Nama : Ahmad Faizal Amin
No. peraga : 127
Jenis Batuan : Batuan Sedimen vulkaniklastik
Batuan berwarna putih, struktur sedimen berlapis/laminasi, tekstur: ukuran butir debu halus-lapili, bentuk fragmen meruncing. Komposisi : gelas vuklanik 92%, biotir 3%
Dekskripsi komposisi :
Gelas volkanik : warna putih, kilap tanah, belahan tak teramati, pecahan tak teramati, ukuran debu halus, bentuk amorf, struktur tak teramati
Kuarsa : warna colorless, bentuk Kristal kristalin, kilap kaca, belahan tidak ada, struktur granular
Biotit : warna hitam, ukuran Kristal <1mm, bentuk Kristal kristalin, kilap kaca, belahan 1 arah, struktur lamelar: warna, kilap, belahan, pecahan, ukuran, bentuk, struktur
Nama Batuan: Tuff (Fischer, 1962)
Genesa dan Keterdapatan:
Terbentuk saat erupsi eksplosif dan melalui mekanisme Pyroclastic fall. Banyak ditemukan di sekitar zona central, proksimal, maupun distal gunung api
Daftar Pustaka: McPhie, M. Doyle, R Allen. 1993. Volcanic Textures. Tasmania: Tasmanian Government Printing Office.
Tucker, Maurice E. 1992. Sedimentary Petrology. New York: Blackwell Science
Nama : Ahmad Faizal Amin
No. peraga : T114
Jenis Batuan : Batuan Sedimen vulkaniklastik
Batuan berwarna putih, struktur masif, tekstur : bentuk butir debu halus - sedang, , low sphericity, bentuk butir meruncing, sortasi baik, kemas grain supported, komposisi :gelas volkanik 95%, biotit 5%
Deskripsi Komposisi:
Gelas volkanik, warna putih, ukuran debu halus, bentuk Kristal amorf, kilap tanah, belahan tidak teramati, struktur tak teramati
Mineral Biotit, warna, ukuran Kristal <1 mm, bentuk Kristal kristalin, kilap kaca, belahan 1 arah, struktur lamelar, kelimpahan
Nama Batuan : vitric tuff (Fischer, 1966)
Genesa dan Keterdapatan:
Terbentuk saat erupsi eksplosif dan melalui mekanisme Pyroclastic fall. Banyak ditemukan di sekitar zona central, proksimal, maupun distal gunung api
Daftar Pustaka : McPhie, M. Doyle, R Allen. 1993. Volcanic Textures. Tasmania: Tasmanian Government Printing Office.
Tucker, Maurice E. 1992. Sedimentary Petrology. New York: Blackwell Science
Nama : Ahmad Faizal Amin
No. peraga : 141
Jenis Batuan : Batuan Karbonat autochtonous
Batuan berwarna putih, ukuran material penyusun 15-30 mm, bentuk dan kenampakan khas Baffling fragmen tak beraturan). Komposisi : Fragmen koral 80%, mikrit 20%. Batuan tidak bereaksi dengan HCl, kemungkinan mengalami replacement oleh silika.
Deskripsi Komposisi:
Fragmen koral : Warna putih, kilap kaca, struktur masif, belahan tidak ada, pecahan uneven
Mikrit: Warna putih, kilap tanah, struktur massif, belahan tidak ada, pecahan tak teramati
Nama batuan : Bafflestone (Embry&klovan, 1971)
Genesa dan keterdapatan : Terbentuk dari pengendapan fragmen koral secara tak beraturan yang kemudaian mengalami sementasi dan litifikasi oleh semen karbonat. Terbentuk di lingkungan asal berupa laut dangkal yang relative tenang.
Daftar pustaka : Tucker, Maurice E. 1992. Sedimentary Petrology. New York: Blackwell Science
Nama : Ahmad Faizal Amin
No. peraga : 157
Jenis Batuan : Batuan Karbonat allochtonous
Warna coklat keputihan, struktur masif, tekstur: ukuran butir sparit-allochem (20mm), bentuk butir membundar, kemas tertutup, komposisi : allochem (fosil nummulites) 90%, sparit 10%
Deskripsi Komposisi:
Allochem (nummulites): Warna coklat, kilap tanah, struktur masif, ukuran 2-20 mm, berekasi dengan HCl.
Sparit: Warna coklat keputihan, kilap tanah, struktur masif, ukuran <2 mm
Nama batuan : Rudstone(Embry&klovan, 1971)
Genesa dan keterdapatan : Terbentuk dari pengendapan fragmen koral yang kemudian mengalami reorientasi oleh aktivitas arus laut dengan energi sedang. Terbentuk dari pengendapan kembali material sedimen karbonat di lingkungan lain pada laut dangkal berarus.
Daftar pustaka : Tucker, Maurice E. 1992. Sedimentary Petrology. New York: Blackwell Science
Nama : Ahmad Faizal Amin
No. peraga : 2
Jenis Batuan : Batuan Karbonat allochtonous
Warna coklat, struktur imbrikasi, tekstur: ukuran butir mikrit-25mm, bentuk butir melensa, kemas grain supported , komposisi : allochem (fosil foraminifera) 60%, mikrit 40%
Deskripsi Komposisi:
Allochem (fragmen fosil foraminifera): Warna abu-abu kecoklatan, kilap kaca, bentuk melensa kemungkinan foraminifera, ukuran 1-25mm
Mikrit : Warna coklat, kipal tanah, ukuran butir lumpur karbonat, bentuk Kristal amorf, struktur tak teramati.
Nama batuan : Rudstone (Embry&klovan, 1971)
Genesa dan keterdapatan : Terbentuk dari pengendapan fragmen koral yang kemudian mengalami reorientasi oleh aktivitas arus laut dengan energi sedang. Terbentuk dari pengendapan kembali material sedimen karbonat di lingkungan lain pada laut dangkal berarus.
Daftar pustaka : Tucker, Maurice E. 1992. Sedimentary Petrology. New York: Blackwell Science
Nama : Ahmad Faizal Amin
No. peraga : 66
Jenis Batuan : Batuan Karbonat allochtonous
Warna abu-abu , struktur masif , tekstur: ukuran butir sangat halus-10 mm, bentuk khas berupa fragmen yang mengambang di atas matrix, kemas terbuka, komposisi : allochem (fragmen karbonat) 40%, sparit 40%, mikrit 20%
Deskripsi Komposisi:
Framen karbonat : Warna putih-coklat, kilap kaca, ukuran 2-10 mm
Sparit : Warna abu-abu, kilap tanah, ukuran pasir halus
Mikrit : Warna abu-abu, kilap tanah, ukuran lempung
Nama batuan : Floatstone (Embry&klovan, 1971)
Genesa dan keterdapatan : Terbentuk dari pengendapan fragmen koral yang kemudian mengalami reorientasi oleh aktivitas arus laut dengan energi rendah. Terbentuk dari pengendapan kembali material sedimen karbonat di lingkungan lain pada laut dangkal berarus.
Daftar pustaka : Tucker, Maurice E. 1992. Sedimentary Petrology. New York: Blackwell Science
Nama : Ahmad Faizal Amin
No. peraga : 72
Jenis Batuan : Batuan Karbonat allochtonous
Warna abu-abu, struktur masif, tekstur: ukuran butir <1-2mm, bentuk butir membundar, kemas grain supported, komposisi : allochem (fragmen non-skeletal grain) 100%
Deskripsi Komposisi:
Non-skeletal grain : Warna abu-abu, kilap tanah, ukuran butir <1-2mm, struktur granular, bentuk kristalin, struktur granular
Nama batuan : Grainstone (Embry&klovan, 1971)
Genesa dan keterdapatan : Terbentuk dari pengendapan fragmen koral yang kemudian mengalami reorientasi oleh aktivitas arus laut dengan energi tinggi. Terbentuk dari pengendapan kembali material sedimen karbonat di lingkungan lain pada laut dangkal berarus kuat.
Daftar pustaka : Tucker, Maurice E. 1992. Sedimentary Petrology. New York: Blackwell Science
Nama : Ahmad Faizal Amin
No. peraga : 137
Jenis Batuan : Batuan Karbonat mix-silisiklastik
Warna merah , struktur masif, tekstur: ukuran butir sangat halus(lempung), bentuk khas tak dijumpai, komposisi : mikrit 80%, silika 20%
Deskripsi Komposisi:
Mikrit: Warna merah, kilap tanah, struktur, ukuran sangat halus (lempung), kilap tanah, bentuk mikrokristalin
Silika : Warna merah, ukuran sangat halus (lempung), kilap tanah, bentuk amorf.
Nama batuan : Muddy Micrite(Mount, 1985)
Genesa dan keterdapatan : terbentuk dari percampuran material karbonat dengan material silisiklastik pada laut yang dalam pada energi pengendapan rendah.
Daftar pustaka : Tucker, Maurice E. 1992. Sedimentary Petrology. New York: Blackwell Science
Nama : Ahmad Faizal Amin
No. peraga : 119
Jenis Batuan : Batuan Karbonat mix-silisiklastik
Warna putih, struktur masif, tekstur: ukuran butir lempung,bentuk butir tak teramati, kemas matrix supported, komposisi : material karbonat<material silisiklastik.
Deskripsi Komposisi:
Material karbonat: Warna putih, ukuran sangat halus (lempung), kilap tanah, bentuk mikrokristalin, bereaksi dengan HCl.
Silika : Warna putih, ukuran sangat halus (lempung), kilap tanah, bentuk amorf.
Nama batuan : Micritic Mudrock(Mount, 1985)
Genesa dan keterdapatan : terbentuk pada lingkungan laut dangkal pada lingkungan berenergi sendang-rendah
Daftar pustaka : Tucker, Maurice E. 1992. Sedimentary Petrology. New York: Blackwell Science
Nama : Ahmad Faizal Amin
No. peraga : 51
Jenis Batuan : Batuan Karbonat mix-silisiklastik
Warna hitam, struktur masif, tekstur: ukuran butir sangat halus(lempung), bentuk tak teramati, matrix supported komposisi :material karbonat>material silisiklastik
Nama batuan : Muddy Micrit (Mount, 1985)
Genesa dan keterdapatan : terbentuk pada lingkungan berenergi rendah.
Daftar pustaka : Tucker, Maurice E. 1992. Sedimentary Petrology. New York: Blackwell Science
Nama : Ahmad Faizal Amin
No. peraga : 307
Jenis Batuan : Batuan Karbonat non-silisiklastik non-karbonat
Warna coklat, ukuran butir tak teramati, kenampakan khas berserat. komposisi : silika ~100%
Deskripsi Komposisi:
Silika : warna coklat, kilap kaca, ukuran butir tak teramati, bentuk amorf, struktur tak teramati, belahan tidak ada, pecahan tak teratur.
Nama batuan : Silicified wood/kayu terkersikkan
Genesa dan keterdapatan : terbentuk dari proses replacement material lignin pada kayu yang telah mati. Biasa ditemukan pada daerah dengan konsentrasi silika tinggi.
Daftar pustaka : Tucker, Maurice E. 1992. Sedimentary Petrology. New York: Blackwell Science
Nama : Ahmad Faizal Amin
No. peraga : 301
Jenis Batuan : Batuan Karbonat non-silisiklastik non-karbonat
Warna kuning keputihan, ukuran Kristal halus-2mm, sifat khas berbau menyengat. komposisi : Sulfur 90%, mineral lempung 10%
Deskripsi Komposisi:
Sulfur : warna kuning, kilap damar, bentukkristalin, struktur granular, belahan tak teramati, pecahan uneven.
Mineral lempung : warnaputih, kilap tanah, bentuk amorf, struktur tak teramati, belahan tak teramati, pecahan halus.
Nama batuan : Sulfur
Genesa dan keterdapatan : terbentuk dari hasil presipitasi kimia di sekitar gunung api. Biasar terbentuk pada lubang tempat keluarnya hydrogen sulfide di sekitar tubuh magma.
Daftar pustaka : Tucker, Maurice E. 1992. Sedimentary Petrology. New York: Blackwell Science
Nama : Ahmad Faizal Amin
No. peraga : 78
Jenis Batuan : Batuan Karbonat non-silisiklastik non-karbonat
Warna merah kecoklatan, struktur masif, tekstur: ukuran Kristal sangat halus, bentuk amorf, sifat khas kekerasang sangat tinggi. komposisi :silika ~100%
Deskripsi Komposisi:
Silika : warna merah kecoklatan, kilap laca, bentuk amorf, struktur masif, belahan tak teramati, pecahan tak teratur.
Nama batuan : Baturijang (Chert)
Genesa dan keterdapatan : terbentuk pada zona energi rendah pada lingkungan laut yang dalam di bawah zona CCD. Biasa ditemukan sebagai endapan laut dalam
Daftar pustaka : Tucker, Maurice E. 1992. Sedimentary Petrology. New York: Blackwell Science
Nama : Ahmad Faizal Amin
No. peraga : 75
Jenis Batuan : Batuan Karbonat non-silisiklastik non-karbonat
Warna merah daging keputihan, struktur masif, tekstur: ukuran Kristal 2-10 mm, sifat khas kekerasan rendah. komposisi : gypsum 100%
Deskripsi Komposisi:
Gipsum: warna merah daging, kilap kaca-mutiara,, bentuk kristalin, struktur pristmatik, belahan 2 arah, pecahan tak teratur.
Nama batuan : Batugipsum
Genesa dan keterdapatan : Terbentuk oleh hidrasi mineral anhidrit yang dihasilkan oleh presipitasi kimia air laut. Biasa ditemukan di daerah beriklim arid.
Daftar pustaka : Tucker, Maurice E. 1992. Sedimentary Petrology. New York: Blackwell Science
Nama : Ahmad Faizal Amin
No. peraga : 48
Jenis Batuan : Batuan sedimen silisiklastik
Warna abu-abu kehitaman, struktur masif, tekstur: ukuran butir pasir sangat halus-kerakal (30 mm, fragmen 2-30 mm), bentuk butir membundar low sphericity, kemas grain supported , komposisi : Kuarsa 20%, litik andesit 20%, material berukuran pasir halus 60%
Deskripsi Komposisi:
Kuarsa : warna colorless, ukuran Kristal 2-30mm, bentuk Kristal kristalin, kilap kaca, belahan tidak ada, struktur: Warna, kilap, bentuk, struktur, belahan, pecahan uneven
Litik andesit: Warna abu-abu, struktur masif, ukuran butir 2-25 mm tekstur: berdasar kristalinitas hipokristalin, berdasar granularitas afanitik, berdasar hubungan antar Kristal allotriomorf, komposisi batuan : mineral utama mineral mafik, plagioklas.
Material sedimen berukuran pasir halus : Warna coklat, kilap tanah, bentuk tak teramati, struktur tak teramati
Nama batuan : Konglomerat (wentworth, 1922)
Genesa dan keterdapatan : terbentuk pada lingkungan dengan energi sedang-tinggi, bentuk fragmen membundar mengindikasikan lingkungan pengendapan yang jauh dari batuan asal. Biasa ditemukan pada bagian sungai purba dengan fase kelerengan sedang.
Daftar pustaka : Tucker, Maurice E. 1992. Sedimentary Petrology. New York: Blackwell Science
Nama : Ahmad Faizal Amin
No. peraga : 107
Jenis Batuan : Batuan sedimen silisiklastik
Warna putih-krem, struktur masif, tekstur: ukuran butir lanau-20 mm (fragmen 3-20 mm), bentuk butir membundar low sphericity, sortasi buruk, kemas grain supported , komposisi : Kuarsa 30%, lanau 40%, material berukuran pasir sedang 30%
Deskripsi Komposisi:
Kuarsa : warna colorless, ukuran Kristal 3-20mm, bentuk Kristal kristalin, kilap kaca, belahan tidak ada, struktur: Warna, kilap, bentuk, struktur, belahan, pecahan uneven
Lanau: Warna krem, kilap tanah, ukuran lanau, bentuk tak teramati
Pasir sedang: Warna abu-abu kehitaman, kilap tanah, bentuk meruncing,
Nama batuan : Konglomerat (Wentworth, 1922)
Genesa dan keterdapatan : terbentuk pada lingkungan dengan energi sedang-tinggi, bentuk fragmen membundar mengindikasikan lingkungan pengendapan yang jauh dari batuan asal. Biasa ditemukan pada bagian sungai purba dengan fase kelerengan sedang.
Daftar pustaka : Tucker, Maurice E. 1992. Sedimentary Petrology. New York: Blackwell Science
Nama : Ahmad Faizal Amin
No. peraga : 109
Jenis Batuan : Batuan sedimen silisiklastik
Warna abu-abu kehitaman, struktur masif, tekstur: ukuran butir lanau-35 mm(fragmen 5-35 mm), bentuk butir membundar low sphericity, sortasi buruk, kemas matrix supported , komposisi : litik andesit 40%, litik basalt 20% material berukuran pasir halus 30%, material berukuran lanau 10%.
Deskripsi Komposisi:
Litik andesit: Warna abu-abu, struktur masif tekstur: berdasar kristalinitas hipokristalin, berdasar granularitas afanitik, berdasar hubungan antar Kristal allotriomorf, komposisi batuan : mineral utama mineral mafik, plagioklas
Litik basalt: Warna hitam, struktur masif tekstur: berdasar kristalinitas hipokristalin, berdasar granularitas afanitik, berdasar hubungan antar Kristal allotriomorf, komposisi batuan : mineral utama mineral mafik, plagioklas
Material sedimen berukuran lanau: Warna putih, kilap tanah, ukuran lanau, bentuk tak teramati
Material sedimen berukuran Pasir halus: Warna putih, kilap tanah, bentuk meruncing,
Nama batuan : konglomerat (wentworth, 1922)
Genesa dan keterdapatan : terbentuk pada lingkungan dengan energi sedang-tinggi, bentuk fragmen membundar mengindikasikan lingkungan pengendapan yang jauh dari batuan asal. Biasa ditemukan pada bagian sungai purba dengan fase kelerengan sedang.
Daftar pustaka : Tucker, Maurice E. 1992. Sedimentary Petrology. New York: Blackwell Science
Nama : Ahmad Faizal Amin
No. peraga : 52
Jenis Batuan : Batuan sedimen silisiklastik
Warna abu-abu, struktur laminasi, tekstur: ukuran butir lempung, bentuk butir tak teramati, kemas matrix supported , komposisi : Material berukuran lempung 100%
Deskripsi Komposisi:
Material berukuran lempung : Warna abu-abu, kilap tanah , ukuran lempung, bentuk dan struktur tak teramati
Nama batuan : Batulempung(Wentworth, 1922) atau Mudrock (Pettijohn, 1975)
Genesa dan keterdapatan : terbentuk pada lingkungan dengan energi sedang-tinggi, bentuk fragmen membundar mengindikasikan lingkungan pengendapan yang jauh dari batuan asal. Biasa ditemukan pada bagian sungai purba dengan fase kelerengan sedang.
Daftar pustaka : Tucker, Maurice E. 1992. Sedimentary Petrology. New York: Blackwell Science
Nama : Ahmad Faizal Amin
No. peraga : 115
Jenis Batuan : Batuan sedimen silisiklastik
Warna abu-abu, struktur biogenic berupa trace fossil : track, tekstur: ukuran butir lempung-lanau, bentuk butir tak teramati, kemas matrix supported , komposisi : Material berukuran lanau 90%, material berukuran lempung 100%
Deskripsi Komposisi:
Material berukuran lempung : Warna abu-abu, kilap tanah , ukuran lempung, bentuk dan struktur tak teramati
Material berukuran lanau : Warna abu-abu, kilap tanah , ukuran lempung, bentuk dan struktur biogenic berupa trace fossil
Nama batuan : Batulanau(Wentworth, 1922), Mudrock (Pettijohn, 1975)
Genesa dan keterdapatan : Terbentuk pada lingkungan dengan energi pengendapan rendah. Biasa ditemukan pada lingkungan dekat muara atau pada tubuh sungai purba dengan stadia sungai dewasa.
Daftar pustaka : Tucker, Maurice E. 1992. Sedimentary Petrology. New York: Blackwell Science
Nama : Ahmad Faizal Amin
No. peraga : 59
Jenis Batuan : Batuan sedimen silisiklastik
Warna merah, struktur masif, tekstur: ukuran butir pasir sangat halus-halus, bentuk butir membundar, high sphericity, kemas grain supported , komposisi : K-Feldspar 60%, Material sedimen berukuran pasir sangat halus 35%muskovit (4%), biotit 1%
Deskripsi Komposisi:
K-Feldspar : Warna merah ukuran pasir sangat halus-pasir halus, kilap kaca, bentuk kristalin, struktur granular
Material sedimen berukuran pasir sangat halus: Warna merah kecoklatan, kilap kaca, struktur granular
Muskovit: Warna putih, kilap mutiara, bentuk kristalin, struktur lamelar, belahan 1 arah, pecahan tak teramati
Biotit: Warna hitam, kilap mutiara, bentuk kristalin, struktur lamelar, belahan 1 arah, pecahan tak teramati
Nama batuan : Arenit (Pettijohn, 1975)
Genesa dan keterdapatan : terbentuk pada lingkungan pengendapan dengan energi sedang-tinggi. Kandungan feldspar yang melimpah mengindikasikan batuan tertransport tidak terlalu jauh dari batuan asal yang dominan mineral feldsparnya.
Daftar pustaka : Tucker, Maurice E. 1992. Sedimentary Petrology. New York: Blackwell Science
Nama : Ahmad Faizal Amin
No. peraga : T61
Jenis Batuan : Batuan sedimen silisiklastik
Warna hijau, struktur masif, tekstur: ukuran butir lanau, bentuk butir tak teramati, kemas matrix supported , komposisi : Zeolit 90%, hornblende 5%, biotit 5%
Deskripsi Komposisi:
Zeolit : Warna hijau, kilap tanah, bentuk amorf, struktur granular
Hornblende: Warna hitam, kilap mutiara, bentuk kristalin, struktur granular, belahan 2 arah, pecahan tak teramati
Biotit: Warna hitam, kilap mutiara, bentuk kristalin, struktur lamelar, belahan 1 arah, pecahan tak teramati
Nama batuan : Batulanau Zeolit (Wentworth, 1922)
Genesa dan keterdapatan : terbentuk pada lingkungan dengan energi rendah, keberadaan mineral zeolite mengindikasikan batuan telah mengalami litifikasi dan rekristalisasi pada tekanan yang cukup tinggi. Biasa ditemukan pada lingkungan yang berasosiasi dengan pembentukan batuan metamorf burial.
Daftar pustaka : Tucker, Maurice E. 1992. Sedimentary Petrology. New York: Blackwell Science
Nama : Ahmad Faizal Amin
No. peraga : 54
Jenis Batuan : Batuan sedimen silisiklastik
Warna hitam, struktur masif, tekstur: ukuran butir lanau, bentuk butir tak teramati, kemas matrix supported , sortasi baik, komposisi : material organic berukuran lanau ~95%m mineral lempung 5%
Deskripsi Komposisi:
Material organic berukuran lanau : Warna hitam, kilap tanah, bentuk amorf, struktur massif.
Mineral lempung: Warna coklat kehitaman, kilap tanah, bentuk amorf, struktur tak teramati
Nama batuan : Batulanau (Wentworth, 1922)
Genesa dan keterdapatan : diendapkan pada lingkungan berenerfi rendah, melimpahnya material organic mengindikasikan batuan diendapkan pada lingkungan rawa. Banyak ditemukan sebagai berasosiasi dengan lingkungan rawa.
Daftar pustaka : Tucker, Maurice E. 1992. Sedimentary Petrology. New York: Blackwell Science
Nama : Ahmad Faizal Amin
No. peraga : 49
Jenis Batuan : Batuan sedimen silisiklastik
Warna krem, struktur masif, tekstur: ukuran butir 1-10mm (fragmen 2-10mm, matriks 1 mm), bentuk butir membundar, kemas matrix supported , komposisi : Kuarsa 100%
Deskripsi Komposisi:
Kuarsa : Warna krem, kilap kaca, bentuk membundar, struktur granular
Nama batuan : Quartz arenit (Pettijohn, 1975)
Genesa dan keterdapatan : diendapkan pada lingkungan berenergi sedang-tinggi. Melimpahnya kuarsa mengindikasikan batuan telah tertranspor jauh dari sumber batuan asal. Hal ini juga dapat dilihat dari bentuk butir yang membundar yang mengindikasikan jarak transport yang jauh.
Daftar pustaka : Tucker, Maurice E. 1992. Sedimentary Petrology. New York: Blackwell Science
Nama : Ahmad Faizal Amin
No. peraga : 110
Jenis Batuan : Batuan sedimen silisiklastik
Warna abu-abu kehitaman, struktur masif, tekstur: ukuran butir pasir sangat halus-kerakal (30 mm, fragmen 2-30 mm), bentuk butir membundar low sphericity, kemas matrix supported , komposisi : Kuarsa 25%, litik andesit 20%, material sedimen berukuran pasir halus 45%, biotit 10%
Deskripsi Komposisi:
Kuarsa : warna colorless, ukuran Kristal 2-27mm, bentuk Kristal kristalin, kilap kaca, belahan tidak ada, struktur: Warna, kilap, bentuk, struktur, belahan, pecahan uneven
Litik andesit: Warna abu-abu, struktur masif,tekstur: berdasar kristalinitas hipokristalin, berdasar granularitas afanitik, berdasar hubungan antar Kristal allotriomorf, komposisi batuan : mineral utama mineral mafik, plagioklas.
Material sedimen berukuran pasir halus: Material sedimen berukuran Pasir halus: Warna putih, kilap tanah, bentuk meruncing, mengandung material karbonat, bereaksi dengan HCl
Biotit : Biotit : warna hitam, ukuran Kristal <1mm, bentuk Kristal kristalin, kilap kaca, belahan 1 arah, struktur lamelar: warna, kilap, belahan, pecahan, ukuran, bentuk, struktur
Nama batuan : Konglomerat (wentworth, 1922)
Genesa dan keterdapatan : terbentuk pada lingkungan dengan energi sedang-tinggi, bentuk fragmen membundar mengindikasikan lingkungan pengendapan yang jauh dari batuan asal. Biasa ditemukan pada bagian sungai purba dengan fase kelerengan sedang.
Daftar pustaka : Tucker, Maurice E. 1992. Sedimentary Petrology. New York: Blackwell Science
Nama : Ahmad Faizal Amin
No. peraga : 63
Jenis Batuan : Batuan sedimen silisiklastik
Warna abu-abu, struktur masif, tekstur: ukuran butir pasir halus-sangat halus, bentuk butir tak teramati, kemas grain supported , sortasi baikkomposisi : material sedimen berukuran pasir halus 95%, mika 5%
Deskripsi Komposisi:
Material sedimen berukuran pasir halus : Warna abu-abu, kilap tanah, bentuk tak teramati, struktur granular massif
Mika (kemungkinan muskovit): Tak berwarna, kilap kaca, bentuk kristalin, struktur lamelar, belahan 1 arah, pecahan tak teramati.
Nama batuan : Batupasir (Wentworth, 1922)
Genesa dan keterdapatan : Terbentuk pada lingkungan berenergi rendah, hal ini dapat dilihat dari melimpahnya material sedimen berukuran pasir halus. Biasa ditemukan pada lingkungan laut dangkal
Daftar pustaka : Tucker, Maurice E. 1992. Sedimentary Petrology. New York: Blackwell Science
Nama : Ahmad Faizal Amin
No. peraga : 113
Jenis Batuan : Batuan sedimen silisiklastik
Warna abu-abu, struktur laminasi, tekstur: ukuran butir pasir sangat halus, bentuk butir tak teramati, kemas grain supported , komposisi : material sedimen berukuran sangat halus 90%, biotit 8%, hornblende 2%.
Deskripsi Komposisi:
Material sedimen berukuran sangat halus : Warna abu-abu , kilap tanah, bentuk tak teramati, struktur granular
Hornblende: Warna hitam, kilap mutiara, bentuk kristalin, struktur granular, belahan 2 arah, pecahan tak teramati
Biotit: Warna hitam, kilap mutiara, bentuk kristalin, struktur lamelar, belahan 1 arah, pecahan tak teramati
Nama batuan : Batupasir laminasi(Wentworth, 1922)
Genesa dan keterdapatan : terbentuk pada lingkungan berenergi rendah ditandai tingginya kandungan material berukuran halus. Ditemukan di lingkungan muara dekat laut.
Daftar pustaka : Tucker, Maurice E. 1992. Sedimentary Petrology. New York: Blackwell Science
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
LABORATORIUM SUMBER DAYA MINERAL
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM PETROLOGI
ACARA :BATUAN SEDIMEN
DisusunOleh :
AHMAD FAIZAL AMIN
(13/348538/TK/40963)
Senin, Romb/Kel : 1A/IV
Asisten Kelompok:
ILHAM BAYU NURFACHROZI
AsistenAcara :
ILHAM BAYU NURFACHROZI
ROBERTUS HERDIAWAN SUPARNA
RISA SILMI LESTARI
ULFI FAUZIA
YOGYAKARTA
MEI
2014