Kasus
• Tn. I (21 th) datang dengan keluhan gigi
kanan belakang bawah terasa nyeri saat
mengunyah makanan. Gigi tersebut sudah
direstorasi dengan amalgam sekitar 7thn
yang lalu. Sebelum direstorasi amalgam
keluhan yang dialami adalah nyeri berdenyut
dan menyebar, pasien ingin giginya dirawat.
Kasus• KU:
– K: compos mentis
– TD: 120/80
– S: afebris
– R: 18x/mnt
– N: 60x/mnt
• Pemeriksaan gigi 46
– Vitalitas: -
– Termal: -
– Perkusi: +
– Tekan: +
– Mobility: -
• Diagnosa: periodontitis apikalis
kronis ec necrosis pulpa
• Rencana perawatan:
– Pro perawatan saluran akar
(debridement saluran akar)
– Follow up pembuatan inlay logam
Tujuan Perawatan Gigi Non Vital(Clinical endodontics, Tronstad)
• Menghilangkan jaringan nekrotik dan sisa
kerusakan jaringan dalam saluran akar
• Menghilangkan infeksi
• Menutup saluran akar dengan bebas bakteri
• Gigi dapat berfungsi baik dalam jaringan
periodontal yang sehat
Perawatan Endodontik Konservatif
• Indikasi
– Gigi non vital dengan atau tanpa
periodontitis apikalis harus dirawat
secara konserfatif
Prinsip Perawatan
1. Instrumentasi kemomekanis dari saluran akar
disertai pengangkatan jaringan pulpa nekrotik
dan bakteri
2. Disinfeksi akhir saluran akar dan pembuatan
kondisi yang diinginkan untuk penyembuhan
daerah periapikal
3. Obturasi saluran akar dengan material yang
membuat segel bebas bakteri
Instrumentasi Kemomekanis
• Menggunakan preparasi dengan bahan
kimia aktif saat instrumentasi
– Irigasi saluran akar
• Sodium Hipoklorit 0.5% dengan pH 9 (minimal
10ml untuk 1 saluran)
• Chlorhexidine 0.12% - 2%
• EDTA
• Kalsium Hidroksida (Cohen)
Disinfeksi Saluran Akar
• Medikamen antiseptik harus digunakan pada
saluran akar selama beberapa waktu untuk
meyakinkan tidak ada sisa-sisa flora saluran akar.
– Iodin, klorin, quartenary ammonium compound
– Cresatin, formokresol, monochlorphenol
– Pengisian dengan pasta kalsium hidroksida dan saline
isotonik (Tronstad, Cohen) dilanjutkan dengan
sodium hipoklorit
Obturasi Saluran Akar
• Obturasi pada kasus nekrosis pulpa
dilakukan setelah cleaning and
shaping selesai dan saluran akar
dapat dikeringkan
• Tidak ada pembengkakan pada
pasien
4.Irigasi
•Spuit yang digunakan harus memiliki jarum
dengan ukuran kecil dan ujungnya
dibengkokkan
• Jarum dimasukkan ke dalam saluran akar
secara perlahan sedalam 1/3 apikal, lalu
ditarik ± 2 mm agar tidak tersumbat
• Cairan irigasi dialirkan dengan tekanan ringan
sebanyak 1 cc untuk setiap saluran
5. Ukur Panjang Kerja
– jarak dari titik referensi pada mahkota gigi
sampai titik yang teridentifikasi pada bagian
apikal akar
– ±1mm dari foramen apikal (tepat pada
konstriksi apikal
– Metode: elektronik (Apex locator). radiografis
• UPK radiografis
– Instrumen jangan terlalu kecil
– Endo bloc
– Menggunakan file #10/#15
– Rumus:
Panjang gigi sebenarnya = pjg jarum dlm gigi x pjg
gigi dlm film
pjg jarum dalam film
UPK= pjg gigi sebenarnya -1mm
• Menentukan initial file:
– File terkecil yang terasa pas dengan saluran akar
sesuai panjang kerja
– Beri tanda dengan stopper, (untuk akar bengkok
ujung jarum bisa dibengkokkan sedikit)
– Oleskan initial file dengan EDTA reaming sampai
sepanjang kerja (terasa longgar)
– Lakukan pelebaran saluran akar sampai 3 nomor
diatas initial file sepanjang kerja = MAF (Master apical
file): file terbesar sepanjang kerja setelah preparasi
saluran akar yang sesuai dengan master cone
– Irigasi setiap pergantian jarum
Cleaning and Shaping
• Yang harus diperhatikan dalam prosedur cleaning
and shaping:
– Akses lurus
– Menghilangkan jaringan lunak dan keras yang terinfeksi
– Memberikan irigasi dengan sifat disinfeksi pada saluran
akar
– Membuat ruang untuk memasukkan medikamen dan
obturasi yang adekuat
– Mendapatkan kembali integritas struktur akar
Step Back• Kombinasi hand instruments (K file
10-40), reamer dan Gates Glidden
drill (no 2 dan 3)
• Tahapan
1. Preparasi akses
2. Irigasi sodium hipoklorit, gunakan k
file 10/15 1/8 atau ¼ putaran serta
sapuan push pull. Dengan gerakan
yang sama lanjutkan ke no 20, 30, 40
K file
3. Gunakan gates glidden pada saluran
akar dengan flaring ringan, ditarik
sekitar 1-1,5mm kemudian aktifkan
handpiece dengan gerakan naik
turun dan sedikit tekanan
4. Penggunaan
reamer
5. Konfirmasi
panjang kerja
(radiografi/apex
locator)
6. Preparasi apikal:
file no 20