DIREKTORAT JENDERAL
BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Oleh:Yudia Ramli
Kasubdit Fasilitasi Pelayanan Umum
Direktorat Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan dan
Kerja Sama
PENINGKATAN PERAN PTSP DALAM KEBIJAKAN RPJMN 2019-2024
“Menuju PTSP Prima di Seluruh Indonesia tahun 2019”
OSS sebagai Katalisator Pelayanan Perizinan
menciptakan Kemudahan Berusaha (Easy of Doing Bussines/EoDB)
Pendorong daya ungkit pertumbuhan ekonomi Daerah yang signifikan
menuju kesejahteraan rakyat
Mewujudkan PTSP yang terencana, terintegrasi dan terpercaya
Landasan dan Arah Kebijakan
KONSTITUSI(Pembukaan UUD 1945)
Melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia
Memajukan kesejahteraan umum
Mencerdaskan kehidupan bangsa
Ikut melaksanakan ketertiban dunia
UU 23/2014Tentang Pemerintahan Daerah
Desentralisasi & OTDA
Terciptanyadaya guna & hasil guna
penyelenggaraanPemerintahan Daerah,
baik melaluipeningkatan
pelayanan publikmaupun melalui
peningkatan dayasaing Daerah
Sinergiantara Pemda dengan
Pemerintah Pusatdalam berbagai aspek
penyelenggaraanpemerintahan
K
E
S
E
J
A
H
T
E
R
A
A
N
M
A
S
Y
A
R
A
K
A
T
UU 25/2009 tentang Pelayanan Publik
PELAYANAN PUBLIK
Kebijakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu(PTSP)
PERMENDAGRI 138/2017
PERPRES 97/2014 UU 23/2014
Penyelenggaraan PTSP Daerah
Penyelenggaraan PTSPPasal 349
1) Daerah dapat melakukan penyederhanaan jenis dan prosedurpelayanan publik untuk meningkatkan mutu pelayanan dan dayasaing daerah.
2) Penyederhanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkandengan Peraturan Daerah.
3) Pemerintah Daerah dapat memanfaatkan teknologi informasi dankomunikasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik.
PERMENDAGRI 100/2016
Pedoman Nomenklatur Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu
1) Daerah wajib membentuk kelembagaan PTSP.
2) Melimpahkan seluruhnya kewenangan perizinan dan non perizinan
kepada PTSP.
3) Izin ditanda tangani oleh Kepala PTSP.
4) Pelayanan perizinan dan non perizinan dilaksanakan secara elektronik.
5) Jangka waktu penerbitan izin usaha paling lama 7 hari kerja
Sanksi Administratif.
a. Teguran tertulis dari Mendagri ke Gubernur sebanyak 2
kali berturut-turut.
b. Menteri mengambil alih pemberian izin yang menjadi
kewenangan Pemerintah Daerah.
c. Anggarannya akan dipangkas oleh Pemerintah Pusat
dalam bentuk Penghilangan Dana Alokasi Khusus
(DAK) dan pengurangan Dana Alokasi Umum (DAU):
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Pasal 350
1) Kepala Daerah wajib memberikan pelayanan perizinan sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2) Daerah membentuk Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang berpedoman padaketentuan peraturan perundang-undangan.
3) Kepala daerah yang tidak memberikan pelayanan perizinandikenai Sanksi Administratif.
PERPRES 91/2017
Percepatan Pelaksanaan Berusaha
1) Meningkatkan pelayanan, pengawalan, penyelesaian, hambatan, penyederhanaandan pengembangan sistem online dlm rangka percepatan penyelesaian perizinanberusaha.
2) Membentuk Satgas pada Provinsi dan Kabupaten/Kota, memulai reformasiperaturan perizinan berusaha yang menjadi kewenangan Gubernur, Bupati danWali Kota.
PP 24/2018
Pasal 100
Sanksi
1) Gubernur dan Bupati/ Wali Kota yang tidak memberikan pelayanan pemenuhanKomitmen Izin Usaha dan/atau Izin Komersil atau Operasional sesuai OSS kepada PelakuUsaha yang telah memenuhi persyaratan berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintahini dan peraturan perundang-undangan terkait dikenai Sanksi.
2) Sanksi berupa teguran tertulis kepada:a.Gubernur oleh menteri yang menyelnggarakan urusan pemerintahan dalam negeri; danb.Bupati/ wali kota oleh gubenur sebagai wakil Pemerintah Pusat
PELAYANAN PERIZINAN SESUAI UU 23 TH 2014
KELEMBAGAAN
(Pasal 350 )
KDH wajib memberikan pelayanan
perizinan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
Dalam memberikan pelayanan perizinan
Daerah membentuk “Unit PTSP”.
PENUTUP
(Pasal 407 )
Pada saat UU ini berlaku, semua perUU-
an yg berkaitan secara langsung
dengan daerah WAJIB mendasarkan
dan menyesuaikan pengaturannya pada UU ini.
ISU AKTUAL PELAYANAN PERIZINAN
Presiden Jokowi ingatkan pentingnya perizinan
berusaha terintegrasi untuk investasiRabu, 16 Mei 2018 15:55
Jokowi lepas ekspor ke AS.
©Liputan6.com/Angga Yuniar
PERMASALAHAN UTAMA DALAM BERUSAHA DI
INDONESIA
Berdasarkan Executive Opinion Survey 2017 yang dilakukan oleh World Economic Forum, salah satu permasalahan utama yang dihadapi pelaku usaha dalam
melaksanakan usaha di Indonesia adalah birokrasi pemerintah yang tidak efisien.
Daerah Kelembagaan Pendelegasian SOP Pemanfaatan TIK Pembentukan
Satgas
sudah belum sudah belum sudah belum sudah belum sudah belum
PROVINSI 34 0 34 0 34 0 34 0 34 0
KABUPATEN 414 2 305 111 184 232 271 145 359 57
KOTA 98 0 98 0 79 19 72 26 86 12
JUMLAH 546 2 437 111 297 251 377 171 479 69
% 99.64 79.74 54,19 68,79 87,40
Sumber data dari Ditjen Bangda dan Menkoperekonomian. Per April 2018.
DATA PERKEMBANGAN PTSP
Catatan:
1. Dari 34 Provinsi yang telah membentuk DPMPTSP, masih terdapat 3 provinsi nomenklaturnya belum sesuai dengan
DPMPTSP;
2. Dari 414 Kabupaten yang telah membentuk DPMPTSP, masih terdapat 135 Kabupaten nomenklaturnya belum sesuai dgn
DPMPTSP;
3. Dari 98 Kota yang telah membentuk DPMPTSP, masih terdapat 23 Kota nomenklaturnya belum sesuai dengan DPMPTSP
FILOSOFIPELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP)
PTSP
salah satu program pemerintah dalam
rangka peningkatanpelayanan publik,
memangkas birokrasipelayanan perizinan
dan non perizinan
kepastian hukum kepadamasyarakat;
- memperpendek proses pelayanan;
- mewujudkan proses pelayananyang cepat, mudah, murah, transparan, pasti, dan terjangkau; dan
- mendekatkan dan memberikanpelayanan yang lebih luas kepadamasyarakat
sebagai upaya mencapaigood governance/
kepemerintahan yang baik
PENYELENGGARAAN PTSP
DEREGULASI DEBIROKRASI
GOAL
PURPOSE
STRATEGY
IKLIM USAHA YANG
LEBIH KONDUSIF
OBJECTIVE
PENINGKATAN PELAYANAN
PERIZINAN
PENGURANGAN
JUMLAH IZIN
Izin menjadi lebih sedikit
PERBAIKAN DALAM
PROSEDUR PELAYANAN
Pelayanan yang murah dan cepat
PTSP
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
ASPEK PENTING DALAM MENDORONG INVESTASI as
Debirokratisasi merupakan tindakan atauproses mengurangi tata kerja yang serbalamban dan rumit agar tercapai hasildengan lebih cepat; dan
Deregulasi merupakan tindakan atauproses menghilangkan atau mengurangisegala aturan.
DEBIROKRATISASI PERIZINAN DRH DIWADAHI DLM DPMPTSP
ImplementasiUU 23/2014
PP 18/2016 Ttg
Perangkat
DaerahMengatur tentang
Nomenklaturkelembagaan
DPMPTSP
Mengatur SOTK DPMPTSP
PMDN 100/2016
NSPK
Pemdabentuk
DPMPTSP
Pelayanancepat, mudah,
pastiterjangkau, transparan, bersih dan
bebas korupsi
Proses perizinan pd dinasdidelegasikan kpd KA DPMPTSP
Kualitas Layanan
TIM TEKNIS
PELAYANAN PERIZINAN BERUSAHA TERINTERASI SECARA ELEKTRONIK
Presiden Telah Menetapkan PP Nomor 24 Tahun 2018 Tentang Pelayanan Perizinan
Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik (OSS) Sebagai Dasar Regulasi Pelaksanaan
Pelayanan Perizinan Berusaha Dalam Rangka Menata Ulang Sistem Perizinan.
PP Nomor 24 Tahun 2018, mengatur kembali
ketentuan mengenai:
a. Jenis Perizinan, Pemohon Perizinan, dan
Penerbit Perizinan
b. Mekanisme Pelaksanaan Perizinan:
Pengaturan kembali fungsi K/L/P
c. Reformasi Perizinan: menghapus,
menggabungkan, menyederhanakan,
mengelompokan bentuk dan jenis perizinan
dalam bentuk daftar perizinan (postif list)
d. OSS: Kelembagaan dan Operasional Sistem
OSS.
e. Insentif Atau Disinsentif Pelaksanaan
Perizinan Melalui OSS.
f. Penyelesaian Permasalahan dan Hambatan
Perizinan Melalui OSS.
g. Pengenaan Sanksi.
DEREGULASI
ONLINE SYSTEM PELAYANAN + DIGITALISASI PELAPORAN & ARSIP
Perpres 97/2014
• Pasal 17
Penyelenggaraan Perizinan dan Nonperizinan oleh PTSP wajib menggunakan PSE
• Pasal 1 angka 9
Pelayanan Secara Elektronik (PSE) adalah pelayanan Perizinan dan Nonperizinan yang diberikan melalui PTSP secara elektronik.
• Pasal 18
PSE oleh PTSP mencakup aplikasi otomasi proses kerja (business process) dan informasi yang diperlukan dalam pelayanan Perizinan dan Nonperizinan.
Permendagri 138/2017
• Pasal 35
(1) Dalam penyelenggaraan pelayananPerizinan dan Nonperizinan daerahmenggunakan PSE
(2) PSE bertujuan untuk memberikan aksesyang lebih luas
(3) Pelaksanaan PSE melalui PTSP-el
(4) Daerah Wajib menyelenggarakanSistem Elektronik secara andal danaman serta bertanggung jawab.
SURAT MENDAGRI tgl 25 Jan 2018
Pengintegrasian Sistem Layanan Periziandan Nonperizinan secara Online
PP 24 /2018
• Pasal 18
Penerbitan berusaha diterbitkan oleh
Menteri, Pimpinan Lembaga, Gubernur,
atau Bupati/Wali Kota
• Pasal 19 angka 3 dan 4
Penerbitan Perizinan Berusaha dalam bentuk
Dokumen Elektornik
Dokumen Elektronik dengan disertai Tanda
Tangan Elektronik
SURAT MENDAGRI tgl 28 Juni 2018
Kesiapan PTSP Daerah DalamMenghadapi Implementasi Online Single Submission (OSS)
PEMBINAAN TEKNIS:Terhadap
Teknis Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Yang Diserahkan
Kepada Daerah Provinsi
KEMENTERIAN DALAM NEGERIREPUBLIK INDONESIA
Dalam bentuk:Fasilitasi, Konsultasi, Diklat,
dan Litbang
P E M B I N A A N U M U M D A N T E K N I S
Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah
Menetapkan NSPK, yaitu berupa ketentuan Per-UU yg ditetapkan oleh Pemerintah Pusat (ygdilaksanakan oleh K/L) sebagai pedoman dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan konkuren yg menjadi kewenangan Pemerintah Pusat dan yang menjadi kewenangan Daerah. (Pasal 16)
Menetapkan kebijakan Daerah untuk menyelenggarakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah, dan wajib berpedoman pada NSPK yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. (Pasal 17)
Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yg menjadi kewenangan Daerah. (Pasal 16)
Dalam hal kebijakan Daerah yang dibuat tidak mempedomani NSPK, Pemerintah/Pemprov membatalkan kebijakan Daerah(Pasal 17)
KEWENANGANDALAM PENYELENGGARAAN URUSAN KONKUREN (UU 23/2014)
BINWAS
UMUM
BINWAS
TEKNIS
PTSP
PTSP
KAB/KOTA
MDN MELALUI
DIRJEN BINA ADWIL
MENTERI TEKNIS +
KEPALA LPNK
B
I
N
W
A
S
G
U
B
(
G
W
P
P)
PENYELENG
TEKNIS IZIN &
NON IZIN DI
DAERAH
PROV
BAB XIII BINWAS
MENTERI
TEKNIK KPD
LPNK
MDN/DIRJEN
BINA ADWILGUBERNUR
Fasilitasi; Konsultasi; Diklat; Litbang.
PEMBINAAN
PTSP
KOORDINASIKAN
DGN
MDN/DIRJEN
BINA ADWIL
K/L
LPNK
Sesuai Kebutuhan Daerah
PENTING
!!!
PERAN KEMENDAGRI DLM BINWAS PTSP DAERAH
1. Surat Mendagri kepada Gubernur dan Bupati/Wali Kota Nomor 300/7985/SJ dan
Nomor 300/7984/SJ tgl 7 November 2017 tentang Pembentukan Satgas
Percepatan Pelaksanaan Berusaha;
2. Surat Menteri Dalam Negeri Kepada Gubernur Nomor 503/4032/SJ tanggal 28
Juni 2018 Hal Kesiapan PTSP Daerah dalam menghadapi Implementasi OSS
dan akan mengawal pelaksanaan OSS di Daerah;
3. Surat Menteri Dalam Negeri Kepada Bupati/Wali Kota seluruh Indonesia Nomor
503/4033/SJ tanggal 28 Juni 2018 Hal Kesiapan PTSP Daerah dalam
menghadapi Implementasi OSS dan akan mengawal pelaksanaan OSS di
Daerah;
4. Menyampaikan Radiogram Menteri Dalam Negeri Nomor T.005/4122/BAK
tanggal 19 juli 2018 terkait Penyampaian Formulir pengisian kepada Gubernur,
Bupati dan Wali Kota untuk meminta Username dan Password; dan
5. Menyampaikan Surat Menteri Dalam Negeri kepada Gubernur dan Bupati/Wali
Kota Nomor T.503/9533/SJ dan Nomor 503/9534/SJ tanggal 8 November 2018
terkait Penyelenggaraan Perizinan di Daerah melalui Online Single Submission
(OSS)
Surat MDN No. 503/4032/SJ dan 503/4033/SJ tanggal28 Juni 2018 terkait Persiapan Implementasi OSS diDaerah
e-MONEV PTSP DAERAH(Sistem Aplikasi Monev terintegrasi
kinerja PTSP Daerah /’SiapKerja’)
MAKSUD
Membangun Sistem Informasi Monitoring Evaluasi PTSP daerah terintegrasi berbasis elektronik.
TUJUAN
Menilai dan mengukur capaian kinerja penyelenggaraanPTSP daerah berbasis daring;
Aplikasi pelaporan kinerja PTSP daerah berbasiselektronik/e-reporting dalam proses perencanaan,
RUANG LINGKUP:
Profil DPMPTSP Daerah;
Sistem Pelaporan;
Proses izin Real Time;
Kinerja PTSP dalam rangka pemeringkatan (Kuadrant);
Forum Komunikasi PTSP Nasional (Via Chat).
PEMERINGKATAN DPMPTSP JUARA
SANGAT BAIK
KURANG BAIK
BAIKBLM BAIK
PATUH BLM PATUH
P U A S
BLM P U A S
KEPUASAN MASYARAKAT
KEPATUHAN TERHADAP PER UU AN
PTSP PRIMA
KELEMBAGAAN
REN & GAR, SDM,
SARPRAS
O
S
S
PSE
OTS
DS
KUALITAS
YAN
IZIN/NON
EODB
PERTUM
BUHAN
EKONOMI
KSMMPP
SP
SOP
DELEGASI
- Kodefikasi
- Standarisasi
- Simplifikasi
KINERJA PTSP DAERAH
Input Strategi Ouput Outcome/
Benefit
Peran Penting PTSP
UJUNG TOMBAK
PELAKSANA
KEWAJIBAN DAN
KEWENANGAN
DAERAH UNTUK
MENYEDIAKAN
LAYANAN P&NP
KEPADA
MASYARAKAT
KUALITAS PELAYANAN PERIZINAN PRIMA MELALUI PTSP
MENDUKUNG PENINGKATAN INVESTASI DAERAH
Kepastian
Hukum;
Kepastian untuk
Investasi dan
Usaha;
Daya Saing
Daerah
Peningkatan
Investasi dan
Kemudahan
Berusaha di
Daerah (EoDB)
Stimulan
Kesejahteraan
Masyarakat
6
PTSP MENDUKUNG INVESTASI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH
SUKSES INVESTASI
DAN PERTUM-BUHAN
EKONOMI DRH
KUALITAS PERIZINAN
KINERJA PTSP
1. Keberhasilan investasi sangat bergantung pada kualitas pelayanan perizinan.2. Kualitas pelayanan perizinan sangat dipengaruhi oleh kinerja PTSP.3. PTSP menjadi katalisator peningkatan investasi dan pertumbuhan ekonomi daerah
DPMPTSP
RENC DOK REN BANGDA
Capaian SasaranKat Tata Laksana;
Kualitas; Cepatan Yan Izin &
Non Izin.
BAB IV PERENCANAAN
RPJMN 2015 – 2019 Dalam Kerangka RPJPN 2005 - 2025
Visi RPJPN 2005-2025 adalah untukmewujudkan INDONESIA YANG MANDIRI,MAJU, ADIL DAN MAKMUR
Mandiri : berarti mampu mewujudkan kehidupansejajar dan sederajat dengan bangsalain dengan mengandalkan padakemampuan dan kekuatan sendiri.
Maju : berarti Sumber Daya ManusiaIndonesia telah mencapai kualitas yang tinggi dengan tingkat kemakmuranyang juga tinggi disertai dengan sistemdan kelembagaan politik dan hukumyang mantap.
Adil : berarti tidak adapembatasan/diskriminasi dalambentuk apapun, baik antarindividu, gender, maupun wilayah.
Makmur : berarti seluruh kebutuhan hidupmasyarakat Indonesia telah terpenuhisehingga dapat memberikan makna danarti penting bagi bangsa-bangsa lain
DPMPTSP VISIONER
AKSI DPMPTSP
ADAPTIF
RESPONSIF
Mandiri : sejajar dan sederajat denganbangsa lain
Maju : Kualitas SDM meningkat dansistem kelembagaan yang mantap.
Adil : Tidak diskriminatif
Makmur : Kebutuhan terpenuhi
FENOMENA REN & GAR DPMPTSP
POSITIF
• PROPORSIONAL
• BERKESINAMBUNGAN
• RESPONSIF
• ADAPTIF
• INOVATIF
• TG AL
NEGATIF
• TG AG
• TL AL
• GAGAL FAHAM ATURAN
• INTERVENSI
5 KOMPONEN STRATEGIS REN & GAR DPMPTSP
1. KEPALA DAERAH
2. SEKDA
3. BAPPEDA
4. KEPALA DPMPTSP
5. DPRD
PERMASALAHAN PENERAPAN OSS SESUAI HASIL REKOMENDASI RAPAT KOOORDINASI DAN SUPERVISI
tanggal 26 s.d 28 september 2018
Implementasi PP24/2018 dalam memberikan pelayanan perizinan berusaha terintegrasi masih
mengalami tantangan dan hambatan, antara lain:
1. Aspek Regulasi
- K/L segera menuntas NSPK dan Wajib berkoordinasi dengan DPMPTSP;
- Segera menerbitan pedoman teknis pelaksanaan OSS di daerah
- Harmonisasi regulasi sektoral yng telah terbit terkait perizinan dan nonperizinan
- Sinkronisasi kewenangan PP 24/2018 dengan kewenangan UU 23/2014.
2. Aspek Teknologi Informasi
- Mendorong percepatan integrasi dengan OSS dgn aplikasi perizinan daerah dengan
Mantra;
- Soft skill detail tentang seluruh atribut OSS yang menjadi kewenangan daerah;
- K/L wajib mengintegrasikan sistem aplikasinya melalui OSS dan tidak ada aplikasi
tambahan dari K/L yang wajib diakses oleh daerah;
- Menyempurnakan aplikasi OSS sesuai PP 24/2018.
3. Aspek Kelembagaan dan Tata Kelola
- Memperjelas kewenangan dan tanggungjawab perizinan versi OSS;
- Menegaskan perizinan non OSS yang diatur oleh peraturan perundang-undangan;
- Proses pengaduan dan pendampingan untuk daerah dalam pelaksanaan OSS
- Optimalisasi peran Satgas percepatan pelaksanaan berusaha dalam penerapan OSS.
DAMPAK PENYELENGGARAAN PERIZINAN SEBELUM DAN SESUDAH DPMPTSP
NOUNSUR PENYELENGGARAAN
PERIZINANSEBELUM SESUDAH
1. Faktor Internal
a Kelembagaan 1 Bentuk beragam (Kantor, Badan, Dinas, Unit) bentuk Dinas
2 Nomenklatur beragam Nomenklatur Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
b Pendelegasian Beragam dari KDH kepada PTSP: sebagian atau tidakada sama sekali
seluruh kewenangan perizinan dan nonperizinan dariKDH kepada Kepala DPMPTSP
c SOP belum jelas/tidak terinci/tidak transparan jelas/terinci/transparan
pemohon masih melalui beberapa meja pemohon hanya melalui front office
belum ada pembagian tugas secara jelas ada front office dan back office
d Waktu pelayanan tidak jelas 5 hari kerja
e Waktu penyelesaian pengaduan
tidak jelas 5 hari kerja
f SDM Kompetensi, kapabilitas, etika pelayanan lemah, penempatan pegawai kurang proporsional
SDM lebih kompeten, memiliki etika pelayanan yang baik dan penempatan pegawai yang proporsional
g Tim Teknis Belum ada Tim Teknis dari Dinas Teknis Sudah ada Tim Teknis dari Dinas Teknis
h Pelayanan secara elektronik Proses perizinan secara manual Proses secara elektronik (tracking sistem/penelusuranproses izin, Tanda tangan elektronik, Tanda tangandigital)
Proses pelayanan masih bertemu antara penyelenggara dengan pemohon
tidak ada kontak langsung dalam memberikanpelayanan
i Komitmen Kepala Daerah Rendah dalam pendelegasian Tinggi (Pendelegasian seluruh perizinan)
j Penyederhanaan jenis dan prosedur
menambah syarat izin mengurangi syarat izin (deregulasi)
NOUNSUR PENYELENGGARAAN
PERIZINANSEBELUM SESUDAH
2. Faktor Eksternal
a Efektifitas pelayanan Proses pelayanan melalui beberapa dinas teknis
Masyarakat hanya datang ke satu tempatyaitu DPMPTSP
tidak jelas dan tidak transparan lebih jelas dan transparan
proses lambat, berbelit-belit, mahal dan rentang kendali jauh
lebh cepat, mudah, gratis dan terjangkau (rentang kendali)
tidak nyaman, aman dan tidak adakepastian hukum
kenyamanan, keamanan, kepastian hukum
b Kepercayaan Masyarakat kurang percaya (pemohon menggunakan jasa Calo
kepercayaan masyarakat meningkat
masih ada pungli tidak ada pungli
c Pengaduan dan konsultasi
Masyarakat enggan untuk mengadu dan berkonsultasi
masyarakat mudah untuk mengadu danberkonsultasi (pengaduan masyarakat dikeloladengan baik)
d Fungsi Perizinan. izin dijadikan alat untuk meningkatkan penerimaan daerah
izin digunakan sebagai alat pengendalian, monitoring dan evaluasi sehingga fokus padakualitas pelayanan kepada masyarakat
DAMPAK PENYELENGGARAAN PERIZINAN SEBELUM DAN SESUDAH DPMPTSP
PENUTUP:
Dalam rangka mendorong peningkatan kualitas penyelenggaraanPTSP daerah, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:1. Pendelegasian seluruh perizinan dan nonperizinan kepada
Kepala DPMPTSP. (pelayanan satu pintu);2. Penataan kelembagaan sesuai Permendagri 100/2016;3. Optimalisasi penyelenggaraan pelayanan sesuai permendagri
138/2017.4. Penerapan PP 24/2018 dalam penyelenggaraan pelayanan
perizinan berusaha;5. Komitmen SH dalam Perencanaan dan penganggaran DPMPTSP
yang visioner6. Peningkatan kapasitas SDM melalui Bimtek dan Diklat sesuai
kebutuhan.
DUKUNGAN PEMERINTAH DAERAH
1. Menetapkan Peraturan Daerah atau Keputusan Kepala Daerah
mengenai perizinan dengan mengikuti ketentuan PP Nomor 24
Tahun 2018 dan Peraturan Menteri/Kepala mengenai NSPK
Pelaksanaan OSS Perizinan Sektor dan mencabut ketentuan yang
lama yang tidak sesuai dengan bisnis proses OSS.
2. Mengoptimalkan peran PTSP Daerah untuk memberikan fasilitasi
layanan informasi dan layanan berbantuan OSS.
3. Peningkatan fungsi ASN Daerah dan Organisasi Perangkat
Daerah dalam percepatan layanan pemenuhan komitmen Pelaku
Usaha dan pengawasan pelaksanaan Perizinan.
4. Peningkatan pengawasan terhadap ASN dalam rangka
pelaksanaan OSS.
5. PTSP sebagai penyelenggara OSS dalam mempersiapkan SDM
dan perangkat pendukung serta membangun koordinasi dengan
tim teknis terintegrasi secara elektronik
DUKUNGAN PEMERINTAH DAERAH
6. Jaringan internet, peralatan komputer dan SDM memadai.
7. Meningkatkan Pendanaan OSS di PTSP daerah melalui
perencanaan yang proporsional dan berkesinambungan
8. Bimtek OSS dan aplikasi sicantik cloud utk personil PTSP daerah
dan dinas teknis
6 VERSI PSE
Web
Profil
Aplikasi
Sistem
Integrasi
onlineAntar Dinas
Online
Sistem
pemohon
TTE
DS
1 65432
Web
Profil
Aplikasi
Sistem
Integrasi
onlineAntar Dinas
Online
Sistem
pemohon
TTE
DS
Aplikasi
Sistem
Integrasi
onlineAntar Dinas
Online
Sistem
pemohon
TTE
DS
Web
Profil
Aplikasi
Sistem
Integrasi
onlineAntar Dinas
Online
Sistem
pemohon
TTE
DS
Web
Profil
Aplikasi
Sistem
Integrasi
onlineAntar Dinas
Online
Sistem
pemohon
TTE
DS
Web
Profil
Aplikasi
Sistem
Integrasi
onlineAntar Dinas
Online
Sistem
pemohon
TTE
DSx
x
x
xx x
xx
x
x
Manual
x
x
Manual Manual
x
x
Manual Manual Manual
xx
x
x
Profil
Web
xx
x
HAK AKSES
Hak akses diberikan kepada:
1. Kepala DPMPTSP;
2. Petugas pelayanan;
3. Pemohon;
4. Pegawai Instansi lain.
PTSP - elTata cara beri Hak Akses
Juknis kepada DPMPTSP
Pemilik Hak Akses
Wajib
1. Menjaga keamanan
Hak Akses;
2. Kerahasiaan kode akses
Pindai Tangan
TJ. Pemilik
Hak Akses
SARPRAS
PTSP EL
5
1. KONEKSI
INTERNET
2. APLIKASI
3. TELEPON PINTAR
4. PUSAT DATA
5. ALAT/FASILITAS
PENDUKUNG LAINNYABERBAGI PAKAI
DGN PEM
DAN/ATAU DGN
OPD LAIN
BAB VII SARPRAS
PTSP
P
TUNJ KHUSUSTIM TEKNIS
TAP KDH
P3K
TAP
Penyelenggara
Tim seleksi
Bertempat
Berkantor
Pendidikan
Formal
Diklat Berkala
BAB VIII SDM
TIM TEKNIS
P
DINAS
DIN
AS
BERTEMPAT
&
BERKANTOR
5 Versi TT1. Bertempat & berkantor
Diberi kewenangan
REKOM/PERTEK
2. Bertempat & berkantor
Tidak diberi kewenangan
REKOM/PERTEK
3. Tidak bertempat &
berkantor di PTSP
Rekom REKOM ONLINE;
4. Tidak bertempat &
berkantor di PTSP
Rekom manual/offline;
5. Bertempat & berkantor
Status pegawai di
pindahkan
Rekom tdk diberikan
Rekom balik ke Dinas.
ETIKA
PELAYANAN
DAPAT MEMBENTUK
SKM
PTSPWAJIB
RAP
1. DISIPLIN
2. CEPAT
3. TEGAS
4. SOPAN
5. RAMAH
1. Ukur Mutu &
Kualitas Yan Kpd
Masy;
2. 1 Thn 1 Kali
periodik minimal;
3. Survey Internal
dan Eksternal.
RAP
DAERAH
BAB IX ETIKA YAN
BAB X SKM
DAPAT
INOVASI
Semua Bentuk
Pembaharuan dalam
penyelenggaraan
PTSP
Meningkatkan
kinerja
Penyelenggaraan
PTSP
PEMDA
Jenis
Prosedur
Metode
PTSP
BAB XI INOVASI
DIRJEN BINA
ADWILMDN
1 BULAN
MAKSIMAL
MINGGU
KEDUA
BULAN
BERIKUTNYALAPOR
JML
IZIN &
NON
IZIN
GUBERNUR
BUP/WALIKOTA
MANUAL IZIN/ELEKTRONIK
3
BULAN
3
BULAN
PTSP PROV,
PTSP
KAB/KOTA
WILAYAHNYA
LAP. PENYELENGGARAANDENGAN FORMAT (14)
1 BULAN
MAKSIMAL
MINGGU
KEDUA
BULAN
BERIKUTNYA
BAB XIV PELAPORAN
FORMAT PELAPORAN
PENGELOLAAN PENGADUAN
SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT
MPP, STANDAR PELAYANAN & STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SARANA DAN PRASARANA
SUMBER DAYA MANUSIA
PENDELEGASIAN KEWENANGAN
KELEMBAGAAN & STRUKTUR ORGANISASIDPMPTSP
KENDALA DAN SOLUSI
RENCANA DAN REALISASI INVESTASI
JUMLAH IZIN & NON IZIN TERBIT
PEMBERIAN INSENTIF & KEMUDAHAN PM
PENYEDERHANAAN JENIS & PROSEDUR
PENYELENGGARAAN PENYULUHAN
INOVASI LAYANAN
Top Related