58
DAFTAR PUSTAKA
Akhwan, I.A.S., E. Sulistyaningsih, and J. Widada. 2012. Peran JMA dan
Bakteri Penghasil ACC Deaminase terhadap pertumbuhan dan hasil
bawang merah pada cekaman Salinitas. Vegetalika. 1(2):139–152.
Ayu, N.G., A.Rauf , S. Samudin. 2016. Pertumbuhan dan Hasil Dua Varietas
Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) pada Berbagai Jarak Tanam. e-
J. Agrotekbis. 4(5):530-536
Azmi, S.R. 2011. Efektivitas Trichoderma harzianum Rifai sebagai Biofungisida
terhadap Jamur Patogen pada Umbi Talas Jepang. Skripsi Jurusan
Biologi. Universitas Negeri Semarang. Semarang
Azzahrawani, Eva. 2010. Kualitas Pupuk Cair dari Limbah Monosodium
Glutamat (MSG) dengan Tambahan Sumber Hara Organik Tepung
Tulang dan Guano yang Difermentasi Tanpa Fermentasi Rumen Sapi.
Skripsi Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor
Badan Pusat Statistik. 2018. Statistik Indonesia 2018. Jakarta : Badan Pusat
Statistik Indonesia.
Behie, S.W., Bidochka, M.J., 2014. Ubiquity of insect-derived nitrogen transfer
to plants by endophytic insect-pathogenic fungi: an additional branch of
the soil nitrogen cycle. Appl. Environ. Microbiol. 80:1553-1560.
Berlian, I., B. Setyawan, H. Hadi. 2013. Mekanisme Antagonisme Trichoderma
spp. Terhadap Beberapa Patogen Tular Tanah. Warta Perkaretan
32(2): 74 - 82
Brundrett MC. 2004. Diversity and classification of mycorrhizal associations.
Biol. Rev. 79(3): 473-495.
Charisma, M., Y.S. Rahayu, Isnawati. 2012. Pengaruh Kombinasi Kompos
Trichoderma dan Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) terhadap
Pertumbuhan Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merill) pada Media
Tanam Tanah Kapur Acivrida. LenteraBio. 1(3): 111–116
Dara S.K. 2016. Endophytic Beauveria bassiana Negatively Impacts Green
Peach Aphids on Strawberries. E-J. Entomol. Biol. 2 August, 2016.
(http://ucanr.edu/blogs/blogcore/postdetail.cfm?postnum=21711)
59
Darsan, S., E. Sulistyaningsih, & A. Wibowo. 2016. Various Shallot Seed
Treatments with Trichodermato Increase Growth and Yield on Sandy
Coastal. Ilmu Pertanian, 1(3):94–99
Dewi, A. I. R. 2007. Peran, Prospek Dan Kendala dalam Pemanfaatan
Endomikoriza. Jurusan Budidaya Pertanian Universitas Padjadjaran.
Bandung.
Farias, C.P, Rafael C. DC, Felipe Mr And Lucas, CA. 2018. Consortium of five
fungal isolates conditioning root growth and arbuscular mycorrhiza in
soybean, corn, and sugarcane.Anais da Academia Brasileira de
Ciências 90(4): 3649-3660
Fitriani, M., L. 2018. Potensi Fungi Mikoriza arbuskular dan Cendawan Endofit
dalam Pengendalian Layu Fusarium Pada Bawang Merah. Sekolah
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor
Gresinta. 2015. Pengaruh Pemberian Monosodium Glutamat (MSG) Terhadap
Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis Hypogea L.).
Universitas Indraprasta PGRI. Jakarta Timur
Gunawan, R. 2011. Produksi Masal Inokulum Azotobacter, Azospirillum dan
Bakteri Pelarut Fosfat dengan Menggunakan Media Alternatif. Skripsi.
Institut Pertanian Bogor. Bogor
Hapsoh, S. Yahya, B. S. Purwoko, dan A. S. Hanafiah. 2005. Hasil beberapa
genotip kedelai yang diinokulasi MVA pada berbagai tingkat cekaman
kekeringan tanah ultisol. J. Ilmiah Pertanian KULTURA 20:77-82.
Hardiyanti DW, 2006. Kajian penyebaran miselium jamur Beauveria bassiana
dan kerusakan terhadap epitel saluran pencernaan makanan larva
Plutella xylostella (Lepidoptera: Plutellidae). Undergraduate Theses.
Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati. Institute Teknologi Bandung.
Bandung
Haris A dan Adnan AM. 2000. Mikoriza dan Manfaatnya. Balai Penelitian
Tanaman Serelia. Prosiding Seminar Ilmiah dan Pertemuan Tahunan
PEI dan PFI XVI Komda Sul-Sel.
Hartoyo, B., Ghulamahdi, M., Darusman, L. K., Aziz, S. A., & Mansur, I. 2011.
Keanekaragaman fungi Mikoriza arbuskula (FMA) pada rizosfer
tanaman pegagan (Centella asiatica (L.) urban). Jurnal Penelitian
Tanaman Industri (Industrial Crops Research Journal), 17(1):32-40.
60
Hyakumachi, M. & M. Kubota, 2004. Fungi as Plant Growth Promoter and
Disease Suppressor, p. 101–110. In D.K. Arora (ed.), Fungal
Biotechnology in Agriculture, Food, and Environmental Applications.
Marcel Dekker Inc., Lousiana.
Irawati, A. F.C., K. H. Mutaqin, M.T. Suhartono, Y. Sastro, Sulastri, dan Widodo.
2017. Eksplorasi dan Pengaruh Cendawan Endofit yang Berasal dari
Akar Tanaman Cabai Terhadap Pertumbuhan Benih Cabai Merah. J.
Hort. 27(1): 105-112
Istikorini, Y. 2008. Potensi Cendawan Endofit untuk Mengendalikan Penyakit
Antraknosa Pada Cabai (Capsicum annuum L.). Tesis. Institut
Pertanian Bogor. Bogor
Kamarulzaman, A.F.S and M.A. Mohamad. 2019. The effects of monosodium
glutamate as an alternative fertilizer towards the growth of Zea mays.
ADING Journal for Science and Technology 2(2): 2637-0018
Kartika, T. 2013. Viabilitas, parameter, dan tolok ukur viabilitas benih dalam
Widajati, E, Murniati, E, Palupi, ER, Kartika, T, Suhartanto, MR, & Qadir,
A (eds.) 1, Dasar ilmu dan teknologi benih, IPB Press, Bogor.
Khair, Hadriman., Hariani, Farida dan Mambang. 2018. Pengaruh Aplikasi dan
Interval Pemberian Monosodium Glutamat (MSG) Terhadap
Pertumbuhan Bibit Kakao. J. Agrium. 2(4) : 2442-7306
Kurtanty, D, D.M. Faqih, N.P. Upa. 2018. Review Monosodium Glutamat: How
To Understand It Properly. Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam
Penerbitan (KDT) Primer Koperasi Ikatan Dokter Indonesia
Kusari S, Verma VC, Lamshoeft M, Spiteller M. 2012. An endophytic fungus
from Azadirachta indicaa juss that produces azadirachtin. World J
Microbiol Biotechnol. 28:1287-1294
Lin, X. J., Wang, F., Cai, H. S., Lin, R. B., He, C. M., Li, Q. H., & Li, Y. (2010).
Effects of different organic fertilizers on soil microbial biomass and
peanut yield. In 19th World Congress of Soil Science, Soil Solutions for
a Changing World. 72:1-6.
Manullang, G. S., A. Rahmi, dan P. Astuti. 2014. Pengaruh Jenis dan
Konsentrasi Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Varietas Tosakan. J. Agrifor.
13(1):33-40.
61
Marwan. 2006. Produksi spora CMA Glomus etumicatum dengan
menggunakan bahan alami sumber fosfat dan pengaturan kadar.
[Skripsi]. Fakultas Kehutanan. Bogor: IPB.
Mawarni, I. 2019. Pengaruh Pemberian Monosodium Glutamat (MSG)
Terhadap Pertumbuhan Umbi Bawang Putih (Allium sativum L.). Skripsi.
Fakultas Mipa. Universitas Lampung. Bandar Lampung
Moekasan, T. dan R.Murtiningsih. 2010. Pengaruh campuran insektisida
terhadap ulat bawang Spodoptera exigua hubn. J. Horti. 20:67–79.
Murniati. 2006. Efisiensi pupuk nitrogen pada tanaman bawang merah dengan
penggunaan CMA. Disampaikan pada Semirata BKS-B PTN di Fakultas
Pertanian Universitas Jambi, 26-28 April 2006
Murniati N. S., Setyono, dan A.A.Sjarif. 2013. Analisis korelasi dan sidik lintas
peubah pertumbuhan terhadap produksi cabai merah (Capsicum
annum L.). Jurnal Pertanian 3(2):111–122.
Nelson, S. 2017. Beauveria Bassiana, Hawai, <https://www.flickr.
com/photos/scotnelson/27057361289>. Diakses 6 Juli 2019.
Nurhidayah A,B., N. Nasir., N. Khasanah. 2016. Efektifitas Beauveria bassiana
Vuill Terhadap Pengendalian Spodoptera Exigua Hubner (Lepidoptera :
Noctuidae) pada Tanaman Bawang Merah Lokal Palu (Allium Wakegi).
e-J. Agrotekbis 4(5):565-570.
Pangestiningsih, Y. 2011. Uji Efektifitas Beberapa Jamur Entomopatogen dan
Insektisida Botani terhadap Spodoptera exigua Hubn. pada Tanaman
Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). J. Ilmu Pertanian KULTIVAR.
5(2):90-98.
Pratama, R. E., M. Mardhiansyah, dan Y Oktorini. 2015. Waktu Potensial
Aplikasi Mikoriza dan Trichoderma spp. untuk Meningkatkan
Pertumbuhan Semai Acacia mangium. J. Faperta. 2(1):1-11
Prayogo, Y. 2006. Upaya mempertahankan keefektifan cendawan
entomopatogen untuk mengendalikan hama tanaman pangan. Litbang
Pertanian. 25(2): 47-54.
Pujiansyah, W.D.U Parwati, E. Rahayu. 2018. Pengaruh Monosodium Glutamat
Sebagai Pupuk Alternatif Serta Cara Pemberiannya Terhadap
62
Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit Pre Nursery. J. AGROMAST. 3(1):1-
10
Pujiati, Novi Primiani, Marheny . 2017. Budidaya Bawang Merah pada Lahan
Sempit. Prodi Pend Biologi, FKIP, UNIPMA.
Rahayu, E. dan V. A. Nur Berlian. 2004. Bawang Merah. Penebar Swadaya.
Jakarta
Rajamohan, K, R Udhayakumar, S Sanjaygandhi, L Vengadesh Kumar, M
Thamarai Selvi, S Sudhasha and R Yuvarani. 2019. Efficacy of VAM
fungi and antagonistic bacteria against onion basal rot incited by
Fusarium oxysporum f.sp. cepae. J. of Pharmacognosy and
Phytochem.SP2: 413-418
Ramadhina, A ., Lisnawita., Lubis,L. 2013. Penggunaan Jamur Antagonis
Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. untuk Mengendalikan Penyakit
Layu Fusarium pada Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.).
J. Online Agroekoteknologi. 1(3):2337- 6597.
Razak, N.A., Nasir, B., Khasanah, N. 2016. Efektivitas Beauveria bassiana Vuill
terhadap pengendalian Spodoptera exigua Hubner. (Lepidoptera :
Noctuidae) pada tanaman bawang merah lokal Palu (Allium wakegi). e-
J. Agrotekbis. 4:565– 570.
Rosfiansyah. 2009. Pengaruh Aplikasi Beauveria bassiana (Balsamo) Vuillemin
dan Heterorhabditis sp. Terhadap Serangan Hama Ubi Jalar Cylas
formicarius (Fabr.) (Coleoptera: Brentidae). Tesis. Institut Pertanian
Bogor. Bogor
Rosliani R., Palupi E.R. dan Hilman Y. 2013. Pengaruh benzilaminopurin dan
boron terhadap pembungaan, viabilitas serbuk sari, produksi, dan mutu
benih bawang merah di dataran rendah. J. Hortikultura 23(4):339-349
Rui, L., Z. Qixing, Z. Lanying, and G. Hao. 2007. Toxic effects of wastewater
from various phases of monosodium glutamate production on seed
germination and root elongation of crops. Frontiers of Environmental
Science and Engineering in China 1(1):1673-7415
Santoso., S.E, L. Soesanto, T.A.D. Haryanto. 2007. Penekanan Hayati Penyakit
Moler pada Bawang Merah dengan Trichoderma harzianum,
Trichoderma koningii, dan Pseudomonas fluorescens P60. J. HPT
Tropika. 7(1): 53 – 61.
63
Sastrahidayat, I.R. 2011. Rekayasa Pupuk Hayati Mikoriza Dalam
Meningkatkan Produktivitas Peratanian.Universitas Brawijaya Press.
Malang.
Schulz BJE and Boyle CJC. 2005. The endophyte continuum. Mycol.
Res.109:661-686
Shuab, R., R. Lone, J. Naidu, V. Sharma, S. Imtiyaz, K.K. Koul. 2014. Benefits
of inoculation of arbuscular mychorrhizal fungi on growth and
development of onion (Allium cepa) plant. American-Eurisian J. Agric. &
Environ. Sci. 14(6): 527-535.
Simarmata R, S. Lekatompessy, H. Sukiman. 2007. Isolasi mikroba endofitik
dati tanaman obat sambung nyawa (Gymura procumbens) dan analisis
potensinya sebagai antimikroba. Berk Penel Hayati. 13:85-90.
Sudantha, I. M.; M. T. Fauzi; Suwardji. 2016. Uji aplikasi fungi Mikoriza
arbuskular (FMA) dan dosis bioaktivator (mengandung jamur
Trichoderma spp.) Dalam mengendalikan penyakit layu fusarium pada
tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.). In: Pengembangan
Pertanian Berkelanjutan yang Adaptif terhadap Perubahan Iklim Menuju
Ketahanan Pangan dan Energi, 12 November 2016, Universitas
Mataram. 700 – 707.
Suminah, Sutarno dan A. D. Setywan. 2002. Induksi poliploidi bawang merah
(Allium ascalonicum L.) dengan pemberian kolkisin. J. Biodiversitas.
3(1):174-180.
Sumiati, E. and O.S. Gunawan. 2006. Application of Mycorrhizal Biofertilizer to
Increase the Efficiency of NPK Uptake and its Effects on Yield and
Quality of Shallot Bulbs. J. Hort. 17(1):34-42
Thomas, M. B., and Andrew F. Read.2007. Infection by Fungal
Entomopatogens.Microbiology, 5: 377-383.
Trizelia, 2005. Cendawan Entomopatogen Beauveria bassiana (Bals) Vuill.
(Deuteromycotina: Hyphomycetes): Keragaman Genetik, Karakteristik
Visiologi, dan Virulensinya Terhadap Croccidolomia pavonana (F.)
(Lepidoptera: Pyralidae) Disertasi. Bogor: Institut Pertanian Bogor,
Fakultas Pertanian, Program studi Hama dan Penyakit Tumbuhan.
64
Trizelia, Winarto. 2016. Keanekaragaman jenis cendawan entomopatogen
endofit pada tanaman kakao (Theobroma cacao).
Pros.Sem.Nas.Masy.Biodiv. Indon 2(2): 277-281.
Umarie, I., W. Widarti, I. Wijaya, H. Hasbi. 2018. Pengaruh Warna Naungan
Plastik Dan Dosis Pupuk Organik Kompos Terhadap Pertumbuhan
Bawang Merah (Allium ascalonicum L). J. Agroqua. 16(2):129-131
Utami,R. S., Isnawati., R. Ambarwati. 2014. Retno Sri Utami*, Isnawati, Reni
Ambarwati . Eksplorasi dan Karakterisasi Cendawan Entomopatogen
Beauveria bassiana dari Kabupaten Malang dan Magetan. LenteraBio
3(1): 59–66.
Utomo, Budi. 2009. Pemanfaatan Beberapa Bioaktivator Terhadap Laju
Dekomposisi Tanah Gambut dan Pertumbuhan Gmelina arborea Roxb.
J. Penelitian Hutan Tanaman. 7(1):33 – 38
Valentine, K., N.Herlina dan Nurul Aini. 2017. Pengaruh Pemberian Mikoriza
dan Trichoderma sp. Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Produksi Benih
Melon Hibrida (Cucumis melo L.). J. Produksi Tanaman. 5(7): 1085 –
1092
Widiawati F. 2014. Perubahan mutu bayuwang merah (Allium ascalonicum L.)
pada penyimpanan suhu rendah. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.
Bogor
Wiwit Wiji L. 2003. Pengaruh Banyaknya Ruas dan Lama Perendaman
Rootone-F terhadap Pertumbuhan Pembibitan Nilam Aceh, Fakultas
Pertanian Universitas Muhammadiyah, Jember
Zulaikha, S., dan Gunawan. 2006. Serapan fosfat dan respon fisiologis
tanaman cabai merah cultivar hot beauty terhadap mikoriza dan pupuk
fosfat pada tanah ultisol. Bioscientiae, 3(2): 83-92
65
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Tabel Lampiran 1. Deskripsi Bawang Merah Varietas Super Philip
Sumber :http://hortikultura.litbang.pertanian.go.id/Buku_Inovasi/5-20.Baswarsiati%20Pengembangan%20bawang%20merah.pdf
Umur Panen (Hari) : 58-60
Potensi Hasil (t ha-1)
Berat per umbi (g)
: 20
: 8-10
Bentuk dan warna umbi :Umbi bulat, warna merah keungu-
unguan mengkilap
Jumlah umbi/rumpun : 10-15
Daya simpan umbi (bulan) : 4-5
Toleransi hama dan
penyakit
: Kurang toleran terhadap Fusarium sp. dan
Alternaria
Daya adaptasi : Sesuai untuk musim kemarau di dataran
rendah dan tinggi
SK pelepasan : SK Mentan No 66/Kpts/ TP.240/2/2000
66
Tabel Lampiran 2. Hasil Analisis Contoh Tanah
Nomor contoh
Ekstrak 1;2,5
Terhadap contoh kering 1050C
Ph (HCl 25%)
Bahan Organik Olsen P2O5
Nilai Tukar Kation (NH4-Acetat 1N, pH7)
No. Laboratoriu
m Pengirim H2O KCl P2O5
Walkley & Black C
KjeldahlN
C/N Ca Mg K Na
mg 100g-1 -------%------- --ppm-- ------(cmol(+)kg-1)-------
1. A 1 Sebelum 9,6 - 18,63 0,85 0,08 11 9,6 - - 0,33 -
2. A 2 Sebelum 12,1 - 20,14 1,02 0,16 6 12,1 - - 0,14 -
3. A 3 Sebelum 10,1 - 22,17 0,97 0,12 8 10,1 - - 0,25 -
4. A 1 Sesudah 6,3 - 20,85 2,01 0,15 13 10,25 - - 0,23 -
5.
A 2 Sesudah 6,3 - 20,47 2,41 0,21 11 9,63 - - 0,41 -
6. A 3 Sesudah 6,7 - 21,32 2,32 0,22 11 12,74 - - 0,28 -
Sumber; Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Universitas Hasanuddin.
Catatan :
Hasil pengujian ini hanya berlaku bagi contoh yang diuji dan tidak untuk diperbanyak
67
Lampiran 3. Denah Penelitian
68
Lampiran 4. Dokumentasi a. Penyiapan Lahan, b. Penyiapan Pupuk Kandang, c. Aplikasi Trichoderma sp, d. Penanaman, e. Aplikasi Mikoriza arbuskular f. Aplikasi monosodium glutamat, g. Aplikasi
Beauverria bassiana, h. Pengamatan.
a b
c d
e f
69
Lampiran 5. Dokumentasi Prosedur Kerja di Laboratorium a.Bahan dan Alat Media PDA b. Sterilisasi media PDA, c. Media PDA yang telah jadi, d. Perbanyakan Beauverria bassiana, e. Perbanyakan Trichoderma sp., f. Hasil perbanyakan Beauverria bassiana dan Trichoderma sp.
a c
c d
70
c
d
Lampiran 6. Dokumentasi Pasca Panen . a. Penimbangan sampel bobot umbi basah dengan brangkasan, b. Penimbangan sampel bobot umbi kering dengan brangkasan, c. d. Penimbangan bobot umbi
kering, e. Umbi dari hasil kombinasi
e f
a b
71
Tabel Lampiran 7a. Rata-Rata Tinggi Tanaman Bawang Merah 57 HST
Perlakuan Ulangan
Total Rata-rata I II III
m0c0 21,75 23,40 19,00 64,15 21,38
m0c1 25,50 24,60 17,00 67,10 22,37
m0c2 28,00 21,67 19,20 68,87 22,96
m0c3 27,00 24,80 22,00 73,80 24,60
m0c4 24,67 25,40 22,00 72,07 24,02
m0c5 25,50 28,40 22,50 76,40 25,47
m0c6 26,20 26,00 22,80 75,00 25,00
m0c7 26,60 23,50 27,67 77,77 25,92
m1c0 23,60 19,50 24,00 67,10 22,37
m1c1 16,00 30,20 22,50 68,70 22,90
m1c2 17,75 25,25 18,00 61,00 20,33
m1c3 26,00 26,25 24,25 76,50 25,50
m1c4 29,33 21,60 19,50 70,43 23,48
m1c5 25,25 24,50 21,00 70,75 23,58
m1c6 24,20 23,67 24,00 71,87 23,96
m1c7 27,00 22,67 22,00 71,67 23,89
m2c0 26,00 25,40 24,00 75,40 25,13
m2c1 24,40 23,60 20,75 68,75 22,92
m2c2 22,75 23,67 22,00 68,42 22,81
m2c3 23,00 22,50 25,67 71,17 23,72
m2c4 22,50 21,50 24,40 68,40 22,80
m2c5 24,40 28,67 22,00 75,07 25,02
m2c6 25,60 28,33 23,50 77,43 25,81
m2c7 24,00 24,75 20,00 68,75 22,92 Total 587,00 589,82 529,73 1706,55 23,70
Tabel Lampiran 7b. Sidik Ragam Tinggi Tanaman Bawang Merah 57 HST
SK
JK
DB
KT
F.HIT
F.Tabel
0,05 0,01
Kelompok 2 95,80 47,90 6,27* 5,099 3,2 Perlakuan 23 139,85 6,08 0,80 tn 2,238 1,682 Faktor M 2 7,40 3,70 0,48 tn 5,099 3,2 Faktor C 7 71,45 10,21 1,34 tn 3,056 2,216 Interaksi 14 60,99 4,36 0,57 tn 2,496 1,913 Galat 46 351,46 7,64
Total 71 587
KK = 11,66% Keterangan: tn : tidak nyata (F.Hit < F. Tabel)
72
Tabel Lampiran 8a. Rata-Rata Jumlah Daun Umur 57 HST
Perlakuan Ulangan
Total Rata-rata I II III
m0c0 16,50 20,00 14,67 51,17 17,06
m0c1 18,50 17,00 14,00 49,50 16,50
m0c2 15,33 16,60 15,00 46,93 15,64
m0c3 13,00 16,40 16,50 45,90 15,30
m0c4 21,00 14,20 19,00 54,20 18,07
m0c5 19,75 17,60 17,00 54,35 18,12
m0c6 16,80 16,00 20,00 52,80 17,60
m0c7 19,40 17,75 17,50 54,65 18,22
m1c0 19,75 13,50 19,00 52,25 17,42
m1c1 8,00 18,25 15,20 41,45 13,82
m1c2 14,50 13,25 14,00 41,75 13,92
m1c3 25,00 15,50 16,00 56,50 18,83
m1c4 19,00 20,33 13,75 53,08 17,69
m1c5 17,25 17,75 17,40 52,40 17,47
m1c6 17,20 16,00 20,50 53,70 17,90
m1c7 15,25 18,33 17,25 50,83 16,94
m2c0 17,20 20,20 17,00 54,40 18,13
m2c1 20,80 17,00 17,50 55,30 18,43
m2c2 16,40 14,67 14,75 45,82 15,27
m2c3 16,25 20,00 17,00 53,25 17,75
m2c4 15,00 14,40 18,60 48,00 16,00
m2c5 17,20 17,40 19,00 53,60 17,87
m2c6 22,00 21,00 17,75 60,75 20,25
m2c7 17,77 19,00 18,00 54,77 18,26 Total 418,86 412,13 406,37 1237,36 17,19
Tabel Lampiran 8b. Sidik Ragam Jumlah Daun Umur 57 HST
SK
JK
DB
KT
F.HIT
F.Tabel
0,05 0,01
Kelompok 2 3,26 1,63 0,25* 5,099 3,2 Perlakuan 23 161,55 7,02 1,09 tn 2,238 1,682 Faktor M 2 12,47 6,23 0,97 tn 5,099 3,2 Faktor C 7 78,97 11,28 1,76 tn 3,056 2,216 Interaksi 14 70,12 5,01 0,78 tn 2,496 1,913 Galat 46 295,49 6,42
Total 71 460
KK = 14,75% Keterangan : tn : tidak nyata (F.Hit < F. Tabel)
73
Tabel Lampiran 9a. Rata-Rata Bobot segar Brangkasan
Perlakuan Ulangan
Total Rata-rata I II III
m0c0 18,00 38,25 22,00 78,25 26,08
m0c1 42,00 36,25 9,50 87,75 29,25
m0c2 21,00 27,00 26,00 74,00 24,67
m0c3 40,50 34,40 39,00 113,90 37,97
m0c4 23,25 32,00 31,40 86,65 28,88
m0c5 36,20 38,40 29,00 103,60 34,53
m0c6 31,00 25,60 25,75 82,35 27,45
m0c7 33,60 24,60 32,00 90,20 30,07
m1c0 23,60 12,33 31,50 67,43 22,48
m1c1 42,00 39,00 28,00 109,00 36,33
m1c2 22,00 36,25 19,00 77,25 25,75
m1c3 24,75 34,80 37,67 97,22 32,41
m1c4 41,00 35,50 24,33 100,83 33,61
m1c5 47,67 25,75 42,00 115,42 38,47
m1c6 36,20 22,00 32,00 90,20 30,07
m1c7 26,33 29,50 28,67 84,50 28,17
m2c0 27,00 36,40 34,75 98,15 32,72
m2c1 35,00 35,75 35,00 105,75 35,25
m2c2 30,20 23,00 22,67 75,87 25,29
m2c3 34,00 43,50 32,00 109,50 36,50
m2c4 40,00 33,50 44,40 117,90 39,30
m2c5 27,60 35,00 27,00 89,60 29,87
m2c6 33,00 30,75 25,00 88,75 29,58
m2c7 28,50 29,20 16,00 73,70 24,57
Total 764,40 758,73 694,63 2217,77 30,80
Tabel Lampiran 9b. Sidik Ragam Bobot segar Brangkasan
SK
JK
DB
KT
F.HIT
F.Tabel
0,05 0,01
Kelompok 2 125,12 62,56 1,21 5,10 3,20 Perlakuan 23 1634,97 71,09 1,37 tn 2,24 1,68 Faktor M 2 38,08 19,04 0,37 tn 5,10 3,20 Faktor C 7 1001,15 143,02 2,76* 3,06 2,22 Interaksi 14 595,74 42,55 0,82 tn 2,50 1,91 Galat 46 2386,31 51,88
Total 71 4146
KK = 23,38% Keterangan * : berpengaruh nyata (F.Hit > F. Tabel) tn : tidak nyata (F.Hit < F. Tabel)
74
Tabel Lampiran 10a. Rata-Rata Bobot kering Brangkasan
Perlakuan Ulangan
Total Rata-rata I II III
m0c0 13,67 14,00 22,00 49,67 16,56
m0c1 24,50 26,67 9,00 60,17 20,06
m0c2 9,00 22,00 25,33 56,33 18,78
m0c3 26,50 21,50 30,50 78,50 26,17
m0c4 17,50 20,00 31,00 68,50 22,83
m0c5 26,00 28,00 29,00 83,00 27,67
m0c6 25,50 20,33 18,50 64,33 21,44
m0c7 23,00 18,75 16,00 57,75 19,25
m1c0 27,50 7,00 25,00 59,50 19,83
m1c1 26,50 30,25 28,00 84,75 28,25
m1c2 22,00 17,67 17,00 56,67 18,89
m1c3 24,00 27,00 29,50 80,50 26,83
m1c4 39,00 29,00 17,50 85,50 28,50
m1c5 32,67 21,00 33,00 86,67 28,89
m1c6 26,00 18,00 24,00 68,00 22,67
m1c7 16,00 18,00 21,67 55,67 18,56
m2c0 14,00 29,50 27,75 71,25 23,75
m2c1 31,00 14,00 30,33 75,33 25,11
m2c2 21,50 17,50 15,50 54,50 18,17
m2c3 21,00 29,00 24,67 74,67 24,89
m2c4 32,00 21,00 31,00 84,00 28,00
m2c5 20,00 32,00 25,00 77,00 25,67
m2c6 23,67 20,00 25,00 68,67 22,89
m2c7 25,00 29,00 12,00 66,00 22,00
Total 567,50 531,17 568,25 1666,92 23,15
Tabel Lampiran 10b. Sidik Ragam Bobot kering Brangkasan
SK
JK
DB
KT
F.HIT
F.Tabel
0,05 0,01
Kelompok 2 37,44 18,72 0,45 5,10 3,20 Perlakuan 23 1004,53 43,68 1,06tn 2,24 1,68 Faktor M 2 88,08 44,04 1,06tn 5,10 3,20 Faktor C 7 718,89 102,70 2,48* 3,06 2,22 Interaksi 14 197,56 14,11 0,34tn 2,50 1,91 Galat 46 1903,09 41,37
Total 71 2945,06
KK = 27,78% Keterangan * : berpengaruh nyata (F.Hit > F. Tabel) tn : tidak nyata (F.Hit < F. Tabel)
75
Tabel Lampiran 11a. Rata-Rata Bobot kering Umbi sebelum ditransformasi ke Log (Y+1)
Perlakuan Ulangan
Total Rata-rata I II III
m0c0 6,67 5,00 9,00 20,67 6,89
m0c1 15,67 12,50 9,00 37,17 12,39
m0c2 5,00 14,00 12,50 31,50 10,50
m0c3 20,50 16,00 27,50 64,00 21,33
m0c4 11,50 9,50 27,50 48,50 16,17
m0c5 18,00 17,67 19,33 55,00 18,33
m0c6 16,00 12,33 7,67 36,00 12,00
m0c7 15,50 11,75 7,00 34,25 11,42
m1c0 23,00 1,00 14,67 38,67 12,89
m1c1 16,67 19,25 5,00 40,92 13,64
m1c2 24,00 14,33 10,00 48,33 16,11
m1c3 13,33 21,00 20,67 55,00 18,33
m1c4 15,00 14,00 12,50 41,50 13,83
m1c5 15,00 13,00 28,00 56,00 18,67
m1c6 16,33 11,00 18,00 45,33 15,11
m1c7 10,00 12,00 12,00 34,00 11,33
m2c0 5,00 21,75 16,75 43,50 14,50
m2c1 12,50 6,00 18,00 36,50 12,17
m2c2 18,00 13,50 14,50 46,00 15,33
m2c3 18,00 21,50 18,00 57,50 19,17
m2c4 16,00 15,00 19,50 50,50 16,83
m2c5 11,50 23,50 19,00 54,00 18,00
m2c6 15,00 11,00 17,00 43,00 14,33
m2c7 17,00 19,67 7,00 43,67 14,56
Total 355,17 336,25 370,08 1061,50 14,74
76
Tabel Lampiran 11b. Rata-Rata Bobot kering Umbi setelah ditransformasi ke Log (Y+1)
Perlakuan Ulangan
Total Rata-rata I II III
m0c0 0,88 0,78 1,00 2,66 0,89
m0c1 1,22 1,13 1,00 3,35 1,12
m0c2 0,78 1,18 1,13 3,08 1,03
m0c3 1,33 1,23 1,45 4,02 1,34
m0c4 1,10 1,02 1,45 3,57 1,19
m0c5 1,28 1,27 1,31 3,86 1,29
m0c6 1,23 1,12 0,94 3,29 1,10
m0c7 1,22 1,11 0,90 3,23 1,08
m1c0 1,38 0,30 1,19 2,88 0,96
m1c1 1,25 1,31 0,78 3,33 1,11
m1c2 1,40 1,19 1,04 3,62 1,21
m1c3 1,16 1,34 1,34 3,83 1,28
m1c4 1,20 1,18 1,13 3,51 1,17
m1c5 1,20 1,15 1,46 3,81 1,27
m1c6 1,24 1,08 1,28 3,60 1,20
m1c7 1,04 1,11 1,11 3,27 1,09
m2c0 0,78 1,36 1,25 3,38 1,13
m2c1 1,13 0,85 1,28 3,25 1,08
m2c2 1,28 1,16 1,19 3,63 1,21
m2c3 1,28 1,35 1,28 3,91 1,30
m2c4 1,23 1,20 1,31 3,75 1,25
m2c5 1,10 1,39 1,30 3,79 1,26
m2c6 1,20 1,08 1,26 3,54 1,18
m2c7 1,26 1,32 0,90 3,47 1,16
Total 28,16 27,19 28,29 83,65 1,16
Tabel Lampiran 11c. Sidik Ragam Bobot kering Umbi setelah
ditransformasi ke Log (Y+1)
SK
JK
DB
KT
F.HIT
F.Tabel
0,05 0,01
Kelompok 2 0,03 0,02 0,38 5,10 3,20 Perlakuan 23 0,84 0,04 0,93 2,24 1,68 Faktor M 2 0,06 0,03 0,73 5,10 3,20 Faktor C 7 0,64 0,09 2,30 3,06 2,22 Interaksi 14 0,15 0,01 0,27 2,50 1,91 Galat 46 1,81 0,04
Total 71 2,68
KK = 17,08% Keterangan * : berpengaruh nyata (F.Hit > F. Tabel) tn : tidak nyata (F.Hit < F. Tabel)
77
Tabel Lampiran 12a. Rata-Rata Diameter Umbi
Perlakuan Ulangan
Total Rata-rata I II III
m0c0 1,30 2,00 1,50 4,80 1,60
m0c1 1,97 1,62 1,60 5,19 1,73
m0c2 1,65 2,00 1,75 5,40 1,80
m0c3 1,85 1,78 2,20 5,83 1,94
m0c4 1,68 2,04 1,80 5,52 1,84
m0c5 2,13 2,02 1,40 5,55 1,85
m0c6 1,77 1,88 2,25 5,90 1,97
m0c7 1,90 1,98 2,20 6,08 2,03
m1c0 1,60 1,50 1,83 4,93 1,64
m1c1 1,85 2,10 1,64 5,59 1,86
m1c2 1,80 1,93 1,70 5,43 1,81
m1c3 1,67 2,08 2,00 5,74 1,91
m1c4 1,60 1,56 1,83 4,99 1,66
m1c5 2,07 1,90 2,50 6,47 2,16
m1c6 1,96 1,70 1,95 5,61 1,87
m1c7 1,90 1,50 2,10 5,50 1,83
m2c0 1,75 1,90 1,83 5,48 1,83
m2c1 1,87 1,70 1,93 5,50 1,83
m2c2 1,85 1,50 2,00 5,35 1,78
m2c3 1,90 2,15 1,80 5,85 1,95
m2c4 2,20 1,30 1,90 5,40 1,80
m2c5 1,87 2,00 1,85 5,72 1,91
m2c6 2,20 1,93 2,80 6,93 2,31
m2c7 2,10 2,10 1,90 6,10 2,03
Total 44,41 44,16 46,27 134,84 1,87
Tabel Lampiran 12b. Sidik Ragam Diameter Umbi
SK
JK
DB
KT
F.HIT
F.Tabel
0,05 0,01
Kelompok 2 0,11 0,05 0,91 5,10 3,20 Perlakuan 23 1,69 0,07 1,21tn 2,24 1,68 Faktor M 2 0,12 0,06 0,98 tn 5,10 3,20 Faktor C 7 0,96 0,14 2,27* 3,06 2,22 Interaksi 14 0,61 0,04 0,72 tn 2,50 1,91 Galat 46 2,79 0,06
Total 71 4,60
KK = 27,78% Keterangan * : berpengaruh nyata (F.Hit > F. Tabel) tn : tidak nyata (F.Hit < F. Tabel)
78
Tabel Lampiran 13a. Rata-Rata Produksi Umbi Per Petak sebelum
ditransformasi ke √ .
Perlakuan Ulangan
Total Rata-rata I II III
m0c0 0,66 0,67 1,06 2,38 0,79
m0c1 1,18 1,28 0,43 2,89 0,96
m0c2 0,43 1,06 1,22 2,70 0,90
m0c3 1,27 1,03 1,46 3,77 1,26
m0c4 0,84 0,96 1,49 3,29 1,10
m0c5 1,25 1,34 1,39 3,98 1,33
m0c6 1,22 0,98 0,89 3,09 1,03
m0c7 1,10 0,90 0,77 2,77 0,92
m1c0 1,32 0,34 1,20 2,86 0,95
m1c1 1,27 1,45 1,34 4,07 1,36
m1c2 1,06 0,85 0,82 2,72 0,91
m1c3 1,15 1,30 1,42 3,86 1,29
m1c4 1,87 1,39 0,84 4,10 1,37
m1c5 1,57 1,01 1,58 4,16 1,39
m1c6 1,25 0,86 1,15 3,26 1,09
m1c7 0,77 0,86 1,04 2,67 0,89
m2c0 0,67 1,42 1,33 3,42 1,14
m2c1 1,49 0,67 1,46 3,62 1,21
m2c2 1,03 0,84 0,74 2,62 0,87
m2c3 1,01 1,39 1,18 3,58 1,19
m2c4 1,54 1,01 1,49 4,03 1,34
m2c5 0,96 1,54 1,20 3,70 1,23
m2c6 1,14 0,96 1,20 3,30 1,10
m2c7 1,20 1,39 0,58 3,17 1,06
Total 27,24 25,50 27,28 80,01 1,11
79
Tabel Lampiran 13b. Rata-Rata Produksi Umbi Per Petak setelah
ditransformasi ke √ .
Perlakuan Ulangan
Total Rata-rata I II III
m0c0 1,08 1,08 1,25 3,41 1,14
m0c1 1,29 1,33 0,97 3,59 1,20
m0c2 0,97 1,25 1,31 3,52 1,17
m0c3 1,33 1,24 1,40 3,97 1,32
m0c4 1,16 1,21 1,41 3,78 1,26
m0c5 1,32 1,36 1,38 4,06 1,35
m0c6 1,31 1,21 1,18 3,71 1,24
m0c7 1,27 1,18 1,13 3,58 1,19
m1c0 1,35 0,91 1,30 3,57 1,19
m1c1 1,33 1,40 1,36 4,09 1,36
m1c2 1,25 1,16 1,15 3,56 1,19
m1c3 1,29 1,34 1,38 4,01 1,34
m1c4 1,54 1,38 1,16 4,07 1,36
m1c5 1,44 1,23 1,44 4,11 1,37
m1c6 1,32 1,17 1,29 3,78 1,26
m1c7 1,13 1,17 1,24 3,53 1,18
m2c0 1,08 1,38 1,35 3,82 1,27
m2c1 1,41 1,08 1,40 3,89 1,30
m2c2 1,24 1,16 1,12 3,51 1,17
m2c3 1,23 1,38 1,30 3,90 1,30
m2c4 1,43 1,23 1,41 4,06 1,35
m2c5 1,21 1,43 1,30 3,94 1,31
m2c6 1,28 1,21 1,30 3,79 1,26
m2c7 1,30 1,38 1,04 3,72 1,24
Total 30,54 29,86 30,55 90,95 1,26
Tabel Lampiran 13c. Sidik Ragam Produksi Umbi Per Petak setelah
ditransformasi ke √ .
SK
JK
DB
KT
F.HIT
F.Tabel
0,05 0,01
Kelompok 2 0,01 0,01 0,41 5,10 3,20 Perlakuan 23 0,37 0,02 1,00 2,24 1,68 Faktor M 2 0,03 0,02 0,99tn 5,10 3,20 Faktor C 7 0,26 0,04 2,37** 3,06 2,22 Interaksi 14 0,07 0,01 0,32tn 2,50 1,91 Galat 46 0,74 0,02
Total 71 1,12
KK = 10,01% Keterangan : ** : berpengaruh sangat nyata (F.Hit > F. Tabel)
tn : tidak nyata (F.Hit < F. Tabel)
80
Tabel Lampiran 14a. Rata-Rata Produksi Umbi Per Hektar sebelum
ditransformasi ke √ .
Perlakuan Ulangan
Total Rata-rata I II III
m0c0 3,35 3,43 5,39 12,16 4,05
m0c1 6,00 6,53 2,20 14,73 4,91
m0c2 2,20 5,39 6,20 13,80 4,60
m0c3 6,49 5,27 7,47 19,22 6,41
m0c4 4,29 4,90 7,59 16,78 5,59
m0c5 6,37 6,86 7,10 20,33 6,78
m0c6 6,24 4,98 4,53 15,76 5,25
m0c7 5,63 4,59 3,92 14,14 4,71
m1c0 6,73 1,71 6,12 14,57 4,86
m1c1 6,49 7,41 6,86 20,76 6,92
m1c2 5,39 4,33 4,16 13,88 4,63
m1c3 5,88 6,61 7,22 19,71 6,57
m1c4 9,55 7,10 4,29 20,94 6,98
m1c5 8,00 5,14 8,08 21,22 7,07
m1c6 6,37 4,41 5,88 16,65 5,55
m1c7 3,92 4,41 5,31 13,63 4,54
m2c0 3,43 7,22 6,80 17,45 5,82
m2c1 7,59 3,43 7,43 18,45 6,15
m2c2 5,27 4,29 3,80 13,35 4,45
m2c3 5,14 7,10 6,04 18,29 6,10
m2c4 7,84 5,14 7,59 20,57 6,86
m2c5 4,90 7,84 6,12 18,86 6,29
m2c6 5,80 4,90 6,12 16,82 5,61
m2c7 6,12 7,10 2,94 16,16 5,39
Total 138,98 130,08 139,16 408,22 5,67
81
Tabel Lampiran 14b. Rata-Rata Produksi Umbi Per Hektar setelah
ditransformasi ke √
Perlakuan Ulangan
Total Rata-rata I II III
m0c0 1,96 1,98 2,43 6,37 2,12
m0c1 2,55 2,65 1,64 6,85 2,28
m0c2 1,50 2,43 2,59 6,52 2,17
m0c3 2,64 2,40 2,82 7,87 2,62
m0c4 2,19 2,32 2,84 7,36 2,45
m0c5 2,62 2,71 2,76 8,09 2,70
m0c6 2,60 2,34 2,24 7,18 2,39
m0c7 2,48 2,26 2,10 6,83 2,28
m1c0 2,69 1,49 2,57 6,75 2,25
m1c1 2,64 2,81 2,71 8,17 2,72
m1c2 2,43 2,20 2,16 6,78 2,26
m1c3 2,53 2,67 2,78 7,97 2,66
m1c4 3,17 2,76 2,19 8,12 2,71
m1c5 2,92 2,38 2,93 8,22 2,74
m1c6 2,62 2,22 2,53 7,36 2,45
m1c7 2,10 2,22 2,41 6,73 2,24
m2c0 1,98 2,78 2,70 7,46 2,49
m2c1 2,84 1,98 2,82 7,64 2,55
m2c2 2,40 2,19 2,07 6,66 2,22
m2c3 2,38 2,76 2,56 7,69 2,56
m2c4 2,89 2,38 2,84 8,11 2,70
m2c5 2,32 2,89 2,57 7,78 2,59
m2c6 2,51 2,32 2,57 7,41 2,47
m2c7 2,57 2,76 1,85 7,18 2,39
Total 59,53 57,87 59,70 177,10 2,46
Tabel Lampiran 14c. Sidik Ragam Produksi Umbi Per Hektar setelah
ditransformasi ke √
SK
JK
DB
KT
F.HIT
F.Tabel
0,05 0,01
Kelompok 2 0,08 0,04 0,36 5,10 3,20 Perlakuan 23 2,65 0,12 0,98 2,24 1,68 Faktor M 2 0,24 0,12 1,03tn 5,10 3,20 Faktor C 7 1,91 0,27 2,32** 3,06 2,22 Interaksi 14 0,49 0,04 0,30tn 2,50 1,91 Galat 46 5,43 0,12
Total 71 8,16
KK = 13,97% Keterangan : ** : berpengaruh sangat nyata (F.Hit > F. Tabel)
tn : tidak nyata (F.Hit < F. Tabel)
82
Tabel Lampiran 15a. Rata-Rata Intensitas Serangan umur 57 HST
sebelum ditransformasi ke √ .
Perlakuan Ulangan
Total Rata-rata I II III
m0c0 22,92 18,75 31,25 72,92 24,31
m0c1 14,58 16,67 54,17 85,42 28,47
m0c2 20,83 20,83 29,17 70,83 23,61
m0c3 27,08 16,67 35,42 79,17 26,39
m0c4 18,75 18,75 20,83 58,33 19,44
m0c5 12,50 12,50 29,17 54,17 18,06
m0c6 18,75 14,58 31,25 64,58 21,53
m0c7 12,50 16,67 10,42 39,58 13,19
m1c0 18,75 39,58 29,17 87,50 29,17
m1c1 25,00 18,75 12,50 56,25 18,75
m1c2 12,50 12,50 31,25 56,25 18,75
m1c3 20,83 25,00 25,00 70,83 23,61
m1c4 16,67 16,67 25,00 58,33 19,44
m1c5 20,83 25,00 20,83 66,67 22,22
m1c6 16,67 14,58 33,33 64,58 21,53
m1c7 20,83 20,83 41,67 83,33 27,78
m2c0 12,50 14,58 20,83 47,92 15,97
m2c1 14,58 12,50 16,67 43,75 14,58
m2c2 18,75 27,08 18,75 64,58 21,53
m2c3 22,92 27,08 22,92 72,92 24,31
m2c4 14,58 22,92 14,58 52,08 17,36
m2c5 20,83 12,50 22,92 56,25 18,75
m2c6 12,50 18,75 41,67 72,92 24,31
m2c7 16,67 16,67 43,75 77,08 25,69
Total 433,33 460,42 662,50 1556,25 21,61
83
Tabel Lampiran 15b. Rata-Rata Intensitas Serangan umur 57 HST setelah
ditransformasi ke √ .
Perlakuan Ulangan
Total Rata-rata I II III
m0c0 4,79 4,33 5,59 14,71 4,90
m0c1 3,82 4,08 7,36 15,26 5,09
m0c2 4,56 4,56 5,40 14,53 4,84
m0c3 5,20 4,08 5,95 15,24 5,08
m0c4 4,33 4,33 4,56 13,22 4,41
m0c5 3,54 3,54 5,40 12,47 4,16
m0c6 4,33 3,82 5,59 13,74 4,58
m0c7 3,54 4,08 3,23 10,85 3,62
m1c0 4,33 6,29 5,40 16,02 5,34
m1c1 5,00 4,33 3,54 12,87 4,29
m1c2 3,54 3,54 5,59 12,66 4,22
m1c3 4,56 5,00 5,00 14,56 4,85
m1c4 4,08 4,08 5,00 13,16 4,39
m1c5 4,56 5,00 4,56 14,13 4,71
m1c6 4,08 3,82 5,77 13,67 4,56
m1c7 4,56 4,56 6,45 15,58 5,19
m2c0 3,54 3,82 4,56 11,92 3,97
m2c1 3,82 3,54 4,08 11,44 3,81
m2c2 4,33 5,20 4,33 13,86 4,62
m2c3 4,79 5,20 4,79 14,78 4,93
m2c4 3,82 4,79 3,82 12,42 4,14
m2c5 4,56 3,54 4,79 12,89 4,30
m2c6 3,54 4,33 6,45 14,32 4,77
m2c7 4,08 4,08 6,61 14,78 4,93
Total 101,30 103,95 123,84 329,09 4,57
Tabel Lampiran 15c. Sidik Ragam Intensitas Serangan setelah
ditransformasi ke √ .
SK
JK
DB
KT
F.HIT F.Tabel
0,05 0,01
Kelompok 2 12,65 6,33 11,40 5,10 3,20 Perlakuan 23 13,88 0,60 1,09tn 2,24 1,68 Faktor M 2 0,82 0,41 0,74tn 5,10 3,20 Faktor C 7 2,79 0,40 0,72tn 3,06 2,22 Interaksi 14 10,27 0,73 1,32tn 2,50 1,91 Galat 46 25,53 0,55
Total 71 52,06
KK = 16,30% Keterangan : tn : tidak nyata
Top Related