TEKNOLOGI SEDIAAN SOLID
EVALUASI TABLET EFFERVESCENT VITAMIN C DENGAN METODE
GRANULASI BASAH
DISUSUN OLEH :
BADDRIYAH QONITA R.A. CENDI ELSA KARIN
CINDY MARISKA PUTRI RENNY PUTERI UTAMI
DEA FENTIKA SEPTY SARI DAMAYANTI
DESI ARIYANI SHERLY NUR MEITA L.
DUTA RAMADHAN SUCI PERMATA SARI
DWI PUSPA RINI TEGUH KURNIANTO
KELAS : Reguler 2A
LABORATORIUM TEKNOLOGI FORMULASI NON STERIL
POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
JURUSAN FARMASI
TAHUN AKADEMIK 2014/2015
1
BAB I
FORMULA
1.1 Formula Acuan
Bill of MaterialsScale (mg/tablet) Item Material Name Quantity/ 1000 Tablets (g)500.00 1 Sodium hydrogen carbonate 500.00430.00 2 Tartaric acid 430.008.00 3 Kollidon® VA 64 8.000.20 4 2-Propanol 200.00 ml550.00 5 Ascorbic acid (crystalline) 550.00660.00 6 Sucrose 660.0067.00 7 PEG-6000 (powder) 67.0067.00 8 Dextrose (powder) 67.0010.00 9 Orange flavor 10.00ddfd1.00 10 Saccharin sodium 1.00
Vitamin C Effervescent Tablets (Handbook of Pharmaceutical
Manaufacturing Formulations.pdf hal 545)
Resep ini dibuat untuk 60 tablet dengan bobot per tablet 2300 mg
1.2 Formula yang Digunakan
Formula acuan Vitamin C Effervescent Tablets (Handbook of
Pharmaceutical Manaufacturing Formulations.pdf hal 545)
2
No. Nama Zat Kadar Fungsi
1. NaHCO3 20,05% Sumber Basa
2. Asam Sitrat 17,24% Sumber Asam
3. PVP 0,32% Pengikat
4. Isoropanol 8,02% Pengaktif PVP
5. Asam Askorbat 23,06% Zat Aktif
6. Lactosa 26,47% Pengisi
7. PEG 6000 2,68% Pelincir
8. Dekstrosa 2,68% Disolution Aids
9. Orange Flavor 0,40% Flavouring agent
10. Na Sakarin 0,40% Pemanis
1.3 Penimbangan
No Bahan Rencana TertimbangParaf
Penanggung Jawab
1Natrium Bikarbonat
30 gr
2 Asam Sitrat 25,8 gr
3 Kolidon-30 0,48 gr
4 Asam Askorbat 33 gr
5 Isopropanol 12 ml
6Lactose monohydrate
39,6 g
7 PEG 6000 4,02 g8 Dekstrosa 4,02 g9 Na Sakarin 0,06 g10 Orange Flavor 0,6 g
1.4 Perhitungan Pelincir setelah Granulasi
Banyak PEG 6000 yang digunakan sebagai pelincir adalah sebagai berikut :
Bobot seharusnya : 137580 mg
Bobot penimbangan : 137400 mg
Bobot setelah granulasi : 137000 mg
a. PEG 6000 = 137000137580
x 900 mg=896,20 mg 900 mg
3
BAB II
PROSEDUR KERJA
- Masukkan Asam askorbat lalu tambahkan Asam sitrat, sodium carbonat, Laktosa,
dektrosa, Na sakarin dan orange flavor sambil gerus sampai homogen. (massa 1)
- Masukkan PVP ke dalam massa 1 gerus sampai homogen. (massa 2)
- Massa 1 & Massa 2 dicampur dan digerus hingga homogen.(massa 3)
- Tambahkan Isopropanol sedikit demi sedikit ke massa 3 tadi gerus homogen
hingga massa kalis.
- Tekan massa granul dengan melalui ayakan nomor 6 atau 8
- Setelah semua berubah menjadi granul, tebar diatas tempat (loyang) oven
- Keringkan granul pada oven (rak lemari dengan sistem sirkulasi udara dengan
suhu sekitar 600 C) selama 24 jam jaga selalu agar tetap kering.
- Setelah dikeringkan granul diayak dengan ayakan yang mempunyai lubang lebih
kecil yaitu nomor 12-20
- Timbang granul
- Lakukan evaluasi granul meliputi :
Uji sifat alir
Uji kompresibilitas
Uji sudut diam
- Timbang pelincir PEG-6000 (jumlah pelincir berkisar 0,1- 5% berat granul)
- Campurkan dengan massa granul kering ke dalam botol bermulut lebar, kocok ad
homogen
- Masukkan granul ke dalam alat pencetak tablet
- Cetak tablet sebanyak 60 tablet dengan bobot 500 mg
- Lakukan evaluasi tablet
4
BAB III
EVALUASI
3.1 Evaluasi Granul
Evaluasi granul bertujuan untuk memeriksa apakah granul yang
terbentuk memenuhi syarat atau tidak untuk dikempa.
1. Kecepatan Aliran (Menggunakan Flow Tester)
Kecepatan alir adalah waktu yang dibutuhkan sejumlah granul untuk mengalir
dalam suatu alat. Sifat aliran ini digunakan untuk melihat efektivitas bahan
pelincir, mudah tidaknya granul mengalir, dan sifat permukaan granul (Voigt,
1994). Kecepatan alir diperoleh dari waktu dalam detik yang diperlukan sejumlah
tertentu granul untuk mengalir melewati alat penguji (corong) .Pengujian dapat
dilakukan dengan menggunakan corong yang diisi dengan granul lalu di catat
waktu alir yang dibutuhkan granul untuk mngalr keluar corong dapat ditulis
dalam perbandingan.
Rumus: :
V=mt
Dimana v = kecepatan alir
m = massa granul
t = waktu yang dibutuhkan granul untuk mengalir keluar.
Hubungan antar kecepatan alir suatu granul dengan sifat sifat alir granul
adalah sebagai berikut :
5
Laju Air (gr/s) Sifat Aliran
>10 Sangat baik
4 – 10 Baik
1,6 – 4 Sukar
<1,6 Sangat sukar
( Aulton, 2001)
2. Sudut Diam
Sudut diam adalah sudut tepat yang terjadi antara timbunan partikel bentuk
krucut dengan bidang horizontal dan sudut yang maksimum dibentuk permukaan
serbuk dengan permukaan horizontal pada waktu berputar dinamakan sudut diam.
Massa cetak diletakkan dalam corong alat uji kecepatan alir yang bagian
bawahnya ditutup. Massa cetak yang keluar dari alat tersebut dihitung kecepatan
alirannya dengan menghitung waktu yang diperlukan oleh sejumlah serbuk untuk
turun melalui corong alat penguji dengan menggunakan stopwatch dari mulai
dibukanya tutup bagian bawah hingga semua masa granul mengalir keluar dari
alat uji. Timbunan granul dapat digunakan untuk menghitung sudut istirahat.
Diameter rata-rata timbunan granul dan titik puncak timbunan granul diukur
( Lacman, Lieberman dan Kanig.1994). sudut diam dapat dihitung dengan
persamaan
tan α=hr
Dimana tan α adalah sudut diam, h adalah tinggi kerucut yang dihasilkan,
dan r adalah jari-jari kerucut yang dihasilkan. Hubungan antara sudut diam
dengan kecepatan alir adalah sebagai berikut:
Sudut Istirahat α Sifat Aliran
<25 Sangat baik
25 – 30 Baik
30 – 40 Cukup
>40 Sangat sukar
(Aulton, 2001)
3. Kompresibilitas
6
Kompresibiltas adalah kemampuan serbuk untuk berkurang atau menurun
setelah diberikan tekanan. Penentuan kompresibilitas digunakan untuk
menghasilkan tablet yang baik, kompresibilitas dapat dilihat dari harga indeks
Cara yang sangat bergantung pada kerapatan nyata maupun kerapatan mampat
dari granul yaitu dengan cara kerapatan mampat dikurangi kerapatan nyata, lalu di
bagi dengan kerapatan mampat. Kompresibilitas granul dinyatakan dalam persen.
Hubungan antara indeks Carr dengan jenis aliran granul ( Lachman, Lieberman
dan Kanig, 1994 ). Kompresibilitas granul dapat dihitung dengan
persamaan :rumus :
ρu¿W 2−W 1
Vodan ρb¿
W 2−W 1V 1
C= ρ b− ρuρ b
×100 % atauC={1− ρuρb }×100 %
Keterangan :
C= kompresibilitas
ρu = kerapatan bulk sebelumm diketuk
ρb = kerapatan bulk setelah diketuk
W = berat gelas ukur kosong
W2 = berat gelas ukur setelah diisi granul
V0 =volume granul sebelum dihentakkan
V1 = volume granul setelah dihentakkan
Hubungan antara kompresibilitas dengan sifat alir granul dapat dilihat sebagai
berikut :
Kompresibilitas (%) Sifat Aliran
5 -12 Sangat baik
12 – 18 Baik
18 – 23 Cukup
23 – 33 Kurang
33 – 38 Sangat kurang
>38 Sangat buruk
7
(Aulton, 2001)
4. Kadar Pemampatan
a. Masukkan 100 gr granul dalam gelas ukur 250 mL , Volume mula-
mula dicatat sebagai ketukann 0 (Vo).
b. Lakukan pengetukan, dan volume pada ketukan ke 10, 50, 100,
diukur.
c. Timbang bobot granul yang digunakan untuk pengujian ini.
d. Hitung kadar pemampatan dengan persamaan berikut ini:
Kp = [(Vo-Vt)/Vo] x 100 %
Kp = kadar pemampatan
Vo = volume granul sebelum pemampatan
Vt = volume granul pada t ketukan
Penafsiran hasil : Granul memenuhi syarat jika Kp < 20%.
3.2 Evaluasi Tablet Jadi
1. Ukuran dan Ketebalan
Dimensi dan bentuk kempa ditentukan oleh peralatan selama proses
pengempaan. Ketebalan tablet adalah satu-satunya variabel dimensi yang
8
berhubungan dengan proses. Pada beban kempaan yang konstan, ketebalan tablet
bervariasi dengan berubahnya die, dengan distribusi ukuran partikel serta
kepadatan campuran partikel yang dikempa, dan dengan berat tablet, sementara
pada kepadatan pengisian die yang konstan (Lachman, Lieberman dan Kanig,
1994). Kecuali dinyatakan lain, diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak
kurang dari 1 1/3 tebal tablet (Departemen Kesehatan RI, 1979).
2. Keseragaman Bobot
Tablet yang tidak bersalut harus memenuhi syarat keseragaman bobot
yang ditetapkan cara perhitungannya. Menurut Farmakope Indonesia Edisi III
(1979), cara perhitungan bobot keseragaman tablet adalah timbang 20 tablet,
hitung bobot rata-ratanya. Lalu timbang satu persatu tablet dan tidak boleh lebih
dari 2 tablet yang masing-masing bobotnya yang menyimpang dari bobot rata-
ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan di kolom A, dan tidak satu pun
tablet yang bobot rata-ratanya meyimpang dari kolom B. Jika tablet yang
digunakan tidak cukup 20 tablet maka cukup menggunakan 10 tablet dengan
syarat tidak ada satu tablet pun yang bobot rata-ratanya lebih besar dari kolom A
maupun kolom B (Departemen Kesehatan RI, 1979).
Bobot Rata-RataPenyimpangan Bobot Rata-Rata (%)
A B
≤ 25 mg 15% 30%
26 mg – 150 mg 10% 20%
151 mg – 300 mg 7,5% 15%
>300 mg 5% 10%
9
3. Kekerasan Tablet
Tablet harus mempunyai kekuatan atau kekerasan tertentu serta tahan
kerenyahan agar dapat bertahan dari berbagai ancaman mekanik pada saat
pembuatan, pengepakan, dan pendistribusian. Selain itu tablet juga harus dapat
bertahan perlakuan berlebihan oleh konsumen, seperti guncangan di dalam tas.
Kekerasan tablet yang cukup serta tahan penyerbukan dan kerenyahan merupakan
persyaratan penting dalam penerimaan konsumen (Lachman, Lieberman dan
Kanig, 1994). Dalam bidang industri farmasi kekuatan tekanan mínimum yang
sesuai untuk tablet adalah 4 kg sampai 8 kg (Parrot, 1971).
4. Friabilitas
Kerapuhan tablet dapat diuji dengan alat friabilator roche dengan cara
memperlakukan sejumlah tablet terhadap gabungan pengaruh goresan dan
guncangan dengan memakai sejenis tabung plastik yang berputar pada kecepatan
25 rpm dan menjatuhkan tablet sejauh 6 inci pada setiap putaran. Biasanya
sejumlah tablet yang telah ditimbang diletakkan ke dalam alat tersebut lalu diputar
dengan kecepatan 25 rpm selama 4 menit (100 putaran) tablet lalu dibersihkan
10
dari debu dan ditimbang ulang. Kehilangan berat lebih kecil dari 0,5% - 1% masih
dapat dibenarkan (Lieberman, Lachman, Scwartz, 1990).
5. Waktu Melarut
Uji daya larut (lihat asetosal 5 menit
a. Siapkan aquadest 200 cc di dalam beaker gelas
b. Masukkan tablet effervescent yang telah dibuat
c. Biarkan tablet bergelembung dan melarut
d. Amati dan hitung lama waktu tablet bergelembung sampai
gelembung habis
e. Bandingkan dengan sediaan yang beredar di pasaran
11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Evaluasi Granul
1. Kecepatan Alir
Evaluasi kecepatan granul dilakukan 3x
NoWaktu yang dibutuhkan
granulMassa Granul Kecepatan Alir
Sifat Aliran (Aulton,2001)
1 2,29 detik 10 gram 4,36 gram/detik Baik
2 2,16 detik 10 gram 4,69 gram/detik Baik
3 2,30 detik 10 gram 4,34 gram/detik Baik
2. Sudut Diam
NoTinggi
Timbunan Granul
Jari-jari Sifat Aliran
1 1,5 cm 4 cm 0,375 20.55 Sangat baik
2 1,4 cm 4,5cm 0,311 17.27 Sangat baik
3 1,4 cm 4 cm 0,35 19.29 Sangat baik
3. Kompresibilitas
12
v=mt
tan α=hr
tan α α
C= ρb−ρuρb
x 100 %
ρb= mv500
ρu= mvo ρb=10 gr
19 ml=0 .52 gr /volρu=10 gr
22, 5 ml=0 . 4 gr / vol
Jadi
(aliran cukup baik)
4. Kadar Pemampatan
( memenuhi syarat )
5. Pembahasan
Jenis Evaluasi Syarat Hasil Keterangan
Kecepatan Alir 4-10 g/detik 4,46 g/detik Baik
Sudut Diam < 25 20,55 Sangat baik
Kompresibilitas 18-23% 23,07% Cukup Baik
Kadar Pemampatan < 20%. 20% Memenuhi syarat
Waktu alir adalah waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah granul dan serbuk
untuk mengalir dalam suatu alat. Granul yang memiliki aliran yang baik akan
mengalir dari suatu wadah dengan waktu tidak kurang dari 10 detik. Kecepatan
alir dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran partikel, kondisi permukaan, kelembaban,
dan bahan pelicin (Aulton, 2002). Hasil evaluasi granul pada formulasi yang
adalah 4,46 g/detik dan memiliki sifat alir yang baik sesuai persyaratan. Untuk
menentukan sikap aliran berlaku sudut diam, yang diberikan jika suatu zat berupa
granul mengalir bebas dari sebuah corong membentuk sebuah kerucut, dimana
sudut kemiringan tersebut dapat diukur. Semakin datar kerucut artinya sudut
kemiringan semakin kecil maka sifat aliran semakin baik (Voight,1994). Hasil
13
C= ρb−ρuρb
x 100 %
C=0 ,52−0,40 ,52
x100 %=23 , 07 %
%T=Vo−V 500Vo
x100 %
%T=10 ml−8 ml10 ml
x100 %=20 %
evaluasi sudut diam adalah ..... yang menunjukkan bahwa granul memiliki sifat
aliran ..... sesuai dengan rentang .... (Voight, 1994).
Nilai kompresibilitas adalah persentase perbandingan antara selisih
densitas nyata (bulk density) dan densitas mampat (poured density). Semakin
tinggi nilai kompresibilitas maka serbuk semakin kohesif dan sifat aliran menjadi
memburuk (Khan, 2008). Hasil evaluasi kompresibilitas granul adalah 23,07%
yang menunjukkan bahwa granul memiliki sifat aliran yang cukup baik (Aulton,
2001).
4.2 Evaluasi Tablet
1. Keseragaman Ukuran
Sampel Diameter Ketebalan Sampel Diameter Ketebalan
Tablet 1 1,29 cm 0,35 cm Tablet 11 1,28 cm 0,37 cm
Tablet 2 1,28 cm 0,35 cm Tablet 12 1,28 cm 0,34 cm
Tablet 3 1,28 cm 0,36 cm Tablet 13 1,28 cm 0,35 cm
Tablet 4 1,28 cm 0,36 cm Tablet 14 1,28 cm 0,36 cm
Tablet 5 1,28 cm 0,36 cm Tablet 15 1,28 cm 0,33 cm
Tablet 6 1,28 cm 0,36 cm Tablet 16 1,29 cm 0,34 cm
Tablet 7 1,28 cm 0,34 cm Tablet 17 1,29 cm 0,33 cm
Tablet 8 1,28 cm 0,36 cm Tablet 18 1,28 cm 0,38 cm
Tablet 9 1,29 cm 0,38 cm Tablet 19 1,29 cm 0,35 cm
Tablet 10 1,28 cm 0,38 cm Tablet 20 1,28 cm 0,35 cm
Rata-Rata Diameter 1,2825 cm Rata-Rata Ketebalan 0,355 cm
14
2. Keseragaman Bobot
Sampel Bobot Sampel Bobot
Tablet 1 0,5013 g Tablet 11 0,5181 g
Tablet 2 0,4940 g Tablet 12 0,4625 g
Tablet 3 0,5040 g Tablet 13 0,4904 g
Tablet 4 0,5171 g Tablet 14 0,4963 g
Tablet 5 0,4809 g Tablet 15 0,4670 g
Tablet 6 0,5112 g Tablet 16 0,4682 g
Tablet 7 0,4732 g Tablet 17 0,4728 g
Tablet 8 0,4958 g Tablet 18 0,4401 g
Tablet 9 0,5020 g Tablet 19 0,4566 g
Tablet 10 0,5112 g Tablet 20 0,4536 g
Rata-rata bobot tablet 0,4858 g
3. Kekerasan Tablet
Sampel Kekerasan
Tablet 1 1 kg
Tablet 2 1 kg
Tablet 3 1 kg
Tablet 4 1 kg
Tablet 5 1 kg
Rata-rata 1 kg
4. Friabilitas
Bobot 20 tablet sebelum dimasukkan ke friabilitor (W0) = 9,7105 g
Bobot 20 tablet setelah dimasukkan ke friabilitor (W1) = 9,6867 g
Indeks friabilitas (f) = (Wo−W 1)
Wox 100 %
= (9,7105−9,6867)
9,7105x 100 %
= 0,2451%
15
5. Uji Daya Larut
Tablet dimasukkan dalam beaker gelas berisi 200 cc aqua lalu hitung
waktu kecepatan tablet effervescent melarut. Setelah dilakukan pengamatan tablet
effervescent sampel melarut sempurna setelah 3 menit 58 detik. Sedangkan tablet
effervescent yang ada di pasaran dengan merek dagang X melarut selama …..
6. Pembahasan
Jenis Evaluasi Syarat Hasil Keterangan
Keseragaman
Ukuran meliputi :
a. Diameter
b. Ketebalan
3 kali ketebalan
1/3 diameter
1,2825 cm
0,355 cm
Tidak memenuhi
syarat
Keseragaman
bobot
Tidak
menyimpang dari
5%-10%
0,4858 g
Kekerasan 1 kg
Friabilitas 0,5% - 1% 0,2451% Memenuhi Syarat
Daya Larut < 5 menit 3 menit 58 detik Memenuhi syarat
Uji keseragaman ukuran bertujuan untuk memberikan pengawasan
terhadap ketebalan tablet agar volume beragam. Uji keseragaman ukuran dan
ketebalan dilakukan menggunakan jangka sorong. Berdasarkan persyaratan
keseragaman ukuran dan ketebalan tablet, diameter tablet tidak boleh lebih dari
tiga kali dan tidak kurang dari 1 1/3 tebal tablet (Departemen Kesehatan RI,
1979). Berdasarkan data hasil evaluasi keseragaman ukuran dan ketebalan tablet
yang diukur menggunakan jangka sorong dapat dinyatakan bahwa diameter tablet
tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Karena seharusnya jika tablet
memiliki ketebalan 0,35 cm maka diameter tablet 1,05 cm begitupula sebaliknya.
Menurut Farmakope Edisi III (Depkes,1979) tablet dengan rata-rata berat
lebih dari 300 mg, tidak boleh ada 2 tablet yang menyimpang lebih dari 5% dari
bobot rata-rata dan tidak satupun tablet yang bobotnya menyimpang lebih dari
10% bobot rata-rata. Hasil evaluasi keseragaman bobot yang dilakukan pada 20
16
tablet yang diambil secara acak menunjukkan bahwa ada 6 tablet yang memiliki
penyimpangan lebih dari 5% sehingga menunjukkan bahwa tablet tersebut tidak
memenuhi persyaratan.
Kekerasan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi ketahanan
tablet terhadap guncangan mekanik yang mungkin terjadi selama proses
pengemasan, penyimpanan ataupun transportasi (Anwar, Effionora., dkk 2007).
Persyaratan kekesaran untuk tablet effervescent adalah ..... menurut ..... Hasil
evaluasi kekerasan tablet rata-rata adalah 1 kg. Hal ini menunjukkan bahwa .......
Friabilitas berguna untuk memprediksi kemampuan tablet agar dapat
bertahan terhadap goncangan selama proses pembuatan, pengepakan,
pengangkutan, sampai penggunaan oleh konsumen (Lieberman and Lachman,
1980). Timbang tablet 20 tablet sebelum dan setelah dimasukkan ke dalam
friablilator, kemudian hitung kehilangan berat tablet dengan syarat bahwa
kehilangan berat 0,5%-1% masih dapat diterima. Hasil evaluasi friabilitas
menunjukkan bahwa tablet effervescent mengalami kehilangan berat sebesar
0,2451% dan hal tersebut masih dapat diterima.
Daya larut adalah kemampuan pengikatan kristalisasi dari molekul-
molekul yang sama menjadi “kristal-kristal campuran”.
17
18
19
BIENCOOLS tablet effervescentVitamin C 500mg
KOMPOSISI Tiap satu tablet mengandung : Vitamin C 500mg
FARMAKOLOGIAbsorpsi : asam askorbat diabsorpsi dengan cepat setelah pemberian per oral. Dengan asupan vitamin C yang normal (30-180 mg perhari), 70-90% vitamin diabsorpsi. Pada dosis > 1 g perhari, absorpsi menurun menjadi 50% atau kurang. Distribusi : asam askorbat terdistribusi luas dalam jaringan tubuh. Sejumlah besar vitamin ditemukan dalam hepar, leukosit, platelet, jaringan glandular dan lensa mata. 25% terikat dengan protein. Metabolisme : di hepar via oksidasi dan sulfation. Eliminasi : lewat urin.
INDIKASI Sariawan, Dietary and replacement requirements, Tes saturasi status nutrisi, Degenerasi makular, Bahan pengasam urin (efektivitas masih dipertanyakan), Mengkoreksi tyrosinemia pada bayi prematur dengan diet tinggi protein, Terapi idopathic methemoglobinemia, Mencegah dan mengobati flu, Untuk meningkatkan ekskresi besi selama pemberian deferoxamine (bukti terbatas).
KONTRAINDIKASI Berperan dalam pembentukan substansi antar sel dan jaringan kolagen yang merupakan bagian dari jaringan ikat. Juga diperlukan dalam prouiurrgun sel darah merah, dan pembentukan tulang serta dintin.
DOSIS
EFEK SAMPINGDiare. Pengasaman urine oleh vitamin C dapat memudahkan kristalisasi oksalat dan sistin.
PERINGATAN DAN PERHATIAN Tetrasiklin dan obat epilepsi dapat mempercepat ekskresi vitamin C. Sebaliknya, vitamin C dapat pula mempengaruhi ekskresi obat-obat yang diberikan bersamaan.Simpan di tempatsejukdankering terhindardaricahaya 5 blister x 12 kapsulNo. Reg : DBL9940309311A1 No.Batch : 9911028 Exp.Date : Mei 2017
BIENFARMAPHARMACEUTICAL INDUSTRIES
PALEMBANG-INDONESIA
Top Related