8/18/2019 farmako syifa kirim vinda atin.docx
1/9
1 Anestesi Inhalasi
Terdapat beberapa daerah mikoroskopik tempat bekerjanya substansi anestesi
umum. Pada otak beberapa tempat diketahui dipengaruhi oleh aksi anestesi umum,
seperti sistem retikular, kortek serebri, nukleus kuneatus, kortek olfaktori, dan
hipokampus (Morgan et al, 22., !toelting, 1"""#.
Aksi anestesi umum dapat terjadi melalui obat$obat yang diberikan se%ara
intra&ena dan inhalasi. 'bat$obat intra&ena antara lain golongan barbiturat (pentotal#,
ketamin, propofol, dan etomidat. !edangkan agent inhalasi antara lain ether (sekarang
sudah tidak digunakan#, metoksifluran, halotan, enfluran, desfluran, se&ofluran dan
isofluran (Morgan et al, 22., !toelting, 1"""#.a. !iklopropan
!iklopropan merupakan Anestesi inhalasi yang kuat, berbentuk gas,
berbau spesifik, tidak berarna, dan disimpan dalam bentuk %airan bertekanan
tinggi. )as ini mudah terbakar dan meledak. !iklopropan relatif tidak larut dalam
darah sehingga dalam 2$* menit induksi dilalui. Pemberian dengan kadar 1+
&olume dapat menimbulkan analgesia tanpa hilangnya kesadaran (unilda -
lysabeth, 2/#.
!iklopropan menimbulkan relaksasi otot %ukup baik dan sedikit sekali
mengiritasi saluran napas. 0amun, depresi pernapasan ringan dapat terjadi pada
Anestesi dengan siklopropan. !iklopropan tidak menghambat kontraktilitas otot
jantung, %urah jantung dan tekanan arteri tetap atau sedikit meningkat sehingga
siklopropan dapat menimbulkan fibrilasi atrium, bradikardia sinus, ekstrasistol
atrium, aritmia atrio&entrikular, ekstrasistol &entrikel, dan ritme bigemini.
Pemberian atropin I dapat menimbulkan ektrasistol &entrikel karena efek
katekolamin menjadi lebih dominan. !iklopropan diekskresi melalui paru, hanya
,+ yang dimetabolisme dalam tubuh dan diekskresi dalam bentuk 3'2 dan air
(unilda - lysabeth, 2/#.
b. 4alotan
8/18/2019 farmako syifa kirim vinda atin.docx
2/9
4alotan yang memiliki rumus kimia 2$bromo$2$%hloro$1,1,1$
trifluoroethane merupakan satu$satunya anesthesi inhalasi yang memiliki atom
5romida. 4alotan merupakan senyaa jernih tak berarna, dan berbau kurang
menyengat dibanding anestesi inhalasi yang lain. 4alotan mudah berubah sifatnya
bila terkena %ahaya, maka dari itu 4alotan dikemas dalam botol berarna %oklat
gelap dan di%ampur dengan .1+ Thymol. !ejak ditemukannya 4alotan oleh
3.6 !u%ling pada tahun 1"1, 4alotan telah menggantikan anestesi inhalasi lain
seperti diethyl ether dan !iklopropana. !ama seperti Isofluran, sifatnya yang
stabil, tidak mudah meledak, titik didih yang relatif tinggi (,2o3 pada 1 atm#
batas keamanan yang %ukup lebar dan kemampuan relaksasi otot yang baik
membuatnya digunakan se%ara luas dan banyak menjadi pilihan bagi kalangan
medis. 4arganya yang %ukup terjangkau membuatnya masuk ke dalam 764'
essential drug list8 yang merupakan syarat minimum bagi unit kesehatan dasar
(!toelting - Miller, 21#.
1# Indikasi
4alotan diindikasikan untuk induksi dan pemeliharaan anestesi umum
pada pasien deasa maupun anak$anak. !ifat relaksasi otot yang kuat
membuatnya digunakan sebagai anestesi pilihan saat intubasi. 9arena sifat
anestesinya yang kurang kuat, penggunaan 4alotan jarang se%ara tunggal.
2# 9ontra indikasi
6alaupun 4alotan memiliki batas keamanan yang %ukup lebar untuk
dapat digunakan pada pasien anak maupun deasa, 4alotan tetap memiliki
beberapa kontraindikasi. Penggunaan 4alotan dapat menyebabkan
hiperpireksia sama seperti &olatile anestesi yang lain. 4alotan
dikontraindikasikan pada pasien dengan riayat hiperpireksia. !elain itu,
berhubungan dengan efek depresi otot jantungnya, 4alotan
dikontraindikasikan pada pasien dengan riayat gagal jantung dan aritmia.
8/18/2019 farmako syifa kirim vinda atin.docx
3/9
!ehubungan dengan efek hepatotoksiknya, penggunaan 4alotan pada
pasien dengan riayat hepatitis memerlukan pertimbangan khusus
(!toelting - Miller, 21#.
*# :armakokinetik4alotan diserap melaui al&eolus paru$paru. 4alotan memiliki kelarutan
dalam darah yang lebih besar dari Isofluran. Tetapi sifat
bron%hodilatatornya dapat memper%epat penyerapan 4alotan sehingga
aktu induksinya tidak kalah %epat dibanding Isofluran. 4alotan diekskresi
dari tubuh melalui paru$paru. !ebagian besar Isofluran diekskresi dalam
bentuk utuh dan sisanya mengalami metabolisme di hati menjadi
trifluoroa%eti% a%id (!toelting - Miller, 21#.
;# :armakodinamik
4alotan mempunyai efek analgesi yang lemah namun mempunyai efek
relaksasi otot yang kuat. Maka dari itu biasanya penggunaan 4alotan
di%ampur dengan 02' atau Tri%hloroetylen. 4alotan memiliki efek
relaksasi otot yang kuat, terutama pada otot polos, hal ini dapat
menyebabkan turunnya kontraktibilitas otot jantung, depresi pernapasan,
dan turunnya tekanan darah. Maka dari itu 4alotan jarang digunakan pada
operasi darurat (!toelting - Miller, 21#.
# fek samping
fek samping yang sering timbul pada penggunaan 4alotan adalah
bradikardi, hipotensi, aritmia jantung, hiperpireksia, kerusakan hati,
menggigil selama pemulihan dan nausea &omitus setelah operasi (!toelting
- Miller, 21#.
8/18/2019 farmako syifa kirim vinda atin.docx
4/9
=esfluran adalah %airan yang mudah terbakar tetapi tidak mudah meledak,
bersifat absorben, dan tidak korosif untuk logam. 5erbeda dengan kelompoknya,
desfluran relatif lebih sukar menguap sehingga dibutuhkan &apori>er khusus
dalam penggunaannya. !etelah $1 menit obat dihentikan pasien sudah dapat
memberi tanggapan terhadap rangsangan &erbal. 'leh karena itu desfluran lebih
disukai untuk prosedur bedah singkat atau pada bedah raat jalan. =esfluran
bersifat iritatif sehingga menimbulkan batuk, sesak napas, atau bahkan spasme
laring sehingga biasanya desfluran tidak digunakan untuk induksi dan diganti
dengan Anestesi intra&ena (unilda - lysabeth, 2/#.d. Isofluran
Isofluran adalah eter berhalogen yang tidak mudah terbakar. !e%ara
kimiai isofluran mirip dengan enfluran, tetapi se%ara farmakologis sangat
berbeda. Isofluran berbau tajam, kadar obat yang tinggi di dalam udara inspirasi
membuat pasien menahan napas dan terbatuk (unilda - lysabeth, 2/#.
1# Indikasi
Isofluran diindikasikan untuk induksi dan pemeliharaan anestesi umum
(?eis, 2
8/18/2019 farmako syifa kirim vinda atin.docx
5/9
men%apai + konsentrasi yang diberikan pada ;$ menit pertama, dan
8/18/2019 farmako syifa kirim vinda atin.docx
6/9
pusat. Bntuk menghindari hal ini, enfluran diberikan dengan kadar rendah
bersama 02'. Bntuk induksi, enfluran 2$;, + dikombinasikan dengan '2 atau
%ampuran 02 '$'2, sedangkan untuk mempertahankan anestesi diperlukan ,$*
+ &olume.
1# 9ontraindikasi
nfluran memiliki kontra indikasi absolut pada renal dysfun%tion,
epilepsi, dan tekanan intrakranial meninggi, dan kontra indikasi relatif pada
beta blo%ker therapy dan kardio&askular tidak stabil. nfluran memiliki
keuntungan, yaitu relaksasi otot %ukup baik, tidak iritasi dan sekresi,
kardio&askular relatif terjaga stabil, dan tidak mualCmuntah, sedangkan
kerugian$kerugiannya yaitu depresi miokardium, hipotensi, berbahaya pada
penderita gangguan fungsi ginjal, dan iritasi susunan saraf pusat terutama
bila hipokapnia (4idayat, 2
8/18/2019 farmako syifa kirim vinda atin.docx
7/9
desfluran termasuk dalam hal induksi anestesi dan pulih sadar setelah pemberian
dihentikan (Morgan et al, 22#.
Dendahnya kelarutan darahCgas dan kenyamanan pemakaian se&ofluran,
membuat agent ini jadi pilihan utama untuk induksi inhalasi %epat dengan
re%o&ery yang %epat. !e&ofluran sering digunakan untuk induksi pada anak
karena berbau enak, tidak merangsang jalan nafas dan tidak meningkatkan sekresi
saluran nafas. !e&ofluran mungkin paling tidak iritasi pada saluran nafas
dibanding agent inhalasi lain yang dipakai saat ini (Morgan et al, 22., !toelting,
1"""#.
Minimal Al&eolar 3on%entration (MA3# adalah konsentrasi agent inhalasi
minimal yang dapat men%egah gerakan pada + pasien terhadap respon
stimulus standar (irisan operasi pertama#. MA3 se&ofluran pada manusia berkisar
1,/$2,. 5ila diberikan dalam
8/18/2019 farmako syifa kirim vinda atin.docx
8/9
tetapi di Indonesia masih dipakai se%ara luas karena murah dan relatif tidak
toksik, dan dapat digunakan dengan peralatan yang sederhana (unilda -
lysabeth, 2/#.
ter merupakan Anestesi yang sangat kuat. !ifat analgesiknya kuat sekali
dengan kadar dalam darah arteri 1$1 mg+ sudah terjadi analgesia tetapi pasien
masih sadar. ter pada kadar tinggi dan sedang menimbulkan relaksasi otot dan
hambatan neuromuskular yang tidak dapat dilaan oleh neostigmin (unilda -
lysabeth, 2/#.
ter menyebabkan iritasi saluran napas dan merangsang sekresi kelenjar
bronkus. Pada induksi dan aktu pemulihan, eter menimbulkan sali&asi, tetapi
pada stadium yang lebih dalam, sali&asi akan dihambat dan terjadi depresi napas
(unilda - lysabeth, 2/#.
ter menekan kontraktilitas otot jantung, tetapi in &i&o efek ini dilaan
oleh meningkatnya akti&itas simpatis sehingga %urah jantung tidak berubah atau
meninggi sedikit. ter menyebabkan mual dan muntah terutama pada aktu
pemulihan, tetapi ini dapat pula terjadi pada aktu induksi (unilda - lysabeth,
2/#.
ter akan diekskresikan melalui paru, sebagian ke%il diekskresikan
melalui urin, air susu, dan keringat serta melalui difusi kulit utuh. Penggunaan
eter pada sistem semi tertutup dalam kombinasi dengan oksigen atau 02' tidak
dianjurkan pada pembedahan dengan tindakan kauterisasi sebab ada bahaya
timbulnya ledakan, dan bila api men%apai paru pasien akan mati akibat jaringan
yang terbakar atau paru$parunya pe%ah (unilda - lysabeth, 2/#.
=APB!
!toelting D9. 1""". Inhaled anestheti%s. In@ Pharma%ology and Physiology in Anestheti%
Pra%ti%e. *rd ed. Philadelphia@ E5 ?ippin%ott 3ompany.
unilda, =, !., lysabeth. 2/. 'bat !usunan !araf Pusat =alam 5uku :armakologi dan
Terapi :9BI. Eakarta @ 5alai Penerbit :9BI
8/18/2019 farmako syifa kirim vinda atin.docx
9/9
Morgan, ).., Mikhail M. !, Murray M. E., ?arson 3. P. 22. Inhalational Anesthetii% In
3lini%al Aneshesiology. *rd d. 0e Fork@ ?ange Medi%al 5ookCM%)ra$4ill
Medi%all Publishing dition
!adia, :.0 - asa&a E.. 22. Isoflurane in =ay 3are !urgery. Indian Eournal of
Anesthesia. ;