BIMBINGAN KELOMPOK DALAM UPAYA
PENGEMBANGAN PENGETAHUAN
KEISLAMAN ANAK JALANAN DI KOMUNITAS
KANDANK JURANK DOANK CIPUTAT
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial
(S.Sos)
Disusun Oleh :
Dwirafa Hardika
NIM : 1113052000052
PROGRAM STUDI
BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU
KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1440 H / 2018 M
BIMBINGAN KELOMPOK DALAM UPAYAPENGEMBANGAN PENGETAHUAN
KEISLAMAN ANAK JALANAN DI KOMUMTASKANDANK JTIRANK DOANK CIPUTAT
Skripsi
Dia-iukan Kepada Fakultas llmu Dakwah dan Ilmu KomunikasiUntuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial
(S.Sos)
Disusun OIeh :
Dwiraf-a HardikaI 1 13052000052
Pembimtring:
PROGRAM STUDIBIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAMFAK-TLTAS ILMU DAI(W-AH DAN ILMU
KOMUNIKASI UNIVERSITAS TSLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
M4A [r / 2018 M
Supartd M.Fd. Ph.DNIP: 19710330199803 1004
PENGESAHAN PAIYITIA UJIAI\
Skripsi berjudul BIMBINGAN KELOMPOK DALAMuriYA iNXCTMATTGAN PENGETAHUAnI KE.
ISLAMAN ANAK JALANAN DI KOMUI\ilTAS KANDANKJT'RANK DOANK CIPUTAT OICh DWiTAfA HATdiKA tEIAh
diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakrry-ah dan
Ilmu Komunikasi uIN syarif Hidayatullah Jakarta Pada 4
Oktober 2018. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Sosial (s.sos) pada Program Studi
Bimbingan dan Penyuluhan lstarn.
Jakarta 4 Oktober 2018
Sidang MunaqasYah
Ketua Sekretaris
Yn llr4l
Dra. Riii Laili Prihatini. M.siNIP: 19690607 199503 2 003
1n't/
Noorbekti Neeoro. M.SiITIIP: 19650301 199903 r 001
Anggota
1 001NIP: 19820711
301 99803 1 004
Pembimbing
l.
2.
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
Skripsi ini merupakan hasil karya ilmiah saya yang diajukan
untuk memenuhi salah satu persyaratan meraih gelar Sarjana
Sosial (S.Sos) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah
saya cantumkan sesuai dengan Surat Keputusan Rektor
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor:
507 Tahun 2017 Tentang Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
(Skripsi, Tesis, dan Disertasi).
Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil
karya asli saya atau hasil jiplakan karya orang lain, maka saya
bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakartao 01 September 2018
Dwirafa Hardika
1
ABSTRAK
Dwirafa Hardika, 1113052000052, Bimbingan Kelompok Dalam
Upaya Pengembangan Pengetahuan KeIslaman Anak Jalanan di
Komunitas Kandank Jurank Doank Ciputat, Dibawah Bimbingan
Suparto, M.Ed, Ph.D.
Menurut data yang saya peroleh dari
https://dinsos.jakarta.go.id tercatat ada 1.189 anak jalanan dari 33.774
PMKS yang ada di Jakarta. maka dari itu mengenal dan memahami
anak jalanan mutlak diperlukan, karena saat ini masih banyak anak
jalanan yang tidak mengetahui potensi yang dimilikinya dan belum
mampu mengembangkannya karena kurangnya bimbingan.
Beruntunglah saat ini di Indonesia memiliki lembaga pendidikan non
formal, yaitu komunitas KJD (Kandank Jurank Doank) yang sangat
peduli dengan anak-anak jalanan.
Dalam kondisi seperti itu anak jalanan harus diarahkan dan
dibimbing untuk mengetahui kemampuan yang dimilikinya dan mampu
mengembangkannya, serta senantiasa tumbuh berkembang kearah yang
lebih baik. Oleh karena itu, pemberian bimbingan di KJD dilakukan
dengan memanfaatkan situasi kelompok dalam memberikan materi-
materi ke-Islaman. Aktivitas dalam bimbingan kelompok diarahkan
untuk mencegah timbulnya masalah dan mengembangkan potensi diri
anak-anak jalanan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif
analisis. Pengambilan responden dalam penelitian ini berjumlah 50
orang. Pengolahan data dilakukan dengan beberapa teknik analisis
seperti uji validitas, reliabilitas, uji normalitas data, uji korelasi pearson
product moment.
Hasil penelitian ini, berdasarkan uji korelasi pearson product
moment, menunjukan bahwa antara bimbingan kelompok dengan
pengetahuan ke-Islaman memiliki tingkat hubungan kuat, dengan
perolehan nilai korelasi antara variabel X1 dengan Y sebesar 0,644.
Begitu juga hubungan antara variabel X2 dengan Y yang memperoleh
nilai korelasi sebesar 0,607. Adapun nilai Sig = 0,000 < α = 0,01. yang
artinya ada hubungan kuat positif antara bimbingan kelompok dalam
upaya pengembangan pengetahuan ke-Islaman anak jalanan di
Komunitas Kandank Jurank Doank Ciputat.
Kata Kunci : Bimbingan Kelompok, Pengetahuan Ke-Islaman,
Anak Jalanan
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis panjatkan sebagai ucapan rasa
syukur kepada Allah Subhanallahu Wa Ta’ala atas segala
limpahan rahmat-Nya yang selalu memberikan kemudahan dan
kelancaran, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini yang berjudul “Bimbingan Kelompok Dalam Upaya
Pengembangan Pengetahuan Ke-Islaman Anak Jalanan di
Komunitas Kandank Jurank Doank Ciputat”. Shalawat serta
salam tak lupa penulis lantunkan kepada idola dan suri tauladan
kita Nabi Muhammad Shalallahu ‘alahi wassalam, Sang
pembawa risalah kebenaran, kebaikan, dan keindahan.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada seluruh pihak yang telah baik membantu
memberikan doa, dukungan, semangat, pendampingan, ataupun
dengan caranya masing-masing. Maka dari itu dengan segala
kerendahan hati, izinkanlah penulis menyampaikan terimakasih
kepada :
1. Dr. H. Arief Subhan, M.A Selaku Dekan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Suparto, M.Ed, Ph.D selaku
Wakil Dekan I Bidang Akademik dan merangkap sebagai
dosen pembimbing pembuatan skripsi ini, Dr. Hj.
Roudhonah, M.Ag selaku Wakil Dekan II Bidang
Administrasi Umum, dan Dr. Suhaimi, M.Si selaku Wakil
Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama.
ii
2. Dra Rini Laili Prihatini, M.Si dan Ir. Noor Bekti Negoro, SE,
M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Bimbingan
dan Penyuluhan Islam. Terimakasih atas segala nasihat,
arahan, dan motivasi selama ini.
3. Dra. Hj. Mastanah, M.Si selaku dosen pembimbing
akademik.
4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
, yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat selama
proses perkuliahan berlangsung.
5. Seluruh Staf Tata Usaha Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi yang telah membantu proses administrasi yang
dibutuhkan dalam pembuatan skripsi ini.
6. Seluruh Staf Perpustakaan Umum maupun Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
7. Teristimewa keluarga penulis, khususnya kedua orang tua.
Ayahanda Sanusi dan Ibunda Kutiyah, Kakak Rona Pasitra
dan istri, adik dan keponakan Irlega Firdanaka, Zahira Bahir
Rafifah, Ralin Alisha Pasitra serta tak lupa juga kepada
saudara-saudara keluarga besar Bumiayu dan Purworejo
yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
8. Terkhusus untuk Tiara Nur Hidayati yang setia menjadi
partner selama ini.
9. Keluarga besar Komunitas Kandank Jurank Doank Ciputat.
10. Keluarga besar mahasiswa Bimbingan dan Penyuluhan Islam
angkatan 2013.
11. Keluarga besar HMI Komfakda Cabang Ciputat.
iii
12. Keluarga besar Ikatan Remaja Sambiloto.
13. Pengurus HMJ BPI UIN JKT periode 2014-2015.
14. Pengurus DEMA FIDIKOM UIN JKT periode 2015-2016.
15. Keluarga besar PT. Berkah Banyu Suci dan Telkom Akses
Indonesia.
Jakarta, 01 September 2018
Dwirafa Hardika
iv
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL
Gambar 1. Kerangka Pemikiran................................................. 42
Gambar 2. Struktur Kepengurusan Kandank Jurank Doank...... 64
Tabel 1. Definisi Operasional dan Indikator Variabel X............ 46
Tabel 2. Definisi Operasional dan Indikator Variabel Y............ 47
Tabel 3. Blue Print Variabel X................................................... 50
Tabel 4. Blue Print Variabel Y................................................... 51
Tabel 5. Skala Likert (Butir Positif)........................................... 55
Tabel 6. Skala Likert (Butir Negatif)......................................... 55
Tabel 7. Interpretasi Uji Korelasi............................................... 57
Tabel 8. Hasil Uji Validitas Skala Bimbingan Kelompok......... 66
Tabel 9. Hasil Uji Validitas Skala Pengetahuan Ke-Islaman..... 67
Tabel 10. Hasil Output SPSS Uji Reliabilitas............................ 68
Tabel 11. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.................... 69
Tabel 12. Responden Berdasarkan Usia..................................... 70
Tabel 13. Uji Normalitas Data................................................... 71
Tabel 14. Hasil Output SPSS Uji Korelasi................................. 72
Tabel 15. Pernyataan Variabel Bimbingan Kelompok............... 74
Tabel 16. Pernyataan Variabel Pengetahuan Ke-Islaman........... 66
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK................................................................................. i
KATA PENGANTAR.............................................................. ii
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL......................................... v
DAFTAR ISI.............................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan.......................................... 1
B. Identifikasi Masalah......................................................... 7
C. Pembatasan Masalah........................................................ 7
D. Rumusan Masalah............................................................ 8
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian........................................ 9
F. Tinjauan Pustaka............................................................ 10
G. Sistematika Penulisan..................................................... 14
H. Hipotesis Penelitian........................................................ 15
I. Teknik Penulisan Skripsi................................................ 16
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Konsep Bimbingan Kelompok............................................ 17
1. Pengertian dan Pelaksanaan Bimbingan Kelompok............ 17
2. Tujuan Bimbingan Kelompok............................................. 21
3. Kegiatan Bimbingan Kelompok.......................................... 21
4. Fungsi Bimbingan Kelompok.............................................. 23
5. Prinsip-Prinsip Bimbingan Kelompok................................. 24
6. Dinamika Bimbingan Kelompok......................................... 25
vi
7. Nilai Ke-Islaman Dalam Bimbingan Kelompok................. 26
8. Materi Bimbingan Kelompok.............................................. 27
B. Konsep Pengetahuan Ke-Islaman........................................ 29
1. Pengertian Pengetahuan....................................................... 29
2. Ruang Lingkup Ke-Islaman................................................. 31
C. Anak Jalanan........................................................................ 38
D. Kerangka Pemikiran............................................................ 39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian..................................... 43
B. Ruang Lingkup Penelitian.............................................. 44
C. Populasi dan Sampel....................................................... 45
D. Definisi Operasional dan Indikator Variabel.................. 46
E. Variabel Penelitian.......................................................... 47
F. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data......................... 48
G. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen......................... 53
H. Teknik Analisis Data....................................................... 54
BAB IV HASIL TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Gambaran Umum Kandank Jurank Doank......................... 58
1. Sejarah Kandank Jurank Doank.......................................... 58
2. Filosofi Nama Kandank Jurank Doank............................... 59
3. Profile Kandank Jurank Doank........................................... 60
4. Visi Misi Kandank Jurank Doank....................................... 61
vii
5. Tenaga Pembimbing di Kandank Jurank Doank..................63
6. Struktur Kepengurusan Kandank Jurank Doank................. 63
7. Fasilitas di Kandank Jurank Doank..................................... 64
8. Pelaksanaan Bimbingan Kelompok di Kandank Jurank
Doank................................................................................... 65
B. Hasil Uji Validitas dan Realibititas Instrumen.................... 66
C. Analisis Data........................................................................ 69
1. Analisis Deskriptif Karakteristik Responden...................... 69
2. Uji Normalitas Data............................................................. 71
3. Uji Korelasi Pearson Product Moment............................... 71
D. Deskripsi Hasil Penelitian................................................... 73
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................... 77
B. Saran.................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA...................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN...........................................................
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan
Manusia adalah makhluk bertanggungjawab yang
diciptakan dengan sifat-sifat ketuhanan, lahir dengan membawa
atau dalam kondisi fitrah, yang merupakan landasan
penciptaannya.1 Seperti yang telah dijelaskan dalam Al-Qur’an
Surah al-Rum ayat 30 yang berbunyi :
هت فطر امنهاس عليا ل تبديل ام ين حنيفا فطرة الله فأكم وجم نل
ثر ا ومكنه أأ ين املي ذل ال منهاس ل يعلمون مخلق الله
Artinya : “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada
agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah
menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan
pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui”2
Selain itu dalam sebuah Hadits Musnad Ahmad no. 14277
juga dijelaskan, yang berbunyi :3
1 H.M. Taufik, Kreativitas Jalan Baru Pendidikan Islam (Yogyakarta
: LEPPIM IAIN Mataram, Cet. Ke-1 Januari 2012), h. 80 2 Q.S. Al-Rum : 30.
3 Lidwa, shohih muslim 14277.
2
بيع بن أوس عن امحسن ثنا أبو جعفر عن امره ثنا هاش حده حده
كال كال ك عن جابر بن عبد الله عليه وسله صله الله رسول الله
ذا أعرب عنه مساهه مومود يول عل امفطرة حته يعرب عنه مساهه فا
ا نفورا مها شانرا وا مه
ا
Artinya : “Telah bercerita kepada kami Hasyim telah
bercerita kepada kami Abu Ja'far dari Ar-Robi' bin Anas dari Al
Hasan dari Jabir bin Abdullah berkata; Rasulullah
shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Setiap anak dilahirkan di
atas fithrah (Islam), hingga lisannya menyatakannya
(mengungkapkannya), jika lisannya telah mengungkapkannya,
dia nyata menjadi orang yang bersyukur (muslim) atau bisa juga
menjadi orang yang kufur"
Merujuk penjelasan di atas dapatlah dipahami bahwa
fitrah manusia adalah kejadian sejak semula atau bawaan sejak
lahir yakni potensi beragama yang lurus. Lebih lanjut dijelaskan
oleh Muhammad bin Askur, sebagaimana dikutip oleh Quraish
Shihab, beliau mengatakan “Fitrah adalah bentuk dan sistim
yang diwujudkan Allah pada setiap mahluk. Fitrah yang
berkaitan dengan manusia adalah apa yang diciptakan Allah
3
pada manusia yang berkaitan dengan jasmani dan akalnya
(serta ruhnya)”.4
Konsep fitrah, menurut Islam juga berbeda dengan teori
konvergensi oleh William Stern. Dalam pandangan Islam
perkembangan potensi manusia itu bukan semata-mata di
pengaruhi oleh lingkungan semata dan tidak bisa ditentukan
melalui pendekatan kuantitas sejauh mana peranan keduanya
(potensi dan lingkungan) dalam membentuk kepribadian
manusia.
Dalam perspektif Islam, fitrah manusia di maknai dengan
sejumlah potensi yang menyangkut kekuatan-kekuatan manusia.
Kekuatan tersebut meliputi kekuatan hidup (upaya
mempertahankan dan melestarikan hidupnya), kekuatan rasional
(akal), dan kekuatan spiritual (agama). Ketiga kekuatan bersifat
dinamis dan terkait secara integral.5 Oleh karena itu, fitrah
merupakan “materi” di mana Allah menciptakan manusia
sehingga siap menerima pelajaran, perubahan, kebaikan, dan
kebenaran.6
Dalam penelitian ini kesiapan menerima segala
sesuatunya itu merupakan kemampuan individu yang mencakup
pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam mengamalkan ajaran-
ajaran agama Islam.
4 Fadilah Suralaga, Psikologi Pendidikan Dalam Perspektif Islam
(Jakarta : UIN Jakarta Press, Cetakan ke-1 Desember 2005), h.24. 5 Nur Ahid, Pendidikan Agama Dalam Perspektif Islam,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010)55-58. 6 H.M. Taufik, loc.cit.
4
Sejalan dengan hal tersebut, maka penilaian terhadap
pencapaian hasil belajar, khususnya mengenai pengetahuan ke-
Islaman harus dilakukan secara objektif sesuai dengan
penguasaan pengetahuan kognitif, penguasaan dari ranah afektif,
kemampuan spiritual, dapat mengendalikan emosi negatif,
mampu menumbuhkan kepedulian untuk mempertahankan nilai-
nilai luhur, dan mampu menumbuhkan kepekaan sosial dalam
membantu sesamanya.7 Dengan begitu akan membawa manfaat
bagi dirinya serta lingkungan di sekitarnya.
Selanjutnya kajian pengetahuan ke-Islaman dalam
penelitian ini memfokuskan kepada penyandang masalah
kesejahteraan sosial (PMKS), khususnya Anak Jalanan. Menurut
data yang saya peroleh dari https://dinsos.jakarta.go.id tercatat
ada 1.189 anak jalanan dari 33.774 PMKS yang ada di Jakarta.
Oleh karena itu, Indonesia saat ini memiliki pekerjaan rumah
menangani PMKS, khususnya Anak Jalanan yang harus segera
dituntaskan. Selain itu pemerintah daerah dan lembaga
perlindungan anak, juga diminta turun tangan. Sebab, kata
khofifah, Anak-anak Jalanan masih berusia sekolah.8
Untuk itu mengenal dan memahami Anak Jalanan mutlak
diperlukan, karena saat ini masih banyak Anak Jalanan yang tidak
mengetahui potensi yang dimilikinya dan belum mampu
mengembangkannya karena kurangnya bimbingan. Oleh kerena
7 Abuddin Nata, Persfektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran
(Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2009), h. 319. 8 https://dinsos.jakarta.go.id diakses pada 20 Juli 2018.
5
itu, pemberian bantuan bimbingan kepada Anak Jalanan sejak
dini itu menjadi sangat penting dan tidak hanya diberikan dalam
lingkungan keluarga saja, melainkan di lingkungan pendidikan
formal maupun non formal seorang anak jalanan harus diarahkan
dan dibimbing untuk mengetahui kemampuan yang dimilikinya
dan mampu mengembangkannya, serta senantiasa tumbuh
berkembang kearah yang lebih baik.
Beruntunglah saat ini di Indonesia memiliki lembaga
pendidikan non formal, yaitu komunitas KJD (Kandank Jurank
Doank) yang sangat peduli dengan Anak-anak Jalanan dan
kurang mampu. Hal itu dibuktikan oleh komunitas KJD melalui
pemberian bimbingan secara gratis yang bisa diikuti oleh siapa
saja dari semua kalangan. Berdasarkan hal tersebut, maka KJD
memiliki peran besar dalam menyiapkan insan dan sumber daya
manusia yang bermutu serta mencerdaskan kehidupan bangsa
Indonesia, khususnya dalam mengembangkan potensi yang
dimiliki anak-anak jalanan agar kelak mereka siap menghadapi
tantangan di masa depannya. Oleh karena itu, pemberian
bimbingan di KJD dilakukan dengan memanfaatkan situasi
kelompok dalam memberikan pengetahuan ke-Islaman kepada
Anak-anak Jalanan.
Pemilihan teknik atau pendekatan kelompok didasarkan
pada Al-Qur’an Surah Al-Hujurat ayat 10 yang berbunyi :
6
Artinya : “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara,
maka damaikanlah di antara kedua saudara kalian dan
bertakwalah kepada Allah supaya kalian dirahmati”. (Q.S. Al-
Hujurat [49] : 10.
Dorongan Al-Qur’an agar kaum muslimin mencintai
sesama serta merapatkan dan menyatukan barisan sesungguhnya
merupakan upaya untuk menumbuhkan perasaan cinta kepada
sesama, menguatkan kecenderungan mementingkan orang lain,
berbuat baik kepada orang-orang dan masyarakat secara umum,
melemahkan perasaan benci, dorongan melakukan kezaliman dan
permusuhan, serta melemahkan kecenderungan mementingkan
diri sendiri dan sifat egois. Tidak ada keraguan lagi bahwa
kemampuan mencintai orang lain, berbuat baik kepada orang lain,
dan melakukan tindakan-tindakan yang berfaedah bagi
masyarakat sesungguhnya menguatkan perasaaan berafiliasi
dengan kelompok serta menepis perasaan terasing dan terisolasi.9
Selain itu, Aktivitas dalam bimbingan kelompok
diarahkan untuk memperbaiki dan mengembangkan pemahaman
diri dan pemahaman lingkungan, penyesuaian diri, serta
9 Muhammad Utsman Najati, Psikologi Dalam Al-Qur’an: Terapi
Qurani Dalam Penyembuhan Gangguan Kejiwaan (Bandung: Pustaka Setia,
2005), h.442-443.
7
pengembangan diri.10
Melalui bimbingan kelompok seperti itu
diharapkan anak-anak jalanan yang menjadi peserta tertarik
mengikuti bimbingan kelompok, karena dianggap dapat
menyajikan suasana yang menarik dan dapat memenuhi
kebutuhan yang diinginkan, sehingga pengembangan
pengetahuan ke-Islaman pada Anak-anak Jalanan mudah
tercapai.
Berdasarkan pemaparan diatas, akhirnya penulis merasa
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “BIMBINGAN
KELOMPOK DALAM UPAYA PENGEMBANGAN
PENGETAHUAN KE-ISLAMAN ANAK JALANAN DI
KOMUNITAS KANDANK JURANK DOANK CIPUTAT”.
B. Identifikasi Masalah
Merujuk dari apa yang telah dijelaskan, penulis
mengidentifikasi masalah yaitu ketidakmampuan individu dalam
pengembangan pengetahuan ke-Islaman. Dalam hal ini anak-anak
jalanan di KJD yang tidak mengetahui pengetahuan-pengetahuan
dasar ajaran Islam, sehingga mereka belum mampu melaksanakan
untuk diri sendiri dan mengamalkannya kepada orang lain.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis
berusaha memfokuskan penelitian pada “Bimbingan Kelompok
10
Achmad Juntika Nurihsan, Bimbingan & Konseling Dalam
Berbagai Latar Kehidupan (Bandung:PT. Refika Aditama, Cetakan Keempat
April 2011), h.23.
8
Dalam Upaya Pengembangan Pengetahuan Ke-Islaman Anak
Jalanan di Komunitas Kandank Jurank Doank Ciputat”. Adapun
batasan masalah penelitian hanya pada variabel-variabel yang
diteliti sebagai berikut :
1. Bimbingan kelompok adalah proses pemberian bantuan yang
diberikan pada individu dalam situasi kelompok, yang
ditujukan untuk mencegah timbulnya masalah dan
mengembangkan potensi.11
2. Pengetahuan ke-Islaman penelitian ini meliputi Akidah,
Syariah, Akhlak, dan Pengamalan.12
3. Responden yang diteliti adalah anak jalanan di Komunitas
Kandank Jurank Doank Ciputat.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan di atas, maka masalah penelitian
dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah ada hubungan bimbingan kelompok dalam upaya
pengembangan pengerahuan ke-Islaman Anak Jalanan di
Komunitas Kandank Jurank Doank Ciputat?
2. Apa faktor dominan keberhasilan bimbingan kelompok
dalam upaya pengembangan pengetahuan ke-Islaman Anak
Jalanan di Komunitas Kandank Jurank Doank Ciputat??
11
Tatiek Romlah, Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok (Malang:
Universitas Negeri Malang, Cetakan ke-1 2001), h.17. 12
Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Rajawali
Pers,2008), h. 133.
9
3. Seberapa besar tingkat pengetahuan ke-Islaman pada Anak
Jalanan di Komunitas Kandank Jurank Doank Ciputat?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah tersebut maka yang
menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui hubungan bimbingan kelompok dalam
upaya pengembangan pengetahuan ke-Islaman Anak Jalanan
di Komunitas Kandank Jurank Doank Ciputat.
2. Untuk mengetahui faktor dominan keberhasilan bimbingan
kelompok dalam upaya pengembangan pengetahuan ke-
Islaman Anak Jalanan di Komunitas Kandank Jurank Doank
Ciputat.
3. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ke-Islaman Anak
Jalanan di Komunitas Kandank Jurank Doank Ciputat.
Selain itu penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat secara akademik dengan memberikan wawasan
pengetahuan dan keilmuan khususnya untuk Program Studi
Bimbingan dan Penyuluhan Islam. Serta memberikan manfaat
praktis sebagai bahan masukan untuk pihak manapun dan dapat
memberikan sumbangsih bagi kajian-kajian mengenai bimbingan
kelompok yang membahas tentang informasi penelitian mengenai
bagaimana bimbingan kelompok dalam upaya pengembangan
pengetahuan ke-Islaman Anak Jalanan di Komunitas Kandank
Jurank Doank Ciputat.
10
F. Tinjauan Pustaka
Dalam upaya menghindari bentuk plagiat, penulis
melakukan tinjauan kepustakaan guna melihat penelitian
terdahulu yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya dengan
tujuan untuk mendaptkan hasil tertentu sesuai dengan kondisi
yang ada. Penelitian terdahulu bermanfaat sebagai acuan serta
pembanding untuk melaksanakan penelitian. Adapun peneliti
memilih lima skripsi yang memiiki kemiripan judul, diantaranya
adalah sebagai berikut.
Pertama, Lita Cahaya Purnama dengan judul tesis
"Kompetensi Peserta Didik Dalam Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam Di SMAN 1 Parungpanjang". Tesis ini isinya
adalah untuk mengetahui kompetensi hasil belajar peserta didik
dalam pembelajaran Agama Islam di SMAN 1 Parungpanjang
yang mencakup kompetensi kognitif, afektif, psikomotorik. Hasil
dari penelitian diketahui bahwa (1) Kompetensi kognitif peserta
didik hanya mampu mencapai C3 (mengaplikasikan), (2)
Kompetensi afektif peserta didik mampu mencapai pada tiga
tingkatan afektif terendah, yaitu tingkatan receiving dinilai baik,
responding dinilai kurang, dan valuing dinilai kurang baik, (3)
Kompetensi psikomotorik dalam penelian ini fokus pada
kemamluan peserta didik dalam membaca Al-Qur'an. Hasilnya
menunjukan 6 dari 31 peserta didik kurang mampu membaca Al-
Qur'an dan 9 orang peserta didik buta terhadap huruf Al-Qur'an.
Adapun kekurangan dalam penelitian ini adalah kurang
11
membahas lebih lengkap mengenai ruang lingkup pembelajaran
agama Islam itu sendiri.13
Kedua, Selvya Yuliandita dengan judul skripsi " Pengaruh
Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Peningkatan
Pemahaman Self Control Siswa Kela IX di SMP N 1 Wanasari
Kabupaten Brebes Tahun Ajaran 2015/2016". Skripsi ini berisi
mengenai fenomena yang terjadi di SMP N 1 Wanasari Brebes
bahwa terdapat siswa yang memiliki pemahaman self control
yang cenderung rendah. Hasil perhitungan uji wilcoxon
menunjukan perhitungan sebelum dan setelah memperoleh
treatment, diperoleh Zhitung = 55 > Ztabel = 8 dengan taraf
signifikansi 5%, sehingga dinyatakan Ha diterima. Dengan kata
lain, terjadi perubahan tingkat kemampuan self control siswa
setelah diberikan layanan bimbingan kelompok, maka dapat
disimpulkan bahwa layanan bimbingan kelompok berpengaruh
terhadap peningkatan pemahaman self control siswa.14
Ketiga, Kurniyadi dengan judul skripsi “Pembinaan Anak
Jalanan Melalui Lembaga Sosial (Studi Kasus Pembinaan Anak
Jalanan di Lembaga Sosial Yayasan Bina Anak Pertiwi di Pasar
Minggu Jakarta Selatan). Skripsi ini membahas tentang
bagaimana pola, bentuk, dan kontribusi pembinaan anak jalanan
di Lembaga Sosial Yayasan Bina Anak Pertiwi di Pasar Minggu
13
Lita Cahaya Purnama, op.cit., h. ix. 14
Selvya Yuliandita, “Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok
Terhadap Peningkatan Pemahaman Self Control Siswa Kelas IX di SMPN 1
Wanasari Kabupaten Brebes Tahun Ajaran 2015/2016”, (Skripsi S1 Fakultas
Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, 2015).
12
Jakarta Selatan. Hasilnya adalah diketahui, bahwa pola
pembinaan yang dilakukan oleh Yayasan Bina Anak Pertiwi yaitu
melalui pendekatan kekeluargaan, atinya seorang pengurus di
lembaga bersikap bahwa anak jalanan ini telah menjadi ikatan
keluarga yang harus dibina dan dibimbing. Adapun bentuk
pembinaan di Yayasan Bina Anak Pertiwi difokuskan pada
keterampilan dan skill yang dimiliki oleh anak jalanan, sehingga
pwmbinaan di Yayasan Bina Anak Pertiwi sangat berkontribusi
dalam memberikan perubahan kepribadian mereka. Perubahan ini
dapat dilihat dari mereka yang sudah mulai mandiri, hidup bersih,
rapi, tidak berkelahi, mudah dinasehati, sopan, dan mempunyai
arah dan tujuan hidup.15
Keempat, Palti Ovu Sukisma dengan judul skripsi
“Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Motivasi
Berprestasi Pada Siswa Kelas VII C dan VII G SMPN 6 Kota
Bengkulu”. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
layanan bimbingan kelompok terhadap motivasi berprestasi pada
siswa. Dari hasil perhitungan menunjukan bahwa pada nilai t =
6.704 yang berarti ada pengaruh yang positif antara layanan
bimbingan kelompok terhadap motivasi berprestasi dengan
tingkat signifikan 0,00 (p<0,05) artinya Ha diterima.16
15
Kurniyadi, “Pembinaan Anak Jalanan Melalui Lembaga Sosial
(Studi Kasus Pembinaan Anak Jalanan di Lembaga Sosial Yayasan Bina Anak
Pertiwi di Pasar Minggu Jakarta Selatan)”, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik, UIN Jakarta, 2014). 16
Palti Ovu Sukisma, (Skripsi S1 Program Studi Bimbingan dan
Konseling Fakultas Keguruan dan Imu Pendidikan, Universitas Bengkulu,
2014).
13
Kelima, Nida Ulyanah dengan judul skripsi
“Pengembangan Nilai-Nilai Kecerdasan Spiritual Anak Jalanan
Melalui Pembinaan Keagamaan di Yayasan Rumah Belajar
Keluarga Anak Langit Tangerang”. Skripsi ini membahas
mengenai pembinaan keagamaan yang dilakukan di Yayasan
Rumah Belajar Keluarga Anak Langit Tangerang melalui ilmu
akidah, tauhid, ibadah, fiqih, akhlak, dan tajwid. Pembahasan lain
dalam skripsi ini adalah mengenai aspek kecerdasan spiritual
seperti mempertahankan keyakinan, menjalankan kewajiban
agama, dan mampu mengaplikasikan, nilai ilahiyah dalam
kehidupan sehari-hari sehingga anak jalanan dapat memaknai arti
kehidupan sesungguhnya. Hasil dari penelitian yang dilakukan
membuktikan bahwa pembinaan keagamaan yang dilakukan di
Yayasan Rumah Belajar Keluarga Anak Langit Tangerang
berdampak baik, sebab nilai-nilai kecerdasan spiritual anak
jalanan mengalami pengembangan sehinga senantiasa
menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.17
Seluruh kajian pustaka tersebut, seluruhnya melakukan
penelitian di lembaga sosial, yayasan, dan sekolah. Sedangkan
dalam penelitian ini mengambil lokasi atau tempat di sebuah
komunitas yang berstatus lembaga pendidikan non-formal.
Dengan demikian penelitian ini memiliki perbedaan subjek,
17
Nida Ulyanah, “Pengembangan Nilai-Nilai Kecerdasan Spiritual
Anak Jalanan Melalui Pembinaan Keagamaan di Yayasan Rumah Belajar
Keluarga Anak Langit Tangerang”, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi, UIN Jakarta, 2016).
14
objek, dan fokus masalah yang berbeda dengan judul-judul
penelitian terdahulu di atas.
G. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN merupakan bagian yang
menjelaskan latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan
masalah, rumusan masalah, tujuan dan mafaat penelitian, tinjauan
pustaka, sistematika penulisan, hipotesis penelitian dan pedoman
penulisan karya ilmiah.
BAB II TINJAUAN TEORI merupakan bagian yang
menjelaskan teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini.
Pertama, konsep bimbingan kelompok yang meliputi pengertian,
pelaksanaan, tujuan, fungsi, prinsip, dinamika, nilai-nilai Islam
dalam bimbingan kelompok, kegiatan kelompok, dan materi
bimbingan kelompok. Kedua, konsep pengetahuan ke-Islaman
yang meliputi, pengertian Pengetahuan, aspek pengetahuan,
ruang lingkup ke-Islaman, dan pengetian pengetahuan ke-
Islaman. Ketiga, pengertian Anak Jalanan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN merupakan
cara ilmiah yang digunakan dalam penelitian untuk mendapatkan
data. Adapun metodologi penelitiannya meliputi pendekatan dan
jenis penelitian, ruang lingkup penelitian, populasi dan sampel,
variabel penelitian, definisi operasional dan indikator penelitian,
sumber dan teknik pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas
instrumen, hipotesis penelitian, dan teknik analisis data
menggunakan uji korelasi
15
BAB IV HASIL TEMUAN DAN ANALISIS DATA
merupakan informasi hasil temuan data-data penelitian di
lapangan mengenai gambaran umum Komunitas Kandank Jurank
Doank Ciputat, yang mencakup informasi seperti sejarah dan
filosofi, profile dan visi misi, fasilitas sarana dan prasarana,
struktur kepengurusan, dan pelaksanaan bimbingan kelompok di
Komuitas Kandank Jurank Doank. Pada bab ini juga membahas
tentang hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen, serta
pembahasan mengenai analisis data yang meliputi klasifikasi
responden, uji normalitas, uji korelasi, dan pengkategorian data.
BAB V PENUTUP merupakan uraian kesimpulan
berdasarkan penelitian yang menjawab rumusan masalah di bab I
dan saran-saran rekomendasi yang menjadi penutup dari
pembahasan skripsi ini.
H. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang bersifat
sementara terhadap suatu masalah penelitian yang kebenarannya
masih lemah sehingga harus diuji secara empiris.18
Berdasarkan
perumusan masalah yang telah dikemukakan maka hipotesis yang
akan dijawab dan dibuktikan dalam penelitian adalah :
Ho : Tidak ada hubungan bimbingan kelompok dalam upaya
pengembangan pengetahuan ke-Islaman Anak Jalanan di
Komunitas Kandank Jurank Doank.
18
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian
Kuantitatif (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), h.137.
16
Ha : Ada Hubungan bimbingan kelompok dalam upaya
pengembangan pengetahuan ke-Islaman Anak Jalanan di
Komunitas Kandank Jurank Doank.
I. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
Pedoman dalam penulisan penelitian ini, peneliti mengacu
pada Surat Keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Nomor: 507 Tahun 2017 Tentang Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi).
17
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Bimbingan Kelompok
1. Pengertian dan Pelaksanaan Bimbingan Kelompok
Secara umum dapat dikatakan bahwa sebagai salah satu
teknik bimbingan, bimbingan kelompok mempunyai prinsip,
kegiatan, dan tujuan yang sama dengan bimbingan untuk
membantu individu menemukan dirinya sendiri, mengarahkan
diri, dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.1 Untuk
lebih memahaminya, para ahli mencoba untuk mengemukakan
pengertian bimbingan kelompok, sebagai berikut :
a. Romlah, mendefinisikan bahwa bimbingan kelompok
merupakan salah satu teknik pemberian bimbingan pada
individu yang dilakukan dalam situasi kelompok untuk
mencegah timbulnya masalah dan mengembangkan potensi.2
b. Prayitno, menyatakan bahwa bimbingan kelompok berarti
memanfaatkan dinamika untuk mencapai tujuan-tujuan
bimbingan dan konseling. Bimbingan kelompok lebih
merupakan suatu upaya bimbingan kepada individu-individu
melalui kelompok.3
1 Tatiek Romlah, Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok (Malang:
Universitas Negeri Malang, Cetakan ke-1 2001), h.13-14. 2 Ibid., h.3.
3 Prayitno, Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Jakarta :
Ghalia Indonesia, 1995), h. 15
18
c. Dewa Ketut Sukardi, menjelaskan bahwa bimbingan
kelompok yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan
sejumlah pesertanya bersama-sama memperoleh berbagai
bahan dari narasumber tertentu (pembimbing atau konselor)
yang berguna untuk menunjang kehidupannya sehari-hari
sebagai anggota keluarga, masyarakat, dan untuk
pertimbangan dalam pengambilan keputusan.4
Berbagai pendapat para ahli di atas telah menjelaskan
pengertian bimbingan kelompok. Namun Untuk lebih memahami
bimbingan kelompok secara menyeluruh, maka perlu dipahami
juga mengenai pelaksanaan bimbingan kelompok. Berikut
penjelasan para ahli mengenai pelaksanaan bimbingan kelompok:
a. Gazda (1989) mengemukakan bahwa pelaksanaan bimbingan
kelompok pada umumnya dilakukan di kelas dengan jumlah
antara 20 sampai 35 orang. 5
b. Achmad Juntika Nurihsan menyatakan bahwa bimbingan
kelompok dilaksanakan dalam tiga kelompok, yaitu
kelompok kecil (2-6 orang), kelompok sedang (7-12 orang),
dan kelompok besar (13-20 orang) ataupun kelas (20-40
orang).6
4 W. S. Winkel dan M.M. Sri Hastuti, Bimbingan Dan Konseling Di
Institusi Pendidikan (Yogyakarta: Media Abadi, 2004), h.13 5 Tatiek Romlah, op.cit., h.3.
6 Achmad Juntika Nurihsan, Bimbingan & Konseling Dalam
Berbagai Latar Kehidupan (Bandung:PT. Refika Aditama, Cetakan Keempat
April 2011), h.23.
19
Selain pengertian dan pelaksanaanya, kita juga harus
memahami persamaan dan perbedaan bimbingan kelompok
dengan konseling kelompok, dan psikoterapi kelompok. Ketiga
istilah tersebut sering dipertukarkan penggunaannya. Dalam hal
ini Gazda mengemukakan bahwa pengertian bimbingan
kelompok, konseling kelompok, dan psikoterapi kelompok
merupakan tiga hal yang tumpang tindih dan berkesinambungan,
mulai dari kegiatan bimbingan kelompok yang bersifat
pencegahan dan pengembangan, kegiatan konseling kelompok
yang bersifat pencegahan dan perbaikan, serta psikoterapi
kelompok yang bersifat penyembuhan.7
Berikut di bawah ini akan memperlihatkan persamaan dan
perbedaan antara bimbingan kelompok, konseling kelompok, dan
psikoterapi kelompok, seperti yang dikemukakan oleh Berg dan
Landreth.8
Bimbingan
Kelompok
Konseling
Kelompok Psikoterapi Kelompok
Fasilitator 1. Guru
2. Konselor
3. Petugas
Profesional
4. Siapa saja
yang
terampil
bimbingan
1. Konselor/
Psikolog
Khusus
Kelompok
2. Petugas khusus
pengembangan
Pribadi
1. Psikoterapis
Khusus
2. Petugas yang
memiliki basic
menangani
individu abnormal
7 Tatiek Romlah, Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok (Malang:
Universitas Negeri Malang, Cetakan ke-1 2001), h. 4. 8 Ibid. h. 9
20
Metode 1. Intruksional
2. Informatif
3. Berorientasi
pada materi
yang
diajarkan
4. Penyajian
terstruktur,
presentasi,
ceramah,
atau diskusi
1. Kelompok
latihan
berstruktur atau
kurang
berstruktur
2. Berpusat pada
proses
kelompok dan
perasaan
anggotanya
1. Kelompok kurang
berstruktur
2. Berpusat pada
proses kelompok
dan perasaan
anggotanya
Anggota 1. Setiap
individu
mengikuti,
sejauh
informasi
yang
diberikan
dapat
memenuhi
kebutuhan
1. Individu normal
yang
mempunyai
masalah
penyesuaian
yang masih
dapat diatasi
1. Individu yang
neurotis dan
psikotis yang
membutuhkan
perawatan
pengubahan
kepribadian
Dengan demikian, dalam penelitian ini, peneliti
mengambil landasan teori yang dikemukakan oleh Tatiek Romlah
mengenai pengertian bimbingan kelompok dan pelaksanaannya
yang telah dijelaskan di atas, yaitu pada dasarnya bimbingan
kelompok merupakan salah satu teknik pemberian bimbingan
pada individu yang dilakukan dalam situasi kelompok untuk
mencegah timbulnya masalah dan mengembangkan potensi yang
pada umumnya dilakukan di kelas dengan jumlah antara 20
sampai 35 orang.
21
2. Tujuan Bimbingan Kelompok
Tujuan bimbingan kelompok yang diuraikan berikut ini
berlaku juga bagi teknik-teknik kelompok yang lain. Berdasarkan
kajian terhadap beberapa tujuan bimbingan kelompok yang
dikemukakan oleh Bennett, Traxler, Jones Steffere, Stewart, dan
Gazda. Dalam penelitian ini tujuan bimbingan kelompok yang
dikemukan oleh Bennett dipandang dapat merangkum semuanya.
Bennett mengemukakan tujuan bimbingan kelompok sebagai
berikut :9
a. Memberikan kesempatan-kesempatan pada individu belajar
hal-hal penting yang berguna bagi pengarahan dirinya yang
berkaitan dengan masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi, dan
sosial.
b. Memberikan layanan-layanan penyembuhan.
c. Untuk mencapai tujuan-tujuan bimbingan secara lebih
ekonomis dan efektif daripada melalui kegiatan bimbingan
individual.
d. Untuk mempelajari masalah-masalah yang umum dialami oleh
individu dan dengan meredakan atau menghilangkan
hambatan-hambatan emosional melalui kegiatan kelompok.
3. Kegiatan Bimbingan Kelompok
Kegiatan-kegiatan dalam bimbingan kelompok
dikembangkan sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
9 Tatiek Romlah, op.cit., h.13-14.
22
Kegiatannya pun bervariasi sesuai dengan situasi dan kondisi
lingkungannya. Untuk dapat mencapai tujuan bimbingan
kelompok, maka dikembangkan berbagai macam kegiatan
bimbingan kelompok sebagai berikut:
a. Kegiatan Orientasi
Kegiatan orientasi adalah kegiatan bimbingan kelompok.
Dalam hal ini anak diberi bantuan menyesuaikan diri dengan
situasi dan kondisi lingkungan belajarnya yang bertujuan untuk
membantu individu agar merasa aman berada dalam situasi baru
dan memberikan informasi-informasi agar mereka berhasil dalam
lingkungan yang baru.10
b. Diskusi Kelompok
Menurut Bloom, diskusi kelompok merupakan usaha
bersama untuk memecahkan suatu masalah, yang memusatkan
perhatian pada masalah umum yang dihadapi, membantu
meninjau masalah secara luas dan mendalam, membantu
memberikan sumber-sumber yang dapat dipakai untuk
pemecahan masalah, dan membantu dalam pengambilan
keputusan.11
10
Tatiek Romlah, Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok (Malang:
Universitas Negeri Malang, Cetakan ke-1 2001), h.127. 11
Tatiek Romlah, Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok (Malang:
Universitas Negeri Malang, Cetakan ke-1 2001), h..89.
23
c. Permainan Simulasi
Menurut Adams permainan simulasi adalah permainan
yang dimaksudkan untuk merefleksikan situasi-situasi yang
terdapat dalam kehidupan yang sebenarnya.12
d. Sosiodrama
Sosiodrama adalah permainan peran yang ditunjukan
untuk memecahkan masalah sosial yang timbul dalam hubungan
antar manusia. Konflik-konflik sosial yang disosiodramakan
adalah konflik yang tidak mendalam, seperti pertentangan antar
kelompok sebaya, perbedaan nilai antara anak dengan orang tua,
dan nilai individu dengan lingkungannya.13
4. Fungsi Bimbingan Kelompok
Pada dasarnya mengenai fungsi, bimbingan kelompok
memiliki fungsi yang sama seperti bimbingan pada umumnya,
yaitu :14
a. Fungsi pengembangan, merupakan fungsi bimbingan dalam
mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki
individu.
b. Fungsi penyaluran, merupakan fungsi bimbingan dalam
membantu individu memilih dan memantapkan penguasaan
karier atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian,
dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam pelaksanaan fungsi
12
Ibid., h.118. 13
Ibid., h.104. 14
Achmad Juntika Nurihsan, op.cit. h.8-9.
24
ini, pembimbing perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya
di dalam ataupun di luar lembaga pendidikan.
c. Fungsi adaptasi, yaitu fungsi membantu mengadaptasikan
program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan,
minat, kemampuan, dan kebutuhan individu. Dengan
menggunakan informasi yang memadai mengenai individu,
pembimbing dapat membantu dalam memperlakukan individu
secara tepat, baik dalam memilih dan menyusun materi,
memilih metode, maupun mengadaptasikan materi dengan
kemampuan dan kecepatan individu.
d. Fungsi penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu
individu menemukan penyesuaian diri dan perkembangannya
secara optimal.
5. Prinsip-Prinsip Bimbingan Kelompok
Dalam pelaksanaan bimbingan kelompok perlu
memperhatikan beberapa prinsip-prinsip dasar untuk dijadikan
dasar pertimbangan, yaitu:15
a. Identifikasi Kebutuhan: Pembimbing mengerti kebutuhan-
kebutuhan anak, diantaranya (1) kebutuhan primer, yaitu
makan, minum, bernafas, istirahat, dan sebagainya. (2)
Kebutuhan sosial seperti kebutuhan kasih sayang, pujian,
penghargaan, terikat pada, atau menjadi bagian dari bantuan
orang lain. (3) Kebutuhan akan perasaan memadu (integrasi),
15
Sitti Hartinah, Konsep Dasar Bimbingan Kelompok (Bandung : PT.
Refika Anditama, Cetakan ke-2 Oktober 2009), h.10.
25
harmonis, seimbang, akan kebuuhan individual dan sosial,
yang bersifat kodrati.
b. Keseimbangan: Manusia mampu menjalankan fungsinya
sebagai makhluk individual dan sekaligus mahkluk sosial.
c. Perkembangan Pribadi: Individu diakui mempunyai
kemampuan, pembawaan, potensi yang berbeda satu dengan
yang lain dan sebagai mahkluk individu mempunyai hak untuk
memilih, menentukan, memutuskan, bertindak sesuai dengan
keinginannya.
d. Keselarasan: Sebagi makhluk sosial. Pilihan, putusan, dan
tindakannya tidak boleh bertentangan dengan aspek sosialnya.
6. Dinamika Bimbingan Kelompok
Dinamika mempelajari kehidupan kelompok yang
berkenaan dengan terbentuknya, berfungsinya, serta
terintegrasinya kelompok yang menunjukan seperangkat konsep
yang dapat dipergunakan untuk menggambarkan proses
kelompok.16
Dinamika kelompok merupakan jiwa yang menghidupkan
dan menghidupi suatu kelompok. Melalui dinamika kelompok
diharapkan anggota kelompok dapat dan mampu tegak sebagai
perorangan yang sedang mengembangkan dirinya dalam
hubungannya dengan orang lain untuk saling mendukung, saling
berbagi pengetahuan dan pengalaman serta mau menerima dan
16
Sitti Hartinah, Konsep Dasar Bimbingan Kelompok (Bandung : PT.
Refika Anditama, Cetakan ke-2 Oktober 2009), h.62.
26
memahami perasaan satu sama lain, sehingga cenderung
membentuk hubungan yang berarti dan memungkinkan terjadinya
proses belajar di dalam kelompok yang kohesif.17
Oleh karena itu, bimbingan kelompok yang baik adalah
apabila dalam kelompok tersebut diwarnai oleh semangat tinggi,
dinamis, hubungan yang harmonis, kerjasama yang baik, serta
rasa saling mempercayai di antara anggota saling bersikap
sebagai kawan, menghargai, mengerti, dan menerima tujuan
bersama secara positif.
7. Nilai –Nilai Islam dalam Bimbingan Kelompok
Merujuk pada penjelasan-penjelasan sebelumnya,
mengenai bimbingan kelompok yang meliputi pengertian,
pelaksanaan, tujuan, fungsi, prinsip, dan dinamika bimbingan
kelompok. Keseluruhan penjelasan tersebut, menurut Hanna
Djumhana Bastaman mengandung nilai-nilai ke-Islaman yang
berdasarkan Al-Qur’an, yaitu :
a. Silaturahim: Islam selalu menganjurkan umatnya untuk
menjalin silaturahim sebagai landasan kokoh hubungan sosial
untuk menjaga kerukunan. Cara termudah yang dianjurkan
adalah mengucapkan salam, bertutur kata yang lembut,
memberikan senyuman, dan berjabat tangan. Cara-cara
tersebut merupakan usaha untuk saling mengenal antara pihak
17
Sitti Hartinah, Konsep Dasar Bimbingan Kelompok (Bandung : PT.
Refika Anditama, Cetakan ke-2 Oktober 2009), h.64.
27
yang dibimbing dengan pembimbing untuk menanamkan
kepercayaan.
b. Musyawarah: Pentingnya musyawarah dalam pandagan Islam
terbukti dari adanya Surah Asy-Syuura di dalam Al-Qur’an
yang artinya musyawarah. Dalam bimbingan kelompok,
keterampilan musyawarah perlu dikuasai oleh pembimbing
untuk memecahkan masalah dalam kelompok dan menghindari
sikap menggurui yang selalu merasa benar sendiri. Adapun
bentuk musyawarah dalam bimbingan kelompok adalah
diskusi kelompok.
c. Fitrah: Manusia menurut Islam dilahirkan dalam keadaan
fitrah, yaitu berbagai kemampuan atau potensi bawaan dan
kecenderungan sebagai muslim.
8. Materi Bimbingan Kelompok
a. Materi khusus
Meliputi kegiatan penyelenggaraan bimbingan kelompok
yang membahas aspek-aspek pribadi, yaitu hal-hal yang
mengkut:18
1. Kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertaqwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
2. Pengenalan dan penerimaan perubahan serta pertumbuhan dan
perkembangan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri.
18
Sitti Hartinah, Konsep Dasar Bimbingan Kelompok (Bandung : PT.
Refika Anditama, Cetakan ke-2 Oktober 2009), h.106-107.
28
3. Pengenalan tentang kekuatan diri sendiri, bakat dan minat,
serta penyaluran dan pengembangannya.
4. Pengenalan tentang kelemahan diri sendiri dan upaya
penanggulangannya.
5. Kemampuan mengambil keputusan dan pengarahan diri
sendiri.
b. Materi Umum
Melalui dinamika dalam bimbingan kelompok, dapat
dibahas berbagai ha yang sangat beragam (dan tidak terbatas)
yang berguna bagi siswa (dalam segenap bidang bimbingan).
Materi tersebut meliputi :19
1. Pemahaman dan pemantapan kehidupan keberagamaan dan
hidup sehat.
2. Pemahaman dan penerimaan diri sendiri dan orang lain
sebagaimana adanya (termasuk perbedaan individu, sosial, dan
budaya, serta permasalahannya.
3. Pemahaman tentang emosi, prasangka, konflik, dan peristiwa
yang terjadi di masyarakat, serta pengendalian atau
pemecahannya.
4. Pemahaman tentang adanya berbagai alternatif pengambilan
keputusan dan berbagai konsekuensinya.
5. Pengembangan hubungan sosial yang efektif dan produktif.
6. Pengembangan sikap dan pemahaman hasil belajar.
19
Ibid.
29
B. Konsep Pengetahuan Ke-Islaman
1. Pengertian Pengetahuan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa,
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui, berkenaan
dengan hal materi pelajaran.20
Untuk pengertian ini, seringkali
dihubungkan dengan sekolah dan pendidikan, padahal pengertian
pengetahuan dimaksudkan tidak hanya terbatas pada kedua hal
tersebut, karena dalam kegiatan sehari-hari yang kita lakukan
juga dapat memberikan pengetahuan. Sesunguhnya memahami
dan mencoba melakukannya adalah cara termudah untuk
mendapatkan pengetahuan.
The Encyclopedia of Philosophy, Paul Edwards
mengemukakan definisi pengetahuan bahwa “secara etimologi
pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu
knowledge. Dalam kamus filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan
(knowledge) adalah proses kehidupan yang diketahui manusia
secara langsung dari kesadarannya sendiri. Dalam perstiwa ini
yang mengetahui (subjek) memiliki objek didalam dirinya sendiri
sedemikian aktif sehingga yang mengetahui itu menyusun yang
diketahui pada dirinya sendiri dalam kesatuan aktif.21
Untuk lebih
memahaminya, para ahli mencoba untuk mengemukakan
pengertian pengetahuan, sebagai berikut :
20
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008), hlm. 1377 21
Amsal Bakhtiar, Filsafat Ilmu, (Jakarta: Rajawali Pers, 2004), h.
86.
30
a. Menurut Notoatmodjo, pengetahuan adalah hasil dari
mengetahui yang didapat setelah melakukan penginderaan
terhadap objek tertentu.22
b. Menurut Ahmad Tafsir, pada dasarnya adalah keadaan
mental yang mengetahui sesuatu tentang suatu objek.23
c. Menurut Onny S. Prijono, pengetahuan adalah nilai yang
membuat orang untuk selalu tahu (sadar) tentang apa yang
dia lakukan dan mandiri.
d. Menurut Ngatimin, pengetahuan adalah ingatan atas bahan-
bahan yang telah dipelajari dan mengingat kembali
sekumpulan bahan yang lebih luas.
e. Menurut Pudjawidjana, pengetahuan adalah reaksi manusia
atas rangsanganya oleh alam sekitar melalui sentuhan objek
dengan indera.24
Berdasarkan pengertian pengetahuan menurut para ahli di
atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengetahuan bisa
diartikan sebagai segala hal yang diperoleh dari proses
persentuhan pancaindera terhadap objek tertentu, bisa pula
melalui proses belajar dan mengamati sekitar.
22
Soekidjo, Notoadmodjo, Metodologi Penelitian Kesehatan,
(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), h. 35. 23
Ahmad Tafsir, Filsafat Ilmu, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2004), h. 144. 24
http://dilihatya.com/1520/pengertian-pengetahuan-menurut-para-
ahli diakses pada 5 Oktober 2018.
31
2. Ruang Lingkup Ke-Islaman
Pembahasan terkait ruang lingkup ke-Islaman sangat
berkaitan sekali dengan teori keagamaan, oleh karena itu
pembahasan dibagi menjadi dua, yaitu mengenai keagamaan dan
ke-Islaman.
a. Keagamaan
Agama dianggap sebagai kata yang berasal dari bahasa
sansekerta yang artinya “tidak kacau”. Agama diambil dari dua
akar suku kata, yaitu a yang berarti “tidak” dan gama yang berarti
“kacau”. Hal itu mengandung pengertian bahwa agama adalah
suatu peraturan yang mengatur keidupan manusia agar tidak
kacau. Pada dasarnya semua agama mengajarkan perdamaian dan
sikap kasih pada sesama manusia.25
Menurut inti maknanya yang khusus, kata agama dapat
disamakan dengan kata religion dalam bahasa Inggris, religie
dalam bahasa Belanda, keduanya berasal dari bahasa latin,
religio, dari akar kata religare yang berarti mengikat.26
Maksudnya dengan bereligi, seseorang mengikat dirinya kepada
Tuhan.27
25
Syamsul Arfyn Munawwir, “Makna Agama Dan Keberagaman
Bagi Manusia”, artikel diakses pada 4 Oktober 2017 dari
Sosbud.kompasiana.com 26
Dadang Kahmad, Sosiologi Agama (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2000), h.13. 27
Rusmin Tumanggor dan Kholis Ridho, Antropologi Agama
(Jakarta: UIN Jakarta, 2014), h.18.
32
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan
peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah
yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta
lingkungannya.28
Emile Durkheim mengatakan bahwa agama adalah suatu
sistem terpadu yang terdiri atas kepercayaan (religious belief /
sakral) dan parktik yang berhubungan dengan hal yang suci. Tata
cara yang dibuat sebagai bentuk pembuktian keimanan atau
keyakinan sesseorang dilakukan melalui rutinitas peribadatan,
agar mencapai rohani yang sempurna kesuciannya.29
Agama mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya,
hubungan sesama saudaranya. Ada ibadah yang dikerjakan
manusia untuk mencari keridhaan Tuhan sebagai pencipta.
Melalui ibadah-ibadah itu ia dapat membersihkan jiwanya,
menumbuhkan rasa tenang dalam kalbunya. Dibalik itu terdapat
norma-norma hukum, akhlak yang menggariskan apa yang patut
dilakukan sebagai individu, anggota keluarga atau sebagai
anggota masyarakat.30
Agama merupakan pendidikan yang memperbaiki sikap
dan tingkah laku manusia. Membina budi pekerti luhur seperti
kebenaran, keikhlasan, kejujuran, keadilan, kasih sayang, cinta-
28
Rusmin Tumanggor dan Kholis Ridho, Antropologi Agama
(Jakarta: UIN Jakarta, 2014), h.18. 29 Ibid., h. 18-19. 30
Muhammad Abdul Qodir Ahmad, dkk., Thuruqu Ta’limi Al-
Tarbiyah Al-Islamiyah (T.tp: T.pn., t.t.), h. 15-16.
33
mencintai dan menghidupkan hati nurani manusia untuk
memperhatikan (muraqabah), baik dalam bersendirian maupun
bersama orang lain.31
Selain itu Agama merupakan sarana yang
menjamin kelapangan dada dalam mewujudkan kebahagiaan
individu dan menumbuhkan ketenangan hati pemeluknya. Agama
akan memelihara manusia dari penyimpangan, kesalahan dan
menjauhkannya dari tingkah laku yang negatif, bahkan agama
akan membuat hati orang jernih, halus dan suci.32
Agama bertujuan membentuk pribadi yang cakap untuk
hidup dalam masyarakat di kehidupan duniawi sebagai jembatan
emas untuk mencapai kebahagian ukhrawi.33
Agama memberikan
kepada kita nilai-nilai rohani yang merupakan kebutuhan pokok
kehidupan manusia, bahkan kebutuhan fitrahnya.34
Lebih lanjut
para ahli mengemukakan pendapat mengenai definisi agama
sebagai berikut :
1. Menurut Prof. K.H M. Taib Thahrir Abdul Muin, agama
adalah suatu peraturan Tuhan yang mendorong jiwa seseorang
yang mempunyai akal memegang peraturan Tuhan dengan
kehendaknya sendiri untuk mencapai kebahagiaan hidup dan
kebahagiaan kelak di akhirat.35
2. Menurut Drs. Sidi Gazalba, agama adalah kepercayaan kepada
Tuhan dan hubungan manusia dengan Kudus, dihayati sebagai
31
Muhammad Abdul Qodir Ahmad, dkk, loc.cit. 32
Ibid, h.14. 33
Ibid. h.13. 34
Ibid. 35
Asian Hady, Pengantar Fildafat Agama (Jakarta: Rajawali
Pers,1986), h.7.
34
hakekat yang gaib hubungan manusia menyatakan diri dalam
bentuk serba sistem kutur dan sikap hidup berdasarkan doktrin
tertentu.36
3. Menurut M. Natsir, agama adalah kepercayaan dan cara hidup
yang mengandung faktor percaya dengan adanya Tuhan sebagi
sumber dari segala hukum dan nilai hidup.37
Oleh karena itu, agama sangat memegang peranan penting
dalam menentukan langkah hidup seseorang. Agama merupakan
landasan atau fondasi dalam bergerak atau menjalankan amanah,
bahkan Al- Ghazali menyebutkan agama menentukan tingkah
laku manusia, untuk mencapai tujuannya sebagai makhluk
individu, manusia harus bisa membedakan mana yang haq dan
mana yang bathil.38
Dengan demikian, jelaslah betapa penting
peranan nilai spiritual, hanya nilai-nilai spiritual itu sajalah yang
mampu membimbing manusia kepada jalan kebenaran, kebaikan
dan keadilan. Nilai spiritual inilah yang mampu memberikan
kemampuan-kemampuan yang luar biasa.39
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa agama adalah suatu sistem kepercayaan kepada Tuhan
sebagai pencipta, pengawas, dan penyembahan kepada Tuhan
yang didasarkan atas keyakinan tertentu untuk mencapai
kebahagaian di dunia dan akhirat.
36
Ina Nurul Lestari “Pelaksanaan Bimbingan Agama Dalam
Mengembangkan Kecerdasan Spiritual Anak di Sekolah Alam Depok”, (Skripsi
S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Jakarta, 2010), h. 12. 37
Ibid. 38
Arif, loc.cit. 39
Muhammad Abdul Qodir Ahmad, dkk., op.cit, h. 14.
35
b. Ke-Islaman
Agama Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah
SWT kepada Nabi Muhammad SAW untuk disampaikan keapada
seluruh manusia. Agama Islam merupakan agama terakhir dan
penyempurnaan dari agama-agama terdahulu.40
Oleh karena itu
ke-Islaman dalam hal ini dimaksudkan pada seluruh aspek
kehidupan yang mengatur kehidupan manusia dalam berbagai
hubungan, sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam yang
berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadist.41
Dengan begitu setiap
individu senantiasa menjalankan perintah Allah dan menjauhi
segala larangan-Nya serta mampu mencontoh sikap yang dimiliki
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, sehingga setiap individu
senantiasa berserah diri, tunduk, patuh, dan taat dengan sepenuh
hati kepada kehendak Ilahi agar mendapatkan kedamaian,
kesejahteraan, dan keselamatan dunia dan akhirat.
Ajaran Islam dikalangan umatnya merupakan salah satu
bentuk manifestasi cita-cita hidup untuk melestarikan,
mengalihkan, menanamkan, dan mentransformasikan nilai-nilai
ke-Islaman kepada pribadi penerusnya, dengan berharap pribadi
seorang muslim memiliki nilai-nilai yang di dasari atau dijiwai
oleh iman dan taqwa kepada Allah SWT sebagai sumber mutlak
yang harus ditaati. Adapun dimensi kehidupan yang mengandung
40
Chintya Puspita Sari “Pelaksanaan Bimbingan Rohani Islam
Dalam Meningkatkan Etos Kerja Kepolisian di Polres Jakarta Pusat”, (Skripsi
S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Jakarta, 2010). 41
Ibid.
36
nilai-nilai ideal Islam dapat dikategorikan kedalam tiga kategori,
yaitu :42
a. Dimensi yang mengandung nilai yang meningkatkan
kesejahteraan hidup manusia di dunia.
b. Dimensi yang mengandung nilai yang mendorong manusia
untuk meraih kehidupan di akhirat yang membahagiakan.
c. Dimensi yang mengandung nilai yang dapat memadukan
antara kepentingan hidup di dunia dan ukhrawi.
Materi ke-Islaman adalah semua bahan yang disampaikan
kepada sasaran dengan bersumber pada Al-Qur’an dan Hadist.43
Dengan penekanannya adalah pada aspek praktis, bukan
teoritis.44
Jika mengikuti sistematik Iman, Islam dan Ihsan yang
berasal dari Nabi Muhammad, dapat dikemukakan bahwa materi
dasar agama Islam terdiri atas akidah, syari’ah, akhlak, amal.45
Pertama Akidah, merupakan fondasi utama dalam ajaran
Islam. Karena itu, ia merupakan dasar – dasar pokok kepercayaan atau
keyakinan seseorang yang wajib dimilikinya untuk dijadikan pijakan
dalam segala sikap dan tingkah lakunya sehari – hari. Sistem keyakinan
atau akidah Islam, pada intinya dibangun diatas enam dasar keimanan
yang lazim, disebut rukun iman. Rukun iman merupakan materi utama
42
Zakiah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara,
2006), h. 31. 43
Mohammad Thohir, Konseling Rumah Sakit, (Draft: Buku
Perkuliahan Program S-1 Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas
Dakwah dan Komunikasi, IAIN Sunan Ampel), h.14 44
Departemen Agama RI, Panduan Penyuluh Agama, (Jakarta:
DEPAG RI, 1987),h. 36. 45
Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Rajawali
Pers,2008), h. 133.
37
yang wajib di pelajari pada bab akidah, yang tujuannya agar dapat
mengetahui, menyebutkan dan beriman kepada rukun iman, sehingga
menyadarkan bahwa individu adalah hamba dan ciptaan Allah.
Serta menanamkan keyakinan yang teguh akan adanya Allah,
Malaikat, Kitab-Kitab Suci, Nabi dan Rasul Allah, Hari akhir,
serta Qodo dan Qodar.46
Kedua, Syariah yaitu tata aturan yang mengatur pola
hubungan manusia dengan Allah yang disebut ibadah dan
hubungan manusia dengan sesamanya yang disebut muamalah.
Dengan demikian syariah meliputi ibadah dan muamalah.
Adapun materi-materi yang disampaikan yaitu, memahami
ketentuan thaharah (bersuci), tata cara shalat, tata cara puasa,
memahami zakat, memahami hukum Islam tentang
penyembelihan hewan dan memahami hukum Islam tentang
haji dan umrah.47
Ketiga Akhlak, berfokus dalam menumbuhkan
kesadaran pribadi yang tinggi, bahwa segala tindak-tanduk dan
amal perbuatannya tidak akan terlepas dari pengawasan Allah
SWT. Sehingga senantiasa mencerminkan sikap yang baik
seperti dimiliki oleh Rasulullah SAW diantaranya, cerdas,
jujur, dan amanah.48
46
Romli Mubarok, Studi Islam Merespon Perkembangan Zaman,
hlm. 45 47
Miftah Ahmad Fathoni, Pengantar Studi Islam (Pendekatan Islam
dalam Memahami Agama), hlm.64 48
Departemen Agama RI, loc.cit.
38
Keempat, pengamalan dalam dimensi keberagamaan
adalah sejauh mana implikasi ajaran agama mempengaruhi
seseorang dalam kehidupan sosial, yakni bagaimana individu
berelasi dengan dunianya terutama dengan manusia lain..
Menurut Djamaludin Ancok dimensi pengamalan
menunjukkan pada seberapa tingkatan muslim berperilaku
dimotivasi oleh ajaran-ajaran agama Islam yang berpedoman
pada Al-Qur’an dan Hadits.49
Dengan demikian berdasarkan penjelasan di atas, maka
pengetahuan ke-Islaman yang digunakan oleh peneliti hanya
berfokus pada pegangan hidup atau akidah, sikap hidup yang
mengarahkan perbuatan atau akhlak, jalan hidup atau syari’ah,
dan pengamalan. Keempat aspek ini saling berhubugan dalam
mengatur kehidupan manusia dalam semua aspek dan dimensi,
baik individual maupun sosial.
C. Anak Jalanan
Pengertian anak jalanan telah banyak dikemukakan oleh
banyak ahli. Secara khusus, anak jalanan menurut PBB adalah
anak yang menghabiskan sebagian waktunya dijalanan untuk
bekerja, bermain, ataupun melakukan aktifitas lainnya. Menurut
Departemen Sosial RI, anak jalanan adalah anak yang
menghabiskan sebagian besar waktunya untuk melakukan
kegiatan hidup sehari-hari di jalanan, baik untuk mencari nafkah
49 Djamaludin Ancok, Psikologi Islami (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
1995), hlm. 80.
39
atau berkeliaran di jalanan dan tempat-tempat umum lainnya.
Anak jalanan mempunyai ciri-ciri , usia antara 5-18 tahun,
melakukan kegiatan atau berkeliaran di jalanan, penampilannya
kebanyakan kusam dan pakaian tidak terurus, mobilitasnya
tinggi. Berdasarkan hasil kajian lapangan, secara garis besar anak
jalanan dibedakan dalam tiga kelompok:50
a. Children on the street, yakni anak-anak yang mempunyai
kegiatan ekonomi sebagai pekerja anak di jalan, tetapi masih
mempunyai hubungan yang kuat dengan orang tua mereka.
b. Children of the street, yakni anak-anak yang berpartisipasi
penuh dijalanan, baik secara sosial maupun ekonomi. Sebagian
diantara mereka masih memiliki hubungan dengan orang
tuanya, tetapi waktu pertemuan mereka tidak menentu.
c. Children from family of the street, yakni anak-anak yang
bersal dari keluarga yang hidup dijalanan.
D. Kerangka Pemikiran
Kebutuhan dan dorongan akan bimbingan sangat
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor filosofis dan psikologis.
Latar belakang filosofis berkaitan dengan pandangan hakikat
manusia. Aliran ini berpandangan, bahwa manusia memiliki
potensi untuk dapat dikembangkan seoptimal mungkin.
Sedangkan latar belakang psikologis berkaitan erat dengan proses
50
Nida Ulyanah, “Pengembangan Nilai-Nilai Kecerdasan Spiritual
Anak Jalanan Melalui Pembinaan Keagamaan Di Yayasan Rumah Belajar
Kelurga Anak Langit Tangerang”, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, UIN Jakarta, 2016), h.39-43
40
perkembangan manusia yang sifatnya unik, berbeda dari individu
lain dalam perkembangannya. Implikasi dari keragaman ini ialah
bahwa individu memiliki kebebasan dan kemerdekaan untuk
memilih dan mengembangkan diri sesuai dengan keunikan atau
tiap-tiap potensi tanpa menimbulkan konflik dengan
lingkungannya.51
Pada dasarnya, bimbingan merupakan upaya pembimbing
untuk membantu mengoptimalkan individu.52
Adapun salah satu
teknik atau pendekatan bimbingan, yaitu dilakukan secara
kelompok. Pemilihan teknik atau pendekatan kelompok
didasarkan oleh kebutuhan-kebutuhan jiwa anak, khususnya anak
jalanan.
Kedua faktor yang mempengaruhi akan dorongan
terhadap bimbingan dan kebutuhan jiwa anak jalanan yang telah
dijelaskan di atas memperjelas bahwa, manusia lahir memiliki
fitrah yang harus dikembangkan. Abdul Majid meninjau konsep
kompetensi dalam pendidikan agama Islam dari sudut pandang
Al-Qur’an, diantaranya dalam surah az-Zumar ayat 9 yang
berbunyi :
51
Achmad Juntika Nurihsan, op.cit., h.1. 52
Ibid. h.7.
41
ه ة رب ذر الخرة ويرجو رح يل ساجداا وقائما ي ن هو قاهت آنء الل آم
ما يتذكر آولوا اللباب هين ل يعلمون ا ين يعلمون و ال توي ال يس
قل هل
Artinya : “(apakah kamu hai orang musrik yang lebih
beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam
dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat
dan mengharapkan rahmat Tuhannya?Katakanlah : “Adakah
sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang
tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang
dapat menerima pelajaran”53
Merujuk pada ayat di atas menunjukkan bahwa orang –
orang beriman diperintahkan untuk masuk Islam secara
menyeluruh, dan setan adalah musuh orang – orang beriman yang
nyata. Dengan demikian orang beriman wajib mempelajari Islam
secara menyeluruh, mengetahui akidah, akhlak, syari’ah, dan
pengamalan.
Antara akidah, syari’ah, dan akhlak masing-masing saling
berkaitan. Akidah/Iman merupakan keyakinan yang mendorong
seorang muslim untuk melaksanakan syari’ah. Apabila syari’ah
telah dilaksanakan berdasarkan akidah akan lahir akhlak. Oleh
karena itu, iman tidak hanya ada di dalam hati, tetapi ditampilkan
dalam bentuk pengamalan.
53
Abdul Majid, op.cit., h.85.
42
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
1. Mencegah Masalah
2. Mengembangkan diri
1. Aqidah
2. Syariah
3. Akhlak
4. Pengamalan
Bimbingan
Kelompok
Pengetahuan
Ke-Islaman
43
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Metodologi penelitian adalah pembahasan mengenai
konsep teoritik berbagai metoda yang dalam karya ilmiah
dilanjutkan dengan pemilihan metoda yang digunakan.
Pengertian metodologi adalah pengkajian terhadap langkah-
langkah yang sistematis dalam menggunakan metoda ini
digunakan untuk mengumpulkan data yang akurat dan
menganalisa data tersebut agar dapat terungkap dan memperoleh
ilmu atau jawaban atas permasalahan yang sedang diteliti.1
Adapun pendekatan yang digunakan peneliti adalah kuantitatif
dengan jenis penelitian deskriptif analisis.
Metode ini sebagai metode ilmiah atau scientific karena
telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit atau empiris,
obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini disebut
metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka
dan analisis menggunakan statistik.2 Sedangkan jenis penelitian
deskriptif analisis, yaitu penelitian yang bertujuan menuturkan
dan menafsirkan data yang berkenaan dengan fakta, keadaan,
1 Sedarmayanti & Syarifudin Hidayat, Metoologi Penelitian
(Bandung : CV. Mandar Maju, 2011), h. 25 2 Sugiyono, Metode PenelitianKuantitatif Kualitatif dan R&D
(Bandung: Alfabeta, 2012), h.7.
44
variabel, dan fenomena yang terjadi saat penelitian berlangsung
dan menyajikan apa adanya.3
B. Ruang Lingkup Penelitian
Pada bagian ini peneliti akan menjelaskan ruang lingkup
dalam penelitian ini, diantaranya :
1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Komunitas Kandank Jurank
Doank yang beralamat di Komplek Alvita Blok Q No.14 Sawah
Baru Ciputat 15413 dan dipilih secara sengaja dengan alasan :
a. Komunitas Kandank Jurank Doank memberikan bimbingan,
pendidikan, pengajaran dan pembelajaran secara gratis pada
semua kalangan, khususnya anak jalanan yang tidak
mendapatkan pendidikan formal (Sekolah).
b. Komunitas Kandank Jurank Doank memberikan bimbingan
kepada anak jalanan melalui pendekatan kelompok.
c. Adanya keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga yang dimiliki
peneliti.
Adapun waktu penelitian dalam penulisan skripsi ini
dimulai sejak bulan April 2017 sampai dengan Agustus 2018.
3 M. Subana, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah (Bandung: Pustaka Setia,
2005), h. 89.
45
2. Subyek dan Obyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah sekelompok orang
yang dapat memberikan informasi sesuai dengan obyek yang
diteliti, yaitu anak-anak jalanan di Komunitas Kandank Jurank
Doank Ciputat. Sedangkan obyek adalah keseluruhan masalah
yang diteliti, dalam hal ini adalah bimbingan kelompok dalam
upaya pengembangan pengetahuan ke-Islaman anak jalanan di
Komunitas Kandank Jurank Doank Ciputat.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah serumpun atau sekelompok obyek yang
menjadi sasaran penelitian.4 Berdasarkan judul penelitian yang
peneliti pilih, maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
anak jalanan di Komunitas Kandank Jurank Doank Ciputat
sebanyak 50 orang. Sedangkan sampel adalah bagian dari
kumpulan obyek penelitian (populasi) yang dipelajari dan
diamati.5
Sehubungan dengan jumlah populasi yang kurang dari
100. Maka, dengan begitu dalam penelitian ini peneliti
menghendaki seluruhnya untuk dijadikan responden penelitian,
yaitu sebanyak 50 anak-anak jalanan di Komunitas Kandank
Jurank Doank Ciputat.
4 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Jakrta: Prenada
Media Group, 2010), h. 99. 5 Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya,1994), h. 78.
46
D. Definisi Operasional dan Indikator Penelitian
Definisi operasional adalah definisi yang menjadikan
variabel-variabel yang sedang diteliti menjadi bersifat operasional
dalam kaitannya dengan proses pengukuran variabel-variabel
tersebut. Definisi Operasional memungkinkan sebuah konsep
yang bersifart abstrak dijadikan suatu yang operasional sehingga
memudahkan peneliti dalam melakukan pengukuran.6 Adapun
definisi operasional dalam penelitian ini dapat dilihat melalui
tabel yang telah peneliti buat, sebagai berikut :
Tabel 1.
Definisi Operasional dan Indikator Variabel X
Variabel
X
Teori Dimensi Indikator
Bimbingan
Kelompok
Tatiek Romlah
Bimbingan
kelompok adalah
proses pemberian
bantuan pada
individu dalam
situasi kelompok,
yang ditujukan
untuk mencegah
timbulnya masalah
dan
mengembangkan
potensi.
1. Pencegahan
Masalah
a. Mempererat
Silaturahim :
b. Bermusyawarah :
c. Mengahargai
Perbedaan :
d. Berbuat Baik :
2. Mengembangkan
Potensi
a. Menyalurkan
Minat Bakat
b. Mengasah
Kreatifitas
c. Kemampuan
Komunikasi
6 Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif
(Yogyakarta : Graha Ilmu, 2006), h. 27.
47
Tabel 2.
Definisi Operasional dan Indikator Variabel Y
Variabel Y Teori Dimensi Indikator
Pengetahuan
Ke-Islaman
M. Daud Ali
Pengetahuan ke-
Islaman adalah
semua bahan yang
disampaikan
kepada sasaran
dengan bersumber
pada Al-Qur’an
dan Hadist,
dengan mengikuti
sistematik Iman,
Islam dan Ihsan
yang berasal dari
Nabi Muhammad,
yang terdiri atas
akidah, syari’ah,
akhlak, amal
1. Akidah
a. Percaya atau yakin
terhadap Allah SWT,
Malaikat, Kitab-kitab
Suci, Nabi dan Rasul
serta Qodha dan
Qodar
2. Syariah a. Ibadah
b. Muamalah
3. Akhlak a. Cerdas
b. Jujur
c. Amanah
4. Pengamalan a. Perbuatan
b. Tanggungjawab
E. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu :
1. Variabel Independen (X)
48
Variabel Independen atau variabel bebas dalam penelitian
ini adalah bimbingan kelompok yang mengarah untuk mencegah
timbulnya masalah dan mengembangkan potensi.
2. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen atau variabel terikat dalam penelitian
ini adalah pengetahuan ke-Islaman yang meliputi Akidah,
Syariah, Akhlak, dan Pengamalan.
F. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Maksud dari sumber data yaitu unsur utama yang
dijadikan sasaran dalam penelitian untuk memperoleh data-data
konkret dan yang dapat memberikan informasi untuk
memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini.7 Adapun
sumber data dalam penelitian ini dikelompokan menjadi dua,
yaitu :
1. Data Primer
Data primer yaitu data yang langsung diperoleh dari
sumber data pertama dilokasi penelitian atau obyek penelitian.8
Adapun sumber data pertama dalam penelitian ini diperoleh dari
narasumber melalui penelitian langsung dengan teknik
pengumpulan data sebagai berikut :
7 Shinta Paramita “Efektifitas Penanganan Masalah Rumah Tangga
Melalui Lembaga Pelayanan Konsultasi di Masjid Agung Al Azhar Jakrta,”
(Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri
Jakarta, 2009), h. 10 8 Burhan Bungin, op.cit., h. 122.
49
a. Observasi atau Pengamatan
Semua bentuk penelitian, baik kualitatif maupun
kuantitatif mengandung aspek observasi di dalamnya yang
diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat
fenomena yan muncul dan mempertimbangkan hubungan antar
aspek fenomena tersebut.9 Dengan menggunakan observasi,
peneliti berusaha mengamati dan mencatat segala sesuatu yang
terjadi saat melakukan pengamatan. Adapun pengamatan yang
dilakukan meliputi pelaksanaan bimbingan kelompok yang di
terapkan dan kompetensi ke-Islaman yang dimiliki anak jalanan
di Komunitas Kandank Jurank Doank Ciputat.
b. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu.10
Mengajukan
pertanyaan untuk mendapat jawaban yang benar merupakan
pekerjan yang cukup sulit, wawancara merupakan cara yang
umum dan ampuh untuk memahami keinginan/kebutuhan.11
Dalam hal ini wawancara dilakukan terhadap pihak Komunitas
Kandank Jurank Doank (KJD) yang terkait di dalamnya untuk
mendapatkan data yang dibutuhkan, khususnya data lembaga atau
9 E. Kristi Perwandari, Pendekatan Kuaitatif untuk Penelitian
Perilaku Manusia (Depok: LPSP3-UI, 2011), Cet. Ke-4, h.134. 10
Lexy J. Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif : Teori dan
Praktik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h. 143. 11
Sedarmayanti & Syarifudin Hidayat, op.cit., h. 80.
50
dalam hal ini adalah komunitas yang dijadikan tempat penelitian.
Adapun jumlah narasumber yang akan diwawancarai dalam
penelitian ini berjumlah dua orang, yang terdiri dari satu orang
pendiri KJD dan satu orang pembimbing di KJD.
c. Kuisioner atau Angket
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.12
Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua
skala yaitu skala bimbingan kelompok dan skala pengetahuan ke-
Islaman. Adapun skala masing-masing variabel tersebut, dapat
dilihat pada tabel kisi-kisi instrumen (blue print) di bawah ini.
Tabel 3.
Blue Print Variabel X
VARIABEL DIMENSI INDIKATOR ITEM
(+) (-)
Bimbingan
Kelompok
(X)
Pencegahan
Masalah
a. Mempererat
Silaturahim
1, 2, 3
4
b. Bermusyawarah
5, 6
7
c. Menghargai
perbedaan
8, 9, 10 11
12
Sugiyono, op.cit., h.142.
51
d. Berbuat baik 13, 14 12
Mengembankan
Potensi
a. Menyalurkan
minat dan
bakat
16,17 15
b. Mengasah
kreativitas
19, 20 18
c. Melatih
kemampuan
komunikasi
21, 23 22
TOTAL 16 7
Tabel 4.
Blue Print Variabel Y
VARIABEL DIMENSI INDIKATOR
ITEM
(+) (-)
Kompetensi
Ke-Islaman
(Y)
Akidah a. Percaya atau
yakin terhadap
Allah SWT,
Malaikat, Kitab-
kitab, Nabi dan
Rasul, Hari
Akhir, Serta
Qadha dan Qadar
24,25,26,27 28,29
52
Syariah a. Ibadah 30,31,32,33 37,38
b. Muamalah 34,35,36 39
Akhlak a. Cerdas 40,41,42 43
b. Jujur 44,45 46
c. Amanah 48, 49 47
Amal a. Perbuatan 50,52 51
b. Tanggungjawab 53,54 55
TOTAL 22 10
d. Dokumen
Dokumen adalah catatan yang dapat berupa secarik kertas
yang berisi tulisan mengenai kenyataan, bukti, ataupun informasi,
dapat pula berupa foto, pita-kaset atau pita recording, slide, mikro
film dan film. Dokumen tersebut berguna sebagai bukti sumber
data untuk membuka kesempatan untuk lebih memperluas
pengetahuan terhadap sesuatu yang diselidiki atau diteliti.13
Adapun dalam hal ini peneliti berusaha mendokumentasikan
pelaksanaan bimbingan kelompok, fasilitas yang ada, dan arsip-
arsip yang dimiliki seperti struktur organisasi, jadwal kegiatan,
serta hasil karya anak-anak jalanan di Komunitas Kandank Jurank
Doank Ciputat.
13
Sedarmayanti & Syarifudin Hidayat, op.cit., h. 86.
53
2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang langsung diperoleh dari
sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang dibutuhkan.14
Adapun dalam hal ini peneliti berusaha memperolaeh sumber
data kedua dari buku, skripsi, tesis, majalah, jurnal, internet, dan
literature lainya yang dapat memberikan informasi tambahan
berkaitan dengan masalah yang diteliti.
G. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1. Uji Validitas
Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat ukur itu
mengukur apa yang ingin di ukur. Suatu instrumen yang valid
akan memiliki validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang
tidak valid akan memilki validitas yang rendah.15
Adapun Rumus
yang bisa digunakan untuk mengukur validitas instrument
penelitian (angket) adalah rumus Pearson Product Moment.
Untuk memudahkan uji validitas dalam penelitian ini, peneliti
juga menggunakan bantuan sofware SPSS Versi 20.0 For
Windows.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada adanya konsistensi dan
stabilitas nilai hasil skala pengukuran tertentu. Reliabilitas
berkonsentrasi pada masalah akurasi pengukuran dan hasilnya.16
Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukan sejauh mana
14
Burhan Bungin, loc.cit. 15
Suharsismi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik,
(Jakarta:Rineka Cipta, 2001), h. 141 16
Jonathan Sarwono, op.cit., h. 100.
54
suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila
suatu pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang
sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka
alat tersebut reliable.17
Adapun pada uji reliabilitas instrumen ini,
peneliti menggunakan reablity analysis dengan metode Cronbach
Alpha. Untuk memudahkan uji validitas dalam penelitian ini,
peneliti juga menggunakan bantuan sofware SPSS Versi 20.0 For
Windows.
H. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam
bentuk yang mudah dibaca dan mudah dipahami.18
Adapun dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data
kuantitatif deskriptif yaitu menggambarkan dan menjelaskan
obyek penelitian. Untuk mengetahui hubungan bimbingan
kelompok dalam upaya pengembangan pengetahuan ke-Islaman
anak jalanan di Komunitas Kandank Jurank Doank Ciputat
dilakukan dengan mengembangkan prosedur pengukuran dengan
skala likert.
17
Burhan Bungin, op.cit., h 96. 18
Muhammad Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia,
1999), h. 64.
55
Tabel 5.
Skala Likert (Butir Positif)
Sangat
Setuju
(SS)
Setuju
(S)
Tidak Setuju
(TS)
Sangat Tidak
Setuju
(STS)
5 4 2 1
Tabel 6.
Skala Likert (Butir Negatif)
Sangat Setuju
(SS)
Setuju
(S)
Tidak Setuju
(TS)
Sangat Tidak
Setuju
(STS)
1 2 4 5
Pilihan respon skala empat mempunyai variabilitas respon
lebih baik atau lebih lengkap dibandingkan skala tiga sehingga
mampu mengungkap lebih maksimal perbedaan sikap responden.
Selain itu juga tidak ada peluang bagi responden untuk bersikap
netral seandainya pilihan respon skala lima, sehingga memaksa
responden untuk menentukan sikap terhadap fenomena sosial
yang dinyatakan atau dinyatakan dalam instrumen.19
Selanjutnya
data yang diperoleh akan dipresentasikan dalam tabel yang
dianalisis berdasarkan variabel bimbingan kelompok yang
selanjutnya dihubungkan terhadap pengetahuan ke-Islaman Anak
19
S. Eko Putro Widoyoko, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian
(Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2012), h. 106.
56
Jalanan di KJD Ciputat. Adapun teknik analisisnya adalah
sebagai berikut :
1. Deskripsi Hasil Penelitian
Mendeskripsikan hasil penelitian bertujuan menuturkan
dan menafsirkan data yang berkenaan dengan fakta, keadaan,
variabel, dan fenomena yang terjadi saat penelitian berlangsung
dan menyajikan apa adanya.20
2. Analisis Deskriptif Karakteristik Responden
Analisis deskriptif pertama yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah analisis terhadap data karakteristik
responden. Peneliti melakukan analisis ini, hanya berfokus
berdasarkan dua karakteristik saja, yaitu jenis kelamin dan usia.
3. Uji Normalitas Data
Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, maka terlebih
dahulu dilakukan pengujian normalitas data.21
Tujuan uji
normalitas data ini adalah untuk mengetahui distribusi normal
suatu data. Adapun teknik untuk menguji normalitas data dalam
penelitian ini menggunakan Kolmogorov-Smirnov, dengan
bantuan sofware SPSS 21 for windows untuk mengetahui
hasilnya.
20
M. Subana, loc.cit. 21
Sugiyono, Metode PenelitianKuantitatif Kualitatif dan R&D
(Bandung: Alfabeta, 2012), h.172.
57
4. Uji Korelasi
Uji korelasi merupakan cara untuk menyatakan tingkat
asosiasi antara dua variabel.22
Uji korelasi berfungsi untuk
melihat hubungan antara variabel bimbingan kelompok terhadap
kompetensi ke-Islaman. Pada uji korelasi ini, penulis
menggunakan bantuan sofware SPSS 21 for windows untuk
mengetahui hasilnya. Setelah itu peneliti menginterpretasikan
nilai yang diperoleh dari uji koefisien korelasi untuk mengetahui
kekukatan hubungan kedua variabel tersebut. Dengan
berpedoman pada ketentuan berikut ini.23
Tabel 7.
Interpretasi Uji Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199 Sangat Rendah
0,20 - 0,399 Rendah
0,40 - 0,599 Sedang
0,60 - 0,799 Kuat
0,80 - 1,000 Sangat Kuat
22
I Made Putrawan, Pengujian Hipotesis Dalam Penelitian-penelitian
Sosial (Jakarta: Rineka Cipta), h.117. 23
Sugiyono, Metode PenelitianKuantitatif Kualitatif dan R&D
(Bandung: Alfabeta, 2012), h.184.
58
BAB IV
HASIL TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Gambaran Umum Kandank Jurank Doank
1. Sejarah Kandank Jurank Doank
Pandangan umum masyarakat mengenai sistem rangking
selalu menjadi tolak ukur dan pembeda antara sekolah yang satu
dengan yang lain. Sehingga muncul stigma yang seakan-akan
membedakan si kaya, si miskin, si pintar, dan si
bodoh. Berdasarkan hal tersebut, Dik Doank bertekad
menghilangkan pandangan masyarakat tersebut, yang menurutnya
negatif. Rasa peduli yang besar dan cintanya kepada anak-anak
bangsa inilah yang kemudian menimbulkan ide untuk
membangun sebuah sekolah berbasis komunitas yang dirints di
daerah Blok K, Angkasa Pura, Kemayoran, Jakarta Pusat pada
tahun 1993 yang diberi nama komunitas kreatif. Pada awal
berdirinya, anak-anak jalanan yang mengikuti kegiatan di
komunitas kreatif ini berjumlah sepuluh orang dan tenaga
pengajarnya hanya Dik Doank saja.1
Pada tahun 1995 Dik Doank bercita-cita ingin anak-anak
miskin dan jalanan bisa belajar di sekolah yang sebenarnya, yaitu
alam. Dik Doank meyakini melalui media alam anak-anak
mampu mengenal diri dan potensinya, untuk kemudian
1 Hasil Wawancara dengan Kak Ema selaku pembimbing di Kandank
Jurank Doank pada 10 Januari 2018.
59
dikembangkan. Dua tahun kemudian, teapatnya taun
1997nbarulah komunitas kreatif resmi pindah ke Komplek Alvita
Blok Q No. 14 Sawah Baru Ciputat 15413 dan berubah nama
menjadi Kandank Jurank Doank.2
2. Filosofi Nama Kandank Jurank Doank
Kandank Jurank Doank adalah sebuah nama yang unik,
dibalik keunikan nama tersebut, tersimpan makna yang
mendalam. Nama itu memiliki arti yang sangat penting. Kandank
diibaratkan kebiasaan seseorang yang menyukai burung
peliharaan yang membuat kandank untuk burung itu, namun
tanpa disadari kandang tersebut telah merampas kebebasan dari
burung itu sendiri, maka alangkah baiknya jika ingin tetap
menikmati indahnya kicauan merdu burung maka tanamlah
pohon sebanyak-banyaknya sehingga dengan sendirinya burung
tersebut akan datang dan berkicau sehingga kita tetap dapat
menikmati merdurnya kicauan burung tanpa harus merenggut
kebebasan dari burung tersebut. Jadi komunitas ini ibarat
kandang yang memberi kebebasan kepada anak yang memiliki
kreativitas tanpa merampas kebebasan anak-anak tersebut untuk
berkreativitas.3
Jurang sering diidentikan sebagai pemisah antara tempat
yang satu dengan tempat yang lain. Jurang juga merupakan
simbol yang sering dipakai untuk memisahkan antara si kaya
dengan si miskin, tetapi makna Jurank yang ada di komunitas ini
2 Ibid.
3 Dokumen Pribadi Kandank Jurank Doank.
60
adalah jurang yang menjadi penyatu atas segala perbedaan yang
ada. Sedangkan Doank diambil dari nama perintis komunitas ini
yaitu Dik Doank.4
3. Profile Kandank Jurank Doank
Komunitas Kandank Jurank Doank adalah sebuah
“Komunitas Kreatif” yang menjadi suatu wadah bagi anak
jalanan dan kurang mampu untuk mengembangkan kreatifitasnya.
Seiring berjalannya waktu, kini Komunitas Kandank Jurank
Doank dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai sekolah alam,
karena anak-anak belajar dan dibimbing secara berkelompok di
tempat terbuka yang membaur dengan alam, agar terbina rasa,
karsa, dan daya cipta anak dengan cara yang menyenangkan.
Hal itulah yang menyebabkan masyarakat berasumsi
bahwa Kandank Jurank Doank adalah sekolah Alam untuk anak-
anak, namun yang pasti dan perlu diketahui adalah Kandank
Jurank Doank merupakan komunitas kreatif yang menjadi tempat
alternatif belajar bagi anak-anak dari strata sosial manapun
(miskin,kaya,tua,muda, warga sekitar maupun anak jalanan).
Semuanya diterima dengan sangat menyenangkan di tempat ini,
asalkan ada niat yang kuat untuk belajar. Maka tak heran, jika
kini jumlah anak-anak di komunitas Kandank Jurank Doank telah
mencapai lebih dari seratus dan sebagiannya merupakan anak-
anak jalanan yang jumlahnya adalah 50 orang.5
4 Ibid.
5 Hasil Observasi di Komunitas Kandank Jurank Doank Ciputat.
61
Penggunaan alam sebagai media belajar di Komunitas
Kandank Jurank Doank dilatarbelakangi oleh lokasi strategis,
tepatnya di Komplek Alvita Blok Q No.14 Sawah Baru Ciputat
yang memberikan pemandangan alam nan asri bernuansa khas
pedesaan berhias persawahan yang menghampar membuat
suasana di Komunitas Kandank Jurank Doank terasa tentram dan
damai dengan didukung udara sejuk, belum ada polusi, dan jauh
dari hiruk pikuk metropolitan, sehingga sangat nyaman dalam
menunjang anak-anak untuk belajar dengan alam.6
4. Visi Misi Kandank Jurank Doank
Kandank Jurank Doank memiliki visi dan misi “Hidup
untuk Berbagi” dan berbeda tampilannya dengan komunitas lain,
Kandank Jurank Doank merangkum sebuah visi dan misinya
kedalam sebuah syair yang memiliki makna berarti, yang
menjelaskan bahwa hidup adalah proses dan proses adalah
perubahan, serta perubahan itulah yang menandakan kita hidup.
Adapun syair visi misi tersebut adalah sebagai berikut:
Ini bukan sekolah umum pada umumnya...
Yang biayanya kerap menyusahkan orang tua
Ini bukan pula yayasan yang mengharap bantuan,
Dari belas kasihan dan uluran tangan...
Kami punya sikap, tangan kami selalu di atas untuk memberi !
6 Ibid.
62
Bukan menengadah dan meminta
Kalau kami diberi bantuan jangan buat aturan
Kami tak ingin jadi duta, seperti banyak duta-duta yang
ada di PBB yang tiada daya menghentikan semena-
menanya Amerika punya mau. Tetapi kami adalah
sekumpulan khalifah penerus kalimat-kalimat Allah...
Kami tidak menyeleksi darimana mereka datang... mereka
bukan sekelompok anak tak berbapak,
Orang susah hidup dijalan..., pengamen dan pengemis
uang..., tetapi kami adalah barisan orang-orang yang
mau belajar,
Dan ingin mengubah Indonesia dengan ilmu...
Dan kami hidup dengan ilmu itu...
Biarkan kami disini berproses... mencari perubahan yang
menandakan kami hidup... dan kami tidak takut akan
perubahan...
Karena takut perubahan, menandakan kemiskinan hati
dan jiwa...
Tempat ini adalah titipan-Nya... tempat bernaung payung
kasih tak terbeli sebuah anugerah yang tiada terbayar
yang harus kita jaga dan lestarikan...
Karena banyak cinta disini... cinta yang membebaskan...
63
Cinta yang tak mudah di belokan oleh kemiskinan dan
kebodohan
Kami adalah kerinduan yang lurus terus menembus
Semua kelak akan punya kenangan yang tak pernah
berujung bersamanya...
...dan pasti akan tergugat abadi, abadi selamanya...
Di Kandank Jurank Doank 7
5. Tenaga Pembimbing di Kandank Jurank Doank
Tenaga pembimbing di Komunitas Kandank Jurank
Doank Ciputat adalah orang-orang yang sukarela mau dan ikhlas
membimbing dan membagikan ilmu kepada anak-anak. Tenaga
pembimbing disini rata-rata adalah anak muda yang memiliki
keahlian diberbagai bidang yang siap berbagi ilmu tersebut
kepada anak-anak. Sampai saat ini jumlah tenaga pembimbing
yang masih aktif ada sekitar lima belas orang.8
6. Struktur Kepengurusan Kandank Jurank Doank
Kepengurusan di KJD menggunakan asas kekeluargaan
tanpa mengenal atasan dan bawahan, semua membaur menjadi
satu keluarga. Dimana setiap anggota keluarga memiliki
kewajiban dan hak masing-masing. Walaupun struktur
7 Dokumen Pribadi Kandank Jurank Doank
8 Hasil Wawancara dengan Kak Ema selaku pembimbing di Kandank
Jurank Doank pada 10 Januari 2018.
64
kepengurusan tidak ada, namun tetap ada ketua kordinasi, yaitu
Kak Ema. Namun secara formalitas KJD juga memiliki struktur
organisasi seperti hal nya komunitas lainnya.9
Gambar 4.
Struktur Kepengurusan Kandank Jurank Doank
7. Fasilitas di Kandank Jurank Doank
Komunitas Kandank Jurank Doank memiliki fasilitas
yang sangat terbilang lengkap untuk menunjang kreativitas dan
penegmbangan minat bakat anak-anak jalanan. Adapun fasilitas
tersebut, diantaranya adalah museum KJD, ruang dialog doank,
ruang multimedia, studio, kampung doank, pamggung kreasi,
musholla, Slink (setengah lingkaran doank), area bermain. Serta
tidak ketinggalan KJD juga memfasilitasi sarana outbond dan
olahraga berupa wall climbing, flying fox, dan lapangan doank
(bola, futsal, basket, dan badminton).
9 Dokumen Pribadi Komunitas Kandank Jurank Doank Ciputat.
65
8. Pelaksanaan Bimbingan Kelompok di Kandank Jurank
Doank
Pelaksanaan bimbingan kelompok kepada anak-anak
jalanan di Komunitas Kandank Jurank Doank dilakukan secara
rutin dari hari senin-minggu. Waktu pelaksanaannya pun
dilakukan ba’da ashar, sekitar pukul 16.00-17.30 WIB, kecuali
pada hari minggu, bimbingan kelompok dilaksanakan pada pagi
hari pukul 07.30-10.00 WIB. Pemberian bantuan bimbingan
kelompok kepada anak-anak jalanan di Komunitas Kandank
Jurank Doank sangat menjunjung tinggi nilai-nilai agama Islam
untuk mengembangkan akhlak yang baik. Oleh karena itu,
tahapan dalam pelaksanaannya dibagi menjadi dua, yaitu
Pertama pengarahan, pada tahap ini pembimbing memberikan
pengarahan selama 15 menit mengenai materi saling berbuat baik
kepada siapa pun, saling menghargai perbedaan, dan senantiasa
hidup dalam kerukunan di lingkugan masyarakat. Kedua
pengembangan, pada tahap ini pembimbing memberikab
kebebasan kepada anak-anak jalanan untuk mengembangkan diri
sesuai dengan minat dan bakatnya. Adapun program-program
pengembangan diri yang bisa diikuti adalah kelas musik, tari,
perkusi menggambar, dan kriya atau kerajinan tangan.
66
B. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Hasil Uji Validitas
Sebelum peneliti melakukan penelitian inti, terlebih
dahulu peneliti melakukan uji validitas (try out) yang dilakukan
pada 35 responden di luar responden inti dalam penelitian ini.
Untuk mengetahui apakah tiap-tiap butir pernyataan valid atau
tidak valid dan layak atau tidak untuk digunakan. Adapun kriteria
yang digunakan oleh peneliti untuk mengetahui kuisioner yang
digunakan sudah tepat untuk mengukur apa yang ingin diukur,
yaitu “jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,334”.10
Adapun hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 8.
Hasil Uji Validitas Skala Bimbingan Kelompok
Variabel Dimensi No
Item
Nilai R
Hitung
Nilai R
Tabel Hasil Keterangan
Bimbingan
Kelompok
Mencegah
Timbulnya
Masalah
1 0,651** 0,334 Valid Digunakan
2 0,536**
0,334 Valid Digunakan
3 0,517**
0,334 Valid Digunakan
4 0,573**
0,334 Valid Digunakan
5 0,481**
0,334 Valid Digunakan
6 0,370* 0,334 Valid Digunakan
7 0,501**
0,334 Valid Digunakan
8 0,349* 0,334 Valid Digunakan
9 0,213 0,334 Tidak Valid Diperbaiki
10 0,372* 0,334 Valid Digunakan
11 0,555**
0,334 Valid Digunakan
12 0,627**
0,334 Valid Digunakan
13 0,369**
0,334 Valid Digunakan
14 0,325 0,334 Tidak Valid Diperbaiki
10
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan
Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS (Jakarta: Kencana, Cet. ke-4
2017), h.47.
67
Pengembangan
Potensi
15 0,722**
0,334 Valid Digunakan
16 0,327 0,334 Tidak Valid Diperbaiki
17 0,369* 0,334 Valid Digunakan
18 0,552**
0,334 Valid Digunakan
19 0,321 0,334 Tidak Valid Diperbaiki
20 0,450**
0,334 Valid Digunakan
21 0,495**
0,334 Valid Digunakan
22 0,484**
0,334 Valid Digunakan
23 0,391* 0,334 Valid Digunakan
TOTAL 19
Tabel 9.
Hasil Uji Validitas Skala Pengetahuan Ke-Islaman
Variabel Dimensi No
Item
Nilai R
Hitung
Nilai R
Tabel Hasil Keterangan
Kompetensi
Ke-Islaman
Iman
24 0,458**
0,334 Valid Digunakan
25 0,716**
0,334 Valid Digunakan
26 0,559**
0,334 Valid Digunakan
27 0,219 0,334 Tidak Valid Diperbaiki
28 0,085 0,334 Tidak Valid Dihapus
29 0,348* 0,334 Valid Digunakan
Ilmu
30 0,303 0,334 Tidak Valid Diperbaiki
31 0,601**
0,334 Valid Digunakan
32 0,377* 0,334 Valid Digunakan
33 0,582**
0,334 Valid Digunakan
34 0,631**
0,334 Valid Digunakan
35 0,488**
0,334 Valid Digunakan
36 0,323 0,334 Tidak Valid Dihapus
37 0,440**
0,334 Valid Digunakan
38 0,645**
0,334 Valid Digunakan
39 0,515**
0,334 Valid Digunakan
Akhlak
40 0,214 0,334 Tidak Valid Diperbaiki
41 0,366* 0,334 Valid Digunakan
42 0,423* 0,334 Valid Digunakan
43 0,431**
0,334 Valid Digunakan
44 0,608**
0,334 Valid Digunakan
45 0,621**
0,334 Valid Digunakan
46 0,571**
0,334 Valid Digunakan
68
47 0,296 0,334 Tidak Valid Diperbaiki
48 0,617**
0,334 Valid Digunakan
49 0,351* 0,334 Valid Digunakan
Amal
50 0,400* 0,334 Valid Digunakan
51 0,157 0,334 Tidak Valid Diperbaiki
52 0,507**
0,334 Valid Digunakan
53 0,573**
0,334 Valid Digunakan
54 0,514**
0,334 Valid Digunakan
55 0,618**
0,334 Valid Digunakan
TOTAL 25
Berdasarkan hasil uji validatas di atas, secara keseluruhan
dari 55 butir pernyataan yang telah di uji coba (try out), hasilnya
adalah 44 butir pernyataan dinyatakan valid dan dapat digunakan,
sedangkan 11 butir pernyataan dinyatakan tidak valid dan akan
diperbaiki, sehingga jumlah butir pernyataan yang akan
digunakan dalam uji inti tetap sama berjumlah 55 butir.
2. Hasil Uji Reliabilitas
Tabel 10.
Hasil Output SPSS Uji Reliabilitas
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 35 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 35 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,913 55
69
Ouput ini sebagai hasil dari analisis reliabilitas dengan
teknik Alpha Cronbach. Dalam menggunakan teknik ini, kriteria
suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel bila koefisien
reliabilitas (r11) > 0,6. Jika melihat hasil output spss reliabilitas
pada tabel di atas menunjukan nilai Alpha Cronbach sebesar
0,913. Maka dapat disimpulkan variabel bimbingan kelompok
dan kompetensi ke-Islaman dikatakan reliabel atau baik.
C. Analisis Data
1. Analisis Deskriptif Karakteristik Responden
a. Jenis Kelamin Responden
Analisis terhadap data jenis kelamin responden perlu
untuk dilakukan karena adanya perbedaan penting antara laki-laki
dan perempuan. Perbedaan tersebut berkaitan dengan
kemampuan memecahkan masalah, keterampilan analisis, dan
kemampuan belajar. Adapun hasil analisis deskriptif karakteristik
responden berdasarkan jenis kelamin disajikan dalam tabel
berikut ini.
Tabel 11.
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Kategori Jumlah Persentase
(%)
1 Laki-Laki Sedang 30 60 %
2 Perempuan Rendah 20 40 %
TOTAL 50 100 %
70
b. Usia Responden
Analisis terhadap data usia responden perlu untuk
dilakukan karena perbedaan usia akan mempengaruhi
kemampuan memecahkan masalah, keterampilan analisis, dan
kemampuan belajar. Adapun hasil analisis deskriptif karakteristik
responden berdasarkan usia disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 12.
Responden Berdasarkan Usia No Usia Kategori Jumlah Persentase
(%)
1 9-11 Sedang 12 24 %
2 12-14 Tinggi 18 36 %
3 15-17 Rendah 20 40 %
TOTAL 50 100 %
Berdasarkan kedua tabel di atas, maka dapat diperoleh
gambaran karakteristik responden dalam penelitian ini, yaitu
Pertama mayoritas anak jalanan yang mengikuti kegiatan
bimbingan kelompok di Komunitas Kandank Jurank Doank
Ciputat adalah laki-laki dengan jumlah 30 orang. Kedua, usia
anak jalanan yang mencapai kategori tinggi berkisar pada usia
15-17 dengan persentase 40 %
71
2. Uji Normalitas Data
Tabel 13.
Hasil Output SPSS Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Bimbingan
Kelompok
Pengetahuan
Ke-Islaman
N 50 50
Normal Parametersa,b
Mean 104,70 142,96
Std. Deviation 11,220 12,395
Most Extreme Differences
Absolute ,221 ,138
Positive ,179 ,085
Negative -,221 -,138
Kolmogorov-Smirnov Z 1,561 ,975
Asymp. Sig. (2-tailed) ,015 ,298
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan output uji normalitas data menggunakan
Kolmogorov-Smirnov, dengan bantuan sofware SPSS 21 for
windows. Diketahui bahwa variabel x memiliki nilai signifikansi
sebesar 0,015 dan variabel y memiliki nilai signifikansi sebesar
0,298. Dengan begitu kedua variabel memiliki nilai signifikansi
yang lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
data berdistribusi normal.
3. Uji Korelasi Pearson Product Moment
Untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan
antara bimbingan kelompok dalam upaya pengembangan
pengetahuan ke-Islaman anak jalanan, maka diajukan Hipotesis
72
Penelitian (Ha) yang menyatakan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara bimbingan kelompok dalam upaya
pengembangan pengetahuan ke-Islaman anak jalanan di
Komunitas Kandank Jurank Doank Ciputat.
Untuk menganalisisnya, maka peneliti menggunakan uji
korelasi pearson product moment. Berdasarkan hasil penelitian
yang telah diolah dengan menggunakan bantuan sofware SPSS
Versi 20.0 for windows, maka didapatkan hasil sebagai berikut
Tabel 14.
Hasil Output SPSS Uji Korelasi
Correlations
X1 X2 Y
X1
Pearson Correlation 1 ,877** ,644
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000
N 50 50 50
X2
Pearson Correlation ,877** 1 ,607
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000
N 50 50 50
Y
Pearson Correlation ,644** ,607
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000
N 50 50 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan hasil output SPSS uji korelasi dapat
diketahui bahwa antara bimbingan kelompok dengan
pengetahuan ke-Islaman memiliki tingkat hubungan kuat, dengan
perolehan nilai korelasi antara variabel X1 dengan Y sebesar
73
0,644. Begitu juga hubungan antara variabel X2 dengan Y yang
memperoleh nilai korelasi sebesar 0,607. Adapun nilai Sig =
0,000 < α = 0,01. Dengan demikian dapat disimpukan bahwa
bimbingan kelompok memiliki hubungan yang positif dalam
upaya pengembangan pengetahuan ke-Islaman anak jalanan di
Komunitas Kandank Jurank Doank Ciputat.
D. Deskripsi Hasil Penelitian
Deskripsi hasil penelitian ini membahas tentang faktor
dominan keberhasilan bimbingan kelompok dalam upaya
pengembangan kompetensi ke-Islaman dan seberapa besar
tingkat kompetensi ke-Islaman anak jalanan di Komunitas
Kandank Jurank Doank Ciutat. Penelitian ini mengumpulkan data
melalui angket atau kuisioner yang dibagikan kepada anak
jalanan sebagai respondennya sebanyak 50 orang.
Setelah memperoleh data-data melalui angket atau
kuisioner, selanjutnya diolah menggunakan teknik editing dan
skoring. Maka langkah berikutnya menyajikan data tersebut
dalam bentuk tabel menggunakan rumus persentase jawaban.
Adapun hasil penelitian diperoleh data sebagai berikut :
74
a. Variabel Bimbingan Kelompok
Tabel 15.
Keadaan Variabel Bimbingan Kelompok
No Variabel / Sub
Variabel
Skor Kategori Jumlah Persentase
(%)
1
Bimbingan
Kelompok (X1)
71-85 Rendah 4 8 %
86-100 Sedang 13 26 %
101-115 Tinggi 33 66 %
2
Pencegahan
Masalah (X2)
47-54 Rendah 6 12%
55-62 Sedang 15 30 %
63-70 Tinggi 29 58 %
3
Pengembangan
Potensi (X3)
22-29 Rendah 1 2 %
30-37 Sedang 11 22 %
38-45 Tinggi 38 76 %
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel di atas,
maka diketahui bahwa masing-masing sub variabel pencegahan
masalah (X2) dan pengembangan potensi (X3) berada pada
kategori tinggi. Hal ini dibuktikan dengan nilai persentase dari
sub variabel tersebut sebesar 58 % dan 76 %. Sehingga secara
umum keadaan variabel bimingan kelompok (X1) berada pada
kategori tinggi dengan persentase sebesar 66 % dari 50
responden.
75
Dengan demikian sub variabel pengembangan potensi
(X3) merupakan faktor dominan keberhasilan bimbingan
kelompok dalam upaya pengembangan kompetensi ke-Islaman
anak jalanan di Komunitas Kandank Jurank Doank Ciputat
(KJD). Hasil ini sesuai dengan porsi bimbingan kelompok yang
diberikan di KJD lebih banyak mengarahkan kepada program-
program pengembangan diri, seperti kelas musik, tari, perkusi,
menggambar, dan kriya atau kerajinan tangan.
b. Variabel Pengetahuan Ke-Islaman
Tabel 16.
Keadaan Variabel Pengetahuan Ke-Islaman
No Variabel / Sub
Variabel
Skor Kategori Jumlah Persentase
(%)
1
Pengetahuan Ke-
Islaman (Y1)
114-129 Rendah 9 18 %
130-145 Sedang 14 28 %
146-160 Tinggi 27 54 %
2
Akidah
(Y2)
21-23 Rendah 3 6 %
24-26 Sedang 12 24 %
27-30 Tinggi 35 70 %
3
Syariah
(Y3)
36-40 Rendah 6 12 %
41-45 Sedang 10 20 %
46-50 Tinggi 34 68 %
4 Akhlak 33-38 Rendah 5 10 %
76
(Y4) 39-44 Sedang 17 34 %
45-50 Tinggi 28 56 %
5
Pengamalan
(Y5)
17-21 Rendah 19 38 %
22-26 Sedang 13 26 %
27-30 Tinggi 18 36 %
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa secara
keseluruhan sub variabel, seperti akidah, syariah, akhlak, berada
pada kategori tinggi dengan nilai persentase masing-masing 70%,
68%, 56%. Sedangkan sub variabel pengamalan berada pada
kategori rendah dengan nilai persentase 38 %.
Artinya secara umum tingkat pengetauan ke-Islaman pada
anak jalanan di Komunitas Kandank Jurank Doank Ciputat
berada pada kategori tinggi dengan nilai persentase 54%. Hasil
ini sesuai dengan kondisi di KJD yang menjunjung tinggi nilai-
nilai ke-Islaman.
77
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
mengenai “Bimbingan Kelompok Dalam Upaya Pengembangan
pengetahuan Ke-Islaman Anak Jalanan di Komunitas Kandank
Jurank Doank Ciputat”, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Hubungan antara bimbingan kelompok dengan pengetahuan
ke-Islaman memiliki tingkat hubungan kuat, dengan
perolehan nilai korelasi antara variabel X1 dengan Y sebesar
0,644. Begitu juga hubungan antara variabel X2 dengan Y
yang memperoleh nilai korelasi sebesar 0,607. Adapun nilai
Sig = 0,000 < α = 0,01. Dengan demikian dapat disimpukan
bahwa bimbingan kelompok memiliki hubungan yang positif
dalam upaya pengembangan pengetahuan ke-Islaman anak
jalanan di Komunitas Kandank Jurank Doank Ciputat.
2. Sub variabel pengembangan potensi (X3) merupakan faktor
dominan keberhasilan bimbingan kelompok dalam upaya
pengembangan pengetahuan ke-Islaman anak jalanan di
Komunitas Kandank Jurank Doank Ciputat (KJD) dengan
perolehan persentase 76 %.
3. Tingkat kompetensi ke-Islaman pada anak jalanan di
Komunitas Kandank Jurank Doank Ciputat berada pada
78
kategori tinggi dengan nilai persentase 54%. Hasil ini sesuai
dengan kondisi di KJD yang menjunjung tinggi nilai-nilai ke-
Islaman.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat diajukan
beberapa saran-saran di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Untuk anak jalanan adalah mereka harus mampu
mengamalkan nilai-nilai ke- Islaman yang mereka dapat dari
bimbingan kelompok yang diikuti di Komunitas Kandank
Jurank Doank Ciputat kepada oran-orang di sekitarnya.
2. Untuk Komunitas Kandank Jurank Doank Ciputat harus
membangun komunikasi dengan pemerintah setempat untuk
membangun kerjasama dalam memberdayakan anak-anak
jalanan.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad Daud.2008. “Pendidikan Agama Islam”.
Jakarta: Rajawali Pers.
Arikunto, Suharsimi. 2001. “Prosedur Penelitian
Pendekatan Prakt”. Jakarta: Rineka Cipta.
Bakhtiar, Amsal. 2004. “Filsafat Ilmu”. Jakarta: Rajawali
Pers.
Bastaman, Hanna Djumhan. “Integrasi Psikologi dengan
Islam: Menju Psikologi Islami”. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Bungin, Burhan. 2010. “Metodologi Penelitian
Kuantitatif”. Jakarta: Prenada Media Group.
Darajat, Zakiah. 2006. “Ilmu Pendidikan Islam”. Jakarta:
Bumi Aksara.
Departemen Agama RI. 1987. “Panduan Penyuluh
Agama”. Jakarta: Depag RI.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. “Kamus Besar
Bahasa Indonesia Pusat Bahasa”. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Harsanto, Radno. 2007. “Pengelolaan Kelas yang
Dinamis: Paradigma Baru Pembelajaran Menuju Kompetensi
Siswa”. Yogyakarta: Kansius.
Hartinah, Sitti. 2009. “Konsep Dasar Bimbingan
Kelompok”. Bandung: PT. Refika Anditama. Cet. ke-2.
Kahmad, Dadang. 2000. “Sosiologi Agama”. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Majid, Abdul. 2006. “Pendidikan Agama Islam Berbasis
Kompetensi”. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Maleong, Lexy J. 2013. “Metodologi Penelitian
Kualitatif: Teori dan Praktik”. Jakarta: Bumi Aksara.
Najati, Muhammad Utsman. 2005. “Psikologi Dalam Al-
Qur’an: Terapi Qurani Dalam Penyembuhan Gangguan
Kejiwaan”. Bandung: Pustaka Setia.
Nata, Abuddin. 2009. “Persfektif Islam tentang Strategi
Pembelajaran”. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Nazir, Muhammad. 1999. “Metode Penelitian”. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Notoadmodjo, Soekidjo. 2002. “Metodologi Penelitian
Kesehatan”. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Nurihsan, Achmad Juantika. 2011. “Bimbingan &
Konseling Dalam Berbagai Latar Kehidupan”. Bandung: PT.
Refika Aditama, Cet. Ke-4.
Perwandari, E Kristi. 2011. “Pendekatan Kuantitatif
Untuk Penelitian Perilaku Manusia”. Depok: LPSP3-UI. Cet. Ke-
4.
Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2006.
“Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasinya”. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.
Prayitno. 1995. “Layanan Bimbingan dan Konseling
Kelompok”. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Putrawan, I Made. “Pengujian Hipotesis Dalam
Penelitian-penelitian Sosial”. Jakarta: Rineka Cipta.
Qodir, Muhammad Abdul Ahmad dkk. “Thuruqu Ta’limi
Al-Tarbiyah Al-Islamiyah”.
Rahmat, Jalaluddin. 1994. “Metode Penelitian
Komunikasi”. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Romlah, Tatiek. 2001. “Teori dan Praktek Bimbingan
Kelompok”. Malang: Universitas Negeri Malang, Cet. Ke- 1.
Sanjaya,Wina. 2008. “Pembelajaran Dalam Implementasi
Kurikulum Berbasis Kompetensi”. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Sarwono, Jonathan. 2006. “Metode Penelitian Kuantitatif
& Kualitatif”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sedamayanti & Syarifudin Hidayat. 2011. Metodologi
Penelitian”. Bandung: CV. Mandar Maju.
Siregar, Syofian. 2017. “Metode Penelitian Kuantitatif:
Dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS”.
Jakarta: Kencana. Cet. Ke-4.
Subana, M. 2005. “Dasar-dasar Penelitian Ilmiah”.
Bandung: Pustaka Setia.
Sugiyono. 2012. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif
dan R&D”. Bandung: Alfabeta.
Suralaga, Fadilah. 2005. “Psikologi Pendidikan Dalam
Perspektif Islam”. Jakarta: UIN Jakarta Press.
Tafsir, Ahmad. 2004. “Filsafat Ilmu”. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Taufik, H.M. 2012. “Kreativitas Jalan Baru Pendidikan
Islam”. Yogyakarta: LEPPIM IAIN Mataram, Cet. Ke-1.
Tumanggor Rusmin dan Kholis Ridho. 2014.
“Antropologi Agama”. Jakarta: UIN Jakarta.
Wibowo. 2012. “Manajemen Kinerja”. Jakarta: Rajawali
Pers.
Widoyoko, S. Eko Putro. 2012. “ Teknik Penyusunan
Instrumen Penelitian”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Winke, W.S dan M.M Sri Hastuti. 2004. “Bimbingan dan
Konseling di Institusi Pendidikan”. Yogyakarta: Media Abadi.
Sumber Skripsi
Ina Nurul Lestari “Pelaksanaan Bimbingan Agama Dalam
Mengembangkan Kecerdasan Spiritual Anak di Sekolah Alam
Depok”, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, UIN Jakarta, 2010)
Shinta Paramita “Efektifitas Penanganan Masalah Rumah Tangga
Melalui Lembaga Pelayanan Konsultasi di Masjid Agung Al
Azhar Jakrta,” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan
Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2009)
Chintya Puspita Sari “Pelaksanaan Bimbingan Rohani Islam Dalam
Meningkatkan Etos Kerja Kepolisian di Polres Jakarta
Pusat”, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, UIN Jakarta, 2010).
Lita Cahaya Purnama, “ Kompetensi Peserta Didik Dalam
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMAN 1
Parungpanjang,” (Tesis S2 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017).
Selvya Yuliandita, “Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok
Terhadap Peningkatan Pemahaman Self Control Siswa Kelas
IX di SMPN 1 Wanasari Kabupaten Brebes Tahun Ajaran
2015/2016”, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Pendidikan,
Universitas Negeri Semarang, 2015).
Kurniyadi, “Pembinaan Anak Jalanan Melalui Lembaga Sosial (Studi
Kasus Pembinaan Anak Jalanan di Lembaga Sosial Yayasan
Bina Anak Pertiwi di Pasar Minggu Jakarta Selatan)”,
(Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UIN
Jakarta, 2014).
Palti Ovu Sukisma, “Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok
Terhadap Motivasi Berprestasi Pada Siswa Kelas VII C dan
VII G SMPN 6 Kota Bengkulu”, (Skripsi S1 Program Studi
Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Imu
Pendidikan, Universitas Bengkulu, 2014).
Nida Ulyanah, “Pengembangan Nilai-Nilai Kecerdasan Spiritual Anak
Jalanan Melalui Pembinaan Keagamaan di Yayasan Rumah
Belajar Keluarga Anak Langit Tangerang”, (Skripsi S1
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Jakarta,
2016).
LAMPIRAN
KUISIONER ATAU ANGKET PENELITIAN
Petunjuk Pengisian :
1. Tulislah identitas terlebih dahulu pada kolom yang
disediakan.
2. Jawablah pernyataan dengan memilih salah satu dari 4
alternatif jawaban.
3. Jawablah dengan memberikan tanda silang (X) atau
contreng ( ) pada kolom yang telah disediakan.
4. Adapun alternatif jawaban adalah sebagai berikut :
a. SS = Sangat Setuju
b. S = Setuju
c. TS = Tidak Setuju
d. STS = Sangat Tidak Setuju
Identitas Responden
Nama :
Usia :
Bimbingan Kelompok yang diikuti :
Daftar Pernyataan
NO PERNYATAAN SS S TS STS
Bimbingan Kelompok
1 Pembimbing memulai bimbingan
kelompok dengan berdoa dan
mengucapkan salam
2 Pembimbing selalu menyapa dan
memberikan senyuman
3 Kegiatan bimbingan kelompok
mempererat silaturahim
4 Pembimbing sombong, tidak mau
menyapa orang lain
5 Pemecahan masalah dalam
bimbingan kelompok dilakukan
melalui musyawarah
6 Pembimbing selalu menjadi
penengah, ketika terjadi masalah
dalam bimbingan kelompok
KUISIONER ATAU ANGKET PENELITIAN
Petunjuk Pengisian :
1. Tulislah identitas terlebih dahulu pada kolom yang
disediakan.
2. Jawablah pernyataan dengan memilih salah satu dari 4
alternatif jawaban.
3. Jawablah dengan memberikan tanda silang (X) atau
contreng ( ) pada kolom yang telah disediakan.
4. Adapun alternatif jawaban adalah sebagai berikut :
a. SS = Sangat Setuju
b. S = Setuju
c. TS = Tidak Setuju
d. STS = Sangat Tidak Setuju
SS S TS STS
7 Pembimbing mengambil keputusan
secara sepihak, tanpa musyawarah
8 Pembimbing siap menerima kritik,
saran, dan pendapat orang lain
9 Pembimbing menunjukan sikap
terbuka (Hapus)
10 Bimbingan kelompok
menumbuhkan semangat kerukunan
11 Pembimbing kurang menghargai
perbedaan di dalam kelompok
12 Pembimbing mengarahkan untuk
melakukan perbuatan dosa
13 Pembimbing bersedia meluangkan
waktu untuk konsultasi dengan anak
jalanan yang membutuhkan bantuan.
14 Pembimbing meminta maaf, jika ada
kesalahan dalam memberikan
bimbingan di dalam kelompok
15 Pembimbing mengabaikan
keinginan dan kemampuan anggota
kelompok
16 Pembimbing memberikan
bimbingan kelompok sesuai dengan
keinginan anggota kelompok
KUISIONER ATAU ANGKET PENELITIAN
Petunjuk Pengisian :
1. Tulislah identitas terlebih dahulu pada kolom yang
disediakan.
2. Jawablah pernyataan dengan memilih salah satu dari 4
alternatif jawaban.
3. Jawablah dengan memberikan tanda silang (X) atau
contreng ( ) pada kolom yang telah disediakan.
4. Adapun alternatif jawaban adalah sebagai berikut :
a. SS = Sangat Setuju
b. S = Setuju
c. TS = Tidak Setuju
d. STS = Sangat Tidak Setuju
SS S TS STS
17 Pembimbing memberikan
bimbingan kelompok sesuai dengan
kemampuan anggota kelompok
18 Penyampaian materi oleh
pembimbing, sangat membosankan
19 Pembimbing menyampaikan materi
dengan sangat unik dan menarik
20 Pembimbing manfaatkan media
alam dalam kegiatan bimbingan
kelompok, untuk menumbuhkan
kreatifitas anggota kelompok
21 Pembimbing selalu menyampaikan
materi secara jelas
22 Penyampaian materi oleh
pembimbing susah dipahami
23 Pembimbing memberikan
kesempatan kepada anggota
kelompok untuk berani berbicara
atau menyampaikan pendapatnya
dalam bimbingan kelompok
Pengetahuan Ke-Islaman
24 Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan
selain Allah SWT
25 Saya percaya setiap perbuatan saya
ada malaikat yang mengawasi
KUISIONER ATAU ANGKET PENELITIAN
Petunjuk Pengisian :
1. Tulislah identitas terlebih dahulu pada kolom yang
disediakan.
2. Jawablah pernyataan dengan memilih salah satu dari 4
alternatif jawaban.
3. Jawablah dengan memberikan tanda silang (X) atau
contreng ( ) pada kolom yang telah disediakan.
4. Adapun alternatif jawaban adalah sebagai berikut :
a. SS = Sangat Setuju
b. S = Setuju
c. TS = Tidak Setuju
d. STS = Sangat Tidak Setuju
SS S TS STS
26 Saya percaya Al-Quran menjadi
petunjuk hidup saya
27 Saya percaya bahwa Nabi
Muhammad SAW adalah utusan
Allah SWT
28 Saya tidak percaya ada nya hari
akhir (kiamat)
29 Saya tidak percaya dengan takdir
Allah
30 Saya selalu berwudhu sebelum
melaksanakan shalat
31 Saya selalu melaksanakan shalat
tepat pada waktunya
32 Saya selalu melaksanakan shalat
dengan sungguh-sungguh
33 Saya selalu melaksanakan ibadah
puasa di bulan Ramadhan
34 Saya selalu berkunjung silaturahim
ke rumah pembimbing
35 Saya selalu bersedekah kepada yang
membutuhkan
36 Saya selalu menjenguk teman yang
sedang sakit
37 Saya tidak berwudhu, ketika akan
melaksanakan shalat
KUISIONER ATAU ANGKET PENELITIAN
Petunjuk Pengisian :
1. Tulislah identitas terlebih dahulu pada kolom yang
disediakan.
2. Jawablah pernyataan dengan memilih salah satu dari 4
alternatif jawaban.
3. Jawablah dengan memberikan tanda silang (X) atau
contreng ( ) pada kolom yang telah disediakan.
4. Adapun alternatif jawaban adalah sebagai berikut :
a. SS = Sangat Setuju
b. S = Setuju
c. TS = Tidak Setuju
d. STS = Sangat Tidak Setuju
SS S TS STS
38 Saya tidak pernah shalat, karena
hanya membuang waktu saja
39 Saya tidak pernah bersedakah
40 Saya adalah orang yang cerdas
41 Saya selalu mampu menyelesaikan
masalah
42 Saya selalu mendapat peringkat satu
43 Saya tidak mampu menyelesaikan
masalah
44 Saya selalu berkata jujur kepada
teman saya
45 Saya selalu berkata yang sebenarnya
terjadi
46 Saya selalu berbohong menutupi
kesalahan saya
47 Saya selalu membicarakan
keburukan teman saya
48 Saya selalu menjaga rahasia teman
saya
49 Saya selalu dipercaya oleh teman
saya dalam mengambil keputusan di
dalam kelompok
50 Saya selalu menyampaikan apa yang
saya pelajari kepada teman saya
KUISIONER ATAU ANGKET PENELITIAN
Petunjuk Pengisian :
1. Tulislah identitas terlebih dahulu pada kolom yang
disediakan.
2. Jawablah pernyataan dengan memilih salah satu dari 4
alternatif jawaban.
3. Jawablah dengan memberikan tanda silang (X) atau
contreng ( ) pada kolom yang telah disediakan.
4. Adapun alternatif jawaban adalah sebagai berikut :
a. SS = Sangat Setuju
b. S = Setuju
c. TS = Tidak Setuju
d. STS = Sangat Tidak Setuju
SS S TS STS
51 Saya mengajak teman –teman saya
untuk selalu berbuat keburukan
52 Saya mengajak teman –teman saya
untuk selalu berbuat kebaikan
53 Saya selalu menyelesaikan tugas
yang diberikan
54 Saya selalu menolong teman saya
yang sedang kesulitan
55 Saya selalu menertawakan teman
saya yang sedang mengalami
kesulitan
TABEL SKOR UJI INTI
NO
RESP
NOMOR BUTIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4
2 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5
3 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 1 5 5
4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 2 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5
5 4 5 4 4 4 4 2 2 5 4 1 4 1 4 1 2 4 1 2 1 4 4 4 5 4 5 4 2 1 5
6 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 2 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5
7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
8 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 1 4 4 5
9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
11 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 2 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
12 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4
13 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
14 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5
15 5 5 4 1 2 4 4 5 4 5 4 2 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 1 4 5
16 5 5 5 2 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5
17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
18 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
22 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 5 1 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 1 5
23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
25 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4
26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
27 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5
28 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5
NO
RESP
NOMOR BUTIR 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 ∑
1 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 5 4 199
2 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 2 2 2 5 2 2 2 2 2 2 5 5 231
3 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 2 4 4 4 5 4 5 5 236 4 4 5 5 4 5 4 1 2 2 5 1 5 4 5 5 4 5 5 2 2 5 2 4 5 1 221
5 5 5 5 5 5 1 5 1 1 5 5 5 5 5 5 1 5 5 1 1 2 1 5 5 4 190 6 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 231 7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 1 4 4 1 264 8 5 4 5 5 5 4 5 2 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 2 4 4 2 4 4 2 232
9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 1 5 5 1 263
10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 1 5 1 263
11 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 1 5 5 1 1 239
12 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 2 4 4 5 5 2 1 5 5 1 236
13 5 2 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 2 4 5 2 4 5 2 4 4 4 237 14 4 2 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 235 15 4 2 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 2 4 4 5 4 5 4 4 5 225
16 5 4 5 5 5 5 5 2 5 1 4 5 1 5 4 5 5 4 5 5 5 2 2 1 2 233
17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 4 4 269
18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 2 5 5 5 4 4 4 5 4 263 19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2 2 5 5 266 20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 273
21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 5 1 267
22 4 4 4 4 5 4 5 2 4 4 5 5 4 4 4 4 4 2 4 4 2 1 5 5 4 210 23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 2 268
24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 1 4 4 1 264 25 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 2 2 4 4 4 4 4 2 4 4 2 194
26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 1 5 5 1 263 27 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 1 1 5 1 238
28 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 5 5 1 1 229
TABEL SKOR UJI INTI
NO
RESP
NOMOR BUTIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
31 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5
32 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
33 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
34 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 1 5 5
35 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 4
36 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5
37 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 1 5 5
38 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 2 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5
39 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
40 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
41 5 5 4 1 2 4 4 5 4 5 4 2 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 1 4 5
42 5 5 5 2 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5
43 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
44 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
45 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
46 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
47 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5
48 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5
49 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
NO
RESP
NOMOR BUTIR
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 ∑
29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 272
30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 2 4 4 5 269
31 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 259
32 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 1 4 5 2 266
33 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 1 4 5 1 252
34 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 2 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 253
35 5 4 5 5 5 5 5 4 1 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 243
36 5 5 5 5 5 1 5 1 1 5 5 5 5 5 5 1 5 5 1 1 5 5 5 5 5 237
37 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 230
38 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 254
39 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 262
40 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 2 4 4 5 5 4 4 4 5 5 258
41 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 245
42 4 4 4 4 5 4 5 2 4 4 5 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5 237
43 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 275
44 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 271
45 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 240
46 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 275
47 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 253
48 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 258
49 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 271
50 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 2 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 264
TOTAL SKOR 12383
DOKUMENTASI PENELITIAN
Keterangan : Proses pelaksanaan bimbingan kelompok oleh
kakak Ema kepada anak-anak jalanan di Komunitas Kandank
Jurank Doank Ciputat.
Keterangan : Foto peneliti yang sedang melakukan wawancara
dengan kakak Ema salah satu pembimbing di Komunitas
Kandank Jurank Doank Ciputat.
Keterangan : Foto peneliti di depan kutipan visi misi
Komunitas Kandank Jurank Doank Ciputat yang berada di depan
pintu masuk.
Keterangan : Fasilitas sarana dan prasarana yang ada di
Komunitas Kandank Jurank Doank Ciputat, seperti
museum KJD, ruang dialog doank, ruang multimedia,
studio, kampung doank, pamggung kreasi, musholla,
Slink (setengah lingkaran doank), area bermain. Serta
tidak ketinggalan KJD juga memfasilitasi sarana outbond
dan olahraga berupa wall climbing, flying fox, dan
lapangan doank (bola, futsal, basket, dan badminton).
Keterangan : Foto peneliti bersama Ketua, Sekretaris, Penguji I
dan Penguji II setelah pembacaan keputusan hasil sidang
munaqasyah. Alhamdulillah Lulus
Top Related