BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Latar Belakang
Upaya kesehatan gigi perlu ditinjau dari aspek lingkungan, pengetahuan,
pendidikan, kesadaran masyarakat dan penanganan kesehatan gigi termasuk pencegahan dan
perawatan. Namun sebagian besar orang masih mengabaikan kondisi kesehatan gigi secara
keseluruhan. Perawatan gigi dianggap tidak terlalu penting, padahal manfaatnya sangat vital
dalam menunjang kesehatan dan penampilan (Pratiwi, 2007).
Mulut bukan sekedar untuk pintu masuknya makanan dan minuman, tetapi fungsi
mulut lebih dari itu dan tidak banyak orang mengetahui. Mulut merupakan bagian yang
penting dari tubuh kita dan dapat dikatakan bahwa mulut adalah cermin dari kesehatan gigi
karena banyak penyakit umum. Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi
Indonesia (PDGI), drg H Emmyr F Moeis, MARS mengatakan, kondisi gigi dan mulut bisa
mengungkapkan gejala-gejala awal penyakit berbahaya bahkan sampai memprediksi
kelahiran prematur.Berdasarkan al Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan
manusia, sehat secara jasmani dan rohani. Tidak terkecuali anak-anak, setiap orang tua
menginginkan anaknya bisa tumbuh dan berkembang secara optimal, hal ini dapat dicapai
jika tubuh mereka sehat. Kesehatan yang perlu diperhatikan selain kesehatan tubuh secara
umum, juga kesehatan gigi dan mulut, karena kesehatan gigi dan mulut dapat mempengaruhi
kesehatan tubuh secara menyeluruh. Dengan kata lain bahwa kesehatan gigi dan mulut
merupakan bagian integral dari kesehatan tubuh secara keseluruhan yang tidak dapat
dipisahkan dari kesehatan tubuh secara urnum. Untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut
yang optimal, maka harus dilakukan perawatan secara berkala. Perawatan dapat dimulai dari
memperhatikan diet makanan, jangan terlalu banyak makanan yang mengandung gula dan
makanan yang lengket. Pembersihan plaks dan sisa makanan yang tersisa dengan menyikat
gigi, teknik dan caranya jangan sampai merusak terhadap struktur gigi dan gusi. Pembersihan
karang gigi dan penambalan gigi yang berlubang oleh dokter gigi, serta pencabutan gigi yang
sudah tidak bisa dipertahankan lagi dan merupakan fokal infeksi. Kunjungan berkala ke
dokter gigi setiap enam bulan sekali baik ada keluhan ataupun tidak ada keluhan dengan
memeriksakan diri ke sarana-sarana pelayanan kesehatan, salah satu tempat/fasilitas
pelayanan kesehatan yang paling mudah dijangkau oleh masyarakat yaitu Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas).Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, maka akan dicapai suatu
kesehatan gigi dan mulut yang optimal. Dengan demikian akan meningkatkan kesehatan
tubuh secara keseluruhan dan akan meningkatkan etos kerja yang lebih baik lagi. Sehingga
kesehatan jasmani dan rohani seperti yang diharapkan akan tercapai.
Pelayanan Kesehatan Puskesmas diarahkan untuk meningkatkan dan memperluas
jangkauan pelayanan kesehatan secara merata dengan meningkatkan peran serta masyarakat
untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui kegiatan pokok kesehatan gigi dan
mulut di puskesmas dan diselenggarakan secara terpadu dengan kegiatan pokok UKS dalam
bentuk Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) dan juga yang diselenggarakan secara
terpadu di masyarakat desa dalam bentuk Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa
(UKGMD).
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah atau biasa kita sebut dengan istilah Usaha Kesehatan
Sekolah ini merupakan bagian dari program kesehatan anak usia sekolah, dimana anak usia
sekolah adalah sasaran yang sangat strategis karena jumlahnya sangat besar dan hal ini sangat
penting untuk membentuk perilaku hidup bersih dan sehat sejak dini. Anak usia sekolah
adalah anak yang berusia 6-12 tahun, yang sesuai dengan proses tumbuh kembangnya
menjadi 2 sub kelompok yakni pra remaja (6-9 tahun) dan remaja (10-19 tahun).
Program UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup bersih dan sehat anak usia
sekolah dan madrasah.
Kegiatan utama dari UKS itu sendiri bisa disebut dengan TRIAS UKS, yang terdiri dari:
1. Pendidikan Kesehatan
2. Pelayanan Kesehatan
3. Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Yang Sehat
Dengan demikian Trias UKS merupakan perpaduan antara upaya pendidikan
dengan upaya pelayanan kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan upaya pendidikan
kesehatan yang dilaksanakan sesuai dengan kurikulum sekolah.
Kegiatan UKGS itu sendiri terdiri dari 3 macam :
1. Upaya promotif : Upaya promotif dilakukan dengan pelatihan guru dan tenaga kesehatan
dalam bidang kesehatan gigi serta pendidikan / penyuluhan kesehatan gigi dan mulut yang
dilakukan oleh guru sesuai kurikulum Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1994
( Departemen Kesehatan RI, 1996).
2. Upaya preventif : Upaya preventif meliputi sikat gigi bersama dengan menggunakan pasta
gigi mengandung fluor, kumur-kumur dengan larutan yang mengandung flour dan penjaringan
kesehatan gigi dan mulut (Departemen Kesehatan RI, 1996).
3. Upaya kuratif : Upaya kuratif yang dilaksanakan di UKGS adalah pengobatan darurat
untuk menghilangkan rasa sakit, pelayanan medik dasar baik berdasarkan permintaan maupun
sesuai kebutuhan dan rujukan bagi siswa yang memerlukan perawatan (Departemen
Kesehatan RI, 1996).
Penekanan kegiatan UKS di puskesmas adalah pada upaya promotif dan preventif
terhadap anak sekolah yang dilaksanakan okleh tenaga kesehatan bersama dengan guru UKS
terlatih kader kesehatan sekolah secara berjenjang.
Sebagai upaya meningkatkan derajat kesehatan anak di lingkungan sekolah,
Puskesmas Sekaran memiliki 14 SD binaan yang telah melaksanakan kegiatan UKS. Adapun
kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Puskesmas Sekaran yaitu:
1. Penyuluhan ke sekolah-sekolah.
2. Pemeriksaan kesehatan anak sekolah (Penjaringan,Pemeriksaan Berkala dan DDTK).
3. BIAS Campak dan DT/TD.
4. Pelatihan dokter kecil.
5. UKGS tahap II dan III disertai evaluasi dan sosialisasi kegiatan UKS pada pertemuan
guru UKS.
6. Pembinaan lingkungan disekitar sekolah.
UKGMD (Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa ) Adalah suatu pendekatan
Edukatif yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan peran serta Masyarakat
dalam pemeliharaan kesehatan Gigi (Upaya Promotif, Preventif secara terpadu
UKBM) dikenal dengan Primery Oral Healt Care Aproach
Kegiatan yang biasa dilakukan ialah:
1. Pembinaan kader di desa-desa
2. Kunjungan ke posyandu dalam rangka penyuluhan dan pemeriksaan gigi pada
ibu hamil
3. Pelaksanaan pembinaan kader CBS (community base surveilans)
1.2.1 Tujuan
A. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan peserta didik dan masyarakat dalam kemampuan
hidup sehat serta menciptakan lingkungan sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan anak dan terciptanya masyrakat desa yang harmonis dan optimal dalam
rangka pertumbuhan manusia indonesia seutuhnya.
B. Tujuan Khusus
Memupuk kebiasaan sehat dan meningkatkan derajat kesehatan peserta didik dan
masyrakat yang meliputi:
1. Menurunkan angka kesakitan anak sekolah dan masyarakat desa.
2. Meningkatkan kesehatan peserta didik dan masyrakat desa baik fisik,mental maupun
sosial
3. Peserta didik dan masyarakat desa melaksanakan prinsip-prinsip hidup sehat serta
berpartisipasi aktif dalam usaha peningkatan kesehatan di lingkungan sekolah maupun
masyarakat setempat
4. Meningkatan cakupan pelayanan kesehatan terhadap sekolah dan masyarakat
1.2.2 Sasaran
Sasaran pelayanan kesehatan ialah seluruh peserta didik dari semua tingkatan
pendidikan dan semua masyarakat desa setempat.
1.3 Tujuan Field Lab
1.3.1 Tujuan Umum
Setelah melakukan kegiatan field lab ini mahasiswa mampu memahami dan
melakukan serta memberikan penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut kepada siswa
Sekolah Dasar dan masyarakat umum.
1.3.2 Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan field lab ini, mahasiswa mampu :
1. Mengenal peran, fungsi, posisi, dan tanggung jawab seorang tenaga kesehatan terutama
dokter gigi di Puskesmas.
2. Memahami pelayanan kesehatan terutama di bidang kedokteran gigi yang ada di
Puskesmas.
3. Mampu menjelaskan tentang dasar-dasar dari kesehatan gigi dan mulut.
4. Mampu melakukan manajemen program dan prosedur kesehatan gigi dan mulut dasar bagi siswa
sekolah dasar maupun masyarakat umum di Puskesmas.
BAB II
KEGIATAN YANG DILAKUKAN
Kelompok II dari fakultas kedokteran gigi unimus ini, mendapat kesempatan untuk
melakukan kegiatan field lab di Puskesmas Sekaran yang terletak di Jalan Pandanaran
NO.79 Kabupaten Semarang. Kegiatan field lab kali ini, tentang Observasi atau
pengambilan data dan Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut yang dilaksanakan dalam 2 kali
pertemuan yaitu pada hari Sabtu, 12 Juli 2014 dan hari Sabtu, 16 Agustus 2014 yang dipandu oleh dokter
pembimbing dan dokter gigi dari puskesmas sekaran.
I. Kegiatan Lapangan hari pertama
Waktu pelaksanaan : Sabtu, 12 Juli 2014.
Instruktur : drg.Lisa Oktaviana Mayasari.
Hambatan : Hambatan yang dialami oleh kelompok II tidak terlalu berat
hanya saja puskesmas yang akan kita datangi lokasinya cukup
terlau jauh sehingga kita harus menempuh perjalanan yang
lumayan jauh dan kita harus memperkirakan waktu berangkat
kita agar kita sampai dipuskesmas tidak terlambat.
Kegiatan yang kita lakukan pada pertemuan pertama yaitu pengambilan data sekunder yang diikuti
dari seluruh kelompok II yang terdiri dari 12 anggota yaitu Steffi Mifta, Dhony Miftahul H, Zulfa isma L, Fara
Setyo D, Asmara Dharma Febi S, Hanum Laksita, Nanik Faiqotul R, Nida Kharunnisa, Prisca Anindia,
Herlin Ika Yuni A, Kurniawan Cahya S, Amil Furaihan. Kami semua berkumpul di pom bensin sampangan
karena jarak rumah dari beberapa teman-teman kami yang tidak memungkinkan untuk berkumpul di kampus
ppni karena rumah dari teman kami jauh lebih dekat dari puskesmas sehingga tidak memungkinkan jika
teman kami tersebut harus bolak-balik selama perjalanan. Kami semua berkumpul di pom bensin sampangan
sekitar pukul 08.45 kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju ke puskesmas sekaran, sesampai di sana
kami menunggu drg.eva yang sedang merawat pasiennya setelah semua pasien sudah tidak ada kami baru
melakukan wawancara kepada drg.eva sesuai dengan checklist yang ada pada modul fied lab kami teapi ada
juga ada yang bertnya tentang hal-hal yang lain untuk pertanyaan yang sesuai dengan modul yaitu meliputi,
A. Pengumpulan Data (SD / MI binaan Puskesmas)
1. Data dasar untuk
keperluan perencanaan
operasional
ADA (bila ada
sebutkan
jumlahnya)
TIDAK KETERANGAN
a. Jumlah SD / MI
(14 SD / MI)
- Jumlah sekolah
binaan yang dimiliki
oleh puskesmas
karang malang terdiri
dari 10 SD Negri dan
4 MI swasta.
b. Jumlah murid yang
dilakukan pemeriksaan
- Jumlah murid yang
dilakukan
pemeriksaan yaitu
kelas 3 dan 4 dan di
tiap-tiap kelasnya
sekitar 40 siswa
c. Jumlah Guru - Terdapat 14 guru
UKS di Sekolah
Binaan. Setiap
sekolah, masing-
masing terdapat 1
guru UKS.
d. Data tentang situasi
pelaksanaan kesehatan
gigi dan mulut di SD
dan MI khususnya
sehubungan dengan
presentase sekolah
menurut pentahapan
UKGS
- Menurut data yang
terdapat di puskesmas
sekaran adalah tahap
I, II, dan III
2. Data untuk evaluasi dampak program terhadap profil kesehatan gigi dan mulut murid
a. Oleh tenaga kesehatan - Untuk evaluasi yang
diberikan oleh tenaga
kesehatan itu berupa
Data ( tidak pernah
membandingkan)
b. Oleh guru - Untuk evaluasi yang
diberikan oleh guru
di sekolah binaan
biasanya jarang
dilakukan karena
minat dari guru-guru
uks di tiap-tiap
sekolah itu kurang.
B. Intervensi Perilaku
1. Penggerakan peran
serta guru melalui
likakarya / pelatihan
-
2. Penyuluhan kepada
murid berupa :
a. Latihan menggosok
gigi
- Latihan menggosok
gigi dilakukan oleh
semua jenjang
pendidikan.
b. Pengajaran formal
tentang kesehatan gigi
dan mulut
-
c. Penilaian kebersihan
mulut oleh guru,
melalui pemeriksaan
rutin
-
d. Penyuluhan oleh
tenaga kesehatan
secara insidental
- penyuluhan oleh
tenaga kesehatan
tidak dilakukan
secara insidental
melainkan sudah
terjadwal secara rapi.
C. Intervensi medis teknis / perorangan
1. Pembersihan karang
gigi
- Tetapi jarang
dilakukan karena
penyakit yang sering
dialami itu adalah
karies gigi karena
karies gigi
merupakan salah satu
diantara macam-
macam penyakit yang
sering dialami oleh
masyarakat salah
satunya pada anak-
anak sekalipun.
2. Pemeriksaan mulut
(check oral)
- check oral selalu
dilakukan oleh pihak
puskesmas setiap 1
tahun sekali di tiap-
tiap sekolah binaan.
3. Pengobatan sementara -
4. Aplikasi fluor
a. Melalui pasta gigi yang
memenuhi pasta gigi
yang memenuhi
persyaratan
-
b. Untuk daerah khusus
intensifikasi melalui
kumur – kumur dengan
larutan yang memenuhi
persyaratan
- aplikasi fluor hanya
melalui pasta gigi
saja dan biasanya
untuk aplikasi flour
ini biasanya
diterapkan oleh siswa
jenjang TK
5. Penambalan -
6. Pencabutan gigi
persistensi
- semua pencabutan
gigi dilakukan oleh
pihak puskesmas,
termasuk juga untuk
pencabutan gigi
persistensi
7. Pencabutan gigi
permanen
- semua pencabutan
dilakukan oleh
drg.puskesmas dan
dilakukan di
puskesmas
8. Rujukan - Dilakukan rujukan
bila pada saat
mengadakan
screening/penjaringan
di tiap-tiap sekolah
kondisinya tidak
memungkinkan untuk
melakukan perawatan
di tempat itu dan
harus membutuhkan
rujukan ke puskesmas
atau rumah sakit.
D. Manajemen
1. Supervisi dan
bimbingan teknis
a. Kunjungan pembinaan
ke SD dan MI minimal
1 X sebulan
- Tapi, untuk
kunjungan
pembinaan ke SD /
MI, puskesmas
karang malang tidak
melakukan sebulan
sekali tapi 1 tahun
sekali
b. Kunjungan supervisi
dan pembinaan ke
puskesmas oleh
koordinator kesehatan
gigi Dinas Kesehatan
Kota atau kunjungan
supervisi oleh
penanggung jawab
program kesehatan gigi
dan mulut Dinas
Kesehatan Kota
minimal 1 X dalam 1
triwulan
-
Kunjungan supervisi
ke puskesmas sekaran
dilakukan hanya 1
tahun sekali , tidak
dilakukan 1 kali
dalam 1 triwulan
c. Kunjungan supervisi
dari program kesehatan
gigi dan mulut Pusat ke
daerah minimal 1 X
dalam 1 setahun
- Kunjungan supervise
pusat ke daerah
dilakukan 1 kali
dalam 1 tahun
2. Pelaporan - kegiatan UKGS
dilaporkan ke dinas
kesehatan 1 tahun
sekali
3. Evaluasi kegiatan
UKGS
- Biasanya dalam
bentuk feed back
Berikut adalah pertanyaan yang sudah kami siapkan berdasarkan checklist :
A. Pengumpulan data
a. Data dasar untuk keperluan perencanaan operasional
- Berapa jumlah SD / MI binaan yang dimiliki oleh puskesmas dalam
satu kecamatan Karang Malang?
- Berapa jumlah murid SD / MI binaan yang pernah di lakukan
pemeriksaan oleh pihak puskesmas?
- Berapa jumlah guru yang membina UKS pada setiap SD / MI
binaan ?
- Apakah ada data tentang situasi pelaksanaan kesehatan gigi dan
mulut di SD dan MI khususnya sehubungan dengan presentase
sekolah menurut tahapan dari UKGS?
b. Data untuk evaluasi dampak program terhadap profil kesehatan gigi dan
mulut murid
- Bagaimana dampak dari program kesehatan gigi dan mulut yang
dillaksanakan puskesmas karang malang yang diberikan oleh tenaga
kesehatan?
- Bagaimana dampak dari program kesehatan gigi dan mulut yang
dillaksanakan puskesmas karang malang yang diberikan oleh guru?
B. Intervensi perilaku
a. Bagaimana peran serta guru melalui lokakarya / pelatihan di SD / MI
Binaan?
b. Selama ini, berupa apakah penyuluhan kepada murid? Apakah latihan
menyikat gigi? Apakah pengajaran formal tentang kesehatan gigi dan
mulut? Apakah penilaian kebersihan mulut oleh guru, melalui
pemeriksaan rutin? apakah ketiga-tiganya?
c. Selain itu, apakah ada juga penyuluhan oleh tenaga kesehatan secara
insidental?
C. Intervensi medis teknis / perorangan
a. Apakah pernah melakukan pembersihan karang gigi?
b. Pernahkah melakukan pemeriksaan mulut (check oral) rutin? apabila
pernah, berapa kali?
c. Pernahkah melakukan pengobatan sementara?
d. Apakah disini ada pengaplikasian fluor? Melalui pasta gigi? Dan
bagaimana untuk daerah-daerah khusus?
e. Pernahkah melakukan penambalan? Apakah hanya sampai penambalan
sementara? Ataukah sampai penambalan permanen?
f. Pernahkah melakukan pencabutan gigi persistensi?
g. Pernahkah melakukan pencabutan gigi permanen?
h. Apakah pernah melakukan rujukan ke instansi-instansi tertentu?
D. Manajemen
a. Dari pihak manakah supervisi dan bimbingan teknis di puskesmas ini?
b. Pernahkah melakukan kunjungan pembinaan ke SD dan MI? Berapa
kali?
c. Berapa kali kunjugaan dari supervisi dan pembinaan ke puskesmas oleh
koordinator kesehatan gigi Dinas Kesehatan Kota atau kunjugan
supervivi oleh penanggungjawab program kesehatan gigi dan mulut
Dinas Kesehatan Kota? Berapa kali?
d. Bagaimana pelaporannya?
e. Dan adakah evaluasi kegiatan UKGS, manakah yang sering dapat
evaluasi?
*Keterangan dari tabel :
A. Pengumpulan data
1. A. Menurut keterangan yang diberikan drg. Eva selaku dokter gigi puskesmas
sekaran, puskesmas sekaran mempunyai 14 SD / MI binaan.
b. Jumlah keseluruhan murid yang diperiksa oleh puskesmas di sekolah binaan yaitu;
a.Pada saat penjaringan kesehatan peserta didik yaitu dilaksanakan satu kali pada
saat awal tahun dan diikuti oleh peserta didik kelas 1 saja.
Nama Sekolah Tahun
2011 2012 2013
SDN SEKARAN 01 40 40 40
SDN SEKARAN 02 22 29 32
SDN NGIJO 01 22 26 20
SDN NGIJO 02 23 22 22
SDN NGIJO 03 36 26 33
SDN PATEMON 01 39 39 35
SDN PATEMON 02 20 17 23
SDN SUKOREJO 01 25 25 28
SDN SUKOREJO 02 40 36 38
SDN SUKOREJO 03 40 40 40
MI TINJOMOYO 13 15 10
SDIT UMMUL QURO’ - 15 10
MI R. HUDA 40 33 45
MI AL IMAN 31 36 51
b. Pada saat pemeriksaan berkala yaitu dilaksannakan 2 kali dalam satu tahun yaitu
pada awal dan pertengahan tahun dan diikuti seluruh peserta didik kelas 1-6
Nama Sekolah Tahun
2011 2012 2013
SDN SEKARAN 01 260 259 254
SDN SEKARAN 02 130 152 178
SDN NGIJO 01 140 145 136
SDN NGIJO 02 119 120 122
SDN NGIJO 03 158 - -
SD KALISEGORO - 169 176
SDN PATEMON 01 230 233 224
SDN PATEMON 02 100 98 107
SDN SUKOREJO 01 104 105 134
SDN SUKOREJO 02 234 241 227
SDN SUKOREJO 03 239 243 239
MI TINJOMOYO 278 71 71
SDIT UMMUL QURO’ - 36 46
MI R. HUDA 235 214 234
MI AL IMAN 83 257 236
c. Menurut keterangan yang diberikan drg. Eva , jumlah dari guru UKS di masing –
masing sekolah binaan itu adalah 1 guru UKS . Jadi total keseluruhan guru UKS di
SD / MI Binaan puskesmas sekaran terdapat 14 guru UKS, tetapi pada tiap-tiap
sekolah binaan mempunyai bagan organisasi tim pelaksanaa UKS tetapi itu semua
juga tergantung dari masing-masing instansi pendidikannya untuk aktif atau tidaknya
dalam mendirikan atau berkoordinasi dengan para anggota dari tim UKS tersebut
untuk menjalankan kegiatan yang sudah menjadi tugas dari masing-masing sekolah
tersebut.
d. Menurut hasil wawancara kami bersama drg.Eva tahap UKGS yang sudah berjalan
itu rata-rata tahap II, ada yang sudah menjalankan tahap III tetapi tidak semua
sekolah melakukannya.
Kegiatan UKGS tahap I / paket minimal UKS, meliputi :
- Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dilakukan oleh guru
- Pencegahan penyakit gigi dan mulut bagi siswa SD / MI.
Kegiatan UKGS tahap II / Paket standar UKS, meliputi :
- Pelatihan guru dan tenaga kesehatan dalam bidang kesehatan gigi
- Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit
- Pelayanan medic dasar atas permintaan
- Rujukan bagi yang memerlukan
- Penjaringan kesehatan gigi dan mulut siswa kelas 1, diikuti dengan
pencabutan gigi sulung yang sudah waktunya lepas.
Kegiatan UKGS tahap III / Paket Optimal UKS , meliputi kegiatan UKGS tahap
II ditambah kegiatan :
- Pelayanan medic gigi dasar atas permintaan pada murid kelas 1 sampai
kelas 6 (care on demand)
- Pelayanan medic gigi dasar seusai kebutuhan (treatment need) pada kelas
terpilih .
2. Data untuk evaluasi dampak program terhadap profil kesehatan gigi dan mulut
murid
a. Untuk evaluasi dampak dari program yang dilakukan pihak puskesmas melalui tenaga
kesehatan kepada sekolah binaan adalah dalam bentuk data ( datanya yang sudah di
dapat oleh masing – masing mahasiswa ).
b. Untuk evaluasi dampak dari program yang dilakukan pihak puskesmas melalui guru
itu biasanya hanya berupa feed back saja.
B. Intervensi perilaku
1. Peran serta guru SD / MI binaan melalui program lokakarya / penyuluhan di
puskesmas sekaran, yaitu dengan diadakannya refreshing setiap 1 tahun sekali,
tetapi tidak di semua SD / MI Binaan.
2. Penyuluhan yang dilakukan pihak puskesmas di SD / MI binaan meliputi semua
pemeriksaan yang bersangkutan dengan panca indra manusia salah satunya yaitu
pemeriksaan pada rongga mulut dimana di dalam materi penyuluhan diisi dengan
cara menggosok gigi dengan baik dan benar serta mengetahui hal-hal yang dasar
yang bersangkutan dengan kesehatan gigi dan mulut di mana puskesmas sekaran
melakuan penyuluhan pada saat penjaringan yang dilakukan 1 tahun sekali yang
diikuti oleh peserta didik kelas 1 saja dan pada saat pemeriksaan berkala yang
dilakukan 2 kali dalam setahun yang diikuti oleh semua kelas.
Selama ini penilaian kebersihan mulut hanya dilakukan oleh pihak dari
puskesmas saja dikarenakan para guru kurang berminat dalam kegiatan tersebut.
3. Penyuluahan yang dilakukan itu dilaksanakan secara tidak insidental/tiba-tiba
melainkan sudah terjadwalkan tetapi jika ada salah satu belum diadakan
penyuluhan maka bisa diganti dengan hari yang lain sesuai dengan persetujuan
dari pihak sekolah dan puskesmasnya.
C. Intervensi medis teknis / perorangan
1. Pembersihan karang gigi menurut drg.Eva pernah dilakukan tetapi dikarenakan
jarang ditemukannya kasus karang gigi maka untuk pembersihan karang gigi
tersebut dihilangkan hanya ada pada perawatan pada gigi yang mengalami karies
karena karies gigi merupakan salah satu diantara penyakit yang sering diderita
oleh masyarakat khususnya juga untuk para pelajar.
2. Check oral rutin sudah biasa dilakukan oleh pihak puskesmas sekaran, yaitu
sekitar 1 tahun sekali setiap penerimaan siswa baru dan pada saat pemeriksaan
berkalayang dilakukan setiap 2 kali dalam setahun.
3. Pengobatan sementara dilakukan ketika selesai dilakukannya pemeriksaan.
4. Pengaplikasian fluor di SD / MI binaan puskesmas karang malang hanya melalui
pasta gigi saja untuk aplikasi tablet bisa dilakukan tetapi hanya sesuai dengan
permintaan saja.
Dalam mengaplikasikan flour juga sudah di terapkan pada anak TK dengan
pemberian flour dalam bentuk pasta dan juga pada tahun ini sudah ada yang
namanya UKGS inovatif yang mana anak TK juga ikut berperan.
5. Penambalan yang dilakukan pada siswa SD / MI binaan sudah termasuk dalam
program UKS dan kegiatan tersebut dilakukan oleh pihak puskesmas sampai
dengan penambalan permanen
6. Semua tindakan pencabutan gigi dilakukan oleh pihak puskesmas sekaran,
termasuk juga pencabutan gigi permanen, tetapi untuk pencabutan gigi permanen
dokter memerlukan rujukan karena dalam pencabutan gigi permanen itu hanya
dilakukan di puskesmas saja.
7. Semua tindakan pencabutan gigi dilakukan oleh pihak puskesmas sekaran,
khusus gigi persistensi dapat dilakukan di sekolah.
8. Pihak puskesmas akan memberikan rujukan jika ada kasus pencabutan gigi
permanen atau kasus yang lain karena menurut dokter yang menangani hal
tersebut tidak mungkin dilakukan di sekolah tetapi hanya bisa dilakukan di
puskesmas,tetapi masalah yang ada jika sudah diberi rujukan banyak para siswa
yang tidak datang ke puskesmas.
D. Manajemen
1. a. Ada kunjungan pembinaan ke SD / MI binaan, puskesmas sekaran tidak
melakukan sebulan sekali tapi 1 tahun sekali
b. Ada kunjungan supervisi dan pembinaan ke puskesmas oleh koordinator atau
penanggung jawab program kesehatan gigi dan mulut Dinas Kesehatan Kota
ke puskesmas sekaran yang dilakukan hanya 1 tahun sekali , tidak dilakukan 1
kali dalam 1 triwulan
c. Ada kunjungan supervisi dari program kesehatan gigi dan mulut Pusat ke
daerah 1 kali dalam 1 tahun
2. Ada pelaporan kegiatan UKGS, pelaporan tersebut dilaporkan ke dinas kesehatan
kota 1 kali dalam 1 tahun
3. Ada evaluasi kegiatan UKGS, namun evaluasi tersebut dilakukan hanya secara
internal dan adapula feed backnya.
Tujuan dari dilakuknnya dari kegiatan pertama atau pada saat pengambilan data
sekunder antara lain:
1. Melakukan survay secara langsung ke lapangan di bidang kesehatan gigi dan
mulut pada masyarakat khususnya pada anak sekolah dasar
2. Mengambil data sekunder di puskesmas untuk melihat kegiatan apa saja yang
sudah dilakukan oleh puskesmas mengenai kesehatan gigi dan mulut
3. Mengetahui masalah-masalah tentang kesehatan gigi dan mulut yang biasanya
dijumpai oleh anak-anak sekolah khususnya sekolah dasar
4. Mengetahu kualitas pelayanan yang diberikan oleh puskesmas dalam mengenai
masalah kesehatan gigi dan mulut
5. Melakukan survay tentang kesesuaian peranan UKGS di lingkup SD/MI dengan
aturan atau kebijakan yang telah ditetapkan oleh dinas kesehatan.
II. Kegiatan Lapangan hari kedua
Waktu pelaksanaan : Sabtu, 16 Agustus 2014
Instruktur : drg.Lisa Oktaviana Mayasari.
Hambatan :1. Para siswa kurang memperhatikan pada saat kakak-
kakak menerangkan materi penyuluhan
Kegiatan yang kami lakukan pada hari Sabtu tanggal 16 Agustus 2014 di pertemuan
kedua field lab di Puskesmas Sekaran ini, kelompok II ditugaskan untuk memberikan
penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut kepada siswa murid kelas 4 dan 5. Penyuluhan
dilakukan di aula sekolah SD Sekaran 01. Diawali keberangkatan kelompok kami dari
kampus PPNI pada pukul 07.30 pagi dan sampai di puskesmas Sekaran pada pukul 08.45,
sebelum kami ke rumah warga tersebut kami menyempatkan diri untuk berkunjung ke
puskesmas Sekaran untuk mengonfirmasi dimana kelompok kami harus memberikan
penyuluhan. Kemudian setelah semua jelas, kami berangkat dari puskesmas ke SD Sekaran
01 sekitar pukul 09.15 dan sampai di rumah warga sekitar pukul 09.20. Disitu kelompok
kami langsung melakukan persiapan, di ruangan yang sudah di siapkan oleh guru-guru.