25
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur Salatiga. Pada penelitian
ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas VIII A dan kelas VIII B
SMP pangudi Luhur Salatiga. Kelas VIII B adalah sebagai kelas eksperimen yang
berjumlah 29 siswa dan Kelas VIII A adalah sebagai kelas kontrol yang
berjumlah 29 siswa.
B. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian di SMP Pangudi Luhur Salatiga kelas VIII A sebagai
kelas kontrol dan kelas VIII B sebagai kelas eksperimen masing-masing
dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan. Jadwal kegiatan penelitian tercantum
pada Tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1
Jadwal kegiatan penelitian
No Hari/Tanggal Uarian Kegiatan
1. Selasa 14 mei 2013 a. Perkenalan dengan siswa (kelas eksperimen dan kelas kontrol.
b. Memberikan pretest kepada siswa (kelas eksperimen dan kelas kontrol).
2. Rabu 15 mei 2013 Kegiatan pembelajaran pada kelas kontrol VIII A.
3. Kamis 16 mei 2013 Kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
4. Jumat 17 mei 2013 Kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen.
5. Selasa 21 mei 2013 Kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontol.
6 Rabu 22 mei 2013 Kegiatan pembelajaran pada kelas kontrol VIII A.
7. Kamis 23 mei 2013 Kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
8. Selasa 28 mei 2013 Memberikan posttest kepda kelas kontrol dan kels eksperimen.
26
C. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
1. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Pada Kelas
Eksperimen
Pelaksanaan kegiatan pembelajaranpada kelas eksperimen ini
terdiri dari tiga kali pertemuan yaitu pertemuan I, pertemuan II, dan
pertemuan III. Masing-masing pertemuan berlangsung selama 90 menit (2
X 45 menit).
a. Pertemuan I
Pertemuan pertama pada kelas eksperimen dilaksanakan pada hari
kamis tanggal 16 mei 2013. Sebelum pelaksanaan kegiatan
pembelajaran dimulai guru menyiapkan perangkat pembelajaran yang
terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, lembar kerja siswa,
alat peraga, buku-buku pelajaran mengenai materi yang akan
dipelajari.
Pada awal pembelajaran guru mempersiapkan siswa untuk
mengikuti proses pembelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa,
dan melakukan presensi kemudian kegiatan pembelajaran dilakukan
sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yaitu yang pertama
pendahuluan yang meliputi guru memberi motivasi siswa tentang
pentingnya mempelajari materi. Pembelajaran dilajutkan pada
kegiatan inti yang terdiri dari tiga tahap yaitu eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi guru membagi siswa dalam
beberapa kelompok berdasarkan model pembelajaran tutor sebaya
yaitu guru membagi kelompok dengan salah satu anggotanya
mempunyai peringkat tinggi untuk menjadi tutor pada kelompok
tersebut. Kemudian guru memberikan materi beserta contoh soal
kepada masing-masing kelompok tentang jaring-jaring dan komponen-
komponen pada kubus, balok, prisma, dan limas.
Pada kegiatan elaborasi masing-masing kelompok berdiskusi
terkait materi yang telah dibagi kepada setiap kelompok dibantu oleh
tutor sebayanya tentang jaring-jaring dan komponen-komponen pada
kubus, balok, prisma, dan limas. Guru dalam pembelajaran ini hanya
sebagai fasilitator dimana siswa sebagai tutor tidak mampu menjawab
pertanyaan dari teman sebayanya. Setelah proses diskusi kelompok
selesai dilanjutkan dengan masing-masing kelompok melalui wakilnya
menyampaikan hasil diskusi secara berurutan sesuai dengan tugas
27
yang telah diberikan. Setelah kegiatan elaborasi dilakukan maka
selanjutnya konfirmasi yang meliputi pemberian kuis kepada siswa
untuk melihat kemampua siswa setelah meakukan proses
pembelajaran. Kemudian guru bersama-sama siswa menarik
kesimpulan dan memberi penegasan atas materi yang telah dipelajari.
Kegiatan terakhir pada pertemuan pertama adalah penutup yang
meliputi guru memberi motifasi siswa agar lebih memahami materi
yang telah dipelajari. Kemudian guru menyampaikan materi apa yang
akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya, supaya siswa bisa
mempersiapkan.
Berdasarkan pertemuan pertama ada beberapa kendala
dintaranya yaitu : pengalokasian waktu belum sesuai, siswa masih
canggung dengan model pembelajaran yang baru terutama peran
tutor dalam kelompok belum terlalu terlihat. Dalam melakukan
presentasi belum terlalu maksimal.
b. Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua pada kelas eksperimen dilaksanakan pada hari
jumat 17 mei 2013. Sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran
dimulai, guru menyiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, lebar kerja siswa, alat peraga,
buku-buku pelajaran mengenai materi yang akan dipelajari.
Pada awal pembelajaran guru mempersiapkan siswa untuk
mengikuti proses pembelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa,
dan melakukan presensi kemudian kegiatan pembelajaran dilakukan
sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yaitu yang pertama
pendahuluan yang meliputi guru memberi pertanyaan tentang materi
pada pertemuan pertama, sebagai pengantar materi yang akan
dipelajari pada pertemuan hari ini. Pembelajaran dilajutkan pada
kegiatan inti yang terdiri dari tiga tahap yaitu eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi guru kembali membagi siswa
dalam beberapa kelompok sesuai pada pertemuan yang lalu, dengan
salah satu siswa menjadi tutor sebayanya. Salanjutnya guru
memberikan materi beserta contoh soal kepada masing-masing
kelompok mencari luas permukaan dan volume dari kubus dan balok.
Pada kegiatan elaborasi masing-masing kelompok berdiskusi
materi yang telah dibagi kepada setiap kelompok dibantu oleh tutor
sebayanya tentang kelompok mencari luas permukaan dan volume
28
dari kubus dan balok. Guru bertindak sebagai fasilitator dimana siswa
sebagai tutor tidak mampu menjawab pertanyaan dari teman
sebayanya. Setelah proses diskusi dalam kelompok selesai maka
dilanjutkan dengan masing-masing kelompok melalui wakilnya
menyampaikan hasil diskusi secara berurutan sesuai dengan tugas
yang telah diberikan. Setelah kegiatan elaborasi dilakukan maka
selanjutnya konfirmasi yang meliputi pemberian kuis kepada siswa
untuk melihat kemampua siswa setelah meakukan proses
pembelajaran. Kemudian guru bersama-sama siswa menarik
kesimpulan dan memberi penegasan atas materi yang telah dipelajari.
Kegiatan terakhir pada pertemuan pertama adalah penutup yang
meliputi guru memberi motifasi siswa agar lebih memahami materi
yang telah dipelajari. Kemudian guru menyampaikan materi apa yang
akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya, supaya siswa bisa
mempersiapkan.
Berdasarkan pertemuan kedua ada beberapa kemajuan
dibandingkan pertemuan pertama yaitu pengalokasian waktu sudah
tepat, diskusi dalam kelompok terlihat sangat kompak. Peran tutor
dalam kelompok terllihat jelas. Tetapi siswa terlalu cepat dalam
menyampaikan materi saat presentasi.
c. Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga pada kelas eksperimen dilakukan pada hari
selasa tanggal 21 mei. Sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran
dimulai, guru menyiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, lebar kerja siswa, alat peraga,
buku-buku pelajaran mengenai materi yang akan dipelajari.
Pada awal pembelajaran guru memersiapkan siswa untuk
mengikuti proses pembelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa,
dan melakukan presensi kemudian kegiatan pembelajaran dilakukan
sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yaitu yang pertama
pendahuluan yang meliputi guru memberi pertanyaan tentang materi
pada pertemuan kedua, sebagai pengantar materi yang akan dipelajari
pada pertemuan hari ini. Pembelajaran dilajutkan pada kegiatan inti
yang terdiri dari tiga tahap yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
Pada kegiatan eksplorasi guru kembali membagi siswa dalam beberapa
kelompok sesuai pada pertemuan yang lalu, dengan salah satu siswa
menjadi tutor sebayanya. Salanjutnya guru memberikan materi
29
beserta contoh soal kepada masing-masing kelompok mencari luas
permukaan dan volume prisma dan limas.
Pada kegiatan elaborasi masing-masing kelompok berdiskusi
lembar materi yang telah dibagi kepada setiap kelompok dibantu oleh
tutor sebayanya tentang kelompok mencari luas permukaan dan
volume prisma dan limas. Guru bertindak sebagai fasilitator dimana
siswa sebagai tutor tidak mampu menjawab pertanyaan dari teman
sebayanya. Setelah proses diskusi dalam kelompok selesai maka
dilanjutkan dengan masing-masing kelompok melalui wakilnya
menyampaikan hasil diskusi secara berurutan sesuai dengan tugas
yang telah diberikan. Setelah kegiatan elaborasi dilakukan maka
selanjutnya konfirmasi yang meliputi pemberian kuis kepada siswa
untuk melihat kemampua siswa setelah meakukan proses
pembelajaran. Kemudian guru bersama-sama siswa menarik
kesimpulan dan memberi penegasan atas materi yang telah dipelajari.
Kegiatan terakhir pada pertemuan pertama adalah penutup yang
meliputi guru memberi motifasi siswa agar lebih memahami materi
yang telah dipelajari. Selanjutnya guru memberi tau kepada siswa,
bahwa pada pertemuan berikutnya akan ada tes materi kubus dan
balok, prisma dan limas.
Pada pertemuan ketiga kegiatan pembelajaran secara keseluruhan
sudah sesuai dengan model pembelajaran tutor sebaya, dimana
kekompakan dalam kelompok sangat terlihat.
2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Pada Kelas Kontrol
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada kelas kontrol ini terdiri
dari tiga kali pertemuan yaitu pertemuan I, pertemuan II, dan pertemuan
III. Masing-masing pertemuan berlangsung selama 90 menit (2 X 45 menit).
a. Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama pada kelas kontrol dilaksanaan pada hari
rabu 15 mei 2013. Sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran
dimulai guru menyiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, lebar kerja siswa, dan media
pembelajaran, contohnya alat peraga, buku-buku pelajaran mengenai
materi yang akan dipelajari. Pada awal pembelajaran guru
mempersiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan
menggucapkan salam, berdoa, dan melakukan presensi kemudian
kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
30
Pembelajaran yaitu yang pertama pendahuluan yang meliputi guru
memberi motivasi siswa tentang pentingnya mempelajari materi ini.
Pembelajaran dilajutkan pada kegiatan inti yang terdiri dari tiga
tahap yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan
eksplorasi guru beranya mengenai materi apa yang dipelajari
sebelumnya kepada siswa. Pada kegiatan elaborasi guru menjelaskan
materi tentang komponen-komponen pada kubus, balok, prisma, dan
limas. Dilanjutkanenan guru menjelaskan materi tentang membuat
jaring-jaring kubus, balok, prisma dan limas. Setelah kegiatan elaborasi
dilakukan aka dilanjutkan denan konfirmasi yang meliputi pemberian
latiha soal kepada siswa, selanjutnya guru bersama-sama siswa
menarik kesimpulan dan memberi penegasan atas materi yang telah
dipelajari hari ini. Kegiatan yang terakhir adalah penutup yang meliputi
guru memberi motifasi siswa agar lebih memahami materi yang telah
dipelajari. Selanjutnya guru menyampaikan materi apa yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya, supaya siswa bisa
mempersiapkan.
Berdasarkan pertemuan pertama siswa kelihatan kurang antusias
dalam mengikuti jalannya pembelajaran. Ada beberapa siswa yang
berbicara dengan teman sendiri, dan juga banyak yang melamun. Ada
juga sebagian kecil siswa yang serius mendengarkan.
b. Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua pada kelas kontrol dilaksanakan pada hari kamis
tanggal 16 mei 2013. Sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran
dimulai guru menyiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, lebar kerja siswa, dan media
pembelajaran, contohnya alat peraga, buku-buku pelajaran mengenai
materi yang akan dipelajari. Pada awal pembelajaran guru
mempersiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan
menggucapkan salam, berdoa, dan melakukan presensi kemudian
kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran yaitu yang pertama pendahuluan yang meliputi guru
memberi pertanyaan tentang materi pada pertemuan pertama,
sebagai pengantar materi yang akan dipelajari pada pertemuan hari
ini. Dilanjutkan dengan guru memberi motifasi siswa akan pentingnya
mempelajari materi ini.
31
Pembelajaran dilajutkan pada kegiatan inti yang terdiri dari tiga
tahap yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan
eksplorasi guru mengawali materi dengan melakukan tanya jawab
dengan siswa (siapa yang tau rumus volume dari kubus dan balok ?).
Pada kegiatan elaborasi guru menjelaskan materi tentang mencari luas
permukaan dan volume dari kubus dan balok. Setelah itu dilanjutkan
dengan kegiatan konfirmasi yang meliputi guru memberi latihan soal
kepada siswa untuk mengkonfirmasi materi yang telah dipelajari.
Kemudian guru bersama-sama siswa menarik kesimpulan dan
memberi penegasan atas materi yang telah dipelajari hari ini. Kegiatan
terakhir pada pertemuan kedua adalah penutup. Pada kegiatan ini
guru motifasi siswa agar lebih memahami materi yang telah dipelajari
dan guru juga memberi tau kepada siswa, bahwa pada pertemuan
berikutnya akan mempelajari materi tentang luas permukaan dan
volume prisma dan limas.
Pada pertemuan kedua tidaklah jauh berbeda dengan pertemuan
pertama, aktifitas siswa cenderung kurang aktif dalam proses
pembelajaran. Disini terlihat guru yang lebih aktif dalam
menyampaikan materi pelajaran, sedangkan siswa hanya duduk diam,
terkadang banyak dari mereka yang tidak mendengarkan penjelasan
guru.
c. Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga pada kelas kontrol dilaksanakan pada hari rabu
tanggal 22 mei 2013. Sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran
dimulai guru menyiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, lebar kerja siswa, dan media
pembelajaran, contohnya alat peraga, buku-buku pelajaran mengenai
materi yang akan dipelajari. Pada awal pembelajaran guru
mempersiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan
menggucapkan salam, berdoa, dan melakukan presensi kemudian
kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran yaitu yang pertama adalah pendahuluan yang meliiputi
guru memberi pertanyaan tentang materi pada pertemuan kedua,
sebagai pengantar materi yang akan dipelajari pada pertemuan hari ini
dilanjutkan dengan memberi motifasi siswa akan pentingnya
mempelajari materi ini.
32
Pembelajaran dilajutkan pada kegiatan inti yang terdiri dari tiga
tahap yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan
ekplorasi guru mengawali dengan tanya jawab dengan siswa (siapa
yang tau rumus volume dari prisma dan limas ?). Kegiatan
pembelajaran dilanjutkan dengan elaborasi yang meliputi guru
menjelaskan materi tentang mencari luas permukaan dan volume dari
prisma dan limas. Setalah itu dilanjutkan dengan konfirmasi yakni guru
memberi latihan soal kepada siswa untuk mengkonfirmasi materi yang
telah dipelajari. Setelah siswa selesai mengerjakan soal kemudian guru
bersama-sama siswa menarik kesimpulan dan memberi penegasan
atas materi yang telah dipelajari hari ini. Kegiatan terakhir pada
pertemuan kedua adalah penutup. Pada kegiatan ini guru motifasi
siswa agar lebih memahami materi yang telah dipelajari dan guru
memberi tau kepada siswa, bahwa pada pertemuan berikutnya akan
ada tes materi kubus, balok, prisma dan limas.
Pertemuan ketiga, guru lebih tegas kepada siswa yang kurang
mendengarkan. Siswa terlihat sedikit lebih tenang dalam proses
pembelajaran. Tetapi mereka asih belum antusias kepada materi
pelajaran yang diajarkan. Pembelajaran mekanistik jika dilihat
memangkurang banyak melibatkan siswa dalam untuk lebih menggali
meteri dan aktif dalam belajarar dikelas.
D. Analisis Data
1. Analisis Data Pretest
Pretest dilakukan pada kedua kelompok, baik kelompok kontrol
maupun kelompok eksperimen. Bentuk soal dan jumlah soal yang
diberikan kepada kedua kelompok sama. Pemberian pretest ini bertujuan
untuk mengetahui kondisi awal kedua kelompok sebelum dikenakan
perlakuan.
a. Uji Deskriptif Pretest
Uji deskriptif dilakukan untuk mengetahui nilai minimum dan
minimum kelas, nilai rata-rata kelas. Uji deskriptif dilakukan dengan
mengggunakan program SPSS 16.00. Hasil uji deskriptif pretest
ditunjukkan pada Tabel 4.2 berikut ini.
33
Tabel 4.2
Uji Deskriptif Statistik Pretest
Hasil uji deskriptif menunjukkan dari 29 siswa kelas 8A rata-rata
nilai kelas adalah 56,7948, dan nilai terendahnya adalah 5,88
sedangkan nilai tertingginya adalah 94,12. Untuk kelas 8B nilai ata-rata
kelas adalah 53,9555, dan nilai terendahnya adalah 5,88 sedangkan
nilai tertinggi adalah 88,24.
b. Uji Normalitas Pretest
Uji normalitas merupakan uji prasarat sebelum melakukan uji
banding dua sampel yang berguna untuk mengetahui apakah data
pada variabel kontrol dan eksperimen berdistribusi normal. Uji
Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk menguji normalitas data
menggunakan SPSS 16.0 for windows. Data dikatakan berdistribusi
normal jika nilai signifikan Kolmogorov-Smirnov > 0,05. Hasil uji
normalitas untuk pretest ditunjukkan pada Tabel 4.3 berikut ini.
Tabel 4.3
Sesuai hasil pada Tabel 4.3, taraf signifikan kelas 8A 0,014 < 0,05,
dan untuk kelas 8B 0,126 > 0,05. Jadi bisa disimpulkan bahwa sebaran
data tidak dalam kondisi normal.
c. Uji Homogenitas Pretest
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelas
yang dijadikan penelitian memilik tingkat varian data yang atau tidak.
Hal ini sangat penting dilakukan karena pada penelitian kedua kelas
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
kelas 8a 29 5.88 94.12 56.7948 29.00200
kelas 8b 29 5.88 88.24 53.9555 23.74232
Valid N (listwise) 29
Tests of Normality
kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
nilai 8A 8B
.183 29 .014 .904 29 .012
.144 29 .126 .924 29 .038
34
harus seimbang (homogen). Analisis homogenitas bisa diuji dengan
menggunakan uji Levene dengan menggunakan program SPSS 16.0.
Hasil uji homogenitas untuk soal pretest dapat dilihat pada Tabel 4.4
berikut ini.
Tabel 4.4
Uji Homogenitas Soal Pretest
Levene Statistic Df1 Df2 Sig.
Pretest Base on Mean
.996 1 56 .323
Dari Tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa taraf signifikan 0,05 <
0,323. Jadi bisa disimpulkan untuk kelas eksperimen maupun kelas
kontrol memiliki kondisi yang sama atau bisa dikatakan homogen.
d. Uji Beda Rata-Rata Pretest
Analisis uji beda rata-rata (uji t) digunakan untuk mengamati
perbedaan antara rata-rata dua kelompok sampel yang tidak
berhubungan satu sama lain. Uji t digunakan untuk menentukan
apakah ada perbedaan yang signifikan rata-rata kedua kelas yang
diamati. Adapun perhitungannya menggunakan bantuan program SPSS
16.0 (Statistic Product Service Solution). Data dari kedua kelompok
sampel dikatakan memiliki rataan sama jika nilai signifikan > 0,05,
sedangkan data dari kedua kelompok sampel dikatakan memiliki
rataan yang berbeda jika nilai signifikan < 0,05. Hasil uji beda rata-rata
pretest dapa dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini.
Tabel 4.5
Hasil Uji Beda Rata-Rata Pretest
Dari Tabel 4.5 dapat dilihat pada Asymp Sig (2-tailed) yaitu
sebesar 0,548 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua
kelompok tidak memiliki perbedaan. Jadi kedua kelompok bisa diberi
perlakuan sesuai dengan kelompok ekspermen dan kelompok kontrol.
Mann-Whithey U Wilcoxon W Z Asymp Sig. (2-tailed)
382.000 817.000 -.601 .548
35
2. Anallisis Data Posttest
Posttest dilakukan pada kedua kelompok, baik kelompok kontrol
maupun kelompok eksperimen. Bentuk soal dan jumlah soal yang
diberikan kepaada kedua kelompok sama. Posttest dilkukan untuk
mengetahui hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan.
a. Uji Deskriptif Posttest
Uji deskriptif dilakukan untuk mengetahui nilai minimum dan
minimum kelas, nilai rata-rata kelas. Uji deskriptif dilakukan dengan
mengggunakan program SPSS 16.00. Hasil uji deskiptif posttest
diunjukkan pada tabel 4.6 berikut ini.
Tabel 4.6
Hasil Uji Deskriptif Posttest
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Kelas 2A 29 23.53 100.00 70.9945 22.77883
Kelas 2B 29 52.94 100.00 83.3683 16.26735
Valid N (listwise) 29
Hasil uji deskriptif menunjukkan dari 29 siswa kelas 8A rata-rata
nilai kelas adalah 70,9945, dan nilai terendahnya adalah 23,53
sedangkan nilai tertingginya adalah 100,00. Untuk kelas 8B nilai ata-
rata kelas adalah 83,3683, dan nilai terendahnya adalah 52,94
sedangkan nilai tertinggi adalah 100,00.
b. Uji Normalitas Posttest
Uji normalitas merupakan uji prasarat sebelum melakukan uji
banding dua sampel yang berguna untuk mengetahui apakah data
pada variabel kontrol dan eksperimen berdistribusi normal. Uji
Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk menguji normalitas data
menggunakan SPSS 16.0 for windows. Data dikatakan berdistribusi
normal jika nilai signifikan Kolmogorov-Smirnov > 0,05. Hasil uji
normalitas untuk posttest ditunjukkan pada Tabel 4.7 berikut ini.
Tabel 4.7
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Nilai 8A .208 29 .002 .884 29 .004
8B .297 29 .000 .826 29 .000
36
Sesuai hasil pada Tabel 4.7, taraf signifikan keduakelas baik 8A
maupun 8B dibawah 0,05. Jadi bisa disimpulkan bahwa sebaran data
tidak dalam kondisi normal.
c. Uji Homogenintas Posttest
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelas
yang dijadikan penelitian memilik tingkat varian data yang atau tidak.
Hal ini sangat penting dilakukan karena pada penelitian kedua kelas
harus seimbang (homogen). Analisis homogenitas bisa diuji dengan
menggunakan uji Levene dengan menggunakan program SPSS 16.0.
Hasil uji homogenitas untuk soal pretest dapat dilihat pada Tabel 4.8
berikut ini.
Tabel 4.8
Uji Homogenitas Soal Posttest
Dari Tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa taraf signifikan 0,05 <
0,077. Jadi bisa disimpulkan untuk kelas eksperimen maupun kelas
kontrol memiliki kondisi yang sama atau bisa dikatakan homogen.
d. Uji Beda Rata-Rata posttest
Perhitungan beda rata-rata hasil belajar matematika menggunakan
bantuan SPSS 16.00. Perhitungan beda rata-rata ini bertujuan untuk
mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dalam maa pelajara
matematika dengan mengggunakan model pembelajaran tutor sebaya
dan mekanistik. Karena data posttest yang didapat menunjukkan
bahwa sesuai Tabel 4.10, taraf signifikan 0,05 > 0,000. Jadi bisa
disimpulkan bahwa sebaran data tidak dalam kondisi normal.
Kemudian perhitungan mengguanakan uji beda rata-rata non
parametrik. Hasil perhitungan uji t mengggunakan analisis non
peramerik dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut.
Levene Statistic Df1 Df2 Sig.
Pretest Base on Mean
3.235 1 56 .077
37
Tabel 4.9
Uji Beda Rata-Rata Hasil Belajar Posttest
Menggunakan Analisis Non Parametrik
Bisa dilihat pada Tabel 4.12 yaitu pada Asymp Sig. (2-tailed)
sebesar 0,019 < 0,050, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan antara kelas dengan model pembelajaran tutor sebaya dan
kelas dengan model pembelajaran mekanistik.
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar
siswa menggunakan model pembelajaran tutor sebaya dan mekanistik pada
materi bangun ruang sisi datar di SMP Pangudi Luhur Salatiga kelas VII tahun
ajaran 2012/2013. Analisis yang digunakan adalah uji beda rata-rata dua
sampel, sehingga kedua kelompok harus diuji prasarat berupa uji normalitas
dan homogenitas. Hasil pretest yang sudah diakukan pada kelas dengan model
pembelajaran tutor sebaya menunjukkan nilai rata-rata kelas 53,9 dengan
standar deviasi 23,7. Sedangkan untuk kelas dengan model pembelajaran
mekanistik menunjukkan nilai rata-rata kelas 56,7 dengan standar deviasi 29,0.
Populasi memiliki varian yang hampir sama atau bisa disimpulkan kedua kelas
homogen, terlihat f hitung Levene test sebesar 0,323 > 0,05.
Hasil penelitian diperoleh bahwa hasil belajar matematika pada
posttest menunjukkan nilai Asymp Sig. (2-tailed) sebesar 0,019 < 0,050,
sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar
matematika antara kelas dengan model pembelajaran tutor sebaya dan kelas
dengan model pembelajaran mekanistik. Pembelajaran dengan menggunakan
model tutor sebaya memungkinkan siswa lebih aktif dalam mengikuti proses
pembelajaran, dikarenakan siswa berada dalam kelompok-kelompok kecil
untuk berdiskusi. Jadi siswa tidak hanya mendegarkan ceramah dari guru saja,
tapi mereka dapat lebih aktif dalam berdiskusi dalam kelompoknya sendiri.
Berbeda dengan pembelajaran mekanistik yang hanya mendengarkan ceramah
Mann-Whithey U Wilcoxon W
Z Asymp Sig. (2-tailed)
272.000 707.000 -2.338 .019
38
dan menyebabkan siawa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini
didukung oleh hasil posttest untuk kelas dengan model pembelajaran tutor
sebaya mempunyai rata-rata kelas 83,36 dengan standar deviasi 16,26. Untuk
kelas dengan model pembelajaran mekanistik mempunyai rata-rata 70,99
dengan standar deviasi 2,77. Dari hasil posttet terlihat bahwa untuk
pembelajaran model tutor sebaya lebih unggul bukan hanya dalam hal teknis
tapi juga dalam hal hasil belajar siswa.
Hasil pengamatan terhadap siswa yang diajar dengan model
pembelajaran tutor sebaya siswa terlihat lebih aktif, lebih memahami materi
pembelajaran yang dipelajari. Sedangkan untuk siswa yang diajar dengan
model pembelajaran mekanistik siswa cenderung melamun, kurang antusias
dalam proses pemebelajaran, hal ini menimbulkan siswa kurang memahami
materi pembelajaran yang dipelajari.
Top Related