PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA IBU HAMIL
1. PERUBAHAN SISTEM REPRODUKSI
1.1 Uterus
Uterus merupakan organ otot lunak yang sangat unik yang mengalami perubahan
cukup besar selama kehamilan.
Otot uterus menjadi meregang dan bertambah besar yang disebut dengan istilah
hiperplasia. Hal ini terjadi karena pengaruh dari kinerja hormon dan tumbuh kembang
janin.
Ukuran uterus sebelum hamil yaitu berkisar 7,5cm x 5cm x 2,5cm dan
berkembang pesat menjadi 30cm x 22,5cm x20cm selama kehamilan seiring
pertumbuhan janin.
Berat uterus meningkat 20 kali dari semula, dari 60 gr menjadi 1100 gram.
Pada akhir trimester pertama yaitu saat umur kehamilan berkisar antara 3-4 bulan,
lapisan dinding uterus menebal dari 10mm menjadi 25mm. Namun saat trimester
selanjutnya, lapisan dinding uterus menipis antara 5 sampai 10mm.
Pertumbuhan uterus yang terutama terjadi pada trimester kedua adalah proses
hipertropi atau pembesaran ukuran uterus, hal ini terjadi karena adanya berbagai
rangsangan pada uterus untuk melakukan pembesaran ukuran. Pertumbuhan janin
membuat uterus meregang sehingga menstimulasi sintesis protein pada bagian
miometrium uterus.
Sebelum terjadinya kehamilan, uterus merupakan salah satu organ yang berada di
rongga pelvis, namun saat akhir trimester I kehamilan uterus menjadi organ yang
berada di rongga abdomen. Letak uterus tidak terlalu anteversi maupun antefleksi.
Posisinya di rongga abdomen cenderung menempati rongga kanan atas, hal ini
dikarenakan colon menempati bagian kiri dari rongga pelvic, sehingga posisi uterus
saat pertumbuhannya menjadi cenderung ke sebelah kanan. Posisi plasenta juga akan
mempengaruhi penebalan dari sel otot uterus tersebut. Uterus akan mengelilingi
tempat dari implantasi plasenta dan akan bertambah lebih cepat dibandingkan dengan
bagian uterus lainnya, maka hal ini akan menyebabkan uterus menjadi tidak rata.
Kejadian ini disebut sebagai tanda Piskacek. Pada triwulan akhir kehamilan,
ismus akan menjadi segmen bawah dari uterus. Pada saat ini pula otot-otot uterus
bagian atas akan berkontraksi hingga segmen bawah uterus semakin melebar dan
menipis. Batas antara segmen yang tebal dan tipis tersebut disebut dengan lingkaran
retraksi fisiologis.
- Endometrium
Selama kehamilan, lapisan endometrium uterus menjadi lebih tebal dan lebih
banyak pembuluh darah terutama di bagian fundus uteri tempat implantasi normal
plasenta yang biasa disebut desidua. Desidua kaya akan cadangan glikogen untuk
memenuhi kebutuhan blastosit sebelum terbentuknya plasenta, oleh sebab itulah
lapisan desidua lebih tebal. Endometrium menjadi 6-8mm lebih tebal ini disebabkan
karena pertumbuhan janin dan produksi progesteron oleh corpus luteum.
- Miometrium
Miometrium merupakan bagian uterus yang sangat memegang peranan penting
yang terdiri dari banyak jaringan otot. Selama kehamilan, serat otot miometrium
menjadi lebih berbeda dan strukturnya lebih terorganisir dalam rangka persiapan
kinerjanya saat persalinan.
1.2 Serviks
Seiring berangsur-angsurnya perubahan uterus selama kehamilan, serviks pun ikut
mengalami perubahan. Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak
dan kebiruan. Perubahan ini terjadi akibat penambahan vaskularisasi dan terjadinya
edema pada seluruh serviks . Struktrur dari serviks berubah dari yang tadinya kaku
menjadi sangat elastis atau lunak yang mana dapat meregang hingga diameter 10cm
atau lebih selama persalinan yang disebut dengan tanda hegar.
Serviks manusia merupakan organ yang kompleks dan heterogen yang mengalami
perubahan yang luar biasa selama kehamilan dan persalinan. Bersifat seperti katup
yang bertanggung jawab menjaga janin didalam uterus sampai akhir kehamilan dan
selama persalinan. Proses perbaikan serviks terjadi setelah persalinan. Sehingga
kehailan siklus berikutnya akan datang.
1.3 Ovarium
Selama kehamilan, ovulasi berhenti karena adanya peningkatan estrogen dan
progesteron yang menyebabkan penekanan sekresi FSH dan LH dari hipofisis
anterior. Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru
juga ditunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium. Folikel ini
akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan dan setelah itu akan
berperan sebagai penghasil progesteron dalam jumlah yang relative minimal. Corpus
luteum akan mensekresi progesteron sampai usia kehamilan 16 minggu tepatnya
setelah plasenta terbentuk dan berfungsi.
1.4 Vagina dan Vulva
Vagina dan vulva akibat hormon estrogen mengalami perubahan pula. Adanya
hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiru-
biruan (livide). Tanda ini disebut tanda Chadwick. Warna porsio pun berubah tampak
livide. Pembuluh-pembuluh darah alat genitalia interna akan membesar. Hal ini
dikarenakan oksigenasi dan nutrisi pada alat-alat genitalia tersebut meningkat.
Produksi estrogen juga dapat menyebabkan perubahan lapisan otot dan epithelium
vagina sehingga menjadi lebih elastis. Selain itu, perubahan dari ephitelium tersebut
menyebabkan peningkatan seksresi cairan vagina yang dinamakan Leccorhoea.
Vagina juga akan mengeluarkan cairan. Volume sekresi ini akan meningkat, dimana
sekresi yang dihasilkan vagina berwarna keputihan dengan pH pada kisaran 3,5-6.
Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan dari produksi asam laktat glikogen
yangdihasilkan oleh epitel dari vagina.
2. PERUBAHAN SISTEM KARDIOVASKULAR
Volume darah yang dipompakan masing-masing ventrikel setiap menitnya disebut
Cardiac Output (CO). Kadar normal CO untuk orang dewasa sehat yaitu berkisar
5L/menit, namun dapat pula meningkat hingga 20-25L/menit. Keadaan ini akan
berbeda pada masing-masing individu tergantung aktivitas yang biasa dilakukan.
Selama kehamilan, perubahan drastis terjadi pada sistem kardiovaskuler.
Perubahan ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan ibu sekaligus janin selama
kehamilan. Sirkulasi uteroplasenta turut mengikuti perubahan transport gas, nutrisi
dan hasil buangan ibu dan janin.
Adaptasi sistem kardiovaskuler kehamilan yang penting terjadi pada trimester
awal kehamilan. Sistem imun dan sistem hormonal bekerjasama segera untuk mulai
adaptasi hemodinamik. Perubahan hemodinamik yang paling penting pada sirkulasi
selama kehamilan adalah peningkatan volume darah dan Cardiac Output serta
penurunan tahanan pembuluh perifer. Perubahan yang lain terjadi pada letak dan
ukuran jantung, detak jantung, stroke volume dan distribusi darah.
Volume jantung meningkat dari 70 ml menjadi 80 ml antara trimester I dan
trimester III. Perubahan anatomi dan fisiologi normal jantung dapat pula
mengakibatkan perubahan suara jantung. Desiran sistol dan diastol dapat ditemukan
pada usia kehamilan 12-20 minggu. Pada wanita yang tidak hamil, suara desiran
diastol merupakan suatu kelainan, namun pada wanita hamil hal tersebut tidak terlalu
signifikan karena peningkatan aliran darah pada katup trikuspidal.
Peningkatan Cardiac Output disebabkan oleh peningkatan denyut jantung dan
stroke volume. Peningkatan stroke volume terjadi secara progresif selama trimester
pertama dan kedua berkisar 30% dibandingkan keadaan tidak hamil.
Perubahan uterus yang semakin membesar juga merupakan pengaruh utama
perubahan cardiac output sesuai posisi tubuh ibu hamil. Pada posisi terlentang, uterus
menekan vena cava inferior sehingga terjadi penurunan aliran darah balik vena serta
penurunan cardiac output hingga 20-30%. Hal ini dinamakan dengan sebutan Supine
Hipotensi, yaitu meningkatkan denyut jantung karena terjadi penurunan CO.
Peningkatan volume darah total termasuk didalamnya peningkatan volume
plasma yang begitu signifikan (50%) dibandingkan peningkatan sel darah merah
(18%) juga merupakan sebab peningkatan CO. Darah yang diperlukan uterus
meningkat dari 100ml/min pada akhir trimester pertama menjadi 500ml/menit selama
kehamilan. Proses hemodelusi pada kehamilan dan penurunan kadar Hb sering
menyebabkan anemia fisiologis.
3. PERUBAHAN PERNAPASAN (RESPIRASI)
Kehamilan mempengaruhi perubahan sistem pernafasan pada volume paru-paru
dan ventilasi. Perubahan anatomi dan fisiologi sistem pernapasan selama kehamilan
diperlukan untuk memenuhi peningkatan metabolisme dan kebutuhan oksigen bagi
tubuh ibu dan janin. Perubahan tersebut terjadi karena pengaruh hormonal dan
biokimia.
Relaksasi otot dan kartilagi toraks menjadikan bentuk dada berubah. Diafragma
menjadi lebih naik sampai 4 cm dan diameter melintang dada menjadi 2 cm.
Perubahan ini menyebabkan perubahan sistem pernapasan yang tadinya pernapasan
perut menjadi pernapasan dada oleh karena itu diperlukan perubahan letak diafragma
selama kehamilan.
Kapasitas inspirasi meningkat progresif selama kehamilan selain itu tidal volume
meningkat sampai 40%. Peningkatan volume tidal ini menyebabkan peningkatan
ventilasi pernapasan per menit yaitu jumlah udara yang masuk dalam satu menit.
Karena pertukaran udara selama kehamilan meningkat oleh karena itu, ibu hamil
dianjurkan untuk nafas dalam daripada nafas cepat. Pada akhir kehamilan, ventilasi
pernapasan permenit meningkat 40%. Perubahan ini mengakibatkan resiko
hiperventilasi pada ibu. Walaupun hiperventilasi secara normal menyebabkan
alkalosis, hal ini tidak diakibatkan adanya peningkatan kompensasi ekskresi
bikarbonat di ginjal. Namun hiperventilasi ini disebabkan oleh efek progesteron
secara langsung di pusat pernapasan. Ibu hamil mungkin merasa cemas akan
terjadinya dyspnoe dan merasa pusing saat napas pendek yang biasanya terjadi ketika
duduk di bawah.
4. PERUBAHAN SISTEM PERKEMIHAN (URINARIA)
Selama kehamilan sistem perkemihan mengalami berbagai perubahan struktural
dan fungsional dengan banyaknya perubahan struktural yang bertahan dengan baik
sampai periode postpartum. Perubahan utama selama kehamilan adalah retensi
natrium dan peningkatan cairan ekstraseluler.
a) Ginjal
Ginjal ibu hamil harus bekerja sebagai organ ekskresi primer bagi janin,
disamping beruhubungan dengan peningkatan volume dan metabolisme intravascular
dan ekstraseluler. Perubahan ginjal secara fisiologis selama kehamilan berhubungan
dengan efek progesteron dalam merelaksasikan otot serta tekanan dari perubahan
uterus dan perubahan sistem kardiovaskuler.
Peningkatan panjang ginjal mencapai 1,5cm, hal ini disebabkan oleh peningkatan
aliran darah, volume pembuluh darah serta peningkatan cairan ruang interstitial.
Ukuran glomerulus bertambah namun jumlah selnya tidak berubah. Secara
keseluruhan, struktur mikroskopik ginjal wanita hamil dan tidak hamil sama saja.
b) Ureter
Bagian-bagian ginjal seperti calix renal, pelvis renal dan ureter mengalami
dilatasi, perpanjangan, peningkatan tonus otot dan penurunan gerak peristaltik.
Perubahan tersebut mengiringi terjadinya hemodinamik, filtrasi glomerulus dan
kinerja tubular. Dilatasi calix renal, pelvis renal dan ureter dimulai pada trimester
pertama dan menetap sampai trimester ketiga pada lebih dari 90% wanita.
Pada 85% wanita, ureter yang berdilatasi ke arah kanan lebih banyak daripada kea
rah kiri, mungkin disebabkan oleh dextrorotasi uterus karena adanya kolon sigmoid di
kuadran kiri rongga pelvik.
c) Vesica Urinaria
Kapasitas vesica urinaria meningkat pada kehamilan mencapai 1000ml. Estrogen
mempengaruhi hipertropi lapisan vesica urinaria. Mukosa vesica urinaria menjadi
hiperemis karena peningkatan ukurannya. Mukosa juga menjadi oedema, makanya
rentan terkena trauma atau serangan infeksi.
d) Fisiologi Perkemihan Kehamilan
Adanya peningkatan 60% aliran darah sampai akhir trimester pertama yang
kemudian secara bertahap turun sampai akhir kehamilan. Glomerulus Filtration Rate
meningkat 50% selama kehamilan yang dimulai segera setelah konsepsi dan berakhir
minggu ke-9 sampai 16.
Kadar glukosa urin dapat meningkat selama kehmailan. Tubulus mengalami
penurunan kemampuan dalam mengabsorbsi glukosa. Glukosuria umumnya terjadi
pada kehamilan. Proteinuria juga umum terjadi selama kehamilan karena ada eksresi
berlebih asam amino, namun proteinuria dengan hipertensi merupakan masalah
serius.
5. PERUBAHAN SISTEM PENCERNAAN (GASTROINTESTINAL)
Selama kehamilan kebutuhan nutrisi ibu seperti vitamin dan mineral meningkat.
Nafsu makan ibu meningkat sehingga intake makanan juga meningkat. Beberapa
wanita hamil mengalami penurunan nafsu makan atau mengalami mual dan muntah.
Gejala tersebut mungkin berhubungan dengan peningkatan hormon Human Chorionic
Gonadotrophin (HCG).
Perubahan-perubahan yang mungkin terjadi saat hamil :
a) Kavitas Mulut (Oral Cavity)
Salivasi meningkat akibat gangguan menelan yang berhubungan dengan mual
yang terjadi terutama pada awal kehamilan. Pengeroposan gigi selama kehamilan
bukan terjadi akibat kurangnya kalsium dalam gigi namun pengeroposan gigi
mungkin terjadi akibat penurunan pH mulut selama kehamilan. Dentalcalciumis
bersifat stabil dan tidak berkurang selama kehamilan seperti halnya kalsium tulang.
Hipertrophi dan gusi yang rapuh dapat terjadi akibat peningkatan hormon estrogen.
Defisiensi vitamin C juga dapat mengakibatkan gusi bengkak dan mudah berdarah.
Keadaan gusi dapat kembali normal pada awal masa puerpurium.
b) Motilitas Gastrointestinal
Selama kehamilan motilitas gastrointestinal mengalami penurunan akibat
peningkatan hormon progesteron yang dapat menurunkan produksi motilin yaitu
suatu peptida yang dapat menstimulasi pergerakan otot usus. Waktu transit makanan
yang melewati gastrointestinal melambat/lebih lama dibanding pada wanita yang
tidak hamil. Hal tersebut menyebabkan peningkatan penyerapan air dan sodium
diusus besar yang mengakibatkan konstipasi.
c) Lambung dan Esofagus
Produksi lambung yaitu asam hidroklorik meningkat terutama pada trimester
pertama kehamilan. Pada umumnya keasaman lambung menurun. Produksi hormon
gastrin meningkat secara signifikan mengakibatkan peningkatan volume lambung dan
penurunan pH lambung. Produksi gastrik berupa mukus dapat mengalami
peningkatan. Peristaltik esofagus menurun, menyebabkan refluks gastrik akibat dari
lamanya waktu pengosongan lambung dan dilatasi atau relaksasi cardiac sphincter.
Gastric reflux lebih banyak terjadi pada kehamilan lanjut karena elevasi lambung
akibat pembesaran uterus. Disamping menyebabkan heartburn, perubahan posisi
berbaring seperti posisi litotomi, penggunaan anestesi berbahaya karena dapat
meningkatkan regurgitasi dan aspirasi.
d) Usus besar, usus kecil dan appendiks
Usus besar dan kecil bergeser keatas dan lateral, apendik bergeser secara superior
Lateral pada ruang panggul. Posisi organ-organ tersebut kembali ke normal pada awal
puerpurium. Pada umumnya motilitas mengalami penurunan seperti halnya tonus
gastrointestinal yang mengalami penurunan.
e) Kandung Empedu
Fungsi kandung empedu mengalami perubahan selama kehamilan karena
hipotonia pada otot dinding kandung empedu. Waktu pengosongan lebih lambat dan
inkomplit. Empedu mengalami penebalan dan empedu yang stasis menyebabkan
formasi batu empedu.
f) Liver
Tidak terjadi perubahan morfologi pada hati selama kehamilan normal, namun fungsi
hati mengalami penurunan. Aktifitas serum alkalin fosfatase mengalami gangguan
yang mungkin disebabkan karena peningkatan isoenzim alkalin fosfatase plasenta.
Penurunan rasio albumin/globulin terjadi selama kehamilan merupakan suatu keadaan
yang normal.
6. PERUBAHAN SISTEM ENDOKRIN
Perubahan penting pada sistem endokrin yang penting terjadi untuk
mempertahankan kehamilan, pertumbuhan normal janin, dan pemulihan pasca partum
(nifas). Tes HCG positif dan kadar HCG meningkat cepat menjadi dua kali lipat
setiap 48 jam sampai kehamilan 6 minggu. Perubahan-perubahan normal hormonal
selama kehamilan terutama akibat produksi estrogen dan progesteron plasenta dan
juga hormon-hormon yang dikeluarkan oleh janin. Berikut perubahan-perubahan
hormonal selama kehamilan dari trimester satu sampai trimester tiga.
- Estrogen
Produksi estrogen plasenta terus naik selama kehamilan dan pada trimester akhir
kehamilan kadarnya kira-kira 100 kali sebelum hamil.
- Progesteron
Produksi progesteron bahkan lebih banyak disbanding estrogen. Pada akhir
kehamilan produksinya kira-kira 250 mg/hari. Progesteron menyebabkan tonus
otot polos menurun dan juga diuresis. Progesteron menyebabkan lemak disimpan
dalam jaringan sub kutan di abdomen, punggung, dan paha atas. Lemak berfungsi
sebagai cadangan energi pada masa hamil maupun menyusui.
- Human Chorionic Gonadotropin
Hormon ini dapat terdeteksi beberapa hari setelah pembuahan dan merupakan
dasar tes kehamilan. Puncak sekresinya terjadi kurang lebih 60 hari setelah
konsepsi. Fungsi utamanya adalah mempertahankan korpus luteum.
- Human Placental Lactogen
Hormon ini diproduksi terus naik dan pada saat aterm produksinya mencapai 2
gram/hari. Efeknya mirip dengan hormon pertumbuhan. Hormon ini bersifat
diabetogenik, sehingga kebutuhan insulin wanita hamil naik.
- Pituitary Gonadotropin
FSH dan LH berada dalam keadaan sangat rendah selama kehamilan, karena
ditekan oleh estrogen dan progesteron plasenta.
- Prolaktin
Produksinya terus meningkat sebagai akibat kenaikan sekresi estrogen. Sekresi air
susu sendiri dihambat oleh estrogen di tingkat target organ.
- Growth Hormon (GH)
Produksinya sangat rendah karena ditekan oleh HPL.
- Tiroksin
Kelenjar tiroid mengalamin hipertropi dan produksi T4 meningkat, tetapi T4
bebas relative tetap karena tyroid blinding globulin meninggi sebagai akibat
tingginya estrogen dan juga merupakan akibat hyperplasia jaringan glandular dam
peningkatan vaskularisasi. tiroksin mengatur metabolisme.
7. PERUBAHAN SISTEM MUSKULOSKELETAL
Pada kehamilan trimester III, sendi pelvic sedikit dapat bergerak. Perubahan
tubuh secara bertahap dan peningkatan berat badan wanit hamil menyebabkan postur
dan cara berjalan wanita berubah secara mencolok. Peningkatan distensi abdomen
yang membuat panggul yang miring ke depan, penurunan tonus otot perut dan
peningkatan beban berat badan pada akhir kehamilan membutuhkan penyesuaian
ulang kurvatura spinalis. Pusat gravitasi wanita bergeser ke depan.
Otot dinding perut meregang dan akhirnya kehilangan sedikit tonus otot. Selama
trimester ketiga otot rektus abdominis dapat memisah menyebabkan isi perut
menonjol di garis tengah tubuh. Umbilikus menjadi datar atau menonjol. Setelah
melahirkan tonus otot secara bertahap kembali, tetapi pemisahan otot.
Lordosis progresif merupakan gambaran yang karakteristik pada kehamilan
normal. Untuk mengkompensasi posisi anterior uterus yang semakin membesar,
lordosis menggeser pusat gravitasi ke belakang pada tungkai bawah. Mobilitas sendi
sakroiliaka, sakrokoksigis, dan sendi pubis bertambah besar dan menyebabkan rasa
tidak nyaman di bagian bawah punggung, khususnya pada akhir kehamilan. Selama
trimester akhir rasa pegal, mati rasa, dan lemah dialami oleh anggota badan atas yang
disebabkan oleh lordosis yang besar dengan fleksi anterior
8. KULIT
Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan,
kusam, dan terkadang akan sampai pada daerah payudara dan paha. Perubahan ini
dikenal dengan striae gravidarum. Perubahan multipara selain striae kemerahan
tersebut seringkali ditemukan garis perak berkilau yang merupakan sikratik dari striae
sebelumnya.
Pada banyak perempuan kulit di garis pertengahan kulitnya (linea alba) akan
berubah menjadi hitam kecoklatan yang disebut dengan linea nigra. Kadang-kadang
akan muncul dalam ukuran bervariasi pada wajah dan leher yang disebut dengan
chloasma atau melisma gravidarum. Selain itu, pada aerola dan dinding dan daerah
genital juga akan terlihat pigmentasi yang berlebihan. Pigmentasi yang berlebihan
tersebut akan menghilang atau sangat berkurang pada saat persalinan. Kontrasepsi
oral juga dapat menyebabkan terjadinya hiperpigmentasi yang sama.
Perubahan ini dihasilkan dari cadangan melanin pada daerah epidermal dan
dermal yang penyebab pastinya belum diketahui. Adanya peningkatan kadar serum
MSH pada akhir bulan kedua masih sangat diragukan sebagai penyebabnya. Estrogen
dan progesteron diketahui mempunyai peran dalam melanogenesis dan diduga bisa
menjadi faktor pendorongnya.
9. PAYUDARA
Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudara menjadi semakin
lunak. Seletah bulan kedua payudara akan bertambah ukurannya dan vena – vena
dibawah kulit akan lebih terlihat. Puting payudara akan lebih besar, kehitaman, dan
tegak. Areola akan lebih besar dan kehitaman. Kelenjar sebasea dari areola akan
membesar dan cenderung menonjol keluar. Saat ibu hamil perubahan berat dan
bentuk tubuh mulai terasa mulai pinggul, perut hingga payudara. Khusus payudara
saat itu memang sedang mempersiapkan ASI untuk sang bayi. Lama kelamaan akan
membesar seiring lamanya kehamilan. Perubahan payudara ini bisa dilihat dari puting
yang mulai gelap dan menjadi sensitif serta areola yang membesar. Sebab acinus zat
yang memproduksi ASI terletak di ujung saluran akan tumbuh dan berkembang
selama kehamilan untuk mempersiapkan makanan bayi. Sebelum hamil seorang
perempuan bisa memiliki payudara dengan berat 200g secara total yaitu kanan dan
kiri. Dan saat hamil bisa meningkat 400-600g, sedangkan diakhir kehamilan beratnya
bisa mencapai 800g hingga akhir priode menyusui. Dengan perbandingan 3-4 kali
lebih berat dari berat normalnya.
10. METABOLISME
Perubahan metabolisme pada kehamilan:
- Metabolisme basal naik sebesar 15-20% dari semula, teru-tama pada trimester
ketiga.
- Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155 mEq per liter menjadi
145 mEq per liter disebabkan hemo-delusi darah dan kebutuhan mineral yang
diperlukan janin.
- Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin, perkembangan organ kehamilan, dan persiapan laktasi.
Dalam makanan diperlukan protein tinggi sekitar 0,5 g/kg berat badan atau sebutir
telur ayam sehari.
- Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan protein.
- Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil:
a. Kalsium, 1,5 gram setiap hari, 30-40 gram untuk pembentukan tulang janin.
b. Fosfor, 2 gram dalam sehari.
c. Zat besi, 800 mg atau 30-50 mg per hari.
d. Air, ibu hamil memerlukan air cukup banyak dan dapat terjadi retensi air.
11. BERAT BADAN
Pada wanita hamil terhadi pertukaran zat dalam tubuh sehingga berpengaruh pada
berat badan ibu. Berat badan ibu hamil bertambah. Berat badan ibu hamil akan
bertambah antara 6,5-16,5 kg selama hamil atau terjadi kenaikan berat badan 0,5
kg/minggu. Penambahan berat badan tersebut disebabkan oleh adanya berat janin,
berat plasentam dan air ketuban. Selain itu, penimbunan lemak seperti pada buah
dada, pantat, dan retensi air yang mencapai 1,5 kg selama kehamilan.
Penimbangan berat badan pada saat pemeriksaan sangat penting karena kenaikan
berat badan yang terlalu banyak menandakan retensi air yang berlebihan atau keadaan
yang disebut juga praoedema. dan merupakan gejala dini dari texomia gravidarum.
PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA IBU HAMIL
Kehamilan adalah suatu peristiwa alami dan fisiologis yang terjadi pada
wanita yang didahului oleh suatu peristiwa fertilisasi pembentukan zigot dan akhirnya
menjadi janin yang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan di dalam
uterus sampai proses persalinan. Kehamilan bagi seorang wanita merupakan salah
satu periode krisis dalam kehidupannya.
Perubahan Psikologis Pada Masa kehamilan : trismester I (periode adaptasi),
trimester II (periode adaptasi) dan trimester III (periode penunggu)
1. TRIMESTER I
Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuaian terhadap
kenyataan bahwa ia sedang mengandung. Sebagian besar wanita merasa sedih tentang
kenyataan bahwa ia hamil. Perasaan ini biasanya berakhir dengan sendirinya seiring
ia menerima kehamilannya, sementara itu, beberapa ketidaknyamanan pada trimester
pertama, seperti mual , kelemahan, perubahan nafsu makan, kepekaan emosional,
semua ini dapat mencerminkan konflik dan depresi yang ia alami dan pada saat
bersamaan hal-hal tersebut menjadi pengingat tentang kehamilannya. Trimester
pertama sering menjadi waktu yang menyenangkan untuk melihat apakah kehamilan
akan dapat berkembang dengan baik. Hal ini akan terlihat jelas terutama pada wanita
yang telah beberapa kali mengalami keguguran.Berat badan sangat bermakna bagi
wanita hamil selama trimester pertama.Berat badan dapat menjadi salah satu uji
realitas tentang keadaannya karena tubuhnya menjadi bukti nyata bahwa dirinya
hamil.Pembuktian kehamilan dilakukan berulang-ulang saat wanita mulai memeriksa
dengan cermat setiap perubahan tubuh, yang merupakan bukti adanya
kehamilan.Bukti yang paling kuat adalah terhentinya menstruasi.
Hasrat seksual pada trimester pertama sangat bervariasi antara wanita yang satu
dan yang lain. Meski beberapa wanita mengalami peningkatan hasrat seksual, tetapi
secara umum trimester pertama merupakan waktu terjadinya penurunan libido dan hal
ini memerlukan komunikasi yang jujur dan terbuka terhadap pasangan masing-
masing. Biasanya pada Trimester I ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut :
a) Merasa tidak sehat dan benci kehamilannya.
b) Selalu memperhatikan setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya.
c) Mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya sedang hamil.
d) Mengalami gairah seks yang lebih tinggi tapi libido turun.
e) Khawatir kehilangan bentuk tubuh.
f) Membutuhkan penerimaan kehamilannya oleh keluarga.
g) Ketidakstabilan emosi dan suasana hati.
2. TRIMESTER II
Trimester kedua sering dikenal sebagai periode kesehatan yang baik, yakni
periode ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala ketidaknyamanan yang
normal dialami saat hamil.Namun, trimester kedua juga merupakan fase ketika wanita
menelusur ke dalam dan paling banyak mengalami kemunduran. Pada trimester
kedua, mulai terjadi perubahan pada tubuh.Sebagian besar wanita merasa lebih erotis
selama trimester kedua, kurang labih 80% wanita mengalami kemajuan yang nyata
dalam hubungan seksual mereka dibanding pada trimester pertama dan sebelum
hamil. Trimester kedua relatif terbebas dari segala ketidaknyamanan fisik, dan ukuran
perut wanita belum menjadi masalah besar, lubrikasi vagina semakin banyak pada
masa ini, kecemasan, kekhawatiran dan masalah-masalah yang sebelumnya
menimbulkan ambivalensi pada wanita tersebut mereda. Selain itu tanda-tanda lain
adalah :
a) Ibu sudah mulai merasa sehat dan mulai bisa menerima kehamilannya.
b) Mulai merasakan gerakan bayi dan merasakan kehadiran bayi sebagai seseorang
di luar dirinya.
c) Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasa beban.
d) Libido dan gairah seks meningkat.
3. TRIMESTER III
Trimester ketiga sering disebut periode penantian dengan penuh kewaspadaan.
Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayi sebagai makhluk yang
terpisah sehingga ia menjadi tidak sabar menanti kehadiran sang bayi. Ada perasaan
was-was mengingat bayi dapat lahir kapanpun. Hal ini membuatnya berjaga-jaga
sementara ia memperhatikan dan menunggu tanda dan gejala persalinan muncul.
Trimester ketiga merupakan waktu, persiapan yang aktif terlihat dalam menanti
kelahiran bayi dan menjadi orang tua sementara perhatian utama wanita terfokus pada
bayi yang akan segera dilahirkan. Pergerakan janin dan pembesaran uterus, keduanya
menjadi hal yang terus menerus mengingatkan tentang keberadaan bayi. Wanita
tersebut lebih protektif terhadap bayinya. Sebagian besar pemikiran difokuskan pada
perawatan bayi. Ada banyak spekulasi mengenai jenis kelamin dan wajah bayi itu
kelak. Sejumlah ketakutan muncul pada trimester ketiga.Wanita mungkin merasa
cemas dengan kehidupan bayi dan kehidupannya sendiri. Seperti: apakah nanti
bayinya akan lhir abnormal, terkait persalinan dan pelahiran (nyeri, kehilangan
kendali, hal-hal lain yang tidak diketahui), apakah ia akan menyadari bahwa ia akan
bersalin, atau bayinya tidak mampu keluar karena perutnya sudah luar biasa besar,
atau apakah organ vitalnya akan mengalami cedera akibat tendangan bayi.
Pada pertengahan trimester ketiga, peningkatan hasrat seksual yang terjadi pada
trimester sebelumnya akan menghilang karena abdomennya yang semakin besar
menjadi halangan. Alternatif untuk mencapai kepuasan dapat membantu atau dapat
menimbulkan perasaan bersalah jika ia merasa tidak nyaman dengan cara-cara
tersebut. Berbagi perasaan secara jujur dengan pasangan dan konsultasi mereka
dengan anda menjadi sangat penting. Perubahan lainnya adalah :
a) Ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.
b) Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu dalam kondisi yang tidak normal.
c) Semakin ingin menyudahi kehamilannya.
d) Tidak sabaran dan resah.
e) Bermimpi dan berkhayal tentang bayinya.
f) Aktif mempersiapkan kelahiran bayinya.
DAFTAR PUSTAKA
Bagian Obstetri dan Ginekologi FK UNPAD. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung:
Penerbit ELEMAN.
Kusmiyati, Yuni, dkk. 2010. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil). Yogyakarta:
Fitramaya.
Maryunani, A. 2010. Biologi Reproduksi dalam Kebidanan. Jakarta: Trans Info
Media.
Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka
Afifa, Tecky. 2013. Perubahan Fisiologis Pada Ibu Hamil. http://tecky-
afifah.blogspot.com/2013/04/perubahan-fisiologis-ibu-hamil.html. Diakses pada
16 Maret 2013.
Top Related