soehendro, lahir
penuh keramah-tamahan. Roji namanya, usianya pada 22 September 1928. Ia adalah salah seorang
69 tahun. veteran yang masih tersisa dan tinggal di
Saya disambut di salah satu ruangan di Semarang. Pak Hendro, panggilan akrabnya.
sana. Ruangan tersebut berukuran kurang lebih Pak Roji mengenakan baju dan celana
7m x 5m. Ada tiga meja kerja, lemari besi di berwarna biru tua dan bersepatu hitam.
Sedangkan Pak Hendro hari itu mengenakan (dulu merupakan kantor kejaksaan pada zaman
baju berwarna coklat, celana hitam dan Belanda-Jepang), dan mayatnya dibuang ke sungai”.
bersepatu selaras dengan celananya. Terlihat Mereka terus berkisah dan sesekali serasi dan rapi.
menghisap rokok masing-masing. Mereka pun Pak Hendro menghampiri kami, duduk
sedikit bercerita mengenai bagaimana cara Dr. bersama kami, mengambil gula-gula di toples
Karyadi dibunuh, PKI dari masa kemasa, dan dan memasukkan ke dalam mulutnya yang
bagaimana mereka menyesalkan bahwa anak-anak sudah tiada bergigi lagi. Lalu keduanya
zaman sekarang yang mulai melupakan sejarah dan bercakap-cakap dan sesekali saling berseloroh
satu-sama lain. Bercerita sambil mengingat budaya karena mudahnya menerima dan
kembali runtutan sejarah masa lalu. Sejarah terpengaruh budaya asing.
perjuangan kemerdekaan demi kedaulatan ---o0o---bangsa ini. Sesekali keduanya menghirup
“Kami sering melakukan sosialisasi di rokok masing-masing dan menghembuskan
sekolah-sekolah. Itu semua atas kemauan kami asapnya ke udara dengan bebasnya.
sendiri. Kadang-kadang jika kami ingin mengadakan ---o0o---
suatu acara, kami meminta bantuan dari pemerintah. Hari semakin siang. Namun keduanya
Jadi, sebenarnya tidak ada masalah. Tapi, kami juga tetap asyik-masyuk bercerita, sedangkan saya
tetap khusyu' terpekur mendengarkan mereka. kecewa terhadap perilaku orang-orang yang di atas
Dan mereka pun mulai menyalakan rokok sekarang (pemerintah yang korup dan tidak berpihak
masing-masing. pada rakyat)”.
“Dulu, kami para pemuda berjuang Lalu, sebagai penutup cerita, Pak Hendro
ramai-ramai karena merasa terpanggil. menyampaikan pesan pada kita, para pemuda
Kadang-kadang ada juga orang tua yang tidak penerus bangsa.
tahu bahwa anaknya pun ikut berjuang. “Dalam menempuh ilmu supaya betul-betul
Tahunya mereka, setelah perang selesai dan dipahami dan diresapi, bukan hanya diketahui. Dan
mereka kembali ke rumah lagi. Itu kalau tetap berpegang teguh pada kepribadian Indonesia
beruntung. Kalau tidak, ya tahunya tiba-tiba (sebagai pribadi orang timur), agar tidak
anaknya tidak kembali ke rumah lagi karena terpengaruh oleh budaya luar atau asing. Tetap
gugur dalam perang”. berpendirian dan mempertahankan RI, jangan
Rokok habis terbakar, lalu mereka pun sampai apa yang dirintis oleh para pendahulunya
kembali menyalakan rokok yang baru. Asap menjadi sia-sia”.
putih kembali memenuhi ruangan tersebut. Lalu, Pak Roji pun menambahi.
“Yang paling berat adalah pada saat “Bukankah sering kita mendengar pepatah,
pertempuran lima hari di Semarang. Karena “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai
pada saat itu Jepang baru saja pulang dari jasa-jasa para pahlawannya”. Jadi, dengan melihat
Indonesia Timur, yang rencananya akan sejarah perjuangan bangsa Indonesia pada masa lalu,
menuju Jakarta, tetapi singgah dulu di perlu kita ingat nilai-nilai juang '45. Bahwa mereka
Semarang. Lalu, terjadilah pertempuran antara yang berjuang pada saat itu memegang teguh disiplin
rakyat Indonesia dan tentara pasukan inti perjuangan tanpa pamrih dan hanya mengharapkan
Jepang. Di pihak kita, banyak para pejuang satu: Indonesia yang merdeka dan berdaulat”.
yang gugur. Yang tertangkap ditahan, lalu ---o0o—
dieksekusi di dekat Museum Mandala Bhakti
YANG TERLUPAKANATAU
YANG DILUPAKAN?
Lorong
Lorong
46 Edisi 36-Politik, 2014Oktober 47Edisi 36-Politik, 2014Oktober
Oleh: Shri
Dalam proses pembelajaran bersama, kaum ibu yang mereka akhirnya berproses dan
tuna akasara dipacu semangatnya untuk terus belajar menghasilkan sebuah karya. Prestasi
membaca. Dan agar tak sekedar membaca, namun juga yang patut mendapat apresiasi luar
menghasilkan karya, Tirta mengajak para aksarawan baru itu biasa.
untuk menghasilkan sebuah karya jurnalistik. Maka pada Tirta menyadari, ada semacam
tahun 2010, diluncurkanlah Koran Pasinaon. Sebuah media permasalahan akut yang dihadapi
untuk menuangkan aspirasi, gagasan dan kreatifitas para ibu b a n g s a i n i , y a k n i s e m a k i n
yang baru saja terentas dari buta akasara. berpendidikan tinggi seseorang,
Bukan hal yang mudah untuk menghasilkan sebuah semakin mereka ketergantungan pada
karya jurnalistik dari para aksarawan pemula. Namun berkat orang lain. Maka melalui upaya-upaya
kerja keras dan inovasi pembelajaran jurnalistik yang yang dilakukannya, Tirta sangat
diberikan Tirta, akhirnya segala kesulitan bisa ditebus mengharapkan masyarakat Indonesia,
dengan terbitnya koran tersebut. “Saya yakin setiap orang terutama perempuan, bisa terus
mampu menulis kalau mereka mau. Maka dari itu saya mengembangkan potensi dalam
optimis saat menggagas penerbitan Koran Pasinaon ini, dan dirinya. “Perempuan itu harus kuat,
Alhamdulillah semua berjalan lancar. Bahkan Koran tapi tidak berarti dominan, dalam
Pasinaon dinobatkan sebagai media inspiratif dan akhirnya artian perempuan itu harus memilki
mengantarkan ibu-ibu penulisnya mendapat undangan ke satu keahlian khusus, mereka harus
ibukota” ungkapnya. kreatif dan mandiri,” tegasnya.
Tirta menerapkan prinsip jurnalistik yang sederhana. “Perempuan harus kenal dirinya.
Pertama-tama ia memberikan pemahaman kepada kaum ibu Perempuan itu harus berdaya karena
tersebut bahwa jurnalistik itu mereka lakukan setiap hari P R ( P e k e r j a a n R u m a h . R e d )
melalui proses ngerumpi. Hanya saja, ketika dituangkan perempuan jauh lebih besar dari laki-
dalam tulisan dan menjadi sebuah media, ia harus diolah laki. Dan yang terpenting dalam hidup
dengan baik. Tidak boleh ngawur. in i , sebagai seorang manusia ,
Tercetuslah rumus jurnalistik sederhana lakukanlah apa yang kita bisa lakukan.
bagi para aksarawan pemula, yakni “ANAS Kalau kita punya harta, berjuanglah
NGENDIKA PIYE” yang jika dijabarkan menjadi dengan harta. Kalau yang kita punya
ANA (ada apa?), S (sapa atau siapa?) NGENDI (di adalah ilmu, berjuanglah dengan ilmu
mana?), KA (kapan?), Piye (bagaimana?). yang kita miliki. Pokoknya hidup itu
Rumusan sederhana ini diadopsi dari harus berarti,” Tirta menambahkan.
percakapan harian yang sering
dilakukan para ibu. Dari sinilah [AL-murtadlo]
Hidup itu harus berarti. Kita ada pelatihan keterampilan buat ibu-ibu, pengembangan
Berbekal prinsip inilah perempuan kreatifitas buat anak-anak dan juga tersedia ruang baca dan
yang akrab disapa Tirta ini memiliki akses internet. Masyarakat butuh apa untuk belajar, insya Allah
s e m a n g a t u n t u k m e m b a w a kita punya,” tegasnya.
perubahan positif bagi lingkungan di Perjuangan Tirta akhirnya membuahkan hasil. Wapas
sekitarnya. Fenomena industrialisasi berhasil meraih banyak penghargaan, bahkan atas prestasinya,
yang masuk ke daerah tinggalnya, pernah diundang ke Istana Negara dalam rangka menghadiri
telah merenggut banyak hal. Anak- peringatan hari kemerdekaan pada 17 Agustus 2011. Selain
anak kurang mendapat sentuhan dan Wapas, Tirta sendiri secara pribadi juga banyak mendapatkan
perhatian dari orang tua, degradasi prestasi. Pada tahun 2012, ia berhasil menjadi wanita inspiratif
moral remaja dan fenomena sosial Tupperware She Can. “Yang penting dalam hidup adalah
lainnya mulai banyak meliputi lakukan apa yang kamu inginkan. Syukur kalau akhirnya apa
kampung yang dicintainya ini. yang kamu lakukan menjadi inspirasi bagi orang lain,” ujarnya
Akhirnya pada tahun 2007, mantap.
Tirta bersama suami memutuskan
untuk mendirikan sebuah kelompok Rumus Jurnalistik bagi Tuna Aksara
belajar bagi masyarakat. “Awalnya Menyadari pentingnya peran seorang ibu dalam mendidik
s a y a b e r c i t a - c i t a m e m i l i k i anaknya di rumah, Tirta mulai tergerak untuk menyentuh
perpustakaan, akan tetapi sulit untuk kaum ibu di desanya, terutama mereka yang tuna aksara.
menarik minat baca masyarakat Mengapa? Karena membaca itu penting, sesimpel apapun
k a l a u l a n g s u n g m e n d i r i k a n bacaan pasti mengandung nilai informasi yang bisa
perpustakaan. Akhirnya saya sepakat menjadi bekal seorang perempuan untuk mendidik
bersama suami membentuk taman anaknya. Dan tentunya, untuk menarik dan
baca yang mewadahi aspirasi dan menumbuhkan minat baca, Tirta merasa harus terlebih
kreatifitas masyarakat,” kenangnya dahulu memberantas tuna aksara yang saat itu masih
s a a t m e n c e r i t a k a n a w a l dialami sebagian ibu-ibu di desanya.
perjuangannya. Usaha ini dimulai dengan memindahkan
Berawal dari kelompok belajar kegiatan Posyandu ke Wapas. Untuk memantik
i t u l a h a k h i r n y a T i r t a j u g a semangat mereka, diadakan lomba-lomba
mewujudkan mimpinya memiliki kreatif seperti lomba dongeng,
perpustakaan atau lebih tepatnya karawitan, baca puisi dan
sebuah taman baca bagi masyarakat. semacamnya. Ibu-ibu juga
Tempat ini kemudian ia namai dibekali keterampilan yang
Warung Pasinaon. “Warung itu kan menuntun mereka untuk bisa
kalau dalam masyarakat Jawa berarti berwirausaha mandiri melalui
tempat yang menyediakan banyak keterampilan mengolah sampah
hal. Pasinaon itu dari kata ‘sinau’. menjadi karya kreatif, jahit dan
Jadi Wapas (Warung Pasinaon-red) bordir, dan pelatihan-pelatihan
i n i a d a l a h t e m p a t d i m a n a keterampilan dan kesenian
masyarakat dapat belajar banyak hal. lainnya.
KARENABERARTI
KARENABERARTI
HIDUPHARUS
Nama : Tirta Nursari // Lahir: Brebes, Jawa Tengah, 7 Maret 1973 // Suami: Hermawan budi Sentosa (45) // Anak: Zavier Raihan Aaf, Taj Abbad Abdullah // Pendidikan: D-3 Ekonomi Akademi Perdagangan Tjendekia Puruhita, Semarang, 1995 // Penghargaan: Juara I Manajemen Taman Bacaan Masyarakat (TBM) se-Jawa Tengah, 2009, Juara I TBM Kreatif Tingkat Nasional, 2011, Penerima Anugerah Peduli Pendidikan, Perempuan inspiratif Tupperware She Can 2012. // Pekerjaan: Pengelola Taman Baca Warung Pasinaon, Motivator, Aktifis Sosial.
Figur
Figur
48 49Edisi 36-Politik, 2014Oktober Edisi 36-Politik, 2014Oktober
“Tempat tergelap di neraka dicadangkan bagi menjadi sekitar sembilan milyar sebelum
mereka yang tetap bersikap netral di saat krisis pertengahan abad ini. Sumber daya alam pun akan
moral“ semakin menyusut, berbagai macam spesies hewan
akan punah dan air bersih akan semakin berkurang
Populasi menjadi salah satu masalah yang bahkan sulit ditemukan.
dianggap paling mengancam akhir-akhir ini. “ketika semua tempat di dunia penuh sesak oleh
Ledakan jumlah kelahiran manusia pun ditakutkan penghuni sehingga mereka tidak bisa bertahan
akan menjadikan dunia penuh sesak bahkan tak hidup di tempat mereka berada dan juga tidak
ada ruang kosong untuk sekedar 'merebahkan diri'. bisa pindah ke tempat lain, maka dunia akan
Dan Brown pun tak luput dari ketertarikan membersihkan dirinya sendiri” (Machiavelli)
mengenai isu tersebut. Dalam novelnya Inferno, Kutipan dari Machiavelli menunjukkan
Dan Brown mencoba untuk membuat kita larut betapa dahsyatnya implikasi dari masalah
dalam imajinasi ancaman populasi. demografi yang sedang dihadapi dunia ini. Semua
Over populasi adalah masalah kesehatan. manusia berpotensi untuk menjadi seorang pencuri
Para ahli biologi menganggap, peningkatan laju untuk memberi makan keluarga mereka. Dan
pertumbuhan manusia yang drastis sebagai mungkin akan menjadi seorang pembunuh untuk
masalah yang krusial. Organisasi kesehatan dunia, mempertahankan anak-anak mereka. Lantas, apa
WHO (World Health Organization) telah yang seharusnya dilakukan? Pembatasan
memprediksikan jika penduduk bumi akan penduduk manusia, melakukan pengendalian
kelahiran lewat pendidikan pun tak akan bisa Sienna Brooks dalam memecahkan simbol dan
menghambat laju populasi manusia. Karena teka-teki Zobrist. Namun, suatu hari ia harus
Ledakan populasi menjadi ancaman masa depan merasakan penghianatan karena wanita tersebut
jika tak segera dihentikan. D a n B r o w n ternyata bersekongkol dengan ilmuwan cerdik itu.
menggambarkan, Bertrand Zobrist adalah seorang Di tengah keputusasannya, Langdon bertemu
ilmuwan antagonis yang ingin melakukan dengan anggota WHO-dr. Elizabeth Sinskey- yang
pembunuhan massal melalui ciptaan genetisnya. juga memburu Zobrist sang bioteroris dunia.
Inferno merupakan karya terkemuka milik Dante Menjelang hari ke-14, hari dimana wabah
Alighieri yang juga menginspirasi Zobrist untuk kematian itu hampir tersebar, Zobrist memilih
mengemas alur pembunuhan massal secara runtut untuk bunuh diri karena ia mengira misinya
namun rumit, penuh dengan kode, simbol dan teka- hampir berhasil. Kematian sang ilmuwan tidak
teki. Puisi epik inferno yang ditulis pada tahun mengartikan mati pula misinya. Ternyata, Zobrist
1300-an menggambarkan hukuman akhirat telah menelurkan sekte transhumanisme garis
menjadi mengerikan, mendalam dan tak keras dan telah memiliki banyak pengikut
terlupakan. Adalah Botticelli, sang seniman yang fanatiknya. Salah satu anggota konsorsium adalah
terobsesi karya-karya Dante, menerjemahkan salah satunya. Transhumanisme adalah filosofi
neraka sebagai wujud corong bawah tanah dengan yang mengatakan manusia harus menggunakan
pemandangan berupa api, limbah, belerang, dan teknologi untuk merekayasa spesies kita sendiri
iblis yang berada di tengah corong. supaya lebih kuat. Penggerak sekte ini terdiri dari
Dalam menjalankan misinya, Zobrist para pemikir apokaliptik yang meyakini
memberikan petunjuk di dalam bait-bait puisi serta pengertian bahwa kiamat sudah dekat dan harus
lukisan Inferno karya Dante. Kemudian ia meminta ada yang mengambil tindakan drastis untuk
kepada konsorsium – sebuah organisasi swasta menyelamatkan masa depan spesies.
yang bertujuan memberikan perlindungan, T a k t e r d u g a , a k h i r n y a S i e n n a
pertahanan serta menambah kekuasaan – untuk memutuskan bergabung kembali bersama
mensukseskan misinya. Dalam 14 hari kedepan, Langdon dan menyelamatkan manusia dari
Zobrist menyuruh kepala konsorsium memutar wabah kematian Zobrist. Puisi Dante, Map of
video yang ia buat pada hari terakhir. Video Hell, The Mendagium, Hall of Five Hundred,
berisikan proses pembuatan wabah penyakitnya Topeng Kematian Dante telah ia lewati untuk
dan penjelasan mengenai motif misi kejahatannya, mengupas teka-teki sang ilmuwan cerdas dari
serta menyuruh untuk membunuh Robert Langdon kematian massal. Di luar, kegelapan berubah
yang menyimpan stempel kuno-dimana stempel menjadi kebahagiaan masa depan. Karena dalam
tersebut dapat memecahkan teka-teki Zobrist. masa berbahaya, tidak ada dosa yang lebih besar
Dengan segala kepiawaiannya, Zobrist daripada diam.
memodifikasi ulang Map of Hell (Peta Neraka) Dalam novel ini Dan Brown sangat piawai
karya Boticelli berdasarkan Infernonya Dante, agar dalam meramu teori biologi berpadu dengan
Langdong tak dapat menggagalkan misinya. karya seni, filsafat, sastra, dan sejarah dengan
Lukisan peta neraka tersebut adalah petunjuk apik. Singkat namun padat penuh isi. Ditambah
dimana Zobrist menyimpan ciptaan genetisnya dengan penggambaran tiga budaya yang saling
yaitu wabah kematian. Wabah tersebut merupakan bertautan, membuat pembaca semakin larut
virus vektor yang dapat memodifikasi DNA dalam cerita. Namun dalam setiap novel Dan
manusia. Jika mutasi terkecil dalam tubuh manusia Brown alur cerita yang dipakai hampir sama;
terjadi, dapat menyebabkan kanker, gagal organ, keruwetan memecahkan kode dengan dibumbui
kerusakan darah serta menyerang fertilisasi karya seni, sains, dan wanita. Dan bahasa
manusia. Penyebaran wabah ini terdapat di udara terjemah dari nevel ini pun cukup mudah
dan di sebuah plastik Solublon yang diletakkan di dipahami, sehingga membuat pembaca tidak
bawah permukaan air. Serta dapat terurai lebih kebingungan. Selamat membaca.
cepat dibanding plastik pada umumnya. Wabah itu
dapat tersebar dengan sendirinya sesuai jadwal *Kru LPM IDEA
yang telah ditentukan. divisi Artikel dan Berita
Robert Langdon-pemeran utama novel ini-
ditemani oleh wanita cantik nan cerdas bernama
Neraka,
Mustika Bintoro*
“Tempat tergelap di neraka dicadangkan bagi mereka yang tetap bersikap netral di saat krisis moral“
Judul Buku : Inferno Penulis : Dan Brown Penerjemah : Inggrid Djiwani Nimpoeno dan
Berliani Mantili NugrahaniPenerbit : Bentang Pustaka Cetakan : VII, 2014 Tebal : 644 hlm
HadiahMasa Depan
iprefereading.blogspot.com
Resensi Buku
Resensi BUku
50 Edisi 36-Politik, 2014Oktober 51Edisi 36-Politik, 2014Oktober
(gap) antara al-Qur'an dan kehidupan manusia cara memahami al-Qur'an secara kohesif dengan
dapat terhindarkan, maka diperlukan telaah alam semesta dan kehidupan manusia. Memahami
metodologis yang serius guna merealisasikan al- unsur empiris, muatan konsep, serta tampilan
Qur'an sebagai epistemologi yang mapan. tema yang terkandung pada ayat adalah kunci
B u k u i n i m e r u p a k a n b u k u y a n g untuk memahami maksud ayat al-Qur'an.
memaparkan hasil penelitian Assa'idi terhadap Dengan menggunakan metodologi Rahman
k o n s e p m e t o d o l o g i s R a h m a n u n t u k yang terpapar dalam buku ini, memungkinkan
merealisasikan al-Qur'an yang kohesif terhadap terciptanya atau terealisasinya al-Qur'an sebagai
a l a m s e m e s t a d a n k e h i d u p a n . D a l a m epistemologi yang membumi, tidak hanya
penelitiannya tersebut, Assa'idi memaparkan mengawang dan berjarak dengan kehidupan
tema-tema pokok al-Qur'an yang terdapat dalam faktual manusia. Kesenjangan antara al-Qur'an
buku Fazlur Rahman tersebut – Major Themes of dengan manusia akan terberantas, dan
The Quran – dan selanjutnya memaparkan selanjutnya semangat moral qur'ani akan bersemi
metodologi-metodologi yang digunakan oleh di setiap langkah manusia.
Rahman dalam menciptakan atau merumuskan Dalam penelitiannya yang terpublikasikan
tema-tema al-Qur'an tersebut. dalam buku ini, Assa'idi berhasil memaparkan
Al-Qur'an adalah kitab yang bahasanya pandangan-pandangan Rahman tentang al-
menggunakan bahasa arab, lantas menjadi Qur'an beserta metodologi yang digunakan oleh
kemutlakan apabila ingin memahami al-Qur'an Rahman dalam menelaah al-Qur'an. Buku ini
–apalagi menjadikannya sebagai sumber inspirasi, merupakan sebuah sumbangan terhadap
sumber epistemologi– maka harus memahami keilmuan 'ulumul qur'an yang patut kita respon
tata kerja bahasa arab. Selain memahami bahasa atau apresiasi.
arab, al-Qur'an harus didudukkan sebagai subjek. Disamping keterampilannya menguraikan
Dengan mendudukkan al-Qur'an sebagai subjek buku Major Themes of The Quran, buku ini juga
maka al-Qur'an akan mengurai dirinya sendiri, memiliki kekurangan, di antaranya yang terdapat
menjelaskan proposisi-proposisi (ayat) yang dalam wilayah linguistik atau kebahasaan. Seperti
masih samar –semisal dengan membandingkan yang banyak tertera dalam rumusan masalah,
ayat satu dengan ayat lain maka arti dari ayat yang Assa'idi menuliskan kata 'respon' dengan kata
masih samar akan terjelaskan dengan sendirinya. 'responss' berbeda penulisannya di akhir buku
D e n g a n m e m a h a m i b a h a s a a r a b d a n yang dituliskan dengan 'respons'. Tidak hanya itu,
mendudukkan al-Qur'an sebagai subjek seseorang Assa'idi kadang juga menulis kata 'dengan'
mampu memahami proposisi atau tema yang menjadi 'de-ngan'. Ketidakkonsistenan dan
dikandung dalam al-Qur'an. ketidaktepatan dalam menuliskan sebuah kata
Rahman mengemukakan bahwa al-Qur'an yang benar –menurut KBBI– merupakan
merupakan kitab yang disusun secara logis, bukan kekurangan buku ini.
kitab yang disusun secara kronologis. Hal ini, bagi Selain itu, buku ini kurang berhasil dalam
Rahman, memudahkan untuk menelaah tema- membius pembaca dengan kata. Ketika saya
tema apa saja yang terkandung di dalamnya. sedang membaca buku ini, kebanyakan saya
Dengan telaah tematik ini, Rahman berhasil dibingungkan oleh susunan kalimat. Dengan
menyusun delapan tema pokok al-Qur'an, yaitu singkat kata, bahasa dalam buku ini, menurut
Tuhan, manusia sebagai individu, manusia saya, kurang enak dibaca dan dipahami. Mungkin
sebagai anggota masyarakat, alam semesta, saja, hal ini juga disebabkan oleh tingkatan
kenabian dan wahyu, eskatologi, setan dan keilmuan saya yang belum mumpuni dibidang
kejahatan, dan komunitas muslim. tafsir, hermeneutik, atau 'ulumul qur'an. Selamat
Dalam bab terakhir Assa'idi memaparkan membaca
Al-Qur'an tidak hanya mempunyai satu
nama, melainkan ada banyak nama yang melekat
pada al-Qur'an, dan nama-nama itu merupakan
representasi dari berbagai fungsi al-Qur'an itu
sendiri. Salah satu nama lain al-Qur'an adalah al-
Huda. Al-Qur'an mempunyai fungsi sebagai
petunjuk bagi manusia.
Al-Qur'an adalah sumber kebenaran dan
motivasi bagi umat islam, yang seharusnya umat
islam senantiasa terinspirasi dari kitab suci
tersebut untuk melakukan action sehari-hari.
Namun apa yang tergambarkan secara ideal
tersebut tidak mampu menjadi tolak ukur untuk
melihat realitas temporal. Dalam kehidupan yang Pada Kenyataannya, al-Qur’an terkesan berselimut ruang-waktu ini ada kesan al-Qur'an
‘gagal’ menjadi petunjuk bagi manusia. Menurut 'gagal' menjadi sumber epistemologi yang Rahman, ini disebabkan 'kesalahan' metodologis membumi. Al-Qur'an hanya mampu memberikan yang mencoba menjembatani al-Qur'an yang doktrin langit yang berjarak dengan realitas bersifat metafisis-transendental dengan manusia. Al-Qur'an tidak terpahami sebagai kehidupan manusia yang bersifat spatio-sumber inspirasi umat islam. Lantas apa yang temporal.menyebabkan kesenjangan antara apa yang
Rahman menyepakati bahwa al-Qur'an seharusnya (al-Qur'an atau teks) dengan apa yang adalah sebuah sumber ilmu pengetahuan terjadi (realitas manusia atau konteks)? Melalui (ep is temolog i ) yang pengoperas iannya buku 'Pemahaman Tematik Al-Qur'an menurut memerlukan adanya keimanan dan intelektualitas Fazlur Rahman', Dr. Sa'dullah Assa'idi mencoba manusia. Materi yang dikandung oleh al-Qur'an memberikan sebuah solusi untuk menjembatani bukanlah kebenaran yang harus dicari, diuji atau antara al-Qur'an dan kehidupan manusia. dibuktikan, akan tetapi cukup diterima atas dasar Buku ini adalah hasil penelitian Assa'idi iman yang merupakan kelengkapan indra manusia dengan judul “Major Themes of The Qur'an Karya di atas rasio manusia. secara tidak langsung Fazlur Rahman (Studi Tentang Pemikiran Tafsir)”. Rahman dalam Major Themes of The Quran Penelitian ini – yang selanjutnya diterbitkan mengingatkan perlunya menerapkan pandangan menjadi buku 'Pemahaman Tematik Al-Qur'an al-Qur'an yang kohesif terhadap alam semesta dan menurut Fazlur Rahman' – sesungguhnya adalah kehidupan. Agar misi al-Qur'an sebagai hudan hasil revisi penelitian dengan judul “Studi Kritis linnas (petunjuk bagi manusia) dapat terealisasi Buku Major Themes of The Qur'an Karya Fazlur dengan baik, dan pada akhirnya kesenjangan Rahman” pada tahun 1997.
MEMBUMIKANEPISTEMOLOGI
QUR'ANIY
Judul buku: Pemahaman Tematik Al-Qur'an menurut Fazlur Rahman // Penulis: Dr. Sa'dullah Assa'idi // Penerbit: Pustaka Pelajar, Yogyakarta // Tebal: xxvi + 374 halaman // Cetakan: Pertama, November 2013 // ISBN: 978-602-229-265-4
Oleh: Adib el-Rouf
Resensi Buku 2
Resensi Buku 2
52 Edisi 36-Politik, 2014Oktober 53Edisi 36-Politik, 2014Oktober
menginformasikan kejadian tersebut melalui tertangkap oleh kelompok Manav. Dalam
sosial media, media cetak berupa poster, brosur penangkapan Balram Singh, massa nyaris
dan lainnya untuk merekrut massa. Di sini lah menghakiminya karena geram atas ketidak adilan
Manav bertemu dengan Arjun, pemuda yang yang mereka terima. Tapi Manav berhasil
mengaku sebagai pembela rakyat kecil dan meredakan amukan masa dan menyatakan,
membuat kesepakatan untuk bekerjasama. Ia juga “Darah tak sepatutnya dibayar dengan darah.
berhasil membujuk Yasmin, jurnalis ABP News Janganlah menyia-nyiakan tenaga untuk
untuk mendukung kampanye tersebut. kemarahan, kekerasan, balas dendam. Belajarlah
Gerakan ini menimbulkan respon yang dan bangun masa depanmu. Pemuda adalah
sangat masif dari berbagai kalangan, mulai dari harapan terbesar bangsa, maka simpanlah
para mahasiswa, masyarakat, hingga para buruh tenagamu, kemarahanmu dengan mengubahnya
pun bergabung dalam agitasi ini. Politisi mulai menjadi semangat revolusi, untuk dapat
panik, dan memutuskan membebaskan Dwarka memperbaiki sistem yang ada.”
sekaligus memberikan dana kompensasi yang Setelah semua masalah selesai, Manav dan
dijanjikan. Namun siapa sangka, Dwarka menolak Arjun mendirikan partai regional untuk
kompensasi itu. Ia malah menantang pemerintah memberantas korupsi serta mengkonstruksi
untuk dapat membereskan sistem administrasi seluruh sistem untuk kesejahteraan masyarakat.
masalah santunan yang tertunda bagi semua Film ini mengajak kita untuk melihat
rakyat miskin dan menghapus file tentang korupsi realitas di sekitar, banyaknya korupsi yang kian
di penjuru Ambikapur dalam waktu 30 hari. menjamur adalah masalah terbesar suatu bangsa.
Dari sini mulai muncul konflik yang lebih P e m e r i n t a h y a n g h a r u s n y a m e n j a m i n
serius. Kubu Dwarka mulai menyusun strategi kesejahteraan masyarakat, justru mengutamakan
untuk dapat mengumpulkan semua data dari tiap kepentingan pribadi dan mengambil hak-hak
kabupaten di Ambikapur. Pihak pemerintahpun rakyatnya. Dalam film ini juga banyak adegan
terus memikirkan cara menghentikan gerakan ini. dramatis yang menyentuh sebagaimana film-film
Setelah 30 hari berlalu, Dwarka membawa India pada umumnya. Diwarnai dengan nyanyian-
ordonansi dari setiap kabupaten di Ambikapur. nyanyian secara massal beserta tarian. Tapi
Tapi Balram Singh dengan orang-orang terdapat beberapa adegan yang berbau kekerasan.
suruhannya berhasil mengasingkan Manav. Yang menarik dari film ini adalah
Setelah serangkaian peristiwa dramatis. bagaimana Manav mengajak masyarakat untuk
Dwarka melakukan mogok makan dan memaksa menjadi masyarakat yang cerdas serta
pemerintah memenuhi janjinya. Sementara itu, memanfaatkan teknologi secara baik, sehingga
seorang pemuda bernama Lal Bahadur melakukan ketika berita-berita tentang Dwarka dan gerakan
bakar diri di depan umum dengan dalih Satyagraha diekspos memperoleh respon positif
mendukung agitasi ini. Kematiannya memicu dari berbagai kalangan dari seluruh penjuru dunia
kemarahan masyarakat, sehingga dalam iring- melalui sosial media. Selamat menyaksikan.
iringan kematiannya 4 polisi secara brutal
dibunuh oleh massa. Masyarakat Ambikapur
mengamuk, kerusuhan terjadi dimana-mana.
Akhirnya Balram Singh mengirim pasukan militer
di distrik tersebut. Di tengah kerusuhan, antek
Balram Singh secara sengaja menembak Dwarka,
ia pun meninggal di pangkuan Manav.
Kematian Dwarka mengungkap semua
kejahatan Balram Singh setelah anak buahnya
Sutradara: Prakash Jha // Skenario: Arjun Rajabali // Pemain : Amitabh Bachchan (Dwarka Anand) // Ajay Devgan (Manav Raghavendra) // Kareena Kapoor (Yasmin Ahmed) // Arjun Rampal (Arjun Rajvansh) // Manoj Bajpayee (Balram Singh) // Amrita Rao (Sumitra Anand) // Indraneil Sengupta (Akhilesh Anand) // Durasi: 152,04 menit // Tahun Rilis: 2013.
alimat di atas diucapkan Daduji (sebutan bertemu dan bergabung dengan Dwarka dalam
untuk seorang kakek) -diperankan oleh gerakan menentang pemerintahan di Ambikapur, KAmitabh Bachchan- sebelum nafas yang selanjutnya gerakan ini disebut Satyagraha.
terakhirnya. Satyagraha merupakan sebutan Konflik dalam film ini dimulai setelah
untuk gerakan perlawanan rakyat sipil dalam Akhilesh mati dalam sebuah kecelakaan lalu lintas
memprotes monopoli garam yang diberlakukan yang amat kejam, yang ternyata ini adalah
pemerintah Inggris di India. Gerakan ini pembunuhan terencana yang dilakukan oleh
diperkenalkan pertama kali oleh Mahatma Sangram Singh, adik Menteri Balram Singh.
Ghandi. Pada masa itu, garam merupakan Untuk menutupi kejahatannya, Balram Singh
kebutuhan vital bangsa India. Sedangkan aturan mengumumkan akan memberikan dana
monopoli garam berisi larangan untuk kompensasi untuk kematian Akhilesh, karena
mengumpulkan garam dan menjual garam secara profesi dan prestasinya. Namun, tidak sesuai yang
paksa kepada Inggris. Kemudian penduduk India dijanjikan, pihak administrasi pemerintah tidak
diharuskan membeli barang kepada Inggris memberikan pelayanan yang baik dan
dengan pajak yang tinggi. Gerakan ini merujuk mempersulit proses penerimaan dana tersebut.
pada teologi kebebasan Ghandi. Pada suatu siang Sumitra, istri Akhilesh,
Dwarka Anand, adalah seorang pensiunan mendatangi kantor pemerintah. Namun, pihak
guru dan mantan kepala sekolah di daerah pemerintah tidak kunjung memberikan dana
Ambikapur. Ia adalah seorang idealis sederhana kompensasi yang dijanjikan. Sumitra pulang
dan sangat memegang teguh prinsipnya. Ia dengan hati sedih dan kecewa. Melihat hal
memiliki seorang putra bernama Akhilesh Anand, tersebut, Dwarka merasa marah hingga akhirnya
yang bekerja sebagai insinyur lembaga mendatangi kantor pemerintahan dan menampar
pembangunan pemerintah. DM di tengah pertemuan dengan para pejabat
Manav, pemuda sebatangkara yang lainnya. DM adalah kolektor kepala bagian
ditinggalkan kedua orang tuanya dalam sebuah administrasi di Ambikapur.
kecelakaan maut adalah teman karib Akhilesh. Merasa dipermalukan, DM yang murka
Mereka mulai bersahabat dan menjadi sangat memasukkan Dwarka ke penjara. Hal inilah yang
akrab sejak Akhilesh terus menyemangatinya menjadi awal dari memanasnya situasi di
untuk dapat melanjutkan hidup, sesulit apapun Ambikapur. Mendengar kabar itu, Manav yang
keadaannya. Karena kebaikan itu, Manav baru datang dari Delhi segera menemui DM dan
menganggap Akhilesh sebagai satu-satunya bernegosiasi terkait kebebasan Dwarka, sebelum
saudara yang dimilikinya. Manav datang dari akhirnya ditolak oleh DM. Kemudian Manav
Delhi, ia merupakan seorang kapitalis ambisius mulai berkampanye untuk membebaskan
yang mulai berubah menjadi dinamis setelah Dwarka. Ia memanfaatkan teknologi yang ada,
adegan film Satyagraha
“Bangsa apa yang kita punya! Di mana pemimpin yang menjalankan pemerintahan? Mengapa mereka menjauh
dari kita? Bahkan mereka tak mau mendengar keluh kesah kita. Bangsa apa yang kita punya?”
PEMIMPIN BUKAN PEMERASPEMIMPIN BUKAN PEMERAS
Resensi Film
Resensi Film
54 Edisi 36-Politik, 2014Oktober 55Edisi 36-Politik, 2014Oktober
Oleh: Ika Febriani
Arifin.
Ketika hal ini ditanyakan pada Mahrus
selaku Wakil Dekan I, menjelaskan bahwa
perpustakaan skripsi jarang dibuka karena
kekurangan tenaga kerja yang bisa selalu stanby.
“Saat ini penjaga perpus skripsi hanya satu orang Bagi mahasiswa tingkat akhir pasti akan yaitu Pak Wisnu. Di sisi lain beliau juga punya
sangat dekat lagi lekat dengan yang namanya jadwal mengajar sendiri. Jadi memang bukanya skripsi. Syarat kelulusan ini sering membuat tidak bisa setiap saat,” jelasnya.mahasiswa bingung dan kewalahan. Proses Lebih lanjut Mahrus mengatakan bahwa menjadi sarjana dirasa tidak mudah dan butuh Fakultas Ushuluddin saat ini sedang mengalami perjuangan ekstra. Bagi yang ingin menggarap kekurangan tenaga kerja dan keterbatasan tempat. skripsi namun tidak tahu “seluk beluk”nya, tentu Sebenarnya dulu perpustakaan skripsi pernah langkah awal yang harus dilakukan adalah melihat dibuka di ruang Kantor Lama (KL) namun karena skripsi-skripsi yang telah jadi. banyak buku yang dimakan rayap maka pihak
Di sinilah letak dan fungsi utama ruang Fakultas mengalihkanya ke ruangan kantor skripsi atau yang lebih kita kenal dengan redaksi jurnal Theologia di PKM. “Untuk perpustakaan skripsi. Di Ushuluddin sendiri penempatan skripsi secara resmi ditaruh di perpus perpustaan skripsi terletak di Gedung Pusat Fakultas Usuluddin, disana terdapat sekitar Kegiatan Mahasiswa (PKM) lantai dua. sepuluh skripsi terbaik sebagai bahan Perpustakaan ini kurang terekspos, karena perbandingan mahasiswa. Seharusnya bisa saja biasanya hanya mahasiswa tingkat akhir saja yang skripsi ditaruh di perpus fakultas semuanya sering riwa-riwi ke ruangan ini. namun disana masih kekurangan tempat dan rak
Namun banyak mahasiswa mengeluhkan buku,” ungkap Mahrus.pelayanan serta optimalisasi perpustakaan skripsi Fakultas juga sudah mengusulkan tentang yang terkesan seadanya. Sepert i yang keterbatasan tenaga kerja ini kepada pihak terkait. diungkapkan oleh Dewi mahasiswi jurusan Tafsir Sedangkan untuk spesifik tenaga kerja khusus dan Hadis semester sembilan, “setiap saya datang perpustakaan skripsi belum pernah, karena dulu ke perpus skripsi lebih sering tutup dari pada buka, pihak fakultas sudah pernah mengajukan untuk dan saya juga kurang tahu kapan jadwal pasti penambahan tenaga pustakawan di Usuluddin, bukanya,” terangnya. namun sampai detik ini belum ditanggapi. Maka
Sama halnya dengan Arifin mahasiswa dari itu untuk pengadaan tenaga kerja tambahan Program Khusus (PK) semester sembilan juga perpustakaan skripsi masih dalam proses. menuturkan hal yang sama, “perpus skripsi sangat Pihak fakultas mencoba untuk memberikan penting bagi mahasiswa tingkat akhir seperti saya, solusi dengan mengusahakan membuka perpus untuk bisa melihat secara langsung bentuk skripsi. skripsi secara resmi minimal satu hari dalam satu Bukan hanya sekedar teoritis seperti yang ada minggu. Dan untuk tempatnya masih di Kantor dalam mata kuliah MP. Jadi mohon untuk Jurnal Theologia sembari menunggu proses pelayanan perpus bisa lebih ditingkatkan,” ungkap
SUSAHNYAJADISARJANAgambar perpus skripsi
Ushul-Ushil
Liputan
61Edisi 36-Politik, 2014Oktober 60 Edisi 36-Politik, 2014Oktober
Di Tarbiyah,fasilitas Wifi
di mana-mana
Ushuluddin:(ada) di mana?
Pengen internetandi PKM
JANGAN !!!dosa lho, nyuri
Wifi Dekanat
Pemancar WifiPKM mangkrak
Tukang Loak:Sekilonya
berapa, pak?
Ushuluddin punyadekan baru
AWAS Pak !Jangan ulangi dosa
pendahulumu
KEREN!!! Di Ushuluddin,bisa internetan
kapanpun-dimanapun
Syarat:Bawa modemsendiri ya ...
MahasiswaDakwah
ngulang MKU,bisa KKN.
Ushuluddin?belum saatnya,bro. SK Tuhanbelum turun.
Wuih, Walisongosudah UIN
IAIN atau UIN,Ushuluddin
TETAP Ushuluddin
Pegawai TUjudes-judes
#kata seseorang
Udah Pak gitu aja.#Takut diboyong
Kampus Satu
“Perpus panase [kok]koyok Nraka”
Biro-krat: Maklum,Musim kemarau, mas
Permendikbud:maksimal lulussemester 10
UKM dibubarinaja, pak.
FOKUS KULIAH
alokasi tempat untuk perpustakaan skripsi. Pelatihan Skripsi untuk mahasiswa Aqidah
Filsafat ini baru terbentuk sekitar dua bulan. Selain itu, untuk masuk ke perpus skripsi
Pelatihan ini mengadopsi pelatihan skripsi yang mahasiswa harus meminta surat desposisi kepada
diselenggarakan oleh Kajur Tafsir Hadis (TH) Wakil Dekan I. Desposisi merupakan surat izin
yang bekerjasama dengan Komunitas Mahasiswa resmi memasuki perpustakaan skripsi, karena
Peneliti (KMP). Berbeda dengan jurusan AF yang pada dasarnya perpustakaan skripsi tidak dibuka
menamakan kegiatannya dengan “Sekolah untuk umum. “Hal ini merupakan kebijakan dari
Pelatihan Skripsi”, kajur TH, Musyafiq dan KMP Fakultas,” jelas Wisnu selaku penaggung jawab
mengadakan kegiatan “Sidang Proposal”.perpustakaan skripsi.
Sidang Proposal telah berjalan sekitar enam
bulan, dimulai sejak awal semester genap. Ayo Sekolah Skripsi
Kegiatan ini berawal dari kegelisahan Musyafiq Di saat perpustakaan skripsi masih belum
dan KMP terhadap skripsi mahasiswa semester “jelas”, hal berbeda terjadi pada Lembaga Jurusan.
akhir yang kerap ‘mogok ditengah jalan’. Sidang Beberapa Kepala Jurusan (Kajur) berinisiatif
proposal diharapkan mampu membantu untuk mengadakan kegiatan ‘sekolah skripsi’.
mahasiswa dalam pengerjaan skripsi. “Pada Seperti yang diadakan oleh Kajur Aqidah intinya yang kami (Kajur TH, KMP dan Kajur AF) dan Filsafat (AF), Zainul Adzvar. Setiap Selasa dan harapkan sama, yaitu memberikan yang terbaik Kamis, Zainul menyelenggarakan kegiatan untuk mahasiswa. Salah satunya dengan sekolah skripsi. Kegiatan yang bertempat di depan membantu mahasiswa yang bersiap membuat kantor kajur AF ini, bertujuan memberikan skripsi,” ujar Zaenal Abidin selaku ketua KMP.pemahaman lebih kepada mahasiswa yang telah
Kegiatan ini biasanya diadakan setiap hari memasuki semester enam dalam proses
Kamis pukul satu siang, bertempat di Kantor pembuatan skripsi. “Di sini saya sebagai supporter
Jurusan TH. Di dalamnya ada pembahasan agar mahasiswa semangat dan tahu langkah-
tentang judul proposal, latar belakang, rumusan langkah mengerjakan skripsi,” tuturnya.
masalah, landasan teori, dan hal-hal lain yang Pelatihan ini diselenggarakan dalam dua berkaitan dengan skripsi.kelas. Kelas pertama diselenggarakan setiap
Untuk saat ini, Acara pelatihan skripsi baru Selasa dan Kamis pukul 09.00 untuk mahasiswa
ada di jurusan TH dan AF, sementara belum ada di AF program khusus. Dan bagi mahasiswa reguler
jurusan Perbandingan Agama (PA) dan Tasawuf dilaksanakan setiap Kamis pukul 13.00. “Untuk
Psikoterapy (TP). Seperti yang disampaikan Nur pembahasan tema yang akan dibahas berasal dari
Kholi, salah satus mahasiswa PA, “Sejauh ini mahasiswa. Pembahasaanya mengupas tentang
belum ada pelatihan skrispsi yang diadakan oleh tema yang diajukan mahasiswa, sisi keunikan,
kajur PA sebagaimana pelatihan skripsi yang data, serta kerangka pikir. Saya hanya sebagai
dilakukan oleh kajur TH dan AF. Saya berharap pemberi saran dan tidak pernah memaksa mereka
diadakannya pelatihan semacam ini, karena akan untuk mengikuti alur berpikir saya.” jelas Zainul.
banyak membantu mahasiswa dalam pembuatan Kegiatan ini mendapat respon yang sangat skripsi,” tegas Kholis. baik dari mahasiswa, meskipun masih sedikit
Ika Rahmawati mahasiswi TP semester mahasiswa yang ikut. Seperti yang dituturkan oleh
tujuh pun mengharapkan hal yang sama, salah satu peserta pelatihan skripsi, Emy
“Sebenarnya acara semacam itu sangat berperan mahasiswa AF angkatan 20111. “Saya sangat
bagi kami dalam menyusun skripsi. Namun, apresiatif dengan pelatihan skripsi ini. Mahasiswa
sebatas ini masih dalam tahap perbincangan akan butuh teman diskusi yang kompeten agar skripsi
diadakannya acara semacam pelatihan skripsi,” yang digarap bisa cepat selesai dengan baik.
terang Ika.Namun sayangnya terkadang kegiatan ini
[Luthfi/Zakaria-IDEA]bertabrakan dengan jam kuliah,” jelasnya.
kuran juara bisa jadi tidak didapat oleh Namun, kadang dalam proses menuju
mereka yang menang. Kalah atau juara kita melihat orang lain mendapatkan Umenang sama saja. Tentu ada parameter keberuntungan yang tidak ada pada diri kita.
yang digunakan untuk mengukurnya. Ada Penulis percaya bahwa keberuntungan itu tidak
beberapa syarat yang harus terpenuhi untuk sekonyong-konyong datang begitu saja. Ada
menjadi juara. Tanpa disadari selama ini kita proses yang harus kita tempuh. Keberuntungan
telah menjadi seorang juara, tentu dalam bidang merupakan salah satu rumus kecil ketika kerja
masing-masing. Dan sering kita dengar istilah keras bertemu dengan kesempatan. Penulis
persaingan yang kompetitif, persaingan global, meyakini bahwa, kerja keras inilah yang kita
persaingan sengit, dan seterusnya. lakukan, tidak berdiam diri. Ditambah dengan
Dengan adanya persaingan terdapat kesempatan, kalau kita tidak mencarinya maka
tujuan yang hendak dicapai dari masing-masing tidak akan pernah bertemu. Dan kesempatan itu
individu sesuai dengan cita-citanya. Banyak cara jarang terjadi dua kali. Tiap ada kesempatan yang
untuk memenuhi syarat tadi agar bisa mampu kita ambil secepatnya, sahut dan
mendapatkan hasil yang terbaik. Perlu adanya laksanakan.
pembelajaran bagaimana tujuan itu bisa Dan tidak hanya menjalani proses,
diwujudkan. Aspek apa saja yang perlu dipenuhi setidaknya kita punya baseline dalam kehidupan.
dalam mencapainya? Kita perlu membuat Agar kita memiliki pijakan yang kuat. Dengan
tahapan sedikit demi sedikit untuk mewujudkan, pondasi yang kuat inilah kita mampu membangun
ditambah dengan berbagai macam strategi dan bangunan pemikiran dan kerangka serta strategi
teknik untuk melengkapinya. untuk mewujudkan milestone dalam kehidupan
Proses inilah yang kadang membuat tidak kita. Milestone merupakan penanda bahwa kita
sabar untuk mencapainya. Seperti halnya seorang telah mengerjakan sesuatu. Selanjutnya kita
motivator memberikan materinya; bahwa kita menargetkan untuk melakukan hal yang lain.
perlu kerja keras untuk meraih apa yang kita tuju. Tentu ini akan sesuai dengan skala yang telah kita
Jangan mundur sedikitpun dengan apa yang rancang sebelumnya, dengan harapan kita
hendak kita peroleh. Kita tidak tahu dengan apa mampu meraihnya sepadan dengan kekuatan dan
yang hendak kita tuju itu; apakah tinggal satu kemampuan yang dimiliki.
langkah atau dua langkah lagi, Kita tidak tahu. Perlu digaris bawahi bahwa ketika ada
Maka kerja keras saja tidak cukup, perlu banyak macam analisis yang kita lakukan, itu
ditambahkan dengan kerja cerdas. merupakan hal penting sebagai dasar kita untuk
Proses menuju inilah yang sejatinya mengerjakan sesuatu, namun yang terpenting
membentuk diri kita dalam menyikapi berbagai adalah take action.
masalah, halangan, rintangan dan segala bentuk
kesusahan yang menghadang. Banyak orang yang Berbuat Baik Jangan Ditunda
berputus asa dalam menjalani perjalanan menuju Sub judul di atas merupakan judul lagu
juara. Benar apa yang dikatakan peribahasa yang dipopulerkan oleh grup musik lawas Bimbo.
bahwa berakit-rakit kita ke hulu berenang Lirik lagunya menarik untuk disimak. Walaupun
kemudian. Kerja keras untuk meraih sesuatu pasti hanya empat bait, mendalam artinya untuk
ada jalan payah yang kita lalui. difahami dan dikerjakan. Dari siapapun kita bisa
Be a Champion
Catatan Akhir
Liputan
62 Edisi 36-Politik, 2014Oktober 63Edisi 36-Politik, 2014Oktober
belajar, mengambil hikmah dari tiap langkah kaki Alquran mengindikasikan untuk memikirkan apa
kita. yang akan terjadi esok hari harus kita persiapkan
Dalam liriknya menggunakan term ma'ruf. sedini mungkin (Al-Hasyr: 18). Kita bisa
// Beramar makruf janganlah ditunda - tunda //. mengibaratkan kebaikan kecil-kecil inilah yang
Meminjam analisa semantik (Toshihiko Izutsu, akan kita unduh nantinya dan dapat kita
2003) bahwa kata ma'ruf di antara berbagai istilah manfaatkan sebagai bagian integral dari
dalam bahasa Inggris yang dapat dipandang kehidupan kita.
mendekati adalah kata “good” (baik), ma'ruf Selain ma'ruf ada lima macam term dalam
menempati tempat yang khusus, karena kata ini Alquran yang mengindikasikan berhubungan
tampaknya mewakili ide yang berlangsung jauh di dengan kebaikan yaitu shalih, birr, khayr, hasan,
masa lalu. dan thayyib. Ada kata menarik yaitu khayr yang
Bahwa kata ma'ruf sangat sering sering digunakan untuk memacu kita dalam
didefinisikan sebagai apa yang diakui dan diterima berbuat baik. Fastabiqul khairat (berlomba-
oleh Hukum Allah. Ma'ruf secara harfiah berarti lombalah dalam kebaikan). Masih menggunakan
diketahui, yaitu apa yang dipandang sebagai analisa Toshihiko; khayr merupakan sebuah
diketahui dan dikenal, dan dengan demikian, istilah yang sangat komprehensif, yang
secara sosial diterima. Antitesisnya, yaitu mengartikan segala apapun yang dapat dinilai
munkar, berarti apa yang tidak diterima dengan sebagai bernilai tinggi, menguntungkan
baik karena hal itu tidak diketahui dan asing. bermanfaat, dan dikehendaki. Dan bahkan dalam
“Masyarakat kesukuan dalam kondisi peradaban ukuran dengan konteks Quranik, bidang
yang sejajar dengan suku Arab “Jahiliyyah”, akan semantiknya mencakup keduniaan dan keyakinan
memandang hal yang diketahui sebagai hal yang agama.
baik dan hal yang asing sebagai hal yang buruk. Bila kita memperlajari dan mengurai enam
Dari analisis penulis, ukuran kebaikan terma kebaikan tadi kita akan bisa membedakan
yang kita kerjakan tidak harus menggunakan kata tersebut tepat digunakan dalam situasi dan
terma agama. Dalam bahasa penulis kita kondisi seperti apa. Dari tahapan-tahapan yang
mempunyai ma'ruf, yaitu local wisdom (kearifan telah kita naiki tangganya bahwa tidak mudah
lokal) yang baik yang terus kita jaga dan kita untuk menjadi seorang juara. Namun, tidak
tambahi perlahan-lahan dengan proses menutup kemungkinan kita mampu untuk
transformasi dari berbagai unsur yang baik dan mengerjakannya. Semoga.
kita lakukan terus menerus.
Setelah kebaikan kita kerjakan tentu akan Mukhamad Zulfa,
memberikan efek kepada kita. dan ini menjadi PU IDEA Periode 2011-2012
sebuah misteri yang tidak kita ketahui. Dalam
Catatan Akhir
64 Edisi 36-Politik, 2014Oktober
“Ukuran kebaikan yang kita kerjakan tidak harus menggunakan terma agama.
yang terus kita jaga dan kita tambahi perlahan-lahan dengan proses transformasi dari berbagai unsur yang baik dan kita lakukan terus menerus.”
Kita mempunyai ma'ruf, yaitu local wisdom (kearifan lokal) yang baik
IDEAPers.comPembuka Warta dan Wacana
Bootmgr
Selamat kepada Dekan baru Fakultas Ushuluddin,
Dr. H. M. MukhsinJamil M,ag
Semoga mampu
mengemban amanat dengan baik
Top Related