Download - ETOS KERJA DALAM ISLAM

Transcript
Page 1: ETOS KERJA  DALAM ISLAM

ETOS KERJA DALAM ISLAM

Page 2: ETOS KERJA  DALAM ISLAM

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama IslamKelas/Semester : XII/1Standar Kompetensi : Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang etos kerja

Kompetensi Dasar : 2.1 Membaca QS Al- Mujadalah: 11 dan Al-Jumu’ah: 9-10 2.2 Menjelaskan arti QS Al-Mujadalah: 11 dan Al-Jumu’ah: 9-10 2.3 Membiasakan beretos kerja seperti terkandung dalam QS Al- Mujadalah: 11 dan Al-Jumu’ah: 9-10

Page 3: ETOS KERJA  DALAM ISLAM

Allah berfirman dalam Surat Al-Mujadalah ayat 11:

Page 4: ETOS KERJA  DALAM ISLAM

“Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu,‘Berlapang-lapanglah dalam majelis’, maka lapangkanlah,niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu, dan apabila dikatakan,‘Berdirilah kamu, maka berdirilah’, niscaya Allah akanmeninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yangdiberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apayang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mujadalah: 11)

Page 5: ETOS KERJA  DALAM ISLAM

Khalifah Ali bin Abi Thalib mengatakan bahwa ada sepuluh kelebihan ilmudibanding harta, yaitu:Ilmu adalah warisan para nabi, sedangkan harta adalah warisan dariFir’aun, Qarun, dan lain-lain.Ilmu selalu menjaga orang yang mempunyainya, sedangkan hartadijaga oleh orang yang mempunyainya.Orang yang berilmu banyak mempunyai teman, sedangkan orang yangberharta mempunyai banyak lawan.

Page 6: ETOS KERJA  DALAM ISLAM

Ilmu apabila diberikan kepada orang lain akan bertambah sedangkanharta bila diberikan akan berkurang.Ilmuwan sering dipanggil alim, ulama, dan lain-lain. Sedangkanhartawan sering dipanggil bakhil, kikir, dan lain-lain.Pemilik ilmu akan menerima syafaat pada hari kiamat, sedangkanpemilik harta akan dimintai pertanggungjawabannya diakhirat kelak.

Page 7: ETOS KERJA  DALAM ISLAM

Ilmu apabila disimpan tidak akan habis, sedangkan harta biladisimpan akan usang dan lapuk.Ilmu tidak usah dijaga dari kejahatan, sedangkan harta selaludijaga dari kejahatan.Ilmu tidak memerlukan tempat, sementara harta memerlukan tempat.Ilmu akan menyinari hati hingga menjadi terang dan tenteram,sedangkan harta akan mengeraskan setiap hati manusia.Itulah sepuluh kelebihan ilmu dibanding harta

Page 8: ETOS KERJA  DALAM ISLAM

Menurut ayat diatas, Allah akan mengangkat derajat orang-orang yangberiman dan berilmu pengetahuan beberapa tingkat. Oleh karenanya Allahmenyuruh manusia berpikir menggali ilmu pengetahuan, membentuk majelista’lim, membaca ayat-ayat Allah, baik ayat yang tertulis maupun yangtercipta yaitu segala sesuatu yang diciptakan Allah misalnya langit, bumi,gunung, bintang, dll.

Page 9: ETOS KERJA  DALAM ISLAM

Isi kandungan surat Al Mujadilah ayat 11 diantaranya :

1.      Dalam suatu majelis nabi Muhammad saw. memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk berperilaku sopan santun, dengan berperilaku yang baik dengan mendahulukan kepentingan orang lain dari kepentingan diri sendiri.

Page 10: ETOS KERJA  DALAM ISLAM

2.      Jika pimpinan sidang memerintahkan untuk mengosongkan beberapa tempat duduk untuk orang-orang yang dihormati baik karena ketakwaan yaitu orang-orang sholeh maupun keilmuannya karena mempunyai keilmuan dan wawasan yang luas maka hendaklah dituruti perintahnya. Dalam hal ini memberi kelapangan (tempat duduk) yang sewajarnya dalam suatu majelis.

Page 11: ETOS KERJA  DALAM ISLAM

3.      Allah SWT meninggikan derajat orang-orang yang beriman karena ketakwaannya dan berilmu karena pengetahuan yang luas dan kecerdasannya, serta orang-orang yang gemar beramal sholeh dengan beberapa derajat baik di mata manusia maupun di sisi  Allah SWT. Iman merupakan syarat mutlak diterimanya amal di sisi Allah SWT. Dengan kata lain tanpa iman suatu amal tidak diterima oleh Allah, walupun ia berniat dengan tulus, ataupun ia beramal dengan jumlah yang banyak. Adapun ilmu pengetahun merupakan salah satu kunci kesuksesan hidup di dunia, ilmu juga sebagai pintu menuju syurga. Imbalan yang diterima seseorang dalam amalan yang sama antara seorang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu tidaklah sama bahkan jauh berbeda. Ilmu  menentukan kualitas amal seseorang dengan ilmu seseorang menjadi terangkat derajatnya.

 

Page 12: ETOS KERJA  DALAM ISLAM

4.      Sesungguhnya tiap-tiap orang yang memberikan kelapangan kepada hamba Allah dalam melakukan perbuatan-perbuatan baik, maka Allah akan memberi kelapangan pula kepadanya di dunia dan di akhirat nanti.

Page 13: ETOS KERJA  DALAM ISLAM

Surat Al Jumuah Ayat 9-10

Page 14: ETOS KERJA  DALAM ISLAM

Surat Al Jumuah Ayat 9-10

Page 15: ETOS KERJA  DALAM ISLAM

Surat Al Jumuah Ayat 9-10 Terjemahan :

9.“Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan  sembahyang pada hari Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”

10. Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.”

Page 16: ETOS KERJA  DALAM ISLAM

Surat Al Jumuah Ayat 9 Pada ayat Jumuah Allah SWT menerangkan bahwa apabila muadzin mengumandangkan adzan pada hari jum’at, maka hendaklah kita meninggalkan perniagaan dan segala usaha dunia serta bersegera ke masjid untuk mendengarkan khutbah dan melaksanakan shalat Jum’at, dengan cara yang wajar, tidak berlari-lari, tetapi berjalan dengan tenang sampai ke masjid, sebagaimana sabda Nabi saw: “Apabila salat telah diiqomatkan janganlah kamu mendatanginya dalam keadaan tergesa-gesa, tetapi datangilah dalam keadaan berjalan biasa penuh ketenangan dan rasa menngagungkan(Nya). Apa yang engkau capai (dalam salat jemaah) kerjakanlah apa yang luput dari kamu  sempurnakanlah sendiri. “ (HR. Riwayat Bukhari, Muslim dari Abu Hurairah) Cara yang demikian itu seandainya seseorang mengetahui betapa besar pahala yang akan diperoleh orang yang mengerjakan shalat Jum’at dengan baik, maka melaksanakan perintah itu (memenuhi panggilan salat dan meninggalkan jual beli) adalah lebih baik dari pada tetap melaksanakan jual beli dan meneruskan usaha untuk memperoleh keuntungan dunia, sebagaiman firman Allah SWT. “Sedang kehidupan akhirat lebih baik dan lebih kekal.” (QS. Al A’la : 17)

Page 17: ETOS KERJA  DALAM ISLAM

  Surat Al Jumuah Ayat 10 Pada ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa setelah selesai

melakukan shalat Jumat hendaklah bertebaran di muka bumi melaksanakan

urusan duniawi, berusaha mencari rezeki yang halal, sesudah menunaikan

yang bermanfaat untuk akhirat. Hendaklah mengingat Allah sebanyak-banyaknya di dalam

mengerjakan usahanya dengan menghindarkan diri dari kecurangan,

penyelewengan,dan lain-lainnya, karena Allah Maha Mengetahui segala sesuatu yangtersembunyi apalagi yang nampak nyata, sebagaiman firman Allah

SWT: “Yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Yang Maha Perkasa

lagi Maha Bijaksana.” (QS. At Taghabun : 18)

Dengan demikian tercapailah kebahagian dan keberuntungan di dunia dan

akhirat. Dianjurkan kepada siapa yang telah selesai shalat Jumat berdoa

dengan doa ini: “Ya Allah, sesungguhnya saya telah mengerjakan panggilaan-Mu, dan

saya telah melaksanakan shalat Jumat yang engkau wajibkan, dan saya

telah bertebaan (di Muka bumi) sebagaimana Engkau perintahkankan

kepadaku maka berilah saya rezeki dari karunia-Mu dan Engkaulah sebaik-baik pemberi rezeki.”

Page 18: ETOS KERJA  DALAM ISLAM

“Jika ada persoalan yang terlalu sulit bagiku, aku pergi ke mesjid dan berdoa, memohon kepada Yang Maha Pencipta agar pintu

yang telah tertutup bagiku dibukakan dan apa yang tampaknya sulit menjadi sederhana. Biasanya, saat malam tiba, aku kembali ke rumah, menghidupkan lampu dan menenggelamkan diri dalam

bacaan dan tulisan…”(Ibnu Sina)

Page 19: ETOS KERJA  DALAM ISLAM

Bekerja Sebagai Satu Kewajiban Seorang Hamba Kepada Allah SWT

Allah SWT memerintahkan bekerja kepada setiap hamba-hamba-Nya (QS. Attaubah/ 9 : 105) :IمؤIمنون ه عملكمI ورسوله وال وقل اعIملوا فسيرى الل

هادة Iب والش Iغي وستردون إلى عالم الIتمI تعIملون ئكمI بما كن فينب

Dan katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu'min akan melihat pekerjaanmu itu, dan

kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada

kamu apa yang telah kamu kerjakan".

Page 20: ETOS KERJA  DALAM ISLAM

Bekerja Sebagai Satu Kewajiban Seorang Hamba Kepada Allah SWT

Seorang insan minimal sekali diharuskan untuk dapat memberikan nafkah kepada dirinya sendiri, dan juga kepada keluarganya.

Dalam Islam terdapat banyak sekali ibadah yang tidak mungkin dilakukan tanpa biaya & harta, seperti zakat, infak, shadaqah, wakaf, haji dan umrah. Sedangkan biaya/ harta tidak mungkin diperoleh tanpa proses kerja. Maka bekerja untuk memperoleh harta dalam rangka ibadah kepada Allah menjadi wajib. Kaidah fiqhiyah mengatakan :

به فهو واجب Iواجب إال ماال يتم الSuatu kewajiban yang tidak bisa dilakukan melainkan

dengan pelaksanaan sesuatu, maka sesuatu itu hukumnya wajib.

Page 21: ETOS KERJA  DALAM ISLAM

Keutamaan (Fadhilah) Bekerja Dalam Islam

Orang yang ikhlas bekerja akan mendapatkan ampunan dosa dari Allah SWT. Dalam sebuah hadits diriwayatkan :

منI عمل يده أمIسى مغIفوIرا له (رواه منI أمIسى كاالالطبراني)

Barang siapa yang sore hari duduk kelelahan lantaran pekerjaan yang telah dilakukannya, maka ia dapatkan sore hari tersebut dosa-

dosanya diampuni oleh Allah SWT. (HR. Thabrani)

Page 22: ETOS KERJA  DALAM ISLAM

Keutamaan (Fadhilah) Bekerja Dalam Islam

Akan diampuninya suatu dosa yang tidak dapat diampuni dengan shalat, puasa, zakat, haji & umrah. Dalam sebuah riwayat dikatakan :إن من الذنوIب لذنوIبا، ال تكفرها الصالة وال

IعمIرة، قال وما تكفرها ي�ا Iحج وال ال الصيام وال الIشة Iمعي IهموIم فيI طلب ال رسوIل الله؟ قال ال

(رواه الطبراني) ‘Sesungguhnya diantara dosa-dosa itu, terdapat

satu dosa yang tidak dapat dihapuskan dengan shalat, puasa, haji dan umrah.’

Sahabat bertanya, ‘Apa yang dapat menghapuskannya wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Semangat dalam mencari rizki.’

(HR. Thabrani)

Page 23: ETOS KERJA  DALAM ISLAM

Keutamaan (Fadhilah) Bekerja Dalam Islam

Mendapatkan ‘Cinta Allah SWT’. Dalam sebuah riwayat digambarkan : IمحIترف (رواه الطبراني) IمؤIمن ال إن الله يحب ال

Sesungguhnya Allah SWT mencintai seorang mu’min yang giat bekerja. (HR. Thabrani)

Terhindar dari azab nerakaDalam sebuah riwayat dikemukakan, "Pada suatu saat, Saad bin Muadz Al-Anshari berkisah bahwa ketika Nabi Muhammad SAW baru kembali dari Perang Tabuk, beliau melihat tangan Sa'ad yang melepuh, kulitnya gosong kehitam-hitaman karena diterpa sengatan matahari. Rasulullah bertanya, 'Kenapa tanganmu?' Saad menjawab, 'Karena aku mengolah tanah dengan cangkul ini untuk mencari nafkah keluarga yang menjadi tanggunganku." Kemudian Rasulullah SAW mengambil tangan Saad dan menciumnya seraya berkata, 'Inilah tangan yang tidak akan pernah disentuh oleh api neraka'" (HR. Tabrani)

Page 24: ETOS KERJA  DALAM ISLAM

Seorang insan minimal sekali diharuskan untuk dapat memberikan nafkah kepada dirinya sendiri, dan juga kepada keluarganya.

Dalam Islam terdapat banyak sekali ibadah yang tidak mungkin dilakukan tanpa biaya & harta, seperti zakat, infak, shadaqah, wakaf, haji dan umrah. Sedangkan biaya/ harta tidak mungkin diperoleh tanpa proses kerja. Maka bekerja untuk memperoleh harta dalam rangka ibadah kepada Allah menjadi wajib. Kaidah fiqhiyah mengatakan :

به فهو واجب Iواجب إال ماال يتم الSuatu kewajiban yang tidak bisa dilakukan melainkan

dengan pelaksanaan sesuatu, maka sesuatu itu hukumnya wajib.

Page 25: ETOS KERJA  DALAM ISLAM

Pertanyaan Besar Tentang Pekerjaan Kita

Apakah pekerjaan yang kita lakukan akan mengantarkan kita ke surga?

Apa syarat – syarat yang dapat menjadikan pekerjaan kita sebagai sarana untuk mendapatkan surga Allah SWT?

Bagaimana menjadikan pekerjaan kita sebagai sarana untuk mendapatkan surga?

Page 26: ETOS KERJA  DALAM ISLAM

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah

Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS. Al-Hasyr 18)

Page 27: ETOS KERJA  DALAM ISLAM

Syarat Mendapatkan Surga Dengan Bekerja

1. Niat Ikhlas Karena Allah SWT النية الخاصة لله تعالىArtinya ketika bekerja, niatan utamanya adalah karena Allah SWT sebagai kewajiban dari Allah yang harus dilakukan oleh setiap hamba. Dan konsekwensinya adalah ia selalu memulai aktivitas pekerjaannya dengan dzikir kepada Allah. Ketika berangkat dari rumah, lisannya basah dengan doa bismillahi tawakkaltu alallah.. la haula wala quwwata illa billah.. Dan ketika pulang ke rumahpun, kalimat tahmid menggema dalam dirinya yang keluar melalui lisannya.

Page 28: ETOS KERJA  DALAM ISLAM

Syarat Mendapatkan Surga Dengan Bekerja

2. Itqan, sungguh-sungguh dan profesional dalam bekerja اإلتقان في العملSyarat kedua agar pekerjaan dijadikan sarana mendapatkan surga dari Allah SWT adalah profesional, sungguh-sungguh dan tekun dalam bekerja.Diantara bentuknya adalah, tuntas melaksanakan pekerjaan yang diamanahkan kepadanya, memiliki keahlian di bidangnya dsb.Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda

Iقنه (رواه إن الله يحب إذا عمل أحدكمI عمال أنI يتالطبراني)

Sesungguhnya Allah mencintai seorang hamba yang apabila ia bekerja, ia menyempurnakan pekerjaannya.

(HR. Tabrani_

Page 29: ETOS KERJA  DALAM ISLAM

Syarat Mendapatkan Surga Dengan Bekerja3. Bersikap Jujur & Amanah

الصدق واألمانةKarena pada hakekatnya pekerjaan yang dilakukannya tersebut merupakan amanah, baik secara duniawi dari atasannya atau pemilik usaha, maupun secara duniawi dari Allah SWT yang akan dimintai pertanggung jawaban atas pekerjaan yang dilakukannya. Implementasi jujur dan amanah dalam bekerja diantaranya adalah dengan tidak mengambil sesuatu yang bukan menjadi haknya, tidak curang, obyektif dalam menilai, dan sebagainya. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda: Iن Iقي Iن والصدي ي بي Iن مع الن Iألمي اجر الصدوIق ا الت

هداء (رواه الترمذي) والشSeorang pebisnis yang jujur lagi dapat dipercaya,

(kelak akan dikumpulkan) bersama para nabi, shiddiqin dan syuhada’. (HR. Turmudzi)

Page 30: ETOS KERJA  DALAM ISLAM

Syarat Mendapatkan Surga Dengan Bekerja

4. Menjaga Etika Sebagai Seorang Muslimالتخلق باألخالق اإلسالميةBekerja juga harus memperhatikan adab dan etika sebagai seroang muslim, seperti etika dalam berbicara, menegur, berpakaian, bergaul, makan, minum, berhadapan dengan customer, rapat, dan sebagainya. Bahkan akhlak atau etika ini merupakan ciri kesempurnaan iman seorang mu'min. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda :Iمانا أحIسنهمI خ�لقا (رواه Iن إي IمؤIمني Iمل ال أك

الترمذي)Sesempurna-sempurnanya keimanan seorang mu’min

adalah yang paling baik akhlaknya (HR. Turmudzi)

Page 31: ETOS KERJA  DALAM ISLAM

Syarat Mendapatkan Surga Dengan Bekerja

5. Tidak Melanggar Prinsip-Prinsip Syariahمطبقا بالشريعة اإلسالميةAspek lain dalam etika bekerja dalam Islam adalah tidak boleh melanggar prinsip-prinsip syariah dalam pekerjaan yang dilakukannya. Tidak melanggar prinsip syariah ini dapat dibagi menjadi beberapa hal : Pertama dari sisi dzat atau substansi dari pekerjaannya, seperti memporduksi tidak boleh barang yang haram, menyebarluaskan kefasadan (seperti pornografi), mengandung unsur riba, maysir, gharar dsb. Kedua dari sisi penunjang yang tidak terkait langsung dengan pekerjaan, seperti risywah, membuat fitnah dalam persaingan, tidak menutup aurat, ikhtilat antara laki-laki dengan perempuan, dsb.

Iطلوا سول وال تب ه وأطيعوا الر ذين ءامنوا أطيعوا الل ها ال ياأيIمالكمIأع

Hai orang-orang yang beriman, ta`atlah kepada Allah dan ta`atlah kepada rasul dan janganlah kamu merusakkan

(pahala) amal-amalmu. (QS. Muhammad, 47 : 33)

Page 32: ETOS KERJA  DALAM ISLAM

Syarat Mendapatkan Surga Dengan Bekerja

6. Menghindari Syubhat اإلبتعاد عن الشبهاتDalam bekerja terkadang seseorang dihadapkan dengan adanya syubhat atau sesuatu yang meragukan dan samar antara kehalalan dengan keharamannya. Seperti unsur-unsur pemberian dari pihak luar, yang terdapat indikasi adanya satu kepentingan terntentu. Atau seperti bekerja sama dengan pihak-pihak yang secara umum diketahui kedzliman atau pelanggarannya terhadap syariah. Dan syubhat semacam ini dapat berasal dari internal maupun eksternal. Oleh karena itulah, kita diminta hati-hati dalam kesyubhatan ini. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda, "Halal itu jelas dan haram itu jelas, dan diantara keduanya ada perkara-perkara yang syubhat. Maka barang siapa yang terjerumus dalam perkara yang syubhat, maka ia terjerumus pada yang diharamkan..." (HR. Muslim)

Page 33: ETOS KERJA  DALAM ISLAM

Syarat Mendapatkan Surga Dengan Bekerja7. Menjaga Ukhuwah Islamiyah

المراعاة باألخوة اإلسالميةAspek lain yang juga sangat penting diperhatikan adalah masalah ukhuwah islamiyah antara sesama muslim. Jangan sampai dalam bekerja atau berusaha melahirkan perpecahan di tengah-tengah kaum muslimin. Rasulullah SAW sendiri mengemukakan tentang hal yang bersifat prefentif agar tidak merusak ukhuwah Islamiyah di kalangan kaum muslimin. Beliau mengemukakan, "Dan janganlah kalian membeli barang yang sudah dibeli saudara kalian" Karena jika terjadi kontradiktif dari hadits di atas, tentu akan merenggangkan juga ukhuwah Islamiyah diantara mereka; saling curiga, su'udzon dsb.

Page 34: ETOS KERJA  DALAM ISLAM

والله تعالى أعلى وأعلم بالصوابوالحمد لله رب العالمين