HAKIKAT MANAJEMEN PENDIDIKAN (rifan potaboga 2013)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu organisasi yang menjalankan sejumlah aktivitas memulai
kegiatannya dengan melakukan proses perencanaan. Perencanaan
dilakukan melalui aktivitas yang melibatkan individu-individu. Aktivitas
inidividu ini diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi. Yang sering
dilakukan adalah adanya kesadaran individu sebagai makhluk juga
mempunyai keinginan-keinginan atau tujuan pibadi. Tujuan pribadi
seseorang bisa selaras dengan tujuan organisasi, bisa juga tidak selaras.
Ketidakselarasan tujuan mengakibatkan tujuan organisasi atau tujuan
individu tidak tercapai. Untuk itu diperlukan suatu pengendali kerja
sehingga tujuan individu bisa selaras dengan tujuan organisasi. Salah satu
alat untuk mencapai hal tersebut adalah adanya sistem pengendalian
manajemen yang baik.
Selain itu juga dengan menggunakan manajemen pendidikan yang
baik merupakan alternatif strategis untuk meningkatkan kualitas
pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan bukanlah tugas yang ringan,
karena tidak hanya berkaitan dengan permasalahan teknis, tetapi
mencakup berbagai persoalan yang rumit dan kompleks, sehingga
menuntut manajemen pendidikan yang lebih baik. Sayangnya, selama ini
aspek manajemen pendidikan pada berbagai tingkat dan satuan
pendidikan belum mendapat perhatian yang serius, sehingga seluruh
komponen sistem pendidikan kurang berfungsi dengan baik. Lemahnya
manajemen pendidikan juga memberikan dampak terhadap efisiensi
internal pendidikan yang terlihat dari jumlah peserta didik yang
mengulang dan putus sekolah. Dari permasalahan-permasalahan tersebut
dapat dilihat bahwa belum mengenanya peran dari manajemen karena
kurangnya pemahaman tentang pentingnya manajemen.
Dari permasalahan yang terjadi dalam dunia pendidikan, khususnya
dalam pendidikan islam perlu pengelolaan atau manajemen yang sebaik-
baiknya, sebab jika tidak bukan hanya gambaran negatif tentang
pendidikan Islam yang ada pada masyarakat akan tetap melekat dan sulit
dihilangkan bahkan mungkin Pendidikan Islam yang hak itu akan hancur
oleh kebathilan yang dikelola dan tersusun rapi yang berada di
sekelilingnya, sebagaimana dikemukakan Ali bin Abi Thalib :”kebenaran
yang tidak terorganisir dengan rapi akan dihancurkan oleh kebathilan
yang tersusun rapi”.
Dalam makalah ini akan di bahas tentang hakikat dan konsep dasar
manajemen pendidikan, sebagai pengantar materi pertama dalam Mata
Kuliah Manajemen Pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa hakikat dan arti manajemen pendidikan?
2. Apa fungsi manajemen pendidikan?
3. Bagaimana ciri-ciri manajemen professional?
4. Apa makna dan pentingnya mempelajari manajemen pendidikan?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Hakekat manajemen pendidikan
Dalam pendidikan formal kepala sekolah dapat berperan sebagai
administrator, manajer, dan supervisor. Ini berarti organisasi sekolah
melaksanakan administrasi, manajemen, dan supervise. Begitu pula
halnya dengan organisasi-organisasi lain pada hakikatnya melaksanakan
ketiga aktivitas tersebut. Keluarga misalnya adalah organisasi yang
melaksanakan administrasi yaitu suatu aktivitas yang mengupayakan
kesejahteraan keluarga lahir batin, termasuk memberi pendidikan kepada
anak-anak mereka. Keluarga juga melakukan manajemen pendidikan
tatkala mereka memikirkan buku-buku apa saja yang perlu disediakan
bagi anak-anak, permainan-permainan macam mana yang baik,
bagaimana cara mendisiplinkan anak, dan sebagainya. Dan dalam proses
pendidikan itu silih berganti bapak dan ibu melakukan supervise. Ibu akan
menjadi supervisor dalam memperingati bapak yang salah mendidik
putranya, sebaliknya bapak akan menjadi supervisor dalam membina istri
tentang cara mendidik putra.1[1]
Ramayulis menyatakan bahwa hakikat manajemen adalah al-
tadbir (pengaturan). Kata ini merupakan derivasi dari
kata dabbara (mengatur) yang banyak terdapat dalam Al Qur’an seperti
firman Allah SWT :
1[1] Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia, (Jakarta:PT Bina Aksara,1988) h.12-13
Artinya : Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu
naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun
menurut perhitunganmu (Al Sajdah : 05).
Dari isi kandungan ayat di atas dapatlah diketahui bahwa Allah swt
adalah pengatur alam (manager). Keteraturan alam raya ini merupakan
bukti kebesaran Allah swt dalam mengelola alam ini. Namun, karena
manusia yang diciptakan Allah SWT telah dijadaikan sebagai khalifah di
bumi, maka dia harus mengatur dan mengelola bumi dengan sebaik-
baiknya sebagaimana Allah mengatur alam raya ini.
2. Pengertian Manajemen Pendidikan
Dari segi bahasa manajemen berasal dari bahasa Inggris yang
merupakan terjemahan langsung dari kata management yang berarti
pengelolaan, ketata laksanaan, atau tata pimpinan. Sementara dalam
kamus Inggris Indonesia karangan John M. Echols dan Hasan Shadily
management berasal dari akar kata to manage yang berarti mengurus,
mengatur, melaksanakan, mengelola, dan memperlakukan.
Sementara manajemen menurut istilah adalah proses
mengkordinasikan aktifitas-aktifitas kerja sehingga dapat selesai secara
efesien dan efektif dengan melalui orang lain.2[2]
Sedangkan beberapa Ahli mendefinisikan tentang manajemen yang dikemukakan antara lain:1. Menurut Hasibuan “ Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur
proses pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumber-sumber lainnya
secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”
2[2] http://mpiuika.wordpress.com/2009/10/22/makalah-diskusi-mpi-kelompok-1/13-19-2013, jam 16.27
2. Menurut GR Terry “Manajemen adalah suatu proses yang khas yang
terdiri dari (planning) tindakan-tindakan perencanaan, (Organizing)
pengorganisasian, (staffing) penataan staff ((actuating),) pengarahan,
dan (Controlling) pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta
mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaat
sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya
3. Menurut Harold Koontz dan Cyril O’Donnel “Manajemen adalah
usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.
Dengan demikian manager mengadakan koordinasi atas sejumlah
aktivitas rangg lain yang meliputi (planning) perencanaan, (Organizing)
pengorganisasian, (placing) penempatan, (actuating) pengarahan, dan
(Controlling) pengendalian.”
4. Menurut Andrew F. Sikula “ Manajemen pada umumnya dikaitkan
dengan aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian,
penempatan, pengarahan, (motivating) pemotivasian, komunikasi dan
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan
tujuan untuk mengorganisasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh
perusahaan sehinggga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara
efisien.
5. Sedangkan Sejumlah ahli lain memberikan Formulasi-Formulasi
Alternatif tentang Fungsi manajemen diantaranya oleh Gregg, Litchfield
dan Campbell, Gregg mengemukakan bahwa fungsi pokok manajemen
itu meliputi: Decision making,planning, organizing,
communicating,influiting,coordinating,evaluating,menurut Litchfield, m
anajemen terdiri atas : Decision making, Programming, communicating,
Controlling, dan reappraising. Sedangkan pendapat Campbell
sendiri meliputi: Decision making, programming, simulating, coordinating
dan appraising.
Dalam perspektif yang lebih luas, manajemen adalah suatu proses
pengaturan, dan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki organisasi
melalui kerjasama para anggota untuk mencapai tujuan organisasi secara
efektif dan efisien. Dalam perspektif ini ada sejumlah unsur pokok yang
membentuk kegiatan manajemen, yaitu : unsure manusia (men), barang-
barang (materials), mesin (machines) metode (methods), uang (money)
dan pasar (market). Keenam unsur ini memiliki fungsi masing-masing dan
saling berinteraksi dalam mencapai tujuan organisasi terutama proses
pencapain tujuan secara efektif dan efisien.
Sedangkan pengertian dari manajemen pendidikan itu sendiri
merupakan gabungan dari dua kata yaitu “manajemen” dan “pendidikan”.
Secara sederhana manajemen pendidikan dapat diartikan
sebagai manajemen yang dipraktikan dalam dunia pendidikan dengan
spesifikasi dan ciri-ciri khas yang ada dalam penddikan.
Manajemen pendidikan pada dasarnya adalah alat-alat yang
diperlukan dalam usaha mencapai tujuan pendidikan. Unsur manajemen
dalam pendidikan merupak penerapan prinsip-prinsip manajemen
dalam bidang pendidikan, bahwa manajemen pendidikan merupakan
rangkaian proses yang terdiri dari, perencanaan, pengoordinasian,
penggerakan, dan pengawasan yang dikaitkan dengan bidang pendidikan.
Bila kita perhatikan dari pengertian manajemen di atas maka
dapatlah disimpulkan bahwa manajemen merupkan sebuah proses
pemanfaatan semua sumber daya melalui bantuan orang lain dan
bekerjasama dengannya, agar tujuan bersama bisa dicapai secara efektif,
efesien, dan produktip.3[3]
Selanjutnya, Henry Mintzberg, mengkategorikan peran seorang manajer
dan dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis utama, yaitu :
Peran Decisional, membutuhkan manajer yang merencanakan
strategi dan memanfaatkan sumber daya.
Peran Interpersonal, memerlukan manajemen untuk mengarahkaan dan
mengawasi karyawan dan organisasi. Peran Informasi adalah, mereka
dimana para manajer memberikan dan mengirimkan informasi.4[4]
3. Fungsi Manajemen Pendidikan
Mula-mula fungsi manajemen banyak ragamnya seperti:
merencanakan, mengorganisasi, menyusun staf, mengarahkan,
mengkoordinasi, mengontrol, mencatat dan melaporkan, dan menyusun
anggaran belanja. Kemudian di buat menjadi lebih sederhana sehingga
terdiri dari merencanakan, mengorganisasi, member komando,
mengkoordinasi, dan mengontrol. Selanjutnya Hersey hanya
3[3] http://alfinfanani.blogspot.com/2012/11/makalah-fungsi-manajemen-pendidikan.html jam 04.21, (13-19-13), jam 20.25
4[4] http://uiita.wordpress.com/2013/01/08/manajemen-dan-organisasi/(18/09/2013),jam 21:12
menyebutkan 4 fungsi saja yaitu : merencanakan, mengorganisasi,
memotivasi, dan mengontrol.5[5]
fungsi manajemen pendidikan sesuai dengan pendapat yang
dikemukan oleh Robbin dan Coulter yang pendapatnya senada dengan
Mahdi bin Ibrahim yaitu : Perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan/kepemimpinan, dan pengawasan.
1. Fungsi Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah sebuah proses perdana ketika hendak
melakukan pekerjaan baik dalam bentuk pemikiran maupun kerangka
kerja agar tujuan yang hendak dicapai mendapatkan hasil yang optimal.
Demikian pula halnya dalam pendidikan perencanaan harus dijadikan
langkah pertama yang benar-benar diperhatikan oleh para manajer dan
para pengelola pendidikan. Sebab perencanaan merupakan bagian
penting dari sebuah kesuksesan, kesalahan dalam menentukan
perencanaan pendidikan akan berakibat sangat patal bagi
keberlangsungan pendidikan. Bahkan Allah memberikan arahan kepada
setiap orang yang beriman untuk mendesain sebuah rencana apa yang
akan dilakukan dikemudian hari, sebagaimana Firman-Nya dalam Al
Qur’an Surat Al Hasyr : 18 yang berbunyi :
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan
5[5] Op’cit, Manajemen Pendidikan Indonesia, h 14
bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan.
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam
Manajeman Pendidikan perencanaan merupakan kunci utama untuk
menentukan aktivitas berikutnya. Tanpa perencanaan yang matang
aktivitas lainnya tidaklah akan berjalan dengan baik bahkan mungkin
akan gagal. Oleh karena itu buatlah perencanaan sematang mungkin agar
menemui kesuksesan yang memuaskan.
2. Fungsi Pengorganisasian (organizing)
Menurut Terry pengorganisasian merupakan kegiatan dasar dari
manajemen dilaksnakan untuk mengatur seluruh sumber-sumber yang
dibutuhkan termasuk unsur manusia, sehingga pekerjaan dapat
diselesaikan dengan sukses.
Ajaran Islam senantiasa mendorong para pemeluknya untuk
melakukan segala sesuatu secara terorganisir dengan rapi, sebab bisa jadi
suatu kebenaran yang tidak terorganisir dengan rapi akan dengan mudah
bisa diluluhlantakan oleh kebathilan yang tersusun rapi.
Organisasi dalam pandangan Islam bukan semata-mata wadah,
melainkan lebih menekankan pada bagaimana sebuah pekerjaan
dilakukan secara rapi. Organisasi lebih menekankan pada pengaturan
mekanisme kerja. Dalam sebuah organisasi tentu ada pemimpin dan
bawahan.
Sementara itu Ramayulis menyatakan bahwa pengorganisasian
dalam pendidikan adalah proses penentuan struktur, aktivitas, interkasi,
koordinasi, desain struktur, wewenang, tugas secara transparan, dan
jelas. Dalam lembaga pendidikan, baik yang bersifat individual, kelompok,
maupun kelembagaan.
Dari uraian di atas dapat difahami bahwa pengorganisasian
merupakan fase kedua setelah perencanaan yang telah dibuat
sebelumnya. Pengorganisasian terjadi karena pekerjaan yang perlu
dilaksanakan itu terlalu berat untuk ditangani oleh satu orang saja.
Dengan demikian diperlukan tenaga-tenaga bantuan dan terbentuklah
suatu kelompok kerja yang efektif. Banyak pikiran, tangan, dan
keterampilan dihimpun menjadi satu yang harus dikoordinasi bukan saja
untuk diselesaikan tugas-tugas yang bersangkutan, tetapi juga untuk
menciptakan kegunaan bagi masing-masing anggota kelompok tersebut
terhadap keinginan keterampilan dan pengetahuan.
3. Fungsi Pengarahan (directing)
Pengarahan adalah proses memberikan bimbingan kepada rekan
kerja sehingga mereka menjadi pegawai yang berpengetahuan dan akan
bekerja efektif menuju sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
Di dalam fungsi pengarahan terdapat empat komponen, yaitu
pengarah, yang diberi pengarahan, isi pengarahan, dan metode
pengarahan. Pengarah adalah orang yang memberikan pengarahan
berupa perintah, larangan, dan bimbingan. Yang diberipengarahan adalah
orang yang diinginkan dapat merealisasikan pengarahan. Isi pengarahan
adalah sesuatu yang disampaikan pengarah baik berupa perintah,
larangan, maupun bimbingan. Sedangkan metode pengarahan adalah
sistem komunikasi antara pengarah dan yang diberi pengarahan.
Dalam manajemen pendidikan, agar isi pengarahan yang diberikan
kepada orang yang diberi pengarahan dapat dilaksanakan dengan baik
maka seorang pengarah setidaknya harus memperhatikan beberapa
prinsip berikut, yaitu : Keteladanan, konsistensi, keterbukaan,
kelembutan, dan kebijakan. Isi pengarahan baik yang berupa perintah,
larangan, maupun bimbingan hendaknya tidak memberatkan dan diluar
kemampuan sipenerima arahan, sebab jika hal itu terjadi maka jangan
berharap isi pengarahan itu dapat dilaksanakan dengan baik oleh
sipenerima pengarahan.
Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa fungsi pengarahan
dalam manajemen pendidikan adalah proses bimbingan yang didasari
prinsip-prinsip religius kepada rekan kerja, sehingga orang tersebut mau
melaksanakan tugasnya dengan sungguh- sungguh dan bersemangat
disertai keikhlasan yang sangat mendalam.
4. Fungsi Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah keseluruhan upaya pengamatan pelaksanaan
kegiatan operasional guna menjamin bahwa kegiatan tersebut sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Bahkan Didin dan
Hendri menyatakan bahwa dalam pandangan Islam pengawasan
dilakukan untuk meluruskan yang tidak lurus, mengoreksi yang salah dan
membenarkan yang hak.
Dalam pendidikan pengawasan didefinisikan sebagai proses
pemantauan yang terus menerus untuk menjamin terlaksananya
perencanaan secara konsekwen baik yang bersifat materil maupun
spirituil.6[6]
4. Ciri-ciri manejer professional
Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri manager atau pimpinan suatu
organisasi yang dengan cara berfikirnya profesional :
Seorang manager yang profesional selalu bekerja keras untuk
memenangkan rasa hormat dari anak buahnya. Dia percaya bahwa dia
harus bekerja lebih keras daripada anak buahnya karena dia seorang
manager yang harus selalu memberi contoh baik.
Seorang manager yang profesional menghargai anak buahnya
secara sejajar, dan mencoba untuk memahami mereka sebagai individu.
Dia berkomunikasi secara terbuka sesering mungkin dengan mereka. Dia
juga berkomunikasi secara terbuka dengan atasannnya karena dia sadar
bahwa interaksi ini akan banyak menolong dalam menyelesaikan tugas-
tugasnya dengan baik.
Seorang manager yang profesional menyadari bahwa hubungan
dengan anak buahnya harus dalam bentuk hubungan yan memuaskan
bagi kedua belah pihak dalam hal pekerjaan. Maka biasanya dia bertindak
tenang, masuk akal dan tidak emosional, walaupun dalam menangai
masalah-masalah atau kesalahan anak buahnya serius.
Seorang manager yang profesional secara aktif mendorong anak
buahnya untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan anak
buahnya. Dia merasa bahagia bila nak buahnya berhasil.
6[6] http://mpiuika.wordpress.com/2009/10/22/makalah-diskusi-mpi-kelompok-1/(13-19-2013), jam 16.27
Seorang manager profesional mendelegasikan pekerjaan dengan
tepat agar supaya tujuan-tujuan perusahaan dapat tercapai secara
objektif dan seefisien mungkin. Dia akan mengambil tanggung jawab bisa
dia membuat kesalahan-kesalahan, mengakui kesalahan-kesalahan
tersebut serta meminta maaf dengan tulus kepada anak buahnya.
Seorang manager yang profesional menghargai hasil pekerjaan
yang baik anak buahnya. Manager tersebut akan mengoreksi anak
buahnya dengan cara yang profesional ketika mereka tidak menampilkan
kerja yang kurang baik atau kurang disiplin.
Seorang manager yang profesional percaya bahwa nak buahnya
mampu memberi andil untk kesuksesan perusahaannya. Ini berarti bahwa
dia sejauh mungkin akan mengajak anak buahnya untuk memberikan
masukan-masukan, ide-ide, dan saran-saran untuk pemecahan masalah
yang dihadapi di tempat kerja. Dia juga berkeinginan untuk mendengar,
memahami dan menindak lanjuti kritikan dan tuntutan-tuntutan dari anak
buahnya.7[7]
5. Makna manajemen pendidikan
Manajemen pendidikan mempunyai pengertian kerjasama untuk
mencapai tujuan pendidikan. seperti kita ketahui, tujuan pendidikan itu
merentang dari tujuan yang sederhana sampai dengan tujuan yang
7[7]http://rozikinblog.blogspot.com/2012/10/
ciricirimanagerprofesional.html#ixzz2fI9jLPwe,(18/09/2013),jam 21:30.
kompleks tergantung lingkup dan tingkat pengertian pendidikan mana
yang di maksud.
Manajemen pendidikan mengandung pengertian proses untuk
mencapai tujuan pendidikan. Proses itu dimulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pemantauan dan penilaian.
Perencanaan meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin di capai,
bagaimana mencapai, berapa lama, berapa orang yang di perlukan, dan
berapa banyak biayanya. Perencanaan itu di buat sebelum suatu tindakan
di laksanakan.
Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan membagi tugas-tugas
kepada orang yang terlibat dalam kerja sama pendidikan tadi. Karena
tugas-tugas ini demikian banyak dan tidak dapat diselesaikan oleh satu
orang saja, maka tugas-tugas ini di bagi untuk dikerjakan masing-masing
anggota organisasi.
Pengkoordinasian mengandung makna menjaga agar tugas-tugas
yang telah di bagi itu dapat di kerjakan menurut kehendak yang
mengerjakannya saja, tetapi menurut aturan sehingga menyumbang
terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dan di sepakati.
Pengarahan diperlukan agar kegiatan dilakukan bersama itu tetap
melalui jalur yang telah ditetapkan, tidak terjadi penyimpangan yang
dapat menimbulkan terjadinya pemborosan.
Pemantauan yaitu, suatu kegiatan untuk mengumpulkan data dalam
usaha mengetahui sudah sampai seberapa jauh kegiatan pendidikan telah
mencapai tujuannya, dan kesulitan apa yang ditemui dalam pelaksanaan
itu.
Manajemen pendidikan dapat dilihat dengan kerangka berpikir
system. System adalah keseluruhan yang terjdiri dari bagian-bagian dan
bagian-bagian itu berinteraksi dalam suatu proses untuk mengubah
masukan menjadi keluaran.
Masukan (murid)…..> proses belajar, guru, kurikulum, lingkungan, murid,
sarana prasarana organisasi sekolah ………..> keluaran( lulusan).
Manajemen pendidikan juga dapat di lihatdari segi efektivitas
pemanfaatan sumber. Jika menajmen di lihat dari sudut ini, perhatian
tertuju kepada usaha untuk melihat apakah pemanfaatan sumber-sumber
yang ada dalam mencapai tujuan pendidikan itu sudah mencapai sasaran
yang di tetapkan dan apakah dalam pencapaian tujuan itu tidak terjadi
pemborosan sumber yangdi maksud dapat berupa manusia, uang, sarana
dan prasarana maupun waktu. Upaya harus di cari dalam pemanfaatan
sumber yang tersedia dengan sebaik-baiknya.
Menajemen pendidikan juga dapat dilihat dari segi kepemimpinan.
Menajemen pendidikan di lihat dari segi kepemimpinan merupakan usaha
untuk menjawab pertanyaan bagaimana dengan kemampuan yang
dimiliki administrator pendidikan itu, ia dapat melaksanakan tut
wurihandayani, ing madyo mangun karso, dan ing ngarso sung tulodo
dalam pencapaian tujuan pendidikan.
Menajemen pendidikan juga dapat dilihat dari proses pengambilan
keputusan. Kita tahu bahwa melakukan kerja sama dan memimpin
kegiatan sekelompok orang bukanlah pekerjaan yang mudah. Setiap kali
administrator di hadapkan kepada bermacam-macam masalah, dan ia
harus memecahkan masalh itu. Untuk memecahkan masalah tersebut di
perlukan kemampuan dalam mengambil keputusan, yaitu memilih
kemungkinan tindakan yang terbaik dari sejumlah kemugkunan-
kemungkinan tindakan yang dapat di lakukan.
Menajemen pendidikan juga dapat di lihat dari segi komunikasi.
Komunikasi dapat diartikan secara sederhana sebagai usaha untuk
membuat orang lain mengerti apa yang kita maksudkan, dan kita juga
mengerti apa yang di maksudkan orang lain itu. Jika dalam kerja sama
pendidikan tidak ada komunikasi, maka orang yang bekerja sama itu
saling tidak mengetahui apa yang dikerjakan atau pa yang di inginkan
teman sekerjanya.
Menajemen pendidikan sering diartikan dalam pengertian yang
sempit yaitu kegiatan ketatausahaan yang intinya adalah kegiatan rutin
catat-mencatat, mendokumentasikan kegiatan, menyelenggarakan surat-
menyurat dengan segala aspeknya, serta mempersiapkan laporan.8[8]
6. Pentingnya Mempelajari Manajemen Pendidikan
Manajemen bagimana pun sangat di perlakukan oleh semua
organisasi karena tanpa keberadaanya (manajemen) semua akan sia-sia
dan menjadi kendala bagi tercapainya tujuan organisasi Untuk itu
terdapat tiga alasan mengapa mempelajari manajemen yaitu :
Untuk mencapai tujuan. Manajemen di perlukan untuk mencapai tujuan
organisasi yang sekaligus tujuan pribadi anggota organisasi.
8[8] B.Suryosubroto, manajemen pendidikan di sekolah (Jakarta : rineka cipta,
2010) cet 2, h.15-18.
Untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling
bertentangan. Dalam hal ini manajemen diperlukan untuk menjaga
keseimbangan di antara tujuan-tujuan,sasaran-sasaran,dan kegiatan-
kegiatanyang saling bertentangan dengan pihak yang berkepentingan.
Untuk mencapai efisiensi dan efiktifitas Suatu hal kerja dapat di ukur
dengan banyak cara yang berbeda.semua itu di lakukan dalam rangka
mencapai efisiensi dan efetivitas.
Stoner mengekemukakan pada tahun (1996) ada tiga mengapa
memeplajari manajemen yaitu sebagai berikut:
Organisasi memberikan kontribusi pada standar kehidupan umat manusia
di dunia dimasa kini.
Organisasi membangun masa depan yang ebih baik dalam membantu
individu-individu untuk melakukan hal yang sama.
Organisasi membantu menghubungkan manusia dengan masa lalunya.
Organisasi dapat dipandang sebagai pola hubngan manusia.
Gibson mengemukakan pada tahun 1997 ada dua alasa mengapa kita
mempelajari manajemen yaitu sebagai berikut :
1. Masyarakat tergantung pada spesialisasi berbagai lembaga.
2. Organisasi untuk menyedikan barang-barang dan jasa-jasa yang
diinginkan.
Individu yang tidak sebagai manajer sering menemukan dirinya dalam
posisi manajerial
Robbin juga mengemukakan pendapatnya mengapa manajemen itu perlu
di pelajari yang dikemukakan pada tahun 1999 yaitu sebagai berikut :
a. Setiap orang mempunyai kepentingan yang mendalam untuk mampu
memperbaiki cara-cara pengolahan organisasi.
b. Sebagian besar setelah lulus perguruan tinggi kita mulai karier dengan
mengelolah atau juga di kelola.
Dari uraian di atas maka semakin jelas bahwa pemahaman terhadap
manajemen semakin hari semakin di perlukan dalam rangka pencapaian
efisiensi dan efektivitas.9[9]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam pendidikan formal kepala sekolah dapat berperan sebagai
administrator, manajer, dan supervisor. Ini berarti organisasi sekolah
melaksanakan administrasi, manajemen, dan supervise. Begitu pula
halnya dengan organisasi-organisasi lain pada hakikatnya melaksanakan
ketiga aktivitas tersebut.
Dari segi bahasa manajemen berasal dari bahasa Inggris yang
merupakan terjemahan langsung dari kata management yang berarti
9[9] http://tabungan-ilmu.blogspot.com/2012/10/hakekat-dan-pentingnya-manajemen.html( 13-09-2013), jam 11:48
pengelolaan, ketata laksanaan, atau tata pimpinan. Sementara dalam
kamus Inggris Indonesia karangan John M. Echols dan Hasan Shadily
management berasal dari akar kata to manage yang berarti mengurus,
mengatur, melaksanakan, mengelola, dan memperlakukan.
Sementara manajemen menurut istilah adalah proses
mengkordinasikan aktifitas-aktifitas kerja sehingga dapat selesai secara
efesien dan efektif dengan melalui orang lain.
fungsi manajemen pendidikan sesuai dengan pendapat yang
dikemukan oleh Robbin dan Coulter yang pendapatnya senada dengan
Mahdi bin Ibrahim yaitu : Perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan/kepemimpinan, dan pengawasan.
beberapa ciri-ciri manager atau pimpinan suatu organisasi yang dengan
cara berfikirnya profesional :
Seorang manager yang profesional selalu bekerja keras untuk
memenangkan rasa hormat dari anak buahnya, Seorang manager yang
profesional menghargai anak buahnya secara sejajar, dan mencoba untuk
memahami mereka sebagai individu, Seorang manager yang profesional
menyadari bahwa hubungan dengan anak buahnya harus dalam bentuk
hubungan yan memuaskan bagi kedua belah pihak dalam hal pekerjaan,
dan Seorang manager yang profesional secara aktif mendorong anak
buahnya untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan anak
buahnya.
Manajemen bagimana pun sangat di perlakukan oleh semua
organisasi karena tanpa keberadaanya (manajemen) semua akan sia-sia
dan menjadi kendala bagi tercapainya tujuan organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Pidarta Made, Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta:PT Bina
Aksara,1988
Suryosubroto B, manajemen pendidikan di sekolah, Jakarta : rineka
cipta, 2010.
http://mpiuika.wordpress.com/2009/10/22/makalah-diskusi-mpi-kelompok-1/13-
19-2013, jam 16.27
http://alfinfanani.blogspot.com/2012/11/makalah-fungsi-manajemen-
pendidikan.html jam 04.21, (13-19-13), jam 20.25
http://uiita.wordpress.com/2013/01/08/manajemen-dan-organisasi/
(18/09/2013),jam 21:12
http://rozikinblog.blogspot.com/2012/10/
ciricirimanagerprofesional.html#ixzz2fI9jLPwe,(18/09/2013),jam 21:30.
http://tabungan-ilmu.blogspot.com/2012/10/hakekat-dan-pentingnya-
manajemen.html( 13-09-2013), jam 11:48