8/11/2019 bedah unggas
1/23
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan peternakan unggas di Indonesia sangat pesat. Pesatnya
perkembangan tersebut didorong oleh kebutuhan manusia tehadap daging unggas.
Ada banyak faktor lain yang dapat menentukkan keberhasilan kemajuan
peternakan unggas antara lain manajemen pemeliharaan, kondisi lingkungan yang
mendukung, cuaca dan manajemen kesehatan. Penyakit merupakan salah satu
resiko yang seringkali harus dihadapi dalam usaha peternakan unggas, oleh karena
itu pengetahuan mengenai gejala masing-masing penyakit, penyebab penyakit,
pengobatan maupun pencegahan penyakit merupakan salah satu bekal yang
penting bagi suksesnya usaha peternakan. Berbagai jenis penyakit sering
menimbulkan gejala yang hampir serupa, sehingga untuk melakukan diagnosa
diperlukan pemeriksaan-pemeriksaan lebih lanjut termasuk pemeriksaan
laboratorium.
Penyakit Telelo atau Necastle !isease "N!# biasa juga disebut dengan
istilah penyakit $amper Ayam ataupun Pes %ekak yang disebabkan oleh
Necastle !isease &irus dari golongan Paramy'o(irus. !imana penyakit ini
merupakan suatu infeksi (iral yang menyebabkan gangguan pada saraf pernapasan
"Anonim, )*++#.
N! merupakan masalah besar dan momok bagi dunia peternakan, karena
penyakit ini dapat menimbulkan angka kematian yang sangat tinggi
+
8/11/2019 bedah unggas
2/23
"mencapai +**# dan aktu penyebarannya yang sangat cepat, baik pada ayam
ras, ayam buras maupun jenis unggas lainnya. enurut para ahli, penyakit ini
dapat menular pada manusia dengan gejala klinis conjuncti(itis "radang
konjuncti(a mata# alaupun kasusnya sangat jarang dijumpai. $edangkan pada
unggas dan burung liar lainnya dengan gejala klinis berupa gejala syaraf, gejala
pernafasan dan gejala pencernaan "Papaji, )*++#
1.2 Rumusan Masalah
umusan masalah dari makalah kasus ini adalah/
Bagaimana anamnesa dan gejala klinis dari unggas yang diperiksa0
Bagaimana perubahan patologi anatomi dari nekropsi unggas yang
diperiksa0
Bagaimanakah diagnosa sementara dari unggas yang telah diperiksa0
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah kasus ini adalah untuk mengetahui
tentang penyebab kematian dari unggas yang dinekropsi dengan melihat
kerusakan yang terjadi pada organ secara makroskopis.
1.4 Manaat
anfaat dari pembuatan makalah kasus ini adalah membantu diagnosa
dokter hean dalam menentukan kasus penyakit pada unggas tersebut.
)
8/11/2019 bedah unggas
3/23
BAB 2 T!N"AUAN PU#TA$A
2.1 Et%&l&g% Pen'ak%t Ne()astle D%sease *ND+
Penyakit N! disebabkan oleh (irus dari famili Paramy'o(iridae dengan
genus Pneumo(irus atau Paramy'o(irus, dimana (irus ini dapat
menghemaglutinasi darah. Penyakit ini pertama kali ditemukan oleh !oyle pada
tahun +1)2 didaerah Necastle Inggris dan pada tahun yang sama 3rane(eld
menemukan (irus penyakit ini di Bogor. 3ejadian penyakit ini ditemukan di
seluruh dunia, dimana menyerang seluruh jenis unggas termasuk burung liar.
&irus penyakit ini dapat ditemukan pada organ-organ seperti alat pernafasan,
syaraf dan pencernaan "Papaji, )*++#.
Penularan penyakit tetelo dari satu hean ke hean lainnya melalui
kontak, dengan hean sakit,skeresi, ekskresidari hean sakit serta juga bangkai
penderita tetelo. 4alan penularan melalui alat pencernaan dan pernafasan, (irus
yang tercampur lendir atau (irus yang ada dalam feses dan urine tahan dua bulan
bahkan dalam keadaan kering tahan lebih lama lagi. !emikian pula (irus yang
mencemari litter "jejabah# dan lain-lain perlengkapan kandang. 5al ini merupakan
sumber penularan yang penting "Balai Penyuluhan Pertanian, )*+*#.
6abah tetelo umumnya terjadi karena perubahan dari induk semangnya
sendiri, seperti kenaikan jumlah populasi yang tidak kebal, peruban iklim yang
menyebabkan stress seperti perubahan musim kemarau kemusim hujan atau
sebaliknya dan makanan kurang baik atau keadaan lingkungan yang
7
8/11/2019 bedah unggas
4/23
memungkinkan penularan itu terjadi spserti sanitasi dan tata laksana yang kurang
baik "Balai Penyuluhan Pertanian, )*+*#.
Penularan dari satu tempat ketempat lain terjadi melalui alat transportasi,
pekerja kandang, burung dan hean lain, debu kandang, angin, serangga,
makanan dan karung makanan yang tercemar. !apat pula melalui transportasi dari
karkas ayam yang tertular tetelo dan ayam dalam masa inkubasi. 6abah tetelo
ditandai dengan mortalitasdan morbiditas tinggi. 3ematian oleh strain
velogeniktype Asia paling tinggi 8*-+**, strain velogenik type Amerika 2*-
8*, strain mesogenikbiasanya tidak melebihi +* dan terbatas pada ayam-ayam
yang muda. $train lentogenik akhir-akhir ini dilaporkan banyak ditemui di alam
bebas, menyebabkan infeksi yang asymptomatis "Balai Penyuluhan Pertanian,
)*+*#.
Penyebaran penyakit ini biasanya melalui kontak langsung dengan ayam
yang sakit dan kotorannya, melalui ransum, air minum, kandang, tempat
ransum9minum, peralatan lainnya yang tercemar oleh kuman penyakit, serangga,
burung liar dan angin9udara "dapat mencapai radius : km#. &irus N! ditemukan
dalam jumlah tinggi selama masa inkubasi sampai masa kesembuhan. &irus ini
terdapat pada udara yang keluar dari pernafasan ayam, kotoran, telur-telur yang
diproduksi selama gejala klinis dan dalam karkas selama infeksi akut sampai
kematian "Papaji, )*++#.
2.2 Pat&genes%s Pen'ak%t
;
8/11/2019 bedah unggas
5/23
Penularan (irus N! dari satu tempat ke tempat lain terjadi melalui alat
transportasi, pekerja kandang, litter dan peralatan kandang, burung dan hean
lain. !ebu kandang, angin, serangga, makanan dan karung makanan yang
tercemar, dapat pula melalui telur terinfeksi yang pecah dalam inkubator dan
mengkontaminasi kerabang telur lain. Penyebaran (irus N! oleh angin bisa
mencapai radius : km. Burung-burung pengganggu, ayam kampung dan burung
peliharaan lain merupakan reser(oir N!.
Penularan N! terutama melalui udara. elalui batuk, (irus mudah
terlepas dari saluran pernapasan penderita ke udara dan mencemari pakan, air
minum, sepatu, pakaian, dan alat-alat sekitarnya. &irus dengan cepat menyebar
dari ayam ke ayam lain, dari satu kandang ke kandang lain.
$ekresi, ekskresi dan bangkai penderita merupakan sumber penularan
penting bagi N!. &irus yang tercampur lendir atau dalam feses dan urine mampu
bertahan dua bulan, bahkan dalam keadaan kering tahan lebih lama lagi. Ayam
yang terinfeksi mempunyai peranan penting dalam penyebaran penyakit dan
sebagai sumber infeksi. Pada mulanya (irus bereplikasi pada epitel mukosa dari
saluran pernafasan bagian atas dan saluran pencernaan, segera setelah infeksi
(irus menyebar leat aliran darah ke ginjal dan sumsum tulang yang
menyebabkan (iremia sekunder, ini menyebabkan infeksi pada organ seperti paru-
paru, usus, dan sistem syaraf pusat. 3esulitan bernafas dan sesak nafas timbul
akibat penyumbatan pada paru-paru dan kerusakan pada pusat pernafasan di otak.
Produksi antibodi berlangsung dengan cepat. Antibodi penghambat hemaglutinasi
:
8/11/2019 bedah unggas
6/23
dapat diamati dalam aktu ;-2 hari setelah infeksi dan menetap selama paling
tidak ) tahun. Titer antibodi penghambat hemaglutinasi merupakan ukuran dari
kekebalan. Antibodi asal induk dapat melindungi anak ayam sampai 7-; minggu
setelah menetas. Antibodi Ig< yang terbatas dalam aliran darah tidak mampu
mencegah infeksi pernafasan tetapi dapat mencegah (iremia, antibodi * IgA yang
dihasilkan secara lokal berperan penting dalam melindungi saluran pernafasan dan
saluran pencernaan.
2.3 ,ejala $l%n%s -an Peruahan Pat&l&g% Anat&m%
+**. Pada permulaan sakit, nafsu makan hilang, mencret
yang kadang-kadang disertai darah, lesu, sesak nafas, ngorok, bersin, batuk,
paralisis parsial atau komplit, kadang-kadang terlihat gejala torticalis.
= Bentuk (elogenik-pneumoencephalitis / gejala pernafasan dan syaraf, seperti
torticalis lebih menonjol terjadi daripada (elogenik-(iscerotropik. ortalitas bisa
mencapai 2* > 8* .
= Bentuk mesogenik /pada bentuk ini terlihat gejala klinis berupa gejala respirasi,
2
8/11/2019 bedah unggas
7/23
seperti / batuk, bersin, sesak nafas. Pada anak ayam menyebabkan kematian
sampai +*, sedangkan pada ayam deasa hanya berupa penurunan produksi
telur dan hambatan pertumbuhan, tidak menimbulkan kematian.
= Bentuk lentogenik / terlihat gejala respirasi ringan saja, tidak terlihat gejala
syaraf. Bentuk ini tidak menimbulkan kematian, baik pada anak ayam maupun
ayam deasa.
= Bentuk asimptomatik/pada galur lentogenik juga sering tidak memperlihatkan
gejala klinis.
8/11/2019 bedah unggas
8/23
pro(entrikulus, (entrikulus dan berbagai bagian usus. Tidak dijumpai perubahan
pada sistem syaraf, kadang-kadang juga pada saluran nafas. 4ika ditemukan
perubahan pada saluran nafas maka akan terlihat hemoragi dan kongesti berat
pada trakea. Penebalan kantong udara disertai timbunan eksudat kataral sampai
mengeju pada permukaannya. @rgan reproduksi mengalami hemoragi dan
perubahan arna menjadi lebih pucat.
Perubahan pasca mati meliputi perdarahan pada laring, trakea, esophagus,
dan di sepanjang usus. esi yang paling menonjol adalah nekrosis terpusat pada
mukosa usus dan jaringan limfa dan perubahan hiperemia di sebagian organ,
termasuk otak.
2. D%agn&sa
ntuk melakukan diagnosa pada penyakit ini dikarenakan gejalanya tidak
spesifik diagnosis harus dipastikan dengan isolasi (irus dan serologi. &irus dapat
diisolasi dari limfa, otak atau paru-paru melalui inokulasi alantois dari telur
berembrio umur +* hari. Penentuan (irulensi sangat diperlukan untuk isolat
lapangan. $ebagai tambahan atas indeks kerusakan syaraf dan rataan aktu
kematian dari embrio ayam, juga dipakai pembentukan plak dalam keadaan ada
atau tidak adanya tripsin pada sel ayam. ji penghambatan-hemaglutinasi
digunakan dalam diagnosis dan pemantauan penyakit Necastle kronis di negara
tempat bentuk penyakit ini merupakan endemis.
8
8/11/2019 bedah unggas
9/23
2. Pen)egahan
Pemberian antibiotic atau antibakteri hanya berfungsi untuk mengobati
infeksi sekunder yang disebabkan oleh bakteri. $anitasi atau desinfeksi diperlukan
untuk mencegah meluasnya infeksi pada kandang atau flok lainnya.
Penyakit ini tidak dapat diobati. @leh karena itu, ayam yang sudah terserang
sebaiknya cepat dimusnahkan karena dapat menulari ayam yang lain.
Pengendalian terbaik adalah dengan (aksinasi seperti (aksin strain C, 3 dan
a$ota. Pola pemberian (aksin adalah ;-;-;, maksudnya (aksin diberikan pada
ayam berumur ; hari, ; minggu, ; bulan dan seterusnya dilakukan ; bulan sekali.
ntuk pencegahan dapat dilakukan sanitasi kandang dan lingkungan "termasuk
mencegah banyak tamu dan hean liar masuk ke kandang#. Peternakkan
hendaknya dikelola dengan baik sehingga menciptakan suasana kandang yang
nyaman bagi ayam, misalnya kepadatan kandang mesti diperhatikan sehingga
populasinya tidak terlalu padat dan juga (entilasi harus cukup.
1
8/11/2019 bedah unggas
10/23
BAB 3 MATER! DAN METDE
3.1 Pr&se-ur nekr&s% &t&s% /
Proses nekropsi atau otopsi dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu/
+. $ebelum hean dieutanasi, dipelajari terlebih dahulu diagnosis secara
klinis "menurut pemeriksa sebelumnya 9 keterangan dari pemilik# dan
dilakukan diagnosis sementara yang paling sesuai.
). 4ika unggas masih dalam keadaan hidup, diperiksa terlebih dahulu tubuh
bagian luar dan diamati gejala klinis tertentu. !iperiksa secara teliti
adanya parasit eksternal pada bulu dan kulit. !iamati arna pial dan
cuping telinga. !iperhatikan pula terhadap kemungkinan adanya diare,
leleran dari paru, dan mata serta kemungkinan adanya kebengkakan dan
perubahan arna daerah facial.
7. nggas yang masih dalam kondisi hidup dapat dibunuh "eutanasi# dengan
cara mematahkan leher pada persendian atlanto-occipitalis, emboli udara
kedalam jantung.
;. Bangkai hendaknya dibasahi dengan air terlebih dahulu untuk menghindari
bulu tidak berterbangan, karena hal tersebut dapat menyebabkan
pencemaran.
:. Bangkai dibaringkan pada bagian dorsal dan dibuat suatu irisan pada kulit
di bagian medial paha dan abdomen pada kedua sisi tubuh. Paha ditarik ke
bagian lateral dan diteruskan irisan dengan pisau sampai persendian co'o
+*
8/11/2019 bedah unggas
11/23
femoralis. Irislah kulit pada bagian medial dari kaki atau paha dan periksa
otot dan persendian pada daerah tersebut.
2. Buat irisan melintang pada kulit daerah abdomen, lalu kulit ditarik ke
bagian anterior dan irisan tersebut diteruskan ke daerah thora' sampai
mandibula. Irisan pada kulit juga diteruskan ke bagian posterior di daerah
abdomen.
?. Perhatikan arna, kualitas, dan derajat dehidrasi dari jaringan sub-kutan
dan otot-otot dada.
8. Buat irisan pada otot di daerah brachialis "kiri dan kanan# untuk
memeriksa ner(us dan ple'us brachialis.
1. Buat irisan melintang pada dinding peritoneum, di daerah ujung sternum
"procesus 'yphoideus# ke arah lateral. !i buat juga suatu irisan
longitudinal di daerah abdomen melalui linea mediana ke arah posterior
sampai daerah kloaka. %ara ini akan membuka ca(um abdominalis.
+*. Buat suatu irisan longitudinal melalui m. pectoralis pada kedua sisi
sternum sepanjang persendian kostokondral semua costae mulai dari
posterior ke anterior. Pada bagian anterior, irisan pada kedua sisi thora'
harus bertemu pada daerah rongga dada, setelah memotong tulang
choracoid dan cla(icula. %ara ini akan membuka rongga dada.
++. Periksa kantung udara di daerah abdominalis dan thorakalis. Periksa juga
letak berbagai organ di dalam ca(um thora' dan abdominalis sesuai
++
8/11/2019 bedah unggas
12/23
posisinya tanpa menyentuh organ tersebut. 4ika akan mengambil sampel
untuk isolasi bakteri, jamur, (irus harus dilakukan secara aseptis.
+). Perhatikan kemungkinan terhadap adanya cairan, eksudat, transudat atau
darah di dalam rongga perut dan rongga dada.
+7. $aluran pencernaan dapat dikeluarkan dengan memotong oesophagus pada
bagian proksimal pro(entrikulus. Tarik seluruh saluran pencernaan ke arah
posterior dengan memotong mesenterium sampai pada daerah kloaka.
Periksa bursa fabrisius terhadap abnormalitas tertentu.
+;. 5epar, lien dikeluarkan dan dilakukan pemeriksaan.
+:. Buat irisan secara longitudinal pada pro(entrikulus, (entrikulus,
intestinum tenue, coecum, colon dan cloaka. Periksa terhadap
kemungkinan adanya lesi dan penyakit.
+2. $aluran reproduksi dikeluarkan dan o(iduct di iris secara longitudinal
kemudian periksa o(arium yang meliputi stroma dan folikelnya.
+?. Periksa ureter dan ren pada posisinya. @rgan tersebut dikeluarkan untuk
dilakukan pemeriksaan yang lebih lanjut.
+8. Ner(us dan ple'us ischiadichus di periksa setelah otot abductor pada
bagian medial paha dipisahkan.
+1. Bangkai di balik hingga kepala menghadap operator.
)*. !ibuat irisan pada sisi kiri sudut mulut, diteruskan ke pharyn',
oesophagus dan inglu(ies. Periksa terhadap adanya abnormalitas pada
organ tersebut.
+)
8/11/2019 bedah unggas
13/23
)+. Periksa glandula thyroidea dan parathyroidea di daerahtrakea.
)). Iris secara longitudinal melalui laryn', trakea, bronkus sampai ke pulmo.
@rgan tersebur dapat dikeluarkan secara bersamaan setelah pulmo
diangkat dari perlekatannya. Pemeriksaan pulmo terhadap ukuran, arna,
konsistensi bidang irisan dan uji apung.
)7. Pemeriksaan jantung terhadap keadaan perikardium, ukuran, arna dan
apek cordis. 4antung diperiksa dengan membuat irisan longitudinal melalui
atrium dan (entrikel kiri dan kanan atau irisan melintang di daerah
(entrikel.
);. Paruh dipotong bagian atas secara melintang di daerah dekat mata
sehingga ca(um nasi dan sinus infraorbitalis dapat diperiksa terhadap
adanya cairan.
):. $emua persendian diperiksa dengan membuat irisan pada kulit diantara
kaput dan sulkus persendian. Pemeriksaan tendo, khususnya tendo
gastrocnemius dan tendo fle'or digitalis.
)2. ntuk memeriksa otak, kulit dan tulang leher di daerah persendian diiris
sehingga foramen magnum dan medulla oblongata kelihatan. @tak dapat
dikeluarkan sebagai berikut / kulit di daerah kepala dibuka, kemudian
dibuat irisan dengan gunting dari foramen magnum ke arah os frontalis
yang membentuk sudut ;* pada kedua sisi tulang tengkorak.$elanjutnya
dibuat irisan melintang yang menghubungkan kedua sudut mata luar.
elalui irisan tersebut tengkorak dibuka. $etelah tengkorak terbuka,
+7
8/11/2019 bedah unggas
14/23
meninges di iris, kemudian bulbus olfactorius, ner(i cranialis dipotong
sambil mengeluarkan seluruh bagian otak. 5ypofisis cerebri yang masih
terlekat pada tulang tengkorak dikeluarkan dengan mengiris durameter
yang mengelilingi sella tursica. $inus paranasales dan sinus lainnya
diperiksa dengan membuat suatu potongan melalui garis median hidung.
+;
8/11/2019 bedah unggas
15/23
BAB 4 HA#!L DAN PEMBAHA#AN
4.1 #%gnalemen
+. Tanggal $eksi / )? !esember )*+7
). Pemilik / -
7. Alamat / Pasar 6onokromo
;. 4enis 5ean / Ayam
:. 4enis 3elamin / 4antan
2. mur / -
?. Tanggal 3ematian / )? !esember )*+7
8. amanya $akit / Tidak diketahui
1. Tanda 3ematian / Tanpa di sembelih
+*. &aksinasi / Pernah 9 Tidak pernahD
++. Tanggal &aksinasi / -
4.2 Anamnesa
Tidak dapat dilakukan anamnesa karena tidak bertemu langsung dengan
pemilik ayam tersebut.
+:
8/11/2019 bedah unggas
16/23
4.3 ,ejala $l%n%s
Ayam datang dengan kondisi sudah mati.
Kondisi ayam sebelum disembelih4.4 Has%l Nekr&s%
@tak
@tak mengalami hiperemi.
Otak mengalami hiperemi
$inus
Terdapat cairan keluar dari sinus
+2
8/11/2019 bedah unggas
17/23
ongga ulut
ongga mulut tidak mengalami perubahan dan tidak mengeluarkan cairan.
usculus Pectoralis
usculus pectoralis terlihat mengalami hemoragi
$aluran Pernafasan
Trakea
Pada trakea terjadi hemoragi yang ditandai dengan adanya ptechiae
Hemoragi pada trakeaParu-paru
Paru-paru terlihat hemoragi
+?
8/11/2019 bedah unggas
18/23
5ati
5ati tampak normal
4antung
Terdapat nodul pada ape' jantung
impa
Tidak terdapat kelainan pada limpa
8/11/2019 bedah unggas
19/23
Proventriculus dan Ventriculus
Pro(entriculus terlihat normal
Proventriculus normal
&entriculus mengalami hemoragi
+1
8/11/2019 bedah unggas
20/23
Usus
Terdapat haemoragi di sepanjang duodenum, jejunum, ilium
Hemoragi pada dinding usus
Caecum
Tidak terdapat kelainan pada caecum
)*
8/11/2019 bedah unggas
21/23
Caecum normal
Pankreas
Pankreas tidak mengalami perubahan
$aluran eproduksi
Tidak terdapat kelainan pada saluran reproduksi
)+
8/11/2019 bedah unggas
22/23
BAB $E#!MPULAN DAN #ARAN
.1 $es%mulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari hasil nekropsi yaituE
+. Ayam datang dengan kondisi mati, keluar cairan dari nostril.
). Perubahan patologi anatomi yang terlihat yaitu hemoragi pada
trakea, paru-paru, musculus pectoralis, usus, (entrikulus.
7. !ari gejala klinis dan perubahan patologi anatomi diduga itik
menderita Necastle !isease "N!#.
.2 #aran
Necastle !isease "N!# merupakan penyakit dengan tingkat morbiditas
yang tinggi, infeksi sekunder dapat memperparah penyakit ini. Tindakan (aksinasi
dan biosecurity dapat mengurangi potensi penyakit.
))
8/11/2019 bedah unggas
23/23
DA5TAR PU#TA$A
Anonim. )*++.Necastle !isease. http/99ciriayam.blogspot.com"diakses pada 7*
!esember )*+7#
Balai Penyuluhan Pertanian 3embang 3uning. )*++. Penyakit Tetelo. Bogor
Papaji. )*++. Penyakit Tetelo Necastle !isease.
http/99papaji.forumotion.com9t;88)-penyakit-tetelo-necastle-desease
"diakses pada tanggal 7* !esember )*+7#
eFki, Aal. )*+7. http/99aalreFkiaan.blogspot.com9)*+79*19penyakit-tetelo-necastle-disease.html"diakses pada tanggal 7* !esember )*+7#
)7
http://ciriayam.blogspot.com/http://papaji.forumotion.com/t4882-penyakit-tetelo-newcastle-deseasehttp://awalrezkiawan.blogspot.com/2013/09/penyakit-tetelo-newcastle-disease.htmlhttp://awalrezkiawan.blogspot.com/2013/09/penyakit-tetelo-newcastle-disease.htmlhttp://ciriayam.blogspot.com/http://papaji.forumotion.com/t4882-penyakit-tetelo-newcastle-deseasehttp://awalrezkiawan.blogspot.com/2013/09/penyakit-tetelo-newcastle-disease.htmlhttp://awalrezkiawan.blogspot.com/2013/09/penyakit-tetelo-newcastle-disease.htmlTop Related