fisiologi pendengaran

2
Fisiologi Pendengaran Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh daun telinga yang dialirkan ke liang telinga dan mengenai membran timpani, sehingga membran timpani bergetar. Getaran ini diteruskan ke tulang-tulang pendengaran yang berhubungan satu sama lain. Selanjutnya stapes menggerakan tingkap lonjong (foramen ovale) yang juga menggerakan perilimf dalam skala vestibuli. Getaran diteruskan melalui membran Reisener yang mendorong endolimf dan membran basal ke arah bawah, perilimf dalam skala timpani akan bergerak sehingga tingkap (foramen rotundum) trdorong ke arah luar. Skala media yang menjadi cembung mendesak endolimf dan mendorong membran basal, sehingga menjadi cembung ke bawah dan menggerakan perilimf pada skala timpani. Pada waktu istirahat ujung sel rambut berkelok-kelok dan dengan berubahnya membran basal, ujung sel rambut menjadi lurus. Hal ini berakibat menimbulkan depolarisasi sel rambut dan menciptakan potensial aksi pada serabut-serabut saraf pendengaran yang melekat padanya. Di sini gelombang suara mekanis diubah menjadi energi elektrokimia agar dapat ditransmisikan melalu cabang-cabang saraf kranialis N. VII yang kemudian meneruskan rangsangan itu ke pusat sensorik pendengaran di otak (area 39-40) melalui saraf pusat yang ada di lobus temporalis. 1,7

description

mmm

Transcript of fisiologi pendengaran

Page 1: fisiologi pendengaran

Fisiologi Pendengaran

Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh daun

telinga yang dialirkan ke liang telinga dan mengenai membran timpani, sehingga

membran timpani bergetar. Getaran ini diteruskan ke tulang-tulang pendengaran

yang berhubungan satu sama lain. Selanjutnya stapes menggerakan tingkap lonjong

(foramen ovale) yang juga menggerakan perilimf dalam skala vestibuli. Getaran

diteruskan melalui membran Reisener yang mendorong endolimf dan membran basal

ke arah bawah, perilimf dalam skala timpani akan bergerak sehingga tingkap

(foramen rotundum) trdorong ke arah luar. Skala media yang menjadi cembung

mendesak endolimf dan mendorong membran basal, sehingga menjadi cembung ke

bawah dan menggerakan perilimf pada skala timpani. Pada waktu istirahat ujung sel

rambut berkelok-kelok dan dengan berubahnya membran basal, ujung sel rambut

menjadi lurus. Hal ini berakibat menimbulkan depolarisasi sel rambut dan

menciptakan potensial aksi pada serabut-serabut saraf pendengaran yang melekat

padanya. Di sini gelombang suara mekanis diubah menjadi energi elektrokimia agar

dapat ditransmisikan melalu cabang-cabang saraf kranialis N. VII yang kemudian

meneruskan rangsangan itu ke pusat sensorik pendengaran di otak (area 39-40)

melalui saraf pusat yang ada di lobus temporalis.1,7

1. Adams GL, Boies RL , Higler Pam : Buku Ajar Penyakit THT, Edisi ke- 6, Jakarta :

EGC.

2. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Telinga Hidung Tenggorokan Kepala Leher;

Jakarta; 1990; Balai Penerbit FK UI.