Sr Benedicta Suhananti MC
Kepala Sekolah
SMP Katolik Santa Clara
Surabaya
TAHUN pelajaran 2012-2013
adalah tahun yang berarti bagi
SMP Katolik Santa Clara, karena
di tahun ini, sekolah genap berusia 40
tahun, tepatnya pada 1 Januari 2013.
Puji dan syukur kepada Tuhan
yang Maha Esa atas berkat dan
bimbingannya yang telah diberikan
kepada Sekolah Santa Clara, khu-
susnya kepada SMP Katolik Santa
Clara sampai saat ini.
Dengan tema ‘Jadilah Cahaya
yang Menerangi’, kita dapat menjadi
secercah cahaya yang dapat men-
erangi dalam kehidupan ini. Apalagi,
dalam zaman teknologi, informasi
yang begitu hebat dan luar biasa ini.
Janganlah kita lengah, tetapi
waspada dan bijaksana dalam
memanfaatkannya. Ada tertulis
: “Jagalah hatimu dengan segala
kewaspadaan karena dari situlah
terpancar kehidupan.” (Amsal 4:23)
Dalam rangka 40 tahun ulang
tahun sekolah, diadakan berbagai
kegiatan antara lain, wisata rohani
ke Jogjakarta, lomba SanClar Cup
VI (basket dan paduan suara tingkat
sekolah dasar), seminar, bakti sosial,
lalu pentas seni dan Misa Syukur.
Sungguh dengan berbagai kegia-
tan itu, panitia yang terdiri dari
suster, Bapak/Ibu Komite Sekolah,
Bapak/Ibu guru dan siswa-siswi
Kelas 9 merasakan perlunya kerja
sama, koordinasi, saling menduku-
ng, saling mengerti.
Dan, tentu saja, selalu berharap
akan berkat dan kasih Tuhan,
sehingga dapat kita rasakan bahwa
berbagai kegiatan mampu terlak-
sana dengan baik dan sukses.
Semoga di usia 40 tahun ini,
menjadi momentum agar SMP Ka-
tolik Santa Clara bisa lebih maju,
berkembang, dan mau belajar
terus menerus, pantang menyerah
demi kemuliaan Tuhan.
Dalam kesempatan ini, kami
ucapkan terima kasih kepada Kon-
gregasi Misionaris Claris (MC) yang
telah mendirikan Sekolah Santa
Clara. Terima kasih kepada Sr Maria
Veronica Endah Wulandari MC, yang
telah membina sekolah ini.
Terima kasih kepada Yayasan
Puspita Kencana yang telah men-
dukung kegiatan ini, terima kasih
kepada para suster, Bapak/Ibu
guru, karyawan yang telah beru-
paya meningkatkan pendidikan di
Sekolah Santa Clara.
Tak lupa, terima kasih kepada
panitia, Bapak/Ibu Orangtua/Wali
murid, Alumni dan para donatur
yang telah dengan senang hati
mensukseskan acara 40 tahun
SMP Katolik Santa Clara.
Marilan kita maju bersama, ber-
tumbuh bersama, berjuang bersama,
mengupayakan supaya sekolah dapat
lebih memberikan diri demi kemajuan
pendidikan di Kota Surabaya dalam
konteks ‘SURABAYA BELAJAR’, den-
gan menerapkan nilai disiplin, jujur
dan bertanggung jawab.
Harapannya, warga sekolah
menjadi warga yang sukses, tidak
hanya dalam ilmu pengetahuan,
juga terutama dalam kehidupan.
Educar para la Vida, belajar untuk
hidup. Sukses Santa Clara, sukses
untuk kita semua.
Tuhan memberkati. (*)
Tetap Waspada dan Bijaksana
MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Welcome
�
APA apa kabar? Senang
sekali rasanya dapat
menyapa kalian semua
di edisi DIANTARA yang
ke-9, yang sangat spesial, karena
terbit bersamaan dengan ulang
tahun SMPK Santa Clara ini.
Biasanya, majalah sekolah kita
ini, dibagikan bareng rapor akhir
semester genap. Nah, tahun ini,
hadir lebih awal sebagai apresiasi
atas usia 40 tahun sekolah. Ru-
brikasinya tidak banyak berubah,
yang berbeda adalah kontennya
(isinya).
DIANTARA kali ini, khusus
membahas, menyajikan dan ber-
harap memberikan ‘sesuatu’ ter-
hadap tema ulang tahun sekolah
‘Jadilah Cahaya yang Menerangi’
(Let the Light Shine Within).
Kami, anggota redaksi
san-
gat senang sekaligus bangga
karena mendapatkan kesempa-
tan menyelesaikan majalah ini.
Sebagian besar materi ini telah
direncanakan, dan dibuat oleh te-
man-teman dari Kelas Ekstra Jur-
nalistik, termasuk yang tergabung
dalam Tim Buku Kenangan.
Namun, bahan-bahan itu masih
‘mentah’, dan perlu diolah dan
diselesaikan menjadi lebih sem-
purna. Itulah kenapa, tim redaksi
gabungan dari Kelas 8 dan Kelas
9. Tradisi selama ini, Kelas 8
yang ikut Ekstra Jurnalistik-lah
yang merancang dan menyele-
saikan majalah.
So, tanpa basa-basi lagi, komit-
men kami selaku anggota redaksi
ingin memberikan yang terbaik
dan sesuatu yang menarik untuk
dibaca kalian. Jangan sampai
kalian semua melewatkan setiap
halaman yang telah
disajikan.
Dan, terakhir,
kami berharap kal-
ian semua yang akan
menjadi bagian dalam
redaksi DIANTARA
edisi selanjutnya. Teta-
plah menjadi cahaya
bagi orang lain, dengan
menyajikan majalah
yang lebih baik dan lebih
bervariasi. (*)
Pelindung :
Sr Benedicta Suhananti MC
Pendamping :
Sr Marselina Siu MC
Hariyanto
Koordinator Tim :
Maureen (9C/27)
Tim Redaksi :
Jessica Claudia (9C/20)
Theresa Puspanadi (9D/37)
Carolina Angela (9B/6)
Adisty Pavitasari (9B/1)
Siennia Dwi Santoso (9B/34)
Gary William (9D/18)
Verylian Nathan (9D/28)
Patricia Gunawan (8B/28)
Felicia Limanjaya (8D/23)
Pamela Andriani (8D/29)
Alicia Maydeline (8D/3)
Gabriella Widjaja (8D/13)
Marcella Jesslyn (8B/22)
Shania Liang (8A/28)
Tim Foto :
Edward Hartanto (9D/17)
Billy Pratama (9D/1)
Stevanus Hendranata (9A/35)
Novia Sari (8C/31)
Chaterine Kasih (8C/6)
Giselle Nadja (8C/14)
Supporting Naskah :
Anak-anak Ekstra Jurnalistik
Kelas 7, 8 dan 9,
Alamat Redaksi :
SMPK Santa Clara
Jl Ngagel Madya 1 Surabaya,
(031) 5032171.
Untuk Kalangan Sendiri
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Halo teman-teman….
�MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Editor's Note
Focus
Let the Light Shine Within 4Balapan Main Karambol 7Dihukum Gara-gara Bom Kentut ��Life Begins at Forty �5
Gallery
Santa Clara Melukis �4
article
Tiap Tahun Tambah Buku 43
short story
Wo Ai Ni Number �0 58Saksi Bisu 8�
our school
Dari Kuncup hingga Mengembang 65Ingin English Day 69
here We are
Juara Umum Lagi 70Salah Presentasi 7�Sempat Ngira Didiskualiikasi 73
orGanization
Seleksi lewat Running Games 78
ProFile
Sanclar Punya Anak Kembar 75
Oleh : Jessica Claudia
NGGAK terasa nih ya, 3
taun aku dan teman-teman
seangkatanku sekolah di
sini, SMPK Santa Clara. Bentar
lagi mau lulus dan kami merasa
nggak rela buat lulus. Selama itu,
temen-temen yang aku dapetin
nggak sedikit. Mereka membawa
pengaruh besar buat aku. Lebih
dewasa, lebih tau tentang pertema-
nan. Mereka juga baik, seru.
Sanclar, kami dididik keras di
sini. Belajar giat, disiplin tinggi,
sopan, ramah, dan masih banyak
lagi. Hal ini juga yang bikin aku
nggak rela buat lulus. SMA emang
lebih seru, tapi kayaknya SMP
yang paling seru deh.
Di SMA, kami akan menempuh
hal-hal baru yang lebih sulit lagi.
Nggak lupa, guru-gurunya. Kami
sudah terbiasa dengan sistem pen-
gajaran Sanclar yang seperti ini, dan
tiba-tiba harus beradaptasi kembali
dengan guru-guru, yang kami nggak
tau cara ngajarnya gimana.
Kami juga akan sangat-sangat
kangen dengan seragam Sanclar
yang bagus banget. Ya, meski ketat
banget peraturan pemakaian-
nya. Kayak nggak boleh ngeluarin
atasan, dan lain-lain.
Yang sulit banget buat dituruti
semua siswa! Kalo lagi mengahad-
iri seminar atau pertemuan pelajar
antar sekolah, kami anak Sanclar
serasa gimana gitu. Yang lain
seragamnya hampir-hampir sama,
tapi seragam kami beda sendiri.
Kami cinta seragam Sanclar!
Lalu, Speaker Cerewet, begitu
aku biasa menyebutnya. Kotak
suara di pojok atas kelas, menyan-
yikan lagu London Bridge is Falling
Down atau menyampaikan suara
Bapak/Ibu Guru yang berbicara
lewat sentral. Yang paling asik,
suara dari Speaker Cerewet inilah
yang ditunggu-tunggu, yaitu suara
bel! Hehehe.
Tapi apa mau dikata, emang nggak
rela sih buat ninggalin Sanclar, tapi
masak nggak lulus nih? Kan nggak
juga, hahaha.. Yang pasti, kami akan
sangat kangen dengan Sanclar saat
sudah jadi alumni nanti. Kalian adik-
adik kelas yang masih sekolah San-
clar, jangan sia-siakan waktu kalian
di Sanclar karena kalian juga bakalan
ngerasain hal yang sama kayak kami
nanti waktu lulus, muahahaha. (*)
I Don’t Wanna Lose Sanclar!
MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Essay
3
Laporan : Theresa Puspanadi,
Siennia DS
SORE itu, sepulang kerja
perempuan cantik yang
berprofesi sebagai guru itu
memeriksa buku agendanya. Ada
satu poin yang menarik hatinya.
“cari subtema untuk pentas seni,
tema besar : Jadilah Cahaya
yang Menerangi”.
“Bu Maria minta dicarikan
subtema untuk pensi yang pakai
bahasa Inggris. Saya memikirkan
tentang cahaya,” ujar Fransisca
Yovita atau akrab disapa Ma’am
Sisca, pengajar bahasa Inggris di
sekolah kita ini.
Dan, terlintaslah kalimat
“Let the Light Shine Within” di
kepalanya. Lulusan IKIP Sanata
Dharma Jogja itu segera mencat-
at deretan kata ini di agendanya.
Selanjutnya, perburuan tema tak
berjalan lancar.
Sudah banyak kamus yang
dibuka. Tak ada yang benar-
benar cocok di hati. Akhirnya,
usulan subtema itu dibawa ke
rapat panitia. Banyak usulan
lain dari para guru dan siswa.
Yang terpilih “Let the Light Shine
Within.”
Ketika ditanya makna tema
ini, guru kelahiran Malang ini
menuturkan, bahwa, ‘Light’ itu
maksudnya cahaya, semangat
dalam diri kita. Jika kamu punya
sesuatu yang menyala dalam
dirimu (semangat), orang-orang
yang ada di sekitarmu pasti akan
ikut meyala (bersemangat).
“Maksudnya, supaya yang
perform di panggung pentas seni
nanti punya cahaya itu dalam
diri mereka, yang diharapkan
dapat membuat penonton ikut
menyala,” jelas Ma’am Sisca,
lantas tersenyum.
Guru yang berulang tahun
setiap 2 Januari ini mengungka-
pkan, tema ini sekaligus menjadi
cita-cita para guru untuk terus
mengobarkan semangat dalam
diri anak-anak. Ia merasakan
sendiri di kelas.
“Kalau saya masuk kelas,
dengan perasaan sedih, banyak
masalah, nggak enak, suasana
di kelas pasti ikut jadi nggak
enak. Kalau saya masuk dengan
perasaan senang, suasana kelas
pasti akan bangkit,” tuturnya.
Kalau guru selalu menyem-
angati para murid, lantas apa
atau siapa yang membuat para
guru, khususnya Ma’am Sisca
bersemangat? “Bagi saya pribadi,
kamu dan teman-temanmu. Saya
semangat terus itu ya gara-gara
kamu dan teman-temanmu.
Karena kelas, ada guru, tapi
nggak ada murid, it’s so bor-
ing,” jawab istri Bosco Satriyo ini
mantap.
Wouw, Ma’am Sisca bukan
basa-basi lho. Dia punya pen-
galaman pribadi. Pernah suatu
hari, guru yang sudah mengajar
di SMPK Santa Clara selama 4
tahun ini datang ke sekolah,
dalam keadaan sangat sedih.
Banyak masalah dari rumah.
Ia turun dari mobil yang men-
gantarkannya sambil menahan
tangis.
Parahnya lagi, hari itu dia
mengajar full day, selama 7 jam.
Ma’am Sisca mencoba terseny-
Let the Light Shine Within
4MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Focus
KENAL Oprah Gail Winfrey?
Pasti ya. Dialah host ‘The
Oprah Winfrey Show’, acara
talkshow dengan rating tertinggi
berskala nasional dalam sejarah
pertelevisian di Amerika.
Tema acaranya selalu sarat
nilai kemanusiaan, moralitas, dan
pendidikan. Pilihan itu tak lepas
dari masa lalu Oprah sendiri yang
cukup buram. Ayahnya mantan
sardadu yang kemudian menjadi
tukang cukur, sedangkan ibunya
seorang pembantu rumah tangga.
Ayahnya mendidik dengan sangat
keras dan disiplin tinggi. Dia diwa-
jibkan membaca buku dan mem-
buat ringkasannya setiap pekan.
Didikan itu membawanya terpilih
menjadi wakil siswi SMA ke Gedung
Putih. Lalu, meraih beasiswa saat
masuk perguruan tinggi.
Karier dunia TV dibangun di usia
19 tahun. Dia menjadi wanita kulit
hitam pertama dan termuda sebagai
pembaca berita stasiun lokal. Oprah
memulai debut talshow dalam acara
“People Are Talking”. Keputusannya
ke Chicago akhirnya menggiringnya
ke puncak karier.
Acara ‘The Oprah Winfrey Show’
telah diputar hampir seluruh
penjuru bumi. Oprah menawarkan
‘cahaya’ bagi pemirsa yang menon-
ton acaranya itu. Acara ini mem-
berikan dan menularkan semangat
dan keberanian Oprah.
Semangat menjadi diri sendiri.
Acara itu menyebarkan hal-hal yang
tidak mungkin menjadi mungkin
karena keberanian untuk berubah. (*)
um, menutupi kesedihannya.
Lalu, datanglah seorang siswa
menyapa. “Dia lihat mata saya
yang berkaca-kaca, terus dia
tanya, ‘Kenapa Ma’am? Ada
apa?’. Langsung saya jawab,
‘I’m okay, everything is under-
control.”
Kata-kata itu tak hanya
menenangkan si siswa tapi
juga dirinya. Beban pikirannya
terasa lebih ringan. Tapi, hari
itu baru saja dimulai. Mantan
karyawan kantoran ini harus
mengajar jam pertama di Kelas
7C. Ia mempersiapkan diri di
toilet.
Untuk menyembunyikan
mata yang merah, ia beri obat
tetes sebanyak-banyaknya. Ia
juga selalu menghindari eye-
contact dengan
para siswa.
Di kelas, ia
mencoba
menyapa
dengan riang,”How are you
class? I’m okay, How about
you?’.”
Setelah itu, anak-anak
heboh. Beban hati Ma’am
Sisca, sedikit demi sedikit
berkurang. Dan, sorenya, ia
pulang ke rumah. Ia mencoba
menyelesaikan masalah den-
gan pikiran jernih, ternyata
berhasil.
Hikmah dari pengalaman ini
banyak. Salah satunya, adalah
sulitnya mempertahankan
semangat. Guru juga manu-
sia, punya hati dan perasaan.
Ma’am Sisca berpesan, apa-
pun yang terjadi, meski ada
banyak masalah pribadi, teta-
plah punya semangat belajar,
agar semangat itu, menular ke
siswa-siswi.
“Dan, tentu, kalian, tanpa
terkecuali, bisa live their
dreams. Nggak hanya
berangan-angan, tapi
menjalani tapak-tapak
menuju mimpi, dengan
penuh semangat
pastinya,” tambah
pemilik anjing
golden retriver
bernama
Brandon von
Straus ini. (*)
‘Cahaya’ ala Oprah
MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Focus
5
Hidup Ini Bukan Seutas
TaliUsia 40, kalau itu
manusia, sedikit ban-yak memasuki kema-
tangan jiwa. Makin bijak dan bisa menjadi
teladan bagi orang-orang di sekitarnya. Tapi bagaimana jika menyangkut sebuah
lembaga, seperti institusi pendidikan?
Berikut laporan Patricia Gunawan
mengenai kenyataan dan harapan warga di komunitas SMPK
Santa Clara.
BELAJAR, belajar dan belajar,
inilah rutinitas Nathanael
Sebastian Haryono. Hari-ha-
rinya diisi dengan memelajari
hal-hal baru, tidak hanya pelajaran
sekolah, tapi juga pengeta-
huan umum. Akibatnya
ia menjadi berpengeta-
huan luas, sampai-sampai
tahu ilmu astronomi dan
psikologi.
“Belajar bukan sekadar
menghafal, tetapi memahami
ilmu itu,” kata siswa Kelas
8 ini yang mengaku sekolah
mampu membimbingnya untuk
makin berkembang.
Menurut Nathan, tema 40
tahun SMPK Santa Clara sarat
makna, menjadi inspirasi dan
harapan bagi semua orang.
Tema mencakup segala aspek
kehidupan. Bagi sekolah di
bidang pendidikan, bagi kita
di bidang pertemanan.
Sekolah harus menjadi
sumber terang melalui so-
sialisasi yang baik di bi-
dang edukasi dan religius.
Misalnya, memberikan
pembinaan dan pengadaan
kegiatan yang secara tak
langsung telah mendukung
terwujudnya tema ini, seperti
adanya bimbingan konseling,
kegiatan bakti sosial.
“Jangan pernah menyerah
karena kesulitan-kesulitan
dalam hidup. Hidup ini bukan-
lah seutas tali. Bertemanlah den-
gan hidup dan hidup akan berteman
dengamu,” demikian Nathan. (*)
CEWEK satu ini berbakat di bidang
matematika. Ya, Agatha Carolina Putri
selalu mendapat ranking 1 sejak kelas
3 SD. Tak heran, ia banyak mengikuti
berbagai macam lomba, seperti lomba
Bahasa Inggris dan Matematika.
Dalam kegembiraan ulang tahun ke-
40, bagi Agatha, cahaya yang meneran-
gi itu bagai sebuah lilin yang menyala
di antara lilin-lilin lain yang tidak men-
yala. Lilin itu bisa memberikan cahaya
bagi sekitarnya. Lilin yang menyala itu
memberikan sedikit api yang ia miliki.
Dalam kehidupan ini, kita bisa ber-
tindak seperti lilin. Bagaimana cara
kita menjadi inspirasi bagi banyak
orang? “Kita dapat menjadi inspirasi
bagi banyak orang dengan menyem-
angati orang lain yang sedang
drop, memberikan motivasi
seperti menjelaskan pada
teman jika ada materi yang
mereka kurang mengerti,”
jelasnya. (*)
SALAH satu guru yang
sangat mendukung
ulang tahun Sanclar
yang ke-40 ini adalah
Maria Setyo Rianti.
Guru yang sudah meng-
abdi selama 30 tahun ini,
telah melihat banyak hal
di sekolah, dari generasi
ke generasi.
“Menurut saya, anak-
anak Sanclar itu pada
dasarnya semuanya baik,
aktif, kreatif, pintar, serta
santun. Saya senang setiap
hari bertemu dengan gen-
erasi muda yang terbuka,
saya lebih senang di sekolah
daripada rapat PKK,” ujar Bu
Yanti.
Pengajar bahasa Indonesia
dan bahasa Jawa ini selalu
bahagia bertemu dengan
murid-muridnya, meski
harus menempuh per-
jalanan pulang pergi setiap
hari Surabaya-Mojokerto.
Perjalanan yang memakan waktu
itu tidak membuatnnya lelah.
Selamat tiga dekade bekereja di San-
clar, hanya sedikit duka yang pernah
dialami, seperti ketika muridnya gagal
dalam ulangan. Bu Yanti merasa sedih
karena tidak bisa berbuat apa-apa.
“Kegagalan murid adalah juga kegaga-
lan kita sebagai guru,” katanya.
Menurutnya, sekolah berkembang pe-
sat. Secara isik dari empat paralel kelas,
mulai 2012 sudah lima paralel (Kelas 7).
Prestasi anak-anak semakin meningkat,
sampai-sampai harus menambah rak
piala yang baru lagi. “Semoga keberhasi-
lan Sanclar ini terus berlanjut dan anak-
anak Sanclar menjadi garam dan terang
dunia bagi masyarakat di sekitarnya,”
tambah Bu Yanti. (*)
6MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Focus
BELIAU ini lulusan 1979,
kini Direktur di PT Vilnox
Indonesia, sebuah pe-
rusahaan yang melayani
aneka macam ilter udara (air ilter)
dan dust collectors untuk kebutu-
han rumah sakit, farmasi, industri
makanan-minuman, pembangkit
listrik, dan berbagai industri lain.
Vincentius Kuori menceritakan
dirinya yang kalau kalau duduk
maunya dekat pintu kelas. Mak-
lum, waktu itu kelas masih di ba-
wah semua. Tidak ada lantai atas.
“Jadi, kalau bel berbunyi waktu
istirahat saya inginnya buru-buru
lari keluar, ke depan kantoran
kep-sek (Madre Ima), mau
main karambol. Karena
tempatnya terba-
tas untuk 4
orang saja,
makan-
ya
rebutan, balapan,” kenangnya.
Meski jago balapan keluar kelas,
alumnus SMA St Louis dan ITS
Surabaya ini, mengaku paling
susah olahraga. Dia ikhlas jika
selalu terpinggirkan setiap kali ada
kegiatan berbau olahraga. Na-
mun, Vincent Kuori bangga karena
ada teman-teman sekelas yang
jago-jago olahraga seperti Helly,
Lilis, dan lain-lain, yang terkenal
smash-nya di bola voli.
Seperti pelajar masa kini, di era
sekolah tahun-tahun ini,
te- man-teman sekelas
seringkali menggu-
nakan nama olokan
untuk memanggil
naman temannya.
Namanya juga anak
muda. Nama olokan
itu menyerempet
kondisi orangtua
masing-masing.
Memang tak semua
melakukan itu,
dimotori anak-anak
tertentu saja.
“Saat reuni di
Prigen kemarin, kita
ingat kenakalan
itu. Hhahaa, ter-
tawa juga, padahal
dulu sering kurang
enak hati dipanggil
dengan nama-nama ju-
lukan aneh-aneh,” paparnya.
Mengenai guru idola, Vincent
Kuori menyebut Pak Rak Ruinus,
guru olagraga, yang gaya bicaranya
khas, selalu mengatakan : “macam
(abc) saja”. Kalau Pak Aji, guru
matematika, pasti ingat urusan
angka-angka. Waktu bertemu di
reuni, yang dibahas ya urusan
angka. “Yang bikin kaget, rambut
beliau sudah habis sebagian,”
terangnya.
Ia menyebut pula, Pak Budi,
guru Fisika, yang sering senyum
dan bergurau. Itu ciri khasnya
yang tak pernah hilang. Lalu, Bu
Agnes, guru bahasa Indonesia. Dia
satu-satunya guru yang melarang
murid-muird memanggil namanya
dengan sebutan Kuori dan satu te-
man lagi dengan Tanto, karena itu
nama keluarga.
“Kalau Bu Sutarmaji, guru
bahasa Inggris, sayang sudah
meninggal, kita masih ingat gaya
mengajarnya dulu,” tambahnya. (*)
Balapan Keluar Kelas Hanya untuk
Main KarambolBanyak talenta muda dididik dan ditempa di sekolah
ini, mulai �973. Banyak cerita dari generasi ke generasi. Merekalah saksi sekaligus pelaku sejarah. Redaksi DIANTARA menerima sejumlah cerita untuk
berbagi dan bernostalgia tentang SMPK Santa Clara.
MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Focus
7
SETIAP angkatan
di SMPK Santa
Clara membawa
cerita tersendiri.
Meski masa belajar cukup
singkat, 3 tahun, tapi su-
dah mampu menorehkan
kesan yang mendalam, dan
akan selalu teringat. Inter-
aksi orang-orang, peristiwa
menjadi bagian sejarah
hidup dalam diri setiap
siswa-siswi.
Dulu main sepak bola di
lapangan sekolah, sedang
sekolah hanya satu lantai.
Buyung Sutikno mengam-
bil bola yang jatuh di atas
genteng. Lalu tangga yang
dipakai Buyung naik, diam-
bil Madre Martha, dan ma-
manya Buyung dipanggil ke
sekolah. Mamanya Buyung
bingung melihat anaknya
nongkrong di atas genteng,
nggak bisa turun.
Main sepak bola di lapan-
gan sekolah menghabiskan
berapa kaca jendela kelas
yang pecah berantakan. Pasti
membuat pusing para madre.
Bobby Maengkom, Eddy
Pramono, dan V Sutanto
(Tanto) suka kotekan (main
tabuh-tabuhan) di kelas.
Kemudian disetrap (dihu-
kum) sama Pak Ruinus.
Sewaktu Kelas 2 SMP, lagi-
lagi, dengan Pak Ruinus
sebagai guru kelas. Waktu
itu, juara kelas pertamanya
Nugroho, Vincent Kuori di
posisi nomor dua. Sewaktu
cocok-cocokan nilai rapor
di tempat parkir sepeda,
ternyata nilai Vincent Kuori
lebih tinggi dari nilai Nugro-
•
•
•
•
ho. Sempat
tanya kriteria juara satu ke
Pak Ruinus, oh ternyata
harus aktif di kelas.
Dulu rata-rata pergi dan
pulang sekolah naik sepeda.
Jadi kita pulang kadang
beriringan karena sebagian
rumahnya di daerah Ngagel
dan Pucang Anom. Sedang
Kalibokor saat itu sebagian
masih ada area sawah. Jadi,
kadang suka lihat-lihat kepik,
belalang, dan sebagainya,
kalau pulang sekolah.
Angkatan 1979 akan selalu
mengingat dan mengenang:
*Pak Karel Purba (sudah
alm), guru pembukuan....
kan beliau khas banget ka-
lau ngajar. Kemarin sewak-
tu reuni, ada teman yang
mengira bahwa Pak Aji Bu-
sono itu Pak Karel Purba,
maklum, sama-sama sudah
habis rambut.
Bu Ninik, istri Pak Karel
Purba...mengajar bahasa
Indonesia juga....dulu. Se-
ingat kita manis imut.
Pak Makmuri, guru ge-
ograi....mirip Pak Budi,
suka senyum ramah....mata
pelajaran yang banyak
disukai.
•
•
•
•
Laporan : Marcella Jesslyn
dan Shania Liang
SOSOK satu ini sangat dikenal,
tapi apa semua tahu, kalau Pak
Didik Soenarko, adalah alumnus
SMPK Santa Clara? Ia mengecap
pelajaran di tahun �978-�979. Benar, Pak
Didik, satu angkatan dengan Pak Vincent
Kuori.
“Dulu, kelasnya sangat kompak, rukun,
sampai sekarang ini masih bisa berkomu-
nikasi,” kenang pengajar di SDK Santa
Clara itu. “Kita bangga, banyak jago olah-
raga, voli, basket, dan lempar cakram.”
Di masa itu, lempar cakram, salah
cabang atletik ini, digemari banyak orang
sehingga sekolah Santa Clara men-
gadakan kegiatan ekstrakurikuler lempar
cakram. Tapi sekarang, kalau ada ekstra
ini, barangkali sudah tak ada yang mau
ikut.
Saat Pak Didik, satu kelas bisa lebih
40 anak. Jalanan becek dan belakang
sekolah adalah sawah. Dulunya Menur
adalah lapangan sepak bola yang luas.
Situasi sekolah lebih disiplin dan itu yang
dipertahankan hingga sekarang. Disiplin
mengajarkan supaya murid-murid menjadi
terbiasa melakukan segala sesuatu tepat
waktu.
“Sekarang dengan fasilitas dan lingkun-
gan yang lebih baik, semoga kebersamaan
antara guru dan murid di kelas semakin
kuat. Bantu teman-teman yang memer-
lukan, supaya kerja sama yang kalian
lakukan terbawa hingga kalian dewasa,”
pesannya. (*)
Dulu Ada Ekstrakurikuler Lempar Cakram
Main Bola Habiskan Kaca Jendela
8MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Focus
Oleh : George Tanara
MASIH segar dalam
ingatan saya, berang-
kat ke sekolah naik
sepeda, bermain bola
di halaman sambil menunggu bel
berbunyi, berbaris di halaman
sambil mendengarkan wejangan
pagi dari suster kepala sekolah
atau bapak dan ibu guru. Masuk
kelas mengikuti pelajaran sampai
selesai. Itulah rutinitas saya dari
hari Senin hingga Sabtu.
Saya menjadi bagian dari SMPK
St Clara pada 1984 hingga 1987.
Sebelumnya, saya mulai menge-
nal sekolah Katolik St Clara mulai
1975, saat mengenyam pen-
didikan TK.
Setelah kurang lebih 25 tahun,
banyak sekali perubahan, baik
isik bangunan sekolah (sangat
mewah dibandingkan zaman saya
dulu). Tak per-
nah kita impikan
bersekolah dengan
AC dan proyektor
di setiap ruangan,
lift, fasilitas lain
yang ada, bahkan
kamar mandi
yang sebaik
sekarang.
Beberapa ma-
teri pelajaran
berubah, seper-
ti matematika,
dulu 3 bagian
(aljabar, ar-
itmetika dan
geometri),
PMP men-
jadi PKN.
Dulu ada prakarya, bergantian dari
elektro, kerajinan tangan, menja-
hit, bahkan memasak. Yang hilang,
pelajaran tata buku/pembukuan
sederhana yang menjadikan dasar
buat kami yang pada saat kuliah
mengambil jurusan ekonomi.
Dari segela perubahan karena
zaman, ada satu yang
tetap
ada dan
akan terus
ada, yaitu
pendidikan
moral
beragama.
Menurut
saya, ini dasar
dari segala
dasar yang
harus menjadi
pedoman dan
pegangan hidup
dalam kita men-
garungi hidup ini.
Apalagi, di saat
usia remaja yang masih mencari
jati diri seperti seusia kalian. Saya
yakin, ini pasti menjadi salah satu
pertimbangan, atau bahkan per-
timbangan utama orangtua kalian
menyekolahkan kalian di sini.
Guru yang masih menga-
jar saat ini, Bu Nus (isika), Bu
Yanti(bahasa
Indonesia) dan Mam Evy (bahasa
Inggris). Entah berapa banyak
siswa yang berhasil mereka didik,
berapa banyak suster kepala se-
kolah yang telah mereka dampingi
sampai saat ini.
Setelah sekian
lama, saat
ini saya dipilih sekolah dan
wali murid sebagai anggota komite
(dulu BP3) SMPK St Clara dengan
masa jabatan September 2011
hingga 2013. Ada rasa senang
karena bisa berbuat sesuatu untuk
sekolah.
Kini, setelah usia 40 tahun,
besar sekali harapan saya agar
SMPK St Clara semakin maju
dan berkembang, menghasilkan
generasi penerus yang bermoral,
cerdas dan
bertanggung
jawab, sehing-
ga tercapai juga
misi Misionaris
Claris serta
kesejahteraan
para Mitra Kerja
sekolah.
Selamat ulang
tahun yang ke-
40, jadilah se-
lalu “Cahaya yang
menerangi” bagi
seluruh keluarga
besar SMPK St
Clara. (*)
Harus Tetap Ada, Pendidikan Moral Beragama
�0MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Focus
Sejuta ketika di masa remaja
Ingin kita kembali, bertegur sapa
Canda dan tawa, di mana batas tak ada
Begitu berharga, luangkan waktu
Kembali temu, satu saat saja
Laporan : Theresa Puspanadi
BARIS kata indah di atas adalah kalimat yang
bisa dilihat di blog milik alumni SMPK St
Clara angkatan lulus 1981. Nuansa dan rasa
yang terlontar dari kalimat itu menjadi penyemangat
sekaligus pengusir kerinduan akan teman-teman yang
sudah terpencar.
Bayangan tentang alamamaternya, SMPK Santa
Clara juga masih kuat mengental di benak Indriani
Reinaldi. Lulusan tahun SMP Ka-
tolik Santa Clara 1993 ini tampak
mudah saja mengingat hari-har-
inya selama menimba ilmu di SMP,
seakan baru terjadi kemarin.
Ia masih ingat nama-nama guru
yang telah membimbingnya me-
lewati masa-masa SMP. Ada Ibu
Yanti yang menjadi wali kelasnya
di Kelas 9A, Bapak Frans yang
kocak, Ibu Nus, Ibu Christine,
Bapak Agus, Bapak Beni, dan
masih banyak lagi.
Baginya setiap hari yang dilewat-
inya di sekolah yang tengah merayakan hari jadinya
yang ke-40 ini selalu mempunyai kesan tersendiri.
Ada saat di mana suasana sekolah terasa sangat
menyenangkan, ada juga saat di mana mereka harus
mengalami pengalaman pahit, di saat lain mereka juga
harus berjuang keras.
Namun tentu saja ada
pula saat-
saat seru dan asyik yang pe-
nuh kebersamaan bersama teman-teman di sekolah.
Salah satu dan yang paling diingatnya yaitu pada
saat ia duduk di Kelas 9A. Waktu itu sebagian ban-
gunan SMP Katolik Santa Clara sedang direnovasi,
otomatis kan ruang kelasnya berkurang.
Beberapa kelas terpaksa pindah ke ruangan lain.
Kelas Bu Indri, pindah ke perpustakaan lama yang
sempit, tapi tetap dipaksa
ditempati 50 anak. “Jadinya
ya di perpustakaan itu sem-
pit-sempitan. Jarak antar-
bangku itu mungkin cuma
ada 30 cm,” kenang wanita
kelahiran Surabaya 35 tahun
silam itu lantas tersenyum
lebar.
Karena renovasi yang me-
makan waktu tersebut, kelas-
nya terpaksa menempati ruang
perpustakaan sampai selama
kurang lebih 1 tahun. Memang
terasa kurang nyaman harus belajar di ruang sempit
sambil berdesak-desakan.
Namun justru itu yang dirasanya makin mem-
perkuat ikatan antar teman sekelasnya. Baru sekitar
satu atau dua bulan setelah ujian, renovasi bangunan
SMP rampung, sehingga Indriani berserta teman-te-
mannya dapat kembali menempati kelas mereka.
Memang, angkatan Indriani memiliki keistime-
waan tersendiri. Angkatan 1990-1993 ini merupa-
kan angkatan pertama yang terdiri dari 3 kelas.
Sebelumnya, hanya ada 2 kelas per paralel di SMP
Katolik Santa Clara.
Perempuan yang berprofesi sebagai arsitek ini,
juga merasa bahwa angkatannya merupakan ang-
katan yang sangat heterogen, terdiri dari siswa-siswi
dari latar belakang yang berbeda-beda.
Dari anak orang mampu sampai anak orang nggak
mampu. Dari anak orang berada sampai anak yang
punya warung depan sekolah, semuanya ada di ang-
katannya. Tapi semua bisa berbaur dengan baik.
Dihukum Suster Gara-gara Bom Kentut
MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Focus
��
“Nggak ada gap-gap di antara
kita, nggak ada yang hedonis.
Mungkin itu yang bikin masa
SMP saya di Sanclar sangat
berkesan,” tuturnya.
Angkatan istri Haris Reinaldi
ini juga merupakan salah satu
angkatan yang paling kompak dan
jahil. Terbukti, pada saat mereka
duduk di bangku Kelas 8, mereka
kerap melakukan kejahilan-kejahi-
lan terhadap guru-guru mereka.
Saat Kelas 8 itu zamannya bom kentut. Pokokn-
ya, kalau kelasnya terasa nggak enak atau mem-
bosankan, pasti kelasnya dibom kentut. Kalau sudah
begitu, gurunya memilih keluar ruangan. “Ya udah,
nggak jadi ada pelajaran,” kisahnya lantas tertawa.
Parahnya, aksi tersebut tidak hanya dilakukan seka-
li-dua kali, tapi hampir setiap guru pernah merasakan
dibom kentut. Bahkan, pernah dalam satu minggu
mereka beraksi sam-
pai dua-tiga kali berturut-turut.
Akhirnya suster mendengar
kejadian iut dan memergoki lang-
sung para murid sedang beraksi.
Suster yang geram itu meng-
hukum mereka semua dengan
menyuruh mereka tetap berada
di kelas mereka yang baru saja
dibom kentut. “Lumayan juga,
sih. Lumayan bau, bau minta
ampun malahan,” ujar Indri lalu
terkekeh.
Pelahab aneka buku dan pehobi jalan-jalan ini
mengakui bahwa angkatannya memang banyak yang
nakal. Tapi mereka semua sangat dekat dan akrab
satu sama lain, bahkan lebih dekat dari teman-teman
di SMA.
Mungkin karena teman SMP itu kebanyakan sudah
teman sejak SD. Lagi pula, kalau di SMA itu rasanya
berbeda dengan di SMP, gapnya (jarak) lebih terasa
sehingga teman-teman dekat Indri, justru teman-te-
man SMP.
Kedekatan teman-teman SMP itu masih terjaga
sampai sekarang. Hampir tiap minggu mereka men-
gadakan reuni kecil-kecilan, bertemu untuk sekadar
ngobrol atau makan-makan bersama teman lama.
“Biasanya sih suami saya tiap Jumat ada lunch
bareng sama alumni SMPK Santa Clara, terus main
bareng. Kan, suami saya satu angkatan sama saya,”
jelas ibu dari Nara, siswa di PG Santa Clara.
Indri merasa bersyukur pernah mengenyam pen-
didikan di SMPK Santa Clara. Di hari jadi SMPK Santa
Clara yang ke-40 ini Indriani mengucapkan selamat
dan sukses serta semakin berkembang. (*)
��MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Focus
Laporan : Theresa Puspanadi
PANCARKANLAH semangat,
keceriaan dan seluruh aura
positif dalam dirium, su-
paya kami bisa menjadi cahaya
di dalam kegelapan. Itulah salah
satu makna terdalam ‘Let the Light
Shine Within’.
Ngomong-ngomong tentang men-
jadi terang, sebenarnya di dalam
lingkup sekolah kita ini, sudah
ada belum sih orang-orang yang
menjadi cahaya bagi sekitarnya?
Ah, ya jelas ada dong. Banyak
malahan.
Di antara yang banyak itu,
DIANTARA berhasil mewawan-
carai satu di antaranya : Vriciana
Vebby Irwanto, yang akrab disapa
Vebby. Sebagian temannya dan bap-
ak ibu guru menganggapnya sebagai
anak yang selalu riang gembira dan
bersemangat setiap hari.
Dalam mengerjakan tugas-tu-
gasnya dia sangat gesit dan nggak
pernah menyerah. Meski pernah
gagal, Vebby nggak akan menyer-
ah dan tetap semangat serta ceria.
“Ya… Mungkin karena aku
merasa melakukan hal-hal yang
biasa aja, seperti yang orang lain
lakukan. Tapi kalau menurut
mereka apa yang aku lakukan
menyenangkan, ya nggak tahu lagi,
ya,” ujarnya lantas tertawa.
Tapi cewek kelahiran Surabaya,
7 Januari 1998 ini nggak bisa
nyangkal kalau dirinya disebut se-
bagai anak yang periang.
Memang,
apa
sih yang membuat
Vebby selalu riang gembira, ceria,
dan bersemangat?
“Hmm… mungkin sudah prin-
sipku ya. Aku punya prinsip untuk
menjalani hidup yang penuh lika-
liku ini dengan senyuman dan selalu
bahagia,” tuturnya. WOW banget!
Nggak cuma memiliki, Vebby
juga suka menularkan keceriaan,
semangat, dan aura positif dari
dalam dirinya kepada orang-orang
di sekitarnya.
Balerina yang suka menyanyi ini
sering menyemangati dan meng-
hibur teman-temannya kalau
mereka lagi sedih karena nilai ul-
angan yang tidak sesuai ekspekta-
si, atau sedih karena gagal dalam
lomba atau hal lain.
“Misalnya Tiffany dapat nilai
jelek, ya aku kasih saran ke di
supaya belajar lebih giat lagi.
Dia juga suka tanya ke aku
tentang Matematika atau
Fisika, ya aku jawab,” kisah-
nya.
Hal ini diamini Tiffany
Samantha Dermawan, teman
dekat Vebby. Cewek berkaca-
mata ini merasa Vebby adalah
seorang teman yang benar-benar
bisa memotivasi dirinya. Seperti
saat sedang sedih karena nggak
berhasil mendapat gelar juara I di
suatu lomba.
Vebby menyemangatinya dan
berkata: “Belajar lagi, pasti suatu
saat kamu bisa jadi juara I”. Atau,
sebelum ulangan, Tiffany sering
merasa takut dan nervous. Vebby
pasti akan berkata: “Kamu pasti
bisa. Nggak usah khawatir.”
Kalau Vebby secara tidak lang-
sung bisa memancarkan cahay-
anya di antara teman-temannya,
gimana dengan kamu? Seperti kata
Vebby : kamu pasti bisa. (*)
Laporan : Siennia DS
NAMA lengkapnya, Kevin Chrismanto Nugroho Wilopo,
tapi panggil saja Kevin. Lulusan SMPK Santa Clara ta-
hun 2007 ini kini mengambil dua gelar di dua univer-
sitas di Surabaya.
“Saya bangga sekolah di Santa Clara, saya merasa-
kan betul hasilnya saat di SMA dan sekarang ketika
kuliah,” katanya.
Memang, kadang menyebalkan, karena banyak
tugas dan ulangan yang beruntun, tapi bisa dilihat
efeknya nanti di SMA, seperti masuk di sekolah
berat seperti SMAK St Louis atau SMAK Santa
Maria.
Selama tiga tahun mengenyam pendidikan sejak
2004, Kevin tetap mengingat wali
kelasnya : Pak Agustinus Subiyanto
(Kelas 7), Ibu Nus Siti Kuntari (Kelas
8) dan Ibu Maria Setyo Rianti (Kelas
9).
Kevin berpendapat, almamaternya
sekarang sudah semakin maju dan
modern, berfasilitas AC, lapangan yang lengkap, kan-
tin bagus, toilet bersih. Dulu maih kipas angin, kan-
tinnya antre berjubel, toiletnya hanya 4 ruangan dan
antre serta kecil sekali ruangan.
Dengan fasilitas yang semakin memadai para murid
mesti bersyukur. Banggalah terhadap guru-guru, Na-
kal boleh nakal, tapi belajarlah untuk menomersatu-
kan kewajiban. “Tanggung jawab itu nomor satu. Anda
tak salah memilih SanClar, ini sekolah yang mendasari
Anda di jalan yang benar,” pesan Kevin. (*)
Hadapi dengan Senyuman
Banyak Tugas Beruntun
�4MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Focus
bisa kami bagikan.
Kalau kami sudah berkesempatan berbagi, maka
kami juga ingin membuka diri lebih lagi terhadap
semua saran dan kritik yang memajukan. Per-
jalanan kami masih panjang. Rute kami mungkin
akan rumit.
Dan tantangan sudah menanti di depan, namun
selama masyarakat masih mempercayai dan terang
Kristus masih bersinar, maka kami meyakini bahwa
sekolah kami dapat menjadi salah satu institusi yang
dapat memberikan pendidikan terbaik di Surabaya.
Nantinya kami, keluarga besar SMP Katolik Santa
Clara dapat membawa terang kepada sesama seperti
yang dislogankan, Lux Est Vita.
Seperti yang disampaikan seorang seniman, William
Butler Yeats: Pendidikan bukanlah mengisi ember,
tetapi menyalakan api. Di usia 40, kami terus belajar
untuk menjadi terang bagi masyarakat. Menjadi cahaya
yang menerangi, yang bersinar di atas gunung bukan di
bawah gantang.
Akhirnya, selamat berpesta, selamat bereleksi dan
selamat menapaki usia baru dengan cahaya yang akan
selalu menerangi kita semua. Tuhan menyertai. (*)
Life Begins at FortyOleh : Maria
Magdalena
Verawati
Koordinator Pelaksa-
na Ulang Tahun
SMPK Santa
Clara
KALIMAT
bijak ini
sering
diucapkan.
Walau saya
belum memas-
ukinya dalam ke-
hidupan pribadi,
tapi saya sudah
bisa merasakan
gairah hidup yang
muncul di usia ini.
Itu semua karena
saya bergabung di
institusi yang su-
dah berusia empat
puluh. Bukan tua
tapi matang, bukan
semakin sombong tapi
semakin rendah hati.
Dengan segala warna-warni perkembangan ja-
man yang akan selalu menuntut dunia pendidikan
mengikutinya, kami belajar bertoleransi. Kami
belajar menjadi terang sekecil apapun demi jiwa-jiwa
yang dipercayakan kepada sekolah kami.
Kalau hingga hari ini, di usia 40 kami masih
dipercaya menyentuh jiwa anak-anak, itu semua
karena cinta anak-anak, kepercayaan para orang
tua dan masyarakat juga cahaya Kristus yang
menerangi.
Mungkin kami tidak berjalan di jalan yang penuh
bunga, tapi kami selalu melihat warna cerah di mata
anak-anak. Mungkin kami tidak selalu berjalan di
cuaca yang cerah, tapi kami selalu melihat pelangi di
tingkah anak-anak.
Begitu besar rasa syukur kami di usia ini, hingga
begitu banyak keinginan kami untuk berbagi.
Kami sadar dengan keterbatasan yang dimiliki,
semuanya akan bertahap. Rangkaian perayaan 40
tahun sekolah bukan semata euforia sesaat. Kami
ingin berbagi di tahun-tahun berikutnya, entah
hingga kapan.
Sanclar Cup ke VI pada November 2012 lalu,
Pentas seni, Bakti Sosial, Seminar dan Misa Syukur
di bulan Juni 2013 mendatang adalah sedikit yang
MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Focus
�5
Laporan : Theresa Puspanadi
SEDIKITNYA 24 anak
mengikuti membuat ben-
da pakai dari kain lanel
dalam rangkaian kegiatan
ulang tahun ke-40 SMP Katolik
Santa Clara. Lomba berlangsung
29 Oktober 2012, pukul 14.10 WIB
sampai 16.10 WIB.
Respon siswa-siswi terhadap
ajakan untuk mengikuti lomba
ini cukup baik. Mayoritas berasal
dari kelas 7. Salah satunya, Emily
Yubilina Pranoto dari Kelas 7E.
Cewek yang hobi berenang dan
nonton TV ini punya pengalaman
yang agak mengerikan selama
lomba.
Saat ia se-
dang menjahit bros, tan-
gannya sempat tertusuk jarum.
Aduh, Emil, hati-hati dong! “Tapi
tanganku gapapa, kok,” ujarnya.
Walau mengalami kejadian bu-
ruk saat lomba, namum ia cukup
puas dengan hasil jepit rambut
dan bros karyanya.
Beda dengan Emil, Pamela Andri-
ani dari Kelas 8D merasa kurang
puas dengan bantal domo dan gan-
tungan kunci moustache karyanya.
Masalahnya, walaupun ia sudah
sering membuat kreasi dari kain lan-
nel, tapi ia harus menghadapi masa-
lah lain, yaitu sempitnya waktu.
“Pas tanggal itu, aku ada les. Jadi
jam 15.30 aku ha-
rus sudah pulang.
Padahal, waktu
yang diberi panitia
masih sampai jam
16.00. Jadinya,
aku terpaksa
kerja cepet-cep-
etan dan hasil-
nya malah nggak
maksimal,”
tuturnya sedih.
Bagaimana-
pun juga, pengalaman mengikuti
lomba lannel kali ini benar-benar
mengesankan baginya. “Yang pal-
ing berkesan itu waktu membuat
gantungan moustache. Kan ben-
tuknya agak aneh, jadi menjahit
dan mengisi dakronnya agak
susah,” tukas Pamela.
Nah, buat yang nggak tahu ras-
anya megang-megang kumis, boleh
tanya sama Pamela, deh. Hehehe.
Selain peserta, para panitia men-
ganggap lomba ini begitu berkesan
bagi mereka. Misalnya, Gabriella
Nancy atau yang akrab disapa
Nancy. Cewek yang berulang ta-
hun tiap 6 Februari ini mengaku
senang dan bangga menjadi
panitia lomba lanel.
Meski pada awalnya mereka
harus berhadapan dengan
masalah kurangnya jum-
lah peserta, namun pada
akhirnya lomba ini dapat
terlaksana juga. Bahkan jumlah
peserta lomba melebihi ekspektasi
panitia.
“Hasilnya bagus-bagus dan krea-
tif semua.” timpal Agnes Kalika,
panitia lomba lanel yang lain.
Penilaian hasil karya peserta oleh
dewan juri yang terdiri dari Bu
Rahayu, Bu Christine, dan Bu Eliz
dilaksanakan segera setelah lomba
berakhir. Dewan juri menetapkan
6 nama yang menjadi pemenang
lomba ini yang kemudian diumum-
kan pada Senin, 5 November 2012.
Wah, selamat ya buat para peme-
nang. Hasil karya kalian dan te-
man-teman yang lain menjadi hak
milik panitia. Jangan salah sangka
dulu, karena karya-karya ini akan
dijual untuk menambah dana pen-
tas seni Februari 2013. (*)
Aduh, Emil
Tertusuk Jarum!!!
�6MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Gallery
Laporan : Vergina Natasha (9A/36)
SEKOLAH mengadakan lomba
desain, salah satunya desain
baju yang diikuti oleh anak–
anak Kelas 7, Kelas 8 dan Kelas
9. “Saya tertarik ikut karena hadiahnya
print baju yang dijual dan sertiikat,”
tutur Keziana Halawa dari Kelas 9C yang
memetik juara pertama.
Desain yang dibuat Kezia bagus banget
lohh. Dia membuat desain yang cocok
buat anak–anak remaja dengan tulisan
‘ALL YOU NEED IS A SPARKLE LOVE’
dan diberi hiasan–hiasan sedikit.
Kezia yang mengaku pada 10 menit
pertama blank, dan hanya tolah toleh
kemudian dia mencoba-coba di kertas
dan menggabungkan dengan gambar
yang biasanya ia gambar.
Akhirnya, semuanya itu dapat meng-
hasilkan desain yang menjadikkannya
juara pertama. “Saya nggak hobi desain
kaus, hanya suka gambar biasa (Doo-
dle),” terangnya.
Terpikir gak ya bagi dia bisa menang
lomba ini? Kezia saat ditanya menga-
takan “Pertamanya agak ragu–ragu
soalnya ada Jansen (9D) dan Letecia
(9C) yang suka gambar. Tapi setelah
anak–anak bilang bisa menang ya wes
optimistis.” (*)
Coba-coba malah Juara
MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Gallery
�7
Berebut Gambar Terbaik
Laporan : Lisa Puspitasari
(8A/17) dan Stefani Amelia
(8D/33)
SUASANA saat lomba foto
sangat ramai. Banyak
sekali penonton yang
datang untuk melihat
lomba itu. Lomba diadakan secara
bersamaan even saat itu, seperti
misalnya ketika Fashion Show.
Hampir 30 siswa-siswi berusa-
ha saling mendahului dan
mendekat agar mandapatkan
gambar yang terbaik. “Saya ha-
pus foto-foto lama di memori se-
belum ikut lomba supaya nggak
kehabisan tempat,” kata Nadja
dari Kelas 8.
Cewek berkacamata dan jago
renang ini meny-
eret sahabat karibnya, Novia
untuk ikut serta dalam lomba
foto. “Semalaman, saya charge
baterai, biar segalanya siap saat
lomba,” tambah Novia, yang suka
mengumbar senyum lebar ini.
Nadja dan Novia hanya seg-
elintir anak yang hobi fotograi.
Ternyata, banyak sekali talenta
di sekolah dalam kegemaran
potret memotret ini. Hampir
semuanya menggunakan kamera
canggih (DSLR).
“Semua fotografer bagus-bagus,
juara atau tidak juara itu nomor
dua, yang penting kita mau
belajar menjadi lebih baik dalam
fotograi,” kata Nadja dan Novia
hampir berbarengan.
Selain lomba fashion show di
bagian lain dan dalam waktu ber-
beda, Panitia Pre-Pensi
Ulang Tahun
SMPK Santa
Clara mengge-
lar lomba piano,
menyanyi serta
memainkan gitar.
Lomba seni ini se-
makin menguku-
hkan bakat-bakat
terpendam siswa
yang ada selama
ini. (*)
�8MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Gallery
Laporan : Clara Alveria (9B/9)
dan Jessica F (9D/23)
HEBOH, penuh teriakan terjadi
saat hampir semua
lomba boy-
band dan
girlband tampil di pentas
lomba di sela-sela lomba
band di tempat yang
sama pada 31 Oktober
2012.
“Wouw, kita juara,” kata
Lika, salah satu personel
S-Crew yang dinobatkan
juri beberapa hari kemu-
dian. Lika menggandeng
sejumlah temannya dalam
kelompok itu, yakni Kezia,
Zita, Letecia, Fabyola,
Sekar, Amel, Angel, Livia
dan Venus.
Menurut Zita, S-Crew
terbentuk secara tak
sengaja. Huruf ‘S’ adalah
huruf ke-9 dalam al-
fabet. “Awalnya, kita 9
orang, terus kita rekrut Kezia
jadi anggota ke 10. Istilahnya anggota awal
tambah anggota akhir, jadi 19 gitu,” pa-
parnya.
S-Crew tertarik ikut lomba juga karena
nggak sengaja. Awalnya, pengin lomba
band,tapi karena nggak ada yang bisa main
drum, rencana itu dibatalin. Waktu tahu
yang ikut lomba boyband/
girlband cuman sedikit,
kemudian S-Crew, beralih
minat.
Soal pilihan lagu
Count On Me karena
menduga grup lain
akan memilih lagu ro-
mance. “Jadilah, kami
menggunakan tema
persahabatan,” jelas
Zita yang jago menu-
lis cerpen ini.
Sementara itu di
lomba band, Vigaz
menyabet juara pertama
dan kelompok Regina
cs berhasil menghentak
dan menguasi pang-
gung dance. Vigaz yang
dikomando Stanley itu
mengaku sempat melihat
potensi besar kelompok,
terutama dari Kelas 7.
“Saingan ter- berat dari anak Kelas 8, itu
yang drummernya Daniel Suhendra. Mereka
tampil apik dan kompak,” kata Stanley. (*)
Pilih Tema Persahabatan
MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Gallery
�9
Laporan : Clara Alveria (9B/9)
MEMBAWAKAN lagu wajib ‘Anak Gem-
bala’ dan lagu bebas ‘Yamko Rambe
Yamko’, kelompok paduan suara SDK
Santa Clara II berhasil menyisihkan empat
pesaingnya dalam lomba 24 November 2012.
SD Dapena dan SDK Santa Clara I juga me-
nampilkan yang terbaik tapi kedua juri yang
hadir dan menilai lomba mengatakan, dengan
berat hati hanya memilih tiga juara dari lima
peserta.
Urutan kedua ditempati SD IPH dan SD Vita
merebut peringkat ketiga. Perbedaan skor
antara SDK Santa Clara II dan SD IPH sangat
tipis, hanya 2 poin. SDK Santa Clara II mem-
bawakan lagu wajib dan bebas dengan sangat
apik dan unik.
Tarian dan hentakan membuat para
penonton berdecak kagum dengan aksi
mereka.”Kami optimistis menang soalnya udah
disiapin dari bulan lalu,” kata kak Anton,
pelatih paduan suara SDK Santa Clara II usai
lomba.
SD IPH memainkan lagu bebas “Ampar-Am-
par Pisang” dengan sangat energik. Kostum
dan gerakan mereka mirip suku Indian beserta
tabuhan-tabuhan gendang yang memperleng-
kap penampilan mereka. Sedangkan SD VITA
menggapai juara ketiga lewat lagu bebas “Cub-
lak-Cublak Suweng”. (*)
‘Yamko Rambe Yamko’ Juara
�0MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Gallery
Laporan : Michella
Theofany (9D/30)
SUASANA kekeluargaan
membaur di pentas
lomba paduan suara
antar-sekolah dasar dalam
rangka ulang tahun ke-40
SMPK Santa Clara. Usai
penyerahan piala, semua pe-
serta maju untuk menyanyi
di panggung.
“Saya terharu, baik yang
menang maupun yang kalah
menyanyikan lagu Anak
Gembala dengan berse-
mangat, seolah ini bukan
lomba,” kata salah satu wali
murid yang duduk di be-
lakang.
Suasana bertambah seru
karena sebagian besar pe-
serta ingin menyanyi lagi.
Pembawa acara mempersi-
lakan termasuk panitia baik
di panggung atau di sekitar
panggung.
“Senang sekali bisa juara,”
kata Paula dari SDK Santa
Clara II yang wajahnya ter-
lihat berseri-seri. Demikian
pula, salah satu anggota
Amazing Voice dari SD IPH
mengaku awalnya sempat
deg-degan. “Yang paling
ngeri, waktu pengumuman.
Syukurlan, kami juara dua,
senang sekali.”
Selain lomba, hadir sebagai
penghibur tim SCC (Santa
Clara Choir), paduan suara
kebanggaan Santa Clara itu
mengiringi lagu penutup
Tanduk Majeng, Aku Ingin
menjadi Anak Tuhan, dan
Terbang.
Tim paduan suara SDK
Santa Clara II mempersem-
bahkan lagu Becak dan SDK
Santa Clara I menyanyikan
Guru dan Jesus Love All the
Children over the World, yang
dalam tampilannya itu men-
unjukan cinta mereka kepada
guru .
Kemudian penampilan dari
IPH yang pertama menyan-
yikan lagu Price Tag ciptaan
Jessie J yang diiringi oleh 2
anak anggota paduan suara
yang memainkan piano un-
tuk lagu kedua mereka men-
yanyikan lagu Pantai Tanjung
Perak. (*)
Kalah Menang Nyanyi Bersama
MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Gallery
��
Laporan : Jessica Claudia
TIM basket putra SD Cita
Hati dan tim putri SD
Santa Angela berjaya dalam
turnamen Sanclar Cup V selama
lima hari, 5-9 November 2012.
Keduanya nyaris menghasilkan
angka sempurna, karena tidak
pernah kalah sekalipun.
“Selamat atas kemenangan
kalian, dan jangan
berkecil hati
bagi yang
kalah. Kalian
telah memper-
lihatkan spor-
tiitas dan ke-
jujuran dalam
bertanding, itu
yang penting,”
kata Kepala
SMPK Santa Clara, Sr Benedicta
Suhananti, di sela penyerahan
hadiah dan sertiikat saat clos-
ing ceremony.
Kemenangan demi kemenan-
gan yang ditorehkan tim putra
SD Cita Hati di laga Sanclar Cup
VI sungguh mengesankan. Salah
satunya karena kontribusi me-
nonjol William Rivaldi Kosasih,
pemain dengan postur 175 cm,
yang menjadi kapten sekaligus
playmaker.
Laga terakhir memastikan
gelar peringkat pertama bagi tim
basket putra SD Cita Hati dalam
Sanclar Cup VI 2012 yang
dihelat oleh SMPK St Clara, Ka-
mis (8/11/2011). SD Cita Hati
menggilas SD Dapeda, 30-4.
Soal permainan William yang
menonjol, ayah William yang se-
lalu menemani bertanding men-
gatakan, sejak dalam kandungan,
ia telah dipersiapkan menjadi
pemain basket. “Ke-
inginan saya,
dia menjadi
pemain andal
dan men-
jadi penerus
saya,” terang
ayah William
saat ditemui.
Semen-
tara itu, SD
Angela pantas berterima
kasih kepada Theressa Evelyn,
Kimberly Agatha dan tentu saja,
yang hampir di tiap lagi mendu-
lang angka terbanyak. Bahkan,
pemain lain, Nathania Marga-
retha membombardir keranjang
tim basket putri SD Santa Clara
(Sanclar) dalam Sanclar Cup VI,
Kamis (8/11/2012).
Dengan kemenangan besar
42-2, SD Angela sepertinya
tidak mendapatkan lawan yang
sepadan lagi karena di pertand-
ingan putri, hanya diikuti tiga
tim saja. (*)
Cita Hati dan Angela Berjaya
��MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Gallery
Klasemen Akhir PutraSD Cita Hati 4 4 0 96-36 8SD Angela 4 3 1 71-31 7SD IPH 4 2 2 53-48 6SD Sanclar 4 1 3 20-53 5SD Dapena 4 0 4 13-85 4
Klasemen Akhir PutriSD Angela 2 2 0 56-12 4SD IPH 2 1 1 23-14 3SD Sanclar 2 0 2 2-42 2
MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Gallery
�3
TREVIN dari
Kelas 7
menebar
senyum. Hobi melukisnya
seolah tersalurkan. Terik ma-
tahari pagi tak dihiraukannya.
Ia fokus melukis di kertas. Ya,
Trevin berada di antara ratu-
san siswa SMPK Santa Clara
yang pada 7 Desember 2012,
menggelar ‘Santa Clara Me-
lukis.”
”Saya melukis Lambang 40 ta-
hun sekolah, dengan pensil cat
air sama kuas. Memang saya
senang menggambar, dan tadi
mengalir saja,” ungkapnya.
Memperingati hari jadi se-
kolah yang berdiri sejak 1973
berdiri, 492 siswa SMPK Santa
Clara Surabaya melukis angka
40 dalam tema ”Awesome 40 TH
Birthday” sejak pukul 06.35 WIB.
Sebelum kegiatan dimulai,
peserta melukis memanjatkan
doa, dan even itu dimulai
secara simbolis, dengan pen-
coretan empat tas oleh empat
orang suster
bertulisakan ”40 TH”,
sekaligus simbol ulang tahun
sekolah.
Kaur Kesiswaan SMPK Santa
Clara, Maria Magdalena Verawa-
ti menyatakan, ide Santa Clara
melukis awal munculnya ialah
terusan dari mata pelajaran
seni budaya yang telah dipela-
jari anak-anak.
Tak hanya siswa, sekitar 60-an
guru mengikuti ajang melukis
massal ini. “Ini sebagai bagian
dari terusan dari pembelajaran
seni budaya dikelas. Para guru
dan peserta umum banyak yang
ikut juga,” paparnya.
Kegiatan bertujuan agar hem-
busan napas 40 tahun ulang
tahun sekolah dapat dirasakan
bersama dan dirayakan bersama,
terutama para siswa. Nantinya,
hasil karya lukis ini diabadikan
dalam goody bag agar anak-anak
bangga akan karyanya.
Mengenai kriteria lukisan,
pastinya harus ada angka 40
dan penilaian juga berdasar
kerapian siswa menggambar,
dikarenakan menggunakan
cat air dan cat poster. ”Ini juga
sebagai ajang pengembangan
kreatiitas,” tambah Ibu Vera. (*)
Gores ‘40 TH’
�4MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Gallery
DARI KIRI KE KANAN : Sr Maria Veronica Endah W MC (Pimpinan Regional Suster MC di Indonesia),
Sr Bernadetha Ngole MC (Ketua Yayasan Puspita Kencana, pengelola Sekolah Santa Clara),
Sr Maria Lordes Uran MC (Pengurus Sekolah Santa Clara), Sr Benedicta Suhananti MC
(Kepala SMP Katolik Santa Clara)
MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Gallery
�5
Laporan : Gabriella Widjaja dan
Pamela Andriani
KAGET, tak menyangka, itu-
lah yang dirasakan Devina
Setiwan, salah satu siswa
yang masuk 15 besar lomba Fash-
ion Show. Kini, ia bersiap memper-
ebutkan enam besar di acara inal.
Siswi Kelas 8D ini mengatakan,
persiapan yang dilakukannnya,
seperti membeli baju baru. Warna
bajunya menyesuaikan dengan
tema pilihannya “Beautiful In
White”.
Devina juga menyiapkan high
heels berwarna hitam dengan
tinggi 8 cm, meminjam aksesoris
dari mamanya, latihan pose dan
jalan di rumah. “Sempat grogi di
catwalk, ada banyak fotografer, dan
waktu jalan, saya takut terpeleset,”
tuturnya.
Sementara itu, Gibson Jozario
juga mengaku tak percaya dirinya
masuk 15 bear. Siswa Kelas 9 ini
mengatakan bahwa persiapan
yang dilakukannya untuk lomba
ini terlalu mendadak, karena ini
baru pertama kalinya ia mengikuti
fashion show.
Untuk babak penyisihan itu,
ia mengenakan kostum miliknya
sendiri. “Tapi, nanti, saat inal
di panggung pensi, kostumnya
sudah ditentukan dari sekolah,”
jelasnya. (*)
Beautiful in White
�6MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Gallery
Benda Pakai dari Kain Flanel
Juara I : Theresa Puspanadi (9D/37)
Juara II : Cynthia Clarissa W (7C/7)
Juara III : Sally Cationa (7A/35)
Harapan I : Michella Theofany (9D/30)
Haraan II : Gabrielle Angeline (7B/11)
Harapan III : Pamela Andriani (8D/29)
Desain Sticker
Juara I : Fenicia (7E/21)
Juara II : Chandya (9B/7)
Juara III : Fanny Tjandra (8D/13)
Desain Kaus
Juara I : Keziana Halawa (9C/22)
Juara II : Letecia Sunur (9C/23)
Juara III : Alexander Bernadus (9D/3)
Desain Pin
Juara I : Claudia Clarensia (7E/11)
Juara II : Agnes Kalika (9D/2)
Juara III : Maria Jaquelline (9D/29)
Gitar Tunggal
Juara I : Hansel Vincent (9C)
Juara II : Christian Ananta (9A)
Juara III : Aulia Zita (9B)
•
•
•
•
•
Nyanyi Solo
Juara I : Luke Adrian (8D/21)
Juara II : Dhia Imami (8C/10)
Juara III : Yoanita Kathlyn (7C/39)
Juara Harapan I : Inigo Mario (8A/12)
Juara Harapan II : Regina Hanurita (9C/33)
Juara Harapan III : Vincentia Michelle
(7D/38)
Piano
Kategori A
Juara I : Laurentius Jeffrey (7B/28)
Juara II : Fransiscus Ivan (7B/22)
Juara III : Monica (7B/10)
Kategori B
Juara I : Clarissa Adi Guna (9D/13)
Band
Juara I : Stanley, Christoforus Putro,
Samuel, Christian Ananta, Felix
Juara II : Daniel Suhendra, Michelle Yang,
Williem C, Hansen, Luke Adrian, Dhia
Imami
Dance
Juara I : Regina H, Karin Saraswati, Felicia
Aileen, Kevina Irma, Laurensia Belinda
•
•
•
•
Juara II : Seraina, Regina, Maria Jessica, Gabriella Aimme
Juara III : Diva Danica, Aliena Soesilo,
Nurkusuma Dewi, Clara Diana, Edwina
Hartanti
Boyband/Girlband
Juara I : Angelica Dewi, Amelia Chrisanta,
Fabyola Ristanto, Livia Natasha, Aulia Zita,
Letecia Sunur, Agnes Kalika, Keziana,
Venus Sabrina, Margaretha Sekar
Juara II : Christopher, Corleone, Jerry
Leonard, Matthew Ricky, Michael Aldi K,
Nicholas Billy
Juara III : Benedicta Avena, Pricilla Adelia,
Brigitta Roseline, Vriciana Vebby, Maria
Sonya, Stella Natasya
Fashion Show (�5 Besar)
Regina Hanurita, Mary Vanessa, Devina
Setiawan, Adeline Margaret, Lucas Alexan-
der, Karin Saraswati, Clara Diana, Gibson
Jozario, Billy Gozali, Felicia Aileen, Siennia
DS, Debora Vianne, Daniel Suhendra, Jack-
lyn Caroline, Rosaline. (Final dilangsungkan
saat Pentas Seni)
•
•
Pemenang Pre-Pensi 2012/2013
MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Gallery
�7
Ucapan Terima Kasih untuk Segenap Pihak yang Langsung atau Tidak Langsung Membantu
Kelancaran Perayaan Ulang Tahun ke-40 SMPK Santa Clara Surabaya
Pelindung/Penasihat : Sr Maria Lordes Uran MC
Penanggung Jawab : Sr Benedicta Suhananti MC
Koordinator Pelaksana : BMM Verawati
Sekretaris : Elisabeth Artanti
Bendahara : Sandrawati Susilo, Henny Widayati, Lusia
Padmasari
Koordinator Pentas Seni : BMM Verawati
Ketua : Jesika Althea WN
Sekretaris : M Verrylian
Bendahara : Ardelia
Seksi Acara : Felicia, Khrisma, Belinda, Nancy, Adisty,
Karin, Rizka, Roseline, Vebby, Avena, Ayu, Sony, Lika, Stella
dengan pendamping : B Maria Agustina, B Fransisca Yovita,
B Lianawati, Bp Dodit Wahyudi.
Seksi Perlengkapan : Kevin K, William K, Erick, Gundo, Ga-
lih, Felix, Alvin, Christo C, Howard, Billy, Josef, Oktavian, Cliff.
Seksi Publikasi : Bianca, Siennia, Allysa, Clara Diana.
Seksi Dekorasi : Aliena, Chandya, Richard, Edward, Medi-
ana.
Seksi Dokumentasi : Edward Hartanto
Seksi Konsumsi : Metta, Michelle, Elfa, Kristo C, Agatha,
Jevina, Shinta, Kenneth, Maureen, Rosaline, Seraina, Aldi, Clarissa, Maria, Riana, Christo A.
Seksi Penerima Tamu : Verto, Patrick, Rico, Leonardo DP,
Samuel, Stefany, Camilia, Jacklyn, Devina, Ola,
Gary.
Seksi Dana : Jimmy, Diva, Aaron, Caroline, Ricky, Kezia,
Jeniffer, Cliff.
Seksi Keamanan : Calvin, Reynaldo, Jojo, Alian, C Andrew, Marvin, Kevin F, Erick, William A.
Seksi Buku Kenangan : Michella, Richard, Sally, Clara A,
Jessica C, Jessica F, Maureen, Niken, Roseline, Evan, Sien-
nia, Marvelia, Theresa, Daniel dengan pendamping : Sr
Marselina Sie MC, Bp Hariyanto.
Koordinator Lomba : Stefanus Muryadi
Ketua : Andrew
Sekretaris : Theresa Puspanadi
Bendahara : Johanna
Seksi Acara :
Basket : Diva, Lika, Letecia, Lukas, Rio.
Paduan Suara : Christo PD, Michelle, Vidjerinalisa, Vebby,
Tiffany.
Pendamping : B Rahayu, B Agnes, B Tutik, Bp Bangkit, Bp
Dicky.
Seksi Perlengkapan : Albertus A, Felio, Albert T, Jeremia, A
Martin, Anthony, Alex, Andri.
Seksi Publikasi : Sally, Jessica Claudia, Marvelia, Vergina.
Seksi Dokumentasi : Daniel, Evan.
Seksi Konsumsi : Melita, Vita, Vergina, Agatha, Clara Diana,
Michelle Reyner, Esterlita.
Seksi Penerima Tamu : Verto, Patrick, Rico, Leonardo DP,
Sharon, Stefany, Camila, Jacklyn, Michelle.
Seksi Keamanan : Calvin, Reynaldo, Jojo, Alian, Marvin, Kevin F.
Koordinator Bakti Sosial : B Maria Setyo Rianti
Ketua : Vincentius Surya S
Sekretaris : Anindita Lola
Bendahara : Michella Vanessa
Seksi Acara : Nancy, Regina, Richmand, Raymond, Felix,
Kevina dengan pendamping : B Rahayu, Bp Vincent.
Seksi Perlengkapan : Jojo, Alian, Jeremia, Martin C, An-
drew, Jerry, Reynaldo, Stanley.
Seksi Publikasi : Clara Alveria, Debora, Niken
Seksi Dekorasi : Aliena, Chandya, Richard, Edward, Medi-
ana.
Seksi Dokumentasi : Esterlita
Seksi Konsumsi : Jessica F, Rosaline, Ivena, Marcella
Seksi Penerima Tamu : Monica Ursula, Leonardo, Andra,
Hansel, Kevin P, Feliana, Budi
Seksi Dana : Calvin, Clarissa, Yvonne, Helena, Adelia, Jerry,
Jansen
Seksi Keamanan : Christian A, Samuel, Owen S, William A,
N Billy.
Koordinator Seminar : B Yessi Vergiana
Ketua : Devina
Sekretaris : Garry William
Bendahara : Angelica Diana
Seksi Acara : Jesicalina, Helena, Andra, Jansen dengan pen-
damping : Sr Marcelina MC, B Christine.
Seksi Perlengkapan : Stanley
Seksi Publikasi : Feliana, Michella
Seksi Dekorasi : Aliena, Chandya, Richard, Edward, Medi-
ana
Seksi Dokumentasi : Evan
Seksi Konsumsi : Riana, Seraina, Jevina, ShintaSeksi Penerima Tamu : Sonya, Ivena, Karin, Rico, Patrick,
Verto, Christian A.
Seksi Keamanan : Billy, William A, Owen S
Koordinator Misa Syukur : Sr Marselina Siu MC
Ketua : Juro Sutantra
Pendamping Seksi Perlengkapan : Bp Wiyoko, Bp Beni, Bp
Lamto
Pendamping Seksi Publikasi : B Evie, B Nancy, B Vero
Pendamping Seksi Dekorasi : Bp Haryadi, Bp Supriyono
Pendamping Seksi Dokumentasi : Bp Dodit Wahyudi
Pendamping Seksi Konsumsi : B Titik, B Atik, B Christine
Pendamping Seksi Penerima Tamu : B Nus, B Iin
Pendamping Seksi Dana : Bp George Tanara, Bp Andrias
Samuel, B Yanti, Bp Vincent, B Erni, B Priza, B Anastasia
Pendamping Seksi Keamanan : Bp Bangkit, Bp Moko
�8MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Gallery
Kara
wit
anLaporan : Celine Tanaya (8C/7)
dan Pamela Andriani
EKSTRA ini sudah bergulir sejak 2008 di bawah
pembinaan Bapak Pelog Marsudi. Tujuannya
amat positif, mengenalkan budaya Jawa, khu-
susnya gamelan, mengajarkan kerja sama tim, dan
tentu dapat memainkan gamelan itu sendiri.
“Untuk yang baru awal, latihan sederhana dulu,
main instrumen dulu baru nanti menggarap gending,”
kata Bapak Pelog.
Selain mengenalkan gamelan, yang awalnya hanya
dari satu alat musik saja, yakni gong, Pak Pelog
menceritakan, selanjutnya ada tambahan sejenis gong
kecil yang disebut bonang. Seiring dengan kebutuhan
musikalitas dari zaman ke zaman yang berkembang,
barulah ada penambahan alat-alat lainnya.
“Seni mengolah bunyi benda atau alat bunyi-
bunyian (instrumen) tradisional gamelan, nantinya
kita sebut seni karawitan,” jelasnya.
Karawitan berasal dari bahasa sansekerta, yakni
rawit, yang punya arti keharmonisan, elegan dan
kehalusan. Pendapat lain menyebutkan, karawitan
berasal dari kata pangrawit yang berarti orang atau
subjek yang memiliki perasaan harmonis dan halus.
Adapula yang berpendapat bahwa karawitan itu
berasal dari kata ngerawit yang dalam bahasa Jawa
artinya sangat rumit. Jadi, memainkan karawitan itu
tidak hanya sekadar menghasilkan bunyi-bunyian
tapi harus memaknainya secara mendalam melalui
gending (lagu-lagu).
SMPK Santa Clara memiliki perangkat gamelan yang
tidak saja untuk belajar siswa SMP tapi juga SD serta
guru dan karyawan. Karawitan bukan hanya bermain
di kelas tapi tampil untuk even-even di sekolah dan di
luar sekolah. Yang di sekolah seperti pentas seni dan
bazar. (*)
34MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Xtra
MENEMPATI ruang
khusus serta per-
alatan pendukung
yang relatif lengkap, ekstra
band menjadi salah satu
pilihan favorit warga SMPK
Santa Clara. Hampir setiap
tahun, ekstra ini menyeleksi
calon pesertanya karena kuo-
tanya yang terbatas.
Menurut Bapak Wincensius
Harisson, yang diajarkan
dalam ekstra band, antara
lain pelajaran dasar dalam
bermusik, cara memainkan
alat muik, sampai bermain
lagu.
“Dan yang terpenting, di
sini kita juga belajar berso-
sialisasi dan teamwork den-
gan bermain bersama teman
satu grup band,” katanya.
Menurut Bapak Horisson,
setiap tahun berbeda memi-
liki peserta yang berbeda.
Meski sudah ada seleksi,
tetap saja ditemui siswa yang
masih yang kesulitan, meski
sedikit sekali jumlahnya.
“Kalau saya lihat bakatnya
kuat, itu menjadi tugas saya
mengajarinya, tinggal saya
melihat sampai di mana dulu
kemampuannya. Dari titik itu-
lah, saya mulai,” jelasnya. (*)
MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Xtra
35
MAU mendengarkan lagu-lagu
yang riang, rancak, mendayu-
dayu ataukah lagu-lagu misa,
bisa mendengarkan Santa Clara Choir
(SCC) saat tampil di lomba atau di
gereja.
Bahkan, salah satu lagunya ‘Bendera”
yang populer oleh band Cokelat dapat
dinikmati di dunia maya (youtube) dan
situs lain. Klik saja, Santa Clara Choir,
maka kita dapat mengunduhnya.
SCC adalah bagian dari ekstra padu-
an suara di SMPK Santa Clara. Ekstra
ini dibimbing oleh Kak Atta atau leng-
kapnya Arzde Widarta. Paduan suara
atau kor (dari bahasa Belanda, koor)
merupakan istilah yang merujuk ke-
pada ensembel musik yang terdiri atas
penyanyi-penyanyi.
Umumnya suatu kelompok paduan
suara membawakan musik paduan
suara yang terdiri atas beberapa bagian
suara (bahasa Inggris: part, bahasa
Jerman: Stimme). Paduan suara
biasanya dipimpin oleh seorang
dirigen atau choirmaster yang
umumnya sekaligus adalah pelatih
paduan suara itu.
Paduan suara terdiri atas empat
bagian suara (misalnya sopran,
alto, tenor, dan bas), walau dapat
dikatakan bahwa tidak ada batasan
jumlah suara yang terdapat dalam
paduan suara. “Di ekstra paduan
suara, kita belajar menyanyikan lagu-
lagu buat tugas misa gereja. Kalau
nggak ada tugas, kita tetap belajar
lagu-lagu lain, sehingga selalu siap dan
punya koleksi lagu banyak,” kata salah
seorang peserta ekstra ini. (*)
Paduan Suara
36MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Xtra
KOMBINASI beberapa jenis
alat musik yang mampu
dimainkan secara harmo-
nis, itulah ensemble. Menurut jenis
alat musik yang terlibat, ensemble
digolongkan menjadi duets, trios,
quartets, quintets, dan seterusnya.
Alat musik penyusun ini dipilih
sedemikian rupa sehingga saling
menguatkan. Kombinasi umum
adalah paduan dari alat musik
ritmis dengan alat musik melodius.
Meski demikian ada juga yang seka-
dar dipadukan karena warna suar-
anya, misal alat musik tiup dipadu
dengan alat musik petik.
Ekstra ensemble mengajarkan
memainkan lagu-lagu sesuai den-
gan peralatan yang ada. Pilihannya
bisa lagu dari dalam negeri atau
luar negeri, tergantung kesepakatan
peserta ekstra.
Karena pesertanya membel-
udak, Bapak Dodit Mulyanto harus
melakukan seleksi terhadap peserta
sementara untuk penguasaan alat,
Kelas 9 memainkan biola, gitar, re-
corder sama piano dan lute. Untuk
Kelas 7 dan Kelas 8 memainkan
piano, biola dan gitar.
“Saya ikut ekstra ini karena ingin
bisa main biola,” tutur Tiffany
Darmawan yang sebenarnya sedikit
banyak menguasai alat musik
piano seperti
diperlihatkan
saat menjadi
juara di lomba
piano classic
di Universitas
Ciputra, 4
November
2012. (*)
Ensemble
MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Xtra
37
Laporan : Ansheilla
(7E/6)
MENGENAKAN
kaus oranye dan
celana panjang,
siang itu, Bapak Gunawan
Budi, pembina basket, ber-
teriak kepada peserta ekstra
basket untuk membuat ba-
risan. Sesekali peluit yang
ada di bibirnya berbunyi
keras.
Peserta ekstra kemu-
dian terbagi dalam enam
baris dan ada delapan
anak yang membawa
bola basket. Untuk
setiap baris, Pak Gun
memberikan instruksi
secara tegas. Sesuai
aba-aba, dari setiap
baris, secara ber-
giliran, anak-anak
mendrible bola.
Begitulah gambaran sekilas
mengenai pela-
jaran ektra bola
basket di SMPK
Santa Clara. Ekstra ini
boleh diikuti siswa-siswi Kelas
7, 8 dan 9. Pada akhirnya, dari
banyak peserta itu, Pak Gun
akan memilih beberapa un-
tuk menjadi tim utama basket
untuk berlomba di sejumlah
turnamen.
Basket adalah olahraga bola
berkelompok yang terdiri atas
dua tim beranggotakan masing-
masing lima orang yang sal-
ing bertanding mencetak poin
dengan memasukkan bola ke
dalam keranjang lawan.
Olahraga yang ditemukan
sejak 15 Desember 1891
itu kini menjadi kegemaran
pelajar karena semakin enak
ditonton. Bisa dimainkan di
ruang olahraga tertutup dan
hanya memerlukan lapangan
yang relatif kecil. (*)
Basket
38MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Xtra
Laporan : Stephanie Cindy
(8D/34) dan
Stefanie Amelia (8D/33)
EKSTRA ini tak kalah
menarik dari lain-
nya. Nama kelompok
dance, Saint-EX berhasil
menerobos Big Five dalam
Dance Competition di DBL
Junior 2012, dan juara II
lomba dance di SDK Santa
Clara.
“Dance yang sulit dipelajari
adalah balet dan yang paling
mudah adalah dangdut,”
kata Arief Wicaksono, pem-
bina dance yang masih aktif
di Group Surabaya Kejang.
Cowok kelahiran 11 No-
vember 1988 ini sudah me-
nari selama 10 tahun, dan
empat tahun terakhir men-
jadi pelatih di Excedio, Pri-
vate Class dan Sanclar serta
pernah mengikuti Indonesia
Got Talents di Jakarta.
“Di saat saya menari, saya
merasa senang. Tiap kali
ada waktu kosong, saya
sempatkan menari,” tutur
Priscilia Primadona yang ikut
Ekstra Modern Dance ini.
Modern dance adalah
sebuah seni tari modern,
gerakan tari ini dibuat oleh
setiap orang atau penari
sesuai dengan penafsiran
masing-masing dengan
mengikuti irama musik
atau dengan kata lain,
tarian ini tidak mengikuti
gerakan-gerakan yang ter-
struktur.
Modern dance mulai
dikembangkan pada tahun
1990, tarian ini dianggap
sebagai cerminan dari jiwa
seseorang, ini adalah tentang
kebebasan gerakan dengan
keselarasan musik, lalu
dikomunikasikan dengan
penonton. Ini adalah salah
satu bentuk terbaik dari
komunikasi non-verbal.
Bagi cewek kelahiran 16
Oktober 1998 ini, gerakan
dalam dance tidak susah,
semuanya terasa mudah
selama mau berlatih terus
menerus. “Do not forget,
dance is to express is not
impress,” tandas Priscilla
yang sudah memelajari hip
hop, sexy dance dan modern
dance ini. (*)
Modern Dance
MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Xtra
39
Laporan : Ansheilla (7D/6)
SYLVESTER Mario memenangkan kom-
petisi catur yang diselenggarakan MDC
School. “Lawan-lawan di sana cukup
berat,” tutur siswa SMPK Santa Clara yang hobi
catur sejak Kelas 1 SD.
Sebulan sebelum lomba, Mario mempersiap-
kan diri. Ia berlatih intensif dan berdoa meng-
hadapi laga yang diikuti pecatur SD dan SMP
se-Kota Surabaya itu. “Tidak sia-sia, saya bisa
juara ketiga,” kata Mario. (*)
RACHMANIAR tersenyum lebar. Dia ber-
syukur karena bakat caturnya sekarang
tertampung di SMPK Santa Clara. Mulai
tahun ajaran 2012/2013, sekolah membuka ek-
strakurikuler catur dengan pembina Bapak Kunto
dari Garry Chess School.
“Saya memang suka sekali dengan catur sejak
di sekolah dasar. Hobi saya sekarang tersalurkan,
dan kemampuan saya semakin terasah di sini,” tu-
tur Niar, panggilan akrab Rachmaniar luluan SDK
Santa Clara.
Selain dasar bermain, ekstra mengajarkan juga
beragam strategi bermain bidak-bidak ini karena
catur cara memenangkan ‘perang’ tapi sekaligus
melatih kesabaran. Seringkali, catur disebut per-
mainan mental yang dimainkan oleh dua orang.
Pecatur adalah orang yang memainkan catur,
baik dalam pertandingan satu lawan satu maupun
satu melawan banyak orang (dalam keadaan in-
formal). Sebelum bertanding, pecatur memilih biji
catur yang akan ia mainkan. Terdapat dua warna
yang membedakan bidak atau biji catur, yaitu
hitam dan putih.
Pemegang buah putih memulai langkah pertama,
yang selanjutnya diikuti oleh pemegang buah hi-
tam secara bergantian sampai permainan selesai.
“Mainnya diam, gak rame-rame, tapi seru,” kata
Pak Bangkit yang seringkali hadir di ekstra ini. (*)
Catur
Dari Hobi
Jadi Prestasi
40MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Xtra
Ekstra jurnalistik tidak
hanya mengajarkan
melakukan pengamatan,
kemudian wawancara dengan
orang, tapi pada intinya, jurnalis-
tik adalah belajar menulis. Bukan
tulisan ilmiah, tapi yang seder-
hana dan mampu dimengerti oleh
orang banyak.
Pengamatan dan wawancara
adalah bagian dari proses menulis
itu sendiri. Karena itu, sebaiknya
tidak merasa puas atau berhenti
bekerja ketika sudah mendapatkan
info dari pengamatan dan wawan-
cara.
“Sejak pertama kali mengenal
jurnalistik di SD, saya telah jatuh
cinta pada ekstrakurikuler ini.
Saya bisa mengembangkan imaji-
nasi saya dalam berbagai tulisan
dan gambar,” kata Regina NE
Panjaitan, yang suka menulis novel
dan menggambar komik ini.
Ekstra jurnalistik membuat
sejumlah karya nyata seperti koran
dinding, mengisi tulisan untuk
majalah sekolah, dan dalam salah
satu pelajarannya ada fotograi.
Hal ini untuk mengakomodasi
peminat foto karena lomba-lom-
banya sendiri cukup banyak.
Di Kelas 7 lebih banyak bela-
jar dasar-dasar
jurnalistik dalam
mencari in-
formasi, lalu
memperdalam
penulisan saat
di Kelas 8. Un-
tuk level ini,
maka ekstra
jurnalistik
berlangsung
dalam dua
semester
sedangkan
Kelas 9
hanya boleh
mengikuti saat semester ganjil
saja. Di Kelas 9 itu, seharusnya
sudah dalam tingkat penulisan
kreatif sehingga sangat disarankan
punya dasar jurnalistik di kelas
sebelumnya.
“Aku memilih ekstra ini karena
ingin belajar bagaimana mewa-
wancari orang lain dengan sopan
tanpa menyinggung perasaan
orang itu, menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar,
menuangkan dalam bentuk tulisan
yang menarik dan dipahami orang
lain,” papar Alicia Maydeline, yang
sering merebut juara di Olimpiade
Matematika ini. (*)
Jurnalistik
MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Xtra
4�
Laporan : Agatha Carolina Putri
ADA tiga ekstra baru sejak
tahun ajaran 2012/2013,
yakni taekwondo, catur,
dan kolintang. Untuk taekwondo
dilatih oleh Bapak Budi Siswanto
yang kalau ekstra sering dipanggil
Sabom Nim Budi. Ekstra berlang-
sung seitap Kamis, pukul 14.00-
15.30 WIB di Aula SDK Santa
Clara. Ekstra taekwondo menga-
jarkan pomsae meliputi taeguae,
gibon are makin, gion momtongaki
dan lain-lain, ighting, tendan-
gan dan yang terbaru, taekwondo
dance.
Sementara itu, kolintang sendiri
telah menjadi bagian dari seni yang
terus dipelihara di Sekolah Santa
Clara. Di ekstra kolintang, para
murid diajarkan cara bermain alat
musik kolintang dan angklung.
Setiap anak dibebaskan memilih
untuk bermain kolintang atau ang-
klung. Akan tetapi pemain kolin-
tang biasanya lebih banyak diband-
ingkan pemain angklung karena
dalam kolintang. Harus ada pemain
melodi, bass, pb ,pk , dan pm.
Berkat asuhan guru kolintang
sekolah kita yang hebat, Pak Deddy
Wahaha, para anggota ekstra ham-
pir setiap minggu dapat memainkan
lagu yang diajarkan pada hari itu.
Selain itu, walaupun kolintang dan
angklung termasuk sebagai alat
musik tradisional, lagu-lagu yang
mereka pelajari bukan hanya lagu-
lagu daerah, akan tetapi mereka
juga sering mempelajari lagu-lagu
barat.
Alasan ikut ekstra ini, beragam.
Dominique dari Kelas 7, ikut kare-
na dia sudah mengikuti ekstra
kolintang sejak kelas 4 SD.
Sedangkan Pricilla, anak Ke-
las 8 yang kerap dipanggil Sasa, ia
mengikuti ekstra kolintang karena
menurutnya bermain musik kolin-
tang itu seru walaupun cukup mele-
lahkan. (*)
Mading on the SpotLaporan : Felicia Nadia
SALAH satu even tahu-
nan yang dapat diikuti
peserta ekstra jurnalistik
adalah Journalist Blog Com-
petition, Mading on the Spot
di Deteksi, serta Journalist
DBL untuk turnamen basket
antarpelajar se-Surabaya dan
sekitarnya.
Inilah cukilan cerita, pen-
galaman teman-teman peserta
mading on the spot, meski be-
lum membuahkan hasil yang
menggembirakan. Menurut
Maria Veliana, awalnya, saat
mempersiapkan pembuatan
mading 2k12, sempat beber-
apa kali berganti tema. Tapi
pada akhirnya memilih tema
Believe It or Not’, berisikan
tentang hal yang tak terduga
dan aneh.
Sejak terpilih (satu tim 5
orang), mulailah merancang
sejumlah bentuk dan uku-
ran serta komponen mading.
Latihan membuat mading,
berlangsung di rumah dan
sekolah serta tak lupa, mem-
persiapkan semua material
yang dibutuhkan. Saat
techni-
cal meeting (TM)
pada 30 September 2012, tim
semakin paham apa yang ha-
rus lakukan tapi juga gamang,
karena pesaingnya sangat
banyak.
“Sehari sebelum lomba, kami
sempat menemui kendala
untuk membawa material ke
tempat lomba di PTC. Belum
ada kepastian kendaraan yang
kami pergunakan untuk men-
gangkut,” tukas Celine Tanaya.
Panitia lomba memberi waktu
8 jam, terbagi dalam dua sesi,
yakni sesi I (9 November 2012)
selama 5 jam dan sesi II (10
November 2012) selama 3 jam.
Saat lomba, kami merasa
gugup di awal, apalagi melihat
material yang mereka bawa
lebih ‘hebat’ dari kami. Target
hari pertama, kami menyele-
saikan bagian pertama mading.
Pada sesi kedua, kami
merapikan dan mulai menge-
cat bagian gabus (stereofoam).
Ketika tinggal setengah jam,
kami mengalami masalah di
stereofoam untuk artikel dan
gambar. “Kami benar-benar
panik. Apalagi, bahan-bahan
kami berserakan di mana-
mana,” papar Giselle
Nadja.
Lalu, bagian penu-
tup, tinggal men-
yalakan lampu kecil
yang mengelilingi
mading kami. Dan,
astaga, semua hampir
terpekik : mading tidak
sesuai dengan yang
dibayangkan semula. (*)
Kolintang &
Taekwondo
4�MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Xtra
Laporan : Patricia Gunawan
TERLETAK di Lantai 4 SMPK
Santa Clara, ruangan yang lu-
asnya 12 x 9 m2 ini dilengkapi
banyak buku, seperti buku pelajaran,
sastra, novel, sampai komik.
Ya, perpustakaan sekolah, mu-
lai dikembangkan tahun 1981 dan
direnovasi tahun 2007. Saat ini,
dikoordinasi oleh Laurensius Lamto,
atau akrab dipanggil Pak Lamto.
Perpustakaan sekolah memiliki 12
kategori dengan 3.910 judul buku.
Buku-buku itu ditata rapi dalam 37
rak buku dan dipisah-pisah sesuai
dengan jenisnya, yaitu karya umum,
psikologi, agama, ilmu sosial, bahasa,
ilmu terapan, teknologi, olahraga
& kesenian, kesusastraan, sejarah
umum, iksi, dan referensi.
Menurut Pak Lamto, tujuan diban-
gun perpustakaan ini untuk menam-
bah, menunjang pengetahuan bagi
warga sekolah SMPK ini, meski masih
ada hambatannya, seperti hal dana.
“Buku-buku baru sekarang kan su-
dah lebih mahal, ruangannya kurang
besar, dan belum ada internet,” papar
bapak yang Pak Lamto sudah meng-
abdi selama 11 tahun di SMPK Santa
Clara ini.
Untuk urusan pinjam meminjam,
murid yang ingin meminjam buku
harus memberikan jaminan, yaitu
kartu pelajarnya dan batas maksimal
pinjamnya adalah 1 minggu. Kalau
melebihi 1 minggu, sudah melanggar
tata tertib. Ada sanksinya? “Sank-
sinya kartu pelajarnya disita dan
tidak boleh pinjam buku lagi sesuai
waktu yang ditentukan, bisa 5 hari,
1 minggu, macam-macam,” jelas Pak
Lamto.
Mengenai koleksi sejak direnovasi
terus ditingkatkan. Sejak ada ISO,
sekarang dipasang target, kalau dulu
tidak. Target seperti apa? Setiap
tahun, harus ada berapa tambahan
buku, bukunya bisa didapat dari beli
dan bantuan. “Tahun ini, ada 43 tam-
bahan,” terangnya.
Menurut beberapa murid, per-
pustakaan kita ini sudah tergolong
bagus, “Kalau menurutku, perpus
kita lumayan bagus, kursinya cukup
banyak, bukunya juga lengkap, tapi
sayangnya kadang-kadang sepi,” ko-
mentar Stella Vania, siswi Kelas 8B.
Begitu juga dengan Nathan, siswa
kelas 8A, menurutnya, perpustakaan
sekolah saat ini sudah bagus, bisa
menunjang sarana belajar, cukup
lengkap, tapi koleksi bukunya masih
perlu dikembangkan lagi. (*)
Tiap Tahun Wajib Tambah Buku
MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Article
43
KELAS yang paling per-
tama di sekolah SMPK
Santa Clara ini dipimpin
oleh Albert Lucano, dengan
wakil ketua kelasnya Rachman-
iar Larasati.
Kresna dan Regina memegang
jabatan sebagai sekretaris di ke-
las, sedangkan Bebe dan Bryan
memegang jabatan sebagai
bendahara.
Kelas yang paling gokil, hu-
moris, dan kompak ini mempu-
nyai wali kelas yang mempunyai
profesi sebagai guru seni bu-
daya, yaitu Bu Maria.
Kelas ini juga mempunyai
murid kebanggan yaitu Bebe,
karena ia memiliki prestasi
yang membanggakan.
Kelas 7A didaulat sebagai
kelas yang terunik, bagaimana
tidak di kelas ini pelajaran yang
semula membosankan jadi seru
lagi karena pasti banyak humor
dan guyonan.
Menurut para guru Kelas
7A adalah kelas yang paling
heboh dari semua kelas yang
ada. Kelas yang seia dan sejua
ini, memiliki bakat di bidang
kesenian. Dengan mengemban
nama wali kelas, Bu Maria
maka murid–murid 7A mem-
buat semboyan kelas yang ber-
nama “7Artistic” yang berarti
7Kesenian. (*)
Pengurus Kelas
Ketua kelas : Albert Lucano
Wakil ketua : Rachmaniar L
Sekretaris 1 : Kresna
Sekretaris 2 : Regina
Bendahara 1 : Bebe
Bendahara 2 : Bryan
KELAS 7A
MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
45
Instaclass
KELAS 7B
HALO-HALO! Selamat datang di kelas kami.
Tau kan kelas ini?Ituloh...yang ada di
lantai 3 dan selalu terkenal dengan kera-
maiannya...Tapi, kelas ini tetap pintar, seru dan
selalu kompak.
Berkat bimbingan bu Tutik yang baik dan bija-
ksana, Kelas 7B yang 24 siswi dan 16 siswa ini,
punya banyak karakter di dalamnya. Jadi, kami
dapat mengetahui sifat-sifat yang ada dalam diri
teman-teman kami semuanya.
Yang kami banggakan dari kelas kami adalah
kelas kami dapat bekerja sama dalam melakukan
segala hal. Kami selalu bersama-sama mengha-
dapi kesulitan maupun kesenangan. (*)
Pengurus Kelas
Ketua kelas : Sheinna Yendri
Wakil Ketua Kelas : Marcellino Jason
Sekertaris 1 : Synclair Chendranaga
Sekertaris 2 : Monica
Bendahara 1 : Fransiskus Ivan Sumartoyo
Bendahara 2 : Synrivia Gunawan
46MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Instaclass
KELAS 7C
KEUNIKAN dari Kelas 7C adalah kekompakan
kami dan sifat teman-teman yang berbeda-
beda sehingga kami bisa saling belajar
menghormati. Selain itu, ada beberapa teman
yang berasal dari luar kota contoh : Banyuwangi,
Kalimantan, dan lain-lain.
Tapi kalau dari julukannya, pasti tau kalo Kelas
7C isinya cool, crazy, dan pastinya champion. Ke-
las 7C diketuai Patricia Dewi Ratih ditambah wak-
ilnya Prasidha Lambadi Hanjaya yang penampilan-
nya nggak kalah cantik.
Lalu, ada 2 cewek ayu Yoanita Kathlyn dan Glory
Hangga yang suaranya medru sebagai seketaris
kelas dan Agnes yang pinter gambar dengan Eka
‘The King of CSO’ sebagai bendahara. Ada juga
para pelawak, Calvin si jenius, Kiki si raja manc-
ing, Richard Soegiantoro dan Maxwell yang sering
lebay.
Ada juga Caca, calvin, Kiki, Brenda dan Maxi
yang pandai dan rajin. Kelas 7C diwakili oleh Bu
Rahayu yang membimbing kami dengan baik, dan
bijaksana. (*)
Pengurus Kelas
Ketua kelas : Patricia Dewi
Wakil ketua : Prasidha Lambadi Hanjaya
Sekertaris 1 : Glory Hanaga Surya
Sekertaris 2 : Yoanita Kathlyn
Bendahara 1 : Agnes Gracia A
Bendahara 2 : Eka Rajharja
MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
47
Instaclass
KELAS 7D
KELAS 7D punya keunikan juga lho. Banyak
murid baru yang berasal dari luar kota,
maupun luar pulau. Banyak juga yang
suka menghibur anak-anak di Kelas 7D.
Selain itu, kelas 7D ada motto ‘Love, Respect,
Say No to Bully!’. Kebanggaan yang dimiliki, yaitu
persahabatan yang erat, yang setiap harinya selalu
menghibur.
Kelas 7D yang dipimpin oleh Mam Sisca ini ter-
masuk kompak dalam segala hal dan seru. Kami
punya Mitchell Theny, anak paling bersemangat
kalau ada drama, termasuk jika ada tugas mem-
baca di depan dan jika ada tugas upacara.
Ada yang jago menggambar yaitu Maeve Anindya.
Waktu luang, istirahat, dimanfaatkannya meng-
gambar sementara kalau bicara tinggi badan, pasti
menunjuk Steven Adrian (172 cm).
Dan, yang paling humoris, lucu, suka melawak,
dan pastinya membuat 7D menjadi lebih seru,
yaitu Michael Valentino. Ia bisa membuat apa yang
dilihat orang biasa dapat ia buat menjadi bahan
lelucon. (8)
Pengurus Kelas
Ketua kelas : Mario K
Wakil ketua : Chloe Dominique
Sekretaris 1 : Pamela Suharli
Sekretaris 2 : Martinus Harijadi
Bendahara 1 : Febriana Hartanto
Bendahara 2 : Maeve Anindya
48MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Instaclass
KELAS 7E
WALAU kelas baru, baru tahun ini, paralel
sampe lima kelas, tapi kelas ini extraor-
dinary bangetzzzz!!! Extraordinarynya aja
udah keliatan dari wali kelasnya yaitu, Bu Priza
dengan matematikanya.
Pengurus kelasnya extraordinary. Sebut saja
Matthew Bryan yang jago basket sebagai ketua
dan Anastasia Tiffani sebagai wakilnya. Urusan
jurnal-menjurnal ada V Marvin yang jago basket
dan Agnes. Nah, di bagian uang” alias money ada
Aimee, dengan bakat dancenya dan Felix Surya
yang jago basket dan voli.
Kelas 7E juga unik banget karena ada Adrian Arif
yang otaknya encer banget. Ada juga yang jago catur
yaitu S Mario dan jago matematika, Andrew T. And
we love our best teacher and our class. (*)
Pengurus Kelas
Ketua kelas : Matthew Bryant
Wakil ketua : Tiffany
Sekretaris 1 : V Marvin
Sekretaris 2 : Agnes P
Bendahara 1 : G Aimee
Bendahara 2 : Felix Surya
MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
49
Instaclass
KELAS 8A
KELAS ini diketuai oleh
Angelica Dewi beserta
wakilnya yang mengaku
dirinya alim, yaitu Jeff Sebastian.
Seketarisnya yang imut dan pin-
tar Laurensia Nadya dan Kevin
Koesoemo, yang selalu On Time.
Bendahara kelas yang alay
Sudarno Andy dan rekannya
yang pinter Frishella Gunawan,
bersama dengan wali kelas yang
juga gokil Bu Agnes.
Seperti biasa, untuk tiap
kelas ada yang membuat onar,
yaitu Dito yang humoris dan
Andy dengan tingkah uniknya.
Kelas ini juga dimeriahkan oleh
“bangsawan”, Jeff dan Michael
Adisasmita.(*)
Pengurus Kelas
Ketua kelas : Angelica Dewi
Wakil ketua : Jeff Sebastian
Sekretaris 1 : Laurensia Nadya
Sekretaris 2 : Kevin Koesoemo
Bendahara 1 : Sudarno Andy
Bendahara 2 : Frishella G
50MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Instaclass
KELAS 8B
INILAH kelas yang terdekat dengan toilet
di lantai 2. Nah, Kelas ini dikomandani
seorang yang supel, kocak, dan gayanya
keren, siapa lagi kalo bukan Bapak Vincentius
Suryanto!
Di bawah Bapak Vincent,terpilihlah seorang
pecinta gundam sebagai ketua kelasnya, Amelia
Chrisanta, ditemani anak terpintar di kelas yang
super rajin, Agatha Carolina Putri.
Untuk urusan tulis menulis diserahkan kepada
si anak “Angka”, yaitu Marcella Jesslyn...Eits
Marcella tak kerja sendiri lho, dibantu manusia
suara baja, Irvan Kaware! Kalau tukang tagih
utang? Venus Sabrina si jago Inggris dan pem-
bantunya Garant Fortino.
Di Kelas 8B, ada anggota Osis inti yang mer-
angkap sebagai pemain basket : Fabyola Risanto!
Di bidang kerohanian ada Romo Kevin serta 2
pendampingnya, Felicia Budi dan Teresa Avila.
Banyak guru bilang, Kelas 8B super meriah
lho, kompak, terbukti menjadi juara umum pada
lomba 17 Agustus-an. (*)
Pengurus Kelas
Ketua kelas : Amelia Chrisanta
Wakil ketua : Agatha Carolina
Sekretaris 1 : Marcella J
Sekretaris 2 : Irvan Kaware
Bendahara 1 : Venus Sabrina
Bendahara 2 : Garant Fortino
MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
5�
Instaclass
KELAS 8C
WOUW, kamilah 8SWAG-C! Apa sih
yang kurang nge-swag di 8SWAG-
C?! Itu semua berkat guru kita Pak
Wiyoko yang terkenal suka becanda. Ketua
kelasnya yaitu Kris, si kawat besi dengan suara
super lengking.
Wakil ketua kelas yang paling bisa bikin sua-
sana asik yaitu Novia, si Seungri lovers. Tidak
hanya itu, pengurus kelas seperti Juro yaang
menjabat sebagai sekretariss 1 dan ketua OSIS
juga merupakan kebanggaan tersendiri.
Sekretaris 2 yaitu Maria si “emo”, bendahara 1
Edward, dan bendahara 2 yaitu si Cel. Anggota
kelas tidak kalah seru.
Ada Richard yang hiperaktif bersama gengnya
Sekar, Aldo, dan Ernesto, yang selalu membuat
suasana kelas menjadi hidup. Ada Catherine,
Tata, Nadja, dan Didi yang nge-swag banget. (*)
Pengurus Kelas
Ketua kelas : Kris Sastrabudi
Wakil ketua : Novia Sari
Sekretaris 1 : Juro Sutantra
Sekretaris 2 : Maria Veliana
Bendahara 1 : Edward Ciputra
Bendahara 2 : Celine T
5�MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Instaclass
KELAS 8D
KELAS kami berada di Lantai 3. Punya
ketua kelas yang tegas dan keras tapi
wakilnya dikenal lemah lembut. Untuk
tulis menulis jadi urusan Stevan dan Audrey, dan
hitung menghitung uang ada Billy, bapak segala
bangsa dibantu Patricia.
Suasana kelas, 100% bergantung pada Adrian.
Kalau dia sedang mood, kelas menjadi riang, tapi
bila lagi galau, wouw, dipastikan, kelas bakalan
sepi. Guru-guru dibikin heran, terutama Ms Lily,
guru bahasa Inggris kami.
Keterkenalan kelas ini, salah satunya, karena
menyimpan talenta matematika atas nama Alicia
Maydeline. Ia bisa berhari-hari tidak masuk
kelas, karena ikut berbagai kejuaraan, termasuk
olimpiade.
We love our class, thank to bu Yanti yang san-
gat baik membimbing kami semua. (*)
Pengurus Kelas
Ketua kelas : Adrian
Wakil ketua : Pamela A
Sekretaris 1 : Audrey
Sekretaris 2 : Stefan Lieman
Bendahara 1 : Billy
Bendahara 2 : Patricia
MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Instaclass
53
KELAS 9A
MENDENGAR kata 9A, pasti ingat letaknya....
Ya memang, kelas ini terpencil karena
berada di pojok, tapi kelas ini tidak bisa di-
remehkan. 9A berketuakan Lucas si jangkung yang
menjulang, wakilnya Melita yang jago Mandarin.
Dalam urusan tulis menulis disini ada Michelle
Valerie yang alay, dan Jojo yang kecil ( caberawit
). Dalam urusan keuangan kita ada Sheilla si
jenius dan Vita si Bule. Wali kelas kita Bu Titik
yang lincah dan seru.
Kelas ini termasuk kelas yang kompak banget.
Tertawa bareng, rame bareng, sampai dimarahin
juga bareng. Ga bakal nyesel deh masuk kelas
9A, anaknya friendly semua. (*)
54MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Instaclass
KELAS 9B
BERISIKAN 38 anak, dengan wali kelas
Ibu Anas dan diketuai Meidiana Hidayat
dengan wakilnya Stanley Sebastian,
sekretaris 1 adalah Sally Kurniawan, sekretaris
2 adalah Maria Shinta, serta bendahara 1 :
Erick Hardian, dan bendahara 2 adalah Yvonne
Audrey.
Kelas 9B merupakan kelas yang ramai tapi
prestasinya tetap bagus. Di kelas ini ada Andrew
T dan Yeremia Ronaldo Manurung sebagai anak
yang pintar dibidang Matematika. Juga ada Aulia
Zita yang pintar dibidang Fisika.
Anak–anak di Kelas 9B banyak yang memper-
oleh prestasi yang membanggakan, salah sat-
unya Andrew T, Yeremia Ronaldo, dan Aulia Zita
yang pernah meraih juara di ajang lomba Sinlui
Hot. Ada juga Chandya Liman yang meraih juara
2 dalam lomba desain sticker, dan Reimons San-
toso dengan Siennie Dwi Santoso yang meraih
juara dalam lomba membaca puisi.
Selain itu, ada Kevin Febrian, Erick Hardian
dan Gibson Jozario yang bermain basket di DBL.
Ada dancernya juga yang ikut bertandingdan
berhasil masuk ke babak big 5 adalah Adisty
Pavitasari, Aliena Amabel Soesilo dan Karin Sar-
aswati Hoyaranda. (*)
MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Instaclass
55
KELAS 9C
KOMPAK dan suka menolong, itu 9C. Kelas
ini diketuai oleh Richard yang kalem dan
diem, tapi kreatif, jago gambar, dan pinter.
Wakilnya William, yang merupakan leader di sini.
Urusan jurnal kelas, buku absensi, dan papan
evaluasi diserahkan pada Andrew dan Regina se-
bagai Sekretaris 1 dan 2. Sedangkan soal kerjaan
keuangan, buku tabungan, dan kas kelas dipe-
gang oleh Diana dan Maureen sebagai Bendahara
1 dan 2.
Kelas yang letaknya di sebelah toilet guru lantai
2 ini mempunyai banyak ‘bintang’. Ada Marvin
yang puinter buanget, ada sang ketua kelas yang
gambarnya indaaahhh banget.
Ada beberapa anggota tim inti basket sekolah,
yaitu Howard, Billy, Kevin, Kezia, Rose, Vena,
dan Eca. Ada juga nih, Jece yang pinter nulis
dan juara Jurnalistik DBL, Regina yang anggota
tim inti dance sekolah yang pernah masuk Top 5
DBL, dan nggak lupa Felix yang bandel tapi jago
ngeband.
Kami dibimbing oleh wali kelas bernama Ibu
Anastasia Suprapti atau akrab disapa Bu Atik.
Beliau baik banget, dan nggak ada capeknya me-
nasehati kami biar jadi semakin baik.
Anggota kelas kami terdiri dari bermacam-
macam perbedaan. Ada yang suka Bigbang
(K-Pop), One Direction, dan masih banyak lagi.
Ada yang kocak, ada juga yang diem. Sekali lagi,
kompak! (*)
56MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Instaclass
KELAS 9D
KOMANDAN terdepan kelas ini Bu Erny Ambar-
wati, dibantu kabinetnya Edward Hartanto se-
bagai ketua kelas, wakilnya yang hitam manis
Oktavian. Urusan tulis menulis dan surat-menyurat
diserahkan kepada Jennifer dan Jansen yang lucu.
Sementara itu, Jessica Faustine sibuk mengu-
rus keuangan kelas bersama Billy Pratama yang
gokil dan ditakuti karena sering memarahi ang-
gota untuk pelunasan uang kas.
Berbagai murid berprestasi ada di kelas kita.
Saja Gary William yang multitalenta dan seru.
Nggak kalah juga Jansen dan kawan-kawan yang
banyak akal untuk mengatasi permasalahan di
kelas. Inilah Kelas 9D, banyak siswa yang ber-
prestasi dalam bidang akademik maupun non-
akademik. All love Ma’am Erny! (*)
MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
57
Instaclass
Oleh : Jessica Claudia
AKU sudah cukup bosan
duduk diam selama 3 jam
hanya untuk menatap layar
LCD sambungan laptop Bu Magda.
Tentu saja 3 jam, this is the last
day’s meeting. “Sekian dulu ra-
pat hari ini. Semoga hari pertama
besok bisa berjalan dengan lancar,”
tutup Bu Magda akhirnya.
Rapat itu membahas BritaniCup
hari pertama besok. Bukan hanya
aku yang kesal, Carla Teresa,
sobatku yang berambut keriting
sudah tertidur pulas di pundakku
tanpa sepengetahuan Bu Magda.
“Curly, come on! Wake up! The
meeting is over!” ucapku sedikit
keras setelah semua peserta rapat
keluar. Ya, aku memang memang-
gilnya Curly, karena hal paling
mencolok di dirinya adalah ram-
but.
“Mana sarapanku?” igaunya.
‘Demi apa, siang bolong gini, anak
udah gede ini masih bisa aja ngi-
gau?’ tanyaku dalam hati.
“Sarapan apaan? Curlyyyy, ini di
sekolah sayang!” tuturku lantang,
akhirnya. “What? Are you kidding
me? Jadi aku ketiduran gitu di
sekolah?” sahutnya setelah sa-
dar. Dan yang ingin aku ucapkan
adalah, “Menurut elooooo?” tapi
yang keluar hanya kata, “Iya.”
“Ya maaf, habis ngantuk banget
dengerin Bu Magda nerangin
BritaniCup besok,” jawabnya sok
polos. Emang bener sih, ngantuk
banget rasanya. “Tapi kan gimana
pun harus ditahan, ini rapat tera-
khir!” kataku.
BritaniCup adalah ajang kom-
petisi basket putra yang diadakan
oleh Britani-Wales International
School, sekolahku. Untuk putri,
namanya WalesCup digelar tiap
tahun ber-angka ganjil, sedangkan
BritaniCup yang genap.
Keduanya sama-sama acara
bergengsi tingkat SMP se-Sura-
baya. Dan tentunya, yang menjadi
panitia acara ini adalah orang yang
sangat beruntung! Aku, Arianne
Savira, ketua panitianya.
“Baiklah. Aku mengalah, Anne
sayang,” Carla pun menyerah.
“Gini, aku jelasin ya, isi rapat tadi.
Ada 1 sekolah tambahan untuk
acara ini. Udah ada 4 sekolah kan,
jadi 5 sekolah sekarang. Britani-
Wales School, Brooklyn School,
SMP Permata, Trinity School, dan
sekolah tambahannya adalah Velic-
ity School,” singkat ceritaku.
Aku melanjutkan, “Dan, Bu Mag-
da memutuskan, sistem pertand-
ingannya adalah setengah round.
Jadi nggak sampai inal.”
“Oh, yaya. Mengerti, Ibu Ketua!”
goda Carla.
“Oke, pulang yuk, aku udah
dijemput nih, kayaknya.”
Carla mengangguk dan berlari
mengikutiku yang sudah berjalan
lebih dulu meninggalkannya.
***
Aku mendengar namaku dipang-
gil saat jam istirahat kedua. Oleh
siapa? Aku sendiri se-
dang mencoba
mencari tahu.
Suaranya sih,
familiar.
“Anneeee!!” dan
ternyata itu Bu
Magda.
“Ada apa, Bu?
Saya masih punya
hutang tugas soal
BritaniCup?” tanyaku
penasaran.
“Bukan. It’s time to
work! SMP Permata
dateng cepet hari ini.
Tuh, mereka udah di
pintu masuk. Sekarang
kamu panggil semua panitia yang
bertugas hari ini lewat central,”
perintah guru biologi yang merang-
kap jadi kaur kesiswaan itu.
“Siap, Bu!” dengan lantang aku
menjawab. Maklum, kebiasaan.
‘Selamat siang. Kepada seluruh
panitia BritaniCup yang bertugas
hari ini, harap berkumpul di ruang
kepala urusan dengan membawa
tas masing-masing. Terima kasih.’
Aku mengumumkan itu lewat mic
central di ruang tata usaha.
Tak perlu menunggu lama, se-
luruh panitia sudah berkumpul di
ruang kepala urusan. Aku segera
membagi tugas.
“Ayo Curly, kita harus segera ke
meja depan! Kita petugas registrasi
tim hari ini!” teriakku dari luar
toilet pada Carla yang masih buang
air kecil.
“Wait a minute! Aku segera ke-
luar!”
Tak lama, Carla keluar. Kami
lantas berlari ke meja depan, dan
di sana sudah ada 1 tim putra
yang mengantri untuk registrasi.
Aku langsung duduk dan menge-
luarkan kertas absensi untuk SMP
Permata, sedangkan Carla menye-
diakan bolpoin.
“Silakan bertanda-tangan sesuai
dengan nama kalian masing-mas-
ing di sini,” terangku pada tim ini.
Aku memperhatikan
mereka satu-per-
satu.
58MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Short Story
Tinggi mereka bikin aku dan Carla jadi minder. Seki-
tar 170 cm-an tingginya, sedangkan aku dan Carla
hanya 160 cm-an. Ganteng-ganteng sih, Carla aja jadi
salah tingkah sendiri. Aku sih, biasa aja.
Soalnya aku bukan tipe orang yang suka memperha-
tikan penampilan, tapi banyak orang iri padaku. Mere-
ka bilang, meskipun aku tidak suka memperhatikan
penampilan, aku tetap terlihat cantik dan rapi.
Setelah melalui tim demi tim yang registrasi untuk
pertandingan hari ini, aku dan Carla pun beranjak
dari meja registrasi. Aku meletakkan data-data tim
di ruang kepala urusan, sedangkan Carla entah ke
mana.
Aku dan Carla bukan sahabat yang nempel terus
kayak lem. Kami juga kadang berpisah. Kami bukan
orang yang suka dibatasi dalam hal pertemanan. Jadi
kalau Carla pergi tanpaku, itu sudah biasa. Begitu
pula sebaliknya.
Hari ini tim sekolahku tidak bertanding, jadi aku
menjagokan tim favoritku selain Britani, yaitu Velic-
ity! Mereka mainnya bagus banget, berkualitas. Dan
ternyata bukan cuma aku yang jagoin mereka, temen-
temen cewekku yang lain juga. Aku yakin itu karena
ada pemain nomor jersey 10 itu, Wisnu Alexander.
Pada genit semua nih.
***
“Wisnu! Ayo Wisnu! Aaaaaaa!”
Aku sudah hampir gila duduk di meja wasit se-
lama pertandingan 5 hari ini mendengarkan teriakan
cewek-cewek Wisnu Lovers di belakangku. Padahal
apa sih istimewanya dia? Aku benci Wisnu, dia awal
dari kegilaan manusia-manusia centil ini.
“Arianneeee!” aku dikejutkan oleh suara itu.
“Kamu di sini ternyata! Aku dari tadi nyari kamu
tau, mau ngajak kamu buat jadi Wisnu Lovers juga.
Ayuukk!” itu Carla.
Aku kaget bukan main. Tunggu, nggak kaget sih
sebenernya. Temenku yang satu ini kan emang gitu.
“Ga mau ah, apa sih istimewanya dia? Semua pada
tergila-gila kayaknya,” tolakku mentah-mentah.
“Dia itu ganteng, mainnya bagus, aduh banyak deh
istimewanya!” tutur Carla. “Udah ayo ikut aku aja!”
Emang sih, dia top scorer terus di setiap pertand-
ingan. Cuma kan, ga perlu segitunya juga. Kesalku
bertambah.
***
Pertandingan pertama, Velicity vs Britani sudah sele-
sai. Velicity menang, dan itu artinya mereka champion
BritaniCup tahun ini karena di tiap pertandingan,
mereka juaranya. Aku sudah di ruang kepala urusan
untuk istirahat.
Carla? Entah itu anak. Setelah ngajak aku pergi,
tiba-tiba dia ninggalin aku gitu aja di sini. Ngejar idol-
anya itu kali, kan ini hari terakhir.
Tiba-tiba, sosok yang dikejar-kejar banyak cewek
itu masuk ke ruang kepala urusan dengan sendirinya.
“Eh, eh, ngapain kamu masuk sini? Ada keperluan
apa?” tanyaku judes.
“Aku disuruh ke sini sama salah satu panitia. Ka-
tanya mau diwawancara,” jawabnya polos.
‘Wawancara?’ gumamku. Aku adalah satu-satunya
jurnalis sekolah, dan aku tidak pernah merencanakan
wawancara apapun sama cowok satu ini.
“Tapi…,” belum selesai aku berbicara, Carla masuk
dan langsung menarik tanganku ke ujung ruangan.
“Anne cantik dan baik, tolong dong, wawancara dia.
Aku yang nyuruh dia ke sini. Minta pin bbnya ya,
terus kamu wawancara apa kek. Ayolah kumohon,
kan dia tuh yang jadi tokoh atas menangnya Velicity,”
Carla menampangkan wajah memelasnya.
Asal kalian semua tahu, aku adalah orang yang pal-
ing tidak tega melihat orang yang kusayangi mema-
sang wajah memelas. “Huh, baiklah.” Aku segera
menuju meja depan.
“Silakan duduk,” sambutku sok ramah pada idola
para cewek Britani-Wales itu. Kuambil secarik kertas
dan kuminta dia menuliskan data diri serta pin bb
seperti permintaan Carla tadi.
Karena ini wawancara dadakan, jelas aku sedikit
tersendat-sendat dalam menanyakan sebuah hal. Me-
skipun aku sudah terbiasa wawancara dadakan, tapi
kali ini beda entah mengapa.
MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Short Story
59
“Oke, kita mulai wawancaranya ya,” kataku men-
gulur waktu sembari memikirkan pertanyaan.
Wisnu tersenyum. Dan sekarang aku mengerti
mengapa cewek-cewek di sini tergila-gila padanya.
Senyumnya sangat menawan. Aku sempat terpukau
dan terdiam beberapa saat sampai.
“Hellooo,” Wisnu mencoba menyadarkanku
dari keterpukauanku akan dia. “Kamu manis
saat terdiam tadi,” pujinya seraya tersenyum
lebih manis.
Aku yakin 100% pipiku merah merona seka-
rang! Aku malu! Tuhan, apa yang sudah kulaku-
kan di depan cowok ganteng ini?! Apakah aku
juga suka padanya? Tidak, tidak. Aku terpukau,
bukan suka alias naksir. Lagian aku benci kok
sama dia. Tapi, aku deg-degan banget waktu dia
memuji aku.
“Te..terima kasih,” jawabku mengumbar senyum
seraya berpikir, ‘Oh tidak! Aku terkena virus Wisnu
Lovers!’
***
Semenjak wawancara itu, aku dan Wisnu sering
berkontak-kontakan lewat Blackberry Messenger
alias BBM. Dia sering bercerita banyak cewek yang
‘meneror’-nya termasuk Carla dengan maksud
mendekatinya. Dia menanggapi itu, tapi hanya seba-
tas teman.
Carla sudah tau akan hal ini, tentang aku dan
Wisnu yang kian lama kian dekat. Dia sempat
cemburu dan memarahiku. Tapi tak lama, dia pun
akhirnya maklum pada kami.
Aku sendiri tak tahu perasaanku pada Wisnu. Na-
mun sepertinya, aku suka dia. Tapi dia tak kunjung
menyatakan cintanya padaku.
“ARIANNE SAVIRAA!” lengkingan suara Carla yang
khas membuatku terpaksa menutup telinga. “Kamu
harus dengerin aku kali ini!”
“Iya, iya. Ada apa sih, Curly? Bikin kaget aja,”
sahutku kesal.
“Your lovely Wisnu!”
“Iya kenapa dia?” desakku tak sabar.
“Dia kecelakaan di depan sekolah kita sekarang!
Velicity libur kan hari ini? Dia mau ketemu kamu!
Nggak taunya dia ketabrak mobil di depan!” nafas
Carla tak beraturan.
Aku diam. Tak percaya, kaget, dan menganggap
ini semua hanya bercanda. ‘Ini nggak mungkin.
Tenang Anne, Carla bohong.’ Tak sadar, air mataku
jatuh. Aku menangis, semua bayangan buruk meng-
hujam pikiranku.
“Kamu pasti bercanda, Curl, ” hanya kata itu yang
keluar dari mulutku untuk Carla.
“I’m not, Anne! Ikut aku sekarang!”
Aku berlari mengikuti gandengan tangan Carla
dengan kepala menunduk dan air mata bercucuran.
Aku masih syok. Aku sayang dia, dan dia kece-
lakaan. Itu memukulku.
“SURPRISE!”
Aku mendongak. Tampak di depanku, di depan
sekolahku, spanduk merah muda bertuliskan, ‘Hey
you beautiful, Arianne Savira, would you be my
girlfriend?’ Di samping tulisan itu, berdiri seorang
Wisnu Alexander sehat walaiat, tak ada luka apa
pun dengan senyumnya yang paling aku suka.
Di satu sisi aku bersyukur tak terjadi apa-apa
pada anak satu ini, tapi di satu sisi aku ingin meng-
karate¬ mahkluk-mahkluk cerdas yang merencana-
kan ini semua, termasuk Carla.
Aku menghapus air mataku, dalam keadaan yang
masih syok. ‘Tenangkan dirimu, Anne. It’s over.”
Aku bingung apa yang harus kulakukan.
Tiba-tiba, Carla mengulurkan sebuah pedang.
“Kalau kamu terima dia kamu jatuhkan pedang
ini, tapi kalau kamu menolak dia, sobek spanduk
itu,” jelasnya.
Aku tersenyum. Tanpa pikir panjang, kujatuhkan
pedang itu. Aku memeluk Wisnu diiringi dengan
tepukan tangan dan sorakan semua orang yang
menyaksikan kami.
Aku tersenyum diam, terlarut dalam kebahagiaan
ini. Ya, hanya 2 kata! AKU BAHAGIA. Dan hanya 1
doaku, semoga hubungan ini berjalan panjang dan
berakhir bahagia seperti saat dimulai. (*)
Satu-satunya di Indonesia, rumah pengasuhan
anak yang berbasis leadership character
building. Di bawah pengawasan dokter, psikolog
dan pengasuh anak yang berkompeten, buah
hati anda akan dipantau tumbuh kembangnya.
Ragam Jasa Layanan :
1. Children Daycare
2. Baby Spa / Baby Massage 3. Kursus :
* English * Mandarin
* Sempoa * Baca Tulis
* MAFIA (Matematika, Fisika, Kimia)
Alamat :
Ngagel Madya Utara 28
Telp : 031 – 5031811 / 031 – 91096874
Email : [email protected]
SURABAYA
Voucher
Rp 50.000,-
untuk layanan kursus
60MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Short Story
Oleh : Felicia Halim,
St Clara JHS (2011)
Now studying at
The High School of Moorpark
College, California, USA
I had such amazing experi-
ences when I was one of the
students of St Clara Junior
High School. Three years had
passed so quickly and I miss that time for sure, not
only the school but also my teachers and friends.
I think the process of being part of high school stu-
dents is like the process of painting something, you
started with nothing, just a blank piece of paper, then
you ended up with a beautiful painting that has mean-
ings in it.
When it was the irst time I went to St Clara, I feel
like I came there with nothing, but once I graduated,
I feel like this long period of time was associated with
pleasant memories of various kinds that I won’t ever
forget.
I was one of the OSIS, and I had really great times,
I was participated in a lot of school contests that
matches my best interest, like sticker design or draw-
ing contest, then I was asked to design the backdrop
of the stage at the performing arts event. And I was
also participated on the DETEKSI 2k9 wall magazine
competition. All of these activities had so many roles in
the formation of my character. Being active in school,
academic or non-academic, it wasn’t just fun, but it
also trained my responsibility, work ethic, and leader-
ship.
The point is you are learning to become a better
person, but at the
same time you are
still having fun and
creating new experi-
ences. In short, I
am glad to say that
I passed my school
days very happily.
For the younger
classes, don’t be
scared of trying,
whatever that is,
because that is the experiences that you probably
couldn’t have later. And never give up! So, just have
fun while you can? (*)
Amazing Experiences
MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Feedback
6�
Laporan : Catherine CK
DI Ruang Diskusi, kami diskusi lagi, men-
genai foto cover buat Majalah DIANTARA.
Entah ini diskusi yang keberapa. Tak ter-
hitung sejak pembina ekstra jurnalistik meminta
merancang usulan foto cover.
“Ini tugas tim foto yang belum se-
lesai, cek, dan delegasikan tugas
kepada teman-teman foto. Sete-
lah itu, selesaikan foto cover,”
begitu permintaan Pak Hari.
Edward Hartanto yang
menjadi komandan mengi-
yakan. Usai bagi-bagi tugas,
akhirnya diskusi kecil
terjadi. Semua sepakat,
konsepnya underwater. Tim
foto mau sewa studio. Model-
nya dari alumni. Ada tiga nama
yang masuk nominasi.
Sehari kemudian, Edo, panggilan
Edward Hartanto, melaporkan sewa
studio Rp 300.000 per jam sedangkan Cath-
erine mengaku sudah mengontak
satu alumni dan oke,
termasuk
free biaya
model.
Ketika
kemudian
mau book-
ing, semua
setuju untuk
membatalkan
karena butuh
persiapan lebih
matang.
Edo bertanya,
apakah ada ren-
cana B dari foto
cover? Tentu saja
ada. Bertemu lagi
di sekolah. Kali ini
sepakat, menggu-
nakan model dari te-
man di sekolah. Lokas-
inya, di roof garden.
Kebetulan, ada Rose-
line dan Angelica Dewi,
turun dari tangga. “Su-
dah, pakai mereka berdua saja. Propertinya pin-
jam Bu Vera,” kata Pak Hari.
Sesi pemotretan pun berlangsung dari pukul
10.00 hingga 13.00 WIB. Berpanas-panas tapi su-
dah ada beberapa foto yang bagus. Foto-foto inilah
yang kemudian diserahkan softcopy-nya kepada
Suster Bene dan dilihat juga print-outnya oleh Bu
Vera.
Dan, astaga!!! Satu pose bagus akhirn-
ya terpilih, tapi ternyata properti
goodybag yang digunakan, ada
yang aneh. Tulisan Sanclar,
tidak ada huruf ‘n’-nya, jadi
tertulis Sanclar.
Bu Vera kemudian mem-
beritahu Edo lewat pesan
singkat, yang di-upload ke
bbb grup ‘Sanclar Journal-
ists’. Jadilah, sehari kemu-
dian, take ulang pemotretan.
Bedanya, hari itu, hanya
satu model, yakni Roseline.
Hasilnya seperti yang kalian
lihat di cover depan majalah ini.
Sebelumnya, tim foto juga sempat
melakukan foto studio dengan model Teresa
Avila. Ini adalah bagian dari rencana lain agar
ada pilihan, dan dari pilihan itulah, dapat
disaring satu yang terbaik. (*)
Untuk yang Terbaik
Butuh Berhari-hari
64MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Cover Story
NAPAK tilas SMPK santa Clara. Dimulai
1972, ketika SD Santa Clara melu-
luskan 100% muridnya. Agar mereka
dapat melanjutkan pendidikan, didirikanlah
SMPK Santa Clara pada 1 Januari 1973. Ruan-
gannya masih ‘nebeng’ di SD, dan masuk siang
hingga tahun pelajaran 1974.
Para Suster MC berusaha mempersiapkan
gedung, dan tahun 1975, lengkaplah kelas
SMP yaitu kelas I, II, dan III. Berkat kerja
sama dari orangtua dan sekolah, sejak ta-
hun itu, sudah punya ruang kelas sendiri,
laboratorium biologi, perpustakaan, kantor
Kepala Sekolah, tata Usaha, dan ruang
guru meski dalam satu ruang yang disekat-
sekat. (*)
MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Our School
65
“Setiap hari aku hendak
memuji Engkau dan hendak
memuliakan nama-Mu untuk
seterusnya dan selamanya.
Angkatan demi angkatan
akan memegahkan pekerjaan-
pekerjaan-Mu dan akan mem-
beritakan keperkasaan-Mu”.
(Mazmur 145 : 2 dan 4)
Oleh : Sr Bernadeth Ngole MC
BEGITULAH ungkapan
dari lubuk hati saya
yang paling dalam saat
menyambut perayaan Panca
Windu SMPK Santa Clara, 1
Januari 2013. Kegiatannya telah
dimulai sejak Oktober 2012 dan
akan diakhiri Juni 2013, den-
gan Perayaan Ekaristi sebagai
ucapan syukur kepada Tuhan
sebagaimana Mazmur di atas.
Saya mengenang kembali saat
kali pertama menginjakkan kaki
di Kota Surabaya, November
1976, dan tiba di Jalan Ngagel
Madya No 1, komplek Sekolah
Santa Clara, Biara MC dan
pada hari Minggu sebagai
Gereja Stasi, yang merupakan
cikal bakal Gereja SMTB.
Saya begitu sedih karena
situasi yang sangat berlainan
dengan daerah asal, Flores.
Saya berdiri di sudut ban-
gunan lantai II SMPK Santa
Clara yang diberkati 1 Feb-
ruari 1975 dan melihat ke
sekitarnya. Hanya ada rawa,
sawah, tanah yang datar, dan
di tepi tembok sekolah ada be-
berapa pemulung mendirikan
rumah dari barang-barang
bekas.
Pada 1975, untuk per-
tama kalinya SMPK Santa
Clara mengikuti EBTA
dan berkat Tuhan, lulus
100%, dan sampai 2011/2012
para siswa Kelas 9 selalu lulus
100%. Mereka angkatan ke-37.
Kami berharap dan yakin, Kelas
9 sekarang akan berusaha giat
belajar agar sekolah tetap men-
dapatkan kelulusan siswa 100%.
Dari Surabaya, seminggu ke-
mudian saya ke Madiun untuk
memasuki masa Noviciat (masa
pendidikan untuk para calon
suster Misionaris Claris). Sete-
lah 3 tahun di Noviciat, pada 31
Oktober 1979, saya mengikrar-
kan Kaul I, dan menerima tugas
berkarya di Sekolah Santa Clara
Surabaya.
Di awal November, saya men-
gajar di SDK santa Clara karena
ada guru yang cuti melahirkan,
begitu selanjutnya sampai hari
ini Tuhan memperkenankan
saya bergelut
di dunia
pen-
didikan. Dari tahun ke tahun,
sesuai kehendak Tuhan, saya
melaksanakan karya pelayanan
ini di TK, SD, SMP, Yayasan, en-
tah sebagai Guru Agama, Bagian
Administrasi, Guru Kelas, Kepa-
la Sekolah, Pengurus Sekolah,
Koordinator Sarana/Prasarana,
Pengurus Yayasan.
Begitulah saya harus belajar
dari hari ke hari meneladan
Kristus yang datang untuk
melayani dan bukan untuk di-
layani. Satu hal yang memotivasi
saya dalam karya adalah pesan
Ibu Pendiri MC, Beata Maria Ines
: “Jikalau bukan untuk menye-
lamatkan jiwa-jiwa, sia–sialah
hidup ini.” Dan, inilah ladang
yang penuh dengan jiwa-jiwa
dari angkatan yang satu ke yang
lain.
Ketika kembali lagi 1979,
lingkungan sekitar sekolah su-
dah sangat berubah. Rawa dan
sawah serta tanah datar yang
saya lihat telah menjadi bangu-
nan perumahan dengan pen-
duduk yang semakin padat dan
berakibat di saat pendaftaran
kami harus menolak banyak
anak karena tempat terbatas.
Kelas-kelas sudah sangat gemuk
karena satu kelas berisi 60
siswa, baik di TK, SD maupun
SMP.
Membangun ke Atas
Karena lahan terbatas untuk
dapat menampung para siswa
yang berminat masuk ke Se-
Educar para la Vida
66MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Our School
kolah Santa Clara, tak ada jalan
lain membangun ruang kelas
ke atas. Berkat kemurahan hati
para donatur, orantua murid
bekerjasama dengan sekolah,
maka dibangun lagi ruang-ruang
baru di atasnya, sehingga dalam
tahun tahun berikut TK menjadi
2 paralel, SD 2 paralel dan pada
1978, SMP 2 paralel.
Selain penambahan ruang
kelas, dari tahun ke tahun pen-
gurus yayasan yang adalah para
Suster Misionaris Claris bersama
para guru, dan BP3 yang telah
terbentuk sejak 1975, berusaha
meningkatkan mutu pendidikan
di berbagai bidang. Sekolah
mengikutsertakan putra-pu-
tri Santa Clara dalam berbagai
lomba dan mendapatkan juara,
baik di tingkat kecamatan, kota,
provinsi maupun tingkat na-
sional.
Berkat rahmat Tuhan, SMPK
Santa Clara di tahun 1992 ber-
benah diri, sehingga di tahun
pelajaran 1993/1994, menerima
siswa dalam 3 kelas paralel dan
punya beberapa ruang untuk
pengembangan pendidikan
sesuai layaknya tuntutan dunia
pendidikan waktu itu.
Saya ingat, ketika pelajaran
olahraga para siswi lari berebut
ke kamar WC untuk ganti baju
dan selesai olahraga meski sudah
ada kipas angin di tiap ruangan,
siswa masih kipas-kipas kepana-
san. Lapangan olahraga memang
belum memenuhi syarat tapi
sangat berarti karena mereka
bisa melakukan segala macam
olahraga di sana.
Kena Banjir
Cuaca di Surabaya, dengan cu-
rah hujan cukup tinggi membuat
kota ini sering kena bencana
banjir, tak terkecuali Sekolah
Santa Clara. Ada niatan mening-
gikan fondasi sekolah. Tahun
2007, dibentuklah Panitia Pem-
bangunan untuk merenovasi,
terutama untuk SMPK Santa
Clara.
Berkat kemurahan hati Pimpi-
nan Misionaris Claris beserta
dewan, Tanah Biara MC se-
bagian besar diperuntukkan
bagi perluasan SMP. Dimulailah
Pembangunan tahap I, dengan
merubuhkan bagian Biara.
Selesai Bangunan Tahap I,
para siswa dapat pindah ke ge-
dung baru dengan segala fasilitas
baru, diawali Misa Pemberkatan
oleh Mgr Vinsensius Sutikno
(Uskup Surabaya). Hadir pula
Madre Pimpinan Umum Misio
naris Claris dari Roma bersama
wakilnya.
Di gedung baru, SMPK Santa
Clara memiliki 4 kelas paralel
dan beberapa ruang untuk
kegiatan pendidikan. Pada 31
Mei 2008 mulai peletakan batu
I untuk pembangunan tahap
II. Warga merelakan menjual
rumahnya di Ngagel Jaya Indah I
No 4 dan 6. Maka, bangunan ini
dan seluruh bangunan SMP lama
dirubuhkan. Ini bagian dari pem-
bangunan tahap II, tanpa meng-
ganggu kegiatan belajar siswa.
Kepala Paroki Santa Perawan
Maria Tak Bercela, Romo Jelan-
tik Pr memberkati gedung tahap
II dalam perayaan Ekaristik pada
1 Juli 2009, bersama Romo
Paul CM (Ketua MPK Keuskupan
Surabaya).
Kini tinggal lahan kosong di
lantai IV dan V. Dapatkah digu-
nakan sebagai tempat pembela-
jaran siswa? Berkat karya yang
luar biasa dari Bapa Hadi dan
rekan-rekan kerjanya, lahan itu
penuh berbagai tanaman subur
dan dapat dinikmati siswa dari
seluruh unit Santa Clara.
Warga Santa Clara dapat berbe-
lanja murah meriah hasil dari
kebun di lantai V, sedangkan
dilantai IV merupakan tanaman
dekorasi dan tanaman obat. Di
sini, warga Santa Clara dapat
belajar membuat tanaman deko-
rasi, termasuk melihat keunikan
MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Our School
67
laboratorium kultur jaringan.
Mutu Pendidikan
Untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada
masyarakat, pengurus yayasan bekerjasama dengan
PT Aims Consultan untuk mendampingi para mitra
kerja dalam persiapan ISO 9001:2008. Untuk itu,
jadwal kegiatan belajar mengajar dipadatkan dalam
5 hari kerja dan hari Sabtu sebagai pembinaan mitra
kerja.
Pada 13 Juli 2011, sertiikat ISO berhasil diperoleh.
Upacara penerimaan sertiikat dilaksanakan bersa-
maan peresmian roof garden El Paraiso oleh Wawa-
likota Bapak Bambang DH pada 11 Agustus 2011.
Seritikat Iso dikeluarkan oleh Bureau Veritas Certii-
cation dan UKAS.
Saya bersyukur dan bersukacita dalam Tuhan atas
segala usaha yang telah kita mulai ini. Semoga hari
demi hari, sekolah kita semakin maju dalam segala
hal dalam mewujudkan motto kita “Mendidik untuk
Hidup’ (Educar para la Vida) dan ‘Terang adalah Ke-
hidupan’ (Lux Est Vita).
Dirgahayu SMPK Santa Clara. Laju berlayar ke
Samudra. Laju berkabar ke dunia. VIVA SMPK SANTA
CLARA. (*)
Laporan : Felicia Limanjaya, Alicia Maydeline
SUSTER Maria Immaculata Suwarti MC
atau akrap disapa Suster Ima menjadi
salah satu saksi kunci perkembangan
SMPK Santa Clara. Dia jugalah yang menjadi
kepala sekolah pertama.
“Waktu itu, SMP belum punya gedung sendiri,
tidak seperti sekarang. Sekitar sekolah masih
semak belukar. Siswa SMP masih pinjam gedung
SD dan masuk siang, bergantian dengan SD,”
tuturnya.
Meski sudah mulai beroperasi 1 Januari 1973,
baru tahun 1974, SMP memiliki gedung, yang
terdiri atas 3 kelas, yaitu 2 kelas untuk Kelas 1
(SMP), dan satu kelas untuk Kelas 2. Ruang guru
malah belum ada, dan lapangan olahraganya
tidak terlalu luas.
Setahun kemudian, SMP menambah ruang
lagi. Ada 4 kelas, yang terdiri 2 kelas untuk
Kelas 1, satu kelas untuk Kelas 2, dan satu
Kelas untuk Kelas 3. Suster yang lahir di Se-
marang ini mengatakan, saat itu, sedikit sekali
ekstrakurikulernya, hanya bola voli, drama dan
menyanyi.
“Saya bersyukur dan bangga dengan SMP
sekarang, gedungnya bagus, memadai. Anak-
anaknya pandai dan berprestasi,” ujar Suster
Ima yang kini menginjak usia 72 tahun. (*)
Bangga dengan yang Sekarang
68MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Our School
Laporan : Jessica Claudia
USIA 40 tahun dapat dikatakan sebagai usia yang cukup
matang bagi suatu subjek maupun objek. Begitu pula bagi
SMPK Santa Clara yang sudah mencapai usia 40 tahun di
tahun 2013. Tentunya, para warga sekolah mulai dari siswa, guru,
sampai karyawan/karyawati punya harapan depannya.
Ibu Lianawati atau biasa dipanggil Miss Lili, pengajar Bahasa
Inggris untuk Kelas 8 ini mengajukan program English Day, yaitu
dalam satu hari di minggu itu, bahasa Inggris sebagai bahasa
komunikasi.
“Ya, biar warga SMP semakin
lancar bicara dalam bahasa Ing-
gris,” ujar perempuan bersuara
lembut yang baru 11 bulan men-
gajar ini.
Kelahiran 22 Februari 1985 ini
juga menuturkan, bahwa ia terus
berharap agar murid-murid San-
clar selalu tumbuh semakin baik
baik dalam hati maupun pikiran.
Miss Lili berharap agar mereka
selalu mematuhi aturan yang ada.
Nakal itu boleh, wajar malah,
tapi tidak boleh menjurus ke hal-
hal yang kurang aja. Itupun ha-
rus pada tempat dan waktu yang
tepat. Anak Sanclar punya hati yang baik, hanya perlu dibimbing
dan dibina saja agar tidak salah dalam sikap dan pergaulan.
Miss Lili yang tinggal di daerah Kenjeran ini mengaku selalu enjoy
dan fun dalam mengajar. Ia memaklumi kenakalan anak aman
sekarang, tetapi tidak akan pernah menoleransi kekurangajaran
mereka. “Mereka nakal, tapi harus tetap sabar,” ucapnya seraya
tersenyum.
Selain Ibu Lianawati, DIANTARA sempat berbincang-bincang dengan
Bapak Benediktus Ugra Rosanto atau lebih dikenal dengan nama Pak
Diki. Beliau juga mempunyai harapan yang hampir sama dengan Miss
Lili, agar murid tidak bertambah nakal. Pria berumur 33 tahun ini,
berharap agar Sanclar lebih baik dalam segala bidang.
Selama 9 tahun bekerja di dalam ruangan Kepala Uru-
san dan menjadi staf penanggungjawab Laboratorium
Bahasa, Pak Diki yakin anak Sanclar memiliki
kepribadian yang jauh lebih baik daripada murid
sekolah lain. “Dan, selalu menjadi lebih baik itu
tidak salah, maka ayo kita lakukan,” terangnya
mantap. (*)
Ingin English Day
Seminggu Sekali
MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Our School
69
Oleh : Theresa Puspanadi
UNTUK kedua kalinya, SMPK
Santa Clara meraih juara
umum di ajang St Louis ex-
Hibition cOmpetition Talent (Sinlui
Hot), 21-22 September 2012. Kom-
petisi untuk siswa SMP se-Jatim
ini ada tiga lomba : paduan suara,
debat dan sains.
Bedanya, untuk sains (matema-
tika dan IPA) dari lomba kelompok
sekarang menjadi perorangan. Tapi
bukan berarti, satu orang harus
mengerjakan soal MIPA yang seg-
ebok itu, melainkan lomba dipecah
menjadi 3 cabang, yaitu lomba
Matematika, lomba Fisika dan
lomba Biologi.
Aturan baru ini sempat bikin
ciut nyali tapi melihat antusiasme
tinggi dari tim MIPA Sanclar, dan
adik kelas untuk
ikut, optimisme itu
mulai terpancar.
Berbagai persiapan
dilakukan. Mulai dari
review materi Kelas 7
dan 8 sampai materi
Kelas 9 akhir, bahkan
belum pernah disentuh.
Selain itu, banyak lati-
han soal menanti untuk
disantap. Untungnya, per-
siapan ini tak terlalu mengganggu
jam pelajaran. Peserta isika me-
manfaatkan di jam ekstrakurikuler
isika. Secara keseluruhan persia-
pan sudah cukup baik. Dari 10
orang, dalam lomba isika ini, 7 di
antaranya masuk semiinal.
Pengumuman peserta yang lolos
ke semiinal itu sudah sekitar jam
pukul 17.30 WIB. Tim beserta Bu
Nus kembali
ke sekolah sekitar pukul
18.00 WIB. Saat itu sepi dan gelap
banget. Kami tetap harus naik ke
laboratium isika di Lantai 4 untuk
berlatih. Kami berdelapan naik lift.
Tiba di lab, Bu Nus tanpa ba bi
bu langsung menjelaskan apa saja
yang perlu diperhatikan dalam se-
tiap praktikum. Nggak mau berla-
ma-lama, tim cabut pulang. Waktu
masuk lift, kok ada yang aneh.
Kembali Juara Umum
70MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Here We Are
Liftnya longgar? Oh, ada satu ang-
got tim hilang. Panik. Keluar dari
lift, si teman sudah berdiri anteng
di depan lift.
Usut punya usut, dia turun lewat
tangga belakang. Dikiranya terang
benderang tapi sampai Lantai 3
dia takut, kok malah makin gelap.
Akhirnya, dia lari turun tangga sam-
pai Lantai 1, lebih dulu yang naik lift.
Esok harinya, tim kembali ke
SMAK St Louis untuk mengikuti
semiinal. Puji Tuhan, 4 di antara
anggota tim masuk inal dan lang-
sung dikarantina. Satu per satu
kemudian dipanggil juri. Saya ada
di nomor urut terakhir, jadi bela-
jarnya lebih panjang. Nggak enakn-
ya, nervousnya numpuk. Saat di
depan juri, I’m blank! Eh, tapi juri
masih menganggap jawaban saya
cukup masuk akal untuk dianuge-
rahi sebuah medali perak.
Rasa bangga hari itu berlipat
ganda karena SMPK Santa Clara
berhasil mendapat perdikat juara
umum lomba sains berkat akumu-
lasi medali saya dan teman-teman
lain yang sudah berjuang bersama.
Berlomba sendiri tidak berarti
berjuang sendiri. What a beautiful
experience. (*)
SINLUI HOT �0�� CHAMPIONS
Lomba Debat Sosial : Tidak juara.
English Competition : Juara I
(Leonardo Anthony, Antonius
Jansen S, Daniel Edgar).
Lomba Paduan Suara : Juara II.
Lomba Matematika : Andrew
Tirtawardhana, Marvin Jesse.
Lomba Biologi : Vincentius Surya
Siedharta, Andra Danika, Marce-
lino Putra Perdana.
Lomba Fisika : Gary William Tan-
ara, Theresa Puspanadi, Johanna,
Devina.
•
•
•
•
•
•
Oleh : Garry William Tanara
SMPK Santa Clara mengir-
imkan beberapa kontingen
untuk lomba isika, ba-
hasa inggris, dan debat. Hasilnya
memuaskan. Sekolah kita men-
dapatkan Juara 1 Lomba Bahasa
Inggris dan Juara 1 Lomba Fisika.
Saya bersama Aulia Zita Lopula-
lan dan Jeremia Ronaldo Ma-
nurung mengikuti lomba isika
dan saya akan mengulas lebih
dalam lagi, perjuangan kami
meraih juara.
Sekolah kita mengirimkan
3 tim isika untuk mengikuti
lomba isika pada tanggal
27 September 2012. Kami
berangkat menuju SMAK
Santa Maria Surabaya pada
pukul 09.00 dari sekolah,
didampingi Bu Nus, guru
isika kita. Kami melakukan regis-
trasi ulang.
Babak pertama pukul 10.30.
Kami mengerjakan sekitar 50 soal
pilihan ganda dan sekitar 5 soal
uraian. Waktunya kurang dari
2 jam, dan kami berkompetisi
dengan sekitar 20 tim dari seluruh
Surabaya dan sekitarnya. Kami
sangat tergesa–gesa.
Setelah makan siang,
babak kedua dimulai. Pada babak
kedua ini, kami mendapat soal
praktikum, games memindahkan
bola dengan hanya tiga utas tali,
dan games merakit sedotan untuk
melindungi telur dari keretakan.
Sehari kemudian, 28 September
2012, saya, Christopher Andrew,
dan Luke Baskoro, berangkat ke
SMAK Santa Maria Surabaya sepu-
lang sekolah untuk mewakili tim
Santa Clara mendengarkan pengu-
muman juara.
Akhirnya, pengumuman
juara dimulai. Tim bahasa
Inggris dan tim Fisika SMPK
Santa Clara Surabaya ber-
hasil mendapatkan juara 1.
Kami sangat bahagia, dan
kami berharap angkatan–ang-
katan baru SMPK Santa Clara
dapat meneruskan perjuangan
kami. (*)
Antusias saat Games
MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Here We Are
7�
Oleh : Jessica Claudia
KOMPETISI Matematika UNPAR atau biasa
di singkat KoMat UNPAR merupakan kegia-
tan tahunan yang diselenggarakan oleh
HMPS Matematika UNPAR. Komat UNPAR 2012 ini
merupakan kompetisi matematika tingkat SMP dan
SMA, 9-10 November 2012.
Babak penyisihan dilakukan secara online. Sete-
lah diseleksi, terpilih 80 orang peserta tingkat SMA
dan 80 grup tingkat SMP dengan total peserta 240
orang untuk mengikuti babak perempat-inal yang
diselenggarakan di Kampus UNPAR di Jl. Ciumbu-
leuit 94, Bandung.
Perwakilan dari SMPK Santa Clara, Andrew,
menyatakan dirinya tidak puas dengan hasil yang
ia dapatkan. “Waktu semiinal itu kami peringkat
pertama. Tapi karena kesalahan presentasi waktu
babak inal, kami langsung turun jadi peringkat 5,”
tutur cowok dengan tinggi + 165 cm itu.
Meskipun tidak puas, Andrew mengaku tidak men-
yangka akan masuk babak inal karena menurutnya
lomba ini termasuk lomba yang berat. Kelahiran
6 Juni 1998 ini mengungkapkan bahwa lawannya
yang berasal dari Jakarta Pusat dan Jakarta Barat
merupakan peraih medali internasional.
Menurut Andrew, Alicia Maydeline –partner lom-
banya- merupakan anak yang mudah untuk diajak
kerja sama. “Dia banyak membantu, meskipun
kurang aktif bicara,” jelasnya.
Untuk persiapan, baik Andrew maupun Alicia
belajar sendiri-sendiri. Mereka rutin melakukan
les yang waktunya ditambah karena adanya lomba
tersebut. “Kebetulan guru lesnya sama, dosen di
salah satu institut teknik ternama di Surabaya.”(*)
ROAD JRBL 2012 Surabaya
Series di SMP Santa Clara
Surabaya, 18 September
2012. Sejak pagi, ratusan pela-
jar Sanclar, memadati lapangan
basket sekolah.
Acara ini sekaligus ajang perk-
enalan tim basket putra Sanclar
yang bertanding pada babak
utama JRBL 2012. Tahun 2011,
tim putra Sanclar yang diarsiteki
Gunawan Budi Sugianto meraih
runner-up DBL Junior 2011.
Pada babak inal, Sanclar dika-
lahkan SMP YPPI 2 Surabaya,
yang akhirnya menjadi cham-
pion.
Dalam road show, Kepala
SMPK Santa Clara, Sr Benedicta
MC ingin tim basket putranya
mampu melampaui prestasi di
DBL Junior 2011. Keberhasilan
menjadi champion JRBL 2012
Surabaya Series akan menjadi
kado manis bagi perayaan ulang
tahun ke-40 Sanclar.
“Beberapa tahun terakhir
prestasi tim basket putra Sanclar
menunjukkan graik peningkatan
yang cukup pesat,” ucap Sr Bene.
Sanclar menghuni Grup E pu-
tra bersama SMP Petra 5 Sura-
baya, SMPN 22 Surabaya, dan
SMP Petra 3 Surabaya. Namun,
keberuntungan belum berpihak
pada Garant dkk yang tidak tem-
bus Big Eight.
Demikian juga tim basket putri
Sanclar, yang tersisih hanya
karena selisih angka. Hanya tim
dance yang menoreh sejarah
setelah masuk Big Five. (*)
Road Show DBL di Sekolah
Salah Presentasi
7�MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Here We Are
Oleh : Jessica Claudia
KALAU ditanya sulit apa eng-
gak, tentunya jawaban kami
sulit. Pertama, dari sisiku
dulu, penulis. Aku diminta untuk
menulis hanya satu liputan tentang
acara Junio JRBL 2012 itu send-
iri, boleh dari kompetisi basketnya,
dance, ataupun sponsor.
Aku harus memilih berita yang nggak
biasa dengan gaya menulis yang nggak
biasa pula. Jadi tentunya, aku ha-
rus mengikuti dari awal babak utama
dimulai sampai babak inal berakhir.
Begitu pula dengan Edo, yang tugas-
nya nggak kalah sulit dengan tugasku.
Dia harus mendapatkan 8 jenis foto
dengan tema
berbeda.
Bukan foto sembarangan,
melainkan harus dengan angle yang
bagus dan tepat.
Untuk mendapatkan itu semua, Edo
senantiasa nangkring di area pinggir
lapangan demi menantikan momen
tepat untuk diabadikan di kamera SLR
kesayangannya itu. Terkadang, ia ber-
keliling tribun mencari variasi angle.
Pastinya, dia sama denganku, yaitu ha-
rus mengikuti pertandingan dari awal
sampai akhir.
Selain mengikuti pertandingan, baik
aku maupun Edo diharuskan mengiku-
ti press conference atau bahasa sing-
katnya konpers. Di sana, ada berma-
cam-macam
narasumber yang dihadirkan oleh
pihak JRBL, mulai dari pihak spon-
sor sampai kapten serta pelatih tim
pemenang beberapa pertandingan yang
ditentukan.
Pertanyaan yang diajukan oleh
beberapa jurnalis serta jawaban dari
narasumber, dikatakan bisa membantu
kami untuk menyusun naskah serta
caption foto.
Bayangin dong gimana capeknya?
Buat aku si penulis, mungkin nggak
seberapa capek karena
aku hanya diminta
untuk milih satu
berita saja, sedan-
gkan Edo? Cuapek
buanget! Edo pernah
sampai lemas karena
kelelahan mengejar
momen, wajahnya pu-
cat tak keruan. Belum
lagi kameranya itu! Aku
pernah coba bawa 30
menit aja udah males
karena tergolong berat,
apalagi Edo yang harus
bawa seharian.
Kami juga harus men-
gorbankan jam pelajaran karena ada
beberapa hari liput wajib yang mengha-
ruskan kami berkumpul sebelum jam
sekolah berakhir. Padahal, pelajaran
yang kami terima sudah masuk dalam
tahap berat karena kami sudah Kelas 9
dan makin dekat dengan ujian kelulu-
san.
Perjuangan kami tak hanya bera-
khir seiring dengan selesainya babak
inal. Justru karena babak inal telah
selesai, itulah saatnya kami untuk
mengejar pembuatan naskah sambil
berkonsultasi dengan pembina jurnal
Sempat Ngira
Didiskualifikasi
Yang satu pu-
nya bakat nulis
berita, yang satu
punya bakat
fotografi. Wah,
cocok tuh buat
ikutan lomba
Journalist Com-
petition. Kesem-
patan itu pula
yang aku dan
Edward Hartanto
manfaatkan un-
tuk menyatukan
bakat kami demi
mengharumkan
nama sekolah
di kompetisi
jurnalis Junio
JRBL 2012. Aku
sebagai penulis
dan Edo – pang-
gilan Edward
Hartanto – se-
bagai fotografer.
MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Here We Are
73
kami Pak Hariyanto. Beliau sangat membantu dalam
penyusunan naskah maupun pemilihan serta pembe-
rian caption foto.
Aku sendiri menulis tentang proil dari Bapak Sandy
Sugiono, pelatih SMP Vita Surabaya. Dialah sosok diba-
lik sukses Vita. Dengan subjudul “Sandy Sugiono, Sosok
Di Balik Sukses SMP Vita” dan judul “Menggagas Ekstra,
Menelurkan Juara”, aku, Edo, dan Pak Hari menaruh
harapan dan doa besar untuk kemenangan kami.
Begitu naskah dikumpulkan, agak lega sih, tugas-
nya udah beres. Tinggal deg-degan dan kepikirannya
soal menang apa enggaknya. Meski ortu, teman, guru,
bahkan Sr Bene udah menenangkan dengan kata-
kata, nggak cukup dong. Saking kepikirannya soal
pengumuman, terbawa mimpilah hal itu.
Aku bermimpi sehari setelah pengumpulan naskah.
Di situ, aku mengalami kekalahan dengan nama
SMPK Santa Clara di peringkat 10, sedangkan SMP
Vita di urutan pertama. Kejet-kejet deh waktu bangun.
Sayang beribu sayang, aku dan Edo tidak bisa
menghadiri pengumuman karena jadwal yang berta-
brakan dengan study tour ke Bali untuk Kelas 9.
Rasanya pingin ikut, tapi nggak mungkin juga kan
ngorbanin 4 hari bareng temen-temen di Bali untuk
satu jam pengumuman.
Di hari pengumuman, rencana awalnya adalah
mama Edo yang datang sebagai perwakilan. Eh tern-
yata, mama tidak boleh masuk, karena acara itu
hanya untuk para jurnalis saja. Aku sempat
negative thinking bahwa Sanclar bakalan
didiskualiikasi. Lesu, mau
nangis, males makan
waktu di Bali. Temen-
temen udah menghibur
dengan segala cara,
tapi nggak bisa. BBM tak
dibalas-balas sama pihak
JRBL. Aaaaaa!!
Pukul 12.30, aku dan se-
mua temen-temen Kelas 9 lagi
belanja di Joger. Aku udah
mulai bisa melupakan se-
jenak tentang pengumuman.
Tiba-tiba dalam perjalanan balik ke bus, ada BBM
masuk dari alumni, “Congrats ya Jece!” “Hah, con-
grats apa ce?” “Lho, kamu gatau ta? Jurnalismu 2nd
Place Jece!”
Cuma nge-read BBM. Pertama, senyum. Kedua,
mata menyipit. Ketiga, ketawa sambil loncat-loncat
kayak orang kesurupan, di depan Joger! Aku bales,
“Aku ngga dikasih tau ce sama Edo! Edo lho di bus,
aku masih asik belanja! Ohyeaaaaaa!!”
Diiringi ucapan congratulation, aku balik ke bus
dan mendapatkan Edo lagi pesta duren sama
anak Kelas 9D. Karena nggak suka duren,
aku cuma ketawa ngeliatnya sambil dicolek-
colek daging duren di tangan, mulut, baju,
sebagai ucapan selamat.
Itu penyiksaan. Tapi nggak papa, yang
penting happy! Niatnya sih nggak ngasih tau
siapa-siapa, tapi nyatanya, “Kon tau ngggak
seh! Jurnalisku 2nd placeee looohhh!” dengan
medoknya.
Seneng, bersyukur, sedih karena ngggak
bisa mejeng di koran. Aku dan Edo men-
dapatkan uang Rp 1.500.000, troi, pi-
agam, dan berbagai suvenir dari spon-
sor sebagai hadiah atas keberhasilan
kami meraih peringkat kedua.(*)
74MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Here We Are
Laporan : Carolina Angela, Yvonne
Audrey (9B/37)
MELIHAT anak kembar, apa yang
terlintas dalam benak kalian?
Pasti selalu sama? Ada kalanya
ya, ada kalanya tidak.
Pengalaman anak kembar Pricilla
Adelia dan Benedicta Avena, sering sakit
bergantian, bahkan percaya atau tidak,
bila ada suatu pertanyaan, jawaban
mereka akan sama.
Bahkan Ade, sapaan akrab Pricilla
Adelia, bahwa Vena (Benedicta Avena)
pemalas, tapi berimajinasi tinggi, dan
menganggap kembarannya itu lebih
terkenal. Sebaliknya, Vena menganggap
Ade itu nakal, usil dan jail.
Kembar identik, Marvin Lee dan Mar-
tin Lee senang senang dikatakan kem-
bar. Kesukaan sama, kadang bisa sakit
yang sama. Marvin bahkan tidak segan
memuji Martin sebagai pemain bola
andal, rajin, dan pintar.
Namun Marvin tidak berkomentar
apapun tentang kembarannya itu. En-
tah ini benar atau tidak, mereka menya-
takan, tidak ada hal yang tidak mereka
ketahui antara satu dengan yang lain.
Sanclar juga punya si kembar Andra
Danika The dan Andri Danika The. Bagi
Andri, ia senang dikatakan kembar
sementara Andra, menganggap biasa-
biasa saja.
Seperti Ade-Vena atau Marvin-Martin,
keduanya sering sakit bersamaan dan
jawaban mereka terkadang bisa sama.
Lucunya ketika ditanya “Apa pendapat-
mu tentang saudara kembarmu?” Andri-
Andra memiliki jawaban yang sama “Dia
pintar”.
Menurut Andri dia tidak mengetahui
pacar Andra dan Andra mengatakan
bahwa ia tidak tahu status hubungan
Andri.
Nahh…masihkah kalian menganggap
kembar itu sama. (*)
Andra-AndriLahir selang 2 menit.
Andra penyuka warna merah dan Andri penyuka
warna biru.
Andri punya tahi lalat di hidung, lebih tinggi daripada
Andra dan lebih ptuih dari Andra.
Mata Andra lebih bulat dan Andra punya suara lebih
‘berat’ dari Andri.
•
•
•
•
Sanclar Punya Anak
Kembar
Ade-VenaLahir selang 2
menit.
Cara membedakan
mereka sangat
mudah (Ade bias-
anya menggunakan
kacamata).
Adelia menyu-
kai Ariana
Grande,sedangkan
Vena memilih IU
Menurut pen-
gakuan Ade, orang
lain sering tak
menyangka mereka
kembar.
•
•
•
•
Martin-MarvinLahir selang 5 menit.
Saudara pernah salah
membedakan mereka.
Sama-sama suka bola,
Marvin ngefans Cazorla
dari Arsenal sedang-
kan Martin menyukai
Rooney dari MU.
Martin lebih gendut,
Marvin punya wajah
lebih tirus.
•
•
•
•
MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Proile
75
Laporan : Pamela Andriani
ALUMNUS SMPK Santa Clara bikin heboh
sekolah siang itu. Para siswa menjerit
histeris dan guru-guru berhamburan.
Mereka tak lupa ramai-ramai mengeluarkan
kertas, sekadar minta tanda tangan. Sang tamu
melayani dengan ramah.
“Saya dulu sekolah di sini, Kelas 3C,” kata
Ken Kurniawan Sutanto, yang sedang naik daun
karena ikut kontes memasak Master Chef Indo-
nesia 2 ketika datang 18 September 2012.
Mengenang kembali masa sekolah, pria tinggi
besar yang tinggal di kawasan Baratajaya ini
mengaku suka sekali dengan pelajaran olahraga.
Berbeda jauh dengan kegemaran sekaligus pro-
fesinya sebagai ‘tukang masak’.
MasterChef Indonesia 2 diikuti 18.000 pelamar.
Setelah diseleksi, tinggal 60 orang dan kemudian
disaring lagi menjadi 20 peserta yang berhak maju
di Galeri MasterChef. Salah satunya, Ken.
“Semua guru di sekolah ini favorit saya, maaf,
apabila saya dulu seringkali nakal. bahkan na-
kal banget selama bersekolah di sini,” tutur Ken
yang mulai mengenal makna memasak sejak
bangku Taman Kanak-Kanak ketika diminta
sang ibunda mengupas udang hidup.
Mengenai kariernya di dunia televisi setelah men-
jalani pekerjaan terakhir sebagai manajer restoran,
Ken punya pesan khusus buat anak-anak Sanclar.
“Kalian harus mau bekerja keras, belajar, dan
punya passion dalam segala hal. Itulah yang
menjad pembeda kalian dengan yang lain,” jelas
pria kelahiran 7 Januari 1982 ini. (*)
Passion dalam Segala Hal
Laporan : Gabriella Widjaja dan Regina
NE (8B/29)
HOBI? Semua pasti punya, tapi hobi
unik? Belum tentu semua orang
punya. Aloysia Anita contohnya,
siswi Kelas 8D ini mempunyai hobi yang
cukup unik, yaitu melihat diri di depan
kaca.
Hobi tersebut entah kenapa sudah ia
lakukan sejak kecil. Ia juga suka mem-
betulkan rambut atau mengecek jerawat.
Selain Anita, ada juga Devina Setiawan,
siswi kelas 8 ini amat suka membuat dan
mengoleksi bintang kertas dan menyim-
pannya di toples.
Ia sudah menyukai hobi ini sejak kelas 5
SD. Baginya, kegiatan itu kadang bisa jadi
hiasan. Itu baru beberapa dari banyak
orang yang punya hobi unik, bagaimana
denganmu? Apa hobi unikmu? (*)
My Hobby is Ngaca
76MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Proile
Laporan : Marcella Jesslyn
dan Novia Sari
CALON pengurus OSIS
SMPK Santa Clara
memperoleh pembela-
jaran seperti running games
pada 26 September 2012.
Pembelajaran ini merupakan
bagian dari seleksi yang diikuti
perwakilan dari kelas.
“Kita harus pindah dari pos
ke pos. Setiap pos ada game
yang menantang tapi harus
mampu diselesaikan dalam
waktu 15 menit,” tutur Novia
Sari dari Kelas 8C.
Setelah game selesai, peserta
seleksi mengerucut menjadi 12
anak, di antaranya Juro, Yola,
Amel, Audrey, Novia, Axel,
Veve, Jevon, dan Devina. Se-
hari kemudian, mereka maju
ke fase wawancara.
Kali ini anak-anak harus
mampu menjawab
mengenai dirinya sendiri di
depan Bu Yessi. Akhirnya, dari
12 anak itu, tinggal 6 yang
tersisa. Merekalah yang berpe-
luang besar memperebutkan
kursi Ketua OSIS SMPK Santa
Clara.
Pada 1 Oktober 2012,
keenam siswa terpilih (Juro,
Yola, Devina,
Veve, Axel dan
Audrey), menggelar kampanye
di depan para siswa. Kam-
panye itu berupa paparan visi
dan misi kalau menjadi Ketua
OSIS.
Pemilihan OSIS ber-
langsung di pagi hari,
2 Oktober 2012 dan
siang harinya dihitung
di Ruang Maria Ines.
Hasilnya, Juro Sutan-
tra berhak menggan-
tikan Surya Sidharta,
untuk OSIS periode
2012/2013. (*)
Ketua : Juro Sutantra (8C/17)
Wakil ketua : Stephanie Audrey S (8C/29)
Sekretaris 1 : Devina Setiawan (8D/10)
Sekretaris 2 : Valentine Vallery H (7A/38)
Bendahara 1 : Fabyola Ristanto (8B/10)
Bendahara 2 : Farrell Aditya (7A/19)
Koordinator Kerohanian : Felicia Budisetiawan (8B/11)
Anggota : Christopher Calvin (7C/35),
Steven Budi K (7B/32)
Koordinator Pengembangan Diri :Theresia Sutanto (8A/32)
Anggota : Libby Lisandra (7A/25), Ezra Juninho (7D/13)
Koordinator Kebangsaan : Stefanus Diovan (8A/30)
Anggota : Inigo Mario Axel (8A/12),
Cathleen (7D/5)
Koordinator Seni : Laurensia Nadya W (8A/15)
Anggota : Novia Sari H (8C/31), Agnes Putri (7E/2),
Sheinna Yendri (7B/30)
Koordinator Demokrasi & HAM : Amelia Chrisanta (8B/5)
Anggota : Glory Hanaga (7C/17),
Rosa Virginia M (7E/33), Jevon Trilliun S (7B/19)
Koordinator Kreatifitas & Kewirausahaan: Clarissa (8D/9)
Anggota : Mathhew Stevano S (7A/26),
Edward Ciputra (8C/11), Eugenia Jessica (7C/13)
Koordinator Jasmani dan Kesehatan : Livia Natasha (8D/19)
Anggota : Eugenius Krisna A (8D/11), Marcellino Jason (7B/24)
Koordinator Sastra dan Budaya : Frishella (8A/11)
Anggota : Sherelle Clairine H (7C/28), William Raymond (7D/39)
Koordinator Teknologi Informasi dan Komunikasi :
Christopher Randy S (7E/9)Anggota :
Gerry Gunawan (8D/14), Mitchell Theny (7D/32)
Koordinator Komunikasi Bahasa Inggris : Agatha Carolina (8B/2)
Anggota : Garant Fortino (8B/12),
Dominique Alexandra S (7E/14)
OSIS Periode 2012-2013
Seleksi lewat Running Games
78MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Organization
Laporan : Marcella Jesslyn dan
Novia Sari
SOSOKNYA tinggi untuk uku-
ran anak SMP. Tapi, ia sem-
pat merasa takut dan gugup
ketika menanti pengumuman
hasil pemilihan ketua OSIS. “Saya
takut malu kalau tidak terpilih.
Saya juga gugup karena kandidat
lain potensinya hebat-hebat,” kata
Johanes Juro Sutantra atau akrab
dipanggil Juro.
Secara tak terduga, namanya
menyodok di antara 6 kandidat
pengurus OSIS periode 2012-
2013. Bahkan, cowok kelahiran 3
Juli 1999 ini justru meraup suara
terbanyak (217) saat penghitungan
suara pada 9 Oktober 2012.
Begitu diumumkan lewat ra-
dio sekolah sebelum doa pulang
sekolah, sontak pendukung Juro
bersorak-sorai. Perasaan Juro yang
sebelumnya merasa takut dan gu-
gup berubah drastis, gembira dan
senang menyelimuti dirinya.
Ngomong-ngomong kenapa Juro
mau maju sebagai OSIS, bungsu
dari 4 saudara ini mengatakan,
dirinya diminta Pak Wiyoko, wali
kelasnya di 8c, untuk mendamping
4 teman sekelasnya.
Kata Juro, saat wawancara, ia
menjawab sesuai yang diminta,
dengan bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Ketika harus un-
juk bakat, ia menunjukkan bakat
MC-nya.
Bagi cowok berbintan Cancer ini,
menjadi ketua OSIS adalah prestasi
tertinggi dalam berorganisasi di se-
kolah. Tahun lalu, Juro adalah salah
satu pengurus OSIS. “Terima kasih
telah memilih dan percaya kepada
saya,” terang pemilik shio Kelinci ini.
Sejak awal, orangtua Juro, Lu-
cia Sandrawati dan Michael Wie
mendukung putranya aktif beror-
ganisasi di OSIS. Saat mengetahui,
kini justru memimpin para siswa
di SMPK Santa Clara, mereka
semakin bangga dan mendoakan
yang terbaik bagi Juro. (*)
Sempat Takut dan Gugup
MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Organization
79
Oleh : Felicia Nadia (8C/13)
TERDENGAR denting suara
piano dan biola yang di-
mainkan dengan indah.
Suara itu mengalun pelan menge-
lilingi sebuah rumah, terletak
cukup jauh dari kota. Rumah itu
hanya memiliki satu lantai, dan
sangat sederhana tapi rapi.
Melodi-melodi indah mengalun
dari sebuah ruangan kecil yang
ada di rumah itu. Di ruangan kecil
itu,duduklah seorang anak laki-
laki dan seorang anak perempuan
di sebuah sofa. Berdirilah seorang
anak laki-laki yang memainkan
biola dan duduklah disampingnya
seorang anak perempuan yang
memainkan piano.
Mereka berdua memainkan lagu
klasik yang menggambarkan sua-
sana liburan sekolah mereka yang
akan datang.Keempat anak itu
masih berusia 14 tahun.
“Ya, seperti biasanya, kau
memainkannya dengan bagus,”
kata Edward yang duduk di sofa
pada si pemain biola.
Kata-kata itu cukup memekakan
telinga si pemain piano. ”Aku rasa
sebaiknya kita pulang,” kata Vina
yang duduk disebelah Edward.
Saat itu sudah malam. Mereka
segera pulang ke rumah masing-
masing. Rumah kecil itu bukan
rumah mereka berempat. Rumah
itu adalah sebuah rumah kosong
yang disewakan pemiliknya pada
mereka.
”Kalian pulanglah dulu, aku dan
Alicia masih harus merapikan se-
buah lagu,”kata Rico pada Edward
dan Vina.
Alicia segera mengiringi Rico
dengan piano setelah kedua sa-
habatnya pergi. Selesai memainkan
lagu itu, mereka segera keluar dari
rumah itu. ”Dor! Terdengar suara
tembak dari luar rumah itu.
Si pemain biola membuka pintu
dengan penasaran, lalu menem-
buslah sebuah peluru ke perutnya
setelah pintu terbuka. Peluru itu
berasal dari seorang pembunuh
yang sudah lama dicari oleh polisi.
Pembunuh itu berdiri sekitar 2
meter dari rumah itu. Alicia segera
menghampiri temannya, dengan
segera menelepon polisi, tapi sinyal
di tempat itu tidak ada. Pembunuh
tadi segera melarikan diri karena
merasa telah salah menembak
orang.
Alicia segera melakukan berbagai
macam pertolongan untuk meno-
long Rico. Air matanya menetes
karena temannya itu sudah tak
bernyawa. Ia meninggalkan Rico di
rumah itu.
Kini ia bingung, karena tidak
tahu harus berbuat apa. Sesam-
painya di rumah,ia segera menel-
epon Vina, yang satu-satunya
teman yang dapat dipercaya.
Alicia membeberkan segala
kejadian yang baru saja terjadi
dihadapannya. Vina yang menden-
gar itu sangat terkejut. Ia hanya
mendengarkan terus rangkaian
kata dari kejadian yang tragis itu.
Keesokan siangnya, seperti
biasa, sepulang sekolah, Edward,
Vina, dan Alicia kembali ke rumah
tempat tragedi itu terjadi. Sesam-
painya di sana, polisi yang sudah
mereka panggil telah membereskan
mayat Rico.
Polisi menginterogasi Alicia,
Edward, dan Vina. Tapi pembunuh
yang dimaksud Alicia itu tidak juga
ditemukan. Kasus itu tertunda
hingga sebulan. Selama itu, Alicia,
Vina, dan Edward masih sering
datang ke rumah itu.
Mereka bertiga berteman
seperti biasa, dan serasa sudah
melupakan kejadian mengerikan
itu. ”Tapi aku hanya merasa
aneh kenapa Rico dibunuh oleh
pembunuh itu,” kata Edward
pada Vina saat menunggu Alicia
8�MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Short Story
yang belum juga datang ke ru-
mah kecil itu.
”Tapi Alicia jelas-jelas menga-
takannya sambil menangis padaku
di telepon,” tukas Vina menyandar-
kan tubuhnya di sofa. ”Apa kau
tidak curiga pada Alicia,” tanya
Edward pada Vina.
”Hah! Tidak mungkin kalau
Alicia melakukannya,” kata Vina
nyaris melempar gelas berisi air
yang dipegangnya. ”Maksudku,
bisa saja Alicia hanya berpura-
pura menangis. Baiklah, lihat saja,
kau pasti pernah membaca novel
detektif kan. Apakah seorang te-
man yang sangat baik akan sela-
manya seperti yang kau kenal,”
tanya Edward sambil mendekat ke
arah piano yang biasa dimainkan
Alicia.
Vina hanya diam, tapi dalam hati
ia tidak percaya dengan Edward.
”Coba kau dengarkan bunyi ini.”
kata Edward menekan tuts piano
pada nada cis. ”Apa kau tahu itu
nada apa,” kata Edward lagi. ”Aku
jelas melihat tanganmu ada pada
tuts cis,” jawab Vina.
”Tapi selain cis, ini juga nada
des,” kata Edward melanjutkan.
”Jadi, anggap saja kalau Alicia
sama dengan contoh ini. Ia bisa
menutupi kesalahannya dengan
sikap yang sempurna,” papar Ed-
ward mengambil tasnya.
Beberapa saat mereka berdua
diam sambil menunggu kedatan-
gan Alicia. “Baiklah, aku sudah
tidak mood lagi. Aku pulang dulu,
bilang saja pada Alicia kalau aku
ada sesuatu yang harus dikerja-
kan,” ujar Edward meninggalkan
rumah kecil itu bersama dengan
Vina yang masih diam. (*)
Beberapa menit kemudian, Alicia
datang. ”Oh, sorry, aku baru saja
mencari buku not yang sudah
lama hilang,” kata Alicia sam-
bil mendekat ke arah pianonya.
”Oh,ya lagu apa yang akan kau
mainkan waku pensi nanti,” tanya
Vina yang sudah melupakan se-
mua perkataan Edward.
”Lagu Thriller nya Michael
Jackson,” kata Alicia mengambil
sebuah buku dari tasnya. Mereka
berdua menghabiskan waktu den-
gan bernyanyi dan bermain piano.
Hingga jam menunjukkan pukul
5 sore, Vina pamit pulang. ”Ok,aku
pulang dulu ya”, kata Vina yang
segera membuka pintu rumah itu.
Tapi sesampainya di luar : Dor!”
dalam sekejap, sebuah peluru yang
ditembakkan oleh seorang pem-
bunuh yang dimaksud Alicia itu
menembus perut Vina.
Segera setelah itu, pembunuh itu
kabur. Alicia benar-benar terkejut.
Ia tidak menyangka akan terjadi
lagi kejadian seperti itu. Air ma-
tanya menetes deras. Ia mendekati
Vina yang sudah tak bernyawa.
Belum sempat ia menelepon
polisi, Edward datang ke tempat
itu. Kini Alicia ada disamping Vina
yang sudah tak bernyawa lagi. Dan
seperti yang sudah dikatakan Ed-
ward tadi, kini Edward benar-be-
nar percaya pada kata-katanya. (*)
MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Short Story
83
Wa
rn
a-w
arn
i
MO
S
Laporan : Alicia Gabrielle (8B/4)
APA yang baru dari masa orientasi siswa
(MOS) tahun 2012? Panitianya dari
internal sekolah, lalu acaranya mirip-
miriplah dengan tahun sebelumnya. Bedanya,
mungkin, pesertanya.
Lho, kali ini, ada lima kelas baru untuk
Kelas 7, kurang lebih 200 siswa, lebih ban-
yak dari tahun lalu. Yang menarik lagi, ada
pembimbing mengenai tata upacara dan
pengibaran bendera Merah Putih dari kakak-
kakak SMAN 6 Surabaya.
Peserta MOS juga memperoleh pembekalan
bela negara dari bapak-bapak tentara. Mereka
mengajari cara berbaris yang benar. Dan,
tentu saja, acara perkenalan antarsiswa yang
difasilitasi oleh panitia.
“Saya menjadi lebih tahu banyak teman,
padahal tadinya cuman kenal beberapa orang
saja. Dan, itu lho malam inagurasinya bagus
banget. Ada drama, nyanyi, dance, lawak,”
kata Meliana Darmawan dari Kelas 7D.
Sementara itu, Libby Lisandra (7A) dan
Christopher Randy Surya (7E) dinobatkan
sebagai Putra Putri MOS. “Saya kaget, tau-tau
nama saya dipanggil menjadi King, tahun ini,”
ujar Randy diamini Libby Lisandra.
Keduanya mengaku, kemungkinan besar
penghargaan itu diperoleh karena berhasil melak-
sanakan ‘perintah’ para senior dan tentu, mampu
mengumpulkan tanda tangan terbanyak.
Tapi bagi Libby Lisandra, pengalaman paling
menarik adalah saat kakak-kakak pembina
menyuruh rambutnya dikuncir sementara bagi
Randy meminta tandatangan berarti sekaligus
bisa ‘SKSD’.
“Semoga tahun depan, MOS lebih seru,
banyak praktik, dan lebih menantang,” harap
Libby Lisandra. (*)
84MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Activity
Karena Semangatnya Besar
Laporan : Alicia Gabrielle (8B/4)
KOMPAK, kreatif, dan memiliki
semangat besar, itulah resep ke-
menangan Kelas 8B yang mampu
menjadi juara umum lomba 17-an, perten-
gahan Agustus 2012. Dari sekian banyak
lomba, Kelas 8B menempatkan wakilnya di
posisi juara.
Menurut catatan dari panitia, Kelas 8B
berhasil menjadi juara III Kempit Balon,
lalu juara I Tiup Balon, juara II PBB Variasi,
juara I Makan Kerupuk, dan juara II Puisi.
“Saat diumumkan Kelas 8B jadi juara
umum tahun ini, saya kaget dan nggak
nyangka,” kata Ketua Kelas 8B, Amelia
Chrisanta. “Saya bangga sama teman-te-
man yang kreatif.”
Suasana setiap lomba berlangsung
ramai. Banyakanak yang menonton
dan bersorak mendukung perwakilan
kelasnya agar melakukan yang terbaik.
“Sayang, angin menjatuhkan piramida
gelas saya,” kata Regina dari Kelas 8
kepada Stefanie dan Cindy yang mewa-
wancarainya.
Sedangkan Billiarta dari Kelas 8A
mencoba peruntungan dalam lomba
kempit balon. Ia harus menyisihkan
setidaknya 26 anak yang ikut lomba
ini. “Ternyata nggak mudah kempit
balon ya, padahal kalau liat, seperti-
nya gampang banget,” katanya kepada
Bella dan Stefanie yang mewawancarai
secara terpisah. (*)
Juara I ‘Semarak Santa Clara
di Bulan Agustus’
Bola voli : Kelas 9C
Kuis Sanclar : Kelas 9A
Kempit Balon : Kelas 9C
Sumpi kacang : Kelas 9C
Tiup Bola : Kelas 8B
PBB Variasi : Kelas 8C
Piramida gelas : Kelas 7E
Makan Kerupuk : Kelas 8B
Puisi : Kelas 9B
Melukis : Anastasia Natasa (7A)
MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Activity
85
Laporan : Michelle Yuhono (7D/31)
KELAS 7 menikmati lokasi retret baru. Bukan
lagi dari Puhsarang, Kediri, tapi di pertapaan
Karmel, Tumpang, Malang. “Sungguh ini retret
yang menyenangkan. Begitu datang, kami disambut
suster-suster yang ramah,” kata Graciella dari Kelas
7A.
Selama dua malam tiga hari, para siswa diajak se-
makin dekat kepada Tuhan, menarik diri dari rutini-
tas keseharian, merenung, bereleksi dan tentu juga
bersukacita lewat game-game yang diberikan para
suster yang baik dan lucu-lucu.
Para suster mangajak ‘mengasingkan diri’, dalam
kesunyian pertapaan Karmel, berbagi rasa lewat
pembasuhan kaki.
Semua begitu menikmati setiap kegiatan, bahkan
melahap masakan yang lezat seperti nasi goreng. Ban-
yak acara yang menarik. Salah satunya, permainan
yang mengajak para siswa memperkuat kerja sama
dalam sebuah kelompok seperti menyusun puzzle.
“Ret-ret membuat saya makin dekat sama Tuhan,
mendapat materi untuk hidup kita, diajarkan bahasa
roh, mendapat pencurahan roh kudus. Di Tumpang,
kita juga diberi games, diajak bernyanyi bersama
suster-suster, sehingga kita menjadi lebih akrab den-
gan teman-teman,” tambah Meliana Darmawan dari
Kelas 7D.(*)
Makin dekat Tuhan
86MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Activity
Laporan : Alicia Maydeline
SETELAH Kaliandra dan Ubaya
Training Center (UTC), giliran
Kelas 8 tahun ini, pindah tem-
pat kegiatan outbound di Bhakti Alam,
Pasuruan. Persisnya, terletak di Nongko-
jajar, Desa Ngembal, Kecamatan Tutur,
pada ketinggian 450-550 di atas permu-
kaan laut. Berjarak kurang lebih 55 km,
dengan kualitas jalan yang bagus dan
mudah dijangkau.
Kelas dibagi menjadi 2 kloter (rom-
bongan). Yang pertama, untuk Kelas
8A dan Kelas 8B, yang diadakan
pada 23-24 Oktober 2012, dan kloter
kedua, Kelas 8C dan Kelas 8D, pada
24-25 Oktober 2012.
“Di sana kami benar–benar dibimb-
ing tentang kedisiplinan dan untuk siap
bertanggung jawab atas apa yang kami
lakukan” kata Pamela dari Kelas 8D.
“Memang, kegiatan hanya berlangsung
dua hari satu malam, tapi kami benar–
benar merasakan adanya rasa kebersa-
maan yang ada.”
Outbound kali ini lebih bertemakan
tentang lingkungan di sekitar kita. Dengan
dibimbing para pembina, anak–anak melak- sanakan
kegiatan seperti menyeberangi palang, lying fox, acara menan-
am padi di sawah, sampai tarik tambang di atas lumpur serta
main air.
Tidak ketinggalan jalan pagi hari di hari kedua yang benar–
benar mengajak semua peserta untuk berolahraga. Di setiap
kegiatan, diajarkan tentang rasa pantang menyerah dan per-
caya diri bahwa pasti bisa dengan apa yang akan dilakukan.
Kegiatan–kegiatan outbound ini kebanyakan dilaksanakan
di luar ruangan, seperti pada saat lying fox. “Kami melaku-
kannya di area hutan kecil. Kemudian acara tarik tambang
serta kursi duduk dan menanam padi dilakukan di area
persawahan,” tukas Regina dari Kelas 8B.
Meski beberapa anak mengaku
takut tapi acara
keseluruhan
outbound ini
bisa dikatakan
seru dan meny-
enangkan. Malah
beberapa anak
menyatakan
untuk menambah
beberapa hari lagi
di sana. (*)
Rasakan Kebersamaan
MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Activity
87
Laporan : Maureen
PADA 18-21 oktober 2012,
murid-murid Kelas 9
bersama-sama pergi ke
Bali untuk progam Study Tour.
Bagian paling seru adalah ketika
sebagian siswa bermain wahana
air di Tanjung Benoa, ujung teng-
gara Pulau Bali, dekat Nusa Dua.
Banana Boat meruapakan
salah satu kegiatan watersport
selain jetski, parasailing, scuba
diving, snorkeling, glassbottom
plus kunjungan ke Turtle Island
(Pulau Penyu) dan Fly-
ing Fish.
Kurang
lebih pukul
10.00,
rombongan
SMPK Santa
Clata tiba di
Tanjung Benoa
setelah kunjun-
gan dari Pantai
Sanur. Sampai di
Tanjung Benoa,
semua mendapat
penjelasan tentang permainan air
dan harga yang perlu dibayar.
“Saya pilih permainan Banana
Boat bersama 4 teman lain.
Walau sedikit takut tapi saya ber-
semangat mencoba permainan
ini,” kata Allysa.
Banana Boat menggunakan
perahu karet tunggal, yang dita-
rik speed boat berkeliling pantai
dalam 15 menit. Berkapasitas
maksimal 4 orang plus 1 orang
instruktur.
Setelah 20 menit menunggu
giliran bermain akhirnya tiba.
Semua anak mendapat baju pen-
gaman baru naik ke banana boat.
Terdengar bunyi mesin boat dan
saatnya melaju. “Wooohoooo,” te-
riak Michella yang ada di bagian
belakang.
Angin kencang menerpa dari
depan. Dari kejauhan, terlihat
Michella dkk
panik. Apal-
agi, ketika si
instruktur
menggoyang
banana
boat. Beber-
apa teman
yang lain,
sempat
kecebur
ke laut
tapi men-
gambang karena
baju pelampung.
Selain Tanjung benoa, selama
4 hari 3 malam Study Tour, Kelas
9 mampir ke Gereja Palasari,
Pantai Sanur, Garuda Wisnu
Kencana, Pantai Kuta, melihat
pertunjukan Barong di Batubu-
lan, membeli oleh-oleh di Khris-
na, cening bagus, dan Joger, dan
terakhir Pantai Kuta. (*)
Digoyang di Tengah Laut
88MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Activity
Laporan : Audrey Geraldine
(7B/2)
MEMANFAATKAN waktu
libur yang cukup long-
gar, atas prakarsa
Komite Sekolah, diadakn wisata
rohani 2012. Tujuannya tiga
tempat, Ganjuran, Sendangsono
dan Gua Kerep di Ambarawa.
Dua bus membawa rombon-
gan yang berangkat dari sekolah
pada 15 November 2012. Bus
menuju Solo lebih dulu untuk
berhenti makan siang di Timlo
Solo, baru melanjutkan per-
jalanan ke Gereja Hati Kudus
Yesus Ganjuran.
Lokasinya, 20 km dari kota
Jogja. Persawahan dan pohon
mirip cemara
menyambut
ketika bus
memasuki
Desa Gan-
juran. Gereja
Ganjuran
dibangun
tahun 1924
atas prakarsa
dua bersau-
dara keturunan
Belanda, Joseph
Smutzer dan Julius Smutzer.
Dalam perkembangannya,
kompleks gereja disempurnakan
dengan pembangunan candi
yang dinamai Candi Hati Kudus
Yesus tahun 1927. Candi den-
gan teras berhias relief bunga
teratai dan
patung
Kristus
dengan
pakaian
Jawa itu
kemudian
menjadi
pilihan
lain
tempat
melak-
sana-
kan misa dan ziarah, selain di
dalam gereja, yang menawarkan
kedekatan dengan budaya Jawa.
Hingga menjelang petang,
rombongan dapat memuaskan
hati dan batin untuk berdoa.
Malam itu, rombongan beristi-
rahat di Hotel Inna Garuda, Jl
Malioboro, sebelum esok pag-
inya melanjutkan perjalanan ke
Sendangsono.
Lokasi ziarah yang sudah
berubah wajah ini tetap memi-
kat para wisatawan religi. Selain
berdoa, rombongan membeli su-
venir alat-alat ibadah, mengam-
bil air suci dan mengikuti misa
yang dipimpin Romo Senti.
Rombongan kemudian makan
siang sekaligus jamuan ulang
tahun Romo Senti dan segera
beranjak menuju Gua Karep,
Ambarawa. Di sinilah perhen-
tian terakhir, rombongan wisata
rohani SMPK Santa Clara. Dari
sini, langsung pulang ke Sura-
baya, tiba pukul 02.00 WIB. (*)
MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Activity
9�
Menghias Natal di KelasPELAJARAN sudah selesai.
Tidak ada kegiatan kelas lagi.
Kalaupun ada, hanya satu
dua, berupa remidi (mengu-
lang ujian) karena nilai diang-
gap belum memenuhi syarat.
Khusus Kelas 7, satu kegia-
tan bersama dilakukan, yakni
menghias pernak-pernik Natal
di kelas masing-masing pada
10 Desember 2012.
Setiap wali kelas membagi
tugas untuk kelompok siswa
yang sudah dibentuk. Menghias
kelas itu dapat berupa kartu
natal , lampion, mading Natal.
“Daripada libur di rumah,
kegiatan ini sangat positif,
menyenangkan,” tutur Eliza-
beth Cathlee yang sempat
kekurangan anggota kelompok.
Kegiatan menghias Natal di
kelas dimulai pukul 06.45-
11.00. Ada yang menggunting,
menempel, bahkan sempat
naik meja untuk meng-
gantungkan hiasan. Semua
dilakukan demi menyambut
Natal. (*)
9�MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Activity
Laporan : Verylian Nathan dan
Garry William
BELAJAR bahasa asing tidak
mudah. Apalagi kalau tidak
menggunakan huruf Latin,
semisal bahasa Mandarin, Jepang,
dan lain-lain. Hal itu disadari oleh
Ibu Maria Sukveny, selaku
guru Bahasa Mandarin
di SMPK Santa Clara.
Betapa susahnya
mengontrol perilaku
siswa saat pelajaran
Mandarin. Keributan
tidak terelakan, dan
harus selalu diha-
dapi setiap jam
pelajaran bahasa
Mandarin.
“Yah, itu mung-
kin karena mereka sudah
menganggap bahasa Manda-
rin itu susah, jadi tak terlalu
peduli di kelas. Meski rumit
sebetulnya bahasa ini mengas-
yikan,” kata Lao Shi Veny.
Kesulitan yang dimaksud
tak lain adanya tulisan
khusus han zi, yang bu-
tuh pemahaman otak kuat untuk
menghafalnya dan mengucapkannya
secara benar sesuai dengan intonasi.
Meski sebagian besar menganggap
sulit, ada segelintir siswa yang justru
tekun memperhatikan Lao Shi Veny
saat menerangkan materi. Ketika dit-
anya, ia menyebut Chritopher AW
(9D) dan Marcellina Melita
RP (9A).
Dari keduanya, yang pal-
ing terlihat ketertarikannya
ya Melita. Perempuan yang
hobi desain baju ini san-
gat rajin dalam pelajaran
bahasa Mandarin.
“Iya, saya sangat
menyukai dan terta-
rik dengan bahasa ini.
Mungkin karena saya
telah mempelajarinya sejak kecil,
melalui bimbingan orangtua, kursus,
dan membaca kamus,” ungkapnya.
Siswi yang berulang tahun setiap
14 Maret ini mengungkapkan cita–
citanya untuk menguasai berbagai
bahasa, di antaranya yang sudah
dikuasai ialah bahasa Mandarin, ba-
hasa Inggris, bahasa Jawa, dan tentu
saja bahasa Indonesia. (*)
Rumit tapi
Asyik
Laporan : Faustina (8A/9) dan
Regina (8A/26)
MENJADI satpam itu pe-
nuh tantangan. Bekerja
dari pagi sampai malam
atau malam hingga pagi. Menjadi satpam dituntut
disiplin waktu.
Sedikitnya, sekolah memiliki 11 satpam yang
dipekerjakan oleh PT Jagarag dan ditempatkan di
SD dan SMPK Santa Clara.
Salah satunya, satpam yang sudah bekerja
cukup lama, hampir 42 bulan, yakni Muham-
mad Zainul Arif. “Saya suka bekerja di sini.
Siswanya ramah-ramah,” kata bapak dengan
satu putra ini.
Bukan hanya menjaga keamanan, tugas satpam
juga melayani tamu yang belum mengenal area di
sekolah. Kadang juga menerima
titipan obat dan kacamata, bukan
makanan.
“Masih banyak orangtua siswa
yang menitipkan makanan,
padahal itu tidak boleh,” lanjut
Pak Zainul Arif yang kadang di
pos SD dan juga di parkiran timur SMPK Santa
Clara.
Sementara itu, rekannya Moh Sukroni H, hampir
mirip tugasnya dengan Pak Zainul Arif. Tugasnya
berpindah-pindah, bahkan seringkali mendapat
tugas tambahan menggantikan salah satu teman
yang sakit.
“Bagi saya, yang paling susah itu mengatur ken-
daraan roda dua yang parkir. Syukurlah, semua
mau bekerjasama,” jelas Pak Sukroni, yang telah
36 bekerja menjadi satpam ini. (*)
Pekerjaan yang Menantang
MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Relax
93
Dari : Someone from 9DUntuk : Diva Danica mumumuUcapan : Wherever you are. Wherever you are.I still love you
Dari : JuroUmtuk : Fabyola RistUcapan : Even thought you are my friend. I hope you want to be my girlfriend forever.
Dari : Laurensia (8A)Untuk : USF (Aghata, Amel, Nadja, Mary, Vivi, Audrey, Tere)Ucapan : Stay Fearless !
Dari : AdrianUntuk : SomeoneUcapan : HAHAHA
Dari : AdrianUntuk : SomeonUcapan : Wkwkwk
Dari : SomeoneUntuk : Karin Lieman (8D/4)Ucapan : Rin, selama ini aku menyembunyikan perasaanku ini. I Love You.
Dari : DhiaUntuk : AudreyUcapan : Hai, lagi apa?
Dari : RoselineUntuk : SemuanyaUcapan : Terima kasih atas se-mua bimbingan yang telah diberi-kan & teman2 yang keren.I Love You XO
Dari : Suka TemanUntuk : Semua anak Multy Clean di St.ClaraUcapan : Tetap semangat dalam bekerja dalam bekerja dan sukses selalu
Dari : Sri RahayuUntuk : Semua orangUcapan : Selamat hari Natal dan Tahun Baru. Semoga yang diinginkan menjadi kenyataan & sukses
Dari : Bu Yayuk (Roof Garden)Untuk : Suster & Mitra kerjaUcapan : Selamat Natal 2012 & Tahun baru 2013 serta Selamat Ultah ke 40 th SMPK.Santa Clara Surabaya. Sukses selalu.
Dari : Pak Hadi (El Paraiso) Untuk : Mitra Kerja St.ClaraUcapan : Selamat Natal dan Ta-hun Baru 2013. Sukses Selalu
Dari : Bu ZulianaUntuk : Seluruh warga sekolah Santa ClaraUcapan : Selamat ultah yang ke 40 SMPK Santa Clara dan selamat natal untuk seluruh warga sekolah santa clara Surabaya
Dari : You Secret AdmirerUntuk : Karin LiemanUcapan : I can’t hide these fell-ings anymore :(
Dari : Giselle NadjaUntuk : CatherineUcapan : Woii, tambah alay you!! XOXO lopelope
Dari : Elaine dan PriscilUntuk : Saint-ex 2012Ucapan : Saint-ex never die !! Saint-ex ciayooo & cemungutzz
Dari : SomeoneUntuk : Shania LiangUcapan : Lief goes on,past doesn’t mean anything. Forget the past.Fight for love.Morning Glory
Dari : 8A-24Untuk : 8AUcapan : Remember our memory together.
Dari : Billy Pratama 9DUntuk : Teresa Avila 8BUcapan : Aku minta maaf kalau aku punya salah sama kamu, tapi aku hanya ingin berteman dengan-mu.
Dari : AdistyUntuk : Saint-ex 2012Ucapan : will never forget you guys!!!
Dari : Lisa Puspitasari 8A/17Untuk : Aditya Guncoro 8B
Ucapan : Mumumummmmu
Dari : @iLikeeParamoreUntuk : @J_Leo214Ucapan : Ditolak adalah jadian yang tertunda.
Dari : Jerry(@J_Leo214)Untuk : @GozaliBilly, @iLikeeP-aramore, @ChristoCorleon, RickyUcapan : 5th Avenue always in our heart
Dari : TiffanyUntuk : 2V_AT’s Ucapan : Best Friend Forever until we die. Tetep keep contact ya friends meskipun Vale pindah ke Ibu kota.
Dari : Billy Gozali Untuk : Jerry LeoUcapan : Buncit adalah sixpack yang tertunda.
Dari : @regejuehh, @mau-reen_nyo, @brigitaroseline, @mariasonya_, @Theresialolla_ , @camiliaruslie, @jessicaclauUntuk : 7GEUcapan : never be replace, Love you!
Dari : Billy GozaliUntuk : 7GEUcapan : I love you & I will miss you. Mumumu tralala
Dari : Stefanny MK 9A/34Untuk : Rosaline Alim S 8CUcapan : always keep smiling. GBU
Dari : AdelineUntuk : Adelinatic (Adit(8b))Ucapan : Tetap syg akuw yach. Pasang dp buat yg syg. PM1X! Lopelope
Dari : SomeoneUntuk : Karin 8D/04Ucapan : I love you Karin. Will you be my girlfriend?!
Dari : Bp BangkitUntuk : Seluruh siswa/1 SMPUcapan : Tetap semangat di se-mester genap, Tingkatkan prestasi!
Dari : Bu SiscaUntuk : Sr. Benedicta Suhananti MC, Sr Marselina SiuUcapan : Selamat Tahun Baru 2013
94MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Our Message
Dari : Mrs. SiscaUntuk : Anak–anakku kelas 7dUcapan : Merry Christmas 2012 and happy New Year 2013. Berkat Tuhan selalu besertamu
Dari : PamelaUntuk : SanclarUcapan : Happy 40th Birthday! Keep ighting!
Dari : Adisty, Nina, Jesslyn, Diana mokoUntuk : Saint-ex 2012Ucapan : Ingatlah hari ini
Dari : Andy (8A)Untuk : Jozario (9B)Ucapan : I love you, ko. Semoga kita long last !
Dari : WAUntuk : someoneUcapan : Thx for the memories
Dari : JerryUntuk : KeziaUcapan : I miss you, semoga kita tidak berpisah, walau jauh dimata dekat di hati
Dari : Bu IinUntuk : Siswa–siswi SanclarUcapan : Semangat belajar ya
Dari : Bpk VincentUntuk : Semua pembaca dan Geo & Agnes anakkuUcapan : Selamat membaca, “Tu-han memberkati”
Dari : B.YantiUntuk : Seluruh warga SMPK Santa ClaraUcapan : Selamat Hari Natal dan Tahun Baru. Tetap semangat !
Dari : B ErnyUntuk : Siswa kelas IXUcapan : It is a must to study hard
Dari : HaryadiUntuk : Tim Majalah DiantaraUcapan : Karya kecil akan menja-di besar, apabila dilakukan dengan jiwa besar. Selamat Natal
Dari : Juro Untuk : DhidiUcapan : Be my girlfriend?
Dari : Pak DickyUntuk : Bu Priza dan Bu YessyUcapan : Semoga lekas sembuh dan sehat selalu. Amin
Dari : Keluarga Besar TK Santa ClaraUntuk : SMPK Santa ClaraUcapan : Proiciat atas pelay-anan selama 40 tahun.Makin jaya, makin sukses.
Dari : Bu MariaUntuk : Seluruh warga SMPUcapan : Selamat ulang tahun yang ke-40 th ya... Semoga dapat melayani lebih baik lagi.
Dari : Bu MariaUntuk : Para siswa kelas IX, mulai dari Albertus Andri sampai dengan TiffanyUcapan : Selamat berjuang men-empuh berbagai ujian. Masa depan ada di tanganmu.
Dari : Bu MariaUntuk : Anak-anak VII AUcapan : Ayo kita berjuang ber-sama di semester genap. God Bless you.
Dari : Bu MariaUntuk : Seluruh panitia pentas seni 2013Ucapan : Terima kasih untuk ide-ide kreatif & kerja keras Anda. Semoga Tuhan membalas kebaikan anda semua.
Dari : Ibu Helena (TK)Untuk : Semua suster, guru, karyawan, dan siswa/i SMPK Santa ClaraUcapan : Proiciat atas 40 thn SMPK Santa Clara. Tetap seman-gat dan semoga Santa Clara tetap sukses dan jaya.
Dari : Ibu Sisilia (TK)Untuk : Semua suster, guru, karyawan, dan siswa/i SMPK Santa ClaraUcapan : Proiciat atas 40 thn
SMPK Santa Clara. Tetap seman-gat dan semoga Santa Clara tetap sukses danjaya.
Dari : AkuUntuk : KamuUcapan : I love You
Dari : SomeoneUntuk : SomeoneUcapan : Jok nonton TV tros!
Dari : KathlynUntuk : SMPK Santa ClaraUcapan : Selamat ulang tahun SMPK Santa Clara ke-40! Semoga sukses selalu dan selalu eksis & jaya.
Dari : Bp. Yosua Beny Barkah
Untuk : Seluruh warga sekolah Santa Clara termasuk sayaUcapan : Pergunakan seluruh anggota tubuh kita untuk ke-mulian Tuhan kita tercinta, Tuhan Yesus Kristus! JCLU, amin.
Dari : Bp. Yosua Beny BarkahUntuk : SMP Katolik Santa ClaraUcapan : Selamat ulang tahun sekolahku, tempatku bekerja, tempatku mengabdi, engkau sudah membentuk pribadi-pribadi yang luar biasa pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi! Terus maju!
Dari : Bp. Yosua Beny BarkahUntuk : Bp. Dodit MulyantoUcapan: Selamat terus mengem-bangkan prestasi di tempat tugas yang sangat cocok dengan cita-cita yang belum terjangkau, kreatif, keindahan, yang engkau ciptakan terus selalu diingat! Bless forever
Dari : Bp. Yosua Beny BarkahUntuk : Semua para siswa-siswi lulusan dari Sekolah Santa Clara
MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Our Message
95
Ucapan : Selamat mengabdi di tempat kerja yang dianugerahkan Tuhan dengan bijaksana sehingga dapat membangun bangsa dan un-tuk kemuliaan Tuhan Yesus! JCLU, amin.
Dari : Bp. Yosua Beny BarkahUntuk : Seluruh warga sekolah Santa Clara termasuk sayaUcapan : Mari kita mengenal dengan lebih sungguh-sungguh lagi Tuhan Yesus, agar kita lebih mengasihiNya! JCLU amin!
Dari : Ibu LisaUntuk : SMPK Santa ClaraUcapan : Selamat ulang tahun ke-40 sukses selalu & tambah jaya
Dari : Ibu DianaUntuk : SMPK Santa ClaraUcapan : Selamat HUT ke-40. Sukses selalu & makin maju
Dari : Ibu WulansariUntuk : SMPK Santa ClaraUcapan : Selamat ultah, sukses selalu & makin maju
Dari : Sr. Selly, MCUntuk : Seluruh karyawan multi clean dan keamananUcapan : Terima kasih atas pelay-anannya di Santa Clara. Tetap semangat, dan semoga Tuhan memberkati.
Dari : Ibu InnaUntuk : SMPK Santa ClaraUcapan : Selamat ulang tahun ke-40. Semoga semakin sukses dan
berprestasi. Tuhan memberkati.
Dari : Ibu Yuni Y. TaslimUntuk : SMPK Santa ClaraUcapan : Selamat ulang tahun ke-40. Semoga semakin sukses dan berprestasi. Tuhan memberkati.
Dari : TiffanyUntuk : SMP Santa ClaraUcapan : Happy birthday to San-clar.
Dari : MelitaUntuk : 4jendralUcapan : Tetaplah semangat dalam bertempur sebelum menca-pai kemauan.
Dari : Bu RahayuUntuk : Siswa Kelas 9Ucapan : Berdoa dan tingkatkan belajar kalian, semoga sukses dalam menempuh ujian
Dari : Sr Selly MCUntuk : Bapak/ibu/guru/karya-wan dan para siswaUcapan : Proiciat atas 40 tahun Sanclar dalam pelayanannya. Maju terus, pantang mundur. Tuhan Yesus memberkati.
Dari : Bu VeraUntuk : SMPK Santa ClaraUcapan : Selamat merayakan 40 tahun. Smoga cahaya Kristus selalu menerangi karya pendidikan di masa depan.
Dari : Bu Christine
Untuk : Ytk suster, bapak, ibu guruUcapan : Tuhan datang dan hadir di tengah kita, bukan untuk dilayani tapi Dia datang dan hadir ke dunia untuk menebus dosa dan menyelamatkan kita. Selamat Natal 2012, dan Tahun Baru 2013. Mari kita datang kepadaNya.
Dari : Jesika AltheaUntuk : DivaUcapan : Baby, thanks for the memories. Don’t forget me. I’ll miss you and I love you, baby.
Dari : Lao Shi FennyUntuk : Suster dan bapak/ibu guruUcapan : Selamat Natal 2012 dan Tahun Baru 2013
Dari : Pak BangkitUntuk : Suster dan bapak/ibu guruUcapan : Selamat Natal 2012 dan Tahun Baru 2013
Dari : Bu RahayuUntuk : Seluruh siswa kelas 7 dan 8Ucapan : Berdoalah dan berusa-halah untuk meraih impianmu dan ingat hidup adalah perjuangan
Dari : Bu AgnesUntuk : Suster dan bapak/ibu guruUcapan : Selamat Natal 2012 dan Tahun Baru 2013
Dari : CancerUntuk : Bapak VincentiusUcapan : Selamat ya, punya rumah baru
Dari : Bu VeraUntuk : Panitia 40 Tahun SekolahUcapan : Terima kasih kerja sa-manya. Semoga semuanya terjadi demi kemuliaan Tuhan
Dari : Bu ChristineUntuk : Yth para siswa SMP Katolik Santa ClaraUcapan : Damai sejahtera bagi kita sekalian. Mengucapkan Sela-mat Natal 2012 dan Tahun Baru 2013. Semoga dengan datangnya Sang Juru Selamat hidup kita sen-antiasa diperbaharui. Dan menjadi lebih baik serta Ok! Mari kita ting-katkan semangat kita untuk tetap selau berpegang jujur, disiplin dan bertanggung jawab.
96MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013
Our Message
Top Related