7/22/2019 BSNP (2007) Keiatan Penilaian Buku Teks Pelajaran oleh BSNP
http://slidepdf.com/reader/full/bsnp-2007-keiatan-penilaian-buku-teks-pelajaran-oleh-bsnp 1/24
1Vol. II/No. 1/Januari 2007
7/22/2019 BSNP (2007) Keiatan Penilaian Buku Teks Pelajaran oleh BSNP
http://slidepdf.com/reader/full/bsnp-2007-keiatan-penilaian-buku-teks-pelajaran-oleh-bsnp 2/24
2 Vol. II/No. 1/Januari 2007
Penanggungjawab
M. Yunan Yusuf
Pemimpin Redaksi
Komaruddin Hidayat
Redaksi Eksekut if
Edy Tri Baskoro
Dewan Redaksi
Anggani Sudono
Furqon
Mungin Eddy Wibowo
Seto MulyadiSuharsono
Weinata Sairin
Redaksi Pelaksana
Bambang Suryadi
Sekretaris Redaksi
Ning Karningsih
Reporter
Gaguk MargonoPudji Muljono
Baso Intang Sappaille
Kaharuddin Arafah
Keuangan
Neneng Tresnaningsih
Sugi Wahyono
Distribusi/Sirkulasi
Nurul Najmah
Alamat:
BADAN STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
Gedung A Lant ai 3,
Departemen Pendidikan Nasional,
Jl. Jenderal Sudirman, Senayan
Jakarta
Telp. (021) 5739919
Fax. (021) 5739919, 57900312
Email: [email protected]
Web site: htt p://w ww .bsnp-indo nesia.org
Dari Redaksi
Daftar Isi
P
3 Kapal Itu Bernama UN
6 Perbandingan Ujian Nasional (UN) 2005/2006 dengan UN 2006/2007
10
15 Kegiatan Penilaian Buku Teks PelajaranPendidikan Dasar dan Menengah
Keterangan Gambar Cover
Suasana Ujian Nasional di SMAN 1 Palangkaraya,Kalimantan Tengah
Berita BSNP- Sosialisasi UN 2006/2007- Workshop Standar Monitoring dan Evaluasi- BSNP Merekomendasikan 8 Standar kepada Menteri
Pendidikan Nasional- Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Tim Pemantau Inde-
penden Ujian Nasional Tahun 2006/2007- Distribusi Standar Kompetensi Lulusan dan Pos Ujian
Nasional 2007
- Penandatanganan Surat Kerjasama Bantuan DanaPenyelenggaraan Ujian Nasional 2006/2007
- Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan PanitiaKerja Wajib Belajar Pendidikan Dasar Komisi X DPR-RI
- BSNP Dibantu 8 Orang Staf Profesional
Pembaca yang budiman, meskipun Ujian Nasional
(UN) menjad i pro kont ra, pemerintah tet ap memutuskan
untuk mengadakan UN pada tahun 2007. Pro kontratersebut justru membuat pemerintah dan BSNP selaku
lembag a independen yang menyelengg arakan UN
bekerja keras untuk menyempurnakan penyeleng-
garaan UN. Ada beberapa upaya yang dilakukan oleh
BSNP untuk mening katkan pelaksana an UN 2006/2007.
Selain itu, edisi ini juga merekam b eberapa kegiat an
BSNP pada awal tahun 2007. Hal ini dimaksudkan untuk
memberikan informasi kepada masyarakat umumsekaligus sebag ai bentuk tang gung jaw ab dan akunta-
bilita s BSNP. Selama t memb aca.
7/22/2019 BSNP (2007) Keiatan Penilaian Buku Teks Pelajaran oleh BSNP
http://slidepdf.com/reader/full/bsnp-2007-keiatan-penilaian-buku-teks-pelajaran-oleh-bsnp 3/24
3Vol. II/No. 1/Januari 2007
S
Kapal Itu
Bernama UN*
Sistem UN pada hakikatnya disusun berdasar-
kan prinsip-prinsip evaluasi dan psikometri yang
akurat . Soal UN 2006/2007 dirakit dari bank soal
yang sesuai dengan Standar Kompet ensi Lulus-
an (SKL) UN tahun 2007, mencakup soal-soal yang
dikembangkan berdasarkan Kurikulum 1994,
Kurikulum 2004, serta Standar Isi dan StandarKompet ensi Lulusan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. Tidak ada soal ujian yang mat erinya
tidak dipelajari di sekolah/madrasah. Penyusunan-
nya pun dengan melibatkan para pendidik, ditam-
bah lagi dengan mempertimbangkan bahan yang
ada pada bank soal yang d idokumentasikan Pu-
M. Yunan Yusuf**
Sangatlah terpuji bila setiap orang yangmengikuti ujian nasional (UN) berusaha sekuat
tenaga dengan belajar bersungguh-sungguh untuk lulus. Dia belajar keras agar setiap pertanyaan yangdia hadapi dalam ujian dapat dijawab dengan baik.
Keinginan untuk lulus tersebut merupakan hak asasi
setiap orang. Maka bila ada peserta didik yang tidak lulus karena disebabkan sistem yang keliru, itu
berarti telah melanggar hak asasi manusia.
sat Penilaian Pendidikan Depdiknas.
Untuk ta hun pelajaran 2006/2007 ini, peser-
ta UN diperkirakan berjumlah 4.701.000 orang,
deng an perincian peserta SMP/MTs da n SMPLB
2.501.300 orang dan peserta SMA/MA/SMALB
dan SMK 2.200.700 orang. Sementara luas ka-
wasan penyelenggaraannya meliputi seluruhwilayah Negara Kesatuan Repub lik Indonesia. Itu
sebab nya penyelenggaraan UN sungguh-sung-
guh merupakan satu pekerjaan raksasa dengan
menghab iskan dana Rp 244 miliar yang didekon-
sent rasikan ke dinas provinsi, kabupat en/kot a
serta sekolah/madrasah penyeleng ga ra UN.
Dengan kapasitas volume pekerjaan, jumlah
orang yang terliba t dan luas wilaya h kerja seperti
itu, UN mempunyai kerentanan yang sangat t inggi
terhadap kecurang an. Kecurang an tersebut bisa
terjadi, mulai titik peng iriman master kopi soa lke percetakan-perceta kan ya ng a da di provinsi
sampa i ke t itik proses peng iriman ha sil jaw aban
peserta ujian ke pusat kegiat an scanning di kan-
tor d inas pendidikan provinsi.
Belum lagi diperhitung kan sekolah/madrasah
yang berada di kawasan-kawasan terpencil.
* Tulisan ini sudah
pernah dimuat
di Harian
Seputar
Indonesia, Kamis,
5 April 2007.
** Ketua Badan
Standar NasionalPendidikan
(BSNP)
Siswa SMAN 1 Palangkaraya pada
hari pertama UN (17 April 2007).
7/22/2019 BSNP (2007) Keiatan Penilaian Buku Teks Pelajaran oleh BSNP
http://slidepdf.com/reader/full/bsnp-2007-keiatan-penilaian-buku-teks-pelajaran-oleh-bsnp 4/24
4 Vol. II/No. 1/Januari 2007
Sekolah/madrasah seperti ini tidak bisa d ijangkau
deng an semua jalur transpo rtasi, kecuali hanya
satu jenis saja. Ada sekolah/madrasah yang lokasi-
nya hanya bisa d ijangkau dengan jalan da rat saja,
seperti ke peda laman Kalimanta n at au denga n
jalan laut saja seperti ke Pulau Maluku dan Maluku
Utara a tau hanya d engan pesawa t udara sajaseperti ke peda laman Papua dan Irian Jaya Barat.
Sayangnya, keinginan unt uk lulus dalam UN
ini ditempuh deng an ca ra-cara yang tidak ter-
puji. Hasrat yang kuat untuk lulus tersebut ditem-
puh deng an jalan menemukan kunci jaw ab an
soal. Maka tidak mengherankan beberapa ha ri
menjelang UN berlang sung beredar rumor bah-
wa ada yang menjual kunci soal.
Sebenarnya secara rasional dari SKL UN 2006/
2007 yang telah disosialisasikan bisa sa ja direka-
reka soal UN. Dari soal hasil rekaan tersebut,
dibuat lah kunci jaw aban. Masyarakat yang sudah
terobsesi ag ar lulus denga n muda h da lam UN,
terpeng aruh o leh berbuat an ini. Tanpa berpikir
panjang, kunci soal tersebut dibeli deng an hara-
pan past i lulus da lam UN. Padaha l kunci itu sebe-
narnya ada lah kunci palsu.
Di samping itu, prestise dan gengsi sekolah/
madrasah yang menginginkan aga r peserta didik-
nya lulus 100%, telah memunculkan t im sukses
UN di ting kat sekolah/madrasa h. Sebena rnya
merupakan langkah positif bila tim sukses itu di-
adakan pada awa l tahun, lalu melakukan b era-
gam kegiatan untuk membuat peserta didik
mempersiapkan diri ag ar percaya d iri dalam me-
nempuh UN. Teta pi kalau tim sukses itu d ibentuk
beb erapa hari menjelas UN, kemudian melaku-kan perbuatan-perbuat an tidak terpuji deng an
cara memb ocorkan UN, maka itu sanga t b erba-
haya bagi mutu pendidikan nasional di masa
depan.
Untuk meng ant isipasi hal itu, sebaga imana
diketahui, BSNP sejak penyelenggaraa n UN tahun
2005/2006 telah membent uk Tim Pemantau In-
dependen (TPI). Ang got a TPI direkrut deng an
sya rat se ba g ai b erikut: (a) Dosen PTN da n
widyaiswara LPMP; (b) Daerah yang tidak terda-
pat PTN dapat menug askan dosen PTN terdekat
at au dosen PTS; (c) Daerah yang jumlah dosen
PTN da n PTS-nya sa ngat terba tas, dapa t meng -
gunakan anggota asosiasi profesi pendidikan
nonguru.
Kehadiran TPI sang at penting da n ba hkan
sangat menentukan bag i kelancaran dan keaku-
ratan pelaksanaa n UN. Permasalahan ini disikapi
denga n sang at arif oleh DPR Komisi X deng an
menyetujui anggaran untuk pemantau inde-
Siswa SMPN 2 Kupang pada hari pertama UN (24 April 2007).
7/22/2019 BSNP (2007) Keiatan Penilaian Buku Teks Pelajaran oleh BSNP
http://slidepdf.com/reader/full/bsnp-2007-keiatan-penilaian-buku-teks-pelajaran-oleh-bsnp 5/24
5Vol. II/No. 1/Januari 2007
penden. Ini merupakan bukti beta pa kepedulian
para anggota dewan terhadap peningkatan mutu
pendidikan d i tanah a ir sanga tlah tinggi.
Bila pada UN ta hun yang lalu TPI diSK-kan
oleh kepala dina s pendidikan provinsi, TPI UN
tahun ini lang sung diSK-kan oleh rektor, yang te-
lah ditunjuk BSNP sebag ai penanggungjawab TPI.
BSNP mempercayakan TPI kepada dosen-dosen
perguruan ting gi da n Widya iswa ra LPMP. Den-
ga n integritas priba di da n profesionalitas para
dosen da n w idyaiswa ra tersebut, pemantauan
dapat d ilakukan dengan signifikan.
TPI inilah yang diharapkan b isa memanta u
pelaksanaan UN agar jangan terjadi lagi kecu-
rangan-kecurangan tersebut, atau sekurang-
kurangnya bisa meng uranginya. Sebab kalau ke-
curanga n t erjad i, lalu peserta lulus da ri hasil ke-
curang an, kita akan meperoleh hasil kelulusan
yang tida k berkualita s. Bila lulusan-lulusan kita
tidak berkualitas yang kemudian nanti akan ma-
suk ke perguruan tinggi, kita akan menuai
musibah besar bag i bangsa ini.
Oleh seba b itu, sekecil apa pun kecurang an
UN tersebut harus dilawa n. Sayangnya, yang kita
lawan itu ada lah diri kita send iri. Sebab, kitalah
sebenarnya yang menginginkan a ga r anak kita,
peserta didik kita, murid-murid sekolah/madrasah
yang kita asuh, lulus da ri UN. Di sinilah diperlukankesadaran d an kepeduian untuk tidak melaku-
kan kecurangan at au mend iamkan saja orang
yang kita tahu bahwa dia sudah melakukan ke-
curangan da lam UN. Sebab bila ha l itu yang terja-
di maka kita akan menua i rendahnya kualitas SDM
ba ngsa kita yang pada g iliran b erikutnya a kan
membua t bertamb ah da lamnya keterpurukan
bang sa ini.
Inilah yang diingatkan Nabi Muhammad SAW
dalam hadis beliau, yang maksudnya sebagai
berikut: “Kamu sepert i sedang berlayar di sebuah
kapal. Para penumpang kapal itu ada yang bera-
da di bawah, ada yang berada di tengah dan ada
yang berada di atas. Salah seorang penumpang
ada yang merasa kepanasan dan membutuhkan
air untuk mendinginkan badannya. Untuk me-
minta air ke atas ke bahagian dapur, ia malas. Lalu,
ia ambi l sebuah alat bor lalu mengebor dinding
kapal tersebut dan dia pun dengan cepat menda-
patkan air. Bila t indakan mengebor dinding kapal
tersebut t idak dicegah yang lain, kata Nabi siap-
siaplah seluruh penumpang kapal itu akan tengge-
lam ”.
Agaknya apa yang diungkapkan Nabi Mu-
hamma d SAWtersebut sang at t epat dianalogi-
kan deng an pelaksanaa n UN. Bila ada peserta
ujian, apa lagi penyelengg aranya yang berupaya
ag ar bisa lulus dengan menempuh cara membo-
longi dinding kapa l UN, maka siap-siaplah kitasebaga i bangsa akan tenggelam.
Tim Pemant au Independen
mengunjungi SMAN 1
Palangkaraya
7/22/2019 BSNP (2007) Keiatan Penilaian Buku Teks Pelajaran oleh BSNP
http://slidepdf.com/reader/full/bsnp-2007-keiatan-penilaian-buku-teks-pelajaran-oleh-bsnp 6/24
6 Vol. II/No. 1/Januari 2007
M Meskipun UN masih menjad i pro kontra, pe-
merintah tetap memutuskan untuk mengadakan
UN pad a t ahun 2007. Pro kont ra tersebut justru
membuat pemerintah dan BSNP selaku lembaga
independen yang menyelengg arakan UN beker-
ja keras untuk menyempurnakan penyelengg a-
raan UN. UN 2007 ini telah diat ur da lam Peratu-
ran Menteri Pendidikan Nasional Nomor 45 Tahun
2006 tentang Ujian Nasional. Peraturan ini dike-luarkan pad a tanggal 13 November 2006. Kemu-
dian diperbarui dengan Perubahan Peraturan
Ment eri Pend idikan Nasional Nomor 1 Tahun
2007 tang gal 10 Januari 2007. Tulisan ini menco -
ba mem ba nd ingkan UN tahu n 2005/2006
deng an UN ta hun 2006/2007.
Pertama , Standar Kompet ensi Lulusan (SKL).
Tahun lalu soal yang digunakan bersumber dari dua
SKL, yaitu SKL Kurikulum 1994 dan SKL Kurikulum
2004. Belajar dari pengalaman t ahun 2006, peng-
guna an dua SKL tersebut menimbulkan masalah.
Maka tahun ini diperbaiki denga n hanya meng-gunakan sa tu SKL. SKL UN 2007 merupakan inter-
seksi/irisan dari SKL Kurikulum 1994, SKL Kuriku-
Perbandingan Ujian Nasional(UN) 2005/2006 denganUN 2006/2007
Oleh:Gaguk Margonolum 2004, dan SKL Kurikulum Tingkat Satuan Pen-did ikan a ta u KTSP. Artinya soa l UN 2007, harus di-
jamin sudah dipelajari anak yang meng ikuti kuriku-
lum 1994, 2004, dan KTSP. Deng an demikian
kurikulum SKL 2007 itu relatif sempit, karena harus
menca kup ketiga kurikulum tersebut. Inilah ya ng
menjadi arah perbaikan ujian nasional.
Kedua , jumlah paket ujian t iap kelas ada dua
yaitu paket A dan paket B untuk tahun ini. Berbeda
dengan tahun lalu yang hanya ada satu paket soal.
Konsekuensinya peng aturan ba ngku disusun se-
cara ga njil-genap dan pemba gian soal juga dise-
lang-seling. Hal ini untuk menghindari peserta ujianmencontek dari kaw an lain. Seain itu soa l memiliki
kode yang sang at rahasia. Guru tidak mengetahui
siswa mengerjakan soal yang mana. Dengan de-
mikian, guru tidak lagi bisa membantu siswa dalam
mengerjakan soal ujian, karena g uru tidak tahu soal
mana yang sedang dikerjakan oleh siswa.
Ketiga , paket soa l Mat ematika Sekolah Me-
nengah Kejuruan (SMK) kalau tahun lalu ada 7
paket saa t ini hanya dibuat tiga paket, deng an
perincian seb ag ai berikut: (a) Mat ematika unt uk
kelompok teknolog i, kesehat an, dan pertanian,
(b) Matematika untuk kelompok sosial, adminis-trasi perkantoran, dan akuntansi (bisnis dan mana-
jemen), dan (c) Matematika untuk kelompok seni,
Candra, Bendahara UN 2007 menjelaskan Proses MoU Dana UN
7/22/2019 BSNP (2007) Keiatan Penilaian Buku Teks Pelajaran oleh BSNP
http://slidepdf.com/reader/full/bsnp-2007-keiatan-penilaian-buku-teks-pelajaran-oleh-bsnp 7/24
7Vol. II/No. 1/Januari 2007
pariwisata, dan teknolog i kerumahtangg aan.
Keempat , waktu pelaksanaan UN. Tahun ini
UN dilaksanakan terlebih da hulu daripada Ujian
Sekolah. Hal ini merupakan keba likan da ri tahun
lalu. Jika pada t ahun-tahun sebelumnya, UN dilak-
sanakan setelah Ujian Sekolah (US), tahun ini ter-
balik, UN diselengg arakan sebelum US. Jika tahun
2006 UN dilaksanakan pada bulan Mei, maka padatahun ini UN dilaksana kan lebih awal, yaitu pada
bulan April. Untuk SMA/MA dilaksanakan pada
tanggal 17,18, dan 19 April 2007. Sedangkan
untuk SMA/MTs dilaksanakan pada tanggal 24, 25
dan 26 April 2007. Tanggal ujian tersebut merupa -
kan kesepakatan seluruh Kepala Dinas Pendidik-
an Provinsi bersama Dirjen di lingkungan Depdik-
nas dan BSNP dalam rapa t koordinasi pada bulan
September 2006. Dari pengalaman UN tahun
2006, paling kurang sebulan untuk memproses
UN. Sedangkan US bisa diproses selama dua ming-
gu, karena semua yang melaksanakan adalahsekolah. Dengan a lasan tersebut ma ka UN dilak-
sanakan lebih aw al daripada US.
Kelima , tim pa ma ntau ind epen den (TPI).
Untuk tahun ini dibentuk lebih awal daripada
ta hun lalu. Jika pada UN 2006 yang menjadi TPI
adalah mahasiswa, pada tahun ini mahasiswa tidak
diliba tkan lagi. Teta pi melibatkan dosen Perguru-
an Tingg i Neg eri/Swasta (umum d an ag ama),
Widyaiswara Lembag a Pening kat an Mutu Pen-
didikan a tau LPMP, dan Anggota Asosiasi Profesi
Pend idikan Non-guru. Ang gota TPI harus memi-
liki integritas pribadi da n ma mpu menjaga kera-hasiaan dalam melaksanakan tugasnya serta ber-
sedia menandatangani kontrak kerja dengan kor-
dina tor TPI Tingkat Provinsi a ta s na ma BSNP. Ang -
gota TPI juga harus bersedia melaksanakan tugas
kegiata n pemantauan sesuai deng an jadwa l. TPI
direkrut oleh perguruan t ingg i yang ditunjuk oleh
BSNP. Mereka d iang kat oleh BSNP, teta pi meka-
nisme rekrutmennya dilakukan oleh perguruan
ting gi. Lebih lanjut, TPI akan diberi pemb ekalan
terlebih dahulu yang ha l ini tida k dilaksana kan
pad a tahun 2006. Tuga s tim pemantau inde-
penden adalah memantau pencetakan, penyim-panan , distribusi soa l ujian , peng umpulan da n
pemindaian lembar jawaban. Hal tersebut d iharap-
kan dapat mengurangi kecurangan dan hal
kurang terpuji lainnya terjad i.
Keenam , batas kelulusan untuk tahun ini ada
dua alternat if yaitu peserta UN dinyatakan lulus
jika memiliki nilai rat a-rata 5,00 untuk seluruh
mata pelajaran yang diujikan, deng an t idak ada
nilai d i bawah 4,25 ata u memiliki nilai minimal
4,00 pada salah sa tu mat a pelajaran d engan nilai
pad a mat a pelajaran lainnya minimal 6,00.
Dengan dua alternatif tersebut diharapkan makinbanyak peserta UN yang lolos da ri ba tas kelulus-
an UN. Batas kelulusan terdapat sedikit kenaikan,
yaitu dari 4,26 pada 2006 menjadi 5,00 pada
2007. Sebaga i ilustrasi, jika ada siswa yang menda-
patkan a ngka 3,9; 10, dan 5,8 tida k bisa lulus UN
karena ada ang ka di bawah 6,0. Alternat if standar
kelulusan kedua ini untuk meng akomodasi misal-
nya mereka yang lemah di mata uji Matemat ika,
teta pi mempunyai kemampua n ba ik di bidang
Bahasa Indonesia da n Bahasa Ingg ris.Ketujuh , penilaian diluar kelompok mata pela-
jaran ilmu pengetahuan dan teknologi untuk UN
tahun ini sanga t d itekankan dan merupakan salah
satu kriteria kelulusan dari satuan pend idikan yak-
ni dinyatakan d eng an “memperoleh nilai mini-
mal baik pada penilaian akhir untuk seluruh ma ta
pelajaran kelompok mata pelajaran a ga m da n
akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarga-
negaraan daankepribadiaan, kelompok mata
pelajaran estetika, serta kelompok mata pelajaran
jasmani, olahrag a, dan kesehatan,”. Berbeda da ri
tahun lalu yang tidak begitu d itekankan. Untukmenilai empat kelompok mata pelajaran terse-
but diukur melalui pengama tan selain ulangan
dan/atau penugasan.
Kedelapan , jika pada tahun 2006 pemerin-
tah (Mendiknas) meng umumkan hasil UN, pada
tahun 2007 pengumuma n hasil UN akan d ilaku-
kan oleh satuan pendidikan. Begitu pemindaian
(scanning) sudah selesai, pemerintah akan
meng irimkan hasilnya ke Dinas Pend idikan
Provinsi untuk dikirimkan ke Dinas Pend idikan
Kabupaten/Kota. Kemudian d iteruskan ke satuan
pendidikan. Karena itu ada kemungkinan peng u-muman hasil ujian akan berbeda antara satu
sekolah deng an sekolah lain. Meskipun eksekusi
kelulusan, termasuk pengumuman hasil ujian ada
di sekolah, tetapi sekolah tidak boleh melang ga r
ketentuan-ketentuan yang ditetapkan. Semakin
cepat semakin baik. Pengumuman hasil ujian ini
akan berpengaruh terhadap penulisan tang ga l
pad a ijazah. Ijazah d itulis sesuai denga n w aktu
peng umuman. Menurut Prosedur Operasi Stan-
da r (POS) UN 2007, pengumuman kelulusan pe-
serta didik da ri satuan pendidikan paling lambat
ta ng gal 16 Juni 2007 untuk SMA, MA, da n SMK,serta paling lamba t ta ngg al 23 Juni 2007 untuk
SMP, MTs, SMPLB, dan SMALB. Keputusan kelulus-
an diambil setelah dewan pendidik rapat meng e-
nai kelulusan d ari satuan pendidikan. Salah satu
alasan menga pa pengumuma n hasil UN dilak-
sanakan serentak denga n hasil US adalah untuk
meng hidandari adanya kesalahan persepsi di ka-
langan masyarakat bahw a UN ada lah satu-satu-
nya penentu kelulusan siswa da ri satuan pen-
didikan. Dari penga laman tahun 2006 yang lalu,
ada ana k yang lulus UN, tetapi setelah peng u-
muma n US, anak tidak lulus. Anak suda h benar-benar gembira deng an hasil UN, tetapi beg itu ke
sekolah ia t idak lulus US. Karena itu setelah men-
7/22/2019 BSNP (2007) Keiatan Penilaian Buku Teks Pelajaran oleh BSNP
http://slidepdf.com/reader/full/bsnp-2007-keiatan-penilaian-buku-teks-pelajaran-oleh-bsnp 8/24
8 Vol. II/No. 1/Januari 2007
dapat nilai UN dari pemerintah melalui dinas pen-
didikan, sekolah akan melihat nilai tersebut se-
suai dengan kriteria kelulusan.
Kesembilan , sanksi untuk UN tahun 2007
dinyata kan d engan jelas pada klausul tersendiri
pad a Prosedur Operasi Standa r (POS) UN.
Selain kesembilan perbedaan tersebut, ada
persamaa n anta ra UN 2006 dan UN 2007,perta- ma , dari aspek mata pelajaran yang diujikan. Un-
tuk SMA da n MA prog ram studi IPA meliputi Ba-
hasa Indonesia, Bahasa Ingg ris, dan Matematika.
Bag i SMA da n MA program stud i IPS ad alah Ba-
hasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi. Se-
da ngkan untuk SMA da n Madrasa h Aliyah pro-
gram studi Bahasa ada lah Baha sa Indonesia, Ba-
hasa Inggris dan Bahasa Asing lainnya. Untuk SMA
LB (Luar Biasa) meliputi ba hasa Inggris, Mat ema-
tika, dan bahasa Indonesia. Sedang kan untuk SMK,
materi ujian meliputi Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, Mat ematika, dan kompetensi keahlian-
nya. Unt uk SMP, MTs, dan SMPLB meliput i ujian
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matemati-
ka.Kedua , pengawa san ujian d ilaksanakan silang
murni antarsekolah/madrasah.
Dari uraian d iatas da pat disimpulkan bahw a
BSNP selaku penyelengga ra UN selalu meng ada-kan perbaikan dan permbaharuan dalam pelaksa-
naan UN dengan meng ambil pelajaran da ri peng-
alaman-pengalaman yang ada serta mempertim-
bangkan aspirasi, masukan dan pendapa t masya-
rakat . Lebih dari itu, pelaksanaan UN ini menuntut
komitmen bersama dari pemerintah, satuan pen-
didikan, guru, orang tua murid, siswa , dan masya-
rakat luas. Dengan demikian diharapkan UN dapat
dilaksanakan denga n lebih ba ik sehingga mutu
pendidikan juga dapat ditingkatkan. Semoga .
Tabel perbedaan antara UN 2005/2006 dengan UN 2006/20007
No. Topik/masalah UN 2005/2006 UN 2006/2007
1. Kurikulum a tau StandarKompetensi Lulusan (SKL)
SKL masing-masing didasarkanpada kurikulum 1994 dan 2004
SKL didasarkan pada irisan atauinterseksi dari Kurikulum 1994, 2004, danKurikulum Tingkat Sat uan Pend idikan(KTSP)
2. Jumla h pa ket soal d ala m sa tukelas
Hanya satu jenis paket soa l untuktiap kelas
Ada dua (A dan B) jenis paket soal untuktiap kelas
3. Ma ta pela ja ra n ya ng diujika nsama kecuali mata pelajaran
Matematika untuk SMK
Ada 7 paket soal Hanya 3 paket soal
4. Waktu pela ksanaa n ujian Pelaksanaa n Ujian Sekolah b aruUjian Nasional
Ujian Nasional dulu baru Ujian Sekolah
5. Tim Pema nta u Ind epend en Di sekola h melib atka n 2 orangunsur independ en, 3 orang untuktingkat Kab upat en/kota , dan 3orang untuk tingkat Provinsi sertabanya k melibatkan mahasiswadalam pemantauan
Dibentuk Tim Pemanta u Independ endengan melibatkan Lembaga PenjaminMutu Pend idikan (LPMP), Kopertis danKoperta is di ting kat provinsi. Setiapsekolah satu orang pemanta u danseba g ian besar a da lah d osen.TPI TingkatProvinsi da n Kab upa ten/Kot a dibent ukdua kelompok TPI yang tug as.
6. Nila i kelulusan Lulus UN bila memiliki nilai lebih
besar 4,25 untuk setiap matapelajaran yang diujikan denganrata-rata nilai UN lebih besar 4,50
Ada dua alternatif: (1) memiliki nilia rata-
rata minimal 5,00 untuk seluruh mat apelajaran yang diujikan, dengan tidakada nilai di bawah 4,25; atau memilikinilai minimal 4,00 pada salah satu matapelajaran dengan nilai dua matapelajaran lainnya minimal 6,00.
7. Penila ia n d i lua r kelo mpo kilmu pengetahuan danteknologi melalui pengamatan,dan/atau penugasan.
Tidak dinya ta kan secara jelas Dinyatakan dengan jelas dan merupakansalah satu kriteria kelulusan dari satuanpendidikan
8. Mekanisme pengumumankelulusan
Hasil UN diumumkan olehpemerintah dan serentak
Kelulusan da ri satuan pendidikandiumumkan oleh masing-masing satuanpendidikan setelah rapat dewan pendidik
da n tida k serentak.
9. Sanksi Tidak jelas (implisit) Jelas (eksplisit)
7/22/2019 BSNP (2007) Keiatan Penilaian Buku Teks Pelajaran oleh BSNP
http://slidepdf.com/reader/full/bsnp-2007-keiatan-penilaian-buku-teks-pelajaran-oleh-bsnp 9/24
9Vol. II/No. 1/Januari 2007
D
SOSIALISASI UN 2006/2007
Dalam rangka mempersiapkan pelaksana an
Ujian Nasiona l (UN) Tahun Pelajaran 2006/2007,
BSNP telah melaksanakan sosialisasi di 33 provinsi
secara serentak pada pertengahan bulan Desem-
ber 2006. Kegiatan ini dilaksanakan bekerjasama
deng an Dinas Pend idikan Provinsi seba ga i
pelaksana kegiatan sedangkan sebag ai nara sum-
ber adalah dari anggota BSNP. Adapun unsur-
unsur yang d iundang sebagai peserta adalah me-
liput i Kepa la Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota,
Ketua penyeleng gara UN Pemerintahan Kab u-
paten/Kota, Dewan Pendidikan Provinsi Kabupa-
ten/Kot a, Musyaw arah Kerja Kepa la Sekolah
(MKKS) untuk SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, Kan-
wil Departemen Agama, DPRD Provinsi Komisi
Pend idikan, PGRI Provinsi, Bad an Musyaw arah
Perug uruan Swa sta (BMPS) Propinsi, Kepa la
Sekolah SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, dan me-
dia massa.
Sosial isasi UN di Kendari
Sosial isasi UN di Lampung
* Ditulis o leh
Bambang Suryadi,Staf Profesional
BSNP
BERITA BSNP *
9Vol. II/No. 1/Januari 2007
7/22/2019 BSNP (2007) Keiatan Penilaian Buku Teks Pelajaran oleh BSNP
http://slidepdf.com/reader/full/bsnp-2007-keiatan-penilaian-buku-teks-pelajaran-oleh-bsnp 10/24
10 Vol. II/No. 1/Januari 2007
Pada bulan Januri 2007, BSNP melalui tim
ahlinya telah melahirkan t iga produk baru yaitu
standar pengelolaan oleh satuan pendidikan, stan-
dar sarana da n prasarana pendidikan da sar dan
menenga h umum, da n standar kualifikasi dan
kompet ensi guru. Sedangkan pada b ulan Febru-
ari, BSNP telah merekomenda sikan lima standa r
kepada Mendiknas, yaitu standar pembiayaan
pendidikan, sta nda r kualifikasi da n kompetensi
kepala sekolah, standar kualifikasi dan kompeten-
si penga wa s, stan dar penilaian, da n standar isi
pendidikan kesetaraan. Sebelum itu, berdasarkanrekomenda si dari BSNP, Mendiknas telah menge-
BSNP MEREKOMENDASIKAN 8 STANDAR KEPADA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
luarkan Permend iknas Nomo r 22 tahun 2006
tentang Standar Isi dan Permendiknas Nomor 23
tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
Menurut Suharsono, Sekreta ris BSNP, proses
penyiapan standar-standar tersebut melalui rin-
cian tahapan yang meliputi pengkajian dokumen,
diskusi-diskusi interna l maupun eksterna l, penyu-
sunan d raf standar, validasi, penyempurnaan draf
standar, uji publik, finalisasi/rekomendasi standar,
dan pelaporan. Proses ini memerlukan waktu
kurang lebih 10 bulan untuk setiap d raf stand ar
dengan melibatkan t im ahli dari berbaga i pergu-ruan tinggi.
WORKSHOP STANDAR MONITORINGDAN EVALUASI
Bekerjasama deng an AusAid, Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP) telah melaksanakan
workshop Standa r Monitoring dan Evaluasi sela-
ma dua ha ri (1-2/12/2006) di Jakarta . MenurutEdy Tri Baskoro, penanggungjawa b keg iatan, tu-
juan workshop ini ada lah untuk membekali pe-
serta workshop cara membuat desain dan instru-
men monitoring d an eva luasi untuk delapa n je-
nis standa r yang telah d ibuat oleh BSNP. Delapan
standar tersebut meliputi standar isi, standar pro-
ses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik
dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standa r pem-
biayaan, d an standar penilaian pendidikan.
Had ir da lam aca ra tersebut kurang lebih 40
orang yang meliputi angg ota BSNP, tim ahli un-tuk masing-masing standa r dan konsultan BSNP.
Sebaga i nara sumbernya ad alah Trevear Penrose
da ri AusAid. Pad a hari kedua workshop, setiap
komisi da ri masing-masing standar mempresen-
tasikan draf desain dan instrument monitoring
da n evaluasi untuk dikritisi da n ditelaa h oleh se-
mua peserta workshop. Workshop Standar Monitoring dan Evaluasi
BERITA BSNP *
10 Vol. II/No. 1/Januari 2007
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
7/22/2019 BSNP (2007) Keiatan Penilaian Buku Teks Pelajaran oleh BSNP
http://slidepdf.com/reader/full/bsnp-2007-keiatan-penilaian-buku-teks-pelajaran-oleh-bsnp 11/24
11Vol. II/No. 1/Januari 2007 11Vol. II/No. 1/Januari 2007
Salah satu unsur yang penting untuk
memastikan bahwa Ujian Nasional atau UN
diselenggarakan secara aman, tertib, dan
obyektif ada lah adanya Tim Pemanta u Inde-
penden (TPI) Ujian Nasiona l. Tahun ini meru-
pakan ta hun kedua UN dilaksanakan deng an
memb entuk TPI. Sehubung an d eng an h al
tersebut, selama dua hari (5-6/01/2007), telah
diselengga rakan Rapa t Koordinasi da n Sosiali-
sasi Tim Pemanta u Independen (TPI) Ujian
Nasional 2006/2007 di Ja karta . Hadir da lam
acara tersebut 138 (seratus tiga puluh dela-
pan) orang terdiri dari unsur-unsur Ketua da n
Anggota BSNP, Dirjen dan pa ra pejab at Ditjen
PMPTK, Pimpinan Perguruan Ting gi Neg eri,
Pimpinan Perguruan Tingg i Swast a, Kopertis
da n Kopertais Wilaya h I s/d XII, Kepala Lem-
baga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) se-
Indonesia, dan Kepala Pusat Pengemba nga n
Pena taran guru (PPPG) se-Indo nesia.
Menurut Sumarna Suraprana ta , Direktur
Pembinaa n Diklat, tujuan kegiata n ini ada lah
untuk mensosialisasikan Prosedur Operasi
Sta ndar (POS) UN ta hun 2006/2007 da ri seg i
kebijakan maupun teknis pelaksanaannya, ter-
masuk peran dan fungsi TPI di tingkat pusat,
provinsi, kabupaten/kota, rayon/subrayon, dan
satuan pendidikan/madrasah; sebelum, sela-
ma dan sesudah UN berlang sung.
Dari kegiata n tersebut pa ra peserta me-
nyepakati hasil workshop sebagai komit-
men bersama untuk ditindaklanjuti pada
pelaksanaa n UN tahun 2006/2007. Denga n
harapa n UN ta hun 2006/2007 dap at dilak-
sanakan denga n lebih baik da ri tahun-tahun
sebelumnya.
RAPATKOORDINASI DAN SOSIALISASITIM PEMANTAU INDEPENDENUJIAN NASIONAL TAHUN 2006/2007
Sebagai persiapan pelaksanaan Ujian
Nasional atau UN tahun pelajaran 2006/2007,pad a aw al Januari 2007, BSNP te lah mend is-
tribusikan buku Panduan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)) da n
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Ujian
Nasional Tahun Pelajaran 2006/2007.
Distribusi dilakukan ke seluruh Kepa la Dinas
Pend idikan di 33 provinsi yang selanjutnya
untuk disampaikan ke Dinas Pendidikan Kabu-
paten/Kota.
DISTRIBUSI STANDAR KOMPETENSI LULUSANDAN POS UJIAN NASIONAL 2007
Selain melalui dina s pendidikan , distri-
busi juga disampa ikan kepada mereka yangda ta ng ke kantor BSNP, ba ik at as na ma in-
dividu ma upun lemb ag a. KTSP da n SKL
tersebut d iberikan secara g ratis kepad a
mereka ya ng m emerlukan, selama p erse-
diaa n ma sih ada . Hal ini dima ksudkan se-
lain untuk sosialisasi juga untuk menda -
patkan dukungan d ari masyarakat umum
supaya UN 2007 dapa t d ilaksanakan lebih
ba ik da ri tahun-tahun sebelumnya.
BERITA BSNP *
7/22/2019 BSNP (2007) Keiatan Penilaian Buku Teks Pelajaran oleh BSNP
http://slidepdf.com/reader/full/bsnp-2007-keiatan-penilaian-buku-teks-pelajaran-oleh-bsnp 12/24
12 Vol. II/No. 1/Januari 200712 Vol. II/No. 1/Januari 2007
PENANDATANGANAN SURAT KERJA SAMABANTUAN DANA PENYELENGGARAANUJIAN NASIONAL 2006/2007
Upaya pencapaian Standar Nasional Pen-
didikan (SNP) terus menerus dilakukan oleh pe-
merintah. Salah satu upaya tersebut adalah mela-
lui pelaksanaa n Ujian Nasional (UN) yang menja-
di agenda ta hunan. Setiap tahun selalu ada per-
ba ikan b aik da ri segi lemba ga penyelengga ra
maupun teknis pelaksana an. Dengan perbaikan-
perbaikan ini diharapkan sta ndar pendidikan na -
siona l da pat d icapai. Demikian sambutan Men-
teri Pendidikan Nasional, Bambang Soedibyo
dalam acara Penandatanga nanMemorandum of
Understanding (MoU) Subsidi/Bantua n Da na
Penyelenggaraan Ujian Nasiona l Tahun 2006/
2007 di Ruang Sida ng Graha Utama Gedung A
Lantai 3, (12/02/07). Mendiknas juga menyata -
kan b ahw a meskipun UN masih meng alami pro
dan kontra, pemerintah tetap akan menyeleng-
ga rakan. Hal ini karena UN merupakan salah satu
cara untuk melakukan standarisasi mutu pen-
didikan nasional.
Acara yang berlang sung selama dua hari (12-
13/02/07) itu dihadiri kurang lebih 100 (seratus)
orang terdiri dari unsur-unsur Dirjen d an para
pejaba t Ditjen di lingkungan Depdiknas da n De-
partemen Aga ma, ketua penyelengga ra UN di
tingkat propinsi, bendaha ra UN propinsi, dan ke-
lapa Lembag a Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP)
se Indonesia da n Ketua dan anggota Badan Stan-
da r Nasional Pendidikan (BSNP).
Menurut Ketua BSNP, M. Yunan Yusuf, selain
penandantang anan kerja sama bantuan dana pe-
laksana an UN, keg iatan ini juga bertujuan untuk
memb erikan informasi teknis pelaksanaan Prose-
dur Operasi Standar (POS) Ujian Nasional dan Ujian
Sekolah ta hun 2006/2007. Selain itu, mekanis-
me kerja, tuga s da n fung si Tim Pemanta u Inde-
penden (TPI) di ting kat nasional/pusa t, propinsi,
kabupaten/kota , dan sekolah/madrasah sebelum,
selama, dan sesudah pelaksana an UN juga dijelas-
kan pada pertemuan tersebut.
Penjelasan tent ang POS disampaikan oleh
Djemari Mardapi, sedangkan penjelasan tentang
TPI disampa ikan o leh Bambang Soehend ro. Ke-
duanya adalah angg ota BSNP. Sementara itu, tek-
nis MoU dan laporan disampaikan o leh Burha-
nuddin Tola, Kepa la Puspendik, da n Siskandar,
Sekretaris Balitbang Depdiknas.
Cand ra, bendahara UN 2006/2007 menye-
butkan b ahwa dana penyelengga raan Ujian Na-
sional tersebut t erdiri dari Dana Dekonsentrasi
dan Dana Tim Pemantau Independen bag i propin-
si, kab upat en/kota, da n sekolah/madrasah yang
tertuang dalam daftar Isian Proyek dan Angg aran
(DIPA) Bada n Penelitian dan Pengemba nga n ta -
hun angaran 2007. Lebih lanjut, Cand ra menam-
bahkan bahw a penanda tangan MoU tahun ini di-
laksanakan jauh lebih aw al sebelum penyeleng-
ga raan UN. Ini merupakan indikasi bahwa peme-
rinta h memiliki tekat yang kuat supaya penye-
lenggaraan UN dapat b erjalan deng an lancar.
Penandatanganan MoU Bantuan Dana UN 2007
BERITA BSNP *
7/22/2019 BSNP (2007) Keiatan Penilaian Buku Teks Pelajaran oleh BSNP
http://slidepdf.com/reader/full/bsnp-2007-keiatan-penilaian-buku-teks-pelajaran-oleh-bsnp 13/24
13Vol. II/No. 1/Januari 2007 13Vol. II/No. 1/Januari 2007
RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM (RDPU)DENGAN PANITIA KERJA WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR KOMISI X DPR-RI
Bada n Standa r Nasional Pendidikan (BSNP)
bersama Badan Musyaw arah Perguruan Swa sta(BMPS) diminta oleh Panitia Kerja Wajib Bela jar
Pendid ikan Da sar (Wajar Dikdas) Komisi X DPR-
RI untuk menya mpa ikan pokok-pokok pikiran
tentang penunta san wajib b elajar pendidikan
da sar 9 t ahun (14/02/07). Dalam kesempata n
tersebut , M. Yuna n Yusuf, Ketua BSNP menyam-
paikan pandang annya t entang program penun-
tasan wajib belajar serta menjelaskan beberapa
produk BSNP yang telah dihasilkan.
Menurut Yunan , pemb uatan st and ar pen-
didikan nasional sebaga imana disebutkan dalamPeraturan Pemerinta h Nomor 19/2005 merupa-
kan lang kah strateg is jangka panjang dalam pro-
gram penuntasan w ajib b elajar.
Acara ya ng berlang sung kurang lebih duajam tersebut penuh dengan dialog dan tanya
jawa b, terutama da ri anggota dewan. Para ang-
gota dewan meminta BSNP untuk mengoptimal-
kan peran da lam penjaminan da n pengenda lian
mutu pend idikan, dalam menunjang pelaksana-
an wa jib belajar pendidikan dasar 9 tahun secara
berkualitas.
Selain itu, penuntasan wajib belajar mem-
butuhkan kemauan kemauan politik dan kemam-
puan ekonomi dan dilaksanakan da lam wa ktu
yang relatif panjang, serta karakter kepemimpinan(leadership ) yang kuat.
BSNP DIBANTU 8 ORANG STAF PROFESIONAL
Mengingat tingginya frekuensi kegiatan
BSNP pada tahun 2007, maka d iperlukan staf pen-
dukung profesional untuk membant u kelancar-
an prog ram d an kegiata n BSNP. Tugas mereka
ada lah memba ntu para angg ota BSNP dalammenjalankan tugasnya terutama yang terkait
dengan pembuatan standar pendidikan nasional.
Dengan pertimbangan tersebut, pada hari Rabu,
28 Februari 2007, BSNP telah meng angkat 8 staf
pendukung profesiona l. Mereka ada lah Gag uk
Margono (UNJ), Pudji Muljono (IPB), Baso Intang
Sappaille (UNM Makassar), Bambang Suryadi (UIN
Jakarta), Dede Rosya da (UIN Jakarta), Kaharud-
din Arafah (UNM Makassar), dan Khomsiyah
(Trisakti).
Kegiat an ya ng b erlang sung d i kant or BSNP
tersebut d ihadiri oleh ketua, sekretaris, ang go ta
BSNP dan bagian keuang an. M. Yuna n Yusuf, Ke-
tua BSNP mengha rapkan a ga r para staf pendu-
kung profesional dapat memberikan komitmenyang tingg i dalam menjalankan tuga snya. Tanpa
komitmen yang kuat , mustahil pekerjaan ya ng
besa r dapa t d iselesaikan. Sementa ra itu, Koma -
ruddin Hidayat, anggota BSNP yang memberikan
pencerahan da lam acara tersebut, menekankan
pentingnya kerjasama dan team work yang solid
dalam sebuah organisasi. Ibarat permainan sepak
bola, masing-masing t im harus bekerja sama dan
saling mendukung jika ingin memenangkan se-
buah permainan.
M. Yunan Yusuf (berjas Hitam)
menyampaikan pesan-pesan
kepada profesional staf BSNP.
BERITA BSNP *
13Vol. II/No. 1/Januari 2007
7/22/2019 BSNP (2007) Keiatan Penilaian Buku Teks Pelajaran oleh BSNP
http://slidepdf.com/reader/full/bsnp-2007-keiatan-penilaian-buku-teks-pelajaran-oleh-bsnp 14/24
14 Vol. II/No. 1/Januari 2007
D
1. Latar Belakang
Dalam rangka melakukan peng aw asan d an
peningkata n mutu pendidikan dasar dan mene-
ngah melalui standarisasi buku teks pelajaran, te-
lah ditetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Na-
sional (Permen) Nomo r 11 tahun 2005 tenta ng
pentingnya buku teks pelajaran bag i peserta didik.
Melalui buku teks pelajaran peserta didik diharap-
kan dapat memperoleh informasi yang lebih ter-
jamin keakurat annya karena informasi tersebut
diperoleh da ri sumber lain selain da ri guru. Se-
jalan deng an paradigma pendidikan yang a khir-
akhir ini bergeser dari guru sebag ai pusat pem-
belajaran (teacher centered)kepad a peserta didik
sebag ai pusat pemb elajaran (student centered ),
peserta d idik perlu didorong dan d iberi peluang
untuk mencari informasi dari berbag ai macamsumber, seperti buku teks pelajaran, secara
mandiri. Oleh karena itu, buku teks pelajaran se-
bagai sumber informasi seyogjanya memiliki
kualitas yang b aik, yang memenuhi kriteria stan-
dar tertentu.
Untuk mengantisipasi kebutuhan penilaian
buku teks pelajaran tersebut, Bada n Standar Na-
sional Pendidikan (BSNP) sebagai badan yang
diserahi tangg ung jawab mengembangkan stan-
dar nasional pend idikan perlu menyusun instru-
men penilaian buku yang baku dan mampumelakukan pembedaan buku pelajaran yang baik
dan yang kurang ba ik. Upaya mendapatkan buku
teks pelajaran yang b aik tersebut diharapkan da-
pat memenuhi tuntutan yang tertuang dalam
Peraturan Menteri Nomor 11 Pasa l 3 ayat (1) yang
menyata kan ba hwa “buku teks pelajaran untuk
setiap mata pelajaran yang digunakan pada satu-
an pendidikan dasar dan menengah dipilih dari
buku-buku teks pelajaran yang telah ditetapkan
oleh Menteri berdasarkan rekomendasi penilaian
kelayakan dari Badan Standar Nasional Pendidik-
an (BSNP)”.
Selama ini, kelemahan dalam dunia pen-
didikan lebih diasosiasikan d engan kualitas guru
sebagai penyampai materi pembelajaran utama .
Pad aha l, sesungguhnya keberhasilan pembela-
jaran t idak hanya d itentukan oleh guru semata.
Ada variab el-variabel lain yang tidak kalah pen-
tingnya, terutama dalam paradigma pend idikan
yang akhir-akhir ini bergeser kepada peserta didik
sebag ai pusat pemb elajaran (student centered ).
Pendidikan berfokus pada peserta didik (student
centered ) yang menekankan pa da keaktifan pe-
serta didik menuntut peran buku sebaga i sum-
ber informasi menjadi sang at penting.
Perubaha n ini sejalan dengan kebijakan oto-
nomi daerah, yang juga mencakup dunia secara
umum. Dampa knya , dunia pendidikan di Indo -
nesia menga lami perubaha n besar. Salah satu-
nya, terjad i perubahan kurikulum dari tersentrali-
sasi menjadi lebih d esentralisasi (school based curriculum) , kurikulum yang dulu berbasis pada
isi materi menjadi berbasis pada kompetensi.
Dengan kebijakan otonomi daerah at au sekolah,
maka ada w ewenang yang lebih besar untuk me-
nent ukan kebijakan pendidikan sendiri-sendiri.
Di satu sisi, kebijakan t ersebut memberikan
dampak positif baik bagi daerah maupun sekolah,
di mana mereka dapat berinovasi sesuai dengan
potensi dan kemampuan yang dimiliki. Di sisi lain,
terdapat pula dampak nega tif sebag ai akibat ke-
beraga man yang sanga t besar antardaerah atau-pun ant arsekolah, misalnya ketimpang an da lam
segi kemampuan dan keterampilan tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana pendidikan.
Selain itu, menjadi sulit untuk melakukan penga-
wa san terhadap mutu pendidikan.
Idea lnya, keberag ama n mutu pendidikan
dapat diatasi antara lain dengan ad anya acuan
kurikulum dan sarana yang standar. Salah satu
sarana yang dimaksud adalah buku teks pelajar-
an. Buku teks pelajaran yang standa r akan mem-
berikan informasi yang sama dan mengacu pada
sasaran yang sama bagi semua pengguna.
Dengan demikian, kesenjang an pencapaian pen-
Kegiatan PenilaianBuku Teks PelajaranPendidikan Dasar dan Menengah1
Oleh : Pudji Muljono2
1 Disarikan da ri
Naskah Akadem ik
Penilaian Buku
Teks Pelaja ran2 Staf Profesional
BSNP untuk
KegiatanPenilaian Buku
Teks Pelaja ran
7/22/2019 BSNP (2007) Keiatan Penilaian Buku Teks Pelajaran oleh BSNP
http://slidepdf.com/reader/full/bsnp-2007-keiatan-penilaian-buku-teks-pelajaran-oleh-bsnp 15/24
15Vol. II/No. 1/Januari 2007
didikan antardaerah ataupun antarsekolah dapat
diminimalkan.
Upaya untuk melakukan peng aw asan d an
peningkatan mutu pendidikan dasar dan mene-
nga h melalui standarisasi buku teks pelajaran, te-
lah ditetapkan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional (Permen) Nomor 11 tahun 2005 ten-tang pentingnya b uku teks pelajaran bagi peserta
didik. Melalui buku teks pelajaran peserta did ik
diharapkan dapat memperoleh informasi yang
lebih terjamin keakuratannya karena diperoleh
informasi dari sumber lain selain da ri guru.
Saa t kini, buku teks pelajaran masih sang at
beragam kualitasnya. Sudah ada upaya pemerin-
tah untuk menyediakan buku teks pelajaran yang
bermutu. Salah sa tunya a da lah penilaian b uku
teks pelajaran yang dilakukan oleh Pusat Perbuku-
an Depdiknas. Penilaian dilakukan terhadap buku-buku teks pelajaran yang beredar, dan dipakai di
sekolah-sekolah saat ini. Di samping itu, pada saat
ini, masih banyak buku teks pelajaran ya ng b e-
lum dinilai dan memerlukan penilaian ag ar me-
menuhi standar yang d itetapkan, sesuai denga n
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 dan
Peraturan Menteri Nomor 22 dan 23 Tahun 2006.
Kriteria buku yang baik menurut Permen
tersebut adalah buku yang dapa t dipakai, baik dari
segi isi maupun fisik buku, dalam masa kurun
waktu paling sedikit lima tahun. Kurun waktu lima
tahun dimaksudkan untuk mengakomodasi peru-
bahan-perubahan yang bermakna dalam per-
kemba nga n ilmu penget ahuan dan teknolog i,
dan pertimbangan dari segi ekonomi bag i peng-
guna.
2. Tujuan
a. Menghasilkan sebuah instrumen penilaianbuku teks pelajaran yang mudah, simpel,
efisien d an efektif.
b. Menghasilkan kriteria tentang buku teks pela-
jaran ya ng ba ik, sehingg a layak menjad i
acua n ba gi penilai buku, penulis buku, da n
penerbit.
3. Manfaat
a. Bagi Penilai : Memperoleh instrumen yang
dapat digunakan untuk menilai kualitas bukuteks pelajaran secara o bjektif da n efisien.
b. Bagi Penulis : Memperoleh pedoman bag i
pembua tan buku teks pelajaran yang me-
menuhi persyaratan sebag ai buku yang layak
pakai dan bermutu.
c. Bagi Pengguna : Menentukan pilihan buku
teks pelajaran ya ng berkualitas yang akan
dijad ikan a cuan da lam pembelajaran.
d. Bagi Penerbit : Memperoleh pedoman bagi
penerbitan buku pelajaran yang memenuhi
standar mutu kelayakan isi, kebahasaan,
penyajian, d an kegrafikaan b uku, deng an
harga ekonomis yang layak untuk digunakan
Proses penilaian buku t eks pelajaran.
7/22/2019 BSNP (2007) Keiatan Penilaian Buku Teks Pelajaran oleh BSNP
http://slidepdf.com/reader/full/bsnp-2007-keiatan-penilaian-buku-teks-pelajaran-oleh-bsnp 16/24
16 Vol. II/No. 1/Januari 2007
da lam kurun waktu tertentu.
4. Landasan Akademik
a. Landasan Legal
Untuk mencapai standar minimum mutu
buku teks pelajaran secara nasional sebaga i
suatu komponen da ri Sistem Peng enda lian
Mutu Buku diperlukan suatu sistem penilaian
buku teks pelajaran. Penilaian buku teks pela-
jaran ini dilakukan dengan menga cu kepada
peraturan dan perundang-undangan sebagai
landasan legalnya. Peraturan perundang-un-
dangan yang melandasi penilaian buku teks
pelajaran ini adalah:
1) Undang-undang RI Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 8, Tamb aha n Lem-baran Negara Nomor 4301) khususnya
Pasal 35 ayat (2) yang menyata kan b ah-
wa “stand ar nasional pendidikan di-
gunakan sebag ai acuan pengembangan
kurikulum, tenaga kepend idikan, sarana
dan prasarana, pengelolaan dan pembi-
aya an”. Selanjutnya, Pasa l 45 aya t (1) un-
dang -undang ini menyatakan bahw a “se-
tiap satuan pendidikan formal da n non-
formal menyediakan sarana dan prasara-
na ya ng memenuhi keperluan pendidik-
an sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembang an potensi fisik, kecerdasan
intelektual, sosial, emo siona l da n keji-
waan peserta d idik”. Lebih lanjut, Pasal 45
ayat (2) menyatakan b ahw a “ketentuan
mengenai penyediaan sarana dan prasa-
rana pendidikan pada semua satuan pen-
didikan sebaga imana dimaksud da lam
aya t (1) diatur lebih lanjut deng an Pera-
turan Pemerintah.
2) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 (Lemb aran Negara Repub lik Indo-
nesia Tahun 2005 Nomor 41, Tamb ahan
Lembaran Negara Nomor 4496) Pasal 43
ayat (3) menyatakan bahwa “standar buku
perpustakaa n dinyatakan da lam jumlah
judul dan jenis buku di perpustakaan
sat uan pen didikan”. Selanjutnya pasa lyang sama a yat (4) menyatakan b ahw a
“standar jumlah buku teks pelajaran di
perpustakaan dinyatakan dalam rasio
minimal jumlah buku teks pelajaran un-
tuk masing-masing mata pelajaran di
perpustakaan satua n pendidikan untuk
set iap peserta did ik”. Lebih lanjut Pasal
43 ayat (5) menyata kan ba hwa “kelayak-
an isi, bahasa , penyajian, dan kegrafikaan
buku teks pelajaran d inilai oleh BSNP danProses penilaian buku t eks pelajaran
7/22/2019 BSNP (2007) Keiatan Penilaian Buku Teks Pelajaran oleh BSNP
http://slidepdf.com/reader/full/bsnp-2007-keiatan-penilaian-buku-teks-pelajaran-oleh-bsnp 17/24
17Vol. II/No. 1/Januari 2007
ditetapkan deng an Peraturan Menteri”.
3) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 11 Tahun 2005 tenta ng Buku Teks
Pelajaran Pasal 1 menyatakan bahwa
“buku teks pelajaran a da lah buku acuan
wa jib untuk digunakan di sekolah ya ng
memuat materi pembelajaran dalamrangka peningkatan keimanan dan ketak-
waa n, budi pekerti dan kepribad ian, ke-
mampuan penguasaa n ilmu pengeta-
huan dan teknolog i, kepekaa n dan ke-
mampuan estet is, potensi fisik dan kese-
hatan yang disusun berdasarkan standar
nasional pend idikan”. Selanjutnya Pasal 3
ayat (1) menyata kan ba hwa “b uku teks
pelajaran untuk setiap ma ta pelajaran
yang digunakan pada satuan pendidikan
dasar dan menenga h dipilih dari buku-
buku teks pelajaran ya ng telah ditetap-
kan oleh Menteri berdasa rkan rekomen-
dasi penilaian kelayakan d ari Badan Stan-
da r Nasiona l Pend idikan (BSNP)”.
4) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomo r 22 Tahun 2006 tentang Standa r
Isi Pendidikan. Pasal 1 ayat (1) Permen
ini menyebutkan “Standar Isi untuk satu-
an Pendidikan Dasar dan Menengah yang
selanjutnya disebut Standar Isi mencakup
lingkup materi minimal dan tingkat
kompet ensi minimal unt uk mencapaikompetensi lulusan minimal pada jenjang
dan jenis pendidikan tertentu.”
5) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomo r 23 Tahun 2006 tentang Standa r
Kompetensi Lulusan. Pasa l 1 ayat (1) Per-
men ini menyatakan “Standar Kompeten-
si Lulusan untuk satuan pendidikan dasar
dan menenga h digunakan sebag ai pe-
doman penilaian da lam menentukan ke-
lulusan peserta didik”. Selanjutnya , Pasal
1 ayat (2) Permen menyebutkan ba hwa“Standar Kompetensi Lulusan sebagai-
mana dimaksud pa da aya t (1) meliputi
standar kompetensi lulusan minimal satu-
an pendidikan dasar dan menengah, stan-
da r kompetensi lulusan minimal kelom-
pok mata pelajaran, dan stand ar kompe-
tensi lulusan minimal mata pelajaran.”
b. Landasan Teoretis
Untuk menjalani kehidupan da lam era g lo-
ba lisasi yang penuh ta ntang an ini, diperlu-
kan seorang yang mampu b erpikir deng an
wawasan yang luas, fleksibel, dan beradaptasi
terhad ap perubaha n. Untuk itu diperlukan
upaya akselerasi dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran seharusnya tidak lagi bertum-
pu sepenuhnya pada seorang pendidik
(guru), teta pi diperkaya oleh ketersediaan
sumber-sumber pembelajaran lain yang me-
madai. Dalam hal ini buku pelajaran menjadi
unsur yang sangat diperlukan. Buku pelajaran
harus dapa t menjadi sumber informasi uta-
ma bag i peserta d idik yang mampu merang-
sang proses berpikir da n proses bela jar se-
cara mandiri. Dengan perkataan lain, keterba-
caan buku merupakan suatu tuntutan yang
mutlak.
Di bawah ini adalah hal-hal penting yang
perlu dipertimba ngkan bag i sebuah buku
yang dapat memenuhi syarat untuk terjadinya
proses berpikir da n belajar mandiri.
1) Strategi pengolahan informasiSebuah buku yang ba ik harus mampu
membangkitkan minat dan perhatian
anak (atensi) untuk membaca teks ba-
caa n. Hal ini diperlukan ag ar informasi
mampu diserap sebaga i rangsang an. Na-
mun segala sesuatu yang diserap ini baru
bisa berarti (meaningful ) dan diingat bila
informasi (tulisan) diolah da lam inga tan
jangka panjang, misalnya di kategori-
sasikan, d iberi makna, dan bisa d ikaitkan
denga n pengetahuan yang sudah dimi-liki sebelumnya (prior knowledge ). Infor-
masi yang disimpan deng an organisasi
yang baik akan membentuk jaringan
penget ahuan yang saling t erjalin, tidak
sekedar merupakan ingatan a sosiatif be-
laka. Berarti sebua h buku harus tampil
dalam “wajah” yang keterbacaannya ting-
gi, menarik minat da n memikat . Selain
itu isi bahasannya harus dapa t meng op-
timalkan tingkat berolah pikir peserta
didik, misalnya dengan mengajukan per-
tanyaan-pertanyaan, pemecahan ma-
salah, pemberian contoh-contoh konkret,
eksperimen, dan penelusuran proses dari
pengalamannya.
2) Tingkat Perkembangan Psikososial Peser-
ta Didik
Kesanggupan untuk menerima dan
mengolah informasi secara optimal
dipengaruhi oleh tingkat perkemba ng-
an psikososial seseorang . Artinya penya-
jian yang ba ik, bahasa yang baik (reada-
ble saja) belum menjamin materi yangdisajikan dapat mengoptimalkan proses
7/22/2019 BSNP (2007) Keiatan Penilaian Buku Teks Pelajaran oleh BSNP
http://slidepdf.com/reader/full/bsnp-2007-keiatan-penilaian-buku-teks-pelajaran-oleh-bsnp 18/24
18 Vol. II/No. 1/Januari 2007
belajar. Untuk itu, diperlukan kesad aran
tentang pentingnya ciri-ciri kematang an
kog nitif da n sosial emosional pemba ca
yang akan menjad i sasaran b uku pem-
belajaran. Misalnya, kemampuan keba-hasaa n seseorang ,keakrab an bahasan,
tingkat kesulitan konsep yang d i bahas,
menghargai keberagaman, dan kese-
suaian konteks.
3) Proses Belajar Aktif
Belajar secara bermakna akan mudah
terjad i apabila peserta didik terliba t aktif
dalam proses belajar secara terus me-
nerus. Melalui keterlibatan tersebut da -
pat terjalin komunikasi interaktif yang
diperlukan bagi terpeliharanya suasana
bela jar, da n diperolehnya umpan ba lik
yang diperlukan untuk memacu pem-
belajaran yang berkelanjutan. Melalui
perolehan umpan balik, khususnya yang
positif, akan menimbulkan rasa puas yang
berfungsi sebag ai rewards ba gi diri pe-
serta didik, yang pada akhirnya akan
membang kitkan motivasi dari dalam diri
sendiri untuk menyukai belajar (internal
motivation) .
Dengan demikian, penyajian sebuah
buku henda knya memuat contoh-con-toh yang dekat denga n kehidupan se-
hari-hari, yang merangsang peserta didik
untuk me ncob a/meng aplikasikan
pengetahuan ya ng diperolehnya, aga r
peserta didik memiliki peluang untuk
menjadi kreatif dan inovatif. Melaluipenya jian seperti tersebut d i at as, lebih
lanjut pada diri peserta didik dapat ter-
bentuk transfer of learning , dari segala
sesuatu yang dipelajari dari buku ke
da lam kehidupan nyata sehari-hari.
c. Landasan Psikometrik
Prinsip-prinsip yang harus dipenuhi sebuah
alat ukur (instrumen) penilaian b uku ma ta
pelajaran adalah sebag ai berikut
1) Objektivitas . Adanya ped oman penilai
yang standar sehingg a d apat dipersepsi
sama oleh semua penilai. Oleh sebab itu,
instrumen penilaian buku teks pelajaran
ini dilengkapi deng an deskripsi butir yang
dijadikan but ir-but ir penilaian b uku teks
pelajaran agar setiap butir dipahami
untuk lingkup yang sama. Deskripsi butir
ini dipilih karena peng embangan ba tasan
skala penilaian lebih sulit dilakukan,
menginga t para penilai adalah ahli dalam
bidang masing-masing terkait deng an
buku teks pelajaran yang d inilainya.2) Validitas . Yang menjadi fokus dari validi-
Proses penilaian buku t eks pelajaran
7/22/2019 BSNP (2007) Keiatan Penilaian Buku Teks Pelajaran oleh BSNP
http://slidepdf.com/reader/full/bsnp-2007-keiatan-penilaian-buku-teks-pelajaran-oleh-bsnp 19/24
19Vol. II/No. 1/Januari 2007
tas di sini pada da sarnya ada lah content
related validity (pemvalida sian isi), yang
meng ukur konstruk at au komponen ke-
layakan isi (keterkaitan isi buku teks
pelajaran d enga n SK dan KD mat a pela-
jaran), kebahasaan, penyajian, dan ke-
grafikaan sebagai komponen buku.Pendekatan pemvalidasian isi yang dipilih
mengg unakan strateg i developmental
care (Popha m, 1995), yaitu konstruk in-
strumen dikembangkan oleh panel ahli
bidang studi (mata pelajaran), ahli
pendidikan bidang studi (mata pelajaran),
dan ahli psikometri. Berdasarkan konstruk
ini kemudian dikembangkan kisi-kisi
pengembangan instrumen dan ditulis
but ir dan deskripsi butirnya. Instrumen
dan deskripsinya kemudian direview
oleh tim ahli lain, yang juga terdiri da ri
ahli bidang studi, ahli pendidikan b idang
studi, dan ahli psikometri. Hasil review
dipakai untuk da sar revisi instrumen, se-
belum diujicobakan yang meliba tkan tiga
kelompok ahli yaitu ahli bidang studi, ahli
pendidikan bidang studi, dan guru mata
pelajaran. Hasil uji coba dipakai untuk fi-
nalisasi instrumen penilaian b uku teks
pelajaran dan hasilnya disosialisasikan.
3) Reliabilitas . Hasil ukur instrumen yang
dilengkapi dengan deskripsi butir dan pe-doma n penilaiannya yang standa r akan
menjamin konsistensi ant ar penilai (in-
ter-rater reliability ). Untuk menda patkan
ga mba ran reliab ilitas ha sil penilaian,
maka uji coba instrumen merupakan se-
suatu hal sangat penting. Dari hasil uji
coba dapat d iketahui butir-butir mana dan
deskripsi but ir mana ya ng masih menim-
bulkan tafsir ga nda, sehingga masih per-
lu disempurnakan.
4) Adil . Ada kriteria yang past i untuk mene-tapkan buku yang laya k pakai atau tidak
layak pakai berdasarkan profil da ri ma-
sing-masing komponen yang dinilai
da lam buku. Kriteria yang dikembangkan
dalam pemakaian instrumen penilaian
buku teks pelajaran ini tidak meng-
gunakan jumlah skor (composite scores )
dari empat komponen penilaian, namun
dikembangkan profil buku teks pelajaran.
Setiap b uku teks pelajaran akan memiliki
profil kelayakan isi, keba hasa an, penya-
jian, dan kegrafikaa n sehingga keung-
gulan d an kelemahan setiap buku teks
pelajaran yang dinilai dengan instrumen
ini dapat d isajikan kepada para peng gu-
na da n pengembang b uku. Pemberian
profil buku teks pelajaran menurut ko-
mponen penilaiannya di masa yang akan
da tang diharapkan akan lebih adil dan
mendorong penulis dan penerbit me-
nyempurnakan kualitas b uku teks pela-
jaran, sekalipun buku tersebut telah
dinyatakan lolos penilaian.
5) Simpel . Instrumen penilaian buku teks
pelajaran yang dikembang kan ini dapa t
diguna kan secara cepa t, mudah , efisien
dan efektif oleh siapa pun yang telah di-
latih untuk melakukan tugas penilaian
buku teks pelajaran da lam bidang studi
keahliannya (mata pelajarannya).
6) Terstandar . Alat ukur ba ku, artinya sega-
la sesuatunya terstandar, mulai dari carapenilaian, konsep-konsep yang dipakai,
cara penskorannya (scoring ), cara meng -
interpretasi skor, prosedur pelaksanaan ,
dan penyampaiannya.
7) Visibilitas . Instrumen penilaian buku teks
pelajaran yang dikembangkan ini sanga t
mung kin untuk diguna kan pada semua
buku teks pelajaran dari seluruh mata
pelajaran. Namun demikian, sejumlah
kekhususan yang dimiliki masing-masing
bidang ilmu tet ap harus diperhatikan.Oleh sebab itu, sejumlah butir yang
mencerminkan kekhasan bidang ilmu
ditambahkan ke da lam instrumen dan
deskripsi but ir menjelaskan bahwa butir
tertentu hanya digunakan untuk buku
teks pelajaran b idang studi (mat a pela-
jaran) tertentu pula.
5. Langkah-langkah PengembanganInstrumen Penilaian
Untuk mendapa tkan sebuah buku yang me-
menuhi kriteria buku yang layak pakai sebag ai-
mana diuraikan di atas, diperlukan instrumen pe-
nilaian yang baku, valid dan reliabel. Validitas yang
sesuai dengan instrumen penilaian b uku ad alah
validitas isi (content related validity) , yaitu jenis
validitas yang kriterianya merujuk kepada isi kom-
ponen yang seharusnya ad a d i dalam sebuah
buku.
a. Penyusunan Instrumen dan Pedoman
PenilaianPenyusunan instrumen penilaian dikem-
7/22/2019 BSNP (2007) Keiatan Penilaian Buku Teks Pelajaran oleh BSNP
http://slidepdf.com/reader/full/bsnp-2007-keiatan-penilaian-buku-teks-pelajaran-oleh-bsnp 20/24
20 Vol. II/No. 1/Januari 2007
bangkan oleh tim ahli bidang studi, ahli ba-
hasa , ahli psikometri, dan ahli grafika.
1) Tim penyusun mengembangkan kerang-
ka pikir (kisi-kisi) instrumen sebagaimana
yang diatur da lam PP No.19/2005, yaitu
komponen kelayakan isi, kebahasaan,
penyajian, d an kegrafikaa n, beserta
penjelasannya, sebaga imana diuraikan
berikut.
Komponen penilaian buku teks pelajaran
yang ditet apkan oleh PP No.19/2005 di-
adopsi sebagai ukuran buku teks pela-
jaran ya ng ba ik. Itu merupakan ama nat
pemerintah dan masyarakat. Selanjutnya,
amanat ini oleh tim pengembang d irinci
dan a tas d asar rincian tersebut dikem-
bangkan instrumen penilaiannya .
Sebuah b uku teks pelajaran yang ba ik
ada lah buku yang:I. Minimal mengacu pada sasaran yang
akan dicapai peserta didik, dalam hal
ini adalah standar kompetensi (SK dan
KD). Denga n perkat aa n lain, sebuah
buku teks pelajaran harus memper-
hat ikan komponen kelayakan isi.
II. Berisi informasi, pesan, dan penge-
tahuan yang dituangkan da lam ben-
tuk tertulis yang dapat dikomunikasi-
kan kepada pembaca (khususnya
guru da n peserta didik) secara log is,mudah diterima sesuai dengan
taha pan perkembang an kognitif
pembaca. Untuk itu bahasa ya ng d i-
gunakan harus mengacu pada kaidah-
kaidah bahasa Indonesia yang baik
dan benar. Artinya, sebuah buku teks
pelajaran harus memperhatikan
komponen kebahasaannya.
III. Berisi konsep-konsep disajikan secara
menarik, interaktif dan mampu men-
dorong terjadinya proses berpikir kri-
tis, kreatif, inovatif dan kedalaman
berpikir, serta metakognisi da n eva-
luasi diri. Dengan demikian sebuah
buku teks pelajaran harus memper-
hatikan komponen penyajian, ya ng
berisi teknik penyajian, pendukung
penyajian materi, penyajiannya men-
dukung pembelajaran.
IV. Secara fisik tersaji dalam w ujud
tampilan yang menarik dan meng-
ga mba rkan ciri khas buku pelajaran,
kemudaha n untuk dibaca d an d igu-nakan, serta kualitas fisik buku.
Dengan perkataan lain buku teks
pelajaran harus memenuhi syarat
kegrafikaan.
2) Validasi Kelayakan Instrumen
Sebagai tahap aw al untuk memvalidasi isi
instrumen penilaian, dilakukan telaah oleh
pihak-pihak yang berkompeten, di luar tim
penyusun instrumen (external reviewers) .
External reviewers ini terdiri dari dosen pen-
didikan bidang studi dari universitas kepen-
didikan atau LPTK (seba gai ahli pendidik-
an b idang studi), dosen bidang studi dari
universitas nonkependidikan (sebagai ahli
bidang studi), guru mata pelajaran yang
buku teks pelajarannya “dinilai”, dan ahli
grafika. Hasil telaah ini dijad ikan masukan
untuk menyempurnakan draf instrumen
penilaian. Draf hasil perba ikan pasca vali-
dasi internal disebut sebag ai draf instru-men penilaian b uku teks pelajaran pa sca
validasi eksternal.
3) Uji coba Kelayakan Instrumen
Draf instrumen penilaian b uku teks pela-
jaran pasca va lidasi eksternal selanjutnya
diujicobakan pad a panel “penilai” buku
teks pelajaran. Panel “penilai” buku teks
pelajaran ini terdiri dari dosen pendidikan
bidang studi dari universitas kependidik-
an ata u LPTK (sebag ai ahli pendidikan
bidang studi), dosen bidang studi dari uni-versita s nonkependidikan (sebag ai ahli
bidang stud i), guru mat a pelajaran yang
buku teks pelajarannya “dinilai”, da n ahli
grafika. Uji coba ini terdiri da ri (a) simula-
si menilai buku teks pelajaran SMA da n
SMP sesuai denga n peruntukan instru-
men; (b) telaah t erhada p kejelasan b utir
da n deskripsi butir da ri instrumen, se-
hingga diperoleh catat an perba ikan se-
belum instrumen akhir (final) diselesa i-
kan; dan (c) rumusan kriteria at au ukuran
kelayakan buku teks pelajaran ya ng ba ik.
Umpan ba lik yang diperoleh dari hasil uji
coba dianalisis dan dijad ikan b ahan revisi
untuk mempersiapkan instrumen final
yang diharapkan dan akan digunakan
dalam penjelasan kepada “calon”pener-
bit dan penulis buku teks pelajaran, baik
da lam suatu uji publik maupun bent uk
pertemuan lainnya.
4) Sosialisasi Instrumen
Instrumen penilaian buku teks pelajaran
hasil revisi pasca uji coba kelayakan in-strumen kemudian disebut instrumen
7/22/2019 BSNP (2007) Keiatan Penilaian Buku Teks Pelajaran oleh BSNP
http://slidepdf.com/reader/full/bsnp-2007-keiatan-penilaian-buku-teks-pelajaran-oleh-bsnp 21/24
21Vol. II/No. 1/Januari 2007
final. Instrumen final ini kemudian disos-
ialisasikan kepada Anggota Ikatan Pe-
nerb it Indonesia (IKAPI) maupun Pener-
bit lain non IKAPI, calon penulis buku teks
pelajaran, dan calon editor buku teks pela-
jaran. Tujuan so sialisasi ini ada lah untuk
memberitahukan proses dan prosedur
penilaian buku teks pe lajaran, kriteria
penilaian buku teks pelajaran yang layak
pakai, dan fokus penilaian buku teks pela-
jaran. Di samping itu, sosialisasi ini dimak-
sudkan untuk memperoleh tang ga pan
dan masukan da ri masya rakat perbuku-
an d i tanah a ir.
b. Komponen Penilaian Buku Teks
Kompo nen buku teks pelajaran me liputi
empat komponen, dan dilaksanakan dalam
dua tahap pokok, dijelaskan d alam rincianberikut :
1) Kelayakan Isi
Komponen kelayakan isi ini diuraikan
menjadi beberapa subkomponen atau
indikator berikut.
a) Alignment dengan SK dan KD mata
pelajaran, perkembangan anak, kebu-
tuhan masyarakat
b) Substansi keilmuan dan life skills
c) Waw asan untuk maju dan berkem-
bangd) Keberagaman nilai-nilai sosial
2) Kebahasaan
Komponen kebahasaan ini diuraikan
menjadi beberapa subkomponen atau
indikator berikut.
a) Keterbacaan
b) Kesesuaian denga n kaidah bahasa
Indonesia yang ba ik dan benar
c) Logika berbahasa
3) Penyajian
Kompo nen penyajian ini diuraikan men-
jadi beberapa subkomponen a tau indika-
tor berikut.
a) Teknik
b) Materi
c) Pembelajaran
4) Kegrafikaan
Komponen kegrafikaan ini diuraikan
menjad i beberapa subkomponen at au
indikat or berikut.
a) Ukuran/format buku
b) Desain bag ian kulit
c) Desain bagian isi
d) Kualitas kertase) Kualitas cetakan
f ) Kualitas jilidan
6. Prosedur dan Kriteria Penilaian
a. Praseleksi
Pada tahap ini dilakukan seleksi administra-
tif dengan syarat-syarat yang sudah diumum-
kan seca ra terbuka da n dilakukan o leh tim
dari Pusat Perbukuan denga n BSNP sebag ai
penanggung jawab.Kriteria penilaian: buku dapa t dinyata kan
diterima kalau memenuhi syarat yang d iten-
tukan pad a kurun wa ktu tertentu. Sebalik-
nya b uku dinyatakan tida k diterima karena
tidak memenuhi syarat administratif.
Proses penilaian buku t eks pelajaran
7/22/2019 BSNP (2007) Keiatan Penilaian Buku Teks Pelajaran oleh BSNP
http://slidepdf.com/reader/full/bsnp-2007-keiatan-penilaian-buku-teks-pelajaran-oleh-bsnp 22/24
22 Vol. II/No. 1/Januari 2007
b. Tahap Seleksi
Seleksi ini terdiri ata s dua tahap, yaitu Tahap I
da n Tahap II.
1) Tahap I
Buku yang lolos pada Tahap Praseleksi
dinilai denga n mengg unakan instrumen
pertama ya ng memfokuskan pa da kese-
suaian SK da n KD, kelayakan penya jian,
standa r kegrafikaa n da sar secara cepa t
(skimming ).
Seleksi Taha p I ini dilakukan o leh sese-
orang yang sudah menda pat pelatihan
untuk memahami dan meng gunakan in-
strumen penilaian Tahap I.
Kriteria penilaian: buku dinyatakan lo-
los seleksi Tahap I apabila semua but ir
dalam instrumen penilaian buku teks
pelajaran harus menda pat “nilai” atau res-
pons positif (Ya, Sesuai). Jika terdapat satusaja butir yang d ijawab negatif, maka buku
teks pelajaran tersebut dinyatakan gugur
(tidak lolos) penilaian Tahap I ini.
2) Tahap II
Buku ya ng tela h lolos da ri seleksi Ta-
hap I dinilai kemb ali secara leb ih kom-
prehensif da n menda lam pad a keem-
pat komp onen b uku yan g d inilai (ke-
layakan isi, keba hasaa n, penyajian, dan
kegrafikaan).
Tim penilai terdiri at as ah li bidang stu-di (do sen universita s nonkepend idik-
an), ahli pembelajaran (dosen pen-
didikan b idang studi da ri universitas
kepe nd idikan a ta u LPTK), g uru ma ta
pelajaran berpendidikan minimal S1
dengan pengalaman meng ajarkan
pelajaran da lam lima (5) tahun t erakhir,
da n ahli gra fika. Semua penilai ini harus
memiliki pengalaman d alam pelat ihan
pengg unaan instrumen penilaian buku
teks pelajaran Taha p II.
Kriteria penilaian: Penilaian buku
teks pelajaran ini dinilai b erdasa rkan
profil dari keempa t komponen, deng an
aturan penetapan stat us buku sebaga i
berikut.
a) Lolos. Buku teks pelajaran d inyata -
kan lolos penilaian seleksi tahap II
berdasarkan profil hasil penilaian dari
seluruh empat komponen penilaian,
apa bila memenuhi kriteria sebag ai
berikut:
(1) komponen kelayakan Isi mempu-nyai rata-rata skor komposit mini-
mal 2,75 pada setiap subkom-
ponen.
(2) komponen Keba hasaa n, Penya-
jian, dan Kegrafikaan mempunyai
rata-rata skor komposit lebih
besar dari 2,50 pada setiap sub-
komponen.
b) Lolos dengan perbaikan. Buku
teks pelajaran dinyatakan lolos
dengan perbaikan, apabila me-
menuhi kriteria seba ga i berikut:
komponen Keba hasaa n, Penyajian
da n Keg rafikaa n mempunya i rata -
rata skor komposit kurang da ri at au
sama d enga n 2.50 deng an persen-
tase kurang da ri 30%pada setiap
subkomponen.
c) Tidak Lolos. Buku teks pelajaran d i-
nyat akan tidak lolos apab ila subkom-ponen mempunya i rata -rata skor = 1
da ri salah satu penilai pada semua
komponen.
c. Laporan hasil penilaian
Laporan hasil penilaian diberikan dalam ben-
tuk:
1) profil buku teks pelajaran berdasa rkan
kompo nen penilaian;
2) catatan kualitatif sebag ai kesimpulan atau
interpretasi terhadap seluruh profil bukuteks pelajaran ya ng d inilai;
3) keputusan penilaian.
d. Kriteria Penilai Buku
1) Ahli bidang studi berasal dari dosen
bidang studi da ri universitas nonkepen-
didikan:
a) pendidikan minimal S2 bidang studi;
b) berpengalaman mengajar dua tahun
terakhir dalam ilmu dasar bidang
studinya;
c) bersedia meng ikuti keseluruhan pro-
ses penilaian, termasuk pelatihan pe-
nilaian buku teks pelajaran;
d) bersedia menjaga kerahasiaan proses
dan ha sil penilaian;
e) bukan sebaga i penulis dan/atau editor
buku teks pelajaran yang dinilai.
2) Ahli pendidikan b idang studi berasal dari
dosen pend idikan b idang studi dari uni-
versitas kepend idikan atau LPTK:
a) pendidikan minimal S2 bidang studi
ata u pendidikan b idang studi;b) berpengalaman mengajar lima tahun
7/22/2019 BSNP (2007) Keiatan Penilaian Buku Teks Pelajaran oleh BSNP
http://slidepdf.com/reader/full/bsnp-2007-keiatan-penilaian-buku-teks-pelajaran-oleh-bsnp 23/24
23Vol. II/No. 1/Januari 2007
terakhir dalam pendidikan bidang
studinya;
c) bersedia mengikuti keseluruhan pro-
ses penilaian, termasuk pelatihan pe-
nilaian buku teks pelajaran ;
d) bersedia menjaga kerahasiaan proses
dan hasil penilaian;
e) bukan sebag ai penulis dan/atau edi-
tor buku teks pelajaran ya ng d inilai.
3) Praktisi pendidikan b idang studi berasal
dari guru mata pelajaran yang buku teks
pelajarannya dinilai:
a) pendidikan minimal S1 pendidikan
bidang studi atau bidang studi plus
Akta IV;
b) berpengalaman mengajar minimal
lima t ahun berturut-turut da lam bi-
dang studinya;
c) bersedia mengikuti keseluruhan pro-ses penilaian, termasuk pelatihan pe-
nilaian buku teks pelajaran ;
d) bersedia menjaga kerahasiaan proses
dan hasil penilaian;
e) bukan sebagai penulis dan/atau editor
buku teks pelajaran yang d inilai.
4) Ahli grafika:
a) pendidikan minimal D3 bidang grafi-
ka;
b) berpengalaman mengajar minimal
lima tahun berturut-turut bidang grafi-ka;
c) bersedia mengikuti keseluruhan pro-
ses penilaian, termasuk pelatihan pe-
nilaian buku teks pelajaran ;
d) bersedia menjaga kerahasiaan proses
dan hasil penilaian;
e) bukan sebagai ilustrator atau desainer
buku teks pelajaran yang d inilai.
7. Penutup
Kegiatan penilaian buku teks pelajaran pendi-
dikan dasar dan menengah tahun 2006/2007 dilak-
sanakan terhada p 9 (sembilan) buku mata pelajar-
an, yakni PKn (untuk SMP/MTs) dan Antropolog i,
Ekonomi, Geografi, Sejarah, Sosiologi, Biologi, Fisika
dan Kimia (untuk SMA/MA). Pada sa at tulisan ini
disusun, kegiatan penilaian sudah memasuki per-
siapan tahap II. Direncanakan tahap II tersebut akan
berakhir pada akhir Mei 2007 yang ditandai dengan
adanya Peraturan Menteri tentang judul-judul buku
teks pelajaran yang layak untuk diterbitkan.
Dokumen Instrumen Penilaian Buku Teks
Pelajaran Pend idikan Dasar dan Menengah yang
telah dihasilkan melalui keg iatan ini terdiri darilima macam, yaitu : Naskah Akademik, Instrumen
Penilaian Tahap Pra-Seleksi, Instrumen Penilaian
Tahap I disertai pedoma n penggunaannya, Instru-
men Penilaian Taha p II disertai pedoma n peng-
guna annya , dan Pedoman Kerja Supervisor dan
Tim Penyusun Profil Buku Teks Pela jaran Pen-
didikan Dasar dan Menenga h.
Sehubunga n dengan itu, BSNP menyampai-
kan penghargaan dan ucapan terima kasih kepa-
da b anya k pakar yang berasal dari berbaga i Per-
guruan Tingg i, Pusat Perbukuan Depd iknas daninstansi lainnya yang terlibat dalam pengembang-
an instrumen penilaian buku teks pelajaran ini.
Berkat bantuan dan kerjasama yang baik dari
mereka, Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran
Pendidikan Dasa r dan Menengah ini dapat dise-
lesaikan pa da wa ktunya.
Telah berpulang ke rahmat Allah SWT
DR. H. ZAINUDIN ARIF, MSBIN H. MOCHAMAD ARIF
Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
Pada tanggal 28 Maret 2007, pukul 10.20 WIB di
Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.
Semoga Allah SWT menerima segala kebajikan dan amal beliau serta memberikan
ampunan dan maghfirah kepadanya. Kepada keluarga yang ditinggalkan semoga
Allah SWT memberikan kesabaran dan ketabahan. Amin.
Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un
7/22/2019 BSNP (2007) Keiatan Penilaian Buku Teks Pelajaran oleh BSNP
http://slidepdf.com/reader/full/bsnp-2007-keiatan-penilaian-buku-teks-pelajaran-oleh-bsnp 24/24
Top Related