34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini tentang hasil penelitian dan pembahasan,
akan dikemukakan mengenai beberapa bagian pokok bahasan
sebagai berikut: 4.1. Gambaran Umum Sekolah, 4.2. Hasil
Penelitian, 4.3. Pembahasan Hasil Penelitian.
4. 1. Gambaran Umum Sekolah
Dalam lingkup UPTD Pendidikan di Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang, secara keseluruhan terdapat delapan (8)
Sekolah Dasar yang telah ditunjuk oleh UPTD Pendidikan
maupun Dinas Pendidikan sebagai SD Inti. Penunjukan
beberapa SD di Kecamata Suruh menjadi SD Inti didasarkan
oleh hasil penilaian dan prestasi SD yang bersangkutan.
Adapun kedelapan SD yang ditunjuk sebagai SD Inti tersebut
dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.1
Daftar SD Inti UPTD Pendidikan
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang
NO
NAMA SEKOLAH
AKREDITASI
TAHUN
1 SD Negeri Suruh 01 A 2016
2 SD Negeri Suruh 02 A 2009
3 SD Negeri Plumbon 01 A 2016
4 SD Negeri Reksosari 01 B 2009
5 SD Negeri Kedungringin 02 A 2016
6 SD Negeri Dadapayam 02 B 2014
7 SD Negeri Ketanggi B 2011
8 SD Negeri Gunung Tumpeng 01 B 2009
Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Semarang, 2016
Berdasarkan tabel 4.1 diatas tentang sekolah-sekolah
yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang,
35
secara umum dapat dijelaskan bahwa kedelapan Sekolah
Dasar tersebut beberapa sekolah mendapat nilai akreditasi
yang amat baik yakni nilai “A”. Perolehan hasil akreditasi
yang amat baik oleh masing-masing sekolah tidak terlepas dari
terpenuhinya 8 komponen Standar Pendidikan, salah satuya
komponen Standar Tenaga Pendidik. Secara umum bahwa
kualitas tenaga pendidik juga memberikan poin nilai yang
cukup tinggi dalam penilaian akreditasi. Point nilai yang tinggi
pada komponen tenaga pendidik tentu tidak terlepas dari
adanya tenaga pendidik yang profesional, yakni telah
memperoleh sertifikasi sebagai tenaga pendidik profesional.
Namun demikian, secara nyata bahwa tingkat
profesionalitas tenaga pendidik yang telah lulus PLPG sebagai
tenaga pendidik profesional khususnya di UPTD Kecamatan
Suruh, Kabupaten Semarang masih terdapat kesenjangan
antara yang seharusnya dengan realitas yang ada dilapangan,
khususya pada aspek kinerja. Oleh karena itu, pada bab ini
akan disampaikan mengenai temuan penelitian dan
pembahasan terhadap evaluasi program pembelajaran guru di
UPTD Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.
4. 2. Hasil Penelitian
4.2.1. Definisi Evaluasi Program Pembelajaran
Kegiatan evaluasi terhadap program pembelajaran guru
SD alumni PLPG di UPTD Kecamatan Suruh Kabupaten
Semarang, bertujuan untuk menilai apakah sejauh ini program
pembelajaran guru SD yang telah lulus PLPG telah sesuai
36
dengan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Secara
teoritis bahwa program pembelajaran guru SD yang telah lulus
PLPG di UPTD Kecamatan Suruh, seyogyanya dapat sesuai
dengan apa yang telah diharapkan sekolah maupun
pemerintah.
Evaluasi terhadap program pembelajaran guru SD
alumni PLPG di UPTD Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang,
menjadi salah satu indikator bahwa sejauh ini terdapat
ketidaksesuaian antara standar program pembelajaran yang di
tetapkan pemerintah dengan kondisi yang ada. Secara umum
bahwa guru-guru yang telah lulus PLPG, telah ditempatkan
dibeberapa sekolah SD inti di UPTD Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang. Kebijakan tersebut salah satunya
bertujuan agar sekolah-sekolah inti di UPTD Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang memiliki tenaga pendidikan yang
berkualitas dan profesional. Hal tersebut senada dengan yang
disampaikan oleh pengawas sekolah sebagai berikut:
Sebagai sebuah SD Inti maka seyogyanya terdapat
tenaga pendidik yang berkualitas dan profesional guna lebih
meningkatkan kualitas pendidikan, sehigga terdapat prestasi
yag mampu dicapai sekolah sesuai denga visi dan misi
(Wawancara: Pengawas Sekolah, 8 Januari 2017).
Pendapat di atas, secara eksplisit memberikan suatu
pemahaman bahwa, guru yang telah memperoleh sertifikasi
melalui PLPG salah satunya diharapkan dapat membantu
meningkatkan kualitas pendidikan disekolah-sekolah yang
bersangkutan. Secara kuantitas bahwa terdapat guru yang
telah lulus sertifikasi melalui PLPG pada delapan SD inti di
UPTD Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Namun
37
demikian bahwa tidak keseluruhan tenaga pengajar pada SD
inti di UPTD Kecamatan Suruh telah memperoleh sertifikasi.
Hal tersebut dapat ditunjukkan melalui tabel 4.2 tentang guru
yang telah lulus sertifikasi melalui PLPG di SD Inti UPTD
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang sebagai berikur:
Tabel 4.2
Daftar Guru alumni PLPG SD Inti UPTD Pendidikan
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang
NO
NAMA SEKOLAH
Jumlah
Jalur
Sertifikasi
1 SD Negeri Suruh 01 5 PLPG
2 SD Negeri Suruh 02 5 PLPG
3 SD Negeri Plumbon 01 8 PLPG
4 SD Negeri Reksosari 01 5 PLPG
5 SD Negeri Kedungringin 02 5 PLPG
6 SD Negeri Dadapayam 02 4 PLPG
7 SD Negeri Ketanggi 5 PLPG
8 SD Negeri Gunung Tumpeng 01 5 PLPG
Sumber: UPTD Pendidikan Kec. Suruh,Kab. Semarang, 2016
Berdasarkan pada tabel 4.2 di atas mengenai daftar
guru yang telah lulus PLPG di beberapa SD inti, maka dapat
dijelaskan bahwa secara umum sebagian besar guru di SD inti
di UPTD Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang telah lulus
sertifikasi guru melalui jalur PLPG. Secara kuantitas memang
jumlah guru yang telah lulus sertifikasi pada masing-masing
sekolah cukup proporsional.
Selain itu sebagai guru yang telah lulus PLPG,
seyogyanya memiliki empat kompetensi bagi seorang guru
yakni pedagodik, profesional, kepribadian dan sosial. Pada
kompetensi profesional, salah satu perwujudannya yakni
melalui penguasaan teknologi dalam pembelajaran. Dari segi
38
sarana dan prasarana kedelapan SD inti di UPTD Pendidikan
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang, telah memberikan
dukungan fasilitas yang cukup baik dalam melaksanakan
pembelajaran. Hal tersebut secara nyata dapat membantu guru
baik yang telah lulus PLPG maupun belum dalam menyusun
perencanaan, melaksanakan serta mengevaluasi. Fasilitas
penunjang kegiatan sekolah dapat dilihat melalui tabel 4.3
sebagai berikut:
Tabel 4.3 Fasilitas Penunjang Pembelajaran di SD Inti
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang
No
Sekolah
Fasilitas Pendukung
Sekolah
LCD Printer Laptob
1 SD Negeri Suruh 01 2 2 4
2 SD Negeri Suruh 02 1 3 4
3 SD Negeri Plumbon 01 2 2 5
4 SD Negeri Reksosari 01 1 3 4
5 SD Negeri Kedungringin 02 1 3 3
6 SD Negeri Dadapayam 02 1 2 2
7 SD Negeri Ketanggi 1 3 3
8 SD Negeri Gunung Tumpeng 01 1 2 4
Sumber: Data Primer diolah, Januari 2017
Berdasarkan pada tabel 4.3 di atas, maka dapat
dijelaskan bahwa dari segi fasilitas pendukung bahwa sebagai
kategori SD inti di UPTD Kecamatan Suruh, kedelapan sekolah
tersebut telah berupaya memberikan fasilitas bagi guru dalam
mendukung kegiatan belajar dan pembelajaran. Secara nyata
39
bahwa komponen pendukung tersebut diharapkan dapat
mempermudah dan meningkatkan kinerja guru.
Hasil temuan penelitian di atas juga diperkuat oleh
pendapat yang disampaikan oleh beberapa kepala sekolah di
UPTD Pendidikan Kecamatan Suruh, tentang manfaat fasilitas
penunjang baik kinerja guru sebagai berikut:
Dengan adanya fasilitas penunjang baik komputer,
laptob, printer, LCD maka akan dapat mempermudah kinerja
guru dan mengukur kompetensi yang dimiliki dalam
penguasaan teknologi, sehingga kualitas guru memang dapat
terlihat (Wawancara: Kepala Sekolah, Januari 2017).
Berdasarkan hasil temuan dan wawancara di atas,
tentang sumber-sumber pendukung dalam kegiatan
pembelajaran, dapat dipahami bahwa fasilitas teknologi secara
langsung dapat membantu dan dapat mengukur kompetensi
guru dalam penguasaan teknologi. Oleh karena itu teknologi
menjadi salah satu sumber untuk mengukur sejauh mana
kinerja dan kompetensi guru, khususnya bagi guru SD lulusan
PLPG di UPTD Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.
Pelaksanaan kegiatan evaluasi program pembelajaran
guru SD almuni PLPG di UPTD pendidikan Kecamatan Suruh,
didasarkan atas kompetensi dan standar yang ditetapkan
pemerintah bagi guru. Sejauh ini bahwa kinerja dari guru SD
yang telah lulus PLPG masih belum sesuai dengan harapan.
secara umum bahwa pada temuan awal, terdapat hal-hal atau
indikator yang sejauh ini belum dilaksanakan secara maksimal
oleh guru SD alumni PLPG di UPTD Pendidikan Kecamatan
Suruh, Kabupaten Semarang dalam hal program
pembelajarannya.
40
Hal tersebut dapat ditunjukkan melalui hasil supervisi
pengawas sekolah Kecamatan Suruh terhadap guru-guru SD
alumni PLPG UPTD Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang
pada tabel 4.4 sebagai berikut:
Tabel 4.4
Hasil Supervisi Pengawas Sekolah Terhadap Program
Pembelajaran SD Alumni PLPG Kcamatan Suruh
No Sekolah
Program Pembelajaran
Maksimal Belum Maksimal Persen
1 SDN Suruh 01 V 60%
2 SDN Suruh 02 V 55%
3 SDN Plumbon 01 V 50%
4 SDN Reksosari 01 V 60%
5 SDN Kedungringin 02 V 55%
6 SDN Dadapayam 02 V 50%
7 SDN Ketanggi V 55%
8 SDN Gunung Tumpeng 01 V 50%
Sumber: Hasil Supervisi Pengawas Sekolah, November 2016
Berdasarkan pada hasil tabel 4.4 di atas mengenai hasil
supervisi pengawas sekolah, dapat dijelaskan bahwa secara
umum program pembelajaran guru SD alumni PLPG di UPTD
Kecamatan Suruh masih belum maksimal. Hal tersebut
nampak bahwa dari segi prosentase kinerj guru SD alumni
PLPG di UPTD Kecamatan Suruh masih dibawah 70%.
Berdasarkan pada hasil supervisi diatas, maka perlunya
dilakukan sebuah kegiatan evaluasi terhadap program
pembelajaran guru SD alumni PLPG di UPTD Kecamatan
Suruh.
41
4.2.2. Rancangan Instalasi Program Pembelajaran
Rancangan instalasi pada evaluasi terhadap program
pembelajaran guru SD alumni PLPG di UPTD Kecamatan
Suruh Kabupaten Semarang, lebih difokuskan dalam aspek
pembelajaran. Standar yang digunakan dalam penilaian
Program pembelajaran guru mengacu pada Pedoman
Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru (PKG) Kementerian
Pendidikan Nasional Tahun 2010.
Standar tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja
Guru (PKG) Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2010,
sejauh ini telah berlaku, guna melakukan penilaian terhadap
program pembelajaran. Adapun penilaian terhadap program
pembelajaran guru dalam aspek pembelajaran diantaranyaa
sebagai berikut 1). Program tahunan, 2. Program semester, 3.
Silabus, 4. RPP, 5. KKM.
Dimana kelima komponen tersebut, menjadi suatu tolak
ukur kemampuan atau kompetensi yang harus dimiliki oleh
seorang guru dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Baik
kemampuan dalam menyusun program tahunan, program
semester, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, dan
Kriteria Ketuntasan Minimal(KKM) .
Secara spesifik deskripsi tentang kelima komponen
dalam standar penilaian terhadap Program pembelajaran guru
dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut:
42
Tabel 4.5
Standar Penilaian Program Pembelajaran Guru
No Komponen Standar Deskripsi
1 Program Tahunan Memformulasikan tujuan pembelajaran dalam satu tahun
Menyusun bahan ajar secara runtut dan logis
Menetapkan alokasi waktu jumlah jam pelajaran
sesuai struktur kurikulum.
2 Program Semester Mengidentifikasi standar kompetensi, kompetensi
dasar dan alokasi waktu
pembelajaran
3 Silabus Isi silabus sesuai Kurikulum
Langkah langkah pengembangan silabus
4 RPP Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
Melaksanakan analisis hasil pembelajaran
5 KKM Kompleksitas
Daya dukung
Intake
Sumber: Pedoman Pelaksanaan PKG, Kemendiknas 2010
Sebagai seorang tenaga pendidik yang telah mengikuti
pelatihan PLPG, seyogyanya guru harus mampu membuat
program pembelajaran yang baik sesuai standar acuan dari
pemerintah. Perwujudan tenaga pendidik yang profesional,
khususnya bagi guru SD alumni PLPG di UPTD Pendidikan
Kecamatan Suruh perlu mengacu pada pedoman pelaksanaan
43
penilaian kinerja guru yang berasal dari Kementerian
Pendidikan Nasional tahun 2010.
Berdasarkan pada tabel 4.5 tentang standar penilian
program pembelajaran, terdapat 5 komponen standar yang
menjadi pedoman penilaian program pembelajaran. Melalui
kelima komponen standar di atas, menjadi sebuah tolak ukur
sejauh mana guru SD alumni PLPG di UPTD Kecamatan
Suruh Kabupaten Semarang dalam membuat program
pembelajaran. Secara garis besar dapat diuraikan bahwa pada
komponen perencanaan pelaksanaan pembelajaran mencakup
kompetensi bagi guru dalam menyusun, merencanakan dan
menyiapkan pelaksanaan pembelajaran, berupa pembuatan
RPP maupun penggunaan media.
Pada komponen pelaksanaan pembelajaran mencakup
keterampilan bagi guru baik dalam mengelola kelas, membuka
dan menutup pembelajaran, penguasaan materi, problem
solving. Berikutnya pada komponen penilaian hasil belajar,
mencakup kemampuan menyusun instrumen evaluasi,
melaksankan kegiatan evaluasi. Pada komponen analisis
penilaian hasil belajar meliputi kemampuan untuk menyusun
format analisis hasil belajar, melaksanakan kegiatan analisis
hasil belajar. Sedangkan pada komponen terakhir yakni
perbaikan dan pengayaan mencakup kemampuan guru dalam
menyusun rencana perbaikan, pengayaan dan melaksanakan
kegiatan tersebut. Berdasarkan kelima komponen standar
program pembelajaran, sebagai guru yang telah mengikuti
44
PLPG seharusnya mampu untuk membuat kelima komponen
standar tersebut secara lebih baik dan maksimal.
4.2.3. Proses Evaluasi Program Pembelajaran
Tahapan proses dalam evaluasi program pembelajaran
guru SD alumni PLPG di UPTD Kecamatan Suruh, merupakan
implemetasi terhadap komponen standar penilaian kinerja
guru dalam pembelajaran. Evaluasi proses terhadap kinerja
guru SD alumni PLPG di UPTD Kecamatan Suruh, berupaya
melihat kondisi nyata terhadap implementasi penilaian kinerja
guru. Secara administrasi pendidikan, kegiatan pembelajaran
yang mencakup lima komponen standar pembelajaran telah
dilakukan oleh guru melalui proses administratif. Hal tersebut
dapat ditunjukkan melalui tabel 4.6 tentang kegiatan
administrasi pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru SD
inti alumni PLPG sebagai berikut:
Tabel 4.6
Laporan Kegiatan Administrasi Pembelajaran SD Inti di Kec. Suruh
No Sekolah Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi Analisis Perbaikan
1 SDN Suruh 01 V V V V V
2 SDN Suruh 02 V V V V V
3 SDN Plumbon 01
V V V V V
4 SDN Reksosari 01
V V V V V
5 SDN Kedungringin 02
V V V V V
6 SDN Dadapayam 02
V V V V V
7 SDN Ketanggi V V V V V
8 SDN Gunung Tumpeng 01
V V V V V
Sumber: Data UPTD Pendidikan Kecamatan Suruh, 2016
45
Berdasarkan pada tabel 4.6 di atas, dapat dijelaskan
bahwa secara administrasi guru SD alumni PLPG di UPTD
Kecamatan Suruh telah dilaksanakan dengan baik. Hal
tersebut ditunjukkan melalui data UPTD Pendidikan bahwa
guru selalu membuat laporan administrasi terkait dengan
pembelajaran. Namun demikian, bahwa hal tersebut bertolak
belakang dengan kondisi riel yang senyatanya. Secara praktis
bahwa terdapat ketimpangan terhadap administrasi guru SD
alumni PLPG UPTD Pendidikan Kecamatan Suruh.
Ketimpangan tersebut secara lebih spesifik akan diuraikan
dalam evaluasi proses pada masing-masing SD sebagai berikut:
4.2.3.1. Evaluasi Program Pembelajaran SD Negeri 1 Suruh
Evaluasi program pembelajaran guru SD Negeri 1 Suruh
alumni PLPG, dilakukan dengan mengumpulkan informasi
yang dihimpun dari pengawas sekolah, kepala sekolah dan
teman sejawat. Berdasarkan pada hasil temuan penelitian,
secara umum program pembelajaran guru alumni PLPG di SD
Negeri 1 Suruh telah sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
sekolah, khususnya terkait dengan kegiatan pembelajaran.
Hal tersebut nampak pada laporan penyusunan rencana
pembelajaran yang dibuat oleh guru. Setiap tahun guru selalu
mengumpulkan hasil-hasil laporan rencana pelaksanaan
pembelajaran kepada kepala sekolah. Hal tersebut juga
disampaikan oleh Kepala Sekolah SD Negeri Suruh 1 sebagai
berikut:
Setiap tahun para guru memang diminta untuk
mengumpulkan berkas terkait dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran, laporan pelaksanaan pembelajaran, laporan
46
hasil belajar, sampai dengan hasil kegiatan pengayaan dan
berbaikan (Wawancara: Kepala Sekolah, 7 Januari 2017).
Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat dijelaskan
bahwa para guru di SD Negeri 1 Suruh selalu melaporkan hasil
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran kepada
kepala sekolah. Selain melalui laporan secara administrasi,
kegiatan evaluasi program pembelajaran guru SD Alumni PLPG
di SD Negeri 1 Suruh juga dilakukan melalui hasil supervisi
kepala sekolah. Adapun data hasil supervisi yang dilakukan
oleh kepala sekolah secara umum dapat digambarkan melalui
tabel 4.7 sebagai berikut:
Tabel 4.7
Rekap Hasil Supervisi Kepala Sekolah
Terhadap Guru SD Negeri 1 Suruh Alumni PLPG
Sumber: Data Hasil Rekap Supervisi Kepala Sekolah, 2016
Berdasarkan pada tabel di atas, dapat dipahami bahwa
guru SD Negeri 1 Suruh Alumni PLPG secara administrasi
telah membuat laporan kegiatan pembelajaran. Namun
demikian bahwa dalam evaluasi kinerja guru SD Alumni PLPG,
terdapat ketidaksesuaian dengan standar yang ditetapkan
pemerintah. Hal tersebut masih nampak dalam penguasaan
teknologi bagi guru-guru alumni PLPG.
No Inisial Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi Analisis Perbaikan
1 NW V V V V V
2 HD V V V V V
3 SS V V V V V
4 MS V V V V V
5 BN V V V V V
47
Kondisi mengenai ketidaksesuaian kinerja guru SD
Alumni PLPG tersebut senada dengan yang disampaikan oleh
kepala sekolah SD Negeri 1 Suruh sebagai berikut:
Dari segi penguasaan teknologi, masih banyak guru yang
mengalami kesulitan, baik menggunakan laptob sebagai media pembelajaran maupun pembelajaran berbasis E-Learning,
selain itu penguasaan teknologi juga masih ketinggalan dan
gagap teknologi (Wawancara: Kepala Sekolah, 7 Januari 2017).
Berdasarkan pada hasil wawancara di atas, dapat
dijelaskan bahwa dari segi penguasaan teknologi pembelajaran
terdapat beberapa guru yang mengalami kendala dalam
memanfaatkan teknologi, dalam menunjang kegiatan proses
pembelajaran. Dengan demikian dapat dipahami bahwa dari
segi administrasi kinerja guru SD Negeri 1 Suruh Alumni PLPG
cukup baik, namun dari segi penguasaan teknologi masih
belum maksimal.
Sedangkan dalam aspek pelaksanaan pembelajaran,
secara umum guru SD Negeri 1 Suruh Alumni PLPG telah
mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal itu nampak
bahwa dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, guru telah
mengimplementasikan rencana pembelajaran. Hasil temuan
tersebut senada dengan pendapat dari Pengawas sekolah
sebagai berikut:
Dalam pelaksanaan pembelajaran guru memang telah mampu mengimplementasikan rencana pembelajaran dalam
kegiatan pelaksanaan pembelajaran didalam kelas, serta
mampu menguasai materi dan pengelolaan kelas dengan baik
(Wawancara: Pengawas Sekolah, 5 Januari 2017).
Berdasarkan pendapat pengawas sekolah di atas, maka
dapat dijelaskan bahwa guru telah mengimplementasikan
rencana pembelajaran dengan baik, serta mampu menguasai
48
materi dan pengelolaan kelas. Namun demikian salah satu
permasalahan bagi kinerja guru adalah penerapan teknologi
sebagai media pembelajaran. Hal tersebut sampai saat ini
masih menjadi sebuah kendala bagi guru dalam melaksanakan
pembelajaran di kelas. Sedangkan pada aspek evaluasi,
analisis dan pengayaan masih terdapat permasalahan yang
muncul. Hal tersebut disampaikan oleh Pengawas Sekolah
sebagai berikut:
Dalam menyusun evaluasi pembelajaran, guru masih berorientasi pada soal pilihan ganda, serta lebih banyak pada
soal aspek kognitif, sehingga aspek afektif dan psikomotor
masih sering diabaikan dalam kegiatan evaluasi pembelajaran
(Wawancara: Pengawas Sekolah, 5 Januari 2017).
Hasil wawancara di atas, memberikan sebuah gambaran
bahwa masih terdapat kelemahan dan kekurangan guru dalam
melaksanakan evaluasi pembelajaran. Pada aspek analisis dan
pengayaan sejauh ini sudah dilaksanakan dengan baik,
sehingga tidak mengalami kendala.
4.2.3.2. Evaluasi Program Pembelajaran SD Negeri 2 Suruh
Evaluasi program pembelajaran terhadap guru SD
Negeri 2 Suruh alumni PLPG juga dilakukan melalui tahapan
yang sama, yakni pada aspek perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi kegiatan pembelajaran,
analisis hasil belajar serta pengayaan dan perbaikan. Penilaian
pada aspek perencanaan pembelajaran, sejauh ini tidak terlalu
mengalami permasalahan, secara administratif. Hal tersebut
dapat ditunjukkan melalui data tabel 4.8 tentang hasil
kegiatan supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah SD
Negeri Suruh 2 sebagai berikut:
49
Tabel 4.8
Rekap Hasil Supervisi Kepala Sekolah
Terhadap Guru SD Negeri 2 Suruh Alumni PLPG
Sumber: Data Supervisi Kepala Sekolah SDN Suruh 2, 2016
Berdasarkan hasil data supervisi di atas, secara umum
tidak terjadi perbedaan dengan hasil supervisi kepala sekolah
SD Negeri Suruh 1. Hal tersebut dikarenakan setiap guru
selalu membuat laporan baik dari segi perencanaan sampai
dengan pengayaan pembelajaran, dan hal tersebut selalu
dilaporkan kepada kepala sekolah.
Namun demikian bahwa guru SD Negeri 2 Suruh Alumni
PLPG tidak terlepas dari kekurangan yang ada. Hal tersebut
nampak dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran, secara
eksplisit bahwa guru masih belum mampu untuk menerapkan
perencanaan pembelajaran yang telah dibuat. Fenomena
tersbut, juga disampaikan oleh Kepala Sekolah SD Negeri 2
Suruh sebagai berikut:
Dalam implementasi rencana pembelajaran, guru masih
belum maksimal untuk melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan rencana pembelajaran, karena terdapat hal-hal yang
masih kuran sesuai antara rencana pembelajaran dan
pelaksanaan pembelajaran (Wawancara: Kepala Sekolah, 5
Januari 2017).
No Inisial Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi Analisis Perbaikan
1 SS V V V V V
2 KN V V V V V
3 TH V V V V V
4 WA V V V V V
5 CA V V V V V
50
Berdasarkan pada hasil wawancara di atas, dapat
dijelaskan bahwa masih terdapat guru SD Negeri 2 Suruh
almuni PLPG dari segi pelaksanaan pembelajaran, yang
kinerjanya belum sesuai dengan harapan dan standar.
Kekurangan dalam kinerja guru SD Negeri 2 Suruh, banyak
ditunjukkan dalam penerapan dan penggunaan metode
pembelajaran dalam kegiatan proses pembelajaran. Selain itu
pada aspek penguasaan teknologi dan media pembelajaran,
juga masih banyak mengalami kendala dan permasalah,
sehingga hasilnya masih belum maksimal.
Selain hasil wawancara dengan kepala sekolah tersebut,
juga didukung dengan laporan penilain supervisi kepala
sekolah tentang strategi pembelajaran yang digunakan oleh
guru dalam pelaksanaan pembelajaran, melalui tabel 4.9
sebagai berikut:
Tabel 4.9
Hasil Supervisi Kepala Sekolah SD Negeri 2 Suruh
No Guru Metode Pembelajaran
1 SS Lebih banyak menggunakan metode ceramah dalam
pembelajaran, sehingga siswa cnderung merasa bosan dan mengantuk.
2 KN Lebih banyak menggunakan metode ceramah dalam
pembelajaran, sehingga siswa cnderung merasa bosan dan
mengantuk.
3 TH Lebih banyak menggunakan metode ceramah dalam PBM,
sehingga siswa cnderung merasa bosan dan mengantuk.
4 WA Menggunakan metode pembelajaran aktif, namun seringkali
kelas menjadi ramai dan kadang menjadi sulit dikendalikan.
5 CA Menggunakan metode pembelajaran aktif dan memanfaatkan
media pembelajaran, namun terkadang materi yang disajikan
kuarng cocok dengan metode yang dipakai.
Sumber: Catatn hasil Supervisi Kepala Sekolah, Desember 2016
51
Berdasarkan pada tabel 4.9 tentang hasil supervisi
kepala sekolah, dapat dijelaskan bahwa dari segi penerapan
metode pembelajaran masih terdapat beberapa guru yang
belum jeli, untuk memilih metode pembelajaran yang sesuai
dengan konteks materi yang akan disajikan di kelas. Merujuk
pada kondisi tersebut, maka dapat diasumsikan bahwa secara
umum kinerja guru SD Negeri 2 Suruh alumni PLPG dalam
aspek pembelajaran masih belum sesuai dengan standar.
Sedangkan pada aspek evaluasi, analisis pembelajaran
dan pengayaan hasil evlauasi, yakni guru masih kurang
variatif dalam menyusun instrumen soal evaluasi. Hal tersebut
dikarenakan bahwa sebagian besar guru masih berorientasi
pada evaluasi aspek kognitif saja, namun pada aspek afektif
dan aspek psikomotor belum terlalu nampak.
4.2.3.3. Evaluasi Program Pembelajaran SD Plumbon 1
Evaluasi program Pembelajaran guru pada aspek
pembelajaran di SD Negeri Plumbon 1, juga mencakup
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi kegiatan pembelajaran, analisis hasil evaluasi serta
pengayaan dan perbaikan pembelajaran. Jumlah guru SD
Negeri Plumbon 1 yang telah lulus PLPG sebanyak 4 orang.
Dalam aspek perencanaan pembelajaran, secara administrasi
tidak terjadi permasalahan bagi guru, karena guru selalu
menyusun dan mengumpulkan laporan kegiatan pembelajaran.
Hal tersebut dapat ditunjukkan melalui data cek list terhadap
kinerja guru dalam menyusun rencana pembelajaran pada
tabel 4.10 sebagai berikut:
52
Tabel 4.10
Hasil Chek List Program Pembelajaran
dalam Perencanaan Pembelajaran
No
Komponen RPP
Hasil
Sesuai Belum Sesuai
1 KI-KD V
2 Tujuan Pembelajaran V
3 Indikator V
4 Bagian Pendahuluan V
5 Bagian Inti V
6 Bagian Penutup V
7 Sumber Bahan Ajar V
8 Media V
Sumber: Data Kepala Sekolah, Desember 2016
Berdasarkan tabel 4.10 tentang hasil chek list dalam
perencanaan pembelajaran di atas, maka dapat dijelaskan
bahwa dari segi perencanaan pembelajaran telah menyusun
RPP sesuai dengan prosedur dan standar yang telah
ditetapkan. Dengan demikian dapat dipahami, guru SD Negeri
Plumbon 1 Almuni PLPG telah melaksanakan program dalam
perencanaan pembelajaran.
Sedangkan kelemahan guru SD Negeri Plumbon 1
almuni PLPG pada aspek pembelajaran ditunjukkan pada
aspek pelaksanaan pembelajaran. Hal tersebut ditunjukkan
melalui hasil wawancara dengan kepala sekolah Negeri
Plumbon 1 sebagai berikut:
Dalam pelaksanaan pembelajaran, beberapa guru masih
kurang dapat mengembangkan materi dengan baik dan
masih belum dapat menerapkan RPP sesuai dengan rencana yang dibuat daam pelaksanaan kegiatan pembelajaran
(Wawancara: Kepala Sekolah, 9 Januari 2017).
53
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah
Negeri Plumbon 1, dalam aspek pelaksanaan pembelajaran
masih terdapat beberapa kendala khususnya pada aspek
pelaksanaan pembelajaran di kelas. Kondisi-kondisi yang telah
dipaparkan melalui data dan hasil wawancara di atas,
memberikan sebuah indikasi bahwa program pembelajaran
guru SD Negeri Plumbon 1 masih terdapat kelemahan.
4.2.3.4. Evaluasi Program Pembelajaran SD Reksosari 1
Evaluasi terhadap Program pembelajaran guru SD
Reksosari 1 UPTD Pendidikan Kecamatan Suruh Kabupaten
Semarang mencakup aspek perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi, analisis dan kegiatan
pengayaan. Program pembelajaran SD Reksosari jika dilihat
dari aspek perencanaan memang tidak mengalami
permasalahan. Hal tersebut dikarenakan bahwa, rencana
pembelajaran yang dibuat oleh guru telah sesuai dengan
standar yang ditetapkan. Senada dengan temuan diatas, juga
disampaikan oleh guru SD Negeri Reksosari 1 sebagai berikut:
Para guru selalu menyusun rencana pembelajaran
sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran, hal tersebut
selalu dilakukan guru untuk lebih mempersiapkan diri dalm
melaksanakan kegiatan belajar dan pembelajaran didalam kelas (Wawancara: Guru SD Reksosari 1, 10 Januari 2017).
Berdasarkan pada hasil wawancara dengan guru di atas,
memang secara umum bahwa guru SD Reksosari memiliki
program yang cukup baik dalam perencanaan pembelajaran.
Namun demikian dalam aspek pelaksanaan pembelajaran,
masih ditemukan permasalahan terhadap kinerja guru.
54
Permasalahan guru SD Reksosari 1 dalam pelaksanaan
pembelajaran ditunjukkan pada pemanfaatan teknologi dan
media dalam proses pembelajaran yang masih belum
maksimal. Sejauh ini masih terdapat guru-guru yang hanya
berorientasi pada metode ceramah, tetapi kurang diimbangi
dengan pemanfaatan media yang telah tersedia. Hal tersebut
ditunjukkan melalui tabel 4.11 tentang data hasil workshop
teknologi pembelajaran yang selenggarakan oleh SD Negeri
Reksosari 1 sebagai berikut:
Tabel 4.11
Hasil Workshop Teknologi Pembelajaran SD Negeri Reksosari 1
Melalui data tabel 4.11 di atas, dapat dijelaskan bahwa
dalam kemampuan untuk penguasaan aplikasi Ms.Office,
masih terdapat beberapa guru yang belum menguasai. Data
tabel diatas menunjukkan bahwa dalam kompetensi untuk
penguasaan Power Point, masih banyak guru yang mengalami
kendala. Selain itu juga masih banyak terdapat guru alumni
PLPG yang masih belum menguasasi dengan baik terhadap
kemampuan Ms. Excel. Hasil temuan diatas, juga disenada
disampaikan oleh Kepala Sekolah sebagai berikut:
No
Guru
Kemampuan
Power Point Ms. Word Ms. Excel
1 HT Kurang Baik Kurang
2 KL Baik Cukup Kurang
3 TUG Cukup Baik Cukup
4 WP Kurang Baik Kurang
5 SS Kurang Kurang Cukup
55
Memang pada saat workshop teknologi pembelajaran
masih terdapat guru-guru yang mengalami kesulitan, hal
tersebut dikarenakan mereka kurang terampil dalam
penguasaan teknologi dan tidak terbiasa menggunakannya, sehingga masih mengalami kendala (Wawancara: Kepala
Sekolah, 9 Januari 2017).
Berdasarkan hasil temuan dan wawancara diatas,
tentang kendala yang dialami terhadap kinerja guru SD Negeri
Reksosari 1 dapat dipahami bahwa masih terdapat beberapa
guru yang belum dapat membuat program secara maksimal
bahwa sesuai standarnya. Dari hasil di atas, memberikan
suatu indikasi bahwa standar yang ditetapkan dalam program
pembelajaran, khususnya bagi guru SD Reksosari 1 Alumni
PLPG, masih belum menunjukkan yang sesuai harapan.
4.2.3.5. Evaluasi Program Pembelajaran SD Kedungringin
2
Evaluasi terhadap Program Pembelajaran SD
Kedungringin 2 alumni PLPG UPTD Pendidikan Kecamatan
Suruh mencakup aspek perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi, analisis dan kegiatan
pengayaan pembelajaran. Dalam aspek perencanaan
pelaksanaan pembelajaran, SD Negeri Kedungringin 2 tidak
terlalu mengalami permasalahan yang mendalam. Hal tersebut
nampak bahwa guru SD Negeri Kedungringin 2 selalu
menyusun laporan perancanaan pembelajaran dan
melaporkannya kepada kepala sekolah. Dalam kaitannya
tentang laporan perencanaan pembelajaran bagi guru SD
Kedungringin 2 alumni PLPG, dapat ditunjukkan melalui hasil
penyusunan rencana pembelajaran. Chek List hasil rencana
56
pembelajaran dapat ditunjukkan melalui tabel 4.12 sebagai
berikut:
Tabel 4.12
Hasil Chek List Program Pembelajaran SD Kedungringin 2
dalam Perencanaan Pembelajaran
No
Komponen RPP
Hasil
Sesuai Belum Sesuai
1 KI-KD V
2 Tujuan Pembelajaran V
3 Indikator V
4 Bagian Pendahuluan V
5 Bagian Inti V
6 Bagian Penutup V
7 Sumber Bahan Ajar V
8 Media V
Sumber: Data Kepala Sekolah, Januari 2016
Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa
secara umum guru SD Negeri Kedungringin 2 alumni PLPG
telah membuat perencanaan pembelajaran sesuai dengan
pedoman penilaian kinerja guru. Hal tersebut dapat
ditunjukkan dalam pembuatan RPP yang telah memenuhi
unsur KI-KD sampai dengan perencanaan media pembelajaran
yang akan digunakan.
Namun demikian bahwa, dalam penilaian kinerja guru
SD Negeri Kedungringin 2 alumni PLPG juga terdapat
kelemahan dan kinerja yang masih belum maksimal. Hal
tersebut nampak dalam kinerja guru dalam pembelajaran,
khususnya pada aspek pelaksanaan pembelajaran. Kondisi
tersebut juga disampaikan oleh Kepala Sekolah SD Negeri
57
Kedungringin 2 terhadap penilaian kinerja mengajar guru
sebagai berikut:
Dalam implementasi rencana pembelajaran didalam kelas,
masih beberapa guru belum sepenuhnya menerapkan rencana
pembelajaran dengan baik, sesuai dengan perencanaan
pembelajaran (Wawancara: Kepala Sekola, 7 Januari 2017).
Merujuk dari pendapat diatas, dapat dijelaskan bahwa
masih terdapat kekurangan dan kelemahan dari guru-guru SD
Kedungringin 2 alumni PLPG. Hal tersebut sangat nampak
dalam pelaksanaan rencana pembalajaran, sehingga dari segi
kinerja masih belum maksimal.
4.2.3.6. Evaluasi Program Pembelajaran SD Ketanggi
SD Ketanggi merupakan sekolah dasar yang memperoleh
peringkat akreditasi B, pada sekolah tersebut terdapat lima (5)
guru yang merupakan alumni PLPG. Secara teoritis bahwa
dengan adanya tenaga pendidik yang telah lulus PLPG, dapat
memberikan kinerja yang baik dan profesional.
Pada aspek pembelajaran, guru SD Ketanggi secara
adminitrasi memang membuat dan melaksanaan perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi, analisis
dan pengayaan. Namun demikian bahwa dalam penguasaan
teknologi dan media pembelajaran masih banyak guru yang
mengalami masalah dan kendala. Hal tersebut disampaikan
oleh guru SD Ketanggi sebagai berikut:
Masih terdapat guru sertifikasi, khususnya yang hampir
memasuki usia pensiun mengalami kendala dalam penguasaan teknologi, dikarenakan adanya ketidak biasaan
bagi guru dalam menggunakan teknologi dalam menunjang
kegiatan belajar dan pembelajaran didalam kelas
(Wawancara: Guru SD Ketanggi, 5 Januari 2017).
58
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat dijelaskan
bahwa masih terdapat kendala bagi guru SD Ketanggi
khususnya dalam bidang teknologi dan media pembelajaran.
Hal tersebut juga ditunjukkan melalui hasil observasi beberapa
guru terkait dalam penguasaan teknologi pembelajaran, yang
dapat ditunjukkan melalui data tabel 4.13 sebagai berikut:
Tabel 4.13
Hasil Observasi Guru SD Negeri Reksosari 1 Alumni PLPG
Sumber: data primer, Januari 2017
Merujukan pada tabel 4.13 diatas, dapat dijabarkan
bahwa dalam penguasaan teknologi pembelajaran, masih
banyak terdapat beberapa guru yang belum terampil dalam
penguasaannya. Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa
sebagian besar kendala yang dialami oleh guru dalam
penguasaan teknologi terdapat dalam keterampilan menguasai
Ms. Power Point dan Ms. Excel.
Selain itu, dengan adanya kelemahan dalam penguasaan
teknologi maka memberikan dampak pengarung bagi guru baik
dalam melakukan analisis kegiatan hasil evaluasi belajar.
Dengan demikian bahwa dari segi teknologi pembelajaran,
No
Guru
Kemampuan
Power Point Ms. Word Ms. Excel
1 MN Kurang Kurang Cukup
2 JK Kurang Baik Kurang
3 GP Cukup Cukup Cukup
4 BN Kurang Kurang Kurang
5 DW Cukup Cukup Kurang
59
masih terdapat beberapa guru yang program pembelajarannya
masih belum maksimal.
4.2.3.7. Evaluasi Program Pembelajaran SD Dadapayam 2
Evaluasi program pembelajaran guru SD Dadapayam 2
alumni PLPG, dilakukan melalui data yang dihimpun dari
pengawas sekolah, kepala sekolah dan teman sejawat.
Berdasarkan pada hasil temuan lapangan bahwa secara
umum program pembelajaran guru SD Dadapayam 2 alumni
PLPG masih belum sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
sekolah, khususnya terkait dengan kegiatan pembelajaran.
Hal tersebut ditunjukkan melalui observasi terhadap
kegiatan pelaksanaan pembelajaran. Dalam pelaksanaan
pembelajaran, guru masih tertalu berorientasi menggunakan
metode ceramah. Sedangkan pada sisi yang lain, pemanfaatan
media dan teknologi pembelajaran yang dimiliki oleh sekolah
belum mampu digunakan secara maksimal dalam proses
pembelajaran. Kondisi tersebut senada disampaikan oleh
pengawas sekolah sebagai berikut:
Penggunaan metode ceramah dan media
pembelajaran yang belum digunakan secara lebih
maksimal oleh guru, sangat mempengaruhi proses
belajar mengajar didalam kelas, sehingga hasil
belajarnya masih belum maksimal yang dicapai (Wawancara: Pengawas Sekolah, 19 Januari 2017).
Berdasarkan pada hasil wawancara dengan pengawas
sekolah, dapat dipahami bahwa, terdapat beberapa kendala
yang dialami guru dalam melaksanakan pembelajaran.
Kreatifitas penggunaan metode pembelajaran, serta
penggunaan media dan sarana pembelajaran menjadi satu hal
60
yang nampak menonjol bagi tercapainya pembelajaran guru
sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Selain berdasarkan hasil wawancara diatas, program
pembelajaran dalam pelaksanaan pembelajaran juga dapat
dilihat melalui tabel 4.14 tentang hasil observasi pembelajaran
berikut:
Tabel 4.14
Hasil Observasi Pembelajaran SD Dadapayam 2
No Guru Metode
1 YT Masih banyak menggunakan metode ceramah
dan tanya jawab.
2 MJ Masih banyak menggunakan metode ceramah,
terkadang diselingi dengan tanya jawab.
3 KU Menggunakan metode dekte dan ceramah,
sesekali menggunakan LCD sebagai media pembelajaran.
4 GD Masih banyak menggunakan metode ceramah,
terkadang diselingi dengan tanya jawab dan
permainan dengan siswa.
Sumber: Hasil observasi, 13 Januari 2017
Berdasarkan pada tabel 4.14 tentang hasil observasi,
maka dapat dijelaskan bahwa sejauh ini guru SD Dadapayam ,
masih terlalu berorientasi menggunakan metode ceramah
dalam pelaksanaan pembelajaran. Melalui fenomena tersebut
memberikan sebuah indikasi bahwa belum ada pengembangan
kraetivitas bagi guru menggunakan metode pembelajaran
kooperatif dalam proses pembelajaran.
Sedangkan dalam aspek evaluasi pembelajaran, guru
lebih fokus melakukan kegiatan evaluasi pada aspek kognitif.
Sedangkan pada aspek afektif dan psikomotor, masih belum
dilakukan secara maksimal.
61
4.2.3.8. Evaluasi Program Pembelajaran SD
Gunung Tumpeng 1
Evaluasi program pembelajaran pada aspek
pembelajaran di SD Gunung Tumpeng, juga mencakup
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi, analisis hasil evaluasi dan pengayaan. Jumlah guru
SD Gunung Tumpeng 1 yang telah lulus PLPG sebanyak 5
orang. Dalam aspek perencanaan pembelajaran, secara
administrasi tidak terjadi permasalahan bagi guru.
Namun demikian, permasalahan yang muncul bagi guru
di SD Gunung Tumpeng 1 nampak dalam aspek pelaksanaan
pembelajaran. Penggunaan metode ceramah dan media
pembelajaran yang bervariatif kurang dimunculkan dalam
proses pembelajaran. Melalui kondisi tersebut sangat
dimungkinkan pelaksanaan pembelajaran akan berjalan
membosankan dan jenuh. Hal senada dengan kondisi tersebut
juga disampaikan oleh pengawas sekolah sebagai berikut:
Dalam pengelolaan kelas memang program yang
dibuat guru sangat baik, namun kretifitas untuk
mengembangkan metode pembelajaran masih sangat
minim, sehingga siswa merasa jenuh dalam proses
pembelajaran dan hal tersebut juga berpengaruh pada hasil belajar (Wawancara: Pengawas, 10 Januari, 2017).
Berdasrkan pada hasil wawancara diatas, maka dapat
dijelaskan bahwa program guru dalam aspek pelaksanaan
pembelajaran masih kurang. Hal tersebut nampak pada
penggunaan metode pembelajaran yang masih berorientasi
pada metode ceramah.
62
Sedangkan pada aspek evaluasi pembelajaran, program
guru masuk dalam kategori baik. Hal tersebut dikarenakan
bentuk evaluasi yang digunakan oleh guru tidak hanya
terbatas pada evaluasi kognitif saja, melainkan juga evaluasi
terhadap kemampuan afektif dan psikomotor yang dimiliki oleh
siswa.
4.2.4. Hasil Evaluasi Program Pembelajaran
Evaluasi terhadap Program pembelajaran pada
komponen hasil, berupaya mengukur apakah program yang
dibuat guru SD Alumni PLPG di UPTD Pendidikan Kecamatan
Suruh telah sesuai dengan standar yang ditetapkan. Dalam
evaluasi program pembelajaran guru hanya terfokus pada
aspek pembelajaran. Adapun standar evaluasi program
pembelajaran yang dilakukan dalam aspek pembelajaran
mencakup 1). Membuat Prota, 2). Membuat Promes, 3).
Membuat Silabus, 4). Membuat RPP, 5). Menentukan KKM.
Dalam aspek membuat RPP, secara umum tidak
terdapat permasalahan yang dilakukan oleh guru. Hal tersebut
dikarenakan, dalam kegiatan administrasi pembelajaran guru
selalu menyusun dan melaporkannya baik kepada kepala
sekolah maupun pengawas sekolah. Terkait dengan kegiatan
administrasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru, juga
disampaikan oleh pengawas sekolah sebagai berikut:
Hal yang berkaitan dengan kegiatan administrasi
pembelajaran, khususnya dalam hal perencanaan pembelajaran selalu dibuat dan dilaporkan oleh para guru di
UPTD Pendidikan Kecamatan Suruh, Kab. Semarang
(Wawancara: Pengawas Sekolah, 19 Januari 2017).
63
Merujuk pada hasil wawancara diatas, ditinjau dari segi
kegiatan administrasi pembelajaran, guru SD Almuni PLPG
UPTD Pendidikan Kecamatan Suruh selalu menyusun dan
melaporkan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi
pembelajaran. Dengan demikian bahwa dari segi aspek
perencanaan pembelajaran, program pembelajaran guru SD
Almuni PLPG di UPTD Pendidikan Kecamatan Suruh, sudah
sesuai dengan harapan dan standar yang ditetapkan.
Pada aspek pembelajaran yang kedua yakni berkaitan
dengan pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Permasalahan
mengenai program pembelajaran dari kedelapan SD di UPTD
Kecamatan Suruh, sangat bervariatif. Hal tersebut dapat
ditunjukkan melalui tabel 4.15 tentang permasalahan dalam
pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut:
Tabel 4.15
Permasalahan Pelaksanaan Pembelajaran
No Sekolah Problem Pelaksanaan Pembelajaran
1 SD Negeri Suruh 01 Penguasaan teknologi pembelajaran,
pengembangan metode pembelajaran
2 SD Negeri Suruh 02 Penggunaan metode pembelajaran yang berorientasi pada ceramah
3 SD Negeri Plumbon 01 Penerapan rencana pembelajaran,
pemanfatan media pembelajaran
4 SD Negeri Reksosari 01 Penguasaan teknologi pembelajaran
5 SD Negeri Kedungringin 02 Penerapan rencana pembelajaran,
pemanfaatan media pmebelajaran
dan pengembangan metode
6 SD Negeri Dadapayam 02 penguasaan terhadap teknologi dan
media serta pengembangan metode.
7 SD Negeri Ketanggi penguasaan terhadap teknologi dan media serta pengembangan metode.
8 SD Negeri Gunung Tumpeng 01 Pengembangan metode pembelajaran
64
Berdasarkan pada data tabel 4.15 diatas, maka dapat
dijelaskan bahwa dari segi pelaksanaan pembelajaran terdapat
kendala-kendala yang dialami oleh para guru SD. Dari delapan
SD yang terdapat di UPTD Pendidikan Kecamatan Suruh,
secara umum bahwa problem permasalahan kinerja mengajar
terbagi menjadi dua hal yakni penguasaan teknologi dan media
pembelajaran serta pengembangan metode pembelajaran.
Dari delapan SD di UPTD Pendidikan Kecamatan Suruh,
hampir semuanya memiliki problem permasalahan penguasaan
teknologi dan pengembangan metode pembelajaran. Hal
tersebut sangat mempengarui pembelajaran guru secara
langsung. Dengan demikian bahwa dalam aspek pelaksanaan
pembelajaran, masih terdapat ketidaksesuaian program guru
SD Alumni PLPG UPTD Kecamatan Suruh dengan standar yang
ditetapkan. Sedangkan dalam aspek evaluasi pembelajaran,
secara umum tidak nampak permasalahan yang besar. Namun
demikian bahwa kegiatan evaluasi pembelajaran yang
dilakukan masih berorientasi pada aspek kognitif, sedangkan
aspek afektif dan psikomotor masih sangat minim.
Pada aspek analisis evaluasi dan pengayaan, sejauh ini
tidak terdapat permasalahan yang mendasar, sehingga tidak
berdampak pada pembelajaran guru SD Alumni PLPG di UPTD
kecamatan Suruh. Apabila dilihat dari program pembelajaran,
secara umum bahwa program pembelajaran guru SD Alumni
PLPG di UPTD kecamatan Suruh dapat ditunjukkan melalui
permasalahan dalam pelaksanaan pembelajaran dan
65
penguasaan teknologi. Hal tersebut dapat ditunjukkan melalui
tabel 4.16 sebagai berikut:
Tabel 4.16
Program pembelajaran dalam Pelaksanaan
Pembelajaran dan Penguasaan Teknologi
No Sekolah Pelaksanaan
Pembelajaran
Penguasaan
Teknologi
1 SD Negeri Suruh 01
Pengembangan metode pembelajaran
masih belum
maksimal
Pemanfaatan media dan teknologi
pembelajaran masih
belum maksimal.
2 SD Negeri
Suruh 02
Penggunaan metode
pembelajaran yang
berorientasi pada ceramah
Sebagain besar guru
tidak mengalami
kendala dalam memmanfaatkan
teknologi dan media
3 SD Negeri
Plumbon 01
Penerapan rencana
pembelajaran,
pemanfaatan media
pembelajaran
Penguasaan
terhadap teknologi
pembelajaran masih
terkendala bagi guru
4 SD Negeri
Reksosari 01
Penggunaan metode
pembelajaran yang berorientasi pada
ceramah
Penguasaan teknologi
pembelajaran yang masih kurang,
sebagian dialami guru
5 SD Negeri
Kedungringin
02
Penerapan rencana
pembelajaran,
pemanfaatan media
dan metode
Penguasaan
terhadap teknologi
pembelajaran yang
masih terkendala
6 SD Negeri Dadapayam 02
Pengembangan metode pembelajaran
Penguasaan terhadap teknologi
pembelajaran yang
masih terkendala
7 SD Negeri
Ketanggi
Pengembangan
metode pembelajaran
Penguasaan teknologi
pembelajaran yang
masih kurang,
sebagian dialami guru PLPG
8 SD Negeri
Gunung
Tumpeng 01
Pengembangan
metode pembelajaran
Penguasaan
terhadap teknologi
pembelajaran masih
terkendala bagi guru
Sumber: Data hasil Supervisi Pengawas dan Kepala Sekolah, 2017
66
Melalui hasil tabel diatas, maka dapat dijelaskan bahwa
dari segi pelaksanaan pembelajaran dan penguasaan teknologi
dan media pembelajaran, masih terdapat kendala yang dialami
oleh guru SD alumni PLPG. Dengan demikian, berdasarkan
pada hasil temuan penelitian diatas, maka pada tahapan hasil
penelitian terhadap program pembelajaran guru SD Alumni
PLPG masih terdapat beberapa permasalahan yang
mengakibatkan kinerja mengajar menjadi kurang sesuai
dengan harapan dan standar yang telah ditetapkan.
4. 3. Pembahasan Hasil Penelitian
4.3.1. Evaluasi Program Pembelajaran Guru Konteks
Definisi
Evaluasi terhadap program pembelajaran guru SD
alumni PLPG UPTD Kecamatan Suruh, menilai apakah sejauh
ini program pembelajaran guru SD alumni PLPG Kec Suruh
telah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pada
komponen definisi dalam evaluasi program pembelajaran ini,
berupaya menganalisis Prota, Promes, Silabus, RPP Dan KKM
yang di buat guru alumni PLPG kecamatan Suruh. Secara
nyata bahwa tujuan dilakukannya kegiatan evaluasi terhadap
program pembelajaran guru SD alumni PLPG kecamatan
Suruh, adalah melakukan penilaian terhadap program
pembelajaran guru SD.
Secara substansial bahwa program pembelajaran guru
tidak terlepas dari kompetensi guru yakni pedagogik,
profesional, kepribadian dan sosial. Selain itu, melalui
kegiatan evaluasi kinerja tersebut diharapkan dapat mampu
67
memberikan suatu rekomendasi, guna meningkatkan kinerja
guru SD almuni PLPG Kec Suruh khususnya dalam membuat
program pembelajaran. Dengan demikian bahwa melalui
evaluasi program pembelajaran ini nantinya akan mampu
mengembangkan profesi dan meningkatkan profesionalitas
kinerja guru.
Sedangkan pada aspek sumber-sumber pendukung
dalam pembelajaran guru SD alumni PLPG UPTD Kecamatan
Suruh, secara umum sangat mendukung dalam membuat
program pembelajaran yang baik. Berdasarkan hasil temuan
lapangan bahwa dari delapan (8) SD Inti di UPTD Pendidikan
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang, kesemuanya telah
memiliki sarana dan prasarana pendukung seperti LCD,
Laptob, Printer yang cukup dari segi jumlahnya. Oleh karena
itu, diasumsikan bahwa secara teoritis kemampuan guru
dalam aspek pengusaan teknologi tentu tidak akan mengalami
permasalah. Selain itu, pada secara kualifikasi pendidikan
bahwa seluruh guru SD alumni PLPG telah memenuhi
kualifikasi sebagai seorang tenaga pendidik yakni berijazah
Statra 1.
Dengan demikian bahwa secara umum substansi pada
aspek definisi evaluasi program pembelajaran guru SD alumni
PLPG UPTD Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang, telah
berupaya untuk memenuhi cakupan aspek definisi yakni
tujuan, serta sumber-sumber pendukung. Berdasarkan pada
hasil ulasan temuan penelitian, maka dapat disimpulkan
bahwa pada aspek definisi terhadap evaluasi program
68
pembelajaran guru SD alumni PLPG UPTD Kecamatan Suruh,
Kabupaten Semarang bertujuan untuk mengevaluasi dan
menilai sejauh mana guru mampu menyusun program
pembelajaran. Selain itu, terdapat sumber pendukung bagi
guru SD dalam melaksanakan pembelajarannya berupa
sarana dan prasarana yang memadai.
4.3.2. Instalasi Standar Program Pembelajaran Guru
Dalam upaya melaksanakan kegiatan evaluasi terhadap
program pembelajaran guru SD alumni PLPG UPTD
Pendidikan Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang, tidak
dapat terlepas dari standar baku yang digunakan dalam
mengukur kinerja guru. Adapun dalam penelitian terhadap
evaluasi keinerja mengajar ini, mengacu pada Pedoman
Pelaksanaan PKG, Kemendiknas 2010. Secara spesifik fokus
kegiatan evaluasi kinerja ini pada aspek pembelajaran, hal
tersebut mencakup kegiatan 1). perencanaan pembelajaran,
2). kegiatan pelaksanaan pembelajaran, 3). evaluasi
pembelajaran, 4). analisis evaluasi belajar serta 5). pengayaan
dan perbaikan.
Berdasarkan pada hasil penelitian, secara administrasi
bahwa evaluasi kinerja guru telah mencakup pada aspek
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi, analisis serta pengayaan dan perbaikan. Hal tersebut
telah dilakukan sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan PKG,
Kemendiknas 2010. Berdasarkan pada hasil laporan supervisi
pengawas sekolah, setiap guru SD di UPTD Kecamatan Suruh
69
Kabupaten Semarang selalu menyusun laporan administrasi
pembelajaran yang mencakup kelima komponen tersebut.
Dengan demikian bahwa dalam penelitian evaluasi ini, telah
terdapat standar yang dijadikan sebagai sebuah tolak ukur.
Hal tersebut juga ditekankan bahwa fungsi utama standar
program pembelajaran adalah sebagai tolak ukur untuk
menentukan suatu keberhasilan dan ketidakberhasilan dalam
melaksanakan sebuah pekerjaan (Wirawan, 2008).
Merujuk pada hasil penelitian dan pendapat Wirawan
(2008) tentang standar program, bahwa evaluasi program
pembelajaran guru SD alumni PLPG telah didasarkan pada
standar yang ditetapkan oleh pemerintah yakni melalui
Pedoman Pelaksanaan PKG, Kemendiknas 2010. Dengan
demikian dapat disimpulkan, bahwa dalam aspek evaluasi
instalasi terhadap program pembelajaran guru SD alumni
PLPG UPTD Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang, telah
mengacu pada standar program pembelajaran guru yakni
Pedoman Pelaksanaan PKG, Kemendiknas 2010.
4.3.3. Evaluasi program Pembelajaran pada Perspektif
Proses
Penyelenggaraan kegiatan evaluasi pada aspek proses
berupaya mengevaluasi program pembelajaran guru terhadap
standar program pembelajaran guru yang telah ditetapkan.
Pedoman Pelaksanaan PKG, Kemendiknas 2010, menjadi
standar baku terhadap penilaian program pembelajaran guru
yang mencakup Prota, Promes, Silabus, RPP dan KKM.
70
Evaluasi program pembelajaran guru SD alumni PLPG di
UPTD Pendidikan Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang
mencakup kegiatan penyusunan Prota, penyusunan Promes,
Penyusunan Silabus, Penyusunan RPP, dan penyusunan KKM.
Hasil penelitian menyatakan bahwa dari segi perencanaan
pembelajaran, guru telah melaksanakannya dengan baik. Oleh
karena itu apabila dari segi perencanaan telah dilakukan
dengan baik, maka akan menghasilkan suatu pembelajaran
yang efektif.
Dengan demikian bahwa dengan tercapainya suatu
pembelajaran yang efektif, maka memungkinkan dapat
tercapai tujuan pembelajaran. Telaah hasil penelitian diatas,
menyatakan bahwa melalui perencanaan pembelajaran
mempunyai tujuan untuk menghasilkan pembelajaran yang
efektif, hal tersebut senada dengan pendapat Hamruri (2012)
menyatakan bahwa dengan mewujudkan pembelajaran yang
efektif, maka akan dapat mencapai tujuan pembelajaran.
Hasil penelitian evaluasi program pembelajaran guru SD
alumni PLPG UPTD Pendidikan Kecamatan Suruh, pada aspek
perencanaan pembelajaran mencakup delapan SD inti.
Berdasarkan hasil temuan lapangan menyatakan bahwa guru
SD alumni PLPG di delapan SD inti secara administrasi telah
menyusun dan melaporkan kegiatan administrasi pelaksanaan
pembelajaran kepada kepala sekolah.
Berdasarkan hasil temuan penelitian diatas, bahwa
dalam menyusun program tahunan guru SD alumni PLPG,
tidak terlalu mengalami kendala yang besar dalam membuat
71
perencanaan pembelajaran. Dengan demikian dapat dipahami
bahwa program pembelajaran guru SD alumni PLPG UPTD
Pendidikan Kecamatan Suruh cukup baik. Hasil penelitian
tersebut bertolak belakang dengan hasil penelitian Suratno
(2010) menyatakan bahwa permasalahan menonjol yang
dialami para guru ketika merencanakan pembelajaran adalah
kesulitan dalam membuat formula antara media pembelajaran
dan atau sumber belajar yang sesuai dengan materi yang akan
diajarkan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Suratno (2010)
secara khusus, memunculkan suatu permasalahan yang di
alami oleh para guru, yakni dalam menyusun perencanaan
pembelajaran. Namun demikan bahwa, dalam penelitian
evaluasi program pembelajaran guru SD alumni PLPG UPTD
Pendidikan Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tidak
ditemukan permasalahan sedemikian rupa.
Sedangkan pada evaluasi program pembelajaran guru
SD alumni PLPG di UPTD Pendidikan Kecamatan Suruh aspek
penyusunan program semester berdasarkan hasil penelitian
menemukan beberapa permasalahan yang terkait dengan
penentuan kompetensi dasar dan pengalokasian waktu.
Pada hasil temuan penelitian menyatakan bahwa dari
delapan SD inti, permasalahan terhadap pembelajaran guru
terletak pada pengembangan metode serta penggunaan
teknologi dan media dalam pelaksanaan pembelajaran. Hal
tersebut didasarkan pada hasil observasi penelitian, serta
hasil wawancara dengan pengawas sekolah dan kepala
sekolah.
72
Permasalahan terhadap program pembelajaran guru SD
alumni PLPG pada pelaksanaan pembelajaran secara nyata
nampak pada aspek penguasaan teknologi pembelajaran dan
pengembangan metode pembelajaran. Dengan adanya kedua
permasalahan tersebut, secara tidak langsung berpengaruh
pada pelaksanaan pembelajaran guru SD alumni PLPG.
Kurangnya pengembangan terhadap metode pembelajaran,
memberikan dampak munculnya pembelajaran yang kurang
efektif. Berdasarkan hasil wawancara Pengawas Sekolah,
penggunakan metode cermah sejauh ini masih menjadi
dominasi bagi guru dalam pelaksanaan pembelajaran.
Merujuk dari kondisi di atas, maka dapat memberikan sebuah
asumsi bahwa adanya orientasi terhadap metode ceramah
memberikan suatu indikator bahwa guru masih belum mampu
secara tepat memilih metode pembelajaran yang efektif.
Secara teoritis bahwa makin tepat metode yang digunakan
guru dalam mengajar maka akan semakin efektif kegiatan
pembelajaran (Hamruri, 2012).
Sedangkan aspek permasalahan terhadap penguasaan
teknologi dan media pembelajaran, masih dialami oleh para
guru SD alumni PLPG. Berdasarkan hasil temuan penelitian,
salah satu faktor yang belatarbelakangi adalah faktor usia dan
kurangnya minat untuk belajar teknologi. Merujuk dari
permasalahan tersebut, kurangnya penguasaan teknologi dan
media pembelajaran memberikan dampak bagi kinerja
mengajar bagi guru SD alumni PLPG.
73
Penilaian program pada evaluasi pembelajaran, analisis
hasil belajar serta pengayaan dan perbaikan secara umum
tidak memunculkan permasalahan yang cukup serius. Namun
demikian pada aspek evaluasi hasil belajar yang dilakukan oleh
guru SD alumni PLPG, masih berorientasi pada aspek kognitif
sedangkan afektif dan psikomotornya masih belum nampak.
Sedangkan pada kegiatan analisis serta pengayaan dan
perbaikan sejauh ini sudah dilakukan dengan baik. Hasil
wawancara dengan pengawas dan kepala sekolah yang
memberikan sebuah pernyataan bahwa dalam kegiatan analisis
dan pengayaan pembelajaran, secara umum tidak terjadi suatu
permasalahan bagi guru SD alumni PLPG.
Dengan demikian, merujuk dari hasil temuan penelitian
di atas maka dapat disimpulkan bahwa dari segi evaluasi
pembelajaran, analisis hasil evaluasi belajar serta pengayaan
dan perbaikan tidak mengalami permasalahan yang cukup
serius. Namun demikian, pada aspek evalusai pembelajaran
masih perlu dikembangkan agar tidak hanya berorientasi pada
evaluasi pada ranah kognitif saja, namun juga pada ranah
afektif dan psikomotor. Evaluasi program pembelajaran guru
SD alumni PLPG yang didasarkan pada standar pengelolaan
kinerja PKG secara umum masih terjadi kesenjangan antara
standar yang ditetapkan dengan kondisi yang ada. Hal tersebut
senada dengan hasil penelitian Wicaksono (2014) menyatakan
bahwa masih terdapat kesenjangan antara standar penilaian
kinerja guru MI se Kecamatan Sidorejo dengan kondisi riil.
Berdasarkan ulasan hasil penelitian dan hasil penelitian yang
74
relevan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja guru
SD alumni PLPG pada aspek evaluasi pembelajaran masih
belum sesuai dengan standar yang ditetapkan, sedangkan pada
aspek analisis hasil belajar serta pengayaan dan perbaikan
telah sesuai dengan standar yang ditetapkan.
4.3.4. Hasil pada Evaluasi Program Pembelajaran Guru
Evaluasi program pembelajaran guru SD alumni PLPG
UPTD Pendidikan Kecamatan Suruh, bertujuan untuk
mengevaluasi dan menilai program pembelajaran guru
berdasarkan pada standar yang ditetapkan pemerintah
melalui Pedoman Pelaksanaan PKG Kemendiknas Tahun 2010.
Namun demikian bahwa, pelaksanaan evaluasi program
pembelajaran guru SD alumni PLPG hanya terfokus pada
aspek pembelajaran. Dalam evaluasi program pembelajaran
yang didasarkan pada Pedoman Pelaksanaan PKG
Kemendiknas Tahun 2010 mencakup penyusunan Prota,
penyusunan Promes, penyusunan Silabus, penyusunan RPP
dan menentukan KKM.
Evaluasi pada aspek hasil terhadap program
pembelajaran guru SD alumni PLPG pada perencanaan
pembelajaran, telah sesuai dengan standar yang ditetapkan
melalui Pedoman Pelaksanaan PKG Kemendiknas Tahun 2010.
Ketercapaian pembelajaran guru pada aspek perencanaan
pembelajaran, ditunjukkan melalui laporan administrasi yang
dibuat oleh guru. Pada aspek pelaksanaan pembelajaran,
berdasarkan hasil penelitian bahwa program pembelajaran
guru, masih belum sesuai dengan standar yang ditetapkan.
75
Hasil tersebut dikarenakan kurang mampunya guru
mengembangkan metode pembelajaran serta kurangnya
penguasaan teknologi dan media pembelajaran. Secara teknis
bahwa melalui pemanfaatan media pembelajaran tentu akan
lebih bermanfaat bagi guru dalam mengajar. Hal tersebut juga
disampaikan bahwa dalam konteks ini media atau sumber
belajar juga memiliki kegunaan yang salah satunya adalah
untuk menimbulkan kegairahan bagi siswa dalam kegiatan
pembelajaran (Sadiman, 2012).
Adanya ketidaksesuaian standar program pembelajaran
guru SD dengan kondisi nyata pada pelaksanaan
pembelajaran, memberikan suatu indikasi bahwa sejauh ini
pembelajaran guru SD alumni PLPG UPTD Pendidikan
Kecamatan Suruh, masih belum sesuai dengan standarnya.
Hasil temuan ini senada dengan hasil temuan Yusrizal (2013)
bahwa masih terdapat kesenjangan antara kinerja mengajar
guru sesuai standar yang telah ditetapkan pemerintah dengan
tunjangan profesi yang diberikan. Dengan demikian bahwa
pada aspek evaluasi hasil pada pelaksanaan pembelajaran,
masih belum sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh
pemerintah.
Sedangkan tujuan evaluasi pada aspek kegiatan evaluasi
pembelajaran, analisis hasil evaluasi serta pengayaan dan
perbaikan, secara umum tidak mengalami permasalah yang
cuku serius. Dengan demikian bahwa tujuan evaluasi program
pembelajaran guru SD alumni PLPG UPTD Pedidikan
Kecamatan Suruh, masih belum sesuai dengan standar. Selain
76
itu, dapat dipahami bahwa walaupun program pembelajaran
guru SD alumni PLPG belum sesuai dengan standar tetapi
program pembelajaran mereka masuk dalam kategori rendah.
Kondisi tersebut selaras dengan hasil penelitian Yusrizal
(2013) bahwa kinerja guru yang memiliki sertifikasi belum
semua berkinerja tinggi. Berdasarkan pada telaah hasil
penelitian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pada aspek
evaluasi hasil terhadap program pembelajaran guru SD alumni
PLPG UPTD Pendidikan Kecamatan Suruh, masih belum
sesuai dengan tujuan yang ditetapkan melalui Pedoman
Pelaksanaan PKG Kemendiknas 2010. Hal tersebut dapat
ditunjukkan melalui tabel 4.16 pada hasil penelitian, yang
secara umum menunjukkan bahwa terdapat ketidaksesuaian
antara program pembelajaran guru SD alumni PLPG UPTD
Pendidikan Kecamatan Suruh terhadap tujuan yang telah
ditetapkan melalui Pedoman Pelaksanaan PKG Kemendiknas
2010.
Namun demikian bahwa secara praktis hasil temuan
terhadap evaluasi program pembelajaran guru SD alumni
PLPG UPTD Pendidikan Kecamatan Suruh, memberikan satu
kesimpulan bahwa pembelajaran msih belum sesuai dengan
apa yang diharapkan. Hasil penelitian tersebut bertolak
belakang dengan penelitian dari Balitbang Medan (2011), yang
menunjukkan bahwa adanya signifikasi antara tunjangan
profesi terhadap kinerja guru. Lebih lanjut dalam penelitian
tersebut, memberikan suatu penekanan terhadap aspek
77
kualifikasi, pengembangan profesi dan pendukung profesi bagi
kinerja guru.
Selain itu, hasil penelitian yang dilakukan Suratno
(2011) tentang Evaluasi Kinerja Guru Profesional, juga
menunjukkan kinerja dengan kategori yang baik, dari segi
kegiatan pelaksanaan pembelajaran dan kegiatan evaluasi
pembelajaran. Perbedaan hasil temuan penelitian antara
evaluasi program pembelajaran guru SD alumni PLPG UPTD
Pendidikan Kecamatan Suruh dengan penelitian yang lain
dikarenakan adanya perbedaan antara aspek yang diteliti.
Fokus utama terhadap evaluasi program pembelajaran guru
SD alumni PLPG UPTD Pendidikan Kecamatan Suruh adalah
aspek definisi, instalasi, proses dan hasil, Sehingga sangat
dimungkinkan bahwa telaah yang dilakukan terhadap
penelitian ini cukup luas.
Hal tersebut sangat berbeda dengan penelitian Suratno
(2011) yang hanya terfokus pada kegiatan pelaksanaan
pembelajaran dan kegiatan evaluasi, sehingga dengan lingkup
yang cukup kecil sangat di mungkingkan untuk memperoleh
hasil yang maksimal. Sedangkan fokus penelitian yang
dilakukan oleh Balitbang Medan (2011) lebih berorientasi pada
aspek kualifikasi, pengembangan profesi dan pendukung
profesi bagi kinerja guru.
Dengan adanya perbedaan terhadap fokus penelitian
diatas, memberikan suatu penekanan bahwa evaluasi program
pembelajaran guru SD alumni PLPG UPTD Pendidikan
Kecamatan Suruh lebih menitik beratkan evaluasi dari segi
78
definisi, instalasi, proses dan hasil. Oleh karena itu, secara
manfaat teoritis bahwa penelitian ini berupaya memberikan
sebuah referensi terhadap pengembangan ilmu pendidikan
khususnya terkait dengan manajemen pendidikan. Hal
tersebut ditunjukkan pada evaluasi kinerja mengajar guru
melalui aspek definisi, instalasi, proses dan hasil, sehingga
dapat memberikan suatu khazanah pengetahuan baru dalam
bidang manajemen pendidikan.
Top Related