FILSAFAT PANCASILA

20
  Pendidikan Kewarganegaraan FILSAFAT PANCASILA Makalah ini disusun guna memenuhi tugas matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan Disusun Oleh : PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 Aji Arifin Betha Jaswati Putri Destiana Dyah Eko Gantheng P Ardy Wicaksono Hana Pramudiana Dewi Puspa Rini Bhekti Dwi Santoso Ratna Dewi Irmayanti

Transcript of FILSAFAT PANCASILA

Page 1: FILSAFAT PANCASILA

5/10/2018 FILSAFAT PANCASILA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pancasila-55a0baec7dde6 1/20

 

Pendidikan Kewarganegaraan

FILSAFAT PANCASILA

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas matakuliah Pendidikan

Kewarganegaraan

Disusun Oleh :

PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Aji ArifinBetha Jaswati Putri Destiana

Dyah Eko Gantheng P

Ardy Wicaksono

Hana Pramudiana

Dewi Puspa Rini

Bhekti Dwi Santoso

Ratna Dewi Irmayanti

Page 2: FILSAFAT PANCASILA

5/10/2018 FILSAFAT PANCASILA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pancasila-55a0baec7dde6 2/20

 

Pendidikan Kewarganegaraan

FILSAFAT PANCASILA

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas matakuliah Pendidikan

Kewarganegaraan

Disusun Oleh :

PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011 

Aji Arifin

Betha Jaswati Putri Destiana

Dyah Eko Gantheng P

Ardy Wicaksono

Hana Pramudiana

Dewi Puspa Rini

Bhekti Dwi Santoso

Ratna Dewi Irmayanti

Page 3: FILSAFAT PANCASILA

5/10/2018 FILSAFAT PANCASILA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pancasila-55a0baec7dde6 3/20

 

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkah dan karunia-Nya, penulis dapat menyusun makalah yang berjudul “Filsafat

Pancasila”. 

Tulisan ini disusun guna memenuhi tugas matakuliah PendidikanKewarganegaraan di FKIP Geografi, Universitas Sebelas maret Surakarta yang

mengkaji tentang filsafat Pancasila dan pemahaman mengenai Pancasila sebagai

filosofi bangsa Indonesia.

Disadari bahwa tulisan ini dapat terwujud atas bantuan dari berbagai pihak,

sehingga penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang

tidak dapat disebutkan satu per satu yang terlibat dalam proses penyusunan

makalah ini. 

Pembahasan dan isi dari makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

pembaca maupun semua pihak yang secara khusus ingin mempelajari filsafat

Pancasila. Masih banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini, oleh

karena itu penulis mengucapkan maaf dan mengharapkan saran dan kritik yang

bermanfaat.

Surakarta, September 2011

Penulis

Page 4: FILSAFAT PANCASILA

5/10/2018 FILSAFAT PANCASILA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pancasila-55a0baec7dde6 4/20

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Pancasila bukan sesuatu yang asing bagi Indonesia yang terdiri dari 5 (lima) sila.

Pancasila lahir 1 Juni 1945, ditetapkan pada 18 Agustus 1945 bersama-sama

dengan UUD 1945. Bunyi dan ucapan Pancasila yang benar berdasarkan Inpres

Nomor 12 tahun 1968 adalah satu, Ketuhanan Yang Maha Esa. Dua,

Kemanusiaan yang adil dan beradab. Tiga, Persatuan Indonesia. Empat,Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ 

perwakilan. Dan kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sejarah Indonesia telah mencatat bahwa di antara tokoh perumus Pancasila

itu ialah, Mr Mohammad Yamin, Prof Mr Soepomo, dan Ir Soekarno. Dapat

dikemukakan mengapa Pancasila itu sakti dan selalu dapat bertahan dari

guncangan kisruh politik di negara ini, yaitu karena secara intrinsik dalam

Pancasila itu mengandung toleransi, dan siapa yang menantang Pancasila berarti

dia menentang toleransi. Pancasila merupakan wadah yang cukup fleksibel, yang

dapat mencakup faham-faham positif yang dianut oleh bangsa Indonesia, dan

faham lain yang positif tersebut mempunyai keleluasaan yang cukup untuk 

memperkembangkan diri. Selain itu, karena sila-sila dari Pancasila itu terdiri dari

nilai-nilai dan norma-norma yang positif sesuai dengan pandangan hidup bangsa

Indonesia, dan nilai serta norma yang bertentangan, pasti akan ditolak oleh

Pancasila, misalnya Atheisme dan segala bentuk kekafiran tak beragama akan

ditolak oleh bangsa Indonesia yang bertuhan dan beragama.

Indonesia menetapkan Pancasila sebagai ideologi dan dasar filsafat negara. Namun,

Pancasila layak untuk dikaji kembali dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di masa

kini dan mendatang baik sebagai pedoman dalam memperjuangkan kemerdekaan,

maupun sebagai alat pemersatu dalam hidup kerukunan berbangsa, serta sebagai

pandangan hidup untuk kehidupan manusia Indonesia sehari-hari.

Dengan demikian bahwa falsafah Pancasila sebagai dasar falsafah negara

Indonesia yang harus diketahui oleh seluruh warga negara Indonesia agar

Page 5: FILSAFAT PANCASILA

5/10/2018 FILSAFAT PANCASILA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pancasila-55a0baec7dde6 5/20

 

menghormati, menghargai, menjaga dan menjalankan apa-apa yang telah

dilakukan oleh para pahlawan khususnya pahlawan proklamasi yang telah

berjuang untuk kemerdekaan negara Indonesia ini. Sehingga baik golongan muda

maupun tua tetap meyakini Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tanpa adanya

keraguan guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia.  

B.  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penulisan makalah tersebut, maka penulis

menyampaikan rumusan masalah agar mampu memberikan hasil yang diinginkan.

Rumusan makalah tersebut, diantaranya:

1.  Apa makna filsafat Pancasila?

2.  Apa saja nilai-nilai Pancasila sebagai falsafah negara?

3.  Apa fungsi utama filsafat Pancasila sebagai dasar bangsa dan negara

Indonesia?

C.  Tujuan Penulisan

Bertolak dari rumusan masalah tersebut, makalah yang berjudul “Filsafat

Pancasila” memiliki tujuan sebagai berikut: 

1.  Menjelaskan makna filsafat Pancasila.

2.  Menjelaskan nilai-nilai Pancasila.

3.  Memaparkan fungsi filsafat Pancasila sebagai bangsa dan negara

Indonesia.

Page 6: FILSAFAT PANCASILA

5/10/2018 FILSAFAT PANCASILA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pancasila-55a0baec7dde6 6/20

 

BAB II

PEMBAHASAN 

Perkembangan masyarakat di dunia yang semakin cepat secara langsung

maupun tidak langsung mengakibatkan perubahan besar pada berbagai bangsa di

dunia. Gelombang besar kekuatan internasional melalui globalisasi telah

mengancam bahkan menguasai negara-negara kebangsaan, termasuk Indonesia.

Akibat yang langsung terlihat adalah terjadinya pergeseran nilai-nilai dalam

kehidupan kebangsaan, karena adanya perbenturan kepentingan antaranasionalisme dan internasionalisme.

Permasalahan kebangsaan dan kenegaraan di Indonesia menjadi semakin

kompleks dan rumit manakala ancaman internasional yang terjadi di satu sisi,

pada sisi yang lain muncul masalah internal yaitu maraknya tuntutan rakyat, yang

secara obyektif mengalami suatu kehidupan yang jauh dari kesejahteraan dan

keadilan sosial.

Paradoks antara kekuasaan global dengan kekuasaan nasional ditambah

konflik internal seperti gambaran di atas mengakibatkan suatu tarik menarik 

kepentingan yang secara langsung mengancam jati diri bangsa. Nilai-nilai baru

yang masuk baik secara subyektif maupun obyektif serta terjadinya pergeseran

nilai di masyarakat pada akhirnya mengancam prinsip-prinsip hidup berbangsa

masyarakat Indonesia.

Prinsip-prinsip dasar yang telah ditemukan oleh peletak dasar (the founding

 father) negara Indonesia yang kemudian diabstrasikan menjadi suatu prinsip dasar

filsafat bernegara itulah Pancasila. Dengan pemahaman demikian maka Pancasila

sebagai filsafat hidup bangsa Indonesia saat ini mengalami ancaman dari

munculnya nilai-nilai baru dari luar dan pergeseran nilai-nilai yang terjadi.

Secara ilmiah harus disadari bahwa suatu masyarakat, suatu bangsa,

senantiasa memiliki suatu pandangan hidup atau filsafat hidup masing-masing,

yang berbeda dengan bangsa lain di dunia dan hal inilah yang disebut sebagai

local genius (kecerdasan / kreatifitas lokal) dan sekaligus sebagai local wisdom

Page 7: FILSAFAT PANCASILA

5/10/2018 FILSAFAT PANCASILA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pancasila-55a0baec7dde6 7/20

 

(kearifan lokal) bangsa. Dengan demikian bangsa Indonesia tidak mungkin

memiliki kesamaan pandangan hidup dan filsafat hidup dengan bangsa lain.

Ketika para pendiri negara Indonesia menyiapkan berdirinya negara

Indonesia merdeka, mereka sadar sepenuhnya untuk menjawab suatu pertanyaan

yang fundamental “diatas dasar apakah negara Indonesia merdeka ini didirikan”.

Jawaban atas pertanyaan mendasar ini akan selalu menjadi dasar dan tolok ukur

utama bangsa ini meng-Indonesia. Dengan kata lain jati diri bangsa akan selalu

bertolok ukur kepada nilai-nilai Pancasila sebagai filsafat bangsa.

A.  Filsafat Pancasila

1.  Pengertian Filsafat

Secara sederhana filsafat dapat diartikan sebagai keinginan yang sungguh-

sungguh untuk mencari kebenaran yang sejati. Filsafat berasal dari bahasa Yunani

“philein” yang berarti cinta dan “sophia” yang berarti kebijaksanaan. Jadi filsafat

menurut asal katanya berarti cinta akan kebijaksanaan, atau mencintai kebenaran.

Cinta dapat dikemukakan sebagai keinginan yang menggebu dan sungguh-

sungguh terhadap sesuatu, sedangkan kebijaksanaan dapat diartikan sebagai

kebenaran yang sejati.

Beberapa tokoh-tokoh filsafat menjelaskan pengertian filsafat adalah

sebagai berikut:

  Socrates (469-399 S.M.) 

Filsafat adalah suatu bentuk peninjauan diri yang bersifat reflektif atau

berupa perenungan terhadap azas-azas dari kehidupan yang adil dan bahgia.

Berdasarkan pemikiran tersebut dapat dikembangkan bahwa manusia akan

menemukan kebahagiaan dan keadilan jika mereka mampu dan mau melakukan

peninajauan diri atau refleksi diri sehingga muncul koreksi terhadap diri secara

obyektif 

  Plato (472 – 347 S. M.) 

Page 8: FILSAFAT PANCASILA

5/10/2018 FILSAFAT PANCASILA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pancasila-55a0baec7dde6 8/20

 

Dalam karya tulisnya “Republik” Plato menegaskan bahwa para filsuf 

adalah pencinta pandangan tentang kebenaran (vision of truth). Dalam pencarian

dan menangkap pengetahuan mengenai ide yang abadi dan tak berubah. Dalam

konsepsi Plato filsafat merupakan pencarian yang bersifat spekulatif atau perekaan

terhadap pandangan tentang seluruh kebenaran. Filsafat Plato ini kemudan

digolongkan sebagai filsafat spekulatif.

2.  Pengertian Pancasila

  Pengertian Pancasila Secara Etimologis 

Perkataan Pancasil mula-mula terdapat dalam perpustakaan Buddha yaitu

dalam Kitab Tripitaka dimana dalam ajaran buddha tersebut terdapat suatu ajaran

moral untuk mencapai nirwana/surga melalui Pancasila yang isinya 5 J.

a.  Jangan mencabut nyawa makhluk hidup/Dilarang membunuh.

b.  Jangan mengambil barang orang lain/Dilarang mencuri

c.  Jangan berhubungan kelamin/Dilarang berjinah

d.  Jangan berkata palsu/Dilarang berbohong/berdusta.

e.  Jangan mjnum yang menghilangkan pikiran/Dilarang minuman keras.

Diadaptasi oleh orang jawa menjadi 5 M = Madat/Mabok, Maling/Nyuri,

Madon/Awewe, Maen/Judi, Mateni/Bunuh.

  Pengertian secara Historis 

Pada tanggal 01 Juni 1945 Ir. Soekarno berpidato tanpa teks mengenai

rumusan Pancasila sebagai Dasar Negara

Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan kemerdekaan,kemudian keesokan harinya 18 Agustus 1945 disahkanlah UUD 1945 termasuk 

Pembukaannya dimana didalamnya terdapat rumusan 5 Prinsip sebagai Dasar

Negara yang duberi nama Pancasila. Sejak saat itulah Pancasila menjadi Bahasa

Indonesia yang umum. Jadi walaupun pada Alinea 4 Pembukaan UUD 45 tidak 

termuat istilah Pancasila namun yang dimaksud dasar Negara RI adalah disebut

istilah Pancasila hal ini didaarkan interprestasi (penjabaran) historis terutama

dalam rangka pembentukan Rumusan Dasar Negara.

Page 9: FILSAFAT PANCASILA

5/10/2018 FILSAFAT PANCASILA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pancasila-55a0baec7dde6 9/20

 

  Pengertian Pancasila Secara Termitologis 

Proklamasi 17 Agustus 1945 telah melahirkan Negara RI untuk melengkapai alat2 Perlengkapan Negara PPKI mengadakan sidang pada tanggal

18 Agustus 1945 dan berhasil mengesahkan UUD 45 dimana didalam bagian

Pembukaan yang terdiri dari 4 Alinea didalamnya tercantum rumusan Pancasila.

Rumusan Pancasila tersebut secara Konstitusional sah dan benar sebagai dasar

negara RI yang disahkan oleh PPKI yang mewakili seluruh Rakyat Indonesia

Pancasila berbentuk:

1. Hirarkis (berjenjang);

2. Piramid.

  Pancasila menurut Mr. Moh Yamin adalah yang disampaikan di dalam

sidang BPUPKI pada tanggal 29 Mei 1945 isinya sebagai berikut:

1. Prikebangsaan;

2. Prikemanusiaan;

3. Priketuhanan;

4. Prikerakyatan;

5. Kesejahteraan Rakyat   Pancasila menurut Ir. Soekarno  yang disampaikan pada tangal 1 Juni

1945 di depan sidang BPUPKI, sebagai berikut:

1. Nasionalisme/Kebangsaan Indonesia;

2. Internasionalisme/Prikemanusiaan;

3. Mufakat/Demokrasi;

4. Kesejahteraan Sosial;

5. Ketuhanan yang berkebudayaan;

Presiden Soekarno mengusulkan ke-5 Sila tersebut dapat diperas menjadi

Trisila yaitu:

1. Sosio Nasional : Nasionalisme dan Internasionalisme;

2. Sosio Demokrasi : Demokrasi dengan kesejahteraan rakyat;

3. Ketuhanan YME.

Dan masih menurut Ir. Soekarno Trisila masih dapat diperas lagi menjadi

Ekasila atau Satusila yang intinya adalah Gotong Royong. 

Page 10: FILSAFAT PANCASILA

5/10/2018 FILSAFAT PANCASILA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pancasila-55a0baec7dde6 10/20

 

  Pancasila menurut Piagam Jakarta yang disahkan pada tanggal 22 Juni

1945 rumusannya sebagai berikut:1.  Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-

pemeluknya;

2.  Kemanusiaan yang adil dan beradab;

3.  Persatuan Indonesia;

4.  Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan

permusyawaratan perwakilan;

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia;

Kesimpulan dari bermacam-macam pengertian pancasila tersebut yang sah

dan benar secara Konstitusional adalah pancasila yang tercantum dalam

Pembukaan UUD 45, hal ini diperkuat dengan adanya ketetapan MPRS

NO.XXI/MPRS/1966 dan Inpres No. 12 tanggal 13 April 1968 yang menegaskan

bahwa pengucapan, penulisan dan Rumusan Pancasila Dasar Negara RI yang sah

dan benar adalah sebagai mana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.

Pancasila dikenal sebagai filosofi Indonesia. Kenyataannya definisi filsafat

dalam filsafat Pancasila telah diubah dan diinterpretasi berbeda oleh beberapa

filsuf Indonesia. Pancasila dijadikan wacana sejak 1945. Filsafat Pancasila

senantiasa diperbarui sesuai dengan “permintaan” rezim yang berkuasa, sehingga

Pancasila berbeda dari waktu ke waktu.

3.  Pengertian Filsafat Pancasila

Menurut Notonagoro, Filsafat Pancasila memberi pengetahuan dan

pengertian ilmiah yaitu tentang hakekat dari Pancasila. Pancasila merupakan filsafat

negara yang lahir sebagai cita-cita bersama dari seluruh bangsa Indonesia (Ruslan

Abdulgani). Dikatakan sebagai filsafat karena pancasila merupakan hasil perenungan jiwa

yang mendalam yang dilakukan oleh the founding father Indonesia, kemudian dituangkan

dalam suatu “sistem” yang tepat. 

  Filsafat Pancasila Asli 

Pancasila merupakan konsep adaptif filsafat Barat. Hal ini merujuk pidato

Sukarno di BPUPKI dan banyak pendiri bangsa merupakan alumni Universitas di

Page 11: FILSAFAT PANCASILA

5/10/2018 FILSAFAT PANCASILA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pancasila-55a0baec7dde6 11/20

 

Eropa, di mana filsafat barat merupakan salah satu materi kuliah mereka.

Pancasila terinspirasi konsep humanisme, rasionalisme, universalisme,

sosiodemokrasi, sosialisme Jerman, demokrasi parlementer, dan nasionalisme.

  Filsafat Pancasila versi Soekarno 

Filsafat Pancasila kemudian dikembangkan oleh Sukarno sejak 1955 sampai

berakhirnya kekuasaannya (1965). Pada saat itu Sukarno selalu menyatakan

bahwa Pancasila merupakan filsafat asli Indonesia yang diambil dari budaya dan

tradisi Indonesia dan akulturasi budaya India (Hindu-Budha), Barat (Kristen), dan

Arab (Islam). Menurut Sukarno “Ketuhanan” adalah asli berasal dari Indonesia,

“Keadilan Soasial” terinspirasi dari konsep Ratu Adil. Sukarno tidak pernah

menyinggung atau mempropagandakan “Persatuan”. 

  Filsafat Pancasila versi Soeharto 

Oleh Suharto filsafat Pancasila mengalami Indonesiasi. Melalui filsuf-filsuf 

yang disponsori Depdikbud, semua elemen Barat disingkirkan dan diganti

interpretasinya dalam budaya Indonesia, sehingga menghasilkan “Pancasila truly 

Indonesia”. Semua sila dalam Pancasila adalah asli Indonesia dan Pancasila

dijabarkan menjadi lebih rinci (butir-butir Pancasila). Filsuf Indonesia yang

bekerja dan mempromosikan bahwa filsafat Pancasila adalah truly Indonesia

antara lain Sunoto, R. Parmono, Gerson W. Bawengan, Wasito Poespoprodjo,

Burhanuddin Salam, Bambang Daroeso, Paulus Wahana, Azhary, Suhadi, Kaelan,

Moertono, Soerjanto Poespowardojo, dan Moerdiono.

Berdasarkan penjelasan diatas maka pengertian filsafat Pancasila secara

umum adalah hasil berpikir/pemikiran yang sedalam-dalamnya dari bangsa

Indonesia yang dianggap, dipercaya dan diyakini sebagai sesuatu (kenyataan,

norma-norma, nilai-nilai) yang paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling

baik dan paling sesuai bagi bangsa Indonesia.

Kalau dibedakan anatara filsafat yang religius dan non religius, maka

filsafat Pancasila tergolong filsafat yang religius. Ini berarti bahwa filsafat

Pancasila dalam hal kebijaksanaan dan kebenaran mengenal adanya kebenaran

mutlak yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa (kebenaran religius) dan

Page 12: FILSAFAT PANCASILA

5/10/2018 FILSAFAT PANCASILA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pancasila-55a0baec7dde6 12/20

 

sekaligus mengakui keterbatasan kemampuan manusia, termasuk kemampuan

berpikirnya.

Dan kalau dibedakan filsafat dalam arti teoritis dan filsafat dalam arti

praktis, filsafast Pancasila digolongkandalam arti praktis. Ini berarti bahwa filsafat

Pancasila di dalam mengadakan pemikiran yang sedalam-dalamnya, tidak hanya

bertujuan mencari kebenaran dan kebijaksanaan, tidak sekedar untukmemenuhi

hasrat ingin tahu dari manusia yang tidak habis-habisnya, tetapi juga dan terutama

hasil pemikiran yang berwujud filsafat Pancasila tersebut dipergunakan sebagai

pedoman hidup sehari-hari (pandangan hidup, filsafat hidup, way of the life,

Weltanschaung dan sebgainya); agar hidupnya dapat mencapai kebahagiaan lahir

dan batin, baik di dunia maupun di akhirat.

Selanjutnya filsafat Pancasila mengukur adanya kebenaran yang bermacam-

macam dan bertingkat-tingkat sebgai berikut:

1. Kebenaran indra (pengetahuan biasa);

2. Kebenaran ilmiah (ilmu-ilmu pengetahuan);

3. Kebenaran filosofis (filsafat);

4. Kebenaran religius (religi).

Untuk lebih meyakinkan bahwa Pancasila itu adalah ajaran filsafat,

sebaiknya kita kutip ceramah Mr.Moh Yamin pada Seminar Pancasila di

Yogyakarta tahun 1959 yang berjudul “Tinjauan Pancasila Terhadap Revolusi

Fungsional”, yang isinya anatara lain sebagai berikut: 

Tinjauan Pancasila adalah tersusun secara harmonis dalam suatu sistem

filsafat. Marilah kita peringatkan secara ringkas bahwa ajaran Pancasila itu dapat

kita tinjau menurut ahli filsafat ulung, yaitu Friedrich Hegel (1770-1831) bapak 

dari filsafat Evolusi Kebendaan seperti diajarkan oleh Karl Marx (1818-1883) dan

menurut tinjauan Evolusi Kehewanan menurut Darwin Haeckel, serta juga

bersangkut paut dengan filsafat kerohanian seperti diajarkan oleh Immanuel Kant

(1724-1804).

Menurut Hegel hakikat filsafatnya ialah suatu sintese pikiran yang lahir dari

antitese pikiran. Dari pertentangan pikiran lahirlah paduan pendapat yang

Page 13: FILSAFAT PANCASILA

5/10/2018 FILSAFAT PANCASILA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pancasila-55a0baec7dde6 13/20

 

harmonis. Dan ini adalah tepat. Begitu pula denga ajaran Pancasila suatu sintese

negara yang lahir dari antitese.

Ingatlah kalimat pertama dan Mukadimah UUD Republik Indonesia 1945

yang disadurkan tadi dengan bunyi: Bahwa sesungguhanya kemerdekaan itu ialah

hak segala bangsa. Oleh sebab itu penjajahan harus dihapusakan karena

bertentangan dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Kalimat pertama ini adalah sintese yaitu antara penjajahan dan

perikemanusiaan dan perikeadilan. Pada saat sintese sudah hilang, maka lahirlah

kemerdekaan. Dan kemerdekaan itu kita susun menurut ajaran falsafah Pancasila

yang disebutkan dengan terang dalam Mukadimah Konstitusi R.I. 1950 itu yang

berbunyi: Maka dengan ini kami menyusun kemerdekaan kami itu, dalam suatu

Piagam Negara yang berbentuk Republik Kesatuan berdasarkan ajaran Pancasila.

Di sini disebut sila yang lima untukmewujudkan kebahagiaan, kesejahteraan dan

perdamaian dunia dan kemerdekaan. Kalimat ini jelas kalimat antitese. Sintese

kemerdekaan dengan ajaran Pancasila dan tujuan kejayaan bangsa yang bernama

kebahagiaan dan kesejajteraan rakyat.

Jadi sejajar denga tujuan pikiran Hegel beralasanlah pendapat bahwa ajaran

Pancasila itu adalah suatu sistem filosofi, sesuai dengan dialektis Neo-Hegelian.

Semua sila itu merupakan susunan dalam suatu perumahan pikiran filsafat

yang harmonis. Pancasila sebagai hasil penggalian Bung Karno adalah sesuai pula

dengan pemandangan tinjauan hidup Neo-Hegelian.

B.  Nilai-nilai Pancasila

Berdasarkan pemikiran filsafati, Pancasila sebagai filsafat pada hakikatnya

merupakan suatu nilai (Kaelan, 2000). Rumusan Pancasila sebagaimana terdapat

dalam pembukaan UUD 1945 Alinea IV adalah sebagai berikut :

1.  Ketuhanan Yang Maha Esa

2.  Kemanusiaan yang adil dan beradab

3.  Persatuan Indonesia

Page 14: FILSAFAT PANCASILA

5/10/2018 FILSAFAT PANCASILA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pancasila-55a0baec7dde6 14/20

 

4.  Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan

5.  Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Kelima sila dari Pancasila pada hakikatnya adalah suatu nilai. Nilai yang

merupakan perasan dari sila-sila Pancasila tersebut adalah :

1.  Nilai Ketuhanan

2.  Nilai Kemanusiaan

3.  Nilai Persatuan

4.  Nilai Kerakyatan

5.  Nilai Keadilan

Dari lima nilai tersebut selanjutnya menjadi sumber nilai bagi

penyelenggaraan kehidupan bernegara Indonesia. Nilai adalah sesuatu yang

berharga, baik, dan berguna bagi manusia. Nilai adalah suatu kualitas yang

menyangkut jenis dan minat. Nilai adalah suatu penghargaan terhadap suatu hal

yang dapat menjadi dasar penentu tingkah laku manusia, karena suatu itu :

-  Berguna

-  Keyakinan

-  Memuaskan

-  Menarik 

-  Menguntungkan

-  Menyenangkan

Ciri-ciri nilai ialah sebagai berikut :

-  Suatu realitas abstrak 

-  Bersifat normatif 

-  Sebagai motivator manusia dalam bertindak 

Nilai bersifat abstrak, seperti sebuah ide, dalam arti tidak dapat ditangkap

melalui indra, yang dapat ditangkap adalah objek yang memiliki nilai. Contohnya

Page 15: FILSAFAT PANCASILA

5/10/2018 FILSAFAT PANCASILA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pancasila-55a0baec7dde6 15/20

 

keadilan, kedermawanan, kesederhanaan adalah hal-hal yang abstrak. Meskipun

abstrak, nilai merupakan suatu realitas, sesuatu yang ada dan dibutuhkan manusia.

Nilai juga bersifat normatif artinya suatu keharusan (das sollen) yang

menunutut diwujudkan dalam tingkah laku. Nilai menjadi pendorong atau

motivator hidup manusia.

Tingkatan nilai menurut Prof. Notonegoro ada 3 macam :

1.  Nilai materiil, sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia.

2.  Nilai vital, sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat melaksanakan

kegiatan.

3.  Nilai kerohanian yang dibedakan menjadi 4 macam :

-  Nilai kebenaran, bersumber pada akal pikiran manusia (rasio, budi, cipta)

-  Nilai estetika / keindahan, bersumber pada rasa manusia

-  Nilai kebaikan / moral, bersumber pada kehendak keras, karsa hati, nurani

manusia

-  Nilai religius (ketuhanan) bersifat mutlak, bersumber pada keyakinan

manusia.

Selain memiliki klasifikasi, nilai mempunyai tingkatan-tingkayan. Nilai-

nilai itu dalam kenyataannya ada yang lebih tinggi dan ada yang lebih rendah

dibandingkan dengan nilai-nilai yang lain. Dalam filsafat pancasila juga

disebutkan bahwa ada 3 tingkatan nilai yaitu, nilai dasar, nilai instrumental, dan

nilai praktis.

1.  Nilai dasar

Nilai yang mendasari nilai instrumental. Nilai dasar yaitu asas-asas yangkita terima sebagai dalil yang bersifat sedikit banyak mutlak. Kita

menerima nilai dasar itu sebagai sesuatu yang benar atau tidak perlu

dipertanyakan lagi.

2.  Nilai instrumentral

Nilai sebagai pelaksanan umum dari nilai dasar. Umumnya berbentuk 

nurma sosial dan nurma hukum yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam

peraturan mekanisme lembaga-lembaga negara.

Page 16: FILSAFAT PANCASILA

5/10/2018 FILSAFAT PANCASILA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pancasila-55a0baec7dde6 16/20

 

3.  Nilai praktis

Nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan.

Secara singkat, dinyatakan bahwa nilai dasar dari pancasila adalah nilai

ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilap persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai

keadilan. Nilai-nilai pancasila tersebut termasuk nilai etik atau nilai moral. Nilai-

nilai pancasila termasuk dalam tingkatan nilai dasar. Nilai dasar itu mendasari

semua aktifitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Nilai dasar

bersifat fundamental dan tetap.

Diterimanya pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional dari

negara Indonesia memiliki konsekuensi logis untuk menerima dan menjadikan

nilai-nilai pancasila sebagai acuan pokok bagi pengaturan penyelenggaraan

bernegara. Sebagai nilai dasar bernegara, nilai pancasila diwujudkan menjadi

norma hidup bernegara.

C.  Fungsi Filsafat Pancasila untuk Bangsa dan Negara Indonesia

Fungsi landasan pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia, sebagai

berikut:

1.  Landasan yuridis dan Historis pancasila sebaga dasar negara

Kedudukan pokok pancasila bagi negara kesatuan republik indonesia

adalah sebagai dasar negara. Pernyataan tersebut berdasarkan ketentuan

pembukaan UUD 1945. Keududukan pancasila sebagai dasar negara ini

merupakan keudduukan yuridis formal, oleh karena tertuang dalam

ketentuan hukum negara. Penegasan akan kedudukan pancasila sebagai

dasar negara semakin kuat dengan keluarnya ketetapan MPR

XVIII/MPR/1998 tentang penegasan pancasila sebaga dasar negara.

2.  Makna pancasila sebagai dasar negara

Pancasila sebagai dasar atau filsafat mengandung bahwa nilai-nilai yang

terkandung dalma pancasila menjadi dasar atau pedoman bagi

penyelenggaraan bernegara. Nilai dasar pancasila bersifat abstrak,

normatif dan nilai itu menjadi motivator kegiatan dalam penyelenggaraan

Page 17: FILSAFAT PANCASILA

5/10/2018 FILSAFAT PANCASILA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pancasila-55a0baec7dde6 17/20

 

bernegara. Konsekuensi dari rumusan demikian berarrti seluruh

pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintah negara indonesia termasuk 

peraturan perundang-undangan merupakan pencerminan dari nilai-nilai

pancasila. Penyelenggaraan pancasila memiliki tolok ukur, yaitu tidak 

boleh menyimopang dari nilai-nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai

persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.

Radikalisasi pancasila berarti

a.  Mengembalikan pancasila sesuai jati dirinya, yaitu sebagai ideologi

dasar negara.

b.  Mengganti persepsi dari pancasila sebagai ideologi menjadi pancasila

sebagai ilmu.

c.  Menghusahakan pancasila mempunyai konsistensi dengan produk-

produk perundangan, koherensi antar sila, korespondensi dengan

realitas sosial/.

d.  Pancasila yang semula melayani kepentingan vertikal, menjadi

melayani kepentingan sosial.

Terdapat tiga faktor yang membuat pancasila semakin sulit dan marginal

dalam semua perkembangan yang terjadi:

a.  Pancasila terlanjur tercemar karena kebijakan rezim orde baru yang

menjadikan pancasila sebagai alat politik untuk mempertahankan

status quo klekuasaannya.

b.  Liberarisasi politik dengan penghapusan ketentuan oleh presiden BJ.

Habibie tentang pancasila sebagai satu-satunya asas organisasi,

penghapusan ini memberikan peluang bagi adopsi asas ideologi lain,

khususnya yang berbasis agama.

c.  Desentralisasi dan otonomisasi daerah yang sedikit banyak mendorong

penguatan sentimen kedaerahan, yang jika tidak diantisipasi, bukan

tidak bisa menumbuhkan sentimen local-nasionalism yang dapat

tumpang tindih dengan etnho-nationalism. Dalam proses ini pancasila

Page 18: FILSAFAT PANCASILA

5/10/2018 FILSAFAT PANCASILA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pancasila-55a0baec7dde6 18/20

 

baik sengaja maupun by-implication, kian kehilangan posisi

sentralnya.

Page 19: FILSAFAT PANCASILA

5/10/2018 FILSAFAT PANCASILA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pancasila-55a0baec7dde6 19/20

 

BAB III

PENUTUP

A.  SIMPULAN

Berdasarkan pembahasan isi makalah yang berjudul “Filsafat Pancasila”,

maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal. Pertama, bahwa suatu

masyarakat, suatu bangsa, senantiasa memiliki suatu pandangan hidup atau

filsafat hidup masing-masing, yang berbeda dengan bangsa lain di dunia, dengan

demikian bangsa Indonesia tidak mungkin memiliki kesamaan pandangan hidupdan filsafat hidup dengan bangsa lain. Kedua, pancasila merupakan filsafat negara

Indonesia yang lahir sebagai cita-cita bersama dari seluruh bangsa Indonesia yang

memiliki lima nilai dasar yaitu nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan,

nilai kerakyatan, dan nilai keadilan yang selanjutnya menjadi sumber nilai bagi

penyelenggaraan kehidupan bernegara Indonesia yang bersifat fundamental dan

tetap.

B.  SARAN

Berdasarkan simpulan di atas, penulis memberikan beberapa saran,

diantaranya : pancasila sebagai filsafat hidup bangsa Indonesia saat ini mengalami

ancaman dari munculnya nilai-nilai baru dari luar dan pergeseran nilai-nilai yang

terjadi. Oleh karena itu, maka kita harus tetap menjaga dan mengamalkan nilai-

nilai dalam filsafat pancasila dalam penyelenggaraan hidup berbangsa dan

bernegara, dan menyeleksi budaya atau nilai-nilai baru dari luar yang kurang

sesuai dengan filsafat pancasila. 

Page 20: FILSAFAT PANCASILA

5/10/2018 FILSAFAT PANCASILA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pancasila-55a0baec7dde6 20/20

 

DAFTAR PUSTAKA

Syarbaini, Syahrial dkk. 2006. “Membangun Karakter dan Kepribadian Melalui

 Pendidikan Kewarganegaraan”. Jakarta: Graha Ilmu

Winarno. 2008. “ Paradigma Baru: Pendidikan Kewarganegaraan”. Jakarta: Bumi

Aksara