MANFAAT EKONOMI YANG DIPEROLEH PETANI HORTIKULTURA DI DESA CANDI KUNING DARI SEKTOR
PARIWISATA DI BEDUGUL
Ida Bagus Putu Gunadnya1)
, Yohanes Setiyo1)
, I Ketut Budi Susrusa2)
1Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas
Udayana, Bukit Jimbaran, Badung Telp/Fax : 0361 701801, [email protected]
2Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana, Bukit
Jimbaran, Badung
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat ekonomi yang diperoleh petani hortikultura di Desa Candi Kuning dari sektor pariwisata Bedugul. Survei dilakukan terhadap 41 petani hortikultura di dua dusun yang dekat dengan daerah tujuan wisata Danau Beratan. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa petani hortikultura memiliki pilihan pekerjaan sebagai berikut: sebagai petani dan hasil budidayanya dijual ke pedagang, sebagai petani dan pedagang, dan sebagai petani dan pengepul. Faktor pembatas dari pilihan sebagai pedagang adalah modal untuk menyewa kios. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa petani hortikultura memperoleh manfaat ekonomi dari kegaitan pariwisata di Bedugul. Kata kunci: pariwisata, manfaat ekonomi, petani, dan pilihan pekerjaan.
ECONOMIC BENEFITS OBTAINED BY HORTICULTURE FARMERS IN THE VILLAGE OF CANDI KUNING FROM TOURISM SECTOR IN
BEDUGUL
Ida Bagus Putu Gunadnya1)
, Yohanes Setiyo1)
, I Ketut Budi Susrusa2)
1Department of Agricultural Engineering, Faculty of Agricultural Technology,
farmer [email protected]
2Department of Agribusiness, Faculty of Agriculture, Udayana University, Bukit Jimbaran, Badung
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the economic benefits obtained by horticulture farmers in Candi Kuning village from tourism sector in Bedugul. A survey was conducted on 41 horticultural farmers in two villages near the tourist destination of Lake Beratan. The collected data was then analyzed by using quantitative descriptive. The results showed that horticulture farmers have the choice of jobs as follows: as a farmer and produce from his cultivation was sold to traders, farmers and traders, and farmers and middlemen. The limiting factor of choice as a trader was capital to rent a kiosk. It could be concluded that the horticulture farmers gained benefit economically from tourism activities in Bedugul. Keywords: tourism, economic benefits, horticulture farmers, and job options.
MANFAAT EKONOMI YANG DIPEROLEH PETANI HORTIKULTURA DI DESA CANDI KUNING DARI
SEKTOR PARIWISATA DI BEDUGUL
Ida Bagus Putu Gunadnya, Yohanes Setiyo dan I Ketut Budi Susrusa
PENDAHULUAN
• Secara umum, kawasan Bedugul masih menghandalkan DTW ygsudah mapan.• Perkembangan sarana dan prasarana pendukung DTW masih tinggi.• Pengembangan aktivitas kepariwisataan sudah melalui lahan
perkebunan petani.• Petani dikatakan sudah memperoleh manfaat dari kegiatan pariwisata
(Susrusa et al., 2013).• Namun belum diidentifikasi bagaimana petani memperoleh manfaat.
• Tujuan penelitian
Mengidentifikasi manfaat ekonomi yg diperoleh petani hortikultura di DTW Ulun Danu dan Kebun Raya
METODE PENELITIAN
• Metode PenelitianPenelitian dilakukan dengan bentuk survey dan responden yg terpilihdiberikan kuesioner. Surveyor membacakan pertanyaan dalamkuesioner. Pengambilan sampel dilakukan dg purposive sampling dg mempertimbangkan tempat tinggal petani dg kedua DTW (PasarCandikuning dan Kebun Raya). • Sampel dan Jumlah Sampel
Sampel diambil dari petani yg berada di Dusun Candikuning 2, DesaCandikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan. Jumlah sampeladalah 41 orang responden.• Analisis Data
Data survey dianalisis secara deskriptif-kuantitatif.
HASIL PENELITIAN
• Jarak Tempat Tinggal PetaniHortikultura ke DTW
• 63% berada dekat dengan DTW
• 41% petani berjarak antara200-500 m dari DTW
• Hanya 10% jauh dan mampumemperoleh manfaat dari DTW
0
10
20
30
40
50
60
70
<200 m 200-500 m >500 m
63
41
10
HASIL PENELITIAN
• Kepemilikan Tempat Berdagang
• 56% kios disewa dari pengelolapasar/tempat usaha
• 41% petani memang memilikikios di DTW
• 2% mengatakan kiosmerupakan milik keluarga
• Tidak ada petani yg melakukanbagi hasil dg pemilik kios.
41
2
56
00
10
20
30
40
50
60
sendiri keluarga sewa penggarap
HASIL PENELITIAN
• Ukuran Tempat Berdagang
• Petani yg berdagang 59% memilikitempat berdagang yg sempityakni kurang dari 3 m2.
• 27% berdagang di tempat yg agakluas 7-10m2.
• 10% berdagang pd tempatberukuran antara 3-6 m2
• Hanya 5% yg berdagang pdtempat berdagang yg luas, di atas10 m2
0
10
20
30
40
50
60
< 3 m2 3-6 m2 7-10 m2 >10 m2
59
10
27
5
HASIL PENELITIAN
• Modal Berdagang per Bulan
• Tidak ada petani yg berdagangdg modal lebih dari 60 juta per bulan
• 59% menggunakan modal usaha antara 15-30 juta
• 41% memerlukan modal kurangdari 15 juta per bulan
41
59
00
<15 jt
15-30 jt
30- 45 jt
>60 jt
HASIL PENELITIAN
• Sumber Modal Berdagang
• Semua petani yg berdagangmenyatakan memiliki modal sendiri
• Kekurangan modal diperolehdari pinjaman keluarga (5%)
• 10% mendapat tambahanmodal dari pinjaman koperasi
• 29% memperoleh modal tambahan dari pinjaman bank.
5
10
29
pinjaman keluarga
Pinajamn koperasi
Pinjaman bank
HASIL PENELITIAN
• Jenis Pekerjaan
• 39% petani memiliki pekerjaan sbgpenjual tanaman hias
• 34% petani menjual sayur hasilbudidayanya
• 20% petani menjual buah
• 3% petani menjual sayur dan buah
• 7% petani menyatakan hanya sbgpetani
• 5% petani juga sbg pengepul
39
34
207
Bunga
Sayur
Buah
Tidak
KESIMPULAN
• Petani hortikultura yg lebih dekat dg tempat DTW dan petani ygmemiliki modal lebih besar, memiliki kesempatan lebih besar dlmmemanfaatkan DTW• Petani hortikultura yg memiliki modal lebih besar• Sebagian besar petani hortikultura memperoleh manfaat ekonomi
secara langsung dari kegiatan pariwisata, sebagian kecil memperolehmanfaat tidak langsung.• Pariwisata memberikan pilihan pekerjaan kepada petani hortikultura,
yaitu sbg: 1) petani saja, 2) petani dan pedagang, 3) petani danpengepul.
Top Related