5/15/2018 contoh kti imunisasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-kti-imunisasi 1/31
KUMPULAN KTI & ASKEB BeJo_NeT
UNIVERSITAS BAKTI INDONESIA BANYUWANGI
Minggu, 02 Mei 2010
KTI PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG IMUNISASI DASAR
LENGKAP PADA BAYI
KARYA TULIS ILMIAH
PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA
BAYI DI PUSKESMAS GRAJAGAN
KECAMATAN PURWOHARJO
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Agar imunisasi dapat menjangkau semua lapisan masyarakat maka
sasaran yang ditujukan ialah orang tua. Khususnya pada ibu atau calon ibu
untuk diberikan penyuluhan tentang pentingnya imunisasi bagi anak,
menganjurkan agar ibu membawa anaknya ke Posyandu.
Adapun faktor- faktor yang mempengaruhi yaitu faktor pendidikan
(pengetahuan), usia, penyuluhan oleh bidan.
Semua orang tua, tentu berkeinginan supaya anak-anaknya tetap sehat.
Jangankan sakit berat, sakit ringanpun kalau mungkin jangan sampai diderita
5/15/2018 contoh kti imunisasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-kti-imunisasi 2/31
anaknya. Salah satu upaya agar anak-anak jangan sampai menderita suatu
penyakit adalah dengan jalan memberi imunisasi.
Pada saat ini imunisasi sendiri sudah berkembang cukup pesat ini terbukti
dengan menurunya angka kesakitan dan angka kematian bayi. Angka
kesakitan bayi menurun 10% dari angka sebelumnya, sedangkan angka
kematian bayi menurun 5% dari angka sebelumnya menjadi 1,7 juta kematian
setiap tahunnya di Indonesia. ( Depkes RI/2009 )
1
Untuk kabupaten Banyuwangi sendiri pada tahun 2008 kasus kematian
bayi yang disebabkan karena tidak imunsasi adalah 0% dan jumlah cakupan
BCG adalah 90%, DPT I dan DPT II adalah 90%, DPT III adalah 80%, Hepatitis B
adalah 90%, Polio adalah 95%, dan Campak adalah 90%.
Keberhasilan imunisasi ini dikarenakan sudah tersebarnya posyandu dan
tenaga kesehatan. Selain itu peran dari orang tua khususmya ibu-ibu sangat
mendukung pelaksanaan imunisasi.
Pada hakekatnya masalah imunisasi tidak luput dari perhitungan untung
rugi. Dengan imunisasi anak pasti dapat mencapai keuntungan bukan
kerugian. Keuntungan pada imunisasi tidak terlihat dalam bentuk
materi.Mungkin pula secara langsung dirasakan. Anak yang tidak mendapat
imunisasi mempunyai resiko tinggi terjangkit penyakit infeksidan menular.
Penyakit ini mungkin menyebabkan ia cacat seumur hidup, gangguan
pertumbuhan dan perkembangan anak bahkan dapat berakhir dengan
kematian.
Di Puskesmas Grajagan Kecamatan Purwoharjo balita yang mendapatkan
imunisasil lengkap sesuai dengan status Universal Child Immunitation (UCI)
5/15/2018 contoh kti imunisasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-kti-imunisasi 3/31
yang ditetapkan oleh WHO, Yaitu sesuai dengan cakupan BCG minimal 90%,
DPT I dan DPT II minimal 90%, DPT III minimal 80%, Hepatitis B minimal 90%,
Polio minimal 95%, dan Campak minimal 90%. Padahal, umumnya sebagian
besar ibu-ibu masih merasa takut dan enggan membawa anaknya untuk
imunisasi ke Posyandu karena alassan bayinya menjadi sakit setelah
pemberian imunisasi.
Dari beberapa keterangan diatas maka peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian yang berjudul “Pengetahuan Ibu Balita Tentang
Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Di Puskesmas Grajagan Kecamatan
Purwoharjo “.
B.Pembatasan dan Perumusan Masalah
Dari beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan maka peneliti
membatasi pada tingkat tahu tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalah sebagai
berikut: Bagaimana Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap
Pada Bayi Di Puskesmas Grajagan Kecamatan Purwoharjo?
C.Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui bagaimana Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar
Lengkap Pada Bayi Di Peskesmas Grajagan Kecamatan Purwoharjo.
D.Manfaat Penelitian
Manfaat teoritis
Dapat memperkaya konsep/ teori yang menyokong perkembangan ilmu
pengetahuan kebidanan khususnya yang terkait dengan tingkat
pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi.
5/15/2018 contoh kti imunisasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-kti-imunisasi 4/31
b. Manfaat praktis
Dapat memberikan masukkan yang berarti bagi ibu dalam meningkatkan
pengetahuan tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi khususnya
melalui perspektif motivasi.
Manfaat bagi peneliti
Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam membuat karya
tulis ilmiah (KTI)
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Landasan Teori
1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah melakukan
penginderaan terhadap objek tertentu. ( Notoatmodjo,2003)
Pengetahuan (knowledge) adalah sesuatu yang hadir dan terwujud dalam
jiwa dan pikiran seseorang dikarenakan adanya reaksi, persentuhan, dan
hubungan dengan lingkungan dan alam sekitar. (referensi assyari abdullah,
2008)
Pengetahuan adalah dua buah kelebihan manusia disbanding dengan
mahluk lain ciptaan Allah, dengan pengetahuan (knowledge) maka manusia
dapat mengetahui apa air, api, alam dan sebagainya. (Suyanto dan Umi
Salamah,2009)
2. Tingkat Pengetahuan
5/15/2018 contoh kti imunisasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-kti-imunisasi 5/31
Menurut Notoatmodjo,2003Tingkat pengetahuan adalah
a. Tahu
5
Mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.Termasuk ke
dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall)
terhadap apa yang telah diterima juga bias dikatakan suatu kata kerja
untuk mengukur tingkat pengetahuan seseorang atau ibu tentang apa
yang telah dipelajari antara lain ibu bias menyebutkan , menguraikan,
mengidentifikasi, menyatakan dan sebagainya.
b. Memahami
Suatu kemampuan menyelesaikan dengan cara yang benar tentang
obyek yang diketahui dan diiterprestasikan suatu materi dengan
benar.Seseorang atau ibu yamg telah paham terhadap obyek atau
materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menjelaskan,
menyimpulkan, tentang materi yang dipelajari.
c. Aplikasi
kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada
situasi atau kondisi yang nyata.
d. Analisa
Suatu kemampuan menjabarkan obyek kedalam komponen tetapi masih
dalam suatu struktur organisasi tersebut.
e. Sintesis
5/15/2018 contoh kti imunisasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-kti-imunisasi 6/31
Menunjukan suatu kemampuan intuk meletakkan atau menghubungkan
bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan.
f. Evaluasi
Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian criteria yang
telah ditentukan.
3. Faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan terhadap imunisasi.
a. Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap
perkembangan orang lain menuju kearah suatu cita-cita tertentu. Jadi
dapat berbuat dan mengisi kehidupannya guna mencapai keselamatan
dan kebahagiaan. Pendidikan mengandung informasi misalnya
mengenai hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat
meningkatkan kualitas hidup. Menurut Y.B Mantra yang dikutip oleh
Notoatmodjo (2003) pendidikan dapat mempengaruhi seseorang
termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup pembangunan
kesehatan.
Penyuluhan Imunisasi oleh Bidan
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari suatu pelayanan
kesehatan yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga
dalam mencapai KKBS. Pelayanan yang diberikan dengan maksud
meningkatkan kesehatan ibu dan anak.
Usia
Usia individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat berulang
tahun. Semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan
5/15/2018 contoh kti imunisasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-kti-imunisasi 7/31
seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi
kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa akan lebih
dipercaya dari pada orang yang belum cukup tinggi kedewasaanya. Hal
ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwa nya.
Definisi Imunisasi
1. Definisi konsep dasar imunisasi yang dikemukakan oleh beberapa ahli
sebagai berikut:
a. Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit
dengan memasukkan sesuatu kedalam tubuh agar tubuh tahan terhadap
penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. (blog-
indonesia,2008)
b. Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Anak diimunisasi
berarti diberikan kekebalan terhadap penyakit tertentu. Anak kebal atau
resisten terhadap suatu penyakit, tetapi belum tentu kebal terhadap
penyakit yang lain. ( Notoatmodjo,2003)
c. Menurut pendapat dr.Karel,SpA, ”Imunisasi adalah cara untuk
menimbulkan/ meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap
suatu penyakit, sehingga kelak bila ia terpapar dengan penyakit
tersebut tidak akan sakit atau hanya sakit ringan.
Dengan banyaknya analisa dari para ahli, peneliti mengambil
kesimpulan bahwa imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan
kekebalan pada anak atau seseorang terhadap penyakit tersebut.
Dalam tubuh bayi atau anak ada dua jenis kekebalan yang bekerja yaitu:
Kekebalan aktif
5/15/2018 contoh kti imunisasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-kti-imunisasi 8/31
Kekebalan aktif adalah kekebalan yang dibuat sendiri oleh tubuh untuk
menolak terhadap suatu penyakit tertentu dimana prosesnya lambat
tetapi dapat bertahan lama.
Kekebalan aktif alamiah
Dimana tubuh anak membuat kekebalan sendiri setelah mengalami
atau sembuh dari suatu penyakit misalnya anak telah menderita
campak. Setelah sembuh anak tidak akan terserang campak lagi,
karena tubuhnya telah membuat zat penolakan terhadap penyakit
tersebut.
2) Kekebalan aktif buatan
Kekebalan yang dibuat tubuh setelah mendapat vaksin (imunisasi),
misalnya anak diberikan vaksinasi BCG, DPT, HB, Polio dan lainnya.
Kekebalan pasif
Kekebalan pasif yaitu tubuh anak tidak membuat zat anti body sendiri
tetapi kekebalan tersebut diperoleh dari luar setelah memperoleh zat
penolakan, sehingga proses cepat tetapi tidak tahan lama.
Kekebalan pasif ini terjadi dengan 2 cara:
Kekebalan pasif alamiah/ kekebalan pasif bawaan kekebalan yang
diperoleh bayi sejak lahir dari ibunya. Kekebalan ini tidak
berlangsung lama ( kira-kira hanya sekitar 5 bulan setelah bayi lahir )
misalnya difteri, morbili dan tetanus.
Kekebalan pasif buatan dimana kekebalan ini diperoleh setelah
mendapat suntikan zat penolakan.
5/15/2018 contoh kti imunisasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-kti-imunisasi 9/31
Tujuan Pemberian Imunisasi
a. Untuk mencegah terjadinya infeksi tertentu
b. Apabila terjadi penyakit tidak akan terlalu parah dan dapt mencegah
gejala yang dapat menimbulkan cacat atau kematian.
4. Syarat Pemberian Imunisasi
a. Bayi dalam keadaan sehat
b. Bayi umur 0-11 bulan
5. Tujuh macam penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi:
a. TBC
b. Polio myelitis (kelumpuhan)
c. Difteri
d. Pertusis
e. Titanus
f. Hepatitis
g. Campak
6. Macam-macam Imunisasi
a. BCG
1) Gunanya :memberikan kekebalan terhadap penyakit tuberkolosis
(TBC). Kekebalan yang diperoleh anak tidak mutlak
100%, jadi kemungkinan anak akan menderita penyakit
TBC ringan, akan tetapi terhindar dari TBC berat-ringan.
5/15/2018 contoh kti imunisasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-kti-imunisasi 10/31
2) Tempat penyuntikan : pada lengan kanan atas.
3) Kontra indikasi :
a) Anak yang sakit kulit atau infeksi kulit ditempat penyuntikan .
b) Anak yang telah menderita penyakit TBC.
4) Efek samping
a) Reaksi normal
(1) Setelah 2-3 minggu pada tempat penyuntikan akan terjadi
pembengkakan kecil berwarna merah kemudian akan
menjadi luka dengan diameter 10 mm.
(2) Hal ini perlu diberitahukan kepada ibu agar tidak
memberikan apapun pada luka tersebut dan diberikan atau
bila ditutup dengan menggunakan kain kasa kering dan
bersih.
(3) Luka tersebut akan sembuh sendiri dan meninggalkan
jaringan parut (scar) dengan diametr 5-7 mm.
b) Reaksi berat
(1) kadang-kadang terjadi peradangan setempat yang agak
berat/abces yang lebih luas.
(2) Pembengkakan pada kelenjar limfe pada leher atau
ketiak.
b. DPT ( Diphteri, Pertusis, Tetanus )
5/15/2018 contoh kti imunisasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-kti-imunisasi 11/31
1) Gunanya : Memberikan kekebalan terhadap penyakit dipteri, pertusi,
tetanus.
2) Tempat penyuntikan : Dipaha bagian luar
3) Kontra indikasi :
a) Panas diatas 38º C
b) Reaksi berlebihan setelah pemberian imunisasi DPT
sebelumnya seperti panas tinggi dengan kejang, penurunan
kesadaran dan syok.
4) Efek samping :
a) Reaksi lokal
(1) Terjadi pembengkakan dan rasa nyeri pada tempat
penyuntikan disertai demam ringan selama 1-2 hari.
(2) Pada keadaan pertama (reaksi lokal) ibu tidak perlu panic
sebab panas akan sembuh dan itu berarti kekebalan
sudah dimiliki oleh bayi.
b) Reaksi Umum
(1) Demam tinggi, kejang dan syok berat.
(2) Pada keadaan kedua ( reaksi umum atau reaksi yang
lebih berat ) sebaiknya ibu konsultasi pada bidan atau
dokter.
Hepatitis B
1) Gunanya : memberi kekebalan aktif terhadap penyakit hepatitis
5/15/2018 contoh kti imunisasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-kti-imunisasi 12/31
2) Tempat penyuntikan : Dipaha bagian luar
3) Kontra indikasi : tidak ada
4) Efek samping : Pada umumnya tidak ada
Polio
1) Gunanya : memberikan kekebalan terhadap penyakit polio nyelitis
2) Cara pemberian : Diteteskan langsung kedalam mulut 2 tetes
3) Kontra indikasi:
a) Anak menderita diare berat
b) Anak sakit panas
4) Efek samping :
a) Reaksi yang timbul biasanya hampir tidak ada, kalaupun ada
hanya berak-berak ringan
b) Efek samping hampir tidak ada,bila ada hanya berupa
kelumpuhan pada anggota gerak dan tertular kasus polio
orang dewasa.
c) Kekebalan yang diperoleh dari vaksinasi polio adalah 45-
100%.
Campak
1) Gunakan : memberi kekebalan terhadap penyakit campak.
2) Tempat penyuntikan : Pada lengan kiri atas
3) Kontra indikasi :
5/15/2018 contoh kti imunisasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-kti-imunisasi 13/31
a) Panas lebih dari 38ºC
b) Anak yang sakit parah
c) Anak yang menderita TBC tanpa pengobatan
d) Anak yang defisiensi gizi dalam derjat berat
e) Riwayat kejang demam
4) Efek samping :
a) Panas lebih dari 38ºC
b) Kejang yang ringan dan tidak berbahaya pada hari ke
10-12
c) Dapat terjadi radang otak dalam 30 hari setelah penyuntikan
tetapi kejadian ini jarang terjadi.
Tabel Jadwal Pemberian Imunisasi
Vaksinasi Pemberian
Imunisasi
Selang Waktu
Pemberian
Umur
5/15/2018 contoh kti imunisasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-kti-imunisasi 14/31
BCG
DPT
HB
HB Uniject
Polio
Campak
1x
3x
DPT I,II III
3x
HB I,II,III
1x
4x
Polio I,II,III,IV
1x
-
4 Minggu
4 Minggu
-
4 Minggu
-
0 – 12 Bulan
2 – 12 Bulan
0 – 12 Bulan
0 – 2 hari
0 – 12 Bulan
9 – 12 Bulan
Sumber : Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia,2009
KERANGKA KONSEPTUAL
Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi di
Puskesmas Grajagan Kecamatan Purwoharjo
Faktor yang mempengaruhi pengetahuan secara umum:
Pendidikan
Usia
Penyuluhan
Kriteria Pengetahuan:
Baik: 76-100%
Cukup:56-75%
Kurang :40-55%
Tidak baik: ≤40%
(Arikunto,2006)
Pengetahuan ibu balita tentang imunisasi dasar lengkap meliputi:
Pengertian
Tujuan dan manfaat
5/15/2018 contoh kti imunisasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-kti-imunisasi 15/31
Efek samping
Penatalaksanaan
Sumber : Notoatmodjo 2003 dan Arikunto 2006
Keterangan :
: Di teliti
: Tidak di teliti
Adapun variabel yang diteliti adalah pengetahuan ibu balita tentang
imunisasi dasar lengkap meliputi: pengertian, tujuan dan manfaat, efek
5/15/2018 contoh kti imunisasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-kti-imunisasi 16/31
samping, penatalaksanaan. Sedangkan faktor yang mempengaruhi
pengetahuan adalah pendidikan, usia, dan penyuluhan oleh bidan.
Pengetahuan adalah suatu yang diketahui, yang ditangkap dengan panca
indera manusia baik secara formal maupun informal. Semakin tinggi tingkat
pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi diharapkan
semakin mudah dalam menerima informasi tentang imunisasi dasar
lengkap.
BAB 3
METODE PENELITIAN
Jenis dan Rancang Bangun Penelitian
Desain penelitian yang di gunakan dalam penlitian ini adalah penelitian
yang berbentuk penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah suatu
metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat
gambaran atau deskriptif tentang suatu keadaan secara obyektif. (Notoatmodjo
2005)
Variabel
Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan
peneliti, sering kali di katakan variabel penelitian itu sebagai faktor-faktor
yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan di teliti (Arikunto,
2006).
Dalam penelitian ini variabelnya adalah pengetahuan ibu tentang
imunisasi dasar lengkap pada bayi.
18
5/15/2018 contoh kti imunisasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-kti-imunisasi 17/31
Definisi Opersional
Variab
el
Definisi
operasio
nal
Kriteria Alat
ukur
Skal
a
Penget
ahuan,
pemah
aman
imunis
asi dan
penera
pan.
Segala
sesuatu
yang
dipahami
,
dimenger
ti oleh
ibu
tentang
imunisasi
.
Pengertia
n, tujuan
manfaat,
efek
samping
dan
penatala
ksanaan.
Baik:
76-
100%
Cukup :
56-75%
Kurang :
40-55%
Tidak
baik :
≤40%
(Arikunt
o,2006)
Quesi
oner
Ordi
nal
Populasi
Adalah keseluruhan subjek penelitian yang akan di teliti (Arikunto, 2006)
Berdasarkan pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa populasi adalah
semua objek yang di amati dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh ibu-ibu yang mempunyai bayi umur 0-12 bulan. Dalam
penelitian ini populasinya adalah 30 orang.
5/15/2018 contoh kti imunisasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-kti-imunisasi 18/31
Sampel
Adalah sebagian dari keseluruhan objek yang di teliti dan di anggap
mewakili seluruh populasi (Arikunto,2006). Besarnya sampel dalam penelitian
ini adalah 30 orang / total sampling.(Arikunto,2006)
Lokasi dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian di lakukan di Puskesmas Grajagan Kecamatan Purwoharjo .
Waktu penelitian di lakukan pada tanggal 4-14 agustus 2009.
Tehnik dan Instrumen Pengumpulan Data
Dari hasil data dengan menggunakan rekam medik secara deskripif melalui
tabel distribusi yang dikonfirmasikan dalam bentuk prosentase dan narasi.
Langkah – langkah pengolahan data sebagai berikut :
Editing
Proses editing dengan memeriksa kembali data yang telah dikumpulkan
rekam medik ini berarti semua data harus diteliti kelengkapan data yang
diberikan.
Coding
Untuk memudahkan dalam pengolahan data maka untuk setiap jawaban
dari kuesioner yang telah disebarkan diberi kode sesuai dengan arakter.
Skoring
Tahap ini dilakukan setelah ditetapkan kode jawaban atau hasil observasi
sehingga setiap responden atau hasil observasi dapat diberikan skor. Tidak
ada pedoman yang baku untuk scoring namun scoring harus diberikan.
5/15/2018 contoh kti imunisasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-kti-imunisasi 19/31
Tabulating
Mentabulasi dengan memuat tabel-tabel sesuai dengan analisis yang
dibutuhkan.
Tehnik Analisa Data
Menurut Arikunto (2006) setelah data terkumpul melalui kuesioner
ditabulasi dan dikelompokkan sesuai dengan variable yang diteliti, jawban
seluruh responden dari masing-masing dikalikan 100% dan hasilnya berupa
prosentase.
Selain itu juga dilakukan cara pemberian skore dalam
penelitian dimana tiap jawaban benar skornya 1 (satu) bila salah nilainya 0
(nol)
Cara pemberian skore dalam penelitian ini digunakan rumus:
P =
Keterangan
P = Prosentase
∑f = Skor yang didapat
h = Jumlah pertanyaan
Dengan kriteria nilai sebagai berikut:
Baik : 76-100% (13-16 jawaban yang benar)
Cukup : 56-75% (09-12 jawaban yang benar)
5/15/2018 contoh kti imunisasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-kti-imunisasi 20/31
Kurang : 40-55% ( 05-08 jawaban yang banar)
Tidak baik : ≤40% ( 01-04 jawaban yang benar)
( Arikunto, 2006)
Etika Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini terleih dahulu harus mengajukan izin
kepada Kepala Puskesmas Grajagan Kecamatan Purwoharjo yang digunakan
sebagai tempat penelitian. Setelah mendapat persetujuan kemudian di lakukan
penelitian dengan menekankan kepada masalah etika yang meliputi:
Informed Concent (Lembar persetujuan menjadi subjek)
Lembar persetujuan menjadi subjek akan diedarkan sebelum penelitian
di lakukan pada seluruh subjek yang akan di teliti. Hal ini akan dilakukan
dengan tujuan untuk menghindari kesalahpahaman dalam dan sesudah
dilakukan penelitian. Jika subjek bersedia di teliti maka subjek harus
menandatangani lembar persetujuan. Jika subjek menolak dijadikan
responden maka peneliti tetap menghormati hak-hak subjek.
Anomity
Demi menjaga kerahasiaan dan identitas subjek, maka peneliti tidak
mencantumkan nama subjek pada lembar kuisioner hanya saja lembar
tersebut di beri kode nomor tertentu.
Confidentiality (Kerahasiaan)
Informasi yang telah di kumpulkan subjek di jamin kerahasiaannya
oleh peneliti.
Keterbatasan Penelitian
5/15/2018 contoh kti imunisasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-kti-imunisasi 21/31
Keterbatasan penelitian dalam hal ini mencakup kelemahan atau
hambatan yang dirasakan dalam penelitian yaitu:
Sampel
Sampel yang digunakan terbatas sehingga untuk memperoleh hasil
penelitian yang akurat belum dapat di capai.
Waktu Penelitian Terbatas
Waktu penelitian sangat terbatas sehingga hasilnya kurang dari
sempurna dan kurang memuaskan.
Instrument Pengumpula Data
Instrument pengumpulan data memiliki jawaban yang banyak di
pengaruhi oleh sikap dan jawaban-jawaban pribadi sehingga hasilnya
kurang memuaskan secara kualitatif.
Peneliti
Peneliti belum memiliki pengalaman dan belum pernah meneliti
sehingga hasil penelitian yang di lakukan kurang sempurna.
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan menguraikan tentang hasil penelitian yang dilaksanankan di
Puskesmas Grajagan Purwoharjo pada bulan Agustus.
HASIL PENELITIAN
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Puskesmas Grajagan terletak di Curahjati. Batasan wilayah Puskesmas
Grajagan yaitu :
5/15/2018 contoh kti imunisasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-kti-imunisasi 22/31
Sebelah utara berbatasan dengan Desa Glagahagung Kecamatan Purwoharjo
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bangorejo Kecamatan Bangorejo
Sebelah Selatan berbatasan dengan Pantai Grajagan Kecamatan Purwoharjo
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sumberasri Kecamatan Purwoharjo
Tenaga kesehatan di puskesmas grajagan antara lain :
Dokter umum : 1 orang
Dokter gigi : 1 orang
Bidan : 11 orang
Perawat : 9 orang
Staf TU : 3 orang
24
Data Umum
a. Responden menurut umur
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi umur ibu yang mempunyai bayi usia 0-12
bulan di Puskesmas GrajaganTanggal 4-14 Agustus Tahun
2009.
No Usia Frekuensi (f) Prosentase (%)
1.
2.
3.
<20
21 – 35
>35
6
23
1
20
76.67
3.33
Jumlah 30 100
Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat diketahui sebagian besar responden berumur 21-
35 tahun yaitu 23 responden (76.67%).
b. Karakteristik responden menurut pendidikan
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi pendidikan ibu yang mempunyai anak usia
0-12 bulan di Puskesmas Grajagan Tanggal 4-14 Agustus Tahun
2009.
No Pendidikan Frekuensi (f) Prosentase (%)
1.
2.
3.
4.
SD
SMP
SMA
12
11
6
1
40
36.67
20
3.33
5/15/2018 contoh kti imunisasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-kti-imunisasi 23/31
Perguruan tinggi
Jumlah 30 100
Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat diketahui sebagian berpendidikan SD yaitu 12
responden (40%).
Data khusus
a. Data pengetahuan ibu balita tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi
Tabel 4.3 Distribusi pengetahuan ibu yang mempunyai anak usia 0-12 bulan
tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi di Puskesmas
Grajagan 4-14 Agustus Tahun 2009
No Pengetahuan Frekuensi (f) Prosentase (%)
1.
2.
3.
4
Baik
Cukup
Kurang
Tidak baik
5
16
5
4
16.67
53.33
16.67
13.33
Jumlah 30 100
Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat diketahui lebih dari 50 %
berpengetahuan cukup yaitu 16 responden (53,33%).
b. Data pengetahun ibu balita tentang pengertian stimulasi anak usia 0-3 tahun.
Tabel 4.4 Distribusi pengetahuan ibu mempunyai anak usia
0-12 bulan tentang pengertian imunisasi dasar lengkap pada bayi di
puskesmas Grajagan
4-14 Agustus Tahun 2009.
No Pengetahuan Frekuensi (f) Prosentase (%)
1.
2.
3.
4.
Baik
Cukup
Kurang
Tidak baik
8
9
8
5
26.67
30
26.67
16.66Jumlah 30 100
Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat diketahui kurang dari 50 % yaitu 9
responden (30%) memiliki pengetahuan tentang pengertian imunisasi dalam
batasan yang cukup.
c. Data pengetahuan ibu balita tentang tujuan dan manfaat imunisasi dasar lengkap
pada bayi.
5/15/2018 contoh kti imunisasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-kti-imunisasi 24/31
Tabel 4.5 Distribusi pengetahuan ibu yan mempunyai bayi usia 0-12 bulan
tentang tujuan dan manfaat imunisasi dasar lengkap di
Puskesmas Grajagan Tanal 4-14 Agustus Tahun 2009.
No Pengetahuan Frekuensi (f) Prosentase (%)
1.2.
3.
4.
Baik Cukup
Kurang
Tidak baik
78
12
3
23.3326.67
40
10
Jumlah 30 100
Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat diketahui sebagian besar memiliki
pengetahuan kurang tentang tujuan dan manfaat dasar lengkap yaitu 12 responden
(40%).
d. Data pengetahuan ibu balita tentang efek samping imunisasi dasar lengkap pada
bayi.
Tabel 4.6 Distribusi pengetahuan ibu tentang efek samping imunisasi dasar
lengkap di Puskesmas Grajagan
No Pengetahuan Frekuensi (f) Prosentase (%)
1.
2.
3.4.
Baik
Cukup
KurangTidak baik
5
5
119
16.67
16.67
36.6630
Jumlah 30 100
Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat diketahui sebagian besar responden
memiliki pengetahuan kurang tentang efek samping imunisasi dasar lengkap yaitu
11responden (36.66%).
e. Data pengetahuan ibu balita tentang penatalaksanaan imunisasi dasar lengkap pada
bayi.
Tabel 4.7 Distribusi pengetahuan ibu yang mempunyai bayi usia 0-12 bulan
tentang penatalaksanaan iminisasi pada bayi di Puskesmas
Grajagan tanggal 4-14 Agustus 2009
No Pengetahuan Frekuensi (f) Prosentase (%)
1.
2.
3.
4.
Baik
Cukup
Kurang
Tidak Baik
5
13
8
4
16.67
43.33
26.67
13.33
Jumlah 30 100
5/15/2018 contoh kti imunisasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-kti-imunisasi 25/31
Berdasarkan tabel 4.7diatas dapat diketahui sebagian besar memiliki
pengetahuan cukup tentang penaalaksanaan imunisasi pada bayi yaitu
13responden (43.33%).
B. Pembahasan
1. Pengetahuan ibu balita tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi di Puskesmas
Grajagan.
Berdasarkan analisa dan interpretasi data yang didapat bahwa lebih dari 50%
berpengetahuan cukup yaitu 16 responden (53,33%).
Hasil analisis ini didukung oleh umur responden.Dari data dapat diketahui
bahwa sebagian besar responden berumur 21-35 tahun yaitu 23 responden
(76.67%).dan kurang dari 50% responden berumur <> 35 ahun yaitu1 responden
(3.33%)
Usia 21-35 tahun merupakan usia yang reproduktif bagi seseorang untuk dapat
memotivasi diri memperoleh pengetahuan yang sebanyak banyaknya. Usia adalah
umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat berulang tahun. Jadi
semakin matang usia seseorang, maka dalam memahami suatu masalah akan lebih
mudah dan dapat menambah pengetahuan (Nursalam dan Pariani, 2001).
Semakin banyak umur atau semakin tua seseorang maka akan mempunyai
kesempatan dan waktu yang lebih lama dalam mendapatkan informasi dan
pengetahuan. Dengan demikian semakin tua umur responden maka tingkat
pengetahuan ibu balita tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi semakin baik.
Hasil analisis juga dipengaruhi oleh pendidikan responden. Berdasarkan data
diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berpendidikan SD yaitu 12
responden (40%), responden berpendidikan SMP yaitu 11 responden
5/15/2018 contoh kti imunisasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-kti-imunisasi 26/31
(36.67%),responden berpendidikan SMA yaitu 6 responden (20%) dan responden
berpendidikan perguruan tinggi yaitu 1 responden (3.33%)
Menurut Nursalam (2001) bahwa makin tinggi pendidikan seseorang, maka
makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang
dimiliki. Responden yang berpendidikan tinggi akan mudah menyerap informasi,
sehingga ilmu pengetahuan yang dimiliki lebih tinggi namun sebaliknya orang tua
yang berpendidikan rendah akan mengalami hambatan dalam penyerapan informasi
sehingga ilmu yang dimiliki juga lebih rendah yang berdampak pada kehidupannya.
Penelitian ini didapatkan bahwa pengetahuan responden tentang imunisasi dasar
lengkap pada bayi lebih dari 50% (53,33%) cukup. Hal ini dikarenakan informasi
mengenai imunisasi dasar lengkap pada bayi adalah informasi khusus yang tidak
didapat di bangku sekolah atau Perguruan tinggi umum kecuali sekolah kesehatan.
Adapun informasi mengenai imunisasi dasar lengkap biasanya diperoleh melalui
penyuluhan kesehatan atau melalui tenaga kesehatan baik dipuskesmas atau posyandu.
Dengan demikian pemberian informasi mengenai imunisasi dasar lengkap pada
bayi yang diberikan akan mudah diterima oleh responden sehingga akan semakin
termotivasi untuk membawa bayinya untuk mendapatkan imunisasi dasar lengkap.
Pengetahuan ibu balita tentang pengertian imunisasi dasar lengkap pada bayi secara
khusus.
Berdasarkan analisa dan interpretasi data yang didapat bahwa kurang dari 50%
berpengetahuan cukup yaitu 9 responden (30%) kurang dari 50% berpengetahuan baik
yaitu 8 responden (26.67%), dan kurang dari 50% berpengetahuan kurang yaitu 8
responden (26.67%) dan kurang dari 50% berpengetahuan tidak baik yaitu 5
responden (16.66%). Hal ini dapat dilihat dari jawaban yang benar pada kuisioner
tentang pengertian imunisasi dasar lengkap pada bayi dikutip dari Oktaria (2007). Hal
5/15/2018 contoh kti imunisasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-kti-imunisasi 27/31
ini dapat dilihat dari latar belakang pendidikan mereka rata-rata rendah (SD) dan
cukup yaitu SMP dan SMA disamping itu juga di tunjang sebelumnya mereka ada
yang pernah mendapatkan informasi tentang imunisasi dasar lengkap dari media atau
penyuluhan, pencapaian pengetahuan cukup diatas mungkin disebabkan adanya
pengalaman dalam penerapan imunisasi dasar lengkap dan pernah mendapat
informasi.
Meskipun ada responden berlatar belakang pendidikan hanya SMP namun
pernah mendapat informasi dari media atau penyuluhan dan mempunyai pengalaman
tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi. Hal ini disebabkan oleh informasi yang
didapat menurut Notoatmodjo (2005) mengatakan pengalaman merupakan guru yang
baik, yang bermakna bahwa pengalamn itu merupakan sumber pengetahuan untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan, dan pengalaman pribadipun dapat digunakan
sebagai upaya memperoleh pengetahuan.
Kurang dari 50% responden memiliki pengetahuan kurang 5 responden
(16.67%). Hal ini dapat dilatar belakangi pendidikan SD dan SMP disamping itu juga
tidak pernah mendapatkan informasi dan tidak memiliki pengalaman sama sekali
dalam pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi. Hal ini dapat diperkuat oleh
Notoatmodjo (2005) bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan.
Pendidikan berhubungan dengan transmisi pengetahuan, sikap, kepercayaan,
ketrampilan dan aspek kelakuan yang lain, dan merupakan proses belajar dan
mengajar. Pola kelakuan manusia menurut apa yang diharapakan (Notoatmodjo 2003).
Pengetahuan ibu balita tentang tujuan dan manfaat imunisasi dasar lengkap pada bayi.
Berdasarkan analisa dan interpretasi data yang didapat diketahui bahwa dari 30
responden kurang dari 50% berpengetahuan kurang yaitu 12 responden (40%) dan
berpengetahuan baik yaitu 7 responden (23.33%).
5/15/2018 contoh kti imunisasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-kti-imunisasi 28/31
Sebagian besar responden menjawab pada item soal yang benar tentang tujuan
imunisasi pada bayi yaitu untuk memberi kekebalan pada anak dikutip oleh
(Notoatnodjo, 2003) hal ini dapat dilihat dari latar belakang pendidikan yang cukup
dan kurang yaitu SMP dan SD disamping itu juga tidak pernah mendapat informasi.
Kurang dari 50% berpengetahuan tidak baik yaitu 3 responden (10%). Hal ini
dapat dilihat dari jawaban yang salah tentang tujuan manfaat imunisasi pada item. Hal
ini dapat dilatarbelakangi pendidikan yang kurang tidak pernah mendapatkan
informasi tentang imunisasi pada anak dan sama sekali tidak memiliki pengalaman
tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi. Hal ini diperkuat oleh Notoatmodjo (2005)
bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan.
4. Pengetahuan ibu balita tentang efek samping imunisasi dasar lengkap pada bayi.
Berdasarkan analisa dan interpretasi data dapat diketahui bahwa sebagian besar
berpengetahuan kurang yaitu 11 responden (36.66%), kurang dari 50%
berpengetahuan tidak baik yaitu 9 responden (30%), dan berpengetahuan cukup yaitu
5 responden (16,67%) dan berpengetahuan baik yaitu 5 responden (16.67%).
Sebagian besar responden berpengetahuan kurang yaitu 11 responden (36.66%).
Hal ini dilihat dari jawaban yang benar pada item soal efek samping imunisasi dasar
lengkap pada bayi dengan memberikan penyuluhan tentang imunisasi dasar lengkap.
Hal ini dapat dilihat dari latar belakang pendidikan yang rendah, di samping itu juga di
tunjang sebelumnya mereka ada yang pernah mendapatkan informasi tentang efek
samping imunisasi dasar lengkap pada bayi.
Kurang dari 50% responden memiliki pengetahuan baik yaitu 5 responden
(16.67%). Hal ini dapat dilihat dari semua jawaban item soal yang benar. Hal ini dapat
diperkuat dengan jawaban responden tentang penatalaksanaan imunisasi dasar
5/15/2018 contoh kti imunisasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-kti-imunisasi 29/31
lengkap. Responden pernah mendapatkan informasi dari media dan penyuluhan, dan
sebagian besar resonden berpendidikan rendah dan kurang yaitu SD dan SMP.
Hal ini dimungkinkan karena memahami informasi tentang imunisasi dasar
lengkap pada bayi yang diperoleh, menurut Notoatmodjo (2003) mengatakan bahwa
memahami yaitu suatu kemampuan untuk menjelaskan atau menginterprestasikan
secara benar tentang obyek yang diketahui dan dan dapat di interprestasikan dengan
benar. Hal ini di sesuaikan dengan pendapat kuliah bidan (2009) yang menyatakan
bahwa dengan pendidikan yang baik orang tua dapat menerima informasi dari luar.
Kurang dari 50% berpengetahuan kurang yaitu 5 responden (16,67%). Hal ini di
lihat dari item soal tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi. Pencapaian
pengetahuan kurang hal ini di sebabkan pendidikan yang rendah sama sekali tidak
mempunyai pengalaman dan tidak pernah mendapatkan informasi. Hal ini di perkuat
oleh Notoatmodjo (2003) bahwa pengalaman merupakan guru yang baik untuk
memperoleh pengetahuan.
5. Pengetahuan ibu balita tentang penatalaksanaan imunisasi dasar lengkap pada bayi
Berdasarkan anlisa dan interpretasi data dapat diketahui bahwa sebagian besar
berpengetahuan cukup yaitu 13 responden (43.33%), kurang dari 50% berpengetahuan
kurang 8 responden (26.67%), 5 responden (16.67%) berpengetahuan baik dan 4
responden (13.33) berpengetahuan tidak baik.
Sebagian besar responden berpengetahuan cukup yaitu 13 responden (43.33%).
Hal ini dapat dilihat dari latar belakang pendidikan rendah dan cukup yaitu SD dan
SMP, meskipun berpendidikan rendah mereka juga pernah mendapat informasi
tentang imunisasi dasar lengkap. Hal ini dapat diperkuat Notoatmodjo (2005)
menyatakan bahwa pengalaman merupakan guru yang baik yang bermakna bahwa
pengalaman itu sumber pengetahuan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan.
5/15/2018 contoh kti imunisasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-kti-imunisasi 30/31
Sebagian besar responden berpengetahuan cukup yaitu 13 responden (43.33%).
Hal ini dapat dilihat dari latar pendidikan dan mempunyai pengalaman dalam
mengimunisasi bayi, pada umumnya semakin tinggi pendidikan maka akan semakin
baik pula pengetahuannya. Pengetahuan itu sendiri merupakan domain yang sangat
penting utnuk terbentuknya perilaku seseorang (Notoatmodjo,2003)
Berdasarkan uraian diatas, semakin tinggi pendidikan maka semakin baik pula
dalam mengaplikasikan materi dalam perkembangan anak yang diperoleh. Responden
yang berpendidikan tinggi akan lebih baik dalam keaktifan membawa anak untuk
mendapat imunisasi dibandingkan dengan responden yang berpendidikan rendah dan
tidak pernah mendapatkan informasi.
Meskipun ada responden yang tidak mempunyai pengalaman dalam pemberian
imunisasi pada bayi namun berpendidikan tinggi dan pernah mendapat informasi akan
membentuk pengetahuan yang baik. Hal ini di mungkinkan karena memahami
informasi tentang perkembangan anak yang diperoleh, menurut Notoatmodjo (2003)
mengatakan bahwa memahami yaitu suatu kemampuan utnuk menjelaskan atau
menginterprestasikan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat
diinterprestasikan dengan benar.
Kurang dari 50% berpengetahuan tidak baik yaitu responden 4 (13.33%),
pencapaian pengetahuan tidak baik mungkin disebabkan pendidikan yang rendah.
Sama sekali tidak mempunyai pengalaman dan tidak pernah mendapat informasi. Hal
ini diperkuat oleh Notoatmodjo (2005) bahwa pengalaman merupakan guru yang baik
dan merupakan sumber pengetahuan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan.
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5/15/2018 contoh kti imunisasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-kti-imunisasi 31/31
Pada bab ini akan disajikan hasil kesimpulan dan saran dari penelitian tentang
pengetahuan ibu balita tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi di Puskesmas Grajagan.
A. Simpulan
Dari hasil penelitian diketahui bahwa pengetahuan ibu balita tentang imunisasi dasar
lengkap pada bayi di Puskesmas Grajagan Purwoharjo sebagian besar berpengetahuan
cukup yaitu 16 responden (53.33%).
B. Saran
Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk penelitian selanjutnya kaitannya dengan
pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi.
Bagi tempat penelitian
Meningkatkan pelayanan terhadap imunisasi dasar pada bayi.
Melaksanakan swipping pada bayi yang belum mendapatkan imunisasi.
Bagi Instansi Kesehatan/ Perpustakaan
Dapat meningkatkan pelayanan kesehatan pada bayi usia 0-12 bulan.
37
lebih memperbanyak referensi bahan mata kuliah tentang ilmukesehatan anak
terutama imunisasi.
Bagi masyarakat
Masyarakat mendukung kegiatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan terutama
tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi.
Top Related