PERLUNYA PERHATIAN PEMERINTAH TERHADAP KESEHATAN GIGI
DAN MULUT BAGI MASYARAKAT YANG KURANG MAMPU DAN
BERADA DI WILAYAH TERPENCIL
Nama : Insani Gunawati
Alamat : Perumahan Graha Kampus Tamalanrea Blok D no 10 Makassar
Sulawesi Selatan
Universitas : Universitas Muslim Indonesia
No.rek : BRI 501101008139534 a/n Fadhia Risky Aulia
Kesehatan adalah sebuah harta yang paling berharga bagi setiap orang.
kesehatan merupakan sesuatu yang sangat mahal, maka dari itu banyak orang yang
berlomba-lomba untuk menghindari penyakit demi menjaga kesehatannya. Namun,
penyakit juga berlomba-lomba untuk menjumpai kita. Apabila ada salah satu organ
tubuh seseorang yang merasakan sakit, maka terhambatlah segala urusannya. Karena
penyakit apapun itu pasti merugikan bagi setiap orang. oleh karena itu, kini sudah
banyak klinik-klinik yang mampu mewadahi orang-orang yang sedang bermasalah
dengan kesehatan. Terutama pada bagian mulut dan sekitarnya. Mulut merupakan
gerbang bagi segala penyakit dari beragam hal yang dapat menyebabkan penyakit. Di
dalam mulut terdapat gigi, gusi, lidah yang menjadi sumber dari penyakit. Tetapi,
pengobatan penyakit pada mulut membutuhkan banyak biaya. Mungkin bagi orang yang
mampu, itu tidak masalah, tapi bagaimana bagi mereka yang kurang beruntung?.
Mereka akan sulit untuk mendapatkan kesembuhan dari penyakit karena kurangnya
biaya pengobatan.
Biaya kesehatan memang sangat mahal karena sebanding dengan kesehatan itu
sendiri. Tetapi, biaya kesehatan di Indonesia belum sejalan dengan kemampuan
masyarakat sebagian. Ketidakrataan pembagian kesehatan gratis di seluruh wilayah
Indonesia membuat banyak rakyat Indonesia masih berada di bawah garis sehat.
Terutama pada kesehatan mulut dan gigi.
Kesehatan gigi dan mulut sangat penting bagi setiap orang. maka dari itu,
pelayanan kesehatan gratis di Indonesia seharusnya memperhatikan porsi untuk
kesehatan gigi dan mulut.
Layanan kesehatan masyarakat yang selama ini tersebar luas di Indonesia ialah
BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). BPJS inilah yang selama ini menjadi
wadah kesehatan bagi orang yang kurang mampu. Namun, tak semua rumah sakit
menerima layanan BPJS.
Dari aspek itulah pemerintah harus meninjau ulang pelayanan tersebut.
Pelayanan yang seharusnya untuk membantu orang-orang yang tidak mampu justru
menjadi boomerang bagi orang-orang tersebut. Layanan tersebut justru membuat orang-
orang yang tidak mampu kurang merasakan manfaatnya.
Di sisi lain, pengadaan dokter gigi di wilayah terpencil sangat kurang sehingga
warga tak mampu ke kota untuk berobat. Kekurangan dokter gigi di beberapa wilayah
terpencil di Indonesia memang suatu kenyataan yang perlu ditindak lanjuti oleh
pemerintah.
Sosialisasi dan penyuluhan juga sangat diperlukan daam penanggulangan
penyakit pada mulut dan gigi.
Jadi apakah yang harus kita lakukan? Kita kembalikan ke pribadi kita masing-
masing, siapkah kita untuk mendedikasikan diri demi kesehatan rakyat Indonesia?. Jika
pemerintah tidak mampu untuk bergerak, mengapa kita tidak mencoba untuk bergerak
lebih dulu?.
Kita sebagai mahasiswa kedokteran gigi harusnya lebih peka akan hal ini.
Mungkin sebagian dari kita masih membanyangkan akan sulitnya bekerja di wilayah
terpencil.
Pelayanan BPJS dan sebagainya mungkin tak dapat sampai wilayah terpencil.
Disitulah kita bisa mendedikasikan diri untuk masyarakat.
tetapi pengadaan dokter gigi dan penyuluhan harus berjalan bersamaan di
wilayah terpencil tersebut, sehingga masyarakat tidak hanya dapat pelayanan tetapi juga
mendapat pelajaran dan sadar akan pentingnya mejaga gigi dan mulut.
Oleh karena itu, di harapkan agar pemerintah lebih memperhatikan kesehatan
masyarakat Indonesia dan lebih memperhatikan sumber daya manusia dalam bidang
kesehatan. Selain itu, biaya pelayanan kesehatan juga harus di sesuaikan dengan tingkat
penghasilan dari masyarakat Indonesia itu sendiri.