62
BAB IV
PENGUJIAN SISTEM
Pengujian sistem yang dilakukan merupakan pengujian terhadap perangkat
keras dan perangkat lunak dari sistem secara keseluruhan yang telah selesai dibuat
untuk mengetahui komponen-komponen sistem apakah berjalan dengan baik dan
sesuai yang diharapkan. Terdapat beberapa pengujian sistem, antara lain:
4.1. Pengujian Minimum Sistem
4.1.1. Tujuan
Pengujian minimum sistem bertujuan untuk mengetahui apakah minimum
sistem dapat melakukan proses signature dan download program ke
microcontroller dengan baik.
4.1.2. Alat yang digunakan
1. Rangkaian minimum sistem ATMega8.
2. Kabel USB to mikro USB dan downloader.
3. Komputer/ Laptop.
4. Program CodeVision AVR.
5. Power supply 12V.
4.1.3. Prosedur pengujian
1. Aktifkan power supply dan hubungkan dengan minimum sistem.
2. Sambungkan minimum sistem dengan downloader dengan kabel USB to
mikro.
3. Selanjutnya nyalakan komputer dan jalankan program Code Vision AVR.
STIKOM S
URABAYA
63
4. Untuk download program yang telah dibuat kedalam minimum sistem
maka yang harus dilakukan adalah menjalankan menu Chip Signature
programmer pada Code Vision AVR.
5. Setelah proses signature selesai maka selanjutnya proses compile project
dengan menekan F9 pada keyboard kemudian proses download program
ke microcontroler masuk ke menu make project pada Code Vision AVR.
4.1.4. Hasil pengujian
Dari percobaan diatas apabila menu chip signature programmer,
download program dapat berhasil dikerjakan maka minimum sistem dapat bekerja
dengan baik. Tampilan dari program chip signature pada Code Vision AVR yang
akan digunakan untuk menuliskan program dan melakukan percobaan terhadap
minimum sistem. Hasil program chip signature dapat di lihat pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1. Tampilan Chip Signature
Pada Gambar 4.2. menunjukan bahwa minimum sistem telah berhasil
men-download program ke microcontroller sehingga program telah berhasil
dijalankan.
STIKOM S
URABAYA
64
Gambar 4.2.Tampilan Download Program
4.2. Pengujian Pengiriman data Xbee-Pro Antar Komputer
4.2.1. Tujuan
Untuk mengetahui apakah konfigurasi parameter yang telah dilakukan
berjalan dengan baik dan dapat diterima serta ditampilkan di komputer.
4.2.2. Alat yang digunakan
1. 2 (dua) buah modul Xbee-Pro
2. Kabel USB to mikro USB.
3. Software XCTU.
4. 2 (dua) buah komputer/ laptop.
4.2.3. Prosedur pengujian
1. Hubungkan Xbee-Pro USB adapter menggunakan kabel USB to mikro
USB dengan komputer.
2. Pada komputer 1 dan 2 buka software XCTU, atur baudrate Xbee-Pro
sebesar 2400 dan pilih Test/Query.
3. Pada komputer 1 dan 2 setelah muncul informasi berhasil dari Xbee-Pro
pilih OK dan masuk ke Terminal XCTU.
4. Ketikkan teks ” tes pengiriman komp 1” di terminal XCTU komputer 1
dan amati yang terjadi pada XCTU komputer 2 atau sebaliknya. STIKOM S
URABAYA
65
5. Pada komputer 2 ketikan teks ”tes pengiriman diterima di komp 2” Amati
data yang tampil pada terminal XCTU komputer 1 dan 2 untuk mengetahui
hasil dari pengiriman data antar komputer.
4.2.4. Hasil pengujian
Setelah melakukan penekanan pada keyboard berupa karakter di
komputer mendapatkan Capture pengujian pengiriman data antar komputer dapat
dilihat pada Gambar 4.3 dan Gambar 4.4.
Gambar 4.3 Pengiriman data karakter dari komputer 1
STIKOM S
URABAYA
66
Gambar 4.4 Hasil kiriman data yang tampil di komputer 2
Pada Gambar 4.3. menandakan komputer 1 sedang melakukan
pengiriman yang ditunjukkan dengan tulisan warna biru pada terminal XCTU dan
pada Gambar 4.4 menunjukkan hasil kiriman data dari komputer 1 yang
ditunjukkan di terminal XCTU di komputer 2 dengan warna merah.
4.3. Pengujian Pengiriman Data dari Minimum Sistem ke Komputer
Menggunakn Xbee-Pro
4.3.1. Tujuan
Untuk mengetahui apakah microcontroller ATMega8 dapat mengirimkan
data yang ada pada program menggunakan modul Xbee-Pro hingga dapat diterima
serta ditampilkan di komputer.
STIKOM S
URABAYA
67
4.3.2. Alat yang digunakan
1. Minimum sistem ATMega8 & Rangkaian modul Xbee-Pro seperti pada
Gambar 4.5.
2. Xbee-Pro.
3. Downloader.
4. Power supply 9V DC.
5. Kabel USB to mikro USB.
6. Terminal pada Program CVAVR
7. komputer.
4.3.3. Prosedur pengujian
1. Beri tegangan 9V DC pada rangkaian minimum sistem ATMega8 & Xbee-
Pro Tx.
2. Downlaod kode program berikut ke microcontroller melalui Code vision
AVR.
Cuplikan Program :
unsigned char data,data1[10];
unsigned int i;
int aa = 30;
while (1)
itoa(aa,data1);
puts(data1);
delay_ms (1000);
3. Hubungkan Xbee-Pro USB Rx adapter menggunakan kabel USB to mikro
USB dengan komputer sebagai penerima data.
4. pada sisi komputer buka terminal code vision AVR dan tekan tombol
connect amati yang terjadi.
STIKOM S
URABAYA
68
Gambar 4.5 Rangkaian minimum sistem ATMega8, Xbee-Pro TX & array
sensor.
4.3.4. Hasil pengujian
Akan tertampil data yang terkirim seperti Gambar 4.6. Dari kode program
yang diatas, saat program pertama kali dijalankan dengan membuka terminal pada
code vision AVR kemudian dilakukan proses koneksi.
Gambar 4.6 Hasil pengiriman data secara serial dari minimum sistem ATMega8
dan Xbee-Pro Tx
STIKOM S
URABAYA
69
Pada terminal code vision AVR tertampil angka 30 yaitu angka yang
dikirimkan oleh microcontroller secara berulang setiap satu detik sesuai dengan
perintah dari cuplikan kode program.
4.4. Pengujian Aplikasi Penerima dan Penyimpan Data Array Sensor
4.4.1. Tujuan
Untuk menerima data array sensor yang dikirim dari microcontroller
untuk kemudian ditampilkan dan disimpan di komputer.
4.4.2. Alat yang digunakan
1. Array sensor yang terintegrasi dengan minimum sistem ATMega8 dan
Xbee-Pro sebagai Tx.
2. kabel USB to mikro USB dan downloader.
3. Laptop/komputer dan Xbee-Pro yang berfungsi sebagai Rx.
4. Power supply 9V DC.
4.4.3. Prosedur pengujian
1. Hidupkan minimum sistem dengan power suplay 9V DC.
2. Download kode program ke microcontroller ATmega8.
3. Hubungkan Xbee-Pro Rx ke komputer melalui kabel USB to mikro USB.
4. Pada komputer buka aplikasi penampil dan penerima data array sensor dari
minimum sistem yang telah dibuat dengan microsoft visual basic 6.0.
5. Pada aplikasi penampil dan penerima data array sensor seperti pada
Gambar 4.7 tekan tombol connect untuk memulai peneriman data array
sensor dari minimum sistem.
STIKOM S
URABAYA
70
6. Setiap data yang diterima data akan langsung tersimpan dalam file log.txt
aplikasi penerima dan penyimpan data.
Gambar 4.7 aplikasi penerima dan penampil data array sensor
4.4.4. Hasil pengujian
dari prosedur pengujian penerimaan data array sensor yang dikirim dari
minimum sistem didapatkan hasil sebagai seperti Gambar 4.8.
Gambar 4.8 aplikasi penerima dan penampil data array sensor
STIKOM S
URABAYA
71
Gambar 4.8 data array sensor yang dikirim oleh microcontroller diterima
dengan baik oleh aplikasi penerima dan penampil untuk kemudian langsung
disimpan pada file log.txt seperti pada Gambar 4.9.
Gambar 4.9 file log data array sensor
4.5. Pengujian jarak maksimal kemampuan pengiriman data Xbee Pro
4.5.1. Tujuan
Untuk mengetahui kemampuan jangkauan area Xbee-Pro dalam
melakukan pengiriman dan penerimaan data.
4.5.2. Alat yang digunakan
1. Array sensor yang terintegrasi dengan minimum sistem ATMega8 dan Xbee-
Pro sebagai Tx.
2. Laptop yang terintegrasi dengan Xbee-Pro Rx yang berfungsi sebagai
penerima.
3. Power supply 9V DC.
STIKOM S
URABAYA
72
4. Kabel USB to mikro USB dan downloader
4.5.3. Prosedur Pengujian di Luar Ruangan
1. Hidupkan minimum sistem dengan power suplay 9V DC.
2. Download kode program melaluli code vision AVR ke microcontroller
ATmega8.
3. Hubungkan Xbee-Pro Rx ke komputer melalui USB.
4. Pada komputer buka aplikasi penampil dan penerima data dari minimum
sistem.
5. Ukurlah di tempat yang lapang atau jalan yang panjang tanpa ada halangan
kemudian ukur jarak antara microcontroller dan komputer, ulangi dengan
menambahkan jarak setiap 10 meter antara microcontroller dan komputer,
hingga carilah jangkauan maksimal dari pengiriman data.
4.5.4 Prosedur Pengujian di Dalam Ruangan
1. Hidupkan minimum sistem dengan power suplay 9V DC.
2. Download kode program melaluli code vision AVR ke microcontroller
ATmega8.
3. Hubungkan Xbee-Pro Rx ke komputer melalui USB.
4. Pada komputer buka aplikasi penampil dan penerima data dari minimum
sistem.
5. Ukurlah di gedung atau aula sampai ada halangan yang menghalangi antara
komputer dan microcontroller kemudian ukur jarak antara microcontroller
dan komputer, ulangi dengan menambahkan jarak setiap 10 meter antara
microcontroller dan komputer, hingga carilah jangkauan maksimal dari
pengiriman data.
STIKOM S
URABAYA
73
4.5.5. Hasil pengujian
Dari prosedur pengujian komunikasi data pada Xbee-Pro yang telah
dilakukan di luar ruangan dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan di dalam ruangan dapat
dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.1. Hasil pengamatan komunikasi data pada Xbee Pro dalam kondisi di
luar ruangan (outdoor area)
No. Jarak (meter) Keterangan
1. 10 Ok
2. 20 Ok
3. 30 Ok
4. 40 Ok
5. 50 Ok
6. 60 Ok
7. 70 Ok
8. 80 Ok
9. 90 Ok
10. 100 Ok
11. 101 Gagal
12. 102 Gagal
13. 103 Gagal
14. 104 Gagal
15. 105 Gagal
Tabel 4.2. Hasil pengamatan komunikasi data pada Xbee Pro dalam kondisi di
dalam ruangan (indoor area).
No. Jarak (meter) Keterangan
1. 10 Ok
2. 20 Ok
3. 30 Ok
4. 40 Ok
5. 50 Gagal karena ada halangan
6. 51 Gagal karena ada halangan
7. 52 Gagal karena ada halangan
8. 53 Gagal karena ada halangan
STIKOM S
URABAYA
74
4.6. Pengujian dan Kalibrasi Sensor C
4.6.1. Tujuan
Untuk kalibrasi sensor C .
4.6.2. Alat yang digunakan
1. Rangkaian minimum sistem ATMega8 array sensor seperti pada Gambar
4.10.
2. Power Supply 9 V DC.
3. Kabel USB to mikro USB
4. LCD.
5. komputer/ laptop.
6. Xbee-Pro Tx dan Xbee-Pro Rx.
7. Rangkaian minimum sistem ATMega8 blower dan motor driver (untuk
menghidupkan blower pendorong dan valve in/out ).
8. Valve in/out.
9. Tabung pipa untuk kalibrasi.
10. Blower untuk mengalirkan gas kedalam tabung.
11. Gas CO2, yang berasal dari asap kenalpot kendaraan bemotor, asap dari
lampu petromax dan asap rokok.
STIKOM S
URABAYA
75
Gambar 4.10 kalibrasi atau pengujian sensor
4.6.3. Prosedur pengujian
1. Hubungkan LCD, array sensor, Xbee-Pro Tx dengan rangkaian minimum
sistem ATMega 8 array sensor dan beri tegangan 9V DC.
2. Hubungkan Xbee-Pro Rx ke komputer dengan kabel USB to mikro USB.
3. Hubungkan driver motor dengan rangkaian minimum sistem ATMega8
blower dan driver motor juga valve dan blower pendorong gas ke tabung
pengujian kemudian beri tegangan 9V DC.
4. Masukan sensor kedalam tabung pengujian.
5. Hidupkan minimum sistem ATmega8 blower dan driver motor agar blower
menyala dan valve terbuka.
6. Beri masukan gas kedalam tabung melalui blower pendorong gas.
7. Bila tabung sudah terisi gas amati yang terjadi di pada LCD.
8. Buka aplikasi penerima dan penampil data pada komputer untuk melihat
hasil data yang diterima.
minimum sistem
ATMega8 array
sensor minimum
sistem
ATMega8
blower dan
motor driver
STIKOM S
URABAYA
76
9. Amati yang yang terjadi pada LCD nilai data dari sensor akan mengalami
kenaikan.
10. Kemudian buka tabung bersihkan gas dengan menggunakan blower hingga
kadar gas dalam tabung berkurang.
11. Bila gas di dalam tabung sudah berkurang, Amati yang terjadi pada LCD
nilai gas akan berangsur menurun.
Cuplikan program :
{
i2c_start(); // Start Condition
i2c_write(0xE2); // Write to DT-SENSE module
i2c_write(0x41); // “Read Sensor” Command
i2c_stop(); // Stop Condition
delay_us(10); // 10 us delay
i2c_start(); // Start Condition
i2c_write(0xE3); // Read from DT-SENSE module
temp1 = i2c_read(1); // Data Sensor
temp2 = i2c_read(0); // Data Sensor
i2c_stop(); // Stop Condition
sensor = (temp1 * 256) + temp2 ;
itoa(sensor,sensor1);
lcd_gotoxy(0,0);
lcd_puts ("co2 : ");
lcd_puts(sensor1);
puts("*");
puts(sensor1);
puts("#");
delay_ms(1000);
lcd_clear();
4.6.4. Hasil pengujian
Dari prosedur pengujian didapatkan hasil pengujian sensor gas yang dapat
mendeteksi gas yang berada di dalam tabung.
STIKOM S
URABAYA
77
Gambar 4.11 grafik kenaikan data sensor saat mendeteksi asap kendaraan
bermotor.
Dari Gambar 4.11 data sensor mengalami kenaikan saat gas dialirkan ke
dalam tabung, dan kemudian mengalami penurunan saat gas di dalam tabung
dikeluarkan sehingga tabung tidak berisi gas. Berikut juga pengujian
menggunakan asap rokok seperti Gambar 4.12 dan asap dari lampu petromax pada
Gambar 4.13. Dari ketiga gas-gas yang diujikan juga terdapat gas CO2.
Gambar 4.12 grafik kenaikan data sensor saat mendeteksi asap rokok.
Gas C
dialirkan
mask
Gas C
dikeluarkan
Gas C
dialirkan
mask
Gas C
dikeluarkan
STIKOM S
URABAYA
78
Gambar 4.13 grafik kenaikan data sensor saat mendeteksi asap lampu
petromax.
4.7. Pengujian dan Kalibrasi Sensor S
4.7.1. Tujuan
Untuk kalibrasi sensor S .
4.7.2. Alat yang digunakan
1. Rangkaian minimum sistem ATMega8 array sensor.
2. Power Supply 9 V DC.
3. Kabel USB to mikro USB
4. LCD.
5. komputer/ laptop.
6. Xbee-Pro Tx dan Xbee-Pro Rx.
7. Rangkaian minimum sistem ATMega8 blower dan motor driver (untuk
menghidupkan blower pendorong dan valve in/out ).
8. Valve in/out.
9. Tabung pipa untuk kalibrasi.
10. Blower untuk mengalirkan gas kedalam tabung.
11. Gas SO2, yang berasal dari gas dari cat pilox, dan gas pembakaran belerang.
Gas C
dialirkan
mask
Gas C
dikeluarkan
STIKOM S
URABAYA
79
4.7.3. Prosedur pengujian
1. Hubungkan LCD, array sensor, Xbee-Pro Tx dengan rangkaian minimum
sistem ATMega 8 array sensor dan beri tegangan 9V DC.
2. Hubungkan Xbee-Pro Rx ke komputer dengan kabel USB to mikro USB.
3. Hubungkan driver motor dengan rangkaian minimum sistem ATMega8
blower dan driver motor juga valve dan blower pendorong gas ke tabung
pengujian kemudian beri tegangan 9V DC.
4. Masukan sensor kedalam tabung pengujian.
5. Hidupkan minimum sistem ATmega8 blower dan driver motor agar blower
menyala dan valve terbuka.
6. Beri masukan gas kedalam tabung melalui blower pendorong gas.
7. Bila tabung sudah terisi gas amati yang terjadi di pada LCD.
8. Buka aplikasi penerima dan penampil data pada komputer untuk melihat
hasil data yang diterima.
9. Amati yang yang terjadi pada LCD nilai data dari sensor akan mengalami
kenaikan.
10. Kemudian buka tabung bersihkan gas dengan menggunakan blower hingga
kadar gas dalam tabung berkurang.
11. Bila gas di dalam tabung sudah berkurang, Amati yang terjadi pada LCD
nilai gas akan berangsur menurun.
Cuplikan program :
{
adc = read_adc(3);
delay_ms(10) ;
itoa (adc,adc1);
lcd_gotoxy (8,1);
lcd_puts ("So2=");
lcd_gotoxy (12,1);
STIKOM S
URABAYA
80
lcd_puts (adc1);
puts("!");
puts(adc1);
puts("?"); }
4.7.4. Hasil pengujian
Dari prosedur pengujian didapatkan hasil pengujian sensor gas yang dapat
mendeteksi gas yang berada di dalam tabung.
Gambar 4.14 grafik kenaikan dan penurunan data sensor saat mendeteksi
gas dari cat pilox
Dari Gambar 4.14 data sensor mengalami kenaikan saat gas dialirkan ke
dalam tabung, dan mengalami penurunan saat gas di dalam tabung dikeluarkan
sehingga tabung tidak berisi gas. Berikut juga Gambar 4.15 hasil pengujian saat
gas mendeteksi asap dari belerang yang di panaskan. Dari ketiga gas-gas yang
diujikan juga terdapat gas SO2.
Gambar 4.15 grafik kenaikan dan penurunan data sensor saat mendeteksi
asap dari belerang yang dipanaskan
Gas S
dialirkan
mask
Gas S
dikeluarkan
Gas S
dialirkan
mask
Gas S
dikeluarkan
STIKOM S
URABAYA
81
4.8. Pengujian dan Kalibrasi Sensor CO
4.8.1. Tujuan
Untuk kalibrasi sensor CO.
4.8.2 Alat yang digunakan
1. Rangkaian minimum sistem ATMega8 array sensor.
2. Power Supply 9 V DC.
3. Kabel USB to mikro USB
4. LCD.
5. Komputer/ laptop.
6. Xbee-Pro Tx dan Xbee-Pro Rx.
7. Rangkaian minimum sistem ATMega8 blower dan motor driver (untuk
menghidupkan blower pendorong dan valve in/out ).
8. Valve in/out.
9. Tabung pipa untuk kalibrasi.
10. Blower untuk mengalirkan gas kedalam tabung.
11. Gas CO, yang berasal dari asap pembakaran kertas, asap rokok dan gas dari
cat pilox.
4.8.3 Prosedur pengujian
1. Hubungkan LCD, array sensor, Xbee-Pro Tx dengan rangkaian minimum
sistem ATMega 8 array sensor dan beri tegangan 9V DC.
2. Hubungkan Xbee-Pro Rx ke komputer dengan kabel USB to mikro USB.
3. Hubungkan driver motor dengan rangkaian minimum sistem ATMega8
blower dan driver motor juga valve dan blower pendorong gas ke tabung
pengujian kemudian beri tegangan 9V DC.
STIKOM S
URABAYA
82
4. Masukan sensor kedalam tabung pengujian.
5. Hidupkan minimum sistem ATmega8 blower dan driver motor agar blower
menyala dan valve terbuka.
6. Beri masukan gas kedalam tabung melalui blower pendorong gas.
7. Bila tabung sudah terisi gas amati yang terjadi di pada LCD.
8. Buka aplikasi penerima dan penampil data pada komputer untuk melihat
hasil data yang diterima.
9. Amati yang yang terjadi pada LCD nilai data dari sensor akan mengalami
kenaikan.
10. Kemudian buka tabung bersihkan gas dengan menggunakan blower hingga
kadar gas dalam tabung berkurang.
11. Bila gas di dalam tabung sudah berkurang, Amati yang terjadi pada LCD
nilai gas akan berangsur menurun.
Cuplikan program :
{
i2c_start(); // Start Condition
i2c_write(0xE0); // Write to DT-SENSE module
i2c_write(0x41); // “Read Sensor” Command
i2c_stop(); // Stop Condition
delay_us(10); // 10 us delay
i2c_start(); // Start Condition
i2c_write(0xE1); // Read from DT-SENSE module
temp1 = i2c_read(1); // Data Sensor
temp2 = i2c_read(0); // Data Sensor
i2c_stop(); // Stop Condition
sensor = (temp1 * 256) + temp2 ;
itoa(sensor,sensor1);
lcd_gotoxy(0,0);
lcd_puts ("co2 : ");
lcd_puts(sensor1);
puts("*");
puts(sensor1);
puts("#");
delay_ms(1000);
lcd_clear();}
STIKOM S
URABAYA
83
4.8.4 Hasil pengujian
Dari prosedur pengujian didapatkan hasil pengujian sensor gas yang dapat
mendeteksi gas yang berada di dalam tabung.
Gambar 4.16 grafik kenaikan dan penurunan data sensor saat mendeteksi
gas dari cat pilox.
Dari Gambar 4.16 data sensor mengalami kenaikan saat gas dialirkan ke
dalam tabung, dan mengalami penurunan saat gas di dalam tabung dikeluarkan
sehingga tabung tidak berisi gas. Berikut juga pengujian menggunakan asap rokok
seperti Gambar 4.17 dan asap dari pembakaran kertas pada Gambar 4.18. Dari
ketiga gas-gas yang diujikan juga terdapat gas CO.
Gas CO
dialirkan Gas CO
dikeluarkan
STIKOM S
URABAYA
Top Related