i
PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN
DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN PRODUK
DI ALFAMART 1S78 ARYA BANJAR GETAS KOTA MATARAM
OLEH
SUMARTI NIM 160203015
JURUSAN EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
MATARAM
2020
ii
PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN
DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN PRODUK
DI ALFAMART 1S78 ARYA BANJAR GETAS KOTA MATARAM
Skripsi
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram
untuk melengkapi persyaratan untuk mencapai gelar
Sarjana Ekonomi
OLEH
SUMARTI NIM 160203015
JURUSAN EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
MATARAM
2020
iii
iv
vi
vii
MOTTO
“Ku Olah Kata, Kubaca Makna, Kuikat Dalam Alenia, Ku Bingkai Dalam
Sejumlah Empat Bab, Jadilah Maha Karya, Gelar Sarjana Kuterima,
Orangtuaku Bahagia”
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kugoreskan dengan penuh cinta teruntuk :
Allah SWT
Almamaterku tercinta
Kedua Kakek dan Nenek ku tercinta yang sudah ku anggap sebagai
orang tua ku sendiri yang telah membesarkanku dan merawatku
seperti anak kandungnya sendiri, terimakasih atas do’a dan supportnya
selama ini, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini tepat
pada waktunya.
Seluruh keluarga besarku termasuk Paman Beko dan Bibi Tamu,
terimakasih kalian semua adalah penyemangat dalam penyelesaian
skripsi ini.
Semua Guru dan Dosen Universitas Islam Negeri Mataram, terimakasih
atas dedikasi kalian selama 4 (empat) tahun terakhir ini.
Teman-teman kelas A angkatan 2016 khususnya Siti Fatimah, dan
teman-teman yang lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu,
terimakasih atas support kalian selama ini, penulis ucapkan
terimakasih.
Dan penulis ucapkan banyak-banyak terimakasih kepada Karyawan
Alfamart Arya Banjar Getas khususnya Bapak Dedi Suhaimin yang
telah banyak membantu melakukan penelitian ini.
ix
KATA PENGANTAR
حِيم حْمَنِ الره ِ الره هّ بسِْمِ Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan judul “Penerapan Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan
Penjualan Produk di Alfamart 1S78 Arya Banjar Getas Kota Mataram”
dapat di selesaikan tepat pada waktunya. Skripsi ini di susun sebagai salah satu
syarat untuk menempuh Ujian Akhir pada Jurusan Ekonomi Syari‟ah Universitas
Islam Negeri Mataram.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis
mengucapakan banyak terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Mutawali, M.Ag, selaku Rektor Universitas Islam Negeri
(UIN) Mataram.
2. Bapak Dr. H. Ahmad Amir Aziz, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.
3. Bapak H. Bahrur Rosyid, MM selaku Ketua Jurusan Ekonomi Syari‟ah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri (UIN)
Mataram.
4. Bapak Dr. Riduan Mas‟ud, M.Ag sebagai Pembimbing I dan Bapak H.
Bahrur Rosyid, MM sebagai Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, motivasi dan koreksi mendetail, terus menerus dan tanpa
x
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................ i
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEBIMBING ......................................................................... iii
NOTA DINAS PEMBIMBING .......................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................ vi
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. vii
HALAMAN MOTTO .......................................................................................viii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... ix
KATA PENGANTAR ......................................................................................... x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
ABSTRAK ........................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG MASALAH .......................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH .......................................................................... 5
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ............................................ 5
D. RUANG LINGKUP DAN SETTING PENELITIAN .............................. 6
E. TELAAH PUSTAKA ............................................................................... 8
F. KERANGKA TEORI ............................................................................... 12
1. Pengertian Strategi Pemasaran ............................................................ 12
2. Konsep-Konsep Pemasaran ................................................................. 17
3. Persaingan Dalam Pemasaran Alfamart ............................................. 19
4. Pengetian dan Ruang Lingkup Strategi Pemasaran ............................ 24
xii
G. METODOLOGI PENELITIAN ................................................................ 28
1. Metode Penelitian................................................................................ 28
2. Pendekatan dan Jenis Penelitian.......................................................... 29
3. Tekhnik Pengumpulan Data ................................................................ 30
4. Sumber Data dan Jenis Data ............................................................... 33
5. Analisis Data ....................................................................................... 35
6. Pengujian Keabsahan Data .................................................................. 35
H. Sistematika Pembahasan ........................................................................... 37
BAB II PAPARAN DAN TEMUAN .................................................................. 38
A. Gambaran Umum Dan Lokasi Penelitian ................................................. 38
B. Penerapan Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan Produk di
Alfamart 1S78 Arya Banjar Getas Kota Mataram .................................... 46
C. Kendala Yang Dihadapi ............................................................................ 53
D. Perspektif Masyarakat Terhadap Alfamart 1S78 Arya Banjar Getas Kota
Mataram .................................................................................................... 54
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................... 56
A. Penerapan Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan Produk di
Alfamart Arya Banjar Getas Kota Mataram ............................................. 56
B. Kendala Yang di Hadapi Oleh Alfamart 1S78 Arya Banjar Getas Kota
Mataram Dalam Meningkatkan Penjualan Produk ................................... 65
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 69
A. Kesimpulan ............................................................................................... 69
B. Saran .......................................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 72
LAMPIRAN
xiii
PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN
DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN PRODUK
DI ALFAMART 1S78 ARYA BANJAR GETAS KOTA MATARAM
Oleh: Sumarti
Abstrak
Penyusunan skripsi ini didasari pada permasalahan strategi permasalahan yang dilakukan Alfamart Arya Banjar Getas dalam meningkatkan penjualannya. Dimana masalah yang dikaji disana mengenai strategi pemasaran, penelitian ini menarik untuk dilakukan karena ingin mengetahui bagaimana proses pemasaran yang dilakukan Alfamart Arya banjar Getas kota mataram.
Metode yang digunakan dalam Alfamart ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif yang berisi gambaran tentang latar pengamatan, orang, tindakan, pembicaraan, adapun sumber datanya adalah informan yaitu kepala Alfamart Arya Banjar Getas Kota Mataram serta karyawan-karyawan yang bekerja di Alfamart Arya Banjar Getas Kota Mataram. Adapun Analisis data yang diguanakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan menggambarkan atau menginterpensikan data dan temuan-temuan yang peneliti peroleh dari lapangan serta fakta-fakta yang ada.
Berdasarkan hasil penelitian, penyusun sampai pada beberapa kesimpulan, yaitu strategi yang dilakukan dalam memasarkan produk tidak jauh beda dengan supermarket pada umumnya, yaitu metode marketing mix, yaitu promosi secara Media, menggunakan spanduk, dan lain-lain. Dalam praktiknya peningkatan penjualan produk di Alfamart Arya Banjar Getas secara umum memang menunjukan hasil yang signifikan. Hal ini dilihat dari data yang didapatkan dari hasil wawancara langsung dengan para konsumen dan pegawai di Alfamart 1S78 Arya Banjar Getas Kota Mataram.
Kata kunci: Strategi Pemasaran, Peningkatan Penjualan Produk
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan
berkembang, tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha
mempertahankan dan meningkatkan tingkat keuntungan atau laba
perusahaan. Usaha ini hanya dapat dilakukan apabila perusahaan dapat
mempertahankan dan meningkatkan penjualan melalui usaha mencari dan
membina pelanggan, serta usaha untuk menguasai pasar. Tujuan ini hanya
dapat dicapai apabila proses pemasaran perusahaan menerapkan strategi yang
mantap untuk menggunakan kesempatan atau peluang yang ada dalam
pemasaran, sehingga posisi atau kedudukan perusahaan di pasar dapat
dipertahankan dan sekaligus ditingkatkan.1
Memasuki dunia perdagangan, dengan ini masyarakat akan mudah
mendapatkan barang yang diperlukan, karena sekarang telah hadir di
Alfamart 1S78 Arya Banjar Getas Kota Mataram.
Alfamart 1S78 Arya Banjar Getas berada di Kelurahan Taman Sari
Kecematan Ampenan Kota Mataram, Alfamart ini didirikan di tengah
masyarakat yang mata pencahariannya bermacam-macam, mulai dari
pedagang biasa, markas Brimob sampai dengan pegawai kantoran. Alfamart
Arya Banjar Getas ini juga bersaing dengan berbagai jenis toko-toko yang
ada di Mataram, di tengah persaingan bisnis yang semakin meningkat di
1file:///C:/Users/ASUS/Downloads/Documents/SKRIPSI%20FIX.pdf, 20.07
2
Kota Mataram. Alfamart Arya Banjar Getas ini hadir dengan strategi
pemasaran yang berbeda dengan Alfamart lainnya. Salah satu strategi yang
dilakukan Alfamart Arya Banjar Getas dalam meningkatkan penjualan dan
pelanggan adalah memiliki tempat nongkrong yang berada di depan Alfamart
tersebut, dengan adanya penjual thay thea, sehingga masyarakat tidak bosan
atau jenuh ketika berada di Alfamart tersebut dan juga dengan dekorasi nama
produk atau barang yang menarik, sehingga menarik perhatian para
pelanggan untuk membeli disana, selain itu juga dengan keramahan para
pegawai kepada konsumen yang berbelanja di Alfamart tersebut. Bukan
rahasia lagi dan sudah menjadi pendapat umum dikalangan pengusaha yang
sukses untuk selalu mengikuti motto Pembeli Adalah Raja (custumer is
king).2
Dalam melakukan kegiatan pemasaran, suatu perusahaan memiliki
beberapa tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan jangka pendek maupun
jangka panjang. Dalam jangka pendek biasanya untuk merebut hati
konsumen terutama untuk produk yang baru diluncurkan, sedangkan dalam
jangka panjang dilakukan untuk mempertahankan produk-produk yang sudah
ada agar ttap eksis.3
Dalam konsep strategis kemampuan menghasilkan laba tidak
dilupakan. Bahkan sebenarnya itu merupakan cara yang kritis untuk
menciptakan manfaat bagi pihak yang berkepentingan. Cara yang dipakai
dalam konsep strategis pemasaran adalah manajemen strategis, yang
2 M. Mursid, Manajemen Pemasaran, (Bumi Akasara : Jakarta, 2003), hlm. 25
3 Kasmir, Pemasaran Bank (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2010) hlm. 51
3
memadukan pemasaran dengan fungsi manajemen yang lain. Salah satu
tugas dari manajemen strategis adalah menghasilkan laba yang dapat
menjadi sumber dana untuk investasi dalam bisnis untuk memberi
penghargaan pada pihak yang berkepentingan dan manajemen. Dalam hal
ini, laba masih merupakan tujuan yang kritis dan dijadikan ukuran
keberhasilan pemasaran, akan tetapi laba bukanlah hasil akhir yang berdiri
sendiri. Tujuan dari pemasaran adalah menciptakan nilai bagi pihak yang
berkepentingan dan pihak berkepentingan paling utama adalah pelanggan.4
Seperti supermarket pada umumnya, Alfamart menjual beraneka
makanan, minuman dan produk yang lainnya, awalnya tidak ada yang
menarik, karena semua supermarket dengan produk yang dijual, akan tetapi
Alfamart Arya Banjar Getas memiliki perbedaan dengan supermarket lainnya
yaitu dengan penulisan produk yang varian, sehingga menarik untuk dilihat
dan keberadaan tempat nongkrong yang berada didepan Alfamart Arya
Banjar Getas tersebut, sehingga timbul pertanyaan strategi pemasaran produk
yang dilakukan Alfamart Arya Banjar Getas dalam meningkatkan penjualan
produknya dan bagaimana caramereka menarik minat beli masyarakat
tersebut, karena pada dasarnya produk yang dijual oleh Alfamart Arya Banjar
Getas sama seperti produk yang dijual supermarket pada umumnya.
Berdasarkan latar belakang, penulis merasa tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul ”Penerapan Strategi Pemasaran dalam
Meningkatkan Penjualan Produk di Alfamart 1S78 Arya Banjar Getas
4Warren J, Keggan, Manajemen Pemasaran Global, (Jakarta: Prenhallindo, 2010), hlm. 5-
6.
4
Kota Mataram” diharapkan dengan strategi pemasaran yang diterapkan di
Alfamart 1S78 Arya Banjar Getas Kota Mataram dapat meningkatkan
penjualan produk barang dan jasanya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah penerapan strategi pemasaran dalam meningkatkan
penjualan produk di Alfamart 1S78 Arya Banjar Getas Kota Mataram?
2. Bagaimanakah kendala strategi Alfamart dalam menarik minat beli
masyarakat di Alfamart 1S78 Arya Banjar Getas Kota Mataram?
C. Tujuan dan Manfaat
a. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan uraian permasalahan di atas, maka penelitian ini
dilakukan agar lebih mendalami fokus penelitian dengan tujuan untuk:
1. Untuk mengetahui penerapan strategi pemasaran dalam
meningkatkan penjualan produk di Alfamart 1S78 Arya Banjar Getas
Kota Mataram.
2. Untuk mengetahui kendala strategi Alfamart dalam menarik minat
beli masyarakat di Alfamart 1S78 Arya Banjar Getas Kota Mataram.
5
b. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat baik secara teoretis maupun
praktis. Secara umum manfaat penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu
secara teoritis dan praktik.
1. Manfaat Teoretis
a. Dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan tentang
strategi pemasaran dalam sebuah lembaga.
b. Dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan model-model
kepuasan pelanggan khususnya penelitian pada bisnis ritel.
2. Manfaat Praktik
Penelitian ini menjadi persyaratan untuk dapat menyelesaikan
studi di UIN Mataram, serta mendapatkan gelar (S1) Ekonomi Syariah.
Manfaat penelitian ini secara praktik ialah dapat dijadikan sumber
refrensi, rujukan dan sumber informasi bagi mahasiswa atau peneliti
lain agar dapat meningkatkan kualitas penelitian selanjutnya.
a. Bagi Pihak Alfamart
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak
Alfamart untuk memberikan kontribusi pemikiran bagi manajemen
Alfamart khususnya Kota Mataram, untuk memperbaiki kinerja
pengembangan kedepan, sehingga kepuasan pelanggan meningkat.
b. Bagi Pelanggan
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber
informasi untuk mengetahui kualitas pelayanan dan penjualan
6
produk terhadap pembelian konsumen yang diberikan untuk
pelanggan Alfamart.
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian
1. Ruang Lingkup
Dalam hal ini, untuk menghindari pembahasan yang keluar dari
fokus penelitian, maka cakupan dan batasan dalam penelitian hanya akan
membahas hal-hal yang terkait fokus penelitian yang telah dikemukakan
sebelumnya, yakni sesuai dengan rumusan masalah yang ada, agar
penelitian dapat berjalan lancar dan fokus.
Dalam hal mendapatkan data dan informasi tersebut, maka peneliti
perlu melibatkan beberapa pihak karyawan yang akan dijadikan sumber
data penelitian, sehingga didapat suatu pendapat yang diberikan oleh
karyawan terhadap peningkatan penjualan produk barang dan jasa tersebut.
Selain itu, sebagai bahan kajian mendapatkan teori dan data informasi
adalah melalui sarana dan prasarana oleh karyawan agar dapat mengetahui
bagaimana strategi pemasarannya dalam peningkatan harga produknya.
2. Setting Penelitian.
Sementara yang menjadi setting penelitian ini adalah Penetapan
Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Penjualan Produk di Alfamart
1S78 Arya Banjar Getas Kota Mataram.
Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Taman Sari kec. Ampenan
Kota Mataram. Alasan peneliti meneliti di tempat ini adalah untuk
mengetahui sejauh mana peningkatan harga dari tahun ketahun dan
7
pengaruh strategi nya dalam kepuasan pelanggan dalam membeli di
Alfamart tersebut dan bagaimana dalam menetapkan penjualan produknya
apakah laku atau tidak, sehingga tidak ada kerugian yang dialami
perusahaan yang ada di Alfamart tersebut, sehingga produk yang dijual di
Alfamart ini berkembang dan mengalami peningkatan sesuai dengan harga
yang ditetapkan sebelumnya, sehingga peneliti tertarik meneliti lebih
lanjut.
Setting penelitian merupakan lokasi penelitian, dimana peneliti akan
melakukan penelitian. Dalam hal ini, peneliti memilih lokasi penelitian di
Kelurahan Taman Sari kec. Ampenan Kota Mataram.
E. Telaah Pustaka
Berdasarkan telaah pustaka yang penulis lakukan, penulis berusaha
melakukan telaah pustaka yang mempunyai hubungan terhadap permasalahan
yang akan dikaji. Proses ini dilakukan untuk menghindari publikasi yang
disengaja dari penelitian-penelitian terdahulu. Adapun telaah pustaka yang
terkait masalah ini adalah:
1. Danu Suprayogi dengan judul skripsi Penerapan Strategi Pemasaran di
PT. Asuransi Jiwa Syariah Bumi Putera Bandar Lampung dalam
Maningkatkan Penjualan Produk Assalam family.5 Danu Suprayogi lebih
kepada memfokuskan permasalahan penelitiannya yaitu bagaimana pada
pemasaran PT. Asuransi Jiwa Syariah Bumi Putera ini dalam
meningkatkan penjualan produk Assalam Family berkembang dan menjadi
5Danu Suprayogi, Penerapan Strategi Pemasaran di PT. Asuransi Jiwa Syariah BumiPutera Bandar Lampung dalam Meningkatkan Penjualan Produk Assalam Family, (skripsi, FDIK Manajemen Dakwah, 2018), hlm 7.
8
entitas bisnis yang berdiri sendiri dan terlepas dari itu PT. Asuransi Jiwa
Syariah ini mengakselerasi usaha memperluas pangsa pasar dan
memberikan layanan yang optimal kepada masyarakat, sehingga dapat
meningkatkan pelayanannya. PT. Asuransi jiwa Syariah ini juga memiliki
produk-produk Asuransi tersendiri yang bernama produk Assalam Family
yang didesain khusus untuk keluarga sesuai kebutuhan dan
kemampuannya.
Dari penelitian yang diangkat, Danu Suprayogi menyimpulkan,
bahwa di dalam PT. Asuransi Jiwa Syariah memiliki produk tersendiri
yaitu produk Assalam Family yang berguna khusus untuk keluarga dimana
satu polis sudah cukup untuk memberikan perlindungan bagi seluruh
anggota keluarga dengan pilihan tersendiri yang dapat disesuaikan dengan
kebutuhan dan kemampuannya. Dalam mempromosikannya menggunakan
strategi pemasaran langsung, sehingga langsung mendatangi calon nasabah
untuk menjelaskan pentingnya berasuransi.
Adapun persamaan penelitian di atas dengan penelitian yang peneliti
lakukan adalah sama-sama menggunakan penerapan strategi pemasaran
dalam meningkatkan penjualan produknya.
Adapun perbedaannya antara penelitian di atas dengan rencana
penelitian ini adalah bahwa penelitian yang disusun oleh Danu Suprayogi
lebih fokus pada produk yang ada di dalam PT. Asuransi Jiwa Syariah
karna dia memiliki produk tersendiri di dalam Asuransinya. Selain itu,
lebih fokus kepada pelayanan untuk masyarakat, sehingga memberikan
9
pelayanan untuk melindungi masyarakat, sedangkan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti dalam hal ini adalah bagaimana penetapan strategi
pemasaran dalam meningkatkan penjualan produknya, sehingga yang
diteliti itu lebih kepada cara meningkatkan penjualan produknya.
2. Rahma Noviarini (Universitas Muhamadiyah Malang, 2012) dalam
skripsinya yang berjudul “Analisis Strategi Pemasaran dalam
Meningkatkan Penjualan Produk A Mild pada Perusahaan Rokok PT. HM
Sampoerna Tbk.6 Rahma Noviarini memfokuskan permasalahan
penelitiannya terhadap bagaimana menerapkan konsep serta strategi
pemasaran yang baik seperti meningkatkan kualitas produk dan
memberikan pelayanan yang baik dan juga untuk mengetahui strategi
pemasaran produk rokok dalam upaya meningkatkan penjualan pada
Perusahaan Rokok PT. HM Sampoerna Tbk. dalam menghadapi
persaingan dalam industri rokok dalam meningkatkan penjualannya.
Penelitian yang diangkat oleh Rahma Noviarini menyimpulkan
penelitiannya, bahwa sehubungan dengan strategi pemasaran jasa adalah
pemasaran jasa berbeda dengan pemasaran barang. Dalam pemasaran
barang kita mengenal marketing mix yang meliputi produce, price, place,
promotion, atau sering disebut dengan 4P, sedangkan dalam pemasaran
jasa harus ditambahkan 3P, yaitu people, physical, evidence, dan process.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka pembelian produk jasa sangat
tergantung pada pengalaman serta strategi pemasaran yang akurat.
6Rahma Noviarini, Analisis Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Penjualan Produk A Mild pada Perusahaan Rokok PT. HM Sampoerna,( skripsi, Agribisnis Universitas Muhamadiyah Malang, 2012) hlm. 1.
10
Adapun persamaan dari penelitian di atas dengan penelitian teliti
adalah sama-sama membahas tentang strategi pemasaran dalam
meningkatkan penjualan produk dan dalam menghadapi persaingan yang
ketat.
Perbedaan antara penelitian di atas dengan penelitian yang peneliti
lakukan adalah Rahma Noviarini lebih fokus kepada strategi yang
diterapkan pada perusahaan PT. HM Sampoerna Tbk. berdasarkan faktor
eksternal dan internal adalah strategi SO meliputi: mengefektifkan
pelaksanaan personal selling, melakukan advertising secara khusus,
melakukan inovasi baru. Strategi ST meliputi: membentuk tim yang
membandingkan produk perusahaan dengan produk pesaing dan
memantau tingkat kepuasan konsumen. Strategi WO meliputi: berusaha
meningkatkan efisiensi produksi dan menurunkan harga jual dan menjaga
meningkatkan mutu produksi. Strategi WT dengan cara terus berusaha
meningkatkan mutu produk dengan memanfaatkan tekhnologi untuk
menciptakan produk baru yang rendah tar dan nikotin, sedangkan
penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang dilakukan oleh peneliti dalam
hal ini adalah, bagaimana penerapan strategi pemasaran dalam
meningkatkan penjualan produk pada Alfamart 1S78 Arya Banjar Getas
Kota Mataram.
3. Hendra Galuh Febrianto, dalam skripsinya yang berjudul Strategi
Pemasaran pada Mini Market Ahad dalam Peningkatan Volume
11
Penjualan.7 Dari penelitian ini Hendra Galuh Febrianto memfokuskan
permasalahannya pada Mini Market Ahad mengalami peningkatan volume
penjualan yang sangat bagus untuk Mini Market sekelas Ahad Mart yang
terbatas dalam hal permodalannya. Manajemen Ahad Mart sangat pintar
melihat peluang dimana Mini Market yang mempunyai konsep Syariah
belum ada di wilayah tersebut. Dengan pelayanan yang ramah yang
memuaskan serta penjualan produk yang menjamin kehalalannya
menjadikan masyarakat percaya terhadap Mini Market Ahad.
Penelitian yang diangkat oleh Hendra Galuh Febrianto
menyimpulkan penelitiannya adalah salah satu strategi yang dilakukan
oleh Ahad Mart adalah Marketing Mix. Hal ini membuktikan, bahwa
strategi marketing mix sangat berpengaruh terhadap volume penjualan
suatu produk.
Adapun persamaan penelitian di atas dengan penelitian yang peneliti
lakukan adalah sama-sama meneliti tentang strategi pemasaran dalam
meningkatkan penjualan produknya.
Perbedaan penelitian diatas dengan penelitian yang peneliti teliti
adalah bahwa Hendra Galuh Febrianto meneliti tentang meningkatkan
volume penjualan dan Mini Market Ahad menggunakan sistem yang
berbasis Syariah, sedangkan penelitian yang peneliti teliti dalam hal ini
adalah bagaimana penerapan dalam meningkatkan penjualan produk yang
7 Hendra Galuh Febrianto, Strategi Pemasaran pada Mini Market Ahad dalam Peningkatan
Volume Penjualan, Jakarta (UIN Syarif Hidayatulloh, 2010)
12
ada di perusahaan tersebut, sehingga penjualannya semakin meningkat dan
memperoleh laba yang maksimal.
F. Kerangka Teori
Strategi Pemasaran
1. Pengertian Strategi Pemasaran
Strategi adalah suatu rencana yang diutamakan untuk mencapai
tujuan perusahaan. Beberapa perusahaan mungkin mempunyai tujuan
yang sama tetapi strategi yang dipakai untuk mencapai tujuan tersebut
dapat berbeda. Strategi yang dibuat berdasarkan persetujuan. Strategi juga
digunakan sebagai cara untuk mencapai hasil akhir, hasil akhirpun
menyangkut tujuan dan sasaran organisasi. Bennett juga berpendapat
dengan menggambarkan strategi sebagai arah yang dipilih organisasi
dalam mencapai misinya.8 Menurut Stephane K. Marrus, strategi itu
sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang
berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan
suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.9
Kenneth R. Andrews menyatakan, bahwa strategi perusahaan adalah
pola keputusan dalam perusahaan yang menentukan dan mengungkapkan
sasaran, maksud atau tujuan yang menghasilkan kebijaksanaan utama dan
merencanakan untuk pencapaian tujuan serta merinci jangkauan bisnis
8Mubasit, Manajemen pemasaran, Fakultas Dakwah IAIN Raden Intan Lampung, Bandar
Lampung, 2012, hlm. 26. 9Husein Umar, Strategi Manajement in Action, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,
2010), Hlm. 31.
13
yang akan dikejar oleh perusahaan.10 Selain itu, menurut Clausewitz,
strategi merupakan suatu seni menggunakan pertempuran untuk
memenangkan peran. Strategi merupakan rencana jangka panjang untuk
mencapai tujuan. Strategi terdiri dari aktivitas-aktivitas penting yang
diperlukan untuk mencapai tujuan.11
Beberapa definisi strategis di atas, dapat disimpulkan, bahwa
strategis yaitu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang
berfokus pada tujuan jangka pendek dan jangka panjang sebuah
organisasi atau perusahaan.
Jika harus mendenifikan pemasaran, kebanyakan orang termasuk
sementara manajer bisnis mengatakan, bahwa pemasaran artinya
penjualan atau periklanan. Benar, bahwa keduanya adalah bagian dari
pemasaran, tetapi pemasaran jauh lebih luas dari pada sekedar penjualan
dan periklanan. Produksi dan penjualan yang harus dilakukan sebuah
perusahaan sebelum dan sesudah perusahaan tersebut menghasilkan
produksi yang menghasilkan barang atau menyampaikan jasa. Bagian dari
suatu proses yang lebih besar yang dinamakan pemasaran yang memberi
arah bagi produksi dan membantu memastikan, bahwa barang dan jasa
yang diproduksi adalah barang dan jasa yang tepat, bahwa barang dan
jasa tersebut dapat sampai ke konsumen. Pemasaran juga mencakup
banyak hal lain di luar penjualan dan periklanan karena pemasaran
memainkan peranan penting dalam menyediakan barang dan jasa yang
10Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Bandung: Alfabeta, 2016, Hlm. 199.
11 Eddy Yunus, Manajemen Strategis, (Yogyakarta: Andi, 2016), hlm. 11.
14
memenuhi kebutuhan konsumen. Dalam perekonomian yang sudah maju,
diperlukan ribuan barang dan jasa untuk memuaskan berbagai kebutuhan
masyarakat. Masyarakat membutuhkan sistem pemasaran tertentu untuk
mengorganisasikan usaha dari semua produsen dan perantara yang
diperlukan untuk memenuhi beragam kebutuhan penduduk. Jadi
pemasaran juga merupakan proses sosial yang penting. Pemasaran adalah
sekumpulan kegiatan yang dilakukan oleh organisasi dan juga merupakan
proses sosial.12
Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses
untuk menciptakan, mengomunikasikan dan memberikan nilai kepada
pelanggan untuk mengelola hubungan-hubungan pelanggan dengan cara
yang menguntungkan organisasi dan pihak pelanggan.13
Menurut Panji Anoraga, pemasaran adalah proses-proses
perencanaan dan pelaksanaan rencana penetapan harga, promosi dan
distribusi dari ide-ide, barang-barang, dan jasa-jasa untuk menciptakan
pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasional.14
Menurut Kotler, pemasaran adalah sekumpulan aktivitas manusia
yang ditujukan untuk memfasilitasi dan melaksanakan pertukaran.
Sedangkan menurut Baker, pemasaran berkaitan dengan penciptaan dan
pemeliharaan hubungan yang saling menguntungkan. Adapun pendapat
lain tentang pemasaran, Peter Drucker mengatakan, bahwa pemasaran
12Mc Carthy-Perreault, Intisari Pemasaran, Jakarta, 2010, hlm. 4-6. 13 Philip Kotler, Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Jakarta : Erlangga, 2010, hlm.
5. 14Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis, Jakarta: PT. Rieneka Cipta, 2010, hlm. 215.
15
bukanlah sekedar perluasan penjualan, pemasaran meliputi keseluruhan
bisnis, dan harus dilihat dari sudut pelanggan. Hanya pemasaran dan
inovasilah yang menghasilkan uang, kegiatan lainnya adalah merupakan
pos biaya saja. Dikatakan pemahaman Drocker ini merupakan peletakan
sendi dasar pemasaran sebagai bisnis kunci dalam perusahaan, sedangkan
definisi pemasaran menurut William J. Stanton adalah suatu sistem
keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditunjukkan untuk
merencanakan, menentukan price, mempromosikan dan mendistribusikan
barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang
ada maupun pembeli potensial.15 Jadi yang dimaksud dengan pemasaran
adalah sekumpulan aktifitas manusia yang melakukan suatu kegiatan
mempromosikan barang atau jasa antara penjual dan pembeli yang saling
menguntungkan satu sama lain.
Strategi pemasaran adalah wujud rencana yang terarah dibidang
pemasaran untuk memperoleh suatu hasil yang optimal. Strategi
pemasaran adalah pola keputusan dalam perusahaan yang menentukan
sasaran, maksud atau tujuan yang menghasilkan kebijaksanaan utama dan
merencanakan untuk pencapaian tujuan serta merinci jangkauan bisnis
yang akan dicapai oleh perusahaan.16 Menurut Pandji Anoraga, strategi
pemasaran adalah wujud rencana yang terarah dibidang pemasaran untuk
memperoleh hasil yang optimal. Strategi pemasaran mengandung dua
faktor yang terpisah tapi berhubungan dengan erat yaitu:
15Buchari Alma, Manajemen…, hlm. 3-5 16Buchari Alma, Kewirausahaan, Bandung, Alfabeta, 2011, hlm. 195.
16
1. Pasar target/sasaran yaitu suatu kelompok konsumen yang homogeny
yang merupakan sasaran perusahaan.
2. Bauran pemasaran (marketing mix) yaitu variabel pemasaran yang
dapat dikontrol, yang akan dikombinasikan oleh perusahaan untuk
memperoleh hasil yang maksimal. Kedua faktor ini berhubungan erat.
Pasar sasaran merupakan sasaran yang akan dituju, sedangkan
bauran pemasaranya itu alat untuk menuju sasaran tersebut.
Dengan begitu dapat dipahami, bahwa strategi pemasaran adalah
pola keputusan dalam perusahaan yang menentukan sasaran, maksud atau
tujuan yang menghasilkan kebijaksanaan utama dan merencanakan untuk
pencapaian tujuan serta merinci jangkauan bisnis yang akan dicapai oleh
perusahaan.
2. Konsep-Konsep Pemasaran
Dalam kegiatan pemasaran terdapat beberapa konsep pemasaran
dimana masing-masing konsep memiliki tujuan yang berbeda. Konsep ini
timbul dari satu periode ke periode lainnya akibat perkembangan
pengetahuan konsumen maupun nasabah. Penggunaan konsep ini
tergantung kepada perusahaan yang dikaitkan dengan jenis usaha dan
tujuan perusahaan yang bersangkutan.
Ada lima konsep pemasaran dimana setiap konsep dapat dijadikan
landasan pemasaran oleh masing-masing perusahaan, adapun konsep-
konsep yang dimaksud adalah sebagai berikut:17
17Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010, hlm. 178.
17
a. Konsep Produksi
Konsep produksi menyatakan, bahwa konsumen akan
menyukai produk yang tersedia dan selaras dengan kemampuan
mereka dan oleh karenanya manajemen harus berkonsentrasi pada
peningkatan efisiensi produksi dan efisiensi distribusi.
b. Konsep Produk
Konsep produk berpegang teguh, bahwa konsumen akan
menyenangi produk yang menawarkan mutu dan kinerja paling baik
serta keistimewaan yang mencolok.
c. Konsep Penjualan
Konsep penjualan berfikir, bahwa konsumen tidak akan
membeli cukup banyak produk terkecuali perusahaan menjalankan
suatu usaha promosi dan penjualan yang kokoh.
d. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran menyatakan, bahwa kunci untuk mencapai
sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan
keinginan pasar sasaran dan pemberian kepuasan yang diinginkan
secara lebih efektif dan lebih efisiendari yang dilakukan pesaing.
e. Konsep Pemasaran Kemasyarakatan
Konsep pemasaran yang bersifat kemasyarakatan berpegang
pada asumsi, bahwa tugas-tugas organisasi atau perusahaan adalah
menentukan kebutuhan, keinginan dan minat dari pasar sasaran serta
memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara lebih efektif dan
18
efisien dari para pesaing sedemikian rupa, sehingga dapat menjamin
atau mendorong kesejahteraan konsumen dan masyarakat.18
Jadi, konsep pemasaran yang akan peneliti gunakan untuk
menganalisa penelitian ini, yaitu konsep produk, konsep penjualan
dan konsep pemasaran kemasyarakatan.
3. Persaingan dalam Pemasaran
a. Persaingan Harga
Perusahaan berbentuk ritel ini tidak lepas dari yang namanya
pesaing, Alfamart berusaha menggunakan strategi competitive
advantage dan differentiation advantage. Strategi competitive
advantage nya adalah dengan menggunakan pendekatan keunggulan
harga (cost advantage). Alfamart berusaha menjual produknya
dengan harga yang lebih murah dan dengan kualitas yang sama baik
nya atau bahkan lebih, karena jenis produk yang dipasarkan sama.
Selain itu strategi competitive advantage yang lain yang dilakukan
adalah dengan melakukan inovasi-inovasi baru dalam pelayanan yang
diberikan. Inovasi yang diciptakan oleh Alfamart adalah dengan
membuat program member bagi pelanggan setianya. Dengan program
member ini pelangganakan diberikan kartu anggota/member card
yang akan digunakan pada saat pelanggan akan melakukan
pembayaran.
18Amstrong Kotler, Dasar-Dasar Pemasaran, Jakarta: Intermedia, Edisi Ke-5, 2010, hlm.
30.
19
b. Persaingan Jasa Layanan
Alfamart juga memberikan pelayanan yang baik kepada para
pelanggannya, tempat yang nyaman dan bersih untuk berbelanja dan
harga barang yang murah.
c. Persaingan Kualitas
Dalam persaingan harga, perusahaan ritel bersaing dengan
melihat kualitas yang ada pada barang tersebut, jika masyarakat ingin
membeli kebutuhannya mereka tidak akan pergi jauh-jauh dari
pemukiman karna alfamart tersedia di tempat-tempat terdekat dengan
kualitas dan harga yang terjangkau.
d. Marketing Mix
Marketing Mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan
yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat
dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para
pembeli dan konsumen.
Marketing mix terdiri dari empat komponen, yaitu produc, price,
place, dan promotion, sedangkan pemasaran jasa menambah tiga
unsur, yaitu people, process, dan physical evidence, sehingga bauran
pemasaran menjadi 7P.19
1) Produk (Product)
Keputusan tentang produk merupakan suatu keputusan
strategi dan penting, karena mempengaruhi eksistensi perusahaan
19https://www.academia.edu/35660104/ANALISIS_PERSAINGAN_INDOMARET_DAN_ALFAMART/ 12:44
20
dalam jangka Panjang. Dampaknya mempengaruhi setiap fungsi
dan setiap tingkatan dalam perusahaan.
Menurut Sofjan Assuari, strategi produk yang dapat
dilakukan mencangkup keputusan tentang acuan/bauran produk
(produk mix), merek dagang (brand), cara pembungkusan/
kemasan produk (produk packaging), tingkat mutu atau kualitas
dari produk, dan pelayanan (services) yang diberikan.
2) Harga (Price)
Masalah kebijaksanaan harga adalah turut menentukan
keberhasilan pemasaran produk. Philip Kotler berpendapat,
bahwa variabel keputusan pemasaran yang penting lainnya
adalah harga, yakni jumlah uang yang harus dibayar pelanggan
untuk memperoleh produk tersebut. Perusahaan harus
mempertimbangkan beberapa langkah dalam menentukan
kebijakan pendapatan harga, diantaranya:
a) Memilih tujuan penetapan harga
b) Menentukan permintaan
c) Memperkirakan biaya
d) Menganalisis biaya, harga dan tawaran pesaing
e) Memilih metode penetapan harga
f) Memilih harga
21
3) Distribusi/Tempat (Place)
Tempat menunjukkan kepada berbagai kegiatan yang
dilakukan perusahaan untuk membuat produk tersedia dan
diperoleh bagi konsumen sasaran. Secara garis besar
pendistribusian dapat diperoleh bagi konsumen kegiatan
pemasaran yang berusaha melancarkan dan mempermudah
penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen,
sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan.
4) Promosi (Promotion)
Strategi promosi merupakan aktifitas yang
mengomunikasikan keunggulan produk dan membujuk
pelanggan sasaran untuk membelinya, meliputi: periklanan,
personal selling, promosi penjualan dan humas.
Promosi penjualan ini dalam banyak hal dapat membantu
produsen, diantaranya dalam hal:
a) Memperkenalkan produk
b) Menambah pemakaian atau persediaan para penyalur dan
dealer pedagang besar (distributor)
c) Menarik langganan baru
d) Menanggulangi kegiatan para pesaing
e) Meringankan akibat penurunan, karena pengaruh musim
f) Membantu untuk meringankan tugas bicara berupa sales talk
dari pramuniaga perusahaan
22
Terdapat dalam QS Yusuf (55):12 yang artinya,
“Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir), karena sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan”.20
promosi yang dibenarkan dalam muamalah berdasarkan
prinsip Syariah adalah promosi yang jujur, transparan dan
menjelaskan apa adanya.21
5) Orang (People)
Dalam hubungannya dengan pemasaran jasa, maka orang
yang berfungsi sebagai penyedia jasa sangat mempengaruhi
kualitas jasa yang diberikan. Keputusan dalam orang ini berarti
berhubungan dengan seleksi, pelatihan, motivasi dan manajemen
sumber daya manusia.
6) Proses (Process)
Proses merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya
terdiri atas prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas dan
hal-hal rutin, dimana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada
konsumen. Proses dapat dibedakan dalam dua cara, yaitu:
a) Kompleksitas
Berhubungan dengan langkah-langkah dan tahapan
proses.
b) Keragaman
20
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya.., hlm. 59 21Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah Konsep dan Operasional, Bandung,
Alfabeta, 2016, hlm. 208.
23
Berhubungan dengan adanya perubahan dalam
langkah-langkah atau tahapan proses.
7) Lingkungan Fisik (Physical Evidence)
Lingkungan fisik adalah keadaan atau kondisi yang
didalamnya juga termasuk suasana. Karakteristik lingkungan
merupakan segi paling nampak dalam kaitannya dengan situasi,
yang dimaksud dengan situasi ini adalah situasi dan kondisi
geografis dan lingkungan institusi, dekorasi, ruangan, suara,
aroma, cahaya, cuaca, peletakan dan layout yang nampak sebagai
objek.
Jadi, marketing mix yang peneliti gunakan untuk
menganalisa data, yaitu dengan bauran produk, harga, promosi,
orang, proses dan lingkungan fisik.22
e. Manajemen Penjualan
Manajemen penjualan adalah perencanaan, pengarahan dan
pengawasan personal selling, termasuk penarikan, pemilihan,
perlengkapan, penentuan rute, supervise, pembayaran dan motivasi
sebagai tugas diberikan pada para tenaga penjualan. Dalam praktek,
kegiatan penjualan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor, faktor-faktor
tersebut adalah:23
1. Kondisi dan kemampuan penjual
22file:///C:/Users/ASUS/Downloads/Documents/SKRIPSI%20FIX.pdf/ 16:26 23
http;//mimijawa.Blogspot.co.id/2011/03/manajemen-penjualan.html, 10:20
24
Penjual harus dapat meyakinkan pada pembelinya agar dapat
berhasil mencapai sasaran penjualan yang diharapkan, penjual
harus memahami beberapa masalah pentin g yang berkaitan, yakni:
1) Jenis dan karakteristik barang yang ditawarkan
2) Harga pokok
3) Syarat penjualan, seperti: pembayaran penghantaran,
pelayanan dan sebagainya.
2. Kondisi pasar
Faktor-faktor kondisi pasar yang perlu diperhatikan yaitu:
1) Jenis pasarnya, apakah pasar konsumen, pasar industri, pasar
pemerintah, pasar internasional, segmen pasar.
2) Daya belinya.
3) Frekuensi pembelinya.
4) Keinginan dan kebutuhan.
3. Modal
Penjual haruslah memperkenalkan dulu barangnya
ketempat pembeli, sehingga diperlukan adanya sarana dan usaha,
seperti: alat transport, usaha promosi dan sebagainya. Semua itu
dapat dilakukan apabila penjual memiliki sejumlah modal yang
diperlukan untuk itu.
4. Kondisi organisasi perusahaan
Pada perusahaan besar, biasanya penjualan dipegang oleh
orang-orang tertentu atau ahli dibidang penjualan ditanangi oleh
25
orang yang juga melakukan fungsi lain. Ini dikarenakan jumlah
tenaga kerja yang sedikit, system organisasinya yang sederhana.
Biasanya, masalah penjualan ditangani sendiri oleh pemimpin dan
tidak diberikan oleh orang lain.
G. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu proses yang diperlukan dalam
melakukan kajian, mulai dari proses penentuan sampai saat penelitian
dilaksanakan. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode
kualitatif, dengan pendekatan induktif. Alasanya metode kualitatif dengan
pendekatan induktif lebih relevan dalam mengolah datanya. Untuk
menghasilkan gambaran yang baik, dibutuhkan serangkaian langkah yang
sistematis.
2. Pendekatan atau Jenis Penelitian
Pendekatan penelitian merupakan salah satu proses yang peneliti
gunakan dalam pelaksanaan penelitian. Setiap penelitian memerlukan
pendekatan atau desain yang berbeda. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan pendekatan kualitatif bersifat deskriptif. Karena
pendekatan kualitatif, sebagai suatu gambaran yang kompleks.24
Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat postopositive/entrepretif, digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen)
24Juansyahnoor, Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi, dan KaryaIlmiah
(Jakarta: Kencana Prenada Group, 2013), hal. 34
26
dimana peneliti, sebagai instrumen kunci, tehnik pengumpulan data
dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat deskriftif
kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari
pada generalisasi.25 Bersifat deskriftif maksudnya adalah menjelaskan
secara rinci proses dari adanya masalah, jenis informasi yang diperlukan,
penentuan prosedur pengumpulan data, sampai menarik kesimpulan
penelitian. Penelitian ini mendeskripsikan tentang Penerapan Strategi
Pemasaran dalam Meningkatkan Penjualan Produk di Alfamart Arya
Banjar Getas Kota Mataram.
3. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan masalah yang
diteliti, maka dalam hal ini peneliti menggunakan empat tehnik, yaitu
observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka.26 Supaya lebih
jelas ke empat tehnik ini diuraikan sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi adalah pengamatan secara langsung dari lokasi
penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh data-data
yang diperlukan guna melengkapi bahan-bahan penelitian.27
Dengan observasi peneliti mampu mengamati obyek yang akan
diteliti dengan jelas untuk memperoleh data dengan jelas dan data
25Sugiyono, Metode penelitian Manajemen, (Bandung: CV. Alfabeta 2014), hal. 347 26Muhamad nasir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998), hal. 25 27Soeranto, Metologi Penelitian Ekonomi Islam, cet 1, (Yogyakarta: Unti Penerbit dan
Pencetakan (UUP) AMP, YKNP, 1988) hal. 89
27
yang diperolehakan lebih lengkap, tajam dan sampai mengetahui
pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak.
Observasi yang dilakukan peneliti, yaitu observasi yang
bersifat nonpartisipan. Observasi nonpartisipan yaitu peneliti tidak
terlibat langsung dengan aktifitas orang-orang yang sedang diamati,
namun peneliti hanya pengamat independen, misalnya peneliti hanya
mencatat dan mengamati hasil penelitian yang dilakukan.28 Data
yang ingin diperoleh dari observasi ini adalah mengetahui bagaimana
Penerapan Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Penjualan
Produk di Alfamart Arya Banjar Getas Kota Mataram.
b. Wawancara (Interview)
Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
dikontruksikan makna dalam suatu data tertentu. Dengan wawancara
maka peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang
partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang
terjadi, dimana hal ini tidak ditemukan melalui observasi.29
Dalam penelitian ini, informasi yang dijadikan, sebagai subyek
wawancara. Wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara
yang bersifat terstruktur. Wawancara terstruktur adalah wawancara
yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-
28Sugiyono, Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D,(Bandung: Alfabeta,
2011), hal. 145 29
Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian, (Bandung: Pustaka 2008), hal.190
28
pertanyaan yang akan diajukan.30 Dimana peneliti menanyakan
deretan pertayaan yang menggunakan panduan, kemudian dari
masing-masing pertanyaan terkait dengan Alfamart Arya Banjar
Getas strategi pemasaran yang dilakukan dan akan diperdalam guna
mendapatkan jawaban yang lebih valid dari pemilik Alfamart Arya
Banjar Getas Kota Mataram.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah data mengenai hal-hal atau variabel
berupa cacatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen
rapat, cacatan harian, agenda dan sebagainya.31
Adapun tehnik dokumentasi ini peneliti gunakan untuk
mengumpulkan data tertulis yang dapat memberikan keterangan
yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan, seperti data tentang
keadaan geografis dan data tentang program-program atau kegiatan-
kegiatan yang dilakukan oleh Alfamart Arya Banjar Getas kel.
Ampenan Kota Mataram.
4. Sumber Data dan Jenis Data
a. Sumber Data
Sumber data adalah subyek dari mana data diperoleh, sumber
data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah subyek (informasi)
dari mana penelitian mengambil data yang akan memberikan
30Lexy j Meleong, Metodologi penelitian kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
2006), hlm. 190 31Lexy J Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Kuantitatif Edisi revisi, (Bandung: PT.
Remaja Rosda karya, 2013), hal 155
29
informasi dan berinteraksi secara aktif dengan peneliti. Adapun yang
menjadi informasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara
langsung dari obyek penelitian seseorang, kelompok dan
organisasi.32 Dimana peneliti memperoleh data dari hasil
wawancara dan pengamatan yang diperoleh langsung dari
pertama yakni pegawai di Alfamart Arya Banjar Getas Kota
Mataram.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak
langsung melalui media perantara seperti jurnal, buku, catatan,
dokumen pribadi maupun dokumen resmi atau bahan yang bukan
dari sumber yang pertama sebagai sarana untuk memperoleh data
atau informasi untuk menjawab yang diteliti. Data ini diperoleh
dari bahan bacaan maupun literatur yang mempunyai kaitan atau
hubungan dengan fokus penelitian ini.33 Data yang ingin
diperoleh, yaitu bagaimana penerapan strategi pemasaran dalam
meningkatkan penjualan produk di Alfamart Arya Banjar Getas
kota Mataram dan bagaimana strategi Alfamart dalam menarik
32Rosady Ruslan, Penelitian Public Relation dan komunikasi (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2003), hal. 31 33Jonotan Sarwono, Metodologi Penlitian Kuantitatif Kualitatif, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2006), hal. 16-17
30
daya beli masyarakat di Alfamart Arya Banjar Getas Kota
Mataram.
b. Jenis Data
1. Data Kualitatif
Adapun jenis data yang digunakan peneliti dalam penelitian
ini adalah data kualitatif.34 Kualitatif adalah suatu data yang
menekankan pada proses dan makna yang dikaji secara ketat dan
belum diukur dari sisi kuantitatif, jumlah identitas atau frekuensi.
Untuk mendapatkan data kualitatif membutuhkan lebih banyak
waktu dan sulit dikerjakan karena melakukan wawancara,
observasi, diskusi atau pengamatan.
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur
(measurable) atau dihitung secara langsung sebagai variabel angka
atau bilangan. Variabel dalam ilmu statistika adalah atribut,
karakteristik, atau pengukuran yang mendiskripsikan suatu kasus
atau objek penelitian.35
5. Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, catatan lapangan
dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,
34Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2013) hal. 38 35
Sarwono, Metodologi Penelitian Kuantitatif,..
31
menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam
pola, memilih mana yang paling penting dan dipelajari dan membuat
kesimpulan, sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang
lain.36
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu analisis data
yang bersifat induktif, yaitu pengolahan data yang bertitik tolak pada
masalah-masalah yang khusus lalu ditarik kesimpulan yang bersifat
umum. Dengan demikian, analisis induktif ini dapat memulai fakta-fakta
yang empiris yang ditemukan kemudian dicocokkan dengan landasan
teori yang ada.37
6. Pengujian Keabsahan Data
Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekankan pada
uji validitas dan reliabilitas. Validitas merupakan derajat antara data
yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan
oleh peneliti. Dalam penelitian kualitatif, temuan ataupun data dapat
dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan
dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.
Penelitian kualiatatif lebih merujuk pada aspek validitas. Untuk
menjamin validitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian
kualitatif digunakan cara-cara sebagai berikut: 38
a. Perpanjang Pengamatan
36Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, (Baandung: PT. Remaja Rosda karya,
2015) hal. 38 37Lexy J. Maleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006)
hal. 281 38Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan R & D…hal. 430-436
32
Dengan perpanjang pengamatan ini berarti hubungan peneliti
dengan narasumber semakin berbentuk rapport, semakin akrab,
semakin terb uka, saling mempercayai, sehingga tidak ada informasi
yang disembunyikan lagi.
b. Triangulasi
Triangulasi adalah pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai perbandingan terhadap data tersebut.
Tehnik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan
melalui sumber data.39
c. Penelitian Teman Sejawat
Penelitian teman sejawat dilakukan dengan cara mengekspos
hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi
dengan teman-teman sejawat, hal ini dimaksud sebagai salah satu
cara pemeriksaan keabsahan data. Diskusi dengan teman sejawat ini
memberikan suatu kesempatan awal yang baik untuk menjajaki dan
menguji hipotesis kerja yang muncul dari pikiran peneliti. 40
H. Sistematika Pembahasan
Pada penelitian ini, penulis menggunakan sistematika pembahasan
untuk mempermudah penelitian. Dengan demikian penulis membagi kedalam
empat bab dengan sistematika sebagai berikut:
39Lexy J. Maleong, Metodologi Penelitian hal. 281-284 40 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosda Karya, 2004) hal. 207
33
BAB I : Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat, ruang lingkup dan setting
penelitian, telaah pustaka, kerangka teori, metode penelitian,
sistematika pembahasan.
BAB II : Paparan dan Temuan, yang mrnyangkut dengan teori strategi
pemasaran dalam meningkatkan penjualan produk dan
pengaruh kepuasan pelanggan dalam menggunakan strategi
pemasaran tersebut.
BAB III : Pembahasan, dibagian pembahasan ini penulis peneliti
mencoba menggambarkan lokasi penelitian serta menguraikan
hasil penelitian mengenai penetapan strategi pemasaran dalam
meningkatkan penjualan produk di Alfamart 1S78 Arya Banjar
Getas Kota Mataram.
BAB IV : Penutup, yang berisi kesimpulan dari pembahasan yang telah
disampaikan, serta saran yang menyangkut dengan penelitian.
34
BAB II
PAPARAN DAN TEMUAN
Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian
Sesuai dengan objek yang akan penulis teliti, maka penulis akan
memberikan gambaran umum tentang Alfamart Arya Banjar Getas. Dalam
beberapa hal yang berkenan dengan pembahasan ruang lingkup skripsi ini:
1. Sejarah Berdirinya Alfamart
Jauh sebelum kesuksesannya saat ini, Alfamart di bawah PT. Alfaria
Trijaya, Tbk. tentu memiliki kisah perjalanan bisnis yang penuh dengan
lika-liku. Apapun jenisnya, bisnis memang selalu memberikan sejarah
berarti, tak terkecuali cerita menarik yang dimiliki. Kegiatan usaha PT.
Alfaria Trijaya, Tbk. ini pertama kali didirikan tanggal 22 Februari 1989
oleh Djoko Susanto, seorang pengusaha rokok asal Jakarta. Setelah 13
tahun bergerak dalam industri perdagangan rokok, perusahaan ini
kemudian membuka jaringan minimarket yang diberi nama Alfa
Minimarta pada tahun 1999. Pada tanggal 27 Juni 1999, PT. Alfa
Mitramart Utama didirikan oleh PT. Alfa Retailindo, Tbk dan PT. Lancar
Distrindo. Toko pertamanya dengan nama Alfa Mini Mart didirikan pada
tanggal 18 Oktober 1999. Pada tanggal 1 Agustus 2002, kepemilikan PT.
35
Alfa Mitramart Utama beralih ke PT. Sumber Alfaria Trijaya yang
sahamnya dimiliki oleh HM Sampoerna (70%) dan PT. Sigmantara
Alfindo (30%). Mulai tanggal 1 Januari 2003, Alfa Mini Mart berubah
menjadi Alfamart. Pada bulan Januari 2009, PT. Sumber Alfaria Trijaya
menggelar penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering
(IPO).41
Saat ini, kantor pusat Alfamart serta gerai flagship-nya di Jabodetabek
berada di Jl MH Thamrin No 9, Cikokol, Tangerang. Alfamart saat ini
adalah salah satu pengecer terkemuka di Indonesia, melayani lebih dari
3 juta pelanggan setiap hari, dengan sekitar Rp.10.300 toko di seluruh
Indonesia. Alfamart memberikan harga yang terjangkau, kebutuhan dasar
harian berkualitas tinggi dengan layanan yang ramah, suasana belanja yang
bersih dan nyaman yang mudah diakses. Dengan lebih dari 70.000
karyawan, Alfamart adalah salah satu perusahaan terbesar di Indonesia.
Jaringan toko swalayan yang memiliki banyak cabang di Indonesia. Gerai
ini umumnya menjual berbagai produk makanan, minuman dan barang
kebutuhan hidup lainnya. Lebih dari 100 produk makanan dan barang
kebutuhan hidup lainnya tersedia dengan harga bersaing, memenuhi
kebutuhan konsumen setiap hari.42
Banyaknya gerai Alfamart yang semakin bertambah menunjukkan,
bahwa tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan dan produk
yang dijual di Alfamart juga semakin meningkat, sehingga banyak
41 https://id.wikipedia.org/wiki/Alfamart, diambil tanggal 04 februari 2020, pukul 20.44
WITA 42
Ibid,.
36
konsumen yang akan membeli di Alfamart tersebut. Hal ini membawa
Alfamart pada tahun 2016 lalu mendapatkan penghargaan Family
Bussiness Award 2016 dalam kategori Attracting Profesional Tallents.
Penghargaan perusahaan ini diterima oleh Alfamart pada Rabu, 24
Agustus 2016 dalam acara Indonesian Brand Forum (IBF). Penghargaan
yang diraih Alfamart ini juga diberikan kepada perusahaan yang pada
awalnya dibangun oleh keluarga, kemudian terus bertumbuh menjadi
mampu menghasilkan sumber daya manusia sebagai karyawan dan
pemegang kekuasaan perusahaan, sehingga produk yang dijual di Alfamart
semakin meningkat dan terlaris yang diinginkan oleh konsumen.43
Menurut pengakuan salah satu pegawai yang ada di Alfamart Arya
Banjar Getas, bahwa:
“produk yang kami jual, masih terbilang umum, seperti yang dijual di Alfamart yang lain, tetapi yang paling unggul diminati atau yang paling terlaris dikalangan masyarakat adalah produk unilever dan rokok karna itu menjadi hal pokok dalam kehidupan masyarakat sekitar”.44 Sejak Juni 2015, Alfamart Arya Banjar Getas telah berhasil didirikan
karena kawasan yang strategis dan masih bisa dijangkau oleh pemukiman
yang lain, sehingga Alfamart ini berada di pinggir jalan raya yang diketuai
oleh atasannya yang bernama Guruh Afriliant Bahtiar.
Sedikit demi sedikit mulai banyak yang tertarik, kemudian kami
membagikan liflet supaya masyarakat tahu dan tertarik belanja di Alfamart
43
https://tribunwiki-sejarah-alfamart-di-indonesia, diambil tanggal 04 Februari 2020, pukul 21.18 WITA.
44 Dedi Suhaimin (Assistant chief of store), Wawancara, Alfamart Arya Banjar Getas, 04 Februari 2020
37
Arya Banjar Getas. Liflet yang dibagikan dua hari / dua minggu ini, yaitu
sarana untuk mempromosikan produk yang dibagikan ke area kofric.
Mempromosikan barang di Alfamart Arya Banjar Getas ini ada
tahapannya yang pertama, yaitu dengan cara promosi JSM atau promosi
Jum‟at Sabtu Minggu, promosi ini hanya untuk produk khusus untuk
sembako. Kedua, yaitu promosi harian, promosi ini hanya berlaku di hari
tertentu, yaitu hari Senin-Kamis. Ketiga, yaitu promo gantung atau gajian
untung, promo ini biasanya berlaku pada akhir bulan pas hari gajian,
sedangkan alat yang digunakan untuk melakukan promosi yaitu spanduk,
audio promo dengan menggunakan pengeras suara untuk memudahkan
konsumen agar membeli produk yang diinginkan dan menggunakan
wobler dengan cara melakukan sarana promo dengan membagikan produk-
produk yang terjual di Alfamart tersebut.
2. Letak Geografis Alfamart Arya Banjar Getas Kota Mataram
Alfamart Arya Banjar Getas ini terletak di Kota Mataram tepatnya
di Kelurahan Taman Sari Kecamatan Ampenan Kota Mataram. Letaknya
sangat strategis karena berada tengah dikeramaian. Yang dimana lokasi
bertepatan dengan pusat perekonomian kelurahan Taman sari, adapun
wilayahnya :
a) Sebelah Utara : Pertigaan 50 Meter menuju lapangan Malomba dan
sekitar 20 Meter menuju pasar Ampenan.
b) Sebelah Selatan : Minimarket Accu Mart dan Rumah Makan Tunas
Baru
38
c) Sebelah Utara : Markas Brimob
d) Sebelah Timur : Pemukiman Warga
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di
Alfamart Arya Banjar Getas kelurahan Taman Sari Kecamatan Ampenan
Kota Mataram ditemukan beberapa hal berkaitan dengan letak geografis
dari Alfamart Arya Banjar Getas, yaitu45:
a) Sekitar 10 meter dari pusat perekonomian (Pasar Ampenan)
berdekatan dengan pusat pendidikan, seperti Sekolah Dasar Negeri No.
11 Ampenan. Sebelah utara SDN No 11 terdapat salah satu sekolah
yaitu State Junior high School 3 Mataram dan disebelah timurnya ada
salah satu sekolah TK, yaitu TKn Pembina Ampenan. Selain
berdekatan dengan pusat pendidikan, terdapat juga rumah makan.
b) Di lokasi tempat didirikannya Alfamart Arya Banjar Getas ini dipenuhi
keramaian pada saat pagi, sore dan malam karena Alfamart ini 24 jam
buka tempatnya juga berada di sebelah baratnya Markas Brimob yang
disebut sebagai area perekonomian tingkat tinggi.
Tempat yang sangat strategis dan penuh dengan keramaian adalah
salah satu target pangsa pasar, itulah yang dikatakan seorang manager dari
Alfamart Arya Banjar Getas Bapak Dedi Leo Simon.
Menurut Bapak Dedi Leo Simon :
“Sebenarnya lahan yang kita gunakan untuk membangun Alfamart ini adalah sebuah ruko 2 pintu yang disewakan dengan ukuran luas area sales 900 m2 dan keseluruhan lahan 250m2. Ruko tersebut
45
Dedi Suhaimin (Assistant Chief of Store), Wawancara, Alfamart Arya Banjar Getas, 04 Februari 2020.
39
pertamanya dipakai untuk pertokoan kecil, seiring berjalannya waktu karena penghasilannya tidak sesuai akhirnya orang tersebut menjual rukonya”.46
3. Sarana dan Prasarana
Dalam sistem perekonomian tentunya dibutuhkan sarana dan prasarana
sebagai tempat terjadinya transaksi jual beli. Namun tanpa dilengkapi
dengan sarana dan prasarana kegiatan perekonomian tidak akan bisa
dimulai, maka sarana dan prasarana dalam proses perekonomian harus
dilengkapi demi menunjang kegiatan transaksi-transaksi berjualan dengan
lancar atau sesuai dengan yang diharapkan.47
4. Struktur Manajemen
Manajemen dan organisasi merupakan dua bagian yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lainnya, artinya manajemen merupakan bagian dari
organisasi dan organisasi merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan,
sedangkan organisasi merupakan tempat untuk mencapai tujuan tersebut.48
Manager diperkenankan mengembangkan suatu strategi dalam batas-
batas waktu dengan budget tertentu, tetapi mereka tidak boleh dihalangi
atau dibatasi kegiatan mereka.49
5. Pola Rekrutmen Karyawan
46
Dedi Suhaimin (Assistant chief of store), Wawancara, Alfamart Arya Banjar Getas, 04 Februari 2020
47 Kasmir, Kewirausahaan (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2016), hlm, 64
48 Ibid, hlm, 66 49 Ibid, hlm, 67
40
Buruh, pekerja, worker, laborer, tenaga kerja atau karyawan pada
dasarnya adalah manusia yang menggunakan tenaga dan kemampuannya
untuk mendapatkan balasan atau upah berupa pendapatan baik berupa
uang maupun bentuk lainnya kepada pemberi kerja, pengusaha atau
majikan. Adapun pola rekrutmen karyawan yang dilakukan oleh Alfamart
Arya Banjar Getas adalah:50
a) Publikasikan lowongan, menyebar lowongan melalui pesan elektronik
seperti facebook, menyebarkan spanduk dan menempelkan kertas
disetiap sudut jalan
b) Tinjau lamaran yang masuk, pelamar dinilai berdasarkan syarat yang
dipenuhi untuk selanjutnya dihubungi oleh perusahaan
c) Wawancara yang dilakukan oleh kandidat yang berkualitas
d) Pilih yang berkualitas sesuai dengan bidangnya
6. Kondisi Alfamart Arya Banjar Getas Kota Mataram
Kondisi Alfamart Arya Banjar Getas berjalan lancar seperti
biasanya, melakukan transaksi jual beli, konsumen pun ada yang
berdatangan setiap hari, tetapi perlu juga melihat kondisi Alfamart Arya
Banjar Getas melalui beberapa aspek, diantaranya adalah:
a) Dari Segi Resiko
Dalam dunia usaha pasti ada resiko yang akan ditempuh oleh setiap
perusahaan, sama halnya dengan resiko yang sedang dihadapi oleh
Alfamart Arya Banjar Getas yang berada di Kecamatan Ampenan ini,
50
Dedi Suhaimin (Assistant chief of store), Wawancara, Alfamart Arya Banjar Getas, 04 Februari 2020.
41
salah satunya adalah kerugian dan penurunan tingkat pendapatan yang
didapat. Abdul Rajik dan Dedi Suhaimin juga mengatakan, bahwa:
“resiko dari sebuah usaha itu pasti dan tetap akan ada. Maka dari itu, untuk menghindari resiko yang kemungkinan terjadi, kami selalu melakukan sarana promo dengan cara membagikan liflet disetiap rumah atau memberikan jika ada yang berdatangan untuk melakukan transaksi jual beli. Selain itu, masyarakat juga belum sepenuhnya mengetahui produk-produk apa saja yang dijual di Alfamart Arya Banjar Getas tersebut”.51
b) Dari Segi Peluang
Peluang dalam usaha perdagangan terbilang cukup menjanjikan,
karena dapat dilihat dari beberapa aspek yang mendorong kemajuan
serta perkembangan dari usaha tersebut, seperti banyaknya rumah
makan, warung-warung serta sekolah adalah salah satu peluang yang
dilirik oleh kalangan pengusaha yang memproduksi makanan instan
siap saji. Bukan cuma itu, peluang terbesar yang dirasakan oleh
Alfamart ini yaitu masyarakat yang ingin pergi ke pantai untuk
bertamasya atau berakhir pekan bersama keluarga bisa membeli
makanan untuk cemilan mereka karena tempatnya dipinggir jalan raya
menuju pantai-pantai yang ada di sekitaran Ampenan. Dedi Suhaimin
juga mengatakan, bahwa:
“kalau masalah peluang di Alfamart ini sangat luas dan terbuka lebar, karena pembeli atau konsumen nya tidak pernah sepi untuk membeli kebutuhan sehari-hari, seperti sembako dan sangat berdekatan dengan tempat pejabat bisa dikatakan ekonomi kelas atas karena langsung membeli perlengkapannya di Alfamart tersebut, sehingga mereka tidak perlu jauh-jauh untuk membeli keperluan atau sembako yang mereka butuhkan”.
51
Abdul Rajik (chief of store), wawancara Alfamart Arya Banjar Getas, 5 Februari2020
42
c) Dari Segi Hambatan
Dari segi hambatan, Dedi Suhaimin menjelaskan, ada beberapa
hambatan yang sedang kami alami, yaitu:
1) Masyarakat belum mengetahui banyaknya produk yang kami jual,
sehingga mereka enggan membeli produk yang lain selain yang
menjadi kebutuhannya.
2) Kurangnya komunikasi antara masyarakat, sehingga membuat
sebagian produk yang kami jual tidak banyak dibeli oleh
masyarakat kalangan rendah, sehingga dari pihak kami harus
banyak melakukan sarana promo yang lebih luas dan banyak,
sehingga masyarakat mengetahui semua produk yang jual di
Alfamart Arya Banjar Getas ini.52
A. Penerapan Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Penjualan Produk
di Alfamart 1S78 Arya Banjar Getas Kota Mataram
Setelah penulis melakukan penelitian di Alfamart Arya Banjar Getas,
bahwa Penerapan Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Penjualan Produk
di Alfamart Arya Banjar Getas, yaitu dengan cara:
1. Strategi Produk
Setiap lembaga mempunyai strategi yang berbeda-beda dalam
meningkatkan penjualan, diantaranya perencanaan dan strategi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh suatu lembaga tersebut.
52
Dedi Suhaimin (Assistant chief of store), Wawancara, Alfamart Arya Banjar Getas, 04 Februari 2020.
43
Strategi produk yang dilakukan di Alfamart Arya Banjar Getas sebagai
berikut :
a) Clean (Kebersihan)
Allah SWT mengingatkan kepada kita umat manusia, bahwa
menjaga kebersihan itu adalah sebagian dari iman, maka dari itu kita
wajib untuk menjaga kebersihan. Hidup bersih menurut Islam
mencakup jasmaniah dan rohaniah, fisik yang mental dan sehat,
keimanan dan ketakwaan, perilaku terpuji serta lingkungan yang
nyaman dan menyenangkan. Dedi Suhaimin menjelaskan, bahwa:
“Dalam dunia pekerjaan, lingkungan harus menjadi nomor satu dan harus sehat, bersih dan tidak boleh terkontaminasi oleh limbah atau sampah yang dapat menimbulkan penyakit. Pada dasarnya Alfamart Arya banjar Getas lebih mengutamakan kebersihan dan wajib dijaga oleh karyawan Alfamart Arya Banjar Getas. Kebersihan lantai yang terjaga akan menimbulkan rasa nyaman serta ada kepuasan tersendiri yang dimiliki oleh kami sebagai karyawan dan pelanggan yang akan membeli di Alfamart kami”.
“Dalam menjaga kebersihan dilakukan oleh karyawan Alfamart Arya Banjar Getas pada saat pagi hari sebelum took dibuka yaitu menyapu dan pengepel terlebih dahulu lantai sehingga ruangan terlihat bersih dan wangi, selain itu juga para karyawan harus tanggap dalam hal tersebut misalnya pada musim hujan, percikan air hujan yang mengenai lantai dan pembeli yang masuk ke toko tidak membersihkan dulu kakinya, sehingga lantai menjadi kotor kembali”.
Selain kebersihan yang terjaga, ruangan Alfamart Arya Banjar
Getas juga harus diberikan pewangi, sehingga terasa sejuk dan nyaman
dan para pembeli pun merasa puas untuk membeli di Alfamart Arya
Banjar Getas, seperti slogannya „Harga Pass, Belanja Puas‟.
44
Penilaian terhadap kebersihan meliputi empat aspek yaitu
kebersihan display, kebersihan produk, kebersihan lantai dan
pengelolaan sampah. Didalam kebersihan melibatkan kerja sama
antara karyawan dengan produsen yang datang membeli di Alfamart
ini, pembeli juga harus punya inisiatif untuk membuang sampah pada
tempatnya karena kebersihan berperang penting didalam ajaran
Islam.53
b) Display (Penataan Barang atau Produk)
Display atau penataan suatu produk adalah unsur terpenting
dalam membawa keberhasilan suatu usaha dimana daya tarik suatu
konsumen berada pada ketataan suatu produk agar memudahkan
mereka membeli dan memilah barang yang mereka inginkan. Lia
febriani menjelaskan, bahwa:
“Minat beli konsumen ada pada saat penataan (display) suatu barang yang terlihat menarik. Daya tarik itulah yang akan menyebabkan terjadinya transaksi jual beli”.
Penataan barang atau produk pada Alfamart Arya Banjar Getas
sangat rapi dan menarik, penempatan label harga pada display juga
mudah dilihat dan dijangkau oleh konsumen, pengelompokan barang
atau produknya ditata rapi sedemikian mungkin, bahkan pemberian
petunjuk untuk nama barang atau produknya digantung diatas display,
ini juga sangat membantu para konsumen untuk mengetahui di sebelah
mana barang atau produk yang dicari berada. Selain itu juga, penataan
53
Dedi Suhaimin (Assistant chief of store), Wawancara, Alfamart Arya Banjar Getas, 04 Februari 2020.
45
ruangnya sangat bagus dan membuat pelanggan nyaman berbelanja
disana.54
2. Harga (price)
Dari segi harga, Alfamart Arya Banjar Getas tidak mengambil
keuntungan yang banyak dibandingkan dengan Alfamart yang lain. Kami
juga memberikan member Alfamart kepada konsumen, misalkan member
Alfamart tersebut mencapai 100 koin, maka akan diberikan hadiah sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di Alfamart. Khusus member jika
berbelanja senilai 50 ribu (kecuali rokok, susu bayi, dan pulsa) dan
didalamnya terdapat produk sponsor akan mendapatkan star visit (tidak
berlaku kelipatan), star visit nya juga akan dihitung berdasarkan
kunjungan ke toko. Perolehan star visit paling banyak jika selama periode
program berhak mendapatkan logam mulia. Alfamart juga mempunyai
aplikasi yang bernama Alfa Gift, yaitu aplikasi Alfamart untuk
memudahkan konsumen dalam berbelanja yang berbentuk kartu member
dan pendaftarannya bisa menggunakan nomor Hp pribadi. Khususnya
penggunan aplikasi Alfa Gift akan mendapatkan Extra 5 Star Visit, selain
itu, member yang berhasil mengumpulkan 10 star pasti akan mendapatkan
hadiah kejutan. Adapun kriteria dalam strategi harga yaitu :
a) Kejujuran
b) Keseimbangan harga (keseimbangan harga dengan kualitas)
54
Lia febriani (Crew Female), Wawancara Alfamart Arya Banjar Getas, 05 Februari 2020.
46
c) Pemasarannya lebih menekankan pada acuan jual beli yang dilakukan
secara jujur dan adil, tanpa adanya penipuan.
3. Promosi (promotion)
Dari segi promosi, Alfamart Arya Banjar Getas memiliki beberapa
promosi, diantaranya :
a) Promo Heboh
Promo heboh ini berlaku untuk periode tertentu, bagi pelanggan
setia Alfamart untuk mendapatkan barang kebutuhan sehari-hari
dengan harga lebih miring daripada biasanya. Promo harga hebih ini
juga digunakan masyarakat sebagai kulakan barang untuk dijual lagi.
b) Promo Serba
Setiap produk atau barang yang terjual di Alfamart ini memiliki
harga yang sesuai dengan ketentuannya, jika konsumen berbelanja
50.000 bisa tebus Rp 5000/10.000/15.000. Dengan promo serba ini
bisa memotong belanja konsumen dengan barang atau produk yang
dipromokan disetiap barang.
c) Promo Digital
Promo digital ini memiliki ekstra potongan harga 15% dan
mendapatkan diskon sesuai barangnya. Promo digital juga memiliki
sumo (super Monday) yang dikhususkan untuk setiap hari senin di Alfa
Gift karena besar promonya, besar juga kejutannya.
47
d) Promo Sahabat
Setelah mencapai setahun berbelanja di Alfamart Arya Banjar
Getas, para member Alfa Gift mendapatkan hadiah setahun
Anniversary. Para member mendapatkan hadiah dengan mengisi Bahan
Bakar BP yang diberikan oleh Alfamart dan juga mendapatkan
voucher belanja di Alfamart yang digunakan hanya untuk member Gift
untuk melakukan transaksi fasilitas pembayaran.
e) Promo Member
Setiap konsumen yang memiliki Promo Member tersebut akan
diberikan bonus 2000 poin sampai dengan 5000 poin setiap pembelian
item partisipan senilai Rp. 25.000. Poin ini akan diberikan akhir
periode dengan maksimal 2 kali per ID Member.
Strategi promosi yang digunakan di Alfamart Arya Banjar Getas
kota Mataram, yaitu :
1) Media atau alat yang digunakan
a. Tekhnologi/Media Sosial
Sebagian warga Negara Indonesia menggunakan media
sosial sebagai alat komunikasi. Para pelaku bisnis (jual-beli)
untuk mempromosikan barangnya di dunia maya, contohnya
seperti facebook, whatsapp, instagram, dll, dengan kata lain
jualan online sesuai dengan barang yang sudah ada di toko.
b. Spanduk/ Banner
48
Fungsi dari spanduk tersebut adalah untuk mensyiarkan
Alfamart Arya Banjar Getas supaya lebih dikenal di
masyarakat. Salah satu faktor penting pendukung kesuksesan
suatu usaha adalah pelayanan, pelayanan yang baik dan ramah
serta sopan akan membuat para konsumen merasa puas dan
akan menjadi pelanggan setia di Alfamart Arya Banjar Getas.
Tidak hanya itu, karyawan yang bertugas sebagai kasir akan
mengucapkan salam kepada konsumen pada saat bertemu atau
berbelanja pada Alfamart Arya Banjar Getas, karena itu cirri
utama kaum muslim.
4. Lokasi (place)
Lokasi Alfamart Arya Banjar Getas terbilang sangat strategis, karena
berdekatan dengan pemukiman warga yang ramai, dan juga salah satu
tempat yang berdekatan dengan perumahan pejabat, seperti yang
diungkapkan Dedi Suhaimin, bahwa:
“Pemilihan lokasi yang sangat strategis sekaligus berdekatan dengan pemukiman pejabat tinggi membuat Alfamart Arya Banjar Getas akan lebih dikenang dimasa yang akan datang”.55
Apabila konsumen merasa senang dengan pelayannya, maka secara
otomatis konsumen akan menjadi pelanggan, karena pelanggan akan
membawa keberuntungan bagi Alfamart Arya Banjar Getas dibandingkan
dengan yang hanya membeli, karena word if mouth yang disampaikan
orang lain itu bersifat positif. Kegiatan pemasaran seperti ini, seharusnya
55
Dedi Suhaimin (Assistant chief of store), Wawancara, Alfamart Arya Banjar Getas, 04 Februari 2020.
49
diterapkan oleh semua pelaku usaha terutama yang menggunakan brand
atau nama yang bermakna islami. Dedi Suhaimin menjelaskan:
“Pelayanan yang baik dapat dilakukan dengan mengedepankan sikap professional (fathanah), kesopanan dan keramahan (tabligh), jujur (siddiq) dan amanah”.56
B. Kendala yang Dihadapi
Sebagai perusahaan yang berdiri beberapa tahun lalu pastinya memiliki
kendala dalam menjalankan roda bisnisnya, Lia Febriani menjelaskan :
“untuk saat ini masalah atau kendala yang kami hadapi tidak banyak, hanya beberapa saja, tapi sangat berpengaruh untuk kedepannya”57
1) Sebagian Produk yang Belum Diketahui Masyarakat Umum
Masyarakat belum sepenuhnya mengetahui sebagian produk yang
ada di Alfamart Arya Banjar Getas, sehingga sebagian dari produk
tersebut tidak terlaris terjual, hanya produk yang menjadi kebutuhan
mereka sehari-hari yang laris diminati.
2) Kurangnya Komunikasi Antara Penjual
Sebagian dari produk yang kami jual tidak banyak diminati oleh
konsumen kaum rendah karena kurangnya masyarakat memperhatikan
spanduk atau liflet yang kami bagikan disetiap rumah mereka masing-
masing.
C. Perspektif Masyarakat Terhadap Alfamart 1S78 Arya Banjar Getas Kota
Mataram
56
Ibid,. 57
Lia febriani (Crew Female), Wawancara Alfamart Arya Banjar Getas, 05 Februari 2020.
50
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, pada tanggal
04 Februari 2020 telah ditemukan berbagai macam respon dari konsumen
Alfamart Arya Banjar Getas Kota Mataram yang berada di kelurahan Taman
Sari kecematan Ampenan diantanya adalah Ibu Minah. Menurut beliau:
“Alfamart Arya Banjar Getas yang ada dapat memberikan solusi kepada masyarakat ampenan khususnya di Kelurahan Taman Sari yang hanya ada Alfamart, sehingga untuk melengkapi kebutuhan yang tidak terdapat pada toko kecil kami berbelanja di Alfamart walaupun sebenarnya harga barang atau produknya tidak sama dengan yang di toko kecil dan beberapa tahun ini yang awalnya kami selalu berbelanja ke toko kecil dan langsung beralih ke Alfamart karena produk yang terjual bisa dikatakan cukup lengkap”.
Setelah itu peneliti mencoba untuk melihat beberapa barang atau
produk yang ada di Alfamart Arya Banjar Getas. Apakah memang benar
seperti apa yang disampaikan oleh Ibu Minah atau tidak. Dan memang benar
apa yang disampaikan dari responden tersebut, bahwa barang atau produk ini
jauh lebih lengkap dibandingkan dengan toko kecil yang berada disekitaran
kelurahan Taman Sari tersebut.
Dari apa yang disampaikan oleh Ibu Minah tersebut dapat kita tarik
kesimpulan, bahwa barang atau produk yang ada di Alfamart Arya Banjar
Getas jauh lebih banyak dari minimarket-minimarket konvesional, seperti
minimarket yang dimiliki oleh perseorangan dan masih bisa dijangkau oleh
masyarakat setempat.58
58
Minah (Konsumen), wawancara, Alfamart Arya Banjar Getas, tanggal 05 Februari 2020
51
BAB III
PEMBAHASAN
A. Penerapan Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Penjualan Produk
di Alfamart 1S78 Arya Banjar Getas Kota Mataram
Berdasarkan rumusan masalah dan temuan data tentang penerapan
strategi pemasaran dalam meningkatkan penjualan produk di Alfamart 1S78
Arya Banjar Getas kelurahan Taman Sari kecematan Ampenan Kota Mataram.
Berikut ini peneliti akan menguraikan hasil penelitian yang diperoleh
berdasarkan hasil wawancara, hasil observasi dan data dokumentasi sesuai
dengan keadaan yang ada di lapangan. Pada sebuah usaha akan terlihat hasil
dari mengelola usaha tersebut apabila produksi dari usaha tersebut dapat
mengalami peningkatan penjualan produk.
Tingkat penjualan produk dapat mempengaruhi tingkat pendapatan dan
berpengaruh terhadap keberhasilan suatu usaha. Pada penelitian ini terlihat,
bahwa adanya proses yang cepat dalam pemasaran produk dikarenakan, setiap
usaha yang dilakukan oleh Alfamart Arya Banjar Getas untuk memasarkan
produknya yang bertujuan untuk meningkatkan penjualannya dengan
menargetkan meningkatkan jumlah pembeli dengan apa yang direncanakan
merupakan bagian dari strategi pemasaran. Informasi yang diperoleh
52
berdasarkan bab sebelumnya dapat membuktikan adanya usaha Alfamart
dalam meningkatkan penjualannya.59
Tingkat penjualan produk yang diperoleh pada Alfamart bermacam-
macam, tergantung dari strategi pemasaran yang dilakukan dan tergantung
dari banyaknya pembeli yang datang. Adapun upaya yang dilakukan oleh
Alfamart yang nantinya bisa terealisasikan hingga dengan upaya ini bisa
membantu meningkatkan penjualan produk pada Alfamart Arya Banjar Getas
Kota Mataram, yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan
menerapkan strategi pemasaran. Sumber daya manusia merupakan asset yang
paling penting dalam sebuah organisasi atau perusahaan baik yang sekala
besar maupun kecil, karena merupakan sumber yang menggerakan dan
mempertahankan perusahaan organisasi atau serta mempertahankan dan
mengembangkan perusahaan atau organisasi dalam berbagai tuntutan
masyarakat dan zaman.60 Seorang manusia meskipun ia tidak mampu melihat
Allah, ia akan selalu merasa, bahwa Allah senantiasa mengawasinya, sehingga
ia akan mampu untuk menghindar dari segala macam perbuatan yang
menyebabkan orang lain tertipu atas produk-produk yang dijualnya. Sebab
seorang manusia akan selalu merasa, bahwa setiap perbuatan yang dilakukan
akan dihisab.
Sebagaimana ayat dalam Al-Qur‟an berikut ini, yang artinya:
“ Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.(7) Dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan
59Susilo Susiawan dan Abdul Muhid, “Kepemimpinan Tranformasional, Kepuasan Kerja
dan Komitmen Organisasi” Persona, Jurnal Pisiskologi Indonesia, Vol. 04, Nomer 03 September 2015, hlm. 304.
60Ibid., hlm. 305
53
sebesar dzarahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.(8) ( QS. Al-Zalzalah : ayat 7-8).61
Sumber daya manusia sangat mempengaruhi tingkat penjualan suatu
barang atau produk yang dihasilkan. Sumber daya manusia ialah faktor
terpenting dalam suatu perusahaan selain dari faktor modal dan pemasaran
suatu usaha.62
Kualitas SDM dalam suatu usaha sangat berperan penting. Dimana,
sebagian besar suatu usaha tumbuh secara meluas dan secara tradisional yaitu
suatu usaha yang turun temurun, karena keterbatasan kualitas sumber daya
manusia dari segi pendidikan, pengetahuan dan keterampilannya sangat
berpengaruh terhadap manajemen pengelolaan usahanya. SDM perlu
dikembangkan dengan cara mengembangkan kompetensinya untuk
menigkatkan produktifitas yang didukung dengan pengembangan tekhnologi.
Mengingat, bahwa tidak sedikit para pelaku usaha masih menggunakan cara-
cara sederhana baik dalam penggunaan teknologi dan pemasarnnya masih
sangat terbatas. 63
Jika sumber daya manusia yang dihasilkan berkualitas, maka tingkat
penjualan produk dapat meningkat, selain faktor sumber daya manusia, faktor
strategi pemasaran juga mempengaruhi peningkatan penjualan produk, dari
hasil wawancara peneliti dengan beberapa karyawan di Alfamart Arya Banjar
Getas Kota Mataram. Alfamart Arya Banjar Getas menggunakan empat
61Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya.., hlm. 1087 62Muhammad Nizar, “Pengaruh Sumber Daya Manusia, Permodalan Dan Pemasaran
Terhadap Kinerja Usaha Kecil dan Menengah” Iqtishoduna, Vol. 7, Nomor 1 April 2018, hlm. 52. 63Ibid., hlm 53
54
strategi pemasaran, yaitu strategi produk, strategi harga, strategi tempat usaha
dan strategi promosi. Berikut penjelasan dari keempat strategi yang digunakan
oleh Alfamart Arya Banjar Getas Kota Mataram.
1. Strategi produk
Strategi produk merupakan penjabaran tentang kebutuhan pasar
yang ingin dilayani dengan berbagai tawaran produk. Umumnya sebuah
perusahaan atau tempat usaha didominasi oleh strategi produk dan strategi
pasar.64
Upaya Alfamart Arya Banjar Getas dalam meningkatkan penjualan
produk yaitu dengan cara melengkapi segala macam produk mulai dari
bentuk yang terkecil sampai yang besar, seperti beras, minyak goreng, gula
pasir, kopi, kecap, teh, air mineral, makanan ringan, minuman ringan,
sabun mandi, sabun cuci, pasta gigi, minyak wangi, shampoo, alat
kecantikan, pembersih wajah, pensil, pensil warna, penggaris, penghapus,
bolpoint dan perlengkapan lainnya.
Suatu daya tarik yang dimiliki oleh Alfamart Arya Banjar Getas
dalam menarik jual beli Masyarakat yaitu dengan cara keramahan mereka
dalam melayani pembeli dan sopan santun dalam melakukan pelayanan.
Selain itu, suatu keunikan yang ada di Alfamart Arya Banjar Getas, yaitu
pada setiap produknya tertulis nama-nama barang dengan variasi tersendiri
mulai dari harga dan nama barangnya dan keunikannya juga ada tempat
buat nongkrong karena Alfamart Arya Banjar Getas terbuka 24 jam. Salah
64Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran edisi 4, hlm. 240.
55
satu produk yang diminati oleh masyarakat adalah berupa rokok, makanan
dan minuman serta kebutuhan sehari-hari. Alfamart Arya Banjar Getas ini
sudah terkenal dengan kualitas mulai dari peningkatan harga produk dan
kebersihan yang terjaga.
Produk adalah setiap apa saja ditawarkan untuk mendapatkan
perhatian pembeli, pemakai atau konsumen yang dapat memenuhi
kinginan atau kebutuhan pemakainya. Produk tidak hanya terdiri dari
barang yang berwujud, tetapi defines produk yang lebih luas meliputi
objek fisik, jasa, kegiatan, orang, tempat, organisasi, ide atau campuran
dari hal-hal tersebut. Alfamart Arya Banjar Getas menjual berbagai
macam produk dengan kualitas agar menarik minat beli masyarakat,
sehingga dapat meningkatkan penjualan produk.
2. Strategi Harga
Penetapan harga merupakan salah satu keputusan terpenting dalam
pemasaran. Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang
mendatangkan pemasukan atau pendapatan, jika harga yang ditawarkan
terlalu mahal, maka produk tersebut akan sulit dijangkau oleh pasar
sasaran, sebaliknya jika harga yang diberikan terlalu murah, maka
perusahaan sulit untuk mendapatkan laba.65
Upaya yang dilakukan oleh Alfamart Arya Banjar Getas untuk
meningkatkan penjualan produknya yaitu menggunakan strategi harga atau
penetapan harga agar mudah dijangkau oleh konsumen maupun
65Ibid.,hlm. 289.
56
masyarakat kalangan bawah. Alfamart Arya Banjar Getas menawarkan
harga yang bervariasi mulai dari harga Rp. 2.500 sampai Rp. 50.000 ke
atas dan kualitas harga dilihat dari kualitas barangnya.
Terdapat dalam Hadits Rasulullah, bahwa sahabat Rasulullah
pernah bertanya kepada Rasul, “ Ya Rasulullah SAW tetapkan harga demi
kami, Rasulullah SAW menjawab:
“Sesungguhnya Allahlah zat yang menetapkan harga, yang menahan, yang mengulurkan, dan yang maha pemberi rezeki. Sungguh, aku berharap dapat menjumpai Allah tanpa ada seorang pun yang menuntutku atas kezaliman yang aku lakukan dalam masalah darah dan tidak juga dalam masalah harta”. (HR Abu Dawud, Ibn Majah dan at-Tirmidzi).66
Para ulama menyimpulkan dari hadits tersebut bahwa haram bagi
penguasa untuk menentukan harga barang-barang karena hal itu adalah
sumber kedzaliman. Dalam menentukan posisi pasar Alfamart Arya Banjar
Getas yang mengedepankan kualitasnya. Bagi mereka, kualitas merupakan
hal utama dalam memuaskan pelanggan. Berbeda dengan supermarket
lainnya, kebanyakan Alfamart yang lain hanya mengutamakan kuantitas
dari pada kualitas. Hal inilah yang menarik dari Alfamart ini, dimana hal
ini berbeda dengan para pesaingnya.
Selain itu, untuk mempermudah memperkenalkan Alfamart Arya
Banjar Getas ini dilakukan dengan cara menyebar brosur ke masyarakat
luas, sehingga secara tidak langsung masyarakat mempunyai gambaran
tentang harga-harga Alfamart tersebut.
66Muhammad Yusuf Qardhawi, Halal dan Haram dalam islam..., hlm.354
57
3. Strategi Lokasi Penjualan
Lokasi juga berpengaruh terhadap peningkatan volume penjualan, hal
tersebut dapat dilihat, jika lokasi tempat usaha berada jauh dari konsumen,
maka akan sulit penjual dalam memasarkan produknya.
Pemilihan lokasi yang strategis dan dekat dengan konsumen ataupun
pasar akan mempengaruhi sukses tidaknya suatu usaha. Dalam strategi
pemasaran, adanya pemilihan lokasi usaha yang strategis sudah menjadi
salah satu faktor yang paling banyak mempengaruhi kesuksesan
pemasaran dari sebuah bisnis. Semakin strategis lokasi yang dipilih, maka
akan semakin tinggi pula tingkat penjualan dan berpengaruh besar
terhadap kesuksesan dari sebuah bisnis.67 Alfamart Arya Banjar Getas
sangat pandai dalam memilih lokasi yang dekat dengan jalan raya maupun
yang padat penduduknya. Alfamart Arya Banjar Getas terletak pada
Kelurahan Taman sari, Kecamatan Ampenan Kota Mataram. Hal tersebut
membuat masyarakat mudah mengakses dan berkunjung di Alfamart Arya
Banjar Getas. Pertama yang dilihat disana adalah desain yang bertuliskan
Alfamart Arya Banjar Getas dan ada yang berjualan Thai tea dan tempat
nongkrong agar tidak bosan ketika berada terus-terusan di dalam toko.
Dalam hal ini upaya yang dilakukan oleh Alfamart Arya Banjar Getas
dalam meningkatkan penjualan produk agar cepat terlaris, maka memilih
lokasi yang mudah dijangkau dan mudah ditemukan oleh pembeli.
67Ariffa Tio Hanggita, “Analisis Faktor Pemilhan Lokasi Usaha Jasa pada UMKM di
Kecamatan Paciran, Jurnal Manajmen Bisnis, Vol. 8, Nomer 02, Oktober 2018, hlm 167.
58
Biasanya para penjual memilih lokasi di dekat jalan raya atau ditempat
yang padat penduduknya.
4. Strategi promosi
Strategi promosi yang digunakan oleh Alfamart Arya Banjar Getas
menggunakan dua cara, yaitu door to door atau mempromosikan produk
melalui masyarakat atau kerabat dekat dan yang kedua menggunakan cara
online market, yaitu mempromosikan melalui sosial media, seperti
Whatsaap, Facebook, Instagram dan lain-lain. Upaya yang dilakukan
Alfamart dalam meningkatkan penjualan produk, yakni dengan
memanfaatkan tekhnologi dengan sebaik mungkin, melalui sistem
pemasaran biasanya para karyawan hanya menunggu karyawan datang dan
yang datang juga masyarakat sekitar Kelurahan Taman Sari yang
membutukan produk untuk keperluan sehari-hari, seperti sembako dan alat
untuk memasak setiap hari. Orang-orang yang terjun dalam bidang usaha
jual beli tersebut tidak ada yang dirugikan, baik dari pihak penjual maupun
pihak pembeli. Jual beli hukumnya mubah, artinya hal tersebut
diperbolehkan sepanjang suka sama suka. Allah berfirman:
“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu”. ( QS An Nisa: 29).68 Kini dengan kemajuan tekhnologi yang semakin canggih dan
modern bisa melakukan pemasaran melalui media sosial. Hal ini dapat
68Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya.., hlm. 157
59
memudahkan Alfamart Arya Banjar Getas dalam melakukan promosi. Dari
keempat strategi, yaitu strategi produk, harga, tempat usaha dan promosi
yang paling berperan penting dalam dunia usaha adalah sumber daya
manusia, karena sumber daya manusialah yang menjalankan keempat
strategi tersebut, jika sumber daya manusianya tidak mampu mengolah
keempat strategi, maka akan sulit pengusaha atau penjual dapat bersaing di
dunia usaha.
5. Strategi Pemasaran dalam Perkembangan Penjualan Produk di
Alfamart 1S78 Arya Banjar Getas Kota Mataram
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan
beberapa karyawan di Alfamart Arya Banjar Getas menunjukkan, bahwa
strategi pemasaran yang dilakukan oleh Alfamart Arya Banjar Getas
adalah berimplikasi terhadap volume penjualan. Sebagaimana diketahui,
bahwa penjualan akan meningkatkan keuntungan yang diperoleh oleh
sebuah perusahaan, semakin besar penjualan, maka keuntungan akan
bertambah. Dengan strategi pemasaran yang efektif sebagaimana yang
telah dilakukan oleh Alfamart Arya Banjar Getas, ternyata mampu
menarik pelanggan.
Untuk mengetahui perkembangan penjualan Alfamart Arya
Banjar Getas. Alfamart Arya Banjar Getas memiliki target yang
diberikan oleh pusat setiap bulannya dalam melakukan penjualan, yaitu
dengan target Rp. 210.850.803.000 dan yang didapatkan Alfamart
melebihi yang ditargetkan yaitu dengan aqual Rp 237.756.977.000
60
dengan persen 11,270%. Dalam hal ini, Alfamart memiliki pencapaian
yang banyak, sehingga dapat meningkatkan penjualan produk setiap
bulannya. Daftar target atau pencapaian penjualan produk di Alfamart Arya
Banjar Getas pada tahun 2019.
Bulan Target Pencapaian
Aqual/testimasi Persen %
Oktober Rp 9.607.541 Rp. 21.170.454 42,44%
November Rp 219.060.641 Rp. 819.457.632 43,83%
Desember Rp 210.850.803 Rp. 237.756.977 112,70%
Sumber: Alfamart Arya Banjar Getas
Hasil penjualan di Alfamart Arya Banjar Getas mulai dari bulan
Oktober hingga bulan Desember jumlah penjualannya terus mengalami
kenaikan dari bulan ke bulan. Kenaikan jumlah penjualan pada bulan
Oktober-Desember di Alfamart Arya Banjar Getas sebesar 112,70%.
Sedangkan, pada bulan November persentase kenaikan menjadi sebesar
43,83% dan pada bulan Desember secara presentasi kenaikan
penjualannya meningkat dari tahun sebelumnya yang tadinya 42,44%
dan kini menjadi 112,70%.
Kenaikan pada bulan Desember terdapat beberapa faktor,
seperti tempat belanja yang masih baru, tempat yang strategis, yaitu di
pinggir jalan raya, sehingga masyarakat mudah mengetahuinya dan
juga dekat pemukiman rumah penduduk. Hal ini merupakan pertanda
yang baik bagi strategi pemasaran yang dilakukan Alfamart Arya
61
Banjar Getas dalam menarik minat masyarakat untuk berbelanja di
tempat ini.
Persentase kenaikan penjualan pada bulan Desember 112,70%
dikarenakan pelayanan yang sangat baik dilakukan oleh Alfamart Arya
Banjar Getas dalam menjaga pelanggan yang sudah ada maupun
pelanggan yang baru dengan membuat promosi harga dan pada bulan
Oktober, penjualan yang dilakukan oleh Alfamart Arya Banjar Getas
secara persentase mengalami penurunan dari 42,44% pada bulan
November menjadi 43,83%. Hal ini terjadi karena daya beli
masyarakat menurun dan sejumlah harga barang naik. Namun hal ini
dapat ditutupi dengan semakin banyaknya jumlah pelanggan yang
berbelanja, sehingga Alfamart Arya Banjar Getas masih dapat
keuntungan pada bulan Desember 2019. Pada bulan Desember
merupakan hasil yang maksimal yang dicapai oleh Alfamart Arya
Banjar Getas dalam hal penjualannya sebear 112,70% lebih besar dari
pada bulan-bulan sebelumnya. Hal ini terjadi, karena hasil kerja keras
yang dilakukan oleh karyawan Alfamart Arya Banjar Getas dalam hal
promosi dan juga masyarakat telah lebih mengenal Alfamart Arya
Banjar Getas itu sendiri.
Dapat disimpulkan, bahwa penjualan di Alfamart Arya Banjar
Getas terus mengalami peningkatan yang sangat bagus. Karyawan
Alfamart Arya Banjar Getas sangat pintar melihat peluang, hal ini
diakui oleh atasannya, yaitu Bapak Guruh Afriliant Bahtiar mengalami
62
peningkatan yang sangat bagus hingga sekarang telah mengalami
peningkatan terutama dari segi penjualan. Penjualan di Alfamart Arya
Banjar Getas meningkat dari bulan ke bulan dikarenakan kepercayaan
masyarakat untuk berbelanja di Alfamart Arya Banjar Getas ini
pelayanannya yang ramah dari para pelayannya, hitung belanjaannya
pas dan barang atau produk yang diperjualbelikan di Alfamart Arya
Banjar Getas ini adalah barang atau produk yang berkualitas.
B. Analisis Kendala yang Dihadapi oleh Alfamart 1S78 Arya Banjar Getas
dalam Meningkatkan Penjualan Produk
Secara garis besar, strategi yang diterapkan oleh Alfamart Arya Banjar
Getas masih banyak yang perlu dibenahi, sehingga kendala-kendala yang
dihadapi dapat teratasi. Minimnya pengetahuan masyarakat tentang Alfamart
Arya Banjar Getas tersebut membuat mereka berasumsi, bahwa Alfamart Arya
Banjar Getas tersebut hanya untuk kalangan menengah keatas dikarenakan
lebih mementingkan kualitas dari pada kuantitas. Jika masyarakat mulai ramai
berbelanja pada Alfamart Arya Banjar Getas tersebut, maka masyarakat mulai
berfikir, bahwa kualitas lebih utama daripada kuantitas, artinya Alfamart Arya
Banjar Getas tersebut berhasil merubah mindset masyarakat tersebut. Namun
masyarakat yang tahu tentang Alfamart Arya Banjar Getas tersebut hanya
mereka yang pernah berbelanja disana, sedangkan yang lain hanya mendengar
dari mulut ke mulut, bahwa tempat tersebut barangnya mahal.
Alfamart menetapkan harga produknya sesuai dengan gerai yang telah
ditetapkan terlebih dahulu. Harganya harus sesuai dengan penetapan harga
63
dari pusat, karena mereka telah mendapatkan harga yang harus mereka capai
sebelum mendirikan Alfamart tersebut. Pencapaian target yang mereka harus
penuhi dengan penjualan produknya harus sesuai dengan yang telah ditetapkan
oleh perusahaan tersebut, jika mereka mendapatkan pencapaian yang rendah
atau tidak sesuai dengan yang telah ditentukan, maka mereka mengalami
kerugian besar.
Solusi untuk kendala ini adalah dengan melakukan pameran ditempat
yang terbuka, sehingga masyarakat yang meragukan barang atau produk
tersebut dapat melihat dan membeli langsung produk yang ada, sehingga
masyarakat tidak lagi hanya berasumsi, bahwa di Alfamart Arya Banjar Getas
tersebut hanya berpatokan kepada keuntungan melainkan kualitas juga.
Dengan demikian maka mindset minimnya pengetahuan masyarakat tentang
barang atau produk yang berkualitas, masyarakat lebih memilih berbelanja di
toko-toko kecil yang harganya murah walaupun dengan kualitas yang jauh
dari Alfamart Arya Banjar Getas akan terhapuskan.
Begitu pula dengan terbatasnya pengetahuan masyarakat tentang cara
transaksi jual beli di Alfamart Arya Banjar Getas, karena terkadang untuk
transaksi m enggunakan sebuah aplikasi dengan tujuan untuk memudahkan
masyarakat dalam bertransaksi perlu dicarikan solusi karena walaupun
sekarang zaman milenial namun segmentasi yang berbelanja ditempat tersebut
kebanyakan kaum ibu-ibu yang tidak begitu mengerti tentang aplikasi-aplikasi
tersebut walaupun tujuannya untuk kebaikan bersama. Jadi perlu diberikan
solusi, seperti sosialisasi cara menggunakan aplikasi tersebut dengan
64
bingkisan sebagai rasa terimakasih dari Alfamart Arya Banjar Getas karena
telah berpartisipasi. Sosialisasi tersebut secara tidak langsung akan berdampak
kepada masyarakat sekitar yang mendatangi sosialisasi tersebut dan tentu saja
akan membantu masyarakat dalam memahami aplikasi tersebut.
Harga yang ditetapkan oleh Alfamart Arya Banjar Getas memang
tergolong mahal, namun sesuai dengan harga yang beredar di pasara n. Namun
jika dibandingkan dengan Supermart atau minimarket yang lain memang
tergolong lebih mahal. Hal tersebut, karena Alfamart Arya Banjar Getas lebih
mementingkan kualitas dari pada kuantitas. Hanya saja masyarakat secara
umum masih dalam kategori menengah keatas jadi harus berpikir dahulu, jika
ingin berbelanja ditempat tersebut dengan kata lain masyarakat masih dalam
tahap “yang penting kuantitas, kualitas urusan belakang.” Hal tersebut tentu
akan berimbas kepada jumlah pesaing yang sangat banyak membuat Alfamart
Arya Banjar Getas harus mempersiapkan strategi yang tepat untuk bersaing.
Kategori Alfamart yang banyak sekali pesaingnya, sehingga Alfamart Arya
Banjar Getas harus mampu menempatkan diri untuk menarik perhatian
masyarakat.
Tidak hanya itu, kendala yang paling fatal adalah jumlah karyawan
yang sedikit dan tidak sesuai dengan jadwal, karena Alfamart Arya Banjar
Getas 24 jam buka menyebabkan Alfamart tersebut sulit merealisasikan semua
agenda yang telah direncanakan. Karyawan yang ada sesuai dengan kualifikasi
yang diberikan namun masih kekurangan tenaga. Hal tersebut akibat ketatnya
kualifikasi yang diterapkan oleh Alfamart Arya Banjar Getas, sedangkan
65
masyarakat sekitar yang ingin bekerja di Alfamart hampir semuanya lulusan
SMA, sedangkan Alfamart tersebut menginginkan minimal D3 atau S1.
Padahal untuk lulusan S1 atau D3 pasti akan merasa gengsi untuk bekerja di
Alfamart.
Untuk mendapatkan karyawan Alfamart Arya Banjar Getas
menyebarkan info loker di media sosial, setelah ada yang terpilih, maka
Alfamart Arya Banjar Getas melakukan wawancara kemudian mereka
memberikan peringatan dan himbauan tentang Alfamart Arya Banjar Getas
tersebut.
66
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya, maka penulis menarik
beberapa kesimpulan tentang Penerapan Strategi Pemasaran Alfamart Arya
Banjar Getas Kota Mataram dalam Meningkatkan Penjualan Produk sebagai
berikut :
1. Strategi yang dilakukan dalam memasarkan produk tidak jauh beda dengan
Supermarket pada umumnya, yaitu metode marketing mix, yaitu promosi
melalui media, menggunakan spanduk, dan lain-lain. Namun penjualan
masih belum maksimal walaupun jumlah penjualan selalu mengalami
peningkatan. Hal tersebut karena strategi pemasaran yang selama ini
diterapkan belum sepenuhnya menjangkau masyarakat Kelurahan Taman
Sari.
2. kendala yang dihadapi Alfamart Arya Banjar Getas dalam memasarkan
produknya adalah:
a. Sebagian produk belum diketahui masyarakat umum.
b. Kurangnya komunikasi antara penjual.
3. Solusi untuk kendala ini adalah dengan melakukan pameran ditempat
yang terbuka, sehingga masyarakat yang meragukan barang atau produk
tersebut dapat melihat dan membeli langsung produk yang ada, sehingga
masyarakat tidak lagi hanya berasumsi, bahwa di Alfamart Arya Banjar
67
Getas tersebut hanya berpatokan kepada keuntungan melainkan kualitas
juga.
B. Saran
1. Untuk Alfamart Arya Banjar Getas, diharapkan mampu lebih berfokus
pada sasaran untuk menarik perhatian pelanggan, sehingga pelanggan
tidak akan berpaling dari Alfamart tersebut dengan cara memberikan kartu
member, sehingga selalu adanya potongan harga yang didapatkan jika
berbelanja di Alfamart Arya Banjar Getas. Kedua, membuktikan kepada
masyarakat sekitar, bahwa kualitas lebih penting dari pada kuantitas
dengan cara pengujian dengan produk supermart atau minimarket lain
yang memiliki harga lebih murah.
2. Untuk masyarakat sekitar semoga mulai merubah mindset, bahwa kualitas
jauh lebih penting jika dibandingkan kuantitas, seperti kata orang Eropa
“kualitas menentukan harga dan harga menentukan kualitas” jadi
walaupun harganya mahal itu mengindikasikan, bahwa kualitas barangnya
bagus. Namun alangkah lebih baik lagi jika kualitas barang atau produk
bagus dengan harga yang tidak mahal.
3. Penulis menyadari, bahwa pada penelitian ini masih jauh dari kata
sempurna. Namun penulis tetap berharap dengan adanya penelitian ini
dapat menambah rujukan sumber rujukan untuk penelitian selanjutnya
dengan tema yang sama namun fokus penelitian yang berbeda dan menjadi
bahan evaluasi kita bersama sebagai kaum civitas akademika Universitas
68
Islam Negeri Mataram, sehingga sampai dikemudian hari khazanah
keilmuan ekonomi terus meningkat tentang hal-hal yang baru dan menarik.
69
DAFTAR PUSTAKA
Ariffa Tio Hanggita, “Analisis Faktor Pemilhan Lokasi Usaha Jasa pada UMKM di Kecamatan Paciran, Jurnal Manajmen Bisnis, Vol. 8, Nomer 02, Oktober 2018
Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian, Bandung: Pustaka 2008. Buchari Alma, Kewirausahaan, Bandung, Alfabeta, 2011 Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Bandung: Alfabeta,
2016 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosda Karya, 2004. Danu Suprayogi, Penerapan Strategi Pemasaran di PT. Asuransi Jiwa Syariah
Bumi Putera Bandar Lampung dalam Meningkatkan Penjualan Produk Assalam Family, skripsi, FDIK Manajemen Dakwah, 2018.
Eddy Yunus, Manajemen Strategis, Yogyakarta: Andi, 2016 Fandy Tjiptono, Strategi pemasaran, Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2017. file:///C:/Users/ASUS/Downloads/Documents/SKRIPSI%20FIX.pdf, file:///C:/Users/ASUS/Downloads/Documents/SKRIPSI%20FIX.pdf/ Hendra Galuh Febrianto, Strategi Pemasaran pada Mini Market Ahad dalam
Peningkatan Volume Penjualan, Jakarta UIN Syarif Hidayatulloh, 2010 https://tribunwiki-sejarah-alfamart-di-indonesia.
http;//mimijawa.Blogspot.co.id/2011/03/manajemen-penjualan.html Husein Umar, Strategi Manajement in Action, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama, 2010 Jonotan Sarwono, Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif, Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2006 Juansyah Noor,Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah
Jakarta: Kencana Prenada Group, 2013. Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2013
70
Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010 Lexy J Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Kuantitatif Edisi revisi,
Bandung: PT. Remaja Rosda karya, 2013 Lexy J Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya 2006 Lexy J. Maleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda Karya,
2006 McCarthy-Perreault, Intisari Pemasaran, Jakarta, 2010 McDaniel Jr, Carl dan Gates Roger, Riset Pemasaran Kontemporer, Jakarta:
Salemba Empat 2010 Mubasit, Manajemen Pemasaran, Fakultas Dakwah IAIN Raden Intan Lampung,
Bandar Lampung, 2012 Mubasit, Manajemen Pemasaran, Fakultas Dakwah IAIN Raden Intan Lampung,
Bandar Lampung 2012 Muhamad nasir, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998. Muhammad Nizar, “Pengaruh Sumber Daya Manusia, Permodalan Dan
Pemasaran Terhadap Kinerja Usaha Kecil dan Menengah” Iqtishoduna, Vol. 7, Nomor 1 April 2018
Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah Konsep dan Operasional, Bandung,
Alfabeta, 2016 Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, Bandung: Alfabeta,
2010 Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis, Jakarta: PT. Rieneka Cipta, 2010. Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis, Jakarta: PT. Rieneka, 2012. Philip Kotler, Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Jakarta: Erlangga,
2010. Rahma Noviarini, Analisis Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Penjualan
Produk A Mild pada Perusahaan Rokok PT. HM Sampoerna,skripsi, Agribisnis Universitas Muhamadiyah Malang, 2012
71
Rosady Ruslan, Penelitian Public Relation dan komunikasi Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003
Soeranto, Metologi Penelitian Ekonomi Islam, cet 1, (Yogyakarta: Unti Penerbit
dan Pencetakan (UUP) AMP, YKNP, 1988 Sondang P. Siagian, Manajemen Stratejik, Jakarta: Bumi Aksara, 2010. Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, Bandung: CV. Alfabeta 2014 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Bandung:
Alfabeta, 2011 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Bandung: PT. Remaja Rodakarya, 2015 Sumber :http://Alfamart.co.id/profil-perusahaan/produk-jasa/, Sumber:https://www.academia.edu/35660104/ANALISIS_PERSAINGAN_INDO
MARET_DAN_ALFAMART/ Susilo Susiawan dan Abdul Muhid, “Kepemimpinan Tranformasional, Kepuasan
Kerja dan Komitmen Organisasi” Persona, Jurnal Pisiskologi Indonesia, Vol. 04, Nomer 03 September 2015
Warren J, Keggan, Manajemen Pemasaran Global, Jakarta: Prenhal lindo, 2010
72
LAMPIRAN
75
76
Top Related