Fisiologi Pendengaran
Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh daun
telinga yang dialirkan ke liang telinga dan mengenai membran timpani, sehingga
membran timpani bergetar. Getaran ini diteruskan ke tulang-tulang pendengaran
yang berhubungan satu sama lain. Selanjutnya stapes menggerakan tingkap lonjong
(foramen ovale) yang juga menggerakan perilimf dalam skala vestibuli. Getaran
diteruskan melalui membran Reisener yang mendorong endolimf dan membran basal
ke arah bawah, perilimf dalam skala timpani akan bergerak sehingga tingkap
(foramen rotundum) trdorong ke arah luar. Skala media yang menjadi cembung
mendesak endolimf dan mendorong membran basal, sehingga menjadi cembung ke
bawah dan menggerakan perilimf pada skala timpani. Pada waktu istirahat ujung sel
rambut berkelok-kelok dan dengan berubahnya membran basal, ujung sel rambut
menjadi lurus. Hal ini berakibat menimbulkan depolarisasi sel rambut dan
menciptakan potensial aksi pada serabut-serabut saraf pendengaran yang melekat
padanya. Di sini gelombang suara mekanis diubah menjadi energi elektrokimia agar
dapat ditransmisikan melalu cabang-cabang saraf kranialis N. VII yang kemudian
meneruskan rangsangan itu ke pusat sensorik pendengaran di otak (area 39-40)
melalui saraf pusat yang ada di lobus temporalis.1,7
1. Adams GL, Boies RL , Higler Pam : Buku Ajar Penyakit THT, Edisi ke- 6, Jakarta :
EGC.
2. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Telinga Hidung Tenggorokan Kepala Leher;
Jakarta; 1990; Balai Penerbit FK UI.
Top Related