Latar Belakang Dodol
Dodol merupakan makanan tradisional yang cukup popular dibeberapa daerah di
Indonesia. Dodol diklasifikasikan menjadi dua, yaitu dodol yang diolah dari buah-buahan dan
dodol yang diolah dari tepung-tepungan, antara lain tepung beras dan tepung ketan. Saat ini
dodol lebih dikenal dengan nama daerah asal seperti dodol garut, dodol kudus atau jenang
kudus, gelamai Sumatra barat dan Kalimantan, dodol buah-buahan seperti dodol apel, dodol
stroberi, dodol papaya, dodol sirsak, dodol tomat dan sebagainya.
Dodol buah terbuat dari daging buah matang yang dihancurkan, kemudian dimasak
dengan penambahan gula dan bahan makanan. Buah yang didapatkannya pun berasal dari
pertanian penduduk setempat. Oleh sebab itu, pengolahan tanaman buah harus diperhatikan
dan tidak boleh asal-asalan.
Pada awalnya dodol digunakan pada perayaan hari besar seperti idul fitri, perkawinan,
kelahiran dan sebagainya. Akan tetapi, saat ini dodol telah dipasarkan meluas, terutama
ditempat pariwisata dengan kemasan yang menarik. Dodol tersebut banyak dijadikan buah
tangan oleh para wisatawan, terutama wisatawan domestic. Dodol pun menjadi ciri khas
pada daerah wisatawan sehingga permintaannya akan tetap ada. Selain itu, rasa dodol buah
yang khas dan enak menjadikannya tetap diminati. Tentu saja kondisi tersebut memberikan
peluang pengembangan bisnis dodol buah. Bila mutu dodol yang dihasilkan baik, enak
rasanya, dan kemasannya menarik, masih terbuka juga peluang untuk pasar antar pulau dan
pasar luar negeri.
Dodol Garut
Dodol merupakan satu kata yang sudah tidak asing lagi ditelinga orang Sunda
terutama Orang Garut, makanan yang satu ini mempunyai tekstur yang kenyal, rasa yang
manis dan dilengkapi berbagai rasa buah-buahan.
Buah yang digunakan untuk pembuatan dodol ini berasal dari kota Garut itu sendiri.
Buah yang dihasilkan tersebut nantinya akan dibagi kedalam beberapa kategori, buah yang
memiliki kategori nomor satu dengan kriteria standard mutu yang telah ditentukan akan
diekspor ke negara-negara tetangga. Sedangkan buah dengan kualitas nomor dua akan
dipanen dan dijual untuk dikonsumsi dalam negeri. Sedangkan buah kualitas ketiga inilah
yang akan digunakan untuk bahan campuran dalam pembuatan dodol buah. Penggunaan buah
dengan kualitas nomer tiga ini dimaksudkan agar dapat memanfaatkan dan memaksimalkan
segala sumber daya yang ada dikota Garut sehingga tidak ada yang terbuang secara sia-sia.
Pengolahan buah-buahan tersebut menjadi dodol merupakan salah satu upaya juga untuk
memperpanjang daya simpan buah dan menekan kehilangan pasca panen pada buah-buahan.
Bagi anda yang sedang berkunjung ke Kabupaten Garut, belum lengkap rasanya, jika
belum membeli Dodol Sebagai buah tangan bagi yang dirumah. Salah satu produk Dodol
garut yang terkenal dan paling tua di Garut adalah Dodol Picnic yang pabriknya berada di
Jalan Sukadana.
Sekarang ini sudah terdapat banyak sekali produsen dodol di Kota Garut. Dodol yang
diproduksi kini juga sudah semakin beragam jenis dan rasanya. Bahkan yang tidak kalah
menarik sekitar tahun 2010-an, seorang kreatif telah menciptakan inovasi baru yang
memadukan antara Coklat dengan Dodol Garut.
Tidak mau kalah, produsen dodol di Garut sekarang ini sudah semakin berani dan
inovatif dalam membuat rasa-rasa baru sehingga konsumen tidak akan bosan dengan rasa
dodol yang klasik dan terkesan biasa, walaupun peminat dodol klasik juga masih banyak
ditemukan.
Dodol Garut merupakan salah satu komoditas yang telah mampu mengangkat citra
Kabupaten Garut sebagai penghasil Dodol yang berkualitas tinggi dan beraneka ragam jenis
Dodol yang diproduksi. Dodol Garut ini dikenal luas karena rasanya yang khas dan
kelenturan yang berbeda dari produk yang sejenis dari daerah lain.
Dodol Garut memiliki ciri khas-nya tersendiri, hal ini disebabkan karena :
1. Memiliki cita rasa yang berbeda dan mampu bersaing dengan jenis dodol yang berasal
dari daerah lain;
2. Harganya terjangkau dan merupakan makanan yang sangat digemari oleh masyarakat;
3. Proses pembuatannya sangat sederhana dan bahan bakunya mudah diperoleh;
4. Tidak menggunakan bahan pengawet dan tambahan bahan makanan yang bersifat
sintetis;
5. Memiliki daya tahan cukup lama ( 3 bulan).
Komoditi ini mudah dikembangkan dengan memodifikasi bahan baku utamanya
berupa dodol Garut dengan mencampurkannya dengan bahan-bahan lain seperti buah waluh,
kentang, kacang, pepaya, nenas, sirsak dan lain-lain. Dekranasda juga membantu pemasaran
melalui pameran-pameran, perbaikan kualitas produk maupun perbaikan desain kemasan
melalui pelatihan-pelatihan.
Profil Industri
Krisis ekonomi yang berkepanjangan membawa dampak pada laju Pertumbuhan
Pembangunan di berbagai sektor, termasuk pada Sektor Industri. Kegiatan sektor industri di
Kabupaten Garut, masih didominasi oleh industri kecil dan menengah, yang pada umumnya
merupakan industri rumah tangga.
Potensi Industri kecil yang menjadi komoditas andalan Kabupaten Garut terdiri dari industri
salah satunya adalah dodol garut. Namun demikian, peran sektor ini belum menjadi sektor
andalan dalam kontribusi sektor industri terhadap PDRB. Hal ini memberi indikasi bahwa
sektor ini masih perlu dikembangkan dan dioptimalkan, sehingga dapat menopang aktivitas
perekonomian dan pembangunan. Kabupaten Garut bukan merupakan kawasan industri,
tetapi merupakan kawasan pertanian. Adapun jumlah sentra, unit usaha, tenaga kerja,
investasi, dan nilai produksi dari empat jenis industri di Kabupaten Garut dipaparkan dalam
tabel berikut ini.
Tabel Kapasitas Industri Berdasarkan Jenis di Kabupaten Garut Tahun 2011
Industri Argo
& Hasil Hutan
Industri
Tekstil, Kulit
dan Aneka
Industri
Logam &
Bahan
Galian
Industri
Kimia Jumlah
Jumlah Sentra 195 41 52 10 298
Jumlah Unit Usaha
Formal 390 166 114 62 732
Non Formal 8.736 920 1.755 459 11.870
Total 9.126 1.086 1.869 521 12.602
Tenaga Kerja
Formal 3.937 4.061 763 707 9.468
Non Formal 33.801 5.246 8.164 1.948 49.119
Total 37.738 9.307 8.927 2.655 58.587
Investasi (000 Rp)
Formal 8.914.901 6.181.483 2.082.738 18.800.130 35.979.252
Non Formal 7.538.845 8.721.580
5.384.02521.573.580 43.218.030
Total 16.453.746 14.903.063 7.466.763 40.373.710 79.197.282
Nilai Produksi (000 Rp)
Formal 75.628.246 56.880.382 5.863.875 11.419.818 149.792.321
Non Formal 342.742.319 121.355.747 105.185.927 75.186.100 644.471.093
Total 418.370.565 178.236.129 111.049.802 86.605.918 794.263.414
Sumber : Dinas Perindagkop & UKM Kabupaten Garut
Perusahaan Dodol yang berkembang di Garut
Berikut ini ada beberapa produsen dodol yang telah sukses berkiprah di Garut, antara lain:
1. PT. Herlinah Cipta Pratama (Dodol Picnic)
2. PD. Pusaka JS (Dodol Pusaka)
3. PD. Citra (Dodol Citra dan Dodol Fantasi)
4. Dodol Sagura
Data penjualan Dodol Garut dalam Pasar Dalam Negeri
Rata-rata kapasitas produksi per tahun adalah 4.378 ton. Adapun potensi industri
Dodol Garut pada tahun terakhir tercatat sebagai berikut :
Uraian Formal Non Formal Jumlah
Jumlah Unit Usaha (Unit) 43 58 101
Tenaga Kerja (Orang) 1.245 1.257 2.502
Investasi (000 Rp) 617.200 415.150 1.032.350
Nilai Produksi (000 Rp) 25.849.330 17.460.600 43.309.930
Wujud Produksi Dodol ketan, kacang, susu, coklat, wijen, dan dodol
buah-buahan
Daerah pemasaran Pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera, Bali , Brunai,
dan Malaysia.
Sumber : Dinas Perindagkop & UKM Kabupaten Garut
Perubahan akhir : 31/12/2011
PT. Herlinah Cipta Pratama Sebagai Perusahaan Pembuat Dodol Garut
Merek dagang PICNIC didaftarkan ke Direktorat Patent pada tanggal 14 Juli 1959
dengan nomor registrasi 67595. Kemasan terbaru dodol terbuat dari kertas duplek dengan
variasi kemasan 200gr, 5oogr dan 1000gr. Kemasan dus tersebut mempunyai dasar warna
putih dengan strip biru disertai gambar buah-buahan sebagai background kemasan.
Penggunaan gambar tersebut karena pada masa itu buah-buahan biasa ditambahkan sebagai
penambah cita rasa dodol PICNIC.
Pada tahun 1969, pemasaran PICNIC mulai mencapai daerah-daerah diluar Jawa.
Kemajuan ini menyebabkan perusahaan lain berlomba-lomba mengikuti jejak PICNIC
memproduksi dodol sehingga timbul persaingan tidak sehat terlebih diantara para pengusaha
terkait tersebut menggunakan kemasan yang hampir sama.
Sumber Daya Perusahaan
a. Karyawan
PT. Herlinah Cipta Pratama memiliki 250 orang tenaga kerja yang berasal dari
keluarga dan penduduk setempat, sehingga secara tidak langsung perusahaan
membuka kesempatan bekerja bagi masyarakat di sekitar pabrik. Jenis dan jumlah
tenaga kerja dapat dilihat pada tabel 5.
Jenis tenaga kerja Karyawan tetap Karyawan lepas Jumlah
Penjualan/Tenaga
Toko
18 18
Pengadaan Bahan
Baku
22 22
Memasak 56 56
Membungkus 124 124
Mecel 30 30
Total 250
Jumlah karyawan saat ini sudah memenuhi kebutuhan. Tetapi ketika hari libur dan
lebaran diperlukan tambahan tenaga kerja karena pada saat itu biasanya pesanan
dodol meningkat. Tenaga kerja ini biasanya diambil dari masyarakat sekitar pabrik.
Berdasarkan data PT. Herlinah Cipta Pratama, tingkat pendidikan karyawan
umumnya SD, tiga orang lulusan SLTP dan satu orang lulusan SMU. Namun hal itu
tidak mempengaruhi usaha karena pekerjaannya lebih bersifat keterampilan. System
pembayaran yang dilakukan perusahaan ditetapkan berdasarkan karyawan tetap
diberikan setiap bulannya sedangkan untuk karyawan lepas diberikan setiap hari
sesuai dengan banyaknya dodol yang dibungkus.
Analisis Pendapatan Dodol Buah di PT. Herlinah Cipta Pratama
Analisis pendapatan adalah selisih antara penerimaan usaha dengan biaya yang
dikeluarkan dalam jangka waktu tertentu. Dalam kajian ini analisis pendapatan
dilakukan untuk jangka waktu satu tahun.
a. Penerimaan Usaha
Penerimaan usaha adalah perkalian antara total produk yang dihasilkan dengan harga
yang berlaku. Faktor yang menentukan besarnya penerimaan adalah jumlah produk
yang dihasilkan dan harga pasar dari produk yang dihasilkan. Penerimaan usaha
merupakan nilai dari total penjualan produksi yang dihasilkan selama satu tahun. Nilai
penerimaan usaha dodol buah pada tahun 2011 dapat dilihat pada tabel berikut :
Jenis Dodol Buah Nilai Penerimaan
Nenas 451.060.250
Sirsak 448.999.000
Melon 436.219.250
Stoberi 424.264.000
Total 460.542.500
b. Pengeluaran Usaha
Pengeluaran usaha digolongkan menjadi dua, yaitu biaya tetap dan biaya variable.
Biaya tetap produksi adalah biaya yang dikeluarkan selama usaha berjalan yang
besarnya tidak terpengaruh oleh volume produksi yang berlangsung mulai dari
pengupasan buah sampai menjadi dodol buah. Biaya variable adalah biaya yang
dibayarkan oleh pengusaha yang jumlahnya secara proposional berubah dengan
perubahan kegiatan produksi. Biaya tetap terdiri atas biaya pemasaran, biaya tenaga
kerja keluarga dan biaya lain-lain. Besarnya biaya yang dikeluarkan dalam proses
produksi masing-masing dodol buah dapat dilihat sebagai berikut :
1. Dodol Nenas
Biaya pengeluaran untuk memproduksi dodol nenas dapat dilihat pada tabel
berikut :
No Jenis Pengeluaran Jumlah
1 Pepaya 10.962.000
2 Nenas 8.526.000
3 Gula 116.928.000
4 Acid Citrun 1.522.500
5 Kayu Bakar 4.059.594
6 Biaya Kertas Mika 58.464.000
7 Tenaga Kerja 16.899.750
8 Beban lain-lain 7.504.646
Total Biaya Pengeluaran 424.866.490
2. Dodol Sirsak
No Jenis Pengeluaran Jumlah
1 Sirsak 23.556.000
2 Gula 115.968.000
3 Acid Citrun 1.510.000
4 Kayu Bakar 4.026.264
5 Biaya Kertas Mika 57.984.000
6 Tenaga Kerja 16.761.000
7 Beban Lain-lain 7.443.031
Total Biaya Pengeluaran 427.248.295
3. Dodol Melon
No Jenis Pengeluaran Jumlah
1 Pepaya 15.471.000
2 Essence Melon 1.719.000
3 Gula 110.016.000
4 Acid Citrun 1.432.500
5 Kayu Bakar 3.819.618
6 Biaya Kertas Mika 55.008.000
7 Tenaga Kerja 15.900.750
8 Beban Lain-lain 7.061.021
Total Biaya Pengeluaran 410.427.889
4. Dodol Stroberi
No Jenis Pengeluaran Jumlah
1 Pepaya 14.688.000
2 Essence Melon 1.632.000
3 Gula 104.448.000
4 Acid Citrun 1.360.000
5 Kayu Bakar 3.626.304
6 Biaya kertas mika 52.224.000
7 Tenaga kerja 15.096.000
8 Beban Lain-lain 6.703.657
Total Biaya Pengeluaran 399.777.961
Data Penyerapan Tenaga Kerja akibat dari Industri Dodol di Garut
Permasalahan dalam Produksi Dodol Garut
A. Terbatasnya kemampuan SDM pelaku industri, khususnya dalam hal:
Penguasaan Manajemen Produksi
Penguasaan Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi
Penguasaan IPTEK untuk melakukan Inovasi dalam memanfaatkan SDA
yang tersedia
Penguasaan Akses Pasar
B. Belum siapnya sektor industri kecil dan menengah dalam mengantisipasi kebijakan
penghapusan subsidi BBM atau kenaikkan harga BBM yang menyebabkan naiknya
biaya produksi.
D. Adanya ketergantungan yang tinggi terhadap ketersediaan (Kontinuitas, Kuantitas dan
Kualitas) bahan baku khususnya yang berbasis Pertanian dalam arti luas
E. Kurangnya daya saing produk yang disebabkan oleh :
Belum ditetapkannya standarisasi produk secara optimal
Belum diterapkannya sistem pengendalian mutu secara tepat
Tingginya biaya produksi
F. Tingkat Inflasi Kabupaten Garut yang tinggi menyebabkan kenaikan harga BBM,
Tarif dasar listrik dan telepon sehingga berdampak pada biaya transportasi yang
selanjutnya akan meningkatkan biaya produksi karena naiknya biaya bahan baku yang
digunakan seperti beras ketan dan buah-buahan.
G. Adanya pendatang baru karena rendahnya hambatan masuk ke dalam industri ini
mengakibatkan banyaknya perusahaan baru yang masuk ke dalam industri. Karena
modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar, teknologi pengolahan yang sederhana,
bahan baku yang mudah didapat serta dapat dilakukan dalam industri skala kecil.
Upaya Pemecahan
a. Melaksanakan kegiatan temu usaha.
b. Melaksanakan pengendalian dan mutu produk.
c. Meningkatkan daya saing produk industri dan komiditi unggulan.
d. Penyediaan sarana mesin peralatan produksi Industri Kecil Menengah (IKM)
e. Meningkatkan sarana pengamanan mutu produk dan sarana laboratorium uji mutu
produk.
f. Penyediaan data/ informasi dan profile perusahaan dan potensi industri.
g. Melaksanakan Sosialisasi HAKI dan Sertifikasi Hak Cipta.
h. Melaksanakan gelar dan penerapan teknologi tepat guna di sentra industri kecil.
i. Meningkatkan kemampuan manajemen usaha dibidang IKM.
j. Meningkatkan kemampuan aparatur bidang industri.
Peran Pemerintah terhadap UMKM Dodol Garut
Dukungan pemerintah setempat terhadap UMKM bagi perkembangan industri dodol garut
cukup besar, diantaranya dengan :
1. Pemberian izin mendirikan perusahaan yang tidak terlalu rumit serta pelaksanaan
pembinaan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian Kabupaten
Garut, dengan melibatkan berbagai pihak antara lain: perguruan tinggi, balai
penelitian dan pengembangan, lembaga keuangan, konsultan, LSM, BUMN, BUMD,
dan badan usaha lainnya.
2. Ketersediaan kredit bagi UMKM yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR)
yang ditandai dengan adanya kerjasama yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian
Kabupaten Garut dengan berbagai pihak dalam penyaluran bantuan kredit UMKM.
Salah satunya yaitu kerjasama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa
Barat dengan Bank yang memberikan bantuan modal kerja cukup besar.
Manfaat Industri Dodol bagi Masyarakat dan Pemerintah Daerah
Manfaat Bagi Masyarakat
Keberadaan pabrik dodol Picnic memberikan kesejahteraan bagi masyarakat di sektar
pabrik, dampak positif yang dirasakan masyarakat antara ain:
1. bisnis industri dodol ini dijadikannya sebagai ladang pekerjaan karena menyerap
banyak tenaga kerja dan mengurangi pengangguran
2. dapat memanfaatkan sumber daya yang terdapat didaerah tersebut sehingga menjadi
lebih bermanfaat
3. memberikan ilmu dan juga keterampilan bagi masyarkat setempat
4. masyarakat memiliki pekerjaan tetap
Manfaat Bagi Pemerintah Daerah
Keberadaan industri dodol di Garut ini juga turut memberikan manfaat tersendiri bagi
pemerintah daerah, antara lain:
1. keberadaan pabrik tersebut memberikan kontribusi terhadap pembangunan yang
berupa pajak pendapatan dan pajak pembangunan
2. Selain itu dapat membantu pemerintah dalam mengurangi jumlah pengangguran dan
kemiskinan karena pabrik dodol membuka lapangan kerja bagi masyarakat Garut
3. Mengangkat derajat kota garut sehingga lebih dikenal masyarakat luas
4. Kota Garut dapat dijadikan sebagai salah satu objek wisata yang terkenal
Dampak Negatif Industri Dodol bagi Masyarakat dan Kota Garut
Industri Dodol di Garut ini, selain memberikan dampak positif juga ternyata
memberikan dampak negatif, antara lain:
Membuat masyarakatnya menjadi kurang memiliki daya juang untuk mencari
pekerjaan yang lebih baik selain menjadi buruh pabrik dodol
Terjadinya pencemarah di daerah tempat industru dodol tersebut yang dapat
mencemari air, tanah dan juga udara
Sampah rumah tangga menumpuk di hampir setiap sudut kota akibat dari proses
pembuangan sampah sisa produksi yang kurang sempurna
Kesimpulan
Keberadaan industri dodol di Garut ternyata memberikan banyak sekali keuntungan
bagi masyarakat sekitar dan juga Pemerintah Daerah. Selain bahan baku yang mudah di
peroleh juga tenaga kerja yang berkualitas dan berasal dari masyarakat sekitar. Dampak
positif dari keberadaan pabrik tersebut adalah,kesejahteraan masyarakat kota Garut menjadi
lebih baik atau meningkat karena mereka mempunyai penghasilan tetap dengan bekerja di
pabrik-pabrik dodol tersebut, sedangkan manfaat bagi pemerintah daerah yaitu industri ini
telah mampu memberikan kontribusi yang besar terhadap pembangunan daerah yang berupa
pajak pendapatan dan pajak pembangunan,di samping itu dengan adanya industri dodol ini
juga dapat membantu pemerintah dalam mengurangi jumlah pengangguran dan kemiskinan
karena industri dodol ini membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Kota Garut. Namun,
ada pula dampak negatifnya yaitu, limbah berupa asap yang menimbulkan bau menyengat.
Saran
Saran kami agar industri dan UMKM dodol di Kota Garut ini dapat meningkatkan
produktifitasnya, dibutuhkan peran dari berbagai pihak, terutama Pemerintah Kabupaten
Garut. Sehingga diharapkan dengan meningkatnya produktifitas akan berdampak pada
meningkatnya kebutuhan akan tenaga kerja dari jenis usaha ini, sehingga dapat
meminimalisir angka pengangguran di Kabupaten Garut. yang tentunya akan sangat
berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat setempat.
Diharapkan pula bagi pengusaha untuk lebih memperhatikan teknik pengelolaan
limbah yang dihasilkan dari aktifitas perusahaan, agar limbah yang dihasilkan tidak
mengganggu dan menimbulkan penyakit bagi masyarakat sekitar tempat pembuatan dodol.
Maka pengelolaan limbah yang baik dan benar seharusnya sudah harus mulai diperhatikan
dan ditangani lebih serius dan mendalam menangani limbah yang berupa asap agar tidak
menimbulkan bau menyengat dan penyakit.
Top Related