Forum Kopi Aceh
Ketua & Wakil Ketua
Kerjasama
Kemitraan /
Permodalan
Penelitian &
Pengembangan 1 1Pemasaran /
MutuPengolahan
Budidaya /
Penyuluhan1 1 1
Sekretariat
2 2 22 2
2
2
1
KETUA/WAKIL
ADMINISTRASI
DIVISI
Kelompok Kerja
STRUKTUR FORUM KOPI ACEH
■ Total Personalia : 20 Orang
DEWAN PENASEHAT
• GUBERNUR ACEH
• BUPATI ACEH TENGAH
• BUPATI BENER MERIAH
• BUPATI GAYO LUES
DEWAN PAKAR
• PROF.Dr.Ir.ABUBAKAR KARIM,MS
• Dr. Ir. YUSYA ABUBAKAR, M.Sc
KEMITRAAN DAN DINAS TERKAIT DI KAB.
ACEH TENGAH ,BENER MERIAH DAN GAYO LUES
• DINAS PERTANIAN
• DINAS PERINDAGKOP ESDM/DISPERINDAGKOP
• BADAN PENYULUH DAN KETAHANAN PANGAN
PENGAWAS
• ARSLAN ABDUL WAHAB,SE.,MM
• Ir. KHALID
BADAN PENGURUS
KETUA : Drs.H. MUSTAFA ALI
WAKIL KETUA : 1. RIZWAN HUSIN,SE., AK
2. M. AMIN
SEKRETARIS UMUM : HADIYAN WIJAYA IB,ST,MT,PhD
SEKRETARIS : Ir. RUSMAN
BENDAHARA : MUNAWARAH
PEMBINA
• Drs. Muhammad syukri,m.,Pd
• KHAIRUN AKSA,SE,.MM
BUDIDAYA DAN PEYULUHAN
• Ir. ABSARDI AR, MM
• Ir. SAMPIT TARIGAN
• Ir. SUKAMTO,MP
PROMOSI,PEMASARAN DAN KEMITRAAN
• Ir. KHALID
• BAMBANG WIJAYA KUSUMA
• HADI SYAHRIZAL, ST
• Ir. DJUMHUR ABUBAKAR
TOTAL QUALITY CONTROL DAN LITBANG
(GAYO CUPPER TEAM)
• MAHDI
• FITRA CAHYADI
• ARIYADI
• QC PERUS.SWASTA
• MASNA MANURUNG
• HADI HIDAYAT
LEMBAGA ADAT, BUDAYA DAN
ADVOKASI
• SABELA,SH,MH,Ph.D
• HASBULLAH
• LEMBAGA ADAT ACEH TENGAH
• LEMBAGA ADAT BENER
MERIAH
• LEMBAGA ADAT GAYO LUES
STRUKTUR KEPENGURUSAN YAYASAN MASYARAKAT PERLINDUNGAN KOPI GAYO (YMPKG)
ORGANIZATION STUCTURE OF COFFEE GAYO PROTECTION SOCIETY FOUNDATION
PENGURUS CABANG BENER MERIAH
KETUA :
SEKRETARIS :
BENDAHARA :
ANGGOTA : 1.
2.
3.
4.
PENGURUS CABANG GAYO LUES
KETUA :
SEKRETARIS :
BENDAHARA :
ANGGOTA : 1.
2.
3.
4.
PENGURUS CABANG ACEH TENGAH
KETUA : Ir. ABSARDI AR, MM
SEKRETARIS : HERMANTO
BENDAHARA :
ANGGOTA : 1.
2.
3.
4.
HULU HILIR
✔ Investasi & Pembiayaan
✔ Pertahanan & Tata Ruang
✔ Pengelolaan Lingkungan & SDA*
✔ Infrastruktur
✔ Riset dan Pengembangan Teknologi
✔ Kebijakan Perdagangan
✔ Perpajakan & Retrebusi
✔ Dukungan langsung petani
✔ Kebijakan Pangan
AGROINDUSTRI PEDESAAN
PROMOSI &PEMASARAN
DINAS PERKEBUNAN
TINGKAT I, II
● Pertemuan Pertemuan dan Program1. Kajian Pembangunan Desa Balai Kopi
2. Budidaya Kopi
3. Pembangunan Kopi yang Berkelanjutan
ad 1 = Modal Kemitraan yang Mediasi - Mediator = Lembaga-lembaga
ad 2 = Aspek Budidaya yang Baik
- Prodaksi Bibit Lokal
- Mix Farming → Ternak
- Hama Bubuk
- Coffe Organik
- Permintaan Kopi yang Bersertifikat
- Lembaga Sertifikasi = Paslit
- Varietas-varietas yang Unggul
Masyarakat Perlindungan Kopi Gayo (MPKG)
● PERLINDUNGAN INDIKASI GEOGRAFIS
Dataran tinggi Gayo terletak di tengah Provinsi Aceh memiliki pesona pegunungan dan
lembah yang sejuk dengan ketinggian rata-rata 600-1700 mdpl, curah hujan tinggi 1643-
2000 mm/tahun; 194 hari hujan, dengan suhu 16-22 °C dan kelembaban udara relatif tinggi
serta tanah yang subur sangat baik dan cocok untuk budidaya tanaman Kopi Arabika.
● SEKILAS SEJARAH MPKG
Pada tanggal 20 April 2009, Dibentuknya Lembaga Masyarakat Perlindungan Kopi
Gayo (MPKG) sebagai salah satu syarat mutlak untuk mewujudkan usaha perlindungan
Indikasi Geografis (IG) terhadap Kopi Arabika Gayo, Dengan Akta Notaris; 12 Agustus
2009.
● PENGERTIAN INDIKASI GEOGRAFIS
Indikasi Geografis adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang,
yang karena faktor lingkungan geografis, termasuk faktor alam, faktor manusia atau
kehidupan. Semua faktor tersebut memberikan ciri dan kualitas tertentu pada barang yang
dihasilkan.
● PENGESAHAN
Pada Tanggal 28 Desember 2009, Kementrian Hukum dan Ham Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Hal Kekayaan Intelektual, memberikat sertifikat Indikasi Geografis Kopi
Arabika Gayo kepada Masyarakat Perlindungan Kopi Gayo.
VisiMewujudkan Masyarakat petani kopi gayo
yang tangguh, handal, kreatif dan menguasai
IMTAQ dan IMTEK.
Misi
• Membantu peningkatan Capacity Building
petani kopi
• membantu dan mendorong pertumbuhan
ekonomi bagi petani
• membantu pengembangan dunia usaha dan
pemberdayaan ekonomi rakyat serta
memberikan nilai tambah kepada masyarakt
perkopian.
● MENGENAL PERLINDUNGAN INDIKASI GEOGRAFIS
Indikasi Geografis (IG) merupakan suatu istilah geografis yang berkaitan sebulah
produk yang menunjukkan tempat atau daerah asal, mutu serta ciri-ciri produk tersebut
disebabkan oleh karakter geografis dan manusia dari tempat asalnya.
Menurut WTO, Indikasi Geografis adalah indikasi-indikasi yang dapat
mengidentifikasikan bahwa suatu barang berasal dari seluruh wilayah negara anggota
(WTO, atau suatu daerah dan atau bagian daerah tertentu diwilayah tersebut, dimana mutu
yang dihasilkan reputasi dan sifat-sifat lain barang.
● MANFAAT MEMBANGUN PRODUK INDIKASI
Produk indikasi geografis tidak bisa dibangun bila tanpa mutu produk yang baik,
karena hal ini maka indikasi geografis akan memberikan manfaat seperti perbaikan mutu
produk, penambahan nilai produk, perlindungan terhadap produk dan terciptanya
pengemban dan wilayah pedesaan. Manfaat indikasi geografis lainnya adalah dapat
mengidentifikasi dengan jelas asal geografis sebuah produk (traceable products).
● MANFAAT INDIKASI GEOGRAFIS BAGI PRODUSEN
➢ Para produsen dapat memperolah nilai tambah yang lebih tinggi
➢ Merupakan kerja kolektif sehingga dapat mempererat hubungan antar produsen dan
meningkatkan dinamika kawasan pedesaan.
➢ Sebagai sarana produksi baik sebagai produk maupun bagi pengetahuan produsen dan
prosesor
➢ Untuk peningkatan produksi terhadap produk-produk yang berkarakter khas
➢ Dampak fluktuasi harga terhadap produk indikasi geografis biasanya kecil.
● MANFAAT INDIKASI GEOGRAFIS BAGI EKONOMI LOKAL
➢ Meningkatkan reputasi kawasan
➢ Menjaga kelestarian keindahan alam, pengetahuan tradisional, dan sumberdaya hayati
➢ Menunjang pengembangan agrowisata
➢ Merangsang timbulnya kegiatan-kegiatan lain yang terkait dengan produk indikasi
geografis (pengelolaan lanjut suatu produk, wisata, laboratorium penguji, dll)
● KELEMBAGAAN PRODUSEN DALAM PENGEMBANGAN PRODUKSI IG
➢ Untuk menjamin konsisten mutu dan pasok produk ke pasar, pengembangan usaha, dan
upaya pemasaran perlu dikembangkan oleh kelembagaan produsen di pedesaan (rural
producers organization).
➢ Terbentuknya kelembagaan produsen (misal: pemerintah)
➢ Perlu dilakukan sera terus menerus binaan terhadap kelembagaan produsen di pedesaan
sebagai bagian dari
Kelompok Manajemen IG
Kelompok
Produsen
Kelompok
Pengolahan
Kelompok
Pemasar
Pengolahan PengolahanPengolahan
● PERAN KELOMPOK PRODUSEN DAN KELOMPOK MANAGEMEN IG
➢ Mengelola anggota kelompok dalam hal menghasilkan produk indikasi geografis
➢ Aktif dalam proses pembentukan kelompok manajemen indikasi geografis
➢ Berpartisipasi aktif dalam setiap langkah pembangunan indikasi geografis dan
penyusunan buku spesifikasi
➢ Menjadi motor dalam proses pembangunan dan keberlanjutan produk indikasi geografis
➢ Senantiasa mempromosikan pentingnya penyediaan bahan buku yang berkualitas dan
penerapan Goog Manufacturing Practices (GMP) kepada para anggotanya
➢ Menghasilkan produk mutu tinggi dengan jumlah sesuai permintaan pasar
➢ Memberikan jaminan mutu produk yang dihasilkan oleh para anggota kelompoknya
kepada kelompok manajemen indikasi geografis
● PERAN UMUM KELOMPOK MANAJEMEN
➢ Perencanaan produksi, pendaftaran perlindungan, pemasaran dan distribusi manfaat
kepada pemilik hak perlindungan indikasi geografis
➢ Pengorganisasian hubungan dengan kelembagaan produsen (kelompok tani/perajin)
sebagai pemilik hak, hubungan dengan pelaku bisnis sebagai pemakai hak, dan
pemerintah (Kabupaten/Provinsi/Pusat)
➢ Koordinasi pelaksanaan proses produksi, termasuk didalamnya memfasilitasi bantuan
teknis dan pelatihan kepada anggota masyarakat produsen
➢ Pengendalian proses produksi sampai dengan pemasaran, khususnya perlu dilengkapi
dengan Lembaga Satuan Pengawasan Intern (SPI) mutu
➢ Memberikan jaminan (assurance) mutu, pasok, keberlanjutan (subtainability), dan
keterunutan.
ORGANISASI KELEMBAGAAN FORUM KOPI ACEH DAPAT
MENINGKATKAN POSISI TAWAR KELOMPOK TANI SEHINGGA BISA
AKSES KE PASAR DAN KEUNGANAN SERTA MEMBERIKAN
PENDAMPINGAN KEPADA PETANI ANGGOTANYA
● APA ITU FORUM KELEMBAGAAN KOPI ACEH
Suatu forum untuk mengembangkan industri komoditi kopi di Aceh yang bersama-
sama diarahkan untuk meningkatkan kesempatan kerja dan berusaha dalam rangka
peningkatan taraf hidup masyarakat dan dunia usaha. Forum kopi aceh merupakan
kerjasama antara pemerintah Provinsi Aceh (Bappeda) dengan UNDP.
● TUJUAN FORUM KELEMBAGAAN KOPI ACEH
1. Untuk mengembangkan industri kopi di Aceh, diarahkan untuk meningkatkan
kesempatan kerja dan peri kehidupan para petani.
2. Secara bersama-sama akan mengawasi pengembangan industri kopi dan menyakinkan
bahwa prakarsa prakarsa yang berkembang akan dikoordinasikan dengan semua
pemangku kepentinan (stakeholders)
3. Forum ini juga akan dijadikan sebagai pilot project dengan pendekatan kebersamaan
untuk pengembangan industri kopi dan seandainya berhasil forum ini akan dijadikan
contoh untuk pengembangan industri industri lainnya.
4. Peningkatan posisi tawar petani kopi dalam hal harga
5. Forum kopi ini juga dapat menjadikan budidaya kopi menjadi pendukung program
pelestarian alam/lingkungan.
● PERTEMUAN YANG PERNAH DILAKSANAKAN OLEH FORUM KELEMBAGAAN
KOPI ACEH
Ke-1 Tanggal 10 Semtember 2005 (Aula Bappeda Provinsi Aceh)
Ke-2 Tanggal 10 Oktober 2005 (Aula Bappeda Provinsi Aceh)
Ke-3 Tanggal 17 Desember 2005 (Aula Bappeda Provinsi Aceh)
Ke-4 Tanggal 2 Februari 2006 (Aula Bappeda Provinsi Aceh)
Ke-5 Tanggal 19 Maret 2006 (Aula Bappeda Provinsi Aceh)
● MASUKAN DAN INISIATIF DARI PERTEMUAN TERSEBUT.
1. Revitalisasi lembaga penelitian kopi
2. Rehabilitasi perkebunan
3. Mendidik para petani dan para kolektor/pedagang pengumpul lokal
4. Menumbuhkan dan memperkuat koperasi
5. Lembaga keuangan mikro untuk grup petani dan usaha kecil (model penambahan lahan)
6. Memperkuat lembaga keuangan komersial (modal pembibitan) pinjaman
7. Meningkatkan fasilitas jalan dan pelabuhan (jalan produksi dan jalan kebun)
8. Melakukan regulasi perdagangan dan pajak (pengunaan pajak, AEKI) dll
9. Menumbuhkan kemampuan processing (rumah kaca, gudang, bubuk kasar, bubuk halus,
sanset)
10. Memanfaatkan limbah dari buah dan batang kopi
● YANG HADIR DALAM FORUM KELEMBAGAAN KOPI ACEH1. Pemerintah Pusat (Dirjen Perkebunan)2. Pemerintah Provinsi Aceh3. Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah dan Instansi terkait4. Pemerintah kabupaten Bener Meriah dan Instansi terkait5. Bappeda Provinsi Aceh6. BKPMD Provinsi Aceh7. Dinas Perdagangan dan Industri8. Dinas Koperasi dan UKM Aceh9. Dinas Perkebunan Provinsi Aceh10. Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Aceh11. Bappeda Aceh Tengah12. Bappeda Bener Meriah13. Dinas Perkebunan Bener Meriah14. Dinas Perkebunan Aceh tengah15. Lembaga PBB (UNDP, UNIDO, UN-FAO)16. NGO International (CII, UN-Habitat, Word Vision, Substain Sumatra, Mercy Corps, IFC,
ABD dll)17. Perusahaan Swasta Daerah, Nasional dan Internasional (PD. Genap Mupakat, PT KPKG,
Holand Coffee, NCBA, Aceh Coffee Company)18. Kepala Dinas Provinsi Aceh, Kepala Dinas Kabupaten Bener Meriah dan Kepala Dinas
Aceh Tengah19. Asosiasi Petani (APEKI)20. Asosiasi Eksportir Kopi Aceh (AEKI)
● HASIL-HASIL YANG TELAH DICAPAI SELAMA TERBENTUKNYA FORUM
KELEMBAGAAN KOPI ACEH
1. Terjalin komunikasi yang baik dengan sesama stakeholder
2. Suksesnya seminar forum kelembagaan kopi Aceh baik yang dilaksanakan di Banda
Aceh maupun di Bener Meriah dan di Aceh Tengah
3. Ada kesamaan persepsi antara sesama stakeholder dalam pengembangan Kopi Aceh
4. Adanya keikutsertaan semua pihak (stakeholder dan donor) dalam setiap Forum Kopi
Aceh, small meeting dan rapat-rapat kecil baik di Banda Aceh, Aceh Tengah dan Bener
Meriah.
5. tersedia dana untuk pengembangan Kopi Aceh yang bersumber dari pemerintah tahun
anggaran 2006 (sumber Bappeda Provinsi Aceh)
1. APBD TK I = Rp. 548.750.000
- Pengendalian hama = Rp. 263.750.000
- Pengendalian benih = Rp. 285.000.000
Yang Melaksanakan : Dinas Perkebunan Tingkat I Provinsi Aceh
Pada Tahun 2006
2. APBN = Rp. 3.088.212.000
- Rehabilitasi perkebunan = Rp. 2.078.356.000
- Sarana dan prasarana = Rp. 775.000.000
- Pengendalian hama = Rp. 498.606.000
3. APBD TK II Bener Meriah = Rp. 1. 300.000.000
- Pelatihan petani
- Pelatihan petugas penyuluh
- Studi banding
- Pengendalian hama penyakit
Yang Melaksanakan Dinas Perkebunan TK Ii Bener Meriah Pada
Tahun 2006
4. APBD TK II Aceh Tengah = Rp. 1.700.000.000
- Bantuan bibit
- Rehabilitasi kebun rakyat
Yang Melaksanakan Dinas Perkebunan TK II Bener Meriah
Pada Tahun 2006
5. Penyertaan modal Pemda untuk perusahaan daerah PD genap
mupakat = Rp. 3.950.000.000
- Biaya operasional = Rp. 950.000.000
- Pembelian kopi rakyat = Rp. 3.000.000.000
Yang Melaksanakan Perusahaan Daerah PD Genap Mupakat
Tahun 2006
Total yang bersumber dari Pemerintah Tahun 2006 = Rp. 10.586.962.000
6. CII akan melihat kebun kopi seluas 8000 hektar pada tahun 2006
● ORGANISASI / KELEMBAGAAN
1. F.C A
2. APED
3. IOM
4. UMDP
5. BPR
6. BAZIZ
7. APEKI = Petani
8. AEKI
9. KELOMPOK TANI
10. GAPOKTAN
11. KTNA
12. APKAD = Pengusaha Aceh Tengah
13. APGO
14. PUSLIT KAKAO
15. GCT = Gayo Cupper Team
16. GABUNGAN ROASTING
17. APFI = Asosiasi Producer Fairtrade Indonesia
18. Dekopin
19. AKSI
● HAL-HAL YANG TELAH DIKERJAKAN SECARA BERSAMA BEBERAPA
ORGANISASI YANG BERDAMPAK PADA :
1. Pasar/harga relatif stabil
2. Mutu Kopi
3. Lomba usaha
4. Konservasi lahan
5. Kerja sama kelompok
6. Peningkatan posisi tawar petani produsen
7. Produktifitas meningkat dari 400kg – 700kg/ha/tahun
8. Sertifikasi indikasi geografis
9. Kopi Gayo dimata internasional
10. Kelembagaan telah hidup terutama Coffe Forum
11. Tingkat kepedulian pemerintah dan stakeholder lainnya terus meningkat
12. Tingkat pendapatan dan kesejahteraan masyarakat terus meningkat
13. Terbuatnya buku pegangan peyuluh dan petani
14. Terbentuknya P4S Batu Lintang Sukamaju
15. Studi banding ke Bali (indikasi geografis)
16. Bagaimana/posisi tanah petani meningkat
17. Terbentuknya tempat-tempat kopi yang siap saji
18. Pelepasan varietas kopi G1 dan G2
19. Terbentuknya lembaga sertifikasi MPKG
- Indikasi Geografis
Kopi Arabika Gayo
20. Tumbuhnya lembaga koperasi yang cepat dan menjadi eksportir kopi yang di bina oleh
lembaga-lembaga bersertifikat
21. Munculnya jenis-jenis kopi yang spesial
- Organic
- UTZ
- Raint Forest
- Fairtrade
- Cafe Practise (khusus starbucks)
- Nespreso
● NAMA NAMA KOPERASI FAIRTRDE
I. ACEH TENGAH
1. KSU Arinagata
2. Kopsen Arisarina
3. KBQ Baburrayan (BQB)
4. Ervas Gayo Coffee (EGC)
5. Kopsen Gayo Highland (KGH)
6. Koperasi Gayo Megah Berseri (GMB)
7. Koperasi Ketiara
8. Koperasi Kopi Gayo Organic (KKGO)
9. Kopsen Petani Kopi Gayo (PKG)
10. Koperasi Qahwa
11. KSU Rahmat Kinara
12. Kopsen Ratu Ketiara
13. KSU Sara Ate
14. Koperasi Utamagro Tani Gayo
II. BENER MERIAH
1. Koperasi Ara Cahayani Gayo (ACG)
2. Koperasi Bahtera
3. Koperasi Buana Mandiri (KBM)
4. Koperasi Gayo Antara (KGA)
5. Koperasi Gayo Nusantara (KGN)
6. Koperasi Item Raja Gayo (IRG)
7. Koperasi Wanita Gayo (KokowaGayo)
8. Koperasi Mutiara Gayo (KMG)
9. Koperasi Permata Gayo (KPG)
10. Koperasi Tunas Indah (KTI)
- Small Producer
- Bird Frenly
- Sertifikasi Inidkasi Geografis
Top Related