BAB IV
TAHAPAN PRA PRODUKSI, PRODUKSI, DAN PASCA PRODUKSI
4.1. Pra Produksi
Sebelum melakukan produksi, penulis melakukan tahap pra-produksi terlebih
dahulu. Tahap ini melalui beberapa proses yang diantaranya adalah riset,
pembuatan story line, kemudian pembuatan story board.
4.1.1. Riset
Tahap riset dimulai tanggal 10 April 2018 di kantor kepala desa
Brongkol, pada riset ini penulis langsung bertemu dengan Pak Heru Sandhora
S.Pd selaku kepala desa Brongkol, setelah melakukan wawancara penulis
mendapatkan informasi-informasi seputar pariwisata di desa Brongkol, media-
media apa saja yang di gunakan oleh kepala desa Brongkol untuk
mempromosikan wisata di desa Brongkol selain bertemu dengan pak kepala
desa Brongkol penulis juga bertemu dengan Pak Wanto selaku Carik di desa
Brongkol, beliau mengajak penulis berkeliling untuk melihat spot-spot wisata
yang di tawarkan oleh desa Brongkol juga di beri data pengunjung selama
beberapa tahun terakhir, beliau juga memberitahukan saya selama ini baru
menggunakan media promosi media sosial saja. Beberapa hari setelah itu
penulis datang ke wisata Lereng Kelir dan bertemu dengan ketua pengurus yaitu
Pak Iwan Susilo ia bercerita bahwa penurunan jumlah wisatawan yang datang
ke Lereng Kelir mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
Penulis juga datang langsung ke kantor Dinas Pariwisata Kabupaten
Semarang untuk menanyakan rencana pengembangan dan hal (promosi) usaha
apa saja yang sudah di lakukan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang
terhadap Desa Brongkol, menurutnya hal yang sudah di lakukan (promosi) itu
belum di lakukan hanya memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada warga
desa Brongkol, data pengunjung juga belum terdapat di kantor Dinas Pariwisata
Kabupaten Semarang kedepanya desa Brongkol juga termasuk salah satu yang
di rencanakan pengembangnya pada tahun berikutnya oleh Dinas Pariwisata
Kabupaten Semarang.
Setelah mendapatkan data yang di butuhkan kemudian penulis memulai
merancang iklan commercial pariwisata desa Brongkol.
Elaboration Likelihood Model atau Kemungkinan Elaborasi adalah
teori persuasif yang menjelaskan jika keputusan bergantung pada jalur yang di
tempuh dalam memproses sebuah pesan, kemampuan sesorang dalam berpikir
kritis tergantung kepada seberapa besar ketertarikan mereka terhadap hal yang
di bicarakan atau di diskusikan. Asumsi dasar teori ini adalah bahwa orang
dapat memproses pesan persuasif dengan cara yang berbeda. Di sini penulis
akan membuat video yang berisikan informasi bahwa di desa Brongkol tidak
hanya ada durian saja tetapi ada wisata alam Lereng Kelir, Batu Pengantin, dan
kopi. Sehingga khalayak yang menyaksikan video yang akan di buat penulis ini
dapat mengetahui berbagai macam wisata yang ada di desa Brongkol, Penulis
menggunakan pendekatan pheriperal route membuat seseorang itu sunguh-
sunguh mengolah pesan-pesan persuasif yang di terimanya dengan tidak
semata-mata hanya berfokus pada isi pesan saja melainkan lebih
memperhatikan daya tarik dan penyampaian pesan yang terdapat di video.
Dalam video ini menggunakan teknik camera movement yang pas dan
bervariasi juga perwarnaan video untuk menimbulkan kesan yang bagus
sehingga dapat menghasilkan gambar yang cinematic.
4.1.2. Story Line
Melalui riset yang sudah di lakukan sebelumnya, penulis memulai
meancang alur cerita iklan commercial pariwisata desa Brongkol yang akan di
buat. Rancangan alur cerita sebagai berikut :
Story Line untuk Youtube : Iklan di mulai dari layar hitam lalu vo orang
mengucapkan Indonesia itu Indah, Indonesia itu Pesona, Indonesia itu Sibuk
lalu gambar hitam ke fade in, yang menampilkan lalu lintas yang padat di kota
yang sibuk menggunakan teknik extrem long shoot lalu fade out gambar hitam,
fade in gambar menunjukan sunrise di desa Brongkol menggunakan teknik bird
eye dan juga beberapa aktifitas yang di lakukan warga desa brongkol
menggunakan paning camera yang menunjukan keramahan lalu medium shoot
untuk senyum warga desa. Lalu panning camera menentukan center objek agar
terlihat 3 Dimensi untuk menunjukan hutan alam yang di punyai desa Brongkol.
Fade in menunjukan tugu durian long shoot desa Brongkol dan motion
graphic peta desa Brongkol lalu menunjukan perkebunan kopi dan durian desa
Brongkol menggunakan teknik follow paning.
Setelah itu menampilkan orang yang sedang mendaki menggunakan
teknik medium shoot lalu video pemandangan di pucak Lereng Kelir dan juga
Batu Pengantin menggunakan teknik bird eye kemudian timelapse milkyway
juga gemerlapnya city light suasana malam ketika mendirikan tenda yang
berada di kelir menggunakan teknik panning extreme long shoot lalu fade out.
Setelah itu fade in gambar sunrise ketika berada di puncak kelir extreme
long shoot sembari ngopi di depan tenda close up juga melihat pemandangan
yang di suguhkan ketika matahari terbit extreme long shoot lalu seolah olah
menunjukan gambar ia berangan-angan akan desa brongkol ini di mana
menunjukan jalan bebatuan dan tanah medium shoot, pepohonan follow paning,
dan juga masyarakat long shoot desa Brongkol.
Story Line untuk Instagram : Fade In Sunrise di desa Brongkol
menggunakan wide shoot dan timelapse dalam pengambilan video scene
pepohonan yang ada di desa Brongkol dengan menggunakan teknik paning ke
kiri dan ke kanan kemudian orang mendaki medium shoot follow objek atau
model lalu follow up di wisata Batu Pengantin kemudian follow objek di wisata
Lereng Kelir.
4.1.3. Story Board
Setelah alur cerita sudah dirancang, kemudian penulis membuat story
board yang digunakan sebagai acuan ketika melakukan produksi dilakukan.
Story board dibuat berdasarkan dengan alur cerita yang sudah dirancang
sebelumnya sebagai berikut :
4.2. Produksi
Dalam proses produksi video ini, penulis menggunakan beberapa tempat lokasi
sebagai pengambilan gambar yang di sesuaikan dapat menunjukan desa
Brongkol. Pemilihan tempat ini di antaranya adalah Tugu Durian, Wisata
Lereng Kelir, Wisata Batu Pengantin, Kebun Kopi, Kebun Durian, Jalan Di
Desa Brongkol.
No Scene Gambar VO Time
Code
1 Pembuka
Indonesia itu
Indah
Indonesia itu
Pesona
Indonesia itu
Sibuk
00.00.00
–
00.00.05
2 Timelapse
Kota
Terkadang kita
terlalu sibuk
mengejar realitas
dunia sampai
tidak mempunyai
waktu untuk
menikmati alam di
sekitar kita
00.00.06
–
00.00.16
3 Sunrise di
desa
Brongkol
Rasa, rasa yang
tidak akan pernah
lupa dengan
kehangatan
mentari
00.00.17
–
00.00.23
6 Pemandangan
gunung
Juga bukit dan
pegunungan yang
terbentang terlihat
jelas di ujung
cakrawala sejauh
mata memandang
00.00.23
–
00.00.30
7 Hutan dan
kebun warga
Alam hijau yang
masih asri
terkadang
terdengar suara
burung-burung
berkicau juga
pohon-pohon
yang rimbun yang
masih banyak kita
jumpai
00.00.33
–
00.00.41
8 Kantor lurah
dan
perempatan
Desa
Brongkol
Desa Brongkol,
mungkin masih
asing terdengar
bagi sebagian
orang
00.00.41
–
00.00.50
9 Motion
Lokasi Desa
Brongkol
Desa yang
terletak di
kecamatan jambu
kabupaten
Semarang
jaraknya sekitar
48 km dari
Semarang kota
00.00.50
–
00.00.56
10 Kebun Warga
Desa yang
mempunyai
kekayaan alam
yang masih asri
mempunyai ciri
khas durian dan
kopi
00.00.56
–
00.01.03
11 Tugu Durian
Ketika kita
berjalan menuju
desa Brongkol
kita akan di
sambut tugu
Durian, yang
menandakan kita
sampai di desa
Brongkol terdapat
banyak watung-
warung yang
menjual Durian di
sepanjang desa
Brongkol
00.01.03
–
00.01.21
12 Orang
Mendaki
Bagi sebagian
orang hiking
merupakan hal
yang
menyebalkan dan
melelahkan tapi
ketika sampai di
puncak rasa itu
akan hilang dan
tebayar lunas
00.01.24
–
00.01.30
13 Pemandangan
di wisata
Batu
Pengantin
- 00.01.30
–
00.01.41
14 Timelaps
Milkyway
bertaburan
bintang dan
gemerlapnya
cahaya lampu
yang sepanjang
malam mengiringi
tidur
00.01.41
–
00.02.09
15 Sunrise di
wisata
Lereng Kelir
Udara sejuk yang
membangunkanku
di pagi hari
00.02.11
–
00.02.21
16 Pemandangan
di wisata
Lereng Kelir
- 00.02.21
–
00.02.57
17 Tenda di
wisata
Lereng Kelir
Ngopi merupakan
sebuah hal yang
dapat
merelaksasikan
fikiran, ngopi di
pagi hari sembari
melihat
pemandangan
indah yang di
suguhkan oleh
sang pencipta
membuat
00.02.58
–
00.03.13
18 Desa
Brongkol
Saya berfikir
ketika setelah
menelurusi desa
Brongkol desa
yang penuh
00.03.13
–
00.03.17
19 Hiking di
wisata
Lereng Kelir
dengan kesejukan
bayangkan saja
mulai dari hiking
00.03.17
–
00.03.22
20 Camping di
wisata
Lereng Kelir
camping 00.03.22
–
00.03.23
21 Wisata
Lereng Kelir
dan Batu
Pengantin
spot foto 00.03.23
–
00.03.26
22 Wisata
Lereng Kelir
dan Batu
Pengantin
pemandangan
rawa pening
00.03.26
–
00.03.28
23 Wisata
Lereng Kelir
dan Batu
Pengantin
Telomoyo yang
tampak gagah di
depan mata
00.03.28
–
00.03.32
24 Warung
Durian
Durian yang
sangat
memanjakan lidah
dan juga perut hal
yang patut untuk
kita coba ketika
kita mengunjungi
desa Brongkol ini
00.03.32
–
00.03.38
25 Jalan desa
Brongkol
betapa
berharganya akan
kekayaan alam
Indonesia ini
ingatlah kawan
kita hidup hanya
satu kali dan
berada di bumi
bagian paling
indah “Indonesia”
00.03.38
–
00.04.00
4.2.1. Tugu desa Brongkol
Lokasi ini di pilih karena tugu Durian ini merupakan ikon desa
Brongkol yang seolah menyambut kita datang ke desa Brongkol sebagai
sentra penghasil dan penjual Durian.
Gambar 1
Pada baguan ini tekhnik pengambilan gambar yang di gunakan
ialah pening dengan medium shoot, teknik paning di gunakan dengan
cara menggerakan kamera ke kiri atau ke kanan untuk memperlihatkan
lokasi sekitar.
4.2.2. Wisata Lereng Kelir
Wisata lereng kelir yang terletak di desa Brongkol ini di pilih
karena salah satu wisata alam yang terletak di desa Brongkol yang
mempunyai tempat camping ground dan panorama alam yang indah
yang dapat kita tempuh dengan berjalan kaki selama kurang lebih 2 jam.
Gambar 2
Teknik pemgambilan gambar yang di gunakan ini bird eye
dengan di kombinasikan zoom out atau zoom in cara ini di gunakan agar
dapat menunjukan suasana lokasi sekitar.
4.2.3. Wisata Batu Pengantin
Pemilihan lokasi ini merupakan salah satu tempat wisata yang
terdapat di desa Brongkol selain Wisata Lereng Kelir lokasi dari Wisata
Batu Pengantin ini bias di tempuh menggunakan kendaraan sepeda
motor walaupun kondisi jalan yang menanjak cukup extreme dan
melewati perkebunan kopi milik warga sekitar.
Gambar 3
Teknik pemgambilan gambar yang di gunakan ini bird eye
dengan di kombinasikan zoom out atau zoom in cara ini di gunakan agar
dapat menunjukan suasana lokasi sekitar.
4.2.4. Proses Persiapan Peralatan
Penulis menggunakan kamera DLSR Canon 650D, Samsung S8,
Samsung S7 Edge, Samsung S5, Mirroles Sony A6000, Drone Dji
Spark, Dji Osmo Mobile, Acer V15 Nitro – Black Edition dalam
pembuatan video iklan promosi desa Brongkol kareba kamera ini
memiliki kualitas hasil yang sangat baik 1080p Full HD. Pengambilan
gambar juga menggunakan beberapa alat bantu seperti Tripod,
Gorilapod, Kit lens Efs 18-55 mm dan lensa FIX 50 mm F1.8.
4.3. Pasca Produksi
Setelah melakukan beberapa tahap pra-produksi sampai produksi,
masuklah ke tahap pasca produksi yang merupakan proses editting. Dalam
proses editting penulis bertugas sebagai editor dalam hal editting video, grafis,
serta audio.
Sebelum melakukan proses editting, penulis bertugas sebagai produser
yang mempersiapkan daftar bahan editing. Bahan editing berupa potongan-
potongan video hasil produksi sebelumnya yang sudah dipilih untuk
dimasukkan ke dalam proses editing. Selain itu juga penulis mencari lagu atau
backsound untuk di jadikan di dalam video.
4.3.1. Persiapan Bahan Editing
Setelah menyiapkan bahan yang sudah di rekam, penulis sebagai
produser memilih video yang layak sebagai bahan untuk di
Gambar 4
editing di jadikan satu video dan mengurutkannya sesuai
dengan story line yang di buat penulis.
4.3.2. Proses Editing Grafis
Dalam proses pengolahan video promosi pariwisata desa
Brongkol dalam mengenalkan durian dan wisata alam yang di gunakan
penulis ialah aplikasi Adobe Premiere Pro cc 2017, Software tersebut
selain sering di gunakan oleh penulis juga mudah dalam
pengoperasianya sehingga memudakan penulis untuk lebih berkreasi
dalam hal editing video.
Proses yang di lakukan dalam editing di anataranya ialah
memotong video yang sudah di sortir oleh penulis, mengabungkan
beberapa video yang sudah di potong dan di jadikan satu kesatuan video
(story board) sehingga membuat sebuah alur cerita, serta memberikan
backsound dan vo agar terasa lebih menarik untuk di toton juga color
grading untuk mempermanis video.
Gambar 5
Setelah itu tahap terakhir dari editing video ialah rendering
proses ini bertujuan untuk menjadikan video yang telah di susun
menjadi satu video iklan video promosi pariwisata desa Brongkol dalam
mengenalkan durian dan wisata alam. Rendering tersebut berformat
H.264 yang di rasa penulis dengan kualitas yang sudah baik dan juga
penyimpanan yang tidak terlalu besar.
Setelah selesai tahap editing pasca produksi kemudian penulis
menggunakan media online sebagai media promosi kepada wisatawan
atau penonton. Media online di pilih karena pada jaman sekarang
seiringnya penggunaan Internet yang semakin meningkat dan
penggunaan media - media yang semakin banyak merupakan sasaran
empuk bagi pengiklan untuk menaruh sebuah iklan di media online.
Selain itu juga menurut penulis media online merupakan media
yang tidak ada batasnya dalam hal ini yang di maksudkan penulis ialah
tidak adanya keterbatasan waktu tempat untuk dapat mengakses
(Internet) juga tidak ada batasan durasi sehingga kita dapat berkreasi
untuk menyampaikan pesan kepada khalayak banyak.
4.4. Uji Publikasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Uji adalah Percobaan untuk
mengetahui kualitas sesuatu atau memeriksa untuk mengetahui mutu sesuatu,
Sedangkan public ialah orang banyak (umum). Jadi dapat di artikan uji public
adalah suatu percobaan untuk mengetahui kualitas mutu suatu project (video) yang
di nilai atau di tanggapi oleh khalayak.
4.4.1. Hasil Uji Publik
Penulis menyebarkan 50 kuisioner kepada 50 responden untuk
menonton video Youtube dan 25 kuisioner ke pada 50 responden tadi
untuk menonton video Instagram yang berada dalam lingkup wisatawan
domestic. Penulis mengambil responden yang sesuai dengan targeting
dari Tugas Akhir penulis yang berada di Kota Salatiga. Berikut yang
merupakan aspek yang di nilai form hasil uji public :
Keterangan
SB : Sangat Bagus
B : Bagus
CB : Cukup Bagus
KB : Kurang Bagus
TB : Tidak Bagus
Hasil Uji Publik Video Instagram
Hasil Uji Publik Video Youtube (Full Video)
NO ASPEK YANG DINILAI PENILAIAN
SB B CB KB TB
1. Video Instagram ini dapat mewakili dari
isi video Youtube (Full Video)
15 7 3
2. Dari video Instagram ini kahalayak
melanjutkan ke Youtube
12 11 2
3. Durasi Video Instagram ini seusai
dengan khalayak sasaran
8 13 4
NO ASPEK YANG DINILAI PENILAIAN
SB B CB KB TB
1. Nama iklan promosi pariwisata ini
menarik untuk khalayak sasarannya.
11 27 9 3
2. Pesan dalam video iklan promosi
pariwisata ini sesuai untuk khalayak
sasarannya.
21 23 6
3. Khalayak sasaran dapat memahami
dengan jelas pesan yang disampaikan
melalui video iklan promosi pariwisata
ini.
23 18 7 2
4. Durasi video iklan promosi pariwisata ini
sesuai untuk khalayak sasarannya.
16 22 10 2
5. Pengisi suara yang menarasikan video
iklan promosi pariwisata ini terdengar
jelas dalam menyampaikan pesan.
16 21 11 2
6. Kualitas audio dalam video iklan
promosi pariwisata ini jernih.
24 17 8 1
Dalam bentuk presentase
7. Kualitas gambar dalam video iklan
promosi pariwisata ini baik dan jelas.
30 14 5 1
8. Narasumber dapat menyapaikan pesan
dengan baik, tepat sasaran tujuannya.
13 24 12 1
9. Bahasa yang digunakan dalam video
iklan promosi pariwisata sesuai dan
dapat dipahami oleh khalayak
sasarannya.
16 23 11
10. Video iklan promosi pariwisata ini layak
untuk di publikasikan kepada khalayak
sasarannya.
24 24 2
11. Video iklan promosi pariwisata ini telah
memenuhi Etika.
22 23 5
12. Ada penyajian grafis/animasi yang berisi
data untuk memperjelas pesan yang
disampaikan melalui video iklan promosi
pariwisata.
15 22 13
NO ASPEK YANG DINILAI PENILAIAN
SB B CB KB TB
1. Nama iklan promosi pariwisata ini
menarik untuk khalayak sasarannya.
22% 54% 18% 6%
2. Pesan dalam video iklan promosi
pariwisata ini sesuai untuk khalayak
sasarannya.
42% 46% 12%
3. Khalayak sasaran dapat memahami
dengan jelas pesan yang disampaikan
46% 36% 14% 4%
Dari hasil data uji publikasi Instagram di atas dapat di simpulkan
bahwa video untuk Instagram dapat mewakili keseluruhan dari full
video Youtube dan mengugah rasa penasaran khalayak sehingga
memutuskan untuk melanjutkan menonton isi dari full video yang ada
di Youtube.
Dari hasil data uji publikasi video Youtube di atas dapat di
simpulkan bahwa data hasil uji publikasi dapat di lihat dari 12 aspek
presentase yang mengisi sebagian besar “kategori” Baik jika di total
lebih banyak dari pada yang lain, yang perlu di garis bawahi pada hasil
melalui video iklan promosi pariwisata
ini.
4. Durasi video iklan promosi pariwisata
ini sesuai untuk khalayak sasarannya.
32% 44% 20% 4%
5. Pengisi suara yang menarasikan video
iklan promosi pariwisata ini terdengar
jelas dalam menyampaikan pesan.
32% 42% 22% 4%
6. Kualitas audio dalam video iklan
promosi pariwisata ini jernih.
48% 34% 16% 2%
7. Kualitas gambar dalam video iklan
promosi pariwisata ini baik dan jelas.
60% 28% 10% 2%
8. Narasumber dapat menyapaikan pesan
dengan baik, tepat sasaran tujuannya.
26% 48% 24% 2%
9. Bahasa yang digunakan dalam video
iklan promosi pariwisata sesuai dan
dapat dipahami oleh khalayak
sasarannya.
32% 46% 22%
10. Video iklan promosi pariwisata ini
layak untuk di publikasikan kepada
khalayak sasarannya.
45% 48% 4%
11. Video iklan promosi pariwisata ini telah
memenuhi Etika.
44% 46% 10%
12. Ada penyajian grafis/animasi yang
berisi data untuk memperjelas pesan
yang disampaikan melalui video iklan
promosi pariwisata.
30% 44% 26%
uji publik ini di mana 6% mengisi bahwa “Aspek nomer 1.” Kurang
bagus, juga presentase 4% dalam “Aspek 3,4, dan 5” kurang bagus juga,
2% lagi dalam “aspek 6,7, dan 8” kurang bagus selebihnya tidak ada
lagi yang mengisi kurang bagus. Pada aspek 3,6, dan 7 mendapatkan
presentase sangat bagus, jika di simpulkan bahwa video pariwisata desa
Brongkol yang penulis buat ini layak untuk di jadikan video promosi
pariwisata desa Brongkol dan tepat sesuai targeting dari penulis jika di
lihat dari hasil uji publik yang sudah di lakukan penulis.
4.5. Kendala Pembuatan Video
Proses pembuatan video iklan pariwisata desa Brongkol ini mengalami sedikit
masalah namun dapat di siasati dengan baik, di antaranya :
Kendala Penyelesaian
Cuaca Menunggu cuaca agar cerah ketika
mengambil scene atau menganti hari
Ide penulis yang banyak sehingga
hasil dari video memiliki durasi yang
panjang yang menjadikan kurang
efisien
Penulis melakukan tahap pengeditan
ulang video sehingga membuat durasi
video yang lebih singkat yang lebih
efisien
Top Related