35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Tindakan
Pada bagian ini, akan dibahas tentang tiga sub judul yaitu deskripsi
prasiklus, deskripsi siklus 1 dan deskripsi siklus 2. Pada deskripsi prasiklus akan
membahas kondisi awal peserta didik. Hal ini didapat dengan mengambil nilai
ulangan harian. Pada deskripsi siklus 1, akan membahas pelaksanaan tindakan
penelitian siklus 1 yang meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan,
kegiatan observasi dan refleksi siklus 1. Selanjutnya, pada bagian deskripsi siklus
2 akan membahas perencanaan, pelaksanaan tindakan, kegiatan observasi dan
refleksi siklus 2.
4.1.1 Deskripsi Prasiklus
Kegiatan prasiklus ini, dilaksanakan sebelum melakukan tindakan di Kelas 5
Sekolah Dasar Negeri Mangunsari 07 Salatiga pada semester 2 tahun pelajaran
2015/2016 pada saat mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Peneliti tidak
melakukan kegiatan observasi sebelum melakukan penelitian. Hal ini karena
sebelumnya peneliti telah melakukan kegiatan PPL di SDN Mangunsari 07
Salatiga selama 4 bulan pada semester lalu. Dari kegiatan PPL tersebut, peneliti
melihat atau menemukan kekurangan yang ada di sekolah tersebut. Kekurangan
yang peneliti temukan adalah cara pembelajaran guru yang masih menggunakan
metode ceramah. Dengan kegiatan pembelajaran yang seperti ini, membuat siswa
kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. Terbukti, terdapat
siswa yang berbicara dengan teman sebangku, bermain sendiri, dan ada beberapa
siswa yang tampak diam melihat guru. Namun, setelah dilihat dengan seksama,
siswa tersebut ternyata tidak memperhatikan materi. Sehingga siswa pada saat
kegiatan pembelajaran berlangsung banyak yang hanya diam melihat guru
menerangkan materi. Siswa tidak diberikan kesempatan untuk saling bertukar
pikiran atau pendapat dengan teman-temannya. Setelah guru selesai menerangkan
materi, siswa biasanya langsung di berikan pekerjaan untuk mengerjakan tugas-
tugas yang ada di buku LKS tanpa ada kegiatan berdiskusi antar siswa. Hasil
36
observasi aktivitas guru pada prasiklus dijabarkan dalam beberapa aspek, aspek
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.1
Hasil Observasi Aktivitas Guru Prasiklus
Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4
Kegiatan Awal 1,2 3 7
Kegiatan Inti 4,5 6 7 7
Penutup 8 9,10 5
TOTAL 3 5 2 0 19
Berdasarkan tabel 4.1 hasil observasi aktivitas guru prasiklus pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam kelas 5 pada aspek kegiatan awal terdapat 3 indikator,
indikator nomor 1 dan 2 mendapatkan skor 2 dan indikator nomor 3 mendapatkan
skor 3, sehingga berjumlah 7. Pada aspek kegiatan inti terdapat 4 indikator.
Indikator nomor 4 dan 5 masing-masing mendapatkan skor 1, indikator nomor 6
mendapatkan skor 2 sehingga berjumlah 7. Pada aspek kegiatan akhir atau
penutup terdapat 3 indikator. Indikator nomor 8 mendapatkan skor 1 dan indikator
nomor 9 dan 10 mendapatkan skor 2 sehingga berjumlah 5. Sehingga, total
keseluruhan skor hasil penilaian observasi aktivitas guru saat prasiklus adalah 19
skor.
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diperjelas dengan menggunakan diagram
sebagai berikut.
Diagram 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru Prasiklus
0
1
2
3
4
5
6
7
8
1 2 3
Aspek yang diamati
Ju
mla
h S
ko
r
37
Pada penilain aktivitas siswa saat proses pembelajaran pada tahap prasiklus
dapat dijelaskan dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2
berikut ini.
Tabel 4.2
Hasil Observasi Siswa Prasiklus
Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4
Kegiatan Awal 1,2 6
Kegiatan Inti 3,5,7,8 4,6 11
Penutup 9 10 3
Total 1 5 4 0 20
Berdasarkan tabel 4.2, hasil observasi aktivitas siswa saat prasiklus
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas 5 pada aspek kegiatan awal terdapat 2
indikator. Indikator nomor 1 dan 2 masing-masing mendapatkan skor 3. Sehingga
berjumlah 6. Pada aspek kegiatan inti, terdapat 6 indikator. Indikator nomor 3,5,7,
dan 8 masing-masing mendapatkan skor 2. Indikator nomor 4 dan 6 mendapatkan
skor 3. Sehingga berjumlah 11. Pada aspek kegiatan penutup, terdapat 2 indikator.
Indikator nomor 9 mendapatkan skor 1 dan indikator nomor 10 mendapatkan skor
2. Sehingga berjumlah 20. Jadi, total keseluruhan skor hasil aktivitas siswa saat
prasiklus adalah 20 skor.
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diperjelas dengan menggunakan diagram sebagai
berikut.
38
Diagram 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Prasiklus
Pembelajaran yang masih menggunakan metode ceramah, siswa tidak diberi
kesempatan untuk terlibat aktif. Hal ini berdampak pada perolehan hasil belajar
yang masih rendah. Rendahnya hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas
5 SDN Mangunsari 07 dipengaruhi oleh kegiatan pembelajaran yang dilakukan
guru masih menerapkan metode ceramah. Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam
siswa kelas 5 SDN Mangunsari 07 sebelum tindakan masih rendah. Hal ini dapat
dilihat dari hasil ulangan harian. Hasil dari ulangan harian ini menunjukkan
bahwa sebagian besar siswa memperoleh nilai dibawah Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM=65). Dari 24 siswa, siswa yang mendapatkan nilai kurang dari
KKM berjumlah 21 siswa (87,5%). Sedangkan siswa yang memperoleh nilai di
atas KKM berjumlah 3 siswa (12,5%). Dari keadaan data tersebut dapat dilihat
bahwa siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM lebih banyak daripada siswa
yang mendapat nilai diatas KKM.
Tabel 4.3
Destribusi Frekuensi hasil belajar (ulangan harian) IPA
prasiklus
No. Nilai Frekuensi Persentase Keterangan
1. 30-40 8 34 % Tidak tuntas
2. 41-51 9 37 % Tidak tuntas
0
2
4
6
8
10
12
1 2 3
Aspek yang diamati
Ju
mla
h S
ko
r
39
3. 52-62 4 17 % Tidak tuntas
4. 63-73 1 4 % Tuntas
5. 74-84 2 8 % Tuntas
Jumlah 24 100%
Nilai rat-rata 48
Nilai tertinggi 80
Nilai terendah 30
Berdasarkan tabel 4.3 distribusii frekuensi nilai ulangan harian Ilmu
Pengetahuan Alam siklus I dapat dikatakan hasil belajar sangat rendah. Hal ini
dapat dilihat dari banyaknya jumlah siswa yang belum mencapai batas ketuntasan
yaitu dibawah KKM <65 sebanyak 21 siswa. Dan siswa yang telah mencapai
batas ketuntasan diatas KKM >65 sebanyak 3 siswa. Dari tabel tersebut diketahui
skor nilai antara 30-40 frekuensinya ada 8 siswa dengan presentase 34 %. Skor
41-51 frekuensinya ada 9 siswa dengan presentase 37%. Skor 52-62 frekuensinya
4 siswa dengan presentase 17 %. Skor 63-73 memiliki frekuensi hanya 1 siswa
dengan presentase 4 %. Skor 74-84 memiliki frekuensi 2 siswa dengan presentase
8 %. Nilai tertinggi dalam hasil ulangan harian ini adalah 80. Dan nilai
terendahnya adalah 30. Dengan nilai rata-rata 48.
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diperjelas dengan menggunakan diagram sebagai
berikut.
Diagram 4.3 Hasil Prasiklus Hasil belajar (Ulangan Harian) IPA
Prasiklus
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
30-40 41-51 52-62 63-73 74-84
Rentang Nilai IPA Prasiklus
34%37%
17%
4%
8%Ju
mla
h S
isw
a
40
Berdasarkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam yang masih rendah, maka
peneliti mengadakan perbaikan pembelajaran IPA dengan menerapkan model
pembelajaran Group Investigation berbantuan alat peraga melalui pembelajaran di
siklus I dan siklus II.
4.1.2 Deskripsi Siklus 1
Pada siklus 1 akan dibahas tentang tahap perencanaan, pelaksanaan
tindakan, observasi, hasil tindakan dan refleksi. Kegiatan pembelajaran pada
siklus I ini dibagi menjadi 3 pertemuan.
4.1.2.1 Tahap Perencanaan
Kegiatan pembelajaran pada siklus 1 dilaksanakan melalui 3 pertemuan, yaitu
sebagai berikut:
1) Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada minggu keempat bulan
Maret. Sebelum memulai tindakan pembelajaran siklus I, peneliti menyiapkan
segala sesuatu yang akan di butuhkan saat tindakan seklus I berlangsung. Peneliti
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model
pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan alat peraga. Dengan
Kompetensi Dasar (KD) mendiskripsikan sifat-sifat cahaya. Dalam menyusun
RPP, peneliti juga mendiskusikannya dengan guru kelas 5, yaitu Ibu Wariti
Setyorini, S.Pd.Sd. Peneliti mendiskusikan penentuan alokasi waktu, materi
pembelajaran serta alat peraga yang akan digunakan saat tindakan siklus I.
Alokasi yang telah ditentukan oleh guru yaitu 2 jam pelajaran (2x35 menit).
Indikator pada pertemuan pertama adalah (1) menyebutkan pengertian cahaya, (2)
membuktikan sifat cahaya merambat lurus, (3) membuktikan sifat cahaya dapat
menembus benda bening dan (4) mencari informasi dari berbagai sumber. Dan
tujuan pembelajaran menggunakan model Group Investigation (GI) berbantuan
alat peraga antara lain (1) siswa dapat dapat menyebutkan pengertian cahaya
setelah menyimak informasi singkat tentang pengertian cahaya, (2) Siswa dapat
membuktikan sifat cahaya merambat lurus dengan cara melakukan kegiatan
percobaan dengan menggunakan karton dan lilin, (3) Siswa dapat membuktikan
sifat cahaya menembus benda dengan cara melakukan kegiatan menyinari suatu
41
benda menggunakan senter, dan (4) Siswa dapat mencari informasi tentang sifat
cahaya kelompoknya setelah bertanya pada guru atau membaca buku.
Selanjutnya, peneliti menyiapkan materi pembelajaran sesuai dengan RPP yang
telah dibuat tentang sifat-sifat cahaya. kemudian peneliti menyiapkan atau alat
atau bahan-bahan yang akan digunakan pada saat tindakan siklus I. Bahan atau
alat yang diperlukan antara lain alat yang digunakan untuk membuktikan sifat
cahaya merambat lurus yaitu 3 lembar kertas karton, penjepit kertas, pelubang
kertas, cawan, lilin dan korek api. Bahan atau alat yang digunakan untuk
membuktikan sifat cahaya dapat menembus benda adalah senter, gelas kaca, pot
mini, kertas, buku, tipe-x, botol mineral, dan alat tulis. Kemudian peneliti
menyiapkan lembar kerja siswa yang di kerjakan pada saat percobaan. Lembar
kerja siswa tersebut juga digunakan untuk mengikuti langkah-langkah dalam
membuktikan sifat cahaya. Peneliti juga menyiapkan lembar observasi aktivitas
guru dan lembar observasi siswa.
2) Pertemuan Kedua
Perencanaan pertemuan kedua merupakan lanjutan kegiatan pembelajaran pada
pertemuan pertama. Peneliti menyiapkan dan membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) menggunakan model pembelajaran Group Investigation (GI)
berbantuan alat peraga. Dengan Kompetensi Dasar (KD) mendiskripsikan sifat-
sifat cahaya. Kompetensi Dasar (KD) pada pertemuan kedua ini masih sama
dengan pertemuan pertama. Hanya saja, indikator pertemuan kedua ini lanjutan
dari indikator pertemuan pertama. Yaitu, (1) membuktikan sifat cahaya dapat
dipantulkan, (2) membuktikan sifat cahaya dapat dibiaskan, (3) membuktikan sifat
cahaya dapat diserap benda dan (4) mencari informasi dari berbagai sumber.
Dengan tujuan pembelajaran (1) siswa dapat membuktikan sifat cahaya dapat
dipantulkan dengan cara melakukan kegiatan bercermin di depan cermin dan
sendok makan, (2) siswa dapat membuktikan sifat cahaya dapat dibiaskan dengan
cara memasukkan pensil kedalam gelas dan meniup sebulan dari sabun, (3) siswa
dapat membuktikan sifat cahaya dapat diserap benda dengan cara menyinari
plastik hitam dengan menggunakan kaca pembesar, serta (4) siswa dapat mencari
informasi tentang sifat cahaya kelompoknya setelah bertanya pada guru atau
42
membaca buku. Alokasi yang diberikan oleh guru kelas 5 adalah 2 jam pelajaran
(2x35 menit). Peneliti juga menyiapkan alat peraga yang akan digunakan pada
saat pertemuan kedua. Yaitu alat atau bahan yang digunakan unuk membuktikan
sifat cahaya dapat dipantulkan adalah cermin rias, sendok, kertas dan alat tulis.
Alat atau bahan yang diperlukan untuk membuktikan sifat cahaya dapat dibiaskan
yaitu gelas kaca, air, pensil dan uang logam. Alat atau bahan yang digunakan
untuk membuktikan sifat cahaya dapat diserap benda adalah plastik hitam, kacam
pembesar dan batu. Kemudian peneliti menyiapkan lembar kerja siswa yang di
kerjakan pada saat percobaan. Lembar kerja siswa tersebut juga digunakan untuk
mengikuti langkah-langkah dalam membuktikan sifat cahaya. Peneliti juga
menyiapkan lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi siswa.
3) Pertemuan ketiga
Perencanaan pertemuan ketiga merupakan sebagai tindak lanjut dari
pertemauan sebelumnya yaitu pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Dalam
pertemuan ketiga ini, akan dilakukan tes evaluasi terhadap materi yang telah
dipelajari pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Dengan Kompetensi
Dasar yang masih sama, yaitu mendiskripsikan sifat-sifat cahaya. Kegiatan ini
dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan hasil mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam menggunakan model pembelajaran Group Investigation (GI)
berbantuan alat peraga pada siswa kelas 5 SDN Mangunsari 07 Salatiga. Peneliti
menyiapkan soal-soal yang akan di gunakan untuk tes evaluasi. Soal tes evaluasi
ini ada 15 soal yang terdiri dari 10 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian.
4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan observasi siklus I
Pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus I ini merupakan deskripsi dari
kegiatan pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran serta deskripsi
observasi kegiatan guru dan siswa selama proses kegiatan pembelajaran.
1) Proses Pelaksanaan Tindakan
Pada siklus pertama, proses pelaksanaan tindakan pembelajaran berlangsung
sebanyak 3 kali pertemuan. Masing-masing pertemuan berlangsung 2x35 menit.
43
a) Pertemuan Pertama
Pelaksanaan tindakan pada pertemuan pertama siklus 1 ini dilaksanakan pada
hari Kamis, 24 Maret 2016 pukul 07.00 – 08.10 WIB. Pada pertemuan pertama
ini, peneliti yang melaksanakan kegiatan pembelajaran. Hal ini karena, guru kelas
5 meminta peneliti untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Peneliti juga
sebelumnya telah melakukan kegiatan PPL di SDN Mangunsari 07 Salatiga
selama 4 bulan dari bulan September hingga bulan Desember. Sehingga, siswa
yang dikenakan tindakan telah mengenal baik peneliti. Proses pembelajaran
meliputi aktivitas guru, dan aktivitas siswa yang diamati oleh observer yaitu Ibu
Wariti Setyorini, S.Pd.Sd.
Kegiatan awal dimulai dengan memberi salam dan berdo’a menurut
kepercayaan masing-masing. Lalu guru mengabsen siswa. Kemudian guru
menanyakan pada siswa, apakah siswa dapat melihat suatu benda jika mati lamu
atau tidak ada sinar sama sekali. Guru mengaitkan pertanyaan tersebut pada
materi yang akan diajarkan. Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dari
kegiatan pembelajaran.
Setelah menyampaikan kegiatan awal, selanjutnya menyampaikan kegiatan
inti. Kegiatan inti terdiri dari eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Pada kegiatan
eksplorasi, guru menggali pengetahuan siswa tentang sifat cahaya. Siswa
mendengarkan penjelasan singkat tentang pengertian cahaya dan sumber ccahaya
yang telah di sampaikan oleh guru. Guru juga menjelaskan secara singkat sifat-
sifat cahaya. Setelah menjelaskan pengertian cahaya, sumber cahaya dan sifat-
sifat cahaya, guru melakukan tanya jawab pada siswa tentang yang dijelaskan
tadi. Kemudian siswa dibagi menjadi 5 kelompok secara acak. Pembagian
kelompok ini dengan cara berhitung angka 1 sampai 5 yang dimulai dari siswa
yang duduk paling depan pojok kanan. Kemudian siswa yang tadi mendapatkan
angka 1, berkumpul dengan siswa lainnya yang mengucapkan angka 1 juga.
Begitu juga dengan siswa yang mengucapkan angka 2, 3, 4, dan 5. Setelah
anggota kelompok berkumpul dengan masing-masing kelompoknya, guru
memperlihatkan alat peraga yang berbeda-beda dan menjelaskan singkat tentang
kegiatan yang akan mereka lakukan. Setiap kelompok menunjuk satu siswa yang
44
akan dijadikan ketua kelompok. Ketua kelompok yang telah di tunjuk maju
kedepan untuk dibagikan lembar kerja siswa serta alat peraga dengan cara
hompimpa. Ada 3 kelompok yang mendapatkan materi sifat cahaya merambat
lurus dan ada 2 kelompok yang mendapatkan materi sifat cahaya dapat menembus
benda.
Setelah alat peraga dan lembar kerja siswa dibagikan, kemudian pada kegiatan
elaborasi siswa melakukan kegiatan percobaan sesuai petunjuk yang ada di lembar
kerja siswa dengan menggunakan alat peraga yang telah mereka dapatkan. Setiap
kelompok dipersilahkan mencari sumber tentang materi mereka masing-masing.
Mereka dapat membuka buku paket, LKS, bertanya pada teman satu kelompoknya
atau bertanya pada peneliti yang menjadi guru saat itu. Setiap kelompok
dibimbing untuk membagi kegiatan semua anggota kelompoknya oleh guru.
Setiap anggota juga di persilahkan mengeluarkan pendapat mereka masing-
masing. Setelah snggota kelompok menyelesaikan percobaannya, salah satu
anggota kelompok menuliskan hasil diskusi mereka ke dalam lembar kerja siswa
yang telah disediakan oleh guru. Setelah semua kelompok menyelesaikan
percobaan, guru menyruh siswa untuk memilih 2 anggota kelompok untuk
mewakilkan kelompoknya maju mempresentasikan hasil diskusi mereka. 2 siswa
yang mewakilkan kelompoknya maju untuk mempresentasikan hasil diskusi
mereka. 1 siswa membacakan hasil yang telah mereka dapatkan, dan 1 siswa lagi
mempraktekkan kembali percobaan yang dilakukan tadi. Setelah perwakilan
kelompok selesai mempresentasikan hasil diskusinya, guru memberikan
tanggapan pada hasil kelompok mereka dan menanyakan pendapat dari kelompok
lain yang mendengarkan. Pada kegiatan konfirmasi, siswa diberi pertanyaan
mengenai materi yang telah dipelajari.
Pada kegiatan akhir pembelajaran, siswa dan guru menyimpulkan kembali apa
yang telah mereka dapat dari kegiatan pembelajaran. Kemudian guru
menyampaikan materi apa yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Guru
mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan salam.
45
b) Pertemuan Kedua
Pelaksanaan tindakan pada pertemuan kedua siklus 1 ini dilaksanakan pada
hari Kamis, 31 Maret 2016 pada pukul 07.00 – 08.10. Dilaksanakan oleh peneliti
yang melakukan kegiatan pembelajaran dan guru kelas 5 Ibu Wariti Setyorini,
S.Pd.Sd sebagai observer. Proses pembelajaran meliputi aktivitas guru dan
aktivitas siswa. Kegiatan awal diawali dengan mengucapkan salam dan
melakukan presensi. Selanjutnya, melakukan tanya jawab tentang materi
pertemuan sebelumnya. Menyampaikan materi hari ini, yaitu pembelajaran
dengan Kompetensi Dasar (KD) mendiskripsikan sifat-sifat cahaya. pertemuan
kedua ini melanjutkan materi yang dilakukan pada pertemuan pertama. Dengan
indikator (1) membuktikan sifat cahaya dapat dipantulkan, (2) membuktikan sifat
cahaya dapat dibiaskan, (3) membuktikan sifat cahaya dapat diserap benda, (4)
mencari informasi dari berbagai sumber. Kamudian guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai, yaitu (1) siswa dapat membuktikan sifat cahaya
dapat dipantulkan dengan cara melakukan kegiatan bercermin di depan cermin
dan sendok makan, (2) siswa dapat membuktikan sifat cahaya dapat dibiaskan
dengan cara memasukkan pensil kedalam gelas dan meniup sebulan dari sabun,
(3) siswa dapat membuktikan sifat cahaya dapat diserap benda dengan cara
menyinari plastik hitam dengan menggunakan kaca pembesar, (4) siswa dapat
mencari informasi tentang sifat cahaya kelompoknya setelah bertanya pada guru
atau membaca buku.
Pada kegiatan inti, terbagi menjadi 3 kegiatan. Yaitu ekspl orasi, elaborasi dan
konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi, guru mengingatkan kembali pengertian
cahaya dan sifat-sifat cahaya yang telah dipelajari pada pertemuan pertama. Pada
pertemuan pertama, sifat cahaya yang telah dipelajari adalah sifat cahaya dapat
merambat lurus dan sifat cahaya dapat menembus benda. Setelah mengingat
materi sebelumnya, siswa dibagi menjadi 5 kelompok secara acak. Yaitu dengan
cara berhitung dari 1 sampai 5 yang dimulai dari siswa yang duduk paling
belakang pojok kiri. Kemudian siswa yang tadi mendapatkan angka 1, berkumpul
dengan siswa lainnya yang mengucapkan angka 1 juga. Begitu juga dengan siswa
yang mengucapkan angka 2, 3, 4, dan 5. Setelah anggota kelompok berkumpul
46
dengan masing-masing kelompoknya, guru memperlihatkan alat peraga yang
berbeda-beda dan menjelaskan singkat tentang kegiatan yang akan mereka
lakukan. Setiap kelompok menunjuk satu siswa yang akan dijadikan ketua
kelompok. Ketua kelompok yang telah di tunjuk maju kedepan untuk dibagikan
lembar kerja siswa serta alat peraga dengan cara hompimpa. Ada 2 kelompok
yang mendapatkan materi sifat cahaya dapat di pantulkan, 2 kelompok yang
mendapatkan materi sifat cahaya dapat di biaskan dan 1 kelompok yang
mendapatkan materi sifat cahaya dapat diserap benda. Setelah alat peraga dan
lembar kerja siswa dibagikan.
Kemudian pada kegiatan elaborasi siswa melakukan kegiatan percobaan sesuai
petunjuk yang ada di lembar kerja siswa dengan menggunakan alat peraga yang
telah mereka dapatkan. Setiap kelompok dipersilahkan mencari sumber tentang
materi mereka masing-masing. Mereka dapat membuka buku paket, LKS,
bertanya pada teman satu kelompoknya atau bertanya pada peneliti yang menjadi
guru saat itu. Didalam kegiatan ini, peneliti berkeliling memperhatikan dan
membimbing siswa yang kurang mengerti cara menggunakan alat peraga yang
sesuai dengan petunjuk. Setiap kelompok dibimbing untuk membagi kegiatan
semua anggota kelompoknya oleh guru. Setiap anggota juga di persilahkan
mengeluarkan pendapat mereka masing-masing. Setelah snggota kelompok
menyelesaikan percobaannya, salah satu anggota kelompok menuliskan hasil
diskusi mereka ke dalam lembar kerja siswa yang telah disediakan oleh guru.
Setelah semua kelompok menyelesaikan percobaan, guru menyruh siswa untuk
memilih 2 anggota kelompok untuk mewakilkan kelompoknya maju
mempresentasikan hasil diskusi mereka. 2 siswa yang mewakilkan kelompoknya
maju untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka. 1 siswa membacakan hasil
yang telah mereka dapatkan, dan 1 siswa lagi mempraktekkan kembali percobaan
yang dilakukan tadi. Setelah perwakilan kelompok selesai mempresentasikan hasil
diskusinya, guru memberikan tanggapan pada hasil kelompok mereka dan
menanyakan pendapat dari kelompok lain yang mendengarkan. Pada kegiatan
konfirmasi, siswa diberi pertanyaan mengenai materi yang telah dipelajari.
47
Pada kegiatan akhir pembelajaran, siswa dan guru menyimpulkan kembali apa
yang telah mereka dapat dari kegiatan pembelajaran. Kemudian guru
menyampaikan kegiatan apa yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan salam.
c) Pertemuan ketiga
Pelaksanaan tindakan pada siklus I pada pertemuan ketiga dilakukan pada hari
Jum’at, 01 April 2016 pada pukul 08.10 – 08.45 WIB oleh peneliti. Kegiatan
pembelajaran pada pertemuan ketiga sebagai tindak lanjut dari pertemuan pertama
dan pertemuan kedua yaitu pelaksanaan tes evaluasi siklus I. Kegiatan
pembelajaran pada pertemuan ketiga diawali dengan pemberian salam, dan
melakukan tanya jawab materi yang telah dipelajari pada saat pertemuan pertama
dan pertemuan kedua tentang sifat-sifat cahaya. guru memberi kesempatan pada
siswa yang belum mengerti untuk bertanya. Setelah mengulas kembali materi
sebelumnya, gru melakukan tes evaluasi. Soal tes evaluasi ini ada 15 soal yang
terdiri dari 10 soal pilihn ganda dan 5 soal uraian. Soal tes evaluasi dikerjakan
secara individu oleh siswa. Setelah semua siswa selesai mengerjakannya, guru
menutup kegiatan pembelajaran dengan salam penutup.
2) Hasil Observasi
Hasil observasi proses kegiatan ini dilakukan oleh guru kelas 5 SDN
Mangunsari 07 Salatiga Ibu Wariti Setyorini, S.Pd, Sd. Hasil observasi yang telah
dilakukan oleh observer dibagi menjadi 2 yaitu terhadap kegiatan proses
pembelajaran guru dalam kegiatan pembelajaran pembelajaran guru diperoleh
dari lembar observasi yang terdiri dari 15 aspek dan hasil observasi aktivitas siswa
diperoleh dari lembar observasi yang terdiri dari 10 aspek. Di dalam lembar
observasi guru, masing-masing aspek yang ada di lembar observasi tersebut
terdapat skor dari 1 hingga 4. Skor 1 berarti kurang, skor 2 berarti cukup, skor 3
berarti baik dan skor 4 berarti sangat baik. Setelah memberi skor semua aspek,
skor tersebut akan dijumlahkan berdasarkan kriteria penilaian. Kriteria penliaian
pada lembar observasi guru yaitu untuk total rentang skor 15-23 berarti sangat
kurang (E), skor 24-32 berarti kurang (D), skor 33-41 berarti cukup (C), skor 42-
50 berarti baik (B), dan skor 51-60 berarti sangat baik (A). Sedangkan di dalam
48
lembar observasi siswa, masing-masing aspek yang ada di lembar observasi
tersebut terdapat skor dari 1 hinggan 4. Skor 1 berarti kurang, skor 2 berarti
cukup, skor 3 berarti baik dan skor 4 berarti sangat baik. Setelah memberi skor
semua aspek, skor tersebut akan dijumlahkan berdasarkan kriteria penilaian.
Kriteria penliaian pada lembar observasi siswa yaitu total rentang skor 10-15
berarti sangat kurang (E), skor 16-21 berarti kurang(D), skor 22-27 berarti cukup
(C), skor 28-33 berarti baik (B), dan skor 34-40 berarti sangat baik (A).
a) Pertemuan Pertama
Hasil observasi kinerja guru pada siklus I pertemuan kedua dijabarkan dalam
beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.6
Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan Pertama
Aspek yang diamati Skor penilaian Juml
ah
skor 1 2 3 4
Melakukan apersepsi, motivasi dan
menyampaikan tujuan 2,3 1 10
Menyajikan/menyampaikan materi/alat
peraga 4 3
Mengorganisasikan siswa dalam
kelompok-kelopok belajar 5,6 6
Membimbing diskusi kelompok
bbelajar 7,8 10,9 14
Memberikan pertanyaan pada siswa 11 12 5
Membuat kesimpulan 15 13 14 9
TOTAL 4 27 16 47
Berdasarkan tabel 4.6 hasil observasi kegiatan guru dapat diketahui aspek yang
memperoleh skor 2 sebanyak 2, aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 9, aspek
yang memeroleh skor 4 sebanyak 4. Pada aspek melakukan apersepsi, motivasi
dan menyampaikan tujuan terdapat 3 indikator. Idikator nomor 2 dan 3
memperoleh skor 3 dan indikator nomor 1 memperoleh skor 4. Sehingga
berjumlah 10. Pada aspek menyajikan/menyampaikan materi/alat peraga terdapat
1 indikator. Indikator nomor 4 memperoleh skor 3. Sehingga hanya berjumlah 3.
Pada aspek mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelopok belajar terdapat 2
indikator. Indikator nomor 5 dan 6 masing-masing mendapatkan skor 3. Sehingga
49
berjumlah 6. Pada aspek membimbing diskusi kelompok bbelajar terdapat 4
indikator. Indikator nomor 7 dan 8 memperoleh skor 3 dan indikator nomor 9 dan
10 mendapatkan skor 4. Sehingga berjumlah 14. Pada aspek memberikan
pertanyaan pada siswa terdapat 2 indikator. Indikator nomor 11 mendapatkan skor
2 dan indikator nomor 12 mendapatkan skor 3. Sehingga berjumlah 5. Pada aspek
membuat kesimpulan, terdapat 3 i ndikator. Indikator nomor 15 mendapatkan skor
2, indikator nomor 13 mendapatkan skor 3 dan indikator nomor 14 mendapatkan
nilai 4. Sehingga berjumlah 9.
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diperjelas dengan menggunakan diagram
batang 4.6 sebagai berikut.
4.6 Diagram Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan Pertama
Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi
yang dijabarkan dalam beberapa aspek dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 4.7
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 1
Aspek yang diamati Skor penilaian Jumlah
skor 1 2 3 4
Kesiapan siswa belajar 2 1 5
Memperhatikan penjelasan guru 3 4
0
2
4
6
8
10
12
14
16
1 2 3 4 5 6
Aspek yang dinilai
Ju
mla
h s
ko
r
50
Berpatisipasi aktif dalam pembelajaran 6,7 4 10
Respon siswa terhadap pembelajaran 8 5 5
Membuat kesimpulan dan refleksi 9,10 6
TOTAL 4 18 8 30
Berdasarkan tabel 4.7 hasil observasi aktivitas siswa dapat diketahui aspek
yang mmperoleh skor 2 sebanyak 2, aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 6,
aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 2. Pada aspek kesiapan siswa terdapat 2
indikator. Indikator nomor 2 mendapatkan skor 2 dan indikator nomor 3 sebanyak
1. Sehingga berjumlah 5. Pada aspek memperhatikan penjelasan guru, terdapat 1
indikator. Yaitu nomor 3 yang mendapatkan skor 4. Sehingga hanya berjumlah 4.
Pada aspek berpatisipasi aktif dalam pembelajaran terdapat 3 indikator. Indikator
nomor 6 dan 7 masing-masing mendapatkan skor 3 dan indikator nomor 4
mendapatkan skor 4. Sehingga berjumlah 10. Pada aspek respon siswa terhadap
pembelajaran terdapat 2 indikator. Indikator nomor 2 mendapatkan skor 2 dan
indikator nomor 5 mendapatkan skor 3 sehingga berjumlah 5. Pada aspek
membuat kesimpulan dan refleksi terdapat 2 indikator. Indikator nomor 9 dan 10
masing-masing mendapatkan skor 3 sehingga berjumlah 6.
Berdasarkan tabel 4.7 dapat diperjelas dengan menggunakan diagram batang
4.7 sebagai berikut.
4.7 Diagram Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I
0
2
4
6
8
10
12
1 2 3 4 5
Aspek yang diamati
Ju
mla
h S
ko
r
51
b) Pertemuan Kedua
Hasil observasi kinerja guru pada siklus I pertemuan kedua dijabarkan dalam
beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.8
Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan 2
Aspek yang diamati Skor penilaian Jumlah
skor 1 2 3 4
Melakukan apersepsi, motivasi dan
menyampaikan tujuan 1,2,3 12
Menyajikan/menyampaikan
materi/alat peraga 4 3
Mengorganisasikan siswa dalam
kelompok-kelopok belajar 5 6 7
Membimbing diskusi kelompok
bbelajar 7,8,9 10 13
Memberikan pertanyaan pada siswa 11 12 5
Membuat kesimpulan 13,15 14 10
TOTAL 2 24 24 50
Berdasarkan tabel 4.8 hasil observasi kegiatan guru dapat diketahui aspek yang
memperoleh skor 2 sebanyak 1, aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 8, dan
aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 6. Sehingga mendapatkan total skor 50.
Pada aspek melakukan apersepsi, motivasi dan menyampaikan tujuan terdapat 3
indikator. Indikator nomor 1,2 dan 3 masing-masing mendapatkan skor 4,
sehingga berjumlah 12. Pada aspek menyajikan/menyampaikan materi/alat peraga
memiliki satu indikator, yaitu indikator nomor 4 yang memiliki skor 3, sehingga
hanya berjumlah 3. Pada aspek mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar
terdapat 2 indikator. Indikator noor 5 memiliki skor 3 dan indikator nomor 6
memiliki skor 4. Sehingga berjumlah 7. Pada aspek membimbing diskusi
kelompok belajar terdapat 4 indikator. Indikator nomor 7,8 dan 9 memiliki skor 3
dan indikator nomor 10 memiliki skor 4, sehingga berjumlah 13. Aspek
memberikan pertanyaan pada siswa memiliki 2 indikator. Indikator nomor 11
mendapatkan skor 2 dan indikator nomor 12 mendapatkan skor 3, sehingga
berjumlah 5. Aspek membuat kesimpulan terdapat 3 indikator, indikator nomor 13
52
dan 15 mendapatkan skor 3 sedangkan indikator nomor 14 mendapatkan skor 4,
sehingga berjumlah 10.
Berdasarkan tabel 4.8 dapat diperjelas dengan menggunakan diagram
batang 4.8 sebagai berikut.
4.15 Diagram Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan 2
Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi
yang dijabarkan dalam beberapa aspek dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 4.9
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 2
Aspek yang diamati Skor penilaian Jumlah
skor 1 2 3 4
Kesiapan siswa belajar 1,2 6
Memperhatikan penjelasan guru 3 4
Berpatisipasi aktif dalam pembelajaran 6,7 4 10
Respon siswa terhadap pembelajaran 8 5 6
Membuat kesimpulan dan refleksi 9,10 6
TOTAL 2 18 12 32
Berdasarkan tabel 4.9 hasil observasi aktivitas siswa dapat diketahui aspek
yang mmperoleh skor 2 hanya 1, aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 6, dan
0
2
4
6
8
10
12
14
1 2 3 4 5 6
Aspek yang dinilai
Ju
mla
h s
ko
r
53
aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 3. Dan total skor seluruhnya adalah 32.
kesiapan siswa belajar terdapat 2 indikator. Indikator nomor 1 dan 2 mendapatkan
skor 3, sehingga berjumlah 6. Pada aspek memperhatikan penjelasan guru,
terdapat 1 indikator, yaitu nomor 3 yang mendaptkan skor 4, sehingga hanya
berjumlah 4. Pada aspek berpatisipasi aktif dalam pembelajaran memiliki 3
indikator. Indikator nomor 6 dan 7 mendapat skor 3 dan indikator nomor 4
mendapatkan skor 4, sehingga berjumlah 10. Aspek respon siswa terhadap
pembelajaran memiliki 2 indikator, indikator nomor 2 mendapat skor 2 dan
indikator nomor 5 mendapatkan skor 4, sehingga berjumlah 6. Selanjutnya, pada
aspek membuat kesimpulan dan refleksi terdapat 2 indikator. Indikator nomor 9
dan 10 masing-masing mendapatkan skor 3, sehingga berjumlah 6.
Berdasarkan tabel 4.9 dapat diperjelas dengan menggunakan diagram batang
4.9 sebagai berikut.
.
4.9 Diagram Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 2
4.1.2.4 Hasil Tindakan siklus I
Hasil tindakan pembelajaran pada siklus I ini berupa hasil belajar mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas 5 SDN Mangunsari 07 Salatiga
yang diperoleh melalui pelaksanaan tes evaluasi diakhir siklus yaitu pada
pertemuan ketiga siklus I dengan Kompetensi Dasar (KD) mendiskripsikan sifat-
0
2
4
6
8
10
12
1 2 3 4 5
Aspek yang diamati
54
sifat cahaya. Siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM berarti tuntas,
sedangkan siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM berarti belum tuntas.
Berikut disajikan pada tabel 4.6 tabel destribusi frekuensi nilai Ilmu Pengetahuan
Alam siklus I siswa kelas 5 SDN Mangunsari 07 Salatiga Tahun Pelajaran
2015/2016 sebagai berikut.
Tabel 4.4
Destribusi Frekuensi Hasil Nilai IPA Siklus I
No. Nilai Frekuensi Persentase Keterangan
1 40-49 3 12,5 % Tidak tuntas
2. 50-59 2 9 % Tidak tuntas
3. 60-69 3 12,5 % Tidak tuntas
4. 70-79 7 29 % Tidak tuntas
5. 80-89 9 37 % Tuntas
Jumlah
siswa 24 100%
Nilai rata-rata 63
Nilai tertinggi 88
Nilai terendah 40
Berdasarkan tabel 4.4 destribusi frekuensi hasil nilai mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam siklus I kelas 5 dapat diketahui bahwa siswa yang
mendapatkan nilai antara 40-49 terdapat 3 siswa dengan presentase 12,5 %. nilai
antara 50-59 terdapat 2 siswa dengan persentase 9 % dari jumlah seluruh siswa,
nilai antara 60-69 terdapat 3 siswa dengan persentase 12,5 % dari jumlah seluruh
siswa, nilai antara 70-79 terdapat 7 siswa dengan persentase 29 % dari jumlah
seluruh siswa, nilai antara 80-89 terdapat 9 siswa dengan persentase 37 % dari
jumlah seluruh siswa. Dari data yang telh dijelaskan, dapat dikatan bahwa hasil
belajar IPA siswa kelas 5 mengalami peningkatan dari prasilus. Hal ini di
buktikan dengan meningkatnya perolehan nilai rata-rata siswa menjadi 63.
Dengan nilai tertinggi 88 dan nilai terendah 40.
55
Berdasarkan tabel 4.4 dapat dinyatakan dalam diagram sebagai berikut.
Diagram 4.4 Distribusi Frekuensi Nilai hasil IPA Siklus I
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal yang telah ditentukan (KKM ≥
65) data hasil perolehan nilai siklus I disajikan dalam bentuk tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5
Ketuntasan Belajar Siklus I
No. Ketuntasan
Belajar
Nilai Jumlah siswa
Frekuensi Presentase
(%)
1. Tuntas > 65 18 75 %
2. Belum Tuntas < 65 6 25 %
Jumlah 24 100%
Dari tabel 4.5 ketuntasan belajar siswa pada siklus I dapat dijelaskan bahwa
siswa yang memperoleh nilai kurang dari KKM < 65 sebanyak 6 siswa dengan
presentase 25 % dari jumlah keseluruhan siswa. Sedangkan siswa yang
memperoleh nilai lebih dari KKM > 65 sebanyak 18 siswa denga presentase 75 %
dari jumlah keseluruhan siswa.
Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.5 dapat dilihat pada diagram 4.5
sebagai berikut:
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
40-49 50-59 60-69 70-79 80-89
Rentang Nilai Hasil IPA Siklus I
12,5%9%
12,5%
29%
37%
Ju
mla
h s
isw
a
56
4.5 Diagram Ketuntasan Belajar Siklus I
4.1.2.4 Refleksi Siklus 1
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan
pertama dan pertemuan kedua maka selanjutnya diadakan refleksi atas segala
kegiatan dalam proses pembelajaran. Hasil refleksi diambil dari hasil observasi
yang dilaksanakan pada siklus I. Refleksi ini digunakan sebagai bahan perbaikan
dengan membandingkan hasil tindakan dalam proses pembelajaran sudah sesuai
dengan indikator kinerja.
Lembar kerja observasi guru pada siklus I pertemuan pertama memperoleh
hasil sebagai berikut: hasil observasi kegiatan guru dapat diketahui aspek yang
memperoleh skor 2 sebanyak 2. Aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 7.
Aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 6. Pada aspek Melakukan apersepsi,
motivasi dan menyampaikan tujuan terdiri dari 3 indikator. Indikator nomor 2
mendapatkan skor 3 dan indikator nomor 1, 3 masing-masing mendapatkan sko 4
sehingga berjumlah 11. Pada aspek menyajikan/menyampaikan materi/alat peraga
terdapat 1 indikator. Indikator nomor 4 mendapatkan skor sebanyak 2, sehingga
hanya berjumlah 2. Pada aspek mengorganisasikan siswa dalam kelompok-
kelopok belajar terdapat 2 indikator. Indikator nomor 5 dan 4 masing-masing
mendapatkan skor 3, sehingga berjumlah 6. Pada aspek membimbing diskusi
kelompok belajar terdapat 4 indikator. Indikator nomor 8 dan 10 masing-masing
mendapatkan skor 3. Indikator nomor 7 dan 9 masing-masing mendapatkan skor
4. Sehingga berjumlah 14. Pada aspek memberikan pertanyaan pada siswa
Tuntas
Belum TuntasTuntas
75%
Belum
Tuntas
25%
57
terdapat 2 indikator. Indikator nomor 12 mendapatkan skor 2 dan indikator nomor
11 mendapatkan skor 4. Sehingga berjumlah 5. Pada aspek membuat kesimpulan
terdapat 3 indikator. Indikator nomor 14 mendapatkan skor 3. Indikator nomor 13
dan 15 masing-masing mendapatkan skor 4. Sehingga berjumlah 11. Jumlah
keseluruhan dari observasi kinerja guru siklus I pertemuan pertama sebanyak 49.
Sehingga jumlah ini termasuk dalam rentang skor 42-50 dengan kriteria Baik (B).
Sedangkan hasil observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan pertama dapat
diketahui aspek yang mmperoleh skor 2 sebanyak 2, aspek yang memperoleh skor
3 sebanyak 6, aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 2. Pada aspek kesiapan
siswa terdapat 2 indikator. Indikator nomor 2 mendapatkan skor 2 dan indikator
nomor 3 sebanyak 1. Sehingga berjumlah 5. Pada aspek memperhatikan
penjelasan guru, terdapat 1 indikator. Yaitu nomor 3 yang mendapatkan skor 4.
Sehingga hanya berjumlah 4. Pada aspek berpatisipasi aktif dalam pembelajaran
terdapat 3 indikator. Indikator nomor 6 dan 7 masing-masing mendapatkan skor 3
dan indikator nomor 4 mendapatkan skor 4. Sehingga berjumlah 10. Pada aspek
respon siswa terhadap pembelajaran terdapat 2 indikator. Indikator nomor 2
mendapatkan skor 2 dan indikator nomor 5 mendapatkan skor 3 sehingga
berjumlah 5. Pada aspek membuat kesimpulan dan refleksi terdapat 2 indikator.
Indikator nomor 9 dan 10 masing-masing mendapatkan skor 3 sehingga berjumlah
6. Jumlah keseluruhan dari observasi kinerja siswa siklus I pertemuan pertama
sebanyak 30. Sehingga jumlah ini termasuk dalam rentang skor 28-33 dengan
kriteria baik (B).
Lembar kerja observasi guru pada siklus I pertemuan kedua memperoleh
hasil sebagai berikut: Hasil observasi aktivitas siswa dapat diketahui aspek yang
mmperoleh skor 2 hanya 1, aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 6, dan aspek
yang memperoleh skor 4 sebanyak 3. Dan total skor seluruhnya adalah 32.
kesiapan siswa belajar terdapat 2 indikator. Indikator nomor 1 dan 2 mendapatkan
skor 3, sehingga berjumlah 6. Pada aspek memperhatikan penjelasan guru,
terdapat 1 indikator, yaitu nomor 3 yang mendaptkan skor 4, sehingga hanya
berjumlah 4. Pada aspek berpatisipasi aktif dalam pembelajaran memiliki 3
indikator. Indikator nomor 6 dan 7 mendapat skor 3 dan indikator nomor 4
58
mendapatkan skor 4, sehingga berjumlah 10. Aspek respon siswa terhadap
pembelajaran memiliki 2 indikator, indikator nomor 2 mendapat skor 2 dan
indikator nomor 5 mendapatkan skor 4, sehingga berjumlah 6. Selanjutnya, pada
aspek membuat kesimpulan dan refleksi terdapat 2 indikator. Indikator nomor 9
dan 10 masing-masing mendapatkan skor 3, sehingga berjumlah 6. Dari semua
aspek kinerja guuru, mendapatkan skor sebanyak 52. Sehingga jumlah ini
termasuk dalam rentang skor 51-60 dengan kriteria Sangat Baik (A).
Sedangkan hasil observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan kedua dapat
diketahui aspek yang mmperoleh skor 2 hanya 1, aspek yang memperoleh skor 3
sebanyak 6, dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 3. Dan total skor
seluruhnya adalah 32. kesiapan siswa belajar terdapat 2 indikator. Indikator nomor
1 dan 2 mendapatkan skor 3, sehingga berjumlah 6. Pada aspek memperhatikan
penjelasan guru, terdapat 1 indikator, yaitu nomor 3 yang mendaptkan skor 4,
sehingga hanya berjumlah 4. Pada aspek berpatisipasi aktif dalam pembelajaran
memiliki 3 indikator. Indikator nomor 6 dan 7 mendapat skor 3 dan indikator
nomor 4 mendapatkan skor 4, sehingga berjumlah 10. Aspek respon siswa
terhadap pembelajaran memiliki 2 indikator, indikator nomor 2 mendapat skor 2
dan indikator nomor 5 mendapatkan skor 4, sehingga berjumlah 6. Selanjutnya,
pada aspek membuat kesimpulan dan refleksi terdapat 2 indikator. Indikator
nomor 9 dan 10 masing-masing mendapatkan skor 3, sehingga berjumlah 6.
Jumlah keseluruhan skor observasi kinerja siswa pada siklus I pertemuan kedua
ini sebanyak 32. Nilai ini termasuk dalam rentang 28-33 dengan kriteria baik (B).
Dari data hasil observasi guru dan siswa ini, terbukti bahwa kinerja guru dan
siswa meningkat tiap pertemuan di siklus I ini. Peningkatan ini dapat digambarkan
dengan diagram berikut ini.
59
4.10 Diagram Perbandingan Hasil Kinerja Guru Dan Siswa Pada Pertemuan
I Dan Pertemuan II
Pada siklus I ini, Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas 5 SDN
Mangunsari 07 meningkat dari kondisi awal atau pra siklus. Hasil dari ulangan
harian ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memperoleh nilai dibawah
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=65). Siswa yang mendapatkan nilai kurang
dari KKM berjumlah 21 siswa (87,5%). Sedangkan siswa yang memperoleh nilai
di atas KKM berjumlah 3 siswa (12,5%). Dari keadaan data tersebut dapat dilihat
bahwa siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM lebih banyak daripada siswa
yang mendapat nilai diatas KKM. Setelah peneliti melakukan kegiatan
pembelajaran siklus 1 dengan menggunakan model Group Investigation
berbantuan alat peraga, didapatkan hasil evaluasi yang meningkat. Setelah
tindakan, siswa yang memperoleh nilai kurang dari KKM berjumlah 6 siswa
(25%). Sedangkan siswa yang memperoleh nilai diatas KKM berjumlah 18 siswa
(75%). Hasil ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model
Group Investigation berbantuan alat peraga pada siklus I ini telah meningkatkan
hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam materi sifat cahaya. Namun, pencapaian
ketuntasannya masih kurang dari apa yang diharapkan. Yakni 80 % keatas.
Kekurangan ini nantinya akan di perbaiki pada siklus II.
4.1.3 Deskripsi Siklus II
0
10
20
30
40
50
60
Pertemuan I Pertemuan II
Guru Siswa
Ju
mla
h S
ko
r
60
Pada siklus II ini akan dibahas tentang tahap perencanaan, pelaksanaan
tindakan, observasi, hasil tindakan dan refleksi seperti pada siklus I.
4.1.3.1 Tahap Perencanaan
Kegiatan pembelajaran ini dilaksanakan melalui 3 pertemuan dengan rincian
sebagai berikut :
a) Pertemuan Pertama
Pelaksanaan tindakan pada pertemuan pertama siklus 1 ini dilaksanakan pada
hari Senin, 04 April 2016 pada pukul 09.00-10.10 WIB. Pertemuan pertama pada
siklus II dilaksanakan pada minggu pertama bulan April. Sebelum memulai
tindakan pembelajaran siklus II, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang akan di
butuhkan saat tindakan seklus II berlangsung. Peneliti membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model pembelajaran
Group Investigation (GI) berbantuan alat peraga. Dengan Kompetensi Dasar (KD)
membuat sutu karya atau model, misalnya periskop atau lensa dari bahan
sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. Dalam menyusun RPP, peneliti
juga mendiskusikannya dengan guru kelas 5, yaitu Ibu Wariti Setyorini, S.Pd.Sd.
Peneliti mendiskusikan penentuan alokasi waktu, materi pembelajaran serta alat
peraga yang akan digunakan saat tindakan siklus II. Alokasi yang telah ditentukan
oleh guru yaitu 2 jam pelajaran (2x35 menit). Indikator pada pertemuan pertama
adalah (1) membuat karya sederhana spektrum warna, (2) membuat karya
sederhana lup, (3) mencari informasi dari berbagai sumber. Dengan tujuan
pembelajaran sebagai berikut: (1) siswa dapat membuat karya sederhana spektrum
warna setelah mengikuti penjelasan yang ada di lembar kerja, (2) siswa dapat
membuat karya sederhana lup setelah mengikuti penjelasan yang ada di lembar
kerja, (3) siswa dapat mencari informasi tentang sifat cahaya kelompoknya setelah
bertanya pada guru atau membaca buku. Selanjutnya, peneliti menyiapkan materi
pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat tentang karya sederhana.
kemudian peneliti menyiapkan atau alat atau bahan-bahan yang akan digunakan
pada saat tindakan siklus II. Bahan atau alat yang diperlukan untuk membuat
spektrum warna adalah kertas karton, crayon, pensil, penggaris, busur, pin paku,
plastisin. Bahan atau alat yang diperlukan untuk membuat lup adalah kertas
61
karton, selotip atau plastik, air, gumting dan kertas. Kemudian peneliti
menyiapkan lembar kerja siswa yang di kerjakan pada saat percobaan. Lembar
kerja siswa tersebut juga digunakan untuk mengikuti langkah-langkah dalam
membuktikan sifat cahaya. Peneliti juga menyiapkan lembar observasi aktivitas
guru dan lembar observasi siswa.
b) Pertemuan Kedua
Perencanaan pertemuan kedua merupakan lanjutan kegiatan pembelajaran pada
pertemuan pertama. Peneliti menyiapkan dan membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) menggunakan model pembelajaran Group Investigation (GI)
berbantuan alat peraga. Dengan Kompetensi Dasar (KD) membuat suatu karya
atau model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan
menerapkan sifat-sifat cahaya. Kompetensi Dasar (KD) pada pertemuan kedua ini
masih sama dengan pertemuan pertama. Hanya saja, indikator pertemuan kedua
ini lanjutan dari indikator pertemuan pertama. Yaitu, (1) membuat karya
sederhana periskop, (2) membuat karya sederhana kaleidoskop, (3) mencari
informasi dari berbagai sumber. Dengan tujuan pembelajaran (1) siswa dapat
membuat karya sederhana periskop setelah mengikuti penjelasan yang ada di
lembar kerja, (2) siswa dapat membuat karya sederhana kaleidoskop setelah
mengikuti penjelasan yang ada di lembar kerja, (3) siswa dapat mencari informasi
tentang karya sederhana kelompoknya setelah bertanya pada guru atau membaca
buku. Alokasi yang diberikan oleh guru kelas 5 adalah 2 jam pelajaran (2x35
menit). Peneliti juga menyiapkan alat peraga yang akan digunakan pada saat
pertemuan kedua. Yaitu alat atau bahan yang digunakan unuk membuat karya
sederhana periskop adalah karton, gunting, alat tulis, cermin datar, dan selotip.
Alat atau bahan yang digunakan untuk membuat karya sederhana kaleidoskop
yaitu kertas HVS, karton, kertas mengkilap warna-warni, selotip, gunting, lem,
karet dan plastik bening. Kemudian peneliti menyiapkan lembar kerja siswa yang
di kerjakan pada saat percobaan. Lembar kerja siswa tersebut juga digunakan
untuk mengikuti langkah-langkah dalam membuktikan sifat cahaya. Peneliti juga
menyiapkan lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi siswa.
c) Pertemuan Ketiga
62
Perencanaan pertemuan ketiga merupakan sebagai tindak lanjut dari
pertemauan sebelumnya yaitu pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Dalam
pertemuan ketiga ini, akan dilakukan tes evaluasi terhadap materi yang telah
dipelajari pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Dengan Kompetensi
Dasar yang masih sama, yaitu membuat suatu karya atau model, misalnya
periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan hasil mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam menggunakan model pembelajaran Group Investigation
(GI) berbantuan alat peraga pada siswa kelas 5 SDN Mangunsari 07 Salatiga.
Peneliti menyiapkan soal-soal yang akan di gunakan untuk tes evaluasi. Soal tes
evaluasi ini ada 20 soal pilihan ganda.
4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan observasi siklus II
Pelaksanaan tindakan dan observasi ini merupakan deskripsi dari kegiatan
pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran serta deskripsi observasi
kegiatan guru dan siswa selama proses kegiatan pembelajaran siklus II
1) Proses pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan ini terbagi atas 3 kali pertemuan. Dengan alokasi waktu
2x35 menit.
a) Pertemuan Pertama
Pelaksanaan tindakan pada pertemuan pertama siklus 1 ini dilaksanakan pada
hari Senin, 04 April 2016 pukul 09.00 – 10.10 WIB. Pada pertemuan pertama ini,
peneliti yang melaksanakan kegiatan pembelajaran. Hal ini karena, guru kelas 5
meminta peneliti untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Peneliti juga
sebelumnya telah melakukan kegiatan PPL di SDN Mangunsari 07 Salatiga
selama 4 bulan dari bulan September hingga bulan Desember. Sehingga, siswa
yang dikenakan tindakan telah mengenal baik peneliti. Proses pembelajaran
meliputi aktivitas guru, dan aktivitas siswa yang diamati oleh observer yaitu Ibu
Wariti Setyorini, S.Pd.Sd.
Kegiatan awal dimulai dengan memberi salam. Lalu guru mengabsen siswa.
Kemudian guru menanyakan pada siswa, apakah siswa pernah melihat kapal
selam dan pelangi. Guru mengaitkan pertanyaan tersebut pada materi yang akan
63
diajarkan. Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan
pembelajaran.
Pada kegiatan inti terbagi menjadi 3 kegiatan, yaitu eksplorasi, elaborasi dan
konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi, siswa menyimak penjelasan guru tentang
pemanfaatan sifat cahaya dalam karya sederhana. Guru dan siswa juga bertanya
jawab tetang macam-macam karya sederhana yang memnfaatkan sifat-sifat
cahaya.
Pada kegiatan elaborasi, guru membagi siswa menjadi 5 kelompok secara acak.
Kemudian siswa dibagi menjadi 5 kelompok secara acak. Pembagian kelompok
ini dengan cara berhitung angka 1 sampai 5 yang dimulai dari siswa yang duduk
paling depan pojok kanan. Kemudian siswa yang tadi mendapatkan angka 1,
berkumpul dengan siswa lainnya yang mengucapkan angka 1 juga. Begitu juga
dengan siswa yang mengucapkan angka 2, 3, 4, dan 5. Setelah anggota kelompok
berkumpul dengan masing-masing kelompoknya, guru memperlihatkan alat
peraga yang berbeda-beda dan menjelaskan singkat tentang kegiatan yang akan
mereka lakukan. Setiap kelompok menunjuk satu siswa yang akan dijadikan ketua
kelompok. Ketua kelompok yang telah di tunjuk maju kedepan untuk dibagikan
lembar kerja siswa serta alat peraga dengan cara hompimpa. Ada 3 kelompok
yang mendapatkan materi karya sederhana spektrum warna dan ada 2 kelompok
yang mendapatkan materi karya sederhana lup. Setelah menerima alat peraga dan
lembar kerja tersebut, setiap kelompok melakukan percobaan sesuai petunjuk
yang ada di dalam lembar kerja siswa yang telah dibagikan. Setiap siswa
diperbolehkan mencari sumber materi darimana saja. Bisa dari buku catatan, buku
paket, LKS, bertanya pada temannya atau bertanya pada peneliti yang menjadi
guru saat itu. Setiap siswa diperbolehkan mengeluarkan pendapat mereka masing-
masiing tentang materi yang diperoleh kelompoknya. Setelah mereka selesai
berdiskusi, hasil diskusi tersebut ditulis dalam lembar kerja siswa yang telah
disiapkan. Setelah itu, perwakilan kelompok 2 siswa maju kedepan untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka. Satu siswa mempraktekkan
kembali percobaan kelompok mereka dan satu siswa lagi membacakan hasil
64
diskusi mereka. Siswa lain yang mendengarkan memberi tanggapan pada
kelompok yang telah presentasi dengan dibimbing guru.
Pada kegiatan konfirmasi, siswa dan guru menyimpulkan kembali materi yang
telah mereka dapat dari kegiatan pembelajaran. Kemudian guru menyampaikan
materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Setelah selesai, guru
mengucapkan salam penutup.
b) Pertemuan Kedua
Pelaksanaan tindakan pada pertemuan kedua siklus II ini dilaksanakan pada
hari Selasa, 05 April 2016 pada pukul 11.00 – 12.10 WIB. Dilaksanakan oleh
peneliti yang melakukan kegiatan pembelajaran dan guru kelas 5 Ibu Wariti
Setyorini, S.Pd.Sd sebagai observer. Proses pembelajaran meliputi aktivitas guru
dan aktivitas siswa. Kegiatan awal diawali dengan mengucapkan salam.
Selanjutnya, melakukan tanya jawab tentang materi pertemuan sebelumnya.
Pertemuan kedua ini melanjutkan materi yang dilakukan pada pertemuan pertama.
Pada kegiatan int, terdapat 3 kegiatan. Yaitu eksplorasi, elaborasi dan
konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi ini, guru menjelaskan kembali tentang karya
sederhana yang telah dipraktekkan pada pertemuan sebelumnya. Setelah
mengingat materi sebelumnya, siswa dibagi menjadi 5 kelompok secara acak.
Yaitu dengan cara berhitung dari 1 sampai 5 yang dimulai dari siswa yang duduk
paling belakang pojok kiri. Kemudian siswa yang tadi mendapatkan angka 1,
berkumpul dengan siswa lainnya yang mengucapkan angka 1 juga. Begitu juga
dengan siswa yang mengucapkan angka 2, 3, 4, dan 5. Setelah anggota kelompok
berkumpul dengan masing-masing kelompoknya, guru memperlihatkan alat
peraga yang berbeda-beda dan menjelaskan singkat tentang kegiatan yang akan
mereka lakukan. Setiap kelompok menunjuk satu siswa yang akan dijadikan ketua
kelompok. Ketua kelompok yang telah di tunjuk maju kedepan untuk dibagikan
lembar kerja siswa serta alat peraga dengan cara hompimpa. Ada 3 kelompok
yang mendapatkan materi karya sderhana periskop dan ada 2 kelompok yang
mendapatkan materi karya sederhana kaleidoskop. Setelah alat peraga dan lembar
kerja dibagikan, setiap kelompok mempraktekkan percobaan sesuai petunjuk yang
ada di lembar kerja siswa. Setiap anggota dipersilahkan mengemukakn
65
pendapatnya dan boleh mencari sumber sendiri dari manapun. Bisa mencari di
buku paket, buku catatan, LKS, bertanya pada teman, atau bertanya pada guru.
Setelah selesai, 2 perwakilan anggota kelompok maju kedepan untuk
mempresentasikan hail diskusi mereka. Satu siswa mempraktekkan percobaan
kelompok mereka, dan satu siswa lagi membacakan hasil diskusi kelompok
mereka.siswa kelompok lain yang mendengarkan boleh memberi tanggapan
terhadap hail diskusi kelompok yang telah maju kedepan. Pada kegiatan
konfirmasi, siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang telah mereka
pelajari tadi. Pada kegiatan akhir, siswa dan guru menyimpulkan kembali apa
yang telah mereka dapat dari kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini. Guru
menyampaikan kegiatan pada pertemuan berikutnya dann menutup pembelajaran.
c) Pertemuan Ketiga
Pelaksanaan tindakan pada siklus II pada pertemuan ketiga dilakukan pada hari
Sabtu, 09 April 2016 pada pukul 07.00 – 08.10 WIB oleh peneliti. Kegiatan
pembelajaran pada pertemuan ketiga sebagai tindak lanjut dari pertemuan pertama
dan pertemuan kedua yaitu pelaksanaan tes evaluasi siklus II. Kegiatan
pembelajaran pada pertemuan ketiga diawali dengan pemberian salam, dan
melakukan tanya jawab materi yang telah dipelajari pada saat pertemuan pertama
dan pertemuan kedua tentang karya sederhana. Guru memberi kesempatan pada
siswa yang belum mengerti untuk bertanya. Setelah mengulas kembali materi
sebelumnya, gru melakukan tes evaluasi. Soal tes evaluasi ini ada 20 soal pilihan
ganda. Soal tes evaluasi dikerjakan secara individu oleh siswa. Setelah semua
siswa selesai mengerjakannya, guru menutup kegiatan pembelajaran dengan
salam penutup.
2) Hasil Observasi
Hasil observasi proses kegiatan ini dilakukan oleh guru kelas 5 SDN
Mangunsari 07 Salatiga Ibu Wariti Setyorini, S.Pd, Sd. Hasil observasi yang telah
dilakukan oleh observer dibagi menjadi 2 yaitu terhadap kegiatan proses
pembelajaran guru dalam kegiatan pembelajaran pembelajaran guru diperoleh
dari lembar observasi yang terdiri dari 15 aspek dan hasil observasi aktivitas siswa
diperoleh dari lembar observasi yang terdiri dari 10 aspek. Di dalam lembar
66
observasi guru, masing-masing aspek yang ada di lembar observasi tersebut
terdapat skor dari 1 hingga 4. Skor 1 berarti kurang, skor 2 berarti cukup, skor 3
berarti baik dan skor 4 berarti sangat baik. Setelah memberi skor semua aspek,
skor tersebut akan dijumlahkan berdasarkan kriteria penilaian. Kriteria penliaian
pada lembar observasi guru yaitu untuk total rentang skor 15-23 berarti sangat
kurang (E), skor 24-32 berarti kurang (D), skor 33-41 berarti cukup (C), skor 42-
50 berarti baik (B), dan skor 51-60 berarti sangat baik (A). Sedangkan di dalam
lembar observasi siswa, masing-masing aspek yang ada di lembar observasi
tersebut terdapat skor dari 1 hinggan 4. Skor 1 berarti kurang, skor 2 berarti
cukup, skor 3 berarti baik dan skor 4 berarti sangat baik. Setelah memberi skor
semua aspek, skor tersebut akan dijumlahkan berdasarkan kriteria penilaian.
Kriteria penliaian pada lembar observasi siswa yaitu total rentang skor 10-15
berarti sangat kurang (E), skor 16-21 berarti kurang(D), skor 22-27 berarti cukup
(C), skor 28-33 berarti baik (B), dan skor 34-40 berarti sangat baik (A).
a) Pertemuan Pertama
Hasil observasi kinerja guru pada siklus II pertemuan pertama dijabarkan
dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.13
Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan 1
Aspek yang diamati Skor penilaian Jumlah
skor 1 2 3 4
Melakukan apersepsi, motivasi dan
menyampaikan tujuan 2 1,3 11
Menyajikan/menyampaikan materi/alat
peraga 4 2
Mengorganisasikan siswa dalam
kelompok-kelopok belajar 5,6 6
Membimbing diskusi kelompok
bbelajar 8,10 7,9 14
Memberikan pertanyaan pada siswa 12 11 5
Membuat kesimpulan 14 13,15 11
TOTAL 4 21 24 49
Berdasarkan tabel 4.13 hasil observasi kegiatan guru dapat diketahui aspek
yang memperoleh skor 2 sebanyak 2. Aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 7.
Aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 6. Pada aspek Melakukan apersepsi,
67
motivasi dan menyampaikan tujuan terdiri dari 3 indikator. Indikator nomor 2
mendapatkan skor 3 dan indikator nomor 1, 3 masing-masing mendapatkan sko 4
sehingga berjumlah 11. Pada aspek menyajikan/menyampaikan mat eri/alat
peraga terdapat 1 indikator. Indikator nomor 4 mendapatkan skor sebanyak 2,
sehingga hanya berjumlah 2. Pada aspek mengorganisasikan siswa dalam
kelompok-kelopok belajar terdapat 2 indikator. Indikator nomor 5 dan 4 masing-
masing mendapatkan skor 3, sehingga berjumlah 6. Pada aspek membimbing
diskusi kelompok belajar terdapat 4 indikator. Indikator nomor 8 dan 10 masing-
masing mendapatkan skor 3. Indikator nomor 7 dan 9 masing-masing
mendapatkan skor 4. Sehingga berjumlah 14. Pada aspek memberikan pertanyaan
pada siswa terdapat 2 indikator. Indikator nomor 12 mendapatkan skor 2 dan
indikator nomor 11 mendapatkan skor 4. Sehingga berjumlah 5. Pada aspek
membuat kesimpulan terdapat 3 indikator. Indikator nomor 14 mendapatkan skor
3. Indikator nomor 13 dan 15 masing-masing mendapatkan skor 4. Sehingga
berjumlah 11.
Berdasarkan tabel 4.13 dapat diperjelas dengan menggunakan diagram
batang 4.13 sebagai berikut.
4.13 Diagram Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan
Pertama
0
2
4
6
8
10
12
14
16
1 2 3 4 5 6
Aspek yang dinilai
Ju
mla
h S
ko
r J
um
lah
sk
or
68
Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi
yang dijabarkan dalam beberapa aspek dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 4.14
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan Pertama
Aspek yang diamati Skor penilaian Jumlah
skor 1 2 3 4
Kesiapan siswa belajar 1,2 6
Memperhatikan penjelasan guru 3 3
Berpatisipasi aktif dalam pembelajaran 4 6,7 11
Respon siswa terhadap pembelajaran 8 5 5
Membuat kesimpulan dan refleksi 10 9 5
TOTAL 4 18 8 30
Berdasarkan tabel 4.14 hasil observasi kegiatan siswa dapat diketahui aspek
yang memperoleh skor 2 sebanyak 2, aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 6
dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 2. Total skor berjumlah 30. Pada
aspek kesiapan siswa belajar terdapat 2 indikaator. Indikator nomor 1 dan 2
masing-masing memperoleh skor 3, sehingga berjumlah 3. Pada aspek
memperhatikan penjelasan guru, terdapat 1 indikator. Yaitu indikator nomor 3
yang memperoleh skor 3. Sehingga hanya berumlah 3. Pada aspek berpatisipasi
aktif dalam pembelajaran terdapat 3 indikator. Indikator nomor 4 memperoleh
skor 3 dan indikaor nomor 6 dan 7 masing-masing memperoleh skor 4. Sehingga
berjumlah11. Pada aspek respon siswa terhadap pebelajaran terdapat 2 skor.
Indikator nomor 8 memperoleh skor 2 dan indikator nomor 5 memeroleh skor 3.
Sehingga berjumlah 5. Pada aspek membuat kesimpulan dan refleksi, terdapat 2
indikator. Indikator nomor 10 memperoleh skor 2 dan indikator nomor 9
memperoleh skor 3. Sehingga berjumlah 5.
Berdasarkan tabel 4.14 dapat diperjelas dengan menggunakan diagram
batang 4.14 sebagai berikut.
69
4.14 Diagram Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan
Pertama
b) Pertemuan kedua
Hasil observasi kinerja guru pada siklus II pertemuan kedua dijabarkan dalam
beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.15
Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan 2
Aspek yang diamati Skor penilaian Jumlah
skor 1 2 3 4
Melakukan apersepsi, motivasi dan
menyampaikan tujuan 2 1,3 11
Menyajikan/menyampaikan
materi/alat peraga 4 2
Mengorganisasikan siswa dalam
kelompok-kelopok belajar 5 6 7
Membimbing diskusi kelompok
bbelajar 8,10 7,9 14
Memberikan pertanyaan pada siswa 11 12 7
Membuat kesimpulan 14 13,15 11
TOTAL 2 18 32 52
Berdasarkan tabel 4.15 hasil observasi kegiatan guru dapat diketahui aspek
yang memperoleh skor 2 sebanyak 1, aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 6
dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 8. Total skor seluruhnya sebanyak
0
2
4
6
8
10
12
1 2 3 4 5
Aspek yang dinilai
Ju
mla
h s
isw
a
70
52. Pada aspek melakukan apersepsi, motivasi dan menyampaikan tujuan terdiri
dari 3 indikator, indikator nomor 2 mendapat skor 3 dan indikator nomor 1 dan 3
mendapat skor 4, sehingga berjumlah 11. Pada aspek menyajikan/menyampaikan
materi/alat peraga terdapat satu indikator. Indikator nomor 4 memperoleh skor 2
sehingga hanya berjumlah 2. Pada aspek mengorganisasikan siswa dalam
kelompok-kelompok belajar indikator nomor 5 memperoleh skor 3 dan indikator
nomor 4 memperoleh skor 4, sehingga berjumlah 7. Pada aspek membimbing
diskusi kelompok bbelajar terdapat 4 indikator. Indikator nomor 8 dan 10
mendapat skor 3 sedangkan indikator nomor 7 dan 9 mendapat skor 4. Sehingga
berjumlah 14. Pada aspek memberikan pertanyaan pada siswa terdapat 2
indikator. Indikator nomor 11 mendapatkan skor 3 dan indikator nomor 12
mendapatkan skor 4, sehingga berjumlah 7. Selanjutnya, pada aspek membuat
kesimpulan terdapat 3 indikator. Indikator nomor 14 mendapat skor 3 sedangkan
indikator nomor 13 dan 15 mendapatkan skor 4, sehingga berjumlah 11.
Berdasarkan tabel 4.15 dapat diperjelas dengan menggunakan diagram batang
4.15 sebagai berikut
.
4.15 Diagram Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan 2
Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi
yang dijabarkan dalam beberapa aspek dapat dilihat dari tabel berikut:
0
2
4
6
8
10
12
14
16
1 2 3 4 5 6
Aspek yang dinilai
Ju
mla
h s
ko
r
71
Tabel 4.16
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 2
Aspek yang diamati Skor penilaian Jumlah
skor 1 2 3 4
Kesiapan siswa belajar 2 1 7
Memperhatikan penjelasan guru 3 4
Berpatisipasi aktif dalam pembelajaran 4,6 7 10
Respon siswa terhadap pembelajaran 8 5 6
Membuat kesimpulan dan refleksi 9,10 6
TOTAL 2 15 16 33
Berdasarkan tabel 4.16 hasil observasi kegiatan siswa dapat diketahui aspek
yang memperoleh skor 2 sebanyak 1, aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 5
dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 4. Total skor berjumlah 33. Pada
aspek kesiapan siswa belajar terdapat 2 indikator. Indikator nomor 2 memiliki
skor 3 dan indikator nomor 1 mendapatkan skor 4, sehingga berjumlah 7. Aspek
memperhatikan penjelasan guru terdapat hanya 1 indikator. Yaitu indikator nomor
3 yang mendapatkan skor 4, sehingga berjumlah 4. Aspek berpatisipasi aktif
dalam pembelajaran memiliki 3 indikator. Indikator nomor 4 dan 6 mendapatkan
skor 3 dan indikator nomor 7 mendapatkan skor 4, sehingga berjumlah 10. Aspek
respon siswa terhadap pembelajaran memiliki 2 indikator. Indikator nomor 8
mendapatkan skor 2 dan indikator nomor 5 mendapatkan skor 4, sehingga
berjumlah 6. Aspek membuat kesimpulan dan refleksi memiliki 2 indikator.
Indikator nomor 9 dan 10 masing-masing mendapatkan skor 3, sehingga
berjumlah 6.
Berdasarkan tabel 4.16 dapat diperjelas dengan menggunakan diagram
batang 4.16 sebagai berikut.
72
4.16iagram Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 2
4.1.3.3 Hasil Tindakan
Hasil tindakan pembelajaran pada siklus II ini berupa hasil belajar mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas 5 SDN Mangunsari 07 Salatiga
yang diperoleh melalui pelaksanaan tes evaluasi diakhir siklus yaitu pada
pertemuan ketiga siklus II dengan Kompetensi Dasar (KD) 6.2 membuat suatu
karya atau model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan
menerapkan sifat-sifat cahaya. Siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM (>65)
berarti tuntas, sedangkan siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM (<65)
berarti belum tuntas. Berikut disajikan pada tabel 4.11 destribusi frekuensi nilai
Ilmu Pengetahuan Alam siklus II siswa kelas 5 SDN Mangunsari 07 Salatiga
Tahun Pelajaran 2015/2016 sebagai berikut.
Tabel 4.11
Distribusi Frekuensi Nilai IPA
Siklus II
No. Nilai Frekuensi Persentase Keterangan
1. 50-59 3 12,5 % Tidak tuntas
2. 60-69 5 21 % Tidak tuntas
3. 70-79 9 37,5 % Tuntas
4. 80-89 6 25 % Tuntas
0
2
4
6
8
10
12
1 2 3 4 5
Aspek yang dinilai
Ju
mla
h s
ko
r
73
5. 90-99 1 4 % Tuntas
Jumlah 24 100%
Nilai rata-rata 72
Nilai tertinggi 95
Nilai terendah 50
Berdasarkan tabel 4.11 distribusi frekuensi nilai evaluasi IPA siklus II nilai
antara 50-59 terdapat 3 siswa dengan presentase 12,5%. Nilai antara 60-69
terdapat 5 siswa dengan presentase 21%. Nilai antara 70-79 terdapat 9 siswa
dengan presentase 37,5%. Nilai antara 80-89 terdapat 6 siswa dengan presentase
25%. Nilai antara 90-99 hanya terdapat 1 siswa dengan presentase 4%. Hasil
belajar IPA pada siklus II ini dapat dikatakan mengalami peningkatan dari kondisi
awal dan dari siklus I. Presentase ketuntasan meningkat menjadi 83% yang
didapat dari 24 siswa. Dan presentase belum tuntas turun yang awalnya 87,5%
menjadi 17 %. Nilai tertinggi semula 80 sekarang naik menjadi 95. Nilai terendah
yang semula 30, naik menjadi 50.
Berdasarkan tabel 4.10 dapat dinyatakan dalam diagram sebagai berikut.
4.11 Diagram Distribusi Frekuensi Nilai IPA
Siklus II
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
50-59 60-69 70-79 80-89 90-99
Rentang Nilai Hasil IPA Siklus II
12,5%
21%
37,5%
25%
4%
Ju
mla
h s
isw
a
74
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal yang telah ditentukan (KKM ≥
65) data hasil perolehan nilai siklus II disajikan dalam bentuk tabel 4.11 berikut
ini.
Tabel 4.12
Ketuntasan Belajar Siklus II
No. Ketuntasan
Belajar
Nilai Jumlah siswa
Frekuensi Presentase
(%)
1. Tuntas > 65 20 83 %
2. Belum Tuntas < 65 4 17 %
Jumlah 24 100%
Dari tabel 4.12 ketuntasan belajar siswa pada siklus II dapat dijelaskan
bahwa siswa yang memperoleh nilai kurang dari KKM < 65 sebanyak 4 siswa
dengan presentase 17 % dari jumlah keseluruhan siswa. Sedangkan siswa yang
memperoleh nilai lebih dari KKM > 65 sebanyak 20 siswa denga presentase 83 %
dari jumlah keseluruhan siswa.
Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.12 dapat dilihat pada diagram 4.12
sebagai berikut.
4.12 Diagram Ketuntasan Belajar Siklus II
Tuntas
Belum tuntasTuntas
83%
Belum tuntas
17%
75
4.1.3.4 Refleksi Siklus II
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II dari pertemuan
pertama dan pertemuan kedua maka selanjutnya diadakan refleksi atas segala
kegiatan dalam proses pembelajaran. Hasil refleksi diambil dari hasil observasi
yang dilaksanakan pada siklus II. Refleksi ini digunakan sebagai bahan perbaikan
dengan membandingkan hasil tindakan dalam proses pembelajaran sudah sesuai
dengan indikator kinerja.
Lembar kerja observasi guru pada siklus II pertemuan pertama memperoleh
hasil sebagai berikut: hasil observasi kegiatan guru dapat diketahui aspek yang
memperoleh skor 2 sebanyak 2 indikator, aspek yang memperoleh skor 3
sebanyak 9 indikator, aspek yang memeroleh skor 4 sebanyak 4 indikator. Pada
aspek melakukan apersepsi, motivasi dan menyampaikan tujuan terdapat 3
indikator. Idikator nomor 2 dan 3 memperoleh skor 3 dan indikator nomor 1
memperoleh skor 4. Sehingga berjumlah 10. Pada aspek
menyajikan/menyampaikan materi/alat peraga terdapat 1 indikator. Indikator
nomor 4 memperoleh skor 3. Sehingga hanya berjumlah 3. Pada aspek
mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelopok belajar terdapat 2 indikator.
Indikator nomor 5 dan 6 masing-masing mendapatkan skor 3. Sehingga berjumlah
6. Pada aspek membimbing diskusi kelompok bbelajar terdapat 4 indikator.
Indikator nomor 7 dan 8 memperoleh skor 3 dan indikator nomor 9 dan 10
mendapatkan skor 4. Sehingga berjumlah 14. Pada aspek memberikan pertanyaan
pada siswa terdapat 2 indikator. Indikator nomor 11 mendapatkan skor 2 dan
indikator nomor 12 mendapatkan skor 3. Sehingga berjumlah 5. Pada aspek
membuat kesimpulan, terdapat 3 i ndikator. Indikator nomor 15 mendapatkan skor
2, indikator nomor 13 mendapatkan skor 3 dan indikator nomor 14 mendapatkan
nilai 4. Sehingga berjumlah 9. Jumlah keseluruhan observasi kinerja guru siklus II
pertemuan pertama ini sebanyak 47. Jumlah ini berada di rentang nilai 42-50
dengan kriteria Baik (B).
Sedangkan lembar kerja observasi siswa pada siklus II pertemuan pertama
memperoleh hasil sebagai berikut: hasil observasi kegiatan siswa dapat diketahui
aspek yang memperoleh skor 2 sebanyak 2 indikator, aspek yang memperoleh
76
skor 3 sebanyak 6 indikator dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 2
indikator. Total skor berjumlah 30. Pada aspek kesiapan siswa belajar terdapat 2
indikaator. Indikator nomor 1 dan 2 masing-masing memperoleh skor 3, sehingga
berjumlah 3. Pada aspek memperhatikan penjelasan guru, terdapat 1 indikator.
Yaitu indikator nomor 3 yang memperoleh skor 3. Sehingga hanya berumlah 3.
Pada aspek berpatisipasi aktif dalam pembelajaran terdapat 3 indikator. Indikator
nomor 4 memperoleh skor 3 dan indikaor nomor 6 dan 7 masing-masing
memperoleh skor 4. Sehingga berjumlah11. Pada aspek respon siswa terhadap
pebelajaran terdapat 2 skor. Indikator nomor 8 memperoleh skor 2 dan indikator
nomor 5 memeroleh skor 3. Sehingga berjumlah 5. Pada aspek membuat
kesimpulan dan refleksi, terdapat 2 indikator. Indikator nomor 10 memperoleh
skor 2 dan indikator nomor 9 memperoleh skor 3. Sehingga berjumlah 5. Jumlah
keseluruhan observasi kinerja siswa siklus II pertemuan pertama ini sebanyak 30.
Jumlah ini berada di rentang nilai 28-33 dengan kriteria Baik (B).
Lembar kerja observasi guru pada siklus II pertemuan kedua memperoleh
hasil sebagai berikut: hasil observasi kegiatan guru dapat diketahui aspek yang
memperoleh skor 2 sebanyak 1 indikator, aspek yang memperoleh skor 3
sebanyak 8 indikator, dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 6 indikator.
Sehingga mendapatkan total skor 50. Pada aspek melakukan apersepsi, motivasi
dan menyampaikan tujuan terdapat 3 indikator. Indikator nomor 1,2 dan 3
masing-masing mendapatkan skor 4, sehingga berjumlah 12. Pada aspek
menyajikan/menyampaikan materi/alat peraga memiliki satu indikator, yaitu
indikator nomor 4 yang memiliki skor 3, sehingga hanya berjumlah 3. Pada aspek
mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar terdapat 2 indikator. Indikator
noor 5 memiliki skor 3 dan indikator nomor 6 memiliki skor 4. Sehingga
berjumlah 7. Pada aspek membimbing diskusi kelompok belajar terdapat 4
indikator. Indikator nomor 7,8 dan 9 memiliki skor 3 dan indikator nomor 10
memiliki skor 4, sehingga berjumlah 13. Aspek memberikan pertanyaan pada
siswa memiliki 2 indikator. Indikator nomor 11 mendapatkan skor 2 dan indikator
nomor 12 mendapatkan skor 3, sehingga berjumlah 5. Aspek membuat
kesimpulan terdapat 3 indikator, indikator nomor 13 dan 15 mendapatkan skor 3
77
sedangkan indikator nomor 14 mendapatkan skor 4, sehingga berjumlah 10.
Jumlah keseluruhan observasi kinerja guru siklus II pertemuan kedua ini sebanyak
50. Jumlah ini berada di rentang nilai 42-50 dengan kriteria Baik (B).
Sedangkan hasil observasi kegiatan siswa dapat diketahui aspek yang
memperoleh skor 2 sebanyak 1 indikator, aspek yang memperoleh skor 3
sebanyak 5 dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 4. Total skor berjumlah
33. Pada aspek kesiapan siswa belajar terdapat 2 indikator. Indikator nomor 2
memiliki skor 3 dan indikator nomor 1 mendapatkan skor 4, sehingga berjumlah
7. Aspek memperhatikan penjelasan guru terdapat hanya 1 indikator. Yaitu
indikator nomor 3 yang mendapatkan skor 4, sehingga berjumlah 4. Aspek
berpatisipasi aktif dalam pembelajaran memiliki 3 indikator. Indikator nomor 4
dan 6 mendapatkan skor 3 dan indikator nomor 7 mendapatkan skor 4, sehingga
berjumlah 10. Aspek respon siswa terhadap pembelajaran memiliki 2 indikator.
Indikator nomor 8 mendapatkan skor 2 dan indikator nomor 5 mendapatkan skor
4, sehingga berjumlah 6. Aspek membuat kesimpulan dan refleksi memiliki 2
indikator. Indikator nomor 9 dan 10 masing-masing mendapatkan skor 3, sehingga
berjumlah 6. Jumlah keseluruhan observasi kinerja siswa siklus II pertemuan
kedua ini sebanyak 33. Jumlah ini berada di rentang nilai 28-33 dengan kriteria
Baik (B).
Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas 5 SDN Mangunsari 07
sebelum tindakan masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai ulangan
harian. Hasil dari nilai ulangan harian ini menunjukkan bahwa sebagian besar
siswa memperoleh nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=65). Siswa
yang mendapatkan nilai kurang dari KKM berjumlah 21 siswa (87,5%).
Sedangkan siswa yang memperoleh nilai di atas KKM berjumlah 3 siswa (12,5%).
Dari keadaan data tersebut dapat dilihat bahwa siswa yang memperoleh nilai
dibawah KKM lebih banyak daripada siswa yang mendapat nilai diatas KKM.
Setelah peneliti melakukan kegiatan pembelajaran siklus II dengan
menggunakan model Group Investigation berbantuan alat peraga, didapatkan hasil
evaluasi yang meningkat. Setelah tindakan, siswa yang memperoleh nilai kurang
dari KKM berjumlah 4 siswa (17%). Sedangkan siswa yang memperoleh nilai
78
diatas KKM berjumlah 20 siswa (83%). Hasil siklus II ini lebih meningkat
dibandingkan hasil dari siklus I. Hal ini dapat digambarkan dengan diagram
sebagai berikut.
4.17 Diagram perbandingan hasil IPA pada siklus I dan siklus II
Hasil ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model
Group Investigation berbantuan alat peraga ini telah meningkatkan hasil belajar
Ilmu Pengetahuan Alam materi karya sederhana ini.
4.2 Analisis komparatif
analisis komparatif akan dibahas hasil dari data kondisi awal, siklus I, dan
siklus II yang meliputi data tes evaluasi siswa pada akhir siklus. Dari data tersebut
kemudian dianalisis dengan membandingkan data pada tiap siklus yaitu dari
kondisi awal, siklus I dan siklus II. Berdasarkan hasil penelitian yang dikakukan
di SDN Mangunsari 07 diketahui bahwa dari hasil belajar siswa kelas 5 dari
kondisi awal, siklus I, siklus II mengalami peningkatan setelah diterapkan model
pembelajaran Group Investigation berbantuan alat peraga ini.
Berhasil atau tidaknya model pembelajaran Group Investigation berbantuan
alat peraga ini dapat dilihat dari hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa. Hasil
belajar ini diambil dari hasil soal evaluasi siswa dari kondisi awal, siklus I, siklus
II. Hasil kondisi awal didapatkan dari data hasil nilai ulangan harian Ilmu
0
5
10
15
20
25
Siklus I Siklus II
Belum tuntas Tuntas
75%
25%17%
83%
Ju
mla
h s
isw
a
79
Pengetahuan Alam. Data pada siklus I dan siklus II didapatkan dari soal evaluasi
tiap siklus.
4.2.1 Aktivitas Belajar
Pada analisis komparatif ini akan diuraikan tentang perbandingan hasil
belajar dan ketuntasan belajar IPA siswa kelas 4 dari kondisi awal, siklus I dan
siklus II untuk mengetahui peningkatan hasil belajar. Perbandingan hasil belajar
siswa ditunjukkan pada tabel 4.berikut:
Tabel 4.18
Perbandingan Nilai Hasil Belajar IPA
Kondisi awal, Siklus I, dan Siklus II
No Ketuntasa
n Belajar
Nilai
(X)
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Juml
ah
% Juml
ah
% Juml
ah
%
1. Tuntas ≥ 65 3 12,5 % 18 75 % 20 83 %
2. Belum
Tuntas
< 65 21 87,5 % 6 25 % 4 17 %
Jumlah 24 100% 24 100% 24 100%
Nilai tertinggi 80 84 95
Nilai terendah 30 40 50
Rata- rata 48 63 72
Berdasarkan tabel diatas nilai rata- rata dari tiap siklus mengalami
peningkatan, pada prasiklus, nilai rata-rata 48. Siklus I nilai rata- rata kelas
sebesar 63 yang semula 48 pada pembelajaran kondisi awal sedangkan pada siklus
II nilai rata- rata menjadi 72. Sedangkan ketuntasan hasil belajar IPA dapat
dijelaskan bahwa pada kondisi awal ada 21 siswa (87,%) yang belum tuntas
karena mendapat nilai di bawah KKM (65), sedangkan 3 siswa (12,5%) telah
tuntas karena mendapat nilai di atas KKM (65). Pada Siklus I terlihat peningkatan
tentang ketuntasan pembelajaran siswa yang cukup banyak dibanding kondisi
awal, siswa kelas 5 SDN Mangunsari 07 Salatiga telah mencapai ketuntasan
belajar sebanyak 75% karena dari 24 siswa yang memperoleh nilai mencapai
KKM 65 sebanyak 18 siswa dan 6 siswa lainnya masih memperoleh nilai di
80
bawah KKM. Kemudian tindakan dilanjutkan dengan Siklus II agar ketuntasan
belajar IPA siswa bisa mencapai lebih dari indikator kinerja yang diharapkan
yaitu 80%. Pembelajaran IPA pada siklus II siswa yang memperoleh nilai lebih
dari KKM yang ditentukan yaitu 65 sebanyak 20 (83%). Sedangkan siswa yang
tidak mencapai KKM 65 sebanyak 4 siswa (17%).
Perbandingan ketuntasan belajar tiap siklus dapat dilihat pada gambar
diagram 4.18 di bawah ini.
4.18 Diagram Peningkatan Rata- Rata Hasil Belajar IPA Kondisi Awal,
Siklus I dan Siklus II
4.3 Pembahasan
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, sebelum
penelitian guru cenderung menggunakan metode konvensional dalam proses
pembelajaran. Dengan kegiatan pembelajaran yang seperti ini, membuat siswa
kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. Terbukti, terdapat
siswa yang berbicara dengan teman sebangku, bermain sendiri, dan ada beberapa
siswa yang tampak diam melihat guru. Namun, setelah dilihat dengan seksama,
siswa tersebut ternyata tidak memperhatikan materi. Sehingga siswa pada saat
kegiatan pembelajaran berlangsung banyak yang hanya diam melihat guru
menerangkan materi. Siswa tidak diberikan kesempatan untuk saling bertukar
0
5
10
15
20
25
Prasiklus Siklus I Siklus II
Tuntas
Belum tuntas
Ju
mla
h S
isw
a
12,5%
87,5%
75%
25%
83%
17%
81
pikiran atau pendapat dengan teman-temannya. Setelah guru selesai menerangkan
materi, siswa biasanya langsung di berikan pekerjaan untuk mengerjakan tugas-
tugas yang ada di buku LKS tanpa ada kegiatan berdiskusi antar siswa. Hal ini
berdampak pada perolehan hasil belajar yang masih rendah.
Peningkatatan hasil belajar disebabkan oleh kinerja guru dan aktivitas siswa
yang lebih baik. Model pembelajaran Group Investigation ini dapat membuat
siswa menjadi aktif, bekerja sama dengan baik dan antusias dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya skor observasi
kinerja guru dan aktivitas siswa. Pada hasil observasi kinerja guru siklus I
pertemuan pertama memperoleh toal skor 47 dan pada pertemuan kedua
memperoleh total skor 50. Pada siklus II pertemuan pertama memperoleh total
skor 49 dan pada pertemuan kedua memperoleh skor 52. Selanjutnya aktivitas
siswa juga mengalami peningkatan yaitu pada siklus I pertemuan pertama
memperoleh total skor 30 dan pada pertemuan kedua memperoleh total skor 32.
Pada siklus II pertemuan pertama memperoleh total skor 30 dan pada pertemuan
kedua memperoleh total skor 33.
Rendahnya hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas 5 SDN
Mangunsari 07 dipengaruhi oleh kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru
masih menerapkan metode ceramah. Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa
kelas 5 SDN Mangunsari 07 sebelum tindakan masih rendah. Hal ini dapat dilihat
dari hasil ulangan harian. Hasil dari ulangan harian ini menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa memperoleh nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM=65). Dari 24 siswa, siswa yang mendapatkan nilai kurang dari KKM
berjumlah 17 siswa (71%). Sedangkan siswa yang memperoleh nilai di atas KKM
berjumlah 7 siswa (29%). Dari keadaan data tersebut dapat dilihat bahwa siswa
yang memperoleh nilai dibawah KKM lebih banyak daripada siswa yang
mendapat nilai diatas KKM.
Berdasarkan data yang diperoleh pada siklus I, hasil belajar IPA telah
meningkat 77%. Ketuntasan siswa pada siklus I mengalami peningkatan dari 5
siswa(23%) menjadi 17 siswa(77%) yang tuntas diatas KKM. Sedangkan siswa
yang tidak tuntas, awalnya ada 17 siswa (77%) menurun menjadi 5 siswa (23%).
82
Dari data tersebut, dapat dinyatakan bahwa pembelajaran sudah meningkat tetapi
hasil tersebut masih dibawah indikator keberhasilan. Karena indikator
keberhasilan yang ditetapkan adalah 80%.
Sedangkan data yang diperoleh pada siklus II, hasil belajar IPA telah
meningkat 84%. Ketuntasan siswa pada siklus II mengalami peningkatan dari 3
siswa (12%) menjadi 20 siswa (84%) yang tuntas diatas KKM. Sedangkan siswa
yang belum tuntas, dari 21 siswa (88%) menurun menjdi 4 siswa (16%). Dari data
tersebut, dapat dinyatakan bahwa pembelajaran sudah meningkat dan mencapai
indikator keberhasilan. Karena pada siklus II ini mengalami peningkatan 84%.
Peningkatan hasil belajar ini terjadi karena model pembelajaran Group
Investigation berbantuan alat peraga ini dapat melibatkan keaktivan siswa di
dalam kegiatan pembelajaran. Jadi, pembelajaran tidak hanya berpusat pada guru,
namun berusat pada siswa. Dalam kegiatan pembelajaran ini, siswa belajar
menggunakan alat peraga. Sehingga, siswa dapat berpikir secara konkrit. Semua
anggota kelompok bekerja sama satu sama lain. Saling menukarkan pendapat
mereka untuk menghasilkan kesimpulan dari kegiatan mereka. Siswa juga diberi
kebebasan untuk mencari informasi yang berkaitan dengan materi mereka.
Mereka dapat mencari dari buku catatan, buku paket, bertanya pada temannya
yang lain atau bahkan dapat bertanya pada peneliti. Hal ini membuat siswa merasa
senang dan bersemangat dalam kegiatan pembelajaran. Tidak membuat mereka
bosan atau jenuh. Dengan suasana yang demikian, dapat mempengaruhi hasil
belajar Ilmu Pengetahuan Alam.
Berdasarkan uraian penelitian yang telah dijelaskan, maka penggunaan
model pembelajaran Group Investigation berbantuan alat peraga dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas 5 SDN Mangunsari 07 Salatiga
Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 ini mengalami peningkatan.