7/26/2019 Case 1 Perbaikan
1/15
BAB I
PENDAHULUAN
Asma merupakan gangguan inflamasi kronis di jalan napas.
Dasar penyakit ini adalah hiperaktivitas bronkus dan obstruksi jalan
napas. Gejala asma adalah gangguan pernapasan (sesak), batuk
produktif terutama pada malam hari atau menjelang pagi, dan dada
terasa tertekan. Gejala tersebut memburuk pada malam hari,
adanya alergen (seperti debu, asap rokok) atau saat sedang
menderita sakit seperti demam. Gejala hilang dengan atau tanpa
pengobatan. Didefinisikan sebagai asma jika pernah mengalami
gejala sesak napas yang terjadi pada salah satu atau lebih kondisi:
terpapar udara dingin dan/atau debu dan/atau asap rokok dan/atau
stres dan/atau flu atau infeksi dan/atau kelelahan dan/atau alergi
obat dan/atau alergi makanan dengan disertai salah satu atau lebih
gejala: mengi dan/atau sesak napas berkurang atau menghilang
dengan pengobatan dan/atau sesak napas berkurang atau
menghilang tanpa pengobatan dan/atau sesak napas lebih berat
dirasakan pada malam hari atau menjelang pagi dan jika pertama
kali merasakan sesak napas saat berumur !" tahun (usia
serangan terbanyak)
#revalensi asma menurut laporan Wolrd Health Organization
($%&) tahun '", saat ini sekitar '* juta penduduk dunia
terkena penyakit asma. Behavioral Risk Factor Surveillance Survey
(+-) tahun '""' '""0 melaporkan di -lorida prevalensi
asma de1asa sebanyak ",02 (+-, '""3). Asma menurut
urvei 4esehatan umah 5angga (45) 637 menduduki urutan
ke lima dari " penyebab kesakitan (#D#8, '""7). #enderita asma
8ndonesia sebesar 0,02 dengan rin9ian lakilaki 6,'2 dan
perempuan 7,72 (#D#8, '""7).
1
7/26/2019 Case 1 Perbaikan
2/15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Definisi
Gangguan inflamasi kronis saluran nafas yang melibatkan
banyak sel ; elemennya. 8nflamasi kronis menyebabkan
peningkatan air1ay hyperresponsiveness yang menimbulkan gejala
episodi9 berulang berupa mengi, sesak, dada terasa berat, batuk,
terutama pada malam hari/dini hari.
7/26/2019 Case 1 Perbaikan
3/15
>elibatkan:Inf#aator$ %isor%er of t&e air 'a$
pe9trum asthma sangat variabel. 8nflamasi jalan nafas
pada asthma ini persisten 1alaupun symptom episodi9. 8nflamasi
mempengaruhi seluruh jalan nafas termasuk upper respiratory
tra9k. 5api efek fisiologisnya lbh ?ampak / ketara pd bronkus
berukuran medium.Inf#aator$ ce##
@iri9iri khas pola inflamasi dari asma bron9hiale :
A9tivated mast 9ell, a9tivated eosinophil , a9tivated 5 9ell
re9eptor , release mediators
a. el mast : melepas mediator bronkokonstriktor (histamine,
9ysteinyl, leukotrin, #gD')b.
7/26/2019 Case 1 Perbaikan
4/15
#gD' : bronkokonstriktor turunan se9ara predominan dari sel mast
; terlibat pada penerimaan sel 5h' pada jalan nafas
2.* Patofisio#o+i&tot polos jalan napas kontraksinya adalah sebagai respon untuk
banyak mediator bron9hokonstriktor dari neurotransmitter yang
merupakan mekanisme predominan penyempitan jalan napas ;
sebagian besar dapat dikembalikan dengan bron9hodilator.
7/26/2019 Case 1 Perbaikan
5/15
#eningkatan prevalensi asma di ?egara barat mengarah
pada Bhypothesis hyangineC. #rinsip dasar dari hipotesis ini adalah
sistem imun ne1born infant lebih 9ondong mengarah pada sel 5h'
; membutuhkan stimulus lingkungan yang tepat pada 1aktunya.
5
7/26/2019 Case 1 Perbaikan
6/15
2.- Dia+nosa k#inis"e%ica# Histor$ /i'a$at e%is0Diagnosis klinis dari asma sering berdasarkan pada gejala
seperti episodik breathless, re99urent 1heeing, batuk pada malam
hari atau setelah olahraga, 9hest tightness, gejala membaik setelah
pemberian treatment asma yang sesuai. Gejalagejala episodiksetelah pemaparan allergen in9idental, variabilitas musiman
terhadap gejala, ri1ayat keluarga positif asma, penyakit atopik jg
membantu diagnosa.
Peeriksaan fisik4arena gejala asma bervariasi, hasil pemeriksaan fisik pada
penderita asma dapat :o ?ormal
6
7/26/2019 Case 1 Perbaikan
7/15
o Ditemukan suara 1heeing pada auskultasi
konfirmasi obstruksi saluran nafaso $heeing mungkin tidak ada atau hanya terdengar
pada saat ekspirasi paksa
Tes %ia+nosis %an onitorin+ Pen+(k(ran f(n+si faa#0
)ar(#engukuran fungsi paru yang menunjukkan adanya
abnormalitas yang bersifat reversibel, memberikan suatu penilaian
tingkat keparahan batasan aliran nafas, reversibilitas dan
variabilitasnya, serta memberikan konfirmasi diagnosis asma. Alat
yang digunakan adalah pirometry.
S)iroetr$pirometry digunakan dalam pengukuran -
7/26/2019 Case 1 Perbaikan
8/15
terakhir kali pada malam hari dimana nilai biasanya lebih tinggi.
>etode yang digunakan untuk mendeskripsikan variabilitas (7"
atau '"2) #eningkat 7"/min atau '"2 atau lebih dari nilai #
7/26/2019 Case 1 Perbaikan
9/15
Intermittent Mild
persistent
Moderate
persistent
Severe
7e8a#a 9 1: %a#a
sein++(
Gejala ; 1: %a#a
sein++(
Gejala setia) &ari Gejala setia) &ari
7/26/2019 Case 1 Perbaikan
10/15
. oat6oatan3. stress eosiona#
faktor #ain ?rhinitis, sinusitis, polyposis
gastroesophageal reflu=menstruasi, premenstruasi2.1* "ANAJE"EN
T(8(an ana8een asa
- >enghilangkan dan mengendalikan asma- >empertahankan aktivitas fisik- >empertahankan dan meningkatkan faal paru- >en9egah eksaserbasi- >eminimalisir efek samping obat- >en9egah kematian- >embuat asma menjadi terkontrol
"e%ikasi asa )a%a oran+ %e'asa ?
Kontro#er
>edikasi asma yang diberikan dalam jangka 1aktu yang
panjang untuk menjaga a sma tetap terkontrol terutama le1at efek
antiinflamasi. 5ermasuk : inhalasi dan sistemik. Glukokortikosteroid inhalasi'. eukotriene modifiers. ong a9ting ' agonis inhalasi
!. ustained release theophylin (methyl=anthine)*. @romone7. Anti 8g< /e#iever
>edikasi yang digunakan bila dibutuhkan, bekerja 9epat
untuk memperbaiki bronkokonstriksi yang berhubungan dengan
gejala akut seperti mengio apid a9ting inhale ' agonis
o Anti9holinergi9 inhaled
o hort a9ting theophylin
o hort a9ting oral ' agonis
/(te a%inistrasi oat asa
Hntuk de1asa dan anakanak bisa inhalasi, oral atau
parenteral (subkutan,im,iv)
Ke(nt(n+an %ari tera)i in&a#asi
&bat langsung ke saluran nafas
4onsentrasi lokal tinggi
asio efek samping sistemik rendah
10
7/26/2019 Case 1 Perbaikan
11/15
"e%ikasi kontro# $an+ )a#in+ efektif
Glukokortikosteroid inhalasi.
, ko)onen tera)i $an+ %irekoen%asikan
"ean+(n &((n+an )asien6%okter
In%entifikasi %an eatasi )a)aran faktor resiko
"eni#ai en+oati %an eonitor asa
o #enilaian kontrol asma
o #engobatan untuk men9apai kontrol
o #enga1asan/pemantauan untuk mempertahankan kontrol
Pen+oatan eksaserasi
5erapi utama untuk eksaserbasi termasuk pemberian
bron9hodilator inhalasi kerja 9epat (rapid a9ting),
glukokortikosteroid sistemik dan suplemen &'. 5ujuan pengobatan
adalah untuk meringankan obstruksi aliran udara dan hipoksemia
se9epat mungkin.
Pertian+an=)er&atian k&(s(s
o 4ehamilan
>enyebabkan peningkatan mortalitas perinatal,
peningkatan prematuritas dan ++
11
7/26/2019 Case 1 Perbaikan
12/15
o &besitas
o &perasi
o hinitis, sinusitis, dan nasal polip
o &99upational asma
o 8nfeksi repiratorio Gastroesophageal reflu=
o Asma yang diinduksi aspirin
o Anafilaksis
Kontro# asa
Prevention
(re
4ontrol asma dapat didefinisikan dalam berbagai 9ara.
e9ara umum, istilah kontrol dapat mengindikasikan pen9egahanpenyakit, atau bahkan pengobatan. %al ini sebaiknya digunakan
tidak hanya untuk manifestasi klinis, tetapi juga untuk marker lab
dari inflamasi dan 9iri9iri patofisiologi penyakit. >enyediakan
karakteristik asma terkontrol,sebagian terkontrol,dan tidak
terkontrol.
2.1,Eksaserasi asa )a%a ac(te care settin+
12
7/26/2019 Case 1 Perbaikan
13/15
BAB IIIKESI"PULAN
o Asma adalah gangguan inflamasi kronis saluran nafas yang
melibatkan banyak sel ; elemennya. 8nflamasi kronis
menyebabkan peningkatan air1ay hyperresponsiveness yangmenimbulkan gejala episodi9 berulang berupa mengi, sesak, dada
terasa berat, batuk, terutama pada malam hari/dini hari.
o >ekanisme inflamasi pada asma melibatkan inflamatory disorder of
the air1ay, inflamatory 9ells, multiple mediators inflammation.
o Diagnosis klinis dari asma sering berdasarkan pada gejala seperti
episodik breathless, re99urent 1heeing, batuk pada malam hari
atau setelah olahraga, 9hest tightness, gejala membaik setelah
pemberian treatment asma yang sesuai.
13
7/26/2019 Case 1 Perbaikan
14/15
o 5erapi untuk asma terdiri atas kontroler dan reliever, kontroler terdiri
atas Glukokortikosteroid inhalasi, leukotriene modifiers, ong a9ting
' agonis inhalasi, ustained release theophylin (methyl=anthine),@romone,anti 8g
7/26/2019 Case 1 Perbaikan
15/15
DAFTA/ PUSTAKA
A#sa+aff H "(kt$ A 2515 Dasar6%asar i#( )en$akit )ar( Jakarta.
7ri))i A" et a# 2553 Fis&ans )(#onar$ %isease an% %isor%ers"c 7ra'&i# Ne' Cork.
&tt)?=='''.%e)kes.+o.i%=reso(rces=%o'n#oa%=+enera#=Hasi#
>25/iskes%as>25251!.)%f
&tt)?=='''.+inast&a.or+=#oca#=()#oa%s=fi#es=7INAPocketA)ri#25
1.)%f
&tt)s?=='''.aca%eia.e%(=--*-,,=BABIPENDAHULUANA.Lata
rBe#akan+
Per&i)(nan %okter )ar( in%onesia 255- Asa 8akarta
15
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%202013.pdfhttp://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%202013.pdfhttp://www.ginasthma.org/local/uploads/files/GINA_Pocket_April20_1.pdfhttp://www.ginasthma.org/local/uploads/files/GINA_Pocket_April20_1.pdfhttps://www.academia.edu/7664655/BAB_I_PENDAHULUAN_A._Latar_Belakanghttps://www.academia.edu/7664655/BAB_I_PENDAHULUAN_A._Latar_Belakanghttp://www.ginasthma.org/local/uploads/files/GINA_Pocket_April20_1.pdfhttp://www.ginasthma.org/local/uploads/files/GINA_Pocket_April20_1.pdfhttps://www.academia.edu/7664655/BAB_I_PENDAHULUAN_A._Latar_Belakanghttps://www.academia.edu/7664655/BAB_I_PENDAHULUAN_A._Latar_Belakanghttp://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%202013.pdfhttp://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf