8/13/2019 Ekstraksi Mangrove(1)
1/21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hutan mangrove adalah tipe hutan yang khas terdapat disepanjang pantai
muara sungai dan dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Hutan ini disebut pula
sebagai hutan pantai, hutan pasang surut, hutan payau atau hutan bakau. Mangrove
tumbuh pada pantai-pantai yang terlindung atau pantai-pantai yang datar. Biasanya di
tempat yang tak ada muara sungainya hutan mangrove terdapat agak tipis, namun
pada tempat yang mempunyai muara sungai besar dan delta yang aliran sungainya
banyak mengandung lumpur dan pasir, mangrove biasanya tumbuh baik dan meluas.
Pemanfaatan hutan mangrove sampai saat ini hanya sebatas kepada
pemanfaatan langsung yaitu sebagai bahan bakar, bahan bangunan, alat penangkap
ikan, makanan, minuman, peralatan rumah tangga, pertanian (pupuk), produk kertas
dan sebagai fishingground bagi organisme laut. eistime!aan dari mangrove
merupakan tumbuhan yang dapat hidup pada salinitas tinggi, memiliki tanah yang
berlumpur, lembek dan sedikit mengandung humus. Hal ini tentu dapat dihubungkan
dengan banyak permasalahan yang meliputi aspek biologi, fisik dan ekonomi perairan.
"amun di sini, akan dilakukan kajian tentang peranan mangrove sebagai bahan
bioaktif antibakteri patogen terhadap udang tambak, dalam rangka membantu
meningkatkan produktifitas pada sektor industri perikanan.
1.2 Tujuan
#ujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh ektraks mangrove yang
berfungsi sebagai bahan bioaktif, yang dapat menghambat dan membunuh bakterivibriosis yang sering menyerang udang yang dibudidayakan oleh petani tambak
$ndonesia. Manfaat yang diperoleh adalah diketahuinya komponen bioaktif yang ada
pada daun mangrove Avicennia alba yang merupakan penelitian dasar yang dapat
dikembangkan dimasa datang sebagai %at bioaktif dalam pembudidayaan udang di
$ndonesia.
&
8/13/2019 Ekstraksi Mangrove(1)
2/21
1.3 Manfaat Penelitian
Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah ditemukannya %at bioaktif
yang diperoleh dari tumbuhan mangrove, yang dapat digunakan sebagai bahan
antimikroba, terutama untuk bakteri vibrio sp yang merupakan penyebab utama
penyakit udang yang di budidayakan di $ndonesia. 'ari hasil penaharian literatur
sampai saat ini belum ada %at bioaktif yang berasal dari mangrove yang dipatenkan
(H$) baik untuk farmasi maupun makanan, sehingga merupakan suatu kesempatan
untuk mempatenkan %at bioaktf yang berasal dari mangrove sebagai bioaktif untuk
antibiotik atau antimikrobial.
1.4 Keutaaan Penelitian
*alah satu hal yang perlu dilakukan dalam meningkatkan hasil produksi
budidaya tambak udang adalah dengan (ara mengatasi kendala-kendala yang dapat
menghambat kelanaran proses produksi budidaya udang, diantaranya adalah
mengatasi serangan-serangan virus dan bakteri yang dapat mengganggu proses
pertumbuhan dan perkembangan udang di tambak.
Penanggulangan penyakit udang !indu telah dilakukan dengan berbagai
(ara, diantaranya adalah penggunaan ekstrak bahan-bahan alam untuk men(egah dan
mengobati penyakit udang. Penyakit yang sering menjadi kendala besar bagi para
petambak udang !indu saat ini adalah penyakit vibriosis yang disebabkan oleh
infeksi bakteri-bakteri vibrio. *alah satu ekstrak bahan alam yang dapat digunakan
dalam mengatasi serangan penyakit vibriosis tersebut adalah dari ekstrak tumbuhan
mangroveAvicennia alba.
Hasil-hasil penelitian menunjukkan bah!a selain untuk mengatasi serangan
penyakit vibriosis, penggunaan ekstrak mangrove tersebut dapat juga dapatmeningkatkan ketahanan hidup udang !indu setelah diinfeksi dengan bakteri vibrio
harveyidan penurunan jumlah bakteri yang terdapat pada tubuh udang. +ambaran
histology memperlihatkan terjadinya kenormalan pada organ pen(ernaan dengan
penuhnya saluran pen(enaan oleh pakan setelah pemberian ekstrak bahan-bahan
alam. adi ekstrak mangrove memiliki fungsi ganda terhadap proses peningkatan
produksi di tambak.
Penyakit vibriosis dikenal sebagai penyakit yang berkembang subur pada
perairan tropis sedangkan di $ndonesia telah menyebar budidaya udang hampir di
8/13/2019 Ekstraksi Mangrove(1)
3/21
seluruh !ilayah, yaitu a!a, Bali, ampung, *ula!esi *elatan, dan eh (#aslihan
&//&). 0leh karena itu, pemerintah $ndonesia harus mempersiapkan diri dengan
matang dalam menghadapi penyakit vibriosis sebagai masalah yang besar bagi dunia
perikanan. Maka setelah ditemukan beberapa bahan alam yang dapat digunakan
untuk men(egah dan mengobati penyakit tersebut, pemerintah berusaha
menyebarluaskannya kepada petambak, khususnya petambak udang.
ita dapat membandingkan keunggulan mangrove dan bahan-bahan kimia sintetis
dalam penggunaannya untuk mengatasi serangan penyakit vibriosis pada udang
!indu. #umbuhan mangrove (enderung tidak menimbulkan efek samping sehingga
aman dalam penggunaanya. *elain itu, tumbuhan mangrove juga mudah didapat.
1
8/13/2019 Ekstraksi Mangrove(1)
4/21
BAB II
!TUDI PU!TAKA
Hutan mangrove memiliki persyaratan tumbuh yang berbeda dengan tanah
kering. Berdasarkan tempat tumbuhnya hutan mangrove dapat dibedakan pada empat
%one, salah satunya adalah %onaAvicennia sp, merupakan %ona yang letaknya diluar
hutan bakau, memiliki tanah yang berlumpur, lembek dan sedikit mengandung humus
(Badrudin, &//1). 'aerah penyebaran hutan mangrove pada batas pantai yang
mengarah ke laut didominasi olehAvicenniasp, yaitu jenis bakau yang mempunyai
akar gantung (aerial root), selanjutnya pohon bakau merah Rhizophora (Hutabarat
dan 2vans, &/34).
*alah satu yang menjadi sumber antibiotik alami adalah tumbuhan mangrove,
yang merupakan kekayaan alam potensial, kurang lebih 56 populasi mangrove dunia
tumbuh di $ndonesia. 'i $ndonesia hutan mangrove tersebar di sepanjang pantai
*umatera, alimantan dan $rian aya. enis yang sering ditemukan di $ndonesia dan
merupakan iri-iri utama dari hutan mangrove adalah genera Avicennia, Sonneratia,
Ceriops, Brugueira, dan beberapa spesies dari genera Rhizophora ("obbs, and
M+uinness, &///). Hutan mangrove atau hutan mangal adalah suatu komunitas
tanaman yang hidup di daerah tropis dan sub tropis pinggir pantai. #erdiri dari lebih
kurang 17 famili dan lebih dari &77 spesies yang berupa pohon atau semak belukar
("ybakken, &//1). ebih kurang 87-54 6 garis pantai di daerah tropis ditumbuhi oleh
hutan mangrove.
*enya!a kimia dari tumbuhan yang berperan sebagai antimikrobial yaitu dari
golongan alkaloid dikenal sebagai berberina, emitina, kuinina dan tetrametil
pirazina9 dari golonganfenolikbiasanya pada jaringan kayu terdapat senya!a asamamino aromatik, yang berasal dari jalinan asam sikimatnya dapat berperan sebagai
herbisida serta taninyang biasanya dikenal untuk menyamak kulit, karena mereka
memotong dan mendenaturasi protein serta menegah proses penernaan bakteri.
:lavonoid yang mudah larut dalam air pada tumbuhan berfungsi untuk kerja
antimikroba dan antivirus9 serta isoprenoiddengan turunannya saponin triterpenoid
merupakan irritan yang kuat dan berperan sebagai antimikrobial. *ebagian besar
fitoaleksin adalah fenil propanoid yang merupakan produk dari asam sikimat,
beberapa diantaranya merupakan senya!a isoprenoid danpoliasetilena(;o!e, &/3/).
8/13/2019 Ekstraksi Mangrove(1)
5/21
:lavonoid ditemukan hampir pada semua tumbuhan tingkat tinggi. *edikitnya
terdapat
8/13/2019 Ekstraksi Mangrove(1)
6/21
#abel &. 'aya hambat beberapa spesies mangrove terhadap bakteri Vibriosp.
"o. *pesies Mangrove >ona bebas Bakteri
& Rhizoopra apiculata &,4 ? 1 mm
. "ypa fruticans ,4 ?
8/13/2019 Ekstraksi Mangrove(1)
7/21
BAB III
MET"DE PENELITIAN
Penelitian ini akan menggunakan metode eksperimen. Pelaksanaan kegitan
penelitian dibagi menjadi dua tahap (dua tahun) yaitu tahap pertama (tahun pertama)
dilakukan ekstraksi komponen bioaktif, pengujian aktivitas ekstrak komponen bioaktif
terhadap bakteri vibrio sp dan pengujian pengelompokan senya!a bioaktif yang
positif terhadap bakteri vibrio sp. Pada tahap kedua (tahun kedua) dilakukan isolasi
dan penentuan struktur kimia senya!a bioaktif dengan prinsip isolasi dipandu
bioassay.
3.1 Penga#ilan !a$el
*ampel yang akan dijadikan ekstrak berasal dari tumbuhan mangrove
(Avicennia alba)yang terdapat di ka!asan hutan mangrove #anjung pi-api,
abupaten Banyuasin, *umatera *elatan. *ampel tumbuhan berupa daun di
ba!a ke laboratorium untuk penanganan selanjutnya.
3.2 Pr%&e& Ek&trak&i K%$%nen Antiikr%#a
*ebelum ekstraksi dilakukan uji kelompok senya!a (alkaloid, steroid,
flavonoiddan terpenoid).
'alam proses ekstraksi ini dilakukan terhadap serbuk kering daun tanaman
mangrove (Avicennia alba)
2kstraksi komponen bioaktif daun tanaman mangrove dilakukan dengan
Top Related