26
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Perusahaan
3.1.1. Sejarah Perusahaan
Tonggak sejarah kelembagaan yang mengurusi pembangunan kepemudaan dan
keolahragaan sebenarnya sudah ada sejak masa awal kemerdekaan Indonesia.
Sebagaimana penelusuran tim tentang sejarah pengelolaan kegiatan olahraga dan
pemuda oleh negara diketahui pada susunan Kabinet pertama yang dibentuk pada
tanggal 19 Agustus 1945. Kabinet yang bersifat presidensial memiliki Kementerian
Pengajaran yang dipimpin oleh Menteri Ki Hajar Dewantoro. Kegiatan olahraga dan
pendidikan jasmani berada di bawah Menteri Pengajaran. Istilah pendidikan jasmani
dipergunakan dalam lingkungan sekolah sedangkan istilah olahraga digunakan untuk
kegiatan olahraga di masyarakat yang berupa cabang-cabang olahraga. Usia kabinet
pertama yang kurang dari tiga bulan kemudian diganti dengan Kabinet II yang
berbentuk parlementer di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Sutan Sjahrir yang
dilantik pada tanggal 14 November 1945.
Kementerian Pemuda dan Olahraga RI juga mempunyai visi dan misi yang
jelas. Visi dan misi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Visi:
“Mewujudkan kepemudaan dan keolahragaan yang berdaya saing”
Visi Kementerian Pemuda dan Olahraga tahun 2010-2014 tidak terlepas dari
upaya mewujudkan Visi Pembangunan 2005-2025 yaitu "Indonesia yang mandiri,
maju, adil, dan makmur" dan melaksanakan Misi Pembangunan Nasional 2005-2025
27
yaitu "Mewujudkan bangsa yang berdaya saing" sebagaimana tertuang dalam
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025.
Berdaya saing dalam lingkup kepemudaan mengandung arti: "memiliki
kemampuan berkompetisi yang dihasilkan melalui pola pengaderan dan peningkatan
potensi pemuda secara terencana, sistematis, dan berkelanjutan sesuai dengan metode
pendidikan, pelatihan, pemagangan, pembimbingan, pendampingan, serta
pemanfaatan kajian, kemitraan, dan sentra pemberdayaan pemuda yang terus-
menerus dikembangkan sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal dalam
menciptakan nilai tambah kepemudaan di berbagai bidang pembangunan, serta
peningkatan akhlak mulia dan prestasi pemuda Indonesia di kancah kompetisi
global."
Berdaya saing dalam lingkup keolahragaan mengandung arti: "memiliki
kemampuan berkompetisi yang dihasilkan melalui pola pembinaan dan
pengembangan pelaku, ketenagaan, pengorganisasian, pendanaan, pola pelatihan,
penghargaan, prasarana, dan sarana olahraga secara berjenjang dan berkelanjutan
sesuai dengan metode penataran, pelatihan, penyuluhan, pembimbingan,
pemasyarakatan, perintisan, penelitian, uji coba, dan kompetisi yang telah
menerapkan manajemen dan iptek olahraga modern, serta pemanfaatan bantuan,
pemudahan, dan sentra keolahragaan sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal
dalam kompetisi bertaraf regional atau internasional".
2. Misi:
“Meningkatkan daya saing Kepemudaan dan Keolahragaan”
a. Meningkatkan kepemudaan potensi sumber dengan daya memanfaatkan
kemitraan lintas sektoral, antar tingkat pemerintahan, untukdan mendukung
pemberdayaan peningkatan kemasyarakatan penyadaran pemuda wawasan,
28
dan melalui inventarisasi potensi, kapasitas keilmuan, kapasitas keimanan,
kreativitas, dan kemampuan berorganisasi pemuda sehingga pemuda dapat
meningkatkan partisipasi, peran aktif, dan produktivitas dalam membangun
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
b. Mewujudkan pemuda maju, berkarakter, berkapasitas, dan berdaya saing
melalui penyiapan pemuda kader sesuai karakteristik pemuda yang memiliki
semangat kejuangan, kesukarelaan, tanggung jawab, dan ksatria serta
memiliki sikap kritis, idealis, inovatif, progresif, dinamis, reformis, dan
futuristik tanpa meninggalkan akar budaya bangsa Indonesia yang tercermin
dalam kebhinnekatunggalikaan untuk mendukung pengembangan
kewirausahaan, kepeloporan, pendidikan, dan kepemimpinan,
kesukarelawanan pemuda di berbagai bidang pembangunan, termasuk
penugasan khusus bagi pengembangan kepanduan/kepramukaan sebagai
wadah pengaderan calon pemimpin bangsa.
c. Meningkatkan potensi sumberdaya keolahragaan dengan memanfaatkan
kemitraan lintas sektoral, antar tingkat pemerintahan, dan kemasyarakatan
untuk mendukung pemassalan, pembudayaan, serta pengembangan industri
dan sentra-sentra olahraga melalui pengenalan olahraga kepada keluarga,
satuan pendidikan, dan masyarakat luas sehingga masyarakat gemar
melakukan kegiatan olahraga atas kehendak sendiri serta pemasyarakatan
olahraga sebagai kebiasaan hidup sehat dan aktif sesuai dengan kondisi dan
nilai budaya masyarakat setempat sehingga masyarakat memperoleh tingkat
kebugaran jasmani, kesehatan, kegembiraan, dan hubungan sosial yang
berkualitas.
29
3.1.2. Struktur Organisasi dan Fungsi
Sumber: Kementerian Pemuda dan Olahraga RI
Gambar III.1
Struktur Organisasi Kemenpora RI
30
Fungsi Organisasi Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia:
1. Menpora: Menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pemuda dan
olahraga untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan
Negara.
2. Sekretariat Kementerian: Menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas,
pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluuruh unit
organisasi di lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga.
3. Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda: Menyelenggarakan perumusan kebijakan
serta koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang tenaga dan
peningkatan sumber daya pemuda, peningkatan wawasan pemuda, peningkatan
kapasitas pemuda, peningkatan ilmu pengetahuan dan iman taqwa pemuda serta
peningkatan kreatifitas pemuda.
4. Deputi Bidang Pengembangan Pemuda: Menyelenggarakan perumusan
kebijakan serta koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang
kepemimpinan dan kepeloporan pemuda, kewirausahaan pemuda, organisasi
kepemudaan dan pengawasan kepramukaan, stadarisasi dan infrastruktur
pemuda serta kemitraan dan penghargaan pemuda.
5. Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga: Menyelenggarakan perumusan
kebijakan serta koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang
pengelolaan olahraga pendidikan, pengelolaan olahraga rekreasi, pengelolaan
pembinaan sentra dan sekolah khusus olahraga, pengembangan olahraga
tradisional dan layanan khusus serta kemitraan dan penghargaan olahraga.
6. Deputi Bidang Peningkatan Peningkatan Prestasi Olahraga: Menyelenggarakan
perumusan kebijakan serta koordisasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan
dibidang pembibitan dan ilmu pengetahuan dan teknologi olahraga, peningkatan
31
tenaga dan organisasi keolahragaan, industry dan promosi olahraga, olahraga
prestasi serta standarisasi dan infrastruktur olahraga.
3.2. Analisa Jaringan
Pada saat ini Kemenpora memiliki pengelolaan server yang dikelola secara
terpisah. Tetapi keduanya dikelola dibawah koordinasi Biro Humas dan
Kepegawaian Kemenpora. Dua data center tersebut terletak di Data Center pada PT
Telkom Tbk, di Karet Tengsin. Pada data center ini dioperasikan server-server yang
digunakan untuk Portal Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Ruang Server di Kantor Kemenpora terletak di lantai 2. Ruangan ini berisi
perangkat jaringan untuk kebutuhan tiga gedung utama Kemenpora (Graha, Wisma,
PPITKON) dan server untuk kebutuhan aplikasi internal seperti : aplikasi evaluasi,
e-mail, GIS (Geographic Information Service), SPSE (Sistem Pengadaan Secara
Elektronik), dan beberapa infrastruktur pendukung lainya.
Setelah menganalisa jaringan komputer Wireless Local Area Network
Kemenpora, bahwa untuk mengoptimalkan kinerja serta peningkatan kualitas
layanan jaringan di lingkungan Kemenpora maka pada beberapa tahun terakhir telah
dilakukan peningkatan serta perbaikan kualitas konfigurasi jaringan. Hal Ini dapat
diketahui bahwa jaringan di Kemenpora memiliki beberapa tingkatan arsitektur.
Data Center di Kemenpora terhubung dengan internet dengan rentang IP
sebanyak 14 (empat belas) IP publik (118.97.77.112/28). Jaringan di Kemenpora
terbagi menjadi dua router yaitu router jaringan dan router aplikasi. Setiap gedung
(Graha, Wisma, dan PPIKON) terhubung dengan satu router yang disediakan untuk
masing-masing gedung dan IP yang digunakan adalah IP lokal. Setiap lantai di
32
Gedung Graha telah memiliki switch-router . Di Gedung Wisma terdapat satu router
untuk aplikasi.
3.2.1. Blok Jaringan
Di dalam lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga memiliki tiga gedung
utama diantaranya adalah Graha, Wisma dan PPITKON. Ketiga gedung ini memiliki
ketinggian yang berbeda-beda dimana disetiap lantai memiliki banyak ruangan dan
divisi yaang berbeda-beda. Seperti Gedung Graha 10 lantai, Gedung Wisma 4 lantai
dan Gedung PPITKON 3 lantai. Untuk lebih jelasnya dibawah ini penulis
mendeskripsikan secara umum terlebih dahulu perangkat-perangkat jaringan
komputer di dalam Kementerian Pemuda dan Olahraga adalah sebagai berikut:
1. Ruang Data Center Kementerian Pemuda dan Olahraga terletak di lantai 2
Gedung Graha.
2. Jaringan di Kementerian Pemuda dan Olahraga terbagi menjadi dua router yaitu
router jaringan dan router aplikasi.
3. Setiap Gedung terhubung dengan switch.
4. Koneksi 100 MB via TELKOM melalui koneksi fiber optic via ASTINET.
5. Terminal yang digunakan berupa switch berjumlah 10 buah di Graha masing-
masing 1 buah disetiap lantainya, 2 buah di Wisma terletak pada lantai 2 dan 3.
Serta 1 buah di PPITKON terletak pada lantai 2.
6. Dan jumlah Access Point yang digunakan pada Gedung Graha berjumlah 43 AP,
Gedung Wisma berjumlah 13 AP dan Gedung PPITKON berjumlah 19 AP.
33
Sumber: Kementerian Pemuda dan Olahraga RI
Gambar III.2
Blok Jaringan Kemenpora RI
Dari gambar blok perangkat jaringan diatas, penulis memberikan beberapa
pengelompokkan agar mudah dipahami jenis topologi yang digunakannya.
Pengelompokkan ini berdasarkan pengetahuan penulis dan nanti akan diambil
kesimpulan dari pengelompokkan tersebut. Pengelompokkan ini berdasarkan penulis
adalah sebagai berikut:
Lantai 10
Lantai 9
Lantai 8
Lantai 7
Lantai 6
Lantai 5
Lantai 4
Lantai 3
Lantai 2
Lantai 1
Switch
Switch
Switch
Switch
Switch
Switch
Switch
Switch
Switch
Switch
Switch
ISP TELKOM
server
router
router
server server
Router PPITKON
Router GRAHA
Router WISMA
Access point
Access point
Access point
Access point
Access point
Access point
Access point
Access point
Access point
client
client
client
client
client
client
client
client
client
Access point
client
Switch
lt.3
Switch
34
1. Penentuan topologi pertama berdasarkan blok jaringan yang terdiri dari router-
switch-access point-client disetiap lantainya seperti sruktur yang bercabang.
Sumber: Hasil Penelitian (2019)
Gambar III.3
Pengelompokan Analisa Topologi Jaringan 1
2. Sesuai dengan gambar blok jaringan pada Kementerian Pemuda dan Olahraga
yang terdiri dari tiga gedung, setiap gedung yang menghubungkan router-
switch-access point dan client adalah topologi tree. Karena dalam topologi tree,
perangkat-perangkat jaringan diatas terdapat beberapa tingkatan simpul. Pusat
atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya,dapat mengatur simpul lain yang
lebih rendah tingkatannya yang mengansumsikan bahwa itu topologi tree.
Jadi dengan ini dapat disimpulkan bahwa jaringan komputer yang ada pada
Kementerian Pemuda dan Olahraga menggunakan topologi tree. Maka dengan ini
penulis memberikan analisa tentang topologi yang digunakan adalah topologi tree.
Switch
Access point
router
client client
router
router
Switch
Access point
35
3.2.2. Skema Jaringan
Sumber: Kementerian Pemuda dan Olahraga RI
Gambar III.4
Skema Jaringan Kemenpora RI
Secara umum jaringan pada Kementerian Pemuda dan Olahraga telah
dijelaskan di dalam blok jaringan dan pada skema jaringan ini penulis berusaha
menjelaskan jaringan komputer yang ada berdasarkan skema jaringan diatas. Berikut
penjelasan jaringan komputer Kementerian Pemuda dan Olahraga:
1. Server yang berada pada data center PT Telkom Tbk berfungsi sebagai portal
website Kementerian Pemuda dan Olahraga.
36
2. Server yang berada pada ruang server kantor Kemenpora lantai 2 berfungsi
untuk kebutuhan aplikasi internal.
3. Router pada jaringan Kementerian Pemuda dan Olahraga ada yang digunakan
sebagai router jaringan dan router aplikasi.
4. Switch pada tiap lantai gedung yang terhubung langsung dengan client serta
dikoneksikan dengan access point untuk media transmisi berupa sinyal.
Tabel III.1
Daftar IP Address
No Interface IP Address Subnet
1 Graha lantai 1 192.168.101.20 255.255.255.0
2 Graha lantai 2 192.168.102.20 255.255.255.0
3 Graha lantai 3 192.168.103.20 255.255.255.0
4 Graha lanti 4 192.168.104.20 255.255.255.0
5 Graha lantai 5 192.168.105.20 255.255.255.0
6 Graha lantai 6 192.168.106.20 255.255.255.0
7 Graha lantai 7 192.168.107.20 255.255.255.0
8 Graha lantai 8 192.168.108.20 255.255.255.0
9. Graha lantai 9 192.168.109.20 255.255.255.0
10 Graha lantai 10 192.168.110.20 255.255.255.0
11 Wisma lantai 1 192.168.201.20 255.255.255.0
12 Wisma lantai 2 192.168.202.20 255.255.255.0
13 Wisma lantai 3 192.168.203.20 255.255.255.0
14 Wisma lantai 4 192.168.204.20 255.255.255.0
15 PPITKONLlantai 1 192.168.210.20 255.255.255.0
16 PPITKONLlantai 2 192.168.211.20 255.255.255.0
17 PPITKON lantai 3 192.168.212.20 255.255.255.0 Sumber: Kementerian Pemuda dan Olahraga RI
Penjelasan IP address yang digunakan pada Kementerian Pemuda dan
Olahraga adalah 192.168.0.0 dengan subnetting 255.255.255.0. Pada dasarnya IP
address yang digunakan Kementerian Pemuda dan Olahraga adalah termasuk ke
dalam kelas C.
37
Tabel III.2
IP Address yang digunakan Kemenpora RI
IP Addess
192 168 0 0
Subnetting
255 255 255 0
Subnet dalam Bit
11111111 11111111 11111111 00000000 Sumber: Hasil Penelitian (2019)
Dari hasil tabel diatas maka penulis mencoba mengetahui Net ID dan Host ID
yang digunakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga:
1. Untuk mengetahui banyaknya Net ID pada segmen subnetting yang digunakan
Kementerian Pemuda dan Olahraga, yaitu:
N = jumlah bit angka 1 yang diselubungkan pada Byte ke 4
= 1
Jadi, 1 Net ID dengan segmen subnetting yang digunakan pada Kementerian
Pemuda dan Olahraga.
2. Untuk mengetahui Range Net ID dengan segmen subnetting yang digunakan
pada Kementerian Pemuda dan Olahraga, yaitu:
256 - A
A = angka desimal yang diselubungkan pada subnet mask
256 – 0 = 256
Jadi, range Net ID yang digunakan pada Kementerian Pemudan dan Olahraga
adalah 256.
3. Untuk mengetahui Host ID yang ada didalam Net ID, yaitu:
– 2
N = jumlah bit angka 0 pada Byte yang diselubungkan
38
– 2 = 254
Jadi dapat disimpulkan dari perhitungan yang penulis lakukan berdasarkan
pengetahuan penulis untuk menganalisa IP address yang digunakan pada
Kementerian Pemuda dan Olahraga adalah sebagai berikut:
Tabel III.3
Penjelasan IP Address yang digunakan Kemenpora RI
IP Address 192.168.0.1 sampai dengan 192.168.0.254
Net ID 192.168.0.0
Alamat Broadcast 192.168.0.255 Sumber: Hasil Penelitian (2019)
3.2.3. Keamanan Jaringan Komputer
Keamanan jaringan komputer merupakan salah satu aspek penting dari sebuah
sistem informasi untuk melindungi ancaman-ancaman terhadap jaringan serta
menjamin kerahasiaan data-data penting. Keamanan jaringan yang ada pada
Kementerian Pemuda dan Olahraga menggunakan Firewall.
Firewall merupakan sebuah pembatas antar jaringan local dengan jaringan
lainnya yang sifatnya public atau dapat diakses oleh siapapun sehingga setiap data
yang masuk dapat diidentifikasi untuk dilakukan penyaringan sehingga aliran data
dapat dikendalikan untuk mencegah bahaya ancaman yang datang dari jaringan.
3.2.4. Spesifikasi Perangkat Keras
Dari hasil analisa yang dilakukan penulis terhadap jaringan komputer Wireless
Local Area Network pada Kementerian Pemuda dan Olahraga, maka penulis akan
menjelaskan spesifikasi perangkat keras jaringan yang digunakan di Kementerian
Pemuda dan Olahraga diantaranya sebagai berikut:
39
1. Server
Tabel III.4
Spesifikasi Server HP proliant DL380 Gen 9
No Spesifikasi Keterangan
1 Computer Up to two Intel® Xeon® E5-2600v3 and E5-2600v4
series, 4/6/8/10/12/14/16/18/20/22 cores; PCIe 3.0,
up to six available slot(s)
2 Memory HPE SmartMemory (24) DDR4, up
to 2400MHz (3TB max)
3 Presistent Memory Up to (16) 8 GB NVDIMM option (128 GB max)5
4 Storage Standard HPE Dynamic Smart Array B140i, choice
of HPE Flexible Smart Array or HPE Smart SAS
HBA controllers
5 FBWC 2 GB DDR3-1,866 MHz, 72-bit wide bus at 14.9
GB/s on P440ar
6 Battery HPE DL/ML/SL 96 W Smart Storage Battery
optional
7 HPE SmartDrives 24 + 2 SFF/12 + 3 LFF max, HDD/SSD, M.2
enabled and optional 6
8 Networking 4 x 1GbE Embedded + choice of FlexibleLOM +
Standup
9 VGA/serial/USB/SD
ports
Front VGA opt, rear VGA, and serial standard, 5
USB 3.0, 2 USB 2.0 optional, Dual microSD optional
10 GPU support Single-/double-wide and active/passive cards from
NVIDIA, Intel and AMD up to 10.5″ (3)
11 System ROM UEFI and Legacy BIOS Sumber: Data Kementerian Pemuda dan Olahraga RI
Tabel III.5
Spesifikasi Server Powerede R210 II
No Spesifikasi Keterangan
1 Processor Intel Xeon Processor E3-1220, 3.10 GHz, 8MB Cache,
Turbo, 4C/4T, 80W
2 Chipset Intel C202
3 Memory 4GB Memory (2X2GB), 1333MHz Single Ranked
UDIMM For 1 Processor
4 Raid Contollers PERC H200 Adapter RAID Controller
5 Video Type Matrox G200eW w/16MB memory
6 Optical Drive SATA 8X DVD +/-RW Drive for Ms 2008 R2
7 Hard Drive 500GB 7.2k RPM 3.5-inch SATA II Hard Drive-Non
Hotplug
8 Slots 1 PCIe x16 G2 slot
9 Network Controller One Dual port Broadcom BCM 5716
10 Management iDRAC6 Express, iDRAC6 Enterprice and vFlash
40
11 Power Supply Single cabled power supply (250W) (80+SILVER) Sumber: Data Kementerian Pemuda dan Olahraga RI
Tabel III.6
Spesifikasi Server HP proliant ML350P
No Spesifikasi Keterangan
1 Dekstop Type Tower
2 Processor Type Intel Xeon
3 Cache 10 MB
4 Processor Core Quard Core
5 Processor Speed 2.5 GHz
6 RAM 4 GB
7 Kecepatan RAM 1333 MHz
8 Tipe RAM DDR3
9 Storange Type HDD
10 Storange Interface SATA
11 Slot Memory 24 Slot(s)
12 Optical Drive DVD-RW Sumber: Data Kementerian Pemuda dan Olahraga RI
Tabel III.7
Spesifikasi Server HP MSA 1040
No Spesifikasi Keterangan
1 Memory Standar 48TB Raw Supported
2 Maks. Memory 384GB (24DIMMs)
3 Pengontrol
Penyimpanan
Dual Controller SFF Storange
4 Interface 8 GB Fibre Channel
5 Bay Provided 24 x SFF SAS/MDL SAS Sumber: Data Kementerian Pemuda dan Olahraga RI
2. Router
Tabel III.8
Spesifikasi Router System x3620 M3
No Spesifikasi Keterangan
1 Memory 1x4GB
2 Hardisk 300GB 15K 3.5” HS SAS
3 Power Supply 460 watt
4 Optical Drive Optional
5 Processor Intel Xeon Quard Core E557 2.26Ghz/800MHz/4MB
6 Port 4x USB 2.0, 1 Serial and video, 1 Paralel, and 2x RJ-
45 port
7 Slot Two x8 PCIe Gen II slots and one x4 PCIe Gen II
buried slot
8 Raid Support SR M1015 Sumber: Data Kementerian Pemuda dan Olahraga RI
41
3. Switch
Tabel III.9
Spesifikasi Switch Allied Telesis AT-9000/24
No Spesifikasi Keterangan
1 Ports 24 x 10/100/1000 + 4 x shared SFP
2 Cabling Type Ethernet 1000Base-T, Ethernet 100Base-TX, Ethernet
10Base-T
3 MAC Address
Table Size
8k entries
4 Connectivity
Technology
Wired
5 Features Broadcast Storm Control, IGMP snooping, Syslog
support, VLAN support, auto-negotiation, auto-
sensing per device, layer 2 switching, port mirroring,
store and forward
6 Comliant Standards IEEE 802.1D, IEEE 802.1Q, IEEE 802.1p, IEEE
802.1w, IEEE 802.1x, IEEE 802.3ab, IEEE 802.3ac,
IEEE 802.3ad (LACP), IEEE 802.3i, IEEE 802.3x,
IEEE 802.3z
7 Manageable Yes
8 Switching Protocol Ethernet
9 Remote
Management
Protocol
HTTP, RMON 1, RMON 2, RMON 3, RMON 9,
SNMP 1, SNMP 2, Telnet
10 Communication
Mode
full-duplex, half-duplex
11 RAM 16 MB Sumber: Data Kementerian Pemuda dan Olahraga
Tabel III.10
Spesifikasi Switch Linksys LGS528
No Spesifikasi Keterangan
1 Total System Ports 28GE
2 Memory 128 MB
3 Forwarding Rate 41.67 Mpps
4 Switching Capacity 56 Gbps
5 MAC Address
Table Size
16k
6 Network Standards IEEE 802.3, IEEE 802.3u, IEEE 802.3ab, IEEE
802.3z , IEEE 802.3ae, IEEE 802.3x, IEEE 802.3ad,
IEEE 802.3az, IEEE 802.1D, IEEE 802.1w, IEEE
802.1Q/p, IEEE 802.1X
7 Other Management Telnet (menu-driven), DHCP client, system log,
configuration unload and backup via HTTP or TFTP,
PING, dual images, SNTP
8 VLAN Port-based and IEEE 802.1Q tag-based VLANs
42
9 Spanning Tree IEEE 802.1d Spanning Tree, IEEE 802.1w Rapid
Spanning Tree
10 Link Aggregation IEEE 802.3ad LACP, up to 4 groups with up to 8 ports
per group
11 Storm Control Broadcast, unknow-unicast, and multicast Sumber: Data Kementerian Pemuda dan Olahraga RI
Tabel III.11
Spesifikasi Switch Cisco Catalist 2960
No Spesifikasi Keterangan
1 Topology Ethernet (10/100BaseTX)
Ethernet (10/100/1000BaseT)
2 Maximum Port
density
24 10/100 ports
3 Uplinks 2 10/100/1000 ports
4 DRAM 16 MB
5 Hardware
Rendundancy
External Rendundant Power Supply
6 High
Availability/Resillie
ncy
PVST, Broadcast Suppression, Unicast Suppression,
Multicast Suppression, Spanning Tree, Portfast,
Uplink Fast, 802.1s, 802.1w
7 Management
Features
SPAN, RSPAN, CiscoView, Cisco Discover Protocol
(CDP), Virtual Trunking Protocol (VTP), Telnet
Client, BOOTP, TFTP, CiscoWorks, CWSI, RMON,
SNMP, Clustering, WEB-Based Management
8 Troughput 6.5 Mpps
9 Backplane Capacity 16 Gbps
10 Number of VLANs 255 Sumber: Data Kementerian Pemuda dan Olahraga
3. Access Point
Tabel III.12
Spesifikasi Access Point Ubiquity AP - LR
No Spesifikasi Keterangan
1 Dimesions 139.7 x 86.7 x 25.75 mm
2 Weight 200 g
3 Buttons Reset
4 Power Method 802.3at PoE + supported
5 Power Save Supported
6 PoE out 48 V pass-through
7 Maximum power
consumption with
PoE Passtrough
7W
19W”
8 Antennas
2.4 Ghz
5 Ghz
Dual – band antenna, single-polarity
1 dBi
2 dBi
43
9 Standards 802.11a/b/g/n/ac
10 Security WEP,WPA-PSK,WPA-Enterprise
11 VLAN 802.1Q
12 Advanced QoS Per-user rate limiting
13 Guest traffice
isolation
Supported
14 Concurrent clients 250 + Sumber: Data Kementerian Pemuda dan Olahraga RI
4. PC
Tabel III.13
Spesifikasi Dekstop PC IBM System X 3650 M3
No Spesifikasi Keterangan
1 Dekstop Type Tower
2 Processor Type Intel Xeon
3 Processor Core Quad Core
4 Processor Speed 2.13 GHZ
5 RAM 4 GB
6 Tipe RAM DDR3
7 Storange Type HDD
8 Storange Interface SATA
9 Troughput 6.5 Mpps
10 Kecepatan RAM 1333 MHz
11 Kapasitas
Penyimpanan
146 GB
12 LAN speed 10/100/1000 Mbps
13 Kartu Grafis Matrox
14 Grapic Card Type G200e
15 Optical Drive DVD-RW
16 USB 2.0 4 Port(s) Sumber: Data Kementerian Pemuda dan Olahraga RI
3.2.5. Spesifikasi Perangkat Lunak
Untuk spesifikasi software yang digunakan pada Kementerian Pemuda dan
Olahraga adalah:
Tabel III.14
Spesifikasi Perangkat Lunak
No Spesifikasi Kegunaan
1 OpenSuSE Linux 42.3 Aplikasi Museum Olahraga
Aplikasi sportcience
Aplikasi lpkp
44
streaming.kemenpora.go.id
E-office.kemenpora.go.id
kinerja.kemenpora.go.id
evaluasi.kemenpora.go.id
Eng-streaming.kemenpora.go.id
web proxy kemenpora
perpustakaan.kemenpora.go.id
cc.kemenpora.go.id
visualisasi.kemenpora.go.id
deputi.kemenpora.go.id
2 OpenSuSE Linux 42.3 mail.kemenpora.go.id
3 Hp Storage Software storage systems
4 Ubuntu 14.04 Aplikasi Kepegawaian
5 Centos LPSE I
6 Centos LPSE II
7 OpenSuSE Linux 42.1 NFS Server
8 Allied telesis Switch OS Switch Network Server
9 Allied telesis Switch OS Switch Network Storage
10 OpenSuSE Linux 42.3 Storage Foto Humas
11 Ubuntu 14.04 sirinda.kemenpora.go.id
siratu.kemenpora.go.id
sipuput.kemenpora.go.id
sijawara.kemenpora.go.id
12 Windows Server 2012 Aplikasi kepegawaian Sumber: Data Kementerian Pemuda dan Olahraga RI
3.3. Permasalahan Pokok
Permasalahan yang terjadi pada jaringan komputer Wireless Local Area
Network di Kementerian Pemuda dan Olahraga yaitu:
1. Banyaknya client yang menggunakan jaringan sekaligus sehingga menjadi
lambat.
2. Banyak yang menggunakan internet untuk aktifitas download atau upload file-
file berukuran besar sehingga terlalu banyak memakai bandwidth pada jaringan.
3.4. Pemecahan Masalah
Adapun pemecahan masalah dari permasalahan pokok diatas diantaranya
sebagai berikut:
45
1. Perlu adanya pembagian bandwidth yang diperlukan secara merata, sehingga
jika ada client yang mengakses internet yang membutuhkan kapasitas bandwidth
yang besar maka client lain tidak akan terganggu. Karena tiap client sudah
mempunyai kapasitas bandwidth masing-masing berdasarkan limit paket yang
dipakai untuk mengakses internet.
2. Perlu adanya pembatasan pemakaian bandwidth tiap client yang digunakan
untuk download dan upload dalam koneksi wifi.
3.5. Analisa Usulan
3.5.1. Skema Usulan
Dari hasil analisa penulis terhadap infrastruktur Jaringan Komputer Wireless
Local Area Network (WLAN) pada Kementerian Pemuda dan Olahraga RI maka
dengan ini penulis mengusulkan skematik sebagai berikut:
46
Sumber: Hasil Penelitian (2019)
Gambar III.5
Skema Jaringan Usulan
Berdasarkan pemecahan masalah yang penulis rekomendasikan untuk
mengatasi permasalahan yang ditemukan pada jaringan Kementerian Pemuda dan
Olahraga yaitu berupa penambahan router mikrotik. Dengan adanya penambahan ini
untuk membatasi penggunaan bandwidth pada jaringan.
47
3.5.2. Konfigurasi Usulan
Dalam konfigurasi usulan, penulis memberikan usulan bahwa perlu adanya
Management Bandwidth mengingat dari permasalahan yang ada traffic jaringan
terkadang lambat untuk mengakses ke jaringan. Berikut ini adalah simulasi
konfigurasinya:
1. Penulis me-remote mikrotik menggunakan software winbox seperti gambar
sebagai berikut:
Sumber: Data hasil penelitian (2019)
Gambar III.6
Tampilan Winbox
Winbox adalah software utility atau perangkat lunak tambahan yang di gunakan
untuk me-remote atau mengakses sebuah alat mikrotik kedalam mode GUI
(Graphical User Interface) melalui operating system windows.
48
2. Parameter General Simple Queue
Sumber: Data hasil penelitian (2019)
Gambar III.7
Tampilan Menu General Simple Queue Vlan-1
Pada gambar diatas adalah tampilan queue vlan-1 sebelum di limit, pada
parameter general lalu penulis memasukan nilai MIR (Maximun Information Rate),
yang dimaksud MIR disini adalah Maksimun kecepatan yang akan didapatkan saat
jaringan tidak sibuk. Disini penulis memasukan Max Limit untuk download adalah 4
Mbps dan untuk upload 4 Mbps.
Sumber: Data hasil penelitian (2019)
Gambar III.8
Tampilan Menu General Simple Queue PC-client 1
49
Pada gambar diatas adalah tampilan queue PC-client 1 sebelum di limit, pada
parameter general lalu penulis memasukan nilai MIR (Maximun Information Rate),
yang dimaksud MIR disini adalah Maksimun kecepatan yang akan didapatkan saat
jaringan tidak sibuk. Disini penulis memasukan Max Limit untuk download adalah 1
Mbps dan untuk upload 1 Mbps.
3. Tampilan queue setelah dikonfigurasi
Sumber: Data hasil penelitian (2019)
Gambar III.9
Tampilan Queue Setelah Dikonfigurasi
Pada gambar diatas adalah tampilan simple queue setelah penulis limitasi
maksimal upload dan maksimal download terhadap beberapa komputer di
Kemenpora. Dengan parameter Target Address adalah IP Address dari vlan
Kemenpora.
50
3.5.3. Analisa Biaya
Adapun analisa biaya untuk pemecahan masalah yang penulis rekomendasikan
adalah sebagai berikut:
Tabel III.15
Analisa Biaya Usulan
No Nama Barang Jumlah Harga per-unit Harga
1 Router Mikrotik Failover
rb 450g 1 Rp. 1.619.000 Rp. 1,619,000
2. Kabel UTP Cat 5 +
Konektor RJ-45 100 meter Rp. 8.500 Rp. 850,000
Total Rp. 2,469,000
Sumber: Hasil Penelitian (2019)
Top Related