Download - erupsi obat

Transcript
Page 1: erupsi obat

Nama Penyakit Definisi Etiologi dan Epidemiologi Gejala dan Tanda Diagnosis Banding

Erupsi Obat tergantung gambaran klinis yang dihasilkan.

Fixed Drug eruption

Eritroderma

Reaksi Fotoalergik gambaran klinis sama dengan DKA, lokalisasi pd tempat yg terpajan sinar matahari. Kemudian kelainan dpt meluas ke daerah tidak terpajan matahari. Obat yg dapat menyebabkan fotoalergik adalah fenotiazin, silfonamida, NSAID, dan griseofulvin.

reaksi alergik pada kulit atau daerah mukokutan yang terjadi sebagai akibat pemberian obat

yang biasanya sistemik, penderita sudah mengalami reaksi hipersensitivitas, obat sebagai

antigen yang tidak lengkap atau hapten

akibat pemakaian obat, yaitu obat yang diberikan oleh dokter dalam resep, atau obat yang dijual bebas, termasuk campuran jamu-jamuan, obat topikal jg dapat menyebabkan alergi sistemik, akibat penyerapan obat oleh kulit. Obat-obatan yg menimbulkan alergi : ampisilin, amoksilin, kloksasilin, sulfonamida,

golongan analgetik-antipiretik, misal As. Salisilat, metamezol, metampirin, parasetamol

Erupsi makulopapular atau Morbiliformis

disebut juga erupsi eksantematosadapat diinduksi oleh semua obat, seringkali terjadi erupsi generalisata dan simetris terdiri dari eritema, disertai gejala pruritus, kadang demam, malaise dan nyeri sendi. Lesi timbul dlm 1-2 mgu setelah dimulainya terapi erupsi jenis ini sering disebabkan oleh ampisilin, NSAID, sulfonamid dan tetrasiklin.

dibebabkan khusus obat atau bahan kimia, merupakan salah satu erupsi kulit yang sering dijumpai. Kelainan umumnya berupa eritema dan vesikel berbentuk bulat atau lonjong dan biasanya numular. Lalu meninggalkan bercak hiperpigmentasi yang lama baru hilang, bahkan sering menetap, kelainan dapat timbul berkali-kali pada tempat yang sama. tempat predileksi : disekitar mulut, daerah bibir, dan daerah penis pada laki-laki sehingga sering disangka penyakit kelamin karena berupa erosi yg terkadang cukup luas disertai eritema dan rasa panas setempat. obat

penyebab yg sering adalah sulfonamid, barbiturat, trimetoprim, dan analgesik.

terdapatnya eritema universal yg biasanya disertai skuama, dapat disebabkan oleh bermacam-macam penyakit lain disamping alergi karena obat, misal psoriasis, penyakit sistemik termasuk keganasan pada sistem limforetikular( penyakit Hodgkin,leukimia). Pada eritroderma karena alergi obat terlihat eritema tanpa skuama; skuama baru timbul pada stadium penyembuhan. Obat-obat yang biasa menyebabkannya adalah sulfonamid, penisilin, dan fenilbutazon.

Pustulosis Eksantematosa Generalisata Akut(P.E.G.A.)

jarang ditemukan, diduga disebabkan oleh alergi obat, infeksi akut oleh enterovirus, hipersensitivitas terhadap merkuri, dan DK. Kelainan kulit berupa pustul-pustul miliar nonfolikular yg timbul pd kulit yang eritematosa dpt disertai purpura dan lesi menyerupai lesi target. kelainan timbul pada waktu demam tinggi(>38), dan pustul-pustul tersebut cepat menghilang sebelum 7 hariyg kemudian diikuti deskuamasi selama beberapa hari. Pd Px. Histopatologik: pustul intraepidermal/subkorneal yg dapat disertai edema dermis, vaskulitis, infiltrat PMN perivaskuler dgn eosinofil/

nekrosis fokal sel-sel keratinosit. terdapat 2 perbedaan dgn psoriasis pustulosa, P.E.G.A. akut, terdapat riwayat alergi obat, pustul-pustul pada kulit yang eritematosa dan demam lebih cepat hilang, selain itu gambaran histopatologik juga berbeda.

Page 2: erupsi obat

Penatalaksanaan

gambaran klinis sama dengan DKA, lokalisasi pd tempat yg terpajan sinar matahari. Kemudian kelainan dpt meluas ke daerah tidak terpajan matahari. Obat yg dapat menyebabkan fotoalergik adalah fenotiazin, silfonamida, NSAID, dan griseofulvin.

sistemik: kortikosteroid (prednison 1 tab=5mg), antihistamin yg bersifat sedatif dapat juga diberikan, jika terdapat rasa gatal. Kecuali pd urtikaria, efeknya kurang kalau dibandingkan

dengan kortikosteroid. Topikal : kering(eritema dan urtikaria), bedak salisilat dan obat antipruritus contoh mentol untuk mengurangi rasa gatal. Basah (D. medikamentosa), kompres

larutan As. Salisilat. pd purpura dan eritema nodosum tidak perlu diberi obat topikal. pada eksantema fikstum, kalau basah diberi kompres, kalau kering diberi krim kortikosteroid, co.

hidrokortison.

disebut juga erupsi eksantematosadapat diinduksi oleh semua obat, seringkali terjadi erupsi generalisata dan simetris terdiri dari eritema, disertai gejala pruritus, kadang demam, malaise dan nyeri sendi. Lesi timbul dlm 1-2 mgu setelah dimulainya terapi erupsi jenis ini sering disebabkan

dibebabkan khusus obat atau bahan kimia, merupakan salah satu erupsi kulit yang sering dijumpai. Kelainan umumnya berupa eritema dan vesikel berbentuk bulat atau lonjong dan biasanya numular. Lalu meninggalkan bercak hiperpigmentasi yang lama baru hilang, bahkan sering menetap, kelainan dapat timbul berkali-kali pada tempat yang sama. tempat predileksi : disekitar mulut, daerah bibir, dan daerah penis pada laki-laki sehingga sering disangka penyakit kelamin karena berupa erosi yg terkadang cukup luas disertai eritema dan rasa panas setempat. obat

penyebab yg sering adalah sulfonamid, barbiturat, trimetoprim, dan analgesik.

terdapatnya eritema universal yg biasanya disertai skuama, dapat disebabkan oleh bermacam-macam penyakit lain disamping alergi karena obat, misal psoriasis, penyakit sistemik termasuk keganasan pada sistem limforetikular( penyakit Hodgkin,leukimia). Pada eritroderma karena alergi obat terlihat eritema tanpa skuama; skuama baru timbul pada stadium penyembuhan. Obat-obat yang biasa menyebabkannya adalah sulfonamid, penisilin, dan fenilbutazon.

jarang ditemukan, diduga disebabkan oleh alergi obat, infeksi akut oleh enterovirus, hipersensitivitas terhadap merkuri, dan DK. Kelainan kulit berupa pustul-pustul miliar nonfolikular yg timbul pd kulit yang eritematosa dpt disertai purpura dan lesi menyerupai lesi target. kelainan timbul pada waktu demam tinggi(>38), dan pustul-pustul tersebut cepat menghilang sebelum 7 hariyg kemudian diikuti deskuamasi selama beberapa hari. Pd Px. Histopatologik: pustul intraepidermal/subkorneal yg dapat disertai edema dermis, vaskulitis, infiltrat PMN perivaskuler dgn eosinofil/

nekrosis fokal sel-sel keratinosit. terdapat 2 perbedaan dgn psoriasis pustulosa, P.E.G.A. akut, terdapat riwayat alergi obat, pustul-pustul pada kulit yang eritematosa dan demam lebih cepat hilang, selain itu gambaran histopatologik juga berbeda.