EPIDURAL HEMATOM
Definisi:Penumpukan darah diruang epidural (dibatasi tabula interna dan duramater)
Etiologi:70-80 % perdarah di bagian temperoparietal Paling sering akibat pecahnya pembuluh
darah a. meningea karena fraktur tulang. *secara anatomi kalvaria di daerah temporal lebih tipis dari bagian lain.
Patofisiologi:
Trauma langsung deselerasi Lesi ditempat benturan Fraktur tulang tengkorak
Robeknya a. meningeaPerdarahan sedikit
Timbul gejala – lucid interval Perdarahan massif
Efek masa perdarahan makin memnumpuk di epidural
Hematom epidural
Desakan hematom akan melepaskan duramater lebh lanjut dari tulang kepala
Tekana pada lobus temporalis otak kearah bawah dan dalam
Bagian medial lobus (unkus & sebagian gyrus hipokampus) mengalami herniasi dibwah pinggiran tentorium
Herniasi unukus menekan vaskularisasi di ARAS
Hilang kesadaran
*lucid interval: Terjadi karena proses akselerasi –deselrasi batang otak menekan bagian ARAS
hipoksia hilang kesadaran kompensasi tubuh dengan meningkatkan supply oksigen sadar kembali efek masa hilang kesadaran. (dr. trijoso)
Trauma tubuh mendapat energy yang melebihi ambang fungsi otak terganggu penurunan kesadaran kompensasi tubuh efek masa hilang kesadaran. ( dr. Edison)
Tekanan dari herniasi unkus pada sirkulasi arteria yang mengubah formasi retikularis di medulla oblongata menyebabkan hilangnya kesadaran. Di tempat ini terdapat nuklei saraf kranial ketiga (okulomotorius). Tekanan pada saraf ini mengakibatkan dilatasi pupil dan ptosis kelopak mata. Tekanan pada lintasan kortikospinalis yang berjalan naik pada daerah ini, menyebabkan kelemahan respons motorik kontralateral, refleks hiperaktif atau sangat cepat, dan tanda babinski positif
Gambaran klinis Gejala penkanan:
o Lucid interval 20% kasuso Mual dan muntaho Sakit kepalao Hemiparese kontralateralo Pupil ipsiateral dilatasi
Gejala peningkatan TIKo Hipertensio Nadi lemaho Nafas tidak teraturo Papil edem
Pemeriksaan dan penatalaksanaan cedera kepala (ATLS)
Dilakukan oleh Dokter yg pertama kali melihat: Primary survey:
o A : Airway + C-spine controlo B : Breathingo C : Circulationo D : Disability →Mini Neurologis
Secondary survey:o Head to toe examination
Primary surey
Airway + C-spine Control• Jaga kelancaran jalan nafas:
– Sementara :
• Bersihkan/Suction• Chin lift• Jaw thrust
– Definitif :• Mayo• Endo tracheal tube/ETT• Krikotirotomi
Breathing+Ventilasi
Frekuensi nafas (Respirasi Rate) dan Saturasi O2 Inspeksi,Palpasi,Perkusi,Auskultasi:
o Pneumothorax o Hematothorax o Flail chesto Kontusio paru
Terapi Oksigen lembab 4-6 l/m Kalau perlu Chest Tube Thorakostomi (CTT) Ambu bag untuk ventilasi Pertahankan saturasi O2 95-100% !
Circulation+Bleeding Control
Tekanan Darah, Nadi : o Hipotensi o Takikardia
Atasi Syok hipovolemia :o Kontrol perdarahan eksternal o IVFD 2 line Kristaloid 2-3 liter
Pertahankan TD Sistolik > 100mmHg!
Disability
• Mini Neurologis:o GCS: EMVo Pupil :
Bulat isokor/an isokor, Reflek cahaya +/-
o Motorik: Parese +/-
Secondary survey
• Anamnesis lengkapo Mekanisme trauma?
Harus ditanyakan untuk memperkiran besarnya trauma dan kemungkinan organ mana saja yang terluka oleh trauma itu.
o Kehilangan kesadaran (+/-)? Nilai GCSnya
o Pusing, mual, muntah, kejang? Ada tanda peningkatan intrakranial
o Perdarahan dari THT? Bila perdarahan bercampur liquor fr. Basis cranii
• Head to toe• Pemeriksaan neurologis lengkap
o GCS menentukan beratnya trauma kapitis < 8 trauma kapitis berat 9-12 trauma sedang 13-15 trauma ringan
o Pupil dilatasi pupil (60%), ipsilateral (85%)o Motorik
• Pemeriksaan penunjango Foto polos kepala: untuk melihat fraktur tapi tidak dapat mendiagnosa
EDHo CT-Scan kepala: Pemeriksaan CT-Scan dapat menunjukkan lokasi,
volume, efek, dan potensi cedara intrakranial lainnya. Pada epidural biasanya pada satu bagian saja (single) tetapi dapat pula terjadi pada kedua sisi (bilateral), berbentuk bikonfeks, paling sering di daerah temporoparietal. Densitas darah yang homogen (hiperdens), berbatas tegas, midline terdorong ke sisi kontralateral.
Penatalaksanaan
Secara umum
• Observasi GCS dan Tanda Vital (T,N,R,S)• Head up 300
• O2 lembab 4-6 liter/m
• IVFD NaCl 0,9% (30-40cc/kgBB perhari)• Antibiotik (Ceftriaxone)
Diberikan untuk profilaksis
• Analgetik (Tramadol)• Antagonis H2 reseptor (Ranitidin)• K/P : Manitol, Anti Konvulsan • Pasang NGT,Kateter • Penunjang :
Nutrisi. Atasi hipertermia. Mobilisasi dini/fisioterapi.
Penatalksanaan PTIK
Terapi Konservatif: Posisi : Head up 30 0. Hiperventilasi ringan 15-30 menit Mild hipothermi Manitol 20% dosis 0,25 - 2 gr/Kg BB/kali pemberian tiap 4 – 6 jam. Barbiturate (thiopentone)
Terapi operatif • Craniotomi evakuasi • Diversi LCS • Dekompresi
Indikasi operasi :• Depressed fraktur > 1 tabula• Midline shift > 5mm• Perdarahan Intrakranial (EDH/SDH/ICH) > 25cc• Cedera penetrasi
Prognosis tergantung pada:
Lokasinya ( infratentorial lebih jelek )
Besarnya
Kesadaran saat masuk kamar operasi.
Jika ditangani dengan cepat, prognosis epidural hematoma biasanya baik, karena kerusakan otak
secara menyeluruh dapat dibatasi. Angka mortalitas epidural hematoma lebih rendah, sebesar 10%,
dibandingkan dengan subdural hematoma atau secara keseluruhan berkisar antara 7-15% dan kecacatan
pada 5-10% kasus. Prognosis sangat buruk pada pasien yang mengalami koma sebelum operasi.
Peningkatan TIK (15-20)
Jika salah satu komponen meningkat maka terjadi penurunan komponen lain (Hukum Monroe-Kelly).Diantara ketiga komponen, otak volumenya konstan, yang bisa bergeser CSF + darah.Bila massa otak meningkat mula-mula CSF dan darah keluar dari rongga tengkorak.Bila massa otak semakin meningkat mekanisme kompensasi tidak efektif TIK meningkat.
Tanda klasik PTIK:• Hipertensi• Nadi turun• Perubahan nafas• Perubahan pupil
Dampak PTIK :PTIK menurunkanaliran darah serebral iskemik (3-5 menit ireversibel) pusat vasomotor terstimulasi tekanan sistemik meningkat untuk mepretahankan aliran ditandai dengan nadi lambat , nafas berubah, tekanan darah meningakat.
Diagnose banding pada EDH sudah jelas. Tidak perlu DD
Sumber bacaan ATLS, Neurosurgery, Scribd