5/10/2018 FILSAFAT PANCASILA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pancasila-55a0baec7dde6 1/20
Pendidikan Kewarganegaraan
FILSAFAT PANCASILA
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas matakuliah Pendidikan
Kewarganegaraan
Disusun Oleh :
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
Aji ArifinBetha Jaswati Putri Destiana
Dyah Eko Gantheng P
Ardy Wicaksono
Hana Pramudiana
Dewi Puspa Rini
Bhekti Dwi Santoso
Ratna Dewi Irmayanti
5/10/2018 FILSAFAT PANCASILA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pancasila-55a0baec7dde6 2/20
Pendidikan Kewarganegaraan
FILSAFAT PANCASILA
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas matakuliah Pendidikan
Kewarganegaraan
Disusun Oleh :
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
Aji Arifin
Betha Jaswati Putri Destiana
Dyah Eko Gantheng P
Ardy Wicaksono
Hana Pramudiana
Dewi Puspa Rini
Bhekti Dwi Santoso
Ratna Dewi Irmayanti
5/10/2018 FILSAFAT PANCASILA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pancasila-55a0baec7dde6 3/20
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkah dan karunia-Nya, penulis dapat menyusun makalah yang berjudul “Filsafat
Pancasila”.
Tulisan ini disusun guna memenuhi tugas matakuliah PendidikanKewarganegaraan di FKIP Geografi, Universitas Sebelas maret Surakarta yang
mengkaji tentang filsafat Pancasila dan pemahaman mengenai Pancasila sebagai
filosofi bangsa Indonesia.
Disadari bahwa tulisan ini dapat terwujud atas bantuan dari berbagai pihak,
sehingga penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang
tidak dapat disebutkan satu per satu yang terlibat dalam proses penyusunan
makalah ini.
Pembahasan dan isi dari makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
pembaca maupun semua pihak yang secara khusus ingin mempelajari filsafat
Pancasila. Masih banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini, oleh
karena itu penulis mengucapkan maaf dan mengharapkan saran dan kritik yang
bermanfaat.
Surakarta, September 2011
Penulis
5/10/2018 FILSAFAT PANCASILA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pancasila-55a0baec7dde6 4/20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila bukan sesuatu yang asing bagi Indonesia yang terdiri dari 5 (lima) sila.
Pancasila lahir 1 Juni 1945, ditetapkan pada 18 Agustus 1945 bersama-sama
dengan UUD 1945. Bunyi dan ucapan Pancasila yang benar berdasarkan Inpres
Nomor 12 tahun 1968 adalah satu, Ketuhanan Yang Maha Esa. Dua,
Kemanusiaan yang adil dan beradab. Tiga, Persatuan Indonesia. Empat,Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan. Dan kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sejarah Indonesia telah mencatat bahwa di antara tokoh perumus Pancasila
itu ialah, Mr Mohammad Yamin, Prof Mr Soepomo, dan Ir Soekarno. Dapat
dikemukakan mengapa Pancasila itu sakti dan selalu dapat bertahan dari
guncangan kisruh politik di negara ini, yaitu karena secara intrinsik dalam
Pancasila itu mengandung toleransi, dan siapa yang menantang Pancasila berarti
dia menentang toleransi. Pancasila merupakan wadah yang cukup fleksibel, yang
dapat mencakup faham-faham positif yang dianut oleh bangsa Indonesia, dan
faham lain yang positif tersebut mempunyai keleluasaan yang cukup untuk
memperkembangkan diri. Selain itu, karena sila-sila dari Pancasila itu terdiri dari
nilai-nilai dan norma-norma yang positif sesuai dengan pandangan hidup bangsa
Indonesia, dan nilai serta norma yang bertentangan, pasti akan ditolak oleh
Pancasila, misalnya Atheisme dan segala bentuk kekafiran tak beragama akan
ditolak oleh bangsa Indonesia yang bertuhan dan beragama.
Indonesia menetapkan Pancasila sebagai ideologi dan dasar filsafat negara. Namun,
Pancasila layak untuk dikaji kembali dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di masa
kini dan mendatang baik sebagai pedoman dalam memperjuangkan kemerdekaan,
maupun sebagai alat pemersatu dalam hidup kerukunan berbangsa, serta sebagai
pandangan hidup untuk kehidupan manusia Indonesia sehari-hari.
Dengan demikian bahwa falsafah Pancasila sebagai dasar falsafah negara
Indonesia yang harus diketahui oleh seluruh warga negara Indonesia agar
5/10/2018 FILSAFAT PANCASILA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pancasila-55a0baec7dde6 5/20
menghormati, menghargai, menjaga dan menjalankan apa-apa yang telah
dilakukan oleh para pahlawan khususnya pahlawan proklamasi yang telah
berjuang untuk kemerdekaan negara Indonesia ini. Sehingga baik golongan muda
maupun tua tetap meyakini Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tanpa adanya
keraguan guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penulisan makalah tersebut, maka penulis
menyampaikan rumusan masalah agar mampu memberikan hasil yang diinginkan.
Rumusan makalah tersebut, diantaranya:
1. Apa makna filsafat Pancasila?
2. Apa saja nilai-nilai Pancasila sebagai falsafah negara?
3. Apa fungsi utama filsafat Pancasila sebagai dasar bangsa dan negara
Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
Bertolak dari rumusan masalah tersebut, makalah yang berjudul “Filsafat
Pancasila” memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Menjelaskan makna filsafat Pancasila.
2. Menjelaskan nilai-nilai Pancasila.
3. Memaparkan fungsi filsafat Pancasila sebagai bangsa dan negara
Indonesia.
5/10/2018 FILSAFAT PANCASILA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pancasila-55a0baec7dde6 6/20
BAB II
PEMBAHASAN
Perkembangan masyarakat di dunia yang semakin cepat secara langsung
maupun tidak langsung mengakibatkan perubahan besar pada berbagai bangsa di
dunia. Gelombang besar kekuatan internasional melalui globalisasi telah
mengancam bahkan menguasai negara-negara kebangsaan, termasuk Indonesia.
Akibat yang langsung terlihat adalah terjadinya pergeseran nilai-nilai dalam
kehidupan kebangsaan, karena adanya perbenturan kepentingan antaranasionalisme dan internasionalisme.
Permasalahan kebangsaan dan kenegaraan di Indonesia menjadi semakin
kompleks dan rumit manakala ancaman internasional yang terjadi di satu sisi,
pada sisi yang lain muncul masalah internal yaitu maraknya tuntutan rakyat, yang
secara obyektif mengalami suatu kehidupan yang jauh dari kesejahteraan dan
keadilan sosial.
Paradoks antara kekuasaan global dengan kekuasaan nasional ditambah
konflik internal seperti gambaran di atas mengakibatkan suatu tarik menarik
kepentingan yang secara langsung mengancam jati diri bangsa. Nilai-nilai baru
yang masuk baik secara subyektif maupun obyektif serta terjadinya pergeseran
nilai di masyarakat pada akhirnya mengancam prinsip-prinsip hidup berbangsa
masyarakat Indonesia.
Prinsip-prinsip dasar yang telah ditemukan oleh peletak dasar (the founding
father) negara Indonesia yang kemudian diabstrasikan menjadi suatu prinsip dasar
filsafat bernegara itulah Pancasila. Dengan pemahaman demikian maka Pancasila
sebagai filsafat hidup bangsa Indonesia saat ini mengalami ancaman dari
munculnya nilai-nilai baru dari luar dan pergeseran nilai-nilai yang terjadi.
Secara ilmiah harus disadari bahwa suatu masyarakat, suatu bangsa,
senantiasa memiliki suatu pandangan hidup atau filsafat hidup masing-masing,
yang berbeda dengan bangsa lain di dunia dan hal inilah yang disebut sebagai
local genius (kecerdasan / kreatifitas lokal) dan sekaligus sebagai local wisdom
5/10/2018 FILSAFAT PANCASILA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pancasila-55a0baec7dde6 7/20
(kearifan lokal) bangsa. Dengan demikian bangsa Indonesia tidak mungkin
memiliki kesamaan pandangan hidup dan filsafat hidup dengan bangsa lain.
Ketika para pendiri negara Indonesia menyiapkan berdirinya negara
Indonesia merdeka, mereka sadar sepenuhnya untuk menjawab suatu pertanyaan
yang fundamental “diatas dasar apakah negara Indonesia merdeka ini didirikan”.
Jawaban atas pertanyaan mendasar ini akan selalu menjadi dasar dan tolok ukur
utama bangsa ini meng-Indonesia. Dengan kata lain jati diri bangsa akan selalu
bertolok ukur kepada nilai-nilai Pancasila sebagai filsafat bangsa.
A. Filsafat Pancasila
1. Pengertian Filsafat
Secara sederhana filsafat dapat diartikan sebagai keinginan yang sungguh-
sungguh untuk mencari kebenaran yang sejati. Filsafat berasal dari bahasa Yunani
“philein” yang berarti cinta dan “sophia” yang berarti kebijaksanaan. Jadi filsafat
menurut asal katanya berarti cinta akan kebijaksanaan, atau mencintai kebenaran.
Cinta dapat dikemukakan sebagai keinginan yang menggebu dan sungguh-
sungguh terhadap sesuatu, sedangkan kebijaksanaan dapat diartikan sebagai
kebenaran yang sejati.
Beberapa tokoh-tokoh filsafat menjelaskan pengertian filsafat adalah
sebagai berikut:
Socrates (469-399 S.M.)
Filsafat adalah suatu bentuk peninjauan diri yang bersifat reflektif atau
berupa perenungan terhadap azas-azas dari kehidupan yang adil dan bahgia.
Berdasarkan pemikiran tersebut dapat dikembangkan bahwa manusia akan
menemukan kebahagiaan dan keadilan jika mereka mampu dan mau melakukan
peninajauan diri atau refleksi diri sehingga muncul koreksi terhadap diri secara
obyektif
Plato (472 – 347 S. M.)
5/10/2018 FILSAFAT PANCASILA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pancasila-55a0baec7dde6 8/20
Dalam karya tulisnya “Republik” Plato menegaskan bahwa para filsuf
adalah pencinta pandangan tentang kebenaran (vision of truth). Dalam pencarian
dan menangkap pengetahuan mengenai ide yang abadi dan tak berubah. Dalam
konsepsi Plato filsafat merupakan pencarian yang bersifat spekulatif atau perekaan
terhadap pandangan tentang seluruh kebenaran. Filsafat Plato ini kemudan
digolongkan sebagai filsafat spekulatif.
2. Pengertian Pancasila
Pengertian Pancasila Secara Etimologis
Perkataan Pancasil mula-mula terdapat dalam perpustakaan Buddha yaitu
dalam Kitab Tripitaka dimana dalam ajaran buddha tersebut terdapat suatu ajaran
moral untuk mencapai nirwana/surga melalui Pancasila yang isinya 5 J.
a. Jangan mencabut nyawa makhluk hidup/Dilarang membunuh.
b. Jangan mengambil barang orang lain/Dilarang mencuri
c. Jangan berhubungan kelamin/Dilarang berjinah
d. Jangan berkata palsu/Dilarang berbohong/berdusta.
e. Jangan mjnum yang menghilangkan pikiran/Dilarang minuman keras.
Diadaptasi oleh orang jawa menjadi 5 M = Madat/Mabok, Maling/Nyuri,
Madon/Awewe, Maen/Judi, Mateni/Bunuh.
Pengertian secara Historis
Pada tanggal 01 Juni 1945 Ir. Soekarno berpidato tanpa teks mengenai
rumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan kemerdekaan,kemudian keesokan harinya 18 Agustus 1945 disahkanlah UUD 1945 termasuk
Pembukaannya dimana didalamnya terdapat rumusan 5 Prinsip sebagai Dasar
Negara yang duberi nama Pancasila. Sejak saat itulah Pancasila menjadi Bahasa
Indonesia yang umum. Jadi walaupun pada Alinea 4 Pembukaan UUD 45 tidak
termuat istilah Pancasila namun yang dimaksud dasar Negara RI adalah disebut
istilah Pancasila hal ini didaarkan interprestasi (penjabaran) historis terutama
dalam rangka pembentukan Rumusan Dasar Negara.
5/10/2018 FILSAFAT PANCASILA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pancasila-55a0baec7dde6 9/20
Pengertian Pancasila Secara Termitologis
Proklamasi 17 Agustus 1945 telah melahirkan Negara RI untuk melengkapai alat2 Perlengkapan Negara PPKI mengadakan sidang pada tanggal
18 Agustus 1945 dan berhasil mengesahkan UUD 45 dimana didalam bagian
Pembukaan yang terdiri dari 4 Alinea didalamnya tercantum rumusan Pancasila.
Rumusan Pancasila tersebut secara Konstitusional sah dan benar sebagai dasar
negara RI yang disahkan oleh PPKI yang mewakili seluruh Rakyat Indonesia
Pancasila berbentuk:
1. Hirarkis (berjenjang);
2. Piramid.
Pancasila menurut Mr. Moh Yamin adalah yang disampaikan di dalam
sidang BPUPKI pada tanggal 29 Mei 1945 isinya sebagai berikut:
1. Prikebangsaan;
2. Prikemanusiaan;
3. Priketuhanan;
4. Prikerakyatan;
5. Kesejahteraan Rakyat Pancasila menurut Ir. Soekarno yang disampaikan pada tangal 1 Juni
1945 di depan sidang BPUPKI, sebagai berikut:
1. Nasionalisme/Kebangsaan Indonesia;
2. Internasionalisme/Prikemanusiaan;
3. Mufakat/Demokrasi;
4. Kesejahteraan Sosial;
5. Ketuhanan yang berkebudayaan;
Presiden Soekarno mengusulkan ke-5 Sila tersebut dapat diperas menjadi
Trisila yaitu:
1. Sosio Nasional : Nasionalisme dan Internasionalisme;
2. Sosio Demokrasi : Demokrasi dengan kesejahteraan rakyat;
3. Ketuhanan YME.
Dan masih menurut Ir. Soekarno Trisila masih dapat diperas lagi menjadi
Ekasila atau Satusila yang intinya adalah Gotong Royong.
5/10/2018 FILSAFAT PANCASILA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pancasila-55a0baec7dde6 10/20
Pancasila menurut Piagam Jakarta yang disahkan pada tanggal 22 Juni
1945 rumusannya sebagai berikut:1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya;
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab;
3. Persatuan Indonesia;
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan
permusyawaratan perwakilan;
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia;
Kesimpulan dari bermacam-macam pengertian pancasila tersebut yang sah
dan benar secara Konstitusional adalah pancasila yang tercantum dalam
Pembukaan UUD 45, hal ini diperkuat dengan adanya ketetapan MPRS
NO.XXI/MPRS/1966 dan Inpres No. 12 tanggal 13 April 1968 yang menegaskan
bahwa pengucapan, penulisan dan Rumusan Pancasila Dasar Negara RI yang sah
dan benar adalah sebagai mana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.
Pancasila dikenal sebagai filosofi Indonesia. Kenyataannya definisi filsafat
dalam filsafat Pancasila telah diubah dan diinterpretasi berbeda oleh beberapa
filsuf Indonesia. Pancasila dijadikan wacana sejak 1945. Filsafat Pancasila
senantiasa diperbarui sesuai dengan “permintaan” rezim yang berkuasa, sehingga
Pancasila berbeda dari waktu ke waktu.
3. Pengertian Filsafat Pancasila
Menurut Notonagoro, Filsafat Pancasila memberi pengetahuan dan
pengertian ilmiah yaitu tentang hakekat dari Pancasila. Pancasila merupakan filsafat
negara yang lahir sebagai cita-cita bersama dari seluruh bangsa Indonesia (Ruslan
Abdulgani). Dikatakan sebagai filsafat karena pancasila merupakan hasil perenungan jiwa
yang mendalam yang dilakukan oleh the founding father Indonesia, kemudian dituangkan
dalam suatu “sistem” yang tepat.
Filsafat Pancasila Asli
Pancasila merupakan konsep adaptif filsafat Barat. Hal ini merujuk pidato
Sukarno di BPUPKI dan banyak pendiri bangsa merupakan alumni Universitas di
5/10/2018 FILSAFAT PANCASILA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pancasila-55a0baec7dde6 11/20
Eropa, di mana filsafat barat merupakan salah satu materi kuliah mereka.
Pancasila terinspirasi konsep humanisme, rasionalisme, universalisme,
sosiodemokrasi, sosialisme Jerman, demokrasi parlementer, dan nasionalisme.
Filsafat Pancasila versi Soekarno
Filsafat Pancasila kemudian dikembangkan oleh Sukarno sejak 1955 sampai
berakhirnya kekuasaannya (1965). Pada saat itu Sukarno selalu menyatakan
bahwa Pancasila merupakan filsafat asli Indonesia yang diambil dari budaya dan
tradisi Indonesia dan akulturasi budaya India (Hindu-Budha), Barat (Kristen), dan
Arab (Islam). Menurut Sukarno “Ketuhanan” adalah asli berasal dari Indonesia,
“Keadilan Soasial” terinspirasi dari konsep Ratu Adil. Sukarno tidak pernah
menyinggung atau mempropagandakan “Persatuan”.
Filsafat Pancasila versi Soeharto
Oleh Suharto filsafat Pancasila mengalami Indonesiasi. Melalui filsuf-filsuf
yang disponsori Depdikbud, semua elemen Barat disingkirkan dan diganti
interpretasinya dalam budaya Indonesia, sehingga menghasilkan “Pancasila truly
Indonesia”. Semua sila dalam Pancasila adalah asli Indonesia dan Pancasila
dijabarkan menjadi lebih rinci (butir-butir Pancasila). Filsuf Indonesia yang
bekerja dan mempromosikan bahwa filsafat Pancasila adalah truly Indonesia
antara lain Sunoto, R. Parmono, Gerson W. Bawengan, Wasito Poespoprodjo,
Burhanuddin Salam, Bambang Daroeso, Paulus Wahana, Azhary, Suhadi, Kaelan,
Moertono, Soerjanto Poespowardojo, dan Moerdiono.
Berdasarkan penjelasan diatas maka pengertian filsafat Pancasila secara
umum adalah hasil berpikir/pemikiran yang sedalam-dalamnya dari bangsa
Indonesia yang dianggap, dipercaya dan diyakini sebagai sesuatu (kenyataan,
norma-norma, nilai-nilai) yang paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling
baik dan paling sesuai bagi bangsa Indonesia.
Kalau dibedakan anatara filsafat yang religius dan non religius, maka
filsafat Pancasila tergolong filsafat yang religius. Ini berarti bahwa filsafat
Pancasila dalam hal kebijaksanaan dan kebenaran mengenal adanya kebenaran
mutlak yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa (kebenaran religius) dan
5/10/2018 FILSAFAT PANCASILA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pancasila-55a0baec7dde6 12/20
sekaligus mengakui keterbatasan kemampuan manusia, termasuk kemampuan
berpikirnya.
Dan kalau dibedakan filsafat dalam arti teoritis dan filsafat dalam arti
praktis, filsafast Pancasila digolongkandalam arti praktis. Ini berarti bahwa filsafat
Pancasila di dalam mengadakan pemikiran yang sedalam-dalamnya, tidak hanya
bertujuan mencari kebenaran dan kebijaksanaan, tidak sekedar untukmemenuhi
hasrat ingin tahu dari manusia yang tidak habis-habisnya, tetapi juga dan terutama
hasil pemikiran yang berwujud filsafat Pancasila tersebut dipergunakan sebagai
pedoman hidup sehari-hari (pandangan hidup, filsafat hidup, way of the life,
Weltanschaung dan sebgainya); agar hidupnya dapat mencapai kebahagiaan lahir
dan batin, baik di dunia maupun di akhirat.
Selanjutnya filsafat Pancasila mengukur adanya kebenaran yang bermacam-
macam dan bertingkat-tingkat sebgai berikut:
1. Kebenaran indra (pengetahuan biasa);
2. Kebenaran ilmiah (ilmu-ilmu pengetahuan);
3. Kebenaran filosofis (filsafat);
4. Kebenaran religius (religi).
Untuk lebih meyakinkan bahwa Pancasila itu adalah ajaran filsafat,
sebaiknya kita kutip ceramah Mr.Moh Yamin pada Seminar Pancasila di
Yogyakarta tahun 1959 yang berjudul “Tinjauan Pancasila Terhadap Revolusi
Fungsional”, yang isinya anatara lain sebagai berikut:
Tinjauan Pancasila adalah tersusun secara harmonis dalam suatu sistem
filsafat. Marilah kita peringatkan secara ringkas bahwa ajaran Pancasila itu dapat
kita tinjau menurut ahli filsafat ulung, yaitu Friedrich Hegel (1770-1831) bapak
dari filsafat Evolusi Kebendaan seperti diajarkan oleh Karl Marx (1818-1883) dan
menurut tinjauan Evolusi Kehewanan menurut Darwin Haeckel, serta juga
bersangkut paut dengan filsafat kerohanian seperti diajarkan oleh Immanuel Kant
(1724-1804).
Menurut Hegel hakikat filsafatnya ialah suatu sintese pikiran yang lahir dari
antitese pikiran. Dari pertentangan pikiran lahirlah paduan pendapat yang
5/10/2018 FILSAFAT PANCASILA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pancasila-55a0baec7dde6 13/20
harmonis. Dan ini adalah tepat. Begitu pula denga ajaran Pancasila suatu sintese
negara yang lahir dari antitese.
Ingatlah kalimat pertama dan Mukadimah UUD Republik Indonesia 1945
yang disadurkan tadi dengan bunyi: Bahwa sesungguhanya kemerdekaan itu ialah
hak segala bangsa. Oleh sebab itu penjajahan harus dihapusakan karena
bertentangan dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Kalimat pertama ini adalah sintese yaitu antara penjajahan dan
perikemanusiaan dan perikeadilan. Pada saat sintese sudah hilang, maka lahirlah
kemerdekaan. Dan kemerdekaan itu kita susun menurut ajaran falsafah Pancasila
yang disebutkan dengan terang dalam Mukadimah Konstitusi R.I. 1950 itu yang
berbunyi: Maka dengan ini kami menyusun kemerdekaan kami itu, dalam suatu
Piagam Negara yang berbentuk Republik Kesatuan berdasarkan ajaran Pancasila.
Di sini disebut sila yang lima untukmewujudkan kebahagiaan, kesejahteraan dan
perdamaian dunia dan kemerdekaan. Kalimat ini jelas kalimat antitese. Sintese
kemerdekaan dengan ajaran Pancasila dan tujuan kejayaan bangsa yang bernama
kebahagiaan dan kesejajteraan rakyat.
Jadi sejajar denga tujuan pikiran Hegel beralasanlah pendapat bahwa ajaran
Pancasila itu adalah suatu sistem filosofi, sesuai dengan dialektis Neo-Hegelian.
Semua sila itu merupakan susunan dalam suatu perumahan pikiran filsafat
yang harmonis. Pancasila sebagai hasil penggalian Bung Karno adalah sesuai pula
dengan pemandangan tinjauan hidup Neo-Hegelian.
B. Nilai-nilai Pancasila
Berdasarkan pemikiran filsafati, Pancasila sebagai filsafat pada hakikatnya
merupakan suatu nilai (Kaelan, 2000). Rumusan Pancasila sebagaimana terdapat
dalam pembukaan UUD 1945 Alinea IV adalah sebagai berikut :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
5/10/2018 FILSAFAT PANCASILA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pancasila-55a0baec7dde6 14/20
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Kelima sila dari Pancasila pada hakikatnya adalah suatu nilai. Nilai yang
merupakan perasan dari sila-sila Pancasila tersebut adalah :
1. Nilai Ketuhanan
2. Nilai Kemanusiaan
3. Nilai Persatuan
4. Nilai Kerakyatan
5. Nilai Keadilan
Dari lima nilai tersebut selanjutnya menjadi sumber nilai bagi
penyelenggaraan kehidupan bernegara Indonesia. Nilai adalah sesuatu yang
berharga, baik, dan berguna bagi manusia. Nilai adalah suatu kualitas yang
menyangkut jenis dan minat. Nilai adalah suatu penghargaan terhadap suatu hal
yang dapat menjadi dasar penentu tingkah laku manusia, karena suatu itu :
- Berguna
- Keyakinan
- Memuaskan
- Menarik
- Menguntungkan
- Menyenangkan
Ciri-ciri nilai ialah sebagai berikut :
- Suatu realitas abstrak
- Bersifat normatif
- Sebagai motivator manusia dalam bertindak
Nilai bersifat abstrak, seperti sebuah ide, dalam arti tidak dapat ditangkap
melalui indra, yang dapat ditangkap adalah objek yang memiliki nilai. Contohnya
5/10/2018 FILSAFAT PANCASILA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pancasila-55a0baec7dde6 15/20
keadilan, kedermawanan, kesederhanaan adalah hal-hal yang abstrak. Meskipun
abstrak, nilai merupakan suatu realitas, sesuatu yang ada dan dibutuhkan manusia.
Nilai juga bersifat normatif artinya suatu keharusan (das sollen) yang
menunutut diwujudkan dalam tingkah laku. Nilai menjadi pendorong atau
motivator hidup manusia.
Tingkatan nilai menurut Prof. Notonegoro ada 3 macam :
1. Nilai materiil, sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia.
2. Nilai vital, sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat melaksanakan
kegiatan.
3. Nilai kerohanian yang dibedakan menjadi 4 macam :
- Nilai kebenaran, bersumber pada akal pikiran manusia (rasio, budi, cipta)
- Nilai estetika / keindahan, bersumber pada rasa manusia
- Nilai kebaikan / moral, bersumber pada kehendak keras, karsa hati, nurani
manusia
- Nilai religius (ketuhanan) bersifat mutlak, bersumber pada keyakinan
manusia.
Selain memiliki klasifikasi, nilai mempunyai tingkatan-tingkayan. Nilai-
nilai itu dalam kenyataannya ada yang lebih tinggi dan ada yang lebih rendah
dibandingkan dengan nilai-nilai yang lain. Dalam filsafat pancasila juga
disebutkan bahwa ada 3 tingkatan nilai yaitu, nilai dasar, nilai instrumental, dan
nilai praktis.
1. Nilai dasar
Nilai yang mendasari nilai instrumental. Nilai dasar yaitu asas-asas yangkita terima sebagai dalil yang bersifat sedikit banyak mutlak. Kita
menerima nilai dasar itu sebagai sesuatu yang benar atau tidak perlu
dipertanyakan lagi.
2. Nilai instrumentral
Nilai sebagai pelaksanan umum dari nilai dasar. Umumnya berbentuk
nurma sosial dan nurma hukum yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam
peraturan mekanisme lembaga-lembaga negara.
5/10/2018 FILSAFAT PANCASILA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pancasila-55a0baec7dde6 16/20
3. Nilai praktis
Nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan.
Secara singkat, dinyatakan bahwa nilai dasar dari pancasila adalah nilai
ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilap persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai
keadilan. Nilai-nilai pancasila tersebut termasuk nilai etik atau nilai moral. Nilai-
nilai pancasila termasuk dalam tingkatan nilai dasar. Nilai dasar itu mendasari
semua aktifitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Nilai dasar
bersifat fundamental dan tetap.
Diterimanya pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional dari
negara Indonesia memiliki konsekuensi logis untuk menerima dan menjadikan
nilai-nilai pancasila sebagai acuan pokok bagi pengaturan penyelenggaraan
bernegara. Sebagai nilai dasar bernegara, nilai pancasila diwujudkan menjadi
norma hidup bernegara.
C. Fungsi Filsafat Pancasila untuk Bangsa dan Negara Indonesia
Fungsi landasan pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia, sebagai
berikut:
1. Landasan yuridis dan Historis pancasila sebaga dasar negara
Kedudukan pokok pancasila bagi negara kesatuan republik indonesia
adalah sebagai dasar negara. Pernyataan tersebut berdasarkan ketentuan
pembukaan UUD 1945. Keududukan pancasila sebagai dasar negara ini
merupakan keudduukan yuridis formal, oleh karena tertuang dalam
ketentuan hukum negara. Penegasan akan kedudukan pancasila sebagai
dasar negara semakin kuat dengan keluarnya ketetapan MPR
XVIII/MPR/1998 tentang penegasan pancasila sebaga dasar negara.
2. Makna pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar atau filsafat mengandung bahwa nilai-nilai yang
terkandung dalma pancasila menjadi dasar atau pedoman bagi
penyelenggaraan bernegara. Nilai dasar pancasila bersifat abstrak,
normatif dan nilai itu menjadi motivator kegiatan dalam penyelenggaraan
5/10/2018 FILSAFAT PANCASILA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pancasila-55a0baec7dde6 17/20
bernegara. Konsekuensi dari rumusan demikian berarrti seluruh
pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintah negara indonesia termasuk
peraturan perundang-undangan merupakan pencerminan dari nilai-nilai
pancasila. Penyelenggaraan pancasila memiliki tolok ukur, yaitu tidak
boleh menyimopang dari nilai-nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai
persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.
Radikalisasi pancasila berarti
a. Mengembalikan pancasila sesuai jati dirinya, yaitu sebagai ideologi
dasar negara.
b. Mengganti persepsi dari pancasila sebagai ideologi menjadi pancasila
sebagai ilmu.
c. Menghusahakan pancasila mempunyai konsistensi dengan produk-
produk perundangan, koherensi antar sila, korespondensi dengan
realitas sosial/.
d. Pancasila yang semula melayani kepentingan vertikal, menjadi
melayani kepentingan sosial.
Terdapat tiga faktor yang membuat pancasila semakin sulit dan marginal
dalam semua perkembangan yang terjadi:
a. Pancasila terlanjur tercemar karena kebijakan rezim orde baru yang
menjadikan pancasila sebagai alat politik untuk mempertahankan
status quo klekuasaannya.
b. Liberarisasi politik dengan penghapusan ketentuan oleh presiden BJ.
Habibie tentang pancasila sebagai satu-satunya asas organisasi,
penghapusan ini memberikan peluang bagi adopsi asas ideologi lain,
khususnya yang berbasis agama.
c. Desentralisasi dan otonomisasi daerah yang sedikit banyak mendorong
penguatan sentimen kedaerahan, yang jika tidak diantisipasi, bukan
tidak bisa menumbuhkan sentimen local-nasionalism yang dapat
tumpang tindih dengan etnho-nationalism. Dalam proses ini pancasila
5/10/2018 FILSAFAT PANCASILA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pancasila-55a0baec7dde6 18/20
baik sengaja maupun by-implication, kian kehilangan posisi
sentralnya.
5/10/2018 FILSAFAT PANCASILA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pancasila-55a0baec7dde6 19/20
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan isi makalah yang berjudul “Filsafat Pancasila”,
maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal. Pertama, bahwa suatu
masyarakat, suatu bangsa, senantiasa memiliki suatu pandangan hidup atau
filsafat hidup masing-masing, yang berbeda dengan bangsa lain di dunia, dengan
demikian bangsa Indonesia tidak mungkin memiliki kesamaan pandangan hidupdan filsafat hidup dengan bangsa lain. Kedua, pancasila merupakan filsafat negara
Indonesia yang lahir sebagai cita-cita bersama dari seluruh bangsa Indonesia yang
memiliki lima nilai dasar yaitu nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan,
nilai kerakyatan, dan nilai keadilan yang selanjutnya menjadi sumber nilai bagi
penyelenggaraan kehidupan bernegara Indonesia yang bersifat fundamental dan
tetap.
B. SARAN
Berdasarkan simpulan di atas, penulis memberikan beberapa saran,
diantaranya : pancasila sebagai filsafat hidup bangsa Indonesia saat ini mengalami
ancaman dari munculnya nilai-nilai baru dari luar dan pergeseran nilai-nilai yang
terjadi. Oleh karena itu, maka kita harus tetap menjaga dan mengamalkan nilai-
nilai dalam filsafat pancasila dalam penyelenggaraan hidup berbangsa dan
bernegara, dan menyeleksi budaya atau nilai-nilai baru dari luar yang kurang
sesuai dengan filsafat pancasila.
5/10/2018 FILSAFAT PANCASILA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pancasila-55a0baec7dde6 20/20
DAFTAR PUSTAKA
Syarbaini, Syahrial dkk. 2006. “Membangun Karakter dan Kepribadian Melalui
Pendidikan Kewarganegaraan”. Jakarta: Graha Ilmu
Winarno. 2008. “ Paradigma Baru: Pendidikan Kewarganegaraan”. Jakarta: Bumi
Aksara