BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya orang melakukan investasi adalah untuk menghasilkan
sejumlah uang, dan tujuan yang lebih luas adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan investor.
Setiap investor yang ingin memaksimalkan kekayaan akan tertarik
suatu investasi yang memberikan tingkat expected return yang lebih
tinggi dibandingkan dengan peluang investasi lainnya. Dalam
kenyataannya hampir semua investasi mengandung ketidakpastian
atau risiko. Investor tidak tahu dengan pasti hasil yang akan
diperolehnya, sehingga investor hanya bisa memperkirakan berapa
keuntungan yang diharapkan dan seberapa jauh hasil yang sebenarnya
menyimpang dari yang diharapkan. Pilihan investasi tidak dapat hanya
mengandalkan pada tingkat keuntungan yang diharapkan tetapi juga
risikonya.
Dalam literatur banyak dibahas tentang pentingnya pemahaman dalam
pembuatan keputusan investasi melalui metode-metode penilaian
investasi. Sumber risiko dapat berasal dari factor yang mempengaruhi
semua (banyak perusahaan) dan ada pula yang hanya spesifik
mempengaruhi suatu perusahaann tertentu saja. Sebagai contoh,
pengumuman tentang angka pertumbuhan laba, tingkat bunga,
merupakan informasi yang mempengaruhi semua perusahaan.
Sedangkan pengumuman tentang penjualan perusahaan yang
meningkat lebih tinggi dari yang diharapkan, produk pesaing yang
1
mengalami gangguan, merupakan contoh informasi yang hanya
mempengaruhi suatu perusahaan tertentu saja.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka kami ingin mengambil judul
“Analisis Keputusan Investasi Aktiva Tetap dalam
Mengembangkan Perusahaan ”.
B. Rumusan Masalah
Makalah ini ditujukan untuk mengetahui besarnya pengaruh investasi
dalam aktiva tetap terhadap kegiatan operasional perusahaan .
Pengambilan keputusan investasi dalam aktiva tetap dapat diperoleh
melalui metode-metode penilaian investasi. Dalam makalah ini,
rumusan masalahnya adalah ”Apakah keputusan investasi pada
aktiva tetap perusahaan mampu mengembangkan perusahan ?”
C. Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan malakah ini adalah :
1. Untuk mengetahui metode-metode penilaian investasi.
2. Untuk menganalisis investasi dalam aktiva tetap dan pengaruh
pengambilan keputusan investasi terhadap pengembangan
perusahaan.
3. Memenuhi tugas manajemen keuangan.
D. Manfaat Penulisan
Hasil penulisan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan di bawah ini :
1. Bagi dunia pendidikan.
Dapat digunakan sebagai tambahan informasi bagi akademik dan
acuan dalam mempraktekkan berbagai teori yang menyangkut faktor-
faktor yang mempengaruhi keputusan investasi.
2. Bagi Investor.
Memberikan bahan pertimbangan kepada calon investor dalam
mengambil keputusan investasi.
3. Bagi pihak lain.
Memberikan bahan acuan bagi pihak lain untuk menyempurnakan hasil
makalah ini.
4. Bagi penulis.
Makalah ini bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan dan juga
untuk menerapkan teori yang telah didapatkan di APP.
E. Metode Penulisan
Dalam menyelesaikan makalah ini kami menggunakan metode :
Menggunakan metode kepustakaan.
Mencari data-data yang dibutukan mengenai perusahaan tersebut
melalui media internet.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Aktiva Tetap
Setiap perusahaan menpunyai harta ( aktiva ) untuk mendukung
kegiatan usahanya. Aktiva itu dibagi menjadi dua yaitu: aktiva
lancar dan aktiva tetap. Aktiva tetap dibagi menjadi dua golongan
yaitu, aktiva tetap berwujud dan aktiva tidak berwujud.
Aktiva tetap (fixed assets) merupakan aktiva jangka panjang atau
aktiva yang relative permanen, dan merupakan aktiva berwujud
(tangible assets) karena terlihat secara fisik. Aktiva tersebut dimiliki
dan digunakan oleh perusahaan serta tidak dimaksudkan untuk
dijual sebagai bagian dari operasi normal. Setiap perusahaan
menggunakan berbagai macam aktiva tetap seperti peralatan,
perabotan, bangunan, mesin, alat-alat dan tanah. Nama-nama
deskriptif lain bagi aktiva ini adalah aktiva pabrik (plant assets)
atau properti, pabrik dan peralatan (property, plant, equipment).
Dalam perusahaan, aktiva tetap bisa menempati bagian yang
sangat signifikan pada total aktiva perusahaan secara keseluruhan.
Beberapa pengertian yang berkaitan dengan aktiva tetap :
Operating Expenditure
Pengeluaran dana,dimana jangka waktu kembalinya kurang
dari 1 tahun.
Capital Expenditure
Pengeluaran-pengeluaran untuk pembelian aktiva tetap jangka
waktunya melebihi 1 tahun.
Capital Budgeting
Keseluruhan proses pengumpulan, pengevaluasian,
penyeleksian dan penentuan alternative penanaman modal
yang akan memberikan penghasilan bagi perusahaan untuk
jangka waktu yang lebih dari 1 tahun.
B. Jenis Aktiva Tetap
Dari macam – macam aktiva tetap berwujud di atas untuk
tujuan akutansi dilakukan pengelompokan sebagai berikut :
a. Aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas seperti tanah untuk
letak perusahaan, pertanian dan peternakan.
b. Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis
masa penggunaannya bisa diganti dengan aktiva yang sejenis
c. Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis
masa penggunaannya tidak dapat diganti dengan aktiva yang
sejenis.
Aktiva Tak Berwujud / Intangible Assets
Aset tak berwujud adalah harta yang tidak memiliki bentuk tetapi
sah dimiliki perusahaan dan dapat menghasilkan keuntungan
bagi perusahaan. Contoh : Merk dagang, hak paten, hak cipta,
hak pengusahaan hutan / hph, franchise, goodwill, dan lain
sebagainya.
Aktiva tetap berdasarkan jenis dapat dibagi sebagai berikut :
1. Lahan : bidang tanah yang terhampar baik merupakan
tempat maupun yang masih kosong.
2. Bangunan/ Gedung : bangunan yang berdiri di atas bumi ini
baik diatas lahan/air.
3. Mesin : termasuk peralatan-peralatan yang menjadi bagian
dari mesin yang bersangkutan.
4. Kendaraan : semua jenis kendaraan seperti alat
pengangkutan, truk, traktor, mobil, kendaraan beroda dua,
dan lain-lain.
5. Perabot : dalam jenis ini termasuk perabot kantor, perabot
laboratorium, perabot pabrik yang merupakan isi dari
bangunan.
6. Inventaris/ Peralatan : peralatan yang dianggap merupakan
alat-alat besar yang digunakan dalam perusahaan seperti
inventaris pabrik, laboratorum, gudang, dan lain-lain.
7. Prasarana : di Indonesia adalah merupakan kebiasaan
bahwa perusahaan membuat klasifikasi khusus prasarana
seperti jembatan, pagar, dan lain-lain.
C. Pengeluaran dalam Penggunaan Aktiva Tetap
Selama penggunaan aktiva tetap kita tak bisa menghindarkan diri
dari pengeluaran aktiva tetap tersebut. Pengeluaran perlu
diketahui dan dianalisis karena kemungkinan pengaruhnya
terhadap harga pokok akhirnya mempengaruhi penyusutan.
Menurut Sofyan Syafri dalam Akuntansi Aktiva Tetap.
Pengeluaran dibedakan menjadi dua macam :
a. Pengeluaran Biaya (Revenue Expenditure)
Suatu pengeluaran dianggap pengeluaran biaya jika
pengeluaran itu dianggap menambah harga pokok dalam arti
bahwa biaya itu harus debebankan ke perkiraan laba rugi.
b. Pengeluaran Modal (Capital Expenditure)
Suatu pengeluaran dianggap Capital Expenditure jika
pengeluaran itu menambah harga pokok yang bersangkutan
dalam arti pengeluaran itu dikapitalisasi. Jika pengeluaran
dianggap Capital Expenditure maka hal ini berarti bahwa
pembebanan ke perkiraan laba rugi tidak sekaligus tetapi
ditangguhkan dan akan dialokasikan melalui pembebanan
biaya penyusutan selama masa penggunaan.
D. Komponen Aktiva Tetap
Komponen adalah bagian berwujud dari aktiva tetap yang dapat
dipisahkan dan diidentifikasikan sebagai aktiva yang disusutkan
tersendiri sesuai dengan umur manfaatnya. Sebagai contoh,
sebuah lift dari sebuah bangunan dapat diidentifikasikan sebagai
sebuah komponen yang disusutkan terpisah dari bangunannya.
Ketika perusahaan memperoleh atau membangun komponen
baru, biaya harus dikapitalisasi. Ketika sudah terpasang,
komponen akan disusutkan selama umur manfaatnya.
Perusahaan juga dapat mengganti suatu komponen. Penggantian
diperhitungkan menjadi dua tahap.
Pertama :
Nilai buku komponen yang diganti didebit ke akun beban
penyusutan dan kredit akumulasi penyusutan. Perlakuan ini
konsisten dengan perubahan estimasi. Yaitu, komponen aktiva
tetap diakui sebagai aktiva yang telah disusutkan penuh pada saat
penggantian. Sebagai tambahan, biaya yang terjadi untuk
memindahkan komponen lama harus dicatat sebagai beban.
Kedua :
Biaya langsung yang berkaitan dengan komponen baru harus
dikapitalisasi. Sebagai contoh, diasumsikan Zaoldyeck
mengangkat atap gudangnya pada tanggal 1 Oktober dengan
biaya $1.000. Pada 1 Oktober nilai buku atap lama ($40.000 harga
perolehan dikurangi $31.000 akumulasi penyusutan) sebesar
$9.000. Pada tanggal 9 Oktober atap baru telah selesai dibuat
menghabiskan biaya sebesar $60.000 dan diestimasikan
mempunyai umur manfaat 20 tahun, yang merupakan sisa umur
dari bangunan.
E. Investasi Dalam Aktiva Tetap
Investasi dalam aktiva tetap merupakan investasi jangka panjang
5 s/d 20 tahun. Investasi aktiva tetap diartikan sebagai proses
yang mengacu pada sebuah penganggaran modal. Penganggaran
Modal adalah keseluruhan proses menganalisa proyek-proyek
tersebut harus di masukkan dalam anggaran modal (Capital
Budget) dengan alasan sebagai berikut :
1. Dana yang dikeluarkan merupakan investasi jangka panjang.
2. Jumalah dana investasi cukup besar.
3. Investasi ini merupakan harapan bagi perusahaan untuk
memperoeh hasil operasi yang optimal.
4. Jika ada kesalahan dari investasi akan berakibat
berkepanjangan bagi perusahaan.
Dalam hal tersebut perusahaan harus menguji apakah yang
terkait dengan arus kas dan bagaimana cara untuk mengukurnya
untuk mendapatkan suatu keputusan. Dalam hal ini perusahaan
lebih sering memakai metode NPV yang membandingkan nilai
sekarang dari arus kas masuk dan arus kas keluar.
Usulan investasi dapat dilakukan atas dasar antara lain :
1. Penggantian aktiva lama
2. Penambahan kapasitas
3. Pembelian / investasi baru
F. Metode Penilaian Investasi
Cara menilai kelayakan investasi apakah akan menguntungkan
atau tidak dihitung dengan menggunakan metode penilaian
investasi yang terdiri dari :
1. Payback Period (PBP)
Adalah metode penilaian investasi dalam menghitung periode
yang diperlukan untuk menutup atau mengembalikan investasi
dengan menghitung proceeds atau aliran kas netto yang
diterima metode ini akan memiliki investasi atas`dasar wktu
tersingkat untuk pengembalian jumlah investasi. Kelemahan
dari metode PBP ini tidak mempertimbangkan time value of
money (nilai waktu dari uang) sedangkan kelebiham metode ini
cukup simple.
Rumus Payback Periode :
*Jika proceed yang di hasilkan tiap tahun berbeda,maka
rumusnya:
HP = xxx
NS (nilai residu) = xxx -
Investasi = xxx
Proceed th 1 = xxx -
Sisa Investasi xxx
2. Net Present Value (NPV)
Sebelum membahas NPV kita harus mengetahui terlebih
dahulu pengertian time value of money atau nilai waktu dari
uang. Misal : Jika hari ini mendepositokan uang sebesar Rp
100.000; dengan tingkat bunga 20% pertahun. Pada akhir
tahun jumlah uang tersebut menjadi Rp 120.000; dan niali
kompensasi sebesar Rp 20.000; disebut bunga atau nilai waktu
dari uang. Konsep time value of money terbagi sebagai berikut:
a) Compound value (nilai majemuk)
Yaitu menghitung jumlah pokok ditambah dengan bunga
yang diperoleh selama periode tertentu.
Rumus : Vn=P(I+i)n
Keterangan:
P = Principle/Pokok
i = Interest
I = Jumlah bunga yang diperoleh selama periode tertentu
V = Value (jumlah nilai akhir P+1)
n = Number of year (lamanya waktu)
b) Present Value (nilai sekarang)
Jika compound value menghitung uang pada saat akhir
periode maka present value adalah menghitung nilai
sekarang atau permulaan periode.
Rumus: PV= FV
( 1 + i)n
Keterangan :
PV = Present Value
FV = Future Value
i = Interest
n = Waktu
c) Compound Value Annuity (nilai majemuk dari anuitet)
Metode ini dipergunakan untuk menghitung nilai
majemukpada akhir tahun deretan dana yang akan diterima
pada tiap tahun.
Rumus : Sn= R1 ( I + i )n-1 + R2 ( I + i )n-2 dst.
Keterangan :
Sn = Jumlah nilai majemuk
R = Penerimaan secara periodik
n = Waktu
i = Interest
d) Present Value Annuity (nilai sekarang dari anuitet)
Cara menghitung PV dari suatu anuitet adalah sebaliknya
dari menghitung compound dari anuitet.
Rumus : An = R 1 + R 1 2 + dst
I + i I + i
Dalam menilai investasi dengan metode net present value
dapat dihitung dengan mengalikan proceeds setiap tahun
dengan diskon faktor yang ada pada tabel A-1 untuk
proceed yang didapat setiap tahun dengan jumlah yang
berbeda dan menggunkan tabel A-2 jika proceed setiap
tahunnya sama.
Menghitung NPV dapat juga dengan rumus :
n
NPV = ∑ At
t = 0 ( 1 + R ) t
Keterangan :
K = Discount Rate
At = cash Flow pada tahun t
n = tahun/lamanya waktu
3. Profitability Index/PI ( Index Keuntungan)
Untuk menilai kelayakan investasi dapat juga dengan
menghitung PI-nya dengan ketentuan kita akan memilih hasil
PI yang >1.
RUMUS PI : PV Proceeds
PV Outlays
4. Internal Rate of Return (IRR)
Pada dasarnya metode ini menggunakan metode present value
dengan pertimbangan total PV proceeds = PV dari outlays.
Cara ini dapat dihitung dengan trial dan error atau coba-coba
sehinggamendapatkan hasil yang ditentukan.
Pertama, hitunglah nilai sekarang arus kas dari suatu investasi
dengan menggunakan suku bunga yang wajar,misalkan saja
10 %. Kemudian dibandingkan dengan nilai sekarang atau
present value yang didapat dengan biaya investasi . Jika nilai
sekarang > biaya invesrtasi, maka dicoba lagi dengan suku
bunga yang lebih tinggi , dst. Sebaliknya, jika nilai sekarang
dari arus kas < biaya investasi, gunakan suku bunga yang lebih
rendah dan proses demikian diulang lagi. Proses coba-coba
tersebut diulang hingga nilai sekarang arus kas dari investasi =
biaya investasinya.
Suku bunga yang menyamakan nilai sekarang arus kas dengan
biaya investasi disebut sebagai tingkat hasil pengembalian
intern. Untuk mengurangi banyaknya coba-coba dalam tingkat
pengembalian intern , maka yang penting adalah
meminimumkan besarnya penyimpanan pada setiap
perhitungan . suatu pendekatan yang baik adalah berusaha
mencoba suku bunga yang wajar, kemudian bergeser pada
suku bunga yang cukup berbeda jauh. Dalam prakteknya jika
banyak proyek yang harus dinilai, dean umur proyek cukup
panjang, proses perhitungan IRR cukup dilakukan dengan
kalkulator yang relatif murah.
5. Accounting Rate of Return (ARR)
Metode ini dihitung dengan berdasarkan pada keuntungan
perusahaan yang dilaporkan dalam rugi laba.
Rumus : Laba bersih atau Earning After tax
Investasi Initial Investment
Metode ini relatif sederhana dan mudah dimengerti tetapi
mempunyai kelemahan-kelemahan antara lain : tidak
memperhitungkan Time Value of money.
BAB III
PEMBAHASAN
A.Analisa PerusahaanCV. SIMPATI TAXI adalah perusahaan jasa transportasi darat yang
kegiatan utamanya adalah mengantar penumpang sampai tujuan
dengan selamat dan berusaha memberikan pelayanan sebaik
mungkin selama dalam perjalanan. Motto perusahaan ini adalah
“pelayanan prima”.
CV. SIMPATI TAXI pada awalnya hanya memiliki 2 armada unit dan
trayeknya hanya Medan-Padangsidempuan. Karena banyaknya
permintaan dari orang-orang ke berbagai tujuan maka perusahaan ini
memperluas trayeknya. Yang dulunya hanya Medan-
Padangsidimpuan trayeknya bertambah menjadi Medan-Sibolga,
Medan-Panyabungan, Medan-Batangtoru, Padangsidempuan- Rantau
Prapat, Padangsidempuan-Padang.
1. Pada CV. SIMPATI TAXI jenis-jenis aktiva yang dimilikinya adalah
sebagai berikut :
a. Tanah
Merupakan hak milik atau hak guna usaha yang dimiliki
perusahaan untuk digunakan dalam operasi perusahaan yang
merupakan tempat berdirinya bangunan, tempat parkir semua
kendaraan operasional.
b. Bangunan
Terdiri dari kantor pusat, kantor cabang dan gudang yang
merupakan bangunan untuk salah satu prasarana kegiatan
operasional dengan masing-masing umur ekonomis 20 tahun.
c. Kendaraan
Perusahaan ini bergerak dibidang jasa pengangkutan orang, oleh
karena itu kendaraan ini adalah aktiva tetap berwujud yang paling
utama.
d. Inventaris kantor
Terdiri dari lemari arsip, komputer, AC, mesin hitung, kipas angin,
printer, dan lain sebagainya dengan umur ekonomis rata-rata 3
tahun.
e. Inventaris Gudang
Seperti alat-alat perbaikan, alat-alat perawat kendaraan, ban bekas
yang belum terjual dan bagian-bagian kendaraan operasional
lainnya.
2. Pengeluaran-Pengeluaran dalam aktiva tetap yang terjadi di
CV.Simpati Taxi antara lain :
a. Pemeliharaan
Pemeliharaan yaitu biaya yang dikeluarkan agar aktiva tetap dalam
kondisi yang baik (maitanance), biaya ini sifatnya rutin dan tidak
menambah umur aktiva dan dianggap sebagai revenue
expenditure. Pada CV. Simpati Taxi pemeliharaan ini difokuskan
pada kendaraan operasional, biaya pemeliharaan ini terdiri dari
penggunaan kampas rem, oli transmisi, oli gerdang, oli hidrolik,
penggunaan oli untuk seluruh bagian mesin saat kendaraan
beroperasi serta serat untuk perawatan AC.
b. Reparasi
Yaitu pengeluaran untuk memperbaiki aktiva dari kerusakan atau
mengganti alat-alat yang rusak sehingga dapat dipergunakan
kembali. Dalam hal ini CV. Simpati Taxi melakukan penggantian
ban, baik ban mentah maupun ban vulkanisir.
c. Penambahan (addition)
Yaitu menambah atau memperluas fasilitas yang dimiliki suatu
aktiva dan pengeluaran ini dianggap sebgai capital expenditure.
Pada CV. Simpati Taxi contohnya adlah karoseri.
Saat ini CV. Simpati Taxi ingin melakukan perluasan usaha dengan
menambah rute perjalanan yang berarti harus melakukan
penambahan unit kendaraan operasional yang baru. Dalam hal ini CV.
Simpati Taxi mempunyai 2 usulan investasi, yakni berinvestasi melalui
proyek dengan menggunakan mobil sedan seperti mobil taksi pada
umumnya atau melakukan terobosan baru dengan menggunakan
mobil Alphard yang dapat mempunyai daya tampung penumpang
lebih besar dan merupakan kendaraan baru bagi bagi dunia per-
taksian.
B. Permasalahan
CV. Simpati Taxi merencanakan untuk memilih 2 usulan investasi
dalam hal perluasan usahanya yaitu membeli mobil jenis A (sedan)
atau mobil jenis B (toyota Alphard) untuk dijadikan taxi. Besarnya
investasi dari masing-masing proyek tersebut sebesar Rp.
200.000.000. Daya tingkat bunga 10% dan umur ekonomis masing-
masing selama 6 tahun. Rencana proceed (penerimaan bersih) dari
masing-masing proyek sebagai berikut :
CV. Simpati Taxi diminta untuk memilih dua usulan proyek tersebut,
mana yang paling menguntungkan perusahaan dengan menggunakan
metode-metode penilaian investasi, yakni :
1. Net Present Value (NPV)
2. Profitability Index (PI)
3. Payback Periode (PBP)
TahunMobil A Mobil B
Proceed Proceed
1 Rp. 45.000.000 Rp. 50.000.000
2 Rp. 55.000.000 Rp. 50.000.000
3 Rp. 60.000.000 Rp. 50.000.000
4 Rp. 65.000.000 Rp. 50.000.000
5 Rp. 70.000.000 Rp. 50.000.000
6 Rp. 80.000.000 Rp. 50.000.000
C. Penyelesaian
NPV dari Mobil A
NO. DF = 10 % Proceeds PV dari Proceeds
1 0,909 Rp. 45.000.000 Rp. 40.905.000
2 0,826 Rp. 55.000.000 Rp. 45.430.000
3 0,751 Rp. 60.000.000 Rp. 45.060.000
4 0,683 Rp. 65.000.000 Rp. 44.395.000
5 0,621 Rp. 70.000.000 Rp. 43.470.000
6 0,564 Rp.80.000.000 Rp. 45.120.000
PV dari Proceeds Rp. 264.380.000
PV dari Outlays Rp. 200.000.000
NPV Rp.64.380.000
Keterangan :
o Nilai DF di dapat dari tabel A-1 karena menggunakan konsep
Present Value dari Rp. 1,-
o Hasil PV dari proceeds yang berada pada kolom ke-tiga didapat
dari hasil perkalian antara DF dengan nilai proceeds.
o Nilai PV dari Proceeds yang terdapat pada baris ke-tujuh
merupakan penjumlahan dari hasil PV dari proceeds dari tahun
pertama sampai tahun ke-enam.
o Nilai PV dari Outlays merupakan besarnya investasi dari proyek
tersebut.
o Nilai NPV merupakan pengurangan antara PV dari Proceeds
dengan PV dari Outlays.
PI Mobil A
PI = PV dari Proceeds
PV dari Outlays
= Rp. 264.380.000
Rp. 200.000.000
= 1,32.
PBP dari Mobil A
Jumlah Outlays = Rp. 200.000.000
Proceeds tahun ke 1 = Rp. 45.000.000 -
Sisa = Rp. 155.000.000
Proceeds tahun ke 2 = Rp. 55.000.000 -
Sisa = Rp. 100.000.000
Proceeds tahun ke 3 = Rp. 60.000.000 -
Sisa = Rp. 40.000.000
Tahun Proceed
1 Rp. 45.000.000
2 Rp. 55.000.000
3 Rp. 60.000.000
4 Rp. 65.000.000
5 Rp. 70.000.000
6 Rp. 80.000.000
Proceeds tahun ke 4 = Rp. 65.000.000
Sisa investasi yang harus dibayar tahun ke 4 = Rp. 40.000.000
Proceeds selama tahun ke 4 = Rp. 65.000.000
Waktu yang diperlukan = Rp. 40.000.000 x 12 bulan
Rp. 65.000.000
= 7,38 bulan
= 0,38 x 30 hari
= 11 hari
Investasi tersebut berdasarkan metode PBP dapat kembali dalam
waktu 3 Tahun 7 Bulan 11 Hari.
NPV dari Mobil BUntuk nilai dari DF didapat dari Tabel A-2 dengan melihat Interest
Factor dan lama-nya(umur ekonomisnya). Menggunakan tabel A-2
karena menggunakan konsep Present Value dari Anuitet.
Berikut ini perhitungannya :
Proceeds = Rp. 50.000.000 x 4,355
= Rp. 217.750.000.
NPV = PV dari Proceeds – PV dari Outlays
= Rp. 217.750.000 – Rp. 200.000.000
= Rp. 17.750.000
PI Mobil BPI = PV dari Proceeds
PV dari Outlays
= Rp. 217.750.000 = 1,09.
Rp. 200.000.000
PBP Mobil B
PBP = Rp. 200.000.000 x 1 tahun
Rp. 50.000.000
= 4 tahun.
BAB IVPENUTUP
A.Kesimpulan1. CV. Simpati Taxi adalah perusahaan yang bergerak di bidang
jasa transportasi darat yang mengutamakan keamanan dan
kenyamanan yang melayani penumpang pada trayek Medan ke
berbagai daerah di daerah Sumatera Utara dengan motto
pelayanan prima. Oleh karena itu CV. Simpati Taxi akan
melakukan perluasan usaha dengan menimbang dua usulan
investasi pada aktiva tetap demi meningkatkan pelayanan
prima terhadap konsumen.
2. Berdasarkan hasil perhitungan dari penilaian Investasi dengan
menggunakan metode PBV, NPV dan PI kita dapat
membandingkan hasilnya seperti berikut :
Metode Proceeds I Proceeds II
NPV Rp.64.380.000 Rp. 17.750.000
PBP 3 Tahun 7 Bulan 11 Hari 4 Tahun
PI 1,32 1,09
Dan dari perbandingan penilaian investasi tersebut proceeds I
lebih baik daripada proceeds II. Dengan begitu, proyek yang
paling menguntungkan bagi CV. Simpati Taxi adalah proceeds I
atau proyek A (Investasi pada Mobil jenis A).
3. Jenis-Jenis Aktiva Tetap pada CV. Simpati Taxi antara lain
aktiva yang berwujud tanah, bangunan, kendaraan, inventaris
kantor dan inventaris gudang.
4. Setelah dianalisa keputusan investasi aktiva tetap yang akan
dilakukan oleh CV. Simpati Taxi dapat mengembangkan
perluasan usahanya.
B.Saran1. Dalam keadaan perekonomian saat ini, diharapkan
perusahaan menggunakan aktiva tetapnya secara efektif dan
efisien dalam kegiatan perusahaannya.
2. Para karyawan CV. Simpati Taxi hendaknya dapat
meningkatkan ketrampilan wawasan mengenai aktiva tetap
dengan tujuan untuk memajukan perusahaan.
3. Karena motto perusahaan ini adalah pelayanan prima maka
semua karyawan sebaiknya menggunakan seragam yang
diberikan perusahaaan dengan tujuan untuk memudahkan
para calon penumpang mengenali semua karyawan.
4. Berhubungan dengan hasil perhitungan dari penilaian Investasi
dengan menggunakan metode PBV, NPV dan PI maka lebih
baik bila perusahaan menginvestasikan dananya dalam proyek
A (meginvestasikan dananya dengan membeli mobil jenis A)
agar pengembangan usaha lebih maju karena keuntungan dari
proyek A jauh lebih besa dibandingkan dengan proyek B.
DAFTAR PUSTAKA
Riyanto, Bambang. Dasar-dasar Pembelanjaan
Perusahaan. Penerbit Gajah Mada.
Weston, J.Fred dan Thomas E. Copeland. Manajemen
Keuangan. Edisi Ke-Sembilan. Jilid 1. Penerbit Binarupa
Aksara.
Syahyuman. Manajemen Keuangan I.
Harahap Sofyan, Syafri. Akuntansi Aktiva Tetap. Penerbit
PT. Raja Grafindo Persada.