FALSAFAH ORANG JAWA( HERMADI )

Orang Jawa dikenal sebagai kelompok etnis yang memiliki kekayaan falsafah hidup dan unggah-ungguh (etika) yang sangat luas. Sarat dengan peribahasa, langgam, dan konotasi. Hati bisa saja tidak senang, namun mimik dan tata bahasa tetap manis. Sungguh sangat berbeda dengan etnis-etnis lain yang berkarakter tegas dan apa adanya. Orang Jawa sangat mengedepankan harmoni berbahasa dan kiasan dalam bersikap.

Sangat mudah untuk Sangat mudah untuk menemukan ragam falsafah menemukan ragam falsafah hidup dari jagat Jawa yang hidup dari jagat Jawa yang

sangat dalam maknanya, sangat dalam maknanya, penuh kearifan, dan konotatif penuh kearifan, dan konotatif

ungkapannya. ungkapannya. Misal, Misal,

““Aja waton ngomong, Aja waton ngomong, nanging ngomonga nganggo nanging ngomonga nganggo waton” waton”

Artinya : Jangan asal bicara, Artinya : Jangan asal bicara, tetapi bicaralah dengan alasan tetapi bicaralah dengan alasan yang jelasyang jelas

““Aja rumangsa bisa nanging Aja rumangsa bisa nanging bisaa rumangsa” bisaa rumangsa”

Artinya : Jangan merasa bisa, Artinya : Jangan merasa bisa, tapi bisalah merasa atau tapi bisalah merasa atau menggunakan perasaan menggunakan perasaan

““Sepuh sepa, tuwa tuwas” Sepuh sepa, tuwa tuwas” Artinya : Tua hambar atau Artinya : Tua hambar atau

tidak memiliki rasa lagi atau tidak memiliki rasa lagi atau orang tua yang sia-siaorang tua yang sia-sia

"Bandha bisa lunga, pangkat bisa oncat, bojo ayu bisa melayu" "Bandha bisa lunga, pangkat bisa oncat, bojo ayu bisa melayu"

Artinya : Harta dapat lenyap, jabatan dapat hilang, istri cantik dapat Artinya : Harta dapat lenyap, jabatan dapat hilang, istri cantik dapat pergi, yang bermakna segala apa yang dimiliki bisa hilang kapan pergi, yang bermakna segala apa yang dimiliki bisa hilang kapan saja saja

““Suradira jayaningrat lebur dening pangastuti” Suradira jayaningrat lebur dening pangastuti”

Artinya : Sekuat apapun prilaku sombong, takabur sewenang-Artinya : Sekuat apapun prilaku sombong, takabur sewenang-wenang, akhirnya hancur oleh prilaku budi pekerti yang baikwenang, akhirnya hancur oleh prilaku budi pekerti yang baik

““Yitno yuwana lena kena” Yitno yuwana lena kena”

Artinya : Mereka yang waspada dan berhati-hati akan selamat Artinya : Mereka yang waspada dan berhati-hati akan selamat sedangkan yang lengah dan seenaknya sendiri akan celaka sedangkan yang lengah dan seenaknya sendiri akan celaka

“Dikuncenana digedhongana wong mati mangsa wurung”

Artinya : Dicegah dengan cara apapun bila sudah saatnya tiba orang yang meninggal tidak dapat diperpanjang umurnya

“Ngungkurake kadonyan ngalap kasuwargan”

Artinya : Orang yang tidak mengutamakan kepentingan duniawi, tetapi berbuat kebaikkan yang hakiki untuk kepentingan akhiratnya nanti

“Sutra lungset ing sampiran” Artinya : Orang yang sangat pandai tetapi tidak

memanfaatkan kepandaiannya sampai tua menjelang akhir hayatnya

“Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mbangun karsa, tut wuri handayani”

Artinya : Didepan dapat menjadi teladan, ditengah dapat menumbuhkan semangat, dibelakang sanggup memberi kekuatan

Membaca dan menyimak ungkapan-ungkapan itu layaknya kita tengah menerima siraman nasihat-nasihat hidup dari bila sudah saatnya tiba orang Jawa, yang kaya makna, filosofi, kekuatan bahasa, dan keutamaan etika.

SELAMAT MENELITI