27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) yang dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri Mrisi 2 Kecamatan
Tanggungharjo Kabupaten Grobogan Semester II Tahun 2013/2014
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 SD Negeri Mrisi 2 yang berjumlah
30 siswa terdiri dari 19 siswa perempuan dan 11 siswa laki-laki. Berdasarkan hasil
observasi yang dilakukan peneliti di SD negeri Mrisi 2 menunjukkan bahwa proses
pembelajaran yang dilaksanakan guru sebelum tindakan (prasiklus) lebih cenderung
konvensional, siswa kurang berminat untuk mengikuti proses pembelajaran karena
guru tidak menunjukkan prosedur dan struktur kegiatan yang berorientasi pada siswa
aktif dan dibuat aktif. Sehingga penerimaan siswa pada materi pelajaran menjadi
kurang optimal.
Karakteristik siswa berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda-beda.
Ada yang sangat mampu, ada yang cukup tetapi tidak sedikit yang ekonomi orang tua
siswa sangat lemah. Pekerjaan orang tua siswa ada yang pegawai, pengusaha, sampai
buruh pabrik, banyak juga yang menjadi petani. Tidak semua wali siswa peduli
terhadap pendidikan. Kurangnya perhatian orang tua juga menjadikan salah satu
faktor penyebab rendahnya minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di
sekolah.
Penelitian dilakukan di SD Negeri Mrisi 2 dengan alasan pertimbangan di SD
tersebut hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
masih rendah dan peneliti ingin membuka cakrawala pola pikir guru khususnya guru
kelas 5 SD Negeri Mrisi 2 menjadi sesosok guru yang kreatif, aktif dan disenangi
siswa-siswanya. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan-bulan efektif dalam
kegiatan belajar mengajar semester II tahun pelajaran 2013-2014
28
Adapun jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian yang dilakukan peneliti akan
disajikan pada tabel 4, sebagai berikut.
Tabel 4
Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
SD Negeri Mrisi 2 Kecamatan Tanggungharjo
Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014
No. Jenis Kegiatan Waktu
Januari Februari Maret April Mei
1 Persiapan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
a. Penulisan proposal
b. Penyusunan
instrument dan media
animasi
2
Pelaksanaan
a. Pelaksanaan siklus 1
b. Pelaksanaan siklus 2
c. Analisis data
3 Pelaporan.
3.2. Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang mempunyai variasi nilai. Adapun
variabel yang digunakan dalam analisis data ini adalah sebagai berikut:
3.2.1. Variabel Bebas (X)
Menurut Sugiono, Variabel bebas merupakan variabel yang memengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbul dependen (terikat). Dalam
penelitian ini variabel bebasnya adalah metode Demonstrasi yaitu metode
pembelajaran yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk
terlibat secara langsung dan aktif dalam proses pembelajaran mulai dari perencanaan
sampai pada tahap simpulan suatu materi pelajaran.
29
3.2.2. Varibel Terikat (Y)
Menurut Sugiono, variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh
variabel bebas. Dalam penelitian ini, hasil belajar yang menjadi variabel yang di
pengaruhi. Hasil belajar merupakan hasil akhir dari proses kegiatan belajar siswa dari
seluruh kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas dan menerima suatu
pelajaran untuk mencapai kompetensi yang berupa aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik yang diungkapkan dengan menggunakan suatu alat penilaian yaitu tes
evaluasi dengan hasil yang dinyatakan dalam bentuk nilai, aspek afektif yang
menunjukkan sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran, dan aspek psikomotorik
yang menunjukkan keterampilan dan kemampuan bertindak siswa dalam mengikuti
pembelajaran.
3.3. Prosedur Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan model penelitian tindakan dari
Kurt Lewin yang dimodifikasi oleh Kemmis dan Mc Taggart dalam Arikunto
(2010:131) bahwa penelitian tindakan kelas terdiri dari 4 komponen pokok, yaitu:
Perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi
(reflecting.
Hubungan antara komponen-komponen tersebut menunjukkan sebuah siklus
atau kegiatan berulang. “Siklus” inilah yang menjadi salah satu ciri utama dari
penelitian tindakan kelas, yaitu bahwa penelitian tindakan harus dilaksanakan dalam
bentuk siklus.
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus yang masing-masing
siklus meliputi 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan
refleksi. Pelaksanaan dilakukan dengan mengadakan pembelajaran yang dalam satu
siklus terdiri tiga kali tatap muka yang masing-masing 2 x 35 menit.
30
Adapun tahap prosedur penelitian yang akan digunakan seperti pada gambar 1
berikut :
Gambar 2
Bagan Rancangan Pelaksanaan PTK Model Spiral
(Suharsimi Arikunto, 2006:74)
Siklus 1 Perencanaan
Tindakan/observasi
Refleksi Siklus 2
Tindakan/observasi
Refleksi
Rencana perbaikan
Rencana perbaikan
31
3.4. Rencana Tindakan
3.4.1. Siklus I
Kegiatan yang dilakukan pada rencana tindakan dalam penelitian tindakan
kelas (PTK) sebagai berikut:
3.4.1.1. Tahap Perencanaan
Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil observasi yang dijadikan sebagai
kondisi awal atau prasiklus. Dalam kegiatan perencanaan, guru dan peneliti
mendiskusikan tentang rencana tindakan yang akan dilakukan setelah melihat kondisi
prasiklus. Tahap Perencanaan meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
1. Identifkasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah
2. Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar
mengajar dengan metode demonstrasi
3. Menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar
4. Membuat RPP dengan metode pembelajaran demonstrasi
5. Menyiapkan media peraga dan animasi
6. Menyusun lembar kerja siswa
7. Menyiapkan soal tes setelah dilaksanakan pembelajaran
8. Menyiapkan lembar penilaian
9. Membuat lembar pengamatan guru dan siswa
3.4.1.2. Tahap Pelaksanaan
Pada pelaksanaan tindakan siklus I akan dilaksanakan 3 kali pertemuan.
Pertemuan pertama dan kedua terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan
akhir. Sedangkan pertemuan ketiga adalah evaluasi pembelajaran. Rincian sebagai
berikut :
32
Pertemuan I
1. Kegiatan Awal
- Salam pembuka
- Berdo’a
- Memeriksa kesiapan siswa untuk menerima pelajaran
- Apersepsi “ menayangkan gambar-gambar yang berkaitan dengan gaya”
- Bertanya jawab mengenai gambar
- Memotivasi siswa
- Menyampaikan tujuan pembelajaran “ Gaya”
2. Kegiatan Inti
- Menggali informasi siswa tentang gaya
(anak-anak kira-kira, apa yang kalian ketahui tentang gaya?)
- Menayangkan animasi gaya
- Siswa memperhatikan penayangan animasi mengenai gaya
- Siswa menggali informasi yang ada pada tayangan animasi
- Guru mengkondisikan siswa untuk fokus pada benda yang
didemonstrasikan guru
- Guru mendemonstrasikan media atau alat peraga realistik
- Guru dan siswa saling tanya jawab mengenai media yang
didemonstrasikan oleh guru
- Guru meminta salah satu siswa untuk mencoba mendemonstrasikan seperti
yang dicontohkan oleh guru didepan kelas
- Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok secara heterogen
- Guru menjelaskan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam kelompok
- Siswa mengerjakan lembar kerja siswa bersama kelompoknya
- Guru berkeliling untuk membimbing siswa apabila terdapat kesulitan
dalam berdiskusi
- Perwakilan kelompok mendemonstrasikan hasil diskusinya
- Guru memberikan penguatan dan pelurusan materi tentang Gaya
33
3. Kegiatan Penutup
- Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
- Guru memberikan kuis lisan sebagai evaluasi, melalui tanya jawab
- Salam penutup
Pertemuan II
1. Kegiatan Awal
- Salam pembuka
- Berdo’a
- Memeriksa kesiapan siswa untuk menerima pelajaran
- Apersepsi “ menayangkan video yang berkaitan dengan pembuatan
magnet”
- Bertanya jawab mengenai video
- Memotivasi siswa
- Menyampaikan tujuan pembelajaran “ Gaya Magnet”
2. Kegiatan Inti
- Menggali informasi siswa tentang Gaya Magnet
- Guru memberikan timbal balik positif dari jawaban siswa
Untuk lebih memahami materi tentang gaya magnet, siswa dihimbau
untuk memperhatikan tayangan animasi
- Guru Menayangkan animasi gaya magnet
- Siswa memperhatikan penayangan animasi mengenai gaya magnet
- Siswa menggali informasi yang ada pada tayangan animasi
- Guru mengkondisikan siswa untuk fokus pada benda yang
didemonstrasikan guru
- Guru mendemonstrasikan media realistik
- Guru dan siswa saling tanya jawab mengenai media yang
didemonstrasikan oleh guru
- Guru meminta salah satu siswa untuk mencoba mendemonstrasikan seperti
yang dicontohkan oleh guru didepan kelas
34
- Siswa kembali ke dalam kelompok yang dibentuk pada pertemuan
pertama
- Guru menjelaskan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam kelompok
- Siswa mengerjakan lembar kerja siswa bersama kelompoknya
- Perwakilan kelompok mendemonstrasikan hasil diskusinya
- Guru meluruskan tentang hasil-hasil yang dicapai masing-masing
kelompok
- Guru memberikan penguatan materi tentang “Gaya Magnet”
3. Kegiatan Penutup
- Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
- Guru memberikan kuis lisan sebagai evaluasi, melalui tanya jawab
- Sebelum pembelajaran berakhir guru memberitahukan kepada siswa
bahwa untuk pertemuan berikutnya adalah mengerjakan soal/evaluasi
tertulis pilihan ganda
- Salam penutup
3.4.1.3. Tahap Observasi
Observasi dilakukan terutama pada saat guru sedang melaksanakan proses
pengajaran dan siswa dalam aktivitas belajarnya. Jadi observasi dilakukan untuk
menilai dua aktivitas dalam proses pembelajaran yang sedang terlaksana, yaitu: 1)
aktivitas mengajar guru, dan 2) aktivitas belajar siswa. Untuk menilai kedua aktivitas
tersebut, maka digunakan lembar observasi yang disediakan peneliti.
3.4.1.4. Refleksi
Data yang diperoleh, dikumpulkan kemudian dianalisis oleh peneliti.
Bagaimana hasil belajar siswa serta bagaimana hasil pembelajaran guru serta
bagaimana perkembangan aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran siklus
I berlangsung. Data yang telah dianalisis kemudian direfleksi dan kelemahan-
kelemahan yang terdapat pada Siklus I, dijadikan bahan pertimbangan untuk
disempurnakan pada siklus II. Rincian Siklus II sebagai berikut :
35
3.4.2. Siklus II
3.4.2.1.Tahap Perencanaan
Tahap Perencanaan meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
1. Identifkasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah yang terdapat
pada siklus I
2. Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar
mengajar dengan metode demonstrasi dengan mempertimbangkan kelemahan-
kelemahan yang terdapat pada siklus I
3. Menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar
4. Membuat RPP dengan metode pembelajaran demonstrasi
5. Menyiapkan media peraga dan animasi
6. Menyusun lembar kerja siswa
7. Menyiapkan soal tes setelah dilaksanakan pembelajaran
8. Menyiapkan lembar penilaian
9. Membuat lembar observasi guru dan siswa
3.4.2.2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan siklus II akan dilaksanakan 3 kali pertemuan seperti
pelaksanaan pada siklus I. Pada pertemuan pertama dan kedua terdiri dari kegiatan
awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Sedangkan pertemuan ketiga adalah evaluasi
pembelajaran.
Pertemuan I
1. Kegiatan Awal
- Salam pembuka
- Berdo’a
- Memeriksa kesiapan siswa untuk menerima pelajaran
- Apersepsi “ menayangkan gambar tentang pesawat sederhana”
- Bertanya jawab mengenai gambar
- Memotivasi siswa
- Menyampaikan tujuan pembelajaran “ pesawat sederhana”
36
2. Kegiatan Inti
- Guru menggali informasi dasar siswa tentang pesawat sederhana
- Guru Memberikan timbal balik positif jawaban siswa
(untuk memahami lebih jauh mengenai pesawat sederhana, perhatikan
animasi didepan!)
- Guru menayangkan animasi tentang pesawat sederhana
- Siswa memperhatikan penayangan animasi mengenai pesawat sederhana
- Siswa menggali informasi yang ada pada tayangan animasi
- Guru mengkondisikan siswa untuk fokus pada benda yang
didemonstrasikan guru
- Guru mendemonstrasikan media realistik
- Guru dan siswa saling tanya jawab mengenai media yang
didemonstrasikan oleh guru
- Guru meminta salah satu siswa untuk mencoba mendemonstrasikan seperti
yang dicontohkan oleh guru didepan kelas atas bimbingan guru
- Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok secara heterogen
- Guru menjelaskan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam kelompok
- Siswa mengerjakan lembar kerja siswa bersama kelompoknya
- Perwakilan kelompok mendemonstrasikan hasil diskusinya
- Guru meluruskan tentang hasil-hasil yang dicapai masing-masing
kelompok
- Guru memberikan penguatan materi tentang pengungkit dan bidang miring
3. Kegiatan Penutup
- Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
- Guru memberikan kuis lisan sebagai evaluasi, melalui tanya jawab
- Salam penutup
37
Pertemuan II
1. Kegiatan Awal
- Salam pembuka
- Berdo’a
- Memeriksa kesiapan siswa untuk menerima pelajaran
- Apersepsi “ menayangkan video , ”
- Bertanya jawab mengenai video
- Memotivasi siswa
- Menyampaikan tujuan pembelajaran “ Pesawat Sederhana Sub materi
Katrol dan Roda”
2. Kegiatan Inti
- Menggali informasi siswa tentang katrol dan roda
- Guru memberikan timbal balik positif dari jawaban siswa
(untuk lebih memahami materi tentang prinsip kerja katrol dan roda)
- siswa dihimbau untuk memperhatikan tayangan animasi
- Guru menayangkan animasi
- Siswa memperhatikan penayangan animasi
- Siswa menggali informasi yang ada pada tayangan animasi
- Guru mengkondisikan siswa untuk fokus pada benda yang
didemonstrasikan guru
- Guru mendemonstrasikan media realistik
- Guru dan siswa saling tanya jawab mengenai media yang
didemonstrasikan oleh guru
- Guru meminta salah satu siswa untuk mencoba mendemonstrasikan seperti
yang dicontohkan oleh guru didepan kelas
- Siswa kembali ke dalam kelompok yang dibentuk pada pertemuan
sebelumnya
- Guru menjelaskan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam kelompok
- Siswa mengerjakan lembar kerja siswa bersama kelompoknya
38
- Perwakilan kelompok mendemonstrasikan hasil diskusinya
- Guru meluruskan tentang hasil-hasil yang dicapai masing-masing
kelompok
- Guru memberikan penguatan materi tentang “Pesawat sederhana
Submateri katrol dan roda”
3. Kegiatan Penutup
- Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
- Guru memberikan kuis lisan sebagai evaluasi, melalui tanya jawab
- Sebelum pembelajaran berakhir guru memberitahukan kepada siswa
bahwa untuk pertemuan berikutnya adalah mengerjakan soal/evaluasi
tertulis pilihan ganda
- Salam penutup
Pertemuan III
Pada pertemuan ke tiga ini guru berencana memberikan soal evaluasi obyektif
pilihan ganda sebagai upaya timbal balik mengukur tingkat pemahaman dan
ketuntasan hasil belajar pada siklus II.
3.4.2.3. Tahap Observasi
Observasi dilakukan terutama pada saat guru sedang melaksanakan proses
pengajaran dan siswa dalam aktivitas belajarnya. Jadi observasi dilakukan untuk
menilai dua aktivitas dalam proses pembelajaran yang sedang terlaksana, yaitu: 1)
aktivitas mengajar guru, dan 2) aktivitas belajar siswa. Untuk menilai kedua aktivitas
tersebut, maka digunakan lembar observasi yang disediakan peneliti.
3.4.2.4. Tahap Refleksi
1. Melakukan evaluasi terhadap tindakan pada siklus II berdasarkan data atau
hasil yang terkumpul.
2. Membahas hasil evaluasi tentang scenario pembelajaran pada siklus II.
3. Evaluasi tindakan siklus II
39
3.5. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.5.1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan
hasil belajar IPA dengan materi pokok gaya dan pesawat sederhana di SD Negeri
Mrisi 2 Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan setelah menggunakan
metode demonstrasi berbantuan media animasi, peneliti menggunakan teknik
sebagai berikut :
1. Teknik Tes
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu teknik
tes. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:138), tes adalah serentetan pertanyaan
atau latihan yang digunakan untuk mengukur pengetahuan, intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu dan kelompok. Tes dalam
penelitian ini ada dua macam yaitu tes formatif berbentuk pilihan ganda yang
dikerjakan secara individu dan tes berupa lembar kerja kelompok yang
dikerjakan secara kelompok. Berikut kisi-kisi intrumen Siklus I dan Siklus II.
40
Tabel 5
Kisi-Kisi Instrumen Soal Siklus I
Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No Item
Jumlah
Item
5. Memahami
hubungan
antara gaya,
gerak, dan
energi,
serta
fungsinya
5.1. Mendeskripsikan
hubungan antara
gaya, gerak dan
energi melalui
percobaan (gaya
gravitasi, gaya
gesek, gaya
magnet)
1. Menjelaskan
pengertian gaya
1 1
2. Menyebutkan contoh
penerapan gaya gesek
dalam kehidupan
sehari-hari
8,9,10,11,
15
5
3. Menyebutkan faktor-
faktor yang
mempengaruhi
besarnya gaya gesek
12,17 2
4. Menyebutkan contoh
penggunaan magnet
dalam kehidupan
sehari-hari
3,4,5,16,1
9
6
5. Menggolongkan
benda yang dapat
ditarik magnet dan
benda yang tidak
dapat ditarik magnet
2,13,20 3
6. Membuat magnet
6,7,14,18 4
Jumlah 20
41
Tabel 6
Kisi-Kisi Instrumen Soal Siklus II
Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No Item
Jumlah
Item
5. Memahami
hubungan
antara
gaya,
gerak, dan
energi,
serta
fungsinya
5.2. Menjelaskan
pesawat sederhana
yang dapat
membuat
pekerjaan lebih
mudah dan lebih
cepat
1. Menjelaskan
pengertian pesawat
sederhana
1, 1
2. Menyebutkan
jenis-jenis pesawat
sederhana
2,3,4,5,17,
20
6
3. Memberi contoh
berbagai
dilingkungan
sekitar yang
menggunakan
prinsip pesawat
sederhana
6,7,9,10,1
1,12,13,14
,16,19
10
4. Mengidentifikasi
berbagai kegiatan
yang menggunakan
pesawat sederhana
8,15,18 3
Jumlah 20
42
2. Teknik Observasi
Nasution (1988:226) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua
ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja bedasarkan data, yaitu fakta
mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Observasi
bertujuan untuk mengamati kegiatan yang dilakukan guru dan siswa dalam
proses pembelajaran. Observasi yang digunakan adalah observasi langsung
yang dilakukan tanpa perantara terhadap objek yang diteliti. Observasi
dilakukan pada siswa untuk mengetahui hasil belajar afektif dan psikomotorik
selama proses pembelajaran. Pelaksanaan observasi dilakukan dengan cara
menggunakan instrumen yang sudah dirancang sebelumnya sesuai dengan jenis
perilaku yang akan diamati dan situasi yang diobservasi.
Tabel 7
Lembar Observasi Guru
No Indikator/Aspek yang diamati Skor
1 2 3 4
A
Pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan metode
Demonstrasi dengan memanfaatkan media Animasi
PRA PEMBELAJARAN
Fase 1 : Orientasi Siswa
1. Membuka pelajaran dengan memberi salam dan berdoa
bersama.
2. Melakukan absensi kehadiran siswa
3. Memeriksa kesiapan siswa
4. Melaksanakan apersepsi
5. Memberi motivasi kepada siswa
6. Menyampaikan tujuan pembelajaran
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
7
Penyajian Materi
Mengkoordinasi siswa untuk memperhatikan penjelasan
materi yang terdapat pada animasi
8 Memberikan/mengulang penjelasan singkat materi
Fase 2 : Demonstrasi
9. Mengkondisikan suasana terfokus pada kegiatan
pendemonstrasian
Fase 3 : Latihan Terbimbing
43
10 Membimbing siswa melakukan uji coba demonstrasi
11 Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya
Fase 4 : Demonstrasi Mandiri
12 Membagi kelompok secara heterogen
13 Menjelaskan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam
kerja kelompok
14 Membantu siswa membuat laporan diskusi dari analisa
yang
dilakukan
15 Membimbing siswa menyajikan hasil diskusi
16 Menganalisis dan mengevaluasi hasil diskusi
Kegiatan Akhir
17 Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal-hal
yang belum di mengerti.
18 Membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
19 Melakukan refleksi
20 Memberi pesan moral positif kepada siswa
21 Melakukan evaluasi
B
Pemanfaatan Sumber Belajar/Media Pembelajaran
22 Menggunakan media secara efektif dan efisien
23 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media pembelajaran
C
Penilaian Proses dan Hasil
24 Memantau kemajuan belajar selama proses pembelajaran
Jumlah
Persentase
Keterangan :
1. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori kurang.
2. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori cukup.
3. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori baik.
4. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori sangat baik.
44
Tabel 8
Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa
No. Aspek yang diamati Ya Tidak
I Pra pembelajaran
1. Siswa menempati tempat duduknya masing-
masing
2. Kesiapan menerima pembelajaran
II Kegiatan Awal Pembelajaran
3. Mendengarkan secara seksama saat dijelaskan
kompetensi yang hendak dicapai
4. Siswa memperhatikan apersepsi guru
5. Siswa mampu menjawab pertanyaan apersepsi
III Kegiatan Inti Pembelajaran
A. Penjelasan Materi Pembelajaran
6. Memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan
materi pelajaran
7. Aktif bertanya saat proses belajar mengajar
berlangsung
8. Adanya interaksi positif antar siswa
9. Adanya interaksi positif antara siswa dengan guru,
dan media belajar
B. Pendekatan/ strategi belajar
10. Siswa terlibat aktif dalam kegiatan kelompok
11. Siswa memberikan pendapatnya ketika diberi
kesempatan
12. Siswa termotivasi dalam mengikuti proses
pembelajaran
13. Siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
dengan tenang dan tidak merasa tertekan
14. Siswa merasa senang menerima pelajaran
C. Pemanfaatan media pembelajaran/sumber
belajar
15. Adanya interaksi positif siswa pada saat
melakukan diskusi kelompok
16. Ketertarikan siswa terhadap materi yang disajikan
45
17. Siswa semakin jelas saat penjelasan materi
D. Penilaian proses dan hasil belajar
18. Siswa mendemonstrasikan hasil belajar
E. Penggunaan bahasa
19. Siswa mampu mengemukakan pendapat dengan
lancar
20. Siswa mampu mengajukan pertanyaan dengan
lugas
IV Penutup
21. Siswa di bimbing guru secara aktif membuat
rangkuman/kesimpulan dari pembelajaran
JUMLAH
Persentase
3. Dokumentasi
Selain menggunakan teknik tes dan observasi, peneliti juga
menggunakan teknik dokumentasi dalam pengumpulan data. Dokumentasi
dalam penelitian ini dapat berupa dokumentasi tertulis maupun gambar.
3.6. Indikator Kinerja
Indikator kinerja adalah harapan terjadinya hasil belajar yang ditunjukkan
dengan adanya kenaikan nilai rata-rata kelas. Penerapan metode demonstrasi dan
memanfaatkan media animasi pada mata pelajaran IPA ini dikatakan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa apabila ketuntasan hasil belajar individual siswa
sudah mencapai nilai ≥ 75 dan ketuntasan klasikal jika ≥ 85% dari seluruh siswa
mencapai ≥ 75.
3.7. Teknik Analisis Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisa
deskriptif komparatif yaitu dengan cara membandingkan data hasil belajar IPA pada
kondisi awal, data hasil belajar pada siklus I, dan data hasil belajar pada siklus II.
Dari perbandingan data tersebut, dapat dilihat perubahan dan peningkatan hasil
46
belajar IPA pada kondisi awal, siklus I dan siklus II dengan menerapkan metode
demonstrasi berbantuan media animasi.
3.8. Uji Validitas dan Reliabilitas
Langkah penting yang dilakukan oleh peneliti dalam menetapkan alat
penilaian kepada siswa adalah menguji kualitas alat penilaian sebelum digunakan
oleh peneliti. Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur itu mengukur apa yang
ingin diukur. Adapun reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relative
konsisten jika dikenakan pada suatu objek, Sutrisno Hadi (Sugiyono, 2009: 351).
3.8.1. Uji Validitas
Validitas yaitu ketepatan mengukur yang dimilki oleh sebutir item untuk
mengukur apa yang seharusnya (Sudijono, A.2001). Sebutir item dapat dikatakan
telah memiliki validitas yang tinggi atau valid, jika skor pada butir item yang
bersangkutan memiliki kesesuaian atau kesejajaran arah dengan skor totalnya.
Sugiyono (2007) menyatakan bahwa uji validitas merupakan suatu langkah
pengujian yang dilakukan terhadap isi (content) dari suatu instrumen, dengan tujuan
untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian.
Analisis untuk validitas item instrumen menggunakan perhitungan korelasi item total
(Corrected Item-Total Correlation).
Selanjutnya untuk menentukan suatu item tertentu valid atau tidak digunakan
pedoman Ali (1987) dapat digunakan pedoman nilai koefisien korelasi sebagai
berikut :
Tabel 9
Rentang Indeks Validitas
No Indeks Keterangan
1 0,81 – 1,00 Sangat tinggi
2 0,61 – 0,80 Tinggi
3 0,41 – 0,60 Cukup
4 0,21 – 0,40 Rendah
5 0,00 – 0,20 Sangat Rendah
47
Koefisian validitas hanya punya makna apabila mempunyai harga positif.
Walaupun semakin tinggi mendekati 1,00 berarti suatu tes semakin valid hasil
ukurannya, namun pada kenyataannya suatu koefisien validitas tidak pernah
mencapai angka 1,00.
Soal tes yang akan diujikan pada pos tes dilakukan uji coba terlebih dahulu
pada 30 siswa SD Negeri Mrisi 3, item soal yang diuji validitasnya berjumlah 40 soal
(20 soal untuk siklus 1 dan 20 soal untuk siklus 2). Uji validitas soal tersebut dengan
bantuan spss 20 .0 for windows dengan cara klik analyze kemudian pilih scale,
reliability analysis, semua data jumlah soal di pindahkan ke ruas kanan, klik statistics,
klik scale, scale if item deleted, continue, klik ok.
Hasil Uji Validitas Siklus I
Dari 20 item soal yang diujikan terdapat 17 item soal yang valid dan 3 item
soal yang tidak valid antara lain soal no 13, 18 dan 20.(terlampir)
Hasil Uji Validitas Siklus II
Uji validitas soal pada siklus 2, dari 20 item soal yang diujikan terdapat 17
item soal yang valid dan 3 item soal yang tidak valid. Soal yang tidak valid antara
lain soal no 4, 17 dan 20.(terlampir)
3.8.2. Uji Reliabilitas
Reliabiltias (ajeg) tes adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil
pengukuran yang konstan atau ajeg. Tujuan utama menghitung reliabilitas skor tes
adalah adalah tingkat ketepatan (precision) dan keajegan (consistenscy) skor tes.
Pengertian yang sangat sederhana dari reliabilitas adalah kemantapan alat ukur, dalam
pengertian bahwa alat ukur tersebut dapat diandalkan atau memiliki keajegan hasil.
Dalam bukunya Slameto, dkk (2011: 8.14) semakin tinggi koefisien reliabilitas suatu
tes (mendekati 1) makin tinggi pula keajegan/ ketepatannya. Berikut tabel rentang
indeks reliabilitas.
48
Tabel 10
Rentang Indeks Reliabilitas
Pengukuran tingkat reabilitas alat pengumpul data dalam penelitian ini dengan
menggunakan Alpha croncbrach. Besarnya koefisien Alpha merupakan tolok ukur
dari tingkat reliabilitasnya. Tahapan uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan dengan
menggunakan program SPSS 20.0 for windows
Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji
instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah
pembelajaran. Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrument soal, terlebih
dahulu diuji cobakan di kelas uji coba yaitu kelas 5 SD Negeri Mrisi 3 Kecamatan
Tanggungharjo Kabupaten Grobogan.
No Indeks Keterangan
1 0,80 – 1,00 Sangat reliabel
2 < 0,80 – 0,60 Reliabel
3 < 0,60 – 0,40 Cukup reliabel
4 < 0,40 – 0,20 Agak reliabel
5 <0,20 Kurang reliabel
Top Related