7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 1/42
CV. TRI MATRA DISAIN
Konsultan Perencana Dan Pengawas
E
A. UMUM
1. Uraian Pendahuluan
Kontroversi perkembangan pembangunan Bali dapat dilihat dari kondisi
fisik geografisnya sebagai sistem ekologi pulau relatif kecil dengan sumber daya alam terbatas, namun disisi lain Bali hadir sebagai pusat
pengembangan pariwisata di Indonesia yang memiliki tingkat pertumbuhan
ekonomi cukup tinggi. Hal ini akan terus berkembang di masa datang.
Sebuah perkembangan yang tidak sepenuhnya menjawab masalah-masalah :
pertambahan jumlah penduduk, pelestarian fungsi lingkungan, pertumbuhan
ekonomi, pengembangan budaya lokal dan tantangan lain yang nampaknya
pada masa mendatang tidak akan semakin mudah untuk ditangani.
Sejalan dengan perkembangan tersebut dan kesadaran akan ketersediaan
ruang yang terbatas dan kebutuhan ruang untuk aktivitas manusia yang
terus bertambah, maka ruang yang ada mesti dimanfaatkan dengan sebaik-
baiknya melalui suatu rencana tata ruang.
UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, mengarahkan bahwa
dalam rangka penataan ruang perlu disusun Rencana Umum Tata Ruang
untuk seluruh wilayah provinsi dan kabupaten/kota beserta Rencana
Rincinya. Provinsi Bali telah berhasil merampungkan penetapan Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) sesuai ketentuan, yang telah
dituangkan dalam Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 16 Tahun 2009
tentang RTRWP Provinsi Bali Tahun 2009 – 2029.
Segera setelah ditetapkannya Perda RTRWP Provinsi Bali, maka
selanjutnya Perda yang masih merupakan rencana umum tersebut perlu
ditindaklanjuti penjabarannya agar lebih operasional menjadi rencana
7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 2/42
CV. TRI MATRA DISAIN
Konsultan Perencana Dan Pengawas
E
umum tata ruang wilayah kabupaten/kota dalam bentuk RTRWKabupaten/Kota dan rencana rinci tata ruang dalam bentuk Rencana Tata
Ruang (RTR) Kawasan Strategis Provinsi. Penyusunan RTRW
Kabupaten/Kota merupakan tugas dan kewenangan tiap kabupaten/kota
yang harus sinkron dengan RTRWP Bali. Sedangkan penyusunan RTR
Kawasan Strategis Provinsi adalah tugas dan kewenangan Pemerintah
Provinsi.
Kawasan Strategis Provinsi adalah wilayah yang penataan ruangnyadiprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup
provinsi berdasarkan kepentingan pertahanan dan keamanan, pertumbuhan
ekonomi, sosial dan budaya Bali, pendayagunaan sumber daya alam
dan/atau teknologi tinggi dan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.
Pada Pasal 67 ayat (2) perda No. 16 Tahun 2009 diuraikan bahwa
penetapan kawasan strategis Provinsi Bali dari sudut kepentingan
pertumbuhan ekonomi adalah berupa kawasan pusat pelayanan transportasi
wilayah (pelabuhan, bandar udara, terminal penumpang), kawasan
pariwisata dan daya tarik wisata khusus (DTWK), kawasan industri,
kawasan perkotaan fungsi Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan Pusat
Kegiatan Wilayah (PKW) dan kawasan sepanjang jalan arteri primer.
2. Latar Belakang
a. Dalam Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 16 Tahun 2009 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali (RTRWP Bali) khususnya
Pasal 83 (1) b, Kawasan Jatiluwih ditetapkan sebagai salah satu
Kawasan Strategis Provinsi dari sudut kepentingan soaial budaya
dengan status Kawasan Warisan Budaya dengan peruntukan pertanian
lahan basah yang bebasis Subak .
b. Kawasan Warisan Budaya Dunia adalah kawasan-kawasan yang
memiliki peninggalan sejarah yang diajukan sebagai calon kawasan
7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 3/42
CV. TRI MATRA DISAIN
Konsultan Perencana Dan Pengawas
E
warisan budaya dunia mencakup Kawasan Jatiluwih, Kawasan TamanAyun dan Kawasan DAS Tukad Pakerisan.
c. Penyusunan Raperda RTRW Kabupaten Tabanan yang sedang berjalan
diharapkan dapat saling menunjang dan saling melengkapi dengan
penyusunan RTR Kawasan Warisan Budaya Jatiluwih.
d. Salah satu tugas pokok Seksi Perencanaan dan Pengawasan Teknis Tata
Ruang dan Perumahan pada Bidang Tata Ruang dan Cipta Karya, Dinas
Pekerjaan Umum Propinsi Bali adalah menyusun Rencana Rinci Tata
Ruang Kawasan Strategis. Diantaranya adalah Rencana Rinci Tata
Ruang Kawasan Strategis Kawasan Warisan Budaya Jatlluwih
(selanjutnya disebut RTR Kawasan Jatiluwih) sebagaimana tercantum
dalam Daftar Penggunaan Anggaran Dinas Pekerjaan Umum Tahun
2011.
e. Pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Rencana Rinci Tata Ruang
Kawasan Strategis Kawasan Warisan Budaya Jatiluwih tersebut akan
ditugaskan kepada Badan Usaha Penyedia Jasa Konsultansi yang
bergerak dalam bidang layanan Tata Lingkungan sub layanan Jasa
Perencanaan Urban yang dipilih melalui proses seleksi berdasarkan
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini.
f. Melalui KAK ini, Konsultan yang ditunjuk diharapkan dapat melakukan
pekerjaan perencanaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan
bertanggung jawab atas semua kegiatan yang dikerjakannya. Dalam
pelaksanaannya Konsultan akan mendapat bantuan dan bimbingan dari
Pejabat Pengguna Anggaran dan para pembantunya.
7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 4/42
CV. TRI MATRA DISAIN
Konsultan Perencana Dan Pengawas
E
3. Maksud dan Tujuan
Maksud kegiatan adalah untuk menyusun dokumen Rencana Rinci Tata
Ruang Kawasan Warisan Budaya Jatiluwih sebagai penjabaran dari
RTRWP Provinsi Bali dan RTRWK Tabanan yang selanjutnya menjadi
rujukan dalam pengembangan Rancangan Peraturan Daerah tentang RTR
Kawasan Warisan Budaya Jatiluwih.
Tujuan penyusunan Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan Warisan Budaya
Jatiluwih adalah :
a. Mendayagunakan dan menjabarkan arahan penatan ruang yang tertuang
dalam RTRWN, RTRWP Bali dan RTRWK Tabanan;
b. Mendayagunakan potensi alam dan budaya yang terkandung di dalam
kawasan menjadi bentuk perangkat pengaturan untuk pengendalian
pemanfaatan ruang yang terpadu dan operasional;
c. Menjaga perkembangan kawasan agar tetap dalam format kelestarian
fungsi lingkungan, mitigasi bencana, penguatan buadaya lokal dan
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan;
d. Mendorong dan mengarahkan perkembangan kawasan melalui batasan
yang jelas, khususnya pada kawasan potensial untuk pengembangan
kegiatan budidaya serta mempertahankan kawasan yang harus
dilindungi.
e. Menyediakan alat pengendalian pemanfaatan ruang yang lebih
operasional untuk menjaga konsistensi perwujudan ruang kawasanmencakup arahan pembangunan kawasan untuk perijinan pemanfaatan
ruang, perijinan letak bangunan dan bukan bangunan, kapasitas dan
intensitas bangunan dan bukan bangunan, penyusunan zonasi dan
pelaksanaan program pembangunan.
7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 5/42
CV. TRI MATRA DISAIN
Konsultan Perencana Dan Pengawas
E
4. SasaranSasaran penyusunan Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan Warisan Budaya
Jatiluwih adalah :
a. Umum
• Terciptanya keseimbangan dan keserasian fungsi dan intensitas
penggunaan ruang yang berkaitan dengan fungsi lahan dengan tetap
bercirikan pengaturan ruang yang mengacu pada: ketentuan
peraturan perundang-undangan, kepatutan ilmiah dan kearifan lokal
seperti: Tri Hita Karana, Sad Krtih, Tri Mandala, Tri Angga, Luan-
Teben dan nilai-nilai budaya Bali lainnya yang berkaitan dengan
penataan ruang.
• Terumuskannya RTR Kawasan Jatiluwih sebagai pedoman untuk
mengkoordinasikan, mengintegrasikan dan melaksanakan program
pemanfaatan ruang yang dilaksanakan oleh pemerintah, swasta dan
masyarakat secara lebih tegas dan operasional.
• Terwujudnya akselerasi pemanfaatan ruang bagi kawasan yang
mempunyai potensi untuk dikembangkan dan memberikan
perlindungan bagi kawasan yang dinilai dapat mengancam
terjadinya kerusakan lingkungan pada kawasan yang lebih luas.
• Terwujudnya landasan operasional di dalam melaksanakan
program pemanfaatan ruang, terutama yang berkaitan dengan
pemberian perijinan pemanfaatan atau pengendalian ruang.
• Tersedianya acuan dalam penyusunan rencana pembangunan yang
lebih teknis.
b. Khusus
Terwujudnya Rencana Rinci Kawasan Warisan Budaya Jatiluwih dalam
bentuk Kajian Teknis, Album Peta Rencana Tata Ruang, Indikasi
Program Pembangunan serta naskah Rancangan Peraturan Daerah
7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 6/42
CV. TRI MATRA DISAIN
Konsultan Perencana Dan Pengawas
E
Provinsi Bali Tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Warisan BudayaJatiluwih.
5. Lokasi Kegiatan
Kawasan Warisan Budaya Jatiluwih terletak di Kecamatan Penebel,
Kabupaten Tabanan.
B. APRESIASI DAN INOVASI
1. Apresiasi
Pengertian dan Definisi
a. Pola Pemanfaatan Ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam
suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung
dan peruntukan ruang untuk fungsi budidaya;
b. Pengendalian Pemanfaatan Ruang adalah proses perizinan,
pemantauan, evaluasi, dan penertiban terhadap pemanfaatan ruang
berdasarkan peraturan zonasi;
c. Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau
budidaya;
d. Kawasan Lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi
utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup
sumber daya alam dan sumber daya buatan;
e. Kawasan Budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi
utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya
alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan;
f. Rencana Rinci Tata Ruang adalah penjabaran operasional lebih
RTRW Kabupaten, meliputi :
a. Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan;
b. Rencana Teknik Ruang (RTR) Kawasan.
g. Peraturan Zonasi adalah peraturan yang menjadi rujukan perijinan,
pengawasan dan penertiban dalam pengendalian pemanfaatan ruang,
yang merujuk pada rencana tata ruang wilayah yang umumnya telah
7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 7/42
CV. TRI MATRA DISAIN
Konsultan Perencana Dan Pengawas
E
menetapkan fungsi, intensitas, ketentuan tata massa bangunan, saranadan prasarana serta indikasi program pembangunan.
2. Inovasi
Perencanaan merupakan bagian awal dari proses keseluruhan
pembangunan. Pelaksanaan pembangunan tanpa sebuah rencana tidak akan
mencapai tujuan dan sasaran, oleh karena itu keberadaan sebuah rencana
sangat mutlak diperlukan, mulai dari Rencana Makro seperti rencana
pembangunan kota dan wilayah, hingga Rencana Mikro seperti struktur dan
infrastruktur yang merupakan sarana dan prasarana pengembangan kota dan
wilayah itu sendiri. Maka dari itu sangatlah bijak apabila semua kawasan
yang ada di wilayah Bali mempunyai rencana pengembangan kawasan
terutama kawasan khusus (konservasi, cepat tumbuh) dan kawasan strategis.
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan merupakan bagian dari
rencana tata ruang (spatial planning) untuk pedoman mengarahkan
pembangunan kawasan menuju tujuan dan sasaran yang ditetapkan, dalam
RDTR Kawasan, Rencana Penggunaan Lahan, Rencana Peruntukan
Pemanfaatan/Fungsi Ruang dan Rencana Struktur Ruang serta
Pedoman/Persyaratan Teknis yang diijinkan dalam pembangunan sarana
dan prasarana kawasan.
C. PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI PEKERJAAN
Untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang sesuai dengan harapan dan untuk
kelancaran serta terkoordinasinya pelaksanaan pekerjaan, maka kegiatan yang
paling pokok adalah penyusunan uraian teknis pelaksanaan pekerjaan. Uraian
teknis pelaksanaan pekerjaan ini menyangkut urutan dan jenis kegiatan yang
akan dilaksanakan.
Konsultan dalam melaksanakan pekerjaan ini pada nantinya akan
memperhatikan lingkup pekerjaan yang telah tertuang dalam Kerangka Acuan
Kerja yang telah ada.
7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 8/42
CV. TRI MATRA DISAIN
Konsultan Perencana Dan Pengawas
E
Metode pelaksanaan diuraikan sebagai dasar dan tata cara pelaksanaan pekerjaan, sehingga dalam pelaksanaannya tidak terjadi kesalahan dan seluruh
kegiatan dapat dikoordinir dan dipantau dengan mudah.
1. Pendekatan Studi
Dalam Penyusunan RTR
Kawasan Warisan Budaya
Jatiluwih akan digunakan
beberapa metode
pendekatan. Perlunya
keterpaduan dalam
Penyusunan RTR Kawasan
Warisan Budaya Jatiluwih
merupakan hal yang
krusial, sebab potensi dan
permasalahan di kawasan
ini pun bersifat kompleks.
Dalam Penyusunan RTR Kawasan Warisan Budaya Jatiluwih ini titik
tumpunya adalah pada pendekatan kesejahteraan yang manusiawi dan
berkeadilan sosial serta berwawasan lingkungan. Penekanannya pada
human oriented dimana manusia yang kehidupan dan penghidupannya
berhubungan dengan lahan dan perekonomian dimana mereka tinggal, serta
pengaruh dan akibatnya dengan daerah sekitarnya.
Untuk mencapai kesejahteraan tersebut, dikaji 3 model yaitu :
a. Pemenuhan kebutuhan dasar.
b. Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi.
c. Konservasi lingkungan.
Pendekatan dasar pemanfaatan ruang dalam mencapai kesejahteraan
tersebut kemudian diterjemahkan kedalam 4 (empat) buah azas perencanaan
PEMBANGUNAN YANG BERKELANJUTAN
Pendekatan Pada “Human Oriented”
7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 9/42
CV. TRI MATRA DISAIN
Konsultan Perencana Dan Pengawas
E
yaitu azas demokratisasi ruang, azas kesesuaian pemanfaatan ruang, azaskelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta azas sinergi
wilayah.
Pembangunan berkelanjutan adalah suatu strategi pemanfaatan ekosistem
alamiah sedemikian rupa sehingga kapasitas fungsionalnya dapat
memberikan manfaat bagi kehidupan umat manusia. Secara garis besar
konsep pembangunan berkelanjutan memiliki empat dimensi yaitu : (1).
Ekologis, (2). Sosial Ekonomi Budaya, (3). Sosial Politik, dan (4). Hukum.
a. Dimensi Ekologis
Persyaratan pembangunan berdasarkan dimensi ekologis adalah
keharmonisan sosial, kapasitas asimilasi dan pemanfaatan
berkelanjutan.
• Keharmonisan sosial, bahwa dalam suatu wilayah pembangunan
hendaknya tidak seluruhnya diperuntukan bagi zona pemanfaatan
tetapi harus pula dialokasikan untuk zona preservasi dan
konservasi.
• Kapasitas asimilasi dimana setiap limbah yang masuk dalam
wilayah ini harus sesuai dengan daya asimilasinya yaitu
kemampuan kawasan untuk menerima suatu jumlah limbah
tertentu sebelum ada indikasi terjadinya kerusakan lingkungan dan
atau kesehatan yang tidak dapat ditoleransi.
• Pemanfaatan berkelanjutan dengan kriteria pemanfaatan yang
disesuaikan dengan jenis sumberdaya. Untuk sumberdaya yang
dapat pulih (renewable resources) adalah bahwa laju
pemanfaatannya (ekstraksi) tidak boleh melebihi kemampuannya
untuk memulihkan pada suatu periode tertentu. Sedangkan untuk
sumberdaya tidak dapat pulih (non renewable resources) harus
dilakukan dengan cermat, sehingga efeknya tidak merusak
lingkungan sekitarnya.
7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 10/42
CV. TRI MATRA DISAIN
Konsultan Perencana Dan Pengawas
E
b. Dimensi Sosial Ekonomi BudayaPersyaratan secara sosial ekonomi adalah bahwa manfaat/keuntungan
yang diperoleh dari penggunaan ruang suatu kawasan serta sumberdaya
alamnya harus diprioritaskan untuk meningkatkan kesejahteraan
penduduk sekitar kegiatan (proyek) tersebut, terutama mereka yang
termasuk ekonomi lemah, guna menjamin kelangsungan pertumbuhan
ekonomi kawasan itu sendiri.
• Dimensi Sosial Politik
Pembangunan berkelanjutan hanya dapat dilaksanakan dalam
sistem dan suasana politik yang demokratis dan transparan.
• Dimensi Hukum
Peryaratan yang diajukan secara hukum lebih bersifat personal
yaitu mensyaratkan pengendalian diri dari setiap masyarakat untuk
tidak merusak lingkungan.
Selain itu Pendekatan Inovatif : Peran-Serta Masyarakat Dalam Penataan
Ruang dinilai sangat penting, karena hasil-hasil Penataan Ruang pada
akhirnya ditujukan untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat, serta
demi tercapainya tujuan-tujuan Penataan Ruang seperti diatur dalam UU
No. 26 Tahun 2007, yaitu :
a. Terselenggaranya Penataan Ruang yang berwawasan lingkungan;
b. Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan
kawasan budidaya;
c. Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas.
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dengan melibatkan masyarakat
secara aktif dan menyeluruh dalam Penataan Ruang adalah :
a. Adanya perbaikan mutu hasil-hasil perencanaan (Aspek Perencanaan).
b. Mempermudah terwujudnya pemanfaatan ruang yang sesuai dengan
Rencana yang telah ditetapkan (Aspek Pemanfataan).
7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 11/42
CV. TRI MATRA DISAIN
Konsultan Perencana Dan Pengawas
E
c. Ditaatinya keputusan-keputusan dalam rangka menertibkan pemanfaatan ruang (Aspek Pengendalian).
Sedangkan pendekatan yang dilakukan dalam mencapai tujuan perencanaan
Penyusunan RTR Kawasan Warisan Budaya Jatiluwih adalah :
pendekatan politis, pendekatan strategis, pendekatan teknis serta
pendekatan pengelolaan yang menyangkut aspek administrasi, keuangan,
hukum, dan perundang-undangan secara koordinatif agar rencana tata ruang
yang disusun dapat dimanfaatkan secara konsisten, serta mempunyaikekuatan hukum.
a. Pendekatan Politis yang menyangkut berbagai aspek ideologi, politik,
ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan.
b. Pendekatan Strategis yang menyangkut penentuan fungsi kawasan,
pengembangan kegiatan kawasan dan pengembangan tata ruang
kawasan yang merupakan penjabaran dan pengisian dan Rencana
Pengembangan Lima Tahun Nasional dan Daerah.
c. Pendekatan Teknis menyangkut upaya optimasi pemanfatan ruang
kawasan diantaranya meliputi penataan lingkungan kawasan,
manajemen pertanahan, pengadaan fasilitas dan utilitas secara tepat.
Mengefisiensikan pola angkutan, menjaga kelestarian dan
meningkatkan kualitas lingkungan sesuai dengan kaedah teknis
perencanaan baik ditinjau dari kriteria lokasi maupun standar teknik
kawasan.d. Pendekatan Pengelolaan yang menyangkut aspek administrasi,
keuangan, hukum dan perundang-undangan agar rencana tata ruang
kawasan yang disusun dapat dimanfaatkan dan dikendalikan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Secara keseluruhan penyusunan Penyusunan RTR Kawasan Warisan
Budaya Jatiluwih dilakukan berdasarkan kerangka pendekatan yang
merupakan tahapan pekerjaan yang terdiri dari :
7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 12/42
CV. TRI MATRA DISAIN
Konsultan Perencana Dan Pengawas
E
a. Identifikasi kondisi aktual, potensi dan keterbatasan sumber daya alamdan buatan serta kebijaksanaan daerah yang berlaku. Tahap ini
termasuk dalam tahap pengumpulan data.
b. Menganalisis potensi dan perkembangan kawasan serta menganalisis
pola dan struktur tata ruang yang ada dalam hubungannya dengan
kebijaksanaan-kebijaksanaan daerah yang terkait. Tahap ini merupakan
tahap analisis.
c. Mengidentifikasi pokok permasalahan dan daya dukung ruang yang
ada sebagai dasar penyusunan konsepsi rencana.
d. Merumuskan rencana detail tata ruang berdasarkan konsepsi rencana
dan strategi pengembangannya. Tahap c dan d merupakah tahap
penyusunan rencana.
2. Metodologi
Metodologi dapat dipandang sebagai bagian dari logika yang mengkaji
kaidah penalaran yang tepat. Jika kita membicarakan metodologi maka halyang tak kalah pentingnya adalah asumsi-asumsi yang melatar belakangi
berbagai metode yang dipergunakan dalam aktivitas ilmiah. Dalam
pekerjaan Penyusunan RTR Kawasan Warisan Budaya Jatiluwih, perlu
disusun langkah-langkah yang tersistematis agar mendapatkan hasil sesuai
dengan sasaran yang telah ditetapkan.
Metodologi yang digunakan dalam proses pekerjaan Penyusunan RTR
Kawasan Warisan Budaya Jatiluwih, tentunya disesuaikan dengan ruanglingkup dan output yang telah ditetapkan di dalam Kerangka Acuan Kerja.
Metodologi studi yang akan dilakukan dapat dibagi menjadi 2 (dua) bagian,
yaitu meliputi :
a. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan
Metodologi pelaksanaan yang diajukan oleh Konsultan adalah
berdasarkan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan, sebagaimana yang
tercantum dalam KAK dengan beberapa modifikasi guna pencapaian
7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 13/42
CV. TRI MATRA DISAIN
Konsultan Perencana Dan Pengawas
E
tujuan dan sasaran kegiatan yang diharapkan. Lingkup kegiatan yangdilakukan tersebut secara garis besar terdiri dari 6 (enam) tahapan.
Tahap-tahap tersebut adalah :
Proses Penyusunan
Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan ini hal-hal yang akan dilakukan oleh
konsultan mencakup :
(1) Persiapan Administrasi
Persiapan administrasi untuk memulai pekerjaan ini adalah
mempersiapkan semua surat-menyurat yang meliputi :
• Surat pengantar dari pihak proyek kepada masing-masing
instansi untuk pengumpulan data.
• Surat tugas untuk personil sebagai pegangan untuk
personil.
(2) Mobilisasi Personil dan Peralatan
Mobilisasi personil dan peralatan dilakukan setelah kegiatan
penyusunan jadwal pelaksanaan, jadwal penugasan personil
selesai sehingga diketahui kapan tenaga ahli dan peralatan
perlu mobilisasi.
(3) Penyusunan Metodologi dan Kerangka Kerja
Persiapan teknis yang perlu dilakukan adalah penjelasan oleh
Ketua Tim mengenai penyamaan persepsi dan standar yang
dipakai antara Ketua Tim dan anggota tim, sehingga tidak
akan terjadi kesalahanpahaman dalam pelaksanaan nantinya.
Persiapan lainnya yaitu penyusunan metodologi dan kerangka
kerja sebagai dasar untuk penetapan metode dan tahapan-
tahapan dari pelaksanaan pekerjaan nantinya.
7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 14/42
CV. TRI MATRA DISAIN
Konsultan Perencana Dan Pengawas
E
Penyusunan metodologi dan kerangka kerja ini juga meliputi
penyusunan :
• Bagan alir pekerjaan
• Jadwal pelaksanaan pekerjaan
• Bagan organisasi pelaksanaan pekerjaan
• Jadwal penugasan personil
• Jadwal penggunaan alat
(4) Tahap Koordinasi dan Konsultasi
Pada tahapan ini Konsultan diwajibkan secara aktif melakukan
koordinasi dengan Tim Teknis dan Instansi Teknis Provinsi
dan Kabupaten terkait sehingga dapat dicapai keluaran yang
memadai, dengan dimungkinkan pula untuk melakukan
konsultasi dengan asosiasi profesi terkait dan instansi
pemerintah setempat/SKPD atau instansi lain.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data untuk mendapatkan data dan infornasi kawasan
dan terkait kawasan secara lengkap mencakup :
(1) Pengumpulan Data Primer (observasi lapangan, wawancara,
penyebaran kuisioner)
(2) Pengumpulan Data Sekunder
Pengolahan Data dan Analisis
Pengolahan data Analisis Penyusunan RTR Kawasan Strategis
terdiri atas :
(1) Analisis karakteristik wilayah dan kawasan;
(2) Analisis potensi dan masalah pengembangan kawasan;
7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 15/42
CV. TRI MATRA DISAIN
Konsultan Perencana Dan Pengawas
E
(3) Analisis daya dukung dan daya tampung;(4) Analisis kualitas kinerja kawasan dan bangunan.
Target keluaran pada tahap ini adalah :
(1) Potensi dan permasalahan pengembangan kawasan;
(2) Peluang dan tantangan pengembangan;
(3) Kecenderungan perkembangan;
(4) Perkiraan kebutuhan pengembangan kawasan;
(5) Intensitas pemanfaatan ruang sesuai daya dukung dan daya
tamping;
(6) Perkiraan kebutuhan pengembangan prasarana /infrastruktur
maupun utilitas;
(7) Terindentifikasninya indikasi arahan penanganan kawasan dan
bangunan.
Perumusan Konsepsi Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis
Perumusan konsepsi RTR Kawasan Strategis terdiri atas :
(1) Rumusan Tujuan penataan ruang kawasan;
(2) Rumusan Kebijakan dan Strategi Penataan Kawasan.
Perumusan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis
Perumusan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis terdiri atas :
(1) Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Kawasan;
(2) Rencana Detail Struktur Ruang Kawasan;
(3) Rencana Detail Pola Ruang Kawasan;
(4) Rencana Penanganan Kawasan, Bangunan dan Bangun-
Bangunan;
(5) Rencana Pemanfatan Ruang Kawasan; dan
(6) Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan.
7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 16/42
CV. TRI MATRA DISAIN
Konsultan Perencana Dan Pengawas
E
Pelibatan Peran Masyarakat
Persiapan masyarakat dalam penyusunan RTR Kawasan Warisan
Budaya Jatiluwih dilakukan dengan tahapan :
Pada Tahap Persiapan
Pemerintah telah melibatkan masyarakat secara pasif dengan
pemberitaan mengenai informasi akan dlaksanakannya penyusunan
RTR Kawasan
Pada Tahap Pengumpulan Data
Pada tahap pengumpulan data, peran masyarakat/organisasi
masyarakat akan lebih aktif dalam bentuk :
(1) Pemberian data dan informasi kewilayahan yang
diketahui/dimiliki datanya;
(2) Pendataan untuk kepentingan penataan ruang yang diperlukan;
(3) Pemberian masukan, aspirasi, dan opini awal usulan rencana
penataan ruang; dan
(4) Identifikasi potensi dan masalah penataan ruang.
Pada Tahap Perumusan Konsepsi RTR Kawasan
Pada tahap perumusan konsepsi RTR Kawasan,
masyarakat/organisasi masyarakat terlibat secara aktif dan bersifat
dialogis/komunikasi dua arah. Dialog dilakukan antara lain melalui
konsultasi publik, workshop, FGD, seminar dan bentuk komunikasi
dua arah lainnya.
Pembahasan Rancangan Perda RTR Kawasan Strategis
7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 17/42
CV. TRI MATRA DISAIN
Konsultan Perencana Dan Pengawas
E
Pembahasan rancangan Perda tentang RTR Kawasan Warisan BudayaJatiluwih ini dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan baik
legeslatif maupun eksekutif, masyarakat, asosiasi profesi terkait,
Perguruan Tinggi dapat berperan dalam bentuk pengajuan usulan,
keberatan dan sanggahan terhadap Raperda RTR Kawasan strategis.
b. Metodologi Analisis
Analisis Kesesuaian/Kelayakan Lahan
Berdasarkan masukan rona fisik dan sumber daya alam wilayah,
maka akan dilakukan analisis keadaan fisik guna melihat daya
dukung/kemampuan lahan dalam suatu wilayah. Daya dukung
tersebut menggambarkan besarnya kapasitas yang dapat
dikembangkan dan kemungkinan kesesuaian pemanfaatan ruang.
(1) Analisis Kesesuaian Lahan
Analisis kesesuaian lahan merupakan analisis yang terkait
dengan kondisi kemampuan fisik dasar lahan dan lingkungan
untuk menampung kegiatan budidaya atau non budidaya.
Faktor-faktor yang dikaji adalah semua aspek fisik dasar yang
terdiri dari klimatologi, komponen fisiografi yaitu topografi,
geologi, sifat tanah, kesuburan tanah dan erosi serta komponen
hidrologi yang terdiri atas sungai, mata air dan air bawah
tanah.
(2) Analisis Kelayakan Lahan
Analisis kelayakan lahan pada intinya dilakukan untuk
mengetahui seberapa besar lahan yang sesuai untuk suatu
rencana pembangunan (land suitability). Penentuan kelayakan
lahan dilakukan secara multidisiplin baik fisik maupun sosio –
ekonomi.
Pada gambar dibawah ini dapat dilihat skema dari penentuan
kelayakan lahan atas dasar analisa parameter fisik, dan analisa
7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 18/42
CV. TRI MATRA DISAIN
Konsultan Perencana Dan Pengawas
E
sosio ekonomi; pada skema tersebut faktor lahan sangat penting khususnya mengenai relief dan proses-proses
geomorfik yang sedang terjadi. Apa yang dituliskan dalam
parameter fisik tersebut diatas pada hakekatnya merupakan
suatu satuan/unit ekologi yang saling berkerja kait mengait
menuju keseimbangan alam (iklim, bentuk, proses-proses
batuan, tanah, air dan vegetasi).
Yang perlu diperhatikan adalah adanya perbedaan antarakelayakan lahan yang sekarang dan yang potensial. Kelayakan
sekarang adalah kelayakan pada kondisi sekarang dengan atau
tanpa perbaikan kecil. Kelayakan potensial dari lahan ialah
jika lahan telah mendapat perbaikan yang besar.
Skema Penentuan Kelayakan Lahan
7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 19/42
CV. TRI MATRA DISAIN
Konsultan Perencana Dan Pengawas
E
Dalam analisa kelayakan lahan dipergunakan metode/cara
super-imposed (teknik overlay) yaitu dengan melakukan
analisa tumpang tindih menggunakan alat bantu peta. Dengan
demikian dalam analisa ini kurang lebih dibutuhkan beberapa
peta yang antara lain : peta dasar, topografi, morfologi, geologi
umum, geologi teknik, geohidrologi, peta kestabilan lereng,
daerah rawan gempa, peta banjir, bahan galian dan mineral, peta guna lahan sekarang (eksisting) meliputi : peta
penyebaran hutan, peta penyebaran areal pertanian,
penyebaran permukiman, kemudian peta sosial kependudukan
dan lain sebagainya. Untuk peta hasil analisa fisik dasar dapat
menggunakan hasil penilaian kesesuaian lahan.
Teknik Super-Imposed
7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 20/42
CV. TRI MATRA DISAIN
Konsultan Perencana Dan Pengawas
E
Analisa Sosial Kependudukan
(1) Analisis Sosial
Analisis sosial bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan
gambaran mengenai permasalahan sosial yang ada di kawasan
perencanaan. Dalam analisis sosial, komponen, sub-komponen,
dan parameter yang dikaji adalah seperti yang tercantum dalam
Tabel E.1.
Tabel E.1
Komponen dan Parameter Analisa Sosial
Komponen Parameter
1. Demografi 1. Struktur Penduduk
a. komposisi penduduk menurut kelompok umur, jenis kelamin,
mata pencaharian, pendidikan, agama;
b. kepadatan penduduk.
2. Proses Penduduk
a. pertumbuhan penduduk;
b. tingkat kelahiran;
c. tingkat kematian bayi;
d. pola migrasi (sirkuler, komuter, permanen).
3. Tenaga Kerja
a. tingkat partisipasi angkatan kerja;
b. tingkat pengangguran.
2. Ekonomi 1. Ekonomi Rumah Tangga
a. tingkat pendapatan;
b. pola nafkah ganda.
2. Ekonomi Sumber Daya Alam
a. pola pemilikan dan penguasaan sumber daya alam;
b. pola pemanfaatan sumber daya alam ;
c. pola penggunaan lahan;
d. nilai tanah dan sumber daya alam lainnya ;
7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 21/42
CV. TRI MATRA DISAIN
Konsultan Perencana Dan Pengawas
E
Komponen Parametere. sumber daya alam milik umum (common property).
3. Perekonomian Lokal dan Regional
a. kesempatan kerja dan berusaha;
b. nilai tambah karena proses manufaktur;
c. jenis dan jumlah aktifitas ekonomi non-formal;
d. distribusi pendapatan;
e. efek ganda ekonomi (multiplier effect ).
f. Produk Domestik Regional Bruto;
g. pendapatan asli daerah;
h. pusat-pusat pertumbuhan ekonomi;
i. fasilitas umum dan fasilitas sosial; j. aksesibilitas wilayah.
Sedangkan metode pengumpulan data yang dapat digunakan
untuk membahas masing-masing komponen di atas antara lain
adalah :
• Observasi/pengamatan lapangan
• Pengumpulan data sekunder
Melalui teknik ini, data dan informasi yang berupa hasil-
hasil penelitian, bahan-bahan pustaka dan bahan-bahan
lain yang relevan dikumpulkan dari berbagai instansi
terkait.
• Wawancara dengan kuisioner
Pengumpulan data pada sejumlah responden terpilih
melalui wawancara dengan kuisioner yang terstruktur.
(2) Analisis Kependudukan
Analisis ini diarahkan untuk memperkirakan distribusi
penduduk, dalam rangka penyediaan kebutuhan fasilitas sosial
ekonomi, disamping untuk mengetahui perubahan-perubahan
pada struktur penduduk, seperti tingkat pertumbuhan
angkatan kerja, tingkat perubahan berdasarkan mutasi
7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 22/42
CV. TRI MATRA DISAIN
Konsultan Perencana Dan Pengawas
E
(kelahiran, kematian, kedatangan, dan perpindahan) dansebagainya.
Adapun model analisa yang digunakan untuk memproyeksi
atau memprediksi penduduk kawasan perencanaan sampai
akhir tahun antara lain :
• Model Bunga Berganda
Metode ini menggunakan patokan pertumbuhan rata-rata
pada kurun waktu 5 – 10 tahun. Pertumbuhan penduduk
diproyeksikan dengan menggunakan dasar bunga berganda
(bunga majemuk) dengan angka pertumbuhan yang sama
setiap tahun.
Rumus :
Pn = Pa (1 + r)n
Dimana : Pn = jumlah penduduk tahun nPa = jumlah penduduk tahun awal
N = jumlah tahun perencanaan
R = tingkat prosentase pertumbuhan penduduk
• Model Regresi
Analisis ini didasarkan pada data pola pertumbuhan
penduduk pada 5 – 10 tahun yang lalu yang didekati
dengan salah satu pola regresi, yaitu linier, logaritma,
eksponensial, dan regresi berpangkat.
(a). Linier Regresion
Rumus :
Pn = Po + F (x); F(x) = a(n) Pn = Po + a(n)
Dimana :
Pn = jumlah penduduk tahun yang akan datang (n),
F(x) = pertambahan penduduk selama tahun n
a = koefisien/rata-rata persentasi pertambahan
7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 23/42
CV. TRI MATRA DISAIN
Konsultan Perencana Dan Pengawas
E
Pt+x = a + b(x)
Dimana :
Pt+x = jumlah penduduk pada tahun t+x
a,b = konstanta
x = jumlah selang tahun dari tahun dasar t
n = sampel pengamatan
a = ΣP. ΣX 2 - ΣP. ΣPX
N ΣX2 – (ΣX)2
b = NΣPX - ΣX . ΣP NΣX2 – (ΣX)2
(b). Logarithmic Regresion
Rumus :
Y = A + B ln X
Dimana :
A = konstanta
B = koefisien regresi
X = tahun
Y
=
Jumlah Penduduk
(c). Exponential Regresion
Rumus :
Y = A . 1 B . X
Dimana :
A = konstanta
B = koefisien regresi
X = tahun
Y
=
7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 24/42
CV. TRI MATRA DISAIN
Konsultan Perencana Dan Pengawas
E
Jumlah Penduduk
(d). Power Regresion
Rumus :
Y = A . X B
Dimana :
A = konstanta
B = koefisien regresi
X = tahun
Y = jumlah penduduk
Analisa Sarana dan Prasarana
Bertujuan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang
keadaan infrastruktur pusat-pusat permukiman baik di luar kawasan
maupun di dalam kawasan, hubungan interaksi kawasan
perencanaan (dengan kawasan luar dan di dalam kawasan
perencanaan), untuk kegiatan investasi, maupun pelayanan sosial
ekonomi.
(1) Analisis Penyebaran Fasilitas
Dalam penentuan lokasi fasilitas umum digunakan asumsi
bahwa penentuan lokasi fasilitas terkait pada berbagai
pertimbangan,yaitu pertimbangan utama (mayor) dan
pertimbangan pelengkap (minor). Sebelumnya perlu dibuat
suatu pembagian unit terkecil (lingkungan) pada wilayah
perencanaan. Yaitu dengan membagi wilayah perencanaan
menjadi unit-unit yang lebih kecil. Adapun batas-batas
penentuan unit lingkungan tersebut dapat digunakan batas-
batas penentuan unit fisik (jalan, sungai). Standar perencanaan
sarana pendukung dapat dilihat pada Tabel E.2.
Tabel E.2
7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 25/42
CV. TRI MATRA DISAIN
Konsultan Perencana Dan Pengawas
E
Standar FasilitasJENIS
FASILITAS
SARANA
MINIMUM
PENDUDUK
LUAS LAHAN
(m²)KRITERIA STANDARD
TINGKAT
RENCANAKET
PENDIDIKAN
a. Taman Kanak-
Kanak
700 1200 - Lokasi sebaiknya ditengah-
tengah kelompok keluarga.
35–40murid/ruang
kelas
Jumlah dan jenis sekolah
Lokasi (simbol)
Jumlah ruang
kelasDaya tampung
3 kelas
b. Sekolah Dasar 6400 1500 - Lahan ditengah-tengah
keluarga.
- Radius pencapaian dari daerahyang dilayani maksimum 1.000
meter.
30 murid/ruang
kelas
- 6 kelas
(pagisore)
c. SLTP 28000 10000 - Lokasi digabungkan atau
dikelompokkan dengan tamandan lapangan olahraga.
30 murid/ruangkelas
- 7 kelas(pagi
sore)
d. SLTA/SMU 42000 20000 - Lokasi digabungkan atau
dikelompokkan dengan taman
dan lapangan olahraga.
30 murid/ruang
kelas
- 14 kelas
(pagisore)
KESEHATANa. Balai
Pengobatan
3000 300 - Lokasi terletak ditengah-tengah
keluarga
- Radius pencapaian maksimal1500 meter
- Jumlah dan
jenis
- Lokasi (dot)
b. Puskesmas
Pembantu
6000 500 - Lokasi terletak ditengah-tengah
keluarga
- Radius pencapaian maksimal1500 meter
c. BKIA/RS
Bersalin
10000 1600 - Lokasi terletak ditengah-tengah
keluarga
- Radius pencapaian maksimal
2000 meter
- - -
d. Puskesmas 30000 650 - Lokasi sebaiknya di pusat
lingkungan dekat dengan pelayanan pemerintahan/sosial.
- Radius pencapaian
maksimal3000 meter
- - -
e. Rumah Sakit 240000 86400 - Lokasi dipilih daerah yangcukup tenang.
- Radius yang merata dengan
daerah yang dilayani.
- - -
f. Apotek 10000 350 - Lokasi sebaiknya tersebar diantara kelompok keluarga.
- Radius pencapaian maksimal
1500 meter
g. Tempat Praktek Dokter
5000 Dapat bersatudengan rumah
tinggal
- - - -
PERIBADATAN
a. Langgar 2500 300 - Sarana ini tergantung dari
kondisi setempat
- - Jumlah dan jenis
- Lokasi (dot)
-
PERDAGANGAN
a. Warung/Kios 250- - Lokasi terletak di pusat
lingkungan yang mudah
dicapai.
- Radius pencapaian maksimal
- - Jumlah dan
jenis
- Lokasi (dot)
-
7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 26/42
CV. TRI MATRA DISAIN
Konsultan Perencana Dan Pengawas
E
JENIS
FASILITAS
SARANA
MINIMUMPENDUDUK
LUAS LAHAN(m²)
KRITERIA STANDARD TINGKATRENCANA
KET
500 meter
b. Pertokoan 2500 1200 - Lokasi terletak di pusat
lingkungan.
- - -
c. P.P.Lingkungan
(Toko dan
pasar)
30000 13500 - Lokasi ada jalan utamalingkungan dan mengelompok
dengan pusat lingkungan.
- - -
d. P.P Niaga 120000 36000 - Di pusat-pusat kecamatan dekat
dengan terminal kecamatan.
- - -
REKREASI &
OLAHRAGA
a. Tempat bermain (anak-
anak)
250 250 - Tergantung dari tata kehidupan
dan struktur penduduk sehinggadi dalam memilih jenis sarana
ini perlu adanya penyesuaian
dengan situasi dan kondisi
setempat.
- - Jumlah dan
jenis
- Lokasi (dot)
-
b. Tempat
bermain (bola
voli, bulutangkis dan
daerah terbuka)
2500 1250 - - - -
c. LapanganOlahraga (sep.
bola)
30000 9000 - - - -
d. Bioskop 30000 2000 - - - -
e. Gedung
Serbaguna
30000 1000 - - - -
PEMERINTAHANDANPELAYANAN
UMUM
a. Pos Hansip danBalai
Pertemuan
2500 3000 - - - -
b. Kantor
Kelurahan/
Lingkungan
30000 500 - - - -
c. Kantor
Pos/Polisi
30000
120000
100
300
- - - -
d. Kantor Pos
Pembantu/
Cabang
30000
120000
100
500
- - - -
e. Pos Pemadam
Kebakaran
30000
120000
200
300
- - - -
f. Parkir Umum+MCK
250030000
120000
1001000
4000
- - - -
g. Kantor Kecamatan
120000 1000 - - - -
h. Kantor Telepon 120000
480000
300
1000
- - - -
i. Gardu Listrik 120000 150 - - - -
UTILITAS
1. Air Bersih- - - - - Kapasitas
- Sumber air
bersih
-
2. Listrik - - - - - Kapasitas -
7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 27/42
CV. TRI MATRA DISAIN
Konsultan Perencana Dan Pengawas
E
JENIS
FASILITAS
SARANA
MINIMUMPENDUDUK
LUAS LAHAN(m²)
KRITERIA STANDARD TINGKATRENCANA
KET
- Sumber
TenagaListrik
3. Persampahan - - - - - -
4. Telepon/
telekomnikasi
- - - - - -
5. Jaringan jalandan
transportasi
- - - - - Jumlah dan jenis sarana
angkutan
- Jaringan/fung
si/kelas jalan
-
6. Terminal - - - - - Kondisi
- Rute jaringan
angkutan- Lokasi
(simbol)
-
Sumber : Standar PU Cipta Karya
Tentang penetapan pertimbangan mayor dan minor, dapat
dikembangkan suatu alasan yang rasional seperti ketersediaan
lahan, aksesibilitas, hubungan fungsional, guna lahan yang
ada, status lahan, ketersediaan lahan, nilai lahan dan masih
dapat dikembangkan lebih luas lagi. Kemudian dari faktor-
faktor tersebut untuk kemudahan penilaiannya dapat
dikuantitatifkan dengan menggunakan bobot sesuai dengan
tingkatannya masing-masing. Untuk kondisi yang baik
menggunakan bobot 5, sedang 3 dan jelek 1, pembobotan ini
bisa diberlakukan untuk pertimbangan utama dan
pertimbangan pelengkap. Selanjutnya setelah dilakukan
pembobotan, dijumlahkan bobot keseluruhan untuk mengetahui bobot totalnya. Maka selanjutnya dibuat rangking
atas calon-calon lokasi tersebut. Yang bernilai (bobot) paling
tinggi menunjukkan rangking yang paling tinggi pula sebagai
calon lokasi terpilih untuk ditempati suatu jenis fasilitas.
(2) Analisis Sarana dan Prasarana Transportasi
Menggambarkan kondisi pelayanan transportasi, serta tingkat
aksesibilitas/kemudahan pencapaian serta keterkaitan antara
7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 28/42
CV. TRI MATRA DISAIN
Konsultan Perencana Dan Pengawas
E
satu pusat dengan pusat lainnya. Analisis transportasi dikawasan perencanaan akan mencakup analisis sarana dan
prasarana transportasi darat.
Tabel E.3
Tipe Jalan
7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 29/42
CV. TRI MATRA DISAIN
Konsultan Perencana Dan Pengawas
E
Tipe
JalanKegunaan
Interval
Persimpangan
LebarBadan
Jalan
Lebar
Perkerasan
Kelandaian LaluLintas Trotoar, dan
lain lain(persen)
(mil per
jam)
Jalanutama
(ArteriUtama)
- Memberi
kan kesatuanuntuk seluruh
daerah kota dansekitarnya;
- Biasanya
merupakan batasuntuk beberapa
wilayah;
- pengendalian akses kecil;
- pengatur
an persimpangan;
parkir padaumumnya tidak
diperkenankan
1½ – 2 mil 120 – 150 kaki
Maksimum84 kaki
untuk empat jalur, parkir
dan garis pemisah
4 35 - 40 - Mem
erlukan trotoar terpisah 5 kaki
di daerah perkotaan;
- Jalur
tanaman (lebar 5 sampai 10
kaki);
- Garissempadan
bangunan yangmemadai (30
kaki untuk bangunan yang
menghadap ke jalan dan 60
kaki untuk rumah yang
membelakangi jalan)
Jalansekunder
(arterikecil)
- Jalan
pelayanan utama
- Rambu-
rambudiperkenankan
dimana
diperlukan;
- Tanda
berhenti pada jalan-jalan
samping
- Kadang-
kadang
merupakan batasuntuk beberapa
wilayah
¾ - 1 mil 80 kaki 60 kaki 5 35 - 40 - Mem
erlukan trotoar terpisah 5 kaki;
- Jalur tanaman
diantara trotoar
dan tepi jalan(lebar 5 sampai
10 kaki ataulebih) dan garis
serupa danyang memadai
(30 kaki)
Jalan
Kolektor - Jalan
interior utama
- Tanda
berhenti pada jalan-jalan
samping
¼ - ½ mil 64 kaki 44 kaki (dua
jalur lalulintas 12
kaki dandua tempat
parkir 10kaki)
5 30 - Mem
erlukan trotoar terpisah
dengan lebar 4
kaki;
- Tepi jalan vertikal;
- Jalur
tanaman akanmenyenangka;
- Garis
7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 30/42
CV. TRI MATRA DISAIN
Konsultan Perencana Dan Pengawas
E
Tipe
JalanKegunaan
Interval
Persimpangan
LebarBadan
Jalan
Lebar
Perkerasan
Kelandaian LaluLintas Trotoar, dan
lain lain(persen)
(mil per
jam)
sempadan
bangunanadalah 30 kaki
dari badan jalan
Jalan
lokal- Jalan
servis setempat;
- Tidak
mengakibatkan
jalan menerus
Pada blok 50 kaki 36 kaki
apabila parkir di
tepi jalan
diperkenank an
6 25 Memerlukan
trotoar denganlebar paling
sedikit 4 kaki
untuk kepadatanlebih besar dari 1unit per acre, tepi
jalan dan got
Cul – de -sac
- Jalan
terbuka hanya pada satu sisi
dilengkapidengan sebuah
Slingkaran putar pada sisi lainnya
Hanya biladiperlukan
50 kaki(diameter
90 kakiuntuk
lingkaran putar)
30 sampai36 kaki (75
kaki untuk lingkaran
putar)
5 Tidak bolehmempunyai
panjang lebih besar dari 500
kaki
Sumber: Joseph De Chiara, (Standar Perencanaan Tapak, Hal 192)
(3) Analisis Prasarana Wilayah
Menggambarkan keadaan prasarana yang meliputi jaringan air
bersih, listrik, telepon, drainase dan sampah, serta prasarana
pengelolaan lingkungan seperti limbah. Analisis ini juga
mengkaji jaringan prasarana kawasan dan memprediksi
kebutuhan sampai akhir tahun perencanaan. Untuk
memprediksi kebutuhan pada tahun rencana dihitung
berdasakan standar baku yang dapat dilihat pada tabel-tabel
standar pada tabel-tabel berikut.
Tabel E.4
Standar Air Bersih Dengan Kriteria Untuk Domestik
URAIAN
Kategori Kota Berdasarkan Jumlah Penduduk
Metropolitan(>1.000.000)
Besar (500.000 -1.000.000)
Sedang(100.000 -500.000)
Kecil(20.000 - 100.000)
Desa(< 20.000)
1. Konsumsi Unit 190 170 150 130 100
Sambungan Rumah
7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 31/42
CV. TRI MATRA DISAIN
Konsultan Perencana Dan Pengawas
E
URAIAN
Kategori Kota Berdasarkan Jumlah Penduduk
Metropolitan(>1.000.000)
Besar (500.000 -1.000.000)
Sedang(100.000 -500.000)
Kecil(20.000 - 100.000)
Desa(< 20.000)
(lt/org/hari)
2. Konsumsi Unit 30 30 30 30 30
Hidran Umum (HU)
(lt/org/hari)
3. Konsumsi Unit 20 - 30 20 - 30 20 - 30 20 - 30 10 - 20
Non Domestik (%)
4. Kehilangan Air 20 - 30 20 - 30 20 - 30 20 - 30 20
5. Faktor Maximum Day 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1
6. Faktor Peak - Hour 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5
7. Jumlah jiwa per - SR 5 5 6 6 10
8. Jumlah jiwa per HU/KU 100 100 100 100 - 200 200
9. Sisa Tekanan di Jaringan 10 10 10 10 10
Distribusi (mka)
10. Jam Operasi 24 24 24 24 24
11. Volume Reservoir 20 20 20 20 20
(% max day demand)
12. Perbandingan SR : HU 50:50 s/d 80:20 50:50 s/d 80:20 50:50 s/d 80:20 70:30 70:30
13. Cakupan Pelayanan (%) 90 90 90 90 70
Sumber: Direktorat Air Bersih DirJen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum, Nopember 1994
Tabel E.5
Standar Air Bersih Dengan Kriteria Untuk Non Domestik
URAIANKota-kota Kategori I, II, III dan IV
Satuan Kebutuhan Air
1. Sekolah TK, SD, SMP, SMA, dan PT lt/murid/hari 10
2. Rumah Sakit lt/tempat tidur/hari 200
3. Puskesmas m3/hari 2
4. Mesjid, Gereja, Pura dan Wihara m3/hari sampai dengan 2
5. Kantor lt/pegawai/hari 10
6. Pasar m3/hektar/hari 12
7. Hotel lt/tempat tidur/hari 150
8. Rumah Makan lt/tempat duduk/hari 100
9. Kompleks Militer lt/orang/hari 60
10. Kawasan Industri lt/detik/Ha 0,2 - 0,811. Kawasan Pariwisata lt/detik/Ha 0,1 - 0,3
12. Kebocoran lt/orang/hari 20 – 30% dari keb. domestik +
non domestik
Sumber: Direktorat Air Bersih Dirjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum, Nopember 1994
7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 32/42
CV. TRI MATRA DISAIN
Konsultan Perencana Dan Pengawas
E
Tabel E.6
Standar Kebutuhan Energi Listrik
No Komponen/Jenis Komponen Satuan Pelayanan
1. Rumah Tangga VA 90
2. Kegiatan Sosial dan Ekonomi Persen 250% Total kebutuhan RT (Kota Besar)
40% Total kebutuhan RT (Kota Kecil)
3. Penerangan Jalan Persen 15% Total kebutuhan RT
Sumber: Direktorat Jendral Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum, Nopember 1994
Tabel E.7Standar Kebutuhan Telepon
No Komponen/Jenis Komponen Satuan Pelayanan
1 Rumah Tangga 4 SS : 100 Penduduk 6 SS : 100 Penduduk
2 Kegiatan Sosial dan Ekonomi 3% dari Total Kebutuhan RT 3% dari Total Kebutuhan RT
3 Telepon Umum 1 SS : 2500 penduduk 1 SS : 2500 penduduk
Sumber: Direktorat Jendral Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum, Nopember 1994
Tabel E.8
Standar Perhitungan SampahNo Komponen/Jenis Komponen Satuan
1 Sampah Domestik/Rumah Tangga 2,28 liter/orang ekivalensi/hari
2 Sampah Komersial
(perkantoran, pasar, pertokoan, dll)
0,29 liter/orang ekivalensi/hari
3 Sampah Fasilitas Umum
(jalan, taman, dll)
0,13 liter/orang ekivalensi/hari
4 Standar limbah cair 70 – 80% dari kebutuhan air bersih
Sumber : Buku Pedoman Paket Modul Persampahan
Tabel E.9
Standar Peralatan Persampahan Yang Digunakan
No Peralatan Kapasitas Pelayanan Keterangan
Sub-sistem Pengumpulan
1 Bin Plastik/kantong 40/60 lt 8 Komunal
2 Container (besi) 5.000 lt 2.000 Komunal
Container (besi) 1.000 lt 1.000 Komunal
TPS (kayu) 1.000 lt 1.000 Komunal
3 Gerobak 1 m3 1.000 Individual
0,6 m3 900 Individual
4 Transfer depo 200 m² 20.000 Individual
7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 33/42
CV. TRI MATRA DISAIN
Konsultan Perencana Dan Pengawas
E
No Peralatan Kapasitas Pelayanan Keterangan100 m² 10.000 Individual
10 m² 12.000 Individual
Sub-sistem Pengangkutan
5 Truk Biasa 6 - 8 m3 6.000 - 8.000 1 Kelurahan
6 Dump Truck 6 - 8 m3 8.000 - 10.000 (50 Ha)
7 Arm Roll Truck 8 - 10 m3 12.000 – 15.000 Pasar
8 Compactor Truck 8 - 10 m3 6.000 - 10.000 Kota Besar
Sub-sistem Pembuangan
Akhir
9 Bulldozer 80 Hp 100.000
100 Hp 250.000
Sumber : Buku Pedoman Paket Modul Persampahan
Analisis Peluang dan Kendala (SWOT)
Analisa ini bertujuan untuk melakukan identifikasi dan analisis
terhadap peluang dan ancaman yang mungkin dihadapi, sebagai
hasil intraksi lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi
kinerja perusahaan. Pengaruh hasil interaksi lingkungan internal
perusahaan juga perlu diidentifikasi dan dianalisis berupa kekuatan
dan kelemahan. Dengan demikian, setelah analisis SWOT
dilakukan dirumuskanlah masalah-masalah pokok yang harus
dijadikan dasar dalam penentuan sasaran, strategi dan rencana
aksi/taktik.
Strategi pemasaran dirumuskan berdasarkan SWOT dan sasaran
yang ingin dicapai, dan penetapannya terutama didasarkan pada
pertimbangan biaya dan manfaat, serta kemampuan sumberdaya
untuk melaksanakannya.
Tabel E.10
7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 34/42
CV. TRI MATRA DISAIN
Konsultan Perencana Dan Pengawas
E
Matriks Analisa SWOTINTERNAL AUDIT
EKSTERNAL AUDIT
STRENGTHS
KEKUATAN
WEAKNESS
KELEMAHAN
OPPRTUNITIES
KESEMPATANSO WO
THREATS
ANCAMANST WT
SO : memanfaatkan kekuatan secara maksimal untuk meraih
peluang.ST : memanfaatkan kekuatan secara maksimal untuk
mengantisipasi ancaman, dan berusaha
menjadikannya sebagai peluang.
WO : meminimalkan kelemahan, untuk meraih peluang.
WT : meminimalkan kelemahan untuk menghindar dari
ancaman.
D. PROGRAM KERJA
Program/rencana kerja dibuat berdasarkan ketentuan teknik operasional yang
telah diuraikan oleh CV. TRI MATRA DISAIN di dalam “Pendekatan dan
Metodologi” pada sub bab sebelumnya. Berikut ini akan diuraikan tahap
penyusunan laporan, keluaran dan kegiatan pembahasan.
Tahap Penyusunan Laporan
1. Tahap Persiapan
Pokok pekerjaan yang dilakukan adalah :
a. Persiapan dasar, berupa : pemahaman terhadap KAK, penyusunan
metode pelaksanaan kegiatan, pembentukan tim pelaksana, pembuatan
surat tugas, studi literatur, peta dasar dan persiapan bahan-bahan
lainnya;
b. Persiapan teknis berupa penyiapan daftar pertanyaan (kuisioner, blanko)
peta wilayah kota dan kawasan, peralatan survey lainnya yang akan
digunakan untuk pekerjaan di lapangan;
c. Inventarisasi data/informasi yang telah dimiliki.
7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 35/42
CV. TRI MATRA DISAIN
Konsultan Perencana Dan Pengawas
E
2. Tahap Pengumpulan Dataa. Mengumpulkan data/informasi lapangan secara lengkap melaui survey
instansional dengan cara merekam/mencatat data sekunder yang ada
dimasing - masing instansi.
b. Observasi lapangan, wawancara dan penyebaran kuisioner untuk
memperoleh dan menguji data termasuk pelibatan masyarakat agar
diperoleh informasi yang senyatanya (primer).
3. Tahap Pengolahan Data dan Analisisa. Melakukan kompilasi data (tabulasi dan sistematisasi data);
b. Melakukan prosesing data (deskripsi, proyeksi, koreksi, asumsi dan
sebagainya dengan menggunakan model anaslisis dan refrensi yang
sesuai) meliputi :
Analisis karakteristik wilayah dan kawasan;
Analisis potensi dan masalah pengembangan kawasan;
Analisis daya dukung dan daya tampung;
Analisis kualitas kinerja kawasan dan bangunan;
c. Merumuskan hasil analisis ke dalam suatu laporan fakta dan analisa.
Pada tahap analisis ini sekurang-kurangnya diperoleh keluaran berupa :
a. Identifikasi karakteristik wilayah perencanaan, potensi dan
permasalahan pengembangan kawasan, peluang dan tantangan
pengembangan serta kecenderungan perkembangan kawasan baik dari
sudut pandang sektor industri maupun perekonomian lokal dan wilayah;
b. Perkiraan kebutuhan pengembangan kawasan, perkiraan kebutuhan
pengembangan prasarana /infrastruktur maupun utilitas;
c. Kajian Ringkas Lingkungan Hidup Strategis Kawasan Perencanaan
yang sekurang-kurangnya memuat perkiraan intensitas pemanfaatan
ruang sesuai daya dukung dan daya tamping;
d. Analisis penentuan fungsi bagian-bagian kawasan yang dominan dalam
pemanfaatan ruang;
7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 36/42
CV. TRI MATRA DISAIN
Konsultan Perencana Dan Pengawas
E
e. Proses penentuan struktur dan pola ruang yang merupakan usahaoptimal penetapan kerangka pengembangan tata ruang secara
keseluruhan;
f. Proses penentuan zonasi pemanfaatan ruang; dan
g. Alternatif Indikasi Program Jangka Panjang dan Menengah.
4. Tahap Perumusan Rencana
Perumusan Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan Warisan Budaya Jatiluwih
secara garis besar meliputi :
a. Perumusan tujuan, kebijakan dan strategi pengembangan wilayah
perencanaan;
b. Rencana Detail Struktur Ruang Kawasan;
c. Rencana Detail Pola Ruang Kawasan;
d. Rencana penetapan pengaturan zonasi pemanfaatan ruang;
e. Rencana pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang;
f. Indikasi Program Jangka Panjang dan Menengah; dan
g. Rumusan Konsep Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang
Kawasan Warisan Budaya Jatiluwih.
Tahap Keluaran
Keluaran yang diharapkan adalah :
1. Laporan Pendahuluan : (diserahkan 4 minggu setelah penugasan)
sebanyak 10 eksemplar, berisi pemahaman tugas oleh Penyedia Jasa yang
disajikan dalam bentuk uraian/narasi, skhema atau peta mengenai: latar
belakang, maksud, tujuan, sasaran, pendekatan dan metodologi, hasil
tinjauan/review dokumen terkait serta persiapan pelaksanaan kegiatan
seperti : jadwal dan rencana kerja.
2. Laporan Antara : diserahkan pada 12 minggu setelah penugasan sebanyak
10 eksemplar berupa Laporan Fakta dan Analisa dan Konsep Laporan
7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 37/42
CV. TRI MATRA DISAIN
Konsultan Perencana Dan Pengawas
E
Rancangan Rencana Tata Ruang Kawasan Warisan Budaya Jatiluwih yangsiap untuk dibahas.
3. Konsep Laporan Akhir : diserahkan paling lambat 18 minggu setelah
penugasan sebanyak 10 eksemplar, berupa hasil sementara perencanaan
yang siap untuk dibahas;
4. Laporan Akhir : diserahkan pada akhir masa penugasan berupa laporan
yang telah disempurnakan terdiri dari :
a. Buku Kajian Teknis Rencana Tata Ruang Kawasan Warisan Budaya
Jatiluwih sebanyak 20 buah; disertai
b. Konsep Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Bali tentang Rencana
Tata Ruang Kawasan Warisan Budaya Jatiluwih seabanyak 15 buah;
c. Album Peta berwarna skala 1 : 5000 dengan ukuran disesuaikan dengan
bidang gambar (minimal A 1) sebanyak 3 eksemplar dan Album Peta
hitam putih ukuran A3 sebanyak 20 eksemplar.
d. Arsip Data Komputer (ADK) berupa Soft Copy dari seluruh hasil
pekerjaan termasuk foto dokumentasi dalam bentuk CD sebanyak 20
keping.
e. Penyedia Jasa berkewajiban menyediakan materi untuk keperluan
pembahasan.
Tahap Pembahasan
Pembahasan rancangan Perda tentang RTR Kawasan Warisan Budaya Jatiluwih
ini dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan baik legeslatif maupuneksekutif, masyarakat, asosiasi profesi terkait, Perguruan Tinggi dapat berperan
dalam bentuk pengajuan usulan, keberatan dan sanggahan terhadap Raperda
RTR Kawasan strategis.
E. ORGANISASI DAN PERSONIL
7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 38/42
CV. TRI MATRA DISAIN
Konsultan Perencana Dan Pengawas
E
Konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan ini akan menyediakan dan menugaskan beberapa Tenaga Ahli sesuai dengan yang dibutuhkan dalam Kerangka Acuan
Kerja (KAK). Tenaga Ahli yang akan ditugaskan tersebut dikoornidir oleh
seorang Team Leader yang memiliki kemampuan dalam koordinasi dan
komunikasi dengan pihak pengguna jasa, instansi teknis terkait dan Tenaga Ahli
lainnya. Adapun Tenaga Ahli yang diusulkan dalam pelaksanaan studi ini telah
memilki kualifikasi pendidikan, pengalaman dibidang penanganan pekerjaan
sejenis. Masing-masing Tenaga Ahli tersebut memilki tugas dan tanggung-jawab
masing-masing sesuai dengan bidang keahliannya.
Kualifikasi dan jumlah Tenaga Ahli yang disediakan oleh penyedia jasa untuk
menangani pekerjaan ini sesuai dengan KAK dengan tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut :
No Posisi Kualifikasi Jumlah OB
A. Tenaga Ahli
1. Team Leader Berpendidikan S1 Perencanaan Kota dan
Wilayah berpengalaan 6 tahun dibidangnya
dan minimal 2 tahun sebagai Team Leader
atau S2 Perencanaan Kota dan Wilayah
dengan pengalaman minimal 3 tahun
dibidangnya.
4,88
2. Pertanian 1 (satu) orang S1 Pertanian berpengalaman
kerja di bidang perencanaan tata ruang
kawasan, atau perencanaan bidang
ekonomi pertanian sekurang-kurangnya 4
(empat) tahun
2,40
3. Ekonomi
Pembangunan
1 (satu) orang S1 Ekonomi dengan
pengalaman kerja di bidang perencanaan
tata ruang kawasan dan perekonomian
wilayah sekurang-kurangnya 4 (empat)
tahun
2,10
4. Lingkungan 1 (satu) orang S1 Teknik Lingkungan atau 2,40
7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 39/42
CV. TRI MATRA DISAIN
Konsultan Perencana Dan Pengawas
E
No Posisi Kualifikasi Jumlah OBPerencanaan Lingkungan dengan
pengalaman kerja di bidang prasarana dan
infrastruktur kawasan sekurang-kurangnya
4 (empat) tahun
5. Prasarana
Transportasi
1 (satu) orang S1 Sipil dengan pengalaman
kerja di bidang perencanaan tata ruang
kawasan dan perencanaan transportasi
wilayah sekurang-kurangnya 4 (empat)
tahun
1,90
6. Perumahan
Permukiman
1 (satu) orang berpendidikan S1 Arsitektur
atau Planologi dengan pengalaman kerja di
bidang perencanaan tata ruang kawasan
atau perencanaan kawasan permukiman
sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun
2,10
7. Sosial Budaya 1 (satu) orang yang memiliki latar
belakang pendidikan S1 Antrolopogi, atau
S1 Ilmu Agama Hindu atau S1 Ilmu Sosial
dengan pengalaman kerja di bidang sosial
budaya sekurang-kurangnya 4 (empat)
tahun.
2,40
8. Hukum 1 (satu) orang S1 Hukum
Pidana/TataNegara dengan pengalaman
kerja di bidang perencanaan wilayah
sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun.
2,60
B. Tenaga Pembantu Ahli /Trampil
1. Asisten Ahli
Planologi
1 (satu) orang Asisten Perencanaan
Wilayah dan Kota dengan jumlah 5 orang
bulan, yang memiliki latar belakang
pendidikan S1 Perencanaan Wilayah dan
Kota dengan pengalaman kerja di bidang
4,80
7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 40/42
CV. TRI MATRA DISAIN
Konsultan Perencana Dan Pengawas
E
No Posisi Kualifikasi Jumlah OB perencanaan kota sekurang-kurangnya 3
(tiga) tahun.
2. Drafter Minimal D3 Grafika atau lebih tinggi
menguasai aplikasi grafis komputer
minimal AutoCad dan MapInfo dan Sistem
Operasi GIS.
3,10
3. Surveyor Minimal SMK/STM berpengalaman 5
tahun, menguasai tatacara survey dan
pengukuran lapangan.
2,90
C. Tenaga Pendukung
1. Administrasi
dan Keuangan
Minimal SMK menguasai aplikasi MS
Office menguasai tata persuratan dan
pembukuan sederhana.
4,80
2. Operator
Komputer
Minimal SMK menguasai aplikasi MS
Office menguasai tata kearsipan.
4,60
Untuk memperjelas alur koordinasi dalam pelaksanaan pekerjaan ini, maka
dibuat bagan organisasi pelaksana agar pelaksanaan pekerjaan berjalan sesuai
KAK. Disamping itu konsultan juga menyadari adanya mekanisme kontrol
terhadap proses dan hasil dari pekerjaan konsultan.
Bagan ini menggambarkan hubungan koordinasi antara pengguna jasa dan
penyedia jasa serta masing-masing Tim Konsultan. Dalam struktur organisasi
pelaksana pekerjaan yang melibatkan beberapa tenaga profesional, tenaga sub profesional dan tenaga penunjang dengan tugas dan tanggung jawab masing-
masing sesuai dengan bidang keahliannya. Bagan organisasi untuk pelaksanaan
pekerjaan dimaksudkan untuk membuat jalur koordinasi untuk semua personil
pelaksana.
Untuk mendapatkan hasil yang baik maka diperlukan hubungan timbal balik
antara Team Leader dan Direksi Pekerjaan, dan bila konsultan perlu data-data
7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 41/42
CV. TRI MATRA DISAIN
Konsultan Perencana Dan Pengawas
E
dari instansi lain, maka dengan seijin Direksi dan pemberi tugas, akanmenghubungi instansi tersebut.
Adapun Struktur Organisasi Pelaksana Pekerjaan dapat dilihat pada Gambar
E.1.
7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 42/42
CV. TRI MATRA DISAIN
Konsultan Perencana Dan Pengawas
Gambar E.1Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan
TIM TEKNIS
TEAM LEADER
Tenaga Ahli
Ahli Pertanian
Ahli Ekonomi
Ahli Lingkungan
Ahli Prasarana Transportasi
Ahli Permukiman
Ahli Sosial Budaya
Hukum
Tenaga Ahli
Ahli Pertanian
Ahli Ekonomi
Ahli Lingkungan
Ahli Prasarana Transportasi
Ahli PermukimanAhli Sosial Budaya
Hukum
CV. TRI MATRA
DISAIN
CV. TRI MATRA
DISAIN SKPD DINAS
PEKERJAAN UMUM
PROVINSI BALI
Tenaga Pembantu Ahli/Trampil
Asisten Ahli Planologi
Drafter
Surveyor
Garis Koordinasi
Garis Instruksi
Tenaga Pendukung
Administrasi
Operator Komputer
Keterangan :
Top Related