BESARAN DAN SATUAN SMA KELAS X
TL
Definisi :
Besaran pokok : besaran yang satuannya telah ditetapkan tanpa bergantung satuan besaran lain
Mengukur : membandingkan sesuatu dengan sesuatu lain yang sejenis yang ditetapkan sebagai satuan
Besaran : sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dalam angka
satuan : sesuatu yang dapat digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran
Kesalahan paralaks : kesalahan membaca alat ukur karena kedudukan mata pengamat tidak tepat ( แธป )
Notasi ilmiah : menyingkat penulisan bilangan penting
Manfaat penulisan Notasi ilmiah : - Mudah menyatakan banyaknya angka penting - Mudah menyatak besaran yang diukur - Mudah melaksanakan perhitungan aljabar
Dimensi : untuk menunjukkan cara suatu besaran tertentu tersusun dari besaran-besaran pokok atau untuk membuktikan kebenaran suatu rumus
1. PENGUKURAN
Jangka Sorong a : skala utama, b : skala nonius Mikrometer Skrup
a : skala utama, b : skala nonius
2. PENGUKURAN BERULANG Rata-rata
๏ฟฝฬ ๏ฟฝ = ๐1 + ๐2 + ๐3 โฆ
๐
Simpangan Baku
๐๐ฅ =1
๐โ
๐ โ ๐๐2 โ (โ ๐๐)
2
๐ โ 1
Ketidakpastian Relatif
๐พ๐๐ก๐๐๐๐๐๐๐ ๐ก๐๐๐ ๐๐๐๐๐ก๐๐ = โ๐
๏ฟฝฬ ๏ฟฝ 100%
3. NOTASI ILMIAH Tujuan penulisan ilmiah : untuk menyingkat penulisan
๐ โฆ . ๐ฅ 10๐
Dengan 1 < a <10 : bilangan penting, n : Bilangan bulat dan
10n adalah Orde
Manfaat penulisan ilmiah
1. Mudah menyatakan banyaknya angka penting
2. Mudah menyatakan orde besaran yang diukur
3. Mudah melaksanankan perhitungan aljabar
Aturan penulisan hasil pengukuran dalam notasi ilmiah
1. Pindahkan angka desimal sampai hanya tersisa satu
angka
2. Jika koma dipindahkan ke kiri n (+) dan ke kanan n (-)
3. Nilai n sama dengan banyaknya angka yang dilewati
oleh koma desimal
4. Aturan angka penting
1. Semua angka bukan Nol adalah AP
Contoh : 245,41 (5 AP )
2. Angka Nol yang terletak di antara angka bukan Nol
adalah AP
Contoh : 0,101 (3 AP)
3. Angka Nol di kiri dan di kanan koma desimal bukan
AP
Contoh : 0,000120 (3 AP)
4. Angka Nol pada deretan akhir bilangan angka yang
bukan Nol termasuk AP kecuali jika diberi tanda
khusus, dalam hal ini AP berakhir pada angka tersebut.
Contoh : 0,0700 (3 AP)
245,410 (4 AP)
5. Hasil penjumlahan atau pengurangan bilangan penting
hanya memiliki satu angka yang ditaksir (tidak
bergantung pada jumlah angka penting paling sedikit)
Contoh : 54700 (3 AP)
9540 + (4 AP)
64240 (3 AP)
6. Hasil pembagian atau perkalian memiliki angka penting
sebanyak angka penting paling sedikit
Contoh : 0,2345 (4 AP)
2,1 x (2 AP)
0,50 (2 AP)
7. Hasil pembagian atau perkalian antara bilangan penting
dan bilangan eksak, memiliki angka penting sebanyak
angka pentingnya
Contoh : 20 x 22,2 (3 AP) = 44,4 (3 AP)
Contoh : (1,5)3 = 3,373 (2 AP)
8. Hasil kuadrat atau akar akar suatu bilangan hanya boleh
memiliki AP sebanyak AP yang dipangkatkan atau
ditarik akarnya
Contoh : โ625 = 25,0 (3 AP)
5. BESARAN, SATUAN DAN DIMENSI
Besaran Pokok Satuan Dimensi
panjang Meter (m) [L]
Masssa Kilogram (kg) [M]
Waktu Sekon (s) [T]
Kuat arus listrik Ampere (A) [I]
Suhu Kelvin (K) [ฮธ]
Jumlah zat Mole (Mol) [N]
Intensitas cahaya Candela (Cd) [J]
6. FAKTOR KONVERSI
AWALAN SIMBOL FRAKSI CONTOH piko p 10-12
nano n 10-9
mikro ยต 10-6
mili m 10-3
tera T 1012
giga G 109
mega M 106
kilo k 103
hekto h 102
deka da 101
Jangka sorong
๐ฅ = ๐ +๐
100
Ketelitian : 0,01 cm
Mikrometer Skrup
๐ฅ = ๐ +๐
100
Ketelitian : 0,01 mm
VEKTOR SMA KELAS X
TL
60ยบ 30ยบ
AB
x
y
ฮธ
A
x
y
A
Ay
x
Definisi
Besaran vektor : besaran yang memiliki besar dan arah
Lambang vektor : ditulis huruf tebal atau ditulis anak panah
di atas lambangnya
Menggambar vektor : sebuah anak panah, dimana panjang
panah โbesar vektorโ dan arah anak panah โarah vektorโ
Contoh penulisan vektor
A
B
0302 cm
A. RESULTAN VEKTOR
1. Vektor searah โ Penjumlahan โ
R = A + B
2. Vektor berlawanan โ Pengurangan โ
A
B
+ =R
R = B-A * Vektor A diputar 1800
3. Metode Poligon / Grafis
R = A + B + C
4. Metode jajargenjang
A
B
R
ฮธ ฮฑ
๐น = โ๐จ๐ + ๐ฉ๐ + ๐จ. ๐ฉ ๐๐จ๐ฌ ๐ฝ
5. Komponen Vektor
6. Vektor Satuan (Skala)
๐น = โ๐ฎ๐๐ + ๐ฎ๐๐ ๐ญ๐๐ง ๐ฝ = ๐ฎ๐
๐ฎ๐
7. Metode Analisis
๐ = โ๐ด๐ฅ2 + ๐ด๐ฆ2 tan ๐ = ๐ด๐ฆ
๐ด๐ฅ
B. PERKALIAN VEKTOR
1. Dot (โ)
๐จโ๐ฉ = ๐จ๐๐ฉ๐ + ๐จ๐๐ฉ๐ + ๐จ๐๐ฉ๐
Sudut antara vektor A dan B
๐๐จ๐ฌ ๐ฝ = ๐จโ๐ฉ
|๐จ||๐ฉ|
2. Cross (x)
Cara โSarrusโ
๐จ๐๐ฉ = |
๐ ๐ ๐๐จ๐ ๐จ๐ ๐จ๐
๐ฉ๐ ๐ฉ๐ ๐ฉ๐
|
= (๐จ๐๐ฉ๐ โ ๐ฉ๐๐จ๐)๐ + (๐จ๐๐ฉ๐ โ ๐ฉ๐๐จ๐)๐
+ (๐จ๐๐ฉ๐ โ ๐ฉ๐๐จ๐)๐
Besar vektor
|๐จ๐๐ฉ| = โ๐๐ + ๐๐ + ๐๐
Sudut antara vektor A dan B
๐ฌ๐ข๐ง ๐ฝ = |๐จ๐๐ฉ|
|๐จ||๐ฉ|
Catatan : Pelajari nilai sinus dan cosinus sudut-sudut
istimewa
-
Vektor X Y
A 4 3
B -3 2
C 0 -2
ฮฃx ฮฃy
Vektor X Y
A ๐ด cos 600 A sin 600
B B cos 300 B sin 300
ฮฃx ฮฃy
Sumbu-x
๐ด๐ฅ = ๐ด cos ๐
Sumbu-y
๐ด๐ฆ = ๐ด sin ๐
tan ๐ = ๐ด๐ฆ
๐ด๐ฅ
A
B
+ =R
AC
B
AB
C
R
+ + =
BESARAN DAN SATUAN SMA KELAS X
TL
KONSEP
Gerak : benda dikatakan bergerak jika posisi/
kedudukannya berubah terhadap suatu acuan
Posisi : letak / kedudukan suatu benda terhadap titik acuan
tertentu
Jarak : panjang lintasan yang dilalui suatu benda (skalar)
Perpindahan : mengalami perubahan posisi (vektor)
Kelajuan : panjang lintasan yang dilalui benda selama
waktu tertentu
Kecepatan : besar perpindahan yang alami benda selama
waktu tertentu
Percepatan : mengalami perubahan kecepatan
A. GERAK LURUS PADA LINTASAN HORIZONTAL
1. Posisi
Perhatikan garis bilangan berikut.
Posisi atau letak titik a = -5, b = -4,โฆ k = 5; dst.
2. Panjang lintasan
Misalkan : mula-mula benda berada di titik a bergerak
menuju titik h kemudian berbalik menuju titik c.
(Catt : x = Jarak total yang ditempuh benda )
3. Perpindahan
Misalkan : mula-mula benda berada di titik a bergerak
menuju titik h kemudian berbalik menuju titik c.
(Catt : โx = posisi awal โ posisi akhir)
4. Gerak lurus beraturan (GLB)
a. Grafik jarak terhadap waktu (s-t)
b. Grafik kecepatan terhadap waktu (v-t)
5. Gerak lurus berubah beraturan (GLBB-dipercepat)
a. Grafik kecepatan terhadap waktu (v-t)
b. Grafik jarak terhadap waktu (s-t)
6. Aplikasi (Kasus)
1. Berpapasan (saling bertemu)
v1 v2
s1 s2
Syarat : ๐บ๐ = ๐บ๐ + ๐บ๐
B. GERAK LURUS PADA LINTASAN VERTIKAL
1. Gerak Vertikal ke bawah (GLBB-dipercepat)
y
v0
vt
2. Gerak vertikal ke atas (GLBB-diperlambat)
3. Aplikasi
1. Menentukan ketinggian gedung
2. Dua benda bertumbukan di atas tanah
๐ = |๐๐| + |๐๐|
โ๐ = ๐ โ ๐
Kelajuan : ๐ฃ = ๐ ๐ก๐๐ก๐๐
๐ก๐ก๐๐ก๐๐
Kecepatan :
๏ฟฝฬ ๏ฟฝ = tan ๐ = โ๐
โ๐ก
Jarak total : S = luas grafik S = v t
Percepatan : ๐ = tan ๐
Atau
๐ =๐ฃ๐ก โ ๐ฃ0
๐ก2 โ ๐ก1
Jarak total :
๐ = ๐ 0 + ๐ฃ0๐ก +1
2๐๐ก2
Atau ๐ =๐ฃ๐ก
2โ๐ฃ02
2๐
Percepatan : ๐ = ๐
Ketinggian
๐ฆ = ๐ฃ๐๐ก +1
2๐๐ก2
Kecepatan saat di tanah
๐ฃ๐ก = โ๐ฃ02 + 2๐๐ฆ
Percepatan : ๐ = โ๐
Ketinggian saat t
๐ฆ๐ก = ๐ฃ๐๐ก โ1
2๐๐ก2
Ketinggian maksimum ๐ฆ๐๐๐ฅ = ๐ฆ๐ + ๐ฆ๐ก
๐ฆ๐๐๐ฅ = ๐ฆ๐ + ๐ฃ๐๐ก โ1
2๐๐ก2
Percepatan : ๐ = ๐
Ketinggian
๐ฆ =1
2๐๐ก2
Kecepatan saat di tanah
๐ฃ๐ก = โ2๐๐ฆ
Ketinggian y1 saat t1
๐ฆ1 = ๐ฃ๐1๐ก1 +1
2๐๐ก1
2
Ketinggian y2 saat t2
๐ฆ2 = ๐ฃ๐2๐ก2 โ1
2๐๐ก2
2
Ketinggian total ๐ฆ๐ก๐๐ก๐๐ = ๐ฆ1 + ๐ฆ2
Mendahului (saling mengejar)
v1 v2
s02 s2
Syarat : ๐บ๐ = ๐บ๐๐ + ๐บ๐
Top Related