8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi
http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 1/40
PENALARAN HUKUM:
Antara Nalar Deduktif dan Nalar Induktif
R. Herlambang Perdana Wiratraman
Fakultas Hukum Universitas Airlangga dan Anggota HuMa
Catatan Pengantar untuk Pendidikan Hukum Kritis HuMa-Mahkamah FH UGM, Yogyakarta (2004)
8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi
http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 2/40
Herlambang-Penalaran Hukum
(2004)
2
Apa perlunya Penalaran Hukum?
• Kemampuan Identifikasi dan Analisis atas Jawaban yang
Mempunyai Nilai Kebenaran dalam Sudut Pandang
tertentu
• Memetakan Logika (Hukum) yang Digunakan
• Strategi Pengembangan Metodologi Berfikir atauPenelitian Hukum
8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi
http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 3/40
Herlambang-Penalaran Hukum
(2004)
3
Dua Model Proses Nalar
• Dalam Logika dikenal adanya 2 Model
Proses Bernalar,
1. Nalar DEDUKSI (Umum Khusus)2. Nalar INDUKSI (Khusus Umum)
8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi
http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 4/40
NALAR DEDUKSI
(Umum Khusus)
8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi
http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 5/40
Herlambang-Penalaran Hukum
(2004)
5
Istilah dalam Logika
• Konstruksi Penalaran disebut SILOGISMA
• Silogisma terdiri dari kalimat-kalimatpernyataan, yang dalam logika disebut
PROPOSISI• Unsur setiap Proposisi yang berposisi
dalam silogisma disebut TERMA
8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi
http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 6/40
Herlambang-Penalaran Hukum
(2004)
6
SILOGISMA DEDUKSI
• Silogisma berfungsi sebagai proses
pembuktian benar-salahnya suatupendapat, tesis, atau juga hipotesis
tentang masalah tertentu
8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi
http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 7/40
Herlambang-Penalaran Hukum
(2004)
7
Contoh 1
• Semua manusia hidup saatnya nanti akan
mati• Aktivis mahasiswa adalah manusia hidup
• Maka aktivis mahasiswa pada saatnyananti akan mati
8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi
http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 8/40
Herlambang-Penalaran Hukum
(2004)
8
Contoh 2
• Barangsiapa mengambil barang milik
orang lain secara melawan hak akandipidana penjara karena pencuriansetinggi-tingginya 5 tahun
• Maling mengambil barang milik orang lainsecara melawan hak
• Maka maling akan dipidana penjarakarena pencurian setinggi-tingginya 5tahun
8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi
http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 9/40
Herlambang-Penalaran Hukum
(2004)
9
PREMIS
• Dua Proposisi pertama disebut PREMIS
• Proposisi pertama, karena menyatakanhal/keadaan yang umum (semua manusia mestiakan mati) atau suatu prinsip/norma umum
(siapapun yang mencuri akan dipenjara) disebutPREMIS MAYOR
• Proposisi kedua, karena menyatakan
peristiwa/kenyataan khusus (“aktivis mahasiswaadalah manusia”, “maling mencuri”) disebutPREMIS MINOR
8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi
http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 10/40
Herlambang-Penalaran Hukum
(2004)
10
KONKLUSI
• Proposisi ketiga, yang menutup proses
penalaran deduktif dan merupakankonsekuensi logis akibat adanya
hubungan antara premis mayor dan
premis minor disebut KONKLUSI
8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi
http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 11/40
Herlambang-Penalaran Hukum
(2004)
11
TERMA
• Kata atau sekumpulan kata yang telah
disepakatkan bersama sebagai suatusimbol yang merepresentasikan suatusubyek atau obyek (obyek benda/obyek
persitiwa) disebut TERMA• Terma merupakan unsur pembentuk (‘the
building bocks’) suatu Proposisi
• Dalam bahasa Indonesia, diterjemahkandengan ‘pengertian’ atau ‘konsep’
8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi
http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 12/40
Herlambang-Penalaran Hukum
(2004)
12
• Terma dalam setiap penalaran atau pembuktian
deduksi tak selamanya berkenaan dengangejala-gejala realitas yang bersifat kongkrit,
individual atau khusus.
• Misalnya : ikan teri, merupakan terma yang lebihkongkrit/khusus serta lebih berkonotasi
individual daripada terma “ikan”, “binatang air”,
apalagi terma “fauna ciptaan Tuhan”.
8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi
http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 13/40
Herlambang-Penalaran Hukum
(2004)
13
POSISI TERMA
• Berdasarkan posisinya terma dibedakan
menjadi 3 : terma mayor; terma minor; danterma tengah.
• Untuk memudahkannya, ada pemberian
kode yang lazim digunakan:• Terma Mayor ‘T’ (t-besar) atau P
(predikat)• Terma Minor ‘t’ (t-kecil) atau S (subyek)
• Terma Tengah M (medium)
8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi
http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 14/40
Herlambang-Penalaran Hukum
(2004)
14
Terma ‘T’ atau ‘P’ (Mayor)
• Adalah serangkaian kata-kata yang
umumnya berfungsi predikat dan mestidijumpai dalam premis mayor dan dalam
Konklusi.
Contoh:
• “Saatnya nanti akan mati”
• “Akan dipidana penjara karena pencurian
setinggi-tingginya 5 tahun”
8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi
http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 15/40
Herlambang-Penalaran Hukum
(2004)
15
Terma ‘t’ atau ‘S’ (Minor)
• Adalah subyek atau pokok kalimat yang
terdapat di premis minor dan Konklusi.Contoh:
• “Aktivis mahasiswa”• “Maling”
8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi
http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 16/40
Herlambang-Penalaran Hukum
(2004)
16
Terma ‘M’ (Tengah/Medium)
• Adalah terma yang didapati sebagai
subyek dalam premisa mayor dan premisaminor , tetapi TIDAK lagi didapati dalam
kalimat proposisi Konklusi.
Contoh:
• Semua manusia hidup
• Barangsiapa mengambil barang milik
orang lain secara melawan hak
8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi
http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 17/40
Herlambang-Penalaran Hukum
(2004)
17
Contoh 3
• Semua aturan hukum yang dibuat
pemerintah harus dipatuhi• UU Lalu Lintas merupakan aturan hukum
yang dibuat pemerintah• Maka UU Lalu Lintas haruslah dipatuhi
8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi
http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 18/40
Herlambang-Penalaran Hukum
(2004)
18
Contoh 4
• Semua pedagang kaki lima bersedia pindah danmentaati peraturan Walikota demokratik darilokasi berjualannya dekat kampus UGM
• Pak Sanip penjaja koran dan Hanifah isterinyapenjual rokok adalah pedagang kaki lima
• Maka, Pak Sanip penjaja koran dan Hanifahisterinya penjual rokok harusnya bersedia
pindah dan mentaati peraturan Walikotademokratik dari lokasi berjualannya dekatkampus UGM
8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi
http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 19/40
Herlambang-Penalaran Hukum
(2004)
19
Contoh 5
• Demi kemajuan pendidikan, seluruh mahasiswa
yang baik selalu mentaati kewajiban membayar SPP tepat waktu dan kuliah rajin.
• Anwar dan kawan-kawannya adalah mahasiswa
yang baik.• Maka, demi kemajuan pendidikan tinggi, Anwar
dan kawan-kawannya selalu mentaati kewajiban
membayar SPP tepat waktu dan kuliah rajin.
8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi
http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 20/40
Herlambang-Penalaran Hukum
(2004)
20
Rumusan posisi Terma dalam
Silogisma• Premis Mayor : Terma Tengah – Terma
Mayor M – T atau M – P • Premis Minor : Terma Minor – Terma
Tengah
t – M atau S – M • Konklusi : Terma Minor – Terma Mayor
t – T atau S – P
8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi
http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 21/40
Herlambang-Penalaran Hukum
(2004)
21
Fallacy (Falasi)
• Adalah penalaran yang tidak mematuhi petunjuk
logika yang menyebabkan terjadinya prosespenalaran yang keliru atau kakacauan.
• Orang yang menguasai dalil nalar, tetapi tidak
jujur dalam berargumentasi, berartimenyalahgunakan kemamuannya dengan cara
memanfaatkan “seni mengelirukan orang” guna
mematahkan argumen lawan debatnya
8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi
http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 22/40
Herlambang-Penalaran Hukum
(2004)
22
Terma dalam Pembedaan Kelas
• Kelas T/P > M > t/S
• Terma ‘T’ atau ‘P’ selalu beruang lingkup lebih luas
dibanding dengan terma ‘M’• Terma ‘M’ selalu beruang lingkup lebih luas dibanding
dengan terma ‘t’ atau ‘S’
Contoh:• Semua yang pernah dilahirkan (M) - saatnya nanti akan
mati (T)
• Aktivis mahasiswa (t) - adalah makhluk hidup yangdilahirkan (M)
• Maka aktivis mahasiswa (t) - pada saatnya nanti akanmati (T)
8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi
http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 23/40
Herlambang-Penalaran Hukum
(2004)
23
Contoh 6
• Semua tindakan pelanggaran hukum (M) -
mestilah berakibat pemidanaan (T)• Semua tindakan pengambilan barang milik
orang lain secara melawan hak (t) adalahtindak pelanggaran hukum (M)
• Maka, semua tindak pengambilan barang
milik orang lain secara melawan hak (t)mestilah berakibat pemidanaan (T)
SIFAT PROPOSISI
8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi
http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 24/40
Herlambang-Penalaran Hukum
(2004)
24
SIFAT PROPOSISI:
AFFIRMATIO & NEGO• (A)ff(i)rmatio ‘mengiyakan’ kode A & I
• N(e)g(o) ‘menidakkan’ kode E & O• Kedua kata ini (affirmation & nego) digunakan
untuk menyatakan apakah dalam setiap premis
suatu terma ‘M’ atau ‘t’ itu memang benar terbilang ke dalam kelas terma ‘T/P’.
• Pernyataan positif: M = T/P atau S = T/P
A• Pernyataan negatif: M ≠ T/P atau S ≠ T/P E
P i i U i l &
8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi
http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 25/40
Herlambang-Penalaran Hukum
(2004)
25
Proposisi Universal &
Partikular/Singular Bila proposisi universal (semua/tidak semua)
• Pernyataan positif: M = T/P atau S = T/P A• Pernyataan negatif: M ≠ T/P atau S ≠ T/P E
Bila proposisi partikular/singular (beberapa,
sebagian, individu, dll.)
• Pernyataan positif: M = T/P atau S = T/P I• Pernyataan negatif: M ≠ T/P atau S ≠ T/P O
8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi
http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 26/40
Herlambang-Penalaran Hukum
(2004)
26
Contoh 7
• Tidak semua usulan masyarakat serta
merta menjadi kebijakan pemerintah• Semua yang dibahas dalam rapat gerakan
anti korupsi merupakan usulan
masyarakat• Tidak semua dibahas dalam rapat gerakan
anti korupsi serta merta menjadi kebijakanpemerintah
Sifat Proposisi: EIO
8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi
http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 27/40
Herlambang-Penalaran Hukum
(2004)
27
Contoh 8
• Semua pejabat negara seharusnya
menyerahkan daftar kekayaan pada KPKPN• Beberapa menteri kabinet SBY yang tidak mau
diaudit merupakan pejabat negara.
• Maka, beberapa menteri kabinet SBY yang tidakmau diaudit seharusnya menyerahkan daftar
kekayaan pada KPKPN
Sifat Proposisi: AOO
8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi
http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 28/40
Herlambang-Penalaran Hukum
(2004)
28
Contoh 9
• Semua anggota DPR yang tahu kode etik harus
bekerja tanpa mau disuap uang oleh siapapun• Akbar Tanjung sebagai pimpinan adalah
anggota DPR yang tahu kode etik
• Oleh sebab itu, Akbar Tanjung sebagaipimpinan harus bekerja tanpa mau disuap uang
oleh siapapun
• Sifat proposisi: AII
8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi
http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 29/40
Herlambang-Penalaran Hukum
(2004)
29
Latihan Pemetaan Sifat Proposisi
• Buat proposisi
dalam isu-isu
hukum yang bersifat
:
1. AEE
2. EAE
LOGIKA DEDUKSI SEBAGAI
8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi
http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 30/40
Herlambang-Penalaran Hukum
(2004)
30
LOGIKA DEDUKSI SEBAGAI
KEBENARAN YG BERSIFAT FORMAL
• Bagaimana bila proposisi dalam silogismatersebut cacat materiil?
• Bagaimana bila terjadi perdebatan ataspremis mayor atau minornya, sehingga
melahirkan Konklusi yang berbeda?
8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi
http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 31/40
Herlambang-Penalaran Hukum
(2004)
31
Contoh 10
• Setiap warga negara yang baik wajibmendukung upaya pemerintah dalam
pembangunan
• Petani Kedungombo merupakan warga negarayang baik
• Maka, petani kedungombo wajib mendukungupaya pemerintah dalam pembangunan
Sifat proposisi: “AII”
Tetapi nyatanya bisa: “EIO”. Mengapa?
8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi
http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 32/40
Herlambang-Penalaran Hukum
(2004)
32
Contoh 11
• Dalam sistem negara hukum, semua warga negaraIndonesia harus dianggap tahu peraturan perundang-
undangan yang berlaku.• Cak Semin yang buta huruf, belum pernah mengenyam
sekolah, dan tinggal jauh di pedalaman adalah warganegara Indonesia
• Jadi, dalam sistem negara hukum, Cak Semin yang butahuruf, belum pernah mengenyam sekolah, dan tinggal jauh di pedalaman harus dianggap tahu peraturan
perundang-undangan yang berlaku.Sifat Proposisi : AII
Nyatanya sifat proposisinya: EIO
8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi
http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 33/40
Herlambang-Penalaran Hukum
(2004)
33
Contoh 12
• Setiap tindak kejahatan HAM berat yangterencana, sistematik dan menimbulkan korban
banyak bisa dipidana dengan Perpu yangmenganut asas retroaktif .
• Pengeboman Paddy’s café di Bali adalah tindak
kejahatan HAM berat yang terencana, sistematikdan menimbulkan korban banyak.
• Jadi, Pengeboman Paddy’s café di Bali bisadipidana dengan Perpu yang menganut asasretroaktif .
8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi
http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 34/40
NALAR INDUKSI
(Khusus Umum)
8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi
http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 35/40
Herlambang-Penalaran Hukum
(2004)
35
Nalar Induksi
• Dalam science , ilmuwan selalu membaca
dengan suatu reserve . Mencadangkansikap kehati-hatian, terutama terhadap
premis mayor yang biasa diberangkatkan
dalam suatu keyakinan proposisi.
• Sehingga segala sesuatunya akan
menjadi “mungkin” atau “kemungkinan”☺.
8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi
http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 36/40
Herlambang-Penalaran Hukum
(2004)
36
• Memulai dengan paradigma empirisme
untuk mengecek kebenaran proposisinya.• Induksi, demi terjaminnya kebenaran
premis mayor, HARUS DIDAHULUKAN.
• “Sudah waktunya kuda penggerak
(=induksi) ditaruh di depan kereta
(=deduksi) (Francis Bacon: 1561-1626)
Silogisma Eksplanatif
8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi
http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 37/40
Herlambang-Penalaran Hukum
(2004)
37
Silogisma Eksplanatif
dalam Nalar Induksi• Nalar induksi juga terdiri dari 3 proposisi:
dua proposisi ANTESEDEN yang disebutPREMIS
• Proposisi Anteseden, diawali dengan
proposisi terma-terma khusus.
8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi
http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 38/40
Herlambang-Penalaran Hukum
(2004)
38
Contoh 13
• Petani-petani Pagilaran adalah orang miskin
yang bergantung hidupnya pada tanah
• Petani-petani Pagilaran tanahnya dirampas
untuk laboratorium pertanian UGM
• Disimpulkan bahwa para petani yang miskin danbergantung hidupnya pada tanah besar
kemungkinannya tanahnya dirampas untuk Lab.
Pertanian UGM
C 1
8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi
http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 39/40
Herlambang-Penalaran Hukum
(2004)
39
Contoh 14
• 45 Anggota DPRD Sumbar terlibat dalam
korupsi APBD• 45 Anggota DPRD Sumbar dikenai pidana
penjara lebih dari 1 tahun
• Disimpulkan bahwa Anggota DPRD yang
terlibat dalam korupsi APBD kemungkinan
besar dikenai pidana penjara lebih dari 1tahun.
C t h 15
8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi
http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 40/40
Herlambang-Penalaran Hukum
(2004)
40
Contoh 15
• Anggota DPRD yang terlibat dalam
korupsi APBD dikenai pidana penjara lebihdari 1 tahun.
• 13 Anggota DPRD Jatim terlibat dalam
korupsi APBD
• 13 Anggota DPRD Jatim dikenai pidana
penjara lebih dari 1 tahun
Top Related