PELAPORAN DAN AKUNTANSI KEUANGAN
“TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI
HUBUNGAN ISTIMEWA DAN OFF BALANCE SHEET”
Pendidikan Profesi Akuntansi Angkatan XXI
Kelompok 4 :Nama Anggota
Ahmad Husnan
Jeffry Ardianto
Ika Fanindya Jusriani
Prayudy Hendri Widodo
TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
Transaksi pihak-pihak dalam hubungan istimewa dewasa ini mendapat perhatian yang sangat
serius baik dari dalam kalangan dunia bisnis maupun dari pihak otoritas perpajakan. Pada
dasarnya transaksi antar pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah suatu
kesepakatan atau pengaturan bisnis yang dilakukan oleh pihak-pihak yang saling tidak bebas
satu dengan lainnya untuk tujuan tertentu. Unsur kesepakatan dalam menentukan harga
transaksi adalah hal yang paling menjadi perhatian, karena kesepakatan dalam penentuan
harga dapat membawa dampak keuntungan maupun kerugian bagi pihak-pihak terkait (stake
holder).
Stake holder yang perlu mendapat informasi yang transparan dari transaksi di atas antara
lain, investor, kreditor, pemegang saham (share holder). Jika menyangkut kewajiban
perpajakan, keterbukaan juga diperlukan untuk otoritas perpajakan, dan dalam hal perusahaan
adalah suatu perusahaan terbuka (go public), keterbukaan juga diperlukan bagi masyarakat
luas. Dengan keterbukaan atas transaksi ini maka pengambilan keputusan yang dilakukan
oleh Stake Holder akan didasarkan pada informasi yang benar. Demikian juga bagi otoritas
perpajakan, adanya keterbukaan dalam pengungkapan transaksi pihak-pihak dalam pengaruh
hubungan istimewa, dapat menjadi dasar penetapan pajak sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
I. Definisi Transaksi Hubungan Istimewa :
Berdasarkan pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 Tahun 1994,
tentang Pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai Hubungan istimewa, diberikan definisi
sebagai berikut:
Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa adalah pihak-pihak yang dianggap
mempunyai hubungan istimewa bila satu pihak mempunyai kemampuan untuk
mengendalikan pihak lain atau mempunyai pengaruh signifikan atas pihak lain dalam
mengambil keputusan keuangan dan operasional.
Menurut PSAK 7 Tahun 2012, tentang Pengungkapan Pihak-pihak berelasi, Transaksi pihak
berelasi adalah suatu pengalihan sumber daya, jasa atau kewajiban entitas pelapor dengan
pihak-pihak berelasi, terlepas apakah ada harga yang dibebankan.
Dalam penjelasan definisi tersebut diuraikan lebih lanjut bahwa termasuk sebagai pihak-
pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah perusahaan dibawah pengendalian satu
atau lebih perantara (intermediaries), perusahaan asosiasi (associated company); perorangan
yang memiliki hak suara yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat ;
karyawan kunci; dan perusahaan yang dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung
oleh setiap orang yang berpengaruh signifikan.
Definisi yang sama juga diberikan oleh International Financial Statement Standar sebagai
berikut :
A related party is a person or entity that is related to the entity that is preparing its financial
statements (referred to as the 'reporting entity') [IAS 24.9].
A related party transaction is a transfer of resources, services, or obligations between related
parties, regardless of whether a price is charged. [IAS 24.9]
Dalam Standar Laporan Keuangan Internasional juga mensyaratkan adanya pengungkapan
(Disclosure) jika terjadi transaksi hubungan istimewa, sebagai berikut, Regardless of whether
there have been transactions between a parent and a subsidiary, an entity must disclose the
name of its parent and, if different, the ultimate controlling party. If neither the entity's parent
nor the ultimate controlling party produces financial statements available for public use, the
name of the next most senior parent that does so must also be disclosed. [IAS 24.16]
Transaksi hubungan istimewa dapat terjadi antara pihak-pihak dalam wilayah suatu negara
(domestic transaction) atau melewati lintas batas negara (cross border transaction).
Transaksi secara domestik terjadi jika terjadi transfer sumberdaya atau kewajiban antara satu
pihak dengan pihak yang lain, keduanya masih berada dalam hanya dalam lingkup batas
wilayah suatu negara. Karena masih dalam wilayah kedaulatan suatu negara, tentunya masih
tunduk pada ketentuan hukum dan peraturan yang sama. Lain halnya jika transaksi melintasi
batas wilayah negara, akan membawa permasalahan yang lebih kompleks, mengingat pada
suatu transaksi tersebut akan bersentuhan dengan aturan hukum dari negara-negara yang
berbeda.
II. Pengertian Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Menurut PSAK Nomor 7 tahun 2012, Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang
menyiapkan laporan keuangannya (dalam Pernyataan ini dirujuk sebagai “entitas pelapor”).
(a) Orang atau anggota keluarga terdekat terkait entitas pelapor jika orang tersebut:
(i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
(ii) memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor; atau
(iii) personal manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor
(b) Suatu entitas terkait dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut;
(i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya
entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain.
(ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama bagi entitas lain (atau
entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok
usaha, dimana entitas lain tersebut adalah anggotanya.
(iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
(iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah
entitas asosiasi dari entitas ketiga.
(v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari
salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika
entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, entitas
sponsor juga terkait dengan entitas pelapor.
(vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang
diidentifikasi dalam butir (a).
(vii) Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap
entitas atau anggota menejemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
III. Definisi istilah-istilah yang terkait dengan definisi hubungan istimewa adalah
sebagai berikut:
1. Anggota keluarga dekat dari individu adalah anggota keluarga yang mungkin
mempengaruhi, atau dipengaruhi oleh, orang dalam hubungan mereka dengan entitas.
Mereka dapat termasuk:
(a) pasangan hidup dan anak dari individu;
(b) anak dari pasangan hidup individu; dan
(c) tanggungan dari individu atau pasangan hidup individu.
2. Anggota manajemen kunci adalah orang-orang yang mempunyai kewenangan dan
tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas entitas,
secara langsung atau tidak langsung, termasuk direktur dan komisaris (baik eksekutif
maupun tidak) dari entitas.
3. Entitas pemerintah yang mempunyai hubungan istimewa adalah entitas yang
dikendalikan, dikendalikan bersama, atau dipengaruhi secara signifikan oleh pemerintah.
4. Imbalan kerja adalah seluruh bentuk imbalan yang dibayar, terutang atau diberikan oleh
entitas, atau untuk kepentingan entitas, atas imbalan jasa yang diberikan kepada entitas.
Hal ini juga mencakup imbalan yang dibayarkan untuk kepentingan entitas induk terkait
dengan entitas. Kompensasi meliputi:
(a) imbalan kerja jangka pendek, seperti upah, gaji dan kontribusi jaminan sosial, cuti
tahunan dan cuti sakit yang dibayar, bagi hasil dan bonus dan imbalan non
keuangan (seperti perawatan kesehatan, perumahan, mobil dan barang atau jasa
gratis atau disubsidi) bagi karyawan saat ini;
(b) imbalan pasca-kerja seperti pensiun, manfaat pensiun lain, asuransi jiwa pasca-kerja
dan perawatan medis pasca-kerja;
(c) imbalan kerja jangka panjang lainnya, termasuk cuti masa kerja panjang (long-
service leave or sabbatical leave), jubilee (perayaan masa kerja panjang) atau
imbalan masa kerja panjang lainnya, imbalan cacat jangka panjang dan, jika tidak
dibayar sepenuhnya dalam waktu dua belas bulan setelah akhir periode, bagi hasil,
bonus dan kompensasi yang ditangguhkan;
(d) pesangon pemutusan kontrak kerja; dan
(e) pembayaran berbasis saham.
IV. Kriteria Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Pihak yang dianggap mempunyai hubungan istimewa adalah mereka yang:
a) Dapat melakukan transaksi yang tidak akan dapat dilakukan oleh pihak-pihak yang
tidak mempunyai hubungan istimewa. Misal tidak mengenakan biaya atas pemberian
jasa manajemen.
b) Dapat melakukan transaksi dengan harga yang berbeda (transfer picing) dari harga
atas transaksi serupa yang dilakukan oleh pihak yang tidak mempunyai hubungan
istimewa.
c) Dapat mengadakan atau membatalkan suatu transaksi atau perjanjian
V. Pihak yang Tidak Mempunyai Hubungan Istimewa
Pihak yang dianggap tidak mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
a) Penyandang dana, serikat dagang, perusahaan pelayanan umum (public utilities),
departemen dan instansi pemerintah yang tidak mengendalikan, mengendalikan bersama
atau memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor
b) Pelanggan, pemasok, pemegang hak franchise, distributor atau perwakilan/agen
umum semata-mata karena ketergantungan ekonomis yang diakibatkan oleh keadaan,
semata-mata dalam pelaksanaan urusan normal dengan entitas pelapor.
c) Dua entitas hanya karena mereka memiliki direktur atau anggota manajemen kunci
yang sama, atau karena anggota dari manejemen kunci dari satu entitas mempunyai
pengaruh signifikan terhadap entitas lain.
VI. Pengungkapan Hubungan
Menurut PSAK Nomor 7 tahun 2012, hubungan antara entitas induk dan entitas anak
harus diungkapkan terlepas dari apakah telah terjadi transaksi antara mereka.
1. Pengungkapan Kompensasi Personel Manajemen Kunci
Personel manajemen kunci adalah orang yang memiliki otoritas dan tanggung jawab
untuk merencanakan, mengarahkan dan mengendalikan aktivitas entitas secara
langsung atau tidak langsung, termasuk direksi.Entitas mengungkapkan kompensasi
anggota manajemen kunci secara total dan untuk masing-masing kategori berikut:
(a) imbalan kerja jangka pendek;
(b) imbalan pasca-kerja;
(c) imbalan kerja jangka panjang lainnya;
(d) imbalan pemutusan hubungan kerja; dan
(e) pembayaran berbasis saham.
2. Pengungkapan Transaksi Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Jika entitas memiliki transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa dalam satu periode, maka entitas harus mengungkapkan:
a) Sifat dari hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
b) Informasi mengenai transaksi dan saldo, termasuk komitmen, yang diperlukan
untuk memahami potensi dampak hubungan tersebut dalam laporan keuangan.
c) Sekurang-kurangnya, pengungkapan meliputi:
• nilai transaksi
• jumlah saldo, termasuk komitmen
• penyisihan piutang ragu-ragu terkait dengan jumlah saldo tersebut
• beban yang diakui selama periode dalam hal piutang ragu-ragu atau
penghapusan piutang dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Pengungkapan yang disyaratkan dilakukan secara terpisah untuk masing-masing
kategori berikut:
a) Pihak yang memiliki pengendalian, pengendalian bersama atau pengaruh signifikan
atas entitas.
b) Entitas anak, joint venture, entitas asosiasi dari entitas.
c) Personel manajemen kunci dari entitas dan entitas induknya.
d) Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa lainnya.
Beberapa contoh transaksi yang diungkapkan oleh perusahaan jika terdapat transaksi
dengan pihak yang berelasi, antara lain:
• Pembelian atau penjualan barang (barang jadi atau setengah jadi)
• Pembelian atau penjualan properti dan aset lain
• Penyediaan atau penerimaan jasa
• Sewa
• Pengalihan riset dan pengembangan
• Pengalihan dibawah perjanjian lisensi
• Pengalihan dibawah perjanjian pembiayaan (termasuk pinjaman dan kontribusi
ekuitas dalam bentuk tunai atau natura)
• Provisi atas jaminan atau agunan
• Komitmen untuk berbuat sesuatu jika peristiwa khusus terjadi atau tidak terjadi di
masa depan, termasuk kontrak eksekutori
• Penyelesaian liabilitas atas nama entitas atau pihak berelasi.
3. Pengungkapan Entitas yang Mempunyai Hubungan Istimewa dengan
Pemerintah
Entitas pelapor dikecualikan dari persyaratan pengungkapan atas transaksi dengan
pihak pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan saldo, termasuk komitmen
dengan:
a) Pemerintah yang memiliki pengendalian, pengendalian bersama atau pengaruh
signifikan atas entitas pelapor.
b) Entitas lain yang berelasi karena sama-sama dikendalikan oleh pemerintah,
pengendalian bersama atau pengaruh signifikan atas entitas pelapor dan entitas
lain.
Jika entitas pelapor menerapkan pengecualian dalam pengungkapan transaksi dengan
pihak pihak yang mempunyai hubungan istimewa, maka entitas mengungkapkan
mengenai transaksi-transaksi dan saldo, yaitu:
a) nama departemen atau instansi pemerintah dan sifat hubungannya dengan entitas
pelapor (misalnya; pengendalian, pengendalian bersama atau pengaruh
signifikan)
b) informasi berikut dengan rincian yang cukup yang memungkinkan pengguna
laporan keuangan memahami dampak transaksi dengan pihak-pihak yang
memiliki hubungan istimewa dalam laporan keuangan:
(i) sifat dan jumlah setiap transaksi yang secara individual signifikan
(ii) untuk transaksi lain yang secara kolektif (bukan individual) signifikan, yang
diindikasikan kualitatif atau kuantitatif.
OFF BALANCE SHEET
Off-Balance Sheet (OBS) adalah aktifitas yang terkait dengan aset atau utang atau
pendanaan yang tidak tercatat dalam neraca perusahaan. Contohnya yaitu :
a. Giro yang belum jatuh tempo kas bon
b. Hak untuk menerima kas atau asset keuangan lainnya misalnya plafon kredit
(pembiayaan) yang belum digunakan
c. Hak menukarkan asset keuangan lainnya yang lebih menguntungkan dan
instrument modal lainnya
Banyak aktivitas off balance sheet yang dapat mengakibatkan terjadinya suatu risiko.
Bagaimanapun beberapa aktivitas off balance sheet dapat melindungi dan mengurangi risiko
dari tingkat bunga, kredit, dan nilai tukar. Oleh karena itu, aktivitas dari off balance
sheet dapat mengakibatkan peningkatan risiko dan pengurangan risiko. Aktivitas off balance
sheet menjadi penting sebagai sumber daya bagi pendapatan fee (dari eksplisit fee serta
selisih beli dan jual) bagi perusahaan ada kemungkinan untuk meningkatkan reputasinya.
Dalam aturan akuntansi, aktivitas off balance sheet dicatat pada bagian bawah garis
atau sering dicatat sebagai footnote. Dalam aturan ekonomi, akun off balance sheet tetap
mempengaruhi masa depan institusi keuangan bersangkutan, yaitu mengenai profitabilitas
dan solvabilitasnya.
Institusi finansial menggunakan beberapa aktivitas OBS (terutama forwards, futures,
options, swaps) untuk mengurangi atau mengelola resiko suku bunga, resiko nilai tukar mata
uang, dan resiko kredit. Institusi finansial juga sering menggunakan OBS untuk menjaga
rasio utang terhadap ekuitas dan ratio leverage tetap pada level yang rendah.
Bagaimana pun juga, aktivitas-aktivitas tetap terlibat dalam resiko keseluruhan sebuah
finansial institusi. Hal ini sungguh terlihat pada krisis keuangan pada tahun 2008 yang
diasosiasikan dengan kejatuhan off-balance-sheet pada sekuritas-sekuritas yang menopang
kredit perumahan rakyat atau mortgage yang dibuat dan dipegang oleh institusi-institusi
finansial. Kejatuhan ini menyebabkan kegagalan akuisisi atau bailout pada banyak institusi
finansial besar dan merambat pada system keuangan dan ekonomi dunia.
Terdapat dua tipe dasar dari aktivitas off balance sheet, yaitu : credit
substitute (pergantian kredit) dan derivative. Tipe pertama termasuk aktivitas penawaran
kredit bagi nasabah dimana institusi keuangan bersedia untuk melakukan pembayaran
terlebih dahulu jika terjadi suatu aktivitas ekonomi yang dilakukan seperti letter of
credit (L/C), garansi, dan sesuatu yang masih berada dalam batas kredit yang telah disepakati
dan dipercayai oleh lembaga keuangan. Tipe kedua melibatkan penjualan dan pembelian
sekuritas derivatif. Saat ini, dalam persaingan yang tinggi, lembaga keuangan banyak
menggunakan aktivitas off balance sheet untuk mendapatkan pendapatan tambahan bagi
mereka .
Aktivitas Off Balance Sheet dan Penanganan Lembaga Keuangan
Aset dan kewajiban pada akun off balance sheet berpotensial untuk menimbulkan
aliran kas positif dan negatif. Banyak aktivitas off balance sheet yang dapat menambah akun
asset maupun kewajiban. Jika akun tersebut telah terjadi maka akan secara otomatis masuk ke
dalam debit dan kredit dalam catatan laporan keuangan.
1. Banker’s Acceptance dan Garansi
Merupakan sekuritas yang diperdagangkan di pasar uang dan dikeluarkan oleh sebuah
perusahaan dengan garansi yang diberikan oleh bank. BA banyak dikeluarkan oleh
perusahaan-perusahaan peminjam yang membutuhkan pendanaa. Bagi bank, BA merupakan
suatu pertimbangan pergantian kredit. Sebagai garansi, berarti ialah bank berjanji untuk
membayarakan sejumlah dan tertentu ketika terjadi suatu aktivitas ekonomi yang
digaransikan dari perusahaan yang mengeluarkan BA. Hal ini menjadi kewajiban off balance
sheet . Jika terjadi aktivitas yang digaransikan, maka nasabah yang terlibat akan berhutang
kepada bank sejumlah yang sama dengan yang dibayarkan oleh bank. Secara teoritis, akun
pergantian kredit yang merupakan off balance sheetdapat dicatat dalam laporan keuangan
ketika aktivitas tersebut telah terjadi. Hal tersebut selalu ditempatkan ke dalam sisi off
balance sheet dikarenakan aktivitas tersebut belum terjadi, waktu, serta penting atau tidaknya
kejadian itu yang tidak diketahui secara cukup.
2. Call Option
Aturan dari off balance sheet dapat menyesatkan, ketika membicarakan suatu
derivatif, dikarenakan komponen-komponen derivatif banyak yang tercatat dalam on balance
sheet. Nilai pari pasar dapat positif, negataif, atau nol. Jika nilai pari positif, hal tersebut
merupakan asset, tapi jika nilai pari negative hal tersebut merupakan kewajiban. Perhitungan
pada call option, nilai opsi dari yang dimiliki tidak pernah negative. Sebuah opsi sama
dengan kontrak asuransi, ketika kontrak berakhir, maka kewajiban aktual akan berkurang.
Jika pembayaran nol atau lebih rendah dari keajiban aktual, maka pendapatan akan
meningkat. Opsi dilaksanakan dengan probabilitas kurang dari satu, dan nilainya merupakan
ganbungan dari nilai pasar, strike price, volatilitas sekuritas, waktu jatuh tempo, dan tingkat
suku bunga. Kita dapat mengetahui sensitivitas nilai opsi yaitu perubahan nilai opsi dan
perubahan harga sekuritas yang diikuti dengan menghitung delta opsi.
Delta of an option adalah nilai sensitivitas dari nilai opsi terhadap perubahan unit
pada sekuritas jaminan yang mana akan dikali lipatkan oleh notional value dari posisi opsi.
Notional value of an OBS item adalah face value dari item OBS.
Misalkan: Sebuah institusional telah membeli opsi call pada obligasi dengan face atau
notional value 100 juta dollar dengan delta sebesar 0,25. Lalu, nilai contingent asset dari
posisi opsi ini menjadi sebesar 25 juta dollar:
d = delta of an option = perubahan pada harga opsi = dO = 0,25
perubahan harga pada pokok/jaminan sekuritas dS
Nilai contingent asset atau delta equivalent = delta x face value opsi
= 0,25 x $100 juta = $25 juta.
Tentu saja, untuk mencari nilai delta dari sebuah opsi, diperlukan sebuah pricing
model seperti Black-Scholes atau model binomial. Secara umum, delta dari sebuah opsi
bervariasi dengan level harga dari pokok/jaminan sekuritas bergerak seiring dengan keluar
masuknya uang. Angka deltanya 0<d<1. Perlu diketahui juga bahwa bila institusi finansial
menjual opsi, maka mereka akan dinilai sesuai dengan contingent liability.
PENGGANTI KREDIT
Pengganti kredit sangat penting bagi bank dalam beberapa tahun terakhir. Oleh
karena itu, tidak mengherankan jika saat ini rasio pertumbuhan kredit tidak jauh berbeda
dengan rasio pertumbuhan asset bank. Ketika nasabah mencari kredit dari pihak ketiga dan
pihak ketiga tidak menerima kredit pelanggan, pengganti kredit dapat memecahkan masalah
pelanggan. Terdapat bebrapa macam pergantian kredit, diantaranya :
a. Letter of Credit dan garansi
Merupakan instumen dengan fasilitas perdagangan dengan pengalihan risiko kredit
dari pembeli barang dan jasa dari penjual ke lembaga keuangan. Jika seorang pembeli dari
suatu produk atau jasa melakukan kontrak dengan penjual, penjual menghadapi risiko bahwa
pembeli akan mengingkari kontrak. Penjual dapat dibiarkan dengan kelebihan persediaan
atau terjadinya piutang yang tak tertagih. Jika pembeli berasal dari sebuah provinsi atau
negara yang berbeda dari penjual, penjual mungkin memutuskan hanya untuk menerima
kerugian. Dengan demikian harus dilakukan L/C yaitu jaminan independen pembayaran
terhadap pengiriman yang berlandaskan hukum.
Teradapat tiga hubungan yang terlibat dalam transaksi L/C, yaitu:
Hubungan antara eksportir dan importir ialah ketentuan pembelian barang dan jasa
dari importir ke eksportir dengan letter of credit. Persetujuan kredit antara bank dengan
importir menjadi terhubung dalam pemberian fasilitas L/C oleh bank. Fasilitas ini memberi
kesempatan bagi importir untuk membuka L/C di bank yang bersangkutan. L/C tersebut
merupakan usaha bank untuk melakukan pembayaran jika serangkaian tertentu dokumen
yang tercantum dalam L/C dikirim ke bank. Dokumen, yang mencakup tagihan dalam draft
(yaitu, permintaan pembayaran eksportir) memiliki kekuatan hukum. Setelah eksportir
menerima L/C dari bank, maka eksportir akan memproses pengiriman barang atau jasa dan
dia hanya menghadapi risiko kredit dari bank, bukan importir. Bank dan eskportir akan
memeriksa dengan hati-hati daftar dokumen yang membuktikan pengiriman L/C dan
memastikan bahwa ada kecocokan dari ketentuan-ketentuan kontrak yang disepakati. Setelah
eksportir menyelesaikan pengiriman sebagaimana ditentukan dalam L/C kemudian ia
memberi bukti pengiriman dan menjadi bukti fisik dari dokumen yang diambil bank dari
eksportir untuk melakukan pembayaran.
b. Instrumen Kredit Lainnya
Di pertengahan tahun 1980-an di pasar internasional diperkenalkan sebuah fasilitas
baru untuk mendanai pembiayaan dari jangka pendek hingga jangka menengah. Fasilitas ini
sama seperti halnya Commercial Paper yang didukung oleh kredit. Fasilitas tersebut dikenal
dengan note issuance facilities (NIFs) dan revolving underwriting facilities (RUFs). Jika
tawaran nasabah cukup diterima maka perjanjian harus menetapkan pembelian di harga dasar.
Jika default klien, pemegang obligasi memiliki jalan kembali ke lembaga underwriting.
Risiko yang dihadapi ialah bahwa kualitas kredit dari penerbit obligasi akan menurun sampai
tingkat bunga yang sesuai di LIBOR dan hal tersebut tidak cukup untuk menarik penawar.
Dalam hal ini, pada tanggal yang ditentukan, underwriter akan bermasalah. Oleh karena itu,
risiko yang terjadi hamper sama seperti committed line tapi belum ditarik kredit. NIFs dan
RUFs memuncak dalam popularitas pada tahun 1986 dan telah menurun terus sejak itu. Salah
satu alasan penurunan adalah bahwa regulator telah menjadi lebih ketat dalam membutuhkan
modal risiko untuk mendukung mereka dan menyebabkan bank untuk menyesuaikan harga
yang ditetapkan.
INSTRUMEN DERIVATIF
Berbeda dengan risiko kredit pengganti kredit dibahas sebelumnya, risiko kredit
derivatif hanya memperhitungkan sebagian kecil dari jumlah pokoknya. Hal ini karena
instrumen derivatif bukanlah seperti di peminjaman maupun perjanjian seperti L/C atau jalur
kredit. Arus kas masa depan terkait dengan derivatif hanya dihitung sehubungan dengan
jumlah pokok. Tak satu pun dari pihak yang terkait dengan instrumen derivatif adalah
pemberi pinjaman dana. Dalam kasus forwards, futures, dan swap, nilai sekarang dari
instrumen derivatif ketika memesan adalah nol (mengabaikan biaya). Saat ini nilai arus kas
diharapkan akan dibayar oleh bank akan dibatalkan dan nilai kini arus kas diharapkan akan
dibayar oleh nasabah. Risiko jauh lebih serius untuk kontrak forward dari kontrak berjangka.
Alasannya adalah bahwa kontrak forward adalah kontrak tidak standar antara dua pihak
dengan negosiasi pihak seperti dua bank, dan semua arus kas yang harus dibayarkan pada
satu waktu (pada saat jatuh tempo kontrak). Dengan demikian, pada dasarnya OTC
pengaturan perdagangan tanpa jaminan eksternal jika default terjadi oleh salah satu pihak
pada kontrak. Sebaliknya, kontrak berjangka adalah standar kontrak dijamin oleh bursa
terorganisir sepertiMontreal Exchange. Kontrak berjangka, seperti kontrak forward, membuat
komitmen tentang pengiriman valuta asing (atau beberapa aset lainnya) pada beberapa waktu.
Pembelian dan Penjualan Forward ketika Sekuritas Diterbitkan
Sangat sering, bank, terutama investasi lainnya bank masuk ke dalam komitmen untuk
membeli dan menjual sekuritas sebelum diselesaikan. Perjanjian Off balance sheet dapat
memberikan bank risiko suku bunga masa depan. Sebagai contoh, sebelum pengumuman
hasil lelang T-bill, bank dapat menggunakan pasar , untuk lindung nilai atau berspekulasi
(mengambil posisi). Dealer utama pasar T-bill mungkin mengantisipasi bahwa mereka perlu
untuk menjual sekuritas yang mereka inginkan di pasar tunai. Mereka mengambil posisi long
di pasar. Dealer aktif di pasar uang juga dapat mencari dan memanfaatkan peluang arbitrase
sementara.
Pinjaman Terjual
Dalam bertindak sebagai pencetus pinjaman dan penjual kredit, bank beroperasi
sebagai broker pinjaman daripada transformer aset tradisional. Ketika pihak luar membeli
pinjaman dan tidak ada jalan lain untuk penjual pinjaman. Jika akhirnya memburuk,
penjualan kredit tidak memiliki off-balance-sheet kewajiban untuk bank. Secara khusus, tidak
ada jalan berarti bahwa jika pinjaman dijual oleh bank tidaklah buruk,pembeli harus
menanggung risiko penuh rugi. Secara khusus, pembeli tidak dapat menempatkan kredit
macet kembali ke penjual atau bank asal. Misalkan pinjaman tersebut dijual dengan recourse.
Maka pinjaman penjualan menimbulkan resiko kredit jangka panjang ke penjual. Pada
dasarnya, pembeli pinjaman memegang opsi jangka panjang untuk menempatkan pinjaman
kembali ke penjual, dan pilihan itu dapat dilaksanakan jika kualitas kredit dari pembelian
kredit memburuk.
Kegiatan Off Balance Sheet yang Tidak Meningkatkan Risiko
Kegiatan off-balance-sheet dapat menambah risiko dari suatu kegiatan bank.
Memang, aset dan kewajiban yang paling memiliki berbagai karakteristik yang mungkin
menimbulkan eksposur risiko bagi bank. Meski begitu, bank menggunakan beberapa
instrumen-off-balance-sheet terutama forward, futures, opsi, dan swap untuk mengurangi atau
mengelola risiko suku bunga, risiko valuta asing, dan kredit dengan cara yang baik. Mereka
menggunakan hedging nilai di neraca suku bunga, valuta asing, dan risiko kredit, instrumen
ini benar-benar dapat bekerja untuk mengurangi keseluruhan risiko kebangkrutan bank.
Meskipun kita tidak sepenuhnya menggambarkan peran instrumen ini sebagai lindung
nilai untuk mengurangi eksposur kepailitan sebuah bank. Kini dapat diketahui risiko yang
mungkin terjadi dalam overregulation kegiatan off balance sheet dan instrumen. Biaya dari
aktivitas off balance sheet menyediakan sumber utama pendapatan non-interest untuk bank,
terutama yang terbesar dan paling layak kredit. Anda dapat melihat pentingnya seperti
pendapatan noninterest untuk bank-bank besar. Dengan demikian, peningkatan laba off
balance sheet dapat mengkompensasi peningkatan eksposur risiko off balance sheet dan (jika
dipertahankan dalam bank dalam peningkatan modal) benar-benar dapat mengurangi
probabilitas kebangkrutan.