8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
1/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-1
PERCOBAAN I
DASAR PENGKONDISIAN SINYAL DIGITAL
A.PENENTUAN TINGKAT TEGANGAN UNTUK LOGIKA 1 DAN 0
1. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat membuat rangkaian logika dengan bantuan piranti semi-
konduktor sederhana.
Dapat menentukan logika 1 dan logika 0 dari suatu rangkaian logika.
2.TEORI DASAR
Rangkaian logika adalah rangkaian listrik (elektronik) yang menerapkan
Aljabar Boole atau di dalamnya diterapkan Aljabar Boole. Dimana terdapat piranti
dua keadaan (two-state device) yang hanya memiliki dua keadaan operasional stabil
(yaitu keadaan ON atau OFF) yang tidak terjadi bersamaan. Piranti dua keadaan
akan menghasilkan logika 1 atau logika 0 (contohnya kombinasi saklar dan lampu,
dioda, transistor, magnet dan sebagainya).
Gambar 1.1 Kombinasi saklar dengan lampu untuk logika 1 dan 0
Banyak kontrol proses menggunakan teknik digital. Sebelum besaran-besaran
variabel dinamis dan informasi kontrol ditampilkan dalam bentuk penampilan
digital, maka terlebih dahulu dilakukan pengkondisian sinyal digital
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
2/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-2
Pengkondisian sinyal digital adalah pengkodean terhadap besaran/informasi
kontrol tersebut ke dalam bentuk digital.
Sinyal digital adalah sinyal yang hanya mempunyai dua tingkat keadaan
(misalnya keadaan arus atau tegangan). Keadaan tegangan maksimum biasanya
disebut logika 1 (satu) dan keadaan tegangan minimum disebut logika 0 (nol).
Dapat pula terjadi dalam pengkondisian sinyal digital dari proses dimana tegangan
nol berlaku sebagai logika 1(satu) dan tegangan maksimum sebagai logika 0 (nol).
Contoh-contoh penghasil logika 1 dan 0.
Tabel 1.1 Alat-alat yang menghasilkan logika 1 dan 0
Nama alat
Rangkaian saklar (lampu)
Keadaan operasi
Logika 1
Tertutup (lampu menyala)
Logika 0
Terbuka (lampu padam)
Dioda Konduksi (bias maju) Mem-blok (bias balik)
Transistor Daerah jenuh Daerah titik mati (cut-off)
Kontak normally open (NO) Tertutup Terbuka
Magnet Saturasi positif Saturasi negatif
Kertas berlubang (punched
tape)Ada pulsa Tidak ada pulsa
Level tegangan Level tinggi Level rendah
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
3/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-3
3.DIAGRAM RANGKAIAN
Gambar 1.2 Gerbang OR sederhana 2 input dengan logika positif
Gambar 1.3Gerbang AND sederhana 2 input dengan logika positif
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
4/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-4
Gambar 1.4 Gerbang OR sederhana 2 input dengan logika negatif
Gambar 1.5 Gerbang AND sederhana 2 input dengan logika negatif
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
5/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-5
Gambar 1.6 Gerbang AND 2 input
Gambar 2.7 Gerbang OR 2 input
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
6/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-6
4.ALAT DAN BAHAN
Modul parktik Pengkondisian Sinyal Analog
Multimeter
Kabel-kabel
5.PROSEDUR PERCOBAAN
Membuat rangkaian seperti pada Gambar 1.2.
Menutup saklar S, kemudian mengatur potensiometer RP sehingga
LED menyala.
Mengukur tegangan titik A, B, dan C. Mengatur kembali potensiometer RP hingga LED padam.
Mengukur lagi tegangan titik A, B, dan C.
Membuat Tabel dari data yang telah diperoleh dalam percobaan.
Melakukan langkah Poin a sampai poin f di atas untuk rangkaian pada
Gambar 1.3 sampai Gambar 1.7.
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
7/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-7
6.HASIL PERCOBAAN
Tabel 1.2 Data hasil percobaan untuk percobaan penentuan level tegangan untuk
logika 1 dan 0
Saklar Va(volt) Vb(volt) Vc(volt) LED
Percobaan gerbang OR sederhana 2 input dengan logika positif
On 0 5,0 4,4 Nyala
On 0 1,8 1,4 Padam
Percobaan gerbang AND sederhana 2 input dengan logika positif
On 5,0 0 0,4 Nyala
On 5,0 3 3,4 Padam
Percobaan gerbang OR sederhana 2 input dengan logika negatif
On 0 -4,6 -4,2 Nyala
On 0 -1,6 -1,2 Padam
Percobaan gerbang AND sederhana 2 input dengan logika negatif
On -4,8 0 -0,2 Nyala
On -4,8 -2,6 -3 Padam
Percobaan gerbang AND dengan 2 input
On 4,9 4,8 3,4 Nyala
On 4,9 0.4 0 Padam
Percobaan gerbang OR dengan 2 input
On 0 4,8 4,6 Nyala
On 0 2 0 Padam
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
8/54
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
9/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-9
2.Menghitung level tegangan untuk logika 1 dan 0 pada gerbang ANDsederhana 2 input dengan logika positif.
a. Pada saat LED menyala :
Dimana : VA = 5,0 volt
VB = 0 volt
VC = 0,4 volt
Karena gerbang AND maka berlaku: A . B = C
Diasumsikan : VA = 5,0 V memberi A = Logika 1
VB = 0 V memberi B = Logika 0
VC = 0,4 V memberi C = Logika 0Kemudian diuji: 1 . 0 = 0 adalah benar
Jadi logika 0 adalah 0,4 V ke bawah. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1.4
b.Pada saat LED Padam :
Dimana : VA = 5,0 volt
VB = 3 volt
VC = 3,4 volt
Karena gerbang AND maka berlaku: A . B = C
Diasumsikan : VA = 5,0 V memberi A = Logika 1
VB = 3 V memberi B = Logika 1
VC = 3,4 V memberi C = Logika 1
Kemudian diuji: 1 . 1 = 1 adalah benar
Jadi logika 1 adalah 3 V ke atas. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1.4
3. Menghitung level tegangan untuk logika 1 dan 0 pada gerbang ORsederhana 2 input dengan logika negatif.
a. Pada saat LED menyala :
Dimana : VA = 0 volt
VB = -4,6 volt
VC = -4,2 volt
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
10/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-10
Karena gerbang OR maka berlaku: A + B = C
Diasumsikan : VA = 0 V memberi A = Logika 0
VB = -4,6 V memberi B = Logika 1
VC = -4,2 V memberi C = Logika 1
Kemudian diuji: 0 + 1 = 1 adalah benar
Jadi logika 1 adalah -4,2 volt ke bawah. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel
1.5
b.Pada saat LED Padam :
Dimana : VA = 0 voltVB = -1,6 volt
VC = -1,2 volt
Karena gerbang OR maka berlaku: A + B = C
Diasumsikan : VA = 0 V memberi A = Logika 0
VB = -1,6 V memberi B = Logika 0
VC = -1,2 V memberi C = Logika 0
Kemudian diuji: 0 + 0 = 0 adalah benar
Jadi logika 0 adalah -1,6 volt ke atas. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1.5
4. Menghitung level tegangan untuk logika 1 dan 0 pada gerbang ANDsederhana 2 input dengan logika negatif.
a. Pada saat LED menyala :
Dimana : VA = -4,8 volt
VB = 0 volt
VC = -0,2 volt
Karena gerbang AND maka berlaku : A . B = C
Diasumsikan : VA = -4,8 V memberi A = Logika 1
VB = 0 V memberi B = Logika 0
VC = -0,2 V memberi C = Logika 0
Kemudian diuji: 1 . 0 = 0 adalah benar
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
11/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-11
Jadi logika 0 adalah -0,2 volt ke atas. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1.6
b.Pada saat LED Padam :
Dimana : VA = -4,8 volt
VB = -2,6 volt
VC = -3 volt
Karena gerbang AND maka berlaku : A . B = C
Diasumsikan : VA = -4,8 V memberi A = Logika 1
VB = -2,6 V memberi B = Logika 1
VC = -3 V memberi C = Logika 1
Kemudian diuji: 1 . 1 = 1 adalah benarJadi logika 1 adalah -2,6 V ke bawah. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1.6
5. Menghitung level tegangan untuk logika 1 dan 0 pada gerbang ANDsederhana 2 input.
a. Pada saat LED menyala :
Dimana : VA = 4,9 volt
VB = 4,8volt
VC = 3,4 volt
Karena gerbang AND maka berlaku : A . B = C
Diasumsikan : VA = 4,9 V memberi A = Logika 1
VB = 4,8 V memberi B = Logika 1
VC = 3,4 V memberi C = Logika 1
Kemudian diuji: 1 . 1 = 1 adalah benar
Jadi logika 1 adalah 3,4 volt ke atas. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1.7
b.Pada saat LED Padam :
Dimana : VA = 4,9 volt
VB = 0,4 volt
VC = 0 volt
Karena gerbang AND maka berlaku : A . B = C
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
12/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-12
Diasumsikan : VA = 4,6 V memberi A = Logika 1
VB = 0,4 V memberi B = Logika 0
VC = 0 V memberi C = Logika 0
Kemudian diuji: 1 . 0 = 0 adalah benar
Jadi logika 0 adalah 0,4 volt ke bawah. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel
1.7
6. Menghitung level tegangan untuk logika 1 dan 0 pada gerbang ORsederhana 2 input.
a. Pada saat LED menyala :
Dimana : VA = 0 voltVB = 4,8 volt
VC = 4,6 volt
Karena gerbang AND maka berlaku : A + B = C
Diasumsikan : VA = 0 V memberi A = Logika 0
VB = 4,8 V memberi B = Logika 1
VC = 4,6 V memberi C = Logika 1
Kemudian diuji: 0 + 1 = 1 adalah benar
Jadi logika 1 adalah 4,6 volt ke atas. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1.8
b. Pada saat LED Padam :
Dimana : VA = 0 volt
VB = 2 volt
VC = 0 volt
Karena gerbang AND maka berlaku : A + B = C
Diasumsikan : VA = 0 V memberi A = Logika 0
VB = 2 V memberi B = Logika 0
VC = 0 V memberi C = Logika 0
Kemudian diuji: 0 + 0 = 0 adalah benar
Jadi logika 0 adalah 2 volt ke bawah. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1.8
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
13/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-13
Hasil selengkapnya dari analisa di atas dapat dilihat pada Tabel 1.3 sampaidengan Tabel 1.8
Tabel 1.3 Hasil analisa percobaan gerbang 2 input dengan logika positif.
Logika Level Tegangan LED
1 4,4 V Nyala
0 1,8 V Padam
Tabel 1.4 Hasil analisa percobaan gerbang AND sederhana 2 input dengan logikapositif.
Logika Level Tegangan LED
0 0,4 V Nyala
1 3 V Padam
Tabel 1.5 Hasil analisa percobaan gerbang OR sederhana 2 input dengan logikanegatif.
Logika Level Tegangan LED
1 -4,2 V Nyala0 -1,6 V Padam
Tabel 1.6 Hasil analisa percobaan gerbang AND sederhana 2 input dengan logikanegatif.
Logika Level Tegangan LED
0 -0,2 V Nyala
1 2,6 V Padam
Tabel 1.7 Hasil analisa percobaan gerbang AND 2 input.
Logika Level Tegangan LED
1 3,4 V Nyala
0 0,4 V Padam
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
14/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-14
Tabel 1.8 Hasil analisa percobaan gerbang OR 2 input.
Logika Level Tegangan LED
1 4,6 V Nyala
0 2 V Padam
8.KESIMPULAN
Setelah melaksanakan praktikum maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
a. Dari hasil percobaan dan analisa data yang telah dilakukan dapatdisimpulkan bahwa gerbang logika hanya mengenal 2 nilai output yaitu
1 dan 0.
b. Pada gerbang OR, apabila salah satu semua kakinya bernilai maka
output atau hasil keluaran gerbang bernilai 1 juga.
c. Pada gerbang AND output atau hasil keluaran gerbang bernilai 1
apabila semua kaki inputnya bernilai 1.
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
15/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-15
B. PENGUJIAN GERBANG NOT DAN BEBERAPA GERBANG 2- INPUT
1. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat membuat rangkaian-rangkaian dengan gerbang-gerbang logika.
Dapat mengetahui karakteristik dari gerbang NOT.
2. TEORI DASAR
Gerbang logika adalah piranti (device) yang mempunyai satu (atau lebih)
masukan dan satu keluaran secara matematis dapat ditulis :
Z = f (x) atau Z = f (x) atau z = f (x,y,.......)
Z = Variabel terikat (sebagai keluaran)X,y,.... = Variabel biner (sebagai masukan)
F = Operator (mewakili jenis gerbang)
Nama dari gerbang logika disesuaikan dengan operasi Aljabar Boole yang dapat
dijalankan menggunakan gerbang AND, NAND, OR, NOR, NOT, XOR, XNOR.
Gerbang logika umumnya berwujud IC (Integrated Circuit), yang mana
terdapat banyak jenis-jenis IC seperti : IC DTL, IC RTL, IC TTL, IC ECL, IC
MOS, IC CMOS.
Sejak ditemukannya piranti elektronika yang disebut IC (Integrated Circuit),
maka teknologi elektronika yang telah mengalami perkembangan yang sangat
pesat. IC adalah piranti semi konduktor yang telah memadukan didalamnya
tahanan-tahanan, dioda-dioda, transistor-transistor, dan kapasitor. IC banyak
dijumpai di pasaran karena ukurannya kecil, serta tidak terlalu mahal.
Kedudukan instrumen analog telah banyak digantikan oleh instrumen digital
dikarenakan adanya IC yang berfungsi sebagai gerbang-gerbang logika, penguat
operasional, dan sebagainya.
Gerbang NOT adalah gerbang yang mempunyai satu masukan dan satu
keluaran dengan fungsi membalik dari sinyal masukan.
AY
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
16/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-16
Gambar 1.8 Simbol gerbang NOT (INVERTER)
3.DIAGRAM RANGKAIAN.
Gambar 1.9 Rangkaian percobaan gerbang NOT
DIAGRGambar 1.10 Gerbang AND dengan 2 input
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
17/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-17
Gambar 1.11 Gerbang OR dengan 2 input
Gambar 1.12Gerbang NAND dengan 2 input
Gambar 1.13Gerbang NOR dengan 2 input
4.ALAT DAN BAHAN
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
18/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-18
Modul praktik Pengkondisian Sinyal Digital
Multimeter
Kabel-kabel
5.PROSEDUR PERCOBAAN
Menyiapkan modul percobaan.
Membuat rangkaian seperti pada Gambar 1.9.
Mengukur tegangan titik A dan Y.
Membuat rangkaian seperti pada Gambar 1.10 dan 1.11
Mengukur lagi tegangan titik A, B, dan C
Membuat rangkaian seperti pada Gambar 1.12 dan Gambar 1.13.
Membuat Tabel dari data yang telah diperoleh dalam percobaan.
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
19/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-19
6. HASIL PERCOBAAN
Tabel 1.9 Hasil percobaan rangkaian gerbang NOT.Saklar Nama Logika LED VA(V) VY(V)
On
Off
1
0
Padam
Nyala
5,2
0
0
3,4
Tabel 1.10 Hasil percobaan gerbang AND 2 input dengan IC SN74LS08N
SaklarNama
Logika LED VA(V) VB(V) VY (V)
S1 S2 A B
ON ON 1 1 Nyala 5,2 5,2 3,6
ON OFF 1 0 Padam 5,2 0 0
OFF ON 0 1 Padam 0 5,2 0
OFF OFF 0 0 Padam 0 0 0
Tabel 1.11 Hasil percobaan gerbang OR 2 input dengan IC SN74LS32N
SaklarNama
Logika LEDVA
(V)
VB
(V)
VY
(V)S1 S2 A B
ON ON 1 1 Nyala 5,2 5,2 5,0
ON OFF 1 0 Nyala 5,2 0 5,0
OFF ON 0 1 Nyala 0 5,2 5,0
OFF OFF 0 0 Padam 0 0 0
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
20/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-20
Tabel 1.12 Hasil percobaan gerbang NAND 2 input dengan IC SN74LS08N
SaklarNama
Logika LEDVA
(V)
VB
(V)
VY
(V)S1 S2 A B
ON ON 1 1 Padam 5,2 5,2 0
ON OFF 1 0 Nyala 5,2 0 5,0
OFF ON 0 1 Nyala 0 5,2 5,0
OFF OFF 0 0 Nyala 0 0 5,0
Tabel 1.13 Hasil percobaan gerbang NOR 2 input dengan IC SN74LS32N
SaklarNama
Logika LEDVA
(V)
VB
(V)
VY
(V)S1 S2 A B
ON ON 1 1 Padam 5,2 5,2 0
ON OFF 1 0 Padam 5,2 0 0
OFF ON 0 1 Padam 0 5,2 0
OFF OFF 0 0 Nyala 0 0 3,8
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
21/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-21
7. ANALISA HASIL PERCOBAAN
1. Menghitung percobaan gerbang NOT.
Karena gerbang yang digunakan adalah gerbang NOT, maka berlaku Y :
Misalnya : VA = 5,2 V logika 1
VY = 0 V logika 0
LED = Padam
Y : = 0
Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1.14
2.Menghitung percobaan gerbang AND 2 Input.
Karena gerbang yang digunakan adalah gerbang AND maka berlaku :C=
A.B
Misalnya :
Untuk data 1 : VA = 5,2 V logika 1
VB = 5,2 V logika 1
VC = 3,6 V logika 1
LED = Menyala
C = A . B => 1.1 =1
Untuk data 3 : VA = 0 V logika 0
VB = 5,2 V logika 1
VC = 0 V logika 0
LED = Padam
C = A . B => 0.1 =0Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1.15
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
22/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-22
3.Menghitung percobaan gerbang OR 2 input.
Karena gerbang yang digunakan adalah gerbang OR, maka berlaku :C=
A+B
Misalnya :
Untuk data 1 : VA = 5,2 V logika 1
VB = 5,2 V logika 1
VC = 5,0 V logika 1
LED = Menyala
C = A + B => 1 + 1 =1
Untuk data 4 : VA = 0 V logika 0
VB = 0 V logika 0
VC = 0 V logika 0
LED = Padam
C = A + B => 0 + 0 = 0
Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1.16
4.Menghitung percobaan gerbang NAND 2 input.
Karena gerbang yang digunakan adalah gerbang NAND, maka berlaku C =
A.B
Misalnya :
Untuk data 1 : VA = 5,2 V logika 1
VB = 5,2 V logika 1
VC = 0 V logika 0
LED = Padam
C = A.B => 1.1 = 1 = 0
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
23/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-23
Untuk data 3 : VA = 0 V logika 0
VB = 5,2 V logika 1
VC = 5,0 V logika 1
LED = Menyala
C = A.B => 0.1 = 0 = 1
Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1.17
5.Menghitung percobaan gerbang NOR
2 Input.Karena gerbang yang digunakan adalah gerbang NOR, maka berlaku :C =
A+B
Misalnya :
Untuk data 2 : VA = 5,2 V logika 1
VB = 0 V logika 1
VC = 0 V logika 0
LED = Padam
C = A+B => 1+1 = 1 = 0
Untuk data 4 : VA = 0 V logika 0
VB = 0 V logika 0
VC = 3,8 V logika 1
LED = Menyala
C = A+B => 0+0 = 0 = 1
Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1.18
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
24/54
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
25/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-25
Tabel 1.18 Hasil analisa percobaan gerbang NOR 2 input.
A B A . B = C LED
1 1 0 Padam
1 0 0 Padam
0 1 0 Padam
0 0 1 Nyala
9.KESIMPULAN
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
26/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-26
a. Dari hasil percobaan dan analisa percobaan maka disimpulkan bahwa
gerbang NOT berfungsi sebagai inverter atau pembalik, apabila inputnya
bernilai 1 maka outputnya bernilai 0 dan sebaliknya.
b. Gerbang NAND yaitu hasil gerbang antara gabungan NOT dan gerbang
AND apabila semua inputnya bernilai 1 dan outputnya bernilai 0.
c. Gerbang NOR adalah hasil gabungan antara gerbang NOT dan gabungan
OR, apabila semua atau salah satu inputnya 1 maka outputnya bernilai 0.
a. PENGUJIAN BEBERAPA GERBANG 2- MASUKAN TERKOMBINASI
DENGAN GERBANG NOT
1.3.1 TUJUAN PERCOBAAN
Dapat membuat rangkaian-rangkaian dengan gerbang-gerbang logika.
Dapat membuktikan beberapa hukum aljabar bool.
1.3.2 TEORI DASAR
Aljabar Boole adalah suatu alat atau prosedur matematika yang
membolehkan adanya kombinasi-kombinasi dari kondisi-kondisi benar/salah pada
berbagai operasi logik sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan.
Komponen dasar dari rangkaian digital adalahAND, OR, NAND, NOR, NOT
(INVERTING). Gambar berikut memperlihatkan simbol-simbol untuk gerbang-
gerbang OR, AND, NOR (NOT OR) dan NAND (NOT AND).
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
27/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-27
Gambar 1.14. Simbol-simbol untuk beberapa gerbang logika. (a)AND 2 input, (b)AND 3input, (c)OR 2 input, (d)OR 3 input, (e)NAND 2 input, (f)NAND 3 input,(g)Nor 2 input, (h)NOR 3 input.
Gerbang logika adalah gerbang logika dengan satu masukan atau lebih dan
satu keluaran. Sifat dari gerbang AND adalah : keluaran bernilai satu hanya jika
masukan bernilai logika 1. sedangkan sifat dari gerbang OR adalah : keluaran
bernilai logika 1 jika masukan atau lebih bernilai logika 1 berdasarkan hak tersebut
dapat diabuat tabael kebenarannya sebagai berikut :
Tabel 1.19 Tabel kebenaran fungsi AND dan NAND
A B C A . B A . B . CA . B A. B . C
1 1 1 1 1 0 0
1 1 0 1 0 0 1
1 0 1 0 0 1 1
1 0 0 0 0 1 1
0 1 1 0 0 1 1
0 1 0 0 0 1 1
0 0 1 0 0 1 1
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
28/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-28
0 0 0 0 0 1 1
Tabel 1.20 Tabel kebenaran fungsi OR dan NOR
A B C A + B A + B + CA + B A + B + C
0 1 1 1 1 0 0
0 1 0 1 1 0 0
0 0 1 1 1 0 0
0 0 0 1 1 0 0
1 1 1 1 1 0 0
1 1 0 1 1 0 0
1 0 1 0 1 1 0
1 0 0 0 0 1 1
1.3.3 DIAGRAM RANGKAIAN
(a)
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
29/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-29
(b)
Gambar 1.15 Rangkaian percobaan gerbang-gerbang IC. (a) Kombinasi AND dan NOT.(b) Kombinasi NAND dan NOT.
(a)
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
30/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-30
(b)
Gambar 1.16 Rangkaian percobaan gerbang-gerbang IC. (a) Kombinasi OR dan NOT, (b)Kombinasi NOR dan NOT.
1.3
.4
ALAT DAN BAHAN Modul praktik Pengkondisian Sinyal Digital.
Multimeter
Kabel-kabel.
1.3.5 PROSEDUR PERCOBAAN
a. Menyiapkan modul percobaan.
b. Membuat rangkaian pada seperti pada Gambar 1.15 (a)
c. Mengukur lagi tegangan titik A, B, Z, dan Y.
d. Membuat Tabel dari data yang telah diperoleh dalam percobaan.
e. Melakukan langkah No.1 dan No.3 di atas untuk rangkaian pada
Gambar 1.15 (b) sampai Gambar 1.16 (b).
f. Membuatkan Tabel dari semua data yang telah diperoleh.
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
31/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-31
1.3.6 HASIL PERCOBAAN
Tabel 1.21 Hasil percobaan gerbang AND dan NOT
Tabel 1.22
Hasil percobaan gerbang NAND dan NOT
SaklarA B VA(V) VB(V) Vz(V) VY(V)
LED
S1 S2 D1 D2
ON ON 1 1 5,2 5,2 3,8 0 Nyala Padam
ON OFF 1 0 5,2 0,2 0,2 3,6 Padam Nyala
OFF ON 0 1 0 5,2 0,2 3,6 Padam Nyala
OFF OFF 0 0 0 0,2 0,2 3,6 Padam Nyala
SaklarA B VA(V) VB(V) Vz(V) VY(V)
LED
S1 S2 D1 D2
ON ON 1 1 5,2 5,2 0,2 3,6 Padam Nyala
ON OFF 1 0 5,2 0 5 0,2 Nyala Padam
OFF ON 0 1 0 5,2 5 0,2 Nyala Padam
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
32/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-32
Tabel 1.23Hasil percobaan gerbang OR dan NOT
Tabel 1.24 Hasil percobaan gerbang NOR dan NOT
1.3.7 ANALISA HASIL PERCOBAAN
1.3.7.1Menghitung percobaan kombinasi gerbang AND dan NOT.
Karena gerbang yang digunakan adalah gerbang AND dan NOT, maka
berlaku : Z = A . B
Y = ZMisalnya : VA = 5 V logika 1
VB = 5 V logika 1
VZ = 3,8 V logika 1
VY = 0 V logika 0
Z = A . B LED : Nyala Y = Z LED : Padam
OFF OFF 0 0 0 0 5 0,2 Nyala Padam
SaklarA B VA(V) VB(V) Vz(V) VY(V)
LED
S1 S2 D1 D2
ON ON 1 1 5,2 5,2 5 0,2 Nyala Padam
ON OFF 1 0 5,2 0 5 0,2 Nyala Padam
OFF ON 0 1 0 5,2 5 0,2 Nyala Padam
OFF OFF 0 0 0 0 0 3,6 Padam Nyala
SaklarA B VA(V) VB(V) Vz(V) VY(V)
LED
S1 S2 D1 D2
ON ON 1 1 5,2 5,2 0,2 3,6 Padam Nyala
ON OFF 1 0 5,2 0 0,2 3,6 Padam Nyala
OFF ON 0 1 0 5,2 0,2 3,6 Padam Nyala
OFF OFF 0 0 0 0 3,6 0,2 Nyala Padam
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
33/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-33
= 1.1 = 1 = 1 = 0
Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1.25
1.3.7.2Menghitung percobaan kombinasi gerbang NAND dan NOT.
Karena gerbang yang digunakan adalah gerbang NAND dan NOT, maka
berlaku : Z = A . B
Y = Z
Misalnya : VA = 5 V logika 1
VB = 5 V logika 1
VZ = 0 V logika 0
VY = 3,8 V logika 1
Z = A . B LED : Padam Y = Z LED : Nyala
= 1.1 = 0 = 0 = 1
Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1.26
1.3.7.3Menghitung percobaan kombinasi gerbang OR dan NOT.
Karena gerbang yang digunakan adalah gerbang OR dan NOT, maka
berlaku: Z = A + B
Y = Z
Misalnya : VA = 5 V logika 1
VB = 5 V logika 1
VZ = 5 V logika 1
VY = 0 V logika 1
Z = A + B LED : Padam Y = Z LED : Nyala
= 1+1 = 0 = 0 = 1
Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1.27
1.3.7.4Menghitung percobaan kombinasi gerbang NOR dan NOT.
Karena gerbang yang digunakan adalah gerbang NOR dan NOT, maka
berlaku: Z = A + B
Y = Z
Misalnya : VA = 5 V logika 1
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
34/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-34
VB = 5 V logika 1
VZ = 0 V logika 0
VY = 3,4 V logika 1
Z = A + B LED : Padam Y = Z LED : Nyala
= 1+1 = 0 = 0 = 1
Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1.28
1.3.8 TABEL HASIL ANALISA DATA
Tabel 1.25 Hasil analisa percobaan gerbang AND dan NOT
VA VB VZ D1 VY D21 1 1 Nyala 0 Padam
1 0 0 Padam 1 Nyala
0 1 0 Padam 1 Nyala
0 0 0 Padam 1 Nyala
Tabel 1.26 Hasil analisa percobaan gerbang NAND dan NOT
VA VB VZ D1 VY D2
1 1 0 Padam 1 Nyala
1 0 1 Nyala 0 Padam
0 1 1 Nyala 0 Padam
0 0 1 Nyala 0 Padam
Tabel 1.27 Hasil analisa percobaan gerbang OR dan NOT
VA VB VZ D1 VY D2
1 1 1 Nyala 0 Padam1 0 1 Nyala 0 Padam
0 1 1 Nyala 0 Padam
0 0 0 Padam 1 Nyala
Tabel 1.28 Hasil analisa percobaan gerbang NOR dan NOT
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
35/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-35
VA VB VZ D1 VY D2
1 1 0 Padam 1 Nyala
1 0 0 Padam 1 Nyala
0 1 0 Padam 1 Nyala
0 0 1 Nyala 0 Padam
1.3.9 KESIMPULAN
Setelah melaksanakan praktikum maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
a. Dapat disimpulkan bahwa kombinasi gerbang AND dan NOT adalahberfungsi sebagai gerbang NAND.
b. Kombinasi gerbang NAND dan NOT adalah berfungsi sebagai gerbang
AND.
c. Kombinasi gerbang OR dan NOT adalah berfungsi sebagai gerbang
NOR.
d. Kombinasi gerbang NOR dan NOT adalah berfungsi sebagai gerbang
OR.
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
36/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-36
1.4 HUKUM-HUKUM ALJABAR BOOLE
1.4.1 TUJUAN PERCOBAAN
Dapat membuat rangkaian-rangkaian dengan gerbang-gerbang logika.
Dapat membuktikan beberapa hukum aljabar Boole.
Dapat membuat persamaan logika suatu proses pengontrolan danmengimplementasikannya dalam suatu rangkaian logika.
1.4.2 TEORI DASAR
Seperti halnya aljabar biasa, aljabar Boole tunduk juga pada hukum-hukum
dan aturan tertentu. Beberapa hukum dasar dalam aljabar Boole akan dibicarakan
berikut ini :
1.4.2.1Hukum identitas
A = A ... (1-1)
1.4.2.2Hukum idempoten
A = A . A . A. ........................................................ (1-2a)
A = A + A + A ............... (1-2b)
Suatu variabel akan sama hasilnya dengan variabel aslinya bila di-
AND-kan dan di-OR-kan dengan dirinya sendiri sebanyak sembarang
beberapa kali.
1.4.2.3Hukum Komplementasi
0A.A_
! ...... (1-3a)
1AA_
! ... (1-3b)
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
37/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-37
Suatu variabel yang di-AND-kan atau di-OR-kan dengan ingkarannya
akan selalu menghasilkan konstanta.
1.4.2.4Operasi terhadap konstanta
A . 0 = 0 .. (1-4a)
A . 1 = A . (1-4b)
A + 0 = A . (1-5a)
A + 1 = 1 . (1-5b)
1.4.2.5Hukum ingkaran rangkap
AA ! . (1-6)
Suatu variabel akan mempunyai hasil yang sama dengan variabel aslinya
jika mendapat operasi pengingkaran sebanyak n kali, dimana n bilangan
genap.
1.4.2.6Hukum komutatif
A . B = B . A .. (1-7a)
A + B = B + A .. (1-7b)
Dalam operasi OR atau AND terhadap variabel maka tidak mudah
urutannya dipertukarkan asalkan operasi aljabarnya sama.
1.4.2.7Hukum asosiatif
A . B . C = (A . B) . C = A . (B . C) = (A . C) . B..(1-8a)
A + B + C = (A + B) + C = A + (B + C) = (A + C) + .. (1-
8b)
Beberapa variabel yang mendapat operasi OR atau AND akan mempunyai
hasil yang sama meskipun beberapa diantaranya dikelompokkan asalkan
perangkaiannya sama.
1.4.2.8Hukum distributif
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
38/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-38
A . (B + C) = (A . B) + (A . C)... (1-9a)
A + (B . C) = (A + B) . (A + C) .. (1-9b)
1.4.2.9Hukum serapan
A . (A + B) = A.. (1-10a)
A + (A . B) = A ..... (1-10b)
1.4.2.10Teorema De Morgan
BA = B.A (1-11a)
B.A = BA (1-11b)
1.4.3 DIAGRAM RANGKAIAN
(a) (b)
Gambar 1.17 Aplikasi hukum De Morgan pada gerbang logika 2 input.(a) Ditunjukan pada persamaan 1-17a. (b) Ditunjukan pada persamaan 1-17b.
D2
+5V
R2
k
D
R
k
A
B
DC
Y Z
S1 S2
D2
+5V
R2 1k
D1
R1 1k
A
B
DC
Y Z
S1 S2
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
39/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-39
(a)(b)
Gambar 1.18 Aplikasi hukum serapan pada gerbang logika 2 input.(a) Ditunjukan pada persamaan 1-18a. (b) Ditunjukan pada persamaan 1-18b.
1.4.4 ALAT DAN BAHAN
Modul praktik Pengkondisian Sinyal Digital
Multimeter
Kabel-kabel.
1.4.5 PROSEDUR PERCOBAAN
a. Menyiapkan modul percobaan.
b. Membuat rangkaian seperti pada Gambar1.17 (a).
c. Mengukur tegangan titik A, B, C dan Y.
d. Melakukan langkah No.1 sampai No.3 di atas untuk rangkaian pada
Gambar 1.17(b) sampai Gambar 1.18(b).
e. Membuatkan Tabel dari semua data yang telah diperoleh.
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
40/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-40
1.4.6 HASIL PERCOBAAN
Tabel 1.29 Hasil percobaan pada aplikasi hukum De morgan (A)
SaklarA B VA(V) VB(V)
VC
(V)VD(V) Vz(V) VY(V)
LED
S1 S2 D1 D2
ON ON 1 1 5,2 5,2 0,1 0,1 0 0,1 Padam Padam
ON OFF 1 0 5,2 0,1 0,1 4,4 0 0,1 Padam Padam
OFF ON 0 1 0 5,2 4,2 0,1 0 0,1 Padam Padam
OFF OFF 0 0 0 0,4 4,2 4,4 3,8 4 Nyala Nyala
Tabel 1.30 Hasil percobaan pada aplikasi hukum De morgan (B)
SaklarA B VA(V) VB(V)
VC
(V)
VD
(V)Vz(V) VY(V)
LED
S1 S2 D1 D2
ON ON 1 1 5,1 5,1 0,1 0,1 0 0Pada
m
Pada
m
ONOF
F1 0 5,1 0,4 0,1 4 5 5 Nyala Nyala
OF
F ON 0 1 0,4 5,1 4 0,1 5 5 Nyala Nyala
OF
F
OF
F0 0 0,1 0,4 4 4 5 5 Nyala Nyala
Tabel 1.31 Hasil percobaan pada aplikasi hukum Serapan (A)
SaklarA B VA(V) VB(V) VC(V) VY(V)
LED
S1 S2 D1 D2
ON ON 1 1 5 5,1 5,1 3,8 Nyala Nyala
ON OFF 1 0 5 0 5,1 3,8 Nyala Nyala
OFF ON 0 1 0 5,1 5,1 0,1 Padam Padam
OFF OFF 0 0 0 0 0 0,1 Padam Padam
Tabel 1.32Hasil percobaan pada aplikasi hukum Serapan (B)
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
41/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-41
SaklarA B VA(V) VB(V) VC(V) VY(V)
LED
S1 S2 D1 D2
ON ON 1 1 5 5,1 4,2 5 Nyala Nyala
ON OFF 1 0 5 1,4 0,1 5 Nyala Nyala
OFF ON 0 1 0,1 5,1 0,1 0 Padam Padam
OFF OFF 0 0 0,1 0,6 0,1 0 Padam Padam
1.4.7 ANALISA HASIL PERCOBAAN
1.4.7.1Menentukan rumus untuk Y dan Z pada aplikasi hukum De Morgan(a) maka berlaku rumus :
C =
D = B
Y = C . D = A . B = A + B
Z = A + B = . B
Jadi Gambar 3.17 pada De Morgan (a) setelah dijalankan terdapat pada
persamaan Teorema De Morgan (3-11a).
Misalnya : VA = 5 V logika 1 VD = 0 V logika 0
VB = 5 V logika 1 VY = 0 V logika 0
VC = 0 V logika 0 VZ = 0 V logika 0
Y = C . D = A . B = 0.0 = 1.1 = 0 LED = Padam
Z = A+B = 1 + 1 = 0 LED = Padam
Dari nyala LED dapat disimpulkan bahwa gerbang AND dapat
berubah menjadi gerbang NOR apabila masing masing input dari
gerbang AND di gabung dengan gerbang NOT.
1.4.7.2Menentukan rumus untuk Y dan Z pada aplikasi hukum De Morgan(b) maka berlaku rumus :
C =
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
42/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-42
D = B
Y = C + D = + B = A . B
Z = A . B = + B
Jadi Gambar 3.17 pada De Morgan (b) setelah dijalankan terdapat
pada persamaan Teorema De Morgan (3-11b).
Misalnya : VA = 5 V logika 1 VD = 0 V logika 0
VB = 5 V logika 1 VY = 0 V logika 0
VC = 0 V logika 0 VZ = 0 V logika 0
Y = C + D = A + B = 0+0 = 1+1 = 0 LED = Padam
Z = A.B = + B = 1 + 1 = 0 LED = Padam
Dari nyala LED dapat disimpulkan bahwa gerbang OR dapat berubah
menjadi gerbang NAND apabila masing masing input dari gerbang
OR di gabung dengan gerbang NOT.
1.4.7.3Menentukan rumus untuk Y pada aplikasi hukum Serapan (a) maka
berlaku :
C =A+B
Y = A . C
= A . (A + B)
= (A . A) + (A . B)
= A (1 + B)
= A . 1
= A
Misalnya : VA = 5 V logika 1
VB = 5 V logika 1
VC = 5 V logika 1VY = 3,8 V logika 1
Y= A . C
= A . (A+B)
= 1 + (1+1)
= 1
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
43/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-43
LED = Nyala
1.4.7.4Menentukan rumus untuk Y pada aplikasi hukum Serapan (b) maka
berlaku :
C =A . B
Y = A + C
= A + (A . B)
= (A + A) . (A + B)
= A (A + B)
= (A + 0) . (A + B)
= A + (0 . B)= A + 0
= A
Misalnya : VA = 5 V logika 1
VB = 5,2 V logika 1
VC = 4 V logika 1
VY = 5 V logika 1
Y = A+C
= A + (A.B)
= 1 + (1.1)
= 1
LED = Nyala
Dari nyala LED dapat disimpulkan bahwa logika Y akan selalu sama
dengan logika A, bisa dilihat pada persamaan Hukum Serapan.
Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1.33 Tabel 1.36
1.4.8 TABEL HASIL ANALISA DATA
Tabel 1.33Hasil analisa percobaan pada aplikasi hukum De morgan (A)
VA VB VC VD VZ D1 VY D2
1 1 0 0 0 Padam 0 Padam
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
44/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-44
1 0 0 1 0 Padam 0 Padam
0 1 1 0 0 Padam 0 Padam
0 0 1 1 1 Nyala 1 Nyala
Tabel 1.34 Hasil analisa percobaan pada aplikasi hukum De morgan (B)
VA VB VC VD VZ D1 VY D2
1 1 0 0 0 Padam 0 Padam
1 0 0 1 1 Nyala 1 Nyala
0 1 1 0 1 Nyala 1 Nyala
0 0 1 1 1 Nyala 1 Nyala
Tabel 1.35 Hasil analisa percobaan pada aplikasi hukum Serapan (A)
VA VB VC VY D1 D2
1 1 1 1 Nyala Nyala
1 0 1 1 Nyala Nyala
0 1 1 0 Padam Padam
0 0 0 0 Padam Padam
Tabel 1.36 Hasil analisa percobaan pada aplikasi hukum Serapan (B)
VA VB VC VY D1 D2
1 1 1 1 Nyala Nyala
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
45/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-45
1 0 0 1 Nyala Nyala
0 1 0 0 Padam Padam
0 0 0 0 Padam Padam
1.4.9 KESIMPULAN
Setelah melaksanakan praktikum maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
a.
Dari hasil percobaan dan analisa hasil percobaan dapat disimpulkanbahwa VY merupakan output dari fungsi NAND dan VZ merupakan
output dari fungsi gerbang NOR pada percobaan De Morgan (A)
b. Pada percobaan De morgan bagian B dapat dilihat bahwa VY merupakan
output dari fungsi NOR dan VZ merupakan output dari fungsi gerbang
NAND.
c. Pada percobaan Serapan bagian A, VY akan selalu sama nilainya dengan
VA sebab gerbang outputnya yaitu gerbang AND.
d. Pada percobaan Serapan bagian B, VY akan selalu sama nilainya dengan
VA sebab gerbang outputnya yaitu gerbang OR.
1.5PERCOBAAN GERBANG-GERBANG UNIVERSAL NAND DAN NOR 2INPUT SEBAGAI GERBANG NOT, GERBANG AND DAN GERBANGOR.
1.5.1 TUJUAN PERCOBAAN
Dapat membuat rangkaian-rangkaian dengan gerbang logika NAND
dan NOR
Mengetahui karakteristik gerbang-gerbang NAND dan NOR
1.5.2 TEORI DASAR
Komponen dasar dari rangkaian digital adalah AND, OR, NAND, NOR, NOT
(INVERTER).
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
46/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-46
Pada gerbang NAND terjadi pembalikan fungsi AND, pada gerbang NOR
terjadi pembalikan funsi OR. Jadi Fungsi NAND diperoleh dengan
mengkombinasikan AND dan NOT, sementara NOR diperoleh dari kombinasi OR
dan NOT.
Gerbang logika untuk dua masukan
Gambar 1.19 Simbol gerbang logika dengan 2 masukan
Tabel 1.37 Gambar gerbang logika berserta dengan fungsi logikanya
Gerbang MIL/ANSI British
standard
Boole statement/fungsi logika
NOT )( 1 CAAAY !!!
BUFFER Y = A (Penguat unsur ekstra)
AND Y = A . B
Tabel 1.37 (Lanjutan)OR Y = A + B
NAND BA.
NOR BA
XOR BABAY .. !
XNOR ))(( BABAY !
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
47/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-47
(a)
LED
+ 5
S
A
Y
(b)
0
+ 5
S
A
Y
LED
0
+ 5 V
1.5.3 DIAGRAM RANGKAIAN
Gambar 1.20 Gerbang-gerbang universal 2 input (a) NAND sebagai gerbang NOT(b) NOR sebagai gerbang NOT
(a) (b)Gambar 1.21 Gerbang universal (a) Kombinasi NAND sebagai gerbang AND dan
(b)Kombinasi NOR sebagai gerbang AND
+5V
0
S1S2
BC
Y
LEDA
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
48/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-48
(a) (b)Gambar 1.22 Gerbang universal (a) NOR sebagai gerbang OR dan
(b) NAND sebagai gerbang OR.
1.5.4 ALAT DAN BAHAN
Modul parktik Pengkondisian Sinyal Analog
Multimeter
Kabel-kabel
1.5.5 PROSEDUR PERCOBAANa. Membuat rangkaian seperti pada Gambar 1.19
b. Mengukur tegangan titik A, dan Y.
c. Membuat Tabel dari data yang telah diperoleh dalam percobaan.
d. Melakukan langkah No.1 sampai No.3 di atas untuk rangkaian pada
Gambar 1.20 sampai Gambar 1.22.
1.5.6 HASIL PERCOBAAN
Tabel 1.38 Hasil percobaan pada universal 2 input (a) NAND sebagai gerbangNOT
Saklar A VA(V) VY(V) LED
ON 1 5 1,4 Padam
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
49/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-49
OFF 0 0,2 5 Nyala
Tabel 1.39 Hasil percobaan pada universal 2 input (b) NOR sebagai gerbang NOT
Saklar A VA(V) VY(V) LED
ON 1 5 0 Padam
OFF 0 0 3,6 Nyala
Tabel 1.40 Hasil percobaan universal kombinasi NAND sebagai gerbang AND (a)
SaklarA B VA(V) VB(V) VC (V) VY(V) LED
S1 S2
ON ON 1 1 1 1 0 6,75 Nyala
ON OFF 1 0 1 0 8 0 Padam
OFF ON 0 1 0 6,75 8 0 Padam
OFF OFF 0 0 0 0 8 0 Padam
Tabel 1.41 Hasil percobaan universal kombinasi NOR sebagai gerbang AND (b)
SaklarA B VA(V) VB(V) VC (V) VD(V) VY(V) LED
S1 S2
ON ON 1 1 6,75 6,75 0 0 5 Nyala
ON OFF 1 0 6,75 0 0 8 0 Padam
OFF ON 0 1 0 6,75 8 0 0 Padam
OFF OFF 0 0 0 0 8 8 0 Padam
Tabel 1.42 Hasil percobaan universal kombinasi NOR Sebagai gerbang OR.
SaklarA B VA(V) VB(V) VC(V) VY(V) LED
S1 S2
ON ON 1 1 6,5 6,5 0 6,5 Nyala
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
50/54
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
51/54
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
52/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-52
Tabel 1.45 Hasil analisa percobaan pada universal 2 input (b) NOR sebagaigerbang NOT
A VA VY
1 1 0
0 0 1
Tabel 1.46 Hasil analisa percobaan universal kombinasi NAND sebagai gerbangAND (a)
VA VB VC VY
1 1 0 1
1 0 1 0
0 1 1 0
0 0 1 0
Tabel 1.47 Hasil analisa percobaan universal kombinasi NOR sebagai gerbangAND (b)
VA VB VC VD VY
1 1 0 0 1
1 0 0 1 0
0 1 1 0 0
0 0 1 1 0
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
53/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-53
Tabel 1.48 Hasil analisa percobaan universal kombinasi NOR Sebagai gerbangOR.
VA VB VC VY
1 1 0 1
1 0 0 1
0 1 0 1
0 0 1 0
Tabel 1.49 Hasil analisa percobaan universal kombinasi NAND Sebagai gerbangOR.
VA VB VC VD VY
1 1 0 0 1
1 0 0 1 1
0 1 1 0 1
0 0 1 1 0
8/7/2019 Dasar pengk.digital ana
54/54
PRAKTIKUM SISTEM KONTROL I-54
1.5.9 KESIMPULAN
Setelah melaksanakan praktikum maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
a. Gerbang NAND gerbang NOR dapat berubah fungsi menjadi gerbangNOT apabila kedua input tersebut disatukan menjadi satu imput saja.
b. Gerbang NAND dapat berubah menjadi gerbang AND apabila dapat 2
buah gerbang NAND dimaqna salah satu dari gerbang tersebut
merupakan fungsi dari gerbang NOT.
c. Gerbang NOR dapat beubah menjadi gerbang AND apabila terdapat 3
buah gerbang NOR dimana 2 buah gerbang NOR tersebut merupkan
fungsi dari gerbang NOT.
d. Gerbang NOR dapat berubah menjadi gerbang OR apabila terjadi 2
buah gerbang NOR dimana salah satu dari gerbang NOR tersebut
merupakan fungsi dari gerbang NOT.
e. Gerbang NAND dapat berubah menjadih gerbang OR apabila terdapat 3
buah gerbang NAND dimana salah satu dari gerbang NAND tersebut
merupakan fungsi dari gerbang NOT.