Oleh:Nurfadhilah
Wilma Venia Rahmat
PembimbingDr. Joserizal Serudji, Sp.OG
Mioma uteri adalah suatu neoplasma jinak dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya, sehinggga dalam kepustakaan dikenal juga dengan istilah fibromioma, leimioma, atau pun uterine fibroid.
Merupakan tumor uterus yang paling sering dijumpai.
Usia tersering > 35 tahun. Jarang pada usia premenarche dan post
menopause. Hampir selalu pada usia reproduktif. Bila ditemukan pada usia post menopause
pikiran suatu keganasan. Sering pada : nulli para dan wanita yang infertil,
tumbuh lebih cepat pada masa hamil. 10% dari seluruh penyakit alat genital. Dikenal dengan 4F: Fibroid, Fourty, Fatty,
Female.
Belum begitu jelas. Teori Stimulasi Esterogen Teori stimulasi growth hormon pada uterus
Lokasi Mioma Uteri: 1.Pada serviks (3%)2.Pada korpus (97%)
◦ Mioma uteri submukosa (5%)◦ Mioma uteri intramural/interstisial◦ Mioma uteri subserosa/subperitonel
1. Didalam pertumbuhannya umumnya menojol ke dalam serviks.
2. Insidensi jarang (3%).3. Bila ukurannya besar dapat menekan vesika
urinaria →gangguan miksi.4. Tehnik operasi lebih sukar.5. OUE terasa seperti bulan sabit oleh karena
serviks menipis karena terdesak oleh masa tumor yang besar.
Menoragia merupakan gejala tersering Lokasinya berada dibawah endometrium
dan tumbuh menonjol ke arah kavum uteri Miom geburt. Curet bump Mioma uteri submukosa yang lebih besar,
berkemungkinan untuk mejadi “degenerasi sarkoma”
Terletak pada miometrium Bila besar atau multipel uterus menjadi
besar dan berbenjol
Letaknya dibawah tunika serosa dan tumbuh menonjol ke permukaan uterus.
Kadang-kadang vena dipermukaan pecah dan terjadi perdarahan intra abdomen.
Mioma dapat tumbuh diantara ligamentum → miom intraligamenter → menekan ureter dan A. Iliaka → hati-hati waktu operasi.
Jika terdapat vaskularisasi dari omentum, lambat laun terlepas dari uterus → parasitic miom/wandering fibroid.
Jika bertangkai dapat menjadi torsi.
Atropi Degenerasi hialin. Degenerasi kistik Degenerasi lemak Degenerasi sarkomatous Kalsifikasi Infeksi dan supurasi Nekrosis
Terdiri dari otot-otot spindle dan tersusun sebagai whorl (konde), dengan sel-sel yang sama besar ukurannya.
Adanya miom tidak selalu menimbulkan gejala, tergantung kepada:
Lokasi miom. Besarnya miom. Perubahan-perubahan dalam miom
Gejala-gejala klinis yang muncul antara lain: Massa tumor pada perut bagian
bawah/vagina (miom geburt). Kadang-kadang disertai nyeri, rasa penuh, dan berat pada perut bagian bawah.
Perdarahan yang abnormal (menoragia atau metroragia).
Tanda-tanda penekanan. Infertilitas
Abortus. Dismenorea. Gejala sekunder seperti anemia gravis ok
menoragia atau hipermenorea, pusing, sesak nafas, fibrois heart & erithrositosis pad amiom yang besar
1. Anamnesis : Rasa berat/penuh/nyeri pada perut bagian
bawah. Haid yang banyak dari biasanya
(menoragia) dan di luar siklus haid (metroragia) dan tidak teratur.
Gejala penekanan terhadap sekitar
2. Pemeriksaan Fisik Palpasi: teraba massa bulat, kenyal/padat di
bagian bawah perut, bentuk tidak teratur, gerakan tidak terbatas, tidak nyeri, letaknya di tengah.
Palpasi-bimanual: massa terasa lebih jelas, uterus terasa lebih besar dengan massa tumor di fundus/korpus, keras, berbenjol-benjol, bila uterus digerakkan tumor ikut bergerak, begitu juga halnya dengan portio akan retraksi/tertarik
3. Laboratorium Anemia: oleh karena perdarahan yang
abnormal Policitemia: mioma menekan uterer → faal
ginjal terganggu → merangsang ginjal untuk menghasilkan eritropoitin.
Leukositosis: samapai 20.000/m3 bila terjadi infeksi/degenerasi merah
4. RontgenologisBayangan jaringan lunak dan dapat terlihat kalsifikasi tumor.
5. Histerografi dan Histeroskopi6. USG7. Pelvic pneumogram8. Sondage uterus
- Kavum uteri besar, tidak rata, terasa distrosi dan asimetris.- Pada mioma subserosa normal.
Tumor padat ovarium. Tumor adneksa lainnya. Uterus gravida. Vesika urinaria yang penuh. Kista ovarium. Inversio uteri. Endometriosis interna (adenomiosis)
Penatalaksanaan mioma uteri tergantung pada:
Besar dan ukuran mioma Lokasi dan jenis tumor. Umur pasien Paritas Masih menginginkan anak atau tidak Keadaan umum pasien
Tanpa penyulit lain dan ukuran uterus kecil dari kehamilan 12 minggu
Bila tidak timbul keluhan Bila mioma kecil tidak menimbulkan gejala,
terutama mendekati menopause Yang penting pemeriksaan periodik dengan
pemeriksaan pelvik saban 3-6 bulan
Pemberian GnRHa (buseriline acetate) selama 16 minggu pada mioma uteri menghasilkan degenerasi hialin di miometrium hingga uterus dalam keseluruhannya menjadi lebih kecil. Akan tetapi setelah pemberian GnRHa dihentikan, leimioma yang lisut itu tumbuh kembali di bawah pengaruh estrogen, oleh karena mioma itu masih mengandung reseptor estrogen dalam konsentrasi yang tinggi
Bila ukuran mioma sebesar gravida 12-14 minggu dengan pertumbuhan yang cepat
Mioma paska menopause Mioma serviks: bila ukurannya lebih dari 3-4
cm harus diangkat menjadi besar Mioma intramural/suserosa, hanya diangkat
bila besarnya lebih dari uterus gravida 14 minggu atau multipel atau terjadi torsi
Miomektomi Histerektomi Totalis & Supravaginalis
Pada mioma subserosum bertangkai. Pada wanita yang ingin punya anak
lagi/mempertahankan fungsi fertilitasnya. Pada wanita muda. Syaratnya harus dikuret dulu untuk
menyingkirkan kemungkinan keganasan.
Kerugiannya:◦ Melemahkan dinding otot uterus dan dapt
menyebabkan ruptura uteri saat kehamilan.◦ Menyebabkan perlengketan dan residif
Mioma yang besar dan multipel. Pada wanita muda sebaiknya ovarium
ditinggal 1 atau 2. Histerektomi Totalis sebaiknyaa jika:
◦ Fungsi reproduksi tidak diperlukan lagi.◦ Pertumbuhan mioma yamg cepat.◦ Terdapat perdarahan yang membahayakan
Hanya dilakukan pada wanita yang tidak mungkin untuk dioperasi.
Uterus harus lebih kecil dari kehamilan 3 bulan.
Bukan dari jenis mioma submukosum. Tidak disertai radang pelvis atau penekanan
pada rektum. Tidak dilakukan pada wanita muda ok dapat
terjadi menopause prekok
Bila rencana akan dioperasi Bila terjadi perdarahan hebat/ anemia
gravis
PENGARUH MIOMA UTERI TERHADAP KEHAMILAN
Inferitlitas oleh karena keadaan endometrium yang kurang baik.
Abortus, lebih besar kemungkinannya karena distorsi rongga uterus khususnya pada mioma subserosum.
kelainan letak, plasenta previa, plasenta akreta, retensio plasenta.
menimbulkan inersia uteri, atonia uteri → perdarahan post partum.
menghalangi jalan lahir, pada miom serviks
PENGARUH KEHAMILAN TERHADAP MIOMA UTERI
Mioma bertambah besar. Pospartum: Degenerasi merah, infeksi dan nekrosis. Mengecil, tapi bahawa infeksi dan nekrosis
saat nifas bertambah besar. Torsi tangkai terutama mioma subserosa
Sedapat mungkin konservarif saja, oleh karena enukleasi miom dalam kehamilan timbul perdarahan hebat.
Indikasi operasi bila: Timbul gejala-gejala penyulit yang menyebabkan
akut abdomen/torsi → umumnya mioma uteri yang sangat besar.
Seksio Cesaria bila mioma uteri menghalangi jalan lahir.
Histerektomi total bila persalinan berlarut-larut/ lama dengan infeksi intra partum.
Enukleasi miom/miomektomi lebih baik tunda sampai masa nifas oleh karena bahaya perdarahan.
Miomektomi dapat bersamaan dengan Seksio Cesaria bila miomia uteri subserosum dengan tangkai yang panjang → perdarahan tidak banyak
Identitas Pasien : Nama Pasien : Ny. ZY Umur : 46 tahun Pekerjaan : Ibu RT
Alamat : Dumai Status : Menikah
Anamnesis :Seorang pasien wanita umur 46 tahun datang ke poliklinik Ginekologi RSUP Dr. M. Djamil Padang pada tanggal 24 Maret 2012 jam 09.30 WIB atas rujukan dari RS di Dumai dengan :
Keluhan Utama : Benjolan diperut bawah sejak ± 5 bulan yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang: Benjolan di perut bawah sejak ± 5 bulan
yang lalu. Awalnya sebesar bakso, lama kelamaan bertambah besar sebesar telur bebek
Benjolan tidak nyeri, kadang-kadang terasa berpindah
Riwayat perdarahan pervaginam diluar siklus haid disangkal
Keluar darah saat berhubungan suami istri tidak ada
Demam tidak ada, trauma tidak ada Riwayat keputihan tidak ada
Riwayat menstruasi: menarche umur 13 tahun, siklus haid teratur 1x 25 hari, lamanya 5-7 hari, banyaknya 2-3 x ganti duk/hari, nyeri (+). HPHT 15-3-2012
Riwayat kontrasepsi tidak ada BAB dan BAK lancar seperti biasa Penurunan berat badan disangkal. Nafsu
makan baik Pasien sudah menikah selama 12 tahun, tidak
mempunyai anak, pernah keguguran 1 x
Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien mempunyai riwayat perdarahan
pervaginam selama 20 hari pada usia 30 tahun
Riwayat operasi kista ovarium kiri tahun 2005
Riwayat menderita hipertiroid pada tahun 1995, usdah berhenti mengonsumsi PTU sejak hasil lab dinyatakan normal 1 tahun yang lalu
Riwayat Penyakit Keluarga : Ibu pasien mempunyai riwayat menderita
mioma uteri
Riwayat Pernikahan: 1x tahun 2000 (pada usia 34 tahun sampai sekarang)
Riwayat Kehamilan/ Abortus/ Persalinan: 1/1/0
Keguguran, gravid 3 bulan (2007)
Riwayat Kontrasepsi : (-)
Pemeriksaan Fisik: Keadaan Umum : Sedang Kesadaran : Kompos mentis
kooperatif Tekanan darah : 120/80 mmHg Nadi : 80 x/menit
Nafas : 18 x/menit Suhu : 36,8 0C Tinggi Badan : 160 cm Berat Badan : 60 kg
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Leher : JVP 5-2 cmH2O, kelenjar tiroid tidak membesar
Toraks : cor dan pulmo dalam batas normal
Abdomen : Status ginekologis Genitalia : Status Ginekologis Ekstremitas : Edema -/-, RF +/+, RP -/-
STATUS GINEKOLOGIS Abdomen
Inspeksi : Perut tampak sedikit membuncitPalpasi : Teraba masa setinggi pertengahan pusat dan simpisis pubis, permukaan rata, pergerakan terbatas, konsistensi padat, NT (-), NL (-), DM (-)
Perkusi : Pekak di atas massa, timpani di luar massa
Auskultasi : Bising Usus (+) normal
Genitalia - Inspeksi : V/U tenang- Inspekulo :Nullipara, ukuran sebesar
jempol tangan orang dewasa, tumor (-), laserasi (-), fluksus (-), OUE tertutup, ukuran sonde sukar dinilai karena ada tahanan
- VT Bimanual : Vagina: Tumor (-)
Portio : nullipara, ukuran sebesar jempol tangan dewasa, tumor (-), OUE tertutup, portio ikut bergerak ketika massa di abdomen digerakkan
CUT : Antefleksi, ukuran sebesar 1 tinju
dewasa, konsistensi kenyal, permukaan rata
AP : lemas kiri dan kanan CD : tidak menonjol
DiagnosisSusp. Mioma uteri
Sikap- Kontrol KU, VS- Cek labor darah rutin- Cek labor darah lengkap- USG transabdominal- Periksa TSH, T3, T4
RencanaKuretase dan pemeriksaan PA
Seorang pasien wanita umur 46 tahun datang ke poliklinik ginekologi RSUP DR. M. Djamil Padang pada tanggal 24 maret 2012 dengan diagnosis susp. mioma uteri. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, dan pemeriksaan fisik.
Dari anamnesis didapatkan benjolan di perut bawah sejak lebih kurang 5 bulan yang lalu. Awalnya sebesar bakso, lama kelamaan bertambah besar sebesar telur bebek. Riwayat perdarahan pervaginam usia 30 tahun. Pasien tidak mempunyai anak dan riwayat keguguran sebanyak 1 kali.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan fundus uteri teraba setinggi pertengahan pusat dan simpisis pubis, permukaan rata, pergerakan terbatas, konsistensi padat. Hal ini menunjukkan adanya pembesaran pada uterus. Pada pemeriksaan inspekulo didapatkan ukuran sonde sukar dinilai karena ada tahanan. Sedangkan pada pemeriksaan VT bimanual didapatkan portio ikut bergerak ketika massa digerakkan, ukuran korpus uteri sebesar tinju dewasa.
Pemeriksaan penunjang yang dianjurkan pada pasien ini adalah USG transabdominal untuk menentukan jenis mioma, lokasi, ukuran, ketebalan endometrium, dan keadaan adneksa dalam rongga pelvis.
Pada pasien ini direncanakan untuk kuretase dan pemeriksaan PA, karena sebelum dilakukan tindakan, terlebih dahulu dilakukan kuretase PA untuk menegakkan apakah diagnosa mioma benar atau tidak, jika bukan mioma dan terjadi keganasan hasil PA bisa menentukan jenis keganasan apa yang sedang terjadi dan menetukan terapi apa yang akan dilakukan.
Top Related