34
BAB III
METODE PENELITIAN
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media
pembelajaran kartu berbasis pendekatan scientific untuk memahamkan konsep materi
aritmatika sosial. Pengembangan media kartu berbasis pendekatan scientific ini
menggunakan program Corel Draw. Metode penelitian adalah cabang ilmu yang
membahas tentang cara-cara melaksanakan suatu penelitian yang meliputi kegiatan
mencari, mencatat, merumuskan, menganalisis hingga melaporkan yang semua itu
didasarkan pada fakta-fakta atau gejala-gejala ilmiah (Wirartha, 2006:68). Komponen
metode penelitian mencangkup pembahasan tentang aspek-aspek dalam metode
penelitian. Aspek-aspek pada metode penelitian ini meliputi; (1) jenis dan pendekatan
penelitian; (2) tempat dan waktu penelitian; (3) prosedur penelitian; (4) instrument
pengumpulan data; dan (5) teknik analisis data. Uraian masing-masing aspek-aspek
tersebut sebagai berikut.
3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini dirancang untuk mendeskripsikan pengembangan media kartu
berbasis pendekatan scientific pada pembelajaran matematika kelas VII dan
menunjukan kepraktisan dan keefektifan media kartu berbasis pendekatan scientific
pada proses pembelajaran. Pengembangan media kartu berbasis pendekatan scientific
menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau lebih dikenal dengan
Research and Development (R&D) oleh Borg dan Gall. Menurut Sugiono (2015:407).
penelitian pengembangan yang mengunakan metode Research and Development
35
(R&D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk
tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Sedangkan menurut Setyosari
(2012:218-219), penelitian pengembangan adalah penelitian yang diarahkan untuk
menghasilkan produk, desain, dan proses.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di SMP Muhammadiyah 2 Malang pada kelas VII. SMP
Muhammadiyah 2 Malang dipilih sebagai tempat penelitian dikarenakan di sekolah
tersebutlah peneliti menemukan masalah yang menjadi dasar dari dilakukannya
penelitian ini. Sedangkan waktu pelaksanaan penelitian ini akan dilaksanakan pada
bulan maret semester genap 2016/2017. Waktu penelitian disesuaikan dengan jam
pelajaran matematika yang ditentukan oleh pihak sekolah untuk kelas VII SMP
Muhammadiyah 2 Malang.
3.3. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian diartikan sebagai langkah-langkah yang ditempuh pada
kegiatan penelitian. Langkah-langkah pada penelitian dan pengembangan menurut
Sugiono (2015:409) adalah (1) potensi dan masalah; (2) pengumpulan data; (3)
desain produk; (4) validasi desain; (5) revisi desain; (6) uji produk; (7) revisi produk;
(8) uji pemakaian; (9) revisi produk; (10) produksi masal.
Langkah–langkah metode penelitian dan pengembangan ini mengadopsi langkah-
langkah yang dijelaskah oleh Sugiono di atas, namum keterbatasan waktu dan dana
membuat peneliti hanya menggunakan langkah-langkah tersebut hingga langkah ke
ketujuh yaitu (1) potensi dan masalah; (2) pengumpulan data; (3) desain produk; (4)
36
validasi desain; (5) revisi desain; (6) uji produk dan; (7) revisi produk. Penjelasan
langkah-langkah pengembangan media kartu berbasis pendekatan scientific tersebut
dijelaskan secara lebih rinci sebagai berikut.
1. Potensi Masalah
Mencari potensi masalah merupakan langkah awal dalam penelitian
pengembangan. Permasalahan yang mencul yang menjadi dasar dari dilakukannya
penelitian ini adalah kurangnya penggunaan media dalam pembelajaran
matematika hal ini yang berdampak pada kurangnya minat dan motivasi belajar
peserta didik. Proses pembelajaran yang tidak berpusat pada siswa. Bedasarkan
masalah tersebut maka potensi yang dapat dikembangkan dalam penelitian ini
adalah media pembelajaran yang berbasis pendekatan scientific. Media yang
dikembangkan dalam penelitian ini adalah media kartu berbasis pendekatan
scientific.
2. Pengumpulan Data
Langkah kedua setelah menemukan potensi dan masalah adalah
mengumpulkan data yang akan digunakan untuk perancangan produk
(Sugiono,2015:411). Informasi/data diperoleh dari studi leteratur seperti materi
yang akan disajikan dalam media yang dikembangkan dan Kompetensi Inti (KI),
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) sesuai dengan materi guna
menentukan indikator pembelajaran serta bahan berupa gambar yang dapat
mendukung perancangan media yang diperoleh dari sumber yang sudah ada
seperti dokumen, internet dan lain-lain. Setelah data terkumpul selanjutnya,
37
melakukan proses desain produk. Proses desain produk dejelaskan sebagai
berikut.
3. Desain Produk
Hasil yang diperoleh dari pengumpulan data dijadikan pedoman dalam
proses perencanaan media pembelajaran. Tahapan yang ditempuh dalam
melakukan desain produk media kartu yaitu: (1) menentukan format; (2) membuat
rancangan pembuatan media dan langkah-langkah pembuatan media; dan (3)
membuat media bedasarkan rancangan media yang telah dibuat sebelumnya.
Media yang telah dibuat kemudian divalidasi oleh oleh ahli media. Proses validasi
dijelaskan sebagai berikut.
4. Validasi Desain
Langkah selanjutnya yaitu melakukan validasi desain media/produk yang
telah dibuat kepada ahli media (validator). Validasi merupakan proses penilaian
terhadap produk bedasarkan pemikiran rasional, tanpa uji coba dilapangan
(Sugiono, 2015:414). Para ahli (validator) media tersebut diminta memberikan
masukan yang dapat dijadikan dasar perbaikan desain produk tersebut. Ahli media
adalah dosen pendidikan matematika.
5. Revisi Desain
Selanjutnya, melakukan revisi desain produk bedasarkan kritik dan saran
dari ahli media (validator). Revisi ini bertujuan utuk memperbaiki kekurangan
dari desain produk/media yang sudah dibuat. Jika penilaian dari ahli media
(validator) menyatakan bahwa desain media tidak layak, maka proses revisi ini
dilakukan secara berulang-ulang hingga penilaian dari ahli media (validator)
38
menyatakan bahwa media valid dan layak, sehingga dapat digunakan dalam
proses ujicoba.
6. Uji Coba Produk
Setelah melakukan revisi desain produk dan produk dinyatakan valid,
maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji coba produk. Uji coba ini
dilakukan untuk mengetahui kepraktisan dan keefektifan media yang
dikembangkan. Uji coba tahap ini merupakan uji coba kelompok terbatas. Uji
coba kelompok terbatas ini dilakukan pada peserta didik di kelas VII C SMP
Muhammdiyah 2 Malang. Saat uji coba produk, peserta didik diberikan lembar
jawaban tes akhir dari soal-soal yang terdapat pada media yang dikembangkan
dan peserta didik juga diberikan angket respon peserta didik guna mengukur
tingkat kepraktisan media yang telah dikembangkan. Selain itu guru mata
pelajaran yang bersangkutan diberi lembar observasi keterlaksanaan media yang
dikembangkan guna mengukur tingkat keepraktisan media yang telah
dikembangkan.
7. Revisi Produk
Revisi produk dilakukan ketika dalam pengujian terbatas masilh terdapat
kekurangan dan kelemahan yang diketahui dari catatan respon siswa dan lembar
observasi keterlaksanaan media yang dikembangkan pada saat uji coba yang
dilakukan di kelas VII C SMP Muhammadiyah 2 Malang. Namun jika tidak
ditemukan kesalahan atau kekurangan maka proses revisi tidak dilakukan.
39
Langkah-langkah yang ditempuh dalam mengembangkan media kartu
berbasis pendekatan scientific dapat digambarkan seperti gambar 3.1.
Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penelitian
3.4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat bantu untuk mengumpulkan data atau
informasi yang diperlukan dalam penelitian (Arikunto, 2006:136). Adapun instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket dan lembar observasi. Angket
adalah teknik pengumpulan data dengan cara membeikan seperangkat pertanyaan
40
untuk dijawab oleh responden (Sugiono, 2015:199). Teknik pengumpulan data
dengan pengamatan dan pencatatan terhadap gejala yang tampak pada objek
penelitian. Observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan prilaku manusia,
proses kerja, gejala-gejala alan serta objek yang diamati tidak terlalu besar (Sugiono,
2015:203). Angket dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh informasi
terkait kevalidan media kartu oleh ahli dan kepraktisan media kartu berdasarkan
respons peserta didik. Instrument angket yang digunakan yaitu angket validasi ahli
dan angket respon peserta didik. Sedangkan lembar observasi yang digunakan yaitu
lembar observasi keterlaksanaan yang berfungsi untuk mengetahui tingkat
kepraktisan media kartu yang dikembangkan. Instrument penelitian yang digunakan
dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1. Instrument Penelitian
No. Jenis Instrumen Tujuan
1. Angket Validasi Ahli Media Mengukur Tingkat Kevalidan Media Kartu
2. Angket Respon Peserta Didik Mengukur Tingkat Kepraktisan Media Kartu
3. Lembar Observasi Keterlaksanaan Media Kartu Mengukur Tingkat Kepraktisan Media Kartu
Penjelasan lebih rinci dari setiap instrument penelitian yang digunakan dapat
dilihat pada sub bahasan berikut.
3.4.1.Angket Validasi Ahli Media
Angket validasi ahli media ini berisikan pernyataan-pernyataan terkait
penilian media kartu berbasis pendekatan scientific yang dikembangkan. Penilaian
41
media ini memuat empat kategori selaka Likert yang harus diisi pada kolom yang
disediakan, dengan member tanda checklist (√). Instrumen ini digunakan untuk
mengukur tingkat kevalidan media kartu berbasis pendekatan scientific. Ada empat
aspek yang divalidasi oleh ahli yaitu aspek tampilan, isi media, pembelajaran, dan
aspek materi. Pembahasan tentang kisi-kisi setiap aspek yang akan divalidasi
disajikan dalam tabel 3.2.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Validasi Ahli Media
Aspek Indikator No. Butir
TampilanMedia
KesederhanaanIlustrasi yang digunakan dalam media kartu sederhana danbisa dimengerti. 1
Teks mudah untuk dibaca. 2
Gambar dan tulisan belakang kartu sederhana dan dapatmembawa peserta didik melakukan karakteristik scientificyang terdapat pada kartu.
3
Penekanan
Ilustrasi yang digunakan pada media kartu terdapatpenekanan terhadap materi. 4
KeseimbanganUkuran antar gambar dalam ilustrasi proposional. 5Tata letak ilustrasi gambar dan tulisan tepat serta seimbang 6
Keterpaduan
Warna yang digunakan menarik. 7Kombinasi warna dari setiap unsur visual pada media.kartu saling terpadu satu sama lain. 8
Isi MediaKartu
Katakteristik pendekatan scientific yang terdapat dalamkartu dapat menuntun siswa memahami materi. 9
Bahasa yang digunakan mudah dipahami 10
Pembelajaran
Materi yang disajikan sesuai dengan tujuanPembelajaran 11
Media dapat memotivasi siswa untuk belajar 12
MateriMateri disajikan secara menarik 13Materi yang termuat dalam media kartu mudah dipahami. 14
Pedoman penilaian untuk angket validasi media dapat dilihat pada tabel 3.3.
42
Tabel 3.3 Kriteria Skor Penilaian Angket Validasi Ahli Media.
Skor Kriteria Terhadap Media1 Sangat Tidak Setuju2 Tidak Setuju3 Setuju4 Sangat Setuju
(Sugiono, 2015:135)
3.4.2.Angket Respon Peserta Didik
Pada saat uji coba media yang dikembangkan pada kelompok terbatas, setiap
peserta didik diberikan angket respon sebagai tanggapan atas media kartu berbasis
pendekatan scientific yang dirancang. Intrumen ini digunakan untuk mengukur
tingkat kepraktisan media kartu berbasis pendekatan scientific. Angket respon peserta
didik yang dikembangkan memuat pernyataan negatif dan positif. Kisi-kisi angket
respon peserta didik disajikan pada tabel 3.4.
Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Respon Peserta Didik
No.Item
Indikator
1 Saya merasa senang belajar aritmatika sosial dengan menggunakan media kartu berbasispendekatan scientific.
2 Saya berminat mengikuti pembelajaran jika menggunakan media kartu berbasis pendekatanscientific.
3 Saya tidak tertarik dengan gambar dalam media kartu berbasis pendekatan scientific
4 Gambar pada bagian belakang kartu menarik rasa ingin tahu saya.
5 Bentuk kotak kartu (kemasan) media kartu menarik minat belajar saya.
6 Saya tidak tertarik dengan warna dalam media kartu berbasis pendekatan scientific
7 Saya mudah membaca dan memahami tulisan di dalam media kartu berbasis pendekatanscientific.
8 Saya mudah memahami materi aritmatika sosial yang disampaikan dalam media kartuberbasis pendekatan scientific.
9 Saya merasa kesulitan mengerjakan soal yang terdapat pada media kartu berbasispendekatan scientific
43
Angket respon peserta didik menggunakan penilaian skala likert 1 sampai 4.
Pedoman penilaian skala Likert untuk Angket respons peserta didik dengan
pernyataan positif dapat dilihat pada tabel 3.5.
Tabel 3.5 Kriteria Skor Penilaian Pernyataan Positif.
Skor Kriteria Terhadap Media1 Sangat Tidak Setuju2 Tidak Setuju3 Setuju4 Sangat Setuju
(Sugiono, 2015:135)
Pedoman penilaian angket respon peserta didik untuk pernyataan negatif dapat
dilihat pada tabel 3.6.
Tabel 3.6 Kriteria Skor Penilaian Pernyataan Negatif.
Skor Kriteria Terhadap Media1 Sangat Setuju2 Setuju3 Tidak Setuju4 Sangat Tidak Setuju
(Sugiono, 2015:135)
3.4.3.Lembar Observasi Keterlaksanaan
Lembar observasi keterlaksanaan ini digunakan untuk melakukan
perngamatan terhadap peserta didik SMP kelas VII saat melakukan uji coba dan uji
pemakaian produk media kartu berbasis pendekatan scientific. Tujuan digunakan
lembar observasi keterlaksanaan ini adalah untuk menilai aspek kepraktisan produk
kartu berbasis pendekatan scientific yang dikembangkan. Lembar observasi ini berisi
serangkaian kegiatan atau peristiwa yang diamati kemudian observer memberikan
tanda checklist (√) pada kolom yang sesuai dengan pernyataan apabila pernyataan
44
tersebut terjadi di lapangan. Instrumen yang digunakan untuk menilai kepraktisan
media kartu berbasis pendekatan scientific, intrumen terlebih dahulu divalidasi oleh
tenaga ahli media. Adapun kisi-kisi dari lembar observasi keterlaksanaan disajikan
pada tabel 3.7.
Tabel 3.7 Kisi-kisi Keterlaksanaan Media Kartu
Item Indikator1 Peserta didik antusias menggunakan media kartu berbasis pendekatan scientific.2 Peserta didik tidak mengalami kesulitan saat menggunakan media kartu berbasis
pendekatan scientific
3 Peserta didik tertarik untuk mengikuti pembelajaran.4 Peserta didik lebih termotivasi untuk belajar.5 Media kartu berbasis pendekatan scientific mampu menciptakan suasana pembelajaran
yang aktif dan menyenangkan.
Lembar observasi keterlaksanaan media kartu menggunakan penilaian skala
Likert 1 sampai 4. Pedoman penilaian lembar observasi keterlaksanaan media kartu
dapat dilihat pada tabel 3.8.
Tabel 3.8 Kriteria Skor Penilaian Keterlaksanaan Media Kartu
Skor Kriteria Terhadap Media1 Sangat Tidak Setuju2 Tidak Setuju3 Setuju4 Sangat Setuju
(Sugiono, 2015:135)
3.5. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
deperoleh dari wawancara, catatan lapangan, bahan-bahan lain, sehingga dapat
dengan mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.
45
Tujuan dilakukannya analisis data ini adalah menjelaskan segala hasil temuan dari
penelitian yang dilakukan, kemudian diinformasikan kepada orang lain. Adapun
teknik analisis data yang diperoleh dari semua instrument yang digunakan adalah
sebagai berikut.
3.5.1.Analisis Kevalidan Media Kartu
Kevalidan Media Kartu ini deperoleh dari skor nilai yang diberikan pada angket
validasi media berdasarkan instrumen validasi media. Analisis data untuk
menentukan tingkat kualitas kevalidan media kartu berbasis pendekatan scientific
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
(a) Merekapitulasi data uji validasi dari validator
(b) Mencari rata-rata total skor tiap indikator dari semua validator dengan rumus
I = ∑ ( × )= ,
keteranganI : rata-rata skor tiap indikator,s : skor,
: jumlah validator yang memilih masing-masing skor,: banyaknya validator.
(c) Mencari rata-rata total skor tiap aspek dengan rumus
A =∑ I
,
keteranganA : rata-rata skor tiap aspek,
: banyaknya indikator.
46
(d) Mencari rata-rata total skor rata–rata semua aspek dengan rumus
M =∑ A
,
keteranganM : rata-rata skor media
: banyaknya aspek.
(e) Menentukan tingkat pencapaian kevalidan media kartu berbasis pendekatan
scientific dengan mengunakan skala Likert 4 kategori,
dengan interval = = = 0,75. (Zainal, 2011:253)
jika 3,25 < M ≤ 4 maka media sangat valid,
jika 2,50 < M ≤ 3,25 maka media valid,
jika 1,75 < M ≤ 2,50 maka media tidak valid,
jika 1 ≤ M ≤ 1,75 maka media tidak valid.
(f) Menyajikan hasil analisis data kevalidan dalam bentuk Tabel 3.9.
47
Tabel 3.9 Analisis Angket Validasi Ahli Media
Aspek Indikator Iindikator Aaspek Mmedia
TampilanMedia
KesederhanaanIlustrasi yang digunakan dalam media kartusederhana dan bisa dimengerti.
(a)
Teks mudah untuk dibaca.
Gambar dan tulisan belakang kartu sederhana dandapat membawa peserta didik melakukankarakteristik scientific yang terdapat pada kartu.
Penekanan
Ilustrasi yang digunakan pada media kartu terdapatpenekanan terhadap materi.
KeseimbanganUkuran antar gambar dalam ilustrasi proposional.
Tata letak ilustrasi gambar dan tulisan tepat sertaseimbangKeterpaduan
Warna yang digunakan menarik.
Kombinasi warna dari setiap unsur visual padamedia. kartu saling terpadu satu sama lain.
Isi MediaKartu
Katakteristik pendekatan scientific yang terdapatdalam kartu dapat menuntun siswa memahamimateri.Bahasa yang digunakan mudah dipahami
Pembelajaran
Materi yang disajikan sesuai dengan tujuanPembelajaranMedia dapat memotivasi siswa untuk belajar
MateriMateri disajikan secara menarikMateri yang termuat dalam media kartu mudahdipahami.
(g) Mendeskripsikan nilai media secara keseluruhan berdasarkan tingkat kevalidan
yang telah ditentukan.
3.5.2.Analisis Kepraktisan Media Kartu
Analisis data untuk menentukan tingkat kepraktisan media kartu berbasis
pendekatan scientific dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
48
(a) Merekapitulasi data uji kepraktisan dari angket respon peserta didik dan lembar
observasi keterlaksanaan ujicoba media.
(b) Mencari rata-rata total skor tiap indikator dari semua responden dan observer
dengan rumus
I = ∑ ( × )= ,
keteranganI : rata-rata skor tiap indikator,s : skor,
: jumlah responden atau observer yang memilih masing-masing skor,: banyaknya responden atau observer.
(c) Mencari rata-rata media dari total skor rata-rata semua indikator dengan rumus
M =∑ I
,
Keterangan,M : rata-rata skor media
: banyaknya indikator
(d) Menentukan tingkat pencapaian kepraktisan media kartu berbasis pendekatan
scientific dengan mengunakan skala Likert 4 kategori,
dengan interval = = = 0,75. (Zainal, 2011:253)
jika 3,25 < M ≤ 4 maka media sangat praktis,
jika 2,50 < M ≤ 3,25 maka media praktis,
jika 1,75 < M ≤ 2,50 maka media tidak praktis,
jika 1 ≤ M ≤ 1,75 maka media sangat tidak praktis,
49
(e) Menyajikan hasil analisis data kepraktisan dari angket respon peserta didik dan
lembar observasi keterlaksanaan media masing-masing kedalam bentuk Tabel
3.10, dan tabel 3.11.
Tabel 3.10 Analisis Angket Respon Peserta Didik
No. Item Indikator Iindikator Mmedia
1Saya merasa senang belajar aritmatika sosial dengan menggunakanmedia kartu berbasis pendekatan scientific.
2Saya berminat mengikuti pembelajaran jika menggunakan mediakartu berbasis pendekatan scientific.
3Saya tidak tertarik dengan gambar dalam media kartu berbasispendekatan scientific
4 Gambar pada bagian belakang kartu menarik rasa ingin tahu saya.
5Bentuk kotak kartu (kemasan) media kartu menarik minat belajarsaya.
6Saya tidak tertarik dengan warna dalam media kartu berbasispendekatan scientific
7Saya mudah membaca dan memahami tulisan di dalam media kartuberbasis pendekatan scientific.
8Saya mudah memahami materi aritmatika sosial yang disampaikandalam media kartu berbasis pendekatan scientific.
9Saya merasa kesulitan mengerjakan soal yang terdapat pada mediakartu berbasis pendekatan scientific
Sedangkan untuk analisis lembar observasi keterlaksanaan media kartu berbasis
pendekatan scientific disajikan dalam bentuk tabel 3.11.
Tabel 3.11 Analisis Lembar Observasi Keterlaksanaan Media Kartu
Item Indikator Iindikator Mmedia
1 Peserta didik antusias menggunakan media kartu berbasispendekatan scientific.
2 Peserta didik tidak mengalami kesulitan saat menggunakanmedia kartu berbasis pendekatan scientific
3 Peserta didik tertarik untuk mengikuti pembelajaran.4 Peserta didik lebih termotivasi untuk belajar.5 Media kartu berbasis pendekatan scientific mampu menciptakan
suasana pembelajaran yang aktif dan menyenangkan.
50
(f) Mendeskripsikan nilai media secara keseluruhan berdasarkan tingkat kepraktisan
yang telah ditentukan.
3.5.3.Analisis Keefektifan Media Kartu
Keefektifan media kartu berbasis pendekatan scientific ditinjau dari soal-soal
yang tercantum dalam kartu sebagai tolak ukur pencapaian pemahaman peserta didik
terhadap konsep Aritmatika Sosial yang disajikan dalam media kartu. Tingkat
keefektifan dilihat dari ketuntasan peserta didik bedasarkan KKM (Kreteria
Ketuntasan Maksimal) yang telah ditentukan (Rizal, 2016). Sebelum melakukan
analisis, terlebih dahulu menentukan pedoman penskoran. Nilai-nilai – ketutansan
peserta didik akan dihitung ketuntasan kelas. Adapun langkah-langkah analisis
keefektifan secara rinci sebagai berikut:
(a) Menghitung skor penguasaan konsep siswa berdasarkan pedoman penskoran
yang telah dibuat.
(b) Menentukan KKM dengan standar sekolah.
(c) Melihat nilai hasil penguasaan konsep siswa terhadap KKM.
(d) Menentukan presentase ketuntasan kelas berdasarkan standar KKM yang
ditentukan menggunakan rumus klasikal (Rukiyanto, 2015:11)Ketuntasan Klasikal (KK) = × 100% ,
(e) Menyajikan hasil belajar siswa dalam tabel 3.12
51
Tabel. 3.12 Analisis Hasil Belajar Peserta Didik Pada Ujicoba Media
No. Nama Skor Keterangan1.2.3.…
Rata-rataKetuntasan Klasikal (KK)
(f) Mendiskripsikan tingkat pencapaian keefektifan media kartu berbasis pendekatan
scientific yang dikembangkan dengan melihat tingkat ketuntasan klasikal yang
diperoleh berdasarkan tingkat keefektifan pada tabel 3.13.
Tabel 3.13 Tingkat Pencapaian Keefektifan Media Kartu
Presentase Penilaian Interprestasi75 %≤ KK ≤ 100% Sangat Efektif
50 %≤ KK < 75% Efektif
25 %≤ KK < 50% Tidak Efektif0 %≤ KK < 25% Sangat Tidak Efektif
(Fitriana, 2015:64)
Top Related