KEUANGANNEGARA
DefinisiKeuangan
Negara
Keuangan negara mengurus masalah keuangan
seperti penerimaan, pengeluaran, dan utang
jawatan negara.
Bastable: "Keuangan negara mengurus
pengeluaran dan pendapatan jawatan
pemerintah, ataupun negara, dan hubungan
antar sesamanya, begitu pula administrasi dan
pengawasan keuangan".
Baitul Mal
• Baitul mal adalah suatu lembaga yang
mempunyai tugas khusus menangani
segala harta umat baik berupa
pendapatan maupun pengeluaran
negara.
• Harta baitul mal dapat berupa tanah,
bangunan, barang tambang, uang,
komoditas perdagangan, maupun
harta benda lainnya di mana kaum
muslimin berhak memilikinya sesuai
hukum syara' dan tidak ditentukan
individu pemiliknya.
BagianBaitul Mal
• Pendapatan Negara
• Bagian Fai’ dan Kharaj
• Bagian Kepemilikan Umum
• Bagian Shadaqah
• Pengeluaran (Belanja) Negara
• Seksi dar al-Khilafah
• Seksi Mashalih ad-Daulah
• Seksi Santunan
• Seksi Jihad
• Seksi Penyimpananan Zakat
• Seksi Penyimpanan Milik Umum
• Seksi Urusan darurat
• Seksi Anggaran Belanja Negara, Pengendali
Umum dan Badan Pengawas
SejarahBaitul Mal
• Masa Rasulullah SAW didirikan ketika
mendapatkan ghanimah Perang Badar dan
belum mempunyai tempat khusus
menyimpan harta
• Masa Abu Bakar, harta baitul mal dibawa ke
Masjid Nabawi dan dibagi-bagikan. Saat ini
mulai dirintis sebagai tempat
• Masa Umar, baitul mal sebagai rumah
khusus untuk menyimpan harta, membentuk
kantor, mengangkat penulis, menetapkan gaji
dari baitul mal, serta membangun angkatan
perang. Kadang-kadang disimpan seperlima
bagian dari harta ghanimah di masjid dan
segera dibagi-bagikan.
FungsiBaitul Mal
• Dalam lingkup administrasi keuangan negara,
baitul mal hanya mencerminkan sebuah pos
dan bukan ‘tempat’. Sebagai pos, harta baitul
mal akan mencakup seluruh harta dalam kas
maupun yang tidak.
• Negara merupakan institusi yang mengelola
harta baitul mal sehingga dapat
didistribusikan sesuai dengan peruntukannya.
• Wewenang negara yang diwakili khalifah
berupa kewenangan menentukan kuantitas,
asal, dan pendistribusian berdasarkan ijtihad.
SumberBaitul Mal
• Fai', ghanimah, anfal, kharaj, jizyah
• Pemasukan hak milik umum
dengan berbagai macam
bentuknya
• Pemasukan hak milik negara
• Usyur, khumus, rikaz serta harta
zakat
Zakat
• Zakat wajib 'ain bagi setiap muslim terkena
wajib zakat.
• Zakat merupakan bentuk ibadah maliyah
(harta) bukan bentuk ibadah jasadiyah
(badan).
• Ketentuan zakat didasarkan nash-nash
syara‘, bukan qiyas
• Zakat wajib atas seorang muslim setelah
memiliki harta satu nishab atau lebih,
sebagai kelebihan dari hutang-hutang dan
kebutuhan-kebutuhannya.
NishabZakat
• Zakat emas, perak dan modal perniagaan
ditetapkan sebesar 2,5%. Nishab harta
tersebut sebesar 200 dirham perak atau 20
dinar emas (setara dengan 595 gram perak
atau 85 gram emas)
• Rikaz terkena 1/5 (khumus).
• Biji-bijian serta hewan jumlah nishabnya
telah dijelaskan oleh para ahli fiqih secara
rinci
Jizyah
• Jizyah adalah hak kaum Muslimin dari
orang-orang Kafir, karena adanya
ketundukan mereka. Jizyah bukan imbalan
atas perlindungan mereka
• Jizyah wajib diambil dari orang-orang kafir
selama mereka tetap kufur.
• Jizyah tidak diambil dari orang yang tidak
mampu membayarnya
• Jizyah merupakan kewajiban atas orang,
bukan atas harta.
• Jizyah wajib diambil setelah melewati satu
tahun dengan besaran sesuai ijtihad khalifah
Kharaj
• Kharaj adalah kewajiban atas tanah kharajiyah.
• Besarnya kharaj merupakan wewenang khalifah,
dengan pertimbangan (1) luas tanah, (2) jumlah
atau jenis tanamannya, atau (3) kadar hasil
panennya
• Kharaj akan dipungut setiap tahun sekali pada
waktu yang disesuaikan dengan kondisi daerah
• Besarnya kharaj dapat berubah berdasarkan
perubahan kondisi lahan yang ada. Berkurang
karena paceklik, hama dan sebagainya. Meningkat
karena perbaikan sarana pertanian, aliran irigasi
yang lancar atau karena teknologi pertanian yang
berkembang.
Dharibah
• Dharibah adalah kewajiban kaum Muslimin saat kas
baitul mal kosong.
• Hanya untuk menunaikan kewajiban kaum Muslimin
yang membutuhkan biaya, bukan masalah yang
tidak wajib bagi kaum Muslimin.
• Tidak diambil dari pelayanan umum seperti jalan,
rumah sakit dan administrasi pemerintah.
• Bea cukai tidak termasuk pajak yang boleh diambil.
• Orang non-Muslim juga tidak boleh dipungut pajak.
• Dipungut dari sisa nafkah orang kaya, menurut
ketentuan syara‘ yaitu pemenuhan kebutuhan
primer dan kebutuhan sekundernya yang ma'ruf
Penarikanuntuk
memenuhi
(1) pengeluaran wajib
(2) Pengeluaran wajib kompensasi
(3) Pengeluaran wajib untuk keperluan dan
kemanfaatan tertentu selain kompensasi
(4) Pengeluaran wajib karena keterpaksaan
(5) Melunasi hutang negara untuk keperluan di atas
Dharibah
• Dharibah adalah kewajiban kaum Muslimin saat kas
baitul mal kosong.
• Hanya untuk menunaikan kewajiban kaum Muslimin
yang membutuhkan biaya, bukan masalah yang
tidak wajib bagi kaum Muslimin.
• Tidak diambil dari pelayanan umum seperti jalan,
rumah sakit dan administrasi pemerintah.
• Bea cukai tidak termasuk pajak yang boleh diambil.
• Orang non-Muslim juga tidak boleh dipungut pajak.
• Dipungut dari sisa nafkah orang kaya, menurut
ketentuan syara‘ yaitu pemenuhan kebutuhan
primer dan kebutuhan sekundernya yang ma'ruf